SlideShare a Scribd company logo
KEDARURATAN MEDIS
v Kedaruratan Medis/kasus medis,
adalah:
- Kasus non trauma pada penderita
dengan gejala terjadinya perubahan
tanda vital dari normal menjadi tidak
normal akibat kegagalan satu atau lebih
sistem tubuh.
v Secara khusus Kedaruratan Medis
ditangani oleh dokter, namun secara
umum penolong pertama harus
memahami tingkat kedaruratannya
dengan mengenali tanda dan gejala
yang 80 % diperoleh berdasarkan
wawancara dengan penderita (jika
sadar), keluarga atau saksi mata.
v Penatalaksanaan penderita medis di
lapangan tidak banyak berbeda satu
dengan lainnya, yaitu dengan :
menjaga tanda vital secara teratur dan
sesegera mungkin mengevakuasinya ke
fasilitas kesehatan.
v Tanda vital yang harus diketahui,
yaitu :
1. Peredaran darah/denyut nadi
2. Pernapasan
3. Suhu tubuh
4. Perubahan warna kulit
Gejala Kedaruratan Medis :
1. Demam
2. Nyeri
3. Mual, muntah
4. Buang air kecil berlebihan atau tidak
sama sekali
5. Pusing, perasaan mau pingsan
6. Sesak atau merasa sukar bernapas
7. Rasa haus atau lapar berlebihan
8. Rasa aneh pada mulut
Tanda2 Darurat Medis :
1. Perubahan status mental (tidak sadar,
bingung)
2. Perubahan irama jantung (nadi cepat atau
sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat
kuat)
3. Perubahan pernapasan (irama dan kualitas
napas)
4. Perubahan keadaan kulit (suhu, kelembaban,
keringat berlebihan, sangat kering, termasuk
perubahan warna)
5. Perubahan tekanan darah
=>
6. Manik mata (sangat lebar atau sangat
kecil)
7. Bau khas dari mulut atau hidung
8. Aktifitas otot tidak normal (kejang atau
kelumpuhan)
9. Gangguan saluran cerna (mual,
muntah, diare)
10. Tanda lain yang seharusnya tidak ada.
 Secara umum gangguan medis terdiri
dari :
1. Gangguan jantung dan pernapasan
2. Gangguan kesadaran atau
perubahan status mental
3. Gangguan akibat kasus umum
4. Gangguan akibat perubahan
lingkungan
5. Keracunan
6. dll.
I. Gangguan Jantung dan Pernapasan,
a. Gangguan Jantung ;
Beberapa faktor resiko penyakit jantung:
1. Tidak dapat diubah ;
- Riwayat penyakit dalam keluarga
- Jenis kelamin => ada kecenderungan pria
lebih tinggi dari wanita
- Latar belakang etnis
- Usia => insiden meningkat pada usia lebih
dari 30 tahun.
- Merokok
- Tekanan darah tinggi
- Kadar kolesterol tinggi
- Aktifitas fisik ( malas berolah
raga )
2. Dapat diubah ;
- Obesitas (kegemukan)
- Penyakit gula (diabetes)
- Stres berlebihan.
3. Faktor penyulit ;
Gejala dan Tanda Gangguan Jantung ;
1. Perasaan tdk enak, nyeri atau rasa berat di dada.
- Nyeri sering menyebar ke lengan kiri, leher,
rahang dan punggung.
2. Nyeri berkembang beberapa menit dengan
permulaan yang tiba-tiba
3. Penderita memegang dadanya dan sedikit
membungkuk
4. Sering penderita tdk ada respon => henti napas
dan denyut nadi tidak teraba
5. Sesak napas, terjadi setelah melakukan aktifitas
fisik
=>
6. Nadi tidak normal (cepat, lemah atau tidak teratur)
7. Palpitasi (jantung terasa berdenyut-denyut)
8. Mungkin terlihat pelebaran pembuluh balik di
daerah leher dan tubuh bagian atas
9. Bengkak-bengkak sering tampak pada daerah
pergelangan kaki, perut membengkak
10. Mual, muntah, rasa tidak enak di lambung
11. Kepala terasa ringan
12. Rasa lemas yang muncul mendadak
13. Kulit termasuk selaput lendir pucat, abu-abu
atau kebiruan
14. Keringat berlebihan.
• Penatalaksanaan;
1. Tenangkan penderita dan
jangan panik
2. Jangan tinggalkan
penderita sendiri
3. Suruhlah penderita
menghentikan semua
kegiatannya dan berbaring
pada posisi yang dirasakan
nyaman.
(penderita gagal jantung
biasanya memilih posisi
setengah duduk)
4. Pastikan jalan napas
penderita terbuka dengan
baik.
Berikan oksigen bila ada.
5. Kendorkan semua
pakaian yang
mengikat pada tubuh
penderita
6. Jangan beri makan
atau minum
7. Bila penderita tidak
respon maka segera
lakukan tindakan
Bantuan Hidup Dasar
8. Bawa penderita segera
ke fasilitas kesehatan.
b. Gangguan Pernapasan ;
- Gangguan pernapasan menyebabkan
terganggunya proses masuknya
oksigen dalam tubuh.
- Kekurangan oksigen ini dapat
menyebabkan timbulnya warna
kebiruan pada kulit dan selaput lendir
(sianosis).
Beberapa contoh gangguan pernapasan :
1. Infeksi saluran napas atas dan bawah
2. Edema paru akut
3. Penyakit paru obstruktif menahun
4. Pneumotoraks spontan (udara dalam
paru-paru krn terjadi kebocoran)
5. Asma atau alergi
6. Sumbatan jalan napas
7. Emboli paru
8. Hiperventilasi.
Gejala dan tanda gangguan pernapasan :
1. Sukar utk menyelesaikan
suatu kalimat tanpa
berhenti utk menarik napas
2. Suara napas tambahan
3. Tampak kerja otot bantu
napas
4. Posisi tripod (segitiga
kokoh), tubuh condong ke
depan, tegak, kedua tangan
bertumpu pada lutut
5. Irama dan kualitas
pernapasan tidak normal
6. Perubahan warna kulit
(pucat, kemerahan atau
sianosis)
7. Perubahan status mental
(mengacau, gelisah, dll.)
8. Pada asma biasanya khas
yaitu adanya bunyi mengi
pada saat penderita
mengeluarkan napas dan
batuk yang riaknya
terkesan sukar keluar
9. Nadi cepat
10. Di Indonesia masih banyak
ditemukan kasus
tuberkulosa, penderita ini
biasanya batuk darah
11. Bila disertai demam, maka
penyebabnya biasanya
adalah radang paru-paru.
Penatalaksanaan gangguan napas :
1. - Nilai pernapasan penderita, apakah sudah
adekuat
- berikan bantuan napas bila perlu
- jaga agar jalan napas selalu terbuka
2. Letakkan penderita pada posisi yang paling
nyaman, biasanya duduk tegak
3. Berikan oksigen bila ada sesuai ketentuan
4. Tenangkan penderita.
Akibat kurangnya udara, penderita merasa
sangat tidak nyaman dan ketakutan, jangan
menganggap kasar perlakuannya.
5. Bawa penderita segera ke fasilitas kesehatan.
II. Gangguan Kesadaran / Perubahan
Status Mental ;
- Perubahan respon normal seorang
penderita yang berlangsung secara
bertahap atau langsung
- Bentuknya bervariasi mulai dari
perubahan respon, tidak dapat
berpikir jernih, disorientasi, agresif
sampai tdk ada respon sama sekali.
Yaitu :
vTingkat kesadaran seorang penderita dapat
diperiksa dengan cara :
A – Awas => bahwa seorang pasien dalam keadaan
sadar tanpa diberi rangsangan,
S – Suara => seorang pasien kembali sadar hanya
dengan memberikan rangsangan
suara,
N – Nyeri => seorang pasien baru akan sadar jika
diberi rangsangan nyeri, misalnya
dengan menekan dadanya dengan
menggunakan tangan yang
dikepalkan,
T – Tidak respon => pasien tetap tdk sadar walau
diberi rangsangan apapun.
v Pasien tidak sadar biasanya didasari karena
gangguan sistem lainnya, misalnya :
a. Kekurangan oksigen dalam darah (hipoksemia)
b. Kadar zat gula dalam darah rendah (hipoglikemia)
atau tinggi (hiperglikemia)
c. Pitam otak (stroke)
d. Kejang umum
e. Demam, infeksi
f. Keracunan, termasuk obat dan alkohol
g. Cedera kepala
h. Gangguan jiwa.
v Penatalaksanaan secara umum :
1. Nilai dan pantaulah pernapasan serta jalan
napas penderita
2. Baringkan penderita (bila tidak ada
kecurigaan cedera tulang punggung dan
leher, baringkan pada posisi miring stabil
3. Berikan oksigen bila ada sesuai ketentuan
4. Pantaulah tanda vital dan tingkat respon
secara teratur
5. Bawa penderita segera ke fasilitas
kesehatan.
III. Gangguan Akibat Kasus Umum,
v Gangguan ini banyak disebabkan oleh
penyakit yang dikenal sebagai
Diabetes Mellitus dimana terjadi
ketidak seimbangan pada hormon
insulin yang berfungsi mengatur
kadar gula dalam darah.
a. Gangguan Kadar Gula Darah ;
v Diabetes dibagi menjadi 2 macam :
1. Kadar gula darah tinggi ( Hiperglikemia ),
Gejala & tanda :
- Napas berbau aseton
- Kulit kemerahan, kering
- Lapar atau haus
- Nadi cepat dan lemah
- Perubahan status mental sampai tidak sadar
- Terlihat seperti mabuk, limbung, bicaranya
mengacau
- Sering buang air kecil.
2. Kadar gula darah rendah ( Hipoglikemia ),
Gejala & tanda :
- Terlihat seperti mabuk, limbung, bicaranya
mengacau
- Bertindak aneh
- Agresif dan atau gelisah
- Nadi cepat
- Kulit teraba dingin, keriput
- Lapar
- Sakit kepala
- Kejang-kejang
• Penyebab umum gangguan kadar gula :
- Terlambat makan
- Muntah-muntah
- Aktifitas fisik berat
- Beban tubuh yang berat akibat suhu yang
sangat panas atau dingin
- Stres emosional
- Kelebihan dosis insulin (obat diabetes)
secara tidak disengaja.
• Penatalaksanaan Gangguan Kadar
Gula Darah,
1. Lakukan penilaian dini dan usahakan untuk
memperoleh riwayat penyakit
2. Awasi dan pantau jalan napas serta
pernapasan
3. Berikan minuman manis, bila penderita
sadar
4. Nilai kembali dan bawalah penderita ke
fasilitas kesehatan terdekat.
( Baik hipoglikemia maupun hiperglikemia
penanganannya sama ), yaitu :
b. Pitam Otak ( Stroke ),
- Terjadi sbg akibat sumbatan atau
pecahnya pembuluh darah dalam otak
