SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
DEMOKRASI,DEMOKRASI, HUKUMHUKUM DANDAN
PRODUK HUKUMPRODUK HUKUM
(MAHASISWA)(MAHASISWA)
DR. HAMZAH, S.H., M.H.
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2015
Gerakan reformasi yang berlangsung sejak 1998,
telah melahirkan perubahan yang sangat mendasar
dalam tatanan dan kehidupan kenegaraan
Indonesia. Bukan hanya rejim otoriter Orde Baru,
tetapi sistem ketatanegaraan dan pemerintahanpun
telah dirombak secara radikal menjadi sistem
demokrasi berlandaskan hukum yg kokoh.
 Melalui 4 tahap Perubahan UUD 1945, kekuasaan
pemerintahan negara yg sebelum-nya terpusat di tangan
Presiden, telah didistribusikan secara berimbang antara
Presiden dengan lembaga yudikatif ( MA, MK ) dan
legislatif (DPR, DPD, MPR), sehingga terjadi checks &
balances antara lembaga-lembaga negara tersebut.
Dalam lembaga eksekutif sendiri, telah dilaksanakan
otonomi luas melalui dilakukan desentralisasi
pemerintahan, sehingga Gubernur & Bupati/Walikota
memiliki kedudukan yg kuat.
 Pemilu 2004 mengawali konsolidasi demokrasi lebih jauh.
Anggota DPR dipilih melalui sistem multi member
constituent dengan daftar calon terbuka. Presiden dipilih
langsung, demikian juga Gubernur, Bupati dan Walikota.
 Sebuah disain besar Indonesia yang demokratis telah diletakkan
dan mulai dijalankan. Namun setelah sewindu reformasi, setiap
hari kita masih menghadapi berbagai kejadian yg belum
mencerminkan kehidupan demokratis yang cerdas dan bermakna.
Penggunaan kebebasan masih sering melampau batas kepatutan
dan hukum, serta bahkan ada yg mengarah ke anarki. Perbedaan
pandangan dan kepentingan masih sering disampaikan dg cara yg
tidak berbudaya dan bahkan menggunakan kekerasan.
Kekecewaan dan kemarahan karena kekalahan dalam suatu
proses demokratis – misal-nya Pilkada -- acap kali juga
ditumpahkan dalam bentuk kekerasan.
 Setelah hidup dan berkembang dalam sistem otoriter yang penuh
penindasan, tidak mudah bagi semua orang untuk merubah tabiat &
perilaku. Paulo Freire mangatakan : orang yang tertindas sering
mengikuti tabiat & perilaku para penindasnya. Suatu sistem otoriter
akan menanamkan perilaku otoriter itu secara berantai, termasuk
kepada para korban dari sistem itu sendiri. Demikianlah memang
lazimnya suatu proses pembudayaan. Freire kemudian
menyimpulkan perlunya pendidikan yg membebaskan bagi kaum
yang tertindas. Perlunya dibentuk ‘pulau-pulau’ kebebasan,
sebagai pelopor dalam mengembangkan masyarakat yang
merdeka dan demokratis tersebut.
Intinya untuk mewujudkan kehidupan yang demokratis,
dibutuhkan pendidikan demokrasi yg berkelanjutan. Kita
tidak lahir sebagai demokrat, pendidikan dan
pembudayaanlah yang menjadikan kita demokrat. Bahkan
di AS, yg telah menerapkan demokrasi lebih dari 200
tahun, pada tahun 2003 y.l.100 tokoh terkemuka (termasuk
Ketua Federasi Guru Amerika Sandra Feldman)
menyerukan perlu ditingkatkannya pendidikan demokrasi di
AS.
Plato dan Dewey mempunyai persamaan pandangan
bahwa negara harus dipimpin oleh orang yang
berpendidikan. Tetapi kedua filosof itu berbeda dalam
memandang siapa yang harus berpendidikan tersebut.
Hidup pada jaman aristokrasi, bagi Plato cukup para elit
penguasa (bangsawan) yang perlu dididik agar dapat
memerintah dengan baik. Bagi Dewey, dalam alam
demokrasi maka seluruh warganegara harus memperoleh
pendidikan yg baik agar dapat bereranserta dalam proses
politik.
Dalam demokrasi semua sumber kewenangan
(dasar legitimasi kekuasaan) berasal dari
pelimpahan kedaulatan rakyat melalui lembaga
kolektif rakyat atau warganegara. Warganegara
adalah anggota penuh dan setara dalam suatu
sistem politik demokratis, seperti negara-bangsa
Indonesia yang kita miliki ini.
Konsep kewarganegaraan merupakan inti dari
pendidikan untuk demokrasi. Konsep kewarganegaraan
adalah kunci pada pemahaman tentang prinsip dan cara
bekerjanya demokrasi. Tentang yg diperoleh dan yg
diberikan warganegara dalam berbagai sistem politik.
Tentang hak, kewajiban dan tugas warganegara; serta
bagaimana hal-hal tersebut terkait dengan lembaga-
lembaga negara.
Ringkasnya, pendidikan demokrasi berintikan pada
penanaman nilai, sikap dan perilaku seorang
warganegara; serta kaitannya dengan lembaga-lembaga
negara yang ada.
 L.P. APELDOORNL.P. APELDOORN
 TIDAK MUNGKIN MEMBERIKAN SESUATU DEFINISITIDAK MUNGKIN MEMBERIKAN SESUATU DEFINISI
TENTANG APAKAH HUKUM ITUTENTANG APAKAH HUKUM ITU
 SULIT UNTUK DIBUAT, KARENA TIDAK MUNGKINSULIT UNTUK DIBUAT, KARENA TIDAK MUNGKIN
UNTUK MENGADAKANNYA YANG SESUAI DENGANUNTUK MENGADAKANNYA YANG SESUAI DENGAN
KENYATAAN HIDUPKENYATAAN HIDUP
