Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir dalam Situasi Krisis dan Pasca Krisis membutuhkan:
1. Sistem rujukan darurat dan fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan komplikasi;
2. Pelatihan tenaga kesehatan untuk penanganan kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal;
3. Integrasi perawatan ibu hamil, persalinan, dan nifas ke dalam pelayanan kesehatan primer.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)Rini Indriani
Tugas kelompok membahas P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Pendidikan Karakter dan Pramuka, mencakup pengertian, tujuan, prinsip, prioritas, dan contoh kasus P3K.
Manuver Leopold adalah pemeriksaan ANC yang terdiri dari 4 langkah untuk menentukan posisi dan bagian tubuh janin dalam rahim ibu. Langkah pertama memeriksa bagian janin di fundus untuk menentukan usia kehamilan. Langkah kedua memeriksa letak punggung atau kaki janin di sisi perut. Langkah ketiga menentukan bagian janin di bagian bawah perut dan kontak dengan pintu panggul. Langkah keempat meng
Dokumen tersebut membahas tentang termoregulasi pada bayi baru lahir. Terdapat penjelasan mengenai suhu normal, hipotermia, hipertermia, mekanisme termoregulasi, tanda dan gejala hipotermia dan hipertermia, serta pengendalian suhu bayi baru lahir di ruang bersalin dan selama perawatan inkubator.
Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir dalam Situasi Krisis dan Pasca Krisis membutuhkan:
1. Sistem rujukan darurat dan fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan komplikasi;
2. Pelatihan tenaga kesehatan untuk penanganan kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal;
3. Integrasi perawatan ibu hamil, persalinan, dan nifas ke dalam pelayanan kesehatan primer.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)Rini Indriani
Tugas kelompok membahas P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Pendidikan Karakter dan Pramuka, mencakup pengertian, tujuan, prinsip, prioritas, dan contoh kasus P3K.
Manuver Leopold adalah pemeriksaan ANC yang terdiri dari 4 langkah untuk menentukan posisi dan bagian tubuh janin dalam rahim ibu. Langkah pertama memeriksa bagian janin di fundus untuk menentukan usia kehamilan. Langkah kedua memeriksa letak punggung atau kaki janin di sisi perut. Langkah ketiga menentukan bagian janin di bagian bawah perut dan kontak dengan pintu panggul. Langkah keempat meng
Dokumen tersebut membahas tentang termoregulasi pada bayi baru lahir. Terdapat penjelasan mengenai suhu normal, hipotermia, hipertermia, mekanisme termoregulasi, tanda dan gejala hipotermia dan hipertermia, serta pengendalian suhu bayi baru lahir di ruang bersalin dan selama perawatan inkubator.
Mamalia memiliki kelenjar susu untuk memproduksi susu yang komposisinya khas untuk masing-masing spesies. Susu manusia mengandung protein, lemak, dan laktosa dalam kadar yang sesuai untuk pertumbuhan optimal bayi. Pembentukan payudara manusia dan mekanisme pengeluaran susu melalui puting susu ditopang oleh sistem refleks prolaktin dan oksitosin. Pemberian ASI eksklusif memberikan manfaat bagi bayi dan ibu
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidananDwi Pirang
Dokumen tersebut membahas tentang konsep konseling dalam asuhan kebidanan, yang mencakup langkah-langkah dan fungsi konseling kebidanan seperti pencegahan, pemecahan masalah, perbaikan, dan pengembangan. Dokumen ini juga menjelaskan teknik-teknik konseling seperti teknik otoritatif dan edukatif serta hasil yang diharapkan dari pelayanan konseling kebidanan.
