SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Sumber: www.dgukenvis.nic.in; 7 Desember 2007 
10 Ekosistem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Ekosistem 
Komponen Beberapa Tipe Aliran Energi Suksesi Daur Biogeokimia 
Abiotik 
Biotik 
Ekosistem Alami 
Ekosistem Binaan 
Rantai Makanan 
Jaring-Jaring 
Makanan 
Piramida Ekologi 
Piramida Jumlah 
Individu 
Piramida 
Biomassa 
Piramida 
Energi 
Suksesi 
Primer 
Suksesi 
Sekunder 
Ekosistem 
Klimaks 
Daur C 
Daur N 
Daur S 
Daur P 
Daur O 
memiliki 
terdapat terjadi terjadi terjadi 
terdiri atas dibedakan menjadi melalui 
membentuk 
membentuk 
terdiri atas 
terdiri atas 
menuju 
meliputi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Ekosistem 
A. Komponen Ekosistem 
B. Tipe-Tipe Ekosistem 
C. Aliran Energi 
D. Rantai Makanan 
E. Piramida Ekologi 
F. Daur Biogeokimia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
A. Komponen Ekosistem 
Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh 
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. 
merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara 
makhluk hidup dan lingkungannya, baik lingkungan hidup 
maupun tak hidup 
fungsional dasar 
1. Satuan Makhluk Hidup dalam 
Ekosistem 
2. Komponen Penyusun Ekosistem 
3. Suksesi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
1. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem 
Satuan ekosistem: individu, populasi, komunitas, dan 
biom 
Asal kata ”in” (Latin) yang berarti tidak dan 
dividuus yang berarti dapat dibagi 
individu adalah makhluk hidup 
tunggal (yang tidak dapat dibagi-bagi) 
Contoh: Seorang manusia, sebatang pohon 
kelapa, seekor kucing, dan seekor belalang 
merupakan individu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
b. Populasi 
Pertumbuhan 
suatu populasi 
Daya biak populasi 
Kelompok yang 
dinamis 
Dinamika 
populasi 
Natalitas Mortalitas Imigrasi 
Satu atau lebih individu suatu spesies 
yang hidup di suatu tempat disebut 
populasi (Latin: populus = rakyat, 
penduduk)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
c. Komunitas 
Komponen biotik suatu 
ekosistem dinamakan komunitas 
Interaksi antarpopulasi 
membentuk suatu komunitas 
Individu selalu dikelilingi oleh berbagai 
makhluk hidup, yaitu makhluk hidup dari 
spesiesnya sendiri dan makhluk hidup 
dari bermacam-macam spesies lain 
Komunitas akuatik Komunitas terestrial
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
d. Ekosistem 
Makhluk hidup Lingkungan 
Ekosistem 
Ekosistem danau 
Ekosistem sawah 
Ekosistem 
hutan hujan tropis 
Ekosistem sungai 
Ekosistem laut 
Ekosistem kolam 
Ekosistem Kolam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
e. Biom 
Beberapa ekosistem yang memiliki sifat-sifat lingkungan yang 
sama dan memiliki karakteristik komunitas hewan yang sama 
Tipe-Tipe Biom 
Hutan konifer Hutan hujan tropis Tundra 
Padang rumput Savana Gurun tropis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Lingkungan: 
Segala sesuatu yang ada di sekeliling 
makhluk hidup dan berpengaruh terhadap 
kehidupan makhluk hidup tersebut. 
Lingkungan tertentu tempat suatu 
makhluk hidup tumbuh dan hidup 
secara alami Habitat 
Habitat cacing pita adalah 
usus hewan Mammalia 
Habitat belut adalah 
tanah persawahan 
Habitat pohon bakau adalah 
daerah pasang surut tropis 
Kekhususan 
kedudukan, peran, 
atau fungsi makhluk 
hidup dalam 
habitatnya 
nisia (niche) atau 
relung 
Charles Elton 
(1927)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
2. Komponen Penyusun Ekosistem 
a. Komponen Abiotik 
Cahaya matahari 
Air 
Suhu 
Derajat 
keasaman (pH) 
Kelembapan 
Kadar garam 
(salinitas) 
Sumber energi utama 
Sumber panas 
Melarutkan zat-zat kimia 
di dalam sitoplasma 
Menjaga tekanan osmosis 
Tempat terjadinya 
berbagai proses kimia 
Suhu optimum 0–40oC 
menentukan 
Tipe ekosistem 
Mineral 
Oksigen (O2) 
Karbon dioksida 
(CO2) 
Respirasi 
Respirasi 
Katalisator reaksi metabolisme 
Penyusun tubuh 
Keseimbangan asam basa 
Pengatur fungsi faal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
b. Komponen Biotik 
1) Produsen 
Semua organisme yang mampu membuat zat 
organik yang dibutuhkannya dari zat-zat 
anorganik 
Organisme (tumbuhan hijau) dapat mengubah 
senyawa anorganik (karbon dioksida dan air) 
menjadi senyawa organik (karbohidrat atau 
amilum) yang diperlukannya dengan bantuan 
energi cahaya melalui proses fotosintesis 
Organisme yang mampu mengubah 
senyawa anorganik menjadi senyawa 
organik yang diperlukannya dengan 
bantuan energi kimia 
Organisme 
autotrof 
Organisme 
fotoautotrof 
Organisme 
kemoautotrof 
Tanaman bunga matahari 
berperan sebagai produsen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
2) Konsumen 
Organisme yang tidak dapat 
menghasilkan zat-zat organik yang 
dibutuhkannya dari zat-zat anorganik 
Konsumen = organisme heterotrof 
Herbivor Konsumen pemakan tumbuhan 
Karnivor Konsumen pemakan herbivor 
Detritivor Konsumen pemakan detritus 
Dekomposer 
Konsumen pengurai zat-zat 
organik menjadi zat-zat 
anorganik 
Belalang dan badak 
Bunglon, ular, beruang, 
dan harimau 
Cacing tanah, luing, dan 
rayap 
Bakteri dan jamur 
Saprotrof Konsumen yang hidup dalam media organik 
Jamur
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Ekosistem Kolam 
Energi dari cahaya matahari 
• Tumbuhan berakar 
• Tumbuhan mengapung 
• Plankton 
Tumbuhan hijau 
(produsen) 
Herbivor 
Karnivor 
Detritivor 
Tumbuhan 
rawa 
Dekomposer Nisia ikan 
Lumpur 
pada dasar 
kolam 
pemakan detritus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
3. Suksesi 
Proses pertumbuhan komunitas di 
dalam suatu ekosistem hingga 
mencapai keadaan klimaks 
Suksesi terjadi sebagai akibat dari 
adanya interaksi antara tekanan 
lingkungan dan kemampuan adaptasi 
anggota komunitas serta kompetisi 
antarkomunitas dalam ekosistem 
Proses suksesi diawali dengan 
