SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Bab
Sumber: www.jsh.kpjhealth.com.my/Image/ivfnew3.jpg; 12 Desember 2007
Sistem Reproduksi
Alat-Alat
Reproduksi
Kelainan/Penyakit
Laki-Laki Perempuan
Kelenjar Saluran
Reproduksi
Kelamin
(Testis)
Aksesoris
Spermatogenesis Sperma
Saluran
Reproduksi
Ovarium
OogenesisOvum
Fertilisasi Kehamilan Kelahiran
tersusun atas
dapat
mengalami
tersusun atas tersusun atas
dibedakan menjadi
terbagi
menjadi
terjadi
Sistem ReproduksiSistem Reproduksi
A. Alat-Alat ReproduksiA. Alat-Alat Reproduksi
B. GametogenesisB. Gametogenesis
C. Siklus MenstruasiC. Siklus Menstruasi
D. Fertilisasi dan KehamilanD. Fertilisasi dan Kehamilan
E. LaktasiE. Laktasi
F. Kelainan atau Gangguan pada Sistem ReproduksiF. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Reproduksi
1. Alat-Alat Reproduksi pada Laki-Laki
Organ reproduksi pada laki-laki
Ureter
Vesikula
seminalis
Rektum
Saluran
ejakulasi
Anus
Kelenjar
Cowper
Epididimis
Skrotum
Skrotum
Testis TestisLubang
uretra
Foreski
n
(kulup)
Uretra
Penis
Jaringa
n erektil
Vas deferens
Bagian dari
gelang panggul
Kantong kemih Kantong kemih
Vas deferens
Uretra
Glans Kulup
2. Alat-Alat Reproduksi pada Perempuan
Organ reproduksi pada perempuan
Vertebrae
Ureter
Ovarium
Rongga
uterus
Serviks
Rektum
Vagina
VulvaKlitoris
Uretra
Simfisis
pubis
Kantong
kemih
Oviduk
Pada laki-laki
menghasilkan sperma di dalam
testis
menghasilkan sperma di dalam
testis
mengantarkan sperma dalam
medium cair (disebut semen)
menuju vagina selama proses
kopulasi
mengantarkan sperma dalam
medium cair (disebut semen)
menuju vagina selama proses
kopulasi
membentuk hormon kelamin
jantan utama, yaitu testosteron
membentuk hormon kelamin
jantan utama, yaitu testosteron
Fungsi Sistem Reproduksi
Pada perempuan
menghasilkan sel kelamin betina (sel
telur atau ovum) di dalam sepasang
ovari (tunggal: ovarium)
menghasilkan sel kelamin betina (sel
telur atau ovum) di dalam sepasang
ovari (tunggal: ovarium)
mengantarkan ova (tunggal: ovum)
menuju oviduk atau saluran telur,
yaitu tempat terjadinya fertilisasi
(pembuahan)
mengantarkan ova (tunggal: ovum)
menuju oviduk atau saluran telur,
yaitu tempat terjadinya fertilisasi
(pembuahan)
mempersiapkan dinding uterus
(endometrium) untuk penempelan
(implantasi) dan perkembangan
embrio
mempersiapkan dinding uterus
(endometrium) untuk penempelan
(implantasi) dan perkembangan
embrio
menghasilkan hormon kelamin betina
utama, yaitu estrogen
menghasilkan hormon kelamin betina
utama, yaitu estrogen
1. Spermatogenesis
Hormon-hormon yang mengatur
spermatogenesis
Hipotalamus
Faktor
pelepasHipofisis
anterior
FSH
LH
TestisPerkembangan
sakuran sperma
TESTOSTERON
Pembentukan
sperma
Pertumbuhan
penis
Kumis
Melebarkan
bahu
menghambat
Penampang membujur testis
Penampang melintang tubulus seminiferus
Spermatogenesis
pada manusia
Spermatogenesis
Spermatogonia
Spermatogonia di dalam
testis membelah mitosis
berkali-kali
Spermatosit primer
Pembelahan meiosis
pertama
Spermatosit
sekunder
Spermatid
Pembelahan meiosis
kedua
Sel sperma masak
2. Oogenesis
Oogenesis atau proses
pembentukan ovum terjadi
di dalam ovari
Terjadi sejak janin berkembang
di dalam kandungan, tetapi
perkembangan akhir setiap
ovum dicapai pada masa
pubertas, yaitu usia sekitar 11
tahun, hingga usia sekitar 55
tahun
Oogenesis pada Manusia
Hormon-hormon yang mengatur oogenesis
Sebuah ovarium yang
memperlihatkan tahap-tahap
perkembangan sebuah folikel
ovari (folikel de Graaf) dan
korpus luteum
Siklus menstruasi adalah perubahan yang terjadi setiap bulan di dalam uterus
perempuan dari masa pubertas hingga masa menopause
Perubahan Konsentrasi Empat Hormon di Dalam Darah
Siklus Ovari
Folikel ovari
Tumbuh
Gugur
Ovulasi
Korpus
luteum
Degenerasi
Siklus Menstruasi
Tahap-tahap fertilisasi
1 Kapasitasi: perubahan pada
permukaan sperma
2 Pada oosit sekunder (ovum), reaksi akrosom
(pelepasan enzim-enzim akrosom) mencerna
sel-sel folikel (korona radiata) dan menembus
zona pelusida
3 Persatuan bagian luar kepala sperma dan
membran plasma ovum, kemudian kepala
sperma ditelan
4 Reaksi kortikal: eksositosis granula kortikal
mengubah zona pelusida untuk mencegah
masuknya sperma lain
5 Ovum dirangsang untuk melakukan
meiosis II; dua nukleus haploid melebur
dan terbentuk sebuah zigot
Fertilisasi, Pembelahan, dan Implantasi
Pertumbuhan dan perkembangan dari blastula hingga menjadi janin di dalam uterus
1. Blastula di dalam uterus akan
berimplantasi (7 hari setelah
pembuahan)
2. Perkembangan embrio yang
berimplantasi di
endometrium (14 hari
setelah pembuahan)
3. Embrio berplasenta (5
minggu setelah pembuahan)
4. Fetus atau janin (10 minggu
setelah pembuahan)
5. Fetus (panjang 45 cm) (8 bulan
setelah pembuahan)
Konsentrasi hormon-hormon dalam
darah selama kehamilan Hormon-hormon kehamilan
Proses Kelahiran Bayi
Posisi janin (fetus) sebelum kelahiran
Tahap dilatasi
(pelebaran) serviks:
mula-mula jalan lahir
melebar dan kantong
amnion pecah
Tahap pengeluaran:
kepalanya telah keluar
seluruhnya
Bayi yang baru lahir
Tahap plasental:
pengeluaran plasenta
dan tali pusat
Laktasi adalah pembentukan, pelepasan, dan pengeluaran air susu ibu (ASI).
Produksi ASI diatur oleh hormon prolaktin. ASI yang pertama kali terbentuk
dinamakan kolostrum.
dapat mengurangi perdarahan pascamelahirkan sehingga mencegah
anemia
memperkecil risiko terjangkitnya kanker payudara dan kanker ovarium
menjarangkan kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai salah
satu cara alternatif untuk melaksanakan keluarga berencana (KB)
Manfaat ASI
1. Gangguan pada Sistem Reproduksi Laki-Laki
Kanker Testis
Kanker testis merupakan jenis
kanker yang paling umum terjadi
pada laki-laki berusia di bawah 40
tahun
Epididimitis
Peradangan pada epididimis, yaitu
saluran berkelok-kelok yang
menghubungkan testis dengan vas
deferens
Hernia Inguinal
Gangguan atau kelainan yang ditandai
dengan sebagian usus terdorong
menembus dinding abdominal dan
masuk ke selangkangan atau skrotum
Ambiguous Genitalia (Alat Kelamin
Ganda)
Kelainan ini ditandai dengan seorang bayi
lahir dengan alat kelamin yang tidak jelas
apakah laki-laki atau perempuan
Mikropenis
Penis terbentuk secara normal, tetapi
dengan ukuran di bawah ukuran rata-rata,
yang ditunjukkan dengan pengukuran
standar
Sterilitas/Infertilitas
Jika seorang laki-laki steril atau mandul,
tubuhnya tidak mampu membentuk
sperma sama sekali atau tidak mampu
menghasilkan sperma dalam jumlah
yang cukup
2. Gangguan pada Sistem Reproduksi Perempuan
Tumor Ovarium
paling umum terjadi pada perempuan
dewasa adalah jenis teratoma
ovarium, baik jinak maupun ganas
Kista Ovarium
merupakan suatu kantong yang berisi
bahan cair atau semipadat yang tidak
bersifat kanker. Walaupun secara umum
tidak berbahaya, kista ovarium dapat
menimbulkan masalah jika membesar.
Kanker Serviks
Sel-sel yang terbentuk di permukaan serviks
dapat tumbuh abnormal dengan bentuk
yang tidak teratur. Ketidaknormalan sel-sel
tersebut bukanlah bukti kanker, tetapi sel-
sel yang tidak teratur dapat menjadi kanker.
Masalah Menstruasi
Menstruasi yang paling umum adalah
dysmenorrhea (menstruasi yang
menyakitkan), menorrhagia (menstruasi yang
banyak), hingga oligomenorrhea (tidak
menstruasi dan/atau menstruasi tidak teratur)
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Meliputi HIV/AIDS (human immunodeficiency
virus/acquired immune deficiency syndrome),
HPV (human papiloma virus) atau kutil pada
alat kelamin, sifilis, chlamydia, gonorea, dan
herpes genitalis.
Sterilitas/Infertilitas
Suatu bentuk infertilitas atau kemandulan
pada perempuan adalah penyumbatan
oviduk secara permanen yang mencegah
ovum dibuahi atau mencapai uterus

More Related Content

What's hot (20)

Kelompok 3 sejarah
Kelompok 3 sejarahKelompok 3 sejarah
Kelompok 3 sejarah
 
Pengantar biokimia
Pengantar biokimiaPengantar biokimia
Pengantar biokimia
 
Tabel asam amino
Tabel asam aminoTabel asam amino
Tabel asam amino
 
Sistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria pptSistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria ppt
 
Karbohidrat 2015
Karbohidrat 2015Karbohidrat 2015
Karbohidrat 2015
 
Bab 10 sni 6
Bab 10 sni 6Bab 10 sni 6
Bab 10 sni 6
 
Siklus krebs ppt
Siklus krebs pptSiklus krebs ppt
Siklus krebs ppt
 
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
 
Jaringan tulang sejati
Jaringan tulang sejatiJaringan tulang sejati
Jaringan tulang sejati
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Karbohidrat 3
Karbohidrat 3Karbohidrat 3
Karbohidrat 3
 
Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
Respirasi Aerob: Glikolisis
Respirasi Aerob: GlikolisisRespirasi Aerob: Glikolisis
Respirasi Aerob: Glikolisis
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau
Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijauPengamatan pertumbuhan biji kacang hijau
Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau
 
Mutasi kromosom
Mutasi kromosomMutasi kromosom
Mutasi kromosom
 
Amylum
AmylumAmylum
Amylum
 
Glikogenolisis
GlikogenolisisGlikogenolisis
Glikogenolisis
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
 

Viewers also liked

Viewers also liked (13)

Buku xi bab 4
Buku xi bab 4Buku xi bab 4
Buku xi bab 4
 
Buku xi bab 10
Buku xi bab 10Buku xi bab 10
Buku xi bab 10
 
Buku xi bab 5
Buku xi bab 5Buku xi bab 5
Buku xi bab 5
 
Buku xi bab 7
Buku xi bab 7Buku xi bab 7
Buku xi bab 7
 
Buku xi bab 1
Buku xi bab 1Buku xi bab 1
Buku xi bab 1
 
Buku xi bab 8
Buku xi bab 8Buku xi bab 8
Buku xi bab 8
 
Buku xi bab 3
Buku xi bab 3Buku xi bab 3
Buku xi bab 3
 
Buku xi bab 2
Buku xi bab 2Buku xi bab 2
Buku xi bab 2
 
Buku xi bab 6
Buku xi bab 6Buku xi bab 6
Buku xi bab 6
 
Biologi(1)
Biologi(1)Biologi(1)
Biologi(1)
 
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
 
Bab9 kelarutan dan hasil kali kelarutan | Kimia Kelas XI
Bab9 kelarutan dan hasil kali kelarutan | Kimia Kelas XIBab9 kelarutan dan hasil kali kelarutan | Kimia Kelas XI
Bab9 kelarutan dan hasil kali kelarutan | Kimia Kelas XI
 
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)
 

Similar to Buku xi bab 9

Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksinajmitahir
 
sistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxsistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxIisAisyah39
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaSMAN 2 Indramayu
 
Biologi: Sistem Reproduksi Manusia
Biologi: Sistem Reproduksi ManusiaBiologi: Sistem Reproduksi Manusia
Biologi: Sistem Reproduksi ManusiaPutu Satwika
 
Alatreproduksi 120905081718-phpapp01
Alatreproduksi 120905081718-phpapp01Alatreproduksi 120905081718-phpapp01
Alatreproduksi 120905081718-phpapp01Arelya Febriane
 
Sistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxSistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxRohayatiOcha
 
Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Nandya Guvita
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Dani Ibrahim
 
Sistem Organ Reproduksi Pria
Sistem Organ Reproduksi PriaSistem Organ Reproduksi Pria
Sistem Organ Reproduksi Priadhika128
 
sistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.pptsistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.pptdevyindah1
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiashafhandustur
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaNazrizza Alba
 
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-pptdadaadad
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-pptdadaadad179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-pptdadaadad
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-pptdadaadadDani Ibrahim
 
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copyDani Ibrahim
 
Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaSistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaHIA Class.
 
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptxBab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptxCaptainCanarys
 

Similar to Buku xi bab 9 (20)

Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksi
 
sistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxsistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptx
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
 
Biologi: Sistem Reproduksi Manusia
Biologi: Sistem Reproduksi ManusiaBiologi: Sistem Reproduksi Manusia
Biologi: Sistem Reproduksi Manusia
 
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptxBab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
 
Alatreproduksi 120905081718-phpapp01
Alatreproduksi 120905081718-phpapp01Alatreproduksi 120905081718-phpapp01
Alatreproduksi 120905081718-phpapp01
 
Sistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxSistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptx
 
Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Sistem Organ Reproduksi Pria
Sistem Organ Reproduksi PriaSistem Organ Reproduksi Pria
Sistem Organ Reproduksi Pria
 
sistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.pptsistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-pptdadaadad
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-pptdadaadad179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-pptdadaadad
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-pptdadaadad
 
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy
 
Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaSistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada Manusia
 
sistem reproduksi manusia 4.pptx
sistem reproduksi manusia 4.pptxsistem reproduksi manusia 4.pptx
sistem reproduksi manusia 4.pptx
 
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptxBab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
 

More from dwihartono_62 (20)

Buku x bab 4
Buku x bab 4Buku x bab 4
Buku x bab 4
 
Hal depan
Hal depanHal depan
Hal depan
 
Buku x bab 11
Buku x bab 11Buku x bab 11
Buku x bab 11
 
Buku x bab 10
Buku x bab 10Buku x bab 10
Buku x bab 10
 
Buku x bab 9
Buku x bab 9Buku x bab 9
Buku x bab 9
 
Buku x bab 8
Buku x bab 8Buku x bab 8
Buku x bab 8
 
Buku x bab 7
Buku x bab 7Buku x bab 7
Buku x bab 7
 
Buku x bab 6
Buku x bab 6Buku x bab 6
Buku x bab 6
 
Buku x bab 5
Buku x bab 5Buku x bab 5
Buku x bab 5
 
Buku x bab 3
Buku x bab 3Buku x bab 3
Buku x bab 3
 
Buku x bab 2
Buku x bab 2Buku x bab 2
Buku x bab 2
 
Buku x bab 1
Buku x bab 1Buku x bab 1
Buku x bab 1
 
Hal depan
Hal depanHal depan
Hal depan
 
Hal depan
Hal depanHal depan
Hal depan
 
Buku xii bab 7
Buku xii bab 7Buku xii bab 7
Buku xii bab 7
 
Buku xii bab 6
Buku xii bab 6Buku xii bab 6
Buku xii bab 6
 
Buku xii bab 5
Buku xii bab 5Buku xii bab 5
Buku xii bab 5
 
Buku xii bab 4
Buku xii bab 4Buku xii bab 4
Buku xii bab 4
 
Buku xii bab 2
Buku xii bab 2Buku xii bab 2
Buku xii bab 2
 
Buku xii bab 1
Buku xii bab 1Buku xii bab 1
Buku xii bab 1
 

Buku xi bab 9

  • 2. Sistem Reproduksi Alat-Alat Reproduksi Kelainan/Penyakit Laki-Laki Perempuan Kelenjar Saluran Reproduksi Kelamin (Testis) Aksesoris Spermatogenesis Sperma Saluran Reproduksi Ovarium OogenesisOvum Fertilisasi Kehamilan Kelahiran tersusun atas dapat mengalami tersusun atas tersusun atas dibedakan menjadi terbagi menjadi terjadi
  • 3. Sistem ReproduksiSistem Reproduksi A. Alat-Alat ReproduksiA. Alat-Alat Reproduksi B. GametogenesisB. Gametogenesis C. Siklus MenstruasiC. Siklus Menstruasi D. Fertilisasi dan KehamilanD. Fertilisasi dan Kehamilan E. LaktasiE. Laktasi F. Kelainan atau Gangguan pada Sistem ReproduksiF. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Reproduksi
  • 4. 1. Alat-Alat Reproduksi pada Laki-Laki Organ reproduksi pada laki-laki Ureter Vesikula seminalis Rektum Saluran ejakulasi Anus Kelenjar Cowper Epididimis Skrotum Skrotum Testis TestisLubang uretra Foreski n (kulup) Uretra Penis Jaringa n erektil Vas deferens Bagian dari gelang panggul Kantong kemih Kantong kemih Vas deferens Uretra Glans Kulup
  • 5. 2. Alat-Alat Reproduksi pada Perempuan Organ reproduksi pada perempuan Vertebrae Ureter Ovarium Rongga uterus Serviks Rektum Vagina VulvaKlitoris Uretra Simfisis pubis Kantong kemih Oviduk
  • 6. Pada laki-laki menghasilkan sperma di dalam testis menghasilkan sperma di dalam testis mengantarkan sperma dalam medium cair (disebut semen) menuju vagina selama proses kopulasi mengantarkan sperma dalam medium cair (disebut semen) menuju vagina selama proses kopulasi membentuk hormon kelamin jantan utama, yaitu testosteron membentuk hormon kelamin jantan utama, yaitu testosteron Fungsi Sistem Reproduksi Pada perempuan menghasilkan sel kelamin betina (sel telur atau ovum) di dalam sepasang ovari (tunggal: ovarium) menghasilkan sel kelamin betina (sel telur atau ovum) di dalam sepasang ovari (tunggal: ovarium) mengantarkan ova (tunggal: ovum) menuju oviduk atau saluran telur, yaitu tempat terjadinya fertilisasi (pembuahan) mengantarkan ova (tunggal: ovum) menuju oviduk atau saluran telur, yaitu tempat terjadinya fertilisasi (pembuahan) mempersiapkan dinding uterus (endometrium) untuk penempelan (implantasi) dan perkembangan embrio mempersiapkan dinding uterus (endometrium) untuk penempelan (implantasi) dan perkembangan embrio menghasilkan hormon kelamin betina utama, yaitu estrogen menghasilkan hormon kelamin betina utama, yaitu estrogen
  • 7. 1. Spermatogenesis Hormon-hormon yang mengatur spermatogenesis Hipotalamus Faktor pelepasHipofisis anterior FSH LH TestisPerkembangan sakuran sperma TESTOSTERON Pembentukan sperma Pertumbuhan penis Kumis Melebarkan bahu menghambat Penampang membujur testis Penampang melintang tubulus seminiferus
  • 8. Spermatogenesis pada manusia Spermatogenesis Spermatogonia Spermatogonia di dalam testis membelah mitosis berkali-kali Spermatosit primer Pembelahan meiosis pertama Spermatosit sekunder Spermatid Pembelahan meiosis kedua Sel sperma masak
  • 9. 2. Oogenesis Oogenesis atau proses pembentukan ovum terjadi di dalam ovari Terjadi sejak janin berkembang di dalam kandungan, tetapi perkembangan akhir setiap ovum dicapai pada masa pubertas, yaitu usia sekitar 11 tahun, hingga usia sekitar 55 tahun Oogenesis pada Manusia
  • 10. Hormon-hormon yang mengatur oogenesis Sebuah ovarium yang memperlihatkan tahap-tahap perkembangan sebuah folikel ovari (folikel de Graaf) dan korpus luteum
  • 11. Siklus menstruasi adalah perubahan yang terjadi setiap bulan di dalam uterus perempuan dari masa pubertas hingga masa menopause Perubahan Konsentrasi Empat Hormon di Dalam Darah Siklus Ovari Folikel ovari Tumbuh Gugur Ovulasi Korpus luteum Degenerasi
  • 13. Tahap-tahap fertilisasi 1 Kapasitasi: perubahan pada permukaan sperma 2 Pada oosit sekunder (ovum), reaksi akrosom (pelepasan enzim-enzim akrosom) mencerna sel-sel folikel (korona radiata) dan menembus zona pelusida 3 Persatuan bagian luar kepala sperma dan membran plasma ovum, kemudian kepala sperma ditelan 4 Reaksi kortikal: eksositosis granula kortikal mengubah zona pelusida untuk mencegah masuknya sperma lain 5 Ovum dirangsang untuk melakukan meiosis II; dua nukleus haploid melebur dan terbentuk sebuah zigot
  • 15. Pertumbuhan dan perkembangan dari blastula hingga menjadi janin di dalam uterus 1. Blastula di dalam uterus akan berimplantasi (7 hari setelah pembuahan) 2. Perkembangan embrio yang berimplantasi di endometrium (14 hari setelah pembuahan) 3. Embrio berplasenta (5 minggu setelah pembuahan)
  • 16. 4. Fetus atau janin (10 minggu setelah pembuahan) 5. Fetus (panjang 45 cm) (8 bulan setelah pembuahan)
  • 17. Konsentrasi hormon-hormon dalam darah selama kehamilan Hormon-hormon kehamilan
  • 18. Proses Kelahiran Bayi Posisi janin (fetus) sebelum kelahiran Tahap dilatasi (pelebaran) serviks: mula-mula jalan lahir melebar dan kantong amnion pecah Tahap pengeluaran: kepalanya telah keluar seluruhnya Bayi yang baru lahir Tahap plasental: pengeluaran plasenta dan tali pusat
  • 19. Laktasi adalah pembentukan, pelepasan, dan pengeluaran air susu ibu (ASI). Produksi ASI diatur oleh hormon prolaktin. ASI yang pertama kali terbentuk dinamakan kolostrum. dapat mengurangi perdarahan pascamelahirkan sehingga mencegah anemia memperkecil risiko terjangkitnya kanker payudara dan kanker ovarium menjarangkan kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai salah satu cara alternatif untuk melaksanakan keluarga berencana (KB) Manfaat ASI
  • 20. 1. Gangguan pada Sistem Reproduksi Laki-Laki Kanker Testis Kanker testis merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada laki-laki berusia di bawah 40 tahun Epididimitis Peradangan pada epididimis, yaitu saluran berkelok-kelok yang menghubungkan testis dengan vas deferens Hernia Inguinal Gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum Ambiguous Genitalia (Alat Kelamin Ganda) Kelainan ini ditandai dengan seorang bayi lahir dengan alat kelamin yang tidak jelas apakah laki-laki atau perempuan Mikropenis Penis terbentuk secara normal, tetapi dengan ukuran di bawah ukuran rata-rata, yang ditunjukkan dengan pengukuran standar Sterilitas/Infertilitas Jika seorang laki-laki steril atau mandul, tubuhnya tidak mampu membentuk sperma sama sekali atau tidak mampu menghasilkan sperma dalam jumlah yang cukup
  • 21. 2. Gangguan pada Sistem Reproduksi Perempuan Tumor Ovarium paling umum terjadi pada perempuan dewasa adalah jenis teratoma ovarium, baik jinak maupun ganas Kista Ovarium merupakan suatu kantong yang berisi bahan cair atau semipadat yang tidak bersifat kanker. Walaupun secara umum tidak berbahaya, kista ovarium dapat menimbulkan masalah jika membesar. Kanker Serviks Sel-sel yang terbentuk di permukaan serviks dapat tumbuh abnormal dengan bentuk yang tidak teratur. Ketidaknormalan sel-sel tersebut bukanlah bukti kanker, tetapi sel- sel yang tidak teratur dapat menjadi kanker. Masalah Menstruasi Menstruasi yang paling umum adalah dysmenorrhea (menstruasi yang menyakitkan), menorrhagia (menstruasi yang banyak), hingga oligomenorrhea (tidak menstruasi dan/atau menstruasi tidak teratur) Penyakit Menular Seksual (PMS) Meliputi HIV/AIDS (human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome), HPV (human papiloma virus) atau kutil pada alat kelamin, sifilis, chlamydia, gonorea, dan herpes genitalis. Sterilitas/Infertilitas Suatu bentuk infertilitas atau kemandulan pada perempuan adalah penyumbatan oviduk secara permanen yang mencegah ovum dibuahi atau mencapai uterus