SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
MATEMATIKA
DISKRIT
LOGIKA
MENGAPA MATEMATIKA DISKRIT ?
Komputer (dijital)
beroperasi secara diskrit
dengan unit terkecil yg
disebut bit.
Dengan demikian, baik
Struktur (rangkaian) dan
juga
Operasi (eksekusi
algoritma)
Dapat dijelaskan dengan
matematika diskrit
PERANGKAT MATEMATIKA
• Perangkat yang berguna dalam matematika diskrit:
•Logika Matematika (Logic)
•Teori Himpunan (Set Theory)
•Fungsi (Functions)
•Deretan (Sequences)
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Memahami operasi logika di dalam
komputer
• Memahami konsep implikasi
• Memahami konsep biimplikasi
• Memahami konsep inferensi dan
argumen
LOGIKA
• Untuk melakukan penalaran
matematika
• Digunakan dalam mendesain
rangkaian elektronik.
• Logika adalah suatu sistem yang
didasarkan pada proposisi.
• Proposisi adalah kalimat deklaratif
atau pernyataan yang bernilai benar
(true/T) atau salah (false/F) tetapi
tidak sekaligus keduanya.
• Kita katakan bahwa nilai kebenaran
(truth value) dari sebuah proposisi
adalah benar atau salah.
• Dalam rangkaian dijital, nilai ini
dinyatakan sebagai 1 dan 0
PERNYATAAN / PROPOSISI (1)
“6 adalah bilangan genap”
• Apakah sebuah pernyataan ? Ya
• Apakah sebuah proposisi ? Ya
• Apakah nilai kebenaran dari proposisi tersebut ? Benar
“ Ibukota propinsi Jawa Barat adalah Semarang “
• Apakah sebuah pernyataan ? Ya
• Apakah sebuah proposisi ? Ya
• Apakah nilai kebenaran dari proposisi tersebut ? Salah
PERNYATAAN / PROPOSISI (2)
“ Serahkan uangmu sekarang ! “
• Apakah sebuah pernyataan ? Tidak
Sebuah permintaan
• Apakah sebuah proposisi ? Tidak
Hanya pernyataanlah yang bisa menjadi proposisi
“ X > 3 “
• Apakah sebuah pernyataan ? Ya
• Apakah sebuah proposisi ? Tidak
nilai kebenaran dari pernyataan tersebut bergantung pada y,
tapi nilainya belum ditentukan.
Pernyataan jenis ini kitas ebut sebagai fungsi proposisi atau
kalimat terbuka.
MENGKOMBINASIKAN
PROPOSISI
Menggabungkan beberapa proposisi menjadi sebuah proposisi
gabungan.
Diformalisasikan dengan melambangkan proposisi sebagai huruf-
huruf seperti p, q, r, s, dan menggunakan operator-operator logika.
Operator logika :
Negasi (NOT), Konjungsi (AND),
Disjungsi (OR), Eksklusif OR (XOR) ,
Implikasi (jika – maka),
Bikondisional (jika dan hanya jika)
NEGASI (NOT)
• Operator Uner, Lambang: 
P P
Benar Salah
Salah Benar
KONJUNGSI (AND)
• Operator Biner, Lambang: 
P Q PQ
Benar Benar Benar
Benar Salah Salah
Salah Benar Salah
Salah Salah Salah
DISJUNGSI (OR)
• Operator Biner, Lambang: 
P Q PQ
Benar Benar Benar
Benar Salah Benar
Salah Benar Benar
Salah Salah Salah
EKSKLUSIF OR (XOR)
• Operator Biner, Lambang: 
P Q PQ
Benar Benar Salah
Benar Salah Benar
Salah Benar Benar
Salah Salah Salah
IMPLIKASI (JIKA - MAKA)
• Operator Biner, Lambang: 
P Q PQ
Benar Benar Benar
Benar Salah Salah
Salah Benar Benar
Salah Salah Benar
BIKONDISIONAL
(JIKA DAN HANYA JIKA)
• Operator Biner, Lambang: 
