SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
BAGIAN V:
Dosen: Ferry Prasetyia
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
V: TEORI EKSTERNALIT
a, SE., MAppEc
JURUSAN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
i
TAS
1
I. PENDAHULUAN ...........................................................................................................2
II.DEFINISI EKSTERNALITAS.......................................................................................4
III. MACAM – MACAM EKSTERNALITAS DAN CONTOHNYA ...............................6
IV. CONTOH-CONTOH EKSTERNALITAS…………………………………………12
a. Efek suara mesin ketik………………………………………………………….12
b. Tragedi sumber daya bersama………………………………………………...13
V. TEOREMA COASE ...................................................................................................14
VI. INEFISIENSI PASAR...............................................................................................16
VII. SOLUSI UNTUK MENGATASI EKSTERNALISASI..........................................18
a. Regulasi...................................................................................................................18
b. Pajak pigouvian ......................................................................................................19
c. Subsidi......................................................................................................................21
d. Internalisasi .............................................................................................................21
VIII . KESIMPULAN.......................................................................................................22
IX. STUDI KASUS ..........................................................................................................25
X. PERTANYAAN...........................................................................................................28
XI . KATA KUNCI............................................................................................................31
XII. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………32
2
I. PENDAHULUAN
Dalam suatu perekonomian modern, setiap aktivitas mempunyai
keterkaitan dengan aktivitas lainnya. Apabila semua keterkaitan antara suatu
kegiatan dengan kegiatan lainnya dilaksanakan melalui mekanisme pasar atau
melalui suatu sistem, maka keterkaitan antar berbagai aktivitas tersebut tidak
menimbulkan masalah. Akan tetapi banyak pula keterkaitan antar kegiatan
yang tidak melalui mekanisme pasar sehingga timbul berbagai macam
masalah. Keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui
mekanisme pasar adalah apa yang disebut dengan eksternalitas.Secara umum
dapat dikatakan bahwa eksternalitas adalah suatu efek samping dari suatu
tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang menguntungkan
maupun yang merugikan.
Efek samping dari suatu kegiatan atau transaksi ekonomi bisa positif
maupun negatif Dalam kenyataannya, baik dampak negatif maupun efek positif
bisa terjadi secara bersamaan dan simultan. Dampak yang menguntungkan
misalnya seseorang yang membangun sesuatu pemandangan yang indah dan
bagus pada lokasi tertentu mempunyai dampak positif bagi orang sekitar yang
melewati lokasi tersebut. Sedangkan dampak negatif misalnya polusi udara, air
dan suara. Ada juga eksternalitas yang dikenal sebagai eksternalitas yang
berkaitan dengan uang yang muncul ketika dampak eksternalitas itu
disebabkan oleh meningkatnya harga.
Misalnya, suatu perusahaan didirikan pada lokasi tertentu atau kompleks
perumahan baru dibangun, maka harga tanah tersebut akan melonjak tinggi.
Meningkatnya harga tanah tersebut menimbulkan dampak eksternal yang
negatif terhadap konsumen lain yang ingin membeli tanah disekitar daerah
tersebut. Dalam contoh diatas efek tersebut dalam perubahan harga tanah,
dimana kesejahteraan masyarakat berubah tetapi perubahan itu akan kembali
ke keadaan keseimbangan karena setiap barang akan menyamakan rasio
harga-harga barang dengan harga keseimbangan. Jadi, suatu fakta bahwa
tindakan seseorang dapat mempengaruhi orang lain tidaklah berarti adanya
kegagalan pasar selama pengaruh tersebut tercermin dalam harga-harga
sehingga tidak terjadi ketidak efisienan dalam perekonomian.
Jadi yang dimaksud dengan eksternalitas hanyalah apabila tindakan
seseorang mempunyai dampak terhadap orang lain (atau segolongan orang
3
lain) tanpa adanya kompensasi apapun juga sehingga timbul inefisiensi dalam
alokasi faktor produksi.
Dalam materi eksternalitas itu sendiri terdapat teori-teori yang menjadi
landasan terlaksananya eksternalitas itu sendiri. Teorema coase disini
merupakan suatu pendapat yang dikemukakan oleh Ronald coase . Teorema
coase menjelaskan apabila pihak-pihak swasta dapat melakukan tawar-
menawar mengenai alokasi sumber-sumber daya tanpa harus mengeluarkan
biaya, mereka dapat menyelesaikan masalah eksternalitas mereka sendirinya.
Disamping itu juga terdapat inefesiensi . Maksud dari inefesiensi ini
apabila eksternalitas tidak dapat mengalokasikan sumber-sumber ekonomi
secara efisien sehingga muncullah inefesiensi pasar. Dalam eksternalitas
sering mengalami berbagai macam jenis permasalahan. Oleh karena itu
terdapat solusi-solusi dalam menghadapi eksternalitas. Solusi-solusi itu berupa
Regulasi, Pajak pigovian dan adanya subsidi yang diberikan.
Penyusunan makalah ini, bertujuan untuk memberikan manfaat bagi para
pembaca tentang pengetahuan dunia perbankan khususnya mata kuliah
ekonomi publik tentang bagaimana eksternalitas itu terjadi dan bagaimana
cara mengatasinya.
4
II. DEFINISI EKSTERNALITAS
Dalam mata kuliah ekonomi publik, kita sering sekali mendengar istilah
“eksternalitas”. Sebenarnya apa sih definisi dari eksternalitas itu?.
.Eksternalitas digambarkan sebagai efek yang dirasakan oleh seseorang yang
ditimbulkan oleh tindakan orang lain. Dalam berbagai literatur ada beberapa
definisi eksternalitas dan klasifikasi dari berbagai jenis eksternalitas. Definisi
eksternalitas secara implisit membedakan antara dua kategori yaitu
eksternalitas dalam hal hubungan laba dan eksternalitas konsumsi setiap kali
tingkat utilitas terpengaruh
Eksternalitas hadir setiap kali kesejahteraan (utilitas atau keuntungan)
beberapa agen ekonomi yang secara langsung dipengaruhi oleh tindakan
agen lain baik konsumen ataupun produsen di dalam perekonomian.
Contohnya saja eksternalitas ada jika produktivitas perikanan dipengaruhi oleh
kilang minyak yang berada di hulu sungai yang mencemari air sungai
sehingga produktivitas perikanan menjadi turun.
Eksternalitas juga menyatakan hubungan antara agen ekonomi yang
terletak diluar sistem harga ekonomi. Tingkat eksternalitas yang dihasilkan
tidak dikontrol secara langsung oleh harga, sehingga standar efisiensi pada
keseimbangan pasar tidak dapat diterapkan. Contoh sehari-hari termasuk
polusi pabrik yang merugikan perikanan lokal dan iri hati yang dirasakan saat
tetangga bangga menampilkan mobil barunya. Eksternalitas tersebut tidak
dikendalikan secara langsung oleh harga. Namun konsumen atau suatu
perusahaanlah yang dapat secara langsung dipengaruhi oleh tindakan dari
agen lain dalam perekonomian, yaitu, mungkin ada efek eksternal dari
tindakan konsumen lain atau perusahaan.
Eksternalitas juga dapat didefinisikan sebagai biaya ekonomi atau
manfaat yang merupakan produk sampingan dari kegiatan ekonomi tetapi
yang dialokasikan di luar sistem pasar. Ini berarti bahwa pembuat
eksternalitas tidak memiliki insentif untuk mempertimbangkan biaya eksternal
atau manfaat yang dihasilkan. Hal ini sama persis dengan definisi yang
diberikan sebelumnya, bahwa eksternalitas adalah biaya ekonomi atau
manfaat yang merupakan produk sampingan dari kegiatan ekonomi tetapi
yang dialokasikan di luar sistem pasar.
5
Contoh lain dari eksternalitas adalah orang yang membakar daun ketika
tetangganya berusaha piknik di halaman belakang yang menghasilkan
eksternalitas, dan seperti pabrik yang memproduksi polusi udara dan yang
harus dihirup oleh mereka yang tinggal di dekatnya. Dari contoh tersebut jelas
bahwa ada hubungan erat antara hak kekayaan buruk didefinisikan dengan
eksternalitas. Jika hak milik jelas maka pertukaran dapat terjadi dan tidak akan
ada eksternalitas.
Selain itu da dua kategori utama dari definisi eksternalitas, yang pertama
mendefinisikan eksternalitas berdasarkan efek yang timbulkan dan yang
kedua mendefinisikan eksternalitas berdasarkan faktor penyebab dan
konsekuensinya. Definisi eksternalitas berdasarkan efek yang di timbulkan
yaitu eksternalitas akan timbul setiap kali kesejahteraan beberapa agen
ekonomi yang utilitas atau laba meliputi variabel riil dengan nilai yang dipilih
oleh orang lain tanpa memperhatikan efek kesejahteraan orang lain yang
mempengaruhi mereka.
Jika ditinjau dari segi efek yang ditimbulkan, definisi eksternalitas
menunjukkan umumnya pasar gagal untuk mencapai eksternalitas.
Penekanannya pada hilangnya peran pasar dan inefisiensi dalam tawar-
menawar informasi yang tidak lengkap.
Efek rumah kaca adalah salah satu contoh konsekuensi dari eksternalitas
tetapi masih banyak contoh eksternalitas yang lainnya. Pada awalnya,
eksternalitas tidak dipandang sebagai masalah ekonomi, tetapi lama-
kelamaan keberadaan eksternalitas dipandang menjadi sebuah teori ekonomi.
6
III. MACAM – MACAM EKSTERNALITAS DAN CONTOHNYA
Macam-macam eksternalitas ditinjau dari segi dampaknya dibagi menjadi dua
yaitu:
1. Eksternalitas positif
Eksternalitas positif adalah tindakan seseorang yang memberikan
manfaat bagi orang lain, tetapi manfaat tersebut tidak dialokasikan di
dalam pasar. Jika kegiatan dari beberapa orang menghasilkan manfaat
bagi orang lain dan orang yang menerima manfaat tersebut tidak
membayar atau memberikan harga atas manfaat tersebut maka nilai
sebenarnya dari kegiatan tersebut tidak tercermin dalam kegiatan pasar.
Contohnya adalah ada sebuah keluarga yang memperbaiki
rumahnya sehingga keluarga tersebut membuat keseluruhan lingkungan
sekitar menjadi bagus sehingga menghasilkan keuntungan eksternal
kepada para tetangga. Manfaatnya adalah lingkungan mereka sekarang
menjadi lebih menyenangkan, selain itu tetangga juga mungkin bisa
mendapat keuntungan financial dari keluarga yang memperbaiki
rumahnya tersebut. Dilingkungan yang bagus sebuah rumah akan lebuh
laku dijual daripada di lingkungan yang kumuh sehingga manfaat
eksternal dapat berubah menjadi keuntungan finansial bagi penerima
eksternalitas.
Karena eksternalitas positif, memungkinkan terlalu sedikitnya
renovasi dan pemeliharaan akan terjadi di lingkungan, sehingga mungkin
optimal untuk melakukan sejumlah besar renovasi di lingkungan, tetapi
tidak ada yang bersedia untuk mengambil langkah pertama. Di lingkungan
kumuh, semua keluarga mungkin bersedia untuk memperbaiki rumah
mereka jika semua tetangga mereka akan memperbaiki rumah mereka
juga. Tapi tidak ada yang mau menginvestasikan banyak uang untuk
memperbaiki rumah di lingkungan kumuh, sehingga mereka yang ingin
rumah lebih bagus akan cenderung pindah ke lingkungan yang lebih
bagus daripada berinvestasi dalam meningkatkan rumah mereka di
daerah kumuh. Akhirnya seluruh lingkungan dapat memburuk karena
tidak ada yang memiliki insentif untuk melakukan perbaikan.
7
Contoh eksternalitas positif adalah ketika si A memainkan musik
sambil bernyanyi dan si B sedang galau. Ketika si B mendengarkan si A
memainkan musik sambil bernyanyi, kegalauan si B menjadi hilang
karena si B menikmati alunan simponi yang indah yang di mainkan si A.
P
S
P*………………………………
Pa………………….. eksternal benefit
D+E
D
Qa Q* Q
Sumber : Public Finance
Keterangan : Eksternalitas Positif
Penjelasan:
Mula-mula perusahaan memproduksi output sebesar Qa dengan
harga sebesar Pa maka kurva permintaannya ada disepanjang kurva D.
Karena adanya eksternal benefit maka perusahaan meningkatkan
produksi outputnya menjadi Q* dan menaikkan harga menjadi P* maka
kurva permintaan pun berubah bergeser ke kanan atas disepanjang D+E
2. Eksternalitas negatif
Eksternalitas negatif adalah biaya yang dikenakan pada orang lain
di luar sistem pasar sebagai produk dari kegiatan produktif. Contoh dari
eksternalitas negatif adalah pencemaran lingkungan. Di daerah industri,
8
pabrik-pabrik sering mencemari udara dari produksi output, misalnya, dan
orang-orang di sekitarnya harus menderita konsekuensi negatif dari udara
yang tercemar meskipun mereka tidak ada hubungannya dengan
memproduksi polusi.
Ketika suatu perusahaan tidak harus membayar harga untuk
menggunakan sampai udara bersih, menggunakan terlalu banyak,
sehingga polusi udara yang berlebihan. Perusahaan menggunakan udara
bersih terlalu banyak karena perusahaan tidak harus membayar untuk
sumber daya yang digunakan.
Salah satu solusi yang jelas untuk masalah ini adalah dengan
mewajibkan perusahaan untuk membayar harga sama dengan biaya
kesempatan dari polusi itu yang menyebabkan, hanya karena harus
membayar biaya kesempatan di pasar untuk semua input lainnya ke
proses produksinya.
Agen-agen ekonomi harus memperhatikan biaya kesempatan dari
tindakan mereka bagi mereka untuk memiliki insentif untuk
mengalokasikan sumber daya secara efisien. Sistem harga memaksa
akuntabilitas ini dengan mengharuskan agen-agen ekonomi untuk
membayar biaya kesempatan dari sumber daya yang mereka gunakan.
Karena sumber daya yang dialokasikan secara internal ke pasar, harga
pasar umumnya mencerminkan biaya kesempatan dari barang dan jasa.
Contoh eksternalitas negatif adalah ketika seseorang merokok
dan orang yang berada disampingnya mencium asap rokok tersebut. Itu
berarti orang yang mencium asap rokok tersebut menerima dampak
negatif atau dengan kata lain dirugikan karena tindakan orang yang
merokok tersebut.
9
P S+E
S
P*………………….. Cost of eksternality
= optimal tax
Pa………………………………
D
Q* Qa Q
Sumber: Public Finance
Keterangan: Eksternalitas negatif
Penjelasan:
Gambar diatas menunjukkan kurva permintaan dan kurva
penawaran dalam suatu industry yang dalam proses produksinya
menghasilkan biaya eksternalitas bagi orang lain. Mula-mula industry
tersebut memproduksi output sebesar Qa dengan harga sebesar Pa
maka kurva penawarannya sepanjang kurva S.
Dengan adanya biaya eksternalitas yaitu diwajibkannya
membayar pajak oleh pemerintah untuk setiap eksternalitas yang
ditimbulkan maka, industry tersebut mengurangi produksi outputnya
menjadi Q* dan menaikkan harga yang mula-mula sebesar Pa sekarang
harga outputnya menjadi P*. Oleh karena itu kurva penawarannya
bergeser ke kiri atas di sepanjang kurva S+E.
10
Sedangkan macam-macam eksternalitas jika ditinjau dari segi pihak-pihak
yang melakukan dan pihak yang menerima akibat dari eksternalitas dapat dibagi
menjadi empat yaitu:
1. Eksternalitas produsen terhadap produsen
Eksternalitas produsen terhadap produsen terjadi ketika output dan
input yang digunakan oleh suatu perusahaan mempengaruhi output dan
input yang digunakan oleh perusahaan lain.
Contoh eksternalitas produsen terhadap produsen adalah produksi output
perusahaan hulu sungai mencemari air di hilir sungai sehingga
menghancurkan sumber daya perikanan dan mempengaruhi industry
perikanan. Selain itu contoh lainnya adalah di negara berkembang
