SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Sumber: www.midas-cichlid 
Pewaris 
an Sifat 4
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Pewarisan Sifat 
Peran Pembelahan Sel 
dalam Pewarisan Sifat 
Pola-Pola 
Hereditas 
Pewarisan Sifat 
menurut Mendel 
Kelainan Bawaan 
pada Manusia 
Perbaikan Mutu 
Genetik 
Mitosis Meiosis 
Hukum 
Mendel I 
Hukum 
Mendel II 
Penyimpangan Semu 
Hukum Mendel 
Tautan 
Gen 
Pindah 
Silang 
Determinasi 
Kelamin 
Rangkai 
Kelamin 
Gen 
Letal 
Alel 
Ganda 
Kelainan 
pada Gen 
Kelainan 
Jumlah Kromosom 
Seleksi Persilangan Mutasi Kloning Gen 
meliputi 
tercantum dalam 
meliputi meliputi meliputi
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
PPeewwaarriissaann SSiiffaatt 
AA.. PPeerraann MMiittoossiiss ddaann MMeeiissoossiiss ddaallaamm PPeewwaarriissaann SSiiffaatt 
BB.. PPeewwaarriissaann SSiiffaatt mmeennuurruutt MMeennddeell 
CC.. PPoollaa--PPoollaa HHeerreeddiittaass 
DD.. KKeellaaiinnaann BBaawwaaaann ppaaddaa MMaannuussiiaa 
EE.. PPeerrbbaaiikkaann MMuuttuu GGeenneettiikk
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
A.Peran Mitosis dan Meiosis dalam 
Pewarisan Sifat 
Pembelahan Pembelahan yang yang menghasilkan menghasilkan dua dua sel sel anak anak dengan dengan jumlah 
jumlah 
kromosom kromosom sel sel anak anak sama sama dengan dengan jumlah jumlah kromosom kromosom sel sel induk 
induk 
Berfungsi Berfungsi untuk untuk pertumbuhan, pertumbuhan, mengganti mengganti sel-sel-sel sel yang yang rusak, rusak, dan 
dan 
mempertahankan mempertahankan jumlah jumlah kromosom 
kromosom 
Hanya terjadi pada Hanya terjadi pada s seel-ls-seel le euukkaariroiotata 
Jaringan meristem, misalnya ujung akar 
dan pucuk batang 
TTuummbbuuhhaann Jaringan meristem, misalnya ujung akar 
dan pucuk batang 
Semua sel tubuh (somatis), kecuali sel-sel 
kelamin (gamet) 
HHeewwaann Semua sel tubuh (somatis), kecuali sel-sel 
kelamin (gamet) 
Pembelahan Pembelahan mitosis 
mitosis 
terdiri terdiri atas atas 4 4 tahap: 
tahap: 
PProrofafassee MMeetatafafassee AAnnaafafassee TTeelolofafassee
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Sentrosom  replikasi  2 sentrosom  masing-masing 
PPRROOFFAASSEE Sentrosom  replikasi  2 sentrosom  masing-masing 
ke kutub inti sel berlawanan  mikrotubulus 
ke kutub inti sel berlawanan  mikrotubulus 
mulai terlihat  benang gelendong (spindel) pada 
hewan tiap sentrosom punya sentriol  kromosom 
jelas  nukleolus dan membran inti menghilang. 
mulai terlihat  benang gelendong (spindel) pada 
hewan tiap sentrosom punya sentriol  kromosom 
jelas  nukleolus dan membran inti menghilang. 
Kromatid  ke bidang ekuator (bagian tengah inti 
sel)  terbentuk lempeng metafase  sentromer  
2 kinetokor  dihubungkan satu sentrosom. 
MMEETTAAFFAASSEE Kromatid  ke bidang ekuator (bagian tengah inti 
sel)  terbentuk lempeng metafase  sentromer  
2 kinetokor  dihubungkan satu sentrosom. 
Kromatid memisahkan diri  setiap kromosom 
membentuk sentromer  kromosom ditarik kinetokor 
 terpisah  bergerak ke kutub berlawanan  
sitokenesis mulai terjadi. 
AANNAAFFAASSEE Kromatid memisahkan diri  setiap kromosom 
membentuk sentromer  kromosom ditarik kinetokor 
 terpisah  bergerak ke kutub berlawanan  
sitokenesis mulai terjadi. 
Kromosom sampai di kutub berlawanan  benang 
gelendong tidak terlihat  kromosom panjang, tipis, 
tidak terlihat jelas  kromatin  membran inti 
terbentuk  sitokinesis lengkap  2 sel anak 
identik. 
TTEELLOOFFAASSEE Kromosom sampai di kutub berlawanan  benang 
gelendong tidak terlihat  kromosom panjang, tipis, 
tidak terlihat jelas  kromatin  membran inti 
terbentuk  sitokinesis lengkap  2 sel anak 
identik.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Pembelahan mitosis pada sel hewan 
Interfase 
Profase 
Metafase 
Anafase 
• Interfase merupakan tahap istirahat di 
antara dua pembelahan sel dan 
merupakan tahap terlama dalam siklus 
sel. 
• Sel melaksanakan fungsinya seperti 
biasa, tumbuh dan berkembang 
menjadi sel matang. 
Telofase 
Interfase
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Siklus Sel
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Terjadi pada se Terjadi pada sel-ls-seel lk keelalamminin ( g(gaammeet)t )  s sppeermrmaa d daann o ovvuumm.. 
Tujuan  menjaga agar keturunan hasil reproduksi seksual tetap 
memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. 
Tujuan  menjaga agar keturunan hasil reproduksi seksual tetap 
memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. 
Pengurangan jumlah kromosom induk  
PEMBELAHAN REDUKSI. 
Dihasilkan 4 sel anak  mengandung setengah jumlah kromosom 
sel induk. 
DDuuaa k kaalil ip peeriroioddee p peemmbbeelalahhaann.. 
Dihasilkan 4 sel anak  mengandung setengah jumlah kromosom 
sel induk. 
Meiosis I  reduksi kromosom induk. 
Meiosis II  pemisahan kromosom. 
Antara meiosis I dan II  periode pendek  
interkinesis.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Pembelahan Meiosis ppaaddaa SSeell HHeewwaann 
Interfase I 
Profase I 
Metafase I 
Anafase I 
Telofase I 
Interfase II 
Telofase II 
Anafase II 
Metafase II 
Profase II
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
PROFASE I Kromosom  memendek dan menebal  2 
Kromosom  memendek dan menebal  2 
kromosom homolog saling berdekatan  benang 
gelendong terbentuk  perlekatan antarkromatid 
 kiasma  pertukaran segmen kromatid  
pindah silang. 
kromosom homolog saling berdekatan  benang 
gelendong terbentuk  perlekatan antarkromatid 
 kiasma  pertukaran segmen kromatid  
pindah silang. 
METAFASE I Kromosom homolog berjajar berhadapan  
Kromosom homolog berjajar berhadapan  
menempatkan diri pada bidang ekuator 
menempatkan diri pada bidang ekuator 
Kromosom homolog  memisahkan diri dari 
pasangan homolog  bergerak ke arah kutub 
berlawanan 
ANAFASE I Kromosom homolog  memisahkan diri dari 
pasangan homolog  bergerak ke arah kutub 
berlawanan 
Sitokenesis  2 sel anak  setengah jumlah 
kromosom sel induk  membran inti mulai 
terbentuk  2 kromatid identik 
TELOFASE I Sitokenesis  2 sel anak  setengah jumlah 
kromosom sel induk  membran inti mulai 
terbentuk  2 kromatid identik
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
PROFASE 2 
Kromosom memendek dan menebal  mudah 
diamati  benang-benang gelendong pada 
masing-masing kutub 
Kromosom memendek dan menebal  mudah 
diamati  benang-benang gelendong pada 
masing-masing kutub 
Kromosom pada bidang ekuator  sentromer 
membelah  pasangan kromatid memisahkan diri 
 membran inti tidak terlihat 
METAFASE 2 Kromosom pada bidang ekuator  sentromer 
membelah  pasangan kromatid memisahkan diri 
 membran inti tidak terlihat 
ANAFASE 2 Kromosom dengan 1 kromatid  memisahkan diri 
Kromosom dengan 1 kromatid  memisahkan diri 
 bergerak ke arah kutub berlawanan 
 bergerak ke arah kutub berlawanan 
TELOFASE 2 TTiaiapp s seel l  2 2 s seel la annaakk h haapploloidid
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
B. Pewarisan SSiiffaatt MMeennuurruutt MMeennddeell 
Gregor Johann Mendel (1822-1884)  Bapak Genetika 
Meletakkan dasar-dasar ilmu genetika  percobaan 
menggunakan kacang kapri/ercis (Pisum sativum). 
Meletakkan dasar-dasar ilmu genetika  percobaan 
menggunakan kacang kapri/ercis (Pisum sativum). 
Siklus hidup tidak lama 
Mudah disilangkan 
Memiliki bunga sempurna 
ALASAN HUKUM MENDEL I: Segregasi/pemisahan gen-gen secara bebas/ 
Memiliki 7 sifat beda yang mencolok 
HUKUM MENDEL I: Segregasi/pemisahan gen-gen secara bebas/ 
segregation of allelic genes  Tiap organisme memiliki 2 alel untuk 
setiap sifat  alel memisah selama pembentukan gamet  setiap gamet 
memiliki satu alel untuk satu sifat  persilangan monohibrid. 
segregation of allelic genes  Tiap organisme memiliki 2 alel untuk 
setiap sifat  alel memisah selama pembentukan gamet  setiap gamet 
memiliki satu alel untuk satu sifat  persilangan monohibrid. 
HUKUM MENDEL II: Asortasi/pengelompokan gen-gen secara bebas 
 Gen-gen yang sealel memisah secara bebas ketika pembelahan meiosis 
pada waktu pembentukan gamet  persilangan dihibrid atau lebih. 
HUKUM MENDEL II: Asortasi/pengelompokan gen-gen secara bebas 
 Gen-gen yang sealel memisah secara bebas ketika pembelahan meiosis 
pada waktu pembentukan gamet  persilangan dihibrid atau lebih.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Sifat-sifat kacang kapri yang dipelajari Mendel 
a. Letak bunga 
b. Bentuk polong 
c. Bentuk biji 
d. Warna polong 
hijau kuning 
e. Warna biji 
f. Warna testa (kulit biji) 
terminal aksial 
rata berlekuk 
bulat keriput 
hijau kuning 
Abu-abu putih
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Mendel: Mendel: Tanaman Tanaman kapri kapri galur galur murni murni berbatang berbatang tinggi tinggi >< 
>< 
tanaman tanaman galur galur murni murni batang batang rendah. 
rendah. 
FF  semua semua berbatang berbatang tinggi tinggi   disilangkan sesamanya 1 disilangkan sesamanya   FF1 2 
2 
  tinggi tinggi : : rendah rendah = = 3 3 :1 
:1 
Persilangan dominansi penuh  Batang tinggi TT 
(homozigot dominan) >< batang rendah tt (homozigot 
resesif)  F1  Tt (heterozigot)  batang tinggi karena 
T dominan terhadap t 
Persilangan dominansi penuh  Batang tinggi TT 
(homozigot dominan) >< batang rendah tt (homozigot 
resesif)  F1  Tt (heterozigot)  batang tinggi karena 
T dominan terhadap t 
F1 membentuk gamet  T dan t  saat pembentukan 
gamet  kedua alel (T dan t) mengalami segregasi  
HUKUM SEGREGASI / PEMISAHAN 
F1 membentuk gamet  T dan t  saat pembentukan 
gamet  kedua alel (T dan t) mengalami segregasi  
HUKUM SEGREGASI / PEMISAHAN 
Jika F1 disilangkan sesamanya  genotipe yang 
terbentuk  TT, Tt, Tt, dan tt  fenotipe: 3 tanaman 
berbatang tinggi dan 1 tanaman berbatang rendah 
Jika F1 disilangkan sesamanya  genotipe yang 
terbentuk  TT, Tt, Tt, dan tt  fenotipe: 3 tanaman 
berbatang tinggi dan 1 tanaman berbatang rendah
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Salah satu persilangan yang dilakukan oleh Mendel
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
PPeerrssilialannggaann 
Sifat anakan tidak sama 
dengan salah satu induk 
Sifat anakan tidak sama 
dengan salah satu induk 
Gabungan/campuran 
dari kedua induknya 
Gabungan/campuran 
dari kedua induknya 
Pengaruh masing-masing 
Pengaruh masing-masing 
induk kuat 
induk kuat 
PERSILANGAN 
SEMIDOMINAN/ 
INTERMEDIET 
PERSILANGAN 
SEMIDOMINAN/ 
INTERMEDIET 
M 
M 
M M 
m 
m 
M m 
M m m m
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Persilangan organisme yang memiliki Persilangan organisme yang memiliki d duuaa s sifiafat tb beeddaa 
Contoh yang dilakukan Mendel : 
Kapri galur murni biji bulat warna kuning (BBKK) >< kapri 
galur murni biji keriput warna hijau (bbkk). Bulat dominan 
terhadap keriput, kuning dominan terhadap hijau. 
Contoh yang dilakukan Mendel : 
Kapri galur murni biji bulat warna kuning (BBKK) >< kapri 
galur murni biji keriput warna hijau (bbkk). Bulat dominan 
terhadap keriput, kuning dominan terhadap hijau. 
F F® ® semua semua berbiji berbiji bulat bulat dan berwarna 1 dan berwarna kuning kuning (BbKk) 
(BbKk) 1 FFdisilangkan disilangkan sesamanya sesamanya ® FF® 4 4 kombinasi fenotipe 
1 kombinasi fenotipe 
1 ® 2 2 ® ® ® bulat bulat kuning, kuning, bulat bulat hijau, hijau, keriput keriput kuning, kuning, keriput keriput hijau hijau ® 
® 
9 9 : : 3 3 : : 3 3 :1 :1 ® ® Pengelompokan Pengelompokan 2 2 pasang pasang gen gen secara 
secara 
bebas bebas ® ® HUKUM HUKUM MENDEL MENDEL II 
II 
BB m meennggeelolommppookk d deennggaann K K   g gaammeett B BKK 
BB m meennggeelolommppookk d deennggaann k k   g gaammeett B Bkk 
bb m meennggeelolommppookk d deennggaann K K   g gaammeett b bKK 
bb m meennggeelolommppookk d deennggaann k k   g gaammeett b bkk
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
CONTOH PERSILANGAN DIHIBRID
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Persilangan organisme yang memiliki Persilangan organisme yang memiliki t itgigaa s sifiafat tb beeddaa.. 
Contoh: Tanaman kapri galur murni berbatang tinggi, berbiji 
bulat, dan warna biji kuning (TTBBKK) >< galur murni 
berbatang rendah, berbiji keriput, dan warna biji hijau (ttbbkk). 
Batang tinggi dominan terhadap batang rendah, biji bulat 
dominan terhadap biji keriput, biji kuning dominan terhadap 
biji hijau. 
Contoh: Tanaman kapri galur murni berbatang tinggi, berbiji 
bulat, dan warna biji kuning (TTBBKK) >< galur murni 
berbatang rendah, berbiji keriput, dan warna biji hijau (ttbbkk). 
Batang tinggi dominan terhadap batang rendah, biji bulat 
dominan terhadap biji keriput, biji kuning dominan terhadap 
biji hijau. 
F1 ® semua tanaman berbatang tinggi, biji bulat, warna biji 
kuning (TtBbKk). 
F1 ® semua tanaman berbatang tinggi, biji bulat, warna biji 
kuning (TtBbKk). 
F1 disilangkan sesamanya ® F2 ® 8 kombinasi fenotipe 
® 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1. 
F1 disilangkan sesamanya ® F2 ® 8 kombinasi fenotipe 
® 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
d. Back Cross dan Test Cross 
Back cross/perkawinan balik merupakan perkawinan 
antara F1 dan induk jantan atau betina. 
Back cross membuktikan bahwa individu yang memiliki 
fenotipe sama dapat memiliki genotipe yang berbeda. 
Back cross/perkawinan balik merupakan perkawinan 
antara F1 dan induk jantan atau betina. 
Back cross membuktikan bahwa individu yang memiliki 
fenotipe sama dapat memiliki genotipe yang berbeda. 
Test cross atau uji silang adalah perkawinan antara F1 
dan individu homozigot resesif. 
Test cross atau uji silang adalah perkawinan antara F1 
dan individu homozigot resesif. 
Test Test cross cross digunakan digunakan untuk untuk menguji menguji kemurnian kemurnian suatu 
suatu 
galur. 
galur.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
CCOONNTTOOHH BBAACCKK CCRROOSSSS 
CCOONNTTOOHH TTEESSTT CCRROOSSSS
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