P Q PQ
Benar Benar Benar
Benar Salah Salah
Salah Benar Salah
Salah Salah Benar
PERNYATAAN DAN OPERASI
• Pernyataan-pernyataan dan operator-operator dapat
digabungkan untuk membentuk pernyataan baru.
• Pernyatan (PQ) dan (P)(Q) adalah ekivalen
P Q (PQ) (P)(Q) (PQ)(P)(Q)
Benar Benar Salah Salah Benar
Benar Salah Benar Benar Benar
Salah Benar Benar Benar Benar
Salah Salah Benar Benar Benar
TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI (1)
Suatu tautologi adalah pernyataan yang selalu
benar.
Contoh:
•R(R)
•(PQ)(P)(Q)
TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI (2)
Suatu kontradiksi adalah pernyataan yang selalu
salah.
Negasi dari sebarang tautologi adalah sebuah
kontradiksi, sedangkan negasi dari sebuahkontradiksi
adalah sebuah tautologi.
Contoh:
•R(R)
•((PQ)(P)(Q))
EKSPRESI IMPLIKASI
Implikasi p q
• Jika p, maka q
• Jika p, q
• p mengakibatkan q
• q jika p
• p hanya jika q
• p syarat cukup agar q
• q syarat perlu bagi p
• q bilamana p
EKSPRESI IMPLIKASI
p: hari hujan; q:tanaman akan tumbuh
subur
p q
• Jika hari hujan maka tanaman tumbuh subur
• Jika hari hujan, tanaman tumbuh subur
• Hari hujan mengakibatkan tanaman akan
tumbuh subur
• Tanaman akan tumbuh subur jika hari hujan
• Hanya jika tanaman akan tumuh subur
makahari hujan
• Syarat cukup agar tanama akan tumbuh
VARIAN PROPOSISI BERSYARAT
 Varian dari implikasi (p  q)
 Konvers, Invers, Kontraposisi
 Konvers : q  p
 Invers :  p   q
 Kontraposisi :  q   p
CONTOH :
• Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi
dari: “Jika Amir mempunyai mobil, maka ia
orang kaya”
• Penyelesaian:
• Konvers : Jika Amir orang kaya, maka ia
mempunyai mobil
• Invers : Jika Amir tidak mempunyai mobil,
maka ia bukan orang kaya
• Kontraposisi: Jika Amir bukan orang kaya, maka ia
ia tidak mempunyai mobil
21
BIKONDISIONAL (BI-IMPLIKASI)
Bentuk proposisi: “p jika dan hanya jika
q”
Notasi: p  q
p  q  (p  q)  (q  p).
22
EKSPRESI BIKONDISIONAL P
 Q:
•p jika dan hanya jika q.
•p adalah syarat perlu dan cukup
untuk q.
•Jika p maka q, dan sebaliknya.
•p iff q
23
CONTOH :
•Proposisi majemuk berikut adalah
bi-implikasi:
• 1 + 1 = 2 jika dan hanya jika 2 + 2 =
4.
• Syarat cukup dan syarat perlu agar hari
hujan adalah kelembaban udara tinggi.
• Jika anda orang kaya maka anda
mempunyai banyak uang, dan
sebaliknya.
• Bandung terletak di Jawa Barat iff Jawa
24
• Tuliskan setiap proposisi berikut ke dalam
bentuk “p jika dan hanya jika q”:
• Anda naik jabatan jika anda punya koneksi, dan
anda punya koneksi jika anda naik jabatan.
Penyelesaian:
• Anda naik jabatan jika dan hanya jika anda punya
koneksi.
25
Tuliskan setiap proposisi berikut ke
dalam bentuk “p jika dan hanya jika q”:
Syarat cukup dan perlu agar anda
memenangkan pertandingan adalah anda
melakukan banyak latihan.
Penyelesaian:
 Anda melakukan banyak latihan adalah
syarat perlu dan cukup untuk anda
memenangkan pertandingan.
26
INFERENSI
Penarikan kesimpulan dari beberapa