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang pelatihan pertolongan pertama yang mencakup prinsip-prinsip PPGD, teknik CPR, dan posisi recovery. Pelatihan ini bertujuan mengajarkan peserta menilai korban, memberikan CPR yang benar, serta meletakkan korban dalam posisi recovery yang aman.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar pertolongan pertama, yang meliputi pengertian, tujuan, klasifikasi penolong, prinsip, alat dan peralatan, serta kewajiban pelaku pertolongan pertama.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar triage dan penanganan keperawatan gawat darurat. Terdapat penjelasan mengenai klasifikasi pasien berdasarkan tingkat kegawatan dan daruratnya serta urutan prioritas penanganan berdasarkan sistem organ yang terancam. Dokumen ini juga menjelaskan konsep triase dalam keperawatan gawat darurat beserta kategori pasien berdasarkan warna label.
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang bantuan hidup dasar (BHD) yang mencakup pengantar anatomi dan fisiologi sistem pernapasan dan kardiorespirasi, siklus BHD, penggunaan alat bantu pernapasan seperti masker oksigen, airway adjuncts, elektrokardiografi, dan farmakoterapi dalam bantuan hidup lanjut. Presentasi ini juga membahas teknik CPR berkualitas tinggi, evaluasi berkala pasien, dan beberapa kes
Ini adalah materi pembelajaran bantuan hidup dasar bagi karyawan non dokter dan non perawat di RS Panti Rapih. Rumah Sakit Panti Rapih adalah rumah sakit swasta publik dengan 375 tempat tidur dan lebih dari 1000 karyawan. Saat ini RS Panti Rapih telah terakreditasi 16 pelayanan dan mengikuti standar mutu ISO 9001:2008.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
Mamalia memiliki kelenjar susu untuk memproduksi susu yang komposisinya khas untuk masing-masing spesies. Susu manusia mengandung protein, lemak, dan laktosa dalam kadar yang sesuai untuk pertumbuhan optimal bayi. Pembentukan payudara manusia dan mekanisme pengeluaran susu melalui puting susu ditopang oleh sistem refleks prolaktin dan oksitosin. Pemberian ASI eksklusif memberikan manfaat bagi bayi dan ibu
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidananDwi Pirang
Dokumen tersebut membahas tentang konsep konseling dalam asuhan kebidanan, yang mencakup langkah-langkah dan fungsi konseling kebidanan seperti pencegahan, pemecahan masalah, perbaikan, dan pengembangan. Dokumen ini juga menjelaskan teknik-teknik konseling seperti teknik otoritatif dan edukatif serta hasil yang diharapkan dari pelayanan konseling kebidanan.
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang pelatihan pertolongan pertama yang mencakup prinsip-prinsip PPGD, teknik CPR, dan posisi recovery. Pelatihan ini bertujuan mengajarkan peserta menilai korban, memberikan CPR yang benar, serta meletakkan korban dalam posisi recovery yang aman.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar pertolongan pertama, yang meliputi pengertian, tujuan, klasifikasi penolong, prinsip, alat dan peralatan, serta kewajiban pelaku pertolongan pertama.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar triage dan penanganan keperawatan gawat darurat. Terdapat penjelasan mengenai klasifikasi pasien berdasarkan tingkat kegawatan dan daruratnya serta urutan prioritas penanganan berdasarkan sistem organ yang terancam. Dokumen ini juga menjelaskan konsep triase dalam keperawatan gawat darurat beserta kategori pasien berdasarkan warna label.
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang bantuan hidup dasar (BHD) yang mencakup pengantar anatomi dan fisiologi sistem pernapasan dan kardiorespirasi, siklus BHD, penggunaan alat bantu pernapasan seperti masker oksigen, airway adjuncts, elektrokardiografi, dan farmakoterapi dalam bantuan hidup lanjut. Presentasi ini juga membahas teknik CPR berkualitas tinggi, evaluasi berkala pasien, dan beberapa kes
Ini adalah materi pembelajaran bantuan hidup dasar bagi karyawan non dokter dan non perawat di RS Panti Rapih. Rumah Sakit Panti Rapih adalah rumah sakit swasta publik dengan 375 tempat tidur dan lebih dari 1000 karyawan. Saat ini RS Panti Rapih telah terakreditasi 16 pelayanan dan mengikuti standar mutu ISO 9001:2008.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan dan penanganannya, termasuk penyebab, jenis, tanda-tanda, dan tindakan pertolongan pertama untuk mengendalikan perdarahan. Jenis perdarahan dijelaskan sesuai sumbernya, dan langkah-langkah untuk mengendalikan perdarahan luar dan dalam diuraikan. Cedera jaringan dan tulang serta penanganannya juga dibahas.
