SlideShare a Scribd company logo
Teori Dasar Logika
(Lanjutan)
Inferensi Logika
• Logika selalu berhubungan dengan pernyataan-pernyataan yang
ditentukan nilai kebenarannya.
• Untuk menentukan benar tidaknya kesimpulan berdasarkan sejumlah
kalimat yang diketahui nilai kebenarannya
• Metode-metode Inferensi
– Modus Ponens
– Modus Tollens
– Penambahan Disjungtif
– Penyederhanaan Konjungtif
– Silogisme Disjungtif
– Silogisme Hipotesis
– Dilema
– Konjungsi
Valid arguments
• Penalaran Deduktif : proses untuk mendapatkan kesimpulan
(conclusion) q dari proposisi p1, p2, …, pn.
• Proposisi p1, p2, …, pn disebut premise atau hypothesis.
• Semua pernyataan yang mempunyai bentuk:
• If p1 and p2 and … pn, then q
dikatakan valid jika dan hanya jika (iff) pi , i=1, 2, … n is
true. Dan q juga true
• Selain itu dikatakan invalid
Notasi
• Sebuah argumen adalah deretan dari
proposisi2 yang ditulis sbb:
• p1
• p2
• .
• .
• .
• pn
• q
pp1, p, p2,, ……,, ppn == hipotesahipotesa
Q = conclusionQ = conclusion
Valid Argumen
• Untuk mengecek apakah suatu argumen
merupakan kalimat yang valid, dapat dilakukan
langkah2 sbb :
– Tentukan hipotesa dan kesimpulan kalimat
– Buat tabel yang menunjukkan nilai kebenaran untuk
semua hipotesa dan kesimpulan
– Carilah baris kritis yaitu baris di mana semua hipotesa
bernilai benar.
– Dalam baris kritis tersebut, jika semua nilai kesimpulan
benar, maka argumen itu valid. Jika diantara baris kritis
tersebut ada baris dengan kesimpulan yang salah maka
argumen tersebut adalah invalid.
Modus Ponens
• p q, p /  q
p q p → q p q
T T
F
T
F
T
F
F
T T T
T F F
F T T
F F T
• p q and p adalah true maka q juga true
• Sehingga argumen ini valid
Contoh Modus Ponens
• Jika digit terakhir suatu bilangan adalah 0,
maka bilangan tersebut habis dibagi 10.
• Digit terakhir suatu bilangan adalah 0
• /Bilangan tersebut habis dibagi 10
Modus Tollens
– p → q
– ~q
– / ~p
• Contoh :
– Jika Zeus seorang manusia, maka ia dapat mati
– Zeus tidak dapat mati
– / Zeus bukan seorang manusia
Penambahan Disjungtif
• Didasarkan atas fakta bahwa suatu kalimat dapat
digeneralisasi dengan penghubung V, karena penghubung
V bernilai benar jika salah satu komponennya benar.
– p
– / p ∨ q
• Contoh :
– Kalimat yang diucapkan Monde, Saya suka jeruk (bernilai benar).
Kalimat tersebut akan tetap bernilai benar jika ditambahkan
kalimat lain, dengan penghubung v. Jadi kalimat “Saya suka jeruk
atau durian” tetap bernilai benar dan tidak tergantung pada
suka/tidaknya Monde akan durian.
q
/ p ∨ q
Penyederhanaan Konjungtif
• Merupakan kebalikan dari inferensi Penambahan
Disjungtif. Jika beberapa kalimat dihubungkan dengan
penghubung ^, kalimat tersebut dapat diambil salah
satunya secara khusus.
• Penyempitan kalimat ini merupakan kebalikan dari
Penambahan Disjungtif yang merupakan perluasan suatu
kalimat
– p ^ q
– / p
• Contoh :
– Lina menguasai bahasa Basic and Pascal
– Lina menguasai bahasa Basic
p ^ q
/ q
Silogisme Disjungtif
• Apabila kita dihadapkan pada satu diantara dua pilihan (A
atau B)
• Jika tidak memilih A maka pilihan yang mungkin adalah B
– p ∨ q
– ~p
– / q
• Contoh :
– Kunci kamarku ada di sakuku atau tertinggal di rumah
– Kunci kamarku tidak ada di sakuku
– Kunci kamarku tertinggal di rumah
Silogisme Hipotesis
• Prinsip : sifat transitif pada implikasi. Jika p → q dan q → r
keduanya bernilai benar maka p → r bernilai benar pula.
– p → q
– q → r
– / p → r
• Contoh :
– Jika 18486 habis dibagi 18, maka 18486 habis dibagi 9
– Jika 18486 habis dibagi 9, maka jumlah digit-digitnya habis dibagi 9.
– Jika 18486 habis dibagi 18, maka jumlah digit-digitnya habis dibagi 9.
Example
• Let p: I study hard, q: I get A’s, r: I get rich
• Now, consider this argument:
if I study hard, then I get A’s
if I don’t get rich, then I don’t get A’s
------------------------------------------------
 I get rich
• First, formulate it
• Next, determine whether it’s valid
…Example
• p: I study hard, q: I get A’s, r: I get rich
if I study hard, then I get A’s
if I don’t get rich, then I don’t get A’s
------------------------------------------------
 I get rich
• Formulating:
p q
~r ~q
------------
 r
…Example
• p: I study hard, q: I get A’s, r: I get rich
p q
~r ~q
------------
 r
• If the argument is valid, then whenever p q and
~r ~q are true, r must be also true
• Construct a truth table and see if such propositions hold
…Example
p q p → q ~r → ~q r
T T T F
T
T
T
T F F
T
T
FF T T
F F T F
• Note that when both hypotheses are true, the
consequence is false
• The argument is therefore invalid
Another Example (from book)
• Let p: 2 = 3, q: I ate my hat
• Now, consider this argument:
if 2 = 3, then I ate my hat
I ate my hat