pengoperasian hotel dekat pantai dapat menyebabkan pencemaran
sumber daya laut, sehingga merusak industry perikanan serta keindahan
pemandangan bawah air.
2. Eksternalitas produsen terhadap konsumen
Dalam kasus eksternalitas produsen terhadap konsumen eksternalitas
terjadi ketika fungsi utilitas konsumen tergantung pada output dari
produsen. Jenis eksternalitas terjadi dalam kasus polusi suara oleh
pesawat udara, dan efek dari emisi pabrik.
Contoh lain yang sering terjadi adalah suatu pabrik yang mengeluarkan
asap proses produksinya, akan menyebabkan polusi udara. Udara kotor
tersebut akan dihirup oleh masyarakat yang bertempat tinggal disekitar
pabrik. Hal ini menyebabkan utilitas masyarakat tersebut untuk tinggal
disekitar pabrik menjadi turun karena pabrik tidak memberikan ganti rugi
apapun kepada masyarakat
3. Eksternalitas konsumen terhadap produsen
Jenis eksternalitas konsumen terhadap produsen jarang terjadi
didalam praktek. Eksternalitas konsumen terhadap produsen meliputi
efek dari kegiatan konsumen terhadap output perusahaan.
Contoh eksternalitas konsumen terhadap produsen, ketika ibu-ibu
menyuci baju di sungai menggunakan detergen pasti sisa air detergen
dibuang ke dalam sungai. Hal ini bisa menyebabkan polusi sungai
11
sehingga misalnya ada pabrik es yang sangat bergantung pada air
sungai untuk menjalankan produksinya, tentu sangat dirugikan karena
dia harus mengeluarkan dana untuk membersihkan air sungai yang
sudah tercemar air detergen.”
4. Eksternalitas konsumen terhadap konsumen
Eksternalitas konsumen terhadap konsumen terjadi ketika kegiatan
suatu konsumen mempengaruhi utilitas konsumen lain. Contohnya
orang yang mengendarai motor dapat menyebabkan orang yang
disekitarnya menjadi sesak napas begitu juga dengan orang yang
merokok yang akan mengganggu orang-orang yang ada disekitarnya.
Dan contoh lainnya adalah timbulnya rasa iri jika teman kita punya
barang-barang baru.
Jenis-jenis eksternalitas yang lainnya adalah :
1. Eksternalitas uang/Pecuniary externalities
Menurut Dagupta dan Pearce , eksternalitas berupa uang merujuk
pada pengaruh produksi atau utilitas pada pihak ketiga karena
perubahan permintaan. Eksternalitas negatif berupa uang dapat terjadi
ketika peningkatan produksi suatu industri menyebabkan peningkatan
harga input yang digunakan oleh industri lain. Eksternalitas berupa
uang juga mempengaruhi penawaran pasar dan kondisi permintaan.
Intinya eksternalitas uang hanya mempengaruhi harga tanpa
mempengaruhi kemungkinan teknis produksi atau komsumsi.
2. Eksternalitas teknikal/Technical Eksternalities
Eksternalitas teknikal mengacu pada efek dimana fungsi produksi
atau fungsi utilitas terpengaruh. Eksternalitas teknikal mengacu pada
eksternalitas yang secara langsung mempengaruhi produksi
perusahaan dalam fungsi utilitas individu. Jadi eksternalitas teknikal
adalah tindakan seseorang dalam konsumsi maupun produksi akan
mempengaruhi tindakan konsumsi atau produksi orang lain tanpa
adanya konpensasi.
12
IV. CONTOH-CONTOH EKSTERNALITAS
a. Efek Suara Mesin Ketik
Efek suara kotak music mempelajari bagaimana standar di adopsi,
bagaimana mungkin standar yang salah di adopsi. Aplikasi standar dari
pilihan aransemen kunci pada keyboard. Standard saat ini adalah qwerty
yang di disein oleh Christopher Scholes sengaja memperlambat pengetik
dengan memaksimalkan jarak antara huruf paling sering digunakan.
Mengapa keyboard alternatif belum diadopsi? Jawabannya karena
adanya biaya switching. Semua pengguna enggan untuk beralih dan
menanggung biaya pelatihan ulang dan produsen tidak melihat
keuntungan dalam memperkenalkan alternatif yang lainnya. Oleh karena
itu telah terbukti mustahil untuk beralih ke teknologi yang lebih baik.
Masalah ini disebut dengan efek suara mesin ketik dan efek ini disebabkan
oleh eksternalitas jaringan.
1
1
P*
P*0
%
qwerty
users
at time
t + 1
% qwerty users
at time t
13
Sumber : Intermediate Public Economics
Keterangan :
Kurva di atas menunjukkan hubungan antara waktu dengan persentase
penggunaan qwerty. Pengguna QWERTY akan menurun dari waktu ke waktu
mulai dari posisi di mana 50% menggunakan QWERTY pada waktu t.
menggunakan QWERTY atau Dvorak atau proporsi p *, p *> 50%, akan
menggunakan QWERTY dan 1 - p * Dvorak. Namun, keseimbangan ini tidak
stabil dan setiap penyimpangan dari hal itu akan menyebabkan salah satu
sudut kesetimbangan. Tidak efisien teknologi, QWERTY, dapat mendominasi
dalam kesetimbangan jika titik awal awal adalah di sebelah kanan * p.
b. Tragedi Sumber Daya Bersama
Tragedi sumber daya bersama muncul dari hak umum untuk
menggunakan sumber daya. Contohnya eksternalitas di tempat kerja,
setiap nelayan hanya memikirkan keuntungan mereka sendiri. ketika
memutuskan apakah akan menyewa perahu mereka tidak memperhitungkan
fakta bahwa mereka akan mengurangi jumlah ikan yang ditangkap oleh
setiap nelayan lainnya. Eksternalitas negatif ini memastikan bahwa dalam
kesetimbangan terlalu banyak perahu beroperasi di danau. Intervensi publik
dapat mengambil dua bentuk. Ada solusi harga berbasis terdiri dari pajak per
perahu sehingga untuk menginternalisasi efek eksternal pengiriman perahu di
danau. Sebagaimana ditunjukkan pada gambar jika pajak akan benar dipilih
mengurangi jumlah perahu sehingga untuk mengembalikan hasil yang
optimal. Atau ,solusi kuantitas berbasis terdiri dari menetapkan kuota
penangkapan ikan yang sama dengan hasil optimal.
14
V. TEOREMA COASE
Setelah mengidentifikasi eksternalitas sebagai sumber kegagalan
pasar. Bab ini mengambil pendekatan untuk menganalisis solusi-solusi
kebijakan. Dalam hal ini dipertanyakan apakah intervensi tersebut diperlukan
?. tujuan utama untuk ini adalah teorema coase yang menunjukkan agen-
agen ekonomi dapat mengatasi masalah masalah eksternalitas tanpa
bantuan intervensi pemerintah. Hal ini berdampak terhadap penilaian
konsekuensi dari adanya eksternalitas dan menjelaskan mengapa teorema
coase itu menarik
Ronald coase menyampaikan pemberian hak milik yang tepat terhadap
suatu barang, walaupun tetap akan ada eksternalitas tetapi bisa
menimbulkan tawar-menawar antara pihak-pihak yang terkait sehangga
pihak-pihak yang terkait bisa bersama-sama mencari solusi yang terbaik ini
dikenal dengan teorema coase.
Teorema coase adalah suatu pendapat bahwa jika pihak-pihak swasta
dapat melakukan tawar-menawar mengenai alokasi sumber-sumber daya
tanpa harus mengeluarkan biaya, mereka dapat menyelesaikan masalah
eksternalitas mereka sendirinya.
Teorema coase sangat penting untuk memahami implikasi kebijakan
dari eksternalitas. Aturan hukum dan hak milik menjadi pusat dari teorema
coase. Aturan ini menentukan hak para agen ekonomi dalam perekonomian
misalnya saja hak untuk udara tercemar dan hak untuk menikmati kesunyian.
Teorema coase yang menunjukkan bahwa agen-agen ekonomi dapat
mengatasi masalah eksternalitas sendiri tanpa perlu intervensi pemerintah.
Artinya jika pihak-pihak yang terkait dalam melakukan tawar-menawar
mengenai alokasi sumber-sumber daya tanpa harus mengeluarkan biaya,
mereka dapat menyelesaikan masalah eksternalitas mereka sendiri. Teorema
coase menyatakan bahwa jika pasar diperbolehkan untuk berfungsi secara
bebas maka akan tercapai alokasi sumber daya yang efisien.
Coase mencotohkan teorinya pada kepemilikan perusahaan garmen.
Seumpamanya hak milik diberikan kepada perusahaan garmen. Dengan
diberikannya hak kepemilikan ini kepada perusahaan garmen itu artinya
perusahaan garmen mempunyai hak untuk mencemari air sungai sebagai
bagian dari proses produksi.
15
Perusahaan garmen ingin berproduksi sampai dapat memaksimalkan
laba. Pencemaran air sungai yang dilakukan perusahaan garmen akan
merugikan masyarakat karena nilai utilitas masyarakat tersebut untuk
menggunakan air sungai di pengaruhi secara negatif.
Masyarakat yang ada di sekitar perusahaan garmen juga memiliki
tujuan untuk memaksimalkan utilitasnya, mengingat perusahaan garmen
memiliki hak kepemilikan untuk mencemari air sungai maka masyarakat
mempunyai inisiatif untuk melakukan negoisasi kepada perusahaan garmen.
Setiap satu unit pengurangan garmen yang di hasilkan, masyarakat
bersedia membayar kepada perusahaan garmen untuk pencemarannya
sampai sebesar nilai penurunan utilitas masyarakat. Pihak perusahaan
garmen akan menerima pembayaran untuk pencemarannya dari masyarakat
asalkan pembayaran tersebut lebih besar dari berkurangnya keuntungan
karena mengurangi produksi.
Tawar menawar antara perusahaan garmen dengan masyarakat akan
berlanjut selama pembayaran lebih besar dari pengorbanan keuntungan
perusahaan garmen, namun lebih kecil dari kerusakan yang menimpa
masyarakat yang memakai sungai.
Karena pengurangan produksi garmen akan mengurangi keuntungan
produksi perusahaan garmen dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan
dengan jumlah kesanggupan masyarakat untuk membayar sehingga tidak
terjadi tawar menawar lebih lanjut.
Teori Coase ini sangat menekankan pada pentingnya diberikannya hak
milik pada proses pasar tanpa memandang kepada siapa hak milik tersebut
diberikan. Agar solusi yang ditawarkan coase ini efisien maka perlu
dipenuhinya dua asumsi yaitu asumsi yang pertama adalah tidak adanya
biaya transaksi dan asumsi kedua adalah kerusakan yang terjadi dapat
diukur. Intinya teori coase ini dapat diterapakan dalam kasus yang sedikit
individu dan pada salah satu sisi pasar.
16
VI. INEFISIENSI PASAR
Keberadaan eksternalitas akan menghasilkan keseimbangan kompetitif
gagal menjadi Pareto efisien. Implikasi langsung dari kenyataan ini adalah
bahwa kuantitas barang yang tidak benar, dan karenanya eksternalitas, akan
diproduksi. Juga jelas bahwa hasil yang non-Pareto efisien tidak akan
memaksimalkan kesejahteraan. Ini memberikan ruang untuk kebijakan
ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan. Tujuan dari bagian ini adalah
untuk menunjukkan bagaimana bisa timbul inefisiensi dalam ekonomi yang
kompetitif. Kasus dimana eksternalitas tidak mengarah pada inefisiensi juga
akan dijelaskan. Hasil dikembangkan dalam konteks dari dua model
sederhana karena konsumen ini sudah cukup untuk tujuan tersebut dan juga
membuat poin yang relevan sejelas mungkin.
Secara umum, juga dapat disimpulkan bahwa jika eksternalitas positif
maka lebih dari z yang baik akan dikonsumsi di bawah optimal dari hasil
pasar. Kebalikannya berlaku untuk suatu eksternalitas negatif. Hasil pasar
diwakili oleh kesetaraan antara manfaat marjinal pribadi yang baik dan biaya
marjinal. Hasil Pareto efisien menyamakan jumlah manfaat marjinal swasta
dan efek eksternal marjinal yang baik untuk biaya marjinal. Kegagalan pasar
dicirikan oleh konsumsi. Terlalu banyak konsumsi menyebabkan eksternalitas
negatif dan terlalu sedikit menghasilkan eksternalitas positif.
Sebuah metode lebih lanjut dari kontrol eksternalitas, dibahas oleh Davis
dan Whinston (1962), untuk mendorong internalisasi eksternalitas sehingga
biaya pribadi dan sosial menjadi sama. Inti dari internalisasi adalah bahwa
jika perusahaan A menyebabkan eksternalitas negatif hanya pada
perusahaan B, maka perusahaan dibentuk dengan menggabungkan kedua A
dan B akan memperhitungkan eksternalitas ketika memilih perilaku yang
optimal. Oleh karena itu, inefisiensi tidak akan muncul. Argumen tersebut
juga telah diusulkan sebagai bagian dari memberikan alasan tentang
keberadaan perusahaan.
Singkatnya, internalisasi akan menghilangkan konsekuensi dari
eksternalitas dengan cara yang langsung dengan memastikan bahwa biaya
pribadi dan sosial disamakan. Namun tidak mungkin menjadi solusi praktis
ketika banyak pelaku ekonomi yang berbeda memberikan kontribusi secara
17
terpisah ke eksternalitas total dan memiliki kelemahan yang mengarah pada
peningkatan kekuatan pasar.
Marginal
benefit
& cost MSB (vh>0)
MPB
MC
MSB (vh<0)
output
Sumber : Intermediate Public Economics
Jean Hindriks & Gareth D Myles
Keterangan : Inefisiensi pasar
Penjelasan :
Grafik di atas menunjukkan menunjukkan hubungan antara marginal
benefit dan marginal cost dengan jumlah output yang diproduksi. Grafik di atas
menunjukkan marginal cost yang vertical. Besarnya jumlah output yang di
produksi perusahaan sebanyak MPB dan jumlah output yang diminta sebesar
MSB (vh>0). Semakin besar MC, maka semakin besar pula jumlah output yang
diminta. Jika MC kecil maka permintaan terhadap output tersebut hanya sebesar
MSB (vh<0).
18
VII. SOLUSI UNTUK MENGATASI EKSTERNALISASI
Adanya eksternalitas negatif mengakibatkan sumber daya yang
dilakukan pasar tidak efisien, di sinilah diperlukan peranan dari pemerintah.
Harapannya masalah-masalah yang di timbulkan dengan adanya
eksternalitas dapat teratasi.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah regulasi,
penetapan pajak pigouvian dan pemberian subsidi.
a. Regulasi
Regulasi adalah tindakan mengendalikan perilaku manusia atau
masyarakat dengan aturan atau pembatasan. Dengan regulasi
pemerintah dapat melarang atau mewajibkan perilaku atau tindakan,
mana yang boleh dan mana yang tidak boleh untuk dilakukan pihak-
pihak tertentu dalam rangka mengatasi eksternalitas.
Dengan adanya regulasi memaksa penghasil polusi untuk
mengurangi polusi yang dihasilkan industri karena polusi tersebut
merupakan tanggung jawab pihak yang menghasilkan polusi.
Contohnya pemerintah membuat aturan bahwa membuang limbah
pabrik ke dalam sungai merupakan tindakan kriminal dan akan
dikenakan sanksi yang tegas bagi pelakunya, karena kita tahu biaya
sosial membuang limbah pabrik ke dalam sungai lebih besar daripada
keuntungan yang didapatkan pihak-pihak melakukannya
Tetapi dalam kenyataannya regulasi ini sulit untuk diterapakan
karena pada kenyataannya masalah polusi yang terjadi tidaklah selalu
sederhana. Karena polusi merupakan efek sampingan yang tak
terelakkan dari kegiatan produksi industri. Kita tidak dapat menghapus
polusi secara total. Kita hanya bisa membatasi jumlah polusi hingga
ambang tertentu. Sehingga tidak akan terlalu merusak lingkungan
namun tidak juga menghalangi kegiatan produksi. Kita ambil saja
contohnya kendaraan bermotor. Seperti kita ketahui gas yang
dikeluarkan kendaraaan bermotor merupakan salah satu bentuk polusi.
Jika kita ingin menghapus polusi secara total maka tidak boleh
menggunakan kendaraan bermotor. Dan itu tidak mungkin untuk
19
dilakukan, karena kendaraan bermotor sedikit dapat membantu
memperlancar proses produksi.
Regulasi ini memiliki kelemahan yaitu mewajibkan semua pabrik
mengurangi polusinya dalam jumlah yang sama, padahal penurunan
sama rata, bukan merupakan cara termurah menurunkan polusi. Ini
dikarenakan kapasitas dan keperluan setiap pabrik untuk berpolusi
berbeda-beda. Besar kemungkinan salah satu pabrik misalkan pabrik
kertas, lebih mampu karena biayanya lebih murah untuk menurunkan
polusi dibanding pabrik lain seperti pabrik baja. Jika keduanya dipaksa
menurunkan polusi sama rata, maka operasi pabrik baja akan
terganggu.
Peraturan memaksa penghasil polusi untuk mengurangi polusi
dengan menggunakan metode yang sama seperti yg mereka gunakan
dan mereka harus membayar harga untuk biaya eksternalitas yang
mereka hasilkan sebagai tanggung jawab mereka.
b. Pajak pigouvian
Pajak pguvian merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan
untuk mengatasi eksternalitas. Konsumen atau perusahaan yang
menyebabkan eksternalitas harus membayar pajak samadengan
dampak marjinal dari eksternalitas yang dibuat. Dengan itu membuat
konsumen atau perusahaan memperhitungkan berapa banyak manfaat
dan dampak dari jumlah barang yang diproduksi atau dikonsumsi
perusahaan ataupun konsumen. Artinya dengan diterapakannya pajak
akan memberikan insentif kepada para pemilik pabrik untuk sebanyak-
banyaknya mengurangi polusinya. Semakin tinggi tingkat pajak yang
dikenakan maka semakin banyak penurunan polusi yang terjadi.
Eksternalitas menyebabkan perbedaan antara manfaat privat dan
biaya social yang menyebabkan tidak tercapainya kondisi pareto
optimal. Pemerintah harus campur tangan untuk mengatasi
eksternalitas negatif. Ekonom Pigou menyarankan metode untuk
mengatasi eksternalitas yaitu pajak pigovian. Ketika biaya marginal
social melebihi biaya marginal pribadi pajak harus dikenakan kepada
produsen. Dengan diwajibkannya pajak maka menyebabkan
20
peningkatan harga dari komoditi yang diproduksi sehingga jumlah
komoditi yang diminta menjadi berkurang. Sehinggaa produsen
mengalami kerugian sehingga biaya marjinal social samadengan biaya
marginal privat.
Dalam beberapa kasus pemberlakuan pajak tidak tepat karena
sulitnya menghitung biaya eksternalitas. Hal ini dikarenakan
dibutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari biaya akibat
eksternalitas.. Sementara keadaan sudah berubah sehingga
diperlukan studi lagi dan tentu akan memerlukan waktu yang lama lagi.
Value
PMC’
t PMC
PMB
SMB
x° x* Quantity
Sumber : Intermediate Public Economics
Jean Hindriks & Gareth D Myles
Keterangan: Pajak Pigovian
21
Penjelasan:
Kurva diatas menunjukkan hubungan antara harga dan output yang di
produksi perusahaan. Kurva PMC menunjukkan jumlah output yang
ditawarkan dan kurva PMB menunjukkan jumlah output yang diminta
konsumen. Dan jumlah barang yang diminta sebesar x*. karena adanya
pajak maka jumlah barang yang ditawarkan semakin rendah yaitu sebesar
PMC’ dan harga semakin rendah sehingga jumlah output yang diminta
semakin sedikit yaitu menjadi x°.
c. Subsidi
Ketika manfaat social melebihi manfaat pribadi maka subsidi
harus diberikan kepada konsumen atau produsen. Subsidi mengarah
pada penurunan dalam harga komoditi. Pemerintah dapat mensubsidi
produsen untuk mengurangi dampak eksternalitas.
Keuntungan produsen didapat dari subsidi pemerintah dan
keuntungan masyarakat dalam hal pengurangan kerusakan dari
dampak eksternalitas yang ditimbulkan perusahaan..
Kelemahan dari subsidi adalah perusahaan-perusahaan condong
untuk melakukan eksternalitas karena dengan melakukan eksternalitas
mereka akan mendapat subsidi dari pemerintah.
d. Internalisasi
Untuk mengontrol eksternalitas pertama kali dibahas oleh David
dan Whinston. David dan Whinston menganjurkan internalisasi untuk
mengatasi eksternalitas sehingga biaya privat sama dengan biaya
sosialnya. Inti dari internalisasi adalah misalnya jika ada perusahaan A
menyebabkan eksternalitas negatif hanya kepada perusahaan B maka
perusahaan A dan perusahaan B bersama-sama menghitung dampak
dari eksternalitas. Dengan ini, efisiensi tidak akan muncul.
Melakukan internalisasi merupakan hal yang sulit. Ambil saja
contoh suatu industri suatu perusahaan menyebabkan eksternalitas
bagi industri perusahaan lain. Dalam situasi ini internalisasi
22
menyarankan perusahaan menjadi monopoli tunggal. Jika hal ini terjadi
maka akanmenyebabkan kesejahteraan menjadi berkurang atau
mungkin hilang. Internalisasi biasanya secara tidak alngsung
membangun agen ekonomi yang lebih besar dan konsekuensi
bertambahnya kekuatan pasar.
Singkatnya internalisasi akan menghilangkan konsekuensi dari
eksternalitas dengan cara memastikan bahwa biaya pribadi dengan
biaya social disamakan. Masalah internalisasi bukanlah solusi yang
praktis ketika konstribusi agen ekonomi secara terpisah ke dalam
eksternalitas total dan memiliki kelemahan yang mengarah ke kuatan
pasar meningkat.
23
VII . KESIMPULAN
Eksternalitas hadir setiap kali kesejahteraan beberapa agen ekonomi
yang secara langsung dipengaruhi oleh tindakan agen lain baik konsumen
ataupun produsen di dalam perekonomian. Istilah eksternalitas merujuk
pada suatu kegiatan produksi ataupun konsumsi suatu barang yang dapat
menghasilkan manfaat atau biaya yang belum tercakup pada perhitungan
proses produksi maupun konsumsi dari barang tersebut
Ada banyak macam-macam dari eksternalitas ada yang ditinjau dari
segi dampaknya, ada juga yang ditinjau dari segi pihak-pihak yang
melakukan dan pihak yang menerima akibat dari eksternalitas dan macam-
macam yang lainnya adalah eksternalitas uang dan eksternalitas teknikal.
Ditinjau dari segi dampak yang ditimbulkan eksternalitas ada dua yaitu
eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif adalah
tindakan seseorang yang memberikan manfaat bagi orang lain. Sedangkan
eksternalitas negatif adalah biaya yang dikenakan pada orang lain diluar
sistem pasar sebagai produk dari kegiatan produktif.
Ditinjau dari segi pihak-pihak yang melakukan dan pihak yang
menerima akibat dari eksternalitas ada empat yaitu eksternalitas produsen
terhadap produsen. eksternalitas produsen terhadap konsumen,
eksternalitas konsumen terhadap produsen dan yang terakhir eksternalitas
konsumen terhadap konsumen.
Ronald coase membuat sebuah teori tentang bagaimana cara
mengatasi eksternalitas tanpa harus adanya intervensi atau campur tangan
dari pemerintah, teori tersebut dinamakan teorema coase. Teorema coase
adalah suatu pendapat jika pihak-pihak swasta dapat melakukan tawar-
menawar mengenai alokasi sumber-sumber daya tanpa harus
mengeluarkan biaya, mereka dapat menyelesaikan masalah eksternalitas
mereka sendiri.
Eksternalitas dapat menyebabkan inefisiensi pasar. Eksternalitas
dapat menyebabkan pasar tidak dapat mengalokasikan sumber-sumber
ekonomi secara efisien. Hal ini disebabkan oleh harga pasar yang tidak
secara tepat mencerminkan biaya tambahan atau manfaat bagi pihak lain.
Untuk mengatasi dampak-dampak yang ditimbulkan dari eksternalitas
ada tiga cara untuk mengatasinya yaitu regulasi, pajak pigovian dan
24
pemberian subsidi. Regulasi adalah tindakan mengendalikan perilaku
manusia atau masyarakat dengan aturan atau pembatasan. Dengan adanya
regulasi memaksa penghasil polusi untuk mengurangi polusi yang dihasilkan
industri karena polusi tersebut merupakan tanggung jawab pihak yang
menghasilkan polusi.
Solusi yang kedua adalah penetapan pajak. Konsumen atau
perusahaan yang menyebabkan eksternalitas harus membayar pajak
samadengan dampak marjinal yang dibuat. Dengan ditetapkannya pajak
memberikan insentif kepada para pemilik pabrik untuk sebanyak-banyaknya
mengurangi polusi yang ditimbulkannya. Intinya, semakin tinggi tingkat pajak
yang dikenakan maka semakin banyak penurunan polusi yang terjadi.
Solusi yang terakhir adalah pemberian subsidi. Subsidi diberikan
kepada konsumen atau produsen ketika manfaat social melebihi manfaat
pribadi. Namun pemberian subsidi ini memiliki kelemahan karena
perusahaan-perusahan condong untuk melakukan eksternalitas, karena
dengan melakukan eksternalitas mereka akan mendapat subsidi dari
pemerintah.
25
VIII. STUDI KASUS
“INILAH RESIKO BILA TERPAPAR ASAP ROKOK SELAMA 30 MENIT”
Sumber: Kompas 15 Mei 2012
Dalam kompas tersebut membahas peringatan untuk para pecandu rokok
yang dapat membahayakan orang-orang yang berada di sekitar pecandu rokok
akibat menghirup asap rokok si pecandu. Riset terbaru mengatakan orang yang
tidak merokok tetapi menghirup asap rokok selama 30 menit akan menyebabkan
kerusakan yang signifikan pada pembuluh darah. Rusaknya pembuluh darah ini
akan menyebabkan serangan jantung dan juga bisa menyebabkan stroke.
Inti dari artikel kompas itu adalah adanya hasil temuan mengungkapkan bahwa
pembuluh darah utama yang ditemukan di lengan atas (disebut arteri brakialis)
berisiko mengalami penyempitan pada mereka yang terkena paparan asap rokok
sekunder alias menjadi perokok pasif. Hal ini terjadi akibat lapisan dalam
pembuluh darah tidak berfungsi sebagaimana semestinya.
Pembahasan
Eksternalitas adalah dampak suatu kegiatan yangdirasakan baik oleh
pihak penghasil dampak tersebut maupun pihak penerima dampak yang sama
26
sekali tidak terlibat dalam proses kegiatan yang menimbulkan dampak tersebut
dan tidak adanya konpensasi apapun.
Mengacu pada pengertian eksternalitas tersebut dan menghubungkan
dengan artikel di kompas. Jelas telah terjadi eksternalitas karena tindakan si
pecandu rokok mengakibatkan kerugian bagi orang-orang yang berada
disekitarnya (perokok pasif) karena menghirup asap yang dikeluarkan si pecandu
rokok.
Melihat dari segi dampak yang di timbulkan dari kasus eksternalitas di
atas, bentuk eksternalitas yang terjadi adalah eksternalitas negatif. Kenapa?
Karena akibat tindakan si pecandu rokok mengakibat terganggunya kesehatan si
perokok pasif. Penelitian-penilitian membuktikan kalau perokok pasif dapat
dengan mudah menjangkit flek paru-paru karena konsentrasi dari zat berbahaya
yang terkandung dalam asap rokok lebih banyak terhirup oleh si perokok pasif
dibandingkan si pecandu rokok karena asap rokok dari perokok aktif tidak
terfilter.
Selain menyebabkan flek paru-paru, masih banyak penyakit-penyakit
yang lainnya yang dapat ditimbulkan dari tindakan si pecandu rokok. Hal ini tentu
tidak bisa di biarkan karena akan mengurangi utilitas si perokok pasif.
Solusi yang ditawarkan
· Menurut teorema coase
Teorema coase mengatakan untuk mengatasi damapak dari
eksternalitas dapat dilakukan dengan cara negoisasi atau tawar menawar antara
pihak-pihak yang terkait untuk bersama-sama mencari solusinya.
Dengan mengacu pada teorema coase tersebut sipecandu rokok
dengan si perokok pasif dapat saling bernegoisasi. Mungkin contoh konkretnya si
perokok pasif mengingatkan sipecandu rokok kalau siperokok pasif terganggu
akibat asap rokok si pecandu rokok dan menyuruh si pecandu rokok untuk
menjauh dari siperokok pasif.
Namun biasanya cara ini tidak terlalu efektif karena biasanya kalau
si perokok pasif mengingatkan si pecandu rokok malah si perokok pasif dimarah-
marahi oleh si pecandu rokok atau biasanya sipecandu rokok selalu masa bodo
dengan kata-kata si perokok pasif.
27
· Regulasi pemerintah
Cara atau solusi yang lain untuk mengatasi dampak eksternalitas
pada kasus diatas adalah dengan regulasi atau kebijakan atau peraturan-
peraturan yang ditetapakan pemerintah.
Mungkin pemerintah harus lebih tegas lagi untuk menerapkan
peraturan pelarangan merokok di depan umum. Seperti yang kita ketahui
bersama pemerintah sudah pernah menggembar gemborkan pelarangan
merokok di depan umum. Nampun melihat kenyataan sekarang regulasi
pemerintah tersebut tidak berjalan dengan efektif. Itu terlihat dari masih banyak
orang-orang yang merokok di depan umum.
· Pajak
Pemberlakuan pajak perorangan pada perokok mungkin tidak dapat
di perlakukan karena banyaknya jumlah perokok dan cara mengawasinya yang
sulit tetapi pemerintah dapat memberlakukan pajak yang lebih tinggi lagi kepada
pabrik-pabrik rokok. Dengan itu harga rokok pasti akan semakin tinggi.
Dengan semakin tingginya harga rokok, masyarakat diharapkan
dapat mengurangi jumlah konsumsi rokoknya
28
IX. PERTANYAAN
1. Dampak eksternalitas ada 2, yaitu :
a. eksternalitas pasif dan eksternalitas aktif
b. eksternalitas terbuka dan eksternalitas tertutup
c. eksternalitas plus dan eksternalitas minus
d. eksternalitas positif dan eksternalitas negatif
2. I. Pemerintah harus mengetahui tingkat produksi pabrik
II. timbul distorsi lokaso
III. dari segi moral tidak dibenarkan
dari ketiga pernyataan di atas adalah kelemahan dari :
a. peran pemerintah
b. penanganan eksternalitas positif
c. penanganan eksternalitas negatif
d. pemberian subsidi untuk mengatasi polusi
3. Seseorang setiap hari makan nasi dan sisanya dibuang ke sungai. Aliran
sungai menuju ke kolam lele milik tetangga, sehingga mengakibatkan
ikan lele menjadi cepat besar dan si pemilik tidak perlu memberi makan
lagi , ini adalah contoh dari . . .
a. eksternalitas produsen- produsen
b. eksternalitas konsumen - konsumen
c. eksternalitas produsen- konsumen
d. eksternalitas konsumen-produsen
4. Suatu pabrik mengeluarkan asap yang menyebabkan polusi udara. Udara
menjadi kotor dan terpaksa dihirup oleh masyarakat sekitar sehingga
mengakibatkan utilitas mereka untuk tinggal disekitar menjadi turun , ini
adalah contoh dari . . .
a. eksternalitas produsen- produsen
b. eksternalitas konsumen-produsen
c. eksternalitas produsen- konsumen
d. eksternalitas konsumen – konsumen
29
5. Bagaimana solusi Publik Terhadap Eksternalitas dan Peraturan
Pemerintah untuk Melindungi Lingkungan . . .
a. pajak
b. subsidi
c. peraturan pemerintah
d. (a) , (b) , dan (c) benar
6. Sebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya eksternalitas ?
o Penggunaan barang-barang publik secara berlebihan
o Ketidaksempurnaan pasar
o Kegagalan pemerintah
o Penggunaan sumber daya bersama
7. Ada berapakah sifat yang dimiliki dari barang publik , sebut dan jelaskan !
Ada 2 yaitu , non-eksklusif dan non-rivalitas.
Non-eksklusif adalah penawaran tidak hanya diperuntukan untuk
seseorang dan mengabaikan orang lain, jadi barang publik bebas
digunakan oleh semua orang.
Non-rivalitas adalah barang yang dapat dikonsumsi bersamaa pada
waktu yang sama , tanpa saling meniadakan manfaat yang lain.
8. Sebut dan jelaskan macam-macam dari eksternalitas yang ditinjau dari
segi dampaknya ?
o Eksternalitas positif : dampak yang menguntungkan dari suatu
tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain
tanpa adanya kompensasi dari pihak yang diuntungkan.
o Eksternalitas negatif : dampak yang merugikan dari suatu tindakan
yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya
kompensasi dari pihak penghasil kerugian.
9. Sebutkan beberapa kelemahan dalam pemberian subsidi untuk
mengatasi polusi !
o Pemerintah harus mengetahui tingkat produksi yang ditetapkan
pabrik tanpa adanya subsidi.
30
o Analisanya statis dan sifatnya jangka pendek karena tidak
memperhatikan kemungkinan bertambahnya jumlah pabrik yang
menimbulkan polusi
o Timbul distorsi lokasi
31
X . KATA KUNCI
1. Eksternalitas : biaya / manfaat dari transaksi pasar yang tidak tercermin
dalam harga dan muncul pada saat pihak ketiga selain pembeli dan
penjual , mempengaruhi produksi dan konsumsi suatu barang.
2. Barang Publik : barang yang memiliki sifat non-rival dan non-eksklusif.
3. Regulasi : mengendalikan perilaku manusia atau masyarakat dengan
aturan atau pembatasan.
4. Pajak : iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang —
sehingga dapat dipaksakan— dengan tiada mendapat balas jasa secara
langsung.
5. Subsidi : Subsidi adalah sebuah pembayaran oleh pemerintah untuk
produsen , distributor dan konsumen bahkan masyarakat dalam bidang
tertentu.
6. Barang Privat : barang yang diperoleh melalui mekanisme pasar, dimana
titik temu antara produsen dan konsumen adalah mekanisme harga.
7. Internalisasi : suatu proses yang sedang dijalankan.
32
DAFTAR PUSTAKA
1. Hindriks-intermediate Public Economics
2. Public Finance
3. Public Sektor Economics Howard
4. Public Economics Myles

