SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
Materi:
 Pengertian Umum Demokrasi
 Aspek-aspek Demokrasi
 Fungsi Demokrasi
 Mekanisme Demokrasi Pancasila
PENGAMPU: Drs.H. DJOKO ADI WALUJO, S.T.,M.M.,DBA
Demokrasi
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Mahsiswa Memahami Demokrasi Dalam Kehidupan Kenegaraan
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
1. Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Demokrasi sebagai dasar
kehidupan kenegaraan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan Aspek-aspek Demokrasi dalam kehidupan
berbagsa dan bernegara
3. Mahasiswa dapat menjelaskan Fungsi Demokrasi
4. Mahasiswa dapat menjelaskan

2
DEMOKRASI
1. Pengantar :
emokrasi adalah suatu wacana yang dikembangkan dengan maksud agar dapat
menampung segenap aspirasi yang terdapat dalam masyarakat. Karena suatu
keinginan kuat agar aspirasi yang berkembang dalam masyarakat tertampung,
maka didengungkan suatu kata keramat untuk menyemangati keinginan tersebut, Vox
Populi Vox Dei, suara rakyat adalah suara
Tuhan. Ungkapan keramat tadi
menggambarkan kekuatan yang dimiliki oleh
rakyat, manakala tidak diberikan ruang untuk
sublemasi, atau kanalisasi, maka kekuatan
tersebut akan berubah menjadi kekuatan yang
tidak dapat dibendung [people power].
Secara epistemology istilah demokrasi berasal
dari bahasa Yunani, terbentuk dari dua kata,
yakni “demos” dan “kratos”,krachten” artinya
kekuatan atau kekuasaan rakyat. Selanjutnya
melahirkan pengertian rakyat berkuasa atau
pemerintahan dari rakyat. Saat ini, demokrasi telah menjadi suatu system
pemerintahan yang paling popular dipermukaan bumi. Hampir semua negara di dunia
menyatakan pemerintahannya berlandaskan demokrasi.
2 PENGERTIAN UMUM DEMOKRASI
emokrasi menurut Abraham Lincoln [1863] didefinisikan
secara sederhana dan cukup popular, yakni “pemerintahan
dari rakyat dan untuk rakyat”.(government of the people, by
people, for people). Intinya demokrasi adalah suatu tata
pemerintahan dimana rakyat baik secara langsung maupun tidak,
berkuasa dan berdaulat penuh. Demokrasi harus dilihat dari dua
dimensi, yakni: pertama adalah dimensi subtansial, demokrasi akan
dapat ditegakkan bila nilai-nilai dan budaya memungkinkan rakyat
dapat memiliki kedaulatan dalam arti yang sesungguhnya.
Misalnya, kebebasan dan budaya menghormati kebebasan orang
lain, adanya pluralisme dan toleransi, anti kekerasan. Kedua, dimensi prosedural,
demokrasi dapat ditegakkan manakala prosedur-prosedur formal memungkinkan nilai
dan budaya yudikatif yang independen, adalah termasuk bagian dari aspek-aspek
prosedural demokrasi. Definisi lain menyatakan sebuah demokrasi dibatasi sebagai
“government of rule by people”.
D
D

3
BEBERAPA PENDAPAT MENYATAKAN DEMOKRASI SEBAGAI BERIKUT:
BUNGKARNO
Demokrasi akan hidup jika negara tidak dicampuradukkan dengan
agama, dan sebaliknya akan ada kerugian [demokrasi] jika
keduanya dicampuradukkan.
PAK HARTO
Demokrasi Pancasila berarti demokrasi,
kedaulatan rakyat yang dijiwai dan
dintegrasikan dengan sila-sila lainnya.
Hal ini berarti bahwa menggunakan
hak-hak demokrasi selalu disertai
dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan yang Maha Esa
menurut keyakinan agama masing-masing, menjujung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan martabat dan
harkat manusia menjamin dan mempersatukan bangsa, dan
harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial.
Demokarsi pancasila berpangkal tolak dari paham
kekeluargaan dan gotong royong.
BUNG HATTA
Demokrasi adalah system terbaik kerena dalam
system ini rakyat”bisa menentukan nasibnya sendiri.
Demokrasi adalah pemerintahan rakyat, dimana
didalamnya berlaku hak rakyat untuk menentukan
pucuk pemerintahan negeri, kota dan desa. Karena
inilah demokrasi menjadi sistem yang paling
manusiawi.
GUS DUR:
Bahwa demokrasi adalah :
1. Suatu sistem dan nilai yang mendukung peradaban tinggi
2. Melindungi mereka yang minoritas dan berpendapat
berbeda dari kelompok mayoritas
3. Mempersatukan beragam arah kecenderungan kekuatan
kekuatan bangsa
4. Mengubah ketercerai-beraian arah masing-masing
kelompok menjadi berputar bersama-sama menuju arah
kedewasaan, kemajuan dan integritas bangsa.

4
AMIEN RAIS
Bahwa demokrasi merupakan:
1. bentuk vital dan terbaik pemerintahan yang
mungkin diciptakan, dan merupakan doktrin
politik luhur yang akan memberikan manfaat
bagi banyak orang.
2. sebagai sistem politik dan pemerinthan
dianggap mempunyai akar sejarah yang
panjang sampai ke zaman Yunani kuno,
sehingga ia tahan bantingan zaman dan
menjamin terselenggaranya suatu lingkungan
politik yang stabil
3. sistem yang paling alamiah dan manusiawi.
MEGAWATI
Ciri dari demokrasi, berjiwa besar menerima perbedaan
pendapat, apalagi kritik. Kesepakatan dan keputusan
diambil dengan musyawarah untuk mufakat dalam arti
sebenarnya. Sebenarnya musyawarah untuk mufakat itu
adalah implementasi dari persatuan dan kesatuan.
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Dalam hal ini demokrasi memiliki arti sebagai pandangan
hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban
serta perlakukan sama bagi semua warga negara di depan
hukum. Untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan
demokratis adalah dengan meningkatkan keadilan sosial.
Juga mendorong persamaan kesempatan tanpa diskriminasi
serta tanpa meninggalkan kepedulian kepada kelompok
miskin dan kaum lemah.
JOKO WIDODO:
Demokrasi menurut kami adalah mendengar suara rakyat dan
melaksanakannya,

5
BJ HABIBIE:
Demokrasi bukanlah suatu kebebasan untuk
memperebutkan kekuasaan seperti yang terjadi dalam
kehidupan politik Indonesia saat ini. Demokrasi yang
sesungguhnya adalah untuk membangun peradaban dan
kebudayaan umat manusia, guna menuju kehidupan
yang lebih baik.
PRABOWO SUBIANTO:
Demokrasi sebagai alat, sebagai tangga untuk
mewucita-cita yaitu
menuju Indonesia yang kuat dan sejahtera
TAN MALAKA:
Tan Malaka menjelaskan, tiap-tiap rapat mesti terbuka seluas-
luasnya dan menurut kebiasaan yang pasti. Di situ, laki-laki
dan perempuan mempunyai hak bicara sepenuh-penuhnya
yang, dengan cara bagaimanapun, tak boleh dikurangi. Baik
terhadap perkara daerah atau nasional, “undang-undanglah”
yang berkuasa setinggi-tingginya.
3. Nilai Fundamental Demokrasi
Demokrasi akan terwujud jika diletakkan pada tataran nilai fundamentalnya. Adapun
nilai fundamental yang dimaksud anatara lain:
1. Hak-hak asasi
2. Kebebasan asasi
3. Keadilan
4. Persamaan
5. Keterbukaan

6
Hak Asasi.
Mengapa hak asasi merupakan nilai yang harus dijunjung tinggi dalam dekokrasi?.
Karena tanpa melaksanakan hak asasi maka dapat dikatakan demokrasi mengalami
stagnasi. Hak asasi menempatkan nilai universal sebagaimana yang dijadikan tataran
demokrasi, sehingga dengan memberikan penghargaan asasi, maka demokrasi telah
melakukan kewajibannya. [telah dikupas pada bab sebelumnya]
Kebebasan asasi
Kebebasan asasi adalah suatu bentuk kebebasan yang menekankan pada pelaksanaan
hak, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan asasi orang lain.
Melaksanakan kebebasdan asasi, tanpa mempertimbangkan asasi orang lain identik
melanggar hak asasi. Demokrasi pada dasarnya menjaga keseimbangan antara hak
asasi dan kebebasan asasi, melalui perannya demokrasi akan menjadi wasit adil
sehingga segenap ketegangan akan dapat di eliminasi.
Keadilan.
Demokrasi merupakan pengawal terciptanya keadilan, serta mendukung atmosfir
keadilan, sekaligus membangun sebuah keadilan yang penuh kesadaran, tanpa
pemaksaan sedikitpun.
Adapun keadilan berkesadaran yang dimaksud :
 Justitia Commutativa. Keadilan atau keadilan tukar menukar, yaitu
memberikan kepada masing-masing haknya atau bagiannya atas dasar
kesamaan. Sebuah prestasi akan seharga dengan kontra prestasinya, jasa
sesuai dengan balas jasanya.
 Justitia Distributiva. Keadilan membagi, yakni memberikan kepada masing-
masing haknya atau bagiannya atas dasar perbedaan yang didasarkan pada
tingkat kesetaraan mutu/kualitas.
 Justitia Vindicativa. Keadilan proporsional, yakni memberikan kepada
masing-masing haknya, atau bagiannya atas dasar proporsi masing-masing.
Termasuk berat atau ringannya suatu pelanggaran.
 Justitia Creativa. Keadilan mencipta, yakni memberikan kepada masing-
masing hak kebebasan untuk mencipta sesuai dengan daya ciptanya dalam
bidang Ilmu Pengatahuan teknologi dan seni budaya
 Justitia Protectiva. Keadilan perlindungan, yakni memberikan kepada
masing-masing hak perlindungan.Kekuasaan yang ada di tangan manusia dan
dikenakan terhadap sesama manusia harus dibatasi dan diawasi.
 Justitia legalis. Keadilan Hukum, yakni memberikan kepada masing-masing
haknya atau bagiannya yang telah ditentukan oleh undang-undang dan
peraturan negara dalam rangka mewujudkan keserjahteraan umum.
Persamaan:
Persamaan dijadikan tataran fundametal demokrasi, dimaksudkan bahwa
penyelenggaran demokrasi menjujung persamaan hak dan kewajiban, sehingga
manuusia sebagar warga negara memiliki hak yang sama. Baik hak atas keadilan,
permasamaan dimuka hukum [equality before the law], memperoleh kesempatan
[equality for opportunity] dan persamaan kewragaan negara secara utuh. Dengan

7
persamaan akan terkikis pola diskriminasi, mulai dari gender, suku, ras, agama,
mapun warna kulit.
Keterbukaan:
Demokrasi identik menjalankan sistem sosial tanpa melakukan tindakan yang
diskriminatif, sehingga dalam aplikasinya demokrasi selalu menempatkan kertebukaan
sebagai dasar pijaknya.
Tanpa sebuah keterbukaan, nilai demokrasi akan kehilangan jati dirinya dan
terkontaminasi nilai-nilai kejahatan. Keterbukaan dimaksudkan pelaksanaan sistem
yang terbuka dalam segala hal, mulai dari keterbukaan informasi, menyampaikan
pendapat hingga dalam pengambilan keputusan.
4. Nilai-Nilai Operasional Demokrasi
lasan mengapa sebuah demokrasi dilakukan oleh manusia dalam berbangsa dan
bernegara, maka jawaban operasionalnya sebagai berikut :
1. Menyelesaikan persoalan secara damai dan melembaga [institutionalized
peace fil settlement of conflict]
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secra damai dalam suatu masyarakat
yang penuh dinamika/sedang berubah [peaceful change in changing society]
3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur [oderly succession of
rulers]
4. Mengeliminasi dan membatasi kekerasan secara minimum [minimum of
coercion]
5. Mengakui adanya keragaman dalam masyarakat yang manifestasinya berupa
perbedaan pendapat atau yang lain.
6. Menjamin tegaknya keadilan.
5. Demokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang diwarnai atau dijiwai oleh pancasila,
bahkan salah satu sila dari Pancasila yaitu “Karakyatan Yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” merupakan perumusan yang
singkat meliputi bukan hanya demokrasi politik, melainkan juga demokrasi ekonomi,
demokrasi sosial budaya, dan demokrasi pertahanan keamanan
Musyawarah dalam perwakilan untuk mencapai mufakat dalam usaha menegara
harus dibimbing hikmat kebijaksanaan. Hikmah kebijaksanaan menuntut:
1. Pengetahuan yang benar dan analisis yang jujur tentang situasi yang dinamis yang
dihadapi negara pemerintah dan masyarakat.
2. Rancangan penyelesaian menurut norma-norma gagasan menegara yaitu Pancasila
3. Pelaksanaan dalam tindakan yang tepat menurut norma-norma gagasan dasar
menegara yaitu Pancasila.
A

8
6. ASPEK-ASPEK DEMOKRASI INDONESIA
emokrasi Indonesia adalah sistem pengorganisasian masyarakat negara yang
dilakukan oleh masyarakat sendiri atau dengan persetujuan masyarakat, pada
sistem ini keluhuran harkat martabat manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang
Mahaesa diakui ditata dan dijamin atas dasar gagasan kenegaraan tertentu.
Secara umum demokrasi mengandung beberapa aspek, yakni aspek formal, meterial,
normatif, organisasi, optatif dan aspek jiwa.
 Aspek Formal
 Aspek Material
 Aspek Normatif
 Aspek Optatif
 Aspek Organisasi
 Aspek Kejiwaan.
1. ASPEK FORMAL: Aspek formal Demokrasi mempersoalkan Proses dan cara
rakyat menunjuk wakil-wakilnya dalam badan-badan Perwakilan Rakyat dan
dalam pemerintahan dan bagaimana mengatur permusyawaratan wakil rakyat
untuk mencapai konsensus bersama.
2. ASPEK MATERIAL (aspek maknawiyah): Aspek ini merupakan gambaran
pengakuan manusia dan pengakuan harkat dan martabat manusia serta menjamin
terwujudnya masyarakat manusia sesuai dengan gambaran harkat martabat
manusia tersebut. Manusia adalah mahkluk Tuhan yang dilengkapi dengan
kesadaran keagaaman dan kesadaran akan norma-norma, manusia bukanlah
individu “in abstraco” melainkan hidup dalam “in relatio” yaitu hidup dalam
hubungannya dengan sesama manusia, masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai makhluk Tuhan, manusia mempunyai kesamaan derajat dan
kedudukannya dalam hukum (“equality before the law”) dan kesamaan
kesempatan (“equality for the opportunity”).
3. ASPEK NORMATIF (aspek kaidah): Aspek ini mengungkapkan seperangkat
norma yang harus dipatuhi dan dijunjung tinggi oleh manusia yang menjadi
pergaulan hidup bernegara, baik sebagai penguasa negara maupun sebagai warga
negara biasa.
4. ASPEK OPTATIF (aspek tujuan): aspek ini mengetengahkan tujuan atau
keinginan yang akan dicapai dicapai. Tujuan tersebut adalah terwujudnya
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila melalui, (Terciptanya negara
hukum sebagaimana dikehendaki oleh Undang-Undang Dasar 1945-Terciptanya
negara Kesejahteraan dan - Terciptanya negara kebudayaan)
5. ASPEK ORGANISASI: Aspek ini mengungkapkan organisasi sebagai wadah
pelaksanaan demokrasi dimaksud, dimana wadah tersebut harus cocok dengan
tujuan yang hendak dicapai. Dalam hubungan ini dibedakan menjadi dua:
 Organisasi sistem pemerintahan atau lembaga-lembaga negara
D

9
 Organisasi lembaga dan kekuatan sosial politik dalam masyarakat.
6. ASPEK KEJIWAAN ATAU SEMANGAT: Aspek kejiwaan demokrasi adalah
“semangat” seperti yang dimaksud dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945,
umum IV dalam kalimat sebagai berikut :
“.... yang sangat penting dalam pemeritahan dan dalam hidupnya Negara, ialah
seamangat para penyelenggara Negara, semangat para pemimpin pemerintahan “
7. FUNGSI DEMOKRASI INDONESIA
egara sebagai organisasi masyarakat di bawah pimpinan
Pemerintahan untuk dapat mempertahankan kelestarian hidupnya
harus memperhatikan perkembangan, perubahan dan gejolak dalam
masyarakat sendiri maupun dunia.
Dalam menghadapi problema tersebut Demokrasi sebagai sistem pengorganisasian
mempunyai fungsi sebagai berikut:
Gambar 1. Fungsi Demokrasi
egara sebagai institusi masyarakat di bawah pimpinan pemerintahan untuk dapat
mempertahankan kelestarian hidupnya harus memperhatikan perkembangan
masyarakat dunia. Dinamika perubahan dan gejolak masyarakat ini mempunyai
pengaruh tidak kecil terhadap negara bahkan menimbulkan pelbagai macam problem
fungsional yang harus ditanggulangi negara.
Dalam menghadapi problem fungsional tersebut, maka demokrasi difungsikan sebagai
sistem pengorganisasian negara, antara lain dapat dirinci sebagai berikut:
N
N
PATTERN MAINTENANCE
TENSION
MANAGEMENT
INTEGRATION
MANAGEMENT
ADAPTAION
MANAGEMENT
GOAL MANAGEMENT

10
1. Pattern Maintenance [Untuk mempertahankan pola kehidupan yang
berkepribadian].
Negara sebagai suatu sistem sosial dapat berfungsi dengan baik jika polanya
memiliki karakter yang berkesinambungan. Jika pola tersebut sering berubah-
ubah dan dilakukan secara tambal sulam [eratic] maka terdapat kecenderungan
munculnya suasana yang acapkali berubah. Realitanya kemampuan bangsa
beradaptasi memerlukan waktu cukup lama, sehingga diperlukan kemampuan
mempertahankan pola. Bukan berarti bahwa pola yang ada selalu dan harus
digunakan, namun suatu pola akan tetap digunakan manakala masih mampu
mengemban amanat rakyat.
2. Tension Mangement [untuk meredakan ketegangan]
Dalam suatu sistem sosial yang sedang giat membangun tidak dapat dihindari
munculnya sebuah konflik, adanya kekecewaan, salah persepsi
[misperception], salah pengertian [misunderstanding], salah paham [mis
opinion], salah komunikasi [miscommunication], serta munculnya nilai-nilai
baru yang belum dapat diresapi oleh masyarakat. Keadaan ini memicu
lahirnya sebuah keteganggan. Menghadapi pelbagai ketegangan ini perlu
adanya sarana atas kebijaksanaan untuk menyalurkan ketegangan itu, melalui
cara yang tidak membahayakan keseluruhan sistem. Demokrasi sebagai system
pengorganisasian masyarakat negara mengandung nilai-nilai toleransi,
tenggang rasa, saling menghormati, serta nilai-nilai persatuan dan solidaritas
yang sudah membudaya.
3. Integration Management [menyatupadukan bangsa]
Makin luas sebuah sistem sosial, dan semakin mengglobal, maka semakin
komplek fungsi dan tujuan yang terkandung di dalamnya. Sebagai
konsekuensinya maka akan timbul rasa ketidakpuasan dan ketegangan yang
dapat mengancam integritas system social tersebut. Banyak faktor yang
diperlukan untuk menciptakan integrasi, misalnya gagasan dasar tentang
negara, tingkat kesejahteraan yang cukup tinggi, pengalaman dan nasib yang
sama, sejajar yang sama, latar budaya yang sama, dan sebagainya. Demokrasi
sebagai sistem pengorganisasian masyarakat negara dengan menjunjung
norma-norma kebersamaan, memiliki peranan penting.
4. Adaptation Management [mengembangkan penyesuaian]
Suatu system social tidak berada pada wilayah individual, melainkan
bereksistensi diantara system social yang lain. Disamping hal tersebut sistem
sosial selalu memiliki interelasi dan saling interdependensi. Munculnya
berbagai kemajuan yang selalu direspon oleh warga bangsa akan menimbulkan
pergolakkan, oleh karenanya diperlukan sebuah wahana yang mampu
mengelola agar pergolakan tersebut dapat diselesaikan tanpa menimbulkan
biaya yang tinggi. Demokrasi adalah wahana yang paling representatif untuk
menjamin bangkitnya kemampuan adaptasi bangsa.

11
5. Goal Manegement [sarana mencapai tujuan]
Setiap sistem sosial selalu memiliki tujuan tertentu, yang dijadikan bintang
pengarah dalam pencapaian kebersamaan. Dengan memiliki bintang pengarah,
maka dinamika kehidupan dengan berbagai tantangan dan ancaman tidak akan
menggoyahkan tujuan. Dengan demokrasi maka secara tidak langsung
penerapannya merupakan daya dorong tercapainya tujuan kebersamaan. Dalam
aplikasinya goal management tidak dapat dipisahkan dari, pattern
maintenance, tension management, adaptation mangement dan integration
management.
9. PERJALANAN DEMOKRASI DI INDONESIA
Pelakasanaan demokrasi di Indonesia merupakan pernik-pernik kehidupan berbangsa
dan bernegara yang menambah wacana pemahaman politik Indonesia. Dalam
perjalannanya pelaksanaan demokrasi merupakan pembelajaran berbangsa dengan
tujuan menuju tatanan yang paling ideal dan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Munuju idealitas inilah bangsa Indonesia melakukan kemampuan coba dan mencoba
[trial and error].
Terdapat empat bentuk demokrasi yang pernah menjadi pembelajaran bangsa yakni:
 Demokrasi Parlementer
 Demokrasi Terpimpin
 Demokrasi Pancasila
 Demokrasi Era Transisi
DEMOKRASI PARLEMENTER
emokrasi liberal atau sering disebut dengan demokrasi parlementer diterapkan di
Indonesia sejak tahun 1945 sampai dengan 1959. Sistem pemerintahan yang
berlaku disebut system parlementer, karena lembaga yang memegang kekuasaan
menentukan terbentuknya dewan menteri [kabinet] berada di tangan Perlementer atau
DPR. Dalam pelaksanaannya ditandai dengan jatuh bangunnya kabinet
Demokrasi perlementer di Indonesia diawali dan disponsori oleh Moch. Hatta,
tepatnya tanggal 3 November 1945. Hatta selaku Wakil Presiden Republik Indonesia
mengeluarkan maklumat yang berisi seruan untuk membentuk partai-partai politik.
Lahirlah multi-partai sebagai salah satu upaya mempertahankan kemajemukkan dan
kemerdekaan bangsa.
Tragisnya kondisi saat itu para elite politik justru tidak siap melaksanakan demokrasi
ini, menurut Hatta ketidaksiapan dilatari oleh konflik-konflik sebagai akibat kuatnya
kepentingan golongan.
DEMOKRASI PARLEMENTER (1950 – 1959)
KARAKTERISTIK
 Parlemen memegang kekuasaan politik sangat besar
 Sistem multipartai. Parlemen terdiri dari wakil-wakil partai yang berasal dari
beragam aliran/ideologi
 Pengawasan yang ketat dari parlemen menyebabkan akuntabilitas pejabat
negara sangat tinggi
D

12
 Kabinet pemerintahan koalisi tidak stabil dan kerap berganti
 Pemilu 1955 terlaksana sangat demokratis
 Hak berserikat dan berkumpul terjamin dengan jelas
LATAR BELAKANG PERALIHAN
 Instabilitas politik dan berbagai pemberontakan di daerah
 Langkah pemulihan situasi dilakukan Soekarno dan menerapkan demokrasi
terpimpin
 Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang membubarkan Konstituante dan kembali ke
UUD 1945.
DEMOKRASI TERPIMPIN
emokrasi terpimpin lahir dari ketidaksiapan elite politik dan sikap kurang
dewasa dari para elite politik dalam berdemokras. Keadaan ini memaksa militer
masuk dalam kancah politik dan mendapat angin dari Soekarno, yang saat itu
tidak sepaham dengan demokrasi ala parlementer. Demokrasi terpimpin berlangsung
mulai tahun 1959 hingga tahun 1965, karakter demokrasi ini segala kewenangan
terpusat pada lembaga kepresidenan, sehingga kekuatan politik dan kekuatan-kekuatan
lain terberangus.
Demokrasi terpimpin juga berakhir dengan tragis, tumbang melalui sebuah drama
politik yang hingga saat ini menjadi sebuah polemik. Tumbangnya sistem ini
merupakan awal kebangkitan orde baru.
KARAKTERISTIK
 Sistem kepartaian melemah direduksi kekuasaan Presiden
 Peran kontrol DPR Gotong Royong ( DPR-GR ) melemah
 Pemilu tidak diselenggarakan selama periode ini
 Upaya konsolidasi kekuatan politik dengan cara;
(1) Pembentukan kabinet Gotong Royong yang mewakili semua fraksi dan
partai-partai
(2) Dibentuk Dewan Nasional yang dibentuk dari golongan fungsional (wakil
buruh, petani, pendeta, ulama, wanita, dll)
 Sentralisasi kekuasaan di tangan presiden, kewenangan daerah terbatas
 Kebebasan pers dibatasi, sejumlah media diberedel
LATAR BELAKANG PERALIHAN
 Kudeta gagal PKI lewat pemberontakan G30S/PKI tahun 1965
 Kepemimpinan terpimpin yang dijalankan tidak berhasil memperbaiki kemelut
ekonomi dan social. demokrasi pancasila (1966 – 1998 )
 Presiden Soekarno tersingkir dari kekuasaan dan diganti oleh Soeharto.
DEMOKRASI PANCASILA
Demokrasi Pancasila lahir dari tataran retorika politik bahwa pengalaman pahit
berdemokrasi perlu disiasati dengan bentuk demokrasi yang baru. Retorika politik ini
D

13
mengacu pada sebuah asumsi bahwa demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin
tidak mampu melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Oleh karenanya demokasi pancasila dapat dianggap lebih maju dari demokrasi
terpimpin dan demokrasi liberal/parlementer.
Pandangan mantan Presiden Soeharto
tentang demokrasi Pancasila.
Pandangan Mantan Presiden RI. (Soeharto)
dalam pidato kenegaraan tanggal 16 Aguatus
1967 antara lain mengatakan:
“Demokrasi Pancasila berarti demokrasi,
kedaulatan rakyat yang dijiwai dan
dintegrasikan dengan sila-sila lainnya. Hal ini
berarti bahwa menggunakan hak-hak demokrasi
selalu disertai dengan rasa tanggung jawab
kepada Tuhan yang Maha Esa menurut
keyakinan agama masing-masing, menjujung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan
martabat dan harkat manusia menjamin dan
mempersatukan bangsa, dan harus
dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan
sosial. Demokrasi Pancasila berpangkal tolak
dari paham kekeluargaan dan gotong royong”
Pandangan mantan Presiden Megawati
tentang demokrasi Pancasila.
“Demokrasi yang kita tumbuhkan di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila”. Sila-sila dari
Pancasila itulah yang menjiwai kehidupan berdemokrasi, itu berari tidak dengan tekanan
apalagi pemaksaan”
KARAKTERISTIK
 Kekuasaan presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan sangat tinggi
 Partai politik dibatasi jumlah dan peran politiknya
 Pemilu terselenggara teratur setiap lima tahun
 Tidak ada pergantian kekuasaan politik, Soeharto berkuasa selama lima
periode pemilu
 Rekrutmen politik bersifat tertutup
 Peran militer sangat kuat dengan konsep dwifungsi ABRI
 Kebebasan pers dibatasi. Pemberedelan media masa kerap terjadi
LATAR BELAKANG PERALIHAN
 Di akhir era, perekonomian kacau, harga BBM dan kebutuhan pokok
melambung
 Demonstrasi massa dimotori mahasiswa yang menuntut reformasi (12-
13/5/1998 berupa mundurnya Soeharto, penurunan harga, dan pemilu ulang
 Pemerintahan mandek akibat sebagian besar menteri mengundurkan diri
 Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden (21/5/1998).

14
DEMOKRASI ERA TRANSISI
DEMOKRASI ERA TRANSISI (1998 – 2010)
KARAKTERISTIK
 Sistem pemerintahan presidensial, tetapi parlemen terdiri dari banyak partai
(multipartai)
 Sistem pemilihan langsung untuk presiden dan kepala daerah
 Lembaga perwakilan dibagi menjadi DPR dan DPD
 Desentralisasi kekuasaan dengan model otonomi daerah
 Kebebasan pers lebih terbuka
 Muncul komisi-komisi independen negara.
Catatan, ketika sistem pemilihan kepala daerah (Pilkada) dilaksanakan secara
langsung diterapkan, secara umum justru minimbulkan biaya besar (Hight Cost)
[Rev. Desxember 2011]
KATA BIJAK BERBANGSA DAN BERNEGARA

15

16

More Related Content

What's hot

Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etikapjj_kemenkes
 
Wawancara Bidan Praktek Mandiri
Wawancara Bidan Praktek MandiriWawancara Bidan Praktek Mandiri
Wawancara Bidan Praktek Mandirievhi susanti
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA salsa moyara
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)ahmad sururi
 
Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantititis trijayanti
 
Percakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganPercakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganSeptian Muna Barakati
 
Konsep Dasar Etika Profesi Kebidanan
Konsep Dasar Etika Profesi KebidananKonsep Dasar Etika Profesi Kebidanan
Konsep Dasar Etika Profesi KebidananUFDK
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negarainasalsa
 
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baruDialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baruOperator Warnet Vast Raha
 
Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan KebidananStandar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidananpjj_kemenkes
 
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia  Dalam Perspektif PancasilaHarmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia  Dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasilanovipridayantiii
 
Ppt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikPpt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikSuci Lintiasri
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Penerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai MoralPenerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai Moralevhi susanti
 
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptxREGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptxMuzdalifahKarinaDM
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidananshona2493
 

What's hot (20)

Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Sistematika etika
Sistematika etikaSistematika etika
Sistematika etika
 
Wawancara Bidan Praktek Mandiri
Wawancara Bidan Praktek MandiriWawancara Bidan Praktek Mandiri
Wawancara Bidan Praktek Mandiri
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA
 
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidananAspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
 
Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayanti
 
Percakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganPercakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan dengan
 
Konsep Dasar Etika Profesi Kebidanan
Konsep Dasar Etika Profesi KebidananKonsep Dasar Etika Profesi Kebidanan
Konsep Dasar Etika Profesi Kebidanan
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baruDialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
Dialog konseling pemakaian kb implant pada aseptor baru
 
Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan KebidananStandar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan
 
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia  Dalam Perspektif PancasilaHarmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia  Dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila
 
Ppt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikPpt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politik
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
Penerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai MoralPenerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai Moral
 
Struktur payudara (wurita)
Struktur payudara (wurita)Struktur payudara (wurita)
Struktur payudara (wurita)
 
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptxREGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 

Similar to DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.docBentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.docEmir Harahap
 
Ppt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesiaPpt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesiayuhanaenggar
 
Tugas pancasila
Tugas pancasilaTugas pancasila
Tugas pancasilaShon Tp
 
uts tik ahnanto
uts tik ahnantouts tik ahnanto
uts tik ahnantoahnanto
 
Demokrasi Indonesia.docx
Demokrasi Indonesia.docxDemokrasi Indonesia.docx
Demokrasi Indonesia.docxZukét Printing
 
Universitas gunadarma
Universitas gunadarmaUniversitas gunadarma
Universitas gunadarmaasnanjagau
 
Ppt demokrasi indonesia
Ppt demokrasi  indonesiaPpt demokrasi  indonesia
Ppt demokrasi indonesiaSri Hartati
 
Ppt demokrasi indonesia
Ppt demokrasi  indonesiaPpt demokrasi  indonesia
Ppt demokrasi indonesiaSri Hartati
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaChe Bintank
 
Hakikat demokrasi
Hakikat demokrasiHakikat demokrasi
Hakikat demokrasiestri
 
Demokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswaDemokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswanurulmarkhumah
 
Pendidikan kewarganegaran modul 3 kb 1
Pendidikan kewarganegaran modul 3 kb 1Pendidikan kewarganegaran modul 3 kb 1
Pendidikan kewarganegaran modul 3 kb 1Uwes Chaeruman
 

Similar to DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW (20)

Ciri demokrasi
Ciri demokrasiCiri demokrasi
Ciri demokrasi
 
demokrasi (2012)
demokrasi  (2012)demokrasi  (2012)
demokrasi (2012)
 
Demokrasi dan HAM
Demokrasi dan HAMDemokrasi dan HAM
Demokrasi dan HAM
 
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.docBentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
 
Ppt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesiaPpt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesia
 
Tugas pancasila
Tugas pancasilaTugas pancasila
Tugas pancasila
 
uts tik ahnanto
uts tik ahnantouts tik ahnanto
uts tik ahnanto
 
UTS TIK
UTS TIKUTS TIK
UTS TIK
 
Demokrasi Indonesia.pdf
Demokrasi Indonesia.pdfDemokrasi Indonesia.pdf
Demokrasi Indonesia.pdf
 
Demokrasi Indonesia.docx
Demokrasi Indonesia.docxDemokrasi Indonesia.docx
Demokrasi Indonesia.docx
 
DEMOKRASI INDONESIA.pptx
DEMOKRASI INDONESIA.pptxDEMOKRASI INDONESIA.pptx
DEMOKRASI INDONESIA.pptx
 
Universitas gunadarma
Universitas gunadarmaUniversitas gunadarma
Universitas gunadarma
 
Ppt demokrasi indonesia
Ppt demokrasi  indonesiaPpt demokrasi  indonesia
Ppt demokrasi indonesia
 
Ppt demokrasi indonesia
Ppt demokrasi  indonesiaPpt demokrasi  indonesia
Ppt demokrasi indonesia
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Hakikat demokrasi
Hakikat demokrasiHakikat demokrasi
Hakikat demokrasi
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Demokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswaDemokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswa
 
Pendidikan kewarganegaran modul 3 kb 1
Pendidikan kewarganegaran modul 3 kb 1Pendidikan kewarganegaran modul 3 kb 1
Pendidikan kewarganegaran modul 3 kb 1
 

More from Djoko Adi Walujo

Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68Djoko Adi Walujo
 
Peran Mahasiswa dan Pendidik
Peran Mahasiswa dan Pendidik Peran Mahasiswa dan Pendidik
Peran Mahasiswa dan Pendidik Djoko Adi Walujo
 
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya Djoko Adi Walujo
 
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW Djoko Adi Walujo
 
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAANSEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAANDjoko Adi Walujo
 
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AWBela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AWDjoko Adi Walujo
 
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AWSUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AWDjoko Adi Walujo
 
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19 Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19 Djoko Adi Walujo
 
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3Djoko Adi Walujo
 
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoawTerminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoawDjoko Adi Walujo
 
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa Djoko Adi Walujo
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaDjoko Adi Walujo
 
Berdaring Ria bersama Djoko Aw
Berdaring Ria bersama Djoko AwBerdaring Ria bersama Djoko Aw
Berdaring Ria bersama Djoko AwDjoko Adi Walujo
 
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AWSeminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AWDjoko Adi Walujo
 
Visi dan misi adi buana - Djoko Aw
Visi dan misi adi buana - Djoko AwVisi dan misi adi buana - Djoko Aw
Visi dan misi adi buana - Djoko AwDjoko Adi Walujo
 
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko AwInstruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko AwDjoko Adi Walujo
 
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko AwKeynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko AwDjoko Adi Walujo
 
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AWPRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 

More from Djoko Adi Walujo (20)

Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
 
Peran Mahasiswa dan Pendidik
Peran Mahasiswa dan Pendidik Peran Mahasiswa dan Pendidik
Peran Mahasiswa dan Pendidik
 
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
 
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
 
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAANSEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
 
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AWBela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
 
MEDIA UNTUK AUTIS
MEDIA UNTUK AUTISMEDIA UNTUK AUTIS
MEDIA UNTUK AUTIS
 
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AWSUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
 
PPKN MENGAJARKAN TOLERAN
PPKN MENGAJARKAN TOLERANPPKN MENGAJARKAN TOLERAN
PPKN MENGAJARKAN TOLERAN
 
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19 Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
 
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
 
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoawTerminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
 
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Berdaring Ria bersama Djoko Aw
Berdaring Ria bersama Djoko AwBerdaring Ria bersama Djoko Aw
Berdaring Ria bersama Djoko Aw
 
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AWSeminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
 
Visi dan misi adi buana - Djoko Aw
Visi dan misi adi buana - Djoko AwVisi dan misi adi buana - Djoko Aw
Visi dan misi adi buana - Djoko Aw
 
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko AwInstruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
 
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko AwKeynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
 
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AWPRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

  • 1. Materi:  Pengertian Umum Demokrasi  Aspek-aspek Demokrasi  Fungsi Demokrasi  Mekanisme Demokrasi Pancasila PENGAMPU: Drs.H. DJOKO ADI WALUJO, S.T.,M.M.,DBA Demokrasi TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Mahsiswa Memahami Demokrasi Dalam Kehidupan Kenegaraan TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 1. Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Demokrasi sebagai dasar kehidupan kenegaraan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan Aspek-aspek Demokrasi dalam kehidupan berbagsa dan bernegara 3. Mahasiswa dapat menjelaskan Fungsi Demokrasi 4. Mahasiswa dapat menjelaskan
  • 2.  2 DEMOKRASI 1. Pengantar : emokrasi adalah suatu wacana yang dikembangkan dengan maksud agar dapat menampung segenap aspirasi yang terdapat dalam masyarakat. Karena suatu keinginan kuat agar aspirasi yang berkembang dalam masyarakat tertampung, maka didengungkan suatu kata keramat untuk menyemangati keinginan tersebut, Vox Populi Vox Dei, suara rakyat adalah suara Tuhan. Ungkapan keramat tadi menggambarkan kekuatan yang dimiliki oleh rakyat, manakala tidak diberikan ruang untuk sublemasi, atau kanalisasi, maka kekuatan tersebut akan berubah menjadi kekuatan yang tidak dapat dibendung [people power]. Secara epistemology istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, terbentuk dari dua kata, yakni “demos” dan “kratos”,krachten” artinya kekuatan atau kekuasaan rakyat. Selanjutnya melahirkan pengertian rakyat berkuasa atau pemerintahan dari rakyat. Saat ini, demokrasi telah menjadi suatu system pemerintahan yang paling popular dipermukaan bumi. Hampir semua negara di dunia menyatakan pemerintahannya berlandaskan demokrasi. 2 PENGERTIAN UMUM DEMOKRASI emokrasi menurut Abraham Lincoln [1863] didefinisikan secara sederhana dan cukup popular, yakni “pemerintahan dari rakyat dan untuk rakyat”.(government of the people, by people, for people). Intinya demokrasi adalah suatu tata pemerintahan dimana rakyat baik secara langsung maupun tidak, berkuasa dan berdaulat penuh. Demokrasi harus dilihat dari dua dimensi, yakni: pertama adalah dimensi subtansial, demokrasi akan dapat ditegakkan bila nilai-nilai dan budaya memungkinkan rakyat dapat memiliki kedaulatan dalam arti yang sesungguhnya. Misalnya, kebebasan dan budaya menghormati kebebasan orang lain, adanya pluralisme dan toleransi, anti kekerasan. Kedua, dimensi prosedural, demokrasi dapat ditegakkan manakala prosedur-prosedur formal memungkinkan nilai dan budaya yudikatif yang independen, adalah termasuk bagian dari aspek-aspek prosedural demokrasi. Definisi lain menyatakan sebuah demokrasi dibatasi sebagai “government of rule by people”. D D
  • 3.  3 BEBERAPA PENDAPAT MENYATAKAN DEMOKRASI SEBAGAI BERIKUT: BUNGKARNO Demokrasi akan hidup jika negara tidak dicampuradukkan dengan agama, dan sebaliknya akan ada kerugian [demokrasi] jika keduanya dicampuradukkan. PAK HARTO Demokrasi Pancasila berarti demokrasi, kedaulatan rakyat yang dijiwai dan dintegrasikan dengan sila-sila lainnya. Hal ini berarti bahwa menggunakan hak-hak demokrasi selalu disertai dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan yang Maha Esa menurut keyakinan agama masing-masing, menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia menjamin dan mempersatukan bangsa, dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial. Demokarsi pancasila berpangkal tolak dari paham kekeluargaan dan gotong royong. BUNG HATTA Demokrasi adalah system terbaik kerena dalam system ini rakyat”bisa menentukan nasibnya sendiri. Demokrasi adalah pemerintahan rakyat, dimana didalamnya berlaku hak rakyat untuk menentukan pucuk pemerintahan negeri, kota dan desa. Karena inilah demokrasi menjadi sistem yang paling manusiawi. GUS DUR: Bahwa demokrasi adalah : 1. Suatu sistem dan nilai yang mendukung peradaban tinggi 2. Melindungi mereka yang minoritas dan berpendapat berbeda dari kelompok mayoritas 3. Mempersatukan beragam arah kecenderungan kekuatan kekuatan bangsa 4. Mengubah ketercerai-beraian arah masing-masing kelompok menjadi berputar bersama-sama menuju arah kedewasaan, kemajuan dan integritas bangsa.
  • 4.  4 AMIEN RAIS Bahwa demokrasi merupakan: 1. bentuk vital dan terbaik pemerintahan yang mungkin diciptakan, dan merupakan doktrin politik luhur yang akan memberikan manfaat bagi banyak orang. 2. sebagai sistem politik dan pemerinthan dianggap mempunyai akar sejarah yang panjang sampai ke zaman Yunani kuno, sehingga ia tahan bantingan zaman dan menjamin terselenggaranya suatu lingkungan politik yang stabil 3. sistem yang paling alamiah dan manusiawi. MEGAWATI Ciri dari demokrasi, berjiwa besar menerima perbedaan pendapat, apalagi kritik. Kesepakatan dan keputusan diambil dengan musyawarah untuk mufakat dalam arti sebenarnya. Sebenarnya musyawarah untuk mufakat itu adalah implementasi dari persatuan dan kesatuan. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Dalam hal ini demokrasi memiliki arti sebagai pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakukan sama bagi semua warga negara di depan hukum. Untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan demokratis adalah dengan meningkatkan keadilan sosial. Juga mendorong persamaan kesempatan tanpa diskriminasi serta tanpa meninggalkan kepedulian kepada kelompok miskin dan kaum lemah. JOKO WIDODO: Demokrasi menurut kami adalah mendengar suara rakyat dan melaksanakannya,
  • 5.  5 BJ HABIBIE: Demokrasi bukanlah suatu kebebasan untuk memperebutkan kekuasaan seperti yang terjadi dalam kehidupan politik Indonesia saat ini. Demokrasi yang sesungguhnya adalah untuk membangun peradaban dan kebudayaan umat manusia, guna menuju kehidupan yang lebih baik. PRABOWO SUBIANTO: Demokrasi sebagai alat, sebagai tangga untuk mewucita-cita yaitu menuju Indonesia yang kuat dan sejahtera TAN MALAKA: Tan Malaka menjelaskan, tiap-tiap rapat mesti terbuka seluas- luasnya dan menurut kebiasaan yang pasti. Di situ, laki-laki dan perempuan mempunyai hak bicara sepenuh-penuhnya yang, dengan cara bagaimanapun, tak boleh dikurangi. Baik terhadap perkara daerah atau nasional, “undang-undanglah” yang berkuasa setinggi-tingginya. 3. Nilai Fundamental Demokrasi Demokrasi akan terwujud jika diletakkan pada tataran nilai fundamentalnya. Adapun nilai fundamental yang dimaksud anatara lain: 1. Hak-hak asasi 2. Kebebasan asasi 3. Keadilan 4. Persamaan 5. Keterbukaan
  • 6.  6 Hak Asasi. Mengapa hak asasi merupakan nilai yang harus dijunjung tinggi dalam dekokrasi?. Karena tanpa melaksanakan hak asasi maka dapat dikatakan demokrasi mengalami stagnasi. Hak asasi menempatkan nilai universal sebagaimana yang dijadikan tataran demokrasi, sehingga dengan memberikan penghargaan asasi, maka demokrasi telah melakukan kewajibannya. [telah dikupas pada bab sebelumnya] Kebebasan asasi Kebebasan asasi adalah suatu bentuk kebebasan yang menekankan pada pelaksanaan hak, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan asasi orang lain. Melaksanakan kebebasdan asasi, tanpa mempertimbangkan asasi orang lain identik melanggar hak asasi. Demokrasi pada dasarnya menjaga keseimbangan antara hak asasi dan kebebasan asasi, melalui perannya demokrasi akan menjadi wasit adil sehingga segenap ketegangan akan dapat di eliminasi. Keadilan. Demokrasi merupakan pengawal terciptanya keadilan, serta mendukung atmosfir keadilan, sekaligus membangun sebuah keadilan yang penuh kesadaran, tanpa pemaksaan sedikitpun. Adapun keadilan berkesadaran yang dimaksud :  Justitia Commutativa. Keadilan atau keadilan tukar menukar, yaitu memberikan kepada masing-masing haknya atau bagiannya atas dasar kesamaan. Sebuah prestasi akan seharga dengan kontra prestasinya, jasa sesuai dengan balas jasanya.  Justitia Distributiva. Keadilan membagi, yakni memberikan kepada masing- masing haknya atau bagiannya atas dasar perbedaan yang didasarkan pada tingkat kesetaraan mutu/kualitas.  Justitia Vindicativa. Keadilan proporsional, yakni memberikan kepada masing-masing haknya, atau bagiannya atas dasar proporsi masing-masing. Termasuk berat atau ringannya suatu pelanggaran.  Justitia Creativa. Keadilan mencipta, yakni memberikan kepada masing- masing hak kebebasan untuk mencipta sesuai dengan daya ciptanya dalam bidang Ilmu Pengatahuan teknologi dan seni budaya  Justitia Protectiva. Keadilan perlindungan, yakni memberikan kepada masing-masing hak perlindungan.Kekuasaan yang ada di tangan manusia dan dikenakan terhadap sesama manusia harus dibatasi dan diawasi.  Justitia legalis. Keadilan Hukum, yakni memberikan kepada masing-masing haknya atau bagiannya yang telah ditentukan oleh undang-undang dan peraturan negara dalam rangka mewujudkan keserjahteraan umum. Persamaan: Persamaan dijadikan tataran fundametal demokrasi, dimaksudkan bahwa penyelenggaran demokrasi menjujung persamaan hak dan kewajiban, sehingga manuusia sebagar warga negara memiliki hak yang sama. Baik hak atas keadilan, permasamaan dimuka hukum [equality before the law], memperoleh kesempatan [equality for opportunity] dan persamaan kewragaan negara secara utuh. Dengan
  • 7.  7 persamaan akan terkikis pola diskriminasi, mulai dari gender, suku, ras, agama, mapun warna kulit. Keterbukaan: Demokrasi identik menjalankan sistem sosial tanpa melakukan tindakan yang diskriminatif, sehingga dalam aplikasinya demokrasi selalu menempatkan kertebukaan sebagai dasar pijaknya. Tanpa sebuah keterbukaan, nilai demokrasi akan kehilangan jati dirinya dan terkontaminasi nilai-nilai kejahatan. Keterbukaan dimaksudkan pelaksanaan sistem yang terbuka dalam segala hal, mulai dari keterbukaan informasi, menyampaikan pendapat hingga dalam pengambilan keputusan. 4. Nilai-Nilai Operasional Demokrasi lasan mengapa sebuah demokrasi dilakukan oleh manusia dalam berbangsa dan bernegara, maka jawaban operasionalnya sebagai berikut : 1. Menyelesaikan persoalan secara damai dan melembaga [institutionalized peace fil settlement of conflict] 2. Menjamin terselenggaranya perubahan secra damai dalam suatu masyarakat yang penuh dinamika/sedang berubah [peaceful change in changing society] 3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur [oderly succession of rulers] 4. Mengeliminasi dan membatasi kekerasan secara minimum [minimum of coercion] 5. Mengakui adanya keragaman dalam masyarakat yang manifestasinya berupa perbedaan pendapat atau yang lain. 6. Menjamin tegaknya keadilan. 5. Demokrasi Indonesia Demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang diwarnai atau dijiwai oleh pancasila, bahkan salah satu sila dari Pancasila yaitu “Karakyatan Yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” merupakan perumusan yang singkat meliputi bukan hanya demokrasi politik, melainkan juga demokrasi ekonomi, demokrasi sosial budaya, dan demokrasi pertahanan keamanan Musyawarah dalam perwakilan untuk mencapai mufakat dalam usaha menegara harus dibimbing hikmat kebijaksanaan. Hikmah kebijaksanaan menuntut: 1. Pengetahuan yang benar dan analisis yang jujur tentang situasi yang dinamis yang dihadapi negara pemerintah dan masyarakat. 2. Rancangan penyelesaian menurut norma-norma gagasan menegara yaitu Pancasila 3. Pelaksanaan dalam tindakan yang tepat menurut norma-norma gagasan dasar menegara yaitu Pancasila. A
  • 8.  8 6. ASPEK-ASPEK DEMOKRASI INDONESIA emokrasi Indonesia adalah sistem pengorganisasian masyarakat negara yang dilakukan oleh masyarakat sendiri atau dengan persetujuan masyarakat, pada sistem ini keluhuran harkat martabat manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Mahaesa diakui ditata dan dijamin atas dasar gagasan kenegaraan tertentu. Secara umum demokrasi mengandung beberapa aspek, yakni aspek formal, meterial, normatif, organisasi, optatif dan aspek jiwa.  Aspek Formal  Aspek Material  Aspek Normatif  Aspek Optatif  Aspek Organisasi  Aspek Kejiwaan. 1. ASPEK FORMAL: Aspek formal Demokrasi mempersoalkan Proses dan cara rakyat menunjuk wakil-wakilnya dalam badan-badan Perwakilan Rakyat dan dalam pemerintahan dan bagaimana mengatur permusyawaratan wakil rakyat untuk mencapai konsensus bersama. 2. ASPEK MATERIAL (aspek maknawiyah): Aspek ini merupakan gambaran pengakuan manusia dan pengakuan harkat dan martabat manusia serta menjamin terwujudnya masyarakat manusia sesuai dengan gambaran harkat martabat manusia tersebut. Manusia adalah mahkluk Tuhan yang dilengkapi dengan kesadaran keagaaman dan kesadaran akan norma-norma, manusia bukanlah individu “in abstraco” melainkan hidup dalam “in relatio” yaitu hidup dalam hubungannya dengan sesama manusia, masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai makhluk Tuhan, manusia mempunyai kesamaan derajat dan kedudukannya dalam hukum (“equality before the law”) dan kesamaan kesempatan (“equality for the opportunity”). 3. ASPEK NORMATIF (aspek kaidah): Aspek ini mengungkapkan seperangkat norma yang harus dipatuhi dan dijunjung tinggi oleh manusia yang menjadi pergaulan hidup bernegara, baik sebagai penguasa negara maupun sebagai warga negara biasa. 4. ASPEK OPTATIF (aspek tujuan): aspek ini mengetengahkan tujuan atau keinginan yang akan dicapai dicapai. Tujuan tersebut adalah terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila melalui, (Terciptanya negara hukum sebagaimana dikehendaki oleh Undang-Undang Dasar 1945-Terciptanya negara Kesejahteraan dan - Terciptanya negara kebudayaan) 5. ASPEK ORGANISASI: Aspek ini mengungkapkan organisasi sebagai wadah pelaksanaan demokrasi dimaksud, dimana wadah tersebut harus cocok dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam hubungan ini dibedakan menjadi dua:  Organisasi sistem pemerintahan atau lembaga-lembaga negara D
  • 9.  9  Organisasi lembaga dan kekuatan sosial politik dalam masyarakat. 6. ASPEK KEJIWAAN ATAU SEMANGAT: Aspek kejiwaan demokrasi adalah “semangat” seperti yang dimaksud dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, umum IV dalam kalimat sebagai berikut : “.... yang sangat penting dalam pemeritahan dan dalam hidupnya Negara, ialah seamangat para penyelenggara Negara, semangat para pemimpin pemerintahan “ 7. FUNGSI DEMOKRASI INDONESIA egara sebagai organisasi masyarakat di bawah pimpinan Pemerintahan untuk dapat mempertahankan kelestarian hidupnya harus memperhatikan perkembangan, perubahan dan gejolak dalam masyarakat sendiri maupun dunia. Dalam menghadapi problema tersebut Demokrasi sebagai sistem pengorganisasian mempunyai fungsi sebagai berikut: Gambar 1. Fungsi Demokrasi egara sebagai institusi masyarakat di bawah pimpinan pemerintahan untuk dapat mempertahankan kelestarian hidupnya harus memperhatikan perkembangan masyarakat dunia. Dinamika perubahan dan gejolak masyarakat ini mempunyai pengaruh tidak kecil terhadap negara bahkan menimbulkan pelbagai macam problem fungsional yang harus ditanggulangi negara. Dalam menghadapi problem fungsional tersebut, maka demokrasi difungsikan sebagai sistem pengorganisasian negara, antara lain dapat dirinci sebagai berikut: N N PATTERN MAINTENANCE TENSION MANAGEMENT INTEGRATION MANAGEMENT ADAPTAION MANAGEMENT GOAL MANAGEMENT
  • 10.  10 1. Pattern Maintenance [Untuk mempertahankan pola kehidupan yang berkepribadian]. Negara sebagai suatu sistem sosial dapat berfungsi dengan baik jika polanya memiliki karakter yang berkesinambungan. Jika pola tersebut sering berubah- ubah dan dilakukan secara tambal sulam [eratic] maka terdapat kecenderungan munculnya suasana yang acapkali berubah. Realitanya kemampuan bangsa beradaptasi memerlukan waktu cukup lama, sehingga diperlukan kemampuan mempertahankan pola. Bukan berarti bahwa pola yang ada selalu dan harus digunakan, namun suatu pola akan tetap digunakan manakala masih mampu mengemban amanat rakyat. 2. Tension Mangement [untuk meredakan ketegangan] Dalam suatu sistem sosial yang sedang giat membangun tidak dapat dihindari munculnya sebuah konflik, adanya kekecewaan, salah persepsi [misperception], salah pengertian [misunderstanding], salah paham [mis opinion], salah komunikasi [miscommunication], serta munculnya nilai-nilai baru yang belum dapat diresapi oleh masyarakat. Keadaan ini memicu lahirnya sebuah keteganggan. Menghadapi pelbagai ketegangan ini perlu adanya sarana atas kebijaksanaan untuk menyalurkan ketegangan itu, melalui cara yang tidak membahayakan keseluruhan sistem. Demokrasi sebagai system pengorganisasian masyarakat negara mengandung nilai-nilai toleransi, tenggang rasa, saling menghormati, serta nilai-nilai persatuan dan solidaritas yang sudah membudaya. 3. Integration Management [menyatupadukan bangsa] Makin luas sebuah sistem sosial, dan semakin mengglobal, maka semakin komplek fungsi dan tujuan yang terkandung di dalamnya. Sebagai konsekuensinya maka akan timbul rasa ketidakpuasan dan ketegangan yang dapat mengancam integritas system social tersebut. Banyak faktor yang diperlukan untuk menciptakan integrasi, misalnya gagasan dasar tentang negara, tingkat kesejahteraan yang cukup tinggi, pengalaman dan nasib yang sama, sejajar yang sama, latar budaya yang sama, dan sebagainya. Demokrasi sebagai sistem pengorganisasian masyarakat negara dengan menjunjung norma-norma kebersamaan, memiliki peranan penting. 4. Adaptation Management [mengembangkan penyesuaian] Suatu system social tidak berada pada wilayah individual, melainkan bereksistensi diantara system social yang lain. Disamping hal tersebut sistem sosial selalu memiliki interelasi dan saling interdependensi. Munculnya berbagai kemajuan yang selalu direspon oleh warga bangsa akan menimbulkan pergolakkan, oleh karenanya diperlukan sebuah wahana yang mampu mengelola agar pergolakan tersebut dapat diselesaikan tanpa menimbulkan biaya yang tinggi. Demokrasi adalah wahana yang paling representatif untuk menjamin bangkitnya kemampuan adaptasi bangsa.
  • 11.  11 5. Goal Manegement [sarana mencapai tujuan] Setiap sistem sosial selalu memiliki tujuan tertentu, yang dijadikan bintang pengarah dalam pencapaian kebersamaan. Dengan memiliki bintang pengarah, maka dinamika kehidupan dengan berbagai tantangan dan ancaman tidak akan menggoyahkan tujuan. Dengan demokrasi maka secara tidak langsung penerapannya merupakan daya dorong tercapainya tujuan kebersamaan. Dalam aplikasinya goal management tidak dapat dipisahkan dari, pattern maintenance, tension management, adaptation mangement dan integration management. 9. PERJALANAN DEMOKRASI DI INDONESIA Pelakasanaan demokrasi di Indonesia merupakan pernik-pernik kehidupan berbangsa dan bernegara yang menambah wacana pemahaman politik Indonesia. Dalam perjalannanya pelaksanaan demokrasi merupakan pembelajaran berbangsa dengan tujuan menuju tatanan yang paling ideal dan sesuai dengan kepribadian bangsa. Munuju idealitas inilah bangsa Indonesia melakukan kemampuan coba dan mencoba [trial and error]. Terdapat empat bentuk demokrasi yang pernah menjadi pembelajaran bangsa yakni:  Demokrasi Parlementer  Demokrasi Terpimpin  Demokrasi Pancasila  Demokrasi Era Transisi DEMOKRASI PARLEMENTER emokrasi liberal atau sering disebut dengan demokrasi parlementer diterapkan di Indonesia sejak tahun 1945 sampai dengan 1959. Sistem pemerintahan yang berlaku disebut system parlementer, karena lembaga yang memegang kekuasaan menentukan terbentuknya dewan menteri [kabinet] berada di tangan Perlementer atau DPR. Dalam pelaksanaannya ditandai dengan jatuh bangunnya kabinet Demokrasi perlementer di Indonesia diawali dan disponsori oleh Moch. Hatta, tepatnya tanggal 3 November 1945. Hatta selaku Wakil Presiden Republik Indonesia mengeluarkan maklumat yang berisi seruan untuk membentuk partai-partai politik. Lahirlah multi-partai sebagai salah satu upaya mempertahankan kemajemukkan dan kemerdekaan bangsa. Tragisnya kondisi saat itu para elite politik justru tidak siap melaksanakan demokrasi ini, menurut Hatta ketidaksiapan dilatari oleh konflik-konflik sebagai akibat kuatnya kepentingan golongan. DEMOKRASI PARLEMENTER (1950 – 1959) KARAKTERISTIK  Parlemen memegang kekuasaan politik sangat besar  Sistem multipartai. Parlemen terdiri dari wakil-wakil partai yang berasal dari beragam aliran/ideologi  Pengawasan yang ketat dari parlemen menyebabkan akuntabilitas pejabat negara sangat tinggi D
  • 12.  12  Kabinet pemerintahan koalisi tidak stabil dan kerap berganti  Pemilu 1955 terlaksana sangat demokratis  Hak berserikat dan berkumpul terjamin dengan jelas LATAR BELAKANG PERALIHAN  Instabilitas politik dan berbagai pemberontakan di daerah  Langkah pemulihan situasi dilakukan Soekarno dan menerapkan demokrasi terpimpin  Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang membubarkan Konstituante dan kembali ke UUD 1945. DEMOKRASI TERPIMPIN emokrasi terpimpin lahir dari ketidaksiapan elite politik dan sikap kurang dewasa dari para elite politik dalam berdemokras. Keadaan ini memaksa militer masuk dalam kancah politik dan mendapat angin dari Soekarno, yang saat itu tidak sepaham dengan demokrasi ala parlementer. Demokrasi terpimpin berlangsung mulai tahun 1959 hingga tahun 1965, karakter demokrasi ini segala kewenangan terpusat pada lembaga kepresidenan, sehingga kekuatan politik dan kekuatan-kekuatan lain terberangus. Demokrasi terpimpin juga berakhir dengan tragis, tumbang melalui sebuah drama politik yang hingga saat ini menjadi sebuah polemik. Tumbangnya sistem ini merupakan awal kebangkitan orde baru. KARAKTERISTIK  Sistem kepartaian melemah direduksi kekuasaan Presiden  Peran kontrol DPR Gotong Royong ( DPR-GR ) melemah  Pemilu tidak diselenggarakan selama periode ini  Upaya konsolidasi kekuatan politik dengan cara; (1) Pembentukan kabinet Gotong Royong yang mewakili semua fraksi dan partai-partai (2) Dibentuk Dewan Nasional yang dibentuk dari golongan fungsional (wakil buruh, petani, pendeta, ulama, wanita, dll)  Sentralisasi kekuasaan di tangan presiden, kewenangan daerah terbatas  Kebebasan pers dibatasi, sejumlah media diberedel LATAR BELAKANG PERALIHAN  Kudeta gagal PKI lewat pemberontakan G30S/PKI tahun 1965  Kepemimpinan terpimpin yang dijalankan tidak berhasil memperbaiki kemelut ekonomi dan social. demokrasi pancasila (1966 – 1998 )  Presiden Soekarno tersingkir dari kekuasaan dan diganti oleh Soeharto. DEMOKRASI PANCASILA Demokrasi Pancasila lahir dari tataran retorika politik bahwa pengalaman pahit berdemokrasi perlu disiasati dengan bentuk demokrasi yang baru. Retorika politik ini D
  • 13.  13 mengacu pada sebuah asumsi bahwa demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin tidak mampu melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Oleh karenanya demokasi pancasila dapat dianggap lebih maju dari demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal/parlementer. Pandangan mantan Presiden Soeharto tentang demokrasi Pancasila. Pandangan Mantan Presiden RI. (Soeharto) dalam pidato kenegaraan tanggal 16 Aguatus 1967 antara lain mengatakan: “Demokrasi Pancasila berarti demokrasi, kedaulatan rakyat yang dijiwai dan dintegrasikan dengan sila-sila lainnya. Hal ini berarti bahwa menggunakan hak-hak demokrasi selalu disertai dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan yang Maha Esa menurut keyakinan agama masing-masing, menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia menjamin dan mempersatukan bangsa, dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial. Demokrasi Pancasila berpangkal tolak dari paham kekeluargaan dan gotong royong” Pandangan mantan Presiden Megawati tentang demokrasi Pancasila. “Demokrasi yang kita tumbuhkan di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila”. Sila-sila dari Pancasila itulah yang menjiwai kehidupan berdemokrasi, itu berari tidak dengan tekanan apalagi pemaksaan” KARAKTERISTIK  Kekuasaan presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan sangat tinggi  Partai politik dibatasi jumlah dan peran politiknya  Pemilu terselenggara teratur setiap lima tahun  Tidak ada pergantian kekuasaan politik, Soeharto berkuasa selama lima periode pemilu  Rekrutmen politik bersifat tertutup  Peran militer sangat kuat dengan konsep dwifungsi ABRI  Kebebasan pers dibatasi. Pemberedelan media masa kerap terjadi LATAR BELAKANG PERALIHAN  Di akhir era, perekonomian kacau, harga BBM dan kebutuhan pokok melambung  Demonstrasi massa dimotori mahasiswa yang menuntut reformasi (12- 13/5/1998 berupa mundurnya Soeharto, penurunan harga, dan pemilu ulang  Pemerintahan mandek akibat sebagian besar menteri mengundurkan diri  Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden (21/5/1998).
  • 14.  14 DEMOKRASI ERA TRANSISI DEMOKRASI ERA TRANSISI (1998 – 2010) KARAKTERISTIK  Sistem pemerintahan presidensial, tetapi parlemen terdiri dari banyak partai (multipartai)  Sistem pemilihan langsung untuk presiden dan kepala daerah  Lembaga perwakilan dibagi menjadi DPR dan DPD  Desentralisasi kekuasaan dengan model otonomi daerah  Kebebasan pers lebih terbuka  Muncul komisi-komisi independen negara. Catatan, ketika sistem pemilihan kepala daerah (Pilkada) dilaksanakan secara langsung diterapkan, secara umum justru minimbulkan biaya besar (Hight Cost) [Rev. Desxember 2011] KATA BIJAK BERBANGSA DAN BERNEGARA