------------------------------------------------
 2 = 3
• So we have: p q
q
---------
 p
…Another Example
• Inspect the third row: hypotheses are true but conclusion is false, thus
argument is invalid
• Another way by avoiding truth table. If argument is valid, then whenever p
q and q are both true, p must also be true. Suppose both hypotheses are true.
This is possible if p is false and q is true. In this case, p, the conclusion, is not
true. Thus, argument is invalid
p q p → q p
T T T T
T
F
F
T F F
F T T
F F T
• p q
q
---------
 p
Rules of inference (1)
• 1. Law of detachment
or modus ponens
– p → q
– p
– Therefore, q
• 2. Modus tollens
– p → q
– ~q
– Therefore, ~p
Rules of inference (2)
• 3. Rule of Addition
– p
– Therefore, p ∨ q
• 4. Rule of
simplification
– p ^ q
– Therefore, p, or
– Therefore, q. Why?
• 5. Rule of conjunction
– p
– q
– Therefore, p ^ q
Rules of inference (3)
• 6. Rule of hypothetical syllogism (I know it as
transitivity)
– p → q
– q → r
– Therefore, p → r
• 7. Rule of disjunctive syllogism
– p ∨ q
– ~p
– Therefore, q
Contoh :
• Pada suatu hari ini, Anda pergi ke kampus dan baru sadar
bahwa Anda tidak memakai kacamata. Setelah mengingat-
ingat, ada beberapa fakta yang Anda pastikan
kebenarannya :
– Jika kacamataku ada di meja dapur, maka aku pasti sudah
melihatnya ketika sarapan pagi
– Aku membaca koran di ruang tamu atau aku membacanya di dapur
– Jika aku membaca koran di ruang tamu, maka pastilah kacamata
kuletakkan di meja tamu
– Aku tidak melihat kacamataku pada waktu sarapan pagi
– Jika aku membaca buku di ranjang, maka kacamata kuletakkan di
meja samping ranjang.
– Jika aku membaca koran di dapur, maka kacamataku ada di meja
dapur.
Contoh :
• P : kacamataku ada di meja dapur
• Q : Aku melihat kacamataku ketika sarapan pagi
• R : Aku membaca koran di ruang tamu
• S : Aku membaca koran di dapur
• T : kacamata kuletakkan di meja tamu
• U : Aku membaca buku di ranjang
• W : kacamata kuletakkan di meja samping ranjang
• Dengan simbol2 tersebut maka fakta2 diatas dapat ditulis sbb :
– P Q
– R V S
– R T
– ~Q
– U W
– S P
Inferensi
• P Q
• ~Q
•  ~P (Modus Tollen)
• S P
• ~P
•  ~S (Modus
Tollen)
• R V S
• ~S
•  R (Silogisme Disjungtif)
• R T
• R
•  T (Modus Ponen)
Kesimpulan : Kacamata ada di meja tamu
Contoh :
• Buktikan kevalidan argumen di bawah ini !
• P ^ Q
• (P V Q) R
•  R
• Penyelesaian
• P ^ Q
•  P Penyederhanaan Konjungtif
• P
• PVQ Penambahan Disjungtif
• (P V Q) R
• (P V Q)
• R Modus Ponen
Predikat & Kuantifier
Predikat & Kuantifier
• Pernyataan “x > 3” punya 2 bagian, yakni “x” sebagai subjek
dan “ adalah lebih besar 3” sebagai predikat P (Fungsi
Proposisi).
• Kita dpt simbolkan pernyataan “x > 3” dengan P(x). Sehingga
kita dapat mengevaluasi nilai kebenaran dari P(4) dan P(1).
• “P(x) benar untuk semua nilai x dalam domain pembicaraan”
ditulis
• ∀x P(x).
Predikat
ApaApa nilainilai kebenarankebenaran daridari P(2) ?P(2) ? falsefalse
ApaApa nilainilai kebenarankebenaran daridari P(8) ?P(8) ?
ApaApa nilainilai kebenarankebenaran daridari P(9) ?P(9) ?
falsefalse
truetrue
• P(x) = X – 3 > 5
Predikat
•Misal terdapat Fungsi Proposisi Q(x, y, z) yang didefinisikan sbb
: x + y = z.
•Disini Q adalah predikat dan x,y dan z adalah variabel
ApaApa nilainilai kebenarankebenaran daridari Q(2, 3, 5) ?Q(2, 3, 5) ? truetrue
ApaApa nilainilai kebenarankebenaran daridari Q(0, 1, 2) ?Q(0, 1, 2) ?
ApaApa nilainilai kebenarankebenaran daridari Q(9,Q(9, --9, 0) ?9, 0) ?
falsefalse
truetrue
Predikat & Kuantifier
• Soal. Tentukan nilai kebenaran ∀x (x2 ≥ x) jika x bilangan
bulat.
• Untuk menunjukkan ∀x P(x) salah cukup dengan hanya
menunjukkan/mencari satu nilai x dalam domain shg P(x)
salah. Nilai x tersebut selanjutnya dikatakan counter-example
dari pernyataan ∀x P(x).
Soal
• Dengan domain himp bil real
• Apakah nilai kebenaran dari ∀x P(x), dimana P(x)
adalah x2 ≥ 0 ?
– ∀xP(x) benar karena untuk setiap bilangan real x, kalau
dikuadratkan akan bernilai positif atau nol.
• Apakah nilai kebenaran pernyataan ∀x P(x)
dimana P(x) adalah x2 – 1 > 0
– salah karena jika x = 1, proposisi 1 – 1 > 0 salah.
Karena terdapat satu nilai pada daerah Domain yang
salah maka pernyataan kuantor universal ∀x, x2– 1 > 0
adalah salah.
Benar atau Salah ?
• Apakah nilai kebenaran dari ∀n P(n),
dimana P(n) jika n genap maka n2 + n + 19
adalah bil prima. n adalah bilangan bulat
positif
• Jawab : Salah
• Misal n = 38
• Maka 38 * 38 + 38 + 19 = 19(2*38 + 2 + 1) = 19 *
79 (Bukan bilangan prima)
Benar atau Salah ?
• Untuk setiap bilangan real x , jika x>1 maka
x + 1 > 1 (p q)
• Jawab : Benar
• Harus dibuktikan bahwa jika x>1 maka x +
1 > 1 untuk setiap bil real x
• Ingat tabel kebenaran untuk implikasi.
