SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Ekonomi lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari kegiatan
manusia dalam memanfaatkan lingkungan untuk keberlangsungan hidup
yang sedemikian rupa, sehingga fungsi atau peranan lingkungan dapat
dipertahankan atau bahkan dapat ditingkatkan dalam penggunaan jangka
panjang. Fungsi atau peranan lingkungan yang utama adalah sebagai
sumber bahan mentah untuk diolah menjadi barang jadi atau untuk
langsung dikonsumsi dan sebagai asimilator yaitu pengolah limbah secara
alami, serta sebagai kesenangan.
Dengan berkembangnya waktu dan semakin meningkatnya
pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, ternyata
mengakibatkan fungsi dan peranan lingkungan telah menurun dari waktu
ke waktu. artinya kemampuan alam untuk mengolah limbah juga semakin
berkurang karena terlalu banyaknya limbah yang harus di tampung
melebihi daya tampung lingkungan, dan kemampuan alam menyediakan
kesenangan dan kegembiraan langsung juga semakin berkurang karena
1
banyaknya sumber daya alam dan lingkungan yang telah berubah fungsi
atau karena meningkatnya pencemaran.
Samarinda merupakan kota yang sedang dalam tahap berkembang
dan membangun dimana pembangunan kota Samarinda kearah positif
terlihat meningkatnya infrastruktur kota dalam bentuk sarana dan
prasarana sehingga meningkatkan perkembangan secara ekonomi,
sedangkan pembangunan kota Samarinda kearah negatif terjadinya
pengurangan atau meminimalkan ruang terbuka hijau beserta fungsi
ekologinya karena pembukaan lahan galian C maupun tambang batubara
diwilayah kota Samairnda, pematangan lahan untuk perumahan, dan lain-
lain yang berdampak pada perubahan iklim mikro (suhu udara,
kelembaban udara, arah angin, intensitas radiasi matahari), pencemaran
udara (seperti meningkatnya banyaknya dan kadar karbonmonoksida,
ozon, karbondioksida, oksida nitrogen, belerang, timbal dan debu),
meningkatnya penyakit dari emisi kendaraan bermotor seperti infeksi
saluran pernapasan atas sindruma nyeri tenggororkan (penyakit nyeri
tenggorokkan), menurunnya air tanah dan permukaan tanah, banjir atau
genangan, instrusi air laut, meningkatnya kandungan logam berat dalam
air tanah. Keadaan tersebut menyebabkan hubungan masyarakat
perkotaan dengan lingkungan-nya menjadi tidak harmonis atau tidak
nyaman.
2
Berkaitan dengan kekurangan nyamanan kehidupan masyarakat
kota sebagaimana diuraikan diatas maka diperlukan ruang terbuka hijau.
Terciptanya ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan, memberi peluang
terciptanya kawasan hijau yang bersifat alami dengan vegetasi jenis
tanaman yang khas daerah, sehingga mendudukkan tata lingkungan kota
yang serasi nyaman, indah dan mendukung kehidupan masyarakat kota.
Ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan merupakan bagian dari
penataan ruang kota yang berfungsi sebagai kawasan hijau pertamanan
kota, kawasa hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan
hijau kegiatan olahraga kawasan hijau dan kawasan hijau pekarangan.
dalam ruang terbuka hijau pemanfatannya lebih bersifat pengisian hijau
tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya
tanaman.
Berbagai fungsi yang terkait dengan keberadaan ruang terbuka
hijau (fungsi ekologis, sosial, ekonomi, dan arsitektural) dan nilai estetika
yang dimilikinya (obyek dan lingkungan) tidak hanya dapat dalam
meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk kelangsungan kehidupan
perkotaan tetapi juga dapat menjadi nilai kebanggaan dan identitas kota.
Untuk mendapatkan ruang terbuka hijau yang fungsional dan estetik
dalam suatu sistem perkotaan maka luas minimal, pola dan struktur, serta
bentuk dan distribusinya, karakter ekologis, kondisi dan keinginan warga
3
kota, serta arah dan tujuan pembangunan dan perkembangan kota
merupakan determinan utama dalam menentukan besaran ruang terbuka
hijau fungsional ini. Manfaat langsung dan tidak langsung yang dihasilkan
ruang terbuka hijau dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan,
kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut.
Keseimbangan dan asmiliasi lingkungan ruang terbuka hijau
perkotaan secara ekologi sama pentingnya dengan perkembangan nilai
ekonomi pada kawasan perkotaan. Kondisi lingkungan perkotaan yang
menurun secara ekologi menyebabkan terganggunya keseimbangan
ekosistem perkotaan yang berpengaruh terhadap penurunan ekonomi.
Dari uraian diatas, peneliti berhasrat untuk mengkaji penerapan
ilmu ekonomi dalam menentukan besarnya nilai ekologis suatu kawasan
sehingga akan memberikan kemudahan pemahaman tentang besarnya
nilai manfaat suatu kawasan karena manfaat dari kawasan tersebut
dinyatakan secara terukur dan praktis ke dalam satuan moneter.
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah diuraikan diatas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Berapa perkembangan volume dan valuasi
ekonomi emisi CO2 kendaraan bermotor (biaya pencemaran)
4
berdasarkan banyaknya orang sakit dan biaya pengobatan dari
sindruma nyeri tenggorokan (pernapasan nyeri tenggorokan) pada
pemerintah (masyarakat) dan pribadi (perorangan) dikota samarinda ?.
2. Berapa perkembangan volume dan valuasi
ekonomi CO2 pada vegetasi ruang terbuka hijau serta valuasi ekonomi
ruang terbuka hijau (biaya penanggulangan) pada setiap lokasi
penelitian di kota Samarinda?.
3. Serta kebutuhan dan ketercukupan ruang terbuka
hijau serta kesesuaian jumlah kendaraan berdasarkan volume CO2
vegetasi berkayu ruang terbuka hijau di kota Samarinda?.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis perkembangan volume dan valuasi ekonomi emisi CO2
kendaraan bermotor dari dampaknya dan menganalisis perkembangan
volume dan valuasi ekonomi CO2 serta ruang terbuka hijau (RTH).
2. Menganalisis asimilasi lingkungan dan tingkat emisi yang efesien
berdasarkan valuasi ekonomi volume CO2 dan ruang terbuka hijau
terhadap valuasi ekonomi emisi kendaraan bermotor dan.
5
3. Mengetahui dan menganalisis kebutuhan dan ketercukupan ruang
terbuka hijau serta kesesuaian kendaraan bermotor dengan volume
CO2 pada vegetasi ruang terbuka hijau di kota Samarinda.
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu :
1. Dapat diketahuinya biaya pencemaran emisi CO2 kendaraan bermotor
berdasarkan dampak kesehatan pada pemerintah (masyarakat) dan
pribadi yang terjadi di kota samarinda selama kurun waktu lima tahun
terakhir.
2. Dengan diketahuinya biaya penanggulangan berdasarkan kemampuan
ekonomi volume karbon dioksida vegetasi dan kemampuan ruang
terbuka hijau baik yang berasal dari masyarakat maupun dari
pemerintah, maka dapat diketahui seberapa besar perkembangan
ruang terbuka hijau yang ada.
3. Untuk dapat dijadikan sebagai bahan acuan kebijakan oleh pemerintah
(Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan serta dinas kebersihan dan pertamanan kota Samarinda)
serta pihak-pihak terkait yang melaksanakan pembangunan di kota
samarinda untuk mengendalikan emisi kendaraan bermotor
berdasarkan biaya pencemaran dan biaya penanggulangan di kota
Samarinda, untuk menuju pembangunan berkelanjutan yang
6
berorientasi pada ekonomi dan ekologi yang saling berkaitan,
berkeseimbangan dan berkesinambungan.
7

More Related Content

What's hot

Ekonomi teknik dan lingkungan furqaan hamsyani
Ekonomi teknik dan lingkungan  furqaan hamsyaniEkonomi teknik dan lingkungan  furqaan hamsyani
Ekonomi teknik dan lingkungan furqaan hamsyaniFurqaan Hamsyani
 
6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As
6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As
6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan Aszafeen zafeen
 
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUPKEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUPLAKSMI WIJAYANTI
 
Antara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang MelayangAntara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang MelayangKarina Oriza
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganrizky primadani
 
Kegiatan Pariwisata Yang Berkelanjutan
Kegiatan Pariwisata Yang BerkelanjutanKegiatan Pariwisata Yang Berkelanjutan
Kegiatan Pariwisata Yang BerkelanjutanNaufal Muntaaza
 
Amdal (analisa mengenai dampak lingkungan)
Amdal (analisa mengenai dampak lingkungan)Amdal (analisa mengenai dampak lingkungan)
Amdal (analisa mengenai dampak lingkungan)Phietry Qoeerneyach
 
Proyek Tasi Mane Suai Covalima
Proyek Tasi Mane Suai CovalimaProyek Tasi Mane Suai Covalima
Proyek Tasi Mane Suai Covalimaaguiaximenes
 
AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN) ppt
AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN) pptAMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN) ppt
AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN) pptvaniahapsari1
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Materi+6.+Kuliah+AMDAL
Materi+6.+Kuliah+AMDALMateri+6.+Kuliah+AMDAL
Materi+6.+Kuliah+AMDALsherina munaf
 
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)ESP Indonesia
 
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2Jaka Pamungkas
 

What's hot (20)

Ekonomi teknik dan lingkungan furqaan hamsyani
Ekonomi teknik dan lingkungan  furqaan hamsyaniEkonomi teknik dan lingkungan  furqaan hamsyani
Ekonomi teknik dan lingkungan furqaan hamsyani
 
6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As
6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As
6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As
 
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUPKEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
 
ISU LINGKUNGAN DI BEBERAPA NEGARA BAGIAN AMERIKA SERIKAT
ISU LINGKUNGAN DI BEBERAPA NEGARA BAGIAN AMERIKA SERIKATISU LINGKUNGAN DI BEBERAPA NEGARA BAGIAN AMERIKA SERIKAT
ISU LINGKUNGAN DI BEBERAPA NEGARA BAGIAN AMERIKA SERIKAT
 
Materi amdal
Materi amdalMateri amdal
Materi amdal
 
File
FileFile
File
 
Antara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang MelayangAntara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang Melayang
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkungan
 
Tempat pembuangan akhir sampah
Tempat pembuangan akhir sampahTempat pembuangan akhir sampah
Tempat pembuangan akhir sampah
 
Kegiatan Pariwisata Yang Berkelanjutan
Kegiatan Pariwisata Yang BerkelanjutanKegiatan Pariwisata Yang Berkelanjutan
Kegiatan Pariwisata Yang Berkelanjutan
 
Amdal (analisa mengenai dampak lingkungan)
Amdal (analisa mengenai dampak lingkungan)Amdal (analisa mengenai dampak lingkungan)
Amdal (analisa mengenai dampak lingkungan)
 
Ppt amdal nia
Ppt amdal niaPpt amdal nia
Ppt amdal nia
 
Proyek Tasi Mane Suai Covalima
Proyek Tasi Mane Suai CovalimaProyek Tasi Mane Suai Covalima
Proyek Tasi Mane Suai Covalima
 
AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN) ppt
AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN) pptAMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN) ppt
AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN) ppt
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Materi+6.+Kuliah+AMDAL
Materi+6.+Kuliah+AMDALMateri+6.+Kuliah+AMDAL
Materi+6.+Kuliah+AMDAL
 
Kerangka RPPLH Nasional
Kerangka RPPLH Nasional Kerangka RPPLH Nasional
Kerangka RPPLH Nasional
 
Rekling08 amdal
Rekling08 amdalRekling08 amdal
Rekling08 amdal
 
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
 
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2
 

Similar to Bab 1 ekonomi pencemaran udara

dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdfdampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdfJOJONAGA
 
Pengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik LingkunganPengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik Lingkunganguestcb0db
 
304187011 reklamasi-pantai-makalah
304187011 reklamasi-pantai-makalah304187011 reklamasi-pantai-makalah
304187011 reklamasi-pantai-makalahkama kamaruzzaman
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamYuhanna Maurits
 
E folio Pembangunan Alam Sekitar (kumpulan 7)
E folio Pembangunan Alam Sekitar (kumpulan 7)E folio Pembangunan Alam Sekitar (kumpulan 7)
E folio Pembangunan Alam Sekitar (kumpulan 7)kumpulan7
 
Sampah metropolitan terhadap perubahan iklim
Sampah metropolitan terhadap perubahan iklimSampah metropolitan terhadap perubahan iklim
Sampah metropolitan terhadap perubahan iklimVika Sarastya Prastiwi
 
Strategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah CairStrategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah CairMarkus T Lasut
 
Pencemaran alam sekitar
Pencemaran alam sekitarPencemaran alam sekitar
Pencemaran alam sekitargadz29
 
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAMKESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAMErlynpradinie22
 
Langkah langkah
Langkah langkahLangkah langkah
Langkah langkahjayadarshu
 
Galian c~dampak terhadap deliserdang
Galian c~dampak terhadap deliserdangGalian c~dampak terhadap deliserdang
Galian c~dampak terhadap deliserdangSafrizal Ibrahim
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganRohman Efendi
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081Asep Humaedi Aasseepp
 
Tugas surya
Tugas suryaTugas surya
Tugas suryacandrahp
 

Similar to Bab 1 ekonomi pencemaran udara (20)

Sustainable city's paper
Sustainable city's paperSustainable city's paper
Sustainable city's paper
 
143740305 kesehatan-lingkungan
143740305 kesehatan-lingkungan143740305 kesehatan-lingkungan
143740305 kesehatan-lingkungan
 
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdfdampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
 
Pengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik LingkunganPengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik Lingkungan
 
304187011 reklamasi-pantai-makalah
304187011 reklamasi-pantai-makalah304187011 reklamasi-pantai-makalah
304187011 reklamasi-pantai-makalah
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdam
 
E folio Pembangunan Alam Sekitar (kumpulan 7)
E folio Pembangunan Alam Sekitar (kumpulan 7)E folio Pembangunan Alam Sekitar (kumpulan 7)
E folio Pembangunan Alam Sekitar (kumpulan 7)
 
Sampah metropolitan terhadap perubahan iklim
Sampah metropolitan terhadap perubahan iklimSampah metropolitan terhadap perubahan iklim
Sampah metropolitan terhadap perubahan iklim
 
Strategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah CairStrategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
 
Pencemaran alam sekitar
Pencemaran alam sekitarPencemaran alam sekitar
Pencemaran alam sekitar
 
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAMKESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
 
Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2
 
Laporan
Laporan Laporan
Laporan
 
Langkah langkah
Langkah langkahLangkah langkah
Langkah langkah
 
Galian c~dampak terhadap deliserdang
Galian c~dampak terhadap deliserdangGalian c~dampak terhadap deliserdang
Galian c~dampak terhadap deliserdang
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Tugas surya
Tugas suryaTugas surya
Tugas surya
 
jurnal 1.pdf
jurnal 1.pdfjurnal 1.pdf
jurnal 1.pdf
 

More from Furqaan Hamsyani

Lampiran5__22-24 ekonomi pencemaran udara
  Lampiran5__22-24 ekonomi pencemaran udara  Lampiran5__22-24 ekonomi pencemaran udara
Lampiran5__22-24 ekonomi pencemaran udaraFurqaan Hamsyani
 
Daftar pustaka ekonomi pencemaran udara
  Daftar pustaka ekonomi pencemaran udara  Daftar pustaka ekonomi pencemaran udara
Daftar pustaka ekonomi pencemaran udaraFurqaan Hamsyani
 
Perencanaan+lingkungan furqaan
Perencanaan+lingkungan furqaanPerencanaan+lingkungan furqaan
Perencanaan+lingkungan furqaanFurqaan Hamsyani
 
Perencanaan lingkungan furqaan hamsyani
Perencanaan lingkungan  furqaan hamsyaniPerencanaan lingkungan  furqaan hamsyani
Perencanaan lingkungan furqaan hamsyaniFurqaan Hamsyani
 
Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli  Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli Furqaan Hamsyani
 
Perencanaan+lingkungan furqaan
Perencanaan+lingkungan furqaanPerencanaan+lingkungan furqaan
Perencanaan+lingkungan furqaanFurqaan Hamsyani
 
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udaraMemperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udaraFurqaan Hamsyani
 
7-daftar tabel ekonomi pencemaran udara
  7-daftar tabel ekonomi pencemaran udara  7-daftar tabel ekonomi pencemaran udara
7-daftar tabel ekonomi pencemaran udaraFurqaan Hamsyani
 
proposal penguatan lab k3 dan kesling ps ml politani
proposal  penguatan lab k3 dan kesling ps ml politaniproposal  penguatan lab k3 dan kesling ps ml politani
proposal penguatan lab k3 dan kesling ps ml politaniFurqaan Hamsyani
 
Proposal pembentukan lab k3 dan kesling Politani
Proposal pembentukan lab k3 dan kesling PolitaniProposal pembentukan lab k3 dan kesling Politani
Proposal pembentukan lab k3 dan kesling PolitaniFurqaan Hamsyani
 
8-daftar gambar ekonomi pencemaran udara
  8-daftar gambar ekonomi pencemaran udara  8-daftar gambar ekonomi pencemaran udara
8-daftar gambar ekonomi pencemaran udaraFurqaan Hamsyani
 
6-daftar isi ekonomi pencemaran udara
  6-daftar isi ekonomi pencemaran udara  6-daftar isi ekonomi pencemaran udara
6-daftar isi ekonomi pencemaran udaraFurqaan Hamsyani
 
5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara
  5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara  5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara
5-kata pengantar ekonomi pencemaran udaraFurqaan Hamsyani
 

More from Furqaan Hamsyani (20)

Cover p2 m3
Cover  p2 m3Cover  p2 m3
Cover p2 m3
 
Lampiran5__22-24 ekonomi pencemaran udara
  Lampiran5__22-24 ekonomi pencemaran udara  Lampiran5__22-24 ekonomi pencemaran udara
Lampiran5__22-24 ekonomi pencemaran udara
 
Daftar pustaka ekonomi pencemaran udara
  Daftar pustaka ekonomi pencemaran udara  Daftar pustaka ekonomi pencemaran udara
Daftar pustaka ekonomi pencemaran udara
 
Praktikum 1 hujan asam
Praktikum 1 hujan asamPraktikum 1 hujan asam
Praktikum 1 hujan asam
 
Praktikum 2 debu
Praktikum 2 debuPraktikum 2 debu
Praktikum 2 debu
 
Materi peraturan
Materi peraturanMateri peraturan
Materi peraturan
 
Praktek mahasiswa ml
Praktek mahasiswa mlPraktek mahasiswa ml
Praktek mahasiswa ml
 
Perencanaan+lingkungan furqaan
Perencanaan+lingkungan furqaanPerencanaan+lingkungan furqaan
Perencanaan+lingkungan furqaan
 
Perencanaan lingkungan furqaan hamsyani
Perencanaan lingkungan  furqaan hamsyaniPerencanaan lingkungan  furqaan hamsyani
Perencanaan lingkungan furqaan hamsyani
 
Mp sdm lh furqaan
Mp sdm lh furqaanMp sdm lh furqaan
Mp sdm lh furqaan
 
Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli  Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli
 
Perencanaan+lingkungan furqaan
Perencanaan+lingkungan furqaanPerencanaan+lingkungan furqaan
Perencanaan+lingkungan furqaan
 
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udaraMemperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
 
7-daftar tabel ekonomi pencemaran udara
  7-daftar tabel ekonomi pencemaran udara  7-daftar tabel ekonomi pencemaran udara
7-daftar tabel ekonomi pencemaran udara
 
proposal penguatan lab k3 dan kesling ps ml politani
proposal  penguatan lab k3 dan kesling ps ml politaniproposal  penguatan lab k3 dan kesling ps ml politani
proposal penguatan lab k3 dan kesling ps ml politani
 
Proposal pembentukan lab k3 dan kesling Politani
Proposal pembentukan lab k3 dan kesling PolitaniProposal pembentukan lab k3 dan kesling Politani
Proposal pembentukan lab k3 dan kesling Politani
 
8-daftar gambar ekonomi pencemaran udara
  8-daftar gambar ekonomi pencemaran udara  8-daftar gambar ekonomi pencemaran udara
8-daftar gambar ekonomi pencemaran udara
 
6-daftar isi ekonomi pencemaran udara
  6-daftar isi ekonomi pencemaran udara  6-daftar isi ekonomi pencemaran udara
6-daftar isi ekonomi pencemaran udara
 
5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara
  5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara  5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara
5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara
 
4-riwayat hidup
  4-riwayat hidup  4-riwayat hidup
4-riwayat hidup
 

Bab 1 ekonomi pencemaran udara

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Ekonomi lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari kegiatan manusia dalam memanfaatkan lingkungan untuk keberlangsungan hidup yang sedemikian rupa, sehingga fungsi atau peranan lingkungan dapat dipertahankan atau bahkan dapat ditingkatkan dalam penggunaan jangka panjang. Fungsi atau peranan lingkungan yang utama adalah sebagai sumber bahan mentah untuk diolah menjadi barang jadi atau untuk langsung dikonsumsi dan sebagai asimilator yaitu pengolah limbah secara alami, serta sebagai kesenangan. Dengan berkembangnya waktu dan semakin meningkatnya pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, ternyata mengakibatkan fungsi dan peranan lingkungan telah menurun dari waktu ke waktu. artinya kemampuan alam untuk mengolah limbah juga semakin berkurang karena terlalu banyaknya limbah yang harus di tampung melebihi daya tampung lingkungan, dan kemampuan alam menyediakan kesenangan dan kegembiraan langsung juga semakin berkurang karena 1
  • 2. banyaknya sumber daya alam dan lingkungan yang telah berubah fungsi atau karena meningkatnya pencemaran. Samarinda merupakan kota yang sedang dalam tahap berkembang dan membangun dimana pembangunan kota Samarinda kearah positif terlihat meningkatnya infrastruktur kota dalam bentuk sarana dan prasarana sehingga meningkatkan perkembangan secara ekonomi, sedangkan pembangunan kota Samarinda kearah negatif terjadinya pengurangan atau meminimalkan ruang terbuka hijau beserta fungsi ekologinya karena pembukaan lahan galian C maupun tambang batubara diwilayah kota Samairnda, pematangan lahan untuk perumahan, dan lain- lain yang berdampak pada perubahan iklim mikro (suhu udara, kelembaban udara, arah angin, intensitas radiasi matahari), pencemaran udara (seperti meningkatnya banyaknya dan kadar karbonmonoksida, ozon, karbondioksida, oksida nitrogen, belerang, timbal dan debu), meningkatnya penyakit dari emisi kendaraan bermotor seperti infeksi saluran pernapasan atas sindruma nyeri tenggororkan (penyakit nyeri tenggorokkan), menurunnya air tanah dan permukaan tanah, banjir atau genangan, instrusi air laut, meningkatnya kandungan logam berat dalam air tanah. Keadaan tersebut menyebabkan hubungan masyarakat perkotaan dengan lingkungan-nya menjadi tidak harmonis atau tidak nyaman. 2
  • 3. Berkaitan dengan kekurangan nyamanan kehidupan masyarakat kota sebagaimana diuraikan diatas maka diperlukan ruang terbuka hijau. Terciptanya ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan, memberi peluang terciptanya kawasan hijau yang bersifat alami dengan vegetasi jenis tanaman yang khas daerah, sehingga mendudukkan tata lingkungan kota yang serasi nyaman, indah dan mendukung kehidupan masyarakat kota. Ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan merupakan bagian dari penataan ruang kota yang berfungsi sebagai kawasan hijau pertamanan kota, kawasa hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan hijau kegiatan olahraga kawasan hijau dan kawasan hijau pekarangan. dalam ruang terbuka hijau pemanfatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya tanaman. Berbagai fungsi yang terkait dengan keberadaan ruang terbuka hijau (fungsi ekologis, sosial, ekonomi, dan arsitektural) dan nilai estetika yang dimilikinya (obyek dan lingkungan) tidak hanya dapat dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk kelangsungan kehidupan perkotaan tetapi juga dapat menjadi nilai kebanggaan dan identitas kota. Untuk mendapatkan ruang terbuka hijau yang fungsional dan estetik dalam suatu sistem perkotaan maka luas minimal, pola dan struktur, serta bentuk dan distribusinya, karakter ekologis, kondisi dan keinginan warga 3
  • 4. kota, serta arah dan tujuan pembangunan dan perkembangan kota merupakan determinan utama dalam menentukan besaran ruang terbuka hijau fungsional ini. Manfaat langsung dan tidak langsung yang dihasilkan ruang terbuka hijau dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. Keseimbangan dan asmiliasi lingkungan ruang terbuka hijau perkotaan secara ekologi sama pentingnya dengan perkembangan nilai ekonomi pada kawasan perkotaan. Kondisi lingkungan perkotaan yang menurun secara ekologi menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem perkotaan yang berpengaruh terhadap penurunan ekonomi. Dari uraian diatas, peneliti berhasrat untuk mengkaji penerapan ilmu ekonomi dalam menentukan besarnya nilai ekologis suatu kawasan sehingga akan memberikan kemudahan pemahaman tentang besarnya nilai manfaat suatu kawasan karena manfaat dari kawasan tersebut dinyatakan secara terukur dan praktis ke dalam satuan moneter. B. Perumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Berapa perkembangan volume dan valuasi ekonomi emisi CO2 kendaraan bermotor (biaya pencemaran) 4
  • 5. berdasarkan banyaknya orang sakit dan biaya pengobatan dari sindruma nyeri tenggorokan (pernapasan nyeri tenggorokan) pada pemerintah (masyarakat) dan pribadi (perorangan) dikota samarinda ?. 2. Berapa perkembangan volume dan valuasi ekonomi CO2 pada vegetasi ruang terbuka hijau serta valuasi ekonomi ruang terbuka hijau (biaya penanggulangan) pada setiap lokasi penelitian di kota Samarinda?. 3. Serta kebutuhan dan ketercukupan ruang terbuka hijau serta kesesuaian jumlah kendaraan berdasarkan volume CO2 vegetasi berkayu ruang terbuka hijau di kota Samarinda?. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis perkembangan volume dan valuasi ekonomi emisi CO2 kendaraan bermotor dari dampaknya dan menganalisis perkembangan volume dan valuasi ekonomi CO2 serta ruang terbuka hijau (RTH). 2. Menganalisis asimilasi lingkungan dan tingkat emisi yang efesien berdasarkan valuasi ekonomi volume CO2 dan ruang terbuka hijau terhadap valuasi ekonomi emisi kendaraan bermotor dan. 5
  • 6. 3. Mengetahui dan menganalisis kebutuhan dan ketercukupan ruang terbuka hijau serta kesesuaian kendaraan bermotor dengan volume CO2 pada vegetasi ruang terbuka hijau di kota Samarinda. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu : 1. Dapat diketahuinya biaya pencemaran emisi CO2 kendaraan bermotor berdasarkan dampak kesehatan pada pemerintah (masyarakat) dan pribadi yang terjadi di kota samarinda selama kurun waktu lima tahun terakhir. 2. Dengan diketahuinya biaya penanggulangan berdasarkan kemampuan ekonomi volume karbon dioksida vegetasi dan kemampuan ruang terbuka hijau baik yang berasal dari masyarakat maupun dari pemerintah, maka dapat diketahui seberapa besar perkembangan ruang terbuka hijau yang ada. 3. Untuk dapat dijadikan sebagai bahan acuan kebijakan oleh pemerintah (Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan serta dinas kebersihan dan pertamanan kota Samarinda) serta pihak-pihak terkait yang melaksanakan pembangunan di kota samarinda untuk mengendalikan emisi kendaraan bermotor berdasarkan biaya pencemaran dan biaya penanggulangan di kota Samarinda, untuk menuju pembangunan berkelanjutan yang 6
  • 7. berorientasi pada ekonomi dan ekologi yang saling berkaitan, berkeseimbangan dan berkesinambungan. 7