sehingga aliran darah menuju bagian
tertentu dari otak terganggu.
Gejala & tanda stroke secara umum,
adalah :
a. Nyeri
kepala, mungkin
gejala awal atau satu-
satunya gejala
b. Kehilangan kesadaran
c. Berbagai tingkat
respon
d. Rasa kesemutan atau
kelumpuhan dari
wajah dan atau alat
gerak
e. Sukar berbicara
f. Penglihatan kabur
g. Kejang
h. Manik mata tidak sama
kiri dan kanan
i. Kehilangan kontrol
saluran kemih dan
pelepasan
j. Faktor resiko meningkat
dengan bertambahnya
usia.
• Penatalaksanaan Stroke :
1. tenangkan penderita
dan jangan panik
2. jangan tinggalkan
penderita sendiri
3. baringkan penderita
4. pastikan jalan napas
penderita terbuka
dengan baik.
• Berikan oksigen bila
ada.
5. kendorkan semua
ikatan tubuh penderita
6. jangan beri makan atau
minum
7. bila penderita tidak ada
respon, maka segera
lakukan tindakan
Bantuan Hidup Dasar
8. bawa segera penderita
ke fasilitas kesehatan
terdekat
9. hati-hati membawa
penderita bila ada
bagian tubuh yg lumpuh.
c. Kejang,
- merupakan kekakuan tubuh atau alat
gerak akibat kontraksi dan atau
relaksasi otot yang tidak terkontrol
• Beberapa penyebab umum kejang adalah :
a. penyakit kronis
tertentu
b. epilepsi atau ayan
c. hipoglikemia
d. keracunan,
termasuk alcohol
dan obat
e. stroke
f. demam
(umumnya pd balita)
g. infeksi
h. cedera kepala atau
tumor otak
i. hipoksia
j. komplikasi kehamilan
(Eklampasia)
d. Ayan ( epilepsi ),
Gejala & Tanda :
1. Pandangan penderita mendadak
kosong, merasa mendengan atau
melihat sesuatu
2. teriakan tercekik
3. jatuh tiba-tiba, berbaring kaku
sesaat, punggung melengkung
4. wajah dan leher kebiruan
5. gerakan kejang otot
6. tidak ada respon
7. mulut berbuih, kadang berdarah
8. mungkin lidah tergigit
9. mungkin hilang kendali kemih dan
pencernaan
10. penderita kembali sadar dalam
waktu yang tidak lama, tapi bingung
atau tidak sadar yang terjadi
11. setelah kejang, penderita kelelahan
dan tertidur.
Penatalaksanaan penderita ayan :
1. lindungi penderita dari cedera
2. jangan menahan atau melawan
kejang
3. lindungi lidah penderita dari tergigit
4. posisi stbilkan segera
5. rawat cedera akibat kejang
6. hindarkan penderita dari ketegangan
atau rasa malu .
e. Histeria,
- terjadi secara kejiwaan, penderita ingin
mendapat perhatian dari orang-orang
sekitarnya.
- Umumnya bila penderita berada dalam
situasi yang tidak diinginkannya.
Gejala & Tanda histeria :
1. hilang kesadaran sesaat dengan sikap
yang terkesan dibuat-buat
2. mungkin berguling-guling di tanah
3. napas cepat
4. tidak dapat bergerak atau jalan tanpa
sebab yang jelas.
Penatalaksanaan histeria :
1. tenangkan penderita
2. hindarkan penderita dari massa
3. bawa penderita ke tempat tenang
4. dampingi penderita dan awasi terus
5. anjurkan ke dokter setelah tenang.
f. Pingsan ( Syncope/Collapse ),
- terjadi karena peredaran darah ke
otak berkurang sebagai akibat emosi
yang hebat, berada dalam ruangan
yang penuh orang tanpa udara segar
yang cukup, letih dan lapar atau
terlalu banyak mengeluarkan tenaga.
Gejala & tanda pingsan :
1. perasaan limbung
2. pandangan berkunang-kunang dan
telinga berdenging
3. lemas, keluar keringat dingin
4. menguap
5. dapat menjadi tidak ada respon
6. denyut nadi lambat
Penatalaksanaan pingsan :
1. baringkan penderita dengan tungkai
ditinggikan
2. longgarkan pakaian
3. usahakan penderita menghirup udara segar
4. periksa cedera lainnya
5. beri selimut agar badannya hangat
6. bila pulih, usahakan istirahat beberapa saat
7. bila tidak cepat pulih, periksa napas dan
nadi, posisikan stabil bawa ke fasilitas
kesehatan.
IV. Kedaruratan Lingkungan,
v Paparan Panas,
Ada 3 macam gangguan tubuh yang
diakibatkan panas :
A. Kejang Panas,
-berupa kejang disertai nyeri pada
otot karena kegiatan fisik karena
kehilangan cairan dan elektrolit dlm
jumlah cukup besar melalui keringat.
 Gejala & tanda :
1. Kejang pd otot yang disertai nyeri.
Biasanya pd otot tungkai dan perut
2. Kelelahan
3. Mual
4. Mungkin pingsan.
 Penatalaksanaan:
1. pindahkan penderita ke tempat yg
teduh/sejuk
2. - beri minum
- cairan yg baik adalah oralit/air garam
- JANGAN MEMBUANG WAKTU
UNTUK MENCARI GARAM
3. Rujuk ke fasilitas kesehatan terutama
jika kejang tdk berhenti.
B. Kelelahan Panas ( Heat Exhaustion ),
- terjadi bila melakukan aktifitas di
lingkungan yang bersuhu tinggi, shg
mengganggu aliran darah
- keringat yang berlebihan mengakibatkan
kehilangan cairan dan elektrolit yang
besar dlm tubuh.
 Gejala dan Tanda Kelelahan Panas :
1. pernapasan cepat dan dangkal
2. nadi lemah
3. kulit teraba dingin, keriput, lembab,
pucat
4. keringat berlebihan
5. lemah
6. pusing, kadang penurunan respon
7. lidah kering dan haus
 Penatalaksanaan kelelahan panas :
1. baringkan penderita di tempat yg
teduh
2. kendorkan pakaian yg mengikat
3. tinggikan tungkai penderita
4. berikan oksigen bila ada
5. beri minum bila sadar
6. rujuk ke fasilitas kesehatan.
C. Sengatan Panas ( Heat Stroke ),
- terjadi akibat sistem pengaturan suhu
tubuh gagal melakukan tugasnya
karena melakukan kegiatan di
tempat yang langsung terkena
paparan pana
- penderita sdh tidak mampu lagi utk
mengeluarkan kelebihan panas shg
suhu tubuh menjadi tinggi
- bila tdk segera diatasi maka sel otak
akan segera mati.
 Gejala & tanda Heat Stroke :
1. pernapasan cepat dan dalam
2. nadi cepat dan kuat kemudian
melemah
3. kulit teraba kering, panas kadang
kemerahan
4. hilang kesadaran
5. manik mata melebar
6. kejang umum atau gemetar pd otot
 Penatalaksanaan Heat Stroke :
1. Turunkan suhu tubuh penderita
secepat mungkin
2. Letakkan kantung es pd ketiak,
lipat paha, lipat lutut, sekitar mata
kaki dan di samping leher
3. Bila mungkin masukkan penderita
ke dlm bak berisi air dingin dan
tambahkan es ke dalamnya
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
v Paparan dingin,
Hipotermia;
- Turunnya suhu tubuh akibat paparan
udara dingin
- Panas yg dibentuk tubuh tdk cukup utk
mengimbangi kehilangan panas, shg suhu
tubuh menjadi rendah/-35 derajat celcius
- Tubuh akan mengimbanginya dng cara
gemetar, suatu respons bawah sadar utk
meningkatkan suhu tubuh melalui
aktifitas otot
 Faktor yg menyebabkan terjadinya
hipotermia :
- penderita berada di
alam terbuka utk
waktu yg lama
- suhu lingkungan
rendah
- factor angin
- air
- penyalahgunaan obat
- kurang makan
- stress
- usia penderita
- kesehatan
penderita
- penyakit yg sdh
diderita atau
cedera yg terjadi
- daya tahan tubuh
yg rendah
- alcohol
 Gejala & tanda Hipotermia :
a. Hipotermia sedang :
1. Menggigil
2. Gemetar
3. Pernapasan cepat, nadi lambat
4. Terasa melayang
5. Gangguan penglihatan
6. Reaksi mata lambat
b. Hipotermia berat :
1. Tidak menggigil
2. Pernapasan sangat lambat
3. Denyut nadi sangat lambat
4. Tidak ada respon
5. Manik mata melebar dan tdk bereaksi
6. Alat gerak kaku
 Penanganan hipotermia :
1. Penilaian dini dan pemeriksaan penderita
2. Pindahkan penderita dari lingkungan
dingin
3. Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila
ada
4. Ganti pakaian yg basah, selimuti
penderita, upayakan agar tetap kering
5. Bila penderita sadar dpt diberikan
minuman hangat secara pelan-pelan
6. Pantau tanda vital secara berkala
7. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
v Tenggelam,
• Proses tenggelam diawali ketika penderita
berusaha keras mempertahankan dirinya
utk mengapung di atas air.
• Usaha untuk menghirup udara sebanyak-
banyaknya menyebabkan air masuk ke
saluran pernapasan shg akan terjadi refleks
batuk dan air masuk bertambah banyak.
• Akibatnya bagian epiglotis akan mengalami
spasme shg saluran napas tertutup dan
hanya dpt dilalui sedikit udara.
 Pedoman pertolongan :
1. Keamanan lokasi dan penolong
2. Kondisi penderita :
- apakah korban ada respon dan
dpt membantu ?
- apakah ada cedera pd korban ?
- apakah penderita berada di
permukaan/tenggelam ?
=>
3. Kondisi air :
- jarak pandang dalam air
- suhu air
- arus
- kedalaman air
- bahaya lainnya.
4. Sumber daya yg ada :
- SDM
- Alat.
 Prinsip pertolongan di air :
1. Raih (dengan atau tanpa alat)
2. Lempar (alat apung)
3. Dayung (atau menggunakan perahu
mendekati korban)
4. Renang (upaya terkhir, hrs terlatih
dan mengunakan alat apung)
 Penanganan Korban Tenggelam:
1. Pindahkan penderita secepat
mungkin dari air dng cara teraman
2. Jika ada kecurigaan cedera
spinal, utamakan mempertahankan
posisi kepala, leher dan tulang
punggung dlm satu garis lurus.
Upayakan utk menggunakan papan
spinal dlm air.
3. Berikan bantuan napas
4. Sampai di darat atau perahu
lakukan penilaian dini dan RJP bila
perlu
5. Berikan oksigen bila ada sesuai
protocol
6. Jaga kehangatan tubuh penderita
7. Lakukan pemeriksaan fisik, rawat
cedera yg ada
8. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan.
v Catatan ;
Bantuan napas pd korban tenggelam
harus dilakukan dng tiupan yg lebih
kuat, karena mungkin terjadinya
spasme saluran napas.
Jangan berpikir utk mengeluarkan air
dr paru-paru.
V. Keracunan,
Pedoman bila menghadapi kasus keracunan
adalah dng mencari jawaban dari beberapa
pertanyaan ini :
1. Apakah kira-kira bahan penyebabnya ?
2. Berapa banyak jumlah zatnya ?
3. Kapan kejadiannya ?
4. Upaya pertolongan apa yang sudah
dilakukan ?
Gejala & tanda keracunan secara umum :
- Gejala dan tanda keracuna yg khas biasanya
sesuai dengan jalur masuknya racun ke
dalam tubuh
- Bila masuk melalui saluran pencernaan,
maka gangguan akan terjadi pada saluran
pencernaan
- Bila masukmelalui jalan napas, maka
pernapasan akan terganggu
- Bila melaui kulit akan terjadi reaksi setempat
lebih dulu.
- Gejala lanjutan biasanya sesuai dengan sifat
racun tsb terhadap tubuh.
Gejala umum :
a. Riwayat yg
berhubungan dengan
proses keracunan
b. Penurunan
respon, gangguan
status mental
(gelisah, ketakutan)
c. Gangguan pernapasan
d. Nyeri
kepala, pusing, ganggu
an penglihatan
e. Mual, muntah
f. Lemas, lumpuh,
kesemutan
g. Pucat atau sianosis
h. Kejang-kejang
i. Syok
j. Gangguan irama
jantung dan
peredaran darah pd
zat tertentu.
Keracunan dibagi menjadi 4 macam
berdasarkan jalur masuknya racun ke
dalam tubuh manusia :
1. Keracunan melalui mulut/alat
pencernaan
2. Keracunan melalui pernapasan
3. Keracunan melalui kontak atau
penyerapan kulit
4. Keracunan melalui suntikan/gigitan.
1. Keracunan melalui mulut/alat
pencernaan ;
Racun melalui saluran cerna ini banyak berupa
bahan yg terdpt dlm rumah tangga, misalnya :
a. Obat-obatan => sering terjadi karena
kesalahan mengkonsumsi/tidak sesuai
aturan
b. Makanan yg mengandung racun
spt => singkong,jengkol,tempe
bongkrek,oncom, makanan kaleng
kedaluarsa
c. Insektisida, bahan bakar cair
d. Alkohol
Gejala khas :
1. Mual, muntah
2. Nyeri perut
3. Diare
4. Napas/mulut berbau
5. Suara parau
6. Luka bakar didaerah mulut atau sisa
racun di daerah mulut (kolang kaling)
7. Produksi liur berlebihan, mulut
menjadi seperti berbusa.
• Beberapa perhatian khusus :
a. Untuk menurunkan kekuatan/kadar racun
yg tertelan dilakukan pengenceran dng
memberi minum susu atau air sebanyak-
banyaknya atau beri anti racun umum
(norit,putih telur,susu,air kelapa)
b. Jangan memberikan susu pd keracunan yg
diketahui mengandung fosfat, karena dpt
beraksi
=
c. Mengeluarkan racun dari lambung
dengan rangsangan muntah (hanya
efektif bila dilakukan dlm 2 jam
pertama setelah keracunan)
d. Jangan lakukan rangsangan muntah
bila :
- menelan asam/basa kuat
- menelan minyak
- korban kejang atau ada bakat kejang
- korban tdk sadar
2. Keracunan melalui pernapasan ;
Umumnya berupa gas, uap dan bahan
semprotan, mis. :
- menghirup karbon
monoksida, bahan bakar dll
- kebocoran gas industri
(ammonia, klorin,insektisida,zat
kimia lain)
Gejala khas :
1. Gangguan pernapasan dan sesak
napas
2. Sianosis (kulit kebiruan)
3. Napas berbau
4. Batuk, suara parau
 Perhatian khusus :
1. Pengamanan tempat kejadian
2. Penolong mengamankan diri terlebih dulu
3. Keluarkan korban dari daerah bahaya bial
mungkin
4. Penialian dini, lakukan RJP bila perlu
5. Awasi jalan napas, terutama bila respon
menurun atau penderita muntah
6. Beri oksigen bila ada sesuai ketentuan
7. Penatalaksanaan syok bila terjadi
8. Pantau tanda vital
9. Bawa ke fasilitas kesehatan
3. Keracunan melalui kontak/penyerapan
kulit ;
Racun yg terserap mungkin tdk merusak
kulit, walau banyak diantaranya yg akan
merusak kulit lalu secara bertahap diserap
masuk ke dalam tubuh masuk peredaran
darah.
 Contohnya :
- zat kimia utk pertanian
- tanaman
- tersentuh binatang yg memiliki racun pd
kulit atau bagian tubuh lainnya (umumnya
makhluk laut)
Gejala khas :
1. Reaksi kulit : daerah kontak
berwarna kemerahan, nyeri,
melepuh, dan meluas
2. Syok
Perhatian khusus :
1. Buka baju penderita yang terkena
2. Siramlah bagian yg kena racun dng air
sekurang-kurangnya 20 menit
3. Hati-hatilah bila racun berupa serbuk,
jangan langsung disiram, tapi sikat dahulu
hingga bersih lalu disiram
4. Jangan mentiram daerah yg terkena racun yg
bereaksi dng air
5. Pada waktu menyiram atau menyikat,
posisikan diri penolong sedemikian rupa shg
terhindar dari kemungkinan percikan racun
tersebut.
4. Keracunan melalui suntikan atau gigitan ;
Zat ini masuk menembusi kulit langsung
ke dlm tubuh melalui system peredaran
darah.
Penyebab :
a. Obat suntik,
- banyak berhubungan dng penyalahgunaan
obat dan narkotika
b. Gigitan/sengatan binatang.
Gejala khas :
1. Luka di daerah suntikan/gigitan,
umumnyaberupa luka tusuk dan
bekas gigitan
2. Nyeri pd gigitan atau disekitarnya
3. Kulit kemerahan
4. Perubahan warna kulit (biasanya pd
gigitan/sengatan binatang berbisa)
GIGITAN ULAR (SNAKE BITE)
Gigitan ular ;
- Pada prinsipnya semua gigitan ular harus
dianggap berbisa, karena utk mengenali jenis
ular diperlukan keahlian khusus.
- Bisa ular terutama akan menyerang bagian =>
syaraf, jantung dan darah.
Gejala dan tanda gigitan ular :
1. demam
2. mual dan muntah
3. pingsan
4. lemah
5. nadi cepat dan lemah
6. kejang
7. gangguan pernapasan
Tindakan pertolongan :
1. amankan diri penolong dan tempat kejadian
2. tenangkan penderita
3. lakukan penilaian dini
4. rawat luka, bila perlu pasang bidai
5. rujuk ke fasilitas kesehatan
6. pasang pembalut elastis dengan pola spiral pd
daerah anggota gerak yg tergigit
7. disarankan agar ular yang menggigit dibawa utk
dilakukan identifikasi jenis ularnya, shg bisa
ditentukan antitoksinnya.
Protap negara Australia :
1. Apply a broad pressure bandage over the bite
site as soon as possible.
2. Keep the limb still. The bandage should be as
tight as you would bind a sprained ankle.
3. Extend the bandage down to the fingers or toes then
up the leg as high as possible. (For a bite on the
hand or forearm bind up to the elbow).
4. Apply a splint if possible, to immobilise the limb.
5. Bind it firmly to as much of the limb as possible.
(Use a sling for an arm injury).
v MANAJEMEN SNIKE BITE :
- Terbaru => BEBAT TEKAN
Manajemen gigitan ular ;
Indikasi : Pasien dengan riwayat gigitan ular.
1. Periksa kondisi pasien ;
2. Hampiri pasien
3. Tangani bagian tubuh yg terserang ;
4. Periksa ulang kondisi pasien ;
5. Angkut pasien ;
6. Kirim berita ;
- Scene survey
- Jangan menangkap ular tsb
- Usahakan dpt mengidentifikasi jenis ular tsb.
- Immobilisasi tungkai/lengan yang terserang
- Berikan kompres dingin pada daerah gigitan
- Pertahankan tungkai/lengan yg terserang tetap
dingin dan pd posisi yg lebih tinggi drpd anggota
bagian tubuh yg lain
- Lakukan pembalutan dng jarak yg cukup jauh di
atas tempat gigitan
- Jangan menggunakan tourniquet
- Berikan perhatian khusus pd pernafasan dan kardiovaskuler
- Angkut pasien sesegera mungkin
EPIDEMIOLOGI;
INCIDENCE :
AMERIKA : - 45000/tahun, 8000 ular berbisa
- adanya antivenom menekan <0,5% (5-
10/tahun) dari 25% kematian
- terbanyak gigitan ular desis/pit vipers
/rattle snake( species cortalus) dan
Elapidae family/ coral snake
(species micrurus/ular belang dan cobra)
AUSTRALIA : - 3000/tahun dengan kematian 3,7orang dan
bisa oleh gigitan brown snake
(pseudanaja).
- Banyak jenis ular berbisa.5-6 jenis ular
pembunuh.
ASIA : - Terbanyak di India dan Srilangka
- Indonesia ?.
Biokimia bisa / venom ;
- DIKELUARKAN OLEH GLANDULA SALIVA
BINATANG TERTENTU MIS. ULAR , SPIDER, dsb.
v TERDIRI BAHAN :
- PROTEIN.(PEPTIDA BRADYKININ &
GLYCOPROTEIN)
- Bisa ular mempunyai 20 jenis enzym yang
berbeda, masing2 species biasanya mempunyai 16-
20 jenis enzym
- Jenis enzym: - PROTEOLITYC
- PSOSPHOLIPASE.
- HYALURONIDASE.
- COMPLEX .
CARA KERJA VENOM :
SESUAI DENGAN BIOKIMIA PROTEIN MASING-MASING
-LOKAL & SISTEMIK
-MEMECAH SEL DAN JARINGAN, VASODILATASI
-TROMBOLITIC,ANTICLOTHING, STIMULUS
NERVE, CARDITOXIC DST.
GEJALA : ( VENOMOUS ) – ( ELAPIDAE, VIPER )
DINI : ( 1 JAM)
LOKAL :
- PAIN/ NUMBNESS
- COMPARTEMENT SYND SISTEMIK
- PALPEBRA DROP – SULIT MENELAN – BICARA TAK JELAS
- SEVERE THRIST – VERTIGO – KESULITAN BERNAPAS.
- SHOCK !!!
- LANJUT : - TENSI DROP DAN CARDIAC ARREST.
10 JENIS ULAR PALING BERBISA :
1. fierce snake/inland taipan 2. king brown snake/pseudaochis
Australis
3. taipan/oxyuranusscutellatus
4&5 tiger snake/mainland 6 Sea Krait/laticauda colubrina 7 Tiger snake/notechis stutatus
8 Black tiger snake/notechis acther 9 Death adder/achantopis antarcticus 10 Westren brown
snake/pseudonaja nuchalis
Ular berbisa ;
1
2
3 4
5
6
7
8
Ular tidak berbisa ;
1
2
3
4
5
6
7
8
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake bite

