Cedera sistem otot rangka dapat berupa patah tulang, urai sendi, terkilir otot atau sendi. Pertolongan pertamanya meliputi penilaian awal, menstabilkan bagian yang terluka, membersihkan luka, membidai untuk mencegah gerakan berlebihan, dan merujuk korban ke fasilitas kesehatan.
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
2. Pengertian =>
- Sistem otot rangka (muskuloskeletal)
memungkinkan manusia berdiri tegak dan
bergerak selain melindungi alat-alat tubuh
yang penting.
- Alat gerak terdiri dari :
tulang, sendi, jaringan ikat dan otot.
3. Secara umum cedera otot
rangka dapat berupa :
1. Patah tulang
2. Kepala sendi atau ujung tulang keluar dari
sendi (cerai sendi, dislokasi)
3. Otot atau sambungan ototnya teregang
4. Robek atau putusnya jaringan ikat di
sekitar sendi (terkilir sendi/sprain)
4. 1. PATAH TULANG,
- Patah tulang, ialah =>
terputusnya jaringan tulang, baik
seluruhnya atau hanya sebagian saja.
Pengertian ;
5. Patah tulang dapat terjadi sebagai
akibat :
1. Gaya langsung =>
- tubuh langsung menerima benturan /
kontak langsung
2. Gaya tidak langsung =>
- tubuh yang cedera merupakan efek dari
terjadinya benturan.
3. Gaya puntir =>
- Gaya langsung berubah menjadi puntiran,
sehingga tulang patah akibat terpuntir.
6. Gejala dan Tanda :
1. Perubahan bentuk
2. Nyeri dan kaku
3. Krepitus
4. Pembengkakan
5. Memar
6. Ujung tulang terlihat
7. Sendi terkunci
8. Gangguan peredaran darah dan
persyarafan
8. 2. URAI SENDI / CERAI SENDI,
Pengertian ;
- Keluarnya kepala sendi dari
mangkok sendi atau keluarnya ujung
tulang dari sendinya.
9. Penyebab ;
- Karena sendi teregang melebihi batas
normal, sehingga kedua ujung tulang
menjadi terpisah tidak pada tempatnya.
- Jaringan ikat sendi bisa tertarik melebihi
ambang gerakan normal dan mungkin
sampai terobek
10. Gejala dan Tanda ;
- Secara umum berupa gejala dan
tanda patah tulang yang terbatas
pada daerah sendi.
11. 3. TERKILIR / KESELEO,
Ada dua macam :
A. Terkilir Sendi (sprain),
- Terpeleset, gerakan yang salah
sehingga menyebabkan sendi
teregang melampaui gerakan normal.
Cedera ini hampir selalu menyertai
semua cedera sendi.
Pengertian :
- Robeknya / putusnya jaringan ikat
sendi karena sendi teregang
melebihi batas normal.
Penyebab :
12. Gejala dan Tanda :
1. Nyeri bengkak
2. Bengkak
3. Nyeri tekan
4. Warna kulit merah kebiruan.
13. B. Terkilir Otot (strain),
Pengertian :
- Robeknya jaringan otot pada bagian
tendon (ekor otot), karena teregang
melebihi batas normal.
14. Penyebab :
- Umumnya terjadi karena pembebanan
secara tiba-tiba pada otot tertentu
- Merupakan salah satu cedera olah raga
yang paling sering terjadi, karena :
a. latihan peregangan yang tak cukup
b. latihan peregangan tak benar
c. teregang melampaui kemampuan
d. gerakan yang tak benar
15. Gejala dan Tanda :
1. Nyeri yang tajam dan mendadak
pada daerah otot tertentu.
2. Nyeri menyebar ke luar disertai
kejang dan kaku atau kaku otot
3. Bengkak pada daerah cedera
20. Pedoman Umum Pembidaian :
1. Sedapat mungkin informasikan
rencana tindakan kpd penderita
2. Sebelum membidai paparkan seluruh
bagian yg cedera dan rawat
perdarahan bila ada
3. Selalu buka atau bebaskan pakaian
pada daerah sendi sebelum
membidai, buka perhiasan di daerah
patah atau di bagian distalnya
=>
21. =>
4. Nilai Gerakan-Sensasi-Sirkulasi
(GSS) pada bagian distal cedera
sebelum melakukan pembidaian
5. Siapkan alat-alat selengkapnya
6. Jangan berupaya merubah posisi
bagian yg cedera
7. Jangan berusaha memasukkan
bagian tulang yang patah
8. Bidai harus meliputi dua sendi dari
tulang yang patah
22. =>
9. Ukur bidai terlebih dahulu pada anggota
tubuh yang sehat
10. Bila cedera terjadi pada sendi, bidai kedua
tulang yang mengapit sendi tersebut,
upayakan juga membidai sendi distalnya
11. Lapisi bidai dng bahan yg lunak bila
mungkin
12. Isilah bagian yg kosong antara tubuh dng
bidai dengan bahan pelapis
13. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan terlalu
longgar
23. Catatan :
- Jangan membidai berlebihan
- Ingat membidai memerlukan waktu
- Jangan terpaku pada cedera yg terlihat parah
yg belum tentu mengancam nyawa.
14. Ikatan harus cukup jumlahnya =>
dimulai dari sendi yang banyak bergerak,
kemudian sendi atas dari tulang yg patah
15. Selesai melakukan pembidaian, lakukan
GSS kembali. Bandingkan dengan
pemeriksaan pertama.
