SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Pemeliharaan SDM
Manajemen SDM
M. Zeldy Dahsyat
1711.012
Sabtu, 14 Desember 2013
Pengertian Pemeliharaan
• Edwin B. Flippo. The maintenance function of personnel
is concerned primarily eith preserving the
physical, mental, and emotional condition of employees.
Fungsi pemeliharaan menyangkut perlindungan kondisi
fisik, mental, dan emosi karyawan.
• Edwin B. Flippo, “Personel Management”, vol. 6 no. 1, Pemeliharaan
Karyawan, 1986, hal.225.
Pemeliharaan termasuk dalam
fungsi manajemen kepegawaian
Menurut Edwin B. Flippo, dalam bukunya Suwatno yang berjudul Asas-Asas Manajemen
mengemukakan, bahwa fungsi manajemen kepegawaian terdiri dari:
• Fungsi Manajerial, terdiri dari:
– Perencanaan.
– Pengorganisasian.
– Pengarahan.
– Pengendalian.
• Fungsi Operatif atau Fungsi Teknis, terdiri dari:
– Pengadaan.
– Pengembangan.
– Kompensasi (compensation).
– Integrasi (integration).
– Pemeliharaan (maintenance).
– Pensiun (Separation).
• (Flippo dalam Suwatno, 2001:6).
Pemeliharaan Karyawan
Yang harus dipelihara secara khusus dari tenaga kerja kerja ada 2 :
• Sikap
– Faktor yang mempengaruhi pengembangan dan pemeliharaan sikap
karyawan tidak terbatas, tetapi proses-proses komunikasi verbal dan non
verbal terlibat dalam semua tahap. Maka dalam pembahasan materi ini
akan dibahas hakikat proses komunikasi, saluran dan struktur
komunikasi, dan cara-cara untuk dapat mengurangi sikap yang
mengganggu baik karyawan maupun organisasi.
• Keadaan Jasmani
– Meliputi keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Komunikasi
Hakikat dan Pentingnya Komunikasi
• Komunikasi berasal dari bahasa latin ‘Communis’ yang
berarti bersama atau ‘common’ kata oang Inggris. Jika kita
mengadakan suatu komunikasi atas gagasan-gagasan, maka
kita telah membentuk suatu tempat pertemuan bersama
yang mendasari pemahaman. Komunikasi adalah suatu
persoalan terpenting bagi setiap manajer. Pengelolaan
adalah penyelesaian segala sesuatu melalui orang-orang
lain, suatu tugas yang mengharuskan manajer bekomunikasi
dengan orang lain.
Hakikat dan Pentingnya Komunikasi
• Semua perkiraan sehubungan dengan persentasi waktu yang
tersita untuk proses-proses komunikasi adalah sangat
tinggi, berkisar antara 75 sampai 90 persen dari jam kerja
kita. “lima persen dari waktu komunikasi ini digunakan
dalam menulis, 10 persen dalam membaca, 35 persen dalam
berbicara, dan 50 persen dalam mendengarkan.” Jika tidak
ada yang mendengarkan atau tidak ada yang mengerti apa
yang sedang dikatakan atau ditulis, maka tidak ada
komunikasi.
• Aurelius A. Abbatiello dan Robert T. Bidstrup, “Listening and Understanding,”
Personel Journal, vol. 48, no. 8, Agustus 1969, halaman 593.
Saluran dan Struktur Komunikasi
Dari gambar diatas, didapati bahwa :
• Komunikasi terpusat dengan empat orang yang hanya dapat
berkomunikasi dengan orang kelima sebagai pusatnya (manajer).
• Konsep arus bebas yang setiap orang dapat vberkomunikasi dengan
setiap orang lain.
• Setiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua tetangganya.
Dari gambar diatas, didapati bahwa :
Saluran dan Struktur Komunikasi
Berikut daftar-daftar saluran komunikasi ke atas :
1. Hubungan-hubungan tatap muka (face-to-face)
2. Pertemuan kelompok penyelia
3. Perwakilan pilihan khusus untuk seluruh organisasi yang secara periodik bertemu dengan manajemen
puncak
4. Program buka mulut dimana para karyawan diberi nomor telepon untuk dihubungi
5. Kotak pengaduan tanpa nama (anonim)
6. Pertemuan tahunan karyawan
7. Prosedur keluhan
8. Daftar pertanyaan tentang moral
9. Wawancara pelepasan kerja
10. Kebijakan pintu terbuka
11. Serikat buruh
12. Desas-desus
13. Ombudsman (penampung keluhan)
14. Program penyuluhan karyawan
Saluran dan Struktur Komunikasi
Manajer juga harus menyusun saluran ke bawah tempat informasi dan komando dapat
mengalir :
1. Rantai komando
2. Papan buletin dan poster
3. Majalah perusahaan
4. Surat kepada para karyawan
5. Buku pegangan karyawan
6. Rak-rak informasi
7. Sistem pengeras suara
8. Sisipan upah
9. Desas-desus (grapevine)
10. Laporan tahunan
11. Pertemuan kelompok
12. Serikat buruh
Korelasi Antara Kedua Saluran
dengan Kepuasan Manajer
• Dalam suatu telaah, korelasi antara kepuasan manajer dan
penggunaan saluran-saluran ke bawah adalah plus 0,33 yang
berarti cukup besar. Sebaliknya, hubungan antara kepuasan
dan penggunaan saluran-saluran keatas adalah minus 0,22
yang bisa cukup berarti. Para manajer harus berhati-hati
terhadap kecenderungan untuk menggunakan saluran-
saluran ke bawah secara berlebih-lebihan dengan menjamin
tersedianya saluran-saluran ke atas.
• Karlene H. Roberts dan Charles A. O’Reilly III, “Measuring Organizational
Communication,” Journal of Applied Psychology, vol. 59, no. 3, Juni 1974, halaman 325.
Saringan atau Sensor Komunikasi
Pada saat informasi dikirim ke manajemen, si pengirim
sangat menyadari bahwa hal itu dapat digunakan untuk
dua maksud :
• Untuk membantu pengkoordinasian dan pengendalian
organisasi ke arah tujuan-tujuan pokok.
• Untuk mengevaluasi pengirim tersebut dan mutu
prestasinya.
Saringan atau Sensor Komunikasi
Sudah banyak usaha-usaha manajerial yang dilakukan untuk mengurangi jumlah dan
tebalnya saringan-saringan wewenang yang menyumbat saluran-saluran komunikasi. Di
antaranya adalah sebagai berikut :
1) Desentralisasi dan perluasan rentang kendali akan meratakan/memperendah struktur
dan mengurangi jumlah saringan wewenang (authority filter).
2) Penggunaan ombudsman memungkinkan untuk melangkahi (by passing) tingkat-
tingkat organisasi.
3) Para konsultan yang diangkat dapat menembus organisasi pada berbagai
tingkat, dengan demikian mengurangi jumlah saringan wewenang.
4) Posisi-posisi staff yang diberi kuasa secara reguler dapat melangkahi tingkat-tingkat
organisasi lini yang menghalangi perolehan informasi.
5) Impian ahli teknologi informasi tentang sistem informasi manajemen yang
menyeluruh dengan suatu memori komputer yang tidak terbatas akan memberikan
jalan langsung (direct access) kepada informasi. Tentunya diperkenankan untuk
menolak jenis informasi tertentu kepada tingkat organisasi tertentu.
Saringan atau Sensor Komunikasi
Berikut survei yang dilakukan oleh Opinion Research Corporation :
1. Lebih dari setengah karyawan percaya bahwa menceritakan segala sesuatu yang dirasakannya
tentang perusahaan kepada penyelianya mungkin akan memberikan “banyak kesulitan” kepada
mereka.
2. Hampir tiga perempat karyawan merasa bahwa manajemen tidak tertarik pada masalah
karyawan.
3. Sebagian besar menbilai penyelia mereka sebagai “orang yang menguasai” pekerjaan dan
masalah-masalah operasi, tetapi hanya sepertiga yang mengatakan bahwa dia adalah “orang
yang mudah” untuk membicarakan masalah, dan seperempat menilai penyelia mereka sebagai
“orang yang mampu” menangani pengaduan-pengaduan dan saran-saran ang mendorong.
4. Kurang dari seperempat merasa bahwa manajemen biasanya mengambil tindakan langsung
dalam hubungan dan pengaduan-pengaduan karyawan.
5. Hampir tiga perempat dari para penyelia merasa bahwa mereka membutuhkan lebih banyak
pelatihan dalam praktek-praktek komunikasi, khususnya dalam bagaimana cara mendengarkan.
• Alfred Vogel, “Why Don’t Employees Speak Up?” Personel Administration, vol. 30, no. 3, Mei-Juni 1974, halaman 20-22.
Saringan atau Sensor Komunikasi
• Tidak sia-sia dibuatnya pelatihan semacam itu sebagaimana
dibuktikan oleh suatu badan telaah dalam enam kantor suatu
perusahaan besar yang bergerak dalam bidang kebutuhan
