Dokumen tersebut membahas tentang pewarisan sifat menurut hukum Mendel, termasuk penjelasan tentang percobaan Mendel menggunakan kacang kapri yang menghasilkan hukum segregasi dan asortasi."
1. 1
2
3
4
5
6
7
Sumber: www.midas-cichlid
Pewaris
an Sifat 4
2. 1
2
3
4
5
6
7
Pewarisan Sifat
Peran Pembelahan Sel
dalam Pewarisan Sifat
Pola-Pola
Hereditas
Pewarisan Sifat
menurut Mendel
Kelainan Bawaan
pada Manusia
Perbaikan Mutu
Genetik
Mitosis Meiosis
Hukum
Mendel I
Hukum
Mendel II
Penyimpangan Semu
Hukum Mendel
Tautan
Gen
Pindah
Silang
Determinasi
Kelamin
Rangkai
Kelamin
Gen
Letal
Alel
Ganda
Kelainan
pada Gen
Kelainan
Jumlah Kromosom
Seleksi Persilangan Mutasi Kloning Gen
meliputi
tercantum dalam
meliputi meliputi meliputi
4. 1
2
3
4
5
6
7
A.Peran Mitosis dan Meiosis dalam
Pewarisan Sifat
Pembelahan Pembelahan yang yang menghasilkan menghasilkan dua dua sel sel anak anak dengan dengan jumlah
jumlah
kromosom kromosom sel sel anak anak sama sama dengan dengan jumlah jumlah kromosom kromosom sel sel induk
induk
Berfungsi Berfungsi untuk untuk pertumbuhan, pertumbuhan, mengganti mengganti sel-sel-sel sel yang yang rusak, rusak, dan
dan
mempertahankan mempertahankan jumlah jumlah kromosom
kromosom
Hanya terjadi pada Hanya terjadi pada s seel-ls-seel le euukkaariroiotata
Jaringan meristem, misalnya ujung akar
dan pucuk batang
TTuummbbuuhhaann Jaringan meristem, misalnya ujung akar
dan pucuk batang
Semua sel tubuh (somatis), kecuali sel-sel
kelamin (gamet)
HHeewwaann Semua sel tubuh (somatis), kecuali sel-sel
kelamin (gamet)
Pembelahan Pembelahan mitosis
mitosis
terdiri terdiri atas atas 4 4 tahap:
tahap:
PProrofafassee MMeetatafafassee AAnnaafafassee TTeelolofafassee
5. 1
2
3
4
5
6
7
Sentrosom replikasi 2 sentrosom masing-masing
PPRROOFFAASSEE Sentrosom replikasi 2 sentrosom masing-masing
ke kutub inti sel berlawanan mikrotubulus
ke kutub inti sel berlawanan mikrotubulus
mulai terlihat benang gelendong (spindel) pada
hewan tiap sentrosom punya sentriol kromosom
jelas nukleolus dan membran inti menghilang.
mulai terlihat benang gelendong (spindel) pada
hewan tiap sentrosom punya sentriol kromosom
jelas nukleolus dan membran inti menghilang.
Kromatid ke bidang ekuator (bagian tengah inti
sel) terbentuk lempeng metafase sentromer
2 kinetokor dihubungkan satu sentrosom.
MMEETTAAFFAASSEE Kromatid ke bidang ekuator (bagian tengah inti
sel) terbentuk lempeng metafase sentromer
2 kinetokor dihubungkan satu sentrosom.
Kromatid memisahkan diri setiap kromosom
membentuk sentromer kromosom ditarik kinetokor
terpisah bergerak ke kutub berlawanan
sitokenesis mulai terjadi.
AANNAAFFAASSEE Kromatid memisahkan diri setiap kromosom
membentuk sentromer kromosom ditarik kinetokor
terpisah bergerak ke kutub berlawanan
sitokenesis mulai terjadi.
Kromosom sampai di kutub berlawanan benang
gelendong tidak terlihat kromosom panjang, tipis,
tidak terlihat jelas kromatin membran inti
terbentuk sitokinesis lengkap 2 sel anak
identik.
TTEELLOOFFAASSEE Kromosom sampai di kutub berlawanan benang
gelendong tidak terlihat kromosom panjang, tipis,
tidak terlihat jelas kromatin membran inti
terbentuk sitokinesis lengkap 2 sel anak
identik.
6. 1
2
3
4
5
6
7
Pembelahan mitosis pada sel hewan
Interfase
Profase
Metafase
Anafase
• Interfase merupakan tahap istirahat di
antara dua pembelahan sel dan
merupakan tahap terlama dalam siklus
sel.
• Sel melaksanakan fungsinya seperti
biasa, tumbuh dan berkembang
menjadi sel matang.
Telofase
Interfase
8. 1
2
3
4
5
6
7
Terjadi pada se Terjadi pada sel-ls-seel lk keelalamminin ( g(gaammeet)t ) s sppeermrmaa d daann o ovvuumm..
