SlideShare a Scribd company logo
Cedera Sistem Otot Rangka :
Macam & Penyebabnya
Macam cedera
1. Fraktur (patah tulang) putusnya seluruh atau
sebagaian jaringan tulang
2. Dislokasi (cerai sendi) lepasnya kepala sendi dari
mangkoknya
3. Strain (terkilir otot) robek/putusnya jaringan otot di
bagian tendon
4. Sprain (terkilir sendi) robek/putusnya ligamen yang
diakibatkan oleh peregangan belebihan
Penyebab
 Semua gaya yang cukup kuat membuat kerusakan
sistem otot rangka termasuk jaringan lunak (gaya
langsung, tidak langsung & gaya puntir)
 Pada olahraga, cedera otot & sendi biasanta terjadi
karena peregangan yang tidak cukup, gerakan yang
tidak benar & teregang melampui kemampuan otot
Gejala
 Perubahan bentuk
 Nyeri & kaku
 Suara derik tulang (krepitasi)
 Bengkak
 Memar
 Ujung tulang terlihat
 Sendi terkunci
 Disfungsi alat gerak
 Pada bagain distal ada gangguan peredaran darah &
persyarafan
Jenis Patah Tulang
 Patah tulang tertutup
 Tidak ada luka, permukaan kulit utuh, fragmen tulang
tidak berhubungan dengan udara luar
 Patah tulang terbuka
 Ada luka terbuka, kulit diatas/dekat bagian yang patah
rusak, fragmen tulang mungkin terlihat atau mennjol
keluar
Pembidaian
 Tindakan penggunaan alat bantu guna menstabilkan
bagian tubuh yang cedera
 Tujuan
1. Mencegah pergerakan (immobilisasi) bagian yang
cedera
2. Menghindari terjadinya cedera baru
3. Mengistirahatkan
4. Mengurasngi rasa nyeri
 Macam-macam bidai
1. Bidai keras
2. Bidai yang dapat dibentuk
3. Bidai traksi
4. Gendongan/bebat
5. Bidai improvisasi
Prinsip pembidaian
1. Sedapat mungkin informasikan rencana tindakan kepada
penederita
2. Paparkan bagian yang cedera, rawat perdarahan yang
terjadi
3. Buka pakaian & perhiasan penderita yang sekiranya
mentupi/mengganggu di daerah cedera
4. Nilai GCS gerakan, sensasi, sirklasi bagian distal yang
cedera sebelum melakukan pembiadaian
5. Siapkan peralatan
6. Jangan merubah posisi bagian yang cedera, ushaan bidai
pada posisi saat ditemukan
7. Jangan mencoba memasukkan bagian tulang yang patah
8. Sebelum dipasang, ukur dahulu bidai pada anggota
tubuh penderita yang sehat
9. Bila cederainya adalah patah tulang, bidai sepanjang
dua sendi yang mengapit tulang yang patah tulang
tersebut
10. Bila cederanya adalah sendi, bidai sepanjang tuang
yang mengapit tulang yang patah tersebut, bidai
pula sendinya
11. Bila meungkikan,lapisi dahulu bidai dengan bahan
yang lunak/lembut
12. Isi bagian kosong diantara tubh dan bidai dengan
pelapis yang berbahan lunak
13. Ikatan jangan terlalu kuat atau terlalu longgar
14. Ikatan cukup jumlahnya, dimulai dari sendi yang
banyak bergerak, kemudian sendi atas dari tulang
yang patah
15. Satukan dengan tubuh atau lata gerak yang lain
16. Nilai GCS setelah selesai pembidaian, bandingkan
dengan GCS sebelum dibiai
17. Melakukan pembidaian memerlukan waktu, meski
begitu lakukan dengan efektif & efesien
18. Jangan membidai berlebihan
Pertolongan Pertama
1. Lakukan prosedur penilaian penderita
2. Kenali & atasi keadaan yang mengancam jiwa, jangan
terpancing dengan cedera yang terlihat berat
3. Pasang bidai leher (neck collar) dan beri oksigen jika ada
sesuai protokol
4. Ingat pada cedera alat gerak,lalkukan pemeriksaan GCS
sebelum dan sesudah perawatan
5. Stabilkan bagian cedera secara manual sampai saat
immmoblisasi selesai dilakuakn, jangan sampai
menambah rasa sakit pada penderita
6. Paparkan seluruh bagian yang diduga cedera
7. Atasi perdarahan & rawat luka
8. Siapkan alat & baha pembidaian seckupnya
9. Lakuka n pembdaian sesuai dengan prisnip
pembiadaian
10. Untuk mengurungai rasa sakit ppenderita,
istirahatkan bagian yang cedera, kompres
dingin(pada cedera tertutup) & pemberin analgesik
bisa dipertimbangkan
11. Letakkan penderita pada posisi yang nyaman
12. Bila ditemukan cedera terkilir, istirahatkan &
tinggikaan daerah yang cedera. Beri kompres dingin
(maks 30 menit) stiap jam jika perl. Baut tekan &
tetap tinggikan
13. Lakukan pemeriksaan berkal & rujuk ke fasilitas
kesehatan
Pembalutan
Tujuan :
 Menahan bagian tubuh supaya tidak bergeser dari
tempatnya
 Menahan pembengkaan yang dapat terjadi pada luka
 Menyokong bagian tubh yang cedera dan mencegah
agar bagian itu tdak bergeser
 Menutupi bagian tubuh agar tidak terkontaminasi
 Melindungi ata mempertahankan dressing lain pada
tempatnya
Mitella
 Bahan pembalt terbuat dari kain yang berbentuk
segtiga sama kaki dengan berbaga ukuran
 Pembalut ini dipergunakan pada cedera di kepala,
bahu, dada, siku, telapak tangan, pinggul, telapak
kaki, dan utnk menggantung lengan
Bidai
Bidai
Bidai
Bidai
Bidai
Bidai
Bidai
Bidai
Bidai
Bidai
Bidai
Bidai
Bidai