masyarakat (public utility). Menurut telaah tersebut tingkat
keterbukaan yang dirasakan antara penyelia dan bawahan jelas
mempengaruhi kepuasan karyawan. Makin besar keterbukaan
baik dari penyelia maupun dari bawahan, atau keduanya, makin
besar tingkat kepuasan karyawan terhadap
perusahaan, pekerjaan, dan penyelia.
• Ronald J. Burke dan Douglas S. Wilcox, “Effectof Different Patterns and Degrees of Openess in Superior-SubrodinateCommunication
on Subrodinate Job Satisfaction,” Journal of The Academy of Management, vol. 12, no. 3, September 1969, halaman 326.
Jendela Johari (Johari’s Window)
Jendela Johari (Johari’s Window)
1. Open area, ‘daerah aktivitas bebas’. Ini adalah informasi tentang orang -
perilaku, sikap, perasaan, emosi, pengetahuan, pengalaman, keterampilan, pandangan, dll -
yang dikenal oleh orang ('diri') dan dikenal oleh kelompok ('orang lain').
2. Blind Area, ‘daerah buta’. Adalah informasi yang diketahui oleh orang lain tapi tidak oleh
orang itu sendiri. Daerah ini buta juga bisa disebut sebagai ketidaktahuan tentang diri
sendiri. Untuk mengurangi daerah ini, diperlukan umpan balik yang jujur dari orang-orang
lain tentang gaya pribadi seseorang.ungkapan lama, “Temanmu yang terbaiknpun tidak
akan menceritakan kepadamu”, menunjukkan adanya golongan informasi semacam itu.
3. Hidden/Facade area, adalah tersembunyi, hanya diri sendiri yang tahu dan tidak diketahui
orang lain. Hal ini bersifat melindungi yang bagi semua orang dianggap perlu sampai
tingkat tertentu untuk mempetahankan diri.
4. Unkwon, tidak satupun yang tahu. Informasi yang ada namun tidak diketahui oleh semua
orang, Hall menyatakan bahwa hal ini menunjukkan adanya potensi yang
tersembunyi, yang tidak disadari.
• Jay Hall, “communication Revisited”, CaliforniaManagement Review, vol. 15, no. 3, Musim Semi 1973, hal. 58.
Proses Komunikasi
Semua orang memiliki jendela joharinya sendiri, luas maupun sempit. Dalam
menyampaikan informasinya terdapat tiga unsur pokok :
• Pengiriman isyarat
• Media pengiriman isyarat
• Penerima.
Pengirim bisa saja mengirimkan pesan kepada penerima dalam bentuk kode, baik berupa
angka, huruf, maupun simbol, dan lain sebagainya. Berikut adalah lambang-lambang
komunikasi.
• Kata-kata
• Tindakan
• Gambar
• Angka
Proses Komunikasi
Pengirim dapat mengirim informasi dengan :
• Berbicara
• Menulis
• Bertindak
• Menggambar
Penerima dapat menerima pesan dengan :
• Mendengar
• Membaca
• Mengamati
Begitu pun penerima memberikan umpan balik terhadap apa yang ia terima. Maka dengan
begitu, komunikasi tersebut merupakan komunikasi yang sempurna.
Penyuluhan
Penyuluhan
• Salah satu bentuk komunikasi yang lebih canggih dalam
usaha memelihara sikap konstruktif karyawan adalah
penyuluhan. Dapat dilihat bahwa keterbukaan dan
keterusterangan yang maksimal dapat dilakukan antara
penyuluh (counselor) dan yang disuluh (counselee).
Pendekatan dalam Penyuluhan
1. Penyuluhan yang bersifat mengarahkan
Setelah penyuluh atau karyawan mengemukakan hakikat kesulitan
penyuluh pengarah mengendalikan pembicaraan. Kemungkinan sekali dia
akan membiarkan karyawan mencari penyelesaian secara bebas dengan
mengarahkan serangkaian pertanyaan yang menuntun karyawan tersebut.
• Misal, salah satu kesulitan karyawan adalah keterlambatan yang kronis.
Penyuluh bersifat mengarahkan, setelah menyalahkan perilaku itu,
mungkin bertanya kepada karyawan mengalami kesulitan ini. Seringkali
menghasilkan jawaban yang tidak menyatakan pendapat. Penyuluh
kemudian segera melancarkan serangkaian pertanyaan yang menuntun
: apakah anda terlalu banyak tidur? Apakah anda mempunyai kesulitan
mobil? Apakah anak-anak yang menjadi sebabnya? Apakah anda terlalu
banyak bekerja? dan sebagainya.
Pendekatan dalam Penyuluhan
• Alat koreksi utama penyuluh dalam menemukan hakikat
kesulitan itu adalah dengan
nasihat, peringatan, desakan, pujian, dan penenteraman
hati kembali. Terkadang, penyuluh menggunakan pujian
dan penenteraman hati untuk mendorong karyawan
mengatasi masalah, atau untuk menyadari bahwa
sebenarnya tidak ada masalah yang timbul.
Pendekatan dalam Penyuluhan
2. Penyuluhan yang tidak bersifat mengarahkan
Peranan penyuluh dan karyawan hampir sama, tidak ada usaha
menciptakan hubungan atasan-bawahan. Dibagi menjadi tiga bagian
a) Mengendorkan ketegangan
b) Mengembangkan wawasan
c) Mengadakan rencana dan pilihan-pilihan baru
Tugas yang sulit bagi penyuluh, adalah menangani perasaan-
perasaan yang negatif. Karyawan mungkin menyerang
organisasi, karyawan lain, atau si penyuluh.
Pengorganisasian penyuluhan
• Memilih orang yang tepat dalam melaksanakan penyuluhan, pilihan
yang paling jelas ialah penyelia langsung atau seorang penyuluh staff
personalia. Dapat juga dilakukan oleh personalia professional dari luar
seperti para psikiater, ahli psikologi, dan wakil organisasi-organisasi
keagamaan.
– Keith Davis menyatakan usulan terhadap penyuluhan dengan “penyuluhan kooperatif”, yang
diawali dengan mengutarakan kesulitan-kesulitan, dan penyelia menerima sebagai peran
pertamanya ialah mendengarkan secara aktif, jeli, dan bersungguh-sungguh.
• Sesudah mendengar semua kesulitan tersebut,maka diambil peran yang
bersifat mengarahkan dalam penyuluhan. Pemberian nasihat dalam
bidang ini harus dihindarkan.
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari karyawan/pekerja
di sektor kesehatan tidak terkecuali di Rumah Sakit maupun
perkantoran, pastinya semua dengan resiko bahaya di
tempat kerjanya. Resiko ini bervariasi mulai dari yang paling
ringan sampai yang paling berat tergantung jenis
pekerjaannya.
– Karena semakin rumit dan berbahayanya hakikat operasi-operasi
industri modern maka pada tahun 1970 disahkan undang-undang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Occupational Safety and Health
Act/OSHA).
Prosedur Keselamatan
• Process Safety Management (PSM) adalah merupakan suatu
regulasi yang di keluarkan oleh U.S. Occupational Safety and
Health Administration (OSHA), tujuannya adalah untuk mencegah
terjadinya kecelakaan. OSHA mengusulkan suatu standar yang
mengatur cara penanganan bahan-bahan kimia berbahaya dan
membuat suatu program secara komprehensif dan terintegrasi ke
dalam proses teknologi, prosedur dan manajemen praktis.
Kemudian OSHA mengeluarkan suatu regulasi tentang
penanganan, penggunaan dan proses bahan-bahan kimia yang
sangat berbahaya (Title 29 of CFR Section 1910.119).
Prosedur Keselamatan
PSM ini awalnya dibuat untuk melindungi sejumlah industri yang ditandai dengan kode SIC, dimana
prosesnya melibatkan lebih dari 5 ton bahan mudah terbakar dan 140 bahan beracun dan reaktif.
Secara garis besar persyaratan yang dibuat oleh OSHA PSM adalah sebagai berikut:
1. Melakukan analisa bahaya proses di tempat kerja untuk mengidentifikasi dan mengontrol bahaya
dan meminimalkan konsekuensi dari kecelakan yang sangat parah atau fatal.
2. Menyesuaikan kontrol rekayasa terhadap fasilitas dan peralatan produksi, proses, dan
bahanbakuuntuk mencegah kecelakaan yang fatal.
3. Mengembangkan sistem manajemen kontrol untuk mengendalikan bahaya, melindungi
lingkungan dan memberikan keselamatan dan kesehatan terhadap pekerja.
4. Membuat administrasi kontrol untuk perubahan fasilitas, prosedur operasi, keselamatan
kerja, training dan sebagainya untuk meningkatkan kesadaran pekerja terhadap keselamatan
kerja.
5. Melakukan audit berkala untuk mengukur efektifitas PSM standar.
Prosedur Keselamatan
Elemen-elemen yang terdapat dalam OSHA PSM adalah sebagai berikut:
1. Process Safety Information
2. Process Hazard Analysis
