ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Contoh-contoh rangkaian dua pintu adalah :
Bentuk Τ
Bentuk Η
Bentuk L
Bentuk ∏
dll
Rangkaian Listrik III/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
3. Persoalan dalam rangkaian dua pintu
terdiri dari :
1. Persoalan transfer, meliputi :
i1 = f (v1,v2)
i2 = f (v1,v2)
v1 = f (i1,i2)
v2 = f (i1,i2)
Rangkaian Listrik III /Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
4. 2. Persoalan transmisi, meliputi :
i1 = f (i2,v2)
v1 = f (i2,v2)
i2 = f (i1,v1)
v2 = f (i1,v1)
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
5. 1. Pendahuluan
I
I2
I1
+
V
-
+
V1
-
I
I1
Gambar 1: Rangkaian satu pintu
+
V2
+
K-4
I2
Gambar 2: Rangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintu adalah suatu rangkaian yang memiliki sepasang
terminal pada sisi input dan sepasang terminal pada sisi output (transistor,
op amp, transformator dan lainnya)
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
6. 2. Parameter Impedansi “z”
Parameter impedansi “z” ini pada umumnya banyak dipergunakan
dalam sintesa filter, dan juga dalam penganalisaan jaringan impedance
matching dan juga pada distribusi sistem tenaga.
I2
I1
+
V1
+
-
+
-
V2
I1
+
V1
V2
-
-
(b)
(a)
Gambar 3: (a) Rangkaian dua pintu dengan sumber tegangan ;
(b) Rangkaian dua pintu dengan sumber arus
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
I2
7. Adapun bentuk matriks hubungan tegangan dalam parameter
impedansi „z‟ ini adalah :
V1
z 11
z 12
I1
V2
z 21
z 22
I2
dengan determinan impedansi dari parameter “z” :
z12
v1
I2 I
z 11 .z 22
z 12 .z 21
I1
z11
0
1
V1
-
z 22
I2
I1 = 0
+
z 12
z 21
z
z 11
z 22
v2
I2 I
1
+
-
V 2 V1
+
-
z 21
0
Gambar 4: Rangkaian untuk menentukan
parameter-parameter z12 dan z22
v1
I1
v2
I1
I2 = 0
I2 0
+
V2
-
I2 0
Gambar 5: Rangkaian untuk menentukan
parameter-parameter z11 dan z21
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
8. V
(K-4)
Resiprokal
+
-
A
I I
(K-4)
Resiprokal
A
(b)
(a)
Gambar 6: Rangkaian resiprokal (a) ammeter di terminal kiri ;
(b) ammeter di terminal kanan
Suatu rangkaian dua pintu yang bersifat resiprokal dapat digantikan
dengan rangkaian ekivalen dengan hubungan T.
I1
+
V1
I2
z11 – z12
z22 – z12
z12
-
+
V2
-
Gambar 7: Rangkaian ekivalen parameter “z” yang bersifat resiprokal
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
+
-
V
9. Untuk rangkaian dua pintu dengan parameter “z” secara umum rangkaian
ekivalennya adalah sebagai berikut :
I1
+
V1
I2
z11
z22
z12.I2
+
-
+
-
z21.I1
-
+
V2
-
Gambar 8: Bentuk umum rangkaian ekivalen parameter “z”
Pada beberapa rangkaian terkadang tidak dapat dicari parameter “z” dari
rangkaian dua pintu-nya
1:n
+
I1
I2
+
V1
V2
-
-
Gambar 9: Transformator ideal tidak memiliki parameter “z”
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
10. Adapun persamaan dua pintu untuk rangkaian transformator
ideal Gambar 9, adalah :
V1
1
n
.V 2
dan
I1
n .I 2
Contoh :
Carilah parameter “z” dari rangkaian di bawah ini :
R2 = 30 Ω
R3 = 40 Ω
R1 = 20 Ω
Jawab :
Untuk mendapatkan z11 dan z21, maka pasangkan sumber tegangan V1
pada terminal input dan terminal output terbuka.