• Jika x > 1 (B) maka x + 1 > 1 akan bernilai
Benar
Predikat & kuantifier
• “Ada nilai x dalam domain pembicaraan sehingga P(x)
bernilai benar” ditulis ∃x P(x).
• ∃x P(x) dapat diartikan :
– Hanya ada satu x sedemikian sehingga P(x) bernilai benar
– Ada minimal satu x sedemikian sehingga P(x) bernilai benar
• Soal. Tentukan nilai kebenaran dari ∃x P(x) bila P(x)
menyatakan “x2 > 12” dan domain pembicaraan meliputi
semua bilangan bulat positif tidak lebih dari 4.
Soal
• Apakah nilai kebenaran dari ∃x P(x) dimana P(x)
adalah x/(x2+1) = 2/5 ?
• ∃x P(x) bernilai benar. Cari paling sedikit satu bil
real yang benar. Misal x = 2
Soal
• P(x) menyatakan x > 3. ∃x P(x) ?
D = {real}
• P(x) x = x + 1. ∃x P(x) ?
D = {real}
• P(x) menyatakan x2>10. ∃x P(x) ?
D = {1,2,3,4}
Soal
• P(x) menyatakan x > 3. ∃x P(x) ?
D = {real}
True , misal x = 4 maka 4 > 3
• P(x) x = x + 1. ∃x P(x) ?
D = {real}
False karena setiap x bernilai salah
• P(x) menyatakan x2>10. ∃x P(x) ?
D = {1,2,3,4}
True karena 42 > 10
Kuantifier
Pernyataan Kapan Benar ? Kapan Salah ?
∀x P(x). P(x) benar untuk
setiap x
Ada sebuah nilai x
dimana P(x)
bernilai salah
∃x P(x) Ada sebuah x
sehingga P(x)
bernilai benar
P(x) salah untuk
setiap x
Negasi
• “Setiap mhs dalam kelas ini telah mengambil
Kalkulus I” [∀x P(x)] (P(x) adalah x yang telah
mengambil Kalkulus)
• negasi dari pernyataan ini….?
• Tidak semua mhs dalam kelas ini yang telah
mengambil Kalkulus Ξ
• “Ada seorang mhs dalam kelas ini belum mengambil
Kalkulus I” [ ∃x ¬ P(x)]
• Jadi, ¬ ∀x P(x) ≡ ∃x ¬ P(x).
Negasi
Pernyataan Negasi
¬ ∀x P(x) ∃x ¬ P(x).
¬ ∃x P(x) ∀x ¬ P(x)
Negasi
• Soal Carilah negasi dari pernyataan
berikut:
– ∀ bilangan prima x, x adalah bilangan ganjil.
– Tidak ada politikus yang jujur.
– Beberapa hacker usianya lebih dari 40 tahun
• Solusi
– ∃ bilangan prima x, maka x bukan bilangan ganjil
– ∃ politikus x, maka x adalah orang yang jujur atau dalam statement
informal : Beberapa politikus bersifat jujur.
– Tidak ada hacker yang usianya lebih dari 40 tahun atau Semua hacker
usianya 40 tahun atau kurang dari itu.
Multiply Quantified Statement
• Terdapat P(x) yang menyatakan x+y = y+x. Apakah nilai
kebenaran dari Kuantifier ∀x ∀y P(x,y) ?
• ∀x ∀y P(x,y) menyatakan proposisi “Untuk semua bil real x dan
untuk semua bil real y memenuhi x+y = y+x”
• Karena P(x,y) true untuk semua bil real x dan untuk semua bil real y
memenuhi x+y = y+x” maka ∀x ∀y P(x,y) adalah true
• ∃ y ∀x P(x,y)? Salah
• Untuk satu bil real y sedemikian sehingga terdapat semua bil
real x sehingga Q(x,y) benar
• (Tidak masalah berapapun nilai y yang diambil, tetapi hanya
ada satu nilai x)
Soal
• Terdapat Q(y) menyatakan “x + y = 0”. Apakah
nilai kebenaran dari ∃y ∀x Q(x,y) dan ∀x ∃y
Q(x,y) ?
• ∃y ∀x Q(x,y)
– “There is a real number y such that for every real
number x, Q(x,y) is true”
• No matter what value of y is chosen, there is only
one value of x for which x + y = 0. Since there is
no real number y such that x + y = 0 for all real
number x, the statement ∃y ∀x Q(x,y) is false
Soal
• ∀x ∃y Q(x,y)
– “For every real number x there is a real number
y such that Q(x,y) is true”
• Given a real number x, there is a real
number y such that x + y = 0; namely y = -x
• Hence the statement ∀x ∃y Q(x,y) is true
De Morgan’s laws
• ~ (p ∨ q) ↔ (~p)^(~q)
• ~ (p ^ q) ↔ (~p) ∨ (~q)
• ~(∀x P(x)) ↔ ∃x: ~P(x)
• ~(∃x P(x)) ↔ ∀x: ~P(x)
• ~ (=, ~=) ↔ (~=, =)
• ~ (<, <=, >, >=) ↔ (>=, >, <=, <)
Quantifier dua variabel
• ∀x ∀y P(x,y) ; ∀y ∀x P(x,y)
– True : P(x,y) benar untuk setiap pasangan x dan y
– False : Terdapat satu pasang x,y pada P(x,y) yang
bernilai salah.
• ∀x ∃y P(x,y)
– True : Untuk tiap x terdapat satu y sehingga P(x,y)
benar
– False : Terdapat satu x sedemikian sehingga
P(x,y) salah untuk setiap y
Quantifier dua variabel
• ∃x ∀y P(x,y)
– True : Terdapat satu x yang mana P(x,y) benar untuk tiap y
– False : Untuk setiap x terdapat satu y sehingga p(x,y) salah
• ∃x ∃y P(x,y) ∃y ∃x P(x,y)
– True : Terdapat satu pasang x,y sehingga P(x,y) benar
– False : P(x,y) adalah salah untuk setiap pasang x,y
Soal
• Apakah (~q ^ (p q)) ~p adalah tautology ?
• Tunjukkan bahwa (p q) r dan p (q r)
tidak ekivalen
• Gunakan prinsip inferensi untuk menurunkan ~s
dari hipotesa :
– (s V q) p
– ~a
– p a
Soal
• Terdapat P(x) = “the word x contains the letter a”. Apa
nilai kebenarannya ?
– P(orange)
– P(lemon)
– P(true)
– P(false)
• P(x) adalah x = x2, apa nilai kebenaran msg2 di bawah ini?
– P(0)
– P(1)
– P(2)
– P(-1)
– ∃xP(x)
– ∀xP(x)
Soal
• Tentukan nilai kebenaran masing2 statement di bawah ini !
Dengan domain bilangan bulat.
– ∀n(n2 ≥ 0)
– ∃n(n2 = 2)
– ∀n(n2 ≥ n)
– ∀n∃m(n2 < m)
– ∃n∀m(n < m2)
– ∀n∃m(n + m = 0)
– ∃n∀m(nm=m)
– ∃n∃m(n2 + m2 = 5)