3. Operating Procedures
4. Employee Participation
5. Training
6. Contractors
7. Pre-Startup Safety Review
8. Mechanical Integrity
9. Hot Work Permit
10. Management of Change
11. Incident Investigation
12. Emergency Planning and Response
13. Compliance Audits
14. Trade Secret
– OSHA 18000 series: (derived from a British Standard, OHSAS is intended to be compatible with ISO 9000 and 14000 series standards, but
is not itself an ISO standard).
Kesehatan
• Selain keselamatan, kesehatan juga berisiko dalam dunia industri. Walaupun
kecelakaan kerja merupakan bahaya yang paling besar, namun bahaya
kesehatan yang seringkali tersembunyi dalam lingkungan teknologi kita yang
sangat rumit. Terdapat banyak kasus-kasus yang berhubungan dengan
gangguan kesehatan.
• Pekerja pertanian memiliki risiko luka, penyakit paru-paru akibat paparan asap
mesin, kebisingan, sakit kulit, dan kanker akibat bahan kimia seperti pestisida.
Pada pertanian industri, kecelakaan melibatkan penggunaan alat dan mesin
pertanian. Kecelakaan yang paling umum adalah traktor yang terguling.
Pestisida dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam pertanian juga
berbahaya bagi kesehatan pekerja, mampu mengakibatkan gangguan
kesehatan organ dan kelainan kelahiran bayi.
– "NIOSH Workplace Safety & Health Topic: Agricultural Injuries". Cdc.gov. 2012-07-13.
– "NIOSH Pesticide Poisoning Monitoring Program Protects Farmworkers". Cdc.gov. 2009-07-31.
Kesehatan
• Ada satu badan yang dibentuk untuk menentukan
standar kesehatan, yaitu NIOSH (National Institute of
Occupational Safety and Health) untuk kemudian
diserahkan kepada OSHA untuk disetujui dan
dilaksanakan.
– R.S. Bridger, Ph. D.,Introduction to Ergonomics, R. R. Donnelley
and Sons Company, USA, 1995 p.170.
NIOSH (National Institute of
Occupational Safety and Health)
Adapun fungsi dan tujuan berdirinya NIOSH antara lain :
1. Menginvestigasi potensi bahaya kerja di dalam suatu lingkungan kerja.
2. Mengevaluasi bahaya di tempat kerja, termasuk bahan-bahan kimia
untuk mesin.
3. Membuat metode untuk mencegah penyebaran penyakit, cidera, dan
cacat.
4. Menentukan prioritas pekerjaan-pekerjaan yang perlu dievaluasi lebih
lanjut.
5. Melakukan penelitian dan memberikan rekomendasi ilmiah untuk
melindungi pekerja.
6. Memberikan pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkan individu
di bidang keselamatan dan kesehatan.
Undang-undang Kompensasi
Karyawan
• Yang menangani masalah keselamatan kerja sebelum OSHA
adalah National Commission On State Workmen's Compensation
Laws, dengan menentukan standarisasi kompensasi terhadap
karyawan berdasarkan resiko pekerjaan yang dilakukannya.
Terdapat kompensasi pengganti untuk upah yang biasa dan
tunjangan pengobatan.
• Badan ini menyarankan penentuan 100 persen dari upah
mingguan rata-rata negara bagian itu untuk mereka yang tidak
mampu bekerja sepenuhnya untuk sementara dan 66 2/3 persen
untuk mereka yang tidak mampu bekerja sepenuhnya untuk
selama-lamanya.
Program Keselamatan
Tindakan yang efektif dalam bidang apa pun memerlukan perencanaan terlebih dahulu, setelah itu dibuatlah
suatu program yang akan dijalankan, program-program tersebut dapat dibentuk dari satu atau beberapa
unsur sebagai berikut.
1. Dukungan manajemen puncak
2. Pengangkatan seorang direktur keselamatan
3. Perekayasaan suatu pabrik dan operasi yang aman
4. Pendidikan semua karyawan untuk bertindak secara aman
5. Cara-cara pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan :
a. Pelantikan para karyawan baru
b. Penekanan titik-titik keselamatan selama sidang-sidang pelatihan, khususnya dalam pelatihan di tempat kerja
c. Usaha-usaha khusus yang dilakukan oleh penyelia tingkat pertama
d. Pembentukan komite keselamatan karyawan
e. Penggunaan majalah perusahaan
f. Bagan-bagan, poster, dan peragaan yang menekankan kebutuhan untuk bertindak dengan aman
6. Pengadaan dan penyimpanan
7. Analisis kecelakaan
8. Kontes keselamatan
9. Pelaksanaan peraturan-peraturan
Program Kesehatan
Kesehatan Jasmani
• Balai kesehatan kerja akan menambahkan syarat-syarat berikut pada pemeriksaan
jasmani dalam penempatan tenaga kerja sehingga program tersebut diorganisasikan
dengan tepat :
a) Suatu ketentuan tentang kebijakan kesehatan dan pengobatan.
b) Pelaksanaan pemeriksaan jasmani secara berkala untuk semua karyawan yang tidak terlindung
dari bahaya-bahaya kesehatan.
c) Tersedianya fasilitan-fasilitas untuk pemeriksaan jasmani sukarela secara berkala bagi semua
karyawan.
d) Suatu staff konsultasi medis yang mampu (kompeten).
e) Perhatian yang sistematis pada sanitasi, tindakan pencegahan demi keselamatan, dan hegiene
industri.
f) Seorang pejabat kesehatan, kepala yang melapor kepada seorang anggota manajemen yang
bertanggung jawab.
g) Suatu klinik yang diperlengkapi dengan baik untuk kasus-kasus darurat dan pemeriksaan jasmani.
h) Personalia medis dan perawatan yang memenuhi syarat dengan tepat.
Program Kesehatan
Kesehatan Mental
• Misal terdapat kasus karyawan yang kecanduan alkohol, maka penyelia dapat melakukan tindakan untuk
mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul dengan beberapa prosedur sebagai berikut :
1) Penyelia menyimpan catatan-catatan yang teliti tentang prestasi karyawan seperti
produktivitas, ketidakhadiran, keterlambatan, peninggalan tempat kerja, peringatan-peringatan, alasan-alasan
yang inovatif, dan sebagainya.
2) Walaupun mencurigai alkohol sebagai sumbernya, penyelia hanya berbicara dengan karyawan tersebut tentang
catatan prestasinya yang obyektif.
3) Jika prestasi tidak berubah, disarankan agar karyawan itu diminta menyertai penyelia dalam pertemuan dengan
seorang penyuluh dalam unit personalia.
4) Selama tahap-tahap dalam pertemuan ini, penyelia menyajikan catatan prestasi yang obytektif kemudian
meninggalkan pertemuan itu.
5) Penyuluh itu memberi pengarahan dan mengungkapkan bahwa suatu pemberhentian akan terjadi jika tidak
memperbaiki prestasi.
6) Jika karyawan itu menunjukkan alkohol sebagai penyebab dari kesulitan-kesulitannya, maka dikirimkan kepada
badan penanggulangan yang sesuai seperti ahli psikologi, atau tempat terapi khusus untuk para alcoholics.
7) Penyuluh bmengikuti kasus tersebut selama 1 tahun sesudah di tangan pihak luar guna menentukan tingkat
pemulihan yang dicapai.
Ketidakhadiran
Faktor-faktor yang terdapat dalam tingkat ketidakhadiran :
a) Nama karyawan
b) Alasan-alasan yang diberikan
c) Alasan-alasan yang diproyeksikan
d) Umur
e) Jenis kelamin
f) Tanggal/hari
Kesimpulan
• Maka dapat dilihat bagaimana kegiatan manajemen berupa pemeliharaan
haruslah berjalan dengan baik, karena pemeliharaan karyawan adalah suatu
hal yang sangat kompleks, dimulai dari komunikasi yang harus
terjalin, terstruktur, dan dengan penyampaian yang baik serta penyuluhan
yang tepat, hingga sampai pada tingkat keselamatan dan kesehatan kerja.
Segala bentuk kendala dan penyimpangannya pun harus dapat ditanggulangi
dengan tepat yang menilai apakah seorang penyelia atau manajer dapat
melakukan tugasnya dengan baik atau tidak.
• Jika tidak bisa, maka bukan tidak mungkin karyawan tidak dapat memberikan
dampak positif pada perusahaan, maka pemeliharaan karyawan merupakan
suatu hal yang sangat penting untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar
dapat meningkatkan kinerja dan hasil yang baik dalam organisasi dalam
mewujudkan tujuan bersama, tujuan anggota maupun organisasi itu sendiri.
Demikian Presentasinya, semoga
dapat diimplementasikan
selanjutnya dalam bentuk kerja
yang nyata