tumbuhnya tumbuhan perintis yang 
meliputi tumbuhan ganggang, lumut 
kerak (liken/lichens), lumut daun, dan 
beberapa jenis tumbuhan tingkat tinggi 
tertentu 
Suksesi pada danau
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Tumbuhan Perintis 
(ganggang, lumut kerak (liken/lichens), lumut daun, 
dan beberapa jenis tumbuhan tingkat tinggi tertentu) 
Kehadiran tumbuhan perintis akan 
menambah jumlah partikel-partikel 
mineral tanah 
Meningkatnya kandungan mineral tanah menyebabkan perubahan 
faktor-faktor abiotik tanah, seperti pH, kandungan unsur-unsur hara, 
dan kadar air sehingga pada akhirnya terbentuk lingkungan yang cocok 
bagi tumbuh-tumbuhan baru lainnya 
Pembusukan 
tumbuhan perintis 
yang mati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Berdasarkan kondisi habitat pada awal proses suksesi terjadi, dikenal 
dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder 
a. Suksesi Primer 
Terjadi pada suatu kawasan yang semula tidak memiliki komponen biotik, 
kemudian hadir komponen biotik yang akhirnya hidup dalam kawasan 
tersebut dan berkembang menjadi suatu ekosistem 
Terjadi apabila ada gangguan pada komunitas atau ekosistem asal yang 
mengakibatkan hilang atau musnahnya komunitas asal secara total 
sehingga di tempat komunitas asal tersebut terbentuk habitat atau substrat 
baru dengan komunitas yang baru pula 
Gangguan dapat terjadi secara alami (misalnya, tanah longsor, letusan 
gunung berapi, endapan lumpur di muara sungai, ataupun endapan pasir 
di pantai) atau dibuat oleh manusia (contohnya, penggundulan hutan, 
pengurukan lahan, dan penambangan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Contoh klasik tentang suksesi primer adalah pembentukan dan 
perkembangan komunitas di Kepulauan Krakatau setelah Gunung 
Krakatau meletus pada tahun 1883 
Suksesi primer pada lahar 
membeku yang berumur 
ribuan tahun 
Akibat penebangan yang membabi buta, 
suatu ekosistem hutan berubah menjadi 
ekosistem padang rumput dan kemudian 
menjadi ekosistem hutan kembali, juga 
merupakan contoh suksesi primer
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
b. Suksesi Sekunder 
Pada suksesi sekunder, gangguan pada 
komunitas atau ekosistem, baik secara alami 
maupun buatan, tidak memusnahkan 
ekosistem asal secara total 
Suksesi sekunder setelah kebakaran hutan 
Yellow Stone pada tahun 1988 
Gangguan, seperti banjir, angin kencang, 
gelombang tsunami, kebakaran hutan secara 
alami, penebangan hutan secara selektif, 
ataupun pembakaran padang rumput secara 
sengaja terkadang menyisakan komunitas 
awal 
Sisa-sisa komunitas tersebut dapat tumbuh dan 
membentuk komunitas baru. Perubahan itu terus terjadi 
sampai terbentuk komunitas klimaks kembali
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Suksesi Primer Suksesi Sekunder 
Habitat awal terdiri atas substrat 
yang sama sekali baru 
Substrat lama dan 
kehidupan masih ada 
Tumbuhan yang tumbuh pada 
tahap awal itu (tumbuhan perintis) 
berasal dari benih dan biji yang 
datang dari luar 
Biji-biji dan benih awal dapat berasal 
dari luar atau dari biji-biji dan benih 
organisme yang tersisa dari 
komunitas awal 
Memerlukan waktu yang lama Memerlukan waktu yang lebih singkat 
daripada suksesi primer
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
B. Tipe-Tipe Ekosistem 
Ekosistem Alami 
Ekosistem Binaan 
Berdasarkan keterlibatan 
atau campur tangan manusia 
Berdasarkan media 
tumbuhnya 
Ekosistem air (akuatik) 
Ekosistem darat (terestrial) 
Berdasarkan salinitasnya 
Ekosistem air tawar 
Ekosistem air laut 
Ekosistem air payau 
Berdasarkan ketinggian tempat Ekosistem dataran rendah 
Ekosistem dataran tinggi 
Berdasarkan jenis vegetasinya 
Ekosistem hutan 
Ekosistem tegakan 
Ekosistem savana/rumput
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
1. Ekosistem Hutan Pinus 
Ekosistem hutan pinus terdapat pada daerah dengan 
ketinggian 700–1.000 m atas permukaan laut (dpl) 
dengan suhu rata-rata 18–23oC. Vegetasi yang 
mendominasi adalah pinus (Pinus merkusii) 
2. Ekosistem Belukar 
Jenis ekosistem ini dijumpai pada ketinggian kurang dari 1.000 m dpl dengan suhu rata-rata 
21–26oC. Ekosistem ini memiliki vegetasi utama, antara lain Macaranga, Melastoma, Mallotus, 
dan Trema 
3. Ekosistem Hutan Payau (Mangrove) 
Ekosistem hutan payau terdapat pada daerah dengan ketinggian 
kurang dari 5 m dpl. Suhu rata-rata pada daerah tersebut adalah 
sekitar 26oC. Rhizophora, Bruguiera, Avicennia, dan Sonneratia 
merupakan vegetasi yang mendominansi ekosistem tersebut
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
4. Ekosistem Hutan Musim Gugur Daun 
Daerah dengan ketinggian kurang dari 800 m dpl dan bersuhu rata-rata di atas 22oC 
merupakan tempat terdapatnya ekosistem ini. Ekosistem ini memiliki vegetasi utama, 
antara lain Protium javanicum, jati (Tectona grandis), Eucalyptus, dan Pterocarpus. 
5. Ekosistem Padang Rumput Pegunungan 
Daerah dengan ketinggian 1.500–2.400 m dpl dan dengan suhu rata-rata 18–23oC adalah 
tempat ekosistem ini berada. Vegetasi utamanya, antara lain Festuca, Agrostis, 
Cymbopogon, dan Imperata cylindrica.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
C. Aliran Energi 
Aliran energi dalam suatu ekosistem 
Dibandingkan dengan 
energi yang diterima 
secara langsung oleh 
produsen, energi yang 
diterima oleh 
konsumen primer, 
konsumen sekunder, 
dan dekomposer akan 
terus berkurang 
Cahaya matahari 
Produsen 
(tumbuhan hijau) 
Konsumen Primer 
(herbivor) 
Mati 
Produk buangan 
Konsumen Sekunder 
(karnivor) 
Mati 
Produk buangan 
Dekomposer 
Mati 
Produk 
buangan 
(bakteri, jamur, pemakan detritus) 
Hilangnya energi saat pembentukan 
zat organik (gula) pada tumbuhan 
Energi cahaya 
diserap atmosfer 
Energi disimpan 
dalam makanan 
Energi dipantulkan 
dan diradiasikan 
Energi diserap dan 
digunakan untuk 
menjaga agar 
tumbuhan tetap 
hidup
