Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran lingkungan dan perubahan lingkungan akibat faktor manusia dan alam. Dibahas juga upaya-upaya untuk mengatasi masalah lingkungan secara administratif, teknologis, dan edukatif.
1. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
Sumber: www.iccphiladephia.org; 17 Desember 2007
11
11
Pencemaran dan
Perubahan Lingkungan
2. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
Pencemaran
Lingkungan
dapat
menyebabkan
Perubahan
menyebabkan Lingkungan
Bahan
Pencemar
terdiri atas
Bahan yang
Terdegradasi
Bahan yang
Tidak Terdegradasi
Pencemaran terdiri atas
Udara
Pencemaran
Tanah
Pencemaran
Air
Limbah merupakan
dapat dimanfaatkan
Dengan
Daur Ulang
Tanpa
Daur Ulang
3. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
PPeenncceemmaarraann ddaann PPeerruubbaahhaann LLiinnggkkuunnggaann
A. Pencemaran Lingkungan
B. Perubahan Lingkungan
C. Upaya Manusia dalam Mengatasi Masalah Lingkungan
D. Pemanfaatan Limbah
4. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
A. Pencemaran Lingkungan
Menurut Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan
atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya
5. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
1. Macam-Macam Bahan Pencemar
Bahan Pencemar
Biodegradable Nonbiodegradable
Terdegradasi secara Cepat
Contoh: limbah manusia, limbah
hewan, dan limbah perkebunan
Terdegradasi secara Lambat
DDT memerlukan waktu empat tahun
untuk dapat terpecah sebanyak 25
persen
Contoh: merkuri dan
timbal serta senyawanya,
aluminium dan plastik
6. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
2. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan
a. Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan-bahan berbahaya,
merugikan, atau tidak disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang
(secara langsung atau kumulatif) cukup besar untuk dapat merugikan atau
memengaruhi kegunaan atau kualitas air
Penyebabnya
Kejadiannya
Bahan anorganik
Bahan organik
tumpahan minyak (baik mentah ataupun
telah diproses) dari kapal tanker, limbah
pabrik, limbah pertambangan, pupuk, dan
pestisida
limbah rumah tangga dan bahan-bahan
buangan dari rumah pemotongan hewan
Secara langsung
disebabkan oleh buangan dari
kegiatan industri, pertanian,
dan rumah tangga
Secara tidak langsung
terjadi karena adanya rembesan
zat-zat kimia beracun dan
berbahaya dari timbunan limbah
industri, pertanian, dan rumah
tangga ke dalam perairan terbuka
(sungai, laut, saluran air, danau,
waduk, dan sumur) serta air dalam
tanah.
7. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
Mengapa buangan industri, pertanian, dan rumah tangga dapat mencemari air?
1) dalam komposisi kimianya terdapat zat-zat berbahaya, seperti logam berat dan bakteri yang
dapat mengganggu kesehatan;
2) suhu ataupun derajat keasamannya (pH) dapat mematikan organisme-organisme yang
hidup di perairan;
3) kemampuan untuk menyerap oksigen dari air (BOD atau biochemical oxygen demand)
sangat besar sehingga organisme-organisme yang hidup di perairan menjadi kekurangan
oksigen dan akhirnya mati;
4) dalam keadaan ekstrem, mengandung limbah nuklir dengan bahaya radioaktifnya.
Perairan tawar yang kelebihan ion-ion nitrat dan fosfat akan meningkatkan proses
eutrofikasi, yaitu peningkatan nutrisi atau zat-zat makanan untuk pertumbuhan tanaman air
Sebuah kolam yang mengalami eutrofikasi tidak terdapat oksigen terlarut yang cukup untuk
kehidupan ikan atau organisme lainnya.
8. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
Terjadinya Eutrofikasi
1. Kelebihan nitrat
dan fosfat
2. Menyebabkan tumbuhan mikroskopis
bereproduksi dan tumbuh dengan cepat
3. Namun, tidak terdapat cukup hewan
mikroskopis untuk memakan kelebihan
tumbuhan itu
O2
O2
4. Akibatnya, tumbuhan
mikroskopis mati dan
dipecah oleh bakteri
yang memerlukan
oksigen
9. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
Eutrofikasi dapat diminimalkan dengan cara:
1) menggunakan detergen dengan kandungan fosfat yang rendah untuk
mencuci;
2) menggunakan pupuk tanaman yang tidak mudah larut
Ikan-ikan mati akibat
pencemaran air. Air tersebut
tampak jernih, tetapi
mengandung sedikit oksigen
sehingga ikan-ikan tersebut
mati.
10. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
b. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika tercampuri zat-zat pencemar atau polutan dalam
konsentrasi tinggi sehingga menimbulkan gangguan bagi makhluk hidup yang
mengisapnya
Kandungan karbon dioksida di udara hanya 0,03%, tetapi apabila kadarnya mencapai 10%,
akan menimbulkan pencemaran udara dan bersifat racun bagi banyak bentuk kehidupan
Pencemar yang sering kali mencemari udara:
Asap
Sulfur dioksida dan
oksida nitrogen
Kabut asap
Klorofluorokarbon
Karbon monoksida
11. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
1) Asap
Asap terutama tersusun atas partikel-partikel kecil karbon (C) dan tar yang berasal dari
pembakaran batu bara di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik atau di rumah-rumah
Di dalam tar terkandung bahan-bahan kimia penyebab kanker (karsinogen)
2) Partikulat
Gas-gas buangan kendaraan bermotor (terutama yang bermesin diesel) mengandung
partikel-partikel mikroskopis yang dilapisi hidrokarbon
Partikel-partikel tersebut berdiameter kurang dari 10 atau 2,5 mikrometer
Partikel-partikel itu diduga menyebabkan 10.000 kematian per tahun, khususnya orang-orang
yang menderita penyakit paru-paru kronis seperti emfisema dan bronkitis
12. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
3) Sulfur Dioksida dan Oksida Nitrogen
Sulfur dioksida dan oksida nitrogen menimbulkan hujan asam
Pencemaran berasal dari pabrik-pabrik, stasiun pembangkit tenaga listrik,
rumah-rumah, dan kendaraan bermotor. Sebagian besar emisi menjadi gas
dan secara perlahan-lahan berubah menjadi asam sulfat dan asam nitrit
terlarut.
13. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
4) Smog
Asap dan partikulat mikroskopis yang melayang di atmosfer sehingga menghalangi
pancaran cahaya matahari ke bumi.
5) Karbon Monoksida
Jika terhirup, karbon monoksida berikatan dengan hemoglobin dalam darah membentuk
senyawa yang stabil, yaitu karboksihemoglobin (HbCO)
Pembentukan karboksihemoglobin itu mengurangi kemampuan darah
mengikat/membawa oksigen
6) Klorofluorokarbon (CFC)
Gas-gas yang digunakan sebagai pendingin dalam lemari es, bahan pendorong dalam
kaleng aerosol (aerosol propellant), dan sebagai pembentuk gelembung-gelembung
pada plastik busa (foaming agents)
Bersama-sama dengan hidroklorofluorokarbon (HCFC), halon, metil bromida, karbon
tetraklorida, dan metil kloroform, klorofluorokarbon dikenal sebagai bahan-bahan perusak
ozon (ozone-depleting substances/ODS)
14. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
7) Karbon Dioksida (CO2)
Gas karbon dioksida yang ada di
udara selain berasal dari beberapa
proses alam, seperti respirasi makhluk
hidup, dekomposisi bahan-bahan
organik, fermentasi, pelapukan
batuan, dan pengaruh magma di
bawah permukaan tanah, juga berasal
dari pembakaran-pembakaran yang
diakukan manusia, contohnya
pembakaran bahan bakar fosil (batu
bara dan minyak bumi)
Selain mengganggu pernapasan,
peningkatan konsentrasi karbon
dioksida juga meningkatkan suhu di
permukaan bumi
15. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
c. Pencemaran Tanah
Suatu dampak limbah rumah tangga, industri, dan penggunaan pestisida yang berlebihan
pada tanah.
Dampak: menurunnya estetika tanah dan kegunaannya bagi pertanian serta meningkatnya
kandungan zat kimia beracun dan berbahaya di dalamnya.
Terjadi karena adanya sampah-sampah organik atau sampah-sampah anorganik, pestisida
dalam dosis yang berlebihan, tumpahan minyak, dan merembesnya zat-zat kimia berbahaya
dari tempat penampungan limbah industri ataupun rumah tangga ke lapisan permukaan
tanah.
Tanah tercemar dapat dipulihkan atau dibersihkan dengan remediasi
Proses remediasi tanah dapat dilakukan secara in-situ (di lokasi) atau ex-situ (di luar lokasi)
Remediasi in-situ terdiri atas pembersihan, injeksi (venting), dan bioremediasi.
Pembersihan di lokasi lebih mudah dan lebih murah.
Remediasi ex-situ meliputi penggalian tanah yang tercemar untuk kemudian dibawa ke
darah yang aman guna dibersihkan dari zat pencemar.
16. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
B. Perubahan Lingkungan
1. Perubahan Lingkungan karena Faktor Manusia
a. Penebangan Hutan
Penebangan hutan yang dilakukan secara liar, akan merusak ekosistem
hutan dan mengurangi fungsi hutan sebagai penahan dan penyimpan air
serta pemelihara tanah
Penebangan hutan
menimbulkan masalah yang
kompleks.
b. Penambangan Liar
Penambangan secara liar menyebabkan
rusaknya ekosistem asal, khususnya
yang terletak di atas lokasi tambang
Penambangan akan menyisakan lubang-lubang
bekas galian atau limbah (tailing)
sehingga dapat menyebabkan banjir atau
tanah longsor
Lahan bekas tempat penambangan liar menjadi tandus dan tidak dapat
ditanami karena lapisan humusnya terkikis dan terkadang mengandung
zat-zat kimia yang berbahaya
17. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
c. Pembangunan Perumahan
Makin banyaknya jumlah populasi manusia menuntut tersedianya tempat tinggal yang
makin banyak pula, berarti makin banyak lahan yang digunakan untuk membangun
perumahan
d. Penerapan Intensifkasi Pertanian
Pembukaan lahan pertanian pada dasarnya menghilangkan banyak tumbuhan liar
dan menggantikannya dengan hanya suatu jenis tanaman, misalnya padi, gandum,
atau jagung
Vegetasi alami di lahan yang belum
digarap, tumbuh bermacam-macam jenis
tumbuhan
Pertanian monokultur, lahan hanya
ditumbuhi oleh tanaman padi, tanaman
lainnya dihilangkan
18. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
2. Perubahan Lingkungan karena Faktor
Alam
Beberapa faktor alam yang diketahui dapat mengubah lingkungan, antara lain
bencana alam, seperti gunung meletus, gempa bumi, gelombang tsunami, tanah
longsor, banjir, angin ribut, ataupun kebakaran hutan
Bencana alam, seperti kebakaran hutan, selain menyebabkan kerusakan hutan
dan mengganggu fungsi hutan, juga menyebabkan matinya berbagai
organisme di hutan tersebut.
Letusan gunung api menyebabkan kerusakan lingkungan atau bahkan
memusnahkan ekosistem seperti yang terjadi pada waktu Gunung Krakatau
meletus tahun 1883.
19. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
C. Upaya Manusia dalam Mengatasi Masalah Lingkungan
Tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah dan
menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan lingkungan
1. Secara Administratif
Dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk undang-undang
dan peraturan-peraturan
2. Secara Teknologis
Mengadakan unit pengolah limbah, terutama limbah
cair industri, sebelum dibuang ke lingkungan (sungai)
3. Secara Edukatif/Pendidikan
Melalui kegiatan penyuluhan masyarakat dan
kampanye mengenai pentingnya lingkungan yang
bersih, indah, sehat, dan lestari
20. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
D. Pemanfaatan Limbah
1. Pemanfaatan Limbah Organik
Limbah-limbah organik tertentu, seperti
sampah sayuran, sampah daun, atau ranting,
dapat kita manfaatkan kembali dengan cara
didaur ulang, misalnya menjadi pupuk kompos
a. Dengan Daur Ulang
b. Tanpa Daur Ulang
Tidak semua limbah organik padat harus
didaur ulang lebih dahulu sebelum dapat
digunakan kembali
Beberapa limbah organik padat, antara lain:
1) ban karet bekas dapat dijadikan tempat sampah, ember, sandal,
meja, atau kursi;
2) serbuk gergaji kayu dapat digunakan sebagai media tanam jamur
tiram;
3) kulit jagung dapat dijadikan bunga hiasan
21. 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111
2. Pemanfaatan Limbah Anorganik
a. Dengan Daur Ulang
Beberapa limbah anorganik, seperti kaleng
aluminium, besi baja, pecahan botol dan
toples kaca, serta botol, gelas, atau ember
plastik, dapat dilebur dan diolah berulang kali.
b. Tanpa Daur Ulang
Beberapa jenis limbah anorgnaik dapat
dimanfaatkan kembali tanpa melalui proses
daur ulang, yaitu dijadikan bermacam-macam
barang-barang yang terkadang memiliki harga
jual yang tinggi.
• Botol dan gelas plastik bekas kemasan air mineral dapat dijadikan
mainan anak-anak, pot tanaman, atau hiasan
• Pecahan kaca dapat dijadikan hiasan dinding atau lukisan