More Related Content

What's hot

komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbinskomunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbinsDian chandra
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaMang Engkus
 
Presentasi Pemeliharaan SDM
Presentasi Pemeliharaan SDMPresentasi Pemeliharaan SDM
Presentasi Pemeliharaan SDMShin Soo Rin
 
Materi Rapat Bisnis
Materi Rapat BisnisMateri Rapat Bisnis
Materi Rapat Bisnisrerenanggunw
 
Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia
Perspektif Manajemen Sumber Daya ManusiaPerspektif Manajemen Sumber Daya Manusia
Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusianitalulu
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanKartika Lukitasari
 
MANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASIMANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASI yuniar putri
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJOKUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJODaniel Doni
 
Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen9elevenStarUnila
 
BMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDMBMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDMMang Engkus
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Puw Elroy
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenMang Engkus
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaMang Engkus
 

What's hot (20)

komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbinskomunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
 
Manajemen saluran distribusi
Manajemen saluran distribusiManajemen saluran distribusi
Manajemen saluran distribusi
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
 
Presentasi Pemeliharaan SDM
Presentasi Pemeliharaan SDMPresentasi Pemeliharaan SDM
Presentasi Pemeliharaan SDM
 
Materi Rapat Bisnis
Materi Rapat BisnisMateri Rapat Bisnis
Materi Rapat Bisnis
 
Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia
Perspektif Manajemen Sumber Daya ManusiaPerspektif Manajemen Sumber Daya Manusia
Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
 
MANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASIMANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASI
 
Inisiasi 6a new
Inisiasi 6a newInisiasi 6a new
Inisiasi 6a new
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJOKUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
 
Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Kertas kerja audit
Kertas kerja auditKertas kerja audit
Kertas kerja audit
 
BMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDMBMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDM
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
 

Viewers also liked

Kompensasi.pptx [autosaved]
Kompensasi.pptx [autosaved]Kompensasi.pptx [autosaved]
Kompensasi.pptx [autosaved]Lina Akuba
 
ARTI PENTINGNYA KOMUNIKASI
ARTI PENTINGNYA KOMUNIKASIARTI PENTINGNYA KOMUNIKASI
ARTI PENTINGNYA KOMUNIKASIfirstynurhafitry
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemenkanshaun
 
Bab 11 Kompensasi
Bab 11 Kompensasi Bab 11 Kompensasi
Bab 11 Kompensasi Umi Arifah
 
Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)Put Herma
 
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3skies fall
 
Chapter#12 kompensasi manajemen
Chapter#12 kompensasi manajemenChapter#12 kompensasi manajemen
Chapter#12 kompensasi manajemenRahmat Febrianto
 
Presentation Management Sallary
Presentation Management SallaryPresentation Management Sallary
Presentation Management SallarySyaferi Anwar
 
Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi: PT. Pikira...
Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi: PT. Pikira...Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi: PT. Pikira...
Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi: PT. Pikira...Hafiz Rahmaputra
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvementIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvementDayana Florencia
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiagitaselv
 
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)Raja Matridi Aeksalo
 
4.teori motivasi,content theories
4.teori motivasi,content theories4.teori motivasi,content theories
4.teori motivasi,content theoriesDERIANSIH
 
#sh. motivasi (seri 02)
#sh. motivasi  (seri 02)#sh. motivasi  (seri 02)
#sh. motivasi (seri 02)Suardi Hasjum
 

Viewers also liked (20)

Kompensasi
KompensasiKompensasi
Kompensasi
 
Kompensasi.pptx [autosaved]
Kompensasi.pptx [autosaved]Kompensasi.pptx [autosaved]
Kompensasi.pptx [autosaved]
 
ARTI PENTINGNYA KOMUNIKASI
ARTI PENTINGNYA KOMUNIKASIARTI PENTINGNYA KOMUNIKASI
ARTI PENTINGNYA KOMUNIKASI
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
 
Lesson 1
Lesson 1Lesson 1
Lesson 1
 
Bab 11 Kompensasi
Bab 11 Kompensasi Bab 11 Kompensasi
Bab 11 Kompensasi
 
Kompensasi
KompensasiKompensasi
Kompensasi
 
Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)
 