proposisi
Kaidah :
• Modus Ponen
• Modus Tollen
• Silogisme Hipotesis
• Silogisme Disjungtif
• Simplifikasi
• Konjungsi 27
MODUS PONEN (1)
• Didasarkan pada tautologi :
(p  q (pq))q)
• Kaidah :
p  q
p
• Modus ponen menyatakan bahwa jika
hipotesis p dan dan implikasi p q benar
maka konklusi q benar
28
MODUS PONEN (2)
• Misalkan implikasi “jika 25 habis dibagi 5,
maka 25 bilangan ganjil” dan hipotesis “25
habis dibagi 5” keduanya benar maka menurut
modus ponen :
“jika 25 habis dibagi 5, maka 25 bilangan
ganjil dan hipotesis 25 habis dibagi 5. Oleh
karena itu 25 adalah bilangan ganjil”
adalah benar. 29
MODUS TOLLEN (1)
•Didasarkan pada tautologi :
(~q  (pq)) ~p)
•Kaidah :
p  q
~q
30
MODUS TOLLEN (2)
• Misalkan implikasi “jika n bilangan genap, maka
2n bernilai genap” dan hipotesis “2n bernilai
genap” keduanya benar. Maka menurut modus
tollen :
“jika n bilangan genap, maka 2n bernilai genap
dan 2n bernilai ganjil. Oleh karena itu n bukan
bilangan genap”
adalah benar.
31
SILOGISME HIPOTESIS (1)
• Didasarkan pada tautologi :
((pq)  (qr)) (pr)
• Kaidah :
p  q
q  r
32
SILOGISME HIPOTESIS (2)
• Misalkan implikasi “jika saya masuk
informatika maka saya belajar logika
matematika” dan implikasi “jika saya belajar
logika matematika maka saya belajar
algoritma. Oleh karena itu jika saya masuk
informatika maka saya belajar algoritma”
adalah benar menurut silogisme hipotesis.
33
SILOGISME DISJUNGTIF (1)
• Didasarkan pada tautologi :
((p  q)  ~p) q
• Kaidah :
p  q
~p
34
SILOGISME DISJUNGTIF (1)
• “Saya akan meneruskan kuliah atau
saya akan menikah tahun depan. Saya
tidak akan meneruskan kuliah. Oleh
karena itu saya akan menikah tahun
depan” adalah benar menurut silogisme
disjungtif.
35
SIMPLIFIKASI (1)
• Didasarkan pada tautologi :
(p  q) p
• Kaidah :
p  q
36
SIMPLIFIKASI (2)
“icha adalah mahasiswa Unpad dan
Unikom. Oleh karena itu icha adalah
mahasiswa Unpad” adalah benar menurut
Simplifikasi
Atau
“icha adalah mahasiswa Unpad dan
Unikom. Oleh karena itu icha adalah
37
PENJUMLAHAN (1)
Didasarkan pada
tautologi :
p (p  q)
•Kaidah :
p
38
PENJUMLAHAN (2)
“Icha mengambil kuliah logika
matematika. Oleh karena itu icha
mengambil kuliah logika
matematika atau algoritma”
adalah benar menurut pemjulahan.
39
KONJUNGSI (1)
• Didasarkan pada tautologi :
((p)  (q) (p  q)
• Kaidah :
p
q
p  q
40
KONJUNGSI (2)
“Icha mengambil kuliah logika
matematika. Icha mengulang kuliah
algoritma. Oleh karena itu icha
mengambil kuliah logika matematika dan
algoritma” adalah benar menurut
konjungsi.
41
ARGUMEN (1)
• Suatu deret proposisi yang dituliskan
sebagai
p1
p2
…
pn
dimana p1, p2, …, pn disebut
hipotesis.
42
ARGUMEN (2)
• Sebuah argumen dikatakah sahih jika
konklusi benar bilamana semua
hipotesisnya benar; sebaliknya argumen
dikatakan palsu (fallacy atau invalid)
• Untuk menyatakan apakah argumen
sahih maka dapat diperlihatkan bahwa
implikasi adalah benar (yaitu sebuah
tautologi).
43
VIDEO PEMBELAJARAN
SELESAI

