SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
“EXCHANGE RATE DAN NERACA PEMBAYARAN”

O
L
E
H
:

NAMA: YUCA SIAHAAN
NIM:F0109109/ EP

STUDI PEMBANGUNAN - FE
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
Yuca Siahaan
I. EXCHANGE RATE
Pengertian
Valuta asing diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang
digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan
yang mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral.
Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung
dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut sebagai hard currency. Nilai
mata uang ini relatif stabil dan terkadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai terhadap
mata uang lainnya. Pada umumnya berasal dari mata uang negara maju, seperti : USD, JPY,
DEM, GBP, FRF, AUD, dan SFR.
Sedangkan mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran dan
kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut sebagai soft
currency. Nilai mata uang ini kurang stabil dan sering mengalami depresiasi atau penurunan
nilai terhadap mata uang lainnya. Pada umumnya berasal dari mata uang negara berkembang,
seperti : Rupiah, Peso, Bath, dan Rupee.
Total valas yang dimiiki pemerintah dan swasta suatu negara disebut sebagai
cadangan devisa. Cadangan tersebut diketahui dari posisi BOP atau neraca pembayarannya.
Jenis nya ada 2, yaitu cadangan devisa resmi dan cadangan devisa nasional.

Mekanisme Bursa Valas
Bursa atau pasar valas adalah suatu tempat atau sistem dimana perorangan,
perusahaan, dan bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional dengan jalan
melakukan pembelian atau permintaan (demand) dan penjualan atau penawaran (supply)
valas (forex).
Tiga prinsip pokok bursa valas adalah:
1. Pengertian kurs jual dan kurs beli selalu dilihat dari sisi atau pihak bank atau money
changer atau pedagang valas.
2. Kurs jual selalu lebih tinggi dari kurs beli.
3. Kurs jual / beli suatu mata uang (valas) adalah sama dengan kurs beli / jual dari mata
uang (valas) lawannya.

Yuca Siahaan
Mekanisme Bursa Valas

Bila seorang importir A di Jakarta ingin mengimpor mesin dari seorang eksportir
B di New York seharga USD 10,000.00. karena pembayaran harus dilakukan dalam USD,
importer A di Jakarta sebagai nasabah harus datang ke bank devisa, misalnya Bank BNI,
untuk membeli atau meminta USD dengan menjual atau menawarkan rupiah.
Fungsi bursa valas adalah:
1. Menyelenggarakan transaksi pembayaran internasional.
2. Menyediakan fasilitas kredit jangka pendek untuk pembayaran internasional.
3. Menyediakan fasilitas hedging, yaitu tindakan pengusaha atau pedagang valas untuk
menghindari risiko kerugian atas fluktuasi kurs valas.
Spread adalah selisih antara kurs jual dan kurs beli valas. Bahwa nilai kurs jual
akan lebih tinggi daripada kurs beli disebabkan pihak bank selalu berusaha untuk
memperoleh keuntungan dari selisih penjualan dengan pembelian (biaya transaksi).

Yuca Siahaan
Jenis Bursa Valas
1. Spot Rate dan Spot Market
Spot market adalah pasar dimana dilakukan transaksi pembelian dan penjualan
valas untuk penyerahan dalam jangka waktu 2 hari. Kurs yang dipakai untuk melaksanakan
transaksi spot adalah spot (exchange) rate. Spot rate adalah kurs valas yang berlaku untuk
penyerahan 1-2 hari, tergantung jenis valasnya.
2. Forward Rate dan Forward Market
Forward market adalah bursa valas dimana dilakukan transaksi penjualan dan
pembelian valas dengan kurs forward. Kurs forward adalah kurs yang ditetapkan sekarang
atau pada saat ini, tetapi diberlakukan untuk waktu yang akan datang antara 2 x 24 jam lebih
sampai dengan 1 tahun atau 12 bulan. Forward rate dan forward market timbul karena
adanya ketidakpastian dan fluktuasi kurs valas.
3. Currency Futures Market
Adalah salah satu bentuk bursa valas. Dalam hal ini dilakukan kontrak yang
sering digunakan oleh para pengusaha atau pedagang valas untuk melindungi posisi Forexnya atau untuk berspekulasi mencari keuntungan terhadap fluktuasi forward rate.
Dalam currency futures market kontrak perdagangan valas dilakukan dengan
standar volume dan jangka waktu tertentu. Transaksi perdagangan currency futures market
ini dilakukan secara face to face di trading floor yang disiapkan oleh International Monetary
Market melalui broker yang berbeda dengan forward contract yang dinegosiasikan melalui
telepon. Selain digunakan untuk melindungi perusahaan terhadap resiko kerugian, currency
futures market juga digunakan oleh para

arbitrageur atau

speculator untuk mencari

keuntungan dengan memperhatikan future currency movement.
4. Currency Option Market
Currency option market merupakan suatu alternatif lain bagi pengusaha atau
pedagang valas atau spekulator untuk melakukan kontrak sehingga memperoleh hak untuk
membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valas pada
harga dan jangka waktu atau tanggal expired tertentu.
5. Euro Currency Market
Adalah pasar uang internasional yang kemudian dikenal sebagai Euro Dollar
Market yang tumbuh dan mulai berkembang sejak awal tahun 1960. Pasar

uang ini

sebenarnya dimulai dari simpanan emas Uni Soviet dalam bentuk deposito dollar di Inggris
untuk membiayai impor gandumnya dari USA. Pelaku utama dari Euro Currency Market ini

Yuca Siahaan
terdiri dari bank-bank besar yang dikenal sebagai Euro Banks yang menerima deposito dan
memberikan pinjaman dalam berbagai currency

Hedging dan Forex Exposure
Dalam hal pemagaran resiko atau hedging, sering kali terhadap hutang dalam
valuta asing, hal ini akibat dari sering terjadinya kenaikan kurs yang terus menerus. Kenaikan
kurs ini dapat meningkatkan nilai pinjaman atau hutang jika tidak dilakukan hedging. Dengan
dilakukan hedging minimal resiko kerugian dapat diperkecil seminimal mungkin.
Secara finansial, forex exposure atau pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap
transaksi ekspor – impor yang dilakukan oleh perusahaan digolongkan sebagai berikut:
1. Transaction exposure, yaitu risiko pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap future cash
transaction
2. Economic / operating exposure, yaitu risiko pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap
present value dari future cash flows suatu perusahaan.
3. Transaction/ accounting exposure, yaitu risiko pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap
consolidated financial statement perusahaan.

Dalam hedging ada beberapa catatan penting, yaitu :
1. Bila perusahaan memiliki receivable dalam suatu valas yang akan apresiasi (FR>SR)
maka tidak perlu dilakukan hedging. Sebaliknya jika valas tersebut depresiasi
(FR<SR) maka perlu dilakukan hedging.
2. Bila perusahaan memiliki payable dalam suatu valas yang akan apresiasi (FR>SR)
maka perlu dilakukan hedging. Sebaliknya jika valas tersebut depresiasi (FR<SR)
maka tidak perlu dilakukan hedging.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kurs Valas
1. Supply dan demand foreign currency
2. Posisi BOP dan BOT
3. Tingkat inflasi
4. Tingkat bunga
5. Tingkat income
6. Pengawasan pemerintah
7. Ekspektasi / rumor/ spekulasi

Yuca Siahaan
Hubungan Valas dengan Tingkat Bunga
Ketika tingkat bunga diartikan sebagai kenaikan nilai mata uang, kemudian nilai
mata uang digunakan sebagai acuan untuk memprediksi pergerakan kurs, maka mata uang
dari negara yang memiliki tingkat bunga lebih tinggi cenderung mengalami depresiasi. Ketika
tingkat bunga diartikan sebagai penurunan harga komoditi, kemudian harga komoditi
digunakan sebagai acuan untuk memprediksi pergerakan kurs, maka mata uang dar negara
yang memiliki tingkat bunga lebih tingg cenderung mengalami apresiasi.