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3
 
Chapter#12 kompensasi manajemen
Chapter#12 kompensasi manajemenChapter#12 kompensasi manajemen
Chapter#12 kompensasi manajemen
 
Presentation Management Sallary
Presentation Management SallaryPresentation Management Sallary
Presentation Management Sallary
 
Pengantar Produktivitas
Pengantar Produktivitas Pengantar Produktivitas
Pengantar Produktivitas
 
Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi: PT. Pikira...
Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi: PT. Pikira...Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi: PT. Pikira...
Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi: PT. Pikira...
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvementIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
 
Kompensasi dan Teori Upah
Kompensasi dan Teori UpahKompensasi dan Teori Upah
Kompensasi dan Teori Upah
 
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
 
4.teori motivasi,content theories
4.teori motivasi,content theories4.teori motivasi,content theories
4.teori motivasi,content theories
 
#sh. motivasi (seri 02)
#sh. motivasi  (seri 02)#sh. motivasi  (seri 02)
#sh. motivasi (seri 02)
 

Similar to Pemeliharaan sdm

komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.pptkomunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.pptZelineZakeisya
 
Komunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.pptKomunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.pptkusyenird
 
MATERI KOMUNIKASI ORGANISASI_1_AD (1).ppt
MATERI KOMUNIKASI ORGANISASI_1_AD (1).pptMATERI KOMUNIKASI ORGANISASI_1_AD (1).ppt
MATERI KOMUNIKASI ORGANISASI_1_AD (1).pptRestiSofiaZahara
 
Komunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerjaKomunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerjaFirman Bachtiar
 
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...wandasoraya
 
Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi Dalam OrganisasiKomunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi Dalam OrganisasiHusaeri Priatna
 
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...Rizka Aziz Wahab
 
Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...
Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...
Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...Hospitality Industry
 
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...dechavns
 
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)Mukhrizal Effendi
 
Komunikasi antarpersona dalam lingkungan bisnis
Komunikasi antarpersona dalam lingkungan bisnisKomunikasi antarpersona dalam lingkungan bisnis
Komunikasi antarpersona dalam lingkungan bisnisWahyu Seno
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektifpjj_kemenkes
 
Komunikasi Organisasi
Komunikasi OrganisasiKomunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasidedeaa98
 

Similar to Pemeliharaan sdm (20)

komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.pptkomunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
 
PPT
PPTPPT
PPT
 
Komunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.pptKomunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.ppt
 
Kajian kes
Kajian kes Kajian kes
Kajian kes
 
MATERI KOMUNIKASI ORGANISASI_1_AD (1).ppt
MATERI KOMUNIKASI ORGANISASI_1_AD (1).pptMATERI KOMUNIKASI ORGANISASI_1_AD (1).ppt
MATERI KOMUNIKASI ORGANISASI_1_AD (1).ppt
 
Komunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerjaKomunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerja
 
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...
 
Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi Dalam OrganisasiKomunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi Dalam Organisasi
 
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
 
Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...
Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...
Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...
 
6.docx
6.docx6.docx
6.docx
 
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)
 
13. komunikasi
13. komunikasi13. komunikasi
13. komunikasi
 
Komunikasi antarpersona dalam lingkungan bisnis
Komunikasi antarpersona dalam lingkungan bisnisKomunikasi antarpersona dalam lingkungan bisnis
Komunikasi antarpersona dalam lingkungan bisnis
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 
BAB_6_KOMUNIKASI.pdf
BAB_6_KOMUNIKASI.pdfBAB_6_KOMUNIKASI.pdf
BAB_6_KOMUNIKASI.pdf
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Komunikasi Organisasi
Komunikasi OrganisasiKomunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi
 

More from Forum Tunas Bangsa (FORTUNA) (13)

Hambatan Non Tarif
Hambatan Non TarifHambatan Non Tarif
Hambatan Non Tarif
 
E-Commerce blibli.com
E-Commerce blibli.comE-Commerce blibli.com
E-Commerce blibli.com
 
Sa'id bin 'Amir
Sa'id bin 'AmirSa'id bin 'Amir
Sa'id bin 'Amir
 
Rahasia dagang
Rahasia dagangRahasia dagang
Rahasia dagang
 
Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
Perekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia SumitroPerekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia Sumitro
 
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
 
Hak Paten
Hak PatenHak Paten
Hak Paten
 
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualDasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Kata turunan kata ulang dan gabungan kata
Kata turunan kata ulang dan gabungan kataKata turunan kata ulang dan gabungan kata
Kata turunan kata ulang dan gabungan kata
 
Alat alat output komputer
Alat alat output komputerAlat alat output komputer
Alat alat output komputer
 