More Related Content

What's hot

ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
Mas Mawon
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
Masben27
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
pjj_kemenkes
 
Bab 2 asuhan keperawatan dewasa
Bab 2 asuhan keperawatan dewasaBab 2 asuhan keperawatan dewasa
Bab 2 asuhan keperawatan dewasa
Rodo Pekok
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
johanadi2
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Yesi Tika
 
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
Abi Muhlies
 
Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan
Dedi Kun
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Yandrawati S.KM
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
Warnet Raha
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
Briliant Nissa
 
Makalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansiaMakalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansiaKANDA IZUL
 
EKG DASAR
EKG DASAREKG DASAR
EKG DASAR
ADam Raeyoo
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
Mey Sari
 
Obesitas.ppt
Obesitas.pptObesitas.ppt
Obesitas.ppt
シズカ 近松
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Yabniel Lit Jingga
 

What's hot (20)

ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Bab 2 asuhan keperawatan dewasa
Bab 2 asuhan keperawatan dewasaBab 2 asuhan keperawatan dewasa
Bab 2 asuhan keperawatan dewasa
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem muskuloskeletal AKPER PEMKAB MUNA
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
 
Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan
 
I. teori hipertensi
I. teori hipertensiI. teori hipertensi
I. teori hipertensi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
 
Makalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansiaMakalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansia
 
EKG DASAR
EKG DASAREKG DASAR
EKG DASAR
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
 
Obesitas.ppt
Obesitas.pptObesitas.ppt
Obesitas.ppt
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 

Viewers also liked

7 water nz2006
7 water nz20067 water nz2006
7 water nz2006
Kharistya Amaru
 
8 soils
8 soils8 soils
Allyn river permaculture farm2
Allyn river permaculture farm2Allyn river permaculture farm2
Allyn river permaculture farm2
Kharistya Amaru
 
04 hubungan air, tanah dan tanaman
04   hubungan air, tanah dan tanaman04   hubungan air, tanah dan tanaman
04 hubungan air, tanah dan tanaman
Kharistya Amaru
 
Iuw 01 slide iuw
Iuw   01 slide iuwIuw   01 slide iuw
Iuw 01 slide iuw
Kharistya Amaru
 
4 pattern understanding
4 pattern understanding4 pattern understanding
4 pattern understanding
Kharistya Amaru
 
10 tropics
10 tropics10 tropics
10 tropics
Kharistya Amaru
 
6 tree process
6 tree process6 tree process
6 tree process
Kharistya Amaru
 
01 kontrak irigasi dan drainase
01  kontrak irigasi dan drainase01  kontrak irigasi dan drainase
01 kontrak irigasi dan drainase
Kharistya Amaru
 
Iuw 6v beda tinggi
Iuw   6v beda tinggiIuw   6v beda tinggi
Iuw 6v beda tinggi
Kharistya Amaru
 
3 methods ofdesign
3 methods ofdesign3 methods ofdesign
3 methods ofdesign
Kharistya Amaru
 
Iuw 4 pengukuran planimetris
Iuw   4 pengukuran planimetrisIuw   4 pengukuran planimetris
Iuw 4 pengukuran planimetrisKharistya Amaru
 
Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014 Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014
Kharistya Amaru
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainase
Kharistya Amaru
 
2 concepts&themes indesign
2 concepts&themes indesign2 concepts&themes indesign
2 concepts&themes indesign
Kharistya Amaru
 
Pertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakPertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyak
Kharistya Amaru
 
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
Kharistya Amaru
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
Kharistya Amaru
 

Viewers also liked (20)

7 water nz2006
7 water nz20067 water nz2006
7 water nz2006
 
8 soils
8 soils8 soils
8 soils
 
Allyn river permaculture farm2
Allyn river permaculture farm2Allyn river permaculture farm2
Allyn river permaculture farm2
 
04 hubungan air, tanah dan tanaman
04   hubungan air, tanah dan tanaman04   hubungan air, tanah dan tanaman
04 hubungan air, tanah dan tanaman
 
Iuw 01 slide iuw
Iuw   01 slide iuwIuw   01 slide iuw
Iuw 01 slide iuw
 
4 pattern understanding
4 pattern understanding4 pattern understanding
4 pattern understanding
 
10 tropics
10 tropics10 tropics
10 tropics
 
Penilaian 1
Penilaian 1Penilaian 1
Penilaian 1
 
6 tree process
6 tree process6 tree process
6 tree process
 
01 kontrak irigasi dan drainase
01  kontrak irigasi dan drainase01  kontrak irigasi dan drainase
01 kontrak irigasi dan drainase
 