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Ada tiga faktor yang menyebabkan hilangnya energi dalam suatu proses memakan dan 
dimakan: 
1. populasi konsumen tidak dapat memanfaatkan seluruh sumber makanan yang ada 
2. ketidaksempurnaan dalam melakukan pencernaan makanan 
3. gerakan serta respirasi menyebabkan energi hilang dalam bentuk panas 
Energi yang diambil dari 
makanan, dicerna, dan 
diserap tubuh organisme. 
Energi yang berpindah ke 
organisme berikutnya menjadi 
makin kecil karena sebagian 
besar sudah terbuang atau 
digunakan 
Pencernaan 
makanan 
Respirasi, 
gerakan 
Cadangan, 
pertumbuhan, 
reproduksi 
Ekskresi 
Eliminasi 
Mati 
Energi yang tersedia bagi dekomposer 
Energi yang 
tersedia bagi 
konsumen 
Energi hilang sebagai panas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
D. Rantai Makanan 
Rantai makanan dimulai dari tumbuhan hijau dan berakhir pada pengurai. 
Energi dari sinar matahari dialirkan sepanjang rantai makanan 
Tingkat trofik 
1 
Produsen 
Tumbuhan hijau 
2 
Konsumen 
pertama 
Herbivor 
6 5 4 3 
Konsumen 
kedua 
Konsumen 
ketiga 
Konsumen 
keempat 
Dekomposer 
(pengurai) 
Karnivor 
Bakteri dan jamur
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
JaringJaring Makanan di 
Hutan Iklim Sedang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
E. Piramida Ekologi 
Merupakan piramida abstrak yang menggambarkan komposisi 
komponen biotik penyusun suatu ekosistem 
Memberikan gambaran kasar tentang pengaruh hubungan rantai 
makanan bagi kelompok ekologi secara menyeluruh 
Ada tiga macam piramida ekologi: 
Piramida jumlah individu 
Piramida biomassa 
Piramida energi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
1. Piramida Jumlah Individu 
Merupakan suatu diagram batang yang menunjukkan jumlah relatif 
organisme dalam suatu rantai makanan 
Data yang diperlukan untuk membuat piramida jumlah individu relatif 
mudah dikumpulkan. Namun, kelemahannya adalah tiap organisme 
dihitung sebagai satu individu tanpa memandang ukuran tubuhnya. Jadi, 
sebuah pohon beringin yang besar dihitung sama dengan satu sel 
fitoplankton. 
Dalam suatu ekosistem alami (misal danau): 
jumlah produsen (fitoplankton) > jumlah konsumen I (zooplankton) 
jumlah konsumen I > jumlah konsumen II (ikan kecil) 
jumlah konsumen II > jumlah konsumen III (ikan besar)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Piramida jumlah individu di kolam air tawar dan di hutan 
Kolam air tawar 
Konsumen tersier 
Konsumen sekunder 
Konsumen primer 
Produsen 
Jumlah per m2 
Hutan 
Jumlah per m2 
Konsumen tersier 
Konsumen sekunder 
Konsumen primer 
Produsen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
2. Piramida Biomassa 
Piramida biomassa menggambarkan besarnya biomassa komponen biotik 
suatu ekosistem 
Yang dimaksud dengan biomassa adalah massa organisme pada tiap 
tingkat rantai makanan 
Ukuran suatu organisme menentukan besarnya metabolisme organisme tersebut. 
Makin kecil suatu organisme, makin besar metabolismenya per 
gram biomassa, dan makin kecil pula biomassanya. Begitu pula 
sebaliknya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Piramida Biomassa 
Angka-angka di sisi kiri 
menunjukkan tingkat-tingkat 
trofik, yaitu 
1 
2 
3 
4 
Burung pemakan serangga 
(konsumen karnivor) 
Serangga pemakan daun 
(konsumen herbivor) 1-4 
menunjukkan tingkat-tingkat 
trofik 
Daun-daun hijau 
(produsen) 
• konsumen primer memakan 
produsen; merupakan 
herbivor 
• konsumen sekunder 
memakan konsumen primer 
• konsumen tersier memakan 
konsumen sekunder; 
keduanya merupakan 
karnivor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
3. Piramida Energi 
Pada ekosistem yang normal: 
total energi produsen > energi konsumen tingkat I 
energi konsumen tingkat I > energi konsumen tingkat II 
energi konsumen tingkat II > energi oleh konsumen tingkat III 
Dalam piramida energi, dimasukkan faktor waktu sehingga dapat menggambarkan 
banyaknya organisme yang dihasilkan dalam satuan waktu tertentu 
Kelemahan piramida energi adalah tiap organisme ditetapkan hanya untuk satu 
tingkat trofik. Padahal, untuk beberapa organisme, tingkat trofik dapat bervariasi 
berdasarkan apa yang dimakannya. 
Piramida energi dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai sifat-sifat fungsional 
komunitas yang terjadi pada komponen biotik suatu ekosistem; dapat menunjukkan 
kecepatan arus makanan melalui rantai makanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
F. Daur Biogeokimia 
Suatu proses peredaran atau perputaran (daur) yang di dalamnya berlangsung 
penggunaan dan pelepasan unsur-unsur anorganik yang esensial bagi tubuh 
serta melibatkan peristiwa biologis, geologis, dan kimia dinamakan daur 
biogeokimia 
Daur biogeokimia meliputi interaksi antara tanah, atmosfer (udara), air laut dan air 
tawar, serta makhluk hidup 
Unsur-unsur anorganik yang mengalami daur biogeokimia tersebut, ada yang mengikuti 
daur edafik (yang dalam daurnya, tidak pernah membentuk gas di udara) dan ada yang 
mengikuti daur atmosferik (yang dalam daurnya mengalami fase berbentuk gas di 
udara)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Beberapa jenis tumbuhan (misalnya, tumbuhan polong-polongan atau 
Leguminosae) dapat menggunakan nitrogen bebas dari udara karena 
mereka hidup bersimbiosis dengan mikroorganisme prokariota, yaitu 
bakteri dan Cyanobacteria, yang dapat mengikat (memfiksasi) nitrogen 
bebas serta memecahnya menjadi senyawa nitrat (NO3). Bakteri 
tersebut, contohnya Rhizobium, terdapat di dalam bintil-bintil akar 
tumbuhan Leguminosae 
Akar tanaman 
Leguminosae 
dengan sejumlah 
bintil akar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Daur oksigen di darat 
Fotosintesis 
Oksigen 
Respirasi 
Karbon 
dioksida
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Respirasi 
Energi 
Air 
CO2 
Oksigen 
Air 
Bahan-bahan 
organik 
Batu 
Oksigen