Hubungan Valas dengan Inflasi
Inflasi diartikan sebagai kenaikan harga komoditi, kemudian harga komoditi
dipergunakan sebagai acuan untuk memprediksi pergerakan kurs, maka mata uang yang
memiliki tingkat inflasi lebih tinggi cenderung mengalami depresiasi. Ketika tingkat inflasi
diartikan sebagai penurunan nilai mata uang, kemudian nilai mata uang digunakan sebagai
acuan untuk meprediksi pergerakan kurs, maka mata uang yang memiliki tingkat inflasi lebih
tinggi mengalami apresiasi

Yuca Siahaan
II. BALANCE OF PAYMENT (BOP)
Pengertian
Balance of payment yaitu semua transaksi ekonomi internasional suatu
perekonomian negara pada umumnya dicatat, dikumpulkan dan kemudian disusun
pemerintah dalam bentuk ikhtisar yang biasa
BOP merupakan suatu catatan sistematis yang disusun berdasarkan suatu sistem
akuntansi yaitu “double-entry” setiap transaksi internasional yang terjadi akan tercatat dua
kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan transaksi debit. Dengan menggunakan sistem doubleentry book keeping maka BOP akan selalu dalam posisi balance, tetapi dapat memiliki
cadangan devisa yang positif atau negatif. Berdasarkan konvensi yang biasanya digunakan
dalam sistem double-entry book keeping,
Catatan yang tercatat dalam BOP terdiri dari (Hamdy Hady):
Credit Entries (Transaksi Kredit) diantaranya:
1.

Export of good and services (ekspor barang dan jasa).

2.

Income receivable (penerimaan dari hasil investasi).

3.

Offset to real or financial resources received (transfers).

4.

Increases in liabilities (kenaikan kewajiban).

5.

Decrease in financial assets (penurunan kekayaan).

Debit Entries (Transaksi Debit)
1.

Import of good and services (impor barang dan jasa)

2.

Income payable (pembayaran atas hasil investasi)

3.

Offset of real financial recourse provide (tranfer)

4.

Decrease in liabilities (penurunan kewajiban)

5.

Increase in financial assets ( kenaikan kekayaan)

Kegunaan BOP
1. Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara
penduduk dalam negeri dan penduduk luar negeri
2. Untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu
negara
3. Untuk mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubungan ekonomi
internasional
4. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara

Yuca Siahaan
5. Sebagai salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh IMF atau negara
donor untuk memberikan bantuan keuangan,
6. Sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain tingkat
inflasi, pertumbuhan, GDP, dan sebagainya.

Struktur BOP
Berdasarkan BOP Manual (IMF, 1993) dan BOP Textbook (IMF, 1996),
komponen standar dari BOP adalah sebagai berikut:
I.

Current account (neraca transaksi berjalan)
A. Goods and services (barang dan jasa)
1. Goods
2. Services
a. Transportation
b. Travel
B. Income (pendapatan)
1. Compensation of employees
2. Investment income
a. Direct investment
b. Portofolio investment
C. Current Transfer
1. General Goverment
2. Workers remittances

II.

Capital and financial account
A. Capital Account
1. Capital transfer
2. Acquisition / disposal of on-produced, non financial assets
B. Financial Account
1. Direct investment
2. Portofolio investment
3. Other investment
4. Reserve assets

Yuca Siahaan
Posisi BOP
Neraca pembayaran defisit menjadi permasalahan tetapi neraca pembayaran yang
surplus juga menimbulkan permasalahan. Neraca pembayaran yang ideal adalah keadaan
neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang. Neraca pembayaran yang surplus atau
defisit berarti neraca tersebut mengalami disekuilibrium.
Disekuilibrium

neraca

pembayaran

internasional

menurut

penyebabnya

digolongkan sebagai berikut:
1. Disekuilibrium Musiman ( Seasonal Disequilibrium)
Transaksi-transaksi ekonomi luar negeri suatu negara besar kecilnya tergantung
kepada keadaan perekonomian dalam negeri dan juga keadaan perekonomian luar
negeri. Padahal kebanyakan gejala-gejala ekonomi tersebut mempunyai sifat musiman
yang berakar pada gejala-gejala alam(yaitu adanya musim kemarau dan musim hujan
untuk negara-negara yang mempunyai dua musim atau musim dingin, musim semi,
musim panas dan musim guguruntuk perekonomian yang mempunyai empat musim)
atau musiman yang diciptakan oleh manusia sendiri seperti misalnya Hari Raya Idul
Fitri , Hari Raya Natal Dan sebagainya lagi yang semuanya itu berulang secara teratur
setiap tahunnya. Perubahan-perubahan yang sifatnya musiman yang terjadi dalam
perekonomian dalam negeri maupun perekonomian negara-negara lain dengan
sendirinya akan menimbulkan perubahan-perubahan pada neraca pembayaran yang
sifatnya juga musiman. Perubahan-perubahan dalam neraca pembayaran internasional
yang mempunyai pola seasonal atau musiman ini pada umumnya tidak banyak
menimbulkan masalah, sebab defisit daripada neraca pembayaran pada bulan-bulan
tertentu akan tertutup oleh surplus pada bulan-bulan lainnya.
2. Disekuilibrium Siklis (Cyclical Diequilibrium)
Yaitu disekuilibrium yang timbul akibat adanya gelombang konjungtur yang terjadi
dalam perekonomian dalam negeri atau pun dalam perekonomian negara lain. C.P.
Kindleberger mengatakan bahwa gelombang konjungtur dalam suatu perekonomian
tidak selalu mengakibatkan terjadinya “cyclical disequilibrium” neraca pembayaran
internasional negara bersangkutan yaitu apabila negara-negara bersangkutan
mempunyai elastisitas pendapatan yang sama, elastisitas harga yang sama, pola
gelombang konjungtur yang sama dan gelombang konjungtur bekerja pada waktuwaktu yang bersamaan.
Apabila saat gelombang konjungtur tidak bersamaan atau pola gelombang konjungtur
yang terjadi berbeda, atau kalau elastisitas pendapatannya berbeda atau kalau
Yuca Siahaan
elastisitas harganya bebeda, maka akan terjadilah cyclical disequilibrium dalam
neraca pembayaran internasional negara-negara bersangkutan. Untuk mengatasi
disequilibrium yang sifatnya cyclical ini, biasanya dapat dipergunakan kebijaksanaankebijaksanaan moneter atau kebijaksanaan-kebijaksanaan fiscal.
3. Structural Disequilibrium
Yaitu disekuilibrium neraca pembayaran internasional akibat ketidakserasian antara
perubahan pada permintaan dan penawaran barang-barang perdagangan internasional
dengan perubahan-perubahan pada penawaran faktor-faktor produksi mengikuti
perubahan daripada permintaan dan penawaran akan barang-barang perdagangan
internasional. Timbulnya struktural disequilibrium dapat diakibatkan oleh berbagai
macam sebab (Delbert A. Snider) yaitu berkurangnya stock capital nasional yang
sangat drastic mengurangi kapasitas produksi nasional, berubahnya pola produksi,
berubahnya pola permintaan beruubahnya term of trade, berubahnya pola
perdagangan, berubahnya pola aliran daripada kapital jangka panjang dan perubahanperubahan dalam institusi.
4. Disekuilibrium spekulasi
Yaitu disekuilibrium neraca pembayaran internasional yang terjadi karena adanya
aliran modal yang terjadi karena unsur – unsur spekulasi seperti yang terjadi di
Indonesia sejak krisis moneter Juli 1997.

Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran yang ideal adalah keadaan neraca pembayaran yang
ekuilibrium atau seimbang. Proses perubahan pada pos-pos dalam neraca pembayaran disebut
sebagai proses penyeimbang kembali neraca pembayaran yang tidak seimbang (balance of
payments adjustment).
Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran pada dasarnya melalui lima
jalur, yaitu :
1. Melalui perubahan tingkat pendapatan nasional
2. Melalui perubahan tingkat harga
3. Melalui perubahan kurs valuta asing
4. Melalui perubahan tingkat bunga
5. Melalui sektor moneter neraca pembayaran

Yuca Siahaan
1. Penyeimbang kembali neraca pembayaran melalui perubahan pendapatan nasional
Dapat dibedakan :
a. Penyeimbang melalui sektor pengeluaran. Ekspor merupakan komponen pendapatan
nasional, sehingga perubahan nilai ekspor akan mengakibatkan perubahan pendapatan
nasional secara langsung. Sebaliknya perubahan pendapatan nasional akan
mengakibatkan perubahan nilai impor. Konsepsi ini dikenal dengan konsepsi angka
pengganda luar negeri (foreign trade multiplier).
b. Penyeimbang melalui perubahan jumlah uang beredar. Saldo sektor moneter neraca
pembayaran internasional merupakan salah satu faktor penentu jumlah uang yang
beredar. Saldo debit mengakibatkan bertambahnya jumlah uang beredar, saldo kredit
mengakibatkan berkurangnya jumlah uang beredar. Meningkatnya nilai ekspor atau
menurunnya nilai impor eksogen juga mengecilnya saldo debit atau membesarnya
saldo kredit neraca investasi semua mengakibatkan surplus neraca pembayaran.

2. Penyeimbang kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat harga.
Pada dasarnya ada dua versi, tergantung pada teori mana yang mendasari analisis proses
penyeimbang kembali neraca pembayaran tersebut.
a.

Versi Teori Kuantitas Uang
Proses penyeimbang akan dipercepat dengan surplusnya neraca
pembayaran pasti dibarengi dengan defisit neraca pembayaran. Jumlah uang beredar
di negara yang defisit neraca pembayarannya akan berkurang. Sesuai dengan teori
kuantitas uang jika jumlah uang beredar berkurang maka tingkat harga akan turun atau
disebut deflasi. Deflasi ini mengakibatkan bertambahnya kemampuan produsen dalam
negri bersaing dengan produsen luar negri. Hal ini bertendensi akan meningkatkan
ekspor dan menurunnya impor. Jadi gejala inflasi (yang ditimbulkan oleh surplusnya
neraca pembayaran) akan menghilangkan surplus, sedangkan deflasi (negara dengan
defisit pembayaran) bertendensi menghilangkan defisit. Kedua gejala ini saling
mempercepat kembalinya neraca pembayaran ke keadaan ekuilibrium.
Versi Pendapatan – Pengeluaran Keynes

b.

Apabila bertambah besarnya nilai ekspor atau jumlah uang beredar bertambah
sebagai akibat dari pada surplus neraca pembayaran maka peningkatan kesempatan
kerja akan melampaui full-employment. Inflationary gap akan terjelma akibatnya
peningkatan tingkat harga (inflasi) terjadi. Berbeda dengan versi teori kuantitas uang
dimana penyeimbang kembali neraca pembayaran lewat perubahan tingkat harga
Yuca Siahaan
dianggap setiap saat berlaku, pendekatan pendapatan-pengeluaran menghasilkan
kesimpulan bahwa penyeimbang kembali neraca pembayaran yang tidak seimbang
untuk negara yang mengalami surplus mulai berlaku setelah perekonomian mencapai
full-employment.
3. Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran melalui Perubahan Kurs Valuta
Asing
Sepanjang sistem devisa memberi kesempatan kepada kurs valuta asing
untuk berubah, penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan kurs
valuta asing dapat terjadi. Jika jumlah valuta asing yang diminta sama dengan jumlah
valuta asing yang ditawarkan maka kurs valuta asing dan juga neraca pembayaran
berada dalam keadaan seimbang atau ekuilibrium.
Langkah yang boleh dilakukan berkaitan dengan valuta asing adalah
kebijakan devaluasi. Devaluasi yakni kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang
dalam negeri. Dengan devaluasi, ekspor akan mampu bersaing dengan produk negara
lain sehingga neraca pembayaran kita meningkat dan bisa kembali seimbang.
4.

Penyeimbangan

Kembali

Neraca

Pembayaran

Melalui

Perubahan

Tingkat Bunga
Jika karena suatu hal, neraca pembayaran mengalami defisit, maka dengan
menggunakan asumsi ceteris paribus, jumlah uang yang beredar akan menurun. Ini akan
mengakibatkan kurva LM bergeser ke kiri (penawaran uang berkurang) dan tingkat
bunga naik. Pergeseran ini akan mengubah keseimbangan neraca pembayaran.
Bagi negara yang neraca pembayarannya mengalami surplus, proses
penyeimbangan kembali neraca pembayaran bekerjanya persis sama dengan apa yang
diuraikan di atau, hanya saja dengan arah yang berlawanan. Saldo debit pada items below
the line akan mengakibatkan bertambahnya uang yang beredar. Ini selanjutnya
menyebabkan bergesernya kurva LM bertambah dan tingkat bunga turun. Dengan
pergeseran kurva LM dengan arah yang demikian akan dihasilkan titik potong baru
dengan kurva IS pada ketinggian tingkat bunga yang lebih rendah daripada ketinggian
yang semula. Menurunnya tingkat bunga akan mengakibatkan menurunnya aliran modal
masuk atau meningkatnya aliran modal ke luar. Neraca pembayaran yang semula
mengalami surplus tersebut, angka surplusnya akan mengecil.
5. Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran Menurut Madzab Monetaris
Madzab Monetaris berpegang teguh pada konsepsinya mengenai permintaan
uang bahwa transaksi-transaksi pada neraca pembayaran merupakan hasil keputusan
Yuca Siahaan
portofolio agregatif para penduduk dalam negeri dan para penduduk negara - negara lain.
Sehingga proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran terjadi pada sektor moneter
neraca pembayaran. Pendekatan kaum Monetaris ini, yang disebut monetary of payments
approach, menganggap bahwa surplus dan defisitnya neraca pembayaran timbul karena
adanya disekuilibrium portofolio, yaitu saldo kas atau money balance yang terjadi
berbeda dengan saldo kas yang diinginkan oleh masyarakat. Akibat adanya usaha untuk
menyamakan saldo kas yang terjadi dengan yang diinginkan tersebut itulah yang
menyebabkan timbulnya disekuilibrium neraca pembayaran dan berubahnya kurs valuta
asing.
Kelebihan penawaran atau kelebihan permintaan akan saldo kas dalam
neraca pembayaran terungkap dalam bentuk adanya saldo yang cukup besar pada items
below the line. Items above the line yang terdiri dari neraca transaksi berjalan dan neraca
investasi, akan menyesuaikan diri dengan saldo pada items below the line tersebut. Jadi,
menurut pendekatan monetary balance of payments, disekuilibrium neraca pembayaran
adalah merupakan gejala moneter.
Pihak pemerintah dapat secara efektif mempengaruhi jumlah yang
beredar di dalam negeri. Interaksi kebijakan moneter dalam negeri dengan kebijakan
moneter di negara-negara lain tercermin pada perubahan kurs valuta asing, dan tidak
pada neraca pembayaran. Perpindahan cadangan internasional dalam sistem ini tidak
akan terjadi. Jadi sebuah perekonomian mengalami inflasi ataukah deflasi sepenuhnya
akibat dari kebijakan-kebijakan moneter dalam negeri, bukan negara lain.

