SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Oleh : Rudi Wijaya
(Pembimbing Organisasi Siswa Kabupaten Cianjur)
ORGANISASI KESISWAAN
EKSTRA
SEKOLAH
INTRA
SEKOLAH
ORGANISASI KESISWAAN (INTRA) YANG
BANYAK DIKENAL
OSIS
EKSKUL
MPK
dll
ORGANISASI SISWA (EKSTRA) YANG BANYAK
DIKENAL
PRAMUKA
(Saka, DKR,
DKC, DKD,
SATGIAT,
DLL) PASKIBRA
(PASKIBRAKA,
PPI)
PMR
(FORPIS)
 Banyak sekolah yang menerapkan replika
pemerintahan pada organisasi siswa di sekolahnya
 OSIS diibaratkan eksekutif, dan MPK diibaratkan
legislatif
 Ekstrakurikuler = Partai Politik dan Kelas =
Pemerintahan Daerah
 Tepatkah pola seperti ini diterapkan pada organisasi
siswa?
MENGELOLA ORGANISASI KESISWAAN
 Mengelola organisasi siswa, tidak bsa disamakan
dengan organisasi lainnya (organisasi kemahasiswaan,
organisasi masyarakat, dan organisasi pemerintahan)
 Pada tahap seorang siswa, akan banyak ditemukan
kurang siap/kurang matangnya pribadi siswa yang
bersangkutan
 Setidaknya perlu diperhatikan dua aspek:
 1) Sistem;
 2) Sumber Daya Manusia (Pribadi/personal siswa)
PENDEKATAN SISTEM
 SKEMA KEKUASAAN NEGARA
 Banyak organisasi (diluar organisasi kesiswaan) yang terlalu “lebay” dalam
menerapkan suatu sistem. Yang penting KEREN
 Contoh: Organisasi Mahasiswa, banyak menerapkan “replika negara”
 BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) sebagai eksekutif; ada Presiden Mahasiswa,
Wakil Presiden Mahasiswa, Menteri Mahasiswa,dll
 DPM/MPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) sebagai legislatif, disebut sebagai
“anggota dewan”, dituntut menghasilkan peraturan dalam bentuk undang-undang
mahasiswa
 YUDISIAL DAN EKSAMINATIF?? Pada akhirnya dipaksakan masuk pada DPM
Presiden dan Wakil
Presiden
DPR DPD MA MK KY BPKMPR
LEGISLATIF EKSEKUTIF YUDISIAL EKSAMINATIF
 Tidak perlu adanya suatu sistem yang terlalu “keren” dalam
organisasi siswa
 Cukup dengan memposisikan OSIS sebagai eksekutif, jika
diperlukan MPK sebagai pengawas
 Sangat disarankan ada pembimbing, yang bukan berasal
dari dewan guru, bisa berasal dari kelas 3 yang pernah
menjabat di organisasi, atau alumni yang bunya
kredibilitas untuk berpartisipasi membimbing organisasi.
 Pembina yang berasal dari dewan guru tetap menjalankan
fungsinya, namun hanya dalam keadaan yang benar-benar
diperlukan (memberi akses, perizinan, SK, dsb)
PENDEKATAN SUMBER DAYA
 Perlu kedewasaan dan kecakapan hukum, mampukah siswa tersebut
memimpin/mengelola organisasinya. Jika belum, perlu dibimbing dan
dibina
 Kedewasaan : pasal 330 KUHPdt: 21 thn, atau sudah menikah sebelum
21 thn
 Kecakapan: pasal 1330 KUHPdt: sudah dewasa, tidak berada dibawah
pengampuan
 Siswa: mayoritas belum dewasa (belum 21 thn dan belum menikah)
dan belum cakap hukum (masih dibawah pengampuan orang tua, wali
kelas dan dewan guru
 Mampukah penalaran siswa menjangkau teori kekuasaan negara?
 Sedangkan untuk memahami kerangka berfikir kelembagaan
negara,setidknya dibutuhkan pendidikan strata 1 di bidang hukum
dan/atau politik-pemerintahan
FORUM OSIS TINGKAT DAERAH
 Berdiri atas kesepakatan pengurus OSIS pada sekolah-
sekolah di derah yang bersangkutan
 Bisa diberi nama sesuai kesepakatan, disarankan
mengikuti kaidah-kidah kebahasaan. misal:
Organisasi Siswa Kabupaten Cianjur, Forum OSIS
Jawa Barat, Ikatan Pengurus OSIS Tasikmalaya,
Persatuan OSIS Sumedang Tandang, dsb.
 Forum OSIS Daerah tidak harus menjadi atasan daeri
semua OSIS di daerah. Kembalikan pada pengertian
OSIS
 Alur yang dapat digunakan: koordinasi