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
11. R1 = 20 Ω
R2 = 30 Ω
I1
V1
+
-
I1
I2 = 0
R3 = 40 Ω
(R 1
v1
z 11
z 21
R 3 ). I 1
(R 1
I1
I2 0
v2
R 3 .I 1
40 .I 1
I1
I1
R3)
20
40
60
I1
I2 0
40
Untuk mencari z12 dan z22, maka V1 dibuka dan sumber tegangan V2
dipasangkan pada terminal output, sehingga rangkaian menjadi :
R1 = 20 Ω
R2 = 30 Ω
I2
I1 = 0
R3 = 40 Ω
z 12
z 22
R 3 .I 2
v1
I2
v2
I2
+
-
I1 0
I2
(R 2
R3
R 3 ). I 2
V2
40
(R 2
R3)
I2
I1 0
Rangkaian Listrik III/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
30
40
70
12. 3. Parameter Admitansi “y”
Parameter admitansi “y” juga pada umumnya banyak dipergunakan dalam
sintesa filter, perencanaan penganalisaan matching network dan distribusi
sistem tenaga.
Bentuk matriks hubungan tegangan dalam parameter impedansi „y‟ ini
adalah :
I1
y 11
y 12
V1
I2
y 21
y 22
V2
dimana sebagai determinan admitansi dari parameter “y”
y 11
y 12
y 21
y
y 22
y 11 . y 22
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
y 12 . y 21
13. I1
I1
y11
+
V1
-
y 21
I1
V1
I2
V1
I2
V2 0
+
V 2= 0
-
V2 0
Gambar 10: Rangkaian untuk menentukan y11 dan y21
I2
I1
+
y12
V 1= 0
-
y 22
I1
V2
V1 0
I2
V2
V1 0
+
V2
-
I2
Gambar 11: Rangkaian untuk menentukan y12 dan y22
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
14. Untuk dua pintu parameter “y” yang resiprokal, maka rangkaian
ekivalennya (khusus yang resiprokal) merupakan rangkaian П.
I1
I2
-y11
+
y11 + y12
V1
+
y22 + y12
V2
-
-
Gambar 12: Bentuk Rangkaian П sebagai ekivalen untuk parameter “y” yang resiprokal
I1
I2
+
V1
+
y11
y12.V2
y21.V1
y22
-
V2
-
Gambar 13: Rangkaian ekivalen untuk parameter “y” secara umum
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
15. Contoh :
Hitunglah parameter-parameter “y” dari rangkaian di bawah ini:
R3 = 8 Ω
R1 = 4 Ω
R2 = 2 Ω
Jawab :
Untuk mencari y11 dan y21 maka hubung singkat terminal output dan
pasangkan sumber arus I1 pada terminal input.
R2 = 2 Ω
I1
V1
R3 = 8 Ω
I1
+
R1 = 4 Ω
+
I2
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
V2
-
16. dari rangkaian terlihat bahwa :
R p1
I2
R 1 .R 2
R1
4 .2
R2
4
R1
R1
R2
4
2
x I1
dan
3
4
4
V1
2
2
x I1
3
I1
atau
maka :
y 11
I1
V1
I1
V2 0
I1
4
V1
3
2
y 21
I2
V1
V2 0
I1
3
4
I1
3
3
4
I1
1
S
S
2
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
I 1 .R
4
p1
I2
3
2
3
I1
I1
17. Untuk mendapatkan y12 dan y22 maka hubung singkat terminal
input dan pasangkan sumber arus I2 pada terminal output.
R2 = 2 Ω
I1
-
R1 = 4 Ω
V1
+
R3 = 8 Ω
+
I2
I2
V2
-
dari rangkaian terlihat bahwa :
R p2
I1
R 2 .R 3
R2
R3
R3
R2
R3
2 .8
2
x I2
8
8
dan
V2
I 2 .R
8
p2
5
5
8
2
8
x I2
4
5
I2
atau
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
I1
4
5
I2
I2
18. maka :
4
y 22
I2
I2
V2
V2
V1 0
I2
8
5
y 12
y 21
5
S dan y 12
8
I2
I1
V2
V1 0
I2
1
5
8
I2
5
S
2
1
S , maka rangkaian merupakan rangkaian yang
ternyata
2
resiprokal, dimana kalau digambarkan rangkaian ekivelennya (khusus
resiprokal) adalah :
I1
I2
3
S
4
+
y11 y12
V1
3
4
1
2
1
S
4
+
y 22
y12
5
8
1
2
1
S
8
V2
-
-
Rangkaian ekivalen secara umum :
I1
I2
+
V1
+
Y22 = 5/8 S
Y11 = ¾ S
-1/2.V2
-
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
V2
-1/2.V1
-
19. 4. Parameter “h”
Parameter “h” ini sering juga disebut dengan parameter Hibrid (Hybrid
parameters), parameter ini mengandung sifat-sifat dari parameter “z”
dan “y”.