More Related Content

What's hot

Interpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdfInterpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdf
YusrinaIlmiSalsabila
 
Lks elips lengkap
Lks elips lengkapLks elips lengkap
Lks elips lengkap
nurwa ningsih
 
Logika matematika 1
Logika matematika 1Logika matematika 1
Logika matematika 1Neon Cinta
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
Izhan Nassuha
 
Logika Matematika dan Pembuktian
Logika Matematika dan PembuktianLogika Matematika dan Pembuktian
Logika Matematika dan Pembuktian
siska sri asali
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
KuliahKita
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikaSuryo Wedo Susilo
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematika
arif_baehaqi
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanFahrul Razi
 
6. metode inferensi
6. metode inferensi6. metode inferensi
6. metode inferensi
eman02
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Fahrul Usman
 
Papeline
PapelinePapeline
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Nerossi Jonathan
 
Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskrit
KarlFykr
 
Kongruensi kuadratis
Kongruensi kuadratisKongruensi kuadratis
Kongruensi kuadratis
Fara Silfia
 

What's hot (20)

Interpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdfInterpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdf
 
Lks elips lengkap
Lks elips lengkapLks elips lengkap
Lks elips lengkap
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Logika matematika 1
Logika matematika 1Logika matematika 1
Logika matematika 1
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Logika Matematika dan Pembuktian
Logika Matematika dan PembuktianLogika Matematika dan Pembuktian
Logika Matematika dan Pembuktian
 
Bab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematikaBab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematika
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematika
 
Logika mat-simpel
Logika mat-simpelLogika mat-simpel
Logika mat-simpel
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
6. metode inferensi
6. metode inferensi6. metode inferensi
6. metode inferensi
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Papeline
PapelinePapeline
Papeline
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskrit
 
Kongruensi kuadratis
Kongruensi kuadratisKongruensi kuadratis
Kongruensi kuadratis
 

Viewers also liked

Persamaan linier 1variabel
Persamaan linier 1variabelPersamaan linier 1variabel
Persamaan linier 1variabel
fitri mhey
 
Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfisma
fitri mhey
 
Transpose matriks dan diterminan matriks
Transpose matriks dan diterminan matriksTranspose matriks dan diterminan matriks
Transpose matriks dan diterminan matriks
fitri mhey
 
Bangun datar
Bangun datarBangun datar
Bangun datar
fitri mhey
 
Gerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarGerbang Logika Dasar
Gerbang Logika Dasar
Moh Ali Fauzi
 
Psikotes 1 ungkapan_makna_intan_gula_kri
Psikotes 1 ungkapan_makna_intan_gula_kriPsikotes 1 ungkapan_makna_intan_gula_kri
Psikotes 1 ungkapan_makna_intan_gula_kri
Baskoro Mahendra
 
EmpaIpados de historia. Pantano de Vargas- El Chital
EmpaIpados de historia. Pantano de Vargas- El Chital EmpaIpados de historia. Pantano de Vargas- El Chital
EmpaIpados de historia. Pantano de Vargas- El Chital
cindypinilla
 
SECURITY
SECURITYSECURITY
SECURITY
ALBAYANNA
 
Fine as-wine...html.doc
Fine as-wine...html.docFine as-wine...html.doc
Fine as-wine...html.doc
Aztanahmain
 
Uma batata detetive
Uma batata detetiveUma batata detetive
Uma batata detetive
Luiz Álvaro Eleotério
 
Anit No Need Foe Un-kind.html.docx
Anit No Need Foe Un-kind.html.docxAnit No Need Foe Un-kind.html.docx
Anit No Need Foe Un-kind.html.docx
Aztanahmain
 
Foe my whole life time.html.doc
Foe my whole life time.html.docFoe my whole life time.html.doc
Foe my whole life time.html.doc
Aztanahmain
 

Viewers also liked (13)

Persamaan linier 1variabel
Persamaan linier 1variabelPersamaan linier 1variabel
Persamaan linier 1variabel
 
Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfisma
 
Transpose matriks dan diterminan matriks
Transpose matriks dan diterminan matriksTranspose matriks dan diterminan matriks
Transpose matriks dan diterminan matriks
 
Bangun datar
Bangun datarBangun datar
Bangun datar
 
Gerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarGerbang Logika Dasar
Gerbang Logika Dasar
 
Psikotes 1 ungkapan_makna_intan_gula_kri
Psikotes 1 ungkapan_makna_intan_gula_kriPsikotes 1 ungkapan_makna_intan_gula_kri
Psikotes 1 ungkapan_makna_intan_gula_kri
 
