SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
LembagaPerwakilanRakyat
Izzatul Ulya
Umi Azizah Tahta Almuna
Silvi Maulida
Lembaga Perwakilan Perspektif Teori/Konsep
1. Lembaga perwakilan rakyat sebagai sarana
untuk membatasi kekuasaan raja.
2. menggantikan sistem demokrasi langsung,
sehingga melalui lembaga perwakilannya
masyarakat dapat berpartisipasi dalam
penentuan-penentuan masalah
kenegaraan.
Teori Hubungan
Wakil dengan
yang Diwakili
Teori Mandat
Representatif
Bebas
imperatif
Teori Organ
Teori Sosiologi
hukum obyektif
Menurut
Gillbert
Abracian
wakil dianggap duduk di lembaga perwakilan karena
mendapat mandat dari rakyat (mandataris)
Dibagi menjadi 3 :
1. Mandat imperatif : wakil bertindak sesuai dengan
perintah yang diberikan oleh yang di wakilinya.
2. Mandat Bebas : wakil bertindak tanpa tergantung
pada perintah dari yang diwakilinya
3. Mandat Representatif : yang diwakili memilih dan
memberikan mandat pada lembaga perwakilan,
sehingga wakil terhadap individu tidak ada
hubungan dengan pemilihnya apalagi untuk minta
pertanggungjawabannya.
Teori Mandat
Teori Organ
negara merupakan satu organisme yang
mempunyai eksekutif, parlemen, dan rakyat,
yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri namun
saling berkepentingan.
lembaga perwakilan bukan bangunan
politis, akan tetapi bangunan masyarakat
sosial. Pemilih memilih wakil-wakilnya yang
dianggap ahli dalam bidang kenegaraan
dan membela kepentingan para pemilih.
Sehingga terbentuk itu terdiri dari golongan
masyarakat.
Teori Sosiologi
Hubungan rakyat dan parlemen adalah
solidaritas. Wakil-wakil rakyat menjalankan
tugas hanya atas nama rakyat.
Sebaliknya rakyat tidak akan dapat
melaksanakan tugas kenegaraannya tanpa
memberikan dukungan kepada wakil-
wakilnya dalam menentukan wewenang
pemerintah.
Teori Hukum Obyektif
1. Wakil bertindak sebagai wali (trustee)
2. Wakil bebas bertindak menurut
pertimbangannya sendiri
3. Wakil bertindak sebagai utusan (delegate)
4. Wakil bertindak sebagai pilitico
5. Wakil bertindak sebagai partisan
Menurut Gillbert Abracian
1. Menyerap dan mengartikulasikan
kepentingan rakyat
2. Mengagregasikan kepentingan rakyat
3. Rekruitmen politik
4. Mengontrol atau mengawasi kinerja
eksekutif
F
U
N
G
S
I
L
E
G
E
S
L
A
T
I
F
Hindia Belanda
16 Desember 1916
Volksraad/Dewan rakyat
Gubernur Jenderal Hindia Belanda J.P van
Limburg Stirum
Pasca Kemerdekaan
Komite Nasional Indonesia Pusat
29 Agustus 1945 sampai Februari 1950
Maklumat Wapres No. X tanggal 16
15 Agustus 1950
Dewan Perwakilan Rakyat Sementara
Menggunakan UUDS
Pasca-pemilu 1955
Dewan Perwakilan Rakyat
Menggunakan UUD 1945
tahun 1960
DPR Gotong Royong (DPR-GR)
Penpres No. 4 Tahun 1960
tahun 1999
S
E
J
A
R
A
H
L
P
R
Dewan Perwakilan Rakyat
Muh. Rikaz Prabowo, Sejarah Lembaga Perwakilan Rakyat di Indonesia, Komisi I DPM
FIS UNY
MPR memegang kekuasaan tertinggi Negara
Tugas MPR
1. Menetapkan UUD
2. Menetapkan GBHN
3. Memilih dan mengangkat Presiden dan
Wakil Presiden
Wewenang MPR: Mengubah UUD
M
P
R
M
E
N
U
R
U
T
U
U
D
1945
MPR sebelum Amandemen
Pasal 2
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri
atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggota Dewan Perwakilan Daerah yang
dipilih melalui pemilihan umum dan diatur
lebih lanjut dengan undangundang.****)
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat
bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun
di ibukota negara.
(3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan
Rakyat ditetapkan dengan suara yang
terbanyak.
M
P
R
M
E
N
U
R
U
T
U
U
D
1945
MPR setelah Amandemen
Pasal 3
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang
mengubah dan menetapkan UndangUndang Dasar.
***)
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik
Presiden dan/atau Wakil Presiden. ***/****)
(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dap at
memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden
dalam masa jabatannya menurut UndangUndang
Dasar. ***/****) lihat dalam bab III pasal 7A dan
7B tentang pemberhentian presiden.
M
P
R
M
E
N
U
R
U
T
U
U
D
1945
MPR setelah Amandemen
Pasal 19
(1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
dipilih melalui pemilihan umum. **)
(2) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat
diatur dengan undangundang. **)
(3) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang
sedikitnya sekali dalam setahun. **)
D
P
R
M
E
N
U
R
U
T
U
U
D
1945
Anggota DPR
• terdiri dari anggota parpol peserta pemilu terpilih.
Masa jabatan anggota DPR adalah 5 tahun.
• Anggota DPR wajib menjadi anggota salah satu
fraksi, dimana fraksi-fraksi bertugas melakukan
koordinasi kegiatan demi mengoptimalkan
efektivitas & efisiensi kerja anggota Dewan. Fraksi-
fraksi juga memiliki tanggung jawab evaluasi kerja
para anggota & melaporkan hasil kepada publik.
Pasal 20
(1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan
membentuk undangundang. *)
(2) Setiap rancangan undangundang dibahas oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama. *)
(3) Jika rancangan undangundang itu tidak mendapat
persetujuan bersama, rancangan undangundang itu tidak boleh
diajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat
masa itu. *)
(4) Presiden mengesahkan rancangan undangundang yang
telah disetujui bersama untuk menjadi undangundang. *)
(5) Dalam hal rancangan undangundang yang telah disetujui
bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu
tiga puluh hari semenjak rancangan undangundang tersebut
disetujui, rancangan undangundang tersebut sah menjadi
undangundang dan wajib diundangkan. **)
D
P
R
M
E
N
U
R
U
T
U
U
D
1945
1. Membentuk UU yang dibahas dengan presiden untuk
persetujuan bersama
2. Membahas dan memberikan persetujuan peraturan
pemerintah pengganti undang-undang
3. Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan
DPD
4. Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU APBN dan
RUU yang berkaitan dengan pajak
5. Menetapkan APBN bersama presiden melalui
pertimbangan DPD
6. Pengawasan pelaksanaan UU APBN dan kebijakan
pemerintah
7. Menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh
DPD mengenai otonomi daerah, SDA, SDE, dll
8. Memilih anggota BPK pertimbangan DPD
9. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas
pertanggungjawaban keuangan negara oleh BPK
T
U
G
A
S
&
W
E
W
E
N
A
N
G
D
P
R
10. Memberikan persetujuan kepada preseiden atas
pengangkatan dan pemberhentian anggota KY
11. Memberi persetujuan calon hakim agung yang
diusulkan komisi yudisial untuk ditetapkan sebagai
hakim agung oleh presiden.
12. Memberi pertimbangan kepada preseiden,
mengangkat duta, menerima penempatan duta besar
negara lain, dan memberi pertimbangan dalam amnesti
dan abolisi.
13. Memberi persetujuan presiden untuk menyatakan
perang, membuat perdamaian perjanjian dengan
negara lain serta membuat perjanjian internasional.
14. Menyerap, menghimpun, menampung, dan
meninjaklanjuti aspirasi masyarakat
15. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang
ditentukan undang-undang.
T
U
G
A
S
&
W
E
W
E
N
A
N
G
D
P
R
Pasal 20A
(1) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi
anggaran, dan fungsi pengawasan. **)
(2) Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam
pasalpasal lain UndangUndang Dasar ini, Dewan Perwakilan
Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak
menyatakan pendapat. **)
(3) Selain hak yang diatur dalam pasalpasal lain UndangUndang
Dasar ini, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai
hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat
serta hak imunitas. **)
(4) Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat
dan hak anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam
undangundang. **)
D
P
R
M
E
N
U
R
U
T
U
U
D
1945
Fungsi DPR
Fungsi
Legislasi
Fungsi
Anggaran
Fungsi
Pengawasan
Fungsi Legislasi
• Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)
• Menyusun serta membahas RUU
• Menerima RUU yang diajukan oleh DPD terkait otonomi
daerah, hubungan pemerintahan pusat dan daerah,
Pengelolaan SDA dan SDE, dll.
• Pembahasan RUU yang diajukan Presiden atau DPD
• Menetapkan UU bersama dengan presiden
• Menyetujui atau tidak menyetujui Peraturan
Pemerintah Pengganti UU yang diajukan presiden untuk
ditetapkan menjadi UU. (Peraturan DPR RI No 1 pasal 4)
Fungsi Anggaran
1. Memberikan persetujuan atas RUU APBN yang telah
diajukan oleh presiden
2. Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU terkait
APBN, serta RUU terkait pajak, pendidikan, dan
agama.
3. Melakukan tindak lanjut hasil pemeriksaan terkait
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
4. Menyetujui pemindahtanganan aset-aset milik negara,
maupun memberi persetujuan perjanjian-perjanjian
yang memiliki dampak luas terhadap kehidupan rakyat
terkait masalah keuangan negara.
Hak DPR
Hak
Interpletasi
Hak Angket
Hak
Menyatakan
Pendapat
meminta keterangan dari pemerintah terkait
kebijakan-kebijakan penting, strategis, berdampak luas
bagi kehidupan bernegara yang dibuat oleh
pemerintah.
penyelidikan terkait pelaksanaan undang-
undang/kebijakan pemerintah yang memiliki dampak
bagi kehidupan bernegara yang diduga bertentangan
dengan perundang-undangan
HAK INTERPELASI
HAK ANGKET
1. Kebijakan pemerintah bila terdapat kejadian-kejadian
luar biasa yang terjadi di tanah air maupun di dunia
internasional.
2. Tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi & hak angket
3. Dugaan bahwa presiden dan/atau wakil presiden
melakukan pelanggaran; penghianatan, korupsi, tindak
penyuapan, maupun tindakan pidana atau perbuatan
tercela lainnya. Atau pada saat presiden dan/atau wakil
presiden tidak lagi memenuhi syarat dalam memangku
jabatannya.
HAK MENYATAKAN PENDAPAT
Pasal 22C
(1) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari
setiap provinsi melalui pemilihan umum.*** )
(2) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap
provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh
anggota Dewan Perwakilan Daerah itu tidak lebih
dari sepertiga jumlah anggota Dewan Perwakilan
Rakyat.***)
(3) Dewan Perwakilan Daerah bersidang
sedikitnya sekali dalam setahun.*** )
(4) Susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan
Daerah diatur dengan undang-undang.*** )
D
P
D
M
E
N
U
R
U
T
U
U
D
1945
Pasal 22D
• (1) Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah, serta yang berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat dan daerah.***)
(2) Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas rancangan undang-undang
yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah;
pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA dan
SDE lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah; serta
memberikan pertimbangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat atas rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama.*** )
(3) Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas
pelaksanaan undang-undang mengenai : otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil
pengawasannya itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai bahan
pertimbangan untuk ditindaklanjuti.*** )
(4) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dapat diberhentikan dari jabatannya,
yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang.***)
D
P
D
M
E
N
U
R
U
T
U
U
D
1945
1. mengajukan RUU kepada DPR berkaitan otonomi daerah,
hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan
pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA
dan SDE lainnya, perimbangan keuangan pusat dan
daerah.
2. merancang uu berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan
pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA
dan SDE lainnya, perimbangan keuangan pusat dan
daerah.
3. memberi pertimbangan kepada DPR berkaitan RUU,
RAPBN, pajak, pendidikan, dan agama.
4. Pengawasan berkaitan pelaksanaan UU otonomi daerah,
hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan
pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA
dan SDE lainnya, perimbangan keuangan pusat dengan
daerah, pajak, pendidikan, dan agama.
T
U
G
A
S
&
W
E
W
E
N
A
N
G
D
P
D

More Related Content

What's hot

Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organissistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organisNasria Ika
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaDini Audi
 
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIATugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIAmeikaa
 
Dinamika penerapan demokrasi
Dinamika penerapan demokrasiDinamika penerapan demokrasi
Dinamika penerapan demokrasiabd_
 
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negaraPengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negaraMuhammad Adnan Novanda
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politiknona aliya
 
6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasi6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasiNuelnuel11
 
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKSUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKMuhamad Yogi
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia
Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di IndonesiaSuprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia
Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesiabulan purnama
 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraDnr Creatives
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesiaworodyah
 

What's hot (20)

Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organissistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
 
Pemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan DaerahPemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIATugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
 
Dinamika penerapan demokrasi
Dinamika penerapan demokrasiDinamika penerapan demokrasi
Dinamika penerapan demokrasi
 
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negaraPengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasi6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasi
 
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKSUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia
Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di IndonesiaSuprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia
Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata Negara
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Mahkamah agung
Mahkamah agungMahkamah agung
Mahkamah agung
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
 

Similar to LPR

Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesianurul khaiva
 
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaLembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mkTugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mkOperator Warnet Vast Raha
 
Administrasi Negara
Administrasi NegaraAdministrasi Negara
Administrasi NegaraSiti Sahati
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraNingrum Handayani
 
Lembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfLembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfIdris Miaus
 
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presidenTugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presidenOperator Warnet Vast Raha
 
pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptxpendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptxkarlinasiti
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Belum Kerja
 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Eva Yusinta
 
Lembaga negara legislatif
Lembaga negara legislatifLembaga negara legislatif
Lembaga negara legislatifrizqialfadly
 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxAnitaMusya
 

Similar to LPR (20)

Tugas dan wewenang lembaga negara
Tugas dan wewenang lembaga negaraTugas dan wewenang lembaga negara
Tugas dan wewenang lembaga negara
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
Pembelajaran 1
Pembelajaran 1Pembelajaran 1
Pembelajaran 1
 
Struktur lembaga negara republik indonesia
Struktur lembaga negara republik indonesiaStruktur lembaga negara republik indonesia
Struktur lembaga negara republik indonesia
 
Rpp sm 2
Rpp sm 2Rpp sm 2
Rpp sm 2
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
 
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaLembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
 
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mkTugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
 
Wewenang
WewenangWewenang
Wewenang
 
Administrasi Negara
Administrasi NegaraAdministrasi Negara
Administrasi Negara
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
 
Lembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfLembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdf
 
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presidenTugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
 
Modul ppkn
Modul ppknModul ppkn
Modul ppkn
 
pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptxpendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
 
Ppt 6
Ppt 6Ppt 6
Ppt 6
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
 
Lembaga negara legislatif
Lembaga negara legislatifLembaga negara legislatif
Lembaga negara legislatif
 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptx
 

More from Izzatul Ulya

Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan Daerah (Perda)Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan Daerah (Perda)Izzatul Ulya
 
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaSurat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaIzzatul Ulya
 
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinSistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
 
Sejarah Konstitusi: Yunani - Modern
Sejarah Konstitusi: Yunani - ModernSejarah Konstitusi: Yunani - Modern
Sejarah Konstitusi: Yunani - ModernIzzatul Ulya
 
Locus Delictie dalam Hukum Pidana
Locus Delictie dalam Hukum PidanaLocus Delictie dalam Hukum Pidana
Locus Delictie dalam Hukum PidanaIzzatul Ulya
 
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap Islam
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap IslamParadigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap Islam
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap IslamIzzatul Ulya
 
Tarikh Tasyri Zaman Rasulullah Hingga Muqollidun
Tarikh Tasyri Zaman Rasulullah Hingga MuqollidunTarikh Tasyri Zaman Rasulullah Hingga Muqollidun
Tarikh Tasyri Zaman Rasulullah Hingga MuqollidunIzzatul Ulya
 
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Izzatul Ulya
 
Imam ahmad bin hambal
Imam ahmad bin hambalImam ahmad bin hambal
Imam ahmad bin hambalIzzatul Ulya
 
Belajar Bahasa Turki
Belajar Bahasa TurkiBelajar Bahasa Turki
Belajar Bahasa TurkiIzzatul Ulya
 

More from Izzatul Ulya (10)

Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan Daerah (Perda)Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan Daerah (Perda)
 
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaSurat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
 
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinSistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
 
Sejarah Konstitusi: Yunani - Modern
Sejarah Konstitusi: Yunani - ModernSejarah Konstitusi: Yunani - Modern
Sejarah Konstitusi: Yunani - Modern
 
Locus Delictie dalam Hukum Pidana
Locus Delictie dalam Hukum PidanaLocus Delictie dalam Hukum Pidana
Locus Delictie dalam Hukum Pidana
 
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap Islam
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap IslamParadigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap Islam
Paradigma Sekularistik dan Pengaruh Terhadap Islam
 
Tarikh Tasyri Zaman Rasulullah Hingga Muqollidun
Tarikh Tasyri Zaman Rasulullah Hingga MuqollidunTarikh Tasyri Zaman Rasulullah Hingga Muqollidun
Tarikh Tasyri Zaman Rasulullah Hingga Muqollidun
 
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
 
Imam ahmad bin hambal
Imam ahmad bin hambalImam ahmad bin hambal
Imam ahmad bin hambal
 
Belajar Bahasa Turki
Belajar Bahasa TurkiBelajar Bahasa Turki
Belajar Bahasa Turki
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

LPR

  • 2. Lembaga Perwakilan Perspektif Teori/Konsep 1. Lembaga perwakilan rakyat sebagai sarana untuk membatasi kekuasaan raja. 2. menggantikan sistem demokrasi langsung, sehingga melalui lembaga perwakilannya masyarakat dapat berpartisipasi dalam penentuan-penentuan masalah kenegaraan.
  • 3. Teori Hubungan Wakil dengan yang Diwakili Teori Mandat Representatif Bebas imperatif Teori Organ Teori Sosiologi hukum obyektif Menurut Gillbert Abracian
  • 4. wakil dianggap duduk di lembaga perwakilan karena mendapat mandat dari rakyat (mandataris) Dibagi menjadi 3 : 1. Mandat imperatif : wakil bertindak sesuai dengan perintah yang diberikan oleh yang di wakilinya. 2. Mandat Bebas : wakil bertindak tanpa tergantung pada perintah dari yang diwakilinya 3. Mandat Representatif : yang diwakili memilih dan memberikan mandat pada lembaga perwakilan, sehingga wakil terhadap individu tidak ada hubungan dengan pemilihnya apalagi untuk minta pertanggungjawabannya. Teori Mandat
  • 5. Teori Organ negara merupakan satu organisme yang mempunyai eksekutif, parlemen, dan rakyat, yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri namun saling berkepentingan.
  • 6. lembaga perwakilan bukan bangunan politis, akan tetapi bangunan masyarakat sosial. Pemilih memilih wakil-wakilnya yang dianggap ahli dalam bidang kenegaraan dan membela kepentingan para pemilih. Sehingga terbentuk itu terdiri dari golongan masyarakat. Teori Sosiologi
  • 7. Hubungan rakyat dan parlemen adalah solidaritas. Wakil-wakil rakyat menjalankan tugas hanya atas nama rakyat. Sebaliknya rakyat tidak akan dapat melaksanakan tugas kenegaraannya tanpa memberikan dukungan kepada wakil- wakilnya dalam menentukan wewenang pemerintah. Teori Hukum Obyektif
  • 8. 1. Wakil bertindak sebagai wali (trustee) 2. Wakil bebas bertindak menurut pertimbangannya sendiri 3. Wakil bertindak sebagai utusan (delegate) 4. Wakil bertindak sebagai pilitico 5. Wakil bertindak sebagai partisan Menurut Gillbert Abracian
  • 9. 1. Menyerap dan mengartikulasikan kepentingan rakyat 2. Mengagregasikan kepentingan rakyat 3. Rekruitmen politik 4. Mengontrol atau mengawasi kinerja eksekutif F U N G S I L E G E S L A T I F
  • 10. Hindia Belanda 16 Desember 1916 Volksraad/Dewan rakyat Gubernur Jenderal Hindia Belanda J.P van Limburg Stirum Pasca Kemerdekaan Komite Nasional Indonesia Pusat 29 Agustus 1945 sampai Februari 1950 Maklumat Wapres No. X tanggal 16 15 Agustus 1950 Dewan Perwakilan Rakyat Sementara Menggunakan UUDS Pasca-pemilu 1955 Dewan Perwakilan Rakyat Menggunakan UUD 1945 tahun 1960 DPR Gotong Royong (DPR-GR) Penpres No. 4 Tahun 1960 tahun 1999 S E J A R A H L P R Dewan Perwakilan Rakyat Muh. Rikaz Prabowo, Sejarah Lembaga Perwakilan Rakyat di Indonesia, Komisi I DPM FIS UNY
  • 11. MPR memegang kekuasaan tertinggi Negara Tugas MPR 1. Menetapkan UUD 2. Menetapkan GBHN 3. Memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden Wewenang MPR: Mengubah UUD M P R M E N U R U T U U D 1945 MPR sebelum Amandemen
  • 12. Pasal 2 (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undangundang.****) (2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara. (3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak. M P R M E N U R U T U U D 1945 MPR setelah Amandemen
  • 13. Pasal 3 (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan UndangUndang Dasar. ***) (2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden. ***/****) (3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dap at memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UndangUndang Dasar. ***/****) lihat dalam bab III pasal 7A dan 7B tentang pemberhentian presiden. M P R M E N U R U T U U D 1945 MPR setelah Amandemen
  • 14. Pasal 19 (1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum. **) (2) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undangundang. **) (3) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. **) D P R M E N U R U T U U D 1945
  • 15. Anggota DPR • terdiri dari anggota parpol peserta pemilu terpilih. Masa jabatan anggota DPR adalah 5 tahun. • Anggota DPR wajib menjadi anggota salah satu fraksi, dimana fraksi-fraksi bertugas melakukan koordinasi kegiatan demi mengoptimalkan efektivitas & efisiensi kerja anggota Dewan. Fraksi- fraksi juga memiliki tanggung jawab evaluasi kerja para anggota & melaporkan hasil kepada publik.
  • 16. Pasal 20 (1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undangundang. *) (2) Setiap rancangan undangundang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama. *) (3) Jika rancangan undangundang itu tidak mendapat persetujuan bersama, rancangan undangundang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu. *) (4) Presiden mengesahkan rancangan undangundang yang telah disetujui bersama untuk menjadi undangundang. *) (5) Dalam hal rancangan undangundang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undangundang tersebut disetujui, rancangan undangundang tersebut sah menjadi undangundang dan wajib diundangkan. **) D P R M E N U R U T U U D 1945
  • 17. 1. Membentuk UU yang dibahas dengan presiden untuk persetujuan bersama 2. Membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintah pengganti undang-undang 3. Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD 4. Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak 5. Menetapkan APBN bersama presiden melalui pertimbangan DPD 6. Pengawasan pelaksanaan UU APBN dan kebijakan pemerintah 7. Menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD mengenai otonomi daerah, SDA, SDE, dll 8. Memilih anggota BPK pertimbangan DPD 9. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara oleh BPK T U G A S & W E W E N A N G D P R
  • 18. 10. Memberikan persetujuan kepada preseiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota KY 11. Memberi persetujuan calon hakim agung yang diusulkan komisi yudisial untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh presiden. 12. Memberi pertimbangan kepada preseiden, mengangkat duta, menerima penempatan duta besar negara lain, dan memberi pertimbangan dalam amnesti dan abolisi. 13. Memberi persetujuan presiden untuk menyatakan perang, membuat perdamaian perjanjian dengan negara lain serta membuat perjanjian internasional. 14. Menyerap, menghimpun, menampung, dan meninjaklanjuti aspirasi masyarakat 15. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan undang-undang. T U G A S & W E W E N A N G D P R
  • 19. Pasal 20A (1) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. **) (2) Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasalpasal lain UndangUndang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. **) (3) Selain hak yang diatur dalam pasalpasal lain UndangUndang Dasar ini, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas. **) (4) Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam undangundang. **) D P R M E N U R U T U U D 1945
  • 21. Fungsi Legislasi • Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas) • Menyusun serta membahas RUU • Menerima RUU yang diajukan oleh DPD terkait otonomi daerah, hubungan pemerintahan pusat dan daerah, Pengelolaan SDA dan SDE, dll. • Pembahasan RUU yang diajukan Presiden atau DPD • Menetapkan UU bersama dengan presiden • Menyetujui atau tidak menyetujui Peraturan Pemerintah Pengganti UU yang diajukan presiden untuk ditetapkan menjadi UU. (Peraturan DPR RI No 1 pasal 4)
  • 22. Fungsi Anggaran 1. Memberikan persetujuan atas RUU APBN yang telah diajukan oleh presiden 2. Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU terkait APBN, serta RUU terkait pajak, pendidikan, dan agama. 3. Melakukan tindak lanjut hasil pemeriksaan terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. 4. Menyetujui pemindahtanganan aset-aset milik negara, maupun memberi persetujuan perjanjian-perjanjian yang memiliki dampak luas terhadap kehidupan rakyat terkait masalah keuangan negara.
  • 24. meminta keterangan dari pemerintah terkait kebijakan-kebijakan penting, strategis, berdampak luas bagi kehidupan bernegara yang dibuat oleh pemerintah. penyelidikan terkait pelaksanaan undang- undang/kebijakan pemerintah yang memiliki dampak bagi kehidupan bernegara yang diduga bertentangan dengan perundang-undangan HAK INTERPELASI HAK ANGKET
  • 25. 1. Kebijakan pemerintah bila terdapat kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air maupun di dunia internasional. 2. Tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi & hak angket 3. Dugaan bahwa presiden dan/atau wakil presiden melakukan pelanggaran; penghianatan, korupsi, tindak penyuapan, maupun tindakan pidana atau perbuatan tercela lainnya. Atau pada saat presiden dan/atau wakil presiden tidak lagi memenuhi syarat dalam memangku jabatannya. HAK MENYATAKAN PENDAPAT
  • 26. Pasal 22C (1) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum.*** ) (2) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah itu tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat.***) (3) Dewan Perwakilan Daerah bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.*** ) (4) Susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Daerah diatur dengan undang-undang.*** ) D P D M E N U R U T U U D 1945
  • 27. Pasal 22D • (1) Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.***) (2) Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA dan SDE lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah; serta memberikan pertimbangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat atas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama.*** ) (3) Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai : otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti.*** ) (4) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang.***) D P D M E N U R U T U U D 1945
  • 28. 1. mengajukan RUU kepada DPR berkaitan otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah. 2. merancang uu berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah. 3. memberi pertimbangan kepada DPR berkaitan RUU, RAPBN, pajak, pendidikan, dan agama. 4. Pengawasan berkaitan pelaksanaan UU otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, perimbangan keuangan pusat dengan daerah, pajak, pendidikan, dan agama. T U G A S & W E W E N A N G D P D