Iuw 6v beda tinggi
Iuw   6v beda tinggiIuw   6v beda tinggi
Iuw 6v beda tinggi
 
3 methods ofdesign
3 methods ofdesign3 methods ofdesign
3 methods ofdesign
 
Iuw 4 pengukuran planimetris
Iuw   4 pengukuran planimetrisIuw   4 pengukuran planimetris
Iuw 4 pengukuran planimetris
 
Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014 Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainase
 
2 concepts&themes indesign
2 concepts&themes indesign2 concepts&themes indesign
2 concepts&themes indesign
 
Pertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakPertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyak
 
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
 
Iuw 5 pengetahuan peta
Iuw   5 pengetahuan petaIuw   5 pengetahuan peta
Iuw 5 pengetahuan peta
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
 

Similar to Kedaruratan medis + snake bite

Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
puskesmas sambaliung
 
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medisModul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
pjj_kemenkes
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
Ocii'x Ocii'x
 
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkapPpt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
anamarlinamajalengka
 
kardiovaskuler
kardiovaskulerkardiovaskuler
kardiovaskuler
Phiea Elizabeth
 
Hipertensi nda
Hipertensi ndaHipertensi nda
Hipertensi nda
firdha aulia
 
Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi
hendro s
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Warnet Raha
 
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Marito Simanungkalit
 
Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptx
RahmaDenada2
 
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptxPENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
Nurikhonsa
 
Askep Hipertensi
Askep HipertensiAskep Hipertensi
Askep Hipertensi
arfian vhio
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
Warnet Raha
 
Hipo & Hipertiroid
Hipo & HipertiroidHipo & Hipertiroid
Hipo & Hipertiroid
Fransiska Oktafiani
 
pertolongan pertama pada kecelakaan dasar.
pertolongan pertama pada kecelakaan dasar.pertolongan pertama pada kecelakaan dasar.
pertolongan pertama pada kecelakaan dasar.
athahirah77
 
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada LansiaMakalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
Jeny Ayu
 

Similar to Kedaruratan medis + snake bite (20)

Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
 
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medisModul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkapPpt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
kardiovaskuler
kardiovaskulerkardiovaskuler
kardiovaskuler
 
Hipertensi nda
Hipertensi ndaHipertensi nda
Hipertensi nda
 
Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
 
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
 
Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptx
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptxPENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
 
Askep Hipertensi
Askep HipertensiAskep Hipertensi
Askep Hipertensi
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
 
Hipo & Hipertiroid
Hipo & HipertiroidHipo & Hipertiroid
Hipo & Hipertiroid
 
pertolongan pertama pada kecelakaan dasar.
pertolongan pertama pada kecelakaan dasar.pertolongan pertama pada kecelakaan dasar.
pertolongan pertama pada kecelakaan dasar.
 
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada LansiaMakalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
 

More from Kharistya Amaru

15 drainase bawah permukaan
15   drainase bawah permukaan15   drainase bawah permukaan
15 drainase bawah permukaan
Kharistya Amaru
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
Kharistya Amaru
 
12 irigasi tetes
12   irigasi tetes12   irigasi tetes
12 irigasi tetes
Kharistya Amaru
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
Kharistya Amaru
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
Kharistya Amaru
 
06 kebutuhan air tanaman
06   kebutuhan air tanaman06   kebutuhan air tanaman
06 kebutuhan air tanaman
Kharistya Amaru
 
07 kebutuhan air tanaman
07   kebutuhan air tanaman07   kebutuhan air tanaman
07 kebutuhan air tanaman
Kharistya Amaru
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
Kharistya Amaru
 
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
Kharistya Amaru
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
Kharistya Amaru
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
Kharistya Amaru
 
Cedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunak
Kharistya Amaru
 
Trauma 2
Trauma 2Trauma 2
Trauma 2
Kharistya Amaru
 
Trauma 1
Trauma 1Trauma 1
Trauma 1
Kharistya Amaru
 
9 earthworks
9 earthworks9 earthworks
9 earthworks
Kharistya Amaru
 

More from Kharistya Amaru (16)

15 drainase bawah permukaan
15   drainase bawah permukaan15   drainase bawah permukaan
15 drainase bawah permukaan
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
12 irigasi tetes
12   irigasi tetes12   irigasi tetes
12 irigasi tetes
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
06 kebutuhan air tanaman
06   kebutuhan air tanaman06   kebutuhan air tanaman
06 kebutuhan air tanaman
 
07 kebutuhan air tanaman
07   kebutuhan air tanaman07   kebutuhan air tanaman
07 kebutuhan air tanaman
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Dasar dasar pp
Dasar dasar ppDasar dasar pp
Dasar dasar pp
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
 
Cedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunak
 
Trauma 2
Trauma 2Trauma 2
Trauma 2
 
Trauma 1
Trauma 1Trauma 1
Trauma 1
 
9 earthworks
9 earthworks9 earthworks
9 earthworks
 

Recently uploaded

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
maya746072
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
GregoryStevanusGulto
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Rizkiyahnovianti
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
lidyanimargareth23
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
ShaoranAulia1
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
kartikaoktarini
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 