STRUKTUR IDEAL FORUM OSIS DAERAH
 Jajaran pengurus
 Unsur utama dalam organisasi. Sehingga jajaran pengurus
yang harus paling banyak berkontribusi dan terlihat oleh
publik.
 Pengawas (jika diperlukan)
 Pengawas disarankan masih berada dalam organisasi, bukan berasal
dari luar (misal : Forum OSIS diawasi oleh Forum MPK, dengan
struktur dan kelengkapannya berbeda.
 Hindari : Forum OSIS dg dewan Pelindung bupati,walikota,
gubernur,dan ForumMPK dg dewan pelindung DPRD
 Lebih efektif jikadewan pengawas ini diisi oleh kelas XII, yang
sebelumnya juga pengurus dari Forum OSIS
 Pembimbing (lebih dari 1 orang,bisa sampai 9 orang)
 Harus sudah dewasa dan sudah cakap hukum, bisa memberi
pertimbangan matang dalam tindakan organisasi,dan
mempertanggungjawabkannya di muka pengadilan
 Misalnya; Mahasiswa ingkat menengah atau akhir, atau alumni
organisasi
 Independen, tidak punya kepentingan berlebihan apalagi anggota
parpol
 Dgn independensi,pembimbing harus menjembatani Forum OSIS
dg pemerintah sbg pembina dan pelindung
 Pembimbing, dapat diibaratkan sebagai desainer, bekerja di
belakang layar
 Pembina
 Sebagian tugas pembina dapat dijalankan oleh Pembimbing
 Pembina disarankan berasal dari unsur kedinasan,misalnya Dinas
Pendidikan atau Dinas Pemuda dan Olahraga
 Bisa juga ditambah organisasi yang menurut amanat undang-
undang punya fungsi yang dapat dikaitkan dgn organisasi,misalnya
KNPI
 Pembina memberi kelancaran tindak-tanduk organisasi,misalnya
memberi rekomendasi kegiatan, SK kepengurusan, diplomasi
dengan pemerintah pusat, dll
 Pelindung
 Kepala Negara atau Kepala Daerah, Pembuat Peraturan (DPRD atau
legislatif, juga stake holdernya (pihak kepolisian, pihak TNI)
KEUANGAN DAN KESEKRETARIATAN
 Tertibnya dan pengelolaan yang baik administrasi menjadi salah
satu patokan perkembangan dan kemajuan organisasi
 Penomoran surat, pengelolaan surat masuk dan keluar, awalnya
terkesan sepele, namun jika tidak dirapikan dalam waktu yang
lama akan menghambat kemajuan organisasi
 Kerapihan administrasi juga menunjang, sangat membutuhkan
pengetahuan dari administrator. Harus tahu penulisan orang
yang di uju dalamsurat serta perangkat nama jabatannya.
Misalnya Komandan dalam dunia militer, KepalaKantor, Kepala
Perwakilan, Ketua, serta bagian-bagian lain didalamnya
 Urusan keuangan, adalah urusan yang paling berpotensi
menimbulkan masalah
 Dengan demikian, harus ada pembimbing yang
ditugaskan khusus untuk membimbing (membantu)
pengurus dalam bidang administrasi dan keuangan
 Sangat baik jika pembimbing tersebut kompetensi di
bidangnya. Misalnya pembimbing seorang mahasiswa
jurusan ekonomi atau administrasi negara
 Tapi perlu digarisbawahi, pengelolaan tetap bertumpu
di pengurus, bukan pada pembimbing
BAHAN ACUAN
 Nilai-nilai dan semangat Pancasila serta Undang-
Undang Dasar 1945
 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional
 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang
Kepemudaan
 Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 Tentang
Pembinaan Kesiswaan
“Tidak perlu terlalu rumit dalam
mengelola organisasi kesiswaan, yang
perlu pemikiran rumit adalah
bagaimana Pembimbing sebagai
desainer,sehingga organisasi dapat
berjalan dan berkembang dengan
ide-ide kreatif”
HATUR NUHUN
Rudi Wijaya
r.masterwijaya@gmail.com @Sundawarman
sundawarman.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxPower Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Tesah2
 