More Related Content

What's hot

Permintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksiPermintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksiAmeerican Ahmedas
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiDadang Solihin
 
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanMaria Khusuma
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaQuinta Nursabrina
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptxBAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptxBisnisIklan
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)M Abdul Aziz
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanArief Anzarullah
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalDahlan Tampubolon
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Puspita Ningtiyas
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiQuinta Nursabrina
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorDwi Andriyanto
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Yasri Purwani II
 

What's hot (20)

Permintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksiPermintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksi
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
 
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Game Theory
Game TheoryGame Theory
Game Theory
 
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptxBAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi Regional
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 
Teori produksi ppt
Teori produksi pptTeori produksi ppt
Teori produksi ppt
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )
 

Similar to Bagian v-teori-eksternalitas

Compilation by Louisa Kristin
Compilation by Louisa Kristin Compilation by Louisa Kristin
Compilation by Louisa Kristin LouisaKristin
 
Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)
Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)
Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)Akbar Sena
 
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5CharismaBayuRamadhan
 
Pengantar ilmu ekonomi mikro
Pengantar ilmu ekonomi mikroPengantar ilmu ekonomi mikro
Pengantar ilmu ekonomi mikronanang aw aw
 
LKS EKONOMI KELAS X
LKS EKONOMI KELAS XLKS EKONOMI KELAS X
LKS EKONOMI KELAS Xamisuparmi
 
270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikroYulia Dwijayanti
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28GabriellElena
 
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makroPerbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makroIrvan Malvinas
 
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014Mulyadi Yusuf
 
Compilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shintaCompilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shintashintadews
 
Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic shanti dewi
 
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021Aminullah Assagaf
 
Teori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makroTeori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makroDesy Dwikawati
 
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiPertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiBagus Aji
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1aanjbi
 
Tugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomiTugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomiVillia Lokita
 

Similar to Bagian v-teori-eksternalitas (20)

Compilation by Louisa Kristin
Compilation by Louisa Kristin Compilation by Louisa Kristin
Compilation by Louisa Kristin
 
Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)
Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)
Ekonomi mikro (smpn 1 Bitar)
 
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
 
Pengantar ilmu ekonomi mikro
Pengantar ilmu ekonomi mikroPengantar ilmu ekonomi mikro
Pengantar ilmu ekonomi mikro
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
LKS EKONOMI KELAS X
LKS EKONOMI KELAS XLKS EKONOMI KELAS X
LKS EKONOMI KELAS X
 
270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
 
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makroPerbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
 
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
 
Mekanisme pasar mikro
Mekanisme pasar mikroMekanisme pasar mikro
Mekanisme pasar mikro
 
Compilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shintaCompilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shinta
 
Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic
 
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021
 
Teori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makroTeori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makro
 
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiPertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1
 
Eko makro dan mikro
Eko makro dan mikroEko makro dan mikro
Eko makro dan mikro
 
Tugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomiTugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomi
 

More from Brawijaya University (20)

Sistem dan kebijakan nilai tukar
Sistem dan kebijakan nilai tukarSistem dan kebijakan nilai tukar
Sistem dan kebijakan nilai tukar
 
Nilai tukar dan tingkat bunga
Nilai tukar dan tingkat bungaNilai tukar dan tingkat bunga
Nilai tukar dan tingkat bunga
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
Kebijakan sistem pembayaran di indonesia
Kebijakan sistem pembayaran di indonesiaKebijakan sistem pembayaran di indonesia
Kebijakan sistem pembayaran di indonesia
 
Kelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesiaKelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesia
 
Instrumen pengendali moneter
Instrumen pengendali moneterInstrumen pengendali moneter
Instrumen pengendali moneter
 
Transportasi kota malang
Transportasi kota malangTransportasi kota malang
Transportasi kota malang
 
Urban economics
Urban economicsUrban economics
Urban economics
 
How many cities
How many citiesHow many cities
How many cities
 
Penelitian tentang lokasi perusahaan
Penelitian tentang lokasi perusahaanPenelitian tentang lokasi perusahaan
Penelitian tentang lokasi perusahaan
 
Aglomerasi
AglomerasiAglomerasi
Aglomerasi
 
Makalah teori lokasi
Makalah teori lokasiMakalah teori lokasi
Makalah teori lokasi
 
Makalah ritel how many cities
Makalah ritel how many citiesMakalah ritel how many cities
Makalah ritel how many cities
 
Ewk ke 4 teori pengembangan wilayah
Ewk ke 4 teori  pengembangan wilayahEwk ke 4 teori  pengembangan wilayah
Ewk ke 4 teori pengembangan wilayah
 
Ek per. aksesibilitas
Ek per. aksesibilitasEk per. aksesibilitas
Ek per. aksesibilitas
 
Analisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malangAnalisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malang
 
352 2475-1-pb
352 2475-1-pb352 2475-1-pb
352 2475-1-pb
 
Analisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malangAnalisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malang
 
Teori basis ekonomi
Teori basis ekonomiTeori basis ekonomi
Teori basis ekonomi
 
Rca n tbi
Rca n tbiRca n tbi
Rca n tbi
 

Recently uploaded

Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 

Recently uploaded (20)

Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 

Bagian v-teori-eksternalitas

  • 1. BAGIAN V: Dosen: Ferry Prasetyia FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS V: TEORI EKSTERNALIT a, SE., MAppEc JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA i TAS
  • 2. 1 I. PENDAHULUAN ...........................................................................................................2 II.DEFINISI EKSTERNALITAS.......................................................................................4 III. MACAM – MACAM EKSTERNALITAS DAN CONTOHNYA ...............................6 IV. CONTOH-CONTOH EKSTERNALITAS…………………………………………12 a. Efek suara mesin ketik………………………………………………………….12 b. Tragedi sumber daya bersama………………………………………………...13 V. TEOREMA COASE ...................................................................................................14 VI. INEFISIENSI PASAR...............................................................................................16 VII. SOLUSI UNTUK MENGATASI EKSTERNALISASI..........................................18 a. Regulasi...................................................................................................................18 b. Pajak pigouvian ......................................................................................................19 c. Subsidi......................................................................................................................21 d. Internalisasi .............................................................................................................21 VIII . KESIMPULAN.......................................................................................................22 IX. STUDI KASUS ..........................................................................................................25 X. PERTANYAAN...........................................................................................................28 XI . KATA KUNCI............................................................................................................31 XII. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………32
  • 3. 2 I. PENDAHULUAN Dalam suatu perekonomian modern, setiap aktivitas mempunyai keterkaitan dengan aktivitas lainnya. Apabila semua keterkaitan antara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya dilaksanakan melalui mekanisme pasar atau melalui suatu sistem, maka keterkaitan antar berbagai aktivitas tersebut tidak menimbulkan masalah. Akan tetapi banyak pula keterkaitan antar kegiatan yang tidak melalui mekanisme pasar sehingga timbul berbagai macam masalah. Keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme pasar adalah apa yang disebut dengan eksternalitas.Secara umum dapat dikatakan bahwa eksternalitas adalah suatu efek samping dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang menguntungkan maupun yang merugikan. Efek samping dari suatu kegiatan atau transaksi ekonomi bisa positif maupun negatif Dalam kenyataannya, baik dampak negatif maupun efek positif bisa terjadi secara bersamaan dan simultan. Dampak yang menguntungkan misalnya seseorang yang membangun sesuatu pemandangan yang indah dan bagus pada lokasi tertentu mempunyai dampak positif bagi orang sekitar yang melewati lokasi tersebut. Sedangkan dampak negatif misalnya polusi udara, air dan suara. Ada juga eksternalitas yang dikenal sebagai eksternalitas yang berkaitan dengan uang yang muncul ketika dampak eksternalitas itu disebabkan oleh meningkatnya harga. Misalnya, suatu perusahaan didirikan pada lokasi tertentu atau kompleks perumahan baru dibangun, maka harga tanah tersebut akan melonjak tinggi. Meningkatnya harga tanah tersebut menimbulkan dampak eksternal yang negatif terhadap konsumen lain yang ingin membeli tanah disekitar daerah tersebut. Dalam contoh diatas efek tersebut dalam perubahan harga tanah, dimana kesejahteraan masyarakat berubah tetapi perubahan itu akan kembali ke keadaan keseimbangan karena setiap barang akan menyamakan rasio harga-harga barang dengan harga keseimbangan. Jadi, suatu fakta bahwa tindakan seseorang dapat mempengaruhi orang lain tidaklah berarti adanya kegagalan pasar selama pengaruh tersebut tercermin dalam harga-harga sehingga tidak terjadi ketidak efisienan dalam perekonomian. Jadi yang dimaksud dengan eksternalitas hanyalah apabila tindakan seseorang mempunyai dampak terhadap orang lain (atau segolongan orang
  • 4. 3 lain) tanpa adanya kompensasi apapun juga sehingga timbul inefisiensi dalam alokasi faktor produksi. Dalam materi eksternalitas itu sendiri terdapat teori-teori yang menjadi landasan terlaksananya eksternalitas itu sendiri. Teorema coase disini merupakan suatu pendapat yang dikemukakan oleh Ronald coase . Teorema coase menjelaskan apabila pihak-pihak swasta dapat melakukan tawar- menawar mengenai alokasi sumber-sumber daya tanpa harus mengeluarkan biaya, mereka dapat menyelesaikan masalah eksternalitas mereka sendirinya. Disamping itu juga terdapat inefesiensi . Maksud dari inefesiensi ini apabila eksternalitas tidak dapat mengalokasikan sumber-sumber ekonomi secara efisien sehingga muncullah inefesiensi pasar. Dalam eksternalitas sering mengalami berbagai macam jenis permasalahan. Oleh karena itu terdapat solusi-solusi dalam menghadapi eksternalitas. Solusi-solusi itu berupa Regulasi, Pajak pigovian dan adanya subsidi yang diberikan. Penyusunan makalah ini, bertujuan untuk memberikan manfaat bagi para pembaca tentang pengetahuan dunia perbankan khususnya mata kuliah ekonomi publik tentang bagaimana eksternalitas itu terjadi dan bagaimana cara mengatasinya.
  • 5. 4 II. DEFINISI EKSTERNALITAS Dalam mata kuliah ekonomi publik, kita sering sekali mendengar istilah “eksternalitas”. Sebenarnya apa sih definisi dari eksternalitas itu?. .Eksternalitas digambarkan sebagai efek yang dirasakan oleh seseorang yang ditimbulkan oleh tindakan orang lain. Dalam berbagai literatur ada beberapa definisi eksternalitas dan klasifikasi dari berbagai jenis eksternalitas. Definisi eksternalitas secara implisit membedakan antara dua kategori yaitu eksternalitas dalam hal hubungan laba dan eksternalitas konsumsi setiap kali tingkat utilitas terpengaruh Eksternalitas hadir setiap kali kesejahteraan (utilitas atau keuntungan) beberapa agen ekonomi yang secara langsung dipengaruhi oleh tindakan agen lain baik konsumen ataupun produsen di dalam perekonomian. Contohnya saja eksternalitas ada jika produktivitas perikanan dipengaruhi oleh kilang minyak yang berada di hulu sungai yang mencemari air sungai sehingga produktivitas perikanan menjadi turun. Eksternalitas juga menyatakan hubungan antara agen ekonomi yang terletak diluar sistem harga ekonomi. Tingkat eksternalitas yang dihasilkan tidak dikontrol secara langsung oleh harga, sehingga standar efisiensi pada keseimbangan pasar tidak dapat diterapkan. Contoh sehari-hari termasuk polusi pabrik yang merugikan perikanan lokal dan iri hati yang dirasakan saat tetangga bangga menampilkan mobil barunya. Eksternalitas tersebut tidak dikendalikan secara langsung oleh harga. Namun konsumen atau suatu perusahaanlah yang dapat secara langsung dipengaruhi oleh tindakan dari agen lain dalam perekonomian, yaitu, mungkin ada efek eksternal dari tindakan konsumen lain atau perusahaan. Eksternalitas juga dapat didefinisikan sebagai biaya ekonomi atau manfaat yang merupakan produk sampingan dari kegiatan ekonomi tetapi yang dialokasikan di luar sistem pasar. Ini berarti bahwa pembuat eksternalitas tidak memiliki insentif untuk mempertimbangkan biaya eksternal atau manfaat yang dihasilkan. Hal ini sama persis dengan definisi yang diberikan sebelumnya, bahwa eksternalitas adalah biaya ekonomi atau manfaat yang merupakan produk sampingan dari kegiatan ekonomi tetapi yang dialokasikan di luar sistem pasar.
  • 6. 5 Contoh lain dari eksternalitas adalah orang yang membakar daun ketika tetangganya berusaha piknik di halaman belakang yang menghasilkan eksternalitas, dan seperti pabrik yang memproduksi polusi udara dan yang harus dihirup oleh mereka yang tinggal di dekatnya. Dari contoh tersebut jelas bahwa ada hubungan erat antara hak kekayaan buruk didefinisikan dengan eksternalitas. Jika hak milik jelas maka pertukaran dapat terjadi dan tidak akan ada eksternalitas. Selain itu da dua kategori utama dari definisi eksternalitas, yang pertama mendefinisikan eksternalitas berdasarkan efek yang timbulkan dan yang kedua mendefinisikan eksternalitas berdasarkan faktor penyebab dan konsekuensinya. Definisi eksternalitas berdasarkan efek yang di timbulkan yaitu eksternalitas akan timbul setiap kali kesejahteraan beberapa agen ekonomi yang utilitas atau laba meliputi variabel riil dengan nilai yang dipilih oleh orang lain tanpa memperhatikan efek kesejahteraan orang lain yang mempengaruhi mereka. Jika ditinjau dari segi efek yang ditimbulkan, definisi eksternalitas menunjukkan umumnya pasar gagal untuk mencapai eksternalitas. Penekanannya pada hilangnya peran pasar dan inefisiensi dalam tawar- menawar informasi yang tidak lengkap. Efek rumah kaca adalah salah satu contoh konsekuensi dari eksternalitas tetapi masih banyak contoh eksternalitas yang lainnya. Pada awalnya, eksternalitas tidak dipandang sebagai masalah ekonomi, tetapi lama- kelamaan keberadaan eksternalitas dipandang menjadi sebuah teori ekonomi.
  • 7. 6 III. MACAM – MACAM EKSTERNALITAS DAN CONTOHNYA Macam-macam eksternalitas ditinjau dari segi dampaknya dibagi menjadi dua yaitu: 1. Eksternalitas positif Eksternalitas positif adalah tindakan seseorang yang memberikan manfaat bagi orang lain, tetapi manfaat tersebut tidak dialokasikan di dalam pasar. Jika kegiatan dari beberapa orang menghasilkan manfaat bagi orang lain dan orang yang menerima manfaat tersebut tidak membayar atau memberikan harga atas manfaat tersebut maka nilai sebenarnya dari kegiatan tersebut tidak tercermin dalam kegiatan pasar. Contohnya adalah ada sebuah keluarga yang memperbaiki rumahnya sehingga keluarga tersebut membuat keseluruhan lingkungan sekitar menjadi bagus sehingga menghasilkan keuntungan eksternal kepada para tetangga. Manfaatnya adalah lingkungan mereka sekarang menjadi lebih menyenangkan, selain itu tetangga juga mungkin bisa mendapat keuntungan financial dari keluarga yang memperbaiki rumahnya tersebut. Dilingkungan yang bagus sebuah rumah akan lebuh laku dijual daripada di lingkungan yang kumuh sehingga manfaat eksternal dapat berubah menjadi keuntungan finansial bagi penerima eksternalitas. Karena eksternalitas positif, memungkinkan terlalu sedikitnya renovasi dan pemeliharaan akan terjadi di lingkungan, sehingga mungkin optimal untuk melakukan sejumlah besar renovasi di lingkungan, tetapi tidak ada yang bersedia untuk mengambil langkah pertama. Di lingkungan kumuh, semua keluarga mungkin bersedia untuk memperbaiki rumah mereka jika semua tetangga mereka akan memperbaiki rumah mereka juga. Tapi tidak ada yang mau menginvestasikan banyak uang untuk memperbaiki rumah di lingkungan kumuh, sehingga mereka yang ingin rumah lebih bagus akan cenderung pindah ke lingkungan yang lebih bagus daripada berinvestasi dalam meningkatkan rumah mereka di daerah kumuh. Akhirnya seluruh lingkungan dapat memburuk karena tidak ada yang memiliki insentif untuk melakukan perbaikan.
  • 8. 7 Contoh eksternalitas positif adalah ketika si A memainkan musik sambil bernyanyi dan si B sedang galau. Ketika si B mendengarkan si A memainkan musik sambil bernyanyi, kegalauan si B menjadi hilang karena si B menikmati alunan simponi yang indah yang di mainkan si A. P S P*……………………………… Pa………………….. eksternal benefit D+E D Qa Q* Q Sumber : Public Finance Keterangan : Eksternalitas Positif Penjelasan: Mula-mula perusahaan memproduksi output sebesar Qa dengan harga sebesar Pa maka kurva permintaannya ada disepanjang kurva D. Karena adanya eksternal benefit maka perusahaan meningkatkan produksi outputnya menjadi Q* dan menaikkan harga menjadi P* maka kurva permintaan pun berubah bergeser ke kanan atas disepanjang D+E 2. Eksternalitas negatif Eksternalitas negatif adalah biaya yang dikenakan pada orang lain di luar sistem pasar sebagai produk dari kegiatan produktif. Contoh dari eksternalitas negatif adalah pencemaran lingkungan. Di daerah industri,
  • 9. 8 pabrik-pabrik sering mencemari udara dari produksi output, misalnya, dan orang-orang di sekitarnya harus menderita konsekuensi negatif dari udara yang tercemar meskipun mereka tidak ada hubungannya dengan memproduksi polusi. Ketika suatu perusahaan tidak harus membayar harga untuk menggunakan sampai udara bersih, menggunakan terlalu banyak, sehingga polusi udara yang berlebihan. Perusahaan menggunakan udara bersih terlalu banyak karena perusahaan tidak harus membayar untuk sumber daya yang digunakan. Salah satu solusi yang jelas untuk masalah ini adalah dengan mewajibkan perusahaan untuk membayar harga sama dengan biaya kesempatan dari polusi itu yang menyebabkan, hanya karena harus membayar biaya kesempatan di pasar untuk semua input lainnya ke proses produksinya. Agen-agen ekonomi harus memperhatikan biaya kesempatan dari tindakan mereka bagi mereka untuk memiliki insentif untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien. Sistem harga memaksa akuntabilitas ini dengan mengharuskan agen-agen ekonomi untuk membayar biaya kesempatan dari sumber daya yang mereka gunakan. Karena sumber daya yang dialokasikan secara internal ke pasar, harga pasar umumnya mencerminkan biaya kesempatan dari barang dan jasa. Contoh eksternalitas negatif adalah ketika seseorang merokok dan orang yang berada disampingnya mencium asap rokok tersebut. Itu berarti orang yang mencium asap rokok tersebut menerima dampak negatif atau dengan kata lain dirugikan karena tindakan orang yang merokok tersebut.
  • 10. 9 P S+E S P*………………….. Cost of eksternality = optimal tax Pa……………………………… D Q* Qa Q Sumber: Public Finance Keterangan: Eksternalitas negatif Penjelasan: Gambar diatas menunjukkan kurva permintaan dan kurva penawaran dalam suatu industry yang dalam proses produksinya menghasilkan biaya eksternalitas bagi orang lain. Mula-mula industry tersebut memproduksi output sebesar Qa dengan harga sebesar Pa maka kurva penawarannya sepanjang kurva S. Dengan adanya biaya eksternalitas yaitu diwajibkannya membayar pajak oleh pemerintah untuk setiap eksternalitas yang ditimbulkan maka, industry tersebut mengurangi produksi outputnya menjadi Q* dan menaikkan harga yang mula-mula sebesar Pa sekarang harga outputnya menjadi P*. Oleh karena itu kurva penawarannya bergeser ke kiri atas di sepanjang kurva S+E.