Memperoleh Pegawai
Memperoleh PegawaiMemperoleh Pegawai
Memperoleh Pegawai
 

Pemeliharaan sdm

  • 1. Pemeliharaan SDM Manajemen SDM M. Zeldy Dahsyat 1711.012 Sabtu, 14 Desember 2013
  • 2. Pengertian Pemeliharaan • Edwin B. Flippo. The maintenance function of personnel is concerned primarily eith preserving the physical, mental, and emotional condition of employees. Fungsi pemeliharaan menyangkut perlindungan kondisi fisik, mental, dan emosi karyawan. • Edwin B. Flippo, “Personel Management”, vol. 6 no. 1, Pemeliharaan Karyawan, 1986, hal.225.
  • 3. Pemeliharaan termasuk dalam fungsi manajemen kepegawaian Menurut Edwin B. Flippo, dalam bukunya Suwatno yang berjudul Asas-Asas Manajemen mengemukakan, bahwa fungsi manajemen kepegawaian terdiri dari: • Fungsi Manajerial, terdiri dari: – Perencanaan. – Pengorganisasian. – Pengarahan. – Pengendalian. • Fungsi Operatif atau Fungsi Teknis, terdiri dari: – Pengadaan. – Pengembangan. – Kompensasi (compensation). – Integrasi (integration). – Pemeliharaan (maintenance). – Pensiun (Separation). • (Flippo dalam Suwatno, 2001:6).
  • 4. Pemeliharaan Karyawan Yang harus dipelihara secara khusus dari tenaga kerja kerja ada 2 : • Sikap – Faktor yang mempengaruhi pengembangan dan pemeliharaan sikap karyawan tidak terbatas, tetapi proses-proses komunikasi verbal dan non verbal terlibat dalam semua tahap. Maka dalam pembahasan materi ini akan dibahas hakikat proses komunikasi, saluran dan struktur komunikasi, dan cara-cara untuk dapat mengurangi sikap yang mengganggu baik karyawan maupun organisasi. • Keadaan Jasmani – Meliputi keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
  • 6. Hakikat dan Pentingnya Komunikasi • Komunikasi berasal dari bahasa latin ‘Communis’ yang berarti bersama atau ‘common’ kata oang Inggris. Jika kita mengadakan suatu komunikasi atas gagasan-gagasan, maka kita telah membentuk suatu tempat pertemuan bersama yang mendasari pemahaman. Komunikasi adalah suatu persoalan terpenting bagi setiap manajer. Pengelolaan adalah penyelesaian segala sesuatu melalui orang-orang lain, suatu tugas yang mengharuskan manajer bekomunikasi dengan orang lain.
  • 7. Hakikat dan Pentingnya Komunikasi • Semua perkiraan sehubungan dengan persentasi waktu yang tersita untuk proses-proses komunikasi adalah sangat tinggi, berkisar antara 75 sampai 90 persen dari jam kerja kita. “lima persen dari waktu komunikasi ini digunakan dalam menulis, 10 persen dalam membaca, 35 persen dalam berbicara, dan 50 persen dalam mendengarkan.” Jika tidak ada yang mendengarkan atau tidak ada yang mengerti apa yang sedang dikatakan atau ditulis, maka tidak ada komunikasi. • Aurelius A. Abbatiello dan Robert T. Bidstrup, “Listening and Understanding,” Personel Journal, vol. 48, no. 8, Agustus 1969, halaman 593.
  • 8. Saluran dan Struktur Komunikasi Dari gambar diatas, didapati bahwa : • Komunikasi terpusat dengan empat orang yang hanya dapat berkomunikasi dengan orang kelima sebagai pusatnya (manajer). • Konsep arus bebas yang setiap orang dapat vberkomunikasi dengan setiap orang lain. • Setiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua tetangganya. Dari gambar diatas, didapati bahwa :
  • 9. Saluran dan Struktur Komunikasi Berikut daftar-daftar saluran komunikasi ke atas : 1. Hubungan-hubungan tatap muka (face-to-face) 2. Pertemuan kelompok penyelia 3. Perwakilan pilihan khusus untuk seluruh organisasi yang secara periodik bertemu dengan manajemen puncak 4. Program buka mulut dimana para karyawan diberi nomor telepon untuk dihubungi 5. Kotak pengaduan tanpa nama (anonim) 6. Pertemuan tahunan karyawan 7. Prosedur keluhan 8. Daftar pertanyaan tentang moral 9. Wawancara pelepasan kerja 10. Kebijakan pintu terbuka 11. Serikat buruh 12. Desas-desus 13. Ombudsman (penampung keluhan) 14. Program penyuluhan karyawan
  • 10. Saluran dan Struktur Komunikasi Manajer juga harus menyusun saluran ke bawah tempat informasi dan komando dapat mengalir : 1. Rantai komando 2. Papan buletin dan poster 3. Majalah perusahaan 4. Surat kepada para karyawan 5. Buku pegangan karyawan 6. Rak-rak informasi 7. Sistem pengeras suara 8. Sisipan upah 9. Desas-desus (grapevine) 10. Laporan tahunan 11. Pertemuan kelompok 12. Serikat buruh
  • 11. Korelasi Antara Kedua Saluran dengan Kepuasan Manajer • Dalam suatu telaah, korelasi antara kepuasan manajer dan penggunaan saluran-saluran ke bawah adalah plus 0,33 yang berarti cukup besar. Sebaliknya, hubungan antara kepuasan dan penggunaan saluran-saluran keatas adalah minus 0,22 yang bisa cukup berarti. Para manajer harus berhati-hati terhadap kecenderungan untuk menggunakan saluran- saluran ke bawah secara berlebih-lebihan dengan menjamin tersedianya saluran-saluran ke atas. • Karlene H. Roberts dan Charles A. O’Reilly III, “Measuring Organizational Communication,” Journal of Applied Psychology, vol. 59, no. 3, Juni 1974, halaman 325.
  • 12. Saringan atau Sensor Komunikasi Pada saat informasi dikirim ke manajemen, si pengirim sangat menyadari bahwa hal itu dapat digunakan untuk dua maksud : • Untuk membantu pengkoordinasian dan pengendalian organisasi ke arah tujuan-tujuan pokok. • Untuk mengevaluasi pengirim tersebut dan mutu prestasinya.
  • 13. Saringan atau Sensor Komunikasi Sudah banyak usaha-usaha manajerial yang dilakukan untuk mengurangi jumlah dan tebalnya saringan-saringan wewenang yang menyumbat saluran-saluran komunikasi. Di antaranya adalah sebagai berikut : 1) Desentralisasi dan perluasan rentang kendali akan meratakan/memperendah struktur dan mengurangi jumlah saringan wewenang (authority filter). 2) Penggunaan ombudsman memungkinkan untuk melangkahi (by passing) tingkat- tingkat organisasi. 3) Para konsultan yang diangkat dapat menembus organisasi pada berbagai tingkat, dengan demikian mengurangi jumlah saringan wewenang. 4) Posisi-posisi staff yang diberi kuasa secara reguler dapat melangkahi tingkat-tingkat organisasi lini yang menghalangi perolehan informasi. 5) Impian ahli teknologi informasi tentang sistem informasi manajemen yang menyeluruh dengan suatu memori komputer yang tidak terbatas akan memberikan jalan langsung (direct access) kepada informasi. Tentunya diperkenankan untuk menolak jenis informasi tertentu kepada tingkat organisasi tertentu.
  • 14. Saringan atau Sensor Komunikasi Berikut survei yang dilakukan oleh Opinion Research Corporation : 1. Lebih dari setengah karyawan percaya bahwa menceritakan segala sesuatu yang dirasakannya tentang perusahaan kepada penyelianya mungkin akan memberikan “banyak kesulitan” kepada mereka. 2. Hampir tiga perempat karyawan merasa bahwa manajemen tidak tertarik pada masalah karyawan. 3. Sebagian besar menbilai penyelia mereka sebagai “orang yang menguasai” pekerjaan dan masalah-masalah operasi, tetapi hanya sepertiga yang mengatakan bahwa dia adalah “orang yang mudah” untuk membicarakan masalah, dan seperempat menilai penyelia mereka sebagai “orang yang mampu” menangani pengaduan-pengaduan dan saran-saran ang mendorong. 4. Kurang dari seperempat merasa bahwa manajemen biasanya mengambil tindakan langsung dalam hubungan dan pengaduan-pengaduan karyawan. 5. Hampir tiga perempat dari para penyelia merasa bahwa mereka membutuhkan lebih banyak pelatihan dalam praktek-praktek komunikasi, khususnya dalam bagaimana cara mendengarkan. • Alfred Vogel, “Why Don’t Employees Speak Up?” Personel Administration, vol. 30, no. 3, Mei-Juni 1974, halaman 20-22.
  • 15. Saringan atau Sensor Komunikasi • Tidak sia-sia dibuatnya pelatihan semacam itu sebagaimana dibuktikan oleh suatu badan telaah dalam enam kantor suatu perusahaan besar yang bergerak dalam bidang kebutuhan masyarakat (public utility). Menurut telaah tersebut tingkat keterbukaan yang dirasakan antara penyelia dan bawahan jelas mempengaruhi kepuasan karyawan. Makin besar keterbukaan baik dari penyelia maupun dari bawahan, atau keduanya, makin besar tingkat kepuasan karyawan terhadap perusahaan, pekerjaan, dan penyelia. • Ronald J. Burke dan Douglas S. Wilcox, “Effectof Different Patterns and Degrees of Openess in Superior-SubrodinateCommunication on Subrodinate Job Satisfaction,” Journal of The Academy of Management, vol. 12, no. 3, September 1969, halaman 326.
  • 17. Jendela Johari (Johari’s Window) 1. Open area, ‘daerah aktivitas bebas’. Ini adalah informasi tentang orang - perilaku, sikap, perasaan, emosi, pengetahuan, pengalaman, keterampilan, pandangan, dll - yang dikenal oleh orang ('diri') dan dikenal oleh kelompok ('orang lain'). 2. Blind Area, ‘daerah buta’. Adalah informasi yang diketahui oleh orang lain tapi tidak oleh orang itu sendiri. Daerah ini buta juga bisa disebut sebagai ketidaktahuan tentang diri sendiri. Untuk mengurangi daerah ini, diperlukan umpan balik yang jujur dari orang-orang lain tentang gaya pribadi seseorang.ungkapan lama, “Temanmu yang terbaiknpun tidak akan menceritakan kepadamu”, menunjukkan adanya golongan informasi semacam itu. 3. Hidden/Facade area, adalah tersembunyi, hanya diri sendiri yang tahu dan tidak diketahui orang lain. Hal ini bersifat melindungi yang bagi semua orang dianggap perlu sampai tingkat tertentu untuk mempetahankan diri. 4. Unkwon, tidak satupun yang tahu. Informasi yang ada namun tidak diketahui oleh semua orang, Hall menyatakan bahwa hal ini menunjukkan adanya potensi yang tersembunyi, yang tidak disadari. • Jay Hall, “communication Revisited”, CaliforniaManagement Review, vol. 15, no. 3, Musim Semi 1973, hal. 58.
  • 18. Proses Komunikasi Semua orang memiliki jendela joharinya sendiri, luas maupun sempit. Dalam menyampaikan informasinya terdapat tiga unsur pokok : • Pengiriman isyarat • Media pengiriman isyarat • Penerima. Pengirim bisa saja mengirimkan pesan kepada penerima dalam bentuk kode, baik berupa angka, huruf, maupun simbol, dan lain sebagainya. Berikut adalah lambang-lambang komunikasi. • Kata-kata • Tindakan • Gambar • Angka
  • 19.
  • 20. Proses Komunikasi Pengirim dapat mengirim informasi dengan : • Berbicara • Menulis • Bertindak • Menggambar Penerima dapat menerima pesan dengan : • Mendengar • Membaca • Mengamati Begitu pun penerima memberikan umpan balik terhadap apa yang ia terima. Maka dengan begitu, komunikasi tersebut merupakan komunikasi yang sempurna.
  • 22. Penyuluhan • Salah satu bentuk komunikasi yang lebih canggih dalam usaha memelihara sikap konstruktif karyawan adalah penyuluhan. Dapat dilihat bahwa keterbukaan dan keterusterangan yang maksimal dapat dilakukan antara penyuluh (counselor) dan yang disuluh (counselee).
  • 23. Pendekatan dalam Penyuluhan 1. Penyuluhan yang bersifat mengarahkan Setelah penyuluh atau karyawan mengemukakan hakikat kesulitan penyuluh pengarah mengendalikan pembicaraan. Kemungkinan sekali dia akan membiarkan karyawan mencari penyelesaian secara bebas dengan mengarahkan serangkaian pertanyaan yang menuntun karyawan tersebut. • Misal, salah satu kesulitan karyawan adalah keterlambatan yang kronis. Penyuluh bersifat mengarahkan, setelah menyalahkan perilaku itu, mungkin bertanya kepada karyawan mengalami kesulitan ini. Seringkali menghasilkan jawaban yang tidak menyatakan pendapat. Penyuluh kemudian segera melancarkan serangkaian pertanyaan yang menuntun : apakah anda terlalu banyak tidur? Apakah anda mempunyai kesulitan mobil? Apakah anak-anak yang menjadi sebabnya? Apakah anda terlalu banyak bekerja? dan sebagainya.
  • 24. Pendekatan dalam Penyuluhan • Alat koreksi utama penyuluh dalam menemukan hakikat kesulitan itu adalah dengan nasihat, peringatan, desakan, pujian, dan penenteraman hati kembali. Terkadang, penyuluh menggunakan pujian dan penenteraman hati untuk mendorong karyawan mengatasi masalah, atau untuk menyadari bahwa sebenarnya tidak ada masalah yang timbul.
  • 25. Pendekatan dalam Penyuluhan 2. Penyuluhan yang tidak bersifat mengarahkan Peranan penyuluh dan karyawan hampir sama, tidak ada usaha menciptakan hubungan atasan-bawahan. Dibagi menjadi tiga bagian a) Mengendorkan ketegangan b) Mengembangkan wawasan c) Mengadakan rencana dan pilihan-pilihan baru Tugas yang sulit bagi penyuluh, adalah menangani perasaan- perasaan yang negatif. Karyawan mungkin menyerang organisasi, karyawan lain, atau si penyuluh.
  • 26. Pengorganisasian penyuluhan • Memilih orang yang tepat dalam melaksanakan penyuluhan, pilihan yang paling jelas ialah penyelia langsung atau seorang penyuluh staff personalia. Dapat juga dilakukan oleh personalia professional dari luar seperti para psikiater, ahli psikologi, dan wakil organisasi-organisasi keagamaan. – Keith Davis menyatakan usulan terhadap penyuluhan dengan “penyuluhan kooperatif”, yang diawali dengan mengutarakan kesulitan-kesulitan, dan penyelia menerima sebagai peran pertamanya ialah mendengarkan secara aktif, jeli, dan bersungguh-sungguh. • Sesudah mendengar semua kesulitan tersebut,maka diambil peran yang bersifat mengarahkan dalam penyuluhan. Pemberian nasihat dalam bidang ini harus dihindarkan.
  • 28. Keselamatan dan Kesehatan Kerja • Dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari karyawan/pekerja di sektor kesehatan tidak terkecuali di Rumah Sakit maupun perkantoran, pastinya semua dengan resiko bahaya di tempat kerjanya. Resiko ini bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat tergantung jenis pekerjaannya. – Karena semakin rumit dan berbahayanya hakikat operasi-operasi industri modern maka pada tahun 1970 disahkan undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Occupational Safety and Health Act/OSHA).
  • 29. Prosedur Keselamatan • Process Safety Management (PSM) adalah merupakan suatu regulasi yang di keluarkan oleh U.S. Occupational Safety and Health Administration (OSHA), tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan. OSHA mengusulkan suatu standar yang mengatur cara penanganan bahan-bahan kimia berbahaya dan membuat suatu program secara komprehensif dan terintegrasi ke dalam proses teknologi, prosedur dan manajemen praktis. Kemudian OSHA mengeluarkan suatu regulasi tentang penanganan, penggunaan dan proses bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya (Title 29 of CFR Section 1910.119).
  • 30. Prosedur Keselamatan PSM ini awalnya dibuat untuk melindungi sejumlah industri yang ditandai dengan kode SIC, dimana prosesnya melibatkan lebih dari 5 ton bahan mudah terbakar dan 140 bahan beracun dan reaktif. Secara garis besar persyaratan yang dibuat oleh OSHA PSM adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisa bahaya proses di tempat kerja untuk mengidentifikasi dan mengontrol bahaya dan meminimalkan konsekuensi dari kecelakan yang sangat parah atau fatal. 2. Menyesuaikan kontrol rekayasa terhadap fasilitas dan peralatan produksi, proses, dan bahanbakuuntuk mencegah kecelakaan yang fatal. 3. Mengembangkan sistem manajemen kontrol untuk mengendalikan bahaya, melindungi lingkungan dan memberikan keselamatan dan kesehatan terhadap pekerja. 4. Membuat administrasi kontrol untuk perubahan fasilitas, prosedur operasi, keselamatan kerja, training dan sebagainya untuk meningkatkan kesadaran pekerja terhadap keselamatan kerja. 5. Melakukan audit berkala untuk mengukur efektifitas PSM standar.
  • 31. Prosedur Keselamatan Elemen-elemen yang terdapat dalam OSHA PSM adalah sebagai berikut: 1. Process Safety Information 2. Process Hazard Analysis 3. Operating Procedures 4. Employee Participation 5. Training 6. Contractors 7. Pre-Startup Safety Review 8. Mechanical Integrity 9. Hot Work Permit 10. Management of Change 11. Incident Investigation 12. Emergency Planning and Response 13. Compliance Audits 14. Trade Secret – OSHA 18000 series: (derived from a British Standard, OHSAS is intended to be compatible with ISO 9000 and 14000 series standards, but is not itself an ISO standard).
  • 32. Kesehatan • Selain keselamatan, kesehatan juga berisiko dalam dunia industri. Walaupun kecelakaan kerja merupakan bahaya yang paling besar, namun bahaya kesehatan yang seringkali tersembunyi dalam lingkungan teknologi kita yang sangat rumit. Terdapat banyak kasus-kasus yang berhubungan dengan gangguan kesehatan. • Pekerja pertanian memiliki risiko luka, penyakit paru-paru akibat paparan asap mesin, kebisingan, sakit kulit, dan kanker akibat bahan kimia seperti pestisida. Pada pertanian industri, kecelakaan melibatkan penggunaan alat dan mesin pertanian. Kecelakaan yang paling umum adalah traktor yang terguling. Pestisida dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam pertanian juga berbahaya bagi kesehatan pekerja, mampu mengakibatkan gangguan kesehatan organ dan kelainan kelahiran bayi. – "NIOSH Workplace Safety & Health Topic: Agricultural Injuries". Cdc.gov. 2012-07-13. – "NIOSH Pesticide Poisoning Monitoring Program Protects Farmworkers". Cdc.gov. 2009-07-31.
  • 33. Kesehatan • Ada satu badan yang dibentuk untuk menentukan standar kesehatan, yaitu NIOSH (National Institute of Occupational Safety and Health) untuk kemudian diserahkan kepada OSHA untuk disetujui dan dilaksanakan. – R.S. Bridger, Ph. D.,Introduction to Ergonomics, R. R. Donnelley and Sons Company, USA, 1995 p.170.
  • 34. NIOSH (National Institute of Occupational Safety and Health) Adapun fungsi dan tujuan berdirinya NIOSH antara lain : 1. Menginvestigasi potensi bahaya kerja di dalam suatu lingkungan kerja. 2. Mengevaluasi bahaya di tempat kerja, termasuk bahan-bahan kimia untuk mesin. 3. Membuat metode untuk mencegah penyebaran penyakit, cidera, dan cacat. 4. Menentukan prioritas pekerjaan-pekerjaan yang perlu dievaluasi lebih lanjut. 5. Melakukan penelitian dan memberikan rekomendasi ilmiah untuk melindungi pekerja. 6. Memberikan pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkan individu di bidang keselamatan dan kesehatan.
  • 35. Undang-undang Kompensasi Karyawan • Yang menangani masalah keselamatan kerja sebelum OSHA adalah National Commission On State Workmen's Compensation Laws, dengan menentukan standarisasi kompensasi terhadap karyawan berdasarkan resiko pekerjaan yang dilakukannya. Terdapat kompensasi pengganti untuk upah yang biasa dan tunjangan pengobatan. • Badan ini menyarankan penentuan 100 persen dari upah mingguan rata-rata negara bagian itu untuk mereka yang tidak mampu bekerja sepenuhnya untuk sementara dan 66 2/3 persen untuk mereka yang tidak mampu bekerja sepenuhnya untuk selama-lamanya.
  • 36. Program Keselamatan Tindakan yang efektif dalam bidang apa pun memerlukan perencanaan terlebih dahulu, setelah itu dibuatlah suatu program yang akan dijalankan, program-program tersebut dapat dibentuk dari satu atau beberapa unsur sebagai berikut. 1. Dukungan manajemen puncak 2. Pengangkatan seorang direktur keselamatan 3. Perekayasaan suatu pabrik dan operasi yang aman 4. Pendidikan semua karyawan untuk bertindak secara aman 5. Cara-cara pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan : a. Pelantikan para karyawan baru b. Penekanan titik-titik keselamatan selama sidang-sidang pelatihan, khususnya dalam pelatihan di tempat kerja c. Usaha-usaha khusus yang dilakukan oleh penyelia tingkat pertama d. Pembentukan komite keselamatan karyawan e. Penggunaan majalah perusahaan f. Bagan-bagan, poster, dan peragaan yang menekankan kebutuhan untuk bertindak dengan aman 6. Pengadaan dan penyimpanan 7. Analisis kecelakaan 8. Kontes keselamatan 9. Pelaksanaan peraturan-peraturan
  • 37. Program Kesehatan Kesehatan Jasmani • Balai kesehatan kerja akan menambahkan syarat-syarat berikut pada pemeriksaan jasmani dalam penempatan tenaga kerja sehingga program tersebut diorganisasikan dengan tepat : a) Suatu ketentuan tentang kebijakan kesehatan dan pengobatan. b) Pelaksanaan pemeriksaan jasmani secara berkala untuk semua karyawan yang tidak terlindung dari bahaya-bahaya kesehatan. c) Tersedianya fasilitan-fasilitas untuk pemeriksaan jasmani sukarela secara berkala bagi semua karyawan. d) Suatu staff konsultasi medis yang mampu (kompeten). e) Perhatian yang sistematis pada sanitasi, tindakan pencegahan demi keselamatan, dan hegiene industri. f) Seorang pejabat kesehatan, kepala yang melapor kepada seorang anggota manajemen yang bertanggung jawab. g) Suatu klinik yang diperlengkapi dengan baik untuk kasus-kasus darurat dan pemeriksaan jasmani. h) Personalia medis dan perawatan yang memenuhi syarat dengan tepat.
  • 38. Program Kesehatan Kesehatan Mental • Misal terdapat kasus karyawan yang kecanduan alkohol, maka penyelia dapat melakukan tindakan untuk mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul dengan beberapa prosedur sebagai berikut : 1) Penyelia menyimpan catatan-catatan yang teliti tentang prestasi karyawan seperti produktivitas, ketidakhadiran, keterlambatan, peninggalan tempat kerja, peringatan-peringatan, alasan-alasan yang inovatif, dan sebagainya. 2) Walaupun mencurigai alkohol sebagai sumbernya, penyelia hanya berbicara dengan karyawan tersebut tentang catatan prestasinya yang obyektif. 3) Jika prestasi tidak berubah, disarankan agar karyawan itu diminta menyertai penyelia dalam pertemuan dengan seorang penyuluh dalam unit personalia. 4) Selama tahap-tahap dalam pertemuan ini, penyelia menyajikan catatan prestasi yang obytektif kemudian meninggalkan pertemuan itu. 5) Penyuluh itu memberi pengarahan dan mengungkapkan bahwa suatu pemberhentian akan terjadi jika tidak memperbaiki prestasi. 6) Jika karyawan itu menunjukkan alkohol sebagai penyebab dari kesulitan-kesulitannya, maka dikirimkan kepada badan penanggulangan yang sesuai seperti ahli psikologi, atau tempat terapi khusus untuk para alcoholics. 7) Penyuluh bmengikuti kasus tersebut selama 1 tahun sesudah di tangan pihak luar guna menentukan tingkat pemulihan yang dicapai.
  • 39. Ketidakhadiran Faktor-faktor yang terdapat dalam tingkat ketidakhadiran : a) Nama karyawan b) Alasan-alasan yang diberikan c) Alasan-alasan yang diproyeksikan d) Umur e) Jenis kelamin f) Tanggal/hari
  • 40. Kesimpulan • Maka dapat dilihat bagaimana kegiatan manajemen berupa pemeliharaan haruslah berjalan dengan baik, karena pemeliharaan karyawan adalah suatu hal yang sangat kompleks, dimulai dari komunikasi yang harus terjalin, terstruktur, dan dengan penyampaian yang baik serta penyuluhan yang tepat, hingga sampai pada tingkat keselamatan dan kesehatan kerja. Segala bentuk kendala dan penyimpangannya pun harus dapat ditanggulangi dengan tepat yang menilai apakah seorang penyelia atau manajer dapat melakukan tugasnya dengan baik atau tidak. • Jika tidak bisa, maka bukan tidak mungkin karyawan tidak dapat memberikan dampak positif pada perusahaan, maka pemeliharaan karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar dapat meningkatkan kinerja dan hasil yang baik dalam organisasi dalam mewujudkan tujuan bersama, tujuan anggota maupun organisasi itu sendiri.
  • 41. Demikian Presentasinya, semoga dapat diimplementasikan selanjutnya dalam bentuk kerja yang nyata