More Related Content

What's hot

Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
johanadi2
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
rickygunawan84
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Maria Haryanthi Butar-Butar
 
materi balut bidai.ppt
materi balut bidai.pptmateri balut bidai.ppt
materi balut bidai.ppt
ssuser77132c
 
Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk AwamBantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
Robertus Arian Datusanantyo
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakArnas Pamungkas
 
Materi 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMA
Materi 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMAMateri 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMA
Materi 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMA
ppghybrid4
 
Bencana Dan Triage
Bencana Dan TriageBencana Dan Triage
Bencana Dan Triage
anto gesek
 
7 Trauma Muskuloskeletal
7 Trauma Muskuloskeletal7 Trauma Muskuloskeletal
7 Trauma Muskuloskeletal
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
 
Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
Mohd Akhyari Manaf
 
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
rickygunawan84
 
Sop ekg
Sop ekgSop ekg
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi KorbanKB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
pjj_kemenkes
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Sulistia Rini
 
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020
rickygunawan84
 
Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat
Anissa Cindy
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
andalizah
 
Bidai.ppt
Bidai.pptBidai.ppt

What's hot (20)

Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
 
materi balut bidai.ppt
materi balut bidai.pptmateri balut bidai.ppt
materi balut bidai.ppt
 
Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk AwamBantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
Materi 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMA
Materi 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMAMateri 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMA
Materi 2 ppt m4 kb3 KEGAWATDARURATAN TRAUMA
 
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
 
Bencana Dan Triage
Bencana Dan TriageBencana Dan Triage
Bencana Dan Triage
 
7 Trauma Muskuloskeletal
7 Trauma Muskuloskeletal7 Trauma Muskuloskeletal
7 Trauma Muskuloskeletal
 
Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
 
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
 
Sop ekg
Sop ekgSop ekg
Sop ekg
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi KorbanKB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020
 
Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
Bidai.ppt
Bidai.pptBidai.ppt
Bidai.ppt
 

Similar to Bidai

Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaKharistya Amaru
 
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat dengan Balut dan Bidai.pptx
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat dengan Balut dan Bidai.pptxAsuhan Keperawatan Gawat Darurat dengan Balut dan Bidai.pptx
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat dengan Balut dan Bidai.pptx
RastiPradiptaPermana
 
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera MuskuloskelatalPenanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
puskesmas mojoagung
 
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera MuskuloskelatalPenanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
puskesmas mojoagung
 
Trauma muskuloskeletal
Trauma  muskuloskeletalTrauma  muskuloskeletal
Trauma muskuloskeletal
Army Of God
 
KEL 3 4B Kep. bencana (Bidai) -1.doc
KEL 3 4B Kep. bencana (Bidai) -1.docKEL 3 4B Kep. bencana (Bidai) -1.doc
KEL 3 4B Kep. bencana (Bidai) -1.doc
AdiRizaldi1
 
Splint and bandage
Splint and bandageSplint and bandage
Splint and bandage
andi725496
 
sop-rom
sop-romsop-rom
sop-rom
Eka Siam
 
Manajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot Rangka
Manajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot RangkaManajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot Rangka
Manajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot Rangka
DidikSusetiyanto
 