Recently uploaded (13)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 

Kedaruratan medis + snake bite

  • 2. v Kedaruratan Medis/kasus medis, adalah: - Kasus non trauma pada penderita dengan gejala terjadinya perubahan tanda vital dari normal menjadi tidak normal akibat kegagalan satu atau lebih sistem tubuh.
  • 3. v Secara khusus Kedaruratan Medis ditangani oleh dokter, namun secara umum penolong pertama harus memahami tingkat kedaruratannya dengan mengenali tanda dan gejala yang 80 % diperoleh berdasarkan wawancara dengan penderita (jika sadar), keluarga atau saksi mata.
  • 4. v Penatalaksanaan penderita medis di lapangan tidak banyak berbeda satu dengan lainnya, yaitu dengan : menjaga tanda vital secara teratur dan sesegera mungkin mengevakuasinya ke fasilitas kesehatan.
  • 5. v Tanda vital yang harus diketahui, yaitu : 1. Peredaran darah/denyut nadi 2. Pernapasan 3. Suhu tubuh 4. Perubahan warna kulit
  • 6. Gejala Kedaruratan Medis : 1. Demam 2. Nyeri 3. Mual, muntah 4. Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali 5. Pusing, perasaan mau pingsan 6. Sesak atau merasa sukar bernapas 7. Rasa haus atau lapar berlebihan 8. Rasa aneh pada mulut
  • 7. Tanda2 Darurat Medis : 1. Perubahan status mental (tidak sadar, bingung) 2. Perubahan irama jantung (nadi cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat) 3. Perubahan pernapasan (irama dan kualitas napas) 4. Perubahan keadaan kulit (suhu, kelembaban, keringat berlebihan, sangat kering, termasuk perubahan warna) 5. Perubahan tekanan darah =>
  • 8. 6. Manik mata (sangat lebar atau sangat kecil) 7. Bau khas dari mulut atau hidung 8. Aktifitas otot tidak normal (kejang atau kelumpuhan) 9. Gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare) 10. Tanda lain yang seharusnya tidak ada.
  • 9.  Secara umum gangguan medis terdiri dari : 1. Gangguan jantung dan pernapasan 2. Gangguan kesadaran atau perubahan status mental 3. Gangguan akibat kasus umum 4. Gangguan akibat perubahan lingkungan 5. Keracunan 6. dll.
  • 10. I. Gangguan Jantung dan Pernapasan, a. Gangguan Jantung ; Beberapa faktor resiko penyakit jantung: 1. Tidak dapat diubah ; - Riwayat penyakit dalam keluarga - Jenis kelamin => ada kecenderungan pria lebih tinggi dari wanita - Latar belakang etnis - Usia => insiden meningkat pada usia lebih dari 30 tahun.
  • 11. - Merokok - Tekanan darah tinggi - Kadar kolesterol tinggi - Aktifitas fisik ( malas berolah raga ) 2. Dapat diubah ;
  • 12. - Obesitas (kegemukan) - Penyakit gula (diabetes) - Stres berlebihan. 3. Faktor penyulit ;
  • 13. Gejala dan Tanda Gangguan Jantung ; 1. Perasaan tdk enak, nyeri atau rasa berat di dada. - Nyeri sering menyebar ke lengan kiri, leher, rahang dan punggung. 2. Nyeri berkembang beberapa menit dengan permulaan yang tiba-tiba 3. Penderita memegang dadanya dan sedikit membungkuk 4. Sering penderita tdk ada respon => henti napas dan denyut nadi tidak teraba 5. Sesak napas, terjadi setelah melakukan aktifitas fisik =>
  • 14. 6. Nadi tidak normal (cepat, lemah atau tidak teratur) 7. Palpitasi (jantung terasa berdenyut-denyut) 8. Mungkin terlihat pelebaran pembuluh balik di daerah leher dan tubuh bagian atas 9. Bengkak-bengkak sering tampak pada daerah pergelangan kaki, perut membengkak 10. Mual, muntah, rasa tidak enak di lambung 11. Kepala terasa ringan 12. Rasa lemas yang muncul mendadak 13. Kulit termasuk selaput lendir pucat, abu-abu atau kebiruan 14. Keringat berlebihan.
  • 15. • Penatalaksanaan; 1. Tenangkan penderita dan jangan panik 2. Jangan tinggalkan penderita sendiri 3. Suruhlah penderita menghentikan semua kegiatannya dan berbaring pada posisi yang dirasakan nyaman. (penderita gagal jantung biasanya memilih posisi setengah duduk) 4. Pastikan jalan napas penderita terbuka dengan baik. Berikan oksigen bila ada. 5. Kendorkan semua pakaian yang mengikat pada tubuh penderita 6. Jangan beri makan atau minum 7. Bila penderita tidak respon maka segera lakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar 8. Bawa penderita segera ke fasilitas kesehatan.
  • 16. b. Gangguan Pernapasan ; - Gangguan pernapasan menyebabkan terganggunya proses masuknya oksigen dalam tubuh. - Kekurangan oksigen ini dapat menyebabkan timbulnya warna kebiruan pada kulit dan selaput lendir (sianosis).
  • 17. Beberapa contoh gangguan pernapasan : 1. Infeksi saluran napas atas dan bawah 2. Edema paru akut 3. Penyakit paru obstruktif menahun 4. Pneumotoraks spontan (udara dalam paru-paru krn terjadi kebocoran) 5. Asma atau alergi 6. Sumbatan jalan napas 7. Emboli paru 8. Hiperventilasi.
  • 18. Gejala dan tanda gangguan pernapasan : 1. Sukar utk menyelesaikan suatu kalimat tanpa berhenti utk menarik napas 2. Suara napas tambahan 3. Tampak kerja otot bantu napas 4. Posisi tripod (segitiga kokoh), tubuh condong ke depan, tegak, kedua tangan bertumpu pada lutut 5. Irama dan kualitas pernapasan tidak normal 6. Perubahan warna kulit (pucat, kemerahan atau sianosis) 7. Perubahan status mental (mengacau, gelisah, dll.) 8. Pada asma biasanya khas yaitu adanya bunyi mengi pada saat penderita mengeluarkan napas dan batuk yang riaknya terkesan sukar keluar 9. Nadi cepat 10. Di Indonesia masih banyak ditemukan kasus tuberkulosa, penderita ini biasanya batuk darah 11. Bila disertai demam, maka penyebabnya biasanya adalah radang paru-paru.
  • 19. Penatalaksanaan gangguan napas : 1. - Nilai pernapasan penderita, apakah sudah adekuat - berikan bantuan napas bila perlu - jaga agar jalan napas selalu terbuka 2. Letakkan penderita pada posisi yang paling nyaman, biasanya duduk tegak 3. Berikan oksigen bila ada sesuai ketentuan 4. Tenangkan penderita. Akibat kurangnya udara, penderita merasa sangat tidak nyaman dan ketakutan, jangan menganggap kasar perlakuannya. 5. Bawa penderita segera ke fasilitas kesehatan.
  • 20. II. Gangguan Kesadaran / Perubahan Status Mental ; - Perubahan respon normal seorang penderita yang berlangsung secara bertahap atau langsung - Bentuknya bervariasi mulai dari perubahan respon, tidak dapat berpikir jernih, disorientasi, agresif sampai tdk ada respon sama sekali. Yaitu :
  • 21. vTingkat kesadaran seorang penderita dapat diperiksa dengan cara : A – Awas => bahwa seorang pasien dalam keadaan sadar tanpa diberi rangsangan, S – Suara => seorang pasien kembali sadar hanya dengan memberikan rangsangan suara, N – Nyeri => seorang pasien baru akan sadar jika diberi rangsangan nyeri, misalnya dengan menekan dadanya dengan menggunakan tangan yang dikepalkan, T – Tidak respon => pasien tetap tdk sadar walau diberi rangsangan apapun.
  • 22. v Pasien tidak sadar biasanya didasari karena gangguan sistem lainnya, misalnya : a. Kekurangan oksigen dalam darah (hipoksemia) b. Kadar zat gula dalam darah rendah (hipoglikemia) atau tinggi (hiperglikemia) c. Pitam otak (stroke) d. Kejang umum e. Demam, infeksi f. Keracunan, termasuk obat dan alkohol g. Cedera kepala h. Gangguan jiwa.
  • 23. v Penatalaksanaan secara umum : 1. Nilai dan pantaulah pernapasan serta jalan napas penderita 2. Baringkan penderita (bila tidak ada kecurigaan cedera tulang punggung dan leher, baringkan pada posisi miring stabil 3. Berikan oksigen bila ada sesuai ketentuan 4. Pantaulah tanda vital dan tingkat respon secara teratur 5. Bawa penderita segera ke fasilitas kesehatan.
  • 24. III. Gangguan Akibat Kasus Umum, v Gangguan ini banyak disebabkan oleh penyakit yang dikenal sebagai Diabetes Mellitus dimana terjadi ketidak seimbangan pada hormon insulin yang berfungsi mengatur kadar gula dalam darah. a. Gangguan Kadar Gula Darah ;
  • 25. v Diabetes dibagi menjadi 2 macam : 1. Kadar gula darah tinggi ( Hiperglikemia ), Gejala & tanda : - Napas berbau aseton - Kulit kemerahan, kering - Lapar atau haus - Nadi cepat dan lemah - Perubahan status mental sampai tidak sadar - Terlihat seperti mabuk, limbung, bicaranya mengacau - Sering buang air kecil.
  • 26. 2. Kadar gula darah rendah ( Hipoglikemia ), Gejala & tanda : - Terlihat seperti mabuk, limbung, bicaranya mengacau - Bertindak aneh - Agresif dan atau gelisah - Nadi cepat - Kulit teraba dingin, keriput - Lapar - Sakit kepala - Kejang-kejang
  • 27. • Penyebab umum gangguan kadar gula : - Terlambat makan - Muntah-muntah - Aktifitas fisik berat - Beban tubuh yang berat akibat suhu yang sangat panas atau dingin - Stres emosional - Kelebihan dosis insulin (obat diabetes) secara tidak disengaja.
  • 28. • Penatalaksanaan Gangguan Kadar Gula Darah, 1. Lakukan penilaian dini dan usahakan untuk memperoleh riwayat penyakit 2. Awasi dan pantau jalan napas serta pernapasan 3. Berikan minuman manis, bila penderita sadar 4. Nilai kembali dan bawalah penderita ke fasilitas kesehatan terdekat. ( Baik hipoglikemia maupun hiperglikemia penanganannya sama ), yaitu :
  • 29. b. Pitam Otak ( Stroke ), - Terjadi sbg akibat sumbatan atau pecahnya pembuluh darah dalam otak sehingga aliran darah menuju bagian tertentu dari otak terganggu.