EmpaIpados de historia. Pantano de Vargas- El Chital
EmpaIpados de historia. Pantano de Vargas- El Chital EmpaIpados de historia. Pantano de Vargas- El Chital
EmpaIpados de historia. Pantano de Vargas- El Chital
 
SECURITY
SECURITYSECURITY
SECURITY
 
Fine as-wine...html.doc
Fine as-wine...html.docFine as-wine...html.doc
Fine as-wine...html.doc
 
Uma batata detetive
Uma batata detetiveUma batata detetive
Uma batata detetive
 
Anit No Need Foe Un-kind.html.docx
Anit No Need Foe Un-kind.html.docxAnit No Need Foe Un-kind.html.docx
Anit No Need Foe Un-kind.html.docx
 
Foe my whole life time.html.doc
Foe my whole life time.html.docFoe my whole life time.html.doc
Foe my whole life time.html.doc
 
Re-Defining Normal
Re-Defining NormalRe-Defining Normal
Re-Defining Normal
 

Similar to Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan

Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
Fahrul Usman
 
Logika
LogikaLogika
Logika
dinareka
 
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 20101728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010guestdf5a09
 
Matematika Diskrit
Matematika DiskritMatematika Diskrit
Matematika Diskrit
Hana Zainab Mukarromah
 
Logika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdfLogika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdf
DaenRama
 
Dasar Logika Informatia
Dasar Logika InformatiaDasar Logika Informatia
Dasar Logika Informatia
Muhammad Hanif
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Ikak Waysta
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Acika Karunila
 
2643398.ppt
2643398.ppt2643398.ppt
2643398.ppt
PAMASUNPRI
 
83047338 modul2
83047338 modul283047338 modul2
83047338 modul2
kurniawansyahputra31
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
Nety24
 
Matematika Dskrit : Logika Proposional
Matematika Dskrit : Logika ProposionalMatematika Dskrit : Logika Proposional
Matematika Dskrit : Logika Proposional
Herbert Abdillah
 
5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf
NanangPranotoMukti
 
Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisi
Sari Fauziah
 
P4 kalkulus proposisi
P4 kalkulus proposisiP4 kalkulus proposisi
P4 kalkulus proposisi
said zulhelmi
 
modul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdeka
modul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdekamodul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdeka
modul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdeka
tedysetiawantedyseti
 
logika-matematika.ppt
logika-matematika.pptlogika-matematika.ppt
logika-matematika.ppt
ssuser2693661
 

Similar to Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan (20)

Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 20101728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
 
Matematika Diskrit
Matematika DiskritMatematika Diskrit
Matematika Diskrit
 
Logika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdfLogika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdf
 
Dasar Logika Informatia
Dasar Logika InformatiaDasar Logika Informatia
Dasar Logika Informatia
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
2643398.ppt
2643398.ppt2643398.ppt
2643398.ppt
 
83047338 modul2
83047338 modul283047338 modul2
83047338 modul2
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
 
Matematika Dskrit : Logika Proposional
Matematika Dskrit : Logika ProposionalMatematika Dskrit : Logika Proposional
Matematika Dskrit : Logika Proposional
 
5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf
 
Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisi
 
P4 kalkulus proposisi
P4 kalkulus proposisiP4 kalkulus proposisi
P4 kalkulus proposisi
 
modul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdeka
modul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdekamodul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdeka
modul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdeka
 
Pp. matek new
Pp. matek newPp. matek new
Pp. matek new
 
1 logika
1 logika1 logika
1 logika
 
logika-matematika.ppt
logika-matematika.pptlogika-matematika.ppt
logika-matematika.ppt
 
Ai 3
Ai 3Ai 3
Ai 3
 

More from fitri mhey

Sd 3 mat cerdas berhitung fajariyah
Sd 3 mat cerdas berhitung fajariyahSd 3 mat cerdas berhitung fajariyah
Sd 3 mat cerdas berhitung fajariyah
fitri mhey
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
fitri mhey
 
8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors
fitri mhey
 
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruangkedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
fitri mhey
 
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
fitri mhey
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
fitri mhey
 

More from fitri mhey (6)

Sd 3 mat cerdas berhitung fajariyah
Sd 3 mat cerdas berhitung fajariyahSd 3 mat cerdas berhitung fajariyah
Sd 3 mat cerdas berhitung fajariyah
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
 
8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors
 
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruangkedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
 
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 

Recently uploaded

Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptxMateri kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
erlinahayati1
 
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdftugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
JelitaMeizeraWellysy
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Universitas Sriwijaya
 
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
Universitas Sriwijaya
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Universitas Sriwijaya
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
NurWana20
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
SobriCubi
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
emalestari711
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
NurHalifah34
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
LuhAriyani1
 
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptxSejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
LuhAriyani1
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
sdpurbatua03
 
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptxPPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
refandialim
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Zainul Akmal
 

Recently uploaded (14)

Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptxMateri kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
 
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdftugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
 
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
 
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptxSejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
 
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptxPPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
 

Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan

  • 2. Inferensi Logika • Logika selalu berhubungan dengan pernyataan-pernyataan yang ditentukan nilai kebenarannya. • Untuk menentukan benar tidaknya kesimpulan berdasarkan sejumlah kalimat yang diketahui nilai kebenarannya • Metode-metode Inferensi – Modus Ponens – Modus Tollens – Penambahan Disjungtif – Penyederhanaan Konjungtif – Silogisme Disjungtif – Silogisme Hipotesis – Dilema – Konjungsi
  • 3. Valid arguments • Penalaran Deduktif : proses untuk mendapatkan kesimpulan (conclusion) q dari proposisi p1, p2, …, pn. • Proposisi p1, p2, …, pn disebut premise atau hypothesis. • Semua pernyataan yang mempunyai bentuk: • If p1 and p2 and … pn, then q dikatakan valid jika dan hanya jika (iff) pi , i=1, 2, … n is true. Dan q juga true • Selain itu dikatakan invalid
  • 4. Notasi • Sebuah argumen adalah deretan dari proposisi2 yang ditulis sbb: • p1 • p2 • . • . • . • pn • q pp1, p, p2,, ……,, ppn == hipotesahipotesa Q = conclusionQ = conclusion
  • 5. Valid Argumen • Untuk mengecek apakah suatu argumen merupakan kalimat yang valid, dapat dilakukan langkah2 sbb : – Tentukan hipotesa dan kesimpulan kalimat – Buat tabel yang menunjukkan nilai kebenaran untuk semua hipotesa dan kesimpulan – Carilah baris kritis yaitu baris di mana semua hipotesa bernilai benar. – Dalam baris kritis tersebut, jika semua nilai kesimpulan benar, maka argumen itu valid. Jika diantara baris kritis tersebut ada baris dengan kesimpulan yang salah maka argumen tersebut adalah invalid.
  • 6. Modus Ponens • p q, p / q p q p → q p q T T F T F T F F T T T T F F F T T F F T • p q and p adalah true maka q juga true • Sehingga argumen ini valid
  • 7. Contoh Modus Ponens • Jika digit terakhir suatu bilangan adalah 0, maka bilangan tersebut habis dibagi 10. • Digit terakhir suatu bilangan adalah 0 • /Bilangan tersebut habis dibagi 10
  • 8. Modus Tollens – p → q – ~q – / ~p • Contoh : – Jika Zeus seorang manusia, maka ia dapat mati – Zeus tidak dapat mati – / Zeus bukan seorang manusia
  • 9. Penambahan Disjungtif • Didasarkan atas fakta bahwa suatu kalimat dapat digeneralisasi dengan penghubung V, karena penghubung V bernilai benar jika salah satu komponennya benar. – p – / p ∨ q • Contoh : – Kalimat yang diucapkan Monde, Saya suka jeruk (bernilai benar). Kalimat tersebut akan tetap bernilai benar jika ditambahkan kalimat lain, dengan penghubung v. Jadi kalimat “Saya suka jeruk atau durian” tetap bernilai benar dan tidak tergantung pada suka/tidaknya Monde akan durian. q / p ∨ q
  • 10. Penyederhanaan Konjungtif • Merupakan kebalikan dari inferensi Penambahan Disjungtif. Jika beberapa kalimat dihubungkan dengan penghubung ^, kalimat tersebut dapat diambil salah satunya secara khusus. • Penyempitan kalimat ini merupakan kebalikan dari Penambahan Disjungtif yang merupakan perluasan suatu kalimat – p ^ q – / p • Contoh : – Lina menguasai bahasa Basic and Pascal – Lina menguasai bahasa Basic p ^ q / q
  • 11. Silogisme Disjungtif • Apabila kita dihadapkan pada satu diantara dua pilihan (A atau B) • Jika tidak memilih A maka pilihan yang mungkin adalah B – p ∨ q – ~p – / q • Contoh : – Kunci kamarku ada di sakuku atau tertinggal di rumah – Kunci kamarku tidak ada di sakuku – Kunci kamarku tertinggal di rumah
  • 12. Silogisme Hipotesis • Prinsip : sifat transitif pada implikasi. Jika p → q dan q → r keduanya bernilai benar maka p → r bernilai benar pula. – p → q – q → r – / p → r • Contoh : – Jika 18486 habis dibagi 18, maka 18486 habis dibagi 9 – Jika 18486 habis dibagi 9, maka jumlah digit-digitnya habis dibagi 9. – Jika 18486 habis dibagi 18, maka jumlah digit-digitnya habis dibagi 9.
  • 13. Example • Let p: I study hard, q: I get A’s, r: I get rich • Now, consider this argument: if I study hard, then I get A’s if I don’t get rich, then I don’t get A’s ------------------------------------------------ I get rich • First, formulate it • Next, determine whether it’s valid
  • 14. …Example • p: I study hard, q: I get A’s, r: I get rich if I study hard, then I get A’s if I don’t get rich, then I don’t get A’s ------------------------------------------------ I get rich • Formulating: p q ~r ~q ------------ r
  • 15. …Example • p: I study hard, q: I get A’s, r: I get rich p q ~r ~q ------------ r • If the argument is valid, then whenever p q and ~r ~q are true, r must be also true • Construct a truth table and see if such propositions hold
  • 16. …Example p q p → q ~r → ~q r T T T F T T T T F F T T FF T T F F T F • Note that when both hypotheses are true, the consequence is false • The argument is therefore invalid
  • 17. Another Example (from book) • Let p: 2 = 3, q: I ate my hat • Now, consider this argument: if 2 = 3, then I ate my hat I ate my hat ------------------------------------------------ 2 = 3 • So we have: p q q --------- p