Yuca Siahaan
Dafar Pustaka
Hady. H. 2004. "Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan Keuangan Internasional,"
Ghalia Indonesia: Jakarta
Tambunan,

tulus.

2003.

“Perekonomian

Indonesia”,

Ghalia

indonesia

http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/02/neraca.html
“Pengaruh Tingkat Bunga Terhadap Kurs Valuta Asing”
http://ardra.biz/ekonomi/analisis-fundamental-ekonomi/pengaruh-tingkat-bunga-terhadapkurs
Diakses 25 Juni 2012
“Pengaruh Inflasi Terhadap Kurs Valuta Asing”
http://ardra.biz/ekonomi/analisis-fundamental-ekonomi/pengaruh-inflasi-terhadap-kurs
Diakses 25 Juni 2012
“Mekanisme Perdagangan Foreign Exchange dengan Sistem Margin Trading”
http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/150/hubptain-gdl-sindyayupa-7475-4-babiii.pdf
Diakses 25 Juni 2012
Gabriela. “Neraca Pembayaran.” Artikel. 09 Maret 2011
http://muthiyagabrielamalawat.blogspot.com/2011/03/neraca-pembayaran.html
Diakses 25 Juni 2012

http://zulfikaralbar93.blogspot.com/2012/01/balanced-of-payment-bop.html

Yuca Siahaan

More Related Content

What's hot

International arbitrage
International arbitrageInternational arbitrage
International arbitragestiemberau2
 
Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03
Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03
Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03DanangKuncoro3
 
Multiplier dan accelerator
Multiplier dan acceleratorMultiplier dan accelerator
Multiplier dan acceleratorIndah Agustina
 
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...Iin Agustina
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uangYusron Blacklist
 
Pasar Valuta Asing
Pasar Valuta AsingPasar Valuta Asing
Pasar Valuta AsingWarda wt
 
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso WeygantAkuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso WeygantAmalia Dekata
 
Ppt tugas skripsi_metodologi_penelitian_(siti_julaeha)[1]
Ppt tugas skripsi_metodologi_penelitian_(siti_julaeha)[1]Ppt tugas skripsi_metodologi_penelitian_(siti_julaeha)[1]
Ppt tugas skripsi_metodologi_penelitian_(siti_julaeha)[1]SitiJulaeha30
 
Makalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasionalMakalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasionalTri Ajeng
 
Uang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangUang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangYesica Adicondro
 

What's hot (20)

Euro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrencyEuro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrency
 
International arbitrage
International arbitrageInternational arbitrage
International arbitrage
 
Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03
Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03
Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03
 
Multiplier dan accelerator
Multiplier dan acceleratorMultiplier dan accelerator
Multiplier dan accelerator
 
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uang
 
Manajemen Kas
Manajemen KasManajemen Kas
Manajemen Kas
 
Ch13
Ch13Ch13
Ch13
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Pasar Valuta Asing
Pasar Valuta AsingPasar Valuta Asing
Pasar Valuta Asing
 
Konsep dasar ekonomi moneter
Konsep dasar ekonomi moneterKonsep dasar ekonomi moneter
Konsep dasar ekonomi moneter
 
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso WeygantAkuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
 
Ppt tugas skripsi_metodologi_penelitian_(siti_julaeha)[1]
Ppt tugas skripsi_metodologi_penelitian_(siti_julaeha)[1]Ppt tugas skripsi_metodologi_penelitian_(siti_julaeha)[1]
Ppt tugas skripsi_metodologi_penelitian_(siti_julaeha)[1]
 
Makalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasionalMakalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasional
 
Nilai Tukar
Nilai TukarNilai Tukar
Nilai Tukar
 
Uang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangUang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uang
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopoli
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Mv = pt
Mv = ptMv = pt
Mv = pt
 

Viewers also liked

How the Church can be Unleashed for the Next Generation
How the Church can be Unleashed for the Next GenerationHow the Church can be Unleashed for the Next Generation
How the Church can be Unleashed for the Next GenerationDJ Chuang
 
Exponential East 2015 invitation + bonus session
Exponential East 2015 invitation + bonus sessionExponential East 2015 invitation + bonus session
Exponential East 2015 invitation + bonus sessionDJ Chuang
 
Technology 101
Technology 101Technology 101
Technology 101DJ Chuang
 
Shaping the Future of the Internet Today: new domain name extensions
Shaping the Future of the Internet Today: new domain name extensionsShaping the Future of the Internet Today: new domain name extensions
Shaping the Future of the Internet Today: new domain name extensionsDJ Chuang
 
Exponential East 2015 - bonus session: asian american church planting
Exponential East 2015 - bonus session: asian american church plantingExponential East 2015 - bonus session: asian american church planting
Exponential East 2015 - bonus session: asian american church plantingDJ Chuang
 
East Meets West: Intersection of Asian American Church Planting
East Meets West: Intersection of Asian American Church PlantingEast Meets West: Intersection of Asian American Church Planting
East Meets West: Intersection of Asian American Church PlantingDJ Chuang
 
Second Generation Ethnic Church Planting
Second Generation Ethnic Church PlantingSecond Generation Ethnic Church Planting
Second Generation Ethnic Church PlantingDJ Chuang
 

Viewers also liked (7)

How the Church can be Unleashed for the Next Generation
How the Church can be Unleashed for the Next GenerationHow the Church can be Unleashed for the Next Generation
How the Church can be Unleashed for the Next Generation
 
Exponential East 2015 invitation + bonus session
Exponential East 2015 invitation + bonus sessionExponential East 2015 invitation + bonus session
Exponential East 2015 invitation + bonus session
 
Technology 101
Technology 101Technology 101
Technology 101
 
Shaping the Future of the Internet Today: new domain name extensions
Shaping the Future of the Internet Today: new domain name extensionsShaping the Future of the Internet Today: new domain name extensions
Shaping the Future of the Internet Today: new domain name extensions
 
Exponential East 2015 - bonus session: asian american church planting
Exponential East 2015 - bonus session: asian american church plantingExponential East 2015 - bonus session: asian american church planting
Exponential East 2015 - bonus session: asian american church planting
 
East Meets West: Intersection of Asian American Church Planting
East Meets West: Intersection of Asian American Church PlantingEast Meets West: Intersection of Asian American Church Planting
East Meets West: Intersection of Asian American Church Planting
 
Second Generation Ethnic Church Planting
Second Generation Ethnic Church PlantingSecond Generation Ethnic Church Planting
Second Generation Ethnic Church Planting
 

Similar to NERACA VALAS DAN KURS

Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2DamayYanti
 
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptxPERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Makalah Valuta Asing
Makalah Valuta AsingMakalah Valuta Asing
Makalah Valuta Asingnurohadawiyah
 
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisAplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisWahono Diphayana
 
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasBursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasDody Dermawan
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalMontisa Rizki
 
Elah suhelah 11150064 ekonomi int
Elah suhelah 11150064 ekonomi intElah suhelah 11150064 ekonomi int
Elah suhelah 11150064 ekonomi intelahsuhelah01
 
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...jevrihardian
 
Ppt ekonomi moneter
Ppt ekonomi moneterPpt ekonomi moneter
Ppt ekonomi moneterrifkyfirman
 
Tugas makalah ekonomi internasional bag. 2 ( Triadi W 11160900 )
Tugas makalah ekonomi internasional  bag. 2 ( Triadi W 11160900 )Tugas makalah ekonomi internasional  bag. 2 ( Triadi W 11160900 )
Tugas makalah ekonomi internasional bag. 2 ( Triadi W 11160900 )Triadirama
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Futurum2
 
RESUME PERTEMUAN 9-14
RESUME PERTEMUAN 9-14RESUME PERTEMUAN 9-14
RESUME PERTEMUAN 9-14adeimallia
 
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdfM3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdfssuser96b029
 
Sistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalSistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalEryPrasetyo5
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)meri yulina
 

Similar to NERACA VALAS DAN KURS (20)

Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2
 
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptxPERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
Makalah Valuta Asing
Makalah Valuta AsingMakalah Valuta Asing
Makalah Valuta Asing
 
Nilai tukar dan tingkat bunga
Nilai tukar dan tingkat bungaNilai tukar dan tingkat bunga
Nilai tukar dan tingkat bunga
 
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisAplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
 
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasBursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Elah suhelah 11150064 ekonomi int
Elah suhelah 11150064 ekonomi intElah suhelah 11150064 ekonomi int
Elah suhelah 11150064 ekonomi int
 
3943495.ppt
3943495.ppt3943495.ppt
3943495.ppt
 
Slk pasar valuta asing slk bab 12
Slk pasar valuta asing slk  bab 12Slk pasar valuta asing slk  bab 12
Slk pasar valuta asing slk bab 12
 
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
 
valuta asing.docx
valuta asing.docxvaluta asing.docx
valuta asing.docx
 
Ppt ekonomi moneter
Ppt ekonomi moneterPpt ekonomi moneter
Ppt ekonomi moneter
 
Tugas makalah ekonomi internasional bag. 2 ( Triadi W 11160900 )
Tugas makalah ekonomi internasional  bag. 2 ( Triadi W 11160900 )Tugas makalah ekonomi internasional  bag. 2 ( Triadi W 11160900 )
Tugas makalah ekonomi internasional bag. 2 ( Triadi W 11160900 )
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
 
RESUME PERTEMUAN 9-14
RESUME PERTEMUAN 9-14RESUME PERTEMUAN 9-14
RESUME PERTEMUAN 9-14
 
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdfM3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Sistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalSistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasional
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
 

More from Yuca Siahaan

Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...Yuca Siahaan
 
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"Yuca Siahaan
 
Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianContoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianYuca Siahaan
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifYuca Siahaan
 
Analytic hierarchy process
Analytic hierarchy processAnalytic hierarchy process
Analytic hierarchy processYuca Siahaan
 
Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaYuca Siahaan
 
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Yuca Siahaan
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiYuca Siahaan
 
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSWawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSYuca Siahaan
 
Analisis swot koperasi
Analisis swot koperasiAnalisis swot koperasi
Analisis swot koperasiYuca Siahaan
 
Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaIndeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaYuca Siahaan
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatResensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatYuca Siahaan
 
Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Yuca Siahaan
 
Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Yuca Siahaan
 
kriteria investasi
kriteria investasikriteria investasi
kriteria investasiYuca Siahaan
 
Investasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangInvestasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangYuca Siahaan
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmYuca Siahaan
 
Cafta dan perkembangannya di indonesia
Cafta dan perkembangannya di indonesiaCafta dan perkembangannya di indonesia
Cafta dan perkembangannya di indonesiaYuca Siahaan
 

More from Yuca Siahaan (20)

Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
 
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
 
Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianContoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal Penelitian
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
 
Analytic hierarchy process
Analytic hierarchy processAnalytic hierarchy process
Analytic hierarchy process
 
Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesia
 
Fenomena pilkada
Fenomena pilkadaFenomena pilkada
Fenomena pilkada
 
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomi
 
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSWawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
 
Analisis swot koperasi
Analisis swot koperasiAnalisis swot koperasi
Analisis swot koperasi
 
Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaIndeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi Indonesia
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatResensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
 
Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2)
 
Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11
 
kriteria investasi
kriteria investasikriteria investasi
kriteria investasi
 
Investasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangInvestasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magang
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
 
Cafta dan perkembangannya di indonesia
Cafta dan perkembangannya di indonesiaCafta dan perkembangannya di indonesia
Cafta dan perkembangannya di indonesia
 

NERACA VALAS DAN KURS

  • 1. “EXCHANGE RATE DAN NERACA PEMBAYARAN” O L E H : NAMA: YUCA SIAHAAN NIM:F0109109/ EP STUDI PEMBANGUNAN - FE UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 Yuca Siahaan
  • 2. I. EXCHANGE RATE Pengertian Valuta asing diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral. Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut sebagai hard currency. Nilai mata uang ini relatif stabil dan terkadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai terhadap mata uang lainnya. Pada umumnya berasal dari mata uang negara maju, seperti : USD, JPY, DEM, GBP, FRF, AUD, dan SFR. Sedangkan mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut sebagai soft currency. Nilai mata uang ini kurang stabil dan sering mengalami depresiasi atau penurunan nilai terhadap mata uang lainnya. Pada umumnya berasal dari mata uang negara berkembang, seperti : Rupiah, Peso, Bath, dan Rupee. Total valas yang dimiiki pemerintah dan swasta suatu negara disebut sebagai cadangan devisa. Cadangan tersebut diketahui dari posisi BOP atau neraca pembayarannya. Jenis nya ada 2, yaitu cadangan devisa resmi dan cadangan devisa nasional. Mekanisme Bursa Valas Bursa atau pasar valas adalah suatu tempat atau sistem dimana perorangan, perusahaan, dan bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional dengan jalan melakukan pembelian atau permintaan (demand) dan penjualan atau penawaran (supply) valas (forex). Tiga prinsip pokok bursa valas adalah: 1. Pengertian kurs jual dan kurs beli selalu dilihat dari sisi atau pihak bank atau money changer atau pedagang valas. 2. Kurs jual selalu lebih tinggi dari kurs beli. 3. Kurs jual / beli suatu mata uang (valas) adalah sama dengan kurs beli / jual dari mata uang (valas) lawannya. Yuca Siahaan
  • 3. Mekanisme Bursa Valas Bila seorang importir A di Jakarta ingin mengimpor mesin dari seorang eksportir B di New York seharga USD 10,000.00. karena pembayaran harus dilakukan dalam USD, importer A di Jakarta sebagai nasabah harus datang ke bank devisa, misalnya Bank BNI, untuk membeli atau meminta USD dengan menjual atau menawarkan rupiah. Fungsi bursa valas adalah: 1. Menyelenggarakan transaksi pembayaran internasional. 2. Menyediakan fasilitas kredit jangka pendek untuk pembayaran internasional. 3. Menyediakan fasilitas hedging, yaitu tindakan pengusaha atau pedagang valas untuk menghindari risiko kerugian atas fluktuasi kurs valas. Spread adalah selisih antara kurs jual dan kurs beli valas. Bahwa nilai kurs jual akan lebih tinggi daripada kurs beli disebabkan pihak bank selalu berusaha untuk memperoleh keuntungan dari selisih penjualan dengan pembelian (biaya transaksi). Yuca Siahaan
  • 4. Jenis Bursa Valas 1. Spot Rate dan Spot Market Spot market adalah pasar dimana dilakukan transaksi pembelian dan penjualan valas untuk penyerahan dalam jangka waktu 2 hari. Kurs yang dipakai untuk melaksanakan transaksi spot adalah spot (exchange) rate. Spot rate adalah kurs valas yang berlaku untuk penyerahan 1-2 hari, tergantung jenis valasnya. 2. Forward Rate dan Forward Market Forward market adalah bursa valas dimana dilakukan transaksi penjualan dan pembelian valas dengan kurs forward. Kurs forward adalah kurs yang ditetapkan sekarang atau pada saat ini, tetapi diberlakukan untuk waktu yang akan datang antara 2 x 24 jam lebih sampai dengan 1 tahun atau 12 bulan. Forward rate dan forward market timbul karena adanya ketidakpastian dan fluktuasi kurs valas. 3. Currency Futures Market Adalah salah satu bentuk bursa valas. Dalam hal ini dilakukan kontrak yang sering digunakan oleh para pengusaha atau pedagang valas untuk melindungi posisi Forexnya atau untuk berspekulasi mencari keuntungan terhadap fluktuasi forward rate. Dalam currency futures market kontrak perdagangan valas dilakukan dengan standar volume dan jangka waktu tertentu. Transaksi perdagangan currency futures market ini dilakukan secara face to face di trading floor yang disiapkan oleh International Monetary Market melalui broker yang berbeda dengan forward contract yang dinegosiasikan melalui telepon. Selain digunakan untuk melindungi perusahaan terhadap resiko kerugian, currency futures market juga digunakan oleh para arbitrageur atau speculator untuk mencari keuntungan dengan memperhatikan future currency movement. 4. Currency Option Market Currency option market merupakan suatu alternatif lain bagi pengusaha atau pedagang valas atau spekulator untuk melakukan kontrak sehingga memperoleh hak untuk membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valas pada harga dan jangka waktu atau tanggal expired tertentu. 5. Euro Currency Market Adalah pasar uang internasional yang kemudian dikenal sebagai Euro Dollar Market yang tumbuh dan mulai berkembang sejak awal tahun 1960. Pasar uang ini sebenarnya dimulai dari simpanan emas Uni Soviet dalam bentuk deposito dollar di Inggris untuk membiayai impor gandumnya dari USA. Pelaku utama dari Euro Currency Market ini Yuca Siahaan
  • 5. terdiri dari bank-bank besar yang dikenal sebagai Euro Banks yang menerima deposito dan memberikan pinjaman dalam berbagai currency Hedging dan Forex Exposure Dalam hal pemagaran resiko atau hedging, sering kali terhadap hutang dalam valuta asing, hal ini akibat dari sering terjadinya kenaikan kurs yang terus menerus. Kenaikan kurs ini dapat meningkatkan nilai pinjaman atau hutang jika tidak dilakukan hedging. Dengan dilakukan hedging minimal resiko kerugian dapat diperkecil seminimal mungkin. Secara finansial, forex exposure atau pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap transaksi ekspor – impor yang dilakukan oleh perusahaan digolongkan sebagai berikut: 1. Transaction exposure, yaitu risiko pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap future cash transaction 2. Economic / operating exposure, yaitu risiko pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap present value dari future cash flows suatu perusahaan. 3. Transaction/ accounting exposure, yaitu risiko pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap consolidated financial statement perusahaan. Dalam hedging ada beberapa catatan penting, yaitu : 1. Bila perusahaan memiliki receivable dalam suatu valas yang akan apresiasi (FR>SR) maka tidak perlu dilakukan hedging. Sebaliknya jika valas tersebut depresiasi (FR<SR) maka perlu dilakukan hedging. 2. Bila perusahaan memiliki payable dalam suatu valas yang akan apresiasi (FR>SR) maka perlu dilakukan hedging. Sebaliknya jika valas tersebut depresiasi (FR<SR) maka tidak perlu dilakukan hedging. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kurs Valas 1. Supply dan demand foreign currency 2. Posisi BOP dan BOT 3. Tingkat inflasi 4. Tingkat bunga 5. Tingkat income 6. Pengawasan pemerintah 7. Ekspektasi / rumor/ spekulasi Yuca Siahaan
  • 6. Hubungan Valas dengan Tingkat Bunga Ketika tingkat bunga diartikan sebagai kenaikan nilai mata uang, kemudian nilai mata uang digunakan sebagai acuan untuk memprediksi pergerakan kurs, maka mata uang dari negara yang memiliki tingkat bunga lebih tinggi cenderung mengalami depresiasi. Ketika tingkat bunga diartikan sebagai penurunan harga komoditi, kemudian harga komoditi digunakan sebagai acuan untuk memprediksi pergerakan kurs, maka mata uang dar negara yang memiliki tingkat bunga lebih tingg cenderung mengalami apresiasi. Hubungan Valas dengan Inflasi Inflasi diartikan sebagai kenaikan harga komoditi, kemudian harga komoditi dipergunakan sebagai acuan untuk memprediksi pergerakan kurs, maka mata uang yang memiliki tingkat inflasi lebih tinggi cenderung mengalami depresiasi. Ketika tingkat inflasi diartikan sebagai penurunan nilai mata uang, kemudian nilai mata uang digunakan sebagai acuan untuk meprediksi pergerakan kurs, maka mata uang yang memiliki tingkat inflasi lebih tinggi mengalami apresiasi Yuca Siahaan
  • 7. II. BALANCE OF PAYMENT (BOP) Pengertian Balance of payment yaitu semua transaksi ekonomi internasional suatu perekonomian negara pada umumnya dicatat, dikumpulkan dan kemudian disusun pemerintah dalam bentuk ikhtisar yang biasa BOP merupakan suatu catatan sistematis yang disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi yaitu “double-entry” setiap transaksi internasional yang terjadi akan tercatat dua kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan transaksi debit. Dengan menggunakan sistem doubleentry book keeping maka BOP akan selalu dalam posisi balance, tetapi dapat memiliki cadangan devisa yang positif atau negatif. Berdasarkan konvensi yang biasanya digunakan dalam sistem double-entry book keeping, Catatan yang tercatat dalam BOP terdiri dari (Hamdy Hady): Credit Entries (Transaksi Kredit) diantaranya: 1. Export of good and services (ekspor barang dan jasa). 2. Income receivable (penerimaan dari hasil investasi). 3. Offset to real or financial resources received (transfers). 4. Increases in liabilities (kenaikan kewajiban). 5. Decrease in financial assets (penurunan kekayaan). Debit Entries (Transaksi Debit) 1. Import of good and services (impor barang dan jasa) 2. Income payable (pembayaran atas hasil investasi) 3. Offset of real financial recourse provide (tranfer) 4. Decrease in liabilities (penurunan kewajiban) 5. Increase in financial assets ( kenaikan kekayaan) Kegunaan BOP 1. Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk dalam negeri dan penduduk luar negeri 2. Untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara 3. Untuk mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional 4. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara Yuca Siahaan
  • 8. 5. Sebagai salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh IMF atau negara donor untuk memberikan bantuan keuangan, 6. Sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain tingkat inflasi, pertumbuhan, GDP, dan sebagainya. Struktur BOP Berdasarkan BOP Manual (IMF, 1993) dan BOP Textbook (IMF, 1996), komponen standar dari BOP adalah sebagai berikut: I. Current account (neraca transaksi berjalan) A. Goods and services (barang dan jasa) 1. Goods 2. Services a. Transportation b. Travel B. Income (pendapatan) 1. Compensation of employees 2. Investment income a. Direct investment b. Portofolio investment C. Current Transfer 1. General Goverment 2. Workers remittances II. Capital and financial account A. Capital Account 1. Capital transfer 2. Acquisition / disposal of on-produced, non financial assets B. Financial Account 1. Direct investment 2. Portofolio investment 3. Other investment 4. Reserve assets Yuca Siahaan
  • 9. Posisi BOP Neraca pembayaran defisit menjadi permasalahan tetapi neraca pembayaran yang surplus juga menimbulkan permasalahan. Neraca pembayaran yang ideal adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang. Neraca pembayaran yang surplus atau defisit berarti neraca tersebut mengalami disekuilibrium. Disekuilibrium neraca pembayaran internasional menurut penyebabnya digolongkan sebagai berikut: 1. Disekuilibrium Musiman ( Seasonal Disequilibrium) Transaksi-transaksi ekonomi luar negeri suatu negara besar kecilnya tergantung kepada keadaan perekonomian dalam negeri dan juga keadaan perekonomian luar negeri. Padahal kebanyakan gejala-gejala ekonomi tersebut mempunyai sifat musiman yang berakar pada gejala-gejala alam(yaitu adanya musim kemarau dan musim hujan untuk negara-negara yang mempunyai dua musim atau musim dingin, musim semi, musim panas dan musim guguruntuk perekonomian yang mempunyai empat musim) atau musiman yang diciptakan oleh manusia sendiri seperti misalnya Hari Raya Idul Fitri , Hari Raya Natal Dan sebagainya lagi yang semuanya itu berulang secara teratur setiap tahunnya. Perubahan-perubahan yang sifatnya musiman yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri maupun perekonomian negara-negara lain dengan sendirinya akan menimbulkan perubahan-perubahan pada neraca pembayaran yang sifatnya juga musiman. Perubahan-perubahan dalam neraca pembayaran internasional yang mempunyai pola seasonal atau musiman ini pada umumnya tidak banyak menimbulkan masalah, sebab defisit daripada neraca pembayaran pada bulan-bulan tertentu akan tertutup oleh surplus pada bulan-bulan lainnya. 2. Disekuilibrium Siklis (Cyclical Diequilibrium) Yaitu disekuilibrium yang timbul akibat adanya gelombang konjungtur yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri atau pun dalam perekonomian negara lain. C.P. Kindleberger mengatakan bahwa gelombang konjungtur dalam suatu perekonomian tidak selalu mengakibatkan terjadinya “cyclical disequilibrium” neraca pembayaran internasional negara bersangkutan yaitu apabila negara-negara bersangkutan mempunyai elastisitas pendapatan yang sama, elastisitas harga yang sama, pola gelombang konjungtur yang sama dan gelombang konjungtur bekerja pada waktuwaktu yang bersamaan. Apabila saat gelombang konjungtur tidak bersamaan atau pola gelombang konjungtur yang terjadi berbeda, atau kalau elastisitas pendapatannya berbeda atau kalau Yuca Siahaan
  • 10. elastisitas harganya bebeda, maka akan terjadilah cyclical disequilibrium dalam neraca pembayaran internasional negara-negara bersangkutan. Untuk mengatasi disequilibrium yang sifatnya cyclical ini, biasanya dapat dipergunakan kebijaksanaankebijaksanaan moneter atau kebijaksanaan-kebijaksanaan fiscal. 3. Structural Disequilibrium Yaitu disekuilibrium neraca pembayaran internasional akibat ketidakserasian antara perubahan pada permintaan dan penawaran barang-barang perdagangan internasional dengan perubahan-perubahan pada penawaran faktor-faktor produksi mengikuti perubahan daripada permintaan dan penawaran akan barang-barang perdagangan internasional. Timbulnya struktural disequilibrium dapat diakibatkan oleh berbagai macam sebab (Delbert A. Snider) yaitu berkurangnya stock capital nasional yang sangat drastic mengurangi kapasitas produksi nasional, berubahnya pola produksi, berubahnya pola permintaan beruubahnya term of trade, berubahnya pola perdagangan, berubahnya pola aliran daripada kapital jangka panjang dan perubahanperubahan dalam institusi. 4. Disekuilibrium spekulasi Yaitu disekuilibrium neraca pembayaran internasional yang terjadi karena adanya aliran modal yang terjadi karena unsur – unsur spekulasi seperti yang terjadi di Indonesia sejak krisis moneter Juli 1997. Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran Internasional Neraca pembayaran yang ideal adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang. Proses perubahan pada pos-pos dalam neraca pembayaran disebut sebagai proses penyeimbang kembali neraca pembayaran yang tidak seimbang (balance of payments adjustment). Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran pada dasarnya melalui lima jalur, yaitu : 1. Melalui perubahan tingkat pendapatan nasional 2. Melalui perubahan tingkat harga 3. Melalui perubahan kurs valuta asing 4. Melalui perubahan tingkat bunga 5. Melalui sektor moneter neraca pembayaran Yuca Siahaan
  • 11. 1. Penyeimbang kembali neraca pembayaran melalui perubahan pendapatan nasional Dapat dibedakan : a. Penyeimbang melalui sektor pengeluaran. Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga perubahan nilai ekspor akan mengakibatkan perubahan pendapatan nasional secara langsung. Sebaliknya perubahan pendapatan nasional akan mengakibatkan perubahan nilai impor. Konsepsi ini dikenal dengan konsepsi angka pengganda luar negeri (foreign trade multiplier). b. Penyeimbang melalui perubahan jumlah uang beredar. Saldo sektor moneter neraca pembayaran internasional merupakan salah satu faktor penentu jumlah uang yang beredar. Saldo debit mengakibatkan bertambahnya jumlah uang beredar, saldo kredit mengakibatkan berkurangnya jumlah uang beredar. Meningkatnya nilai ekspor atau menurunnya nilai impor eksogen juga mengecilnya saldo debit atau membesarnya saldo kredit neraca investasi semua mengakibatkan surplus neraca pembayaran. 2. Penyeimbang kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat harga. Pada dasarnya ada dua versi, tergantung pada teori mana yang mendasari analisis proses penyeimbang kembali neraca pembayaran tersebut. a. Versi Teori Kuantitas Uang Proses penyeimbang akan dipercepat dengan surplusnya neraca pembayaran pasti dibarengi dengan defisit neraca pembayaran. Jumlah uang beredar di negara yang defisit neraca pembayarannya akan berkurang. Sesuai dengan teori kuantitas uang jika jumlah uang beredar berkurang maka tingkat harga akan turun atau disebut deflasi. Deflasi ini mengakibatkan bertambahnya kemampuan produsen dalam negri bersaing dengan produsen luar negri. Hal ini bertendensi akan meningkatkan ekspor dan menurunnya impor. Jadi gejala inflasi (yang ditimbulkan oleh surplusnya neraca pembayaran) akan menghilangkan surplus, sedangkan deflasi (negara dengan defisit pembayaran) bertendensi menghilangkan defisit. Kedua gejala ini saling mempercepat kembalinya neraca pembayaran ke keadaan ekuilibrium. Versi Pendapatan – Pengeluaran Keynes b. Apabila bertambah besarnya nilai ekspor atau jumlah uang beredar bertambah sebagai akibat dari pada surplus neraca pembayaran maka peningkatan kesempatan kerja akan melampaui full-employment. Inflationary gap akan terjelma akibatnya peningkatan tingkat harga (inflasi) terjadi. Berbeda dengan versi teori kuantitas uang dimana penyeimbang kembali neraca pembayaran lewat perubahan tingkat harga Yuca Siahaan
  • 12. dianggap setiap saat berlaku, pendekatan pendapatan-pengeluaran menghasilkan kesimpulan bahwa penyeimbang kembali neraca pembayaran yang tidak seimbang untuk negara yang mengalami surplus mulai berlaku setelah perekonomian mencapai full-employment. 3. Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran melalui Perubahan Kurs Valuta Asing Sepanjang sistem devisa memberi kesempatan kepada kurs valuta asing untuk berubah, penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan kurs valuta asing dapat terjadi. Jika jumlah valuta asing yang diminta sama dengan jumlah valuta asing yang ditawarkan maka kurs valuta asing dan juga neraca pembayaran berada dalam keadaan seimbang atau ekuilibrium. Langkah yang boleh dilakukan berkaitan dengan valuta asing adalah kebijakan devaluasi. Devaluasi yakni kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri. Dengan devaluasi, ekspor akan mampu bersaing dengan produk negara lain sehingga neraca pembayaran kita meningkat dan bisa kembali seimbang. 4. Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran Melalui Perubahan Tingkat Bunga Jika karena suatu hal, neraca pembayaran mengalami defisit, maka dengan menggunakan asumsi ceteris paribus, jumlah uang yang beredar akan menurun. Ini akan mengakibatkan kurva LM bergeser ke kiri (penawaran uang berkurang) dan tingkat bunga naik. Pergeseran ini akan mengubah keseimbangan neraca pembayaran. Bagi negara yang neraca pembayarannya mengalami surplus, proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran bekerjanya persis sama dengan apa yang diuraikan di atau, hanya saja dengan arah yang berlawanan. Saldo debit pada items below the line akan mengakibatkan bertambahnya uang yang beredar. Ini selanjutnya menyebabkan bergesernya kurva LM bertambah dan tingkat bunga turun. Dengan pergeseran kurva LM dengan arah yang demikian akan dihasilkan titik potong baru dengan kurva IS pada ketinggian tingkat bunga yang lebih rendah daripada ketinggian yang semula. Menurunnya tingkat bunga akan mengakibatkan menurunnya aliran modal masuk atau meningkatnya aliran modal ke luar. Neraca pembayaran yang semula mengalami surplus tersebut, angka surplusnya akan mengecil. 5. Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran Menurut Madzab Monetaris Madzab Monetaris berpegang teguh pada konsepsinya mengenai permintaan uang bahwa transaksi-transaksi pada neraca pembayaran merupakan hasil keputusan Yuca Siahaan
  • 13. portofolio agregatif para penduduk dalam negeri dan para penduduk negara - negara lain. Sehingga proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran terjadi pada sektor moneter neraca pembayaran. Pendekatan kaum Monetaris ini, yang disebut monetary of payments approach, menganggap bahwa surplus dan defisitnya neraca pembayaran timbul karena adanya disekuilibrium portofolio, yaitu saldo kas atau money balance yang terjadi berbeda dengan saldo kas yang diinginkan oleh masyarakat. Akibat adanya usaha untuk menyamakan saldo kas yang terjadi dengan yang diinginkan tersebut itulah yang menyebabkan timbulnya disekuilibrium neraca pembayaran dan berubahnya kurs valuta asing. Kelebihan penawaran atau kelebihan permintaan akan saldo kas dalam neraca pembayaran terungkap dalam bentuk adanya saldo yang cukup besar pada items below the line. Items above the line yang terdiri dari neraca transaksi berjalan dan neraca investasi, akan menyesuaikan diri dengan saldo pada items below the line tersebut. Jadi, menurut pendekatan monetary balance of payments, disekuilibrium neraca pembayaran adalah merupakan gejala moneter. Pihak pemerintah dapat secara efektif mempengaruhi jumlah yang beredar di dalam negeri. Interaksi kebijakan moneter dalam negeri dengan kebijakan moneter di negara-negara lain tercermin pada perubahan kurs valuta asing, dan tidak pada neraca pembayaran. Perpindahan cadangan internasional dalam sistem ini tidak akan terjadi. Jadi sebuah perekonomian mengalami inflasi ataukah deflasi sepenuhnya akibat dari kebijakan-kebijakan moneter dalam negeri, bukan negara lain. Yuca Siahaan
  • 14. Dafar Pustaka Hady. H. 2004. "Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan Keuangan Internasional," Ghalia Indonesia: Jakarta Tambunan, tulus. 2003. “Perekonomian Indonesia”, Ghalia indonesia http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/02/neraca.html “Pengaruh Tingkat Bunga Terhadap Kurs Valuta Asing” http://ardra.biz/ekonomi/analisis-fundamental-ekonomi/pengaruh-tingkat-bunga-terhadapkurs Diakses 25 Juni 2012 “Pengaruh Inflasi Terhadap Kurs Valuta Asing” http://ardra.biz/ekonomi/analisis-fundamental-ekonomi/pengaruh-inflasi-terhadap-kurs Diakses 25 Juni 2012 “Mekanisme Perdagangan Foreign Exchange dengan Sistem Margin Trading” http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/150/hubptain-gdl-sindyayupa-7475-4-babiii.pdf Diakses 25 Juni 2012 Gabriela. “Neraca Pembayaran.” Artikel. 09 Maret 2011 http://muthiyagabrielamalawat.blogspot.com/2011/03/neraca-pembayaran.html Diakses 25 Juni 2012 http://zulfikaralbar93.blogspot.com/2012/01/balanced-of-payment-bop.html Yuca Siahaan