Tujuan menjaga agar keturunan hasil reproduksi seksual tetap
memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
Tujuan menjaga agar keturunan hasil reproduksi seksual tetap
memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
Pengurangan jumlah kromosom induk
PEMBELAHAN REDUKSI.
Dihasilkan 4 sel anak mengandung setengah jumlah kromosom
sel induk.
DDuuaa k kaalil ip peeriroioddee p peemmbbeelalahhaann..
Dihasilkan 4 sel anak mengandung setengah jumlah kromosom
sel induk.
Meiosis I reduksi kromosom induk.
Meiosis II pemisahan kromosom.
Antara meiosis I dan II periode pendek
interkinesis.
9. 1
2
3
4
5
6
7
Pembelahan Meiosis ppaaddaa SSeell HHeewwaann
Interfase I
Profase I
Metafase I
Anafase I
Telofase I
Interfase II
Telofase II
Anafase II
Metafase II
Profase II
10. 1
2
3
4
5
6
7
PROFASE I Kromosom memendek dan menebal 2
Kromosom memendek dan menebal 2
kromosom homolog saling berdekatan benang
gelendong terbentuk perlekatan antarkromatid
kiasma pertukaran segmen kromatid
pindah silang.
kromosom homolog saling berdekatan benang
gelendong terbentuk perlekatan antarkromatid
kiasma pertukaran segmen kromatid
pindah silang.
METAFASE I Kromosom homolog berjajar berhadapan
Kromosom homolog berjajar berhadapan
menempatkan diri pada bidang ekuator
menempatkan diri pada bidang ekuator
Kromosom homolog memisahkan diri dari
pasangan homolog bergerak ke arah kutub
berlawanan
ANAFASE I Kromosom homolog memisahkan diri dari
pasangan homolog bergerak ke arah kutub
berlawanan
Sitokenesis 2 sel anak setengah jumlah
kromosom sel induk membran inti mulai
terbentuk 2 kromatid identik
TELOFASE I Sitokenesis 2 sel anak setengah jumlah
kromosom sel induk membran inti mulai
terbentuk 2 kromatid identik
11. 1
2
3
4
5
6
7
PROFASE 2
Kromosom memendek dan menebal mudah
diamati benang-benang gelendong pada
masing-masing kutub
Kromosom memendek dan menebal mudah
diamati benang-benang gelendong pada
masing-masing kutub
Kromosom pada bidang ekuator sentromer
membelah pasangan kromatid memisahkan diri
membran inti tidak terlihat
METAFASE 2 Kromosom pada bidang ekuator sentromer
membelah pasangan kromatid memisahkan diri
membran inti tidak terlihat
ANAFASE 2 Kromosom dengan 1 kromatid memisahkan diri
Kromosom dengan 1 kromatid memisahkan diri
bergerak ke arah kutub berlawanan
bergerak ke arah kutub berlawanan
TELOFASE 2 TTiaiapp s seel l 2 2 s seel la annaakk h haapploloidid
12. 1
2
3
4
5
6
7
B. Pewarisan SSiiffaatt MMeennuurruutt MMeennddeell
Gregor Johann Mendel (1822-1884) Bapak Genetika
Meletakkan dasar-dasar ilmu genetika percobaan
menggunakan kacang kapri/ercis (Pisum sativum).
Meletakkan dasar-dasar ilmu genetika percobaan
menggunakan kacang kapri/ercis (Pisum sativum).
Siklus hidup tidak lama
Mudah disilangkan
Memiliki bunga sempurna
ALASAN HUKUM MENDEL I: Segregasi/pemisahan gen-gen secara bebas/
Memiliki 7 sifat beda yang mencolok
HUKUM MENDEL I: Segregasi/pemisahan gen-gen secara bebas/
segregation of allelic genes Tiap organisme memiliki 2 alel untuk
setiap sifat alel memisah selama pembentukan gamet setiap gamet
memiliki satu alel untuk satu sifat persilangan monohibrid.
segregation of allelic genes Tiap organisme memiliki 2 alel untuk
setiap sifat alel memisah selama pembentukan gamet setiap gamet
memiliki satu alel untuk satu sifat persilangan monohibrid.
HUKUM MENDEL II: Asortasi/pengelompokan gen-gen secara bebas
Gen-gen yang sealel memisah secara bebas ketika pembelahan meiosis
pada waktu pembentukan gamet persilangan dihibrid atau lebih.
HUKUM MENDEL II: Asortasi/pengelompokan gen-gen secara bebas
Gen-gen yang sealel memisah secara bebas ketika pembelahan meiosis
pada waktu pembentukan gamet persilangan dihibrid atau lebih.
13. 1
2
3
4
5
6
7
Sifat-sifat kacang kapri yang dipelajari Mendel
a. Letak bunga
b. Bentuk polong
c. Bentuk biji
d. Warna polong
hijau kuning
e. Warna biji
f. Warna testa (kulit biji)
terminal aksial
rata berlekuk
bulat keriput
hijau kuning
Abu-abu putih
14. 1
2
3
4
5
6
7
Mendel: Mendel: Tanaman Tanaman kapri kapri galur galur murni murni berbatang berbatang tinggi tinggi ><
><
tanaman tanaman galur galur murni murni batang batang rendah.
rendah.