  • 18. …Another Example • Inspect the third row: hypotheses are true but conclusion is false, thus argument is invalid • Another way by avoiding truth table. If argument is valid, then whenever p q and q are both true, p must also be true. Suppose both hypotheses are true. This is possible if p is false and q is true. In this case, p, the conclusion, is not true. Thus, argument is invalid p q p → q p T T T T T F F T F F F T T F F T • p q q --------- p
  • 19. Rules of inference (1) • 1. Law of detachment or modus ponens – p → q – p – Therefore, q • 2. Modus tollens – p → q – ~q – Therefore, ~p
  • 20. Rules of inference (2) • 3. Rule of Addition – p – Therefore, p ∨ q • 4. Rule of simplification – p ^ q – Therefore, p, or – Therefore, q. Why? • 5. Rule of conjunction – p – q – Therefore, p ^ q
  • 21. Rules of inference (3) • 6. Rule of hypothetical syllogism (I know it as transitivity) – p → q – q → r – Therefore, p → r • 7. Rule of disjunctive syllogism – p ∨ q – ~p – Therefore, q
  • 22. Contoh : • Pada suatu hari ini, Anda pergi ke kampus dan baru sadar bahwa Anda tidak memakai kacamata. Setelah mengingat- ingat, ada beberapa fakta yang Anda pastikan kebenarannya : – Jika kacamataku ada di meja dapur, maka aku pasti sudah melihatnya ketika sarapan pagi – Aku membaca koran di ruang tamu atau aku membacanya di dapur – Jika aku membaca koran di ruang tamu, maka pastilah kacamata kuletakkan di meja tamu – Aku tidak melihat kacamataku pada waktu sarapan pagi – Jika aku membaca buku di ranjang, maka kacamata kuletakkan di meja samping ranjang. – Jika aku membaca koran di dapur, maka kacamataku ada di meja dapur.
  • 23. Contoh : • P : kacamataku ada di meja dapur • Q : Aku melihat kacamataku ketika sarapan pagi • R : Aku membaca koran di ruang tamu • S : Aku membaca koran di dapur • T : kacamata kuletakkan di meja tamu • U : Aku membaca buku di ranjang • W : kacamata kuletakkan di meja samping ranjang • Dengan simbol2 tersebut maka fakta2 diatas dapat ditulis sbb : – P Q – R V S – R T – ~Q – U W – S P
  • 24. Inferensi • P Q • ~Q • ~P (Modus Tollen) • S P • ~P • ~S (Modus Tollen) • R V S • ~S • R (Silogisme Disjungtif) • R T • R • T (Modus Ponen) Kesimpulan : Kacamata ada di meja tamu
  • 25. Contoh : • Buktikan kevalidan argumen di bawah ini ! • P ^ Q • (P V Q) R • R • Penyelesaian • P ^ Q • P Penyederhanaan Konjungtif • P • PVQ Penambahan Disjungtif • (P V Q) R • (P V Q) • R Modus Ponen
  • 27. Predikat & Kuantifier • Pernyataan “x > 3” punya 2 bagian, yakni “x” sebagai subjek dan “ adalah lebih besar 3” sebagai predikat P (Fungsi Proposisi). • Kita dpt simbolkan pernyataan “x > 3” dengan P(x). Sehingga kita dapat mengevaluasi nilai kebenaran dari P(4) dan P(1). • “P(x) benar untuk semua nilai x dalam domain pembicaraan” ditulis • ∀x P(x).
  • 28. Predikat ApaApa nilainilai kebenarankebenaran daridari P(2) ?P(2) ? falsefalse ApaApa nilainilai kebenarankebenaran daridari P(8) ?P(8) ? ApaApa nilainilai kebenarankebenaran daridari P(9) ?P(9) ? falsefalse truetrue • P(x) = X – 3 > 5
  • 29. Predikat •Misal terdapat Fungsi Proposisi Q(x, y, z) yang didefinisikan sbb : x + y = z. •Disini Q adalah predikat dan x,y dan z adalah variabel ApaApa nilainilai kebenarankebenaran daridari Q(2, 3, 5) ?Q(2, 3, 5) ? truetrue ApaApa nilainilai kebenarankebenaran daridari Q(0, 1, 2) ?Q(0, 1, 2) ? ApaApa nilainilai kebenarankebenaran daridari Q(9,Q(9, --9, 0) ?9, 0) ? falsefalse truetrue
  • 30. Predikat & Kuantifier • Soal. Tentukan nilai kebenaran ∀x (x2 ≥ x) jika x bilangan bulat. • Untuk menunjukkan ∀x P(x) salah cukup dengan hanya menunjukkan/mencari satu nilai x dalam domain shg P(x) salah. Nilai x tersebut selanjutnya dikatakan counter-example dari pernyataan ∀x P(x).
  • 31. Soal • Dengan domain himp bil real • Apakah nilai kebenaran dari ∀x P(x), dimana P(x) adalah x2 ≥ 0 ? – ∀xP(x) benar karena untuk setiap bilangan real x, kalau dikuadratkan akan bernilai positif atau nol. • Apakah nilai kebenaran pernyataan ∀x P(x) dimana P(x) adalah x2 – 1 > 0 – salah karena jika x = 1, proposisi 1 – 1 > 0 salah. Karena terdapat satu nilai pada daerah Domain yang salah maka pernyataan kuantor universal ∀x, x2– 1 > 0 adalah salah.
  • 32. Benar atau Salah ? • Apakah nilai kebenaran dari ∀n P(n), dimana P(n) jika n genap maka n2 + n + 19 adalah bil prima. n adalah bilangan bulat positif • Jawab : Salah • Misal n = 38 • Maka 38 * 38 + 38 + 19 = 19(2*38 + 2 + 1) = 19 * 79 (Bukan bilangan prima)
  • 33. Benar atau Salah ? • Untuk setiap bilangan real x , jika x>1 maka x + 1 > 1 (p q) • Jawab : Benar • Harus dibuktikan bahwa jika x>1 maka x + 1 > 1 untuk setiap bil real x • Ingat tabel kebenaran untuk implikasi. • Jika x > 1 (B) maka x + 1 > 1 akan bernilai Benar
