Analisis SWOT koperasi mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi. Kekuatan termasuk dukungan politik dan anggaran yang memadai, tetapi kelemahan adalah keterbatasan sarana prasarana. Peluangnya adalah iklim usaha yang kondusif dan dukungan perkuatan bagi koperasi, sementara ancamannya adalah persaingan dan kualitas SDM yang rendah.
1. ANALISIS SWOT KOPERASI
Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), dan
Ancaman (Threat) yang terjadi dalam dalam intitusi atau lembaga yang mengevaluasi dirinya
sendiri maupun pesaing (dalam kasus ini adalah koperasi).
Kekuatan (Strenght)
Anggaran pembangunan yang cukup memadai
Komitmen Pimpinan Kementerian Koperasi untuk
menegakkan birokrasi yang efisien dan efektif serta
akuntabel
Dukungan politik dari masyarakat, pemerintah
daerah dan lembaga legislatif
(kebijakan pro koperasi)
lebih mudah mensinergikan
sumber daya yang ada di
masyarakat dan dunia usaha
untuk pemberdayaan
koperasi di Indonesia.
Kendala (Weakness)
Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang yang
persebarannya kurang merata dan kurang memadai
Perspektif pimpinan instansi pemerintah dan dunia
usaha bahwa pemberdayaan koperasi semata-mata
urusan Kementerian Koperasi
Kendala utama mensinergikan
potensi dan sumberdaya untuk
pemberdayaan koperasi
Peluang (Opportunity)
Pulihnya perekonomian nasional dari krisis ekonomi dan
pertumbuhan ekonomi selama tahun mendatang
Otonomi daerah yang lebih baik + perimbangan keuangan
yang lebih adil serta kedekatan pemda dengan
permasalahan pelaku ekonomi di wilayahnya
Ketersediaan tenaga kerja yang mutunya makin
meningkat serta sumber daya alam yang beraneka ragam
kemauan politik yang kuat dari pemerintah + komitmen
membangun sistem ekonomi yang lebih demokratis
berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan
Tuntutan masyarakat untuk pembangunan yang makin
berkeadilan dan transparan
Pranata konstitusi dan aturan pelaksanaannya (GBHN, UU
UU Perkoperasian, dan UU Propenas) yang memberikan
prioritas pembangunan ekonomi pada koperasi
mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan
Ancaman (Treats)
Adanya agenda neo liberalisasi dari dunia internasional
Yuca Siahaan
Menciptakan peluang baru,
iklim berusaha yang kondusif
dan dukungan perkuatan bagi
Koperasi
2.
Bertambahnya pelaku pasar multinasional yang sangat
inovatif dan mampu menyajikan produk dan layanan yang
lebih baik
Penegakan hukum yang belum efektif (maraknya peredaran
barang impor illegal)
rendahnya kualitas SDM,Produktivitas + daya saing koperasi
mekanisme pasar yang berkeadilan belum efektif berfungsi
keterbatasan keuangan negara untuk menstimulan
pembangunan ekonomi
Belum optimalnya pelaksanaan otonomi daerah untuk
mendukung pemberdayaan koperasi
Belum lengkapnya kelembagaan pemberdayaan Koperasi
Rendahnya partisipasi anggota koperasi dalam kegiatan
usaha koperasi
Rendahnya tingkat kepedulian, kemampuan dan kualitas
pembina dalam memberdayakan Koperasii
Yuca Siahaan
mengancam upaya
pemberdayaan usaha
Koperasi secara cepat dan
berkesinambungan