More Related Content

What's hot

Kelompok Ekosistem
Kelompok EkosistemKelompok Ekosistem
Kelompok EkosistemMitha Ye Es
 
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem ppt
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem pptKeanekaragaman hayati tingkat ekosistem ppt
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem pptmak55ms
 
Tugas ipa XII RPL 2 SMK Al-Azhar Batam
Tugas ipa XII RPL 2 SMK Al-Azhar BatamTugas ipa XII RPL 2 SMK Al-Azhar Batam
Tugas ipa XII RPL 2 SMK Al-Azhar BatamJaka Suryadi
 
Ekosistem Darat & Air MAK
Ekosistem Darat & Air MAKEkosistem Darat & Air MAK
Ekosistem Darat & Air MAKMak Mak
 
Keseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkunganKeseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkunganNadhi Ashter
 
Bahan ajar komponen ekosistem (part 2)
Bahan ajar   komponen ekosistem (part 2)Bahan ajar   komponen ekosistem (part 2)
Bahan ajar komponen ekosistem (part 2)yulia windarsih
 
keseimbangan lingkungan
keseimbangan lingkungan keseimbangan lingkungan
keseimbangan lingkungan -
 
power point pendidikan lingkungan hidup
power point pendidikan lingkungan hiduppower point pendidikan lingkungan hidup
power point pendidikan lingkungan hiduphendarari212
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemTitoSelaluEnjoy
 
Ekosistem Darat & Air
Ekosistem Darat & AirEkosistem Darat & Air
Ekosistem Darat & AirMak Mak
 
sistem ekologi
sistem ekologisistem ekologi
sistem ekologiFauziahR
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistemdeaaa_
 

What's hot (20)

Ppt ekosistem
Ppt ekosistemPpt ekosistem
Ppt ekosistem
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Kelompok Ekosistem
Kelompok EkosistemKelompok Ekosistem
Kelompok Ekosistem
 
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem ppt
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem pptKeanekaragaman hayati tingkat ekosistem ppt
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem ppt
 
Skl 4 ekologi lingkungan hidup
Skl  4 ekologi lingkungan hidupSkl  4 ekologi lingkungan hidup
Skl 4 ekologi lingkungan hidup
 
Tugas ipa XII RPL 2 SMK Al-Azhar Batam
Tugas ipa XII RPL 2 SMK Al-Azhar BatamTugas ipa XII RPL 2 SMK Al-Azhar Batam
Tugas ipa XII RPL 2 SMK Al-Azhar Batam
 
Ekosistem Darat & Air MAK
Ekosistem Darat & Air MAKEkosistem Darat & Air MAK
Ekosistem Darat & Air MAK
 
Keseimbangan Lingkungan bab 3
Keseimbangan Lingkungan bab 3Keseimbangan Lingkungan bab 3
Keseimbangan Lingkungan bab 3
 
Keseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkunganKeseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkungan
 
Bab 9 ekologi
Bab 9 ekologiBab 9 ekologi
Bab 9 ekologi
 
Bahan ajar komponen ekosistem (part 2)
Bahan ajar   komponen ekosistem (part 2)Bahan ajar   komponen ekosistem (part 2)
Bahan ajar komponen ekosistem (part 2)
 
Presentasi ekosistem
Presentasi ekosistemPresentasi ekosistem
Presentasi ekosistem
 
PPT Biologi Ekosistem
PPT Biologi EkosistemPPT Biologi Ekosistem
PPT Biologi Ekosistem
 
keseimbangan lingkungan
keseimbangan lingkungan keseimbangan lingkungan
keseimbangan lingkungan
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
power point pendidikan lingkungan hidup
power point pendidikan lingkungan hiduppower point pendidikan lingkungan hidup
power point pendidikan lingkungan hidup
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang Ekosistem
 
Ekosistem Darat & Air
Ekosistem Darat & AirEkosistem Darat & Air
Ekosistem Darat & Air
 
sistem ekologi
sistem ekologisistem ekologi
sistem ekologi
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 

Similar to EKOSISSTEM DAN KOMPONENNYA

Similar to EKOSISSTEM DAN KOMPONENNYA (20)

IPA Ekosistem.pdf
IPA Ekosistem.pdfIPA Ekosistem.pdf
IPA Ekosistem.pdf
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Ekologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupanEkologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupan
 
Ekosistem.pptx
Ekosistem.pptxEkosistem.pptx
Ekosistem.pptx
 
Unit 9 ekosistem x
Unit 9 ekosistem xUnit 9 ekosistem x
Unit 9 ekosistem x
 
PPT EKOSISTEM.pptx
PPT EKOSISTEM.pptxPPT EKOSISTEM.pptx
PPT EKOSISTEM.pptx
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
Pencemaranlingkungan
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Syasrida fransiska
Syasrida fransiskaSyasrida fransiska
Syasrida fransiska
 
Syasrida fransiska
Syasrida fransiskaSyasrida fransiska
Syasrida fransiska
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
 
Syasridafransiska 140501223505-phpapp01
Syasridafransiska 140501223505-phpapp01Syasridafransiska 140501223505-phpapp01
Syasridafransiska 140501223505-phpapp01
 
Bab ekologi
Bab ekologiBab ekologi
Bab ekologi
 
1. ekosistem
1. ekosistem1. ekosistem
1. ekosistem
 
sistem ekologi
sistem ekologisistem ekologi
sistem ekologi
 
P2.pptx
P2.pptxP2.pptx
P2.pptx
 
Saling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemSaling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistem
 
Kerusakan pelestarian lingkungan
Kerusakan pelestarian lingkunganKerusakan pelestarian lingkungan
Kerusakan pelestarian lingkungan
 
Kelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkunganKelompok ilmu lingkungan
Kelompok ilmu lingkungan
 
EKOSISTEM.pptx
EKOSISTEM.pptxEKOSISTEM.pptx
EKOSISTEM.pptx
 

More from dwihartono_62 (20)

Biologi(1)
Biologi(1)Biologi(1)
Biologi(1)
 