Transport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligmentTransport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligment
Cahya
 
Luka perdarahan syok dan penanganannya
Luka perdarahan syok dan penanganannyaLuka perdarahan syok dan penanganannya
Luka perdarahan syok dan penanganannya
Dnr Creatives
 
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkialKb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
pjj_kemenkes
 
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasiKebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Operator Warnet Vast Raha
 
6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletalagus raharjo
 
Bab 4 sistem gerak
Bab 4 sistem gerakBab 4 sistem gerak
Bab 4 sistem gerakMURDJOKO
 
Balut bidai
Balut bidaiBalut bidai
Balut bidai
meythamalini
 

Similar to Bidai (20)

Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
 
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat dengan Balut dan Bidai.pptx
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat dengan Balut dan Bidai.pptxAsuhan Keperawatan Gawat Darurat dengan Balut dan Bidai.pptx
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat dengan Balut dan Bidai.pptx
 
Trauma 2
Trauma 2Trauma 2
Trauma 2
 
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera MuskuloskelatalPenanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
 
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera MuskuloskelatalPenanganan Cidera Muskuloskelatal
Penanganan Cidera Muskuloskelatal
 
Trauma muskuloskeletal
Trauma  muskuloskeletalTrauma  muskuloskeletal
Trauma muskuloskeletal
 
KEL 3 4B Kep. bencana (Bidai) -1.doc
KEL 3 4B Kep. bencana (Bidai) -1.docKEL 3 4B Kep. bencana (Bidai) -1.doc
KEL 3 4B Kep. bencana (Bidai) -1.doc
 
Splint and bandage
Splint and bandageSplint and bandage
Splint and bandage
 
sop-rom
sop-romsop-rom
sop-rom
 
Manajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot Rangka
Manajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot RangkaManajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot Rangka
Manajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot Rangka
 
Transport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligmentTransport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligment
 
Luka perdarahan syok dan penanganannya
Luka perdarahan syok dan penanganannyaLuka perdarahan syok dan penanganannya
Luka perdarahan syok dan penanganannya
 
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkialKb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
 
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasiKebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
 
Fraktur femur sinistra
Fraktur femur sinistraFraktur femur sinistra
Fraktur femur sinistra
 
6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal
 
Bab 4 sistem gerak
Bab 4 sistem gerakBab 4 sistem gerak
Bab 4 sistem gerak
 
Balut bidai
Balut bidaiBalut bidai
Balut bidai
 
1
11
1
 
Definisi rom
Definisi romDefinisi rom
Definisi rom
 

More from materi-x2

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
materi-x2
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikal
materi-x2
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteral
materi-x2
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
materi-x2
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
materi-x2
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
materi-x2
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benar
materi-x2
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrin
materi-x2
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
materi-x2
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskuler
materi-x2
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
materi-x2
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
materi-x2
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptif
materi-x2
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat darurat
materi-x2
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapan
materi-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
materi-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
materi-x2
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumen
materi-x2
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
materi-x2
 
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis IlmiahKajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
materi-x2
 

More from materi-x2 (20)

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikal
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteral
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benar
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrin
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskuler
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptif
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat darurat
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapan
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumen
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis IlmiahKajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 