  • 11. 10 Sedangkan macam-macam eksternalitas jika ditinjau dari segi pihak-pihak yang melakukan dan pihak yang menerima akibat dari eksternalitas dapat dibagi menjadi empat yaitu: 1. Eksternalitas produsen terhadap produsen Eksternalitas produsen terhadap produsen terjadi ketika output dan input yang digunakan oleh suatu perusahaan mempengaruhi output dan input yang digunakan oleh perusahaan lain. Contoh eksternalitas produsen terhadap produsen adalah produksi output perusahaan hulu sungai mencemari air di hilir sungai sehingga menghancurkan sumber daya perikanan dan mempengaruhi industry perikanan. Selain itu contoh lainnya adalah di negara berkembang pengoperasian hotel dekat pantai dapat menyebabkan pencemaran sumber daya laut, sehingga merusak industry perikanan serta keindahan pemandangan bawah air. 2. Eksternalitas produsen terhadap konsumen Dalam kasus eksternalitas produsen terhadap konsumen eksternalitas terjadi ketika fungsi utilitas konsumen tergantung pada output dari produsen. Jenis eksternalitas terjadi dalam kasus polusi suara oleh pesawat udara, dan efek dari emisi pabrik. Contoh lain yang sering terjadi adalah suatu pabrik yang mengeluarkan asap proses produksinya, akan menyebabkan polusi udara. Udara kotor tersebut akan dihirup oleh masyarakat yang bertempat tinggal disekitar pabrik. Hal ini menyebabkan utilitas masyarakat tersebut untuk tinggal disekitar pabrik menjadi turun karena pabrik tidak memberikan ganti rugi apapun kepada masyarakat 3. Eksternalitas konsumen terhadap produsen Jenis eksternalitas konsumen terhadap produsen jarang terjadi didalam praktek. Eksternalitas konsumen terhadap produsen meliputi efek dari kegiatan konsumen terhadap output perusahaan. Contoh eksternalitas konsumen terhadap produsen, ketika ibu-ibu menyuci baju di sungai menggunakan detergen pasti sisa air detergen dibuang ke dalam sungai. Hal ini bisa menyebabkan polusi sungai
  • 12. 11 sehingga misalnya ada pabrik es yang sangat bergantung pada air sungai untuk menjalankan produksinya, tentu sangat dirugikan karena dia harus mengeluarkan dana untuk membersihkan air sungai yang sudah tercemar air detergen.” 4. Eksternalitas konsumen terhadap konsumen Eksternalitas konsumen terhadap konsumen terjadi ketika kegiatan suatu konsumen mempengaruhi utilitas konsumen lain. Contohnya orang yang mengendarai motor dapat menyebabkan orang yang disekitarnya menjadi sesak napas begitu juga dengan orang yang merokok yang akan mengganggu orang-orang yang ada disekitarnya. Dan contoh lainnya adalah timbulnya rasa iri jika teman kita punya barang-barang baru. Jenis-jenis eksternalitas yang lainnya adalah : 1. Eksternalitas uang/Pecuniary externalities Menurut Dagupta dan Pearce , eksternalitas berupa uang merujuk pada pengaruh produksi atau utilitas pada pihak ketiga karena perubahan permintaan. Eksternalitas negatif berupa uang dapat terjadi ketika peningkatan produksi suatu industri menyebabkan peningkatan harga input yang digunakan oleh industri lain. Eksternalitas berupa uang juga mempengaruhi penawaran pasar dan kondisi permintaan. Intinya eksternalitas uang hanya mempengaruhi harga tanpa mempengaruhi kemungkinan teknis produksi atau komsumsi. 2. Eksternalitas teknikal/Technical Eksternalities Eksternalitas teknikal mengacu pada efek dimana fungsi produksi atau fungsi utilitas terpengaruh. Eksternalitas teknikal mengacu pada eksternalitas yang secara langsung mempengaruhi produksi perusahaan dalam fungsi utilitas individu. Jadi eksternalitas teknikal adalah tindakan seseorang dalam konsumsi maupun produksi akan mempengaruhi tindakan konsumsi atau produksi orang lain tanpa adanya konpensasi.
  • 13. 12 IV. CONTOH-CONTOH EKSTERNALITAS a. Efek Suara Mesin Ketik Efek suara kotak music mempelajari bagaimana standar di adopsi, bagaimana mungkin standar yang salah di adopsi. Aplikasi standar dari pilihan aransemen kunci pada keyboard. Standard saat ini adalah qwerty yang di disein oleh Christopher Scholes sengaja memperlambat pengetik dengan memaksimalkan jarak antara huruf paling sering digunakan. Mengapa keyboard alternatif belum diadopsi? Jawabannya karena adanya biaya switching. Semua pengguna enggan untuk beralih dan menanggung biaya pelatihan ulang dan produsen tidak melihat keuntungan dalam memperkenalkan alternatif yang lainnya. Oleh karena itu telah terbukti mustahil untuk beralih ke teknologi yang lebih baik. Masalah ini disebut dengan efek suara mesin ketik dan efek ini disebabkan oleh eksternalitas jaringan. 1 1 P* P*0 % qwerty users at time t + 1 % qwerty users at time t
  • 14. 13 Sumber : Intermediate Public Economics Keterangan : Kurva di atas menunjukkan hubungan antara waktu dengan persentase penggunaan qwerty. Pengguna QWERTY akan menurun dari waktu ke waktu mulai dari posisi di mana 50% menggunakan QWERTY pada waktu t. menggunakan QWERTY atau Dvorak atau proporsi p *, p *> 50%, akan menggunakan QWERTY dan 1 - p * Dvorak. Namun, keseimbangan ini tidak stabil dan setiap penyimpangan dari hal itu akan menyebabkan salah satu sudut kesetimbangan. Tidak efisien teknologi, QWERTY, dapat mendominasi dalam kesetimbangan jika titik awal awal adalah di sebelah kanan * p. b. Tragedi Sumber Daya Bersama Tragedi sumber daya bersama muncul dari hak umum untuk menggunakan sumber daya. Contohnya eksternalitas di tempat kerja, setiap nelayan hanya memikirkan keuntungan mereka sendiri. ketika memutuskan apakah akan menyewa perahu mereka tidak memperhitungkan fakta bahwa mereka akan mengurangi jumlah ikan yang ditangkap oleh setiap nelayan lainnya. Eksternalitas negatif ini memastikan bahwa dalam kesetimbangan terlalu banyak perahu beroperasi di danau. Intervensi publik dapat mengambil dua bentuk. Ada solusi harga berbasis terdiri dari pajak per perahu sehingga untuk menginternalisasi efek eksternal pengiriman perahu di danau. Sebagaimana ditunjukkan pada gambar jika pajak akan benar dipilih mengurangi jumlah perahu sehingga untuk mengembalikan hasil yang optimal. Atau ,solusi kuantitas berbasis terdiri dari menetapkan kuota penangkapan ikan yang sama dengan hasil optimal.
  • 15. 14 V. TEOREMA COASE Setelah mengidentifikasi eksternalitas sebagai sumber kegagalan pasar. Bab ini mengambil pendekatan untuk menganalisis solusi-solusi kebijakan. Dalam hal ini dipertanyakan apakah intervensi tersebut diperlukan ?. tujuan utama untuk ini adalah teorema coase yang menunjukkan agen- agen ekonomi dapat mengatasi masalah masalah eksternalitas tanpa bantuan intervensi pemerintah. Hal ini berdampak terhadap penilaian konsekuensi dari adanya eksternalitas dan menjelaskan mengapa teorema coase itu menarik Ronald coase menyampaikan pemberian hak milik yang tepat terhadap suatu barang, walaupun tetap akan ada eksternalitas tetapi bisa menimbulkan tawar-menawar antara pihak-pihak yang terkait sehangga pihak-pihak yang terkait bisa bersama-sama mencari solusi yang terbaik ini dikenal dengan teorema coase. Teorema coase adalah suatu pendapat bahwa jika pihak-pihak swasta dapat melakukan tawar-menawar mengenai alokasi sumber-sumber daya tanpa harus mengeluarkan biaya, mereka dapat menyelesaikan masalah eksternalitas mereka sendirinya. Teorema coase sangat penting untuk memahami implikasi kebijakan dari eksternalitas. Aturan hukum dan hak milik menjadi pusat dari teorema coase. Aturan ini menentukan hak para agen ekonomi dalam perekonomian misalnya saja hak untuk udara tercemar dan hak untuk menikmati kesunyian. Teorema coase yang menunjukkan bahwa agen-agen ekonomi dapat mengatasi masalah eksternalitas sendiri tanpa perlu intervensi pemerintah. Artinya jika pihak-pihak yang terkait dalam melakukan tawar-menawar mengenai alokasi sumber-sumber daya tanpa harus mengeluarkan biaya, mereka dapat menyelesaikan masalah eksternalitas mereka sendiri. Teorema coase menyatakan bahwa jika pasar diperbolehkan untuk berfungsi secara bebas maka akan tercapai alokasi sumber daya yang efisien. Coase mencotohkan teorinya pada kepemilikan perusahaan garmen. Seumpamanya hak milik diberikan kepada perusahaan garmen. Dengan diberikannya hak kepemilikan ini kepada perusahaan garmen itu artinya perusahaan garmen mempunyai hak untuk mencemari air sungai sebagai bagian dari proses produksi.
  • 16. 15 Perusahaan garmen ingin berproduksi sampai dapat memaksimalkan laba. Pencemaran air sungai yang dilakukan perusahaan garmen akan merugikan masyarakat karena nilai utilitas masyarakat tersebut untuk menggunakan air sungai di pengaruhi secara negatif. Masyarakat yang ada di sekitar perusahaan garmen juga memiliki tujuan untuk memaksimalkan utilitasnya, mengingat perusahaan garmen memiliki hak kepemilikan untuk mencemari air sungai maka masyarakat mempunyai inisiatif untuk melakukan negoisasi kepada perusahaan garmen. Setiap satu unit pengurangan garmen yang di hasilkan, masyarakat bersedia membayar kepada perusahaan garmen untuk pencemarannya sampai sebesar nilai penurunan utilitas masyarakat. Pihak perusahaan garmen akan menerima pembayaran untuk pencemarannya dari masyarakat asalkan pembayaran tersebut lebih besar dari berkurangnya keuntungan karena mengurangi produksi. Tawar menawar antara perusahaan garmen dengan masyarakat akan berlanjut selama pembayaran lebih besar dari pengorbanan keuntungan perusahaan garmen, namun lebih kecil dari kerusakan yang menimpa masyarakat yang memakai sungai. Karena pengurangan produksi garmen akan mengurangi keuntungan produksi perusahaan garmen dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah kesanggupan masyarakat untuk membayar sehingga tidak terjadi tawar menawar lebih lanjut. Teori Coase ini sangat menekankan pada pentingnya diberikannya hak milik pada proses pasar tanpa memandang kepada siapa hak milik tersebut diberikan. Agar solusi yang ditawarkan coase ini efisien maka perlu dipenuhinya dua asumsi yaitu asumsi yang pertama adalah tidak adanya biaya transaksi dan asumsi kedua adalah kerusakan yang terjadi dapat diukur. Intinya teori coase ini dapat diterapakan dalam kasus yang sedikit individu dan pada salah satu sisi pasar.
  • 17. 16 VI. INEFISIENSI PASAR Keberadaan eksternalitas akan menghasilkan keseimbangan kompetitif gagal menjadi Pareto efisien. Implikasi langsung dari kenyataan ini adalah bahwa kuantitas barang yang tidak benar, dan karenanya eksternalitas, akan diproduksi. Juga jelas bahwa hasil yang non-Pareto efisien tidak akan memaksimalkan kesejahteraan. Ini memberikan ruang untuk kebijakan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan. Tujuan dari bagian ini adalah untuk menunjukkan bagaimana bisa timbul inefisiensi dalam ekonomi yang kompetitif. Kasus dimana eksternalitas tidak mengarah pada inefisiensi juga akan dijelaskan. Hasil dikembangkan dalam konteks dari dua model sederhana karena konsumen ini sudah cukup untuk tujuan tersebut dan juga membuat poin yang relevan sejelas mungkin. Secara umum, juga dapat disimpulkan bahwa jika eksternalitas positif maka lebih dari z yang baik akan dikonsumsi di bawah optimal dari hasil pasar. Kebalikannya berlaku untuk suatu eksternalitas negatif. Hasil pasar diwakili oleh kesetaraan antara manfaat marjinal pribadi yang baik dan biaya marjinal. Hasil Pareto efisien menyamakan jumlah manfaat marjinal swasta dan efek eksternal marjinal yang baik untuk biaya marjinal. Kegagalan pasar dicirikan oleh konsumsi. Terlalu banyak konsumsi menyebabkan eksternalitas negatif dan terlalu sedikit menghasilkan eksternalitas positif. Sebuah metode lebih lanjut dari kontrol eksternalitas, dibahas oleh Davis dan Whinston (1962), untuk mendorong internalisasi eksternalitas sehingga biaya pribadi dan sosial menjadi sama. Inti dari internalisasi adalah bahwa jika perusahaan A menyebabkan eksternalitas negatif hanya pada perusahaan B, maka perusahaan dibentuk dengan menggabungkan kedua A dan B akan memperhitungkan eksternalitas ketika memilih perilaku yang optimal. Oleh karena itu, inefisiensi tidak akan muncul. Argumen tersebut juga telah diusulkan sebagai bagian dari memberikan alasan tentang keberadaan perusahaan. Singkatnya, internalisasi akan menghilangkan konsekuensi dari eksternalitas dengan cara yang langsung dengan memastikan bahwa biaya pribadi dan sosial disamakan. Namun tidak mungkin menjadi solusi praktis ketika banyak pelaku ekonomi yang berbeda memberikan kontribusi secara
  • 18. 17 terpisah ke eksternalitas total dan memiliki kelemahan yang mengarah pada peningkatan kekuatan pasar. Marginal benefit & cost MSB (vh>0) MPB MC MSB (vh<0) output Sumber : Intermediate Public Economics Jean Hindriks & Gareth D Myles Keterangan : Inefisiensi pasar Penjelasan : Grafik di atas menunjukkan menunjukkan hubungan antara marginal benefit dan marginal cost dengan jumlah output yang diproduksi. Grafik di atas menunjukkan marginal cost yang vertical. Besarnya jumlah output yang di produksi perusahaan sebanyak MPB dan jumlah output yang diminta sebesar MSB (vh>0). Semakin besar MC, maka semakin besar pula jumlah output yang diminta. Jika MC kecil maka permintaan terhadap output tersebut hanya sebesar MSB (vh<0).
  • 19. 18 VII. SOLUSI UNTUK MENGATASI EKSTERNALISASI Adanya eksternalitas negatif mengakibatkan sumber daya yang dilakukan pasar tidak efisien, di sinilah diperlukan peranan dari pemerintah. Harapannya masalah-masalah yang di timbulkan dengan adanya eksternalitas dapat teratasi. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah regulasi, penetapan pajak pigouvian dan pemberian subsidi. a. Regulasi Regulasi adalah tindakan mengendalikan perilaku manusia atau masyarakat dengan aturan atau pembatasan. Dengan regulasi pemerintah dapat melarang atau mewajibkan perilaku atau tindakan, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh untuk dilakukan pihak- pihak tertentu dalam rangka mengatasi eksternalitas. Dengan adanya regulasi memaksa penghasil polusi untuk mengurangi polusi yang dihasilkan industri karena polusi tersebut merupakan tanggung jawab pihak yang menghasilkan polusi. Contohnya pemerintah membuat aturan bahwa membuang limbah pabrik ke dalam sungai merupakan tindakan kriminal dan akan dikenakan sanksi yang tegas bagi pelakunya, karena kita tahu biaya sosial membuang limbah pabrik ke dalam sungai lebih besar daripada keuntungan yang didapatkan pihak-pihak melakukannya Tetapi dalam kenyataannya regulasi ini sulit untuk diterapakan karena pada kenyataannya masalah polusi yang terjadi tidaklah selalu sederhana. Karena polusi merupakan efek sampingan yang tak terelakkan dari kegiatan produksi industri. Kita tidak dapat menghapus polusi secara total. Kita hanya bisa membatasi jumlah polusi hingga ambang tertentu. Sehingga tidak akan terlalu merusak lingkungan namun tidak juga menghalangi kegiatan produksi. Kita ambil saja contohnya kendaraan bermotor. Seperti kita ketahui gas yang dikeluarkan kendaraaan bermotor merupakan salah satu bentuk polusi. Jika kita ingin menghapus polusi secara total maka tidak boleh menggunakan kendaraan bermotor. Dan itu tidak mungkin untuk