FF semua semua berbatang berbatang tinggi tinggi disilangkan sesamanya 1 disilangkan sesamanya FF1 2
2
tinggi tinggi : : rendah rendah = = 3 3 :1
:1
Persilangan dominansi penuh Batang tinggi TT
(homozigot dominan) >< batang rendah tt (homozigot
resesif) F1 Tt (heterozigot) batang tinggi karena
T dominan terhadap t
Persilangan dominansi penuh Batang tinggi TT
(homozigot dominan) >< batang rendah tt (homozigot
resesif) F1 Tt (heterozigot) batang tinggi karena
T dominan terhadap t
F1 membentuk gamet T dan t saat pembentukan
gamet kedua alel (T dan t) mengalami segregasi
HUKUM SEGREGASI / PEMISAHAN
F1 membentuk gamet T dan t saat pembentukan
gamet kedua alel (T dan t) mengalami segregasi
HUKUM SEGREGASI / PEMISAHAN
Jika F1 disilangkan sesamanya genotipe yang
terbentuk TT, Tt, Tt, dan tt fenotipe: 3 tanaman
berbatang tinggi dan 1 tanaman berbatang rendah
Jika F1 disilangkan sesamanya genotipe yang
terbentuk TT, Tt, Tt, dan tt fenotipe: 3 tanaman
berbatang tinggi dan 1 tanaman berbatang rendah
15. 1
2
3
4
5
6
7
Salah satu persilangan yang dilakukan oleh Mendel
16. 1
2
3
4
5
6
7
PPeerrssilialannggaann
Sifat anakan tidak sama
dengan salah satu induk
Sifat anakan tidak sama
dengan salah satu induk
Gabungan/campuran
dari kedua induknya
Gabungan/campuran
dari kedua induknya
Pengaruh masing-masing
Pengaruh masing-masing
induk kuat
induk kuat
PERSILANGAN
SEMIDOMINAN/
INTERMEDIET
PERSILANGAN
SEMIDOMINAN/
INTERMEDIET
M
M
M M
m
m
M m
M m m m
17. 1
2
3
4
5
6
7
Persilangan organisme yang memiliki Persilangan organisme yang memiliki d duuaa s sifiafat tb beeddaa
Contoh yang dilakukan Mendel :
Kapri galur murni biji bulat warna kuning (BBKK) >< kapri
galur murni biji keriput warna hijau (bbkk). Bulat dominan
terhadap keriput, kuning dominan terhadap hijau.
Contoh yang dilakukan Mendel :
Kapri galur murni biji bulat warna kuning (BBKK) >< kapri
galur murni biji keriput warna hijau (bbkk). Bulat dominan
terhadap keriput, kuning dominan terhadap hijau.
F F® ® semua semua berbiji berbiji bulat bulat dan berwarna 1 dan berwarna kuning kuning (BbKk)
(BbKk) 1 FFdisilangkan disilangkan sesamanya sesamanya ® FF® 4 4 kombinasi fenotipe
1 kombinasi fenotipe
1 ® 2 2 ® ® ® bulat bulat kuning, kuning, bulat bulat hijau, hijau, keriput keriput kuning, kuning, keriput keriput hijau hijau ®
®
9 9 : : 3 3 : : 3 3 :1 :1 ® ® Pengelompokan Pengelompokan 2 2 pasang pasang gen gen secara
secara
bebas bebas ® ® HUKUM HUKUM MENDEL MENDEL II
II
BB m meennggeelolommppookk d deennggaann K K g gaammeett B BKK
BB m meennggeelolommppookk d deennggaann k k g gaammeett B Bkk
bb m meennggeelolommppookk d deennggaann K K g gaammeett b bKK
bb m meennggeelolommppookk d deennggaann k k g gaammeett b bkk
19. 1
2
3
4
5
6
7
Persilangan organisme yang memiliki Persilangan organisme yang memiliki t itgigaa s sifiafat tb beeddaa..
Contoh: Tanaman kapri galur murni berbatang tinggi, berbiji
bulat, dan warna biji kuning (TTBBKK) >< galur murni
berbatang rendah, berbiji keriput, dan warna biji hijau (ttbbkk).
Batang tinggi dominan terhadap batang rendah, biji bulat
dominan terhadap biji keriput, biji kuning dominan terhadap
biji hijau.
Contoh: Tanaman kapri galur murni berbatang tinggi, berbiji
bulat, dan warna biji kuning (TTBBKK) >< galur murni
berbatang rendah, berbiji keriput, dan warna biji hijau (ttbbkk).
Batang tinggi dominan terhadap batang rendah, biji bulat
dominan terhadap biji keriput, biji kuning dominan terhadap
biji hijau.