CC.. PPoollaa--PPoollaa HHeerreeddiittaass 
1. Penyimpangan semu hukum Mendel 
EEPPIISSTTAASSIISS 
Peristiwa suatu gen 
Peristiwa suatu gen 
mengalahkan ekspresi gen lain 
mengalahkan ekspresi gen lain 
yang bukan alelnya 
yang bukan alelnya 
Epistasis dominan Contoh: warna umbi lapis pada bawang  
Peristiwa suatu gen dikalahkan 
oleh ekspresi gen lain yang 
HHIIPPOOSSTTAASSIISS Peristiwa suatu gen dikalahkan 
oleh ekspresi gen lain yang 
bukan alelnya 
bukan alelnya 
12 : 3 : 1 
Epistasis resesif Contoh: warna rambut tikus  9 : 3 : 4
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
bb.. GGeenn--ggeenn KKoommpplleemmeenntteerr 
Gen-Gen-gen gen yang yang saling saling berinteraksi berinteraksi untuk untuk memunculkan 
memunculkan 
fenotipe fenotipe tertentu. 
tertentu. 
Contoh: Contoh: warna warna ungu ungu pada pada bunga bunga kacang 
kacang 
Pembentukan Pembentukan warna warna ini ini melibatkan melibatkan dua dua gen 
gen 
dominan, dominan, yaitu yaitu gen gen A A dan dan P. P. Tidak Tidak adanya adanya salah salah satu 
satu 
gen gen dominan dominan itu itu menyebabkan menyebabkan tidak tidak terbentuknya 
terbentuknya 
warna warna ungu ungu sehingga sehingga bunga bunga berwarna berwarna putih. 
putih. 
PPeerrbbaannddininggaann k keetuturruunnaann = = 9 9 : :7 7. . 
Peristiwa beberapa pasang gen yang bukan sealel 
memengaruhi sifat tertentu. 
Pembentukan sifat oleh lebih Pembentukan sifat oleh lebih d daarri i1 1 g geenn   p poolilgigeenn 
PPeerrbbaannddininggaann k keetuturruunnaann = = 1 155 : :1 1.. 
Peristiwa beberapa pasang gen yang bukan sealel 
memengaruhi sifat tertentu.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Tertutupnya ekspresi gen dominan apabila berdiri 
sendiri. 
DDipipaannddaanngg s seebbaaggaai ie eppisistatassisis r reesseessifif 
CCoonntotohh: :w waarrnnaa b buunnggaa L Lininnnaarriaia m maarrooccccaannaa 
PPeerrbbaannddininggaann k keetuturruunnaann = = 9 9 : :3 3 : :4 4 
Tertutupnya ekspresi gen dominan apabila berdiri 
sendiri. 
MMuunnccuulnlnyyaa s sifiafat ta akkibibaat ti ninteterraakkssi id daarri ib beebbeerraappaa g geenn.. 
CCoonntotohh: :j ejennggggeerr/p/piaial la ayyaamm 
Pial walnut Pial ercis Pial mawar Pial tunggal
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
2. Tautan Gen (Gene Linked) 
Gen-gen yang terangkai pada kromosom yang sama 
Tokoh: Thomas Hunt Morgan 
Contoh gen berangkai: penentu bentuk sayap dan 
warna dada Drosophila melanogaster 
K = sayap normal , k = sayap keriput 
L = dada berwarna, l = dada polos 
Jenis tautan gen 
Terangkai sempurna  berdekatan 
Terangkai tidak sempurna  jauh
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
3. Pindah Silang (Crossing Over) 
Peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan 
kromatid kembarannya dari sepasang kromosom 
homolog 
Kromosom mulai memisah  kromatid yang saling 
menyilang terputus  kiasma  perpindahan gen 
dari satu kromatid ke kromatid lainnya 
Peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan 
kromatid kembarannya dari sepasang kromosom 
homolog 
Kromosom mulai memisah  kromatid yang saling 
menyilang terputus  kiasma  perpindahan gen 
dari satu kromatid ke kromatid lainnya 
TTipipee p pininddaahh s silialanngg 
Pindah Pindah silang 
silang 
tunggal 
tunggal 
Pindah Pindah silang 
silang 
ganda 
ganda 
Gamet tipe rekombinasi  
rekombinasi dari parental 
Gamet tipe rekombinasi  
rekombinasi dari parental
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
4. Determinasi Kelamin 
JJeenniiss KKeellaammiinn 
Faktor 
lingkungan 
FFaakktotorr g geenneetitkik Faktor 
lingkungan 
Ditentukan materi 
genetik dalam 
Ditentukan materi 
genetik dalam 
kromosom 
kromosom 
Jenis kelamin ditentukan 
oleh kromosom kelamin 
Jenis kelamin ditentukan 
oleh kromosom kelamin 
Yang paling 
Yang paling 
berpengaruh: suhu 
berpengaruh: suhu 
PPeenneenntutuaann j ejennisis k keelalamminin
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
TTiippee XXYY 
11)) PPaaddaa S Seerraannggggaa 
CCoonntotohh: :l alalalat tb buuaahh ( (DDrroossoopphhilillala m meelalannooggaassteterr)) 
4 pasang kromosom: 3 kromosom tubuh + 1 kromosom kelamin
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
RRuummuuss k krroommoossoomm l alalalat tb buuaahh 
BBeetitninaa: :3 3AAAAXXXX JJaanntatann: :3 3AAAAXXYY 
Gagal berpisah (non-disjunction) 
33AAXXXX d daann 3 3AA00 
HHoommooggaammeett 
33AAXX d daann 3 3AAYY 
HHeeteterrooggaammeett 
3AAXXX Betina super 
3AAXXY Betina fertil (subur) 
3AAX0 Jantan steril (mandul) 
3AAY0 Letal (mati 
3AAXXX Betina super 
3AAXXY Betina fertil (subur) 
3AAX0 Jantan steril (mandul) 
3AAY0 Letal (mati
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Teori Keseimbangan Kelamin dari Teori Keseimbangan Kelamin dari C Caalvlvinin B Brirdidggeess 
Jenis kelamin lalat buah ditentukan oleh hadirnya 
kromosom X dan Y, serta perbandingan antara 
kromosom X dan autosom 
IINNDDEEKKSS KKEELLAAMMIINN 
Jenis kelamin lalat buah ditentukan oleh hadirnya 
kromosom X dan Y, serta perbandingan antara 
kromosom X dan autosom
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
22)) P Paaddaa M Maannuussiaia 
4466 k krroommoossoomm: :2 222 p paassaanngg a auutotossoomm, ,1 1 p paassaanngg g goonnoossoomm 
RRuummuuss k keelalamminin: :♀ ♀   2 222 A AAAXXXX, ,♂ ♂   2 222AAAAXXYY 
Determinasi kelamin pada saat fertilisasi oleh sperma 
Perempuan 
Laki-Laki 
... zigot mengandung 
dua kromosom X dan 
keturunannya 
berjenis kelamin 
perempuan 
... zigot mengandung 
satu kombinasi XY dan 
keturunannya berjenis 
kelamin laki-laki 
Jika ovum 
dibuahi oleh 
sperma X ... 
Tiap ovum 
mengandung satu 
kromosom X 
Jika ovum 
dibuahi oleh 
sperma Y ... 
Satu sel sperma 
mengandung satu 
kromosom X atau Y
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Tipe-Tipe Lain 
Jenis Contoh Jantan Betina 
X0 Belalang X0 XX 
ZW Reptil ZZ ZW 
Z0 Unggas ZZ Z0
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
5. Rangkai Kelamin (Sex Linkage) 
GGEENN 
Terdapat di 
dalam 
kromosom 
Terdapat di 
dalam 
kromosom 
Sebagian 
besar 
terdapat di 
kromosom 
tubuh 
Sebagian 
besar 
terdapat di 
kromosom 
tubuh 
Gen yang ada 
pada kromosom 
Gen yang ada 
pada kromosom 
kelamin 
kelamin 
Gen terangkai 
kelamin/rangkai 
kelamin/tautan 
Gen terangkai 
kelamin/rangkai 
kelamin/tautan 
kelamin 
kelamin 
Gen terangkai 
kromosom X atau Y 
Gen terangkai 
kromosom X atau Y
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Lalat buah 
(Drosophilla melanogaster) Kucing 
Gen penentu warna mata 
Gen W dan w terangkai 
pada kromosom X 
W= mata merah 
w = mata putih 
Lalat liar: mata merah 
Mutan: mata putih 
Gen penentu 
warna rambut 
Terangkai pada 
kromosom X 
B: hitam 
b: kuning 
Bb: belang tiga
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Penyakit keturunan  tidak dapat membedakan warna 
Gen penyebab  c (colourblind)  terangkai pada 
kromosom X 
Lebih banyak diderita oleh laki-laki 
Perempuan normal × laki-laki buta warna  semua 
keturunan normal 
Perempuan buta warna × laki-laki normal  anak laki-laki 
semua buta warna, perempuan normal
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
22)) HHeemmooffiilliiaa 
PPeennyyaakkiti tk keetuturruunnaann   d daarraahh s suukkaarr m meemmbbeekkuu 
Ditentukan oleh gen h pada kromosom X, bersifat 
letal pada perempuan 
Perempuan  carrier  membawa sifat  
diturunkan pada anak laki-laki 
Ditentukan oleh gen h pada kromosom X, bersifat 
letal pada perempuan 
Perempuan  carrier  membawa sifat  
diturunkan pada anak laki-laki
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
2) Rangkai Kelamin ppaaddaa KKrroommoossoomm YY 
Hipertrikosis  pertumbuhan rambut yang berlebihan pada 
bagian tubuh seseorang, misalnya pada telinga
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
6. Gen Letal 
Gen yang menyebabkan kematian pada individu yang 
memilikinya 
MMeennyyeebbaabbkkaann k keemmaatitaiann j ijkikaa d daalalamm k keeaaddaaaann h hoommoozzigigoott 
Gen yang menyebabkan kematian pada individu yang 
memilikinya 
HHeeteterroozzigigoot t  n noorrmmaal la atatauu s suubblelettaall 
Karena Karena peran peran gen gen asli asli untuk untuk menumbuhkan menumbuhkan karakter 
karakter 
atau atau bagian bagian tubuh tubuh yang yang penting penting terganggu terganggu sehingga 
sehingga 
tidak tidak dapat dapat menjalankan menjalankan tugasnya tugasnya dengan dengan baik 
baik 
Letal dominan: Huntington’s Disease, brakidaktili, tikus 
kuning, ayam redep (creeper) 
Letal dominan: Huntington’s Disease, brakidaktili, tikus 
kuning, ayam redep (creeper) 
LLeetatal lr reesseessifi:f :a alblbininoo p paaddaa t atannaammaann j ajagguunngg
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Gen Letal Dominan 
Ayam redep 
(creeper) 
Ayam redep 
(creeper) 
Gen Gen c c = = mengontrol mengontrol pertumbuhan pertumbuhan tulang 
tulang 
Gen Gen C C = = menghambat menghambat pertumbuhan pertumbuhan tulang 
tulang 
CC CC = = letal, letal, mati mati sewaktu sewaktu embrio 
embrio 
Cc Cc = = hidup, hidup, kaki kaki dan dan sayap sayap pendek pendek   redep 
redep 
cc cc = = normal 
normal
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
TTiikkuuss KKuunniinngg 
TTikikuuss n noorrmmaal:l :h hitiatamm/a/abbuu--aabbuu 
PPeemmbbeenntutukkaann p pigigmmeenn h hitiatamm d daann a abbuu--aabbuu: :g geenn y y 
GGeenn Y Y: :t itkikuuss m meemmbbeenntutukk w waarrnnaa k kuunniningg ( (yyeellloloww)) 
YYYY: :l eletatal,l ,Y Yyy: :h hididuupp ( (kkuunniningg)), ,y yyy: :n noorrmmaall
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
GGeenn LLeettaall RReesseessiiff 
Contoh: Albino pada tanaman jagung 
Tidak terbentuknya klorofil 
Tidak dapat melakukan fotosintesis 
Mati setelah berkecambah 
Sifat albino ditentukan oleh gen a ® genotipe 
Aa normal daun kekuningan
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
7. Alel Ganda 
BBeebbeerraappaa g geenn y yaanngg m meemmiliilkiki ia alelel ll elebbihih d daarri is saatutu 
CCoonntotohh: :g geenn y yaanngg m meenneenntutukkaann g goololonnggaann d daarraahh 
SSisistetemm P Peennggggoololonnggaann D Daarraahh 
AABBOO MMNN RRHHEESSUUSS
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
SSiisstteemm AABBOO 
Ditemukan oleh Karl Landsteiner pada tahun 1901 
DDikikeennaal l4 4 m maaccaamm g goololonnggaann d daarraahh: :A A, ,B B, ,A ABB, ,d daann O O 
DDitietenntutukkaann o olelehh a alelel lg gaannddaa I AIA, ,I BIB, ,d daann i i 
Gen i resesif terhadap gen IA dan IB ® gen IA dan IB 
tidak bersifat dominan satu sama lain 
Gen i resesif terhadap gen IA dan IB ® gen IA dan IB 
tidak bersifat dominan satu sama lain 
Gen IA menyandikan antigen A, gen IB menyandikan 
antigen B 
Gen IA menyandikan antigen A, gen IB menyandikan 
antigen B 
GGeennootitpipee
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Persilangan antara laki-laki yang bergolongan darah AB 
dan perempuan bergolongan darah B
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
SSiisstteemm MMNN 
Ditemukan oleh K. Landsteiner dan P. Levine pada tahun 1927 
Berdasarkan adanya antigen M dan antigen N dalam 
eritrosit 
Berdasarkan adanya antigen M dan antigen N dalam 
eritrosit 
Antigen Antigen M M dibawa dibawa oleh oleh gen gen LM LM dan dan antigen antigen N N dibawa 
dibawa 
oleh oleh gen gen LN 
LN 
Gen LM dan gen LN  alel kodominan  memberikan 
pengaruh yang sama 
Gen LM dan gen LN  alel kodominan  memberikan 
pengaruh yang sama 
Pembagian golongan darah berdasarkan sistem MN: 
M, MN, dan N 
Pembagian golongan darah berdasarkan sistem MN: 
M, MN, dan N 
Serum/Serum/plasma plasma darah darah tidak tidak mengandung mengandung antibodi antibodi M 
M 
maupun maupun N N   tidak tidak digunakan digunakan sebagai sebagai dasar dasar transfusi 
transfusi
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Seorang laki-laki yang bergolongan darah MN 
menikah dengan perempuan bergolongan darah N
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
SSSSiiisissstttteeeemmmm R RRRhhhheeeessssuuuussss 
Ditemukan pada tahun 1940 oleh K. Landsteiner dan A. S. Wiener 
Rhesus Rhesus   sejenis sejenis kera kera di di India India yang yang banyak banyak dipakai dipakai untuk 
untuk 
penyelidikan penyelidikan darah darah manusia 
manusia 
DDididaassaarrkkaann p paaddaa a addaannyyaa a annttigigeenn R Rhh p paaddaa e erritirtroossitit 
Memiliki arti penting dalam transfusi darah  penggumpalan 
eritrosit resipien jika antigen Rh bertemu dengan antigen rh 
Memiliki arti penting dalam transfusi darah  penggumpalan 
eritrosit resipien jika antigen Rh bertemu dengan antigen rh
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
D. Kelainan BBaawwaaaann ppaaddaa MMaannuussiiaa 
1. Kelainan bawaan karena kelainan gen 
ALBINO 
Kelainan yang ditandai tubuh tidak 
mampu membentuk pigmen melanin ® 
kulit dan tubuh berwarna putih 
Kelainan yang ditandai tubuh tidak 
mampu membentuk pigmen melanin ® 
kulit dan tubuh berwarna putih 
Normal: gen A, genotipe AA atau Aa 
Albino: gen a, genotipe aa 
Normal: gen A, genotipe AA atau Aa 
Albino: gen a, genotipe aa
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
PPeerrssiillaannggaann AAllbbiinnoo
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
DDiiaabbeetteess MMeelllliittuuss 
((KKeenncciinngg MMaanniiss)) 
Penyakit Penyakit metabolisme metabolisme pada pada tubuh tubuh manusia manusia yang yang ditandai 
ditandai 
dengan dengan tubuh tubuh yang yang tidak tidak mampu mampu mengubah mengubah glukosa glukosa menjadi 
menjadi 
glikogen glikogen karena karena pankreas pankreas kurang kurang atau atau tidak tidak mampu 
mampu 
menghasilkan menghasilkan insulin 
insulin 
Kelebihan glukosa pada darah  dibuang melalui urine  
urine mengandung glukosa 
Kelebihan glukosa pada darah  dibuang melalui urine  
urine mengandung glukosa 
Ditentukan Ditentukan oleh oleh gen gen d d   ♀ ♀ normal normal + + ♂ ♂ diabetes diabetes  
 
keturunan keturunan semua semua normal normal tapi tapi carrier 
carrier
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
TThhaallaasssseemmiiaa 
Ditandai dengan sel-sel darah merah yang mudah sekali 
mengalami hemolisis (pecah) 
Bentuk eritrosit tidak teratur, mengandung sedikit hemo-globin 
Ditandai dengan sel-sel darah merah yang mudah sekali 
mengalami hemolisis (pecah) 
Bentuk eritrosit tidak teratur, mengandung sedikit hemo-globin 
 penderita akan mengalami anemia 
 penderita akan mengalami anemia 
DDibibaaggi im meennjajaddi i2 2 j ejennisis:: 
TThhaalalasssseemmiaia mmaayyoorr 
TThhaalalasssseemmiaia mmininoorr 
MMaatit is seewwaakktutu m maassihih b baayyii 
TTrraannssfufussi id daarraahh r ruutitnin 
Disebabkan oleh gen Th  genotipe Thth  talasemia 
minor thth  normal 
Disebabkan oleh gen Th  genotipe Thth  talasemia 
minor thth  normal 
Laki-laki menderita talasemia minor menikah dengan 
perempuan sesama penderita talasemia minor, perbanding-an 
Laki-laki menderita talasemia minor menikah dengan 
perempuan sesama penderita talasemia minor, perbanding-an 
keturunannya = talasemia minor : normal  2 : 1 
keturunannya = talasemia minor : normal  2 : 1
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
PPeerrssiillaannggaann
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
22.. KKeellaaiinnaann BBaawwaaaann KKaarreennaa KKeettiiddaakknnoorrmmaallaann 
JJuummllaahh KKrroommoossoomm 
MMAANNUUSSIAIA 4466 k krroommoossoomm 
22 pasang 
autosom 
22 pasang 
autosom 
1 pasang 
gonosom 
1 pasang 
gonosom 
Laki-laki: 
XY  22AAXY 
Perempuan: 
XX 22AAXX 
Laki-laki: 
XY  22AAXY 
Perempuan: 
XX 22AAXX 
Kelebihan jumlah 
Kelebihan jumlah 
kromosom 
kromosom 
KELAINAN 
Sindrom Turner, sindrom Klinefelter, laki-laki super, 
Sindrom Turner, sindrom Klinefelter, laki-laki super, 
perempuan super, dan sindrom Down 
perempuan super, dan sindrom Down
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Cara menghindari PPeennyyaakkiitt KKeettuurruunnaann 
1. Menghindari perkawinan antarkeluarga dekat. 
2. Menghindari perkawinan dengan orang yang memiliki kelainan 
mental. 
3. Melakukan pemeriksaan tentang asal-usul kesehatan pasang-an 
sebelum melangsungkan pernikahan. 
4. Memahami dan memasyarakatkan prinsip-prinsip genetika di 
kalangan muda.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
OOrrggaannisismmee 
MMeenngguunntutunnggkkaann 
CCiriri-i-cciririi 
Kurang 
Kurang 
Menguntungkan 
Menguntungkan 
Ditentukan faktor 
Ditentukan faktor TTididaakk d dikikeehheennddaakkii 
genetik 
genetik 
Perbaikan kondisi 
Perbaikan kondisi 
genetik 
genetik 
Organisme dengan 
sifat-sifat unggul BIBIT UNGGUL 
PEMULIAAN Organisme dengan 
sifat-sifat unggul
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
11.. SSeelleekkssii 
Kegiatan pemilihan organisme yang sesuai dengan keingin-an 
Kegiatan pemilihan organisme yang sesuai dengan keingin-an 
manusia. 
manusia. 
Hasil seleksi  organisme yang memiliki sifat-sifat yang 
menguntungkan. 
Hasil seleksi  organisme yang memiliki sifat-sifat yang 
menguntungkan. 
Seleksi Seleksi tanaman tanaman pangan pangan   berproduksi berproduksi tinggi, tinggi, berumur 
berumur 
pendek, pendek, dan dan tahan tahan terhadap terhadap hama. 
hama. 
22.. PPeerrssiillaannggaann 
Usaha mengawinkan dua galur yang berbeda, tetapi masih 
dalam satu spesies. 
Untuk mendapat galur baru yang memiliki sifat-sifat 
gabungan unggul yang diperoleh dari galur yang 
disilangkan. 
Usaha mengawinkan dua galur yang berbeda, tetapi masih 
dalam satu spesies. 
Untuk mendapat galur baru yang memiliki sifat-sifat 
gabungan unggul yang diperoleh dari galur yang 
disilangkan.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
3. Mutasi 
Perubahan Perubahan materi materi genetik, genetik, baik baik pada pada tingkat tingkat DNA 
DNA 
maupun maupun pada pada tingkat tingkat kromosom. 
kromosom. 
Yang mengalami mutasi  mutan, yang menyebabkan 
mutasi  mutagen. 
Yang mengalami mutasi  mutan, yang menyebabkan 
mutasi  mutagen. 
Mutagen: Mutagen: radiasi radiasi ((UV, UV, gama, gama, sinar-sinar-X) X) atau atau senyawa 
senyawa 
kimia kimia ((etil etil metana metana sulfonat, sulfonat, dietil dietil sulfat, sulfat, dan dan bromourasil). 
bromourasil). 
Semangka tanpa biji hasil 
mutasi
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
44.. RReekkaayyaassaa GGeenneettiikk 
Teknologi perbaikan mutu genetik dengan menyisip-kan 
Teknologi perbaikan mutu genetik dengan menyisip-kan 
gen tertentu dari suatu organisme ke dalam sel 
gen tertentu dari suatu organisme ke dalam sel 
organisme lain. 
CCoonnttoohh:: 
organisme lain. 
Sepotong Sepotong gen gen bakteri bakteri disisipkan disisipkan ke ke dalam dalam sel 
sel 
tanaman tanaman atau atau sepotong sepotong gen gen hewan hewan disisipkan 
disisipkan 
ke ke dalam dalam sel sel bakteri. 
bakteri. 
Tanaman Tanaman kapas kapas disisipi disisipi gen gen bakteri bakteri Bacillus 
Bacillus 
thuringiensis thuringiensis   tahan tahan terhadap terhadap serangan serangan ha-ma 
ha-ma 
ulat ulat grayak. 
grayak. 
Dihasilkannya bakteri yang mampu menghasil-kan 
Dihasilkannya bakteri yang mampu menghasil-kan 
hormon insulin karena telah disisipi gen 
hormon insulin karena telah disisipi gen 
insulin dari manusia. 
insulin dari manusia.

More Related Content

What's hot (20)

Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
 
Buku Hereditas
Buku HereditasBuku Hereditas
Buku Hereditas
 
Bab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9iBab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9i
 
Poliploidi
PoliploidiPoliploidi
Poliploidi
 
Hukum mendel
Hukum mendelHukum mendel
Hukum mendel
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditas
 
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
 
(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)
 
Pembahasan genetika
Pembahasan genetikaPembahasan genetika
Pembahasan genetika
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendel
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan Sifat
 
Buku cetak!
Buku cetak!Buku cetak!
Buku cetak!
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
 
GENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMPGENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMP
 

Viewers also liked

Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannyaBedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannyaHerfen Suryati
 
Actividades para maiores 2014 - 2015
Actividades para maiores 2014 - 2015Actividades para maiores 2014 - 2015
Actividades para maiores 2014 - 2015Concello de Abegondo
 
Gerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidupGerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidupMizan permana
 
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공foskfs
 
프라하호텔예약『BU797』.『COM』10년미국관광비자
프라하호텔예약『BU797』.『COM』10년미국관광비자프라하호텔예약『BU797』.『COM』10년미국관광비자
프라하호텔예약『BU797』.『COM』10년미국관광비자dehryes
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012Ariston Pamungkas
 
իմ քաղաքը` թումոյի այգի
իմ քաղաքը` թումոյի այգիիմ քաղաքը` թումոյի այգի
իմ քաղաքը` թումոյի այգիAshkhen Grigoryan
 
PwC 2016 Top Issues - The Aging Workforce
PwC 2016 Top Issues - The Aging WorkforcePwC 2016 Top Issues - The Aging Workforce
PwC 2016 Top Issues - The Aging WorkforceTodd DeStefano
 
seattle magazine cowboy
seattle magazine cowboyseattle magazine cowboy
seattle magazine cowboyjoanna kadish
 
Miguel De Cervantes Y D. Quijote
Miguel De Cervantes Y D. QuijoteMiguel De Cervantes Y D. Quijote
Miguel De Cervantes Y D. Quijotemencinasf
 
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stadPengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stadAhmad Yanwar
 
Ekspose di lingkup ditjen phka, jakarta 2008
Ekspose di lingkup ditjen phka, jakarta 2008Ekspose di lingkup ditjen phka, jakarta 2008
Ekspose di lingkup ditjen phka, jakarta 2008Helmi .
 
презентация
презентацияпрезентация
презентацияtktyf
 
Ciberassetjament
CiberassetjamentCiberassetjament
Ciberassetjamentjoaumirant
 
5.03 ppt safe clean envrionment
5.03 ppt safe clean envrionment5.03 ppt safe clean envrionment
5.03 ppt safe clean envrionmentmelodiekernahan
 

Viewers also liked (20)

Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannyaBedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
 
Actividades para maiores 2014 - 2015
Actividades para maiores 2014 - 2015Actividades para maiores 2014 - 2015
Actividades para maiores 2014 - 2015
 
Gerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidupGerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidup
 
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
 
프라하호텔예약『BU797』.『COM』10년미국관광비자
프라하호텔예약『BU797』.『COM』10년미국관광비자프라하호텔예약『BU797』.『COM』10년미국관광비자
프라하호텔예약『BU797』.『COM』10년미국관광비자
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
 
իմ քաղաքը` թումոյի այգի
իմ քաղաքը` թումոյի այգիիմ քաղաքը` թումոյի այգի
իմ քաղաքը` թումոյի այգի
 
PwC 2016 Top Issues - The Aging Workforce
PwC 2016 Top Issues - The Aging WorkforcePwC 2016 Top Issues - The Aging Workforce
PwC 2016 Top Issues - The Aging Workforce
 
COCA COLA
COCA COLACOCA COLA
COCA COLA
 
Goal worksheet
Goal worksheetGoal worksheet
Goal worksheet
 
seattle magazine cowboy
seattle magazine cowboyseattle magazine cowboy
seattle magazine cowboy
 
Miguel De Cervantes Y D. Quijote
Miguel De Cervantes Y D. QuijoteMiguel De Cervantes Y D. Quijote
Miguel De Cervantes Y D. Quijote
 
Argentometri II
Argentometri IIArgentometri II
Argentometri II
 
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stadPengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad
 
Ekspose di lingkup ditjen phka, jakarta 2008
Ekspose di lingkup ditjen phka, jakarta 2008Ekspose di lingkup ditjen phka, jakarta 2008
Ekspose di lingkup ditjen phka, jakarta 2008
 
презентация
презентацияпрезентация
презентация
 
Ciberassetjament
CiberassetjamentCiberassetjament
Ciberassetjament
 
5.03 ppt safe clean envrionment
5.03 ppt safe clean envrionment5.03 ppt safe clean envrionment
5.03 ppt safe clean envrionment
 
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies BagsRevorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
 
տետր
տետրտետր
տետր
 

Similar to PEWARISAN SIFAT MENURUT MENDEL

Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptPembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptyenniernita51
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan selFeny Mustika
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan selFeny Mustika
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariSuryati Purba
 
COURSES BIOLOGI.pptx
COURSES BIOLOGI.pptxCOURSES BIOLOGI.pptx
COURSES BIOLOGI.pptxAisyah52
 
PEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptx
PEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptxPEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptx
PEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptxhalohaibandung97
 
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)RamandhikaAbiKarami
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan SifatIsma Jihan
 
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...luluk anas
 
Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ayra Auliya
 
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisKelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisfajrinadifah1
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxFIRYAL14
 
laporan genetika mitosis
laporan genetika mitosislaporan genetika mitosis
laporan genetika mitosisKris Wu
 

Similar to PEWARISAN SIFAT MENURUT MENDEL (20)

Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptPembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan sel
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan sel
 
PPT M2 KB3
PPT M2 KB3PPT M2 KB3
PPT M2 KB3
 
Reproduksi sel.new
Reproduksi sel.newReproduksi sel.new
Reproduksi sel.new
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
 
COURSES BIOLOGI.pptx
COURSES BIOLOGI.pptxCOURSES BIOLOGI.pptx
COURSES BIOLOGI.pptx
 
PEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptx
PEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptxPEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptx
PEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptx
 
Biosel
BioselBiosel
Biosel
 
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan Sifat
 
02 sel rerproduksi
02 sel   rerproduksi02 sel   rerproduksi
02 sel rerproduksi
 
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
 
Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar
 
Remed pts biologi xii ips i zufar
Remed pts biologi xii ips i zufarRemed pts biologi xii ips i zufar
Remed pts biologi xii ips i zufar
 
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisKelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
 
Meiosis
MeiosisMeiosis
Meiosis
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
 
laporan genetika mitosis
laporan genetika mitosislaporan genetika mitosis
laporan genetika mitosis
 

More from dwihartono_62 (20)

Biologi(1)
Biologi(1)Biologi(1)
Biologi(1)
 
Buku x bab 4
Buku x bab 4Buku x bab 4
Buku x bab 4
 
Hal depan
Hal depanHal depan
Hal depan
 
Buku x bab 11
Buku x bab 11Buku x bab 11
Buku x bab 11
 
Buku x bab 10
Buku x bab 10Buku x bab 10
Buku x bab 10
 
Buku x bab 9
Buku x bab 9Buku x bab 9
Buku x bab 9
 
Buku x bab 8
Buku x bab 8Buku x bab 8
Buku x bab 8
 
Buku x bab 7
Buku x bab 7Buku x bab 7
Buku x bab 7
 
Buku x bab 6
Buku x bab 6Buku x bab 6
Buku x bab 6
 
Buku x bab 5
Buku x bab 5Buku x bab 5
Buku x bab 5
 
Buku x bab 3
Buku x bab 3Buku x bab 3
Buku x bab 3
 
Buku x bab 2
Buku x bab 2Buku x bab 2
Buku x bab 2
 
Buku x bab 1
Buku x bab 1Buku x bab 1
Buku x bab 1
 
Buku xi bab 10
Buku xi bab 10Buku xi bab 10
Buku xi bab 10
 
Buku xi bab 4
Buku xi bab 4Buku xi bab 4
Buku xi bab 4
 
Hal depan
Hal depanHal depan
Hal depan
 
Buku xi bab 9
Buku xi bab 9Buku xi bab 9
Buku xi bab 9
 
Buku xi bab 8
Buku xi bab 8Buku xi bab 8
Buku xi bab 8
 
Buku xi bab 7
Buku xi bab 7Buku xi bab 7
Buku xi bab 7
 
Buku xi bab 6
Buku xi bab 6Buku xi bab 6
Buku xi bab 6
 

PEWARISAN SIFAT MENURUT MENDEL

  • 1. 1 2 3 4 5 6 7 Sumber: www.midas-cichlid Pewaris an Sifat 4
  • 2. 1 2 3 4 5 6 7 Pewarisan Sifat Peran Pembelahan Sel dalam Pewarisan Sifat Pola-Pola Hereditas Pewarisan Sifat menurut Mendel Kelainan Bawaan pada Manusia Perbaikan Mutu Genetik Mitosis Meiosis Hukum Mendel I Hukum Mendel II Penyimpangan Semu Hukum Mendel Tautan Gen Pindah Silang Determinasi Kelamin Rangkai Kelamin Gen Letal Alel Ganda Kelainan pada Gen Kelainan Jumlah Kromosom Seleksi Persilangan Mutasi Kloning Gen meliputi tercantum dalam meliputi meliputi meliputi
  • 3. 1 2 3 4 5 6 7 PPeewwaarriissaann SSiiffaatt AA.. PPeerraann MMiittoossiiss ddaann MMeeiissoossiiss ddaallaamm PPeewwaarriissaann SSiiffaatt BB.. PPeewwaarriissaann SSiiffaatt mmeennuurruutt MMeennddeell CC.. PPoollaa--PPoollaa HHeerreeddiittaass DD.. KKeellaaiinnaann BBaawwaaaann ppaaddaa MMaannuussiiaa EE.. PPeerrbbaaiikkaann MMuuttuu GGeenneettiikk
  • 4. 1 2 3 4 5 6 7 A.Peran Mitosis dan Meiosis dalam Pewarisan Sifat Pembelahan Pembelahan yang yang menghasilkan menghasilkan dua dua sel sel anak anak dengan dengan jumlah jumlah kromosom kromosom sel sel anak anak sama sama dengan dengan jumlah jumlah kromosom kromosom sel sel induk induk Berfungsi Berfungsi untuk untuk pertumbuhan, pertumbuhan, mengganti mengganti sel-sel-sel sel yang yang rusak, rusak, dan dan mempertahankan mempertahankan jumlah jumlah kromosom kromosom Hanya terjadi pada Hanya terjadi pada s seel-ls-seel le euukkaariroiotata Jaringan meristem, misalnya ujung akar dan pucuk batang TTuummbbuuhhaann Jaringan meristem, misalnya ujung akar dan pucuk batang Semua sel tubuh (somatis), kecuali sel-sel kelamin (gamet) HHeewwaann Semua sel tubuh (somatis), kecuali sel-sel kelamin (gamet) Pembelahan Pembelahan mitosis mitosis terdiri terdiri atas atas 4 4 tahap: tahap: PProrofafassee MMeetatafafassee AAnnaafafassee TTeelolofafassee
  • 5. 1 2 3 4 5 6 7 Sentrosom  replikasi  2 sentrosom  masing-masing PPRROOFFAASSEE Sentrosom  replikasi  2 sentrosom  masing-masing ke kutub inti sel berlawanan  mikrotubulus ke kutub inti sel berlawanan  mikrotubulus mulai terlihat  benang gelendong (spindel) pada hewan tiap sentrosom punya sentriol  kromosom jelas  nukleolus dan membran inti menghilang. mulai terlihat  benang gelendong (spindel) pada hewan tiap sentrosom punya sentriol  kromosom jelas  nukleolus dan membran inti menghilang. Kromatid  ke bidang ekuator (bagian tengah inti sel)  terbentuk lempeng metafase  sentromer  2 kinetokor  dihubungkan satu sentrosom. MMEETTAAFFAASSEE Kromatid  ke bidang ekuator (bagian tengah inti sel)  terbentuk lempeng metafase  sentromer  2 kinetokor  dihubungkan satu sentrosom. Kromatid memisahkan diri  setiap kromosom membentuk sentromer  kromosom ditarik kinetokor  terpisah  bergerak ke kutub berlawanan  sitokenesis mulai terjadi. AANNAAFFAASSEE Kromatid memisahkan diri  setiap kromosom membentuk sentromer  kromosom ditarik kinetokor  terpisah  bergerak ke kutub berlawanan  sitokenesis mulai terjadi. Kromosom sampai di kutub berlawanan  benang gelendong tidak terlihat  kromosom panjang, tipis, tidak terlihat jelas  kromatin  membran inti terbentuk  sitokinesis lengkap  2 sel anak identik. TTEELLOOFFAASSEE Kromosom sampai di kutub berlawanan  benang gelendong tidak terlihat  kromosom panjang, tipis, tidak terlihat jelas  kromatin  membran inti terbentuk  sitokinesis lengkap  2 sel anak identik.
  • 6. 1 2 3 4 5 6 7 Pembelahan mitosis pada sel hewan Interfase Profase Metafase Anafase • Interfase merupakan tahap istirahat di antara dua pembelahan sel dan merupakan tahap terlama dalam siklus sel. • Sel melaksanakan fungsinya seperti biasa, tumbuh dan berkembang menjadi sel matang. Telofase Interfase
  • 7. 1 2 3 4 5 6 7 Siklus Sel
  • 8. 1 2 3 4 5 6 7 Terjadi pada se Terjadi pada sel-ls-seel lk keelalamminin ( g(gaammeet)t )  s sppeermrmaa d daann o ovvuumm.. Tujuan  menjaga agar keturunan hasil reproduksi seksual tetap memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Tujuan  menjaga agar keturunan hasil reproduksi seksual tetap memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Pengurangan jumlah kromosom induk  PEMBELAHAN REDUKSI. Dihasilkan 4 sel anak  mengandung setengah jumlah kromosom sel induk. DDuuaa k kaalil ip peeriroioddee p peemmbbeelalahhaann.. Dihasilkan 4 sel anak  mengandung setengah jumlah kromosom sel induk. Meiosis I  reduksi kromosom induk. Meiosis II  pemisahan kromosom. Antara meiosis I dan II  periode pendek  interkinesis.
  • 9. 1 2 3 4 5 6 7 Pembelahan Meiosis ppaaddaa SSeell HHeewwaann Interfase I Profase I Metafase I Anafase I Telofase I Interfase II Telofase II Anafase II Metafase II Profase II
  • 10. 1 2 3 4 5 6 7 PROFASE I Kromosom  memendek dan menebal  2 Kromosom  memendek dan menebal  2 kromosom homolog saling berdekatan  benang gelendong terbentuk  perlekatan antarkromatid  kiasma  pertukaran segmen kromatid  pindah silang. kromosom homolog saling berdekatan  benang gelendong terbentuk  perlekatan antarkromatid  kiasma  pertukaran segmen kromatid  pindah silang. METAFASE I Kromosom homolog berjajar berhadapan  Kromosom homolog berjajar berhadapan  menempatkan diri pada bidang ekuator menempatkan diri pada bidang ekuator Kromosom homolog  memisahkan diri dari pasangan homolog  bergerak ke arah kutub berlawanan ANAFASE I Kromosom homolog  memisahkan diri dari pasangan homolog  bergerak ke arah kutub berlawanan Sitokenesis  2 sel anak  setengah jumlah kromosom sel induk  membran inti mulai terbentuk  2 kromatid identik TELOFASE I Sitokenesis  2 sel anak  setengah jumlah kromosom sel induk  membran inti mulai terbentuk  2 kromatid identik
  • 11. 1 2 3 4 5 6 7 PROFASE 2 Kromosom memendek dan menebal  mudah diamati  benang-benang gelendong pada masing-masing kutub Kromosom memendek dan menebal  mudah diamati  benang-benang gelendong pada masing-masing kutub Kromosom pada bidang ekuator  sentromer membelah  pasangan kromatid memisahkan diri  membran inti tidak terlihat METAFASE 2 Kromosom pada bidang ekuator  sentromer membelah  pasangan kromatid memisahkan diri  membran inti tidak terlihat ANAFASE 2 Kromosom dengan 1 kromatid  memisahkan diri Kromosom dengan 1 kromatid  memisahkan diri  bergerak ke arah kutub berlawanan  bergerak ke arah kutub berlawanan TELOFASE 2 TTiaiapp s seel l  2 2 s seel la annaakk h haapploloidid
  • 12. 1 2 3 4 5 6 7 B. Pewarisan SSiiffaatt MMeennuurruutt MMeennddeell Gregor Johann Mendel (1822-1884)  Bapak Genetika Meletakkan dasar-dasar ilmu genetika  percobaan menggunakan kacang kapri/ercis (Pisum sativum). Meletakkan dasar-dasar ilmu genetika  percobaan menggunakan kacang kapri/ercis (Pisum sativum). Siklus hidup tidak lama Mudah disilangkan Memiliki bunga sempurna ALASAN HUKUM MENDEL I: Segregasi/pemisahan gen-gen secara bebas/ Memiliki 7 sifat beda yang mencolok HUKUM MENDEL I: Segregasi/pemisahan gen-gen secara bebas/ segregation of allelic genes  Tiap organisme memiliki 2 alel untuk setiap sifat  alel memisah selama pembentukan gamet  setiap gamet memiliki satu alel untuk satu sifat  persilangan monohibrid. segregation of allelic genes  Tiap organisme memiliki 2 alel untuk setiap sifat  alel memisah selama pembentukan gamet  setiap gamet memiliki satu alel untuk satu sifat  persilangan monohibrid. HUKUM MENDEL II: Asortasi/pengelompokan gen-gen secara bebas  Gen-gen yang sealel memisah secara bebas ketika pembelahan meiosis pada waktu pembentukan gamet  persilangan dihibrid atau lebih. HUKUM MENDEL II: Asortasi/pengelompokan gen-gen secara bebas  Gen-gen yang sealel memisah secara bebas ketika pembelahan meiosis pada waktu pembentukan gamet  persilangan dihibrid atau lebih.
  • 13. 1 2 3 4 5 6 7 Sifat-sifat kacang kapri yang dipelajari Mendel a. Letak bunga b. Bentuk polong c. Bentuk biji d. Warna polong hijau kuning e. Warna biji f. Warna testa (kulit biji) terminal aksial rata berlekuk bulat keriput hijau kuning Abu-abu putih
  • 14. 1 2 3 4 5 6 7 Mendel: Mendel: Tanaman Tanaman kapri kapri galur galur murni murni berbatang berbatang tinggi tinggi >< >< tanaman tanaman galur galur murni murni batang batang rendah. rendah. FF  semua semua berbatang berbatang tinggi tinggi   disilangkan sesamanya 1 disilangkan sesamanya   FF1 2 2   tinggi tinggi : : rendah rendah = = 3 3 :1 :1 Persilangan dominansi penuh  Batang tinggi TT (homozigot dominan) >< batang rendah tt (homozigot resesif)  F1  Tt (heterozigot)  batang tinggi karena T dominan terhadap t Persilangan dominansi penuh  Batang tinggi TT (homozigot dominan) >< batang rendah tt (homozigot resesif)  F1  Tt (heterozigot)  batang tinggi karena T dominan terhadap t F1 membentuk gamet  T dan t  saat pembentukan gamet  kedua alel (T dan t) mengalami segregasi  HUKUM SEGREGASI / PEMISAHAN F1 membentuk gamet  T dan t  saat pembentukan gamet  kedua alel (T dan t) mengalami segregasi  HUKUM SEGREGASI / PEMISAHAN Jika F1 disilangkan sesamanya  genotipe yang terbentuk  TT, Tt, Tt, dan tt  fenotipe: 3 tanaman berbatang tinggi dan 1 tanaman berbatang rendah Jika F1 disilangkan sesamanya  genotipe yang terbentuk  TT, Tt, Tt, dan tt  fenotipe: 3 tanaman berbatang tinggi dan 1 tanaman berbatang rendah
  • 15. 1 2 3 4 5 6 7 Salah satu persilangan yang dilakukan oleh Mendel
  • 16. 1 2 3 4 5 6 7 PPeerrssilialannggaann Sifat anakan tidak sama dengan salah satu induk Sifat anakan tidak sama dengan salah satu induk Gabungan/campuran dari kedua induknya Gabungan/campuran dari kedua induknya Pengaruh masing-masing Pengaruh masing-masing induk kuat induk kuat PERSILANGAN SEMIDOMINAN/ INTERMEDIET PERSILANGAN SEMIDOMINAN/ INTERMEDIET M M M M m m M m M m m m
  • 17. 1 2 3 4 5 6 7 Persilangan organisme yang memiliki Persilangan organisme yang memiliki d duuaa s sifiafat tb beeddaa Contoh yang dilakukan Mendel : Kapri galur murni biji bulat warna kuning (BBKK) >< kapri galur murni biji keriput warna hijau (bbkk). Bulat dominan terhadap keriput, kuning dominan terhadap hijau. Contoh yang dilakukan Mendel : Kapri galur murni biji bulat warna kuning (BBKK) >< kapri galur murni biji keriput warna hijau (bbkk). Bulat dominan terhadap keriput, kuning dominan terhadap hijau. F F® ® semua semua berbiji berbiji bulat bulat dan berwarna 1 dan berwarna kuning kuning (BbKk) (BbKk) 1 FFdisilangkan disilangkan sesamanya sesamanya ® FF® 4 4 kombinasi fenotipe 1 kombinasi fenotipe 1 ® 2 2 ® ® ® bulat bulat kuning, kuning, bulat bulat hijau, hijau, keriput keriput kuning, kuning, keriput keriput hijau hijau ® ® 9 9 : : 3 3 : : 3 3 :1 :1 ® ® Pengelompokan Pengelompokan 2 2 pasang pasang gen gen secara secara bebas bebas ® ® HUKUM HUKUM MENDEL MENDEL II II BB m meennggeelolommppookk d deennggaann K K   g gaammeett B BKK BB m meennggeelolommppookk d deennggaann k k   g gaammeett B Bkk bb m meennggeelolommppookk d deennggaann K K   g gaammeett b bKK bb m meennggeelolommppookk d deennggaann k k   g gaammeett b bkk
  • 18. 1 2 3 4 5 6 7 CONTOH PERSILANGAN DIHIBRID
  • 19. 1 2 3 4 5 6 7 Persilangan organisme yang memiliki Persilangan organisme yang memiliki t itgigaa s sifiafat tb beeddaa.. Contoh: Tanaman kapri galur murni berbatang tinggi, berbiji bulat, dan warna biji kuning (TTBBKK) >< galur murni berbatang rendah, berbiji keriput, dan warna biji hijau (ttbbkk). Batang tinggi dominan terhadap batang rendah, biji bulat dominan terhadap biji keriput, biji kuning dominan terhadap biji hijau. Contoh: Tanaman kapri galur murni berbatang tinggi, berbiji bulat, dan warna biji kuning (TTBBKK) >< galur murni berbatang rendah, berbiji keriput, dan warna biji hijau (ttbbkk). Batang tinggi dominan terhadap batang rendah, biji bulat dominan terhadap biji keriput, biji kuning dominan terhadap biji hijau. F1 ® semua tanaman berbatang tinggi, biji bulat, warna biji kuning (TtBbKk). F1 ® semua tanaman berbatang tinggi, biji bulat, warna biji kuning (TtBbKk). F1 disilangkan sesamanya ® F2 ® 8 kombinasi fenotipe ® 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1. F1 disilangkan sesamanya ® F2 ® 8 kombinasi fenotipe ® 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1.
  • 20. 1 2 3 4 5 6 7 d. Back Cross dan Test Cross Back cross/perkawinan balik merupakan perkawinan antara F1 dan induk jantan atau betina. Back cross membuktikan bahwa individu yang memiliki fenotipe sama dapat memiliki genotipe yang berbeda. Back cross/perkawinan balik merupakan perkawinan antara F1 dan induk jantan atau betina. Back cross membuktikan bahwa individu yang memiliki fenotipe sama dapat memiliki genotipe yang berbeda. Test cross atau uji silang adalah perkawinan antara F1 dan individu homozigot resesif. Test cross atau uji silang adalah perkawinan antara F1 dan individu homozigot resesif. Test Test cross cross digunakan digunakan untuk untuk menguji menguji kemurnian kemurnian suatu suatu galur. galur.
  • 21. 1 2 3 4 5 6 7 CCOONNTTOOHH BBAACCKK CCRROOSSSS CCOONNTTOOHH TTEESSTT CCRROOSSSS
  • 22. 1 2 3 4 5 6 7 CC.. PPoollaa--PPoollaa HHeerreeddiittaass 1. Penyimpangan semu hukum Mendel EEPPIISSTTAASSIISS Peristiwa suatu gen Peristiwa suatu gen mengalahkan ekspresi gen lain mengalahkan ekspresi gen lain yang bukan alelnya yang bukan alelnya Epistasis dominan Contoh: warna umbi lapis pada bawang  Peristiwa suatu gen dikalahkan oleh ekspresi gen lain yang HHIIPPOOSSTTAASSIISS Peristiwa suatu gen dikalahkan oleh ekspresi gen lain yang bukan alelnya bukan alelnya 12 : 3 : 1 Epistasis resesif Contoh: warna rambut tikus  9 : 3 : 4
  • 23. 1 2 3 4 5 6 7 bb.. GGeenn--ggeenn KKoommpplleemmeenntteerr Gen-Gen-gen gen yang yang saling saling berinteraksi berinteraksi untuk untuk memunculkan memunculkan fenotipe fenotipe tertentu. tertentu. Contoh: Contoh: warna warna ungu ungu pada pada bunga bunga kacang kacang Pembentukan Pembentukan warna warna ini ini melibatkan melibatkan dua dua gen gen dominan, dominan, yaitu yaitu gen gen A A dan dan P. P. Tidak Tidak adanya adanya salah salah satu satu gen gen dominan dominan itu itu menyebabkan menyebabkan tidak tidak terbentuknya terbentuknya warna warna ungu ungu sehingga sehingga bunga bunga berwarna berwarna putih. putih. PPeerrbbaannddininggaann k keetuturruunnaann = = 9 9 : :7 7. . Peristiwa beberapa pasang gen yang bukan sealel memengaruhi sifat tertentu. Pembentukan sifat oleh lebih Pembentukan sifat oleh lebih d daarri i1 1 g geenn   p poolilgigeenn PPeerrbbaannddininggaann k keetuturruunnaann = = 1 155 : :1 1.. Peristiwa beberapa pasang gen yang bukan sealel memengaruhi sifat tertentu.
  • 24. 1 2 3 4 5 6 7 Tertutupnya ekspresi gen dominan apabila berdiri sendiri. DDipipaannddaanngg s seebbaaggaai ie eppisistatassisis r reesseessifif CCoonntotohh: :w waarrnnaa b buunnggaa L Lininnnaarriaia m maarrooccccaannaa PPeerrbbaannddininggaann k keetuturruunnaann = = 9 9 : :3 3 : :4 4 Tertutupnya ekspresi gen dominan apabila berdiri sendiri. MMuunnccuulnlnyyaa s sifiafat ta akkibibaat ti ninteterraakkssi id daarri ib beebbeerraappaa g geenn.. CCoonntotohh: :j ejennggggeerr/p/piaial la ayyaamm Pial walnut Pial ercis Pial mawar Pial tunggal
  • 25. 1 2 3 4 5 6 7 2. Tautan Gen (Gene Linked) Gen-gen yang terangkai pada kromosom yang sama Tokoh: Thomas Hunt Morgan Contoh gen berangkai: penentu bentuk sayap dan warna dada Drosophila melanogaster K = sayap normal , k = sayap keriput L = dada berwarna, l = dada polos Jenis tautan gen Terangkai sempurna  berdekatan Terangkai tidak sempurna  jauh
  • 26. 1 2 3 4 5 6 7 3. Pindah Silang (Crossing Over) Peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan kromatid kembarannya dari sepasang kromosom homolog Kromosom mulai memisah  kromatid yang saling menyilang terputus  kiasma  perpindahan gen dari satu kromatid ke kromatid lainnya Peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan kromatid kembarannya dari sepasang kromosom homolog Kromosom mulai memisah  kromatid yang saling menyilang terputus  kiasma  perpindahan gen dari satu kromatid ke kromatid lainnya TTipipee p pininddaahh s silialanngg Pindah Pindah silang silang tunggal tunggal Pindah Pindah silang silang ganda ganda Gamet tipe rekombinasi  rekombinasi dari parental Gamet tipe rekombinasi  rekombinasi dari parental
  • 27. 1 2 3 4 5 6 7 4. Determinasi Kelamin JJeenniiss KKeellaammiinn Faktor lingkungan FFaakktotorr g geenneetitkik Faktor lingkungan Ditentukan materi genetik dalam Ditentukan materi genetik dalam kromosom kromosom Jenis kelamin ditentukan oleh kromosom kelamin Jenis kelamin ditentukan oleh kromosom kelamin Yang paling Yang paling berpengaruh: suhu berpengaruh: suhu PPeenneenntutuaann j ejennisis k keelalamminin
  • 28. 1 2 3 4 5 6 7 TTiippee XXYY 11)) PPaaddaa S Seerraannggggaa CCoonntotohh: :l alalalat tb buuaahh ( (DDrroossoopphhilillala m meelalannooggaassteterr)) 4 pasang kromosom: 3 kromosom tubuh + 1 kromosom kelamin
  • 29. 1 2 3 4 5 6 7 RRuummuuss k krroommoossoomm l alalalat tb buuaahh BBeetitninaa: :3 3AAAAXXXX JJaanntatann: :3 3AAAAXXYY Gagal berpisah (non-disjunction) 33AAXXXX d daann 3 3AA00 HHoommooggaammeett 33AAXX d daann 3 3AAYY HHeeteterrooggaammeett 3AAXXX Betina super 3AAXXY Betina fertil (subur) 3AAX0 Jantan steril (mandul) 3AAY0 Letal (mati 3AAXXX Betina super 3AAXXY Betina fertil (subur) 3AAX0 Jantan steril (mandul) 3AAY0 Letal (mati
  • 30. 1 2 3 4 5 6 7 Teori Keseimbangan Kelamin dari Teori Keseimbangan Kelamin dari C Caalvlvinin B Brirdidggeess Jenis kelamin lalat buah ditentukan oleh hadirnya kromosom X dan Y, serta perbandingan antara kromosom X dan autosom IINNDDEEKKSS KKEELLAAMMIINN Jenis kelamin lalat buah ditentukan oleh hadirnya kromosom X dan Y, serta perbandingan antara kromosom X dan autosom
  • 31. 1 2 3 4 5 6 7 22)) P Paaddaa M Maannuussiaia 4466 k krroommoossoomm: :2 222 p paassaanngg a auutotossoomm, ,1 1 p paassaanngg g goonnoossoomm RRuummuuss k keelalamminin: :♀ ♀   2 222 A AAAXXXX, ,♂ ♂   2 222AAAAXXYY Determinasi kelamin pada saat fertilisasi oleh sperma Perempuan Laki-Laki ... zigot mengandung dua kromosom X dan keturunannya berjenis kelamin perempuan ... zigot mengandung satu kombinasi XY dan keturunannya berjenis kelamin laki-laki Jika ovum dibuahi oleh sperma X ... Tiap ovum mengandung satu kromosom X Jika ovum dibuahi oleh sperma Y ... Satu sel sperma mengandung satu kromosom X atau Y
  • 32. 1 2 3 4 5 6 7 Tipe-Tipe Lain Jenis Contoh Jantan Betina X0 Belalang X0 XX ZW Reptil ZZ ZW Z0 Unggas ZZ Z0
  • 33. 1 2 3 4 5 6 7 5. Rangkai Kelamin (Sex Linkage) GGEENN Terdapat di dalam kromosom Terdapat di dalam kromosom Sebagian besar terdapat di kromosom tubuh Sebagian besar terdapat di kromosom tubuh Gen yang ada pada kromosom Gen yang ada pada kromosom kelamin kelamin Gen terangkai kelamin/rangkai kelamin/tautan Gen terangkai kelamin/rangkai kelamin/tautan kelamin kelamin Gen terangkai kromosom X atau Y Gen terangkai kromosom X atau Y
  • 34. 1 2 3 4 5 6 7 Lalat buah (Drosophilla melanogaster) Kucing Gen penentu warna mata Gen W dan w terangkai pada kromosom X W= mata merah w = mata putih Lalat liar: mata merah Mutan: mata putih Gen penentu warna rambut Terangkai pada kromosom X B: hitam b: kuning Bb: belang tiga
  • 35. 1 2 3 4 5 6 7 Penyakit keturunan  tidak dapat membedakan warna Gen penyebab  c (colourblind)  terangkai pada kromosom X Lebih banyak diderita oleh laki-laki Perempuan normal × laki-laki buta warna  semua keturunan normal Perempuan buta warna × laki-laki normal  anak laki-laki semua buta warna, perempuan normal
  • 36. 1 2 3 4 5 6 7 22)) HHeemmooffiilliiaa PPeennyyaakkiti tk keetuturruunnaann   d daarraahh s suukkaarr m meemmbbeekkuu Ditentukan oleh gen h pada kromosom X, bersifat letal pada perempuan Perempuan  carrier  membawa sifat  diturunkan pada anak laki-laki Ditentukan oleh gen h pada kromosom X, bersifat letal pada perempuan Perempuan  carrier  membawa sifat  diturunkan pada anak laki-laki
  • 37. 1 2 3 4 5 6 7 2) Rangkai Kelamin ppaaddaa KKrroommoossoomm YY Hipertrikosis  pertumbuhan rambut yang berlebihan pada bagian tubuh seseorang, misalnya pada telinga
  • 38. 1 2 3 4 5 6 7 6. Gen Letal Gen yang menyebabkan kematian pada individu yang memilikinya MMeennyyeebbaabbkkaann k keemmaatitaiann j ijkikaa d daalalamm k keeaaddaaaann h hoommoozzigigoott Gen yang menyebabkan kematian pada individu yang memilikinya HHeeteterroozzigigoot t  n noorrmmaal la atatauu s suubblelettaall Karena Karena peran peran gen gen asli asli untuk untuk menumbuhkan menumbuhkan karakter karakter atau atau bagian bagian tubuh tubuh yang yang penting penting terganggu terganggu sehingga sehingga tidak tidak dapat dapat menjalankan menjalankan tugasnya tugasnya dengan dengan baik baik Letal dominan: Huntington’s Disease, brakidaktili, tikus kuning, ayam redep (creeper) Letal dominan: Huntington’s Disease, brakidaktili, tikus kuning, ayam redep (creeper) LLeetatal lr reesseessifi:f :a alblbininoo p paaddaa t atannaammaann j ajagguunngg
  • 39. 1 2 3 4 5 6 7 Gen Letal Dominan Ayam redep (creeper) Ayam redep (creeper) Gen Gen c c = = mengontrol mengontrol pertumbuhan pertumbuhan tulang tulang Gen Gen C C = = menghambat menghambat pertumbuhan pertumbuhan tulang tulang CC CC = = letal, letal, mati mati sewaktu sewaktu embrio embrio Cc Cc = = hidup, hidup, kaki kaki dan dan sayap sayap pendek pendek   redep redep cc cc = = normal normal
  • 40. 1 2 3 4 5 6 7 TTiikkuuss KKuunniinngg TTikikuuss n noorrmmaal:l :h hitiatamm/a/abbuu--aabbuu PPeemmbbeenntutukkaann p pigigmmeenn h hitiatamm d daann a abbuu--aabbuu: :g geenn y y GGeenn Y Y: :t itkikuuss m meemmbbeenntutukk w waarrnnaa k kuunniningg ( (yyeellloloww)) YYYY: :l eletatal,l ,Y Yyy: :h hididuupp ( (kkuunniningg)), ,y yyy: :n noorrmmaall
  • 41. 1 2 3 4 5 6 7 GGeenn LLeettaall RReesseessiiff Contoh: Albino pada tanaman jagung Tidak terbentuknya klorofil Tidak dapat melakukan fotosintesis Mati setelah berkecambah Sifat albino ditentukan oleh gen a ® genotipe Aa normal daun kekuningan
  • 42. 1 2 3 4 5 6 7 7. Alel Ganda BBeebbeerraappaa g geenn y yaanngg m meemmiliilkiki ia alelel ll elebbihih d daarri is saatutu CCoonntotohh: :g geenn y yaanngg m meenneenntutukkaann g goololonnggaann d daarraahh SSisistetemm P Peennggggoololonnggaann D Daarraahh AABBOO MMNN RRHHEESSUUSS
  • 43. 1 2 3 4 5 6 7 SSiisstteemm AABBOO Ditemukan oleh Karl Landsteiner pada tahun 1901 DDikikeennaal l4 4 m maaccaamm g goololonnggaann d daarraahh: :A A, ,B B, ,A ABB, ,d daann O O DDitietenntutukkaann o olelehh a alelel lg gaannddaa I AIA, ,I BIB, ,d daann i i Gen i resesif terhadap gen IA dan IB ® gen IA dan IB tidak bersifat dominan satu sama lain Gen i resesif terhadap gen IA dan IB ® gen IA dan IB tidak bersifat dominan satu sama lain Gen IA menyandikan antigen A, gen IB menyandikan antigen B Gen IA menyandikan antigen A, gen IB menyandikan antigen B GGeennootitpipee
  • 44. 1 2 3 4 5 6 7 Persilangan antara laki-laki yang bergolongan darah AB dan perempuan bergolongan darah B
  • 45. 1 2 3 4 5 6 7 SSiisstteemm MMNN Ditemukan oleh K. Landsteiner dan P. Levine pada tahun 1927 Berdasarkan adanya antigen M dan antigen N dalam eritrosit Berdasarkan adanya antigen M dan antigen N dalam eritrosit Antigen Antigen M M dibawa dibawa oleh oleh gen gen LM LM dan dan antigen antigen N N dibawa dibawa oleh oleh gen gen LN LN Gen LM dan gen LN  alel kodominan  memberikan pengaruh yang sama Gen LM dan gen LN  alel kodominan  memberikan pengaruh yang sama Pembagian golongan darah berdasarkan sistem MN: M, MN, dan N Pembagian golongan darah berdasarkan sistem MN: M, MN, dan N Serum/Serum/plasma plasma darah darah tidak tidak mengandung mengandung antibodi antibodi M M maupun maupun N N   tidak tidak digunakan digunakan sebagai sebagai dasar dasar transfusi transfusi
  • 46. 1 2 3 4 5 6 7 Seorang laki-laki yang bergolongan darah MN menikah dengan perempuan bergolongan darah N
  • 47. 1 2 3 4 5 6 7 SSSSiiisissstttteeeemmmm R RRRhhhheeeessssuuuussss Ditemukan pada tahun 1940 oleh K. Landsteiner dan A. S. Wiener Rhesus Rhesus   sejenis sejenis kera kera di di India India yang yang banyak banyak dipakai dipakai untuk untuk penyelidikan penyelidikan darah darah manusia manusia DDididaassaarrkkaann p paaddaa a addaannyyaa a annttigigeenn R Rhh p paaddaa e erritirtroossitit Memiliki arti penting dalam transfusi darah  penggumpalan eritrosit resipien jika antigen Rh bertemu dengan antigen rh Memiliki arti penting dalam transfusi darah  penggumpalan eritrosit resipien jika antigen Rh bertemu dengan antigen rh
  • 48. 1 2 3 4 5 6 7 D. Kelainan BBaawwaaaann ppaaddaa MMaannuussiiaa 1. Kelainan bawaan karena kelainan gen ALBINO Kelainan yang ditandai tubuh tidak mampu membentuk pigmen melanin ® kulit dan tubuh berwarna putih Kelainan yang ditandai tubuh tidak mampu membentuk pigmen melanin ® kulit dan tubuh berwarna putih Normal: gen A, genotipe AA atau Aa Albino: gen a, genotipe aa Normal: gen A, genotipe AA atau Aa Albino: gen a, genotipe aa
  • 49. 1 2 3 4 5 6 7 PPeerrssiillaannggaann AAllbbiinnoo
  • 50. 1 2 3 4 5 6 7 DDiiaabbeetteess MMeelllliittuuss ((KKeenncciinngg MMaanniiss)) Penyakit Penyakit metabolisme metabolisme pada pada tubuh tubuh manusia manusia yang yang ditandai ditandai dengan dengan tubuh tubuh yang yang tidak tidak mampu mampu mengubah mengubah glukosa glukosa menjadi menjadi glikogen glikogen karena karena pankreas pankreas kurang kurang atau atau tidak tidak mampu mampu menghasilkan menghasilkan insulin insulin Kelebihan glukosa pada darah  dibuang melalui urine  urine mengandung glukosa Kelebihan glukosa pada darah  dibuang melalui urine  urine mengandung glukosa Ditentukan Ditentukan oleh oleh gen gen d d   ♀ ♀ normal normal + + ♂ ♂ diabetes diabetes   keturunan keturunan semua semua normal normal tapi tapi carrier carrier
  • 51. 1 2 3 4 5 6 7 TThhaallaasssseemmiiaa Ditandai dengan sel-sel darah merah yang mudah sekali mengalami hemolisis (pecah) Bentuk eritrosit tidak teratur, mengandung sedikit hemo-globin Ditandai dengan sel-sel darah merah yang mudah sekali mengalami hemolisis (pecah) Bentuk eritrosit tidak teratur, mengandung sedikit hemo-globin  penderita akan mengalami anemia  penderita akan mengalami anemia DDibibaaggi im meennjajaddi i2 2 j ejennisis:: TThhaalalasssseemmiaia mmaayyoorr TThhaalalasssseemmiaia mmininoorr MMaatit is seewwaakktutu m maassihih b baayyii TTrraannssfufussi id daarraahh r ruutitnin Disebabkan oleh gen Th  genotipe Thth  talasemia minor thth  normal Disebabkan oleh gen Th  genotipe Thth  talasemia minor thth  normal Laki-laki menderita talasemia minor menikah dengan perempuan sesama penderita talasemia minor, perbanding-an Laki-laki menderita talasemia minor menikah dengan perempuan sesama penderita talasemia minor, perbanding-an keturunannya = talasemia minor : normal  2 : 1 keturunannya = talasemia minor : normal  2 : 1
  • 52. 1 2 3 4 5 6 7 PPeerrssiillaannggaann
  • 53. 1 2 3 4 5 6 7 22.. KKeellaaiinnaann BBaawwaaaann KKaarreennaa KKeettiiddaakknnoorrmmaallaann JJuummllaahh KKrroommoossoomm MMAANNUUSSIAIA 4466 k krroommoossoomm 22 pasang autosom 22 pasang autosom 1 pasang gonosom 1 pasang gonosom Laki-laki: XY  22AAXY Perempuan: XX 22AAXX Laki-laki: XY  22AAXY Perempuan: XX 22AAXX Kelebihan jumlah Kelebihan jumlah kromosom kromosom KELAINAN Sindrom Turner, sindrom Klinefelter, laki-laki super, Sindrom Turner, sindrom Klinefelter, laki-laki super, perempuan super, dan sindrom Down perempuan super, dan sindrom Down
  • 54. 1 2 3 4 5 6 7 Cara menghindari PPeennyyaakkiitt KKeettuurruunnaann 1. Menghindari perkawinan antarkeluarga dekat. 2. Menghindari perkawinan dengan orang yang memiliki kelainan mental. 3. Melakukan pemeriksaan tentang asal-usul kesehatan pasang-an sebelum melangsungkan pernikahan. 4. Memahami dan memasyarakatkan prinsip-prinsip genetika di kalangan muda.
  • 55. 1 2 3 4 5 6 7 OOrrggaannisismmee MMeenngguunntutunnggkkaann CCiriri-i-cciririi Kurang Kurang Menguntungkan Menguntungkan Ditentukan faktor Ditentukan faktor TTididaakk d dikikeehheennddaakkii genetik genetik Perbaikan kondisi Perbaikan kondisi genetik genetik Organisme dengan sifat-sifat unggul BIBIT UNGGUL PEMULIAAN Organisme dengan sifat-sifat unggul
  • 56. 1 2 3 4 5 6 7 11.. SSeelleekkssii Kegiatan pemilihan organisme yang sesuai dengan keingin-an Kegiatan pemilihan organisme yang sesuai dengan keingin-an manusia. manusia. Hasil seleksi  organisme yang memiliki sifat-sifat yang menguntungkan. Hasil seleksi  organisme yang memiliki sifat-sifat yang menguntungkan. Seleksi Seleksi tanaman tanaman pangan pangan   berproduksi berproduksi tinggi, tinggi, berumur berumur pendek, pendek, dan dan tahan tahan terhadap terhadap hama. hama. 22.. PPeerrssiillaannggaann Usaha mengawinkan dua galur yang berbeda, tetapi masih dalam satu spesies. Untuk mendapat galur baru yang memiliki sifat-sifat gabungan unggul yang diperoleh dari galur yang disilangkan. Usaha mengawinkan dua galur yang berbeda, tetapi masih dalam satu spesies. Untuk mendapat galur baru yang memiliki sifat-sifat gabungan unggul yang diperoleh dari galur yang disilangkan.
  • 57. 1 2 3 4 5 6 7 3. Mutasi Perubahan Perubahan materi materi genetik, genetik, baik baik pada pada tingkat tingkat DNA DNA maupun maupun pada pada tingkat tingkat kromosom. kromosom. Yang mengalami mutasi  mutan, yang menyebabkan mutasi  mutagen. Yang mengalami mutasi  mutan, yang menyebabkan mutasi  mutagen. Mutagen: Mutagen: radiasi radiasi ((UV, UV, gama, gama, sinar-sinar-X) X) atau atau senyawa senyawa kimia kimia ((etil etil metana metana sulfonat, sulfonat, dietil dietil sulfat, sulfat, dan dan bromourasil). bromourasil). Semangka tanpa biji hasil mutasi
  • 58. 1 2 3 4 5 6 7 44.. RReekkaayyaassaa GGeenneettiikk Teknologi perbaikan mutu genetik dengan menyisip-kan Teknologi perbaikan mutu genetik dengan menyisip-kan gen tertentu dari suatu organisme ke dalam sel gen tertentu dari suatu organisme ke dalam sel organisme lain. CCoonnttoohh:: organisme lain. Sepotong Sepotong gen gen bakteri bakteri disisipkan disisipkan ke ke dalam dalam sel sel tanaman tanaman atau atau sepotong sepotong gen gen hewan hewan disisipkan disisipkan ke ke dalam dalam sel sel bakteri. bakteri. Tanaman Tanaman kapas kapas disisipi disisipi gen gen bakteri bakteri Bacillus Bacillus thuringiensis thuringiensis   tahan tahan terhadap terhadap serangan serangan ha-ma ha-ma ulat ulat grayak. grayak. Dihasilkannya bakteri yang mampu menghasil-kan Dihasilkannya bakteri yang mampu menghasil-kan hormon insulin karena telah disisipi gen hormon insulin karena telah disisipi gen insulin dari manusia. insulin dari manusia.