Dokumen tersebut membahas tentang patah tulang, gejala, jenis, dan tata laksana pra rumah sakit untuk korban patah tulang seperti pembalutan, pembidaian, serta penekanan pada perdarahan bila diperlukan.
Sukatan PBSM Tahun 5 memberi tumpuan kepada topik pertolongan cemas untuk kanak-kanak muda. Ia meliputi prinsip dan cara memberi pertolongan cemas, jenis kecederaan dan rawatannya seperti luka, bebat, balutan, pitam dan patah tulang. Sukatan ini juga mengajar tentang gigitan haiwan dan cara menggunakan alat dalam peti pertolongan cemas serta teknik bantuan hidup asas seperti CPR
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) kepada anak-anak. Ia menjelaskan arti P3K, tujuannya, pedoman pelaksanaannya, peralatan yang dibutuhkan, langkah-langkah pertolongan dasar seperti memeriksa kesadaran, pernafasan, denyut nadi korban, dan perawatan luka awal. Dokumen tersebut juga menjelaskan teknik pembalutan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pertolongan kecemasan yang meliputi definisi, objektif, prinsip, sifat-sifat amali, tindakan berdasarkan penilaian, luka-luka, kepatahan tulang, terbakar dan melecur, serta pendarahan hidung. Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut memberikan panduan dasar mengenai berbagai jenis keadaan darurat medis dan tindakan pertolongan pertama yang sesuai.
Dokumen tersebut membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang mencakup pengertian, dasar hukum, tujuan, kewajiban penolong, peralatan, pemeriksaan, pendarahan, dan cedera sistem otot dan rangka. Dokumen ini memberikan panduan dasar untuk memberikan pertolongan pertama yang tepat bagi korban kecelakaan.
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.pptEvaRosdiana19
Materi yang diupload ini merupakan bahan kuliah pertemuan ke dua dari mata kuliah Basic Life Support. Adapun materi yang dibahas dalam PPT ini adalah tentang konsep dasar " Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support and First Aid Training).
Cedera jaringan lunak dapat berupa luka terbuka atau tertutup. Luka terbuka terjadi ketika kulit atau jaringan putus, sementara luka tertutup terjadi tanpa putusnya kulit. Luka dikelompokkan menjadi lecet, sayat, robek, tusuk, sobek, dan amputasi. Perawatan luka meliputi membersihkan, menghentikan perdarahan, mencegah infeksi, dan rujukan ke fasilitas kesehatan.
1. Asuhan keperawatan pada pasien tetanus meliputi pencegahan kejang dan trauma, pemeliharaan fungsi pernafasan yang efektif, serta peningkatan pengetahuan pasien tentang kondisi dan penatalaksanaannya.
Similar to Basic Life Support ed.2 Kebidanan Magetan (20)
Rangkuman dokumen tersebut membahas perencanaan layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir dalam situasi krisis bencana, meliputi persiapan pelayanan antenatal dan postnatal yang terintegrasi dengan fasilitas kesehatan primer, penyiapan bidan kit dan fasilitas kesehatan tingkat pertama, serta pengembangan sistem rujukan dan rumah sakit rujukan untuk menangani komplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan seksual berbasis gender pada situasi krisis, termasuk definisi, bentuk, dan pedoman untuk pencegahan dan respon terhadap kekerasan seksual berbasis gender."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep remaja, termasuk definisi, ciri-ciri, dan perkembangan fisik dan psikologis pada masa remaja. Secara khusus, dibahas batasan usia remaja menurut beberapa ahli yaitu antara 12-21 tahun, perbedaan tahap perkembangan antara remaja awal, tengah, dan akhir, serta karakteristik fisik, sosial, kognitif, dan emosional yang muncul p
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemiTriana Septianti
Kuliner sehat yang seimbang dan bervariasi penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh selama pandemi Covid-19. Makanan yang kaya akan vitamin, mineral, serat dan asam lemak omega-3 dapat memperkuat daya tahan tubuh. Kebiasaan makan sehat seperti memilih bahan makanan berkualitas dan menjaga higienitas penting untuk mencegah penularan selama pandemi.