F1 ® semua tanaman berbatang tinggi, biji bulat, warna biji
kuning (TtBbKk).
F1 ® semua tanaman berbatang tinggi, biji bulat, warna biji
kuning (TtBbKk).
F1 disilangkan sesamanya ® F2 ® 8 kombinasi fenotipe
® 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1.
F1 disilangkan sesamanya ® F2 ® 8 kombinasi fenotipe
® 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1.
20. 1
2
3
4
5
6
7
d. Back Cross dan Test Cross
Back cross/perkawinan balik merupakan perkawinan
antara F1 dan induk jantan atau betina.
Back cross membuktikan bahwa individu yang memiliki
fenotipe sama dapat memiliki genotipe yang berbeda.
Back cross/perkawinan balik merupakan perkawinan
antara F1 dan induk jantan atau betina.
Back cross membuktikan bahwa individu yang memiliki
fenotipe sama dapat memiliki genotipe yang berbeda.
Test cross atau uji silang adalah perkawinan antara F1
dan individu homozigot resesif.
Test cross atau uji silang adalah perkawinan antara F1
dan individu homozigot resesif.
Test Test cross cross digunakan digunakan untuk untuk menguji menguji kemurnian kemurnian suatu
suatu
galur.
galur.
22. 1
2
3
4
5
6
7
CC.. PPoollaa--PPoollaa HHeerreeddiittaass
1. Penyimpangan semu hukum Mendel
EEPPIISSTTAASSIISS
Peristiwa suatu gen
Peristiwa suatu gen
mengalahkan ekspresi gen lain
mengalahkan ekspresi gen lain
yang bukan alelnya
yang bukan alelnya
Epistasis dominan Contoh: warna umbi lapis pada bawang
Peristiwa suatu gen dikalahkan
oleh ekspresi gen lain yang
HHIIPPOOSSTTAASSIISS Peristiwa suatu gen dikalahkan
oleh ekspresi gen lain yang
bukan alelnya
bukan alelnya
12 : 3 : 1
Epistasis resesif Contoh: warna rambut tikus 9 : 3 : 4
23. 1
2
3
4
5
6
7
bb.. GGeenn--ggeenn KKoommpplleemmeenntteerr
Gen-Gen-gen gen yang yang saling saling berinteraksi berinteraksi untuk untuk memunculkan
memunculkan
fenotipe fenotipe tertentu.
tertentu.
Contoh: Contoh: warna warna ungu ungu pada pada bunga bunga kacang
kacang
Pembentukan Pembentukan warna warna ini ini melibatkan melibatkan dua dua gen
gen
dominan, dominan, yaitu yaitu gen gen A A dan dan P. P. Tidak Tidak adanya adanya salah salah satu
satu
gen gen dominan dominan itu itu menyebabkan menyebabkan tidak tidak terbentuknya
terbentuknya
warna warna ungu ungu sehingga sehingga bunga bunga berwarna berwarna putih.
putih.
PPeerrbbaannddininggaann k keetuturruunnaann = = 9 9 : :7 7. .
Peristiwa beberapa pasang gen yang bukan sealel
memengaruhi sifat tertentu.
Pembentukan sifat oleh lebih Pembentukan sifat oleh lebih d daarri i1 1 g geenn p poolilgigeenn
PPeerrbbaannddininggaann k keetuturruunnaann = = 1 155 : :1 1..
Peristiwa beberapa pasang gen yang bukan sealel
memengaruhi sifat tertentu.
24. 1
2
3
4
5
6
7
Tertutupnya ekspresi gen dominan apabila berdiri
sendiri.
DDipipaannddaanngg s seebbaaggaai ie eppisistatassisis r reesseessifif
CCoonntotohh: :w waarrnnaa b buunnggaa L Lininnnaarriaia m maarrooccccaannaa
PPeerrbbaannddininggaann k keetuturruunnaann = = 9 9 : :3 3 : :4 4
Tertutupnya ekspresi gen dominan apabila berdiri
sendiri.
MMuunnccuulnlnyyaa s sifiafat ta akkibibaat ti ninteterraakkssi id daarri ib beebbeerraappaa g geenn..