More Related Content

Similar to 1 logika

Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianFahrul Usman
 
modul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdeka
modul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdekamodul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdeka
modul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdekatedysetiawantedyseti
 
Matematika Dskrit : Logika Proposional
Matematika Dskrit : Logika ProposionalMatematika Dskrit : Logika Proposional
Matematika Dskrit : Logika ProposionalHerbert Abdillah
 
Logika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdfLogika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdfDaenRama
 
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutanDiskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutanfitri mhey
 
BERPIKIR KOMPUTASIONAL.pptx
BERPIKIR KOMPUTASIONAL.pptxBERPIKIR KOMPUTASIONAL.pptx
BERPIKIR KOMPUTASIONAL.pptxRinaSabrina4
 
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Meycelino A. T
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809nilahafni
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809nilahafni
 
1 - intro Diskrit Logika.ppt
1 - intro Diskrit   Logika.ppt1 - intro Diskrit   Logika.ppt
1 - intro Diskrit Logika.pptAskariB1
 
logika-matematika_edit.ppt
logika-matematika_edit.pptlogika-matematika_edit.ppt
logika-matematika_edit.pptrajatemran
 
Implikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasiImplikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasiSuciSR
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskritfitri mhey
 

Similar to 1 logika (20)

2643398.ppt
2643398.ppt2643398.ppt
2643398.ppt
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
modul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdeka
modul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdekamodul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdeka
modul 1 informatika kalimat proposisi kurikulum merdeka
 
Matematika Dskrit : Logika Proposional
Matematika Dskrit : Logika ProposionalMatematika Dskrit : Logika Proposional
Matematika Dskrit : Logika Proposional
 
Logika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdfLogika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdf
 
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutanDiskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan
 
BERPIKIR KOMPUTASIONAL.pptx
BERPIKIR KOMPUTASIONAL.pptxBERPIKIR KOMPUTASIONAL.pptx
BERPIKIR KOMPUTASIONAL.pptx
 
Logika dasr
Logika dasrLogika dasr
Logika dasr
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Ppt logika mtk
Ppt logika  mtkPpt logika  mtk
Ppt logika mtk
 
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809
 
1 - intro Diskrit Logika.ppt
1 - intro Diskrit   Logika.ppt1 - intro Diskrit   Logika.ppt
1 - intro Diskrit Logika.ppt
 
5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf
 
logika-matematika_edit.ppt
logika-matematika_edit.pptlogika-matematika_edit.ppt
logika-matematika_edit.ppt
 
Implikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasiImplikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasi
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 

More from ahmadmuzaqqi

More from ahmadmuzaqqi (19)

Virtual lan
Virtual lanVirtual lan
Virtual lan
 
Subnetting
SubnettingSubnetting
Subnetting
 
Model osi dan tcp
Model osi dan tcpModel osi dan tcp
Model osi dan tcp
 
Pengkabelan
PengkabelanPengkabelan
Pengkabelan
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
5 fungsi
5 fungsi5 fungsi
5 fungsi
 
4 matriks dan relasi
4 matriks dan relasi4 matriks dan relasi
4 matriks dan relasi
 
3 himpunan
3 himpunan3 himpunan
3 himpunan
 
2 proposisi
2 proposisi2 proposisi
2 proposisi
 
Ppt modul 5 array
Ppt modul 5 arrayPpt modul 5 array
Ppt modul 5 array
 
Ppt modul 6 fungsi
Ppt modul 6 fungsiPpt modul 6 fungsi
Ppt modul 6 fungsi
 
Ppt modul 4 perulangan
Ppt modul 4 perulanganPpt modul 4 perulangan
Ppt modul 4 perulangan
 
Ppt modul 3 operasi kondisi
Ppt modul 3 operasi kondisiPpt modul 3 operasi kondisi
Ppt modul 3 operasi kondisi
 
Ppt modul 2 operator
Ppt modul 2 operatorPpt modul 2 operator
Ppt modul 2 operator
 
P.9 media 2 konsep inheritance
P.9 media 2 konsep inheritanceP.9 media 2 konsep inheritance
P.9 media 2 konsep inheritance
 