  • 34. Predikat & kuantifier • “Ada nilai x dalam domain pembicaraan sehingga P(x) bernilai benar” ditulis ∃x P(x). • ∃x P(x) dapat diartikan : – Hanya ada satu x sedemikian sehingga P(x) bernilai benar – Ada minimal satu x sedemikian sehingga P(x) bernilai benar • Soal. Tentukan nilai kebenaran dari ∃x P(x) bila P(x) menyatakan “x2 > 12” dan domain pembicaraan meliputi semua bilangan bulat positif tidak lebih dari 4.
  • 35. Soal • Apakah nilai kebenaran dari ∃x P(x) dimana P(x) adalah x/(x2+1) = 2/5 ? • ∃x P(x) bernilai benar. Cari paling sedikit satu bil real yang benar. Misal x = 2
  • 36. Soal • P(x) menyatakan x > 3. ∃x P(x) ? D = {real} • P(x) x = x + 1. ∃x P(x) ? D = {real} • P(x) menyatakan x2>10. ∃x P(x) ? D = {1,2,3,4}
  • 37. Soal • P(x) menyatakan x > 3. ∃x P(x) ? D = {real} True , misal x = 4 maka 4 > 3 • P(x) x = x + 1. ∃x P(x) ? D = {real} False karena setiap x bernilai salah • P(x) menyatakan x2>10. ∃x P(x) ? D = {1,2,3,4} True karena 42 > 10
  • 38. Kuantifier Pernyataan Kapan Benar ? Kapan Salah ? ∀x P(x). P(x) benar untuk setiap x Ada sebuah nilai x dimana P(x) bernilai salah ∃x P(x) Ada sebuah x sehingga P(x) bernilai benar P(x) salah untuk setiap x
  • 39. Negasi • “Setiap mhs dalam kelas ini telah mengambil Kalkulus I” [∀x P(x)] (P(x) adalah x yang telah mengambil Kalkulus) • negasi dari pernyataan ini….? • Tidak semua mhs dalam kelas ini yang telah mengambil Kalkulus Ξ • “Ada seorang mhs dalam kelas ini belum mengambil Kalkulus I” [ ∃x ¬ P(x)] • Jadi, ¬ ∀x P(x) ≡ ∃x ¬ P(x).
  • 40. Negasi Pernyataan Negasi ¬ ∀x P(x) ∃x ¬ P(x). ¬ ∃x P(x) ∀x ¬ P(x)
  • 41. Negasi • Soal Carilah negasi dari pernyataan berikut: – ∀ bilangan prima x, x adalah bilangan ganjil. – Tidak ada politikus yang jujur. – Beberapa hacker usianya lebih dari 40 tahun • Solusi – ∃ bilangan prima x, maka x bukan bilangan ganjil – ∃ politikus x, maka x adalah orang yang jujur atau dalam statement informal : Beberapa politikus bersifat jujur. – Tidak ada hacker yang usianya lebih dari 40 tahun atau Semua hacker usianya 40 tahun atau kurang dari itu.
  • 42. Multiply Quantified Statement • Terdapat P(x) yang menyatakan x+y = y+x. Apakah nilai kebenaran dari Kuantifier ∀x ∀y P(x,y) ? • ∀x ∀y P(x,y) menyatakan proposisi “Untuk semua bil real x dan untuk semua bil real y memenuhi x+y = y+x” • Karena P(x,y) true untuk semua bil real x dan untuk semua bil real y memenuhi x+y = y+x” maka ∀x ∀y P(x,y) adalah true • ∃ y ∀x P(x,y)? Salah • Untuk satu bil real y sedemikian sehingga terdapat semua bil real x sehingga Q(x,y) benar • (Tidak masalah berapapun nilai y yang diambil, tetapi hanya ada satu nilai x)
  • 43. Soal • Terdapat Q(y) menyatakan “x + y = 0”. Apakah nilai kebenaran dari ∃y ∀x Q(x,y) dan ∀x ∃y Q(x,y) ? • ∃y ∀x Q(x,y) – “There is a real number y such that for every real number x, Q(x,y) is true” • No matter what value of y is chosen, there is only one value of x for which x + y = 0. Since there is no real number y such that x + y = 0 for all real number x, the statement ∃y ∀x Q(x,y) is false
  • 44. Soal • ∀x ∃y Q(x,y) – “For every real number x there is a real number y such that Q(x,y) is true” • Given a real number x, there is a real number y such that x + y = 0; namely y = -x • Hence the statement ∀x ∃y Q(x,y) is true
  • 45. De Morgan’s laws • ~ (p ∨ q) ↔ (~p)^(~q) • ~ (p ^ q) ↔ (~p) ∨ (~q) • ~(∀x P(x)) ↔ ∃x: ~P(x) • ~(∃x P(x)) ↔ ∀x: ~P(x) • ~ (=, ~=) ↔ (~=, =) • ~ (<, <=, >, >=) ↔ (>=, >, <=, <)
  • 46. Quantifier dua variabel • ∀x ∀y P(x,y) ; ∀y ∀x P(x,y) – True : P(x,y) benar untuk setiap pasangan x dan y – False : Terdapat satu pasang x,y pada P(x,y) yang bernilai salah. • ∀x ∃y P(x,y) – True : Untuk tiap x terdapat satu y sehingga P(x,y) benar – False : Terdapat satu x sedemikian sehingga P(x,y) salah untuk setiap y
  • 47. Quantifier dua variabel • ∃x ∀y P(x,y) – True : Terdapat satu x yang mana P(x,y) benar untuk tiap y – False : Untuk setiap x terdapat satu y sehingga p(x,y) salah • ∃x ∃y P(x,y) ∃y ∃x P(x,y) – True : Terdapat satu pasang x,y sehingga P(x,y) benar – False : P(x,y) adalah salah untuk setiap pasang x,y
  • 48. Soal • Apakah (~q ^ (p q)) ~p adalah tautology ? • Tunjukkan bahwa (p q) r dan p (q r) tidak ekivalen • Gunakan prinsip inferensi untuk menurunkan ~s dari hipotesa : – (s V q) p – ~a – p a
  • 49. Soal • Terdapat P(x) = “the word x contains the letter a”. Apa nilai kebenarannya ? – P(orange) – P(lemon) – P(true) – P(false) • P(x) adalah x = x2, apa nilai kebenaran msg2 di bawah ini? – P(0) – P(1) – P(2) – P(-1) – ∃xP(x) – ∀xP(x)
  • 50. Soal • Tentukan nilai kebenaran masing2 statement di bawah ini ! Dengan domain bilangan bulat. – ∀n(n2 ≥ 0) – ∃n(n2 = 2) – ∀n(n2 ≥ n) – ∀n∃m(n2 < m) – ∃n∀m(n < m2) – ∀n∃m(n + m = 0) – ∃n∀m(nm=m) – ∃n∃m(n2 + m2 = 5)