CCoonntotohh: :j ejennggggeerr/p/piaial la ayyaamm
Pial walnut Pial ercis Pial mawar Pial tunggal
25. 1
2
3
4
5
6
7
2. Tautan Gen (Gene Linked)
Gen-gen yang terangkai pada kromosom yang sama
Tokoh: Thomas Hunt Morgan
Contoh gen berangkai: penentu bentuk sayap dan
warna dada Drosophila melanogaster
K = sayap normal , k = sayap keriput
L = dada berwarna, l = dada polos
Jenis tautan gen
Terangkai sempurna berdekatan
Terangkai tidak sempurna jauh
26. 1
2
3
4
5
6
7
3. Pindah Silang (Crossing Over)
Peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan
kromatid kembarannya dari sepasang kromosom
homolog
Kromosom mulai memisah kromatid yang saling
menyilang terputus kiasma perpindahan gen
dari satu kromatid ke kromatid lainnya
Peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan
kromatid kembarannya dari sepasang kromosom
homolog
Kromosom mulai memisah kromatid yang saling
menyilang terputus kiasma perpindahan gen
dari satu kromatid ke kromatid lainnya
TTipipee p pininddaahh s silialanngg
Pindah Pindah silang
silang
tunggal
tunggal
Pindah Pindah silang
silang
ganda
ganda
Gamet tipe rekombinasi
rekombinasi dari parental
Gamet tipe rekombinasi
rekombinasi dari parental
27. 1
2
3
4
5
6
7
4. Determinasi Kelamin
JJeenniiss KKeellaammiinn
Faktor
lingkungan
FFaakktotorr g geenneetitkik Faktor
lingkungan
Ditentukan materi
genetik dalam
Ditentukan materi
genetik dalam
kromosom
kromosom
Jenis kelamin ditentukan
oleh kromosom kelamin
Jenis kelamin ditentukan
oleh kromosom kelamin
Yang paling
Yang paling
berpengaruh: suhu
berpengaruh: suhu
PPeenneenntutuaann j ejennisis k keelalamminin
29. 1
2
3
4
5
6
7
RRuummuuss k krroommoossoomm l alalalat tb buuaahh
BBeetitninaa: :3 3AAAAXXXX JJaanntatann: :3 3AAAAXXYY
Gagal berpisah (non-disjunction)
33AAXXXX d daann 3 3AA00
HHoommooggaammeett
33AAXX d daann 3 3AAYY
HHeeteterrooggaammeett
3AAXXX Betina super
3AAXXY Betina fertil (subur)
3AAX0 Jantan steril (mandul)
3AAY0 Letal (mati
3AAXXX Betina super
3AAXXY Betina fertil (subur)
3AAX0 Jantan steril (mandul)
3AAY0 Letal (mati
30. 1
2
3
4
5
6
7
Teori Keseimbangan Kelamin dari Teori Keseimbangan Kelamin dari C Caalvlvinin B Brirdidggeess
Jenis kelamin lalat buah ditentukan oleh hadirnya
kromosom X dan Y, serta perbandingan antara
kromosom X dan autosom
IINNDDEEKKSS KKEELLAAMMIINN
Jenis kelamin lalat buah ditentukan oleh hadirnya
kromosom X dan Y, serta perbandingan antara
kromosom X dan autosom
31. 1
2
3
4
5
6
7
22)) P Paaddaa M Maannuussiaia
4466 k krroommoossoomm: :2 222 p paassaanngg a auutotossoomm, ,1 1 p paassaanngg g goonnoossoomm
RRuummuuss k keelalamminin: :♀ ♀ 2 222 A AAAXXXX, ,♂ ♂ 2 222AAAAXXYY
Determinasi kelamin pada saat fertilisasi oleh sperma
Perempuan
Laki-Laki
... zigot mengandung
dua kromosom X dan
keturunannya
berjenis kelamin
perempuan
... zigot mengandung
satu kombinasi XY dan
keturunannya berjenis
kelamin laki-laki
Jika ovum
dibuahi oleh
sperma X ...
Tiap ovum
mengandung satu
kromosom X
Jika ovum
dibuahi oleh
sperma Y ...
Satu sel sperma
mengandung satu
kromosom X atau Y
32. 1
2
3
4
5
6
7
Tipe-Tipe Lain
Jenis Contoh Jantan Betina
X0 Belalang X0 XX
ZW Reptil ZZ ZW
Z0 Unggas ZZ Z0
33. 1
2
3
4
5
6
7
5. Rangkai Kelamin (Sex Linkage)
GGEENN
Terdapat di
dalam
kromosom
Terdapat di
dalam
kromosom
Sebagian
besar
terdapat di
kromosom
tubuh
Sebagian
besar
terdapat di
kromosom
tubuh
Gen yang ada
pada kromosom
Gen yang ada
pada kromosom
kelamin
kelamin
Gen terangkai
kelamin/rangkai
kelamin/tautan
Gen terangkai
kelamin/rangkai
kelamin/tautan
kelamin
kelamin
Gen terangkai
kromosom X atau Y
Gen terangkai
kromosom X atau Y
34. 1
2
3
4
5
6
7
Lalat buah
(Drosophilla melanogaster) Kucing
Gen penentu warna mata
Gen W dan w terangkai
pada kromosom X
W= mata merah
w = mata putih
Lalat liar: mata merah
Mutan: mata putih
Gen penentu
warna rambut
Terangkai pada
kromosom X
B: hitam
b: kuning
Bb: belang tiga
35. 1
2
3
4
5