  • 20. 19 dilakukan, karena kendaraan bermotor sedikit dapat membantu memperlancar proses produksi. Regulasi ini memiliki kelemahan yaitu mewajibkan semua pabrik mengurangi polusinya dalam jumlah yang sama, padahal penurunan sama rata, bukan merupakan cara termurah menurunkan polusi. Ini dikarenakan kapasitas dan keperluan setiap pabrik untuk berpolusi berbeda-beda. Besar kemungkinan salah satu pabrik misalkan pabrik kertas, lebih mampu karena biayanya lebih murah untuk menurunkan polusi dibanding pabrik lain seperti pabrik baja. Jika keduanya dipaksa menurunkan polusi sama rata, maka operasi pabrik baja akan terganggu. Peraturan memaksa penghasil polusi untuk mengurangi polusi dengan menggunakan metode yang sama seperti yg mereka gunakan dan mereka harus membayar harga untuk biaya eksternalitas yang mereka hasilkan sebagai tanggung jawab mereka. b. Pajak pigouvian Pajak pguvian merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi eksternalitas. Konsumen atau perusahaan yang menyebabkan eksternalitas harus membayar pajak samadengan dampak marjinal dari eksternalitas yang dibuat. Dengan itu membuat konsumen atau perusahaan memperhitungkan berapa banyak manfaat dan dampak dari jumlah barang yang diproduksi atau dikonsumsi perusahaan ataupun konsumen. Artinya dengan diterapakannya pajak akan memberikan insentif kepada para pemilik pabrik untuk sebanyak- banyaknya mengurangi polusinya. Semakin tinggi tingkat pajak yang dikenakan maka semakin banyak penurunan polusi yang terjadi. Eksternalitas menyebabkan perbedaan antara manfaat privat dan biaya social yang menyebabkan tidak tercapainya kondisi pareto optimal. Pemerintah harus campur tangan untuk mengatasi eksternalitas negatif. Ekonom Pigou menyarankan metode untuk mengatasi eksternalitas yaitu pajak pigovian. Ketika biaya marginal social melebihi biaya marginal pribadi pajak harus dikenakan kepada produsen. Dengan diwajibkannya pajak maka menyebabkan
  • 21. 20 peningkatan harga dari komoditi yang diproduksi sehingga jumlah komoditi yang diminta menjadi berkurang. Sehinggaa produsen mengalami kerugian sehingga biaya marjinal social samadengan biaya marginal privat. Dalam beberapa kasus pemberlakuan pajak tidak tepat karena sulitnya menghitung biaya eksternalitas. Hal ini dikarenakan dibutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari biaya akibat eksternalitas.. Sementara keadaan sudah berubah sehingga diperlukan studi lagi dan tentu akan memerlukan waktu yang lama lagi. Value PMC’ t PMC PMB SMB x° x* Quantity Sumber : Intermediate Public Economics Jean Hindriks & Gareth D Myles Keterangan: Pajak Pigovian
  • 22. 21 Penjelasan: Kurva diatas menunjukkan hubungan antara harga dan output yang di produksi perusahaan. Kurva PMC menunjukkan jumlah output yang ditawarkan dan kurva PMB menunjukkan jumlah output yang diminta konsumen. Dan jumlah barang yang diminta sebesar x*. karena adanya pajak maka jumlah barang yang ditawarkan semakin rendah yaitu sebesar PMC’ dan harga semakin rendah sehingga jumlah output yang diminta semakin sedikit yaitu menjadi x°. c. Subsidi Ketika manfaat social melebihi manfaat pribadi maka subsidi harus diberikan kepada konsumen atau produsen. Subsidi mengarah pada penurunan dalam harga komoditi. Pemerintah dapat mensubsidi produsen untuk mengurangi dampak eksternalitas. Keuntungan produsen didapat dari subsidi pemerintah dan keuntungan masyarakat dalam hal pengurangan kerusakan dari dampak eksternalitas yang ditimbulkan perusahaan.. Kelemahan dari subsidi adalah perusahaan-perusahaan condong untuk melakukan eksternalitas karena dengan melakukan eksternalitas mereka akan mendapat subsidi dari pemerintah. d. Internalisasi Untuk mengontrol eksternalitas pertama kali dibahas oleh David dan Whinston. David dan Whinston menganjurkan internalisasi untuk mengatasi eksternalitas sehingga biaya privat sama dengan biaya sosialnya. Inti dari internalisasi adalah misalnya jika ada perusahaan A menyebabkan eksternalitas negatif hanya kepada perusahaan B maka perusahaan A dan perusahaan B bersama-sama menghitung dampak dari eksternalitas. Dengan ini, efisiensi tidak akan muncul. Melakukan internalisasi merupakan hal yang sulit. Ambil saja contoh suatu industri suatu perusahaan menyebabkan eksternalitas bagi industri perusahaan lain. Dalam situasi ini internalisasi
  • 23. 22 menyarankan perusahaan menjadi monopoli tunggal. Jika hal ini terjadi maka akanmenyebabkan kesejahteraan menjadi berkurang atau mungkin hilang. Internalisasi biasanya secara tidak alngsung membangun agen ekonomi yang lebih besar dan konsekuensi bertambahnya kekuatan pasar. Singkatnya internalisasi akan menghilangkan konsekuensi dari eksternalitas dengan cara memastikan bahwa biaya pribadi dengan biaya social disamakan. Masalah internalisasi bukanlah solusi yang praktis ketika konstribusi agen ekonomi secara terpisah ke dalam eksternalitas total dan memiliki kelemahan yang mengarah ke kuatan pasar meningkat.
  • 24. 23 VII . KESIMPULAN Eksternalitas hadir setiap kali kesejahteraan beberapa agen ekonomi yang secara langsung dipengaruhi oleh tindakan agen lain baik konsumen ataupun produsen di dalam perekonomian. Istilah eksternalitas merujuk pada suatu kegiatan produksi ataupun konsumsi suatu barang yang dapat menghasilkan manfaat atau biaya yang belum tercakup pada perhitungan proses produksi maupun konsumsi dari barang tersebut Ada banyak macam-macam dari eksternalitas ada yang ditinjau dari segi dampaknya, ada juga yang ditinjau dari segi pihak-pihak yang melakukan dan pihak yang menerima akibat dari eksternalitas dan macam- macam yang lainnya adalah eksternalitas uang dan eksternalitas teknikal. Ditinjau dari segi dampak yang ditimbulkan eksternalitas ada dua yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif adalah tindakan seseorang yang memberikan manfaat bagi orang lain. Sedangkan eksternalitas negatif adalah biaya yang dikenakan pada orang lain diluar sistem pasar sebagai produk dari kegiatan produktif. Ditinjau dari segi pihak-pihak yang melakukan dan pihak yang menerima akibat dari eksternalitas ada empat yaitu eksternalitas produsen terhadap produsen. eksternalitas produsen terhadap konsumen, eksternalitas konsumen terhadap produsen dan yang terakhir eksternalitas konsumen terhadap konsumen. Ronald coase membuat sebuah teori tentang bagaimana cara mengatasi eksternalitas tanpa harus adanya intervensi atau campur tangan dari pemerintah, teori tersebut dinamakan teorema coase. Teorema coase adalah suatu pendapat jika pihak-pihak swasta dapat melakukan tawar- menawar mengenai alokasi sumber-sumber daya tanpa harus mengeluarkan biaya, mereka dapat menyelesaikan masalah eksternalitas mereka sendiri. Eksternalitas dapat menyebabkan inefisiensi pasar. Eksternalitas dapat menyebabkan pasar tidak dapat mengalokasikan sumber-sumber ekonomi secara efisien. Hal ini disebabkan oleh harga pasar yang tidak secara tepat mencerminkan biaya tambahan atau manfaat bagi pihak lain. Untuk mengatasi dampak-dampak yang ditimbulkan dari eksternalitas ada tiga cara untuk mengatasinya yaitu regulasi, pajak pigovian dan
  • 25. 24 pemberian subsidi. Regulasi adalah tindakan mengendalikan perilaku manusia atau masyarakat dengan aturan atau pembatasan. Dengan adanya regulasi memaksa penghasil polusi untuk mengurangi polusi yang dihasilkan industri karena polusi tersebut merupakan tanggung jawab pihak yang menghasilkan polusi. Solusi yang kedua adalah penetapan pajak. Konsumen atau perusahaan yang menyebabkan eksternalitas harus membayar pajak samadengan dampak marjinal yang dibuat. Dengan ditetapkannya pajak memberikan insentif kepada para pemilik pabrik untuk sebanyak-banyaknya mengurangi polusi yang ditimbulkannya. Intinya, semakin tinggi tingkat pajak yang dikenakan maka semakin banyak penurunan polusi yang terjadi. Solusi yang terakhir adalah pemberian subsidi. Subsidi diberikan kepada konsumen atau produsen ketika manfaat social melebihi manfaat pribadi. Namun pemberian subsidi ini memiliki kelemahan karena perusahaan-perusahan condong untuk melakukan eksternalitas, karena dengan melakukan eksternalitas mereka akan mendapat subsidi dari pemerintah.
  • 26. 25 VIII. STUDI KASUS “INILAH RESIKO BILA TERPAPAR ASAP ROKOK SELAMA 30 MENIT” Sumber: Kompas 15 Mei 2012 Dalam kompas tersebut membahas peringatan untuk para pecandu rokok yang dapat membahayakan orang-orang yang berada di sekitar pecandu rokok akibat menghirup asap rokok si pecandu. Riset terbaru mengatakan orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok selama 30 menit akan menyebabkan kerusakan yang signifikan pada pembuluh darah. Rusaknya pembuluh darah ini akan menyebabkan serangan jantung dan juga bisa menyebabkan stroke. Inti dari artikel kompas itu adalah adanya hasil temuan mengungkapkan bahwa pembuluh darah utama yang ditemukan di lengan atas (disebut arteri brakialis) berisiko mengalami penyempitan pada mereka yang terkena paparan asap rokok sekunder alias menjadi perokok pasif. Hal ini terjadi akibat lapisan dalam pembuluh darah tidak berfungsi sebagaimana semestinya. Pembahasan Eksternalitas adalah dampak suatu kegiatan yangdirasakan baik oleh pihak penghasil dampak tersebut maupun pihak penerima dampak yang sama
  • 27. 26 sekali tidak terlibat dalam proses kegiatan yang menimbulkan dampak tersebut dan tidak adanya konpensasi apapun. Mengacu pada pengertian eksternalitas tersebut dan menghubungkan dengan artikel di kompas. Jelas telah terjadi eksternalitas karena tindakan si pecandu rokok mengakibatkan kerugian bagi orang-orang yang berada disekitarnya (perokok pasif) karena menghirup asap yang dikeluarkan si pecandu rokok. Melihat dari segi dampak yang di timbulkan dari kasus eksternalitas di atas, bentuk eksternalitas yang terjadi adalah eksternalitas negatif. Kenapa? Karena akibat tindakan si pecandu rokok mengakibat terganggunya kesehatan si perokok pasif. Penelitian-penilitian membuktikan kalau perokok pasif dapat dengan mudah menjangkit flek paru-paru karena konsentrasi dari zat berbahaya yang terkandung dalam asap rokok lebih banyak terhirup oleh si perokok pasif dibandingkan si pecandu rokok karena asap rokok dari perokok aktif tidak terfilter. Selain menyebabkan flek paru-paru, masih banyak penyakit-penyakit yang lainnya yang dapat ditimbulkan dari tindakan si pecandu rokok. Hal ini tentu tidak bisa di biarkan karena akan mengurangi utilitas si perokok pasif. Solusi yang ditawarkan · Menurut teorema coase Teorema coase mengatakan untuk mengatasi damapak dari eksternalitas dapat dilakukan dengan cara negoisasi atau tawar menawar antara pihak-pihak yang terkait untuk bersama-sama mencari solusinya. Dengan mengacu pada teorema coase tersebut sipecandu rokok dengan si perokok pasif dapat saling bernegoisasi. Mungkin contoh konkretnya si perokok pasif mengingatkan sipecandu rokok kalau siperokok pasif terganggu akibat asap rokok si pecandu rokok dan menyuruh si pecandu rokok untuk menjauh dari siperokok pasif. Namun biasanya cara ini tidak terlalu efektif karena biasanya kalau si perokok pasif mengingatkan si pecandu rokok malah si perokok pasif dimarah- marahi oleh si pecandu rokok atau biasanya sipecandu rokok selalu masa bodo dengan kata-kata si perokok pasif.
  • 28. 27 · Regulasi pemerintah Cara atau solusi yang lain untuk mengatasi dampak eksternalitas pada kasus diatas adalah dengan regulasi atau kebijakan atau peraturan- peraturan yang ditetapakan pemerintah. Mungkin pemerintah harus lebih tegas lagi untuk menerapkan peraturan pelarangan merokok di depan umum. Seperti yang kita ketahui bersama pemerintah sudah pernah menggembar gemborkan pelarangan merokok di depan umum. Nampun melihat kenyataan sekarang regulasi pemerintah tersebut tidak berjalan dengan efektif. Itu terlihat dari masih banyak orang-orang yang merokok di depan umum. · Pajak Pemberlakuan pajak perorangan pada perokok mungkin tidak dapat di perlakukan karena banyaknya jumlah perokok dan cara mengawasinya yang sulit tetapi pemerintah dapat memberlakukan pajak yang lebih tinggi lagi kepada pabrik-pabrik rokok. Dengan itu harga rokok pasti akan semakin tinggi. Dengan semakin tingginya harga rokok, masyarakat diharapkan dapat mengurangi jumlah konsumsi rokoknya
  • 29. 28 IX. PERTANYAAN 1. Dampak eksternalitas ada 2, yaitu : a. eksternalitas pasif dan eksternalitas aktif b. eksternalitas terbuka dan eksternalitas tertutup c. eksternalitas plus dan eksternalitas minus d. eksternalitas positif dan eksternalitas negatif 2. I. Pemerintah harus mengetahui tingkat produksi pabrik II. timbul distorsi lokaso III. dari segi moral tidak dibenarkan dari ketiga pernyataan di atas adalah kelemahan dari : a. peran pemerintah b. penanganan eksternalitas positif c. penanganan eksternalitas negatif d. pemberian subsidi untuk mengatasi polusi 3. Seseorang setiap hari makan nasi dan sisanya dibuang ke sungai. Aliran sungai menuju ke kolam lele milik tetangga, sehingga mengakibatkan ikan lele menjadi cepat besar dan si pemilik tidak perlu memberi makan lagi , ini adalah contoh dari . . . a. eksternalitas produsen- produsen b. eksternalitas konsumen - konsumen c. eksternalitas produsen- konsumen d. eksternalitas konsumen-produsen 4. Suatu pabrik mengeluarkan asap yang menyebabkan polusi udara. Udara menjadi kotor dan terpaksa dihirup oleh masyarakat sekitar sehingga mengakibatkan utilitas mereka untuk tinggal disekitar menjadi turun , ini adalah contoh dari . . . a. eksternalitas produsen- produsen b. eksternalitas konsumen-produsen c. eksternalitas produsen- konsumen d. eksternalitas konsumen – konsumen
  • 30. 29 5. Bagaimana solusi Publik Terhadap Eksternalitas dan Peraturan Pemerintah untuk Melindungi Lingkungan . . . a. pajak b. subsidi c. peraturan pemerintah d. (a) , (b) , dan (c) benar 6. Sebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya eksternalitas ? o Penggunaan barang-barang publik secara berlebihan o Ketidaksempurnaan pasar o Kegagalan pemerintah o Penggunaan sumber daya bersama 7. Ada berapakah sifat yang dimiliki dari barang publik , sebut dan jelaskan ! Ada 2 yaitu , non-eksklusif dan non-rivalitas. Non-eksklusif adalah penawaran tidak hanya diperuntukan untuk seseorang dan mengabaikan orang lain, jadi barang publik bebas digunakan oleh semua orang. Non-rivalitas adalah barang yang dapat dikonsumsi bersamaa pada waktu yang sama , tanpa saling meniadakan manfaat yang lain. 8. Sebut dan jelaskan macam-macam dari eksternalitas yang ditinjau dari segi dampaknya ? o Eksternalitas positif : dampak yang menguntungkan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi dari pihak yang diuntungkan. o Eksternalitas negatif : dampak yang merugikan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi dari pihak penghasil kerugian. 9. Sebutkan beberapa kelemahan dalam pemberian subsidi untuk mengatasi polusi ! o Pemerintah harus mengetahui tingkat produksi yang ditetapkan pabrik tanpa adanya subsidi.
  • 31. 30 o Analisanya statis dan sifatnya jangka pendek karena tidak memperhatikan kemungkinan bertambahnya jumlah pabrik yang menimbulkan polusi o Timbul distorsi lokasi
  • 32. 31 X . KATA KUNCI 1. Eksternalitas : biaya / manfaat dari transaksi pasar yang tidak tercermin dalam harga dan muncul pada saat pihak ketiga selain pembeli dan penjual , mempengaruhi produksi dan konsumsi suatu barang. 2. Barang Publik : barang yang memiliki sifat non-rival dan non-eksklusif. 3. Regulasi : mengendalikan perilaku manusia atau masyarakat dengan aturan atau pembatasan. 4. Pajak : iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang — sehingga dapat dipaksakan— dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. 5. Subsidi : Subsidi adalah sebuah pembayaran oleh pemerintah untuk produsen , distributor dan konsumen bahkan masyarakat dalam bidang tertentu. 6. Barang Privat : barang yang diperoleh melalui mekanisme pasar, dimana titik temu antara produsen dan konsumen adalah mekanisme harga. 7. Internalisasi : suatu proses yang sedang dijalankan.
  • 33. 32 DAFTAR PUSTAKA 1. Hindriks-intermediate Public Economics 2. Public Finance 3. Public Sektor Economics Howard 4. Public Economics Myles