P.7 media 2 polymorphism
P.7 media 2 polymorphismP.7 media 2 polymorphism
P.7 media 2 polymorphism
 
P.5 media 2 enkapsulasi
P.5 media 2 enkapsulasiP.5 media 2 enkapsulasi
P.5 media 2 enkapsulasi
 
P.3 media 2 class, objek, method pada java
P.3 media 2 class, objek, method pada javaP.3 media 2 class, objek, method pada java
P.3 media 2 class, objek, method pada java
 
Sejarah Java
Sejarah JavaSejarah Java
Sejarah Java
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

1 logika

  • 2. MENGAPA MATEMATIKA DISKRIT ? Komputer (dijital) beroperasi secara diskrit dengan unit terkecil yg disebut bit. Dengan demikian, baik Struktur (rangkaian) dan juga Operasi (eksekusi algoritma) Dapat dijelaskan dengan matematika diskrit
  • 3. PERANGKAT MATEMATIKA • Perangkat yang berguna dalam matematika diskrit: •Logika Matematika (Logic) •Teori Himpunan (Set Theory) •Fungsi (Functions) •Deretan (Sequences)
  • 4. TUJUAN PEMBELAJARAN • Memahami operasi logika di dalam komputer • Memahami konsep implikasi • Memahami konsep biimplikasi • Memahami konsep inferensi dan argumen
  • 5. LOGIKA • Untuk melakukan penalaran matematika • Digunakan dalam mendesain rangkaian elektronik. • Logika adalah suatu sistem yang didasarkan pada proposisi. • Proposisi adalah kalimat deklaratif atau pernyataan yang bernilai benar (true/T) atau salah (false/F) tetapi tidak sekaligus keduanya. • Kita katakan bahwa nilai kebenaran (truth value) dari sebuah proposisi adalah benar atau salah. • Dalam rangkaian dijital, nilai ini dinyatakan sebagai 1 dan 0
  • 6. PERNYATAAN / PROPOSISI (1) “6 adalah bilangan genap” • Apakah sebuah pernyataan ? Ya • Apakah sebuah proposisi ? Ya • Apakah nilai kebenaran dari proposisi tersebut ? Benar “ Ibukota propinsi Jawa Barat adalah Semarang “ • Apakah sebuah pernyataan ? Ya • Apakah sebuah proposisi ? Ya • Apakah nilai kebenaran dari proposisi tersebut ? Salah
  • 7. PERNYATAAN / PROPOSISI (2) “ Serahkan uangmu sekarang ! “ • Apakah sebuah pernyataan ? Tidak Sebuah permintaan • Apakah sebuah proposisi ? Tidak Hanya pernyataanlah yang bisa menjadi proposisi “ X > 3 “ • Apakah sebuah pernyataan ? Ya • Apakah sebuah proposisi ? Tidak nilai kebenaran dari pernyataan tersebut bergantung pada y, tapi nilainya belum ditentukan. Pernyataan jenis ini kitas ebut sebagai fungsi proposisi atau kalimat terbuka.
  • 8. MENGKOMBINASIKAN PROPOSISI Menggabungkan beberapa proposisi menjadi sebuah proposisi gabungan. Diformalisasikan dengan melambangkan proposisi sebagai huruf- huruf seperti p, q, r, s, dan menggunakan operator-operator logika. Operator logika : Negasi (NOT), Konjungsi (AND), Disjungsi (OR), Eksklusif OR (XOR) , Implikasi (jika – maka), Bikondisional (jika dan hanya jika)
  • 9. NEGASI (NOT) • Operator Uner, Lambang:  P P Benar Salah Salah Benar
  • 10. KONJUNGSI (AND) • Operator Biner, Lambang:  P Q PQ Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Benar Salah Salah Salah Salah
  • 11. DISJUNGSI (OR) • Operator Biner, Lambang:  P Q PQ Benar Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar Benar Salah Salah Salah
  • 12. EKSKLUSIF OR (XOR) • Operator Biner, Lambang:  P Q PQ Benar Benar Salah Benar Salah Benar Salah Benar Benar Salah Salah Salah