Bidai

  • 1.
  • 2. Cedera Sistem Otot Rangka : Macam & Penyebabnya Macam cedera 1. Fraktur (patah tulang) putusnya seluruh atau sebagaian jaringan tulang 2. Dislokasi (cerai sendi) lepasnya kepala sendi dari mangkoknya 3. Strain (terkilir otot) robek/putusnya jaringan otot di bagian tendon 4. Sprain (terkilir sendi) robek/putusnya ligamen yang diakibatkan oleh peregangan belebihan
  • 3. Penyebab  Semua gaya yang cukup kuat membuat kerusakan sistem otot rangka termasuk jaringan lunak (gaya langsung, tidak langsung & gaya puntir)  Pada olahraga, cedera otot & sendi biasanta terjadi karena peregangan yang tidak cukup, gerakan yang tidak benar & teregang melampui kemampuan otot
  • 4. Gejala  Perubahan bentuk  Nyeri & kaku  Suara derik tulang (krepitasi)  Bengkak  Memar  Ujung tulang terlihat  Sendi terkunci  Disfungsi alat gerak  Pada bagain distal ada gangguan peredaran darah & persyarafan
  • 5. Jenis Patah Tulang  Patah tulang tertutup  Tidak ada luka, permukaan kulit utuh, fragmen tulang tidak berhubungan dengan udara luar  Patah tulang terbuka  Ada luka terbuka, kulit diatas/dekat bagian yang patah rusak, fragmen tulang mungkin terlihat atau mennjol keluar
  • 6. Pembidaian  Tindakan penggunaan alat bantu guna menstabilkan bagian tubuh yang cedera  Tujuan 1. Mencegah pergerakan (immobilisasi) bagian yang cedera 2. Menghindari terjadinya cedera baru 3. Mengistirahatkan 4. Mengurasngi rasa nyeri
  • 7.  Macam-macam bidai 1. Bidai keras 2. Bidai yang dapat dibentuk 3. Bidai traksi 4. Gendongan/bebat 5. Bidai improvisasi
  • 8.
  • 9. Prinsip pembidaian 1. Sedapat mungkin informasikan rencana tindakan kepada penederita 2. Paparkan bagian yang cedera, rawat perdarahan yang terjadi 3. Buka pakaian & perhiasan penderita yang sekiranya mentupi/mengganggu di daerah cedera 4. Nilai GCS gerakan, sensasi, sirklasi bagian distal yang cedera sebelum melakukan pembiadaian 5. Siapkan peralatan 6. Jangan merubah posisi bagian yang cedera, ushaan bidai pada posisi saat ditemukan 7. Jangan mencoba memasukkan bagian tulang yang patah
  • 10. 8. Sebelum dipasang, ukur dahulu bidai pada anggota tubuh penderita yang sehat 9. Bila cederainya adalah patah tulang, bidai sepanjang dua sendi yang mengapit tulang yang patah tulang tersebut 10. Bila cederanya adalah sendi, bidai sepanjang tuang yang mengapit tulang yang patah tersebut, bidai pula sendinya 11. Bila meungkikan,lapisi dahulu bidai dengan bahan yang lunak/lembut 12. Isi bagian kosong diantara tubh dan bidai dengan pelapis yang berbahan lunak 13. Ikatan jangan terlalu kuat atau terlalu longgar
  • 11. 14. Ikatan cukup jumlahnya, dimulai dari sendi yang banyak bergerak, kemudian sendi atas dari tulang yang patah 15. Satukan dengan tubuh atau lata gerak yang lain 16. Nilai GCS setelah selesai pembidaian, bandingkan dengan GCS sebelum dibiai 17. Melakukan pembidaian memerlukan waktu, meski begitu lakukan dengan efektif & efesien 18. Jangan membidai berlebihan
  • 12. Pertolongan Pertama 1. Lakukan prosedur penilaian penderita 2. Kenali & atasi keadaan yang mengancam jiwa, jangan terpancing dengan cedera yang terlihat berat 3. Pasang bidai leher (neck collar) dan beri oksigen jika ada sesuai protokol 4. Ingat pada cedera alat gerak,lalkukan pemeriksaan GCS sebelum dan sesudah perawatan 5. Stabilkan bagian cedera secara manual sampai saat immmoblisasi selesai dilakuakn, jangan sampai menambah rasa sakit pada penderita 6. Paparkan seluruh bagian yang diduga cedera 7. Atasi perdarahan & rawat luka
  • 13. 8. Siapkan alat & baha pembidaian seckupnya 9. Lakuka n pembdaian sesuai dengan prisnip pembiadaian 10. Untuk mengurungai rasa sakit ppenderita, istirahatkan bagian yang cedera, kompres dingin(pada cedera tertutup) & pemberin analgesik bisa dipertimbangkan 11. Letakkan penderita pada posisi yang nyaman 12. Bila ditemukan cedera terkilir, istirahatkan & tinggikaan daerah yang cedera. Beri kompres dingin (maks 30 menit) stiap jam jika perl. Baut tekan & tetap tinggikan 13. Lakukan pemeriksaan berkal & rujuk ke fasilitas kesehatan
  • 14.
  • 15.
  • 16. Pembalutan Tujuan :  Menahan bagian tubuh supaya tidak bergeser dari tempatnya  Menahan pembengkaan yang dapat terjadi pada luka  Menyokong bagian tubh yang cedera dan mencegah agar bagian itu tdak bergeser  Menutupi bagian tubuh agar tidak terkontaminasi  Melindungi ata mempertahankan dressing lain pada tempatnya
  • 17. Mitella  Bahan pembalt terbuat dari kain yang berbentuk segtiga sama kaki dengan berbaga ukuran  Pembalut ini dipergunakan pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan, pinggul, telapak kaki, dan utnk menggantung lengan