Keorganisasian osis
Keorganisasian osisKeorganisasian osis
Keorganisasian osis
yanasudiana
 

What's hot (20)

Topik 1 - Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
Topik 1 - Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdfTopik 1 - Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
Topik 1 - Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
 
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxAsesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdfAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
 
AKSI NYATA REFLEKSI DIRI.pptx
AKSI NYATA REFLEKSI DIRI.pptxAKSI NYATA REFLEKSI DIRI.pptx
AKSI NYATA REFLEKSI DIRI.pptx
 
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarAksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
 
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptxMateri 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
Materi 2 - Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?.pdf
 
materi profil pelajar pancasila ppt
materi profil pelajar pancasila pptmateri profil pelajar pancasila ppt
materi profil pelajar pancasila ppt
 
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdfAksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
 
Aksi Nyata Topik Layanan Dasar..pptx
Aksi Nyata Topik Layanan Dasar..pptxAksi Nyata Topik Layanan Dasar..pptx
Aksi Nyata Topik Layanan Dasar..pptx
 
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxPembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
 
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraFilsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
 
DISIPLIN POSITIF.pptx
DISIPLIN POSITIF.pptxDISIPLIN POSITIF.pptx
DISIPLIN POSITIF.pptx
 
LDK OSIS 2013 "Materi kepemimpinan"
LDK OSIS 2013 "Materi kepemimpinan"LDK OSIS 2013 "Materi kepemimpinan"
LDK OSIS 2013 "Materi kepemimpinan"
 
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka ppt.pptx
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka ppt.pptxAksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka ppt.pptx
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka ppt.pptx
 
GERAKAN LITERASI NASIONAL(GLN)
GERAKAN LITERASI NASIONAL(GLN)GERAKAN LITERASI NASIONAL(GLN)
GERAKAN LITERASI NASIONAL(GLN)
 
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxPower Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka BelajarAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar
 
Keorganisasian osis
Keorganisasian osisKeorganisasian osis
Keorganisasian osis
 
AKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
AKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
AKSI TOPIK 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Similar to Mengelola Organisasi Kesiswaan

Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasi
Irgi Mpa
 
Makalah kelompok pengambilankeputusan
Makalah kelompok pengambilankeputusanMakalah kelompok pengambilankeputusan
Makalah kelompok pengambilankeputusan
Denny Kodrat
 
Modul 1 4
Modul 1 4Modul 1 4
Modul 1 4
detil
 
Modul 1 4 atau KKPI administrasi
Modul 1 4 atau KKPI administrasiModul 1 4 atau KKPI administrasi
Modul 1 4 atau KKPI administrasi
NurNafisah
 
Modul 1 4 doc
Modul 1 4 docModul 1 4 doc
Modul 1 4 doc
aa25
 

Similar to Mengelola Organisasi Kesiswaan (20)

PANDUAN MENJADI AKTIVIS KAMPUS.pdf
PANDUAN MENJADI AKTIVIS KAMPUS.pdfPANDUAN MENJADI AKTIVIS KAMPUS.pdf
PANDUAN MENJADI AKTIVIS KAMPUS.pdf
 
materikeorganisasian-221024075707-d993256d.pptx
materikeorganisasian-221024075707-d993256d.pptxmaterikeorganisasian-221024075707-d993256d.pptx
materikeorganisasian-221024075707-d993256d.pptx
 
materi keorganisasian.ppt
materi keorganisasian.pptmateri keorganisasian.ppt
materi keorganisasian.ppt
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
Arah dan Strategi Reformasi LAN
Arah dan Strategi Reformasi LANArah dan Strategi Reformasi LAN
Arah dan Strategi Reformasi LAN
 
Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasi
 
Makalah pranata politik
Makalah pranata politikMakalah pranata politik
Makalah pranata politik
 
OSIS.pptx
OSIS.pptxOSIS.pptx
OSIS.pptx
 
PSP PGRI
PSP PGRI PSP PGRI
PSP PGRI
 
Materi Ke Organisasian.ppt
Materi Ke Organisasian.pptMateri Ke Organisasian.ppt
Materi Ke Organisasian.ppt
 
Koma
KomaKoma
Koma
 
Makalah kelompok pengambilankeputusan
Makalah kelompok pengambilankeputusanMakalah kelompok pengambilankeputusan
Makalah kelompok pengambilankeputusan
 
Pengembangan_ORGANISASI MAHASISWA_dikampus.ppt
Pengembangan_ORGANISASI MAHASISWA_dikampus.pptPengembangan_ORGANISASI MAHASISWA_dikampus.ppt
Pengembangan_ORGANISASI MAHASISWA_dikampus.ppt
 
Modul 1 4
Modul 1 4Modul 1 4
Modul 1 4
 
Modul 1 4 atau KKPI administrasi
Modul 1 4 atau KKPI administrasiModul 1 4 atau KKPI administrasi
Modul 1 4 atau KKPI administrasi
 
Modul 1 4 KKPI
Modul 1 4 KKPI Modul 1 4 KKPI
Modul 1 4 KKPI
 
Tugas KKPI
Tugas KKPITugas KKPI
Tugas KKPI
 
Modul 1 4
Modul 1 4Modul 1 4
Modul 1 4
 
Modul 1 4
Modul 1 4Modul 1 4
Modul 1 4
 
Modul 1 4 doc
Modul 1 4 docModul 1 4 doc
Modul 1 4 doc
 

More from Rudi Wijaya

More from Rudi Wijaya (15)

Kajian Pemetaan Potensi dan Ikon Daerah Kota Metro
Kajian Pemetaan Potensi dan Ikon Daerah Kota MetroKajian Pemetaan Potensi dan Ikon Daerah Kota Metro
Kajian Pemetaan Potensi dan Ikon Daerah Kota Metro
 
Current Construction of Indigenous Village Regulation in Indonesia
Current Construction of Indigenous Village Regulation in IndonesiaCurrent Construction of Indigenous Village Regulation in Indonesia
Current Construction of Indigenous Village Regulation in Indonesia
 
Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat Hukum Adat (Studi Pada Kasepuhan C...
Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat Hukum Adat (Studi Pada Kasepuhan C...Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat Hukum Adat (Studi Pada Kasepuhan C...
Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat Hukum Adat (Studi Pada Kasepuhan C...
 
Kondisi Kerja Layak PRT di Mata Majikan: Studi di 3 Kota (Surabaya, Makasar, ...
Kondisi Kerja Layak PRT di Mata Majikan: Studi di 3 Kota (Surabaya, Makasar, ...Kondisi Kerja Layak PRT di Mata Majikan: Studi di 3 Kota (Surabaya, Makasar, ...
Kondisi Kerja Layak PRT di Mata Majikan: Studi di 3 Kota (Surabaya, Makasar, ...
 
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dalam Tinjauan Sistem Hukum Indonesia
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dalam Tinjauan Sistem Hukum IndonesiaPerlindungan Pekerja Rumah Tangga dalam Tinjauan Sistem Hukum Indonesia
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dalam Tinjauan Sistem Hukum Indonesia
 
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan PyblikPeran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
 
Quo Vadis Hak Masyarakat Lokal Versus Transmigran?
Quo Vadis Hak Masyarakat Lokal Versus Transmigran?Quo Vadis Hak Masyarakat Lokal Versus Transmigran?
Quo Vadis Hak Masyarakat Lokal Versus Transmigran?
 
Evaluasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Kaitannya...
Evaluasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Kaitannya...Evaluasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Kaitannya...
Evaluasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Kaitannya...
 
efektivitas Peran Pemerintah Terhadap Hak Masyarakat Lokal dan Para Transmigr...
efektivitas Peran Pemerintah Terhadap Hak Masyarakat Lokal dan Para Transmigr...efektivitas Peran Pemerintah Terhadap Hak Masyarakat Lokal dan Para Transmigr...
efektivitas Peran Pemerintah Terhadap Hak Masyarakat Lokal dan Para Transmigr...
 
Tanggung Jawab Negara Terhadap Hak Konstitusional Perempuan Adat
Tanggung Jawab Negara Terhadap Hak Konstitusional Perempuan AdatTanggung Jawab Negara Terhadap Hak Konstitusional Perempuan Adat
Tanggung Jawab Negara Terhadap Hak Konstitusional Perempuan Adat
 
Urgensi Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keua...
Urgensi Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keua...Urgensi Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keua...
Urgensi Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keua...
 
Menjaga Independensi dan Profesionalisme BPK melalui Revisi Undang-Undang Nom...
Menjaga Independensi dan Profesionalisme BPK melalui Revisi Undang-Undang Nom...Menjaga Independensi dan Profesionalisme BPK melalui Revisi Undang-Undang Nom...
Menjaga Independensi dan Profesionalisme BPK melalui Revisi Undang-Undang Nom...
 
Ombudsman Republik Indonesia
Ombudsman Republik IndonesiaOmbudsman Republik Indonesia
Ombudsman Republik Indonesia
 
Kejahatan Terhadap Kehormatan Orang
Kejahatan Terhadap Kehormatan OrangKejahatan Terhadap Kehormatan Orang
Kejahatan Terhadap Kehormatan Orang
 
Demokrasi, Hukum, dan Produk Hukum Mahasiswa
Demokrasi, Hukum, dan Produk Hukum MahasiswaDemokrasi, Hukum, dan Produk Hukum Mahasiswa
Demokrasi, Hukum, dan Produk Hukum Mahasiswa
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Mengelola Organisasi Kesiswaan

  • 1. Oleh : Rudi Wijaya (Pembimbing Organisasi Siswa Kabupaten Cianjur)
  • 3. ORGANISASI KESISWAAN (INTRA) YANG BANYAK DIKENAL OSIS EKSKUL MPK dll
  • 4. ORGANISASI SISWA (EKSTRA) YANG BANYAK DIKENAL PRAMUKA (Saka, DKR, DKC, DKD, SATGIAT, DLL) PASKIBRA (PASKIBRAKA, PPI) PMR (FORPIS)
  • 5.  Banyak sekolah yang menerapkan replika pemerintahan pada organisasi siswa di sekolahnya  OSIS diibaratkan eksekutif, dan MPK diibaratkan legislatif  Ekstrakurikuler = Partai Politik dan Kelas = Pemerintahan Daerah  Tepatkah pola seperti ini diterapkan pada organisasi siswa?
  • 6. MENGELOLA ORGANISASI KESISWAAN  Mengelola organisasi siswa, tidak bsa disamakan dengan organisasi lainnya (organisasi kemahasiswaan, organisasi masyarakat, dan organisasi pemerintahan)  Pada tahap seorang siswa, akan banyak ditemukan kurang siap/kurang matangnya pribadi siswa yang bersangkutan  Setidaknya perlu diperhatikan dua aspek:  1) Sistem;  2) Sumber Daya Manusia (Pribadi/personal siswa)
  • 7. PENDEKATAN SISTEM  SKEMA KEKUASAAN NEGARA  Banyak organisasi (diluar organisasi kesiswaan) yang terlalu “lebay” dalam menerapkan suatu sistem. Yang penting KEREN  Contoh: Organisasi Mahasiswa, banyak menerapkan “replika negara”  BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) sebagai eksekutif; ada Presiden Mahasiswa, Wakil Presiden Mahasiswa, Menteri Mahasiswa,dll  DPM/MPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) sebagai legislatif, disebut sebagai “anggota dewan”, dituntut menghasilkan peraturan dalam bentuk undang-undang mahasiswa  YUDISIAL DAN EKSAMINATIF?? Pada akhirnya dipaksakan masuk pada DPM Presiden dan Wakil Presiden DPR DPD MA MK KY BPKMPR LEGISLATIF EKSEKUTIF YUDISIAL EKSAMINATIF
  • 8.  Tidak perlu adanya suatu sistem yang terlalu “keren” dalam organisasi siswa  Cukup dengan memposisikan OSIS sebagai eksekutif, jika diperlukan MPK sebagai pengawas  Sangat disarankan ada pembimbing, yang bukan berasal dari dewan guru, bisa berasal dari kelas 3 yang pernah menjabat di organisasi, atau alumni yang bunya kredibilitas untuk berpartisipasi membimbing organisasi.  Pembina yang berasal dari dewan guru tetap menjalankan fungsinya, namun hanya dalam keadaan yang benar-benar diperlukan (memberi akses, perizinan, SK, dsb)
  • 9. PENDEKATAN SUMBER DAYA  Perlu kedewasaan dan kecakapan hukum, mampukah siswa tersebut memimpin/mengelola organisasinya. Jika belum, perlu dibimbing dan dibina  Kedewasaan : pasal 330 KUHPdt: 21 thn, atau sudah menikah sebelum 21 thn  Kecakapan: pasal 1330 KUHPdt: sudah dewasa, tidak berada dibawah pengampuan  Siswa: mayoritas belum dewasa (belum 21 thn dan belum menikah) dan belum cakap hukum (masih dibawah pengampuan orang tua, wali kelas dan dewan guru  Mampukah penalaran siswa menjangkau teori kekuasaan negara?  Sedangkan untuk memahami kerangka berfikir kelembagaan negara,setidknya dibutuhkan pendidikan strata 1 di bidang hukum dan/atau politik-pemerintahan
  • 10. FORUM OSIS TINGKAT DAERAH  Berdiri atas kesepakatan pengurus OSIS pada sekolah- sekolah di derah yang bersangkutan  Bisa diberi nama sesuai kesepakatan, disarankan mengikuti kaidah-kidah kebahasaan. misal: Organisasi Siswa Kabupaten Cianjur, Forum OSIS Jawa Barat, Ikatan Pengurus OSIS Tasikmalaya, Persatuan OSIS Sumedang Tandang, dsb.  Forum OSIS Daerah tidak harus menjadi atasan daeri semua OSIS di daerah. Kembalikan pada pengertian OSIS  Alur yang dapat digunakan: koordinasi
  • 11. STRUKTUR IDEAL FORUM OSIS DAERAH  Jajaran pengurus  Unsur utama dalam organisasi. Sehingga jajaran pengurus yang harus paling banyak berkontribusi dan terlihat oleh publik.  Pengawas (jika diperlukan)  Pengawas disarankan masih berada dalam organisasi, bukan berasal dari luar (misal : Forum OSIS diawasi oleh Forum MPK, dengan struktur dan kelengkapannya berbeda.  Hindari : Forum OSIS dg dewan Pelindung bupati,walikota, gubernur,dan ForumMPK dg dewan pelindung DPRD  Lebih efektif jikadewan pengawas ini diisi oleh kelas XII, yang sebelumnya juga pengurus dari Forum OSIS
  • 12.  Pembimbing (lebih dari 1 orang,bisa sampai 9 orang)  Harus sudah dewasa dan sudah cakap hukum, bisa memberi pertimbangan matang dalam tindakan organisasi,dan mempertanggungjawabkannya di muka pengadilan  Misalnya; Mahasiswa ingkat menengah atau akhir, atau alumni organisasi  Independen, tidak punya kepentingan berlebihan apalagi anggota parpol  Dgn independensi,pembimbing harus menjembatani Forum OSIS dg pemerintah sbg pembina dan pelindung  Pembimbing, dapat diibaratkan sebagai desainer, bekerja di belakang layar
  • 13.  Pembina  Sebagian tugas pembina dapat dijalankan oleh Pembimbing  Pembina disarankan berasal dari unsur kedinasan,misalnya Dinas Pendidikan atau Dinas Pemuda dan Olahraga  Bisa juga ditambah organisasi yang menurut amanat undang- undang punya fungsi yang dapat dikaitkan dgn organisasi,misalnya KNPI  Pembina memberi kelancaran tindak-tanduk organisasi,misalnya memberi rekomendasi kegiatan, SK kepengurusan, diplomasi dengan pemerintah pusat, dll  Pelindung  Kepala Negara atau Kepala Daerah, Pembuat Peraturan (DPRD atau legislatif, juga stake holdernya (pihak kepolisian, pihak TNI)
  • 14. KEUANGAN DAN KESEKRETARIATAN  Tertibnya dan pengelolaan yang baik administrasi menjadi salah satu patokan perkembangan dan kemajuan organisasi  Penomoran surat, pengelolaan surat masuk dan keluar, awalnya terkesan sepele, namun jika tidak dirapikan dalam waktu yang lama akan menghambat kemajuan organisasi  Kerapihan administrasi juga menunjang, sangat membutuhkan pengetahuan dari administrator. Harus tahu penulisan orang yang di uju dalamsurat serta perangkat nama jabatannya. Misalnya Komandan dalam dunia militer, KepalaKantor, Kepala Perwakilan, Ketua, serta bagian-bagian lain didalamnya  Urusan keuangan, adalah urusan yang paling berpotensi menimbulkan masalah
  • 15.  Dengan demikian, harus ada pembimbing yang ditugaskan khusus untuk membimbing (membantu) pengurus dalam bidang administrasi dan keuangan  Sangat baik jika pembimbing tersebut kompetensi di bidangnya. Misalnya pembimbing seorang mahasiswa jurusan ekonomi atau administrasi negara  Tapi perlu digarisbawahi, pengelolaan tetap bertumpu di pengurus, bukan pada pembimbing
  • 16. BAHAN ACUAN  Nilai-nilai dan semangat Pancasila serta Undang- Undang Dasar 1945  Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional  Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan  Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan
  • 17. “Tidak perlu terlalu rumit dalam mengelola organisasi kesiswaan, yang perlu pemikiran rumit adalah bagaimana Pembimbing sebagai desainer,sehingga organisasi dapat berjalan dan berkembang dengan ide-ide kreatif”
  • 18. HATUR NUHUN Rudi Wijaya r.masterwijaya@gmail.com @Sundawarman sundawarman.blogspot.com