Buku x bab 4
Buku x bab 4Buku x bab 4
Buku x bab 4
 
Hal depan
Hal depanHal depan
Hal depan
 
Buku x bab 11
Buku x bab 11Buku x bab 11
Buku x bab 11
 
Buku x bab 9
Buku x bab 9Buku x bab 9
Buku x bab 9
 
Buku x bab 8
Buku x bab 8Buku x bab 8
Buku x bab 8
 
Buku x bab 7
Buku x bab 7Buku x bab 7
Buku x bab 7
 
Buku x bab 6
Buku x bab 6Buku x bab 6
Buku x bab 6
 
Buku x bab 5
Buku x bab 5Buku x bab 5
Buku x bab 5
 
Buku x bab 3
Buku x bab 3Buku x bab 3
Buku x bab 3
 
Buku x bab 2
Buku x bab 2Buku x bab 2
Buku x bab 2
 
Buku x bab 1
Buku x bab 1Buku x bab 1
Buku x bab 1
 
Buku xi bab 10
Buku xi bab 10Buku xi bab 10
Buku xi bab 10
 
Buku xi bab 4
Buku xi bab 4Buku xi bab 4
Buku xi bab 4
 
Hal depan
Hal depanHal depan
Hal depan
 
Buku xi bab 9
Buku xi bab 9Buku xi bab 9
Buku xi bab 9
 
Buku xi bab 8
Buku xi bab 8Buku xi bab 8
Buku xi bab 8
 
Buku xi bab 7
Buku xi bab 7Buku xi bab 7
Buku xi bab 7
 
Buku xi bab 6
Buku xi bab 6Buku xi bab 6
Buku xi bab 6
 
Buku xi bab 5
Buku xi bab 5Buku xi bab 5
Buku xi bab 5
 

EKOSISSTEM DAN KOMPONENNYA

  • 1. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Sumber: www.dgukenvis.nic.in; 7 Desember 2007 10 Ekosistem
  • 2. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Ekosistem Komponen Beberapa Tipe Aliran Energi Suksesi Daur Biogeokimia Abiotik Biotik Ekosistem Alami Ekosistem Binaan Rantai Makanan Jaring-Jaring Makanan Piramida Ekologi Piramida Jumlah Individu Piramida Biomassa Piramida Energi Suksesi Primer Suksesi Sekunder Ekosistem Klimaks Daur C Daur N Daur S Daur P Daur O memiliki terdapat terjadi terjadi terjadi terdiri atas dibedakan menjadi melalui membentuk membentuk terdiri atas terdiri atas menuju meliputi
  • 3. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Ekosistem A. Komponen Ekosistem B. Tipe-Tipe Ekosistem C. Aliran Energi D. Rantai Makanan E. Piramida Ekologi F. Daur Biogeokimia
  • 4. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 A. Komponen Ekosistem Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup dan lingkungannya, baik lingkungan hidup maupun tak hidup fungsional dasar 1. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem 2. Komponen Penyusun Ekosistem 3. Suksesi
  • 5. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem Satuan ekosistem: individu, populasi, komunitas, dan biom Asal kata ”in” (Latin) yang berarti tidak dan dividuus yang berarti dapat dibagi individu adalah makhluk hidup tunggal (yang tidak dapat dibagi-bagi) Contoh: Seorang manusia, sebatang pohon kelapa, seekor kucing, dan seekor belalang merupakan individu
  • 6. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 b. Populasi Pertumbuhan suatu populasi Daya biak populasi Kelompok yang dinamis Dinamika populasi Natalitas Mortalitas Imigrasi Satu atau lebih individu suatu spesies yang hidup di suatu tempat disebut populasi (Latin: populus = rakyat, penduduk)
  • 7. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 c. Komunitas Komponen biotik suatu ekosistem dinamakan komunitas Interaksi antarpopulasi membentuk suatu komunitas Individu selalu dikelilingi oleh berbagai makhluk hidup, yaitu makhluk hidup dari spesiesnya sendiri dan makhluk hidup dari bermacam-macam spesies lain Komunitas akuatik Komunitas terestrial
  • 8. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 d. Ekosistem Makhluk hidup Lingkungan Ekosistem Ekosistem danau Ekosistem sawah Ekosistem hutan hujan tropis Ekosistem sungai Ekosistem laut Ekosistem kolam Ekosistem Kolam
  • 9. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 e. Biom Beberapa ekosistem yang memiliki sifat-sifat lingkungan yang sama dan memiliki karakteristik komunitas hewan yang sama Tipe-Tipe Biom Hutan konifer Hutan hujan tropis Tundra Padang rumput Savana Gurun tropis
  • 10. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Lingkungan: Segala sesuatu yang ada di sekeliling makhluk hidup dan berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup tersebut. Lingkungan tertentu tempat suatu makhluk hidup tumbuh dan hidup secara alami Habitat Habitat cacing pita adalah usus hewan Mammalia Habitat belut adalah tanah persawahan Habitat pohon bakau adalah daerah pasang surut tropis Kekhususan kedudukan, peran, atau fungsi makhluk hidup dalam habitatnya nisia (niche) atau relung Charles Elton (1927)
  • 11. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2. Komponen Penyusun Ekosistem a. Komponen Abiotik Cahaya matahari Air Suhu Derajat keasaman (pH) Kelembapan Kadar garam (salinitas) Sumber energi utama Sumber panas Melarutkan zat-zat kimia di dalam sitoplasma Menjaga tekanan osmosis Tempat terjadinya berbagai proses kimia Suhu optimum 0–40oC menentukan Tipe ekosistem Mineral Oksigen (O2) Karbon dioksida (CO2) Respirasi Respirasi Katalisator reaksi metabolisme Penyusun tubuh Keseimbangan asam basa Pengatur fungsi faal
  • 12. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 b. Komponen Biotik 1) Produsen Semua organisme yang mampu membuat zat organik yang dibutuhkannya dari zat-zat anorganik Organisme (tumbuhan hijau) dapat mengubah senyawa anorganik (karbon dioksida dan air) menjadi senyawa organik (karbohidrat atau amilum) yang diperlukannya dengan bantuan energi cahaya melalui proses fotosintesis Organisme yang mampu mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik yang diperlukannya dengan bantuan energi kimia Organisme autotrof Organisme fotoautotrof Organisme kemoautotrof Tanaman bunga matahari berperan sebagai produsen
  • 13. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2) Konsumen Organisme yang tidak dapat menghasilkan zat-zat organik yang dibutuhkannya dari zat-zat anorganik Konsumen = organisme heterotrof Herbivor Konsumen pemakan tumbuhan Karnivor Konsumen pemakan herbivor Detritivor Konsumen pemakan detritus Dekomposer Konsumen pengurai zat-zat organik menjadi zat-zat anorganik Belalang dan badak Bunglon, ular, beruang, dan harimau Cacing tanah, luing, dan rayap Bakteri dan jamur Saprotrof Konsumen yang hidup dalam media organik Jamur
  • 14. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Ekosistem Kolam Energi dari cahaya matahari • Tumbuhan berakar • Tumbuhan mengapung • Plankton Tumbuhan hijau (produsen) Herbivor Karnivor Detritivor Tumbuhan rawa Dekomposer Nisia ikan Lumpur pada dasar kolam pemakan detritus