6
7
Penyakit keturunan tidak dapat membedakan warna
Gen penyebab c (colourblind) terangkai pada
kromosom X
Lebih banyak diderita oleh laki-laki
Perempuan normal × laki-laki buta warna semua
keturunan normal
Perempuan buta warna × laki-laki normal anak laki-laki
semua buta warna, perempuan normal
36. 1
2
3
4
5
6
7
22)) HHeemmooffiilliiaa
PPeennyyaakkiti tk keetuturruunnaann d daarraahh s suukkaarr m meemmbbeekkuu
Ditentukan oleh gen h pada kromosom X, bersifat
letal pada perempuan
Perempuan carrier membawa sifat
diturunkan pada anak laki-laki
Ditentukan oleh gen h pada kromosom X, bersifat
letal pada perempuan
Perempuan carrier membawa sifat
diturunkan pada anak laki-laki
37. 1
2
3
4
5
6
7
2) Rangkai Kelamin ppaaddaa KKrroommoossoomm YY
Hipertrikosis pertumbuhan rambut yang berlebihan pada
bagian tubuh seseorang, misalnya pada telinga
38. 1
2
3
4
5
6
7
6. Gen Letal
Gen yang menyebabkan kematian pada individu yang
memilikinya
MMeennyyeebbaabbkkaann k keemmaatitaiann j ijkikaa d daalalamm k keeaaddaaaann h hoommoozzigigoott
Gen yang menyebabkan kematian pada individu yang
memilikinya
HHeeteterroozzigigoot t n noorrmmaal la atatauu s suubblelettaall
Karena Karena peran peran gen gen asli asli untuk untuk menumbuhkan menumbuhkan karakter
karakter
atau atau bagian bagian tubuh tubuh yang yang penting penting terganggu terganggu sehingga
sehingga
tidak tidak dapat dapat menjalankan menjalankan tugasnya tugasnya dengan dengan baik
baik
Letal dominan: Huntington’s Disease, brakidaktili, tikus
kuning, ayam redep (creeper)
Letal dominan: Huntington’s Disease, brakidaktili, tikus
kuning, ayam redep (creeper)
LLeetatal lr reesseessifi:f :a alblbininoo p paaddaa t atannaammaann j ajagguunngg
39. 1
2
3
4
5
6
7
Gen Letal Dominan
Ayam redep
(creeper)
Ayam redep
(creeper)
Gen Gen c c = = mengontrol mengontrol pertumbuhan pertumbuhan tulang
tulang
Gen Gen C C = = menghambat menghambat pertumbuhan pertumbuhan tulang
tulang
CC CC = = letal, letal, mati mati sewaktu sewaktu embrio
embrio
Cc Cc = = hidup, hidup, kaki kaki dan dan sayap sayap pendek pendek redep
redep
cc cc = = normal
normal
40. 1
2
3
4
5
6
7
TTiikkuuss KKuunniinngg
TTikikuuss n noorrmmaal:l :h hitiatamm/a/abbuu--aabbuu
PPeemmbbeenntutukkaann p pigigmmeenn h hitiatamm d daann a abbuu--aabbuu: :g geenn y y
GGeenn Y Y: :t itkikuuss m meemmbbeenntutukk w waarrnnaa k kuunniningg ( (yyeellloloww))
YYYY: :l eletatal,l ,Y Yyy: :h hididuupp ( (kkuunniningg)), ,y yyy: :n noorrmmaall
41. 1
2
3
4
5
6
7
GGeenn LLeettaall RReesseessiiff
Contoh: Albino pada tanaman jagung
Tidak terbentuknya klorofil
Tidak dapat melakukan fotosintesis
Mati setelah berkecambah
Sifat albino ditentukan oleh gen a ® genotipe
Aa normal daun kekuningan
42. 1
2
3
4
5
6
7
7. Alel Ganda
BBeebbeerraappaa g geenn y yaanngg m meemmiliilkiki ia alelel ll elebbihih d daarri is saatutu
CCoonntotohh: :g geenn y yaanngg m meenneenntutukkaann g goololonnggaann d daarraahh
SSisistetemm P Peennggggoololonnggaann D Daarraahh
AABBOO MMNN RRHHEESSUUSS
43. 1
2
3
4
5
6
7
SSiisstteemm AABBOO
Ditemukan oleh Karl Landsteiner pada tahun 1901
DDikikeennaal l4 4 m maaccaamm g goololonnggaann d daarraahh: :A A, ,B B, ,A ABB, ,d daann O O
DDitietenntutukkaann o olelehh a alelel lg gaannddaa I AIA, ,I BIB, ,d daann i i
Gen i resesif terhadap gen IA dan IB ® gen IA dan IB
tidak bersifat dominan satu sama lain
Gen i resesif terhadap gen IA dan IB ® gen IA dan IB
tidak bersifat dominan satu sama lain
Gen IA menyandikan antigen A, gen IB menyandikan
antigen B
Gen IA menyandikan antigen A, gen IB menyandikan
antigen B
GGeennootitpipee
44. 1
2
3
4
5
6
7
Persilangan antara laki-laki yang bergolongan darah AB
dan perempuan bergolongan darah B
45. 1
2
3
4
5
6
7
SSiisstteemm MMNN
Ditemukan oleh K. Landsteiner dan P. Levine pada tahun 1927
Berdasarkan adanya antigen M dan antigen N dalam
eritrosit
Berdasarkan adanya antigen M dan antigen N dalam