1. Masalah kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi, terlihat dari persentase bayi lahir dengan berat badan rendah dan balita dengan tinggi badan kurang;
2. Stunting atau gagal tumbuh pada anak disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama pada Seribu Hari Pertama Kehidupan, dan berdampak jangka pendek maupun panjang bagi perkembangan anak;
3. Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting mel
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat dan cara melakukan aplikasi totok pada payudara untuk meningkatkan kesehatan dan kecantikan payudara. Aplikasi totok pada payudara dapat mengembalikan bentuk dan kelembaban payudara, meningkatkan produksi ASI, serta menjadikan payudara terasa kenyal dan kencang. Cara melakukannya adalah dengan membersihkan, memijat, menotok, dan memasangkan masker pada payudara secara
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan teknik dasar pijat, yang meliputi effleurage, friction, petrisage, pressure, tapotage, dan vibratie. Dilanjutkan dengan manfaat dan indikasi pijat seperti merileksasi otot, meningkatkan sirkulasi darah, serta mengurangi stres dan nyeri otot. Dokumen ini juga menjelaskan kontraindikasi dan persiapan yang dibutuhkan dalam memberikan pijat.
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidanTriana Septianti
Dokumen tersebut membahas konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan bahwa hukum kesehatan bertujuan untuk menciptakan ketertiban masyarakat dengan melindungi hak pasien dan mengatur tugas tenaga kesehatan termasuk bidan. Dokumen tersebut juga menjelaskan asas-asas dan jenis-jenis peraturan hukum yang relevan dengan praktik kebidanan
Proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan perangkat hukum meliputi sertifikasi, registrasi, dan lisensi untuk menjamin perlindungan masyarakat, meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan, dan mempertahankan kualitas pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan standar pelayanan kebidanan untuk meningkatkan kualitas layanan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang konsep profesi bidan, karakteristik profesional bidan, pengembangan praktek kebidanan berdasarkan konsep profesi, dan penerapan standar pelayanan dan asuhan kebidanan dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas.
Masalah kesehatan reproduksi remaja meliputi berbagai masalah fisik, mental, dan perilaku yang dihadapi remaja. Masalah fisik seperti gangguan pertumbuhan, kelainan ortopedi, infeksi menular seksual. Masalah mental seperti depresi dan bunuh diri. Masalah perilaku berisiko seperti merokok, penyalahgunaan narkoba, hubungan seks pra nikah. Penanganannya meliputi terapi, konseling, pencegahan, dan rujuk
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang untuk ibu nifas dan menyusui, mencakup kebutuhan gizi tambahan ibu selama masa ini, sumber makanan penting untuk memperbaiki kesehatan ibu dan memproduksi ASI yang berkualitas, serta syarat makanan yang dianjurkan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Gizi seimbang sangat penting bagi ibu bersalin karena persalinan menguras banyak energi
2. Ibu bersalin membutuhkan asupan makanan dan cairan yang mudah dicerna dan diserap untuk memenuhi kebutuhan energinya selama persalinan
3. Pemberian makan dan minum selama persalinan perlu disesuaikan dengan kondisi ibu dan tahapan persalinan untuk mendukung proses persalinan yang normal dan
3. Perdarahan
1.Perdarahan
Nadi ( Arteri )
2. Perdarahan
Balik ( Vena )
3. Perdarahan
Rambut ( kapiler )
- Berasal dari pembuluh
nadi
- keluarnya memancar
seirama denyut nadi
- berwarna merah terang
.
- Darah keluar
mengalir
- Berwarna
merah gelap
- Darah keluar
merembes
- Berwarna merah
gelap
Terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh
darah yang dapat disebabkan oleh ruda
paksa (trauma) atau penyakit.
Klasifikasi sumber perdarahan/Golongan
Perdarahan
4. Jenis Perdarahan
2. Perdarahan Dalam1. Perdarahan Luar
Biasanya tak terlihat
dan kulit tampak rusak,
kadang-kadang terlihat
dibawah permukaan kulit
berupa memar.
Perdarahan yang
tampak/terlihat jelas
keluar dari luka
terbuka.
5. Penanganan
Gunakan APD
Jangan menyentuh
mulut, hidung, mata,
makanan sewaktu
memberi perawatan.
Buang bahan yang
telah ternoda
A.Perlindungan
terhadap Infeksi
pada penanganan
perdarahan :
6. Penanganan
Tekan Langsung (5 – 15 menit )
Elevasi (dilakukan
bersamaan tekan
langsung) dan tekan
pada titik tekan.
Cara lain yaitu imobilisasi
dengan /tanpa bidai/
Torniket.
B. Mengendalikan
Perdarahan Luar :
7. Perawatan Perdarahan
2.Pada Perdarahan
ringan/terkendali
Gunakan tekanan
langsung dg penutup luka
01
Tekan sampai
perdarahan terkendali
05
Jangan melepas penutup
luka atau balutan pertama.
06
1. Pada perdarahan besar :
Tutup langsung luka.
01
Pertahankan dan tekan
cukup kuat.
.
02
Rawat luka setelah
perdarahan terkendali
03
8. Perawatan Perdarahan
Jangan beri makan &
minum
d
Rawat cedera laine
Beri O2 & Rujukf
3. Perdarahan dalam / curiga
ada perdarahan dalam :
Baringkan & Istirahatkan
penderita
.
03
Buka jalan nafas &
pertahankan. b
Perawatan Syok jika ada
Periksa berkala
pernapasan & denyut
nadi
c
9. Teknik Pengendalian Perdarahan
1.Tekan langsung tepat diatas luka
dengan penutup luka. Umumnya
perdarahan akan berhenti ± 5 s.d.15
menit. Jika perdarahan belum
berhenti, tambahkan penutup luka
tanpa melepas penutup luka
sebelumnya.
2. Tinggikan
daerah cedera
lebih tinggi dari
jantung.
(biasanya hanya
pada cedera alat
gerak saja).
3.Tekan pada
pembuluh
nadi diantara
luka dengan
jantung.
10. Teknik Lain Pengendalian
Perdarahan Luar
1.Immobilisasi dengan
atau tanpa bidai.
2. Torniket
(sebagai
alternatif
terakhir & hanya
pada kasus
tertentu saja)
3. Kompres
dingin
11. Dimana Sistem peredaran darah ( Sirkulasi )
gagal mengirimkan darah yang mengandung
oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital.
1. Kegagalan jantung memompa darah
2. kehilangan darah dalam jumlah besar
3. Pelebaran pembuluh darah yang luas.
4. Kekurangan cairan tubuh.
By. Triana Septianti P 11
12. a. Pernafasan : cepat dan dangkal
b. Nadi : Cepat dan lemah
c. Kulit : Pucat,dingin & lembab
d. Wajah : Pucat, sianosis pada bibir, lidah dan cuping
telinga.
e. Mata : Pandangan hampa, pupil melebar.
a. Mual & mungkin muntah
b. Haus
c. Lemah
d. Pusing
e. Gelisah & takut matiBy. Triana Septianti P 12
13. 1. Bawa penderita ketempat teduh &
aman
2. Tidurkan telentang,tungkai tinggikan
20–30 cm
3. Pakaian dilonggarkan
4. Beri selimut
5. Tenangkan penderita
By. Triana Septianti P 13
14. 6. Pastikan jalan nafas & Pernafasan
baik
7. Kontrol perdarahan & rawat cedera
lainnya
8. Beri Oksigen sesuai protokol
9. Jangan beri makan & minum
10.Periksa berkala tanda vital
11.Rujuk ke fasilitas kesehatan.
By. Triana Septianti P 14
16. Cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot,
saraf / pembuluh darah
akibat suatu ruda paksa
By. Triana Septianti P 16
17. 1. Luka Terbuka
2. Luka Tertutup
1. Luka lecet
2. Luka sayat /iris
3. Luka robek
4. Luka tusuk
5. Avulsi ( sobek )
6. Amputasi
7. Gititan/sengatan
8. Luka bakar
By. Triana Septianti P 17
18. Luka Lecet & Luka Sayat / Iris
By. Triana Septianti P 18
25. Bahan yang diletakkan tepat diatas luka.
Jenis : 1. Penutup luka oklusif ( kedap )
2. Penutup luka tebal
Fungsi: 1. Membantu mengendalikan darah
2. Mencegah kontaminasi
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri
By. Triana Septianti P 25
26. Bahan yang digunakan untuk mempertahankan
penutup luka.
1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan.
2. mempertahankan penutup luka pada tempatnya.
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.
1. Pembalut pita / gulung
2. Pembalut segitiga ( mitella )
3. Pembalut tabung / tubuler
4. Pembalut penekan
By. Triana Septianti P 26
27. 1. Pastikan daerah luka terlihat.
2. Bersihkan daerah sekitar luka.
3. Kontrol perdarahan bila ada.
4. Lakukan penatalaksanaan syok pada luka yang
parah.
5. Cegah kontaminasi lanjut.
6. Beri penutup luka & balut bila perlu.
7. Baringkan penderita bila kehilangan banyak
darah dan lukanya cukup parah.
8. Tenangkan penderita.
9. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Perawatan Luka Terbuka
By. Triana Septianti P 27
28. 1. Pastikan daerah cedera terlihat.
2. Perawatan luka tertutup dilakukan seperti
halnya perdarahan dalam.
3. Khusus untuk memar dapat dilakukan :
R = rest
I = ice pack
C = compressed
E = elevation
4. Tenangkan penderita.
5. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Perawatan Luka Tertutup
By. Triana Septianti P 28
29. 1. Penutupan meliputi seluruh permukaan
luka.
2. Upayakan permukaan luka sebersih
mungkin sebelum menutup luka, kecuali
bila luka disertai perdarahan yang
masih mengalir
3. Pemasangannya harus memenuhi prinsip
aseptik
4. Jangan dipasang pembalut sebelum
perdarahan terhenti, kecuali pembalutan
penekanan.
Prinsip Penutupan & Pembalutan Luka
By. Triana Septianti P 29
30. 5. Balutan tidak terlalu kencang/longgar &
jangan biarkan ujung sisa terurai.
6. Jangan menutup ujung jari. Bagian itu
bisa jadi petunjuk.
7. Bila luka kecil upayakan untuk
memperluas daerah pembalutan
8. Untuk anggota gerak balut dari distal
ke proksimal
9. Lakukan pembalutan dalam posisi yang
diinginkan
Prinsip Penutupan & Pembalutan Luka
By. Triana Septianti P 30
32. - Tulang
- Sendi
- Jaringan ikat
- Otot
Cedera pada Alat Gerak :
1. Patah Tulang (Fraktur )
2. Urai Sendi (Dislokasi )
3. Terkilir Otot (Strain)
4. Terkilir Sendi (Sprain)
By. Triana Septianti P 32
33. Terputusnya jaringan tulang baik sebagian atau seluruh.
Penyebabnya : Gaya melampaui batas Destisitas :
- Gaya Langsung
- Gaya Tak langsung
- Gaya puntir
Gejala dan Tanda :
- Perubahan bentuk
- Nyeri dan kaku
- Bengkak
- Gangguan Fungsi gerak
- Krepitasi
- Mungkin terlihat tulang yg patahBy. Triana Septianti P 33
34. 1. Patah Tulang Tertutup : Permukaan
kulit utuh
2. Patah Tulang terbuka : Permukaan
kulit ada luka/robek
By. Triana Septianti P 34
36. Penyebabnya : Teregang melebihi batas
normal.
Gejala dan Tandanya : sama dengan Patah
Tulang
Keluarnya kepala sendi dari
mangkok sendi/keluarnya ujung
tulang dari Sendi
By. Triana Septianti P 36
37. Robek atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi
karena teregang melebihi normal.
Penyebab :
- Terpeleset
- Gerakan salah
Gejala dan tanda :
- Nyeri - Nyeri tekan
- Bengkak - Kulit merah kebiruan
By. Triana Septianti P 37
38. Robeknya jaringan otot pada tendon (ekor otot)
Penyebabnya: pembebanan tiba-tiba pada otot
tertentu.
Gejala & tanda :
-Nyeri yg tajam dan mendadak
-Nyeri menyebar dg kejang
-Bengkak
By. Triana Septianti P 38
41. Upaya menstabilkan + Immobilisasi bagian cedera
Tujuan :
- Mencegah gerakan
- Mengurangi cedera baru
- Memberi istirahat
- Mengurangi nyeri
- Mempercepat penyembuhan
By. Triana Septianti P 41
45. 1. Informasikan kepada penderita.
2. Eksposure
3. Nilai GSS pada distal
4. Siapkan alat-alat
5. Membidai sesuai dg posisi saat ditemukan
6. Meliputi dua sendi atau dua tulang
7. Lapisi bidai dg bahan lunak
8. Ikatan jangan terlalu keras/longgar
9. Ikatan cukup jumlahnya
10.Nilai GSS kembali
By. Triana Septianti P 45
47. 1. Istirahatkan bagian cedera
2. Tinggikan bagian cedera
3. Kompres dingin max 30
menit, ulangi setiap jam.
4. Balut tekan
5. Bila perlu rujuk
By. Triana Septianti P 47
48. 1. Letakkan lengan bawah di dada,
telapak tangan menghadap keluar.
2. Pasang bidai L/Bidai spesial siku
3. Ikat diatas & dibawah tulang yg
patah
4. Lengan bawah digendong
5. Jika siku oatah, tangan jangan dilipat,
bidai lurus ke bawah
6. Rujuk
By. Triana Septianti P 48
50. 1. Letakkan lengan pada dada
2. Pasang bidai dari siku ke tangan
3. Ikat di atas & dibawah tulang yg patah
4. Lengan di gendong
5. Rujuk
By. Triana Septianti P 50
51. Tanda-tandanya :
- Nyeri diatas kemaluan baik saat duduk maupun bendiri
- Kaki sulit digerakkan & kesemutan
Pertolongannya :
1. Diangkat dg papan kedua kakinya diikat jadi satu.
2. Beri bantal dibawah lutut dan kanan kiri pinggul
3. Ikat pada tulang pinggul & pergelangan kaki.
4. Rujuk
By. Triana Septianti P 51
52. • Pasang bidai di dua tempat :
- Ketiak sampai telapak kaki
- Lipat paha sampai telapak kaki
• Beri bantalan
• Bila perlu ikat kedua tungkai diatas lutut &
pergelangan kaki.
• Rujuk
By. Triana Septianti P 52
53. Hampir sama deengan tungkai atas, tetapi bidai
Hanya dari lipat paha sampai telapak kaki.
By. Triana Septianti P 53
54. Cedera Kepala :
Cedera pada kepala gangguan pada Otak :
Ringan/Berat.
Penyebab : Bentrokan
Pembagian :
1. Cedera Kepala Sederhana
2. Patah Tulang Tengkorak
3. Cedera Otak
By. Triana Septianti P 54
55. 1. Perubahan respon
2. Gangguan Napas
3. Sakit kepala
4. Mual, muntah (muntah proyektil)
5. Gangguan penglihatan, pupil tak simetris
6. Kejang
By. Triana Septianti P 55
56. 7. Perubahan tanda vital
8. Nyeri
9. Luka terbuka/tertutup
10. Darah/cairan otak keluar dari hidung/telinga.
11. Memar dibelakang telinga (Battle Sign)
12. Memar disekitar mata (raccoon eyes)
13. Postur abnormal
By. Triana Septianti P 56
57. 1. Penilaian Dini
2. Immobilisasi Kepala & Leher
3. Beri O2 bila ada
4. Tutup dan balut Luka
5. Pantau tanda vital secara berkala
6. Rujuk
By. Triana Septianti P 57
58. Cedera dari tulang leher sampai tulang ekor termasuk
persyarafan di dalamnya
Penyebabnya : benturan, jatuh, laka lantas
Gejala dan Tanda :
1. Perubahan bentuk
2. Mati rasa, kesemutan atau lumpuh pada alat gerak
3. Nyeri saat menggerakan lengan/tungkai
4. BAK dan BAB tidak terkontrol
5. Sulit Napas
6. Priapismus (ereksi yg menentap selama 6 jam)
7. Cedera lumpuh.
By. Triana Septianti P 58
59. Penyulit : 1. Henti Napas
2. Kelumpuhan Umum
3. Syok
By. Triana Septianti P 59
60. Penanganan :
1. Analisa terjadi cedera
2. Stabilisasi manual bila ada pasal neck collar
3. Penilaian dini
4. Beri O2
5. Pemeriksaan fisik
6. Stabilisasi leher sampai dimobilisasi pada papan spinal
dengan baik.
7. Periksa tanda vital
8. Rujuk
By. Triana Septianti P 60
61. Gejala dan Tanda
• Luka /memar
• Sukar bicara
• Sumbatan Jalan napas
• Tenggorokan bengkak
• Kripitasi udara
Dapat terjadi imboli udara
By. Triana Septianti P 61
62. 1. Penilaian Dini
2. Bila luka terbuka lebar tutup dg penutup kedap
(kasa oklusif)
3. Miringkan kekiri bila ada emboli udara.
4. Bila ada benda menancap stabilkan jika
mengganggu jalan napas cabut
5. Rawat syok bila ada
6. Rujuk
By. Triana Septianti P 62
64. Gejala dan Tanda :
1. Sesak napas
2. Nyeri saat napas
3. Gejala lain sesuai cederanya
Penanganan cedera dada tertutup :
1. Penilaian dini (Buka jalan napas)
2. Nilai respon beri O2 bila ada
3. Atasi perdarahan luas bila ada
4. Biarkan posisi pasien (paling nyaman
5. Periksa tanda vital dan rujuk
By. Triana Septianti P 64
66. • Bisa patah pada 1 tempat/beberapa tempat.
• Bila 1 iga/beberapa iga patah pada beberapa
tempat sekaligus disebut : Flail Chest
PATAH TULANG IGA
By. Triana Septianti P 66
68. Gejala dan Tanda :
1. Nyeri saat napas
2. Perubahan bentuk diding dada
3. Dada tidak mengembang dengan baik
4. Gerakan paradoks
5. Batuk Darah
6. Guarding position
7. Memar didada
8. Dilatasi vero leher, mata merah, sianosis,
tubuh atas bengkak
9. Tanda-tanda syok
By. Triana Septianti P 68
69. Pertolongannya :
1. Beri bantalan pada bagian patah
2. Pada Flail Ches, ganjal bag. yg Patah
3. Pasang gendongan
4. Rujuk
By. Triana Septianti P 69
70. CEDERA DADA TERBUKA :
Hati-hati thd sucking chest womnd (luka hisap
dada) keadaan mengancam nyawa.
Penanganannya :
• Penilaian dini
• Jangan cabut bila benda menancap
• Tutup luka dg penutup kedap
• Rujuk
By. Triana Septianti P 70