  • 15. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 3. Suksesi Proses pertumbuhan komunitas di dalam suatu ekosistem hingga mencapai keadaan klimaks Suksesi terjadi sebagai akibat dari adanya interaksi antara tekanan lingkungan dan kemampuan adaptasi anggota komunitas serta kompetisi antarkomunitas dalam ekosistem Proses suksesi diawali dengan tumbuhnya tumbuhan perintis yang meliputi tumbuhan ganggang, lumut kerak (liken/lichens), lumut daun, dan beberapa jenis tumbuhan tingkat tinggi tertentu Suksesi pada danau
  • 16. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Tumbuhan Perintis (ganggang, lumut kerak (liken/lichens), lumut daun, dan beberapa jenis tumbuhan tingkat tinggi tertentu) Kehadiran tumbuhan perintis akan menambah jumlah partikel-partikel mineral tanah Meningkatnya kandungan mineral tanah menyebabkan perubahan faktor-faktor abiotik tanah, seperti pH, kandungan unsur-unsur hara, dan kadar air sehingga pada akhirnya terbentuk lingkungan yang cocok bagi tumbuh-tumbuhan baru lainnya Pembusukan tumbuhan perintis yang mati
  • 17. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Berdasarkan kondisi habitat pada awal proses suksesi terjadi, dikenal dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder a. Suksesi Primer Terjadi pada suatu kawasan yang semula tidak memiliki komponen biotik, kemudian hadir komponen biotik yang akhirnya hidup dalam kawasan tersebut dan berkembang menjadi suatu ekosistem Terjadi apabila ada gangguan pada komunitas atau ekosistem asal yang mengakibatkan hilang atau musnahnya komunitas asal secara total sehingga di tempat komunitas asal tersebut terbentuk habitat atau substrat baru dengan komunitas yang baru pula Gangguan dapat terjadi secara alami (misalnya, tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan lumpur di muara sungai, ataupun endapan pasir di pantai) atau dibuat oleh manusia (contohnya, penggundulan hutan, pengurukan lahan, dan penambangan)
  • 18. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Contoh klasik tentang suksesi primer adalah pembentukan dan perkembangan komunitas di Kepulauan Krakatau setelah Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883 Suksesi primer pada lahar membeku yang berumur ribuan tahun Akibat penebangan yang membabi buta, suatu ekosistem hutan berubah menjadi ekosistem padang rumput dan kemudian menjadi ekosistem hutan kembali, juga merupakan contoh suksesi primer
  • 19. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 b. Suksesi Sekunder Pada suksesi sekunder, gangguan pada komunitas atau ekosistem, baik secara alami maupun buatan, tidak memusnahkan ekosistem asal secara total Suksesi sekunder setelah kebakaran hutan Yellow Stone pada tahun 1988 Gangguan, seperti banjir, angin kencang, gelombang tsunami, kebakaran hutan secara alami, penebangan hutan secara selektif, ataupun pembakaran padang rumput secara sengaja terkadang menyisakan komunitas awal Sisa-sisa komunitas tersebut dapat tumbuh dan membentuk komunitas baru. Perubahan itu terus terjadi sampai terbentuk komunitas klimaks kembali
  • 20. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Suksesi Primer Suksesi Sekunder Habitat awal terdiri atas substrat yang sama sekali baru Substrat lama dan kehidupan masih ada Tumbuhan yang tumbuh pada tahap awal itu (tumbuhan perintis) berasal dari benih dan biji yang datang dari luar Biji-biji dan benih awal dapat berasal dari luar atau dari biji-biji dan benih organisme yang tersisa dari komunitas awal Memerlukan waktu yang lama Memerlukan waktu yang lebih singkat daripada suksesi primer
  • 21. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 B. Tipe-Tipe Ekosistem Ekosistem Alami Ekosistem Binaan Berdasarkan keterlibatan atau campur tangan manusia Berdasarkan media tumbuhnya Ekosistem air (akuatik) Ekosistem darat (terestrial) Berdasarkan salinitasnya Ekosistem air tawar Ekosistem air laut Ekosistem air payau Berdasarkan ketinggian tempat Ekosistem dataran rendah Ekosistem dataran tinggi Berdasarkan jenis vegetasinya Ekosistem hutan Ekosistem tegakan Ekosistem savana/rumput
  • 22. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1. Ekosistem Hutan Pinus Ekosistem hutan pinus terdapat pada daerah dengan ketinggian 700–1.000 m atas permukaan laut (dpl) dengan suhu rata-rata 18–23oC. Vegetasi yang mendominasi adalah pinus (Pinus merkusii) 2. Ekosistem Belukar Jenis ekosistem ini dijumpai pada ketinggian kurang dari 1.000 m dpl dengan suhu rata-rata 21–26oC. Ekosistem ini memiliki vegetasi utama, antara lain Macaranga, Melastoma, Mallotus, dan Trema 3. Ekosistem Hutan Payau (Mangrove) Ekosistem hutan payau terdapat pada daerah dengan ketinggian kurang dari 5 m dpl. Suhu rata-rata pada daerah tersebut adalah sekitar 26oC. Rhizophora, Bruguiera, Avicennia, dan Sonneratia merupakan vegetasi yang mendominansi ekosistem tersebut
  • 23. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 4. Ekosistem Hutan Musim Gugur Daun Daerah dengan ketinggian kurang dari 800 m dpl dan bersuhu rata-rata di atas 22oC merupakan tempat terdapatnya ekosistem ini. Ekosistem ini memiliki vegetasi utama, antara lain Protium javanicum, jati (Tectona grandis), Eucalyptus, dan Pterocarpus. 5. Ekosistem Padang Rumput Pegunungan Daerah dengan ketinggian 1.500–2.400 m dpl dan dengan suhu rata-rata 18–23oC adalah tempat ekosistem ini berada. Vegetasi utamanya, antara lain Festuca, Agrostis, Cymbopogon, dan Imperata cylindrica.
  • 24. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 C. Aliran Energi Aliran energi dalam suatu ekosistem Dibandingkan dengan energi yang diterima secara langsung oleh produsen, energi yang diterima oleh konsumen primer, konsumen sekunder, dan dekomposer akan terus berkurang Cahaya matahari Produsen (tumbuhan hijau) Konsumen Primer (herbivor) Mati Produk buangan Konsumen Sekunder (karnivor) Mati Produk buangan Dekomposer Mati Produk buangan (bakteri, jamur, pemakan detritus) Hilangnya energi saat pembentukan zat organik (gula) pada tumbuhan Energi cahaya diserap atmosfer Energi disimpan dalam makanan Energi dipantulkan dan diradiasikan Energi diserap dan digunakan untuk menjaga agar tumbuhan tetap hidup