eritrosit
Antigen Antigen M M dibawa dibawa oleh oleh gen gen LM LM dan dan antigen antigen N N dibawa
dibawa
oleh oleh gen gen LN
LN
Gen LM dan gen LN alel kodominan memberikan
pengaruh yang sama
Gen LM dan gen LN alel kodominan memberikan
pengaruh yang sama
Pembagian golongan darah berdasarkan sistem MN:
M, MN, dan N
Pembagian golongan darah berdasarkan sistem MN:
M, MN, dan N
Serum/Serum/plasma plasma darah darah tidak tidak mengandung mengandung antibodi antibodi M
M
maupun maupun N N tidak tidak digunakan digunakan sebagai sebagai dasar dasar transfusi
transfusi
46. 1
2
3
4
5
6
7
Seorang laki-laki yang bergolongan darah MN
menikah dengan perempuan bergolongan darah N
47. 1
2
3
4
5
6
7
SSSSiiisissstttteeeemmmm R RRRhhhheeeessssuuuussss
Ditemukan pada tahun 1940 oleh K. Landsteiner dan A. S. Wiener
Rhesus Rhesus sejenis sejenis kera kera di di India India yang yang banyak banyak dipakai dipakai untuk
untuk
penyelidikan penyelidikan darah darah manusia
manusia
DDididaassaarrkkaann p paaddaa a addaannyyaa a annttigigeenn R Rhh p paaddaa e erritirtroossitit
Memiliki arti penting dalam transfusi darah penggumpalan
eritrosit resipien jika antigen Rh bertemu dengan antigen rh
Memiliki arti penting dalam transfusi darah penggumpalan
eritrosit resipien jika antigen Rh bertemu dengan antigen rh
48. 1
2
3
4
5
6
7
D. Kelainan BBaawwaaaann ppaaddaa MMaannuussiiaa
1. Kelainan bawaan karena kelainan gen
ALBINO
Kelainan yang ditandai tubuh tidak
mampu membentuk pigmen melanin ®
kulit dan tubuh berwarna putih
Kelainan yang ditandai tubuh tidak
mampu membentuk pigmen melanin ®
kulit dan tubuh berwarna putih
Normal: gen A, genotipe AA atau Aa
Albino: gen a, genotipe aa
Normal: gen A, genotipe AA atau Aa
Albino: gen a, genotipe aa
50. 1
2
3
4
5
6
7
DDiiaabbeetteess MMeelllliittuuss
((KKeenncciinngg MMaanniiss))
Penyakit Penyakit metabolisme metabolisme pada pada tubuh tubuh manusia manusia yang yang ditandai
ditandai
dengan dengan tubuh tubuh yang yang tidak tidak mampu mampu mengubah mengubah glukosa glukosa menjadi
menjadi
glikogen glikogen karena karena pankreas pankreas kurang kurang atau atau tidak tidak mampu
mampu
menghasilkan menghasilkan insulin
insulin
Kelebihan glukosa pada darah dibuang melalui urine
urine mengandung glukosa
Kelebihan glukosa pada darah dibuang melalui urine
urine mengandung glukosa
Ditentukan Ditentukan oleh oleh gen gen d d ♀ ♀ normal normal + + ♂ ♂ diabetes diabetes
keturunan keturunan semua semua normal normal tapi tapi carrier
carrier
51. 1
2
3
4
5
6
7
TThhaallaasssseemmiiaa
Ditandai dengan sel-sel darah merah yang mudah sekali
mengalami hemolisis (pecah)
Bentuk eritrosit tidak teratur, mengandung sedikit hemo-globin
Ditandai dengan sel-sel darah merah yang mudah sekali
mengalami hemolisis (pecah)
Bentuk eritrosit tidak teratur, mengandung sedikit hemo-globin
penderita akan mengalami anemia
penderita akan mengalami anemia
DDibibaaggi im meennjajaddi i2 2 j ejennisis::
TThhaalalasssseemmiaia mmaayyoorr
TThhaalalasssseemmiaia mmininoorr
MMaatit is seewwaakktutu m maassihih b baayyii
TTrraannssfufussi id daarraahh r ruutitnin
Disebabkan oleh gen Th genotipe Thth talasemia
minor thth normal
Disebabkan oleh gen Th genotipe Thth talasemia
minor thth normal
Laki-laki menderita talasemia minor menikah dengan
perempuan sesama penderita talasemia minor, perbanding-an
Laki-laki menderita talasemia minor menikah dengan
perempuan sesama penderita talasemia minor, perbanding-an
keturunannya = talasemia minor : normal 2 : 1
keturunannya = talasemia minor : normal 2 : 1
53. 1
2
3
4
5
6
7
22.. KKeellaaiinnaann BBaawwaaaann KKaarreennaa KKeettiiddaakknnoorrmmaallaann
JJuummllaahh KKrroommoossoomm
MMAANNUUSSIAIA 4466 k krroommoossoomm
22 pasang
autosom
22 pasang
autosom
1 pasang
gonosom
1 pasang
gonosom
Laki-laki:
XY 22AAXY
Perempuan:
XX 22AAXX
Laki-laki:
XY 22AAXY
Perempuan:
