Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan seksual berbasis gender pada situasi krisis, termasuk definisi, bentuk, dan pedoman untuk pencegahan dan respon terhadap kekerasan seksual berbasis gender."
Kekerasan seksual dapat berupa berbagai tindakan seksual tanpa persetujuan yang dapat menyebabkan penderitaan fisik dan psikis bagi korban. Kekerasan seksual sering terjadi terhadap perempuan dan anak-anak, dan dapat dilakukan secara online maupun offline."
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GunungKidulProdiAPUGK
KDRT merupakan masalah sosial yang berdampak buruk bagi korban maupun pelaku. Dokumen menjelaskan tentang definisi, jenis, data, dan upaya penanggulangan KDRT melalui pilar-pilar seperti pencegahan, perlindungan, penanganan, dan pemulihan. Masyarakat perlu memahami, peduli, serta memerangi KDRT untuk menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis.
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GKidulUGK
KDRT merupakan masalah sosial yang memerlukan penanganan multi-pihak. Dokumen menjelaskan tentang KDRT, kekerasan terhadap perempuan dan anak, data KDRT di Indonesia, serta upaya pencegahan dan penanggulangannya melalui pilar-pilar seperti mencegah, melindungi, menangani, dan memulihkan korban. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang KDRT beserta dampak dan penyelesaiannya.
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfIsmailAlmariza1
Peran dan batasan pekerja sosial (PPA) dalam perlindungan anak dijelaskan. Pekerja sosial berperan sebagai penghubung antara klien dengan sumber daya yang dibutuhkan, serta sebagai pemungkin dengan memberikan peluang bagi klien. Beberapa peran PPA mencakup advokasi, pendampingan, dan penanganan kasus kekerasan anak."
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi darurat adab dan moral di Indonesia menurut pandangan Rita Hendrawaty Soebagio selaku Ketua Aliansi Cinta Keluarga. Rita menjelaskan bahwa Indonesia sedang menghadapi masalah serius terkait kejahatan seksual, perceraian, dan pemikiran-pemikiran merusak yang dapat meruntuhkan keluarga seperti feminisme dan LGBT. Rita juga mengkritik upaya kelompok liberal untuk menyusupkan agenda mereka ke d
Kekerasan seksual dapat berupa berbagai tindakan seksual tanpa persetujuan yang dapat menyebabkan penderitaan fisik dan psikis bagi korban. Kekerasan seksual sering terjadi terhadap perempuan dan anak-anak, dan dapat dilakukan secara online maupun offline."
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GunungKidulProdiAPUGK
KDRT merupakan masalah sosial yang berdampak buruk bagi korban maupun pelaku. Dokumen menjelaskan tentang definisi, jenis, data, dan upaya penanggulangan KDRT melalui pilar-pilar seperti pencegahan, perlindungan, penanganan, dan pemulihan. Masyarakat perlu memahami, peduli, serta memerangi KDRT untuk menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis.
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GKidulUGK
KDRT merupakan masalah sosial yang memerlukan penanganan multi-pihak. Dokumen menjelaskan tentang KDRT, kekerasan terhadap perempuan dan anak, data KDRT di Indonesia, serta upaya pencegahan dan penanggulangannya melalui pilar-pilar seperti mencegah, melindungi, menangani, dan memulihkan korban. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang KDRT beserta dampak dan penyelesaiannya.
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfIsmailAlmariza1
Peran dan batasan pekerja sosial (PPA) dalam perlindungan anak dijelaskan. Pekerja sosial berperan sebagai penghubung antara klien dengan sumber daya yang dibutuhkan, serta sebagai pemungkin dengan memberikan peluang bagi klien. Beberapa peran PPA mencakup advokasi, pendampingan, dan penanganan kasus kekerasan anak."
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi darurat adab dan moral di Indonesia menurut pandangan Rita Hendrawaty Soebagio selaku Ketua Aliansi Cinta Keluarga. Rita menjelaskan bahwa Indonesia sedang menghadapi masalah serius terkait kejahatan seksual, perceraian, dan pemikiran-pemikiran merusak yang dapat meruntuhkan keluarga seperti feminisme dan LGBT. Rita juga mengkritik upaya kelompok liberal untuk menyusupkan agenda mereka ke d
Dokumen tersebut membahas tentang Komnas HAM dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Komnas HAM berdasarkan undang-undang dan instrumen internasional yang bertugas menggerakkan penegakan HAM, melakukan kajian HAM, dan menerima pengaduan pelanggaran HAM. Komisi Perlindungan Anak berdasarkan undang-undang bertugas melaksanakan perlindungan anak dan menangani kasus pelanggaran hak anak.
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar mengenai hak asasi manusia (HAM), meliputi prinsip-prinsip utama HAM seperti non-diskriminasi dan anti-kekerasan, sifat HAM yang universal dan saling terkait, kewajiban negara untuk melindungi, menghormati, dan memenuhi HAM warganya, serta instrumen internasional yang mengatur HAM. Dokumen ini juga membahas tentang pemantauan terhadap pemenuhan HAM di suatu negara.
Hambatan dan Tantangan dalam penegakan HAM di Indonesiaani anjaswati
Dokumen tersebut membahas partisipasi masyarakat dalam penegakan HAM di Indonesia, termasuk berbagai cara partisipasi masyarakat. Dokumen juga menjelaskan hambatan dan tantangan dalam penegakan HAM di Indonesia, seperti faktor sosial budaya, komunikasi, kebijakan pemerintah, perangkat perundangan, dan aparat penegak hukum. Tantangan utama yang dihadapi adalah kejahatan genosida dan kejahatan terhadap
Rangkuman dokumen RPP PPKn tentang bentuk-bentuk pelanggaran HAM:
1) Dokumen menjelaskan berbagai bentuk pelanggaran HAM yang terjadi, seperti diskriminasi, penyiksaan, pelanggaran berat seperti pembunuhan, dan pelanggaran ringan seperti pencemaran nama baik;
2) Penyebab pelanggaran HAM dijelaskan, seperti faktor internal seperti egoisme dan rendahnya kesadaran HAM,
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk kekerasan seksual yang ditemukan Komnas Perempuan selama 15 tahun berdasarkan pemantauannya, yaitu 15 jenis kekerasan seksual antara lain perkosaan, pelecehan seksual, eksploitasi seksual, dan kontrol seksual melalui aturan-aturan diskriminatif.
2. Disebutkan pula angka kasus kekerasan seksual di Indonesia yang terus meningkat, dengan rata-rata
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
- Dr. D.S. Dewi - Mengadili Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.pptxssuser1519bc
Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menyebutkan bahwa: (1) terdapat ratusan ribu kasus kekerasan terhadap perempuan setiap tahunnya di Indonesia, (2) kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat selama masa pandemi Covid-19, dan (3) diperlukan perlindungan hukum dan pendekatan berperspektif gender dalam menangani kasus-kasus terse
Dokumen tersebut membahas tentang pelanggaran HAM di Indonesia, termasuk pengertian, faktor penyebab, contoh kasus, dan upaya penegakannya. Dibahas pula peran lembaga seperti KOMNAS HAM dan pemerintah dalam menegakkan HAM di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum berbagai aspek terkait pelanggaran HAM di Indonesia, mulai dari pengertian pelanggaran HAM, contoh kasus pelanggaran HAM di berbagai setting seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat, upaya pencegahan dan penindakan pelanggaran HAM, serta lembaga-lembaga yang berperan dalam penegakan HAM.
Rangkuman dokumen tersebut membahas perencanaan layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir dalam situasi krisis bencana, meliputi persiapan pelayanan antenatal dan postnatal yang terintegrasi dengan fasilitas kesehatan primer, penyiapan bidan kit dan fasilitas kesehatan tingkat pertama, serta pengembangan sistem rujukan dan rumah sakit rujukan untuk menangani komplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep remaja, termasuk definisi, ciri-ciri, dan perkembangan fisik dan psikologis pada masa remaja. Secara khusus, dibahas batasan usia remaja menurut beberapa ahli yaitu antara 12-21 tahun, perbedaan tahap perkembangan antara remaja awal, tengah, dan akhir, serta karakteristik fisik, sosial, kognitif, dan emosional yang muncul p
Dokumen tersebut membahas tentang Komnas HAM dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Komnas HAM berdasarkan undang-undang dan instrumen internasional yang bertugas menggerakkan penegakan HAM, melakukan kajian HAM, dan menerima pengaduan pelanggaran HAM. Komisi Perlindungan Anak berdasarkan undang-undang bertugas melaksanakan perlindungan anak dan menangani kasus pelanggaran hak anak.
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar mengenai hak asasi manusia (HAM), meliputi prinsip-prinsip utama HAM seperti non-diskriminasi dan anti-kekerasan, sifat HAM yang universal dan saling terkait, kewajiban negara untuk melindungi, menghormati, dan memenuhi HAM warganya, serta instrumen internasional yang mengatur HAM. Dokumen ini juga membahas tentang pemantauan terhadap pemenuhan HAM di suatu negara.
Hambatan dan Tantangan dalam penegakan HAM di Indonesiaani anjaswati
Dokumen tersebut membahas partisipasi masyarakat dalam penegakan HAM di Indonesia, termasuk berbagai cara partisipasi masyarakat. Dokumen juga menjelaskan hambatan dan tantangan dalam penegakan HAM di Indonesia, seperti faktor sosial budaya, komunikasi, kebijakan pemerintah, perangkat perundangan, dan aparat penegak hukum. Tantangan utama yang dihadapi adalah kejahatan genosida dan kejahatan terhadap
Rangkuman dokumen RPP PPKn tentang bentuk-bentuk pelanggaran HAM:
1) Dokumen menjelaskan berbagai bentuk pelanggaran HAM yang terjadi, seperti diskriminasi, penyiksaan, pelanggaran berat seperti pembunuhan, dan pelanggaran ringan seperti pencemaran nama baik;
2) Penyebab pelanggaran HAM dijelaskan, seperti faktor internal seperti egoisme dan rendahnya kesadaran HAM,
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk kekerasan seksual yang ditemukan Komnas Perempuan selama 15 tahun berdasarkan pemantauannya, yaitu 15 jenis kekerasan seksual antara lain perkosaan, pelecehan seksual, eksploitasi seksual, dan kontrol seksual melalui aturan-aturan diskriminatif.
2. Disebutkan pula angka kasus kekerasan seksual di Indonesia yang terus meningkat, dengan rata-rata
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
- Dr. D.S. Dewi - Mengadili Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.pptxssuser1519bc
Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menyebutkan bahwa: (1) terdapat ratusan ribu kasus kekerasan terhadap perempuan setiap tahunnya di Indonesia, (2) kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat selama masa pandemi Covid-19, dan (3) diperlukan perlindungan hukum dan pendekatan berperspektif gender dalam menangani kasus-kasus terse
Dokumen tersebut membahas tentang pelanggaran HAM di Indonesia, termasuk pengertian, faktor penyebab, contoh kasus, dan upaya penegakannya. Dibahas pula peran lembaga seperti KOMNAS HAM dan pemerintah dalam menegakkan HAM di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum berbagai aspek terkait pelanggaran HAM di Indonesia, mulai dari pengertian pelanggaran HAM, contoh kasus pelanggaran HAM di berbagai setting seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat, upaya pencegahan dan penindakan pelanggaran HAM, serta lembaga-lembaga yang berperan dalam penegakan HAM.
Rangkuman dokumen tersebut membahas perencanaan layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir dalam situasi krisis bencana, meliputi persiapan pelayanan antenatal dan postnatal yang terintegrasi dengan fasilitas kesehatan primer, penyiapan bidan kit dan fasilitas kesehatan tingkat pertama, serta pengembangan sistem rujukan dan rumah sakit rujukan untuk menangani komplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep remaja, termasuk definisi, ciri-ciri, dan perkembangan fisik dan psikologis pada masa remaja. Secara khusus, dibahas batasan usia remaja menurut beberapa ahli yaitu antara 12-21 tahun, perbedaan tahap perkembangan antara remaja awal, tengah, dan akhir, serta karakteristik fisik, sosial, kognitif, dan emosional yang muncul p
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemiTriana Septianti
Kuliner sehat yang seimbang dan bervariasi penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh selama pandemi Covid-19. Makanan yang kaya akan vitamin, mineral, serat dan asam lemak omega-3 dapat memperkuat daya tahan tubuh. Kebiasaan makan sehat seperti memilih bahan makanan berkualitas dan menjaga higienitas penting untuk mencegah penularan selama pandemi.
1. Masalah kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi, terlihat dari persentase bayi lahir dengan berat badan rendah dan balita dengan tinggi badan kurang;
2. Stunting atau gagal tumbuh pada anak disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama pada Seribu Hari Pertama Kehidupan, dan berdampak jangka pendek maupun panjang bagi perkembangan anak;
3. Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting mel
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat dan cara melakukan aplikasi totok pada payudara untuk meningkatkan kesehatan dan kecantikan payudara. Aplikasi totok pada payudara dapat mengembalikan bentuk dan kelembaban payudara, meningkatkan produksi ASI, serta menjadikan payudara terasa kenyal dan kencang. Cara melakukannya adalah dengan membersihkan, memijat, menotok, dan memasangkan masker pada payudara secara
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan teknik dasar pijat, yang meliputi effleurage, friction, petrisage, pressure, tapotage, dan vibratie. Dilanjutkan dengan manfaat dan indikasi pijat seperti merileksasi otot, meningkatkan sirkulasi darah, serta mengurangi stres dan nyeri otot. Dokumen ini juga menjelaskan kontraindikasi dan persiapan yang dibutuhkan dalam memberikan pijat.
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidanTriana Septianti
Dokumen tersebut membahas konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan bahwa hukum kesehatan bertujuan untuk menciptakan ketertiban masyarakat dengan melindungi hak pasien dan mengatur tugas tenaga kesehatan termasuk bidan. Dokumen tersebut juga menjelaskan asas-asas dan jenis-jenis peraturan hukum yang relevan dengan praktik kebidanan
Proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan perangkat hukum meliputi sertifikasi, registrasi, dan lisensi untuk menjamin perlindungan masyarakat, meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan, dan mempertahankan kualitas pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan standar pelