Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pemeliharaan SDM yang mencakup pengertian, fungsi, dan aspek-aspek pemeliharaan karyawan seperti sikap dan keadaan jasmani beserta penjelasan tentang komunikasi, saluran dan struktur komunikasi, saringan komunikasi, dan penyuluhan sebagai bentuk komunikasi untuk memelihara sikap karyawan.
2. Pengertian Pemeliharaan
• Edwin B. Flippo. The maintenance function of personnel
is concerned primarily eith preserving the
physical, mental, and emotional condition of employees.
Fungsi pemeliharaan menyangkut perlindungan kondisi
fisik, mental, dan emosi karyawan.
• Edwin B. Flippo, “Personel Management”, vol. 6 no. 1, Pemeliharaan
Karyawan, 1986, hal.225.
3. Pemeliharaan termasuk dalam
fungsi manajemen kepegawaian
Menurut Edwin B. Flippo, dalam bukunya Suwatno yang berjudul Asas-Asas Manajemen
mengemukakan, bahwa fungsi manajemen kepegawaian terdiri dari:
• Fungsi Manajerial, terdiri dari:
– Perencanaan.
– Pengorganisasian.
– Pengarahan.
– Pengendalian.
• Fungsi Operatif atau Fungsi Teknis, terdiri dari:
– Pengadaan.
– Pengembangan.
– Kompensasi (compensation).
– Integrasi (integration).
– Pemeliharaan (maintenance).
– Pensiun (Separation).
• (Flippo dalam Suwatno, 2001:6).
4. Pemeliharaan Karyawan
Yang harus dipelihara secara khusus dari tenaga kerja kerja ada 2 :
• Sikap
– Faktor yang mempengaruhi pengembangan dan pemeliharaan sikap
karyawan tidak terbatas, tetapi proses-proses komunikasi verbal dan non
verbal terlibat dalam semua tahap. Maka dalam pembahasan materi ini
akan dibahas hakikat proses komunikasi, saluran dan struktur
komunikasi, dan cara-cara untuk dapat mengurangi sikap yang
mengganggu baik karyawan maupun organisasi.
• Keadaan Jasmani
– Meliputi keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
6. Hakikat dan Pentingnya Komunikasi
• Komunikasi berasal dari bahasa latin ‘Communis’ yang
berarti bersama atau ‘common’ kata oang Inggris. Jika kita
mengadakan suatu komunikasi atas gagasan-gagasan, maka
kita telah membentuk suatu tempat pertemuan bersama
yang mendasari pemahaman. Komunikasi adalah suatu
persoalan terpenting bagi setiap manajer. Pengelolaan
adalah penyelesaian segala sesuatu melalui orang-orang
lain, suatu tugas yang mengharuskan manajer bekomunikasi
dengan orang lain.
7. Hakikat dan Pentingnya Komunikasi
• Semua perkiraan sehubungan dengan persentasi waktu yang
tersita untuk proses-proses komunikasi adalah sangat
tinggi, berkisar antara 75 sampai 90 persen dari jam kerja
kita. “lima persen dari waktu komunikasi ini digunakan
dalam menulis, 10 persen dalam membaca, 35 persen dalam
berbicara, dan 50 persen dalam mendengarkan.” Jika tidak
ada yang mendengarkan atau tidak ada yang mengerti apa
yang sedang dikatakan atau ditulis, maka tidak ada
komunikasi.
• Aurelius A. Abbatiello dan Robert T. Bidstrup, “Listening and Understanding,”
Personel Journal, vol. 48, no. 8, Agustus 1969, halaman 593.
8. Saluran dan Struktur Komunikasi
Dari gambar diatas, didapati bahwa :
• Komunikasi terpusat dengan empat orang yang hanya dapat
berkomunikasi dengan orang kelima sebagai pusatnya (manajer).
• Konsep arus bebas yang setiap orang dapat vberkomunikasi dengan
setiap orang lain.
• Setiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua tetangganya.
Dari gambar diatas, didapati bahwa :
9. Saluran dan Struktur Komunikasi
Berikut daftar-daftar saluran komunikasi ke atas :
1. Hubungan-hubungan tatap muka (face-to-face)
2. Pertemuan kelompok penyelia
3. Perwakilan pilihan khusus untuk seluruh organisasi yang secara periodik bertemu dengan manajemen
puncak
4. Program buka mulut dimana para karyawan diberi nomor telepon untuk dihubungi
5. Kotak pengaduan tanpa nama (anonim)
6. Pertemuan tahunan karyawan
7. Prosedur keluhan
8. Daftar pertanyaan tentang moral
9. Wawancara pelepasan kerja
10. Kebijakan pintu terbuka
11. Serikat buruh
12. Desas-desus
13. Ombudsman (penampung keluhan)
14. Program penyuluhan karyawan
10. Saluran dan Struktur Komunikasi
Manajer juga harus menyusun saluran ke bawah tempat informasi dan komando dapat
mengalir :
1. Rantai komando
2. Papan buletin dan poster
3. Majalah perusahaan
4. Surat kepada para karyawan
5. Buku pegangan karyawan
6. Rak-rak informasi
7. Sistem pengeras suara
8. Sisipan upah
9. Desas-desus (grapevine)
10. Laporan tahunan
11. Pertemuan kelompok
12. Serikat buruh
11. Korelasi Antara Kedua Saluran
dengan Kepuasan Manajer
• Dalam suatu telaah, korelasi antara kepuasan manajer dan
penggunaan saluran-saluran ke bawah adalah plus 0,33 yang
berarti cukup besar. Sebaliknya, hubungan antara kepuasan
dan penggunaan saluran-saluran keatas adalah minus 0,22
yang bisa cukup berarti. Para manajer harus berhati-hati
terhadap kecenderungan untuk menggunakan saluran-
saluran ke bawah secara berlebih-lebihan dengan menjamin
tersedianya saluran-saluran ke atas.
• Karlene H. Roberts dan Charles A. O’Reilly III, “Measuring Organizational
Communication,” Journal of Applied Psychology, vol. 59, no. 3, Juni 1974, halaman 325.
12. Saringan atau Sensor Komunikasi
Pada saat informasi dikirim ke manajemen, si pengirim
sangat menyadari bahwa hal itu dapat digunakan untuk
dua maksud :
• Untuk membantu pengkoordinasian dan pengendalian
organisasi ke arah tujuan-tujuan pokok.
• Untuk mengevaluasi pengirim tersebut dan mutu
prestasinya.
13. Saringan atau Sensor Komunikasi
Sudah banyak usaha-usaha manajerial yang dilakukan untuk mengurangi jumlah dan
tebalnya saringan-saringan wewenang yang menyumbat saluran-saluran komunikasi. Di
antaranya adalah sebagai berikut :
1) Desentralisasi dan perluasan rentang kendali akan meratakan/memperendah struktur
dan mengurangi jumlah saringan wewenang (authority filter).
2) Penggunaan ombudsman memungkinkan untuk melangkahi (by passing) tingkat-
tingkat organisasi.
3) Para konsultan yang diangkat dapat menembus organisasi pada berbagai
tingkat, dengan demikian mengurangi jumlah saringan wewenang.
4) Posisi-posisi staff yang diberi kuasa secara reguler dapat melangkahi tingkat-tingkat
organisasi lini yang menghalangi perolehan informasi.
5) Impian ahli teknologi informasi tentang sistem informasi manajemen yang
menyeluruh dengan suatu memori komputer yang tidak terbatas akan memberikan
jalan langsung (direct access) kepada informasi. Tentunya diperkenankan untuk
menolak jenis informasi tertentu kepada tingkat organisasi tertentu.
14. Saringan atau Sensor Komunikasi
Berikut survei yang dilakukan oleh Opinion Research Corporation :
1. Lebih dari setengah karyawan percaya bahwa menceritakan segala sesuatu yang dirasakannya
tentang perusahaan kepada penyelianya mungkin akan memberikan “banyak kesulitan” kepada
mereka.
2. Hampir tiga perempat karyawan merasa bahwa manajemen tidak tertarik pada masalah
karyawan.
3. Sebagian besar menbilai penyelia mereka sebagai “orang yang menguasai” pekerjaan dan
masalah-masalah operasi, tetapi hanya sepertiga yang mengatakan bahwa dia adalah “orang
yang mudah” untuk membicarakan masalah, dan seperempat menilai penyelia mereka sebagai
“orang yang mampu” menangani pengaduan-pengaduan dan saran-saran ang mendorong.
4. Kurang dari seperempat merasa bahwa manajemen biasanya mengambil tindakan langsung
dalam hubungan dan pengaduan-pengaduan karyawan.
5. Hampir tiga perempat dari para penyelia merasa bahwa mereka membutuhkan lebih banyak
pelatihan dalam praktek-praktek komunikasi, khususnya dalam bagaimana cara mendengarkan.
• Alfred Vogel, “Why Don’t Employees Speak Up?” Personel Administration, vol. 30, no. 3, Mei-Juni 1974, halaman 20-22.
15. Saringan atau Sensor Komunikasi
• Tidak sia-sia dibuatnya pelatihan semacam itu sebagaimana
dibuktikan oleh suatu badan telaah dalam enam kantor suatu
perusahaan besar yang bergerak dalam bidang kebutuhan
masyarakat (public utility). Menurut telaah tersebut tingkat
keterbukaan yang dirasakan antara penyelia dan bawahan jelas
mempengaruhi kepuasan karyawan. Makin besar keterbukaan
baik dari penyelia maupun dari bawahan, atau keduanya, makin
besar tingkat kepuasan karyawan terhadap
perusahaan, pekerjaan, dan penyelia.
• Ronald J. Burke dan Douglas S. Wilcox, “Effectof Different Patterns and Degrees of Openess in Superior-SubrodinateCommunication
on Subrodinate Job Satisfaction,” Journal of The Academy of Management, vol. 12, no. 3, September 1969, halaman 326.
17. Jendela Johari (Johari’s Window)
1. Open area, ‘daerah aktivitas bebas’. Ini adalah informasi tentang orang -
perilaku, sikap, perasaan, emosi, pengetahuan, pengalaman, keterampilan, pandangan, dll -
yang dikenal oleh orang ('diri') dan dikenal oleh kelompok ('orang lain').
2. Blind Area, ‘daerah buta’. Adalah informasi yang diketahui oleh orang lain tapi tidak oleh
orang itu sendiri. Daerah ini buta juga bisa disebut sebagai ketidaktahuan tentang diri
sendiri. Untuk mengurangi daerah ini, diperlukan umpan balik yang jujur dari orang-orang
lain tentang gaya pribadi seseorang.ungkapan lama, “Temanmu yang terbaiknpun tidak
akan menceritakan kepadamu”, menunjukkan adanya golongan informasi semacam itu.
3. Hidden/Facade area, adalah tersembunyi, hanya diri sendiri yang tahu dan tidak diketahui
orang lain. Hal ini bersifat melindungi yang bagi semua orang dianggap perlu sampai
tingkat tertentu untuk mempetahankan diri.
4. Unkwon, tidak satupun yang tahu. Informasi yang ada namun tidak diketahui oleh semua
orang, Hall menyatakan bahwa hal ini menunjukkan adanya potensi yang
tersembunyi, yang tidak disadari.
• Jay Hall, “communication Revisited”, CaliforniaManagement Review, vol. 15, no. 3, Musim Semi 1973, hal. 58.
18. Proses Komunikasi
Semua orang memiliki jendela joharinya sendiri, luas maupun sempit. Dalam
menyampaikan informasinya terdapat tiga unsur pokok :
• Pengiriman isyarat
• Media pengiriman isyarat
• Penerima.
Pengirim bisa saja mengirimkan pesan kepada penerima dalam bentuk kode, baik berupa
angka, huruf, maupun simbol, dan lain sebagainya. Berikut adalah lambang-lambang
komunikasi.
• Kata-kata
• Tindakan
• Gambar
• Angka
19.
20. Proses Komunikasi
Pengirim dapat mengirim informasi dengan :
• Berbicara
• Menulis
• Bertindak
• Menggambar
Penerima dapat menerima pesan dengan :
• Mendengar
• Membaca
• Mengamati
Begitu pun penerima memberikan umpan balik terhadap apa yang ia terima. Maka dengan
begitu, komunikasi tersebut merupakan komunikasi yang sempurna.
22. Penyuluhan
• Salah satu bentuk komunikasi yang lebih canggih dalam
usaha memelihara sikap konstruktif karyawan adalah
penyuluhan. Dapat dilihat bahwa keterbukaan dan
keterusterangan yang maksimal dapat dilakukan antara
penyuluh (counselor) dan yang disuluh (counselee).
23. Pendekatan dalam Penyuluhan
1. Penyuluhan yang bersifat mengarahkan
Setelah penyuluh atau karyawan mengemukakan hakikat kesulitan
penyuluh pengarah mengendalikan pembicaraan. Kemungkinan sekali dia
akan membiarkan karyawan mencari penyelesaian secara bebas dengan
mengarahkan serangkaian pertanyaan yang menuntun karyawan tersebut.
• Misal, salah satu kesulitan karyawan adalah keterlambatan yang kronis.
Penyuluh bersifat mengarahkan, setelah menyalahkan perilaku itu,
mungkin bertanya kepada karyawan mengalami kesulitan ini. Seringkali
menghasilkan jawaban yang tidak menyatakan pendapat. Penyuluh
kemudian segera melancarkan serangkaian pertanyaan yang menuntun
: apakah anda terlalu banyak tidur? Apakah anda mempunyai kesulitan
mobil? Apakah anak-anak yang menjadi sebabnya? Apakah anda terlalu
banyak bekerja? dan sebagainya.
24. Pendekatan dalam Penyuluhan
• Alat koreksi utama penyuluh dalam menemukan hakikat
kesulitan itu adalah dengan
nasihat, peringatan, desakan, pujian, dan penenteraman
hati kembali. Terkadang, penyuluh menggunakan pujian
dan penenteraman hati untuk mendorong karyawan
mengatasi masalah, atau untuk menyadari bahwa
sebenarnya tidak ada masalah yang timbul.
25. Pendekatan dalam Penyuluhan
2. Penyuluhan yang tidak bersifat mengarahkan
Peranan penyuluh dan karyawan hampir sama, tidak ada usaha
menciptakan hubungan atasan-bawahan. Dibagi menjadi tiga bagian
a) Mengendorkan ketegangan
b) Mengembangkan wawasan
c) Mengadakan rencana dan pilihan-pilihan baru
Tugas yang sulit bagi penyuluh, adalah menangani perasaan-
perasaan yang negatif. Karyawan mungkin menyerang
organisasi, karyawan lain, atau si penyuluh.
26. Pengorganisasian penyuluhan
• Memilih orang yang tepat dalam melaksanakan penyuluhan, pilihan
yang paling jelas ialah penyelia langsung atau seorang penyuluh staff
personalia. Dapat juga dilakukan oleh personalia professional dari luar
seperti para psikiater, ahli psikologi, dan wakil organisasi-organisasi
keagamaan.
– Keith Davis menyatakan usulan terhadap penyuluhan dengan “penyuluhan kooperatif”, yang
diawali dengan mengutarakan kesulitan-kesulitan, dan penyelia menerima sebagai peran
pertamanya ialah mendengarkan secara aktif, jeli, dan bersungguh-sungguh.
• Sesudah mendengar semua kesulitan tersebut,maka diambil peran yang
bersifat mengarahkan dalam penyuluhan. Pemberian nasihat dalam
bidang ini harus dihindarkan.
28. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari karyawan/pekerja
di sektor kesehatan tidak terkecuali di Rumah Sakit maupun
perkantoran, pastinya semua dengan resiko bahaya di
tempat kerjanya. Resiko ini bervariasi mulai dari yang paling
ringan sampai yang paling berat tergantung jenis
pekerjaannya.
– Karena semakin rumit dan berbahayanya hakikat operasi-operasi
industri modern maka pada tahun 1970 disahkan undang-undang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Occupational Safety and Health
Act/OSHA).
29. Prosedur Keselamatan
• Process Safety Management (PSM) adalah merupakan suatu
regulasi yang di keluarkan oleh U.S. Occupational Safety and
Health Administration (OSHA), tujuannya adalah untuk mencegah
terjadinya kecelakaan. OSHA mengusulkan suatu standar yang
mengatur cara penanganan bahan-bahan kimia berbahaya dan
membuat suatu program secara komprehensif dan terintegrasi ke
dalam proses teknologi, prosedur dan manajemen praktis.
Kemudian OSHA mengeluarkan suatu regulasi tentang
penanganan, penggunaan dan proses bahan-bahan kimia yang
sangat berbahaya (Title 29 of CFR Section 1910.119).
30. Prosedur Keselamatan
PSM ini awalnya dibuat untuk melindungi sejumlah industri yang ditandai dengan kode SIC, dimana
prosesnya melibatkan lebih dari 5 ton bahan mudah terbakar dan 140 bahan beracun dan reaktif.
Secara garis besar persyaratan yang dibuat oleh OSHA PSM adalah sebagai berikut:
1. Melakukan analisa bahaya proses di tempat kerja untuk mengidentifikasi dan mengontrol bahaya
dan meminimalkan konsekuensi dari kecelakan yang sangat parah atau fatal.
2. Menyesuaikan kontrol rekayasa terhadap fasilitas dan peralatan produksi, proses, dan
bahanbakuuntuk mencegah kecelakaan yang fatal.
3. Mengembangkan sistem manajemen kontrol untuk mengendalikan bahaya, melindungi
lingkungan dan memberikan keselamatan dan kesehatan terhadap pekerja.
4. Membuat administrasi kontrol untuk perubahan fasilitas, prosedur operasi, keselamatan
kerja, training dan sebagainya untuk meningkatkan kesadaran pekerja terhadap keselamatan
kerja.
5. Melakukan audit berkala untuk mengukur efektifitas PSM standar.
31. Prosedur Keselamatan
Elemen-elemen yang terdapat dalam OSHA PSM adalah sebagai berikut:
1. Process Safety Information
2. Process Hazard Analysis
3. Operating Procedures
4. Employee Participation
5. Training
6. Contractors
7. Pre-Startup Safety Review
8. Mechanical Integrity
9. Hot Work Permit
10. Management of Change
11. Incident Investigation
12. Emergency Planning and Response
13. Compliance Audits
14. Trade Secret
– OSHA 18000 series: (derived from a British Standard, OHSAS is intended to be compatible with ISO 9000 and 14000 series standards, but
is not itself an ISO standard).
32. Kesehatan
• Selain keselamatan, kesehatan juga berisiko dalam dunia industri. Walaupun
kecelakaan kerja merupakan bahaya yang paling besar, namun bahaya
kesehatan yang seringkali tersembunyi dalam lingkungan teknologi kita yang
sangat rumit. Terdapat banyak kasus-kasus yang berhubungan dengan
gangguan kesehatan.
• Pekerja pertanian memiliki risiko luka, penyakit paru-paru akibat paparan asap
mesin, kebisingan, sakit kulit, dan kanker akibat bahan kimia seperti pestisida.
Pada pertanian industri, kecelakaan melibatkan penggunaan alat dan mesin
pertanian. Kecelakaan yang paling umum adalah traktor yang terguling.
Pestisida dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam pertanian juga
berbahaya bagi kesehatan pekerja, mampu mengakibatkan gangguan
kesehatan organ dan kelainan kelahiran bayi.
– "NIOSH Workplace Safety & Health Topic: Agricultural Injuries". Cdc.gov. 2012-07-13.
– "NIOSH Pesticide Poisoning Monitoring Program Protects Farmworkers". Cdc.gov. 2009-07-31.
33. Kesehatan
• Ada satu badan yang dibentuk untuk menentukan
standar kesehatan, yaitu NIOSH (National Institute of
Occupational Safety and Health) untuk kemudian
diserahkan kepada OSHA untuk disetujui dan
dilaksanakan.
– R.S. Bridger, Ph. D.,Introduction to Ergonomics, R. R. Donnelley
and Sons Company, USA, 1995 p.170.
34. NIOSH (National Institute of
Occupational Safety and Health)
Adapun fungsi dan tujuan berdirinya NIOSH antara lain :
1. Menginvestigasi potensi bahaya kerja di dalam suatu lingkungan kerja.
2. Mengevaluasi bahaya di tempat kerja, termasuk bahan-bahan kimia
untuk mesin.
3. Membuat metode untuk mencegah penyebaran penyakit, cidera, dan
cacat.
4. Menentukan prioritas pekerjaan-pekerjaan yang perlu dievaluasi lebih
lanjut.
5. Melakukan penelitian dan memberikan rekomendasi ilmiah untuk
melindungi pekerja.
6. Memberikan pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkan individu
di bidang keselamatan dan kesehatan.
35. Undang-undang Kompensasi
Karyawan
• Yang menangani masalah keselamatan kerja sebelum OSHA
adalah National Commission On State Workmen's Compensation
Laws, dengan menentukan standarisasi kompensasi terhadap
karyawan berdasarkan resiko pekerjaan yang dilakukannya.
Terdapat kompensasi pengganti untuk upah yang biasa dan
tunjangan pengobatan.
• Badan ini menyarankan penentuan 100 persen dari upah
mingguan rata-rata negara bagian itu untuk mereka yang tidak
mampu bekerja sepenuhnya untuk sementara dan 66 2/3 persen
untuk mereka yang tidak mampu bekerja sepenuhnya untuk
selama-lamanya.
36. Program Keselamatan
Tindakan yang efektif dalam bidang apa pun memerlukan perencanaan terlebih dahulu, setelah itu dibuatlah
suatu program yang akan dijalankan, program-program tersebut dapat dibentuk dari satu atau beberapa
unsur sebagai berikut.
1. Dukungan manajemen puncak
2. Pengangkatan seorang direktur keselamatan
3. Perekayasaan suatu pabrik dan operasi yang aman
4. Pendidikan semua karyawan untuk bertindak secara aman
5. Cara-cara pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan :
a. Pelantikan para karyawan baru
b. Penekanan titik-titik keselamatan selama sidang-sidang pelatihan, khususnya dalam pelatihan di tempat kerja
c. Usaha-usaha khusus yang dilakukan oleh penyelia tingkat pertama
d. Pembentukan komite keselamatan karyawan
e. Penggunaan majalah perusahaan
f. Bagan-bagan, poster, dan peragaan yang menekankan kebutuhan untuk bertindak dengan aman
6. Pengadaan dan penyimpanan
7. Analisis kecelakaan
8. Kontes keselamatan
9. Pelaksanaan peraturan-peraturan
37. Program Kesehatan
Kesehatan Jasmani
• Balai kesehatan kerja akan menambahkan syarat-syarat berikut pada pemeriksaan
jasmani dalam penempatan tenaga kerja sehingga program tersebut diorganisasikan
dengan tepat :
a) Suatu ketentuan tentang kebijakan kesehatan dan pengobatan.
b) Pelaksanaan pemeriksaan jasmani secara berkala untuk semua karyawan yang tidak terlindung
dari bahaya-bahaya kesehatan.
c) Tersedianya fasilitan-fasilitas untuk pemeriksaan jasmani sukarela secara berkala bagi semua
karyawan.
d) Suatu staff konsultasi medis yang mampu (kompeten).
e) Perhatian yang sistematis pada sanitasi, tindakan pencegahan demi keselamatan, dan hegiene
industri.
f) Seorang pejabat kesehatan, kepala yang melapor kepada seorang anggota manajemen yang
bertanggung jawab.
g) Suatu klinik yang diperlengkapi dengan baik untuk kasus-kasus darurat dan pemeriksaan jasmani.
h) Personalia medis dan perawatan yang memenuhi syarat dengan tepat.
38. Program Kesehatan
Kesehatan Mental
• Misal terdapat kasus karyawan yang kecanduan alkohol, maka penyelia dapat melakukan tindakan untuk
mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul dengan beberapa prosedur sebagai berikut :
1) Penyelia menyimpan catatan-catatan yang teliti tentang prestasi karyawan seperti
produktivitas, ketidakhadiran, keterlambatan, peninggalan tempat kerja, peringatan-peringatan, alasan-alasan
yang inovatif, dan sebagainya.
2) Walaupun mencurigai alkohol sebagai sumbernya, penyelia hanya berbicara dengan karyawan tersebut tentang
catatan prestasinya yang obyektif.
3) Jika prestasi tidak berubah, disarankan agar karyawan itu diminta menyertai penyelia dalam pertemuan dengan
seorang penyuluh dalam unit personalia.
4) Selama tahap-tahap dalam pertemuan ini, penyelia menyajikan catatan prestasi yang obytektif kemudian
meninggalkan pertemuan itu.
5) Penyuluh itu memberi pengarahan dan mengungkapkan bahwa suatu pemberhentian akan terjadi jika tidak
memperbaiki prestasi.
6) Jika karyawan itu menunjukkan alkohol sebagai penyebab dari kesulitan-kesulitannya, maka dikirimkan kepada
badan penanggulangan yang sesuai seperti ahli psikologi, atau tempat terapi khusus untuk para alcoholics.
7) Penyuluh bmengikuti kasus tersebut selama 1 tahun sesudah di tangan pihak luar guna menentukan tingkat
pemulihan yang dicapai.
39. Ketidakhadiran
Faktor-faktor yang terdapat dalam tingkat ketidakhadiran :
a) Nama karyawan
b) Alasan-alasan yang diberikan
c) Alasan-alasan yang diproyeksikan
d) Umur
e) Jenis kelamin
f) Tanggal/hari
40. Kesimpulan
• Maka dapat dilihat bagaimana kegiatan manajemen berupa pemeliharaan
haruslah berjalan dengan baik, karena pemeliharaan karyawan adalah suatu
hal yang sangat kompleks, dimulai dari komunikasi yang harus
terjalin, terstruktur, dan dengan penyampaian yang baik serta penyuluhan
yang tepat, hingga sampai pada tingkat keselamatan dan kesehatan kerja.
Segala bentuk kendala dan penyimpangannya pun harus dapat ditanggulangi
dengan tepat yang menilai apakah seorang penyelia atau manajer dapat
melakukan tugasnya dengan baik atau tidak.
• Jika tidak bisa, maka bukan tidak mungkin karyawan tidak dapat memberikan
dampak positif pada perusahaan, maka pemeliharaan karyawan merupakan
suatu hal yang sangat penting untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar
dapat meningkatkan kinerja dan hasil yang baik dalam organisasi dalam
mewujudkan tujuan bersama, tujuan anggota maupun organisasi itu sendiri.