 HUKUM MENGUASAIHUKUM MENGUASAI HHAMPIR SELURUH ASPEKAMPIR SELURUH ASPEK
KEHIDUPAN MANUSIA DALAM BERHUBUNGANKEHIDUPAN MANUSIA DALAM BERHUBUNGAN
DENGAN SESAMANYA. MULAI DARI SEBELUMDENGAN SESAMANYA. MULAI DARI SEBELUM
1.1. BERSIFATBERSIFAT NON DOGMATISNON DOGMATIS
TIDAK MEMANDANG HUKUM SEKEDARTIDAK MEMANDANG HUKUM SEKEDAR
SBG SEPERANGKAT KAEDAH/ ATURANSBG SEPERANGKAT KAEDAH/ ATURAN
BELAKA (PAHAM SOSIOLOGIS,BELAKA (PAHAM SOSIOLOGIS,
ANTROPOLOGIS, REALIS)ANTROPOLOGIS, REALIS)
2. BERSIFAT2. BERSIFAT DOGMATIK-NORMATIFDOGMATIK-NORMATIF
HUKUM HANYALAH APA YANG DIPRODUKHUKUM HANYALAH APA YANG DIPRODUK
OLEH NEGARA YAITU HUKUM POSITIFOLEH NEGARA YAITU HUKUM POSITIF
 DI LUAR HUKUM POSITIF TIDAK ADA HUKUMDI LUAR HUKUM POSITIF TIDAK ADA HUKUM
 MEMISAHKAN SECARA TEGAS ANTARA HUKUMMEMISAHKAN SECARA TEGAS ANTARA HUKUM
DAN MORALDAN MORAL
 MELIHAT BENTUK HUKUM SEBAGAI BENTUKMELIHAT BENTUK HUKUM SEBAGAI BENTUK
KAEDAH BELAKAKAEDAH BELAKA
 HUKUM SEBAGAI SEHARUSNYA DILAKUKANHUKUM SEBAGAI SEHARUSNYA DILAKUKAN
(DAS SOLLEN)(DAS SOLLEN)
JOHN AUSTINJOHN AUSTIN
HUKUM ADALAH SEPERANGKAT PERINTAH,HUKUM ADALAH SEPERANGKAT PERINTAH,
BAIK LANGSUNG ATAUPUN TIDAKBAIK LANGSUNG ATAUPUN TIDAK
LANGSUNG, DARI PIHAK YG BERKUASALANGSUNG, DARI PIHAK YG BERKUASA
KPD WARGA MASYARAKATNYA YGKPD WARGA MASYARAKATNYA YG
MERUPAKAN MASYARAKAT POLITIK YGMERUPAKAN MASYARAKAT POLITIK YG
INDEPENDEN, DI MANA OTORITASNYAINDEPENDEN, DI MANA OTORITASNYA
(BERKUASA) MERUPAKAN OTORITAS(BERKUASA) MERUPAKAN OTORITAS
TERTINGGITERTINGGI
HANS KELSENHANS KELSEN
 HUKUM ADALAH SUATU PERINTAH MEMAKSAHUKUM ADALAH SUATU PERINTAH MEMAKSA
TERHADAP TINGKAH LAKU MANUSIA. HUKUMTERHADAP TINGKAH LAKU MANUSIA. HUKUM
ADALAH KAEDAH YG PRIMER YGADALAH KAEDAH YG PRIMER YG
MENETAPKAN SANKSI 2MENETAPKAN SANKSI 2
 HUKUM HARUS BENAR2 DIPISAHKAN DARIHUKUM HARUS BENAR2 DIPISAHKAN DARI
ANASIR ANASIR NON HUKUM (MORAL,ANASIR ANASIR NON HUKUM (MORAL,
POLITIS, EKONOMIS, SOSIOLOGIS DSB)POLITIS, EKONOMIS, SOSIOLOGIS DSB)
HUKUMHUKUM ADALAH SUATU ATURAN ATAU CARAADALAH SUATU ATURAN ATAU CARA
BERTINGKAH LAKU ATAU 'ACTION" YGBERTINGKAH LAKU ATAU 'ACTION" YG
DITENTUKAN ATAU DIAKUI SECARA FORMALDITENTUKAN ATAU DIAKUI SECARA FORMAL
SEBAGAI SESUATU YG MENGIKAT MELALUISEBAGAI SESUATU YG MENGIKAT MELALUI
SUATU PENGENDALIAN OLEH OTORITASSUATU PENGENDALIAN OLEH OTORITAS
TERTINGGI ATAU YG DIWAJIBKAN OLEH SUATUTERTINGGI ATAU YG DIWAJIBKAN OLEH SUATU
SANKSI, DIAKUI, ATAU DILAKSANAKAN MELALUI :SANKSI, DIAKUI, ATAU DILAKSANAKAN MELALUI :
 PENGAWASAN OTORITAS,PENGAWASAN OTORITAS,
KESELURUHAN KUMPULANKESELURUHAN KUMPULAN
KEBIASAAN-KEBIASAAN, PRAKTEKKEBIASAAN-KEBIASAAN, PRAKTEK
ATAU ATURAN-ATURAN YGATAU ATURAN-ATURAN YG
MERUPAKAN ATURAN ORGANIK YGMERUPAKAN ATURAN ORGANIK YG
DITENTUKAN SIFAT-SIFAT DANDITENTUKAN SIFAT-SIFAT DAN
KONDISINYA OLEH EKSISTENSIKONDISINYA OLEH EKSISTENSI
SUATU NEGARA ATAU ORGANISASISUATU NEGARA ATAU ORGANISASI
MASYARAKAT LAINNYAMASYARAKAT LAINNYA
E. UTRECHTE. UTRECHT
HUKUM:HUKUM: HIMPUNAN PETUNJUK HIDUP -HIMPUNAN PETUNJUK HIDUP -
PERINTAH DAN LARANGAN - YGPERINTAH DAN LARANGAN - YG
MENGATUR TATA TERTIB DALAMMENGATUR TATA TERTIB DALAM
SESUATU MASYARAKAT, DANSESUATU MASYARAKAT, DAN
SEHARUSNYA DITAATI OLEH ANGGOTASEHARUSNYA DITAATI OLEH ANGGOTA
MASYARAKAT YBS., OLEH KARENAMASYARAKAT YBS., OLEH KARENA
PELANGGARAN PETUNJUK HIDUPPELANGGARAN PETUNJUK HIDUP
TERSEBUT DAPAT MENIMBULKANTERSEBUT DAPAT MENIMBULKAN
TINDAKAN OLEH PEMERINTAH ATAUTINDAKAN OLEH PEMERINTAH ATAU
PENGUASA MASYARAKAT ITUPENGUASA MASYARAKAT ITU
Demokrasi, Hukum Dan ProdukDemokrasi, Hukum Dan Produk
HukumHukum
A. Deskripsi Pranata hukum
B. Fungsi Pranata hukum
C. Pelembagaan Pranata hukum
D. Kehidupan berKonstitusi
E. Hakikat hukum perundang-undangan
A. Deskripsi Pranata HukumA. Deskripsi Pranata Hukum
Bilamana timbul pranata hukum ?
Thomas Hobbes : Jika dua orang
membutuhkan hal yang sama, tetapi hanya
satu orang yang memperolehnya, maka
mereka akan saling bermusuhan, masing-
masing pihak akan mencoba mengganggu dan
menindas pihak lain untuk mencapai tujuan
demi kelangsungan hidupnya (Johnson, 1966)
Hidup bersama tanpa aturan dpt menjadi
bumerang yg memusnahkan kelangsungan hidup
manusia, shg mulai dikenalah pranata hukum
APA Pengertian hukum? ingat Teori GAJAH
Hukum adl seperangkat aturan, yg mengatur
tingkah laku manusia (social order), dibuat oleh
pejabat yg berwenang yg disertai sanksi
Pranata sosial adl suatu sistem norma utk
mencapai suatu tujuan atau kegiatan yg oleh
masya dipandang penting (Horton & Hunt, 1987).
So, pranata hukum aadl suatu tatanan/pedoman
perilaku kehidupan hukum utk mewujudkan