  • 30. Gejala & tanda stroke secara umum, adalah : a. Nyeri kepala, mungkin gejala awal atau satu- satunya gejala b. Kehilangan kesadaran c. Berbagai tingkat respon d. Rasa kesemutan atau kelumpuhan dari wajah dan atau alat gerak e. Sukar berbicara f. Penglihatan kabur g. Kejang h. Manik mata tidak sama kiri dan kanan i. Kehilangan kontrol saluran kemih dan pelepasan j. Faktor resiko meningkat dengan bertambahnya usia.
  • 31. • Penatalaksanaan Stroke : 1. tenangkan penderita dan jangan panik 2. jangan tinggalkan penderita sendiri 3. baringkan penderita 4. pastikan jalan napas penderita terbuka dengan baik. • Berikan oksigen bila ada. 5. kendorkan semua ikatan tubuh penderita 6. jangan beri makan atau minum 7. bila penderita tidak ada respon, maka segera lakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar 8. bawa segera penderita ke fasilitas kesehatan terdekat 9. hati-hati membawa penderita bila ada bagian tubuh yg lumpuh.
  • 32. c. Kejang, - merupakan kekakuan tubuh atau alat gerak akibat kontraksi dan atau relaksasi otot yang tidak terkontrol
  • 33. • Beberapa penyebab umum kejang adalah : a. penyakit kronis tertentu b. epilepsi atau ayan c. hipoglikemia d. keracunan, termasuk alcohol dan obat e. stroke f. demam (umumnya pd balita) g. infeksi h. cedera kepala atau tumor otak i. hipoksia j. komplikasi kehamilan (Eklampasia)
  • 34. d. Ayan ( epilepsi ), Gejala & Tanda : 1. Pandangan penderita mendadak kosong, merasa mendengan atau melihat sesuatu 2. teriakan tercekik 3. jatuh tiba-tiba, berbaring kaku sesaat, punggung melengkung 4. wajah dan leher kebiruan
  • 35. 5. gerakan kejang otot 6. tidak ada respon 7. mulut berbuih, kadang berdarah 8. mungkin lidah tergigit 9. mungkin hilang kendali kemih dan pencernaan 10. penderita kembali sadar dalam waktu yang tidak lama, tapi bingung atau tidak sadar yang terjadi 11. setelah kejang, penderita kelelahan dan tertidur.
  • 36. Penatalaksanaan penderita ayan : 1. lindungi penderita dari cedera 2. jangan menahan atau melawan kejang 3. lindungi lidah penderita dari tergigit 4. posisi stbilkan segera 5. rawat cedera akibat kejang 6. hindarkan penderita dari ketegangan atau rasa malu .
  • 37. e. Histeria, - terjadi secara kejiwaan, penderita ingin mendapat perhatian dari orang-orang sekitarnya. - Umumnya bila penderita berada dalam situasi yang tidak diinginkannya.
  • 38. Gejala & Tanda histeria : 1. hilang kesadaran sesaat dengan sikap yang terkesan dibuat-buat 2. mungkin berguling-guling di tanah 3. napas cepat 4. tidak dapat bergerak atau jalan tanpa sebab yang jelas.
  • 39. Penatalaksanaan histeria : 1. tenangkan penderita 2. hindarkan penderita dari massa 3. bawa penderita ke tempat tenang 4. dampingi penderita dan awasi terus 5. anjurkan ke dokter setelah tenang.
  • 40. f. Pingsan ( Syncope/Collapse ), - terjadi karena peredaran darah ke otak berkurang sebagai akibat emosi yang hebat, berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup, letih dan lapar atau terlalu banyak mengeluarkan tenaga.
  • 41. Gejala & tanda pingsan : 1. perasaan limbung 2. pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging 3. lemas, keluar keringat dingin 4. menguap 5. dapat menjadi tidak ada respon 6. denyut nadi lambat
  • 42. Penatalaksanaan pingsan : 1. baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan 2. longgarkan pakaian 3. usahakan penderita menghirup udara segar 4. periksa cedera lainnya 5. beri selimut agar badannya hangat 6. bila pulih, usahakan istirahat beberapa saat 7. bila tidak cepat pulih, periksa napas dan nadi, posisikan stabil bawa ke fasilitas kesehatan.
  • 43. IV. Kedaruratan Lingkungan, v Paparan Panas, Ada 3 macam gangguan tubuh yang diakibatkan panas : A. Kejang Panas, -berupa kejang disertai nyeri pada otot karena kegiatan fisik karena kehilangan cairan dan elektrolit dlm jumlah cukup besar melalui keringat.
  • 44.  Gejala & tanda : 1. Kejang pd otot yang disertai nyeri. Biasanya pd otot tungkai dan perut 2. Kelelahan 3. Mual 4. Mungkin pingsan.
  • 45.  Penatalaksanaan: 1. pindahkan penderita ke tempat yg teduh/sejuk 2. - beri minum - cairan yg baik adalah oralit/air garam - JANGAN MEMBUANG WAKTU UNTUK MENCARI GARAM 3. Rujuk ke fasilitas kesehatan terutama jika kejang tdk berhenti.
  • 46. B. Kelelahan Panas ( Heat Exhaustion ), - terjadi bila melakukan aktifitas di lingkungan yang bersuhu tinggi, shg mengganggu aliran darah - keringat yang berlebihan mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit yang besar dlm tubuh.
  • 47.  Gejala dan Tanda Kelelahan Panas : 1. pernapasan cepat dan dangkal 2. nadi lemah 3. kulit teraba dingin, keriput, lembab, pucat 4. keringat berlebihan 5. lemah 6. pusing, kadang penurunan respon 7. lidah kering dan haus
  • 48.  Penatalaksanaan kelelahan panas : 1. baringkan penderita di tempat yg teduh 2. kendorkan pakaian yg mengikat 3. tinggikan tungkai penderita 4. berikan oksigen bila ada 5. beri minum bila sadar 6. rujuk ke fasilitas kesehatan.
  • 49. C. Sengatan Panas ( Heat Stroke ), - terjadi akibat sistem pengaturan suhu tubuh gagal melakukan tugasnya karena melakukan kegiatan di tempat yang langsung terkena paparan pana - penderita sdh tidak mampu lagi utk mengeluarkan kelebihan panas shg suhu tubuh menjadi tinggi - bila tdk segera diatasi maka sel otak akan segera mati.
  • 50.  Gejala & tanda Heat Stroke : 1. pernapasan cepat dan dalam 2. nadi cepat dan kuat kemudian melemah 3. kulit teraba kering, panas kadang kemerahan 4. hilang kesadaran 5. manik mata melebar 6. kejang umum atau gemetar pd otot
  • 51.  Penatalaksanaan Heat Stroke : 1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin 2. Letakkan kantung es pd ketiak, lipat paha, lipat lutut, sekitar mata kaki dan di samping leher 3. Bila mungkin masukkan penderita ke dlm bak berisi air dingin dan tambahkan es ke dalamnya 4. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
  • 52. v Paparan dingin, Hipotermia; - Turunnya suhu tubuh akibat paparan udara dingin - Panas yg dibentuk tubuh tdk cukup utk mengimbangi kehilangan panas, shg suhu tubuh menjadi rendah/-35 derajat celcius - Tubuh akan mengimbanginya dng cara gemetar, suatu respons bawah sadar utk meningkatkan suhu tubuh melalui aktifitas otot
  • 53.  Faktor yg menyebabkan terjadinya hipotermia : - penderita berada di alam terbuka utk waktu yg lama - suhu lingkungan rendah - factor angin - air - penyalahgunaan obat - kurang makan - stress - usia penderita - kesehatan penderita - penyakit yg sdh diderita atau cedera yg terjadi - daya tahan tubuh yg rendah - alcohol
  • 54.  Gejala & tanda Hipotermia : a. Hipotermia sedang : 1. Menggigil 2. Gemetar 3. Pernapasan cepat, nadi lambat 4. Terasa melayang 5. Gangguan penglihatan 6. Reaksi mata lambat
  • 55. b. Hipotermia berat : 1. Tidak menggigil 2. Pernapasan sangat lambat 3. Denyut nadi sangat lambat 4. Tidak ada respon 5. Manik mata melebar dan tdk bereaksi 6. Alat gerak kaku
  • 56.  Penanganan hipotermia : 1. Penilaian dini dan pemeriksaan penderita 2. Pindahkan penderita dari lingkungan dingin 3. Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada 4. Ganti pakaian yg basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering 5. Bila penderita sadar dpt diberikan minuman hangat secara pelan-pelan 6. Pantau tanda vital secara berkala 7. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
  • 57. v Tenggelam, • Proses tenggelam diawali ketika penderita berusaha keras mempertahankan dirinya utk mengapung di atas air. • Usaha untuk menghirup udara sebanyak- banyaknya menyebabkan air masuk ke saluran pernapasan shg akan terjadi refleks batuk dan air masuk bertambah banyak. • Akibatnya bagian epiglotis akan mengalami spasme shg saluran napas tertutup dan hanya dpt dilalui sedikit udara.
  • 58.  Pedoman pertolongan : 1. Keamanan lokasi dan penolong 2. Kondisi penderita : - apakah korban ada respon dan dpt membantu ? - apakah ada cedera pd korban ? - apakah penderita berada di permukaan/tenggelam ? =>
  • 59. 3. Kondisi air : - jarak pandang dalam air - suhu air - arus - kedalaman air - bahaya lainnya. 4. Sumber daya yg ada : - SDM - Alat.
  • 60.  Prinsip pertolongan di air : 1. Raih (dengan atau tanpa alat) 2. Lempar (alat apung) 3. Dayung (atau menggunakan perahu mendekati korban) 4. Renang (upaya terkhir, hrs terlatih dan mengunakan alat apung)
  • 61.  Penanganan Korban Tenggelam: 1. Pindahkan penderita secepat mungkin dari air dng cara teraman 2. Jika ada kecurigaan cedera spinal, utamakan mempertahankan posisi kepala, leher dan tulang punggung dlm satu garis lurus. Upayakan utk menggunakan papan spinal dlm air. 3. Berikan bantuan napas
  • 62. 4. Sampai di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan RJP bila perlu 5. Berikan oksigen bila ada sesuai protocol 6. Jaga kehangatan tubuh penderita 7. Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yg ada 8. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan.
  • 63. v Catatan ; Bantuan napas pd korban tenggelam harus dilakukan dng tiupan yg lebih kuat, karena mungkin terjadinya spasme saluran napas. Jangan berpikir utk mengeluarkan air dr paru-paru.
  • 64. V. Keracunan, Pedoman bila menghadapi kasus keracunan adalah dng mencari jawaban dari beberapa pertanyaan ini : 1. Apakah kira-kira bahan penyebabnya ? 2. Berapa banyak jumlah zatnya ? 3. Kapan kejadiannya ? 4. Upaya pertolongan apa yang sudah dilakukan ?
  • 65. Gejala & tanda keracunan secara umum : - Gejala dan tanda keracuna yg khas biasanya sesuai dengan jalur masuknya racun ke dalam tubuh - Bila masuk melalui saluran pencernaan, maka gangguan akan terjadi pada saluran pencernaan - Bila masukmelalui jalan napas, maka pernapasan akan terganggu - Bila melaui kulit akan terjadi reaksi setempat lebih dulu. - Gejala lanjutan biasanya sesuai dengan sifat racun tsb terhadap tubuh.
  • 66. Gejala umum : a. Riwayat yg berhubungan dengan proses keracunan b. Penurunan respon, gangguan status mental (gelisah, ketakutan) c. Gangguan pernapasan d. Nyeri kepala, pusing, ganggu an penglihatan e. Mual, muntah f. Lemas, lumpuh, kesemutan g. Pucat atau sianosis h. Kejang-kejang i. Syok j. Gangguan irama jantung dan peredaran darah pd zat tertentu.
  • 67. Keracunan dibagi menjadi 4 macam berdasarkan jalur masuknya racun ke dalam tubuh manusia : 1. Keracunan melalui mulut/alat pencernaan 2. Keracunan melalui pernapasan 3. Keracunan melalui kontak atau penyerapan kulit 4. Keracunan melalui suntikan/gigitan.
  • 68. 1. Keracunan melalui mulut/alat pencernaan ; Racun melalui saluran cerna ini banyak berupa bahan yg terdpt dlm rumah tangga, misalnya : a. Obat-obatan => sering terjadi karena kesalahan mengkonsumsi/tidak sesuai aturan b. Makanan yg mengandung racun spt => singkong,jengkol,tempe bongkrek,oncom, makanan kaleng kedaluarsa c. Insektisida, bahan bakar cair d. Alkohol
  • 69. Gejala khas : 1. Mual, muntah 2. Nyeri perut 3. Diare 4. Napas/mulut berbau 5. Suara parau 6. Luka bakar didaerah mulut atau sisa racun di daerah mulut (kolang kaling) 7. Produksi liur berlebihan, mulut menjadi seperti berbusa.
  • 70. • Beberapa perhatian khusus : a. Untuk menurunkan kekuatan/kadar racun yg tertelan dilakukan pengenceran dng memberi minum susu atau air sebanyak- banyaknya atau beri anti racun umum (norit,putih telur,susu,air kelapa) b. Jangan memberikan susu pd keracunan yg diketahui mengandung fosfat, karena dpt beraksi =
  • 71. c. Mengeluarkan racun dari lambung dengan rangsangan muntah (hanya efektif bila dilakukan dlm 2 jam pertama setelah keracunan) d. Jangan lakukan rangsangan muntah bila : - menelan asam/basa kuat - menelan minyak - korban kejang atau ada bakat kejang - korban tdk sadar
  • 72. 2. Keracunan melalui pernapasan ; Umumnya berupa gas, uap dan bahan semprotan, mis. : - menghirup karbon monoksida, bahan bakar dll - kebocoran gas industri (ammonia, klorin,insektisida,zat kimia lain)
  • 73. Gejala khas : 1. Gangguan pernapasan dan sesak napas 2. Sianosis (kulit kebiruan) 3. Napas berbau 4. Batuk, suara parau
  • 74.  Perhatian khusus : 1. Pengamanan tempat kejadian 2. Penolong mengamankan diri terlebih dulu 3. Keluarkan korban dari daerah bahaya bial mungkin 4. Penialian dini, lakukan RJP bila perlu 5. Awasi jalan napas, terutama bila respon menurun atau penderita muntah 6. Beri oksigen bila ada sesuai ketentuan 7. Penatalaksanaan syok bila terjadi 8. Pantau tanda vital 9. Bawa ke fasilitas kesehatan
  • 75. 3. Keracunan melalui kontak/penyerapan kulit ; Racun yg terserap mungkin tdk merusak kulit, walau banyak diantaranya yg akan merusak kulit lalu secara bertahap diserap masuk ke dalam tubuh masuk peredaran darah.  Contohnya : - zat kimia utk pertanian - tanaman - tersentuh binatang yg memiliki racun pd kulit atau bagian tubuh lainnya (umumnya makhluk laut)
  • 76. Gejala khas : 1. Reaksi kulit : daerah kontak berwarna kemerahan, nyeri, melepuh, dan meluas 2. Syok
  • 77. Perhatian khusus : 1. Buka baju penderita yang terkena 2. Siramlah bagian yg kena racun dng air sekurang-kurangnya 20 menit 3. Hati-hatilah bila racun berupa serbuk, jangan langsung disiram, tapi sikat dahulu hingga bersih lalu disiram 4. Jangan mentiram daerah yg terkena racun yg bereaksi dng air 5. Pada waktu menyiram atau menyikat, posisikan diri penolong sedemikian rupa shg terhindar dari kemungkinan percikan racun tersebut.
  • 78. 4. Keracunan melalui suntikan atau gigitan ; Zat ini masuk menembusi kulit langsung ke dlm tubuh melalui system peredaran darah. Penyebab : a. Obat suntik, - banyak berhubungan dng penyalahgunaan obat dan narkotika b. Gigitan/sengatan binatang.
  • 79. Gejala khas : 1. Luka di daerah suntikan/gigitan, umumnyaberupa luka tusuk dan bekas gigitan 2. Nyeri pd gigitan atau disekitarnya 3. Kulit kemerahan 4. Perubahan warna kulit (biasanya pd gigitan/sengatan binatang berbisa)
  • 81. Gigitan ular ; - Pada prinsipnya semua gigitan ular harus dianggap berbisa, karena utk mengenali jenis ular diperlukan keahlian khusus. - Bisa ular terutama akan menyerang bagian => syaraf, jantung dan darah.
  • 82. Gejala dan tanda gigitan ular : 1. demam 2. mual dan muntah 3. pingsan 4. lemah 5. nadi cepat dan lemah 6. kejang 7. gangguan pernapasan
  • 83. Tindakan pertolongan : 1. amankan diri penolong dan tempat kejadian 2. tenangkan penderita 3. lakukan penilaian dini 4. rawat luka, bila perlu pasang bidai 5. rujuk ke fasilitas kesehatan 6. pasang pembalut elastis dengan pola spiral pd daerah anggota gerak yg tergigit 7. disarankan agar ular yang menggigit dibawa utk dilakukan identifikasi jenis ularnya, shg bisa ditentukan antitoksinnya.
  • 84. Protap negara Australia : 1. Apply a broad pressure bandage over the bite site as soon as possible. 2. Keep the limb still. The bandage should be as tight as you would bind a sprained ankle. 3. Extend the bandage down to the fingers or toes then up the leg as high as possible. (For a bite on the hand or forearm bind up to the elbow). 4. Apply a splint if possible, to immobilise the limb. 5. Bind it firmly to as much of the limb as possible. (Use a sling for an arm injury).
  • 85. v MANAJEMEN SNIKE BITE : - Terbaru => BEBAT TEKAN
  • 86. Manajemen gigitan ular ; Indikasi : Pasien dengan riwayat gigitan ular. 1. Periksa kondisi pasien ; 2. Hampiri pasien 3. Tangani bagian tubuh yg terserang ; 4. Periksa ulang kondisi pasien ; 5. Angkut pasien ; 6. Kirim berita ; - Scene survey - Jangan menangkap ular tsb - Usahakan dpt mengidentifikasi jenis ular tsb. - Immobilisasi tungkai/lengan yang terserang - Berikan kompres dingin pada daerah gigitan - Pertahankan tungkai/lengan yg terserang tetap dingin dan pd posisi yg lebih tinggi drpd anggota bagian tubuh yg lain - Lakukan pembalutan dng jarak yg cukup jauh di atas tempat gigitan - Jangan menggunakan tourniquet - Berikan perhatian khusus pd pernafasan dan kardiovaskuler - Angkut pasien sesegera mungkin
  • 87. EPIDEMIOLOGI; INCIDENCE : AMERIKA : - 45000/tahun, 8000 ular berbisa - adanya antivenom menekan <0,5% (5- 10/tahun) dari 25% kematian - terbanyak gigitan ular desis/pit vipers /rattle snake( species cortalus) dan Elapidae family/ coral snake (species micrurus/ular belang dan cobra) AUSTRALIA : - 3000/tahun dengan kematian 3,7orang dan bisa oleh gigitan brown snake (pseudanaja). - Banyak jenis ular berbisa.5-6 jenis ular pembunuh. ASIA : - Terbanyak di India dan Srilangka - Indonesia ?.
  • 88. Biokimia bisa / venom ; - DIKELUARKAN OLEH GLANDULA SALIVA BINATANG TERTENTU MIS. ULAR , SPIDER, dsb. v TERDIRI BAHAN : - PROTEIN.(PEPTIDA BRADYKININ & GLYCOPROTEIN) - Bisa ular mempunyai 20 jenis enzym yang berbeda, masing2 species biasanya mempunyai 16- 20 jenis enzym - Jenis enzym: - PROTEOLITYC - PSOSPHOLIPASE. - HYALURONIDASE. - COMPLEX .
  • 89. CARA KERJA VENOM : SESUAI DENGAN BIOKIMIA PROTEIN MASING-MASING -LOKAL & SISTEMIK -MEMECAH SEL DAN JARINGAN, VASODILATASI -TROMBOLITIC,ANTICLOTHING, STIMULUS NERVE, CARDITOXIC DST. GEJALA : ( VENOMOUS ) – ( ELAPIDAE, VIPER ) DINI : ( 1 JAM) LOKAL : - PAIN/ NUMBNESS - COMPARTEMENT SYND SISTEMIK - PALPEBRA DROP – SULIT MENELAN – BICARA TAK JELAS - SEVERE THRIST – VERTIGO – KESULITAN BERNAPAS. - SHOCK !!! - LANJUT : - TENSI DROP DAN CARDIAC ARREST.
  • 90.
  • 91.
  • 92.
  • 93. 10 JENIS ULAR PALING BERBISA : 1. fierce snake/inland taipan 2. king brown snake/pseudaochis Australis 3. taipan/oxyuranusscutellatus 4&5 tiger snake/mainland 6 Sea Krait/laticauda colubrina 7 Tiger snake/notechis stutatus 8 Black tiger snake/notechis acther 9 Death adder/achantopis antarcticus 10 Westren brown snake/pseudonaja nuchalis
  • 94. Ular berbisa ; 1 2 3 4 5 6 7 8
  • 95. Ular tidak berbisa ; 1 2 3 4 5 6 7 8