XX 22AAXX
Kelebihan jumlah
Kelebihan jumlah
kromosom
kromosom
KELAINAN
Sindrom Turner, sindrom Klinefelter, laki-laki super,
Sindrom Turner, sindrom Klinefelter, laki-laki super,
perempuan super, dan sindrom Down
perempuan super, dan sindrom Down
54. 1
2
3
4
5
6
7
Cara menghindari PPeennyyaakkiitt KKeettuurruunnaann
1. Menghindari perkawinan antarkeluarga dekat.
2. Menghindari perkawinan dengan orang yang memiliki kelainan
mental.
3. Melakukan pemeriksaan tentang asal-usul kesehatan pasang-an
sebelum melangsungkan pernikahan.
4. Memahami dan memasyarakatkan prinsip-prinsip genetika di
kalangan muda.
55. 1
2
3
4
5
6
7
OOrrggaannisismmee
MMeenngguunntutunnggkkaann
CCiriri-i-cciririi
Kurang
Kurang
Menguntungkan
Menguntungkan
Ditentukan faktor
Ditentukan faktor TTididaakk d dikikeehheennddaakkii
genetik
genetik
Perbaikan kondisi
Perbaikan kondisi
genetik
genetik
Organisme dengan
sifat-sifat unggul BIBIT UNGGUL
PEMULIAAN Organisme dengan
sifat-sifat unggul
56. 1
2
3
4
5
6
7
11.. SSeelleekkssii
Kegiatan pemilihan organisme yang sesuai dengan keingin-an
Kegiatan pemilihan organisme yang sesuai dengan keingin-an
manusia.
manusia.
Hasil seleksi organisme yang memiliki sifat-sifat yang
menguntungkan.
Hasil seleksi organisme yang memiliki sifat-sifat yang
menguntungkan.
Seleksi Seleksi tanaman tanaman pangan pangan berproduksi berproduksi tinggi, tinggi, berumur
berumur
pendek, pendek, dan dan tahan tahan terhadap terhadap hama.
hama.
22.. PPeerrssiillaannggaann
Usaha mengawinkan dua galur yang berbeda, tetapi masih
dalam satu spesies.
Untuk mendapat galur baru yang memiliki sifat-sifat
gabungan unggul yang diperoleh dari galur yang
disilangkan.
Usaha mengawinkan dua galur yang berbeda, tetapi masih
dalam satu spesies.
Untuk mendapat galur baru yang memiliki sifat-sifat
gabungan unggul yang diperoleh dari galur yang
disilangkan.
57. 1
2
3
4
5
6
7
3. Mutasi
Perubahan Perubahan materi materi genetik, genetik, baik baik pada pada tingkat tingkat DNA
DNA
maupun maupun pada pada tingkat tingkat kromosom.
kromosom.
Yang mengalami mutasi mutan, yang menyebabkan
mutasi mutagen.
Yang mengalami mutasi mutan, yang menyebabkan
mutasi mutagen.
Mutagen: Mutagen: radiasi radiasi ((UV, UV, gama, gama, sinar-sinar-X) X) atau atau senyawa
senyawa
kimia kimia ((etil etil metana metana sulfonat, sulfonat, dietil dietil sulfat, sulfat, dan dan bromourasil).
bromourasil).
Semangka tanpa biji hasil
mutasi
58. 1
2
3
4
5
6
7
44.. RReekkaayyaassaa GGeenneettiikk
Teknologi perbaikan mutu genetik dengan menyisip-kan
Teknologi perbaikan mutu genetik dengan menyisip-kan
gen tertentu dari suatu organisme ke dalam sel
gen tertentu dari suatu organisme ke dalam sel
organisme lain.
CCoonnttoohh::
organisme lain.
Sepotong Sepotong gen gen bakteri bakteri disisipkan disisipkan ke ke dalam dalam sel
sel
tanaman tanaman atau atau sepotong sepotong gen gen hewan hewan disisipkan
disisipkan
ke ke dalam dalam sel sel bakteri.
bakteri.
Tanaman Tanaman kapas kapas disisipi disisipi gen gen bakteri bakteri Bacillus
Bacillus
thuringiensis thuringiensis tahan tahan terhadap terhadap serangan serangan ha-ma
ha-ma
ulat ulat grayak.
grayak.
Dihasilkannya bakteri yang mampu menghasil-kan
Dihasilkannya bakteri yang mampu menghasil-kan
hormon insulin karena telah disisipi gen
hormon insulin karena telah disisipi gen
insulin dari manusia.
insulin dari manusia.