  • 13. IMPLIKASI (JIKA - MAKA) • Operator Biner, Lambang:  P Q PQ Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Benar Benar Salah Salah Benar
  • 14. BIKONDISIONAL (JIKA DAN HANYA JIKA) • Operator Biner, Lambang:  P Q PQ Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Benar Salah Salah Salah Benar
  • 15. PERNYATAAN DAN OPERASI • Pernyataan-pernyataan dan operator-operator dapat digabungkan untuk membentuk pernyataan baru. • Pernyatan (PQ) dan (P)(Q) adalah ekivalen P Q (PQ) (P)(Q) (PQ)(P)(Q) Benar Benar Salah Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Salah Salah Benar Benar Benar
  • 16. TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI (1) Suatu tautologi adalah pernyataan yang selalu benar. Contoh: •R(R) •(PQ)(P)(Q)
  • 17. TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI (2) Suatu kontradiksi adalah pernyataan yang selalu salah. Negasi dari sebarang tautologi adalah sebuah kontradiksi, sedangkan negasi dari sebuahkontradiksi adalah sebuah tautologi. Contoh: •R(R) •((PQ)(P)(Q))
  • 18. EKSPRESI IMPLIKASI Implikasi p q • Jika p, maka q • Jika p, q • p mengakibatkan q • q jika p • p hanya jika q • p syarat cukup agar q • q syarat perlu bagi p • q bilamana p
  • 19. EKSPRESI IMPLIKASI p: hari hujan; q:tanaman akan tumbuh subur p q • Jika hari hujan maka tanaman tumbuh subur • Jika hari hujan, tanaman tumbuh subur • Hari hujan mengakibatkan tanaman akan tumbuh subur • Tanaman akan tumbuh subur jika hari hujan • Hanya jika tanaman akan tumuh subur makahari hujan • Syarat cukup agar tanama akan tumbuh
  • 20. VARIAN PROPOSISI BERSYARAT  Varian dari implikasi (p  q)  Konvers, Invers, Kontraposisi  Konvers : q  p  Invers :  p   q  Kontraposisi :  q   p
  • 21. CONTOH : • Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari: “Jika Amir mempunyai mobil, maka ia orang kaya” • Penyelesaian: • Konvers : Jika Amir orang kaya, maka ia mempunyai mobil • Invers : Jika Amir tidak mempunyai mobil, maka ia bukan orang kaya • Kontraposisi: Jika Amir bukan orang kaya, maka ia ia tidak mempunyai mobil 21
  • 22. BIKONDISIONAL (BI-IMPLIKASI) Bentuk proposisi: “p jika dan hanya jika q” Notasi: p  q p  q  (p  q)  (q  p). 22
  • 23. EKSPRESI BIKONDISIONAL P  Q: •p jika dan hanya jika q. •p adalah syarat perlu dan cukup untuk q. •Jika p maka q, dan sebaliknya. •p iff q 23
  • 24. CONTOH : •Proposisi majemuk berikut adalah bi-implikasi: • 1 + 1 = 2 jika dan hanya jika 2 + 2 = 4. • Syarat cukup dan syarat perlu agar hari hujan adalah kelembaban udara tinggi. • Jika anda orang kaya maka anda mempunyai banyak uang, dan sebaliknya. • Bandung terletak di Jawa Barat iff Jawa 24
  • 25. • Tuliskan setiap proposisi berikut ke dalam bentuk “p jika dan hanya jika q”: • Anda naik jabatan jika anda punya koneksi, dan anda punya koneksi jika anda naik jabatan. Penyelesaian: • Anda naik jabatan jika dan hanya jika anda punya koneksi. 25
  • 26. Tuliskan setiap proposisi berikut ke dalam bentuk “p jika dan hanya jika q”: Syarat cukup dan perlu agar anda memenangkan pertandingan adalah anda melakukan banyak latihan. Penyelesaian:  Anda melakukan banyak latihan adalah syarat perlu dan cukup untuk anda memenangkan pertandingan. 26
  • 27. INFERENSI Penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi Kaidah : • Modus Ponen • Modus Tollen • Silogisme Hipotesis • Silogisme Disjungtif • Simplifikasi • Konjungsi 27
  • 28. MODUS PONEN (1) • Didasarkan pada tautologi : (p  q (pq))q) • Kaidah : p  q p • Modus ponen menyatakan bahwa jika hipotesis p dan dan implikasi p q benar maka konklusi q benar 28
  • 29. MODUS PONEN (2) • Misalkan implikasi “jika 25 habis dibagi 5, maka 25 bilangan ganjil” dan hipotesis “25 habis dibagi 5” keduanya benar maka menurut modus ponen : “jika 25 habis dibagi 5, maka 25 bilangan ganjil dan hipotesis 25 habis dibagi 5. Oleh karena itu 25 adalah bilangan ganjil” adalah benar. 29
  • 30. MODUS TOLLEN (1) •Didasarkan pada tautologi : (~q  (pq)) ~p) •Kaidah : p  q ~q 30
  • 31. MODUS TOLLEN (2) • Misalkan implikasi “jika n bilangan genap, maka 2n bernilai genap” dan hipotesis “2n bernilai genap” keduanya benar. Maka menurut modus tollen : “jika n bilangan genap, maka 2n bernilai genap dan 2n bernilai ganjil. Oleh karena itu n bukan bilangan genap” adalah benar. 31
  • 32. SILOGISME HIPOTESIS (1) • Didasarkan pada tautologi : ((pq)  (qr)) (pr) • Kaidah : p  q q  r 32
  • 33. SILOGISME HIPOTESIS (2) • Misalkan implikasi “jika saya masuk informatika maka saya belajar logika matematika” dan implikasi “jika saya belajar logika matematika maka saya belajar algoritma. Oleh karena itu jika saya masuk informatika maka saya belajar algoritma” adalah benar menurut silogisme hipotesis. 33
  • 34. SILOGISME DISJUNGTIF (1) • Didasarkan pada tautologi : ((p  q)  ~p) q • Kaidah : p  q ~p 34
  • 35. SILOGISME DISJUNGTIF (1) • “Saya akan meneruskan kuliah atau saya akan menikah tahun depan. Saya tidak akan meneruskan kuliah. Oleh karena itu saya akan menikah tahun depan” adalah benar menurut silogisme disjungtif. 35
  • 36. SIMPLIFIKASI (1) • Didasarkan pada tautologi : (p  q) p • Kaidah : p  q 36
  • 37. SIMPLIFIKASI (2) “icha adalah mahasiswa Unpad dan Unikom. Oleh karena itu icha adalah mahasiswa Unpad” adalah benar menurut Simplifikasi Atau “icha adalah mahasiswa Unpad dan Unikom. Oleh karena itu icha adalah 37
  • 38. PENJUMLAHAN (1) Didasarkan pada tautologi : p (p  q) •Kaidah : p 38
  • 39. PENJUMLAHAN (2) “Icha mengambil kuliah logika matematika. Oleh karena itu icha mengambil kuliah logika matematika atau algoritma” adalah benar menurut pemjulahan. 39
  • 40. KONJUNGSI (1) • Didasarkan pada tautologi : ((p)  (q) (p  q) • Kaidah : p q p  q 40
  • 41. KONJUNGSI (2) “Icha mengambil kuliah logika matematika. Icha mengulang kuliah algoritma. Oleh karena itu icha mengambil kuliah logika matematika dan algoritma” adalah benar menurut konjungsi. 41
  • 42. ARGUMEN (1) • Suatu deret proposisi yang dituliskan sebagai p1 p2 … pn dimana p1, p2, …, pn disebut hipotesis. 42
  • 43. ARGUMEN (2) • Sebuah argumen dikatakah sahih jika konklusi benar bilamana semua hipotesisnya benar; sebaliknya argumen dikatakan palsu (fallacy atau invalid) • Untuk menyatakan apakah argumen sahih maka dapat diperlihatkan bahwa implikasi adalah benar (yaitu sebuah tautologi). 43