ketertiban masyarakat (social order).
B. Fungsi Pranata Hukum
Menjalankan Fungsi integrasi (integration)
- dg cara mempertahankan keterpaduan antara
komponen yg beda pendapat/konflik utk
mendorong terbentuknya solidaritas sosial
Teori sibenertika Talcott Parson :
sistem sosial merupakan suatu sinergi
antara berbagai sub sistem sosial
(ekonomi, politik, hukum & budaya)
yang saling interdependensi
Merujuk teori sibernetika, maka :
1.Mempelajari pranata hukum harus dilihat
dalam konteks hubungan dg semua sub
sistem yg ada;
2.Pranata hukum merupakan institusi sosial yg
tdk mungkin otonom, independen dan steril
dari pengaruh sub sistem di luar hukum;
3.Otonomi hukum akan sangat berkurang
terutama saat berhadapn dg sub sistem politik
Hukum itu produk politik,
tapi, aturan main politik itu
hukum adlh kristalisasi kompromi politik yg berkuasa
Social statis: hub politik & hukumSocial statis: hub politik & hukum
Ciri-ciri demokratis:
- Peran serta publik;
- dominasi parlemen;
- kebebasan pers.
Pengaruh konfigurasi politik thp karakter
produk hukum (Disertasi Moh. Mahfud MD)
Konfigurasi politik  Karakter produk hukum
- Demokratis  Responsif/otonom
- Non demokratis/otoriter  Konservatif, represif
Ciri-ciri hukum responsif
- Hukum memenuhi kebutuhan
masyarakat;
- Proses pembuatan partisipatif
- Fungsi hukum sbg instrumen
pelaksana kehendak rakyat
- Interpretasi hukum dilakukan
oleh yudikatif.
C. Pelembagaan Pranata Hukum
1. Legislatif (MPR-DPR), pembuat produk hukum
2. Eksekutif (Presiden-pemerintahan), pelaksana
perUU yg dibantu oleh Kepolisian (POLRI) selaku
institusi yg berwenang melakukan penyidikan;
JAKSA yg melakukan penuntutan
3. Yudikatif (MA-MK) sbglembaga penegak keadilan
Mahkamah Agung (MA) beserta Pengadilan Tinggi
(PT) & Pengadilan Negeri (PN) se-Indonesia
mengadili perkara yg kasuistik;
sedangkan Mahkamah Konstitusi (MK) mengadili
perkara peraturan PerUU
4. Lawyer, pihak yg mewakili klien utk berperkara di
pengadilan, dsb
Mahkamah Konstitusi (MK) sbg pengawal Konstitusi
(The Guardian of Constitution), Pasal 24C UUD NRI 1945
(1)Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada
tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat
final untuk menguji undang-undang terhadap
Undang-Undang Dasar, memutus sengketa
kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus
perselisihan tentang hasil pemilihan umum. ***)
(2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan
atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai
dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil
Presiden menurut Undang-Undang Dasar. ***)
D. Kehidupan berKonstitusi
Hierarki tata urutan perUU sbb:
(1) UUD NRI Th 1945;
(2) UU/PERPPU;
(3) Peraturan Pemerintah (PP);
(4) Peraturan Presiden (PerPres)
(5) Peraturan Daerah (Provinsi,
Kabupaten/Kota & Desa
Neg Indonesia adlh Neg Demokrasi & Nomokrasi
Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945 berbunyi, “Negara
Indonesia adalah negara hukum”
Konsekuensinya ada Supremasi Hukum; hukum
sbg panglima dlm perikehidupan bernegara
Perkembangan Konstitusi Indonesia
1.Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
- Masa berlaku 18/8/1945 - 27/12/1949 & 5/7/1959 –
19/10/1999
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS) 1949
- Masa berlaku 27/1949 – 17/8/1950
3. Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS)1950
- Masa berlaku 17/8/1950 - 5/7/1959
4. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (UUD NRI 1945),
Konstitusi mrpk hukum dasar yang dijadikan
pegangan dalam penyelenggaraan suatu Negara
E. Hakikat hukum perundang-undangan
1.Mrpkn produk kekuasaan tertinggi dari negara
2.Nilai sosial yang diatur mengutamakan golongan
tetentu yang dominan (hasil proses demokrasi)
3.Mrpkn produk proses politik yang sarat dengan
kepentingan politik
4.Merupakan seperangkat pesan (massage) kepada
publik  A law or legal system is a system of
communication (Anttony Allot, 1980)
5.Baru merupakan seperangkat rencana (hukum)
yang belum tentu dapat menjelma menjadi hukum
yang nyata.
Dasar Keberlakuan Undang-Undang
1.Kekuatan berlaku yuridis (juridische geltung)
- Jika prosedure pembuatannya sah dan dibuat
institusi yg berwenang.
2. Kekuatan berlaku sosiologis (soziologische geltung)
a. Jika dapat dipaksakan berlakunya oleh penguasa
(teori kekuasaan)
b. Jika diterima dan diakui oleh warga masyarakat.
(teori pengakuan)
3. Kekuatan berlaku filosofis (filosofische geltung)
- Jika sesuai dengan cita hukum tertinggi
(rechtsidee) sbg nilai positif yang tertinggi.
Ketiga dasar keberlakuan tsb bersifat kumulatif.
Demokrasi, Hukum Dan Produk Hukum

More Related Content

What's hot

Hukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalHukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalDenaAgustina
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Izzatul Ulya
 
Musni Umar: Faktor-Faktor yang Menyebabkan Munculnya Gerakan Terorisme
Musni Umar: Faktor-Faktor yang Menyebabkan Munculnya Gerakan Terorisme Musni Umar: Faktor-Faktor yang Menyebabkan Munculnya Gerakan Terorisme
Musni Umar: Faktor-Faktor yang Menyebabkan Munculnya Gerakan Terorisme musniumar
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
Etika dan Hukum Administrasi Publik
Etika dan Hukum Administrasi PublikEtika dan Hukum Administrasi Publik
Etika dan Hukum Administrasi PublikTri Widodo W. UTOMO
 
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1Dadang DjokoKaryanto
 
4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan
4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan
4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahannurul khaiva
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarUiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Soal uts sistem perbandingan hukum pidana gasal 2021
Soal uts sistem perbandingan hukum pidana gasal 2021Soal uts sistem perbandingan hukum pidana gasal 2021
Soal uts sistem perbandingan hukum pidana gasal 2021Yapiter Marpi
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Fenti Anita Sari
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumAnto Neo Madani
 
Praktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan AgamaPraktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan AgamaAndrie Irawan
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumRifa Ramadhani
 

What's hot (20)

perdata
perdataperdata
perdata
 
Hukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalHukum Perdata Internasional
Hukum Perdata Internasional
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
 
Musni Umar: Faktor-Faktor yang Menyebabkan Munculnya Gerakan Terorisme
Musni Umar: Faktor-Faktor yang Menyebabkan Munculnya Gerakan Terorisme Musni Umar: Faktor-Faktor yang Menyebabkan Munculnya Gerakan Terorisme
Musni Umar: Faktor-Faktor yang Menyebabkan Munculnya Gerakan Terorisme
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Etika dan Hukum Administrasi Publik
Etika dan Hukum Administrasi PublikEtika dan Hukum Administrasi Publik
Etika dan Hukum Administrasi Publik
 
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
 
4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan
4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan
4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Soal uts sistem perbandingan hukum pidana gasal 2021
Soal uts sistem perbandingan hukum pidana gasal 2021Soal uts sistem perbandingan hukum pidana gasal 2021
Soal uts sistem perbandingan hukum pidana gasal 2021
 
Teori Tentang Sifat Hakekat Negara
Teori Tentang Sifat Hakekat NegaraTeori Tentang Sifat Hakekat Negara
Teori Tentang Sifat Hakekat Negara
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
 
Praktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan AgamaPraktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan Agama
 
Teori Hukum
Teori HukumTeori Hukum
Teori Hukum
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Teori hukum
Teori hukumTeori hukum
Teori hukum
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
 

Similar to Demokrasi, Hukum Dan Produk Hukum

Demokrasi pancasila (modul pancasila)
Demokrasi pancasila (modul pancasila)Demokrasi pancasila (modul pancasila)
Demokrasi pancasila (modul pancasila)fikri asyura
 
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBudaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniFikri Novianto
 
Pendidikan Demokrasi
Pendidikan DemokrasiPendidikan Demokrasi
Pendidikan DemokrasiFathur Green
 
Bab vi demokrasi ps hasil
Bab vi demokrasi ps hasilBab vi demokrasi ps hasil
Bab vi demokrasi ps hasilEdi Ison
 
Pancasila sebagai etika politik dan ham
Pancasila sebagai etika politik dan hamPancasila sebagai etika politik dan ham
Pancasila sebagai etika politik dan hamSurveyan Adhi Laksana
 
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...viviokta3
 
Tugas pancasila
Tugas pancasilaTugas pancasila
Tugas pancasilaShon Tp
 
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIPMateri kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIPNur Fitriana Damayanti
 
PPT Kelompok 7 Kewarganegaraan.pptx
PPT Kelompok 7 Kewarganegaraan.pptxPPT Kelompok 7 Kewarganegaraan.pptx
PPT Kelompok 7 Kewarganegaraan.pptxAndriParnaungan
 
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Syaiful Ahdan
 
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.docBentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.docEmir Harahap
 
DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW
DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AWDEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW
DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM KAJIAN FILSAFAT HUKUM DAN HUKUM ISLAM_PROF SU...
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM KAJIAN FILSAFAT HUKUM DAN HUKUM ISLAM_PROF SU...MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM KAJIAN FILSAFAT HUKUM DAN HUKUM ISLAM_PROF SU...
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM KAJIAN FILSAFAT HUKUM DAN HUKUM ISLAM_PROF SU...LusitaLg
 

Similar to Demokrasi, Hukum Dan Produk Hukum (20)

Demokrasi pancasila (modul pancasila)
Demokrasi pancasila (modul pancasila)Demokrasi pancasila (modul pancasila)
Demokrasi pancasila (modul pancasila)
 
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBudaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
Pendidikan Demokrasi
Pendidikan DemokrasiPendidikan Demokrasi
Pendidikan Demokrasi
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Bab vi demokrasi ps hasil
Bab vi demokrasi ps hasilBab vi demokrasi ps hasil
Bab vi demokrasi ps hasil
 
Pancasila sebagai etika politik dan ham
Pancasila sebagai etika politik dan hamPancasila sebagai etika politik dan ham
Pancasila sebagai etika politik dan ham
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
 
Tugas pancasila
Tugas pancasilaTugas pancasila
Tugas pancasila
 
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIPMateri kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
 
PPT Kelompok 7 Kewarganegaraan.pptx
PPT Kelompok 7 Kewarganegaraan.pptxPPT Kelompok 7 Kewarganegaraan.pptx
PPT Kelompok 7 Kewarganegaraan.pptx
 
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
 
Demokrasi (paisal)
Demokrasi (paisal)Demokrasi (paisal)
Demokrasi (paisal)
 
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.docBentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
 
DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW
DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AWDEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW
DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW
 
Pancasila kuliah
Pancasila kuliahPancasila kuliah
Pancasila kuliah
 
Pancasila kuliah(1)
Pancasila kuliah(1)Pancasila kuliah(1)
Pancasila kuliah(1)
 
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM KAJIAN FILSAFAT HUKUM DAN HUKUM ISLAM_PROF SU...
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM KAJIAN FILSAFAT HUKUM DAN HUKUM ISLAM_PROF SU...MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM KAJIAN FILSAFAT HUKUM DAN HUKUM ISLAM_PROF SU...
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM KAJIAN FILSAFAT HUKUM DAN HUKUM ISLAM_PROF SU...
 

More from Rudi Wijaya

Kajian Pemetaan Potensi dan Ikon Daerah Kota Metro
Kajian Pemetaan Potensi dan Ikon Daerah Kota MetroKajian Pemetaan Potensi dan Ikon Daerah Kota Metro
Kajian Pemetaan Potensi dan Ikon Daerah Kota MetroRudi Wijaya
 
Current Construction of Indigenous Village Regulation in Indonesia
Current Construction of Indigenous Village Regulation in IndonesiaCurrent Construction of Indigenous Village Regulation in Indonesia
Current Construction of Indigenous Village Regulation in IndonesiaRudi Wijaya
 
Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat Hukum Adat (Studi Pada Kasepuhan C...
Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat Hukum Adat (Studi Pada Kasepuhan C...Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat Hukum Adat (Studi Pada Kasepuhan C...
Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat Hukum Adat (Studi Pada Kasepuhan C...Rudi Wijaya
 
Kondisi Kerja Layak PRT di Mata Majikan: Studi di 3 Kota (Surabaya, Makasar, ...
Kondisi Kerja Layak PRT di Mata Majikan: Studi di 3 Kota (Surabaya, Makasar, ...Kondisi Kerja Layak PRT di Mata Majikan: Studi di 3 Kota (Surabaya, Makasar, ...
Kondisi Kerja Layak PRT di Mata Majikan: Studi di 3 Kota (Surabaya, Makasar, ...Rudi Wijaya
 
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dalam Tinjauan Sistem Hukum Indonesia
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dalam Tinjauan Sistem Hukum IndonesiaPerlindungan Pekerja Rumah Tangga dalam Tinjauan Sistem Hukum Indonesia
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dalam Tinjauan Sistem Hukum IndonesiaRudi Wijaya
 
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan PyblikPeran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan PyblikRudi Wijaya
 
Quo Vadis Hak Masyarakat Lokal Versus Transmigran?
Quo Vadis Hak Masyarakat Lokal Versus Transmigran?Quo Vadis Hak Masyarakat Lokal Versus Transmigran?
Quo Vadis Hak Masyarakat Lokal Versus Transmigran?Rudi Wijaya
 
Evaluasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Kaitannya...
Evaluasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Kaitannya...Evaluasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Kaitannya...
Evaluasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Kaitannya...Rudi Wijaya
 
efektivitas Peran Pemerintah Terhadap Hak Masyarakat Lokal dan Para Transmigr...
efektivitas Peran Pemerintah Terhadap Hak Masyarakat Lokal dan Para Transmigr...efektivitas Peran Pemerintah Terhadap Hak Masyarakat Lokal dan Para Transmigr...
efektivitas Peran Pemerintah Terhadap Hak Masyarakat Lokal dan Para Transmigr...Rudi Wijaya
 
Tanggung Jawab Negara Terhadap Hak Konstitusional Perempuan Adat
Tanggung Jawab Negara Terhadap Hak Konstitusional Perempuan AdatTanggung Jawab Negara Terhadap Hak Konstitusional Perempuan Adat
Tanggung Jawab Negara Terhadap Hak Konstitusional Perempuan AdatRudi Wijaya
 
Urgensi Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keua...
Urgensi Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keua...Urgensi Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keua...
Urgensi Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keua...Rudi Wijaya
 
Menjaga Independensi dan Profesionalisme BPK melalui Revisi Undang-Undang Nom...
Menjaga Independensi dan Profesionalisme BPK melalui Revisi Undang-Undang Nom...Menjaga Independensi dan Profesionalisme BPK melalui Revisi Undang-Undang Nom...
Menjaga Independensi dan Profesionalisme BPK melalui Revisi Undang-Undang Nom...Rudi Wijaya
 
Ombudsman Republik Indonesia
Ombudsman Republik IndonesiaOmbudsman Republik Indonesia
Ombudsman Republik IndonesiaRudi Wijaya
 
Kejahatan Terhadap Kehormatan Orang
Kejahatan Terhadap Kehormatan OrangKejahatan Terhadap Kehormatan Orang
Kejahatan Terhadap Kehormatan OrangRudi Wijaya
 
Mengelola Organisasi Kesiswaan
Mengelola Organisasi KesiswaanMengelola Organisasi Kesiswaan
Mengelola Organisasi KesiswaanRudi Wijaya
 

More from Rudi Wijaya (15)

Kajian Pemetaan Potensi dan Ikon Daerah Kota Metro
Kajian Pemetaan Potensi dan Ikon Daerah Kota MetroKajian Pemetaan Potensi dan Ikon Daerah Kota Metro
Kajian Pemetaan Potensi dan Ikon Daerah Kota Metro
 
Current Construction of Indigenous Village Regulation in Indonesia
Current Construction of Indigenous Village Regulation in IndonesiaCurrent Construction of Indigenous Village Regulation in Indonesia
Current Construction of Indigenous Village Regulation in Indonesia
 
Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat Hukum Adat (Studi Pada Kasepuhan C...
Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat Hukum Adat (Studi Pada Kasepuhan C...Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat Hukum Adat (Studi Pada Kasepuhan C...
Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat Hukum Adat (Studi Pada Kasepuhan C...
 
Kondisi Kerja Layak PRT di Mata Majikan: Studi di 3 Kota (Surabaya, Makasar, ...
Kondisi Kerja Layak PRT di Mata Majikan: Studi di 3 Kota (Surabaya, Makasar, ...Kondisi Kerja Layak PRT di Mata Majikan: Studi di 3 Kota (Surabaya, Makasar, ...
Kondisi Kerja Layak PRT di Mata Majikan: Studi di 3 Kota (Surabaya, Makasar, ...
 
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dalam Tinjauan Sistem Hukum Indonesia
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dalam Tinjauan Sistem Hukum IndonesiaPerlindungan Pekerja Rumah Tangga dalam Tinjauan Sistem Hukum Indonesia
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dalam Tinjauan Sistem Hukum Indonesia
 
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan PyblikPeran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
 
Quo Vadis Hak Masyarakat Lokal Versus Transmigran?
Quo Vadis Hak Masyarakat Lokal Versus Transmigran?Quo Vadis Hak Masyarakat Lokal Versus Transmigran?
Quo Vadis Hak Masyarakat Lokal Versus Transmigran?
 
Evaluasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Kaitannya...
Evaluasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Kaitannya...Evaluasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Kaitannya...
Evaluasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Kaitannya...
 
efektivitas Peran Pemerintah Terhadap Hak Masyarakat Lokal dan Para Transmigr...
efektivitas Peran Pemerintah Terhadap Hak Masyarakat Lokal dan Para Transmigr...efektivitas Peran Pemerintah Terhadap Hak Masyarakat Lokal dan Para Transmigr...
efektivitas Peran Pemerintah Terhadap Hak Masyarakat Lokal dan Para Transmigr...
 
Tanggung Jawab Negara Terhadap Hak Konstitusional Perempuan Adat
Tanggung Jawab Negara Terhadap Hak Konstitusional Perempuan AdatTanggung Jawab Negara Terhadap Hak Konstitusional Perempuan Adat
Tanggung Jawab Negara Terhadap Hak Konstitusional Perempuan Adat
 
Urgensi Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keua...
Urgensi Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keua...Urgensi Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keua...
Urgensi Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keua...
 
Menjaga Independensi dan Profesionalisme BPK melalui Revisi Undang-Undang Nom...
Menjaga Independensi dan Profesionalisme BPK melalui Revisi Undang-Undang Nom...Menjaga Independensi dan Profesionalisme BPK melalui Revisi Undang-Undang Nom...
Menjaga Independensi dan Profesionalisme BPK melalui Revisi Undang-Undang Nom...
 
Ombudsman Republik Indonesia
Ombudsman Republik IndonesiaOmbudsman Republik Indonesia
Ombudsman Republik Indonesia
 
Kejahatan Terhadap Kehormatan Orang
Kejahatan Terhadap Kehormatan OrangKejahatan Terhadap Kehormatan Orang
Kejahatan Terhadap Kehormatan Orang
 
Mengelola Organisasi Kesiswaan
Mengelola Organisasi KesiswaanMengelola Organisasi Kesiswaan
Mengelola Organisasi Kesiswaan
 

Recently uploaded

Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 

Recently uploaded (11)

Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 

Demokrasi, Hukum Dan Produk Hukum

  • 1. DEMOKRASI,DEMOKRASI, HUKUMHUKUM DANDAN PRODUK HUKUMPRODUK HUKUM (MAHASISWA)(MAHASISWA) DR. HAMZAH, S.H., M.H. DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2015
  • 2. Gerakan reformasi yang berlangsung sejak 1998, telah melahirkan perubahan yang sangat mendasar dalam tatanan dan kehidupan kenegaraan Indonesia. Bukan hanya rejim otoriter Orde Baru, tetapi sistem ketatanegaraan dan pemerintahanpun telah dirombak secara radikal menjadi sistem demokrasi berlandaskan hukum yg kokoh.
  • 3.  Melalui 4 tahap Perubahan UUD 1945, kekuasaan pemerintahan negara yg sebelum-nya terpusat di tangan Presiden, telah didistribusikan secara berimbang antara Presiden dengan lembaga yudikatif ( MA, MK ) dan legislatif (DPR, DPD, MPR), sehingga terjadi checks & balances antara lembaga-lembaga negara tersebut. Dalam lembaga eksekutif sendiri, telah dilaksanakan otonomi luas melalui dilakukan desentralisasi pemerintahan, sehingga Gubernur & Bupati/Walikota memiliki kedudukan yg kuat.  Pemilu 2004 mengawali konsolidasi demokrasi lebih jauh. Anggota DPR dipilih melalui sistem multi member constituent dengan daftar calon terbuka. Presiden dipilih langsung, demikian juga Gubernur, Bupati dan Walikota.
  • 4.  Sebuah disain besar Indonesia yang demokratis telah diletakkan dan mulai dijalankan. Namun setelah sewindu reformasi, setiap hari kita masih menghadapi berbagai kejadian yg belum mencerminkan kehidupan demokratis yang cerdas dan bermakna. Penggunaan kebebasan masih sering melampau batas kepatutan dan hukum, serta bahkan ada yg mengarah ke anarki. Perbedaan pandangan dan kepentingan masih sering disampaikan dg cara yg tidak berbudaya dan bahkan menggunakan kekerasan. Kekecewaan dan kemarahan karena kekalahan dalam suatu proses demokratis – misal-nya Pilkada -- acap kali juga ditumpahkan dalam bentuk kekerasan.
  • 5.  Setelah hidup dan berkembang dalam sistem otoriter yang penuh penindasan, tidak mudah bagi semua orang untuk merubah tabiat & perilaku. Paulo Freire mangatakan : orang yang tertindas sering mengikuti tabiat & perilaku para penindasnya. Suatu sistem otoriter akan menanamkan perilaku otoriter itu secara berantai, termasuk kepada para korban dari sistem itu sendiri. Demikianlah memang lazimnya suatu proses pembudayaan. Freire kemudian menyimpulkan perlunya pendidikan yg membebaskan bagi kaum yang tertindas. Perlunya dibentuk ‘pulau-pulau’ kebebasan, sebagai pelopor dalam mengembangkan masyarakat yang merdeka dan demokratis tersebut.
  • 6. Intinya untuk mewujudkan kehidupan yang demokratis, dibutuhkan pendidikan demokrasi yg berkelanjutan. Kita tidak lahir sebagai demokrat, pendidikan dan pembudayaanlah yang menjadikan kita demokrat. Bahkan di AS, yg telah menerapkan demokrasi lebih dari 200 tahun, pada tahun 2003 y.l.100 tokoh terkemuka (termasuk Ketua Federasi Guru Amerika Sandra Feldman) menyerukan perlu ditingkatkannya pendidikan demokrasi di AS.
  • 7. Plato dan Dewey mempunyai persamaan pandangan bahwa negara harus dipimpin oleh orang yang berpendidikan. Tetapi kedua filosof itu berbeda dalam memandang siapa yang harus berpendidikan tersebut. Hidup pada jaman aristokrasi, bagi Plato cukup para elit penguasa (bangsawan) yang perlu dididik agar dapat memerintah dengan baik. Bagi Dewey, dalam alam demokrasi maka seluruh warganegara harus memperoleh pendidikan yg baik agar dapat bereranserta dalam proses politik.
  • 8. Dalam demokrasi semua sumber kewenangan (dasar legitimasi kekuasaan) berasal dari pelimpahan kedaulatan rakyat melalui lembaga kolektif rakyat atau warganegara. Warganegara adalah anggota penuh dan setara dalam suatu sistem politik demokratis, seperti negara-bangsa Indonesia yang kita miliki ini.
  • 9. Konsep kewarganegaraan merupakan inti dari pendidikan untuk demokrasi. Konsep kewarganegaraan adalah kunci pada pemahaman tentang prinsip dan cara bekerjanya demokrasi. Tentang yg diperoleh dan yg diberikan warganegara dalam berbagai sistem politik. Tentang hak, kewajiban dan tugas warganegara; serta bagaimana hal-hal tersebut terkait dengan lembaga- lembaga negara. Ringkasnya, pendidikan demokrasi berintikan pada penanaman nilai, sikap dan perilaku seorang warganegara; serta kaitannya dengan lembaga-lembaga negara yang ada.
  • 10.  L.P. APELDOORNL.P. APELDOORN  TIDAK MUNGKIN MEMBERIKAN SESUATU DEFINISITIDAK MUNGKIN MEMBERIKAN SESUATU DEFINISI TENTANG APAKAH HUKUM ITUTENTANG APAKAH HUKUM ITU  SULIT UNTUK DIBUAT, KARENA TIDAK MUNGKINSULIT UNTUK DIBUAT, KARENA TIDAK MUNGKIN UNTUK MENGADAKANNYA YANG SESUAI DENGANUNTUK MENGADAKANNYA YANG SESUAI DENGAN KENYATAAN HIDUPKENYATAAN HIDUP  HUKUM MENGUASAIHUKUM MENGUASAI HHAMPIR SELURUH ASPEKAMPIR SELURUH ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA DALAM BERHUBUNGANKEHIDUPAN MANUSIA DALAM BERHUBUNGAN DENGAN SESAMANYA. MULAI DARI SEBELUMDENGAN SESAMANYA. MULAI DARI SEBELUM
  • 11. 1.1. BERSIFATBERSIFAT NON DOGMATISNON DOGMATIS TIDAK MEMANDANG HUKUM SEKEDARTIDAK MEMANDANG HUKUM SEKEDAR SBG SEPERANGKAT KAEDAH/ ATURANSBG SEPERANGKAT KAEDAH/ ATURAN BELAKA (PAHAM SOSIOLOGIS,BELAKA (PAHAM SOSIOLOGIS, ANTROPOLOGIS, REALIS)ANTROPOLOGIS, REALIS) 2. BERSIFAT2. BERSIFAT DOGMATIK-NORMATIFDOGMATIK-NORMATIF HUKUM HANYALAH APA YANG DIPRODUKHUKUM HANYALAH APA YANG DIPRODUK OLEH NEGARA YAITU HUKUM POSITIFOLEH NEGARA YAITU HUKUM POSITIF
  • 12.  DI LUAR HUKUM POSITIF TIDAK ADA HUKUMDI LUAR HUKUM POSITIF TIDAK ADA HUKUM  MEMISAHKAN SECARA TEGAS ANTARA HUKUMMEMISAHKAN SECARA TEGAS ANTARA HUKUM DAN MORALDAN MORAL  MELIHAT BENTUK HUKUM SEBAGAI BENTUKMELIHAT BENTUK HUKUM SEBAGAI BENTUK KAEDAH BELAKAKAEDAH BELAKA  HUKUM SEBAGAI SEHARUSNYA DILAKUKANHUKUM SEBAGAI SEHARUSNYA DILAKUKAN (DAS SOLLEN)(DAS SOLLEN)
  • 13. JOHN AUSTINJOHN AUSTIN HUKUM ADALAH SEPERANGKAT PERINTAH,HUKUM ADALAH SEPERANGKAT PERINTAH, BAIK LANGSUNG ATAUPUN TIDAKBAIK LANGSUNG ATAUPUN TIDAK LANGSUNG, DARI PIHAK YG BERKUASALANGSUNG, DARI PIHAK YG BERKUASA KPD WARGA MASYARAKATNYA YGKPD WARGA MASYARAKATNYA YG MERUPAKAN MASYARAKAT POLITIK YGMERUPAKAN MASYARAKAT POLITIK YG INDEPENDEN, DI MANA OTORITASNYAINDEPENDEN, DI MANA OTORITASNYA (BERKUASA) MERUPAKAN OTORITAS(BERKUASA) MERUPAKAN OTORITAS TERTINGGITERTINGGI
  • 14. HANS KELSENHANS KELSEN  HUKUM ADALAH SUATU PERINTAH MEMAKSAHUKUM ADALAH SUATU PERINTAH MEMAKSA TERHADAP TINGKAH LAKU MANUSIA. HUKUMTERHADAP TINGKAH LAKU MANUSIA. HUKUM ADALAH KAEDAH YG PRIMER YGADALAH KAEDAH YG PRIMER YG MENETAPKAN SANKSI 2MENETAPKAN SANKSI 2  HUKUM HARUS BENAR2 DIPISAHKAN DARIHUKUM HARUS BENAR2 DIPISAHKAN DARI ANASIR ANASIR NON HUKUM (MORAL,ANASIR ANASIR NON HUKUM (MORAL, POLITIS, EKONOMIS, SOSIOLOGIS DSB)POLITIS, EKONOMIS, SOSIOLOGIS DSB)
  • 15. HUKUMHUKUM ADALAH SUATU ATURAN ATAU CARAADALAH SUATU ATURAN ATAU CARA BERTINGKAH LAKU ATAU 'ACTION" YGBERTINGKAH LAKU ATAU 'ACTION" YG DITENTUKAN ATAU DIAKUI SECARA FORMALDITENTUKAN ATAU DIAKUI SECARA FORMAL SEBAGAI SESUATU YG MENGIKAT MELALUISEBAGAI SESUATU YG MENGIKAT MELALUI SUATU PENGENDALIAN OLEH OTORITASSUATU PENGENDALIAN OLEH OTORITAS TERTINGGI ATAU YG DIWAJIBKAN OLEH SUATUTERTINGGI ATAU YG DIWAJIBKAN OLEH SUATU SANKSI, DIAKUI, ATAU DILAKSANAKAN MELALUI :SANKSI, DIAKUI, ATAU DILAKSANAKAN MELALUI :
  • 16.  PENGAWASAN OTORITAS,PENGAWASAN OTORITAS, KESELURUHAN KUMPULANKESELURUHAN KUMPULAN KEBIASAAN-KEBIASAAN, PRAKTEKKEBIASAAN-KEBIASAAN, PRAKTEK ATAU ATURAN-ATURAN YGATAU ATURAN-ATURAN YG MERUPAKAN ATURAN ORGANIK YGMERUPAKAN ATURAN ORGANIK YG DITENTUKAN SIFAT-SIFAT DANDITENTUKAN SIFAT-SIFAT DAN KONDISINYA OLEH EKSISTENSIKONDISINYA OLEH EKSISTENSI SUATU NEGARA ATAU ORGANISASISUATU NEGARA ATAU ORGANISASI MASYARAKAT LAINNYAMASYARAKAT LAINNYA
  • 17. E. UTRECHTE. UTRECHT HUKUM:HUKUM: HIMPUNAN PETUNJUK HIDUP -HIMPUNAN PETUNJUK HIDUP - PERINTAH DAN LARANGAN - YGPERINTAH DAN LARANGAN - YG MENGATUR TATA TERTIB DALAMMENGATUR TATA TERTIB DALAM SESUATU MASYARAKAT, DANSESUATU MASYARAKAT, DAN SEHARUSNYA DITAATI OLEH ANGGOTASEHARUSNYA DITAATI OLEH ANGGOTA MASYARAKAT YBS., OLEH KARENAMASYARAKAT YBS., OLEH KARENA PELANGGARAN PETUNJUK HIDUPPELANGGARAN PETUNJUK HIDUP TERSEBUT DAPAT MENIMBULKANTERSEBUT DAPAT MENIMBULKAN TINDAKAN OLEH PEMERINTAH ATAUTINDAKAN OLEH PEMERINTAH ATAU PENGUASA MASYARAKAT ITUPENGUASA MASYARAKAT ITU
  • 18. Demokrasi, Hukum Dan ProdukDemokrasi, Hukum Dan Produk HukumHukum A. Deskripsi Pranata hukum B. Fungsi Pranata hukum C. Pelembagaan Pranata hukum D. Kehidupan berKonstitusi E. Hakikat hukum perundang-undangan
  • 19. A. Deskripsi Pranata HukumA. Deskripsi Pranata Hukum Bilamana timbul pranata hukum ? Thomas Hobbes : Jika dua orang membutuhkan hal yang sama, tetapi hanya satu orang yang memperolehnya, maka mereka akan saling bermusuhan, masing- masing pihak akan mencoba mengganggu dan menindas pihak lain untuk mencapai tujuan demi kelangsungan hidupnya (Johnson, 1966) Hidup bersama tanpa aturan dpt menjadi bumerang yg memusnahkan kelangsungan hidup manusia, shg mulai dikenalah pranata hukum
  • 20. APA Pengertian hukum? ingat Teori GAJAH Hukum adl seperangkat aturan, yg mengatur tingkah laku manusia (social order), dibuat oleh pejabat yg berwenang yg disertai sanksi Pranata sosial adl suatu sistem norma utk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yg oleh masya dipandang penting (Horton & Hunt, 1987). So, pranata hukum aadl suatu tatanan/pedoman perilaku kehidupan hukum utk mewujudkan ketertiban masyarakat (social order).
  • 21. B. Fungsi Pranata Hukum Menjalankan Fungsi integrasi (integration) - dg cara mempertahankan keterpaduan antara komponen yg beda pendapat/konflik utk mendorong terbentuknya solidaritas sosial Teori sibenertika Talcott Parson : sistem sosial merupakan suatu sinergi antara berbagai sub sistem sosial (ekonomi, politik, hukum & budaya) yang saling interdependensi
  • 22. Merujuk teori sibernetika, maka : 1.Mempelajari pranata hukum harus dilihat dalam konteks hubungan dg semua sub sistem yg ada; 2.Pranata hukum merupakan institusi sosial yg tdk mungkin otonom, independen dan steril dari pengaruh sub sistem di luar hukum; 3.Otonomi hukum akan sangat berkurang terutama saat berhadapn dg sub sistem politik Hukum itu produk politik, tapi, aturan main politik itu hukum adlh kristalisasi kompromi politik yg berkuasa
  • 23. Social statis: hub politik & hukumSocial statis: hub politik & hukum Ciri-ciri demokratis: - Peran serta publik; - dominasi parlemen; - kebebasan pers. Pengaruh konfigurasi politik thp karakter produk hukum (Disertasi Moh. Mahfud MD) Konfigurasi politik  Karakter produk hukum - Demokratis  Responsif/otonom - Non demokratis/otoriter  Konservatif, represif Ciri-ciri hukum responsif - Hukum memenuhi kebutuhan masyarakat; - Proses pembuatan partisipatif - Fungsi hukum sbg instrumen pelaksana kehendak rakyat - Interpretasi hukum dilakukan oleh yudikatif.
  • 24. C. Pelembagaan Pranata Hukum 1. Legislatif (MPR-DPR), pembuat produk hukum 2. Eksekutif (Presiden-pemerintahan), pelaksana perUU yg dibantu oleh Kepolisian (POLRI) selaku institusi yg berwenang melakukan penyidikan; JAKSA yg melakukan penuntutan 3. Yudikatif (MA-MK) sbglembaga penegak keadilan Mahkamah Agung (MA) beserta Pengadilan Tinggi (PT) & Pengadilan Negeri (PN) se-Indonesia mengadili perkara yg kasuistik; sedangkan Mahkamah Konstitusi (MK) mengadili perkara peraturan PerUU 4. Lawyer, pihak yg mewakili klien utk berperkara di pengadilan, dsb
  • 25. Mahkamah Konstitusi (MK) sbg pengawal Konstitusi (The Guardian of Constitution), Pasal 24C UUD NRI 1945 (1)Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. ***) (2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar. ***)
  • 26. D. Kehidupan berKonstitusi Hierarki tata urutan perUU sbb: (1) UUD NRI Th 1945; (2) UU/PERPPU; (3) Peraturan Pemerintah (PP); (4) Peraturan Presiden (PerPres) (5) Peraturan Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota & Desa Neg Indonesia adlh Neg Demokrasi & Nomokrasi Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945 berbunyi, “Negara Indonesia adalah negara hukum” Konsekuensinya ada Supremasi Hukum; hukum sbg panglima dlm perikehidupan bernegara
  • 27. Perkembangan Konstitusi Indonesia 1.Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 - Masa berlaku 18/8/1945 - 27/12/1949 & 5/7/1959 – 19/10/1999 2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS) 1949 - Masa berlaku 27/1949 – 17/8/1950 3. Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS)1950 - Masa berlaku 17/8/1950 - 5/7/1959 4. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945), Konstitusi mrpk hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu Negara
  • 28. E. Hakikat hukum perundang-undangan 1.Mrpkn produk kekuasaan tertinggi dari negara 2.Nilai sosial yang diatur mengutamakan golongan tetentu yang dominan (hasil proses demokrasi) 3.Mrpkn produk proses politik yang sarat dengan kepentingan politik 4.Merupakan seperangkat pesan (massage) kepada publik  A law or legal system is a system of communication (Anttony Allot, 1980) 5.Baru merupakan seperangkat rencana (hukum) yang belum tentu dapat menjelma menjadi hukum yang nyata.
  • 29. Dasar Keberlakuan Undang-Undang 1.Kekuatan berlaku yuridis (juridische geltung) - Jika prosedure pembuatannya sah dan dibuat institusi yg berwenang. 2. Kekuatan berlaku sosiologis (soziologische geltung) a. Jika dapat dipaksakan berlakunya oleh penguasa (teori kekuasaan) b. Jika diterima dan diakui oleh warga masyarakat. (teori pengakuan) 3. Kekuatan berlaku filosofis (filosofische geltung) - Jika sesuai dengan cita hukum tertinggi (rechtsidee) sbg nilai positif yang tertinggi. Ketiga dasar keberlakuan tsb bersifat kumulatif.