  • 25. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Ada tiga faktor yang menyebabkan hilangnya energi dalam suatu proses memakan dan dimakan: 1. populasi konsumen tidak dapat memanfaatkan seluruh sumber makanan yang ada 2. ketidaksempurnaan dalam melakukan pencernaan makanan 3. gerakan serta respirasi menyebabkan energi hilang dalam bentuk panas Energi yang diambil dari makanan, dicerna, dan diserap tubuh organisme. Energi yang berpindah ke organisme berikutnya menjadi makin kecil karena sebagian besar sudah terbuang atau digunakan Pencernaan makanan Respirasi, gerakan Cadangan, pertumbuhan, reproduksi Ekskresi Eliminasi Mati Energi yang tersedia bagi dekomposer Energi yang tersedia bagi konsumen Energi hilang sebagai panas
  • 26. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 D. Rantai Makanan Rantai makanan dimulai dari tumbuhan hijau dan berakhir pada pengurai. Energi dari sinar matahari dialirkan sepanjang rantai makanan Tingkat trofik 1 Produsen Tumbuhan hijau 2 Konsumen pertama Herbivor 6 5 4 3 Konsumen kedua Konsumen ketiga Konsumen keempat Dekomposer (pengurai) Karnivor Bakteri dan jamur
  • 27. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
  • 28. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 JaringJaring Makanan di Hutan Iklim Sedang
  • 29. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 E. Piramida Ekologi Merupakan piramida abstrak yang menggambarkan komposisi komponen biotik penyusun suatu ekosistem Memberikan gambaran kasar tentang pengaruh hubungan rantai makanan bagi kelompok ekologi secara menyeluruh Ada tiga macam piramida ekologi: Piramida jumlah individu Piramida biomassa Piramida energi
  • 30. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1. Piramida Jumlah Individu Merupakan suatu diagram batang yang menunjukkan jumlah relatif organisme dalam suatu rantai makanan Data yang diperlukan untuk membuat piramida jumlah individu relatif mudah dikumpulkan. Namun, kelemahannya adalah tiap organisme dihitung sebagai satu individu tanpa memandang ukuran tubuhnya. Jadi, sebuah pohon beringin yang besar dihitung sama dengan satu sel fitoplankton. Dalam suatu ekosistem alami (misal danau): jumlah produsen (fitoplankton) > jumlah konsumen I (zooplankton) jumlah konsumen I > jumlah konsumen II (ikan kecil) jumlah konsumen II > jumlah konsumen III (ikan besar)
  • 31. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Piramida jumlah individu di kolam air tawar dan di hutan Kolam air tawar Konsumen tersier Konsumen sekunder Konsumen primer Produsen Jumlah per m2 Hutan Jumlah per m2 Konsumen tersier Konsumen sekunder Konsumen primer Produsen
  • 32. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2. Piramida Biomassa Piramida biomassa menggambarkan besarnya biomassa komponen biotik suatu ekosistem Yang dimaksud dengan biomassa adalah massa organisme pada tiap tingkat rantai makanan Ukuran suatu organisme menentukan besarnya metabolisme organisme tersebut. Makin kecil suatu organisme, makin besar metabolismenya per gram biomassa, dan makin kecil pula biomassanya. Begitu pula sebaliknya
  • 33. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Piramida Biomassa Angka-angka di sisi kiri menunjukkan tingkat-tingkat trofik, yaitu 1 2 3 4 Burung pemakan serangga (konsumen karnivor) Serangga pemakan daun (konsumen herbivor) 1-4 menunjukkan tingkat-tingkat trofik Daun-daun hijau (produsen) • konsumen primer memakan produsen; merupakan herbivor • konsumen sekunder memakan konsumen primer • konsumen tersier memakan konsumen sekunder; keduanya merupakan karnivor
  • 34. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 3. Piramida Energi Pada ekosistem yang normal: total energi produsen > energi konsumen tingkat I energi konsumen tingkat I > energi konsumen tingkat II energi konsumen tingkat II > energi oleh konsumen tingkat III Dalam piramida energi, dimasukkan faktor waktu sehingga dapat menggambarkan banyaknya organisme yang dihasilkan dalam satuan waktu tertentu Kelemahan piramida energi adalah tiap organisme ditetapkan hanya untuk satu tingkat trofik. Padahal, untuk beberapa organisme, tingkat trofik dapat bervariasi berdasarkan apa yang dimakannya. Piramida energi dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai sifat-sifat fungsional komunitas yang terjadi pada komponen biotik suatu ekosistem; dapat menunjukkan kecepatan arus makanan melalui rantai makanan
  • 35. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
  • 36. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 F. Daur Biogeokimia Suatu proses peredaran atau perputaran (daur) yang di dalamnya berlangsung penggunaan dan pelepasan unsur-unsur anorganik yang esensial bagi tubuh serta melibatkan peristiwa biologis, geologis, dan kimia dinamakan daur biogeokimia Daur biogeokimia meliputi interaksi antara tanah, atmosfer (udara), air laut dan air tawar, serta makhluk hidup Unsur-unsur anorganik yang mengalami daur biogeokimia tersebut, ada yang mengikuti daur edafik (yang dalam daurnya, tidak pernah membentuk gas di udara) dan ada yang mengikuti daur atmosferik (yang dalam daurnya mengalami fase berbentuk gas di udara)
  • 37. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
  • 38. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
  • 39. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Beberapa jenis tumbuhan (misalnya, tumbuhan polong-polongan atau Leguminosae) dapat menggunakan nitrogen bebas dari udara karena mereka hidup bersimbiosis dengan mikroorganisme prokariota, yaitu bakteri dan Cyanobacteria, yang dapat mengikat (memfiksasi) nitrogen bebas serta memecahnya menjadi senyawa nitrat (NO3). Bakteri tersebut, contohnya Rhizobium, terdapat di dalam bintil-bintil akar tumbuhan Leguminosae Akar tanaman Leguminosae dengan sejumlah bintil akar
  • 40. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
  • 41. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
  • 42. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Daur oksigen di darat Fotosintesis Oksigen Respirasi Karbon dioksida
  • 43. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Respirasi Energi Air CO2 Oksigen Air Bahan-bahan organik Batu Oksigen