Bentuk persamaan matriks dari parameter “h” ini adalah :
V1
h 11
h 12
I1
I2
h 21
h 22
V2
sebagai determinan dari parameter “h”
h 12
h 21
h
h 11
h 22
h 11 .h 22
h 12 .h 21
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
20. I1
h 11
I1
+
V1
-
h 21
V1
I1
I2
I1
I2
Gambar 14: Rangkaian untuk
mencari h11 dan h21
+
V2 0
V2
-
V2 0
I1 = 0
V1
V2
h 12
Gambar 15: Rangkaian untuk
mencari h12 dan h22
+
V1
-
I2
V2
h 22
I2
I1 0
+
V2
-
I1 0
Apabila h12 = -h21 maka rangkaian dua pintu disebut sebagai rangkaian
dua pintu yang resiprokal yang rangkaian ekivalennya adalah :
I1
I2
h11
+
V1
+
h12.V2
+
-
h21.I1
-
h22
V2
-
Gambar 16: Bentuk ekivalen dari parameter „h”
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
I2
21. Contoh :
Hitunglah parameter-parameter “h” dari rangkaian di bawah ini :
R1 = 2 Ω
R3 = 3 Ω
R1 = 6 Ω
Jawab :
Untuk mencari h11 dan h21, maka hubung singkat terminal output dan
pasangkan sumber arus I1 pada terminal input.
R1 = 2 Ω
R3 = 3 Ω
I1
V1
+
R2 = 6 Ω
+
I2
-
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
V2
-
22. dari rangkaian ini terlihat bahwa :
R p1
R 2 .R 3
R2
6x3
R3
6
dan R s1
2
3
R1
R p1
2
2
Maka rangakain pengganti :
+
Rs1 = 4 Ω
V1
I1
-
V1
R s1 .I 1
h 11
4 .I 1
dengan pembagian arus :
I1
V1
I1
R1 = 2 Ω
I1
4 I1
4
I1
V2 0
R3 = 3 Ω
+
I2
+
V1
IR2
R2 = 6 Ω
Maka :
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
-I2
V2 = 0
-
4
23. dari rangkaian ini terlihat bahwa :
I2
R 2 .I 1
R2
6 .I 1
6
R3
2
3
3
I1
2
sehingga :
h 21
I2
I1
V2 0
2
I2
.I 1
3
I1
3
I1
2
3
Selanjutnya untuk mencari h12 dan h22, maka terminal input dibuka dan
pasangkan sumber tegangan V2 pada terminal output.
R1 = 2 Ω
+
R3 = 3 Ω
I2
+
I1 = 0
V1 R2 = 6 Ω
-
+
-
-
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
V2
24. maka menurut rangkaian pembagi tegangan :
R2
V1
R2
V2
R3
R2
.V 2
6
6
R 3 .I 2
3
6
.V 2
2
3
3 .I 2
.V 2
9 .I 2
sehingga :
2
h 12
V1
V2
.V 2
2
3
V2
I1 0
dan
h 22
3
I2
I2
V2
9 .I 2
I1 0
kalau digambarkan rangkaian ekivalennya :
I1
I2
4Ω
+
V1
+
2
/3.V2
+
-
-2/3.I1
-
1
/9 S
V2
-
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
1
9
S
25. 5. Parameter “g”
Parameter “g” sering juga disebut sebagai kebalikan / invers dari
parameter “h”
Bentuk persamaan matriks dari parameter “g” ini adalah :
I1
g 11
g 12
V1
V2
g 21
g 22
I2
sebagai determinan dari parameter “g” :
g
g 11
g 12
g 21
g 22
g 11 .g 22
g 12 .g 21
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
26. I1
g 11
V1
+
+
-
V1
-
g 21
I1
V1
I2 = 0
+
I2 0
V2
V1
V2
-
I2 0
Gambar 17: Rangkaian untuk menentukan harga-harga g11 dan g21
I1
g 12
+
V1 = 0
-
g 22
I1
I2
V2
I2
I2
+
V1 0
I2
V2
-
V1 0
Gambar 18: Rangkaian untuk menentukan harga-harga g12 dan g22
I1
g22
+
V1
I2
+
g11
g12.I2
+
-
g21.V1
-
V2
-
Gambar 19 Bentuk ekivalen dari parameter “g”
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
27. Contoh :
Carilah parameter “g” dari rangkaian berikut ini :
R2 = 1 Ω
R3 = 0,5 Ω
R1 = 0,5 Ω
Jawab :
Untuk mencari g11 dan g21 pasang pada sumber tegangan V1 pada
terminal input sedangkan terminal output terbuka.
V1
+
-
V1
-
R1 = 0,5 Ω
+
R3 = 0,5 Ω
R2 = 1 Ω
I1
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
I2 = 0
+
V2
-
28. dari rangkaian ini terlihat bahwa :
R s1
R2
R3
1
0 ,5
1,5
Maka :
V1
Sehingga :
V1
R p1
I1
0 ,375
I1
g 11
R1
0 ,5 x 1,5
R s1
0 ,5
1,5
0 , 75
0 ,375
2
2 , 667 . V1
2 , 667 .V1
V1
R 1 .R s1
R p1
2 , 667 S
V1
I2 0
Karena :
IR3
R1
R1
R s1
0 ,5
I1
0 ,5
I1
Maka :
g 21
1,5
I1
2 , 667 . V1
V2
V1
0 , 25 . I 1
maka : V1
0 ,125 .I 1
I2 0
V2
I1
2 , 667
0 ,333
0 ,375 .I 1
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
I R 3 .R 3
0 , 25 .I 1 . 0 ,5
0 ,375 .I 1
0 ,125 .I 1
29. Selanjutnya untuk mendapatkan g12 dan g22, maka hubung singkat
terminal input, sedangkan pada terminal output dipasangkan sumber
arus I2.
I1
I2
R1 = 0,5 Ω
+
R3 = 0,5 Ω
R2 = 1 Ω IR2
V1 = 0
-
+
I2
V2
IR3
-
Dari rangkaian terlihat :
IR2
R3
R2
sehingga :
R3
.I 2
g 12
0 ,5
1
0 ,5
.I 2
I1
I2
0 , 333 .I 2
0 . 333 .I 2
V1 0
I1
I1
0 , 333
I2
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
IR2
0 . 333 . I 2
30. dari rangkaian juga terlihat bahwa R2 paralel R3 atau :
Rp
R 2 .R 3
R2
1 x 0 ,5
R3
1
V2
0 ,333
R p.I 2
0 . 333 . I 2
0 ,5
sehingga :
g 22
V2
I2
0 ,333 I 2
V1 0
0 ,333
I2
Kalau digambarkan rangkaian ekivalennya :
I1
0,333 Ω
+
V1
I2
+
2,666 S
-0,333.I2
+
-
0,333.V1
-
V2
-
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
31. 6. Parameter “ABCD”
Parameter ini sering juga disebut sebagai parameter transmisi (transmission
parameters).
Bentuk persamaan matriks dari parameter “ABCD” ini adalah :
V1
A
B
V2
I1
C
D
I2
dan sebagai determinan dari parameter “ABCD” adalah :
A
ABCD
T
B
C
D
dalam keadaan resiprokal berlaku :
AD
BC
AD – BC = 1
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
32. I2
I1
A
+
-
C
I1
V2
I2 0
V1
V2
I2 0
Gambar 21:. Rangkaian untuk menentuka A dan C dari parameter “ABCD”
I1
B
V1
+
-
D
I2
V1
V2
V2 0
I1
I2
V2 0
+
V2 = 0
-
Gambar 22: Rangkaian untuk menentukan B dan D pada parameter “ABCD”
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
33. Contoh :
Carilah parameter “ABCD” dari rangkaian di bawah ini :
R2 = 1 Ω
R3 = 0,5 Ω
R1 = 0,5 Ω
Jawab :
Untuk menghitung A dan C, pasangkan sumber tegangan V1 pada terminal
input sedangkan terminal output dibuka seperti rangkaian di bawah ini :
-
R3 = 0,5 Ω
+
-
R1 = 0,5 Ω
+ I
R1
V1
I2 = 0
R2 = 1 Ω
I1
+
IR3
V2
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
-
34. dari rangkaian terlihat bahwa :
IR
R2
1
IR
R1
R3
R2
R3
R1
3
R1
R2
V1
R 1 .I R
V2
R 3 .I R
I1
V2
0 ,125
1
3
R3
.I 1
.I 1
1
0 ,5
0 ,5
1
0 ,5
0 ,5
0 ,5
1
0 ,5
.I 1
0 , 75 .I 1 Amp
.I 1
0 , 25 .I 1 Amp
0 ,5 x 0 , 75 .I 1
0 ,375 . I 1
0 ,5 x 0 , 25 .I 1
0 ,125 . I 1
8 .V 2
Maka di dapat :
A
V1
V2
0 , 375 .I 1
I2 0
3
dan
C
0 ,125 .I 1
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
I1
8 .V 2
V2
V2
I2 0
8S
35. Untuk mencari B dan D, maka terminal output dihubung singkat,
sedangkan V1 dipasangkan pada terminal input.
-
IR3
R3 = 0,5 Ω
+
-
R1 = 0,5 Ω
+ I
R1
V1
I2 = 0
R2 = 1 Ω
I1
R2 = 1 Ω
I1
+
+
V1
V2 = 0
+
-
V1
R2
R1 = 0,5 Ω
-
-I2
V1
R1
-
dari rangkaian ekivalennya didapat :
V1
I1
I1
R 2 x ( I2 )
1 .( I 2 )
I2
V1
V1
V1
V1
R1
R2
0 ,5
1
3 .V1
3 x ( I2 )
3 .V1
3 .I 2
Maka di dapat :
B
V1
I2
I2
V2 0
I2
1
dan
D
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
I1
I2
3. I 2
V2 0
I2
3
37. I1 = 0
a
+
V1
-
c
I2
V2
V1
I2
V1
+
I1 0
+
-
-
V2
I1 0
Gambar 23: Rangkaian untuk menentuka a dan c dari parameter “abcd”
I1
+
V1 = 0
-
b
d
V2
I1
I2
I1
I2
V1 0
+
+
-
V2
V1 0
Gambar 24: Rangkaian untuk menentukan b dan d pada parameter “abcd”
Rangkaian Listrik/Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
38. ……………………….(4)
Contoh 2 :
IS ½ Z
Vs
½Z
Y
IR
VR
Tentukanlah parameter ABCD dengan OC dan SC serta rangkaian
kaskade
40. Bila sistem diakhiri dengan impedansi bayangan (Zo)
maka berlaku hubungan :
Zin = Zout = Zo …………….………..(5)
sehingga :
41. C Z2O + D ZO = A ZO + B
C Z2O + (D – A)ZO = B
simetri A=D
C Z2O = B
ZO = √B/C …………………….(6)
Cara lain menentukan ZO , yang dinyatakan dengan
ujung penerima open circuit dan short circuit.
ujung penerima open circuit (IR=0)
Zin (OC) = Vs/Is = A VR/CVR = A/C
ujung penerima short circuit (Vr=0)
Zin (SC) = Vs/Is = B IR/D IR = B/D
42. 9.FUNGSI PINDAH BAYANGAN
Zin (OC) x Zin (SC) = A/C x B/D = B/C
…………………….(7)
Fungsi pindah bayangan meliputi :
a. Tegangan VS / VR
b. Arus IS / IR
c. Daya PS / PR
43. CONTOH SOAL
1. Lihat gambar , tentukanlah :
a. Impedansi bayangan
b. Zin, bila Zo terpasang
2. Lihat gambar, tentukanlah tegangan dan arus pada
ujung penerima jika tegangan dan arus pada ujung
pengirim masing-masing 220 Volt dan 4 Amp.
3. Lihat gambar, tentukanlah
a. Parameter ABCD
b. Tentukanlah fungsi pindah bayangan untuk
tegangan.