24. Pertolongan Cidera system Otot
Rangka ;
1. Lakukan penilaian dini :
=>
- Kenali dan atasi keadaan yg mengancam
jiwa
- Jangan terpancing oleh cedera yg terlihat
berat
- Pasang bidai leher (neck colar) dan beri
oksigen bila ada sesuai protocol
2. Lakukan pemeriksaan fisik (PLNB)
- selalu lakukan GSS pd cedera alat gerak
25. =>
3. Stabilkan bagian patah secara manual ;
Pegang sisi sebelah atas dan sebelah bawah
cedera sampai bagian yg cedera diimobilisasi
dng sempurna
4. Paparkan seluruh bagian yg diduga cedera
5. Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada
6. Siapkan semua peralatan dan bahan untuk
membidai
7. Lakukan pembidaian
26. Catatan :
- Patah tulang, cerai/urai
sendi dan terkilir/keseleo
mungkin ditemukan bersamaan pada
satu cedera.
8. Kurangi rasa sakit
9. Baringkan penderita pada posisi yg
nyaman
28. Penanganan Terkilir
1. Letakkan penderita pada posisi yg
nyaman, istirahatkan bagian yg
cedera
2. Tinggikan daerah yg cedera
3. Beri kompres dingin, maksimum
selama 30 menit
4. Balut tekan dan etap tinggikan
5. Bila ragu rawat sebagi patah tulang
6. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
29. Menolong Beberapa Macam
Cedera Alat Gerak ;
1. Cedera bahu =>
=>
- Pasang gendongan
2. Patah tulang lengan atas :
- Letakkan lengan bawah di dada dengan
telapak tangan menghadap ke dalam
- Pasang bidai L atau bidai sampai siku
30. - Ikat pada daerah di atas dan di bawah
tulang yg patah
- Lengan bawah di gendong
- Jika siku juga patah dan tangan tak
dapat dilipat, pasang bidai sampai ke
lengan bawah dan biarkan tangan
tergantung, tidak usah digendong
- Rujuk kefasilitas kesehatan.
31. 3. Cedera sikut :
- Sikut harus dibidai pada saat
posisi ditemukan
- Bila membidai sikut secara
lurus maka seluruh lengan atas
mulai dari ketiak sampai ujung
jari harus dibidai.
32. 4. Patah tulang lengan bawah :
- Letakkan tangan pada dada
- Pasang bidai dari siku sampai
tangan
- Ikat pada daerah di atas dan di
bawah tulang yg patah
- Lengan digendong
- Rujuk ke fasilitas kesehatan.
33. 5. Cedera tangan dan jari :
- Tangan yg cedera harus dibidai pada posisi
fungsional
- Letakkan benda daam telapak tangan, lalu
membalut tangan tsb dan meletakkannya di
atas bidai
- Bila yg cedera adalah jari, maka ikatlah jari
tsb dng jari di sebelahnya
- Bila yg mengalami gangguan lebih dari satu
jari, maka bidailah seluruh tangan.
34. Pembidaian Cedera Alat Gerak Atas
Fraktur Lengan Atas Fraktur Lengan Bawah
Dislokasi/Fraktur Siku Fraktur Jari Tangan Cedera Bahu
35. 6. Patah Tulang Panggul ;
• Tanda-tanda :
- Nyeri di daerah atas kemaluan bila
penderita mencoba duduk atau
berdiri
- Kadang tidak mampu
menggerakkan kaki dan terasa
kesemutan
36. • Pertolongan :
- Angkat penderita dengan usungan papan
- Berikan bantalan di antara kedua tungkai
- Disamping lutut diberi bantalan lunak,
demikian juga disamping kiri dan kanan
tulang panggul
- Bila tdk ada papan spinal, pertimbangkan
tambahan bidai bagian tungkai kanan dan kiri
- Rawat syok bila ada kecurigaan.
37. 7. Cedera sendi panggul ;
- Periksa ada tidaknya cedera yg
mengancam nyawa lebih dahulu
terutama tanda-tanda syok
- Stabilkan seluruh tubuh penderita di
atas papan spinal.
38. 8. Patah tulang paha :
- Siapkan pembalut secukupnya untuk
mengikat bidai
- Sebaiknya pasang dua bidai sebelah
dalam dan luar tungkai yang patah
- Diantara bidai dan tungkai beri kapas
atau kain sebagai alas
- Bidai mulai dari kaki sampai lipatan
paha
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
39. 9. Patah tulang kaki dan cedera
pergelangan kaki :
- Apabila tidak ada perdarahan, sepatu tidak
dibuka sebab sudah merupakan bidai
- Bila ada perdarahan banyak dan terjadi
pembengkakan, maka sepatu dibuka, bila
sukar digunting
- Hentikan perdarahan yg terjadi
- Beri kapas/kain pada telapak kaki, kemudian
pasang bidai yg sesuai
- Beri ikatan pada kaki dan jangan terlalu
kencang
- Rujuk ke fasilitas kesehatan.
40. Pembidaian Untuk Cedera
Alat Gerak Bawah
Fraktur Tungkai Atas Fraktur Tungkai Bawah
Cedera Lutut Cedera Pergelangan Kaki
41. 10. Urai sendi rahang bawah ;
• Gejala dan tanda :
- Mulut terbuka
- Rahang bawah kaku, sukar
digerakkan
- Rasa nyeri
- Sukar berbicara.
42. • Pertolongan :
- Bungkus kedua ibu jari penolong dengan
kain bersih
- Berdiri di depan penderita
- Letakkan ke-2 ibu jari di masing-masing
geraham penderita
- Tekan ke arah bawah dan dorong ke arah
belakang kemudian ke atas
- Setelah kembali ke posisi normal, lakukan
imobilisasi daerah rahang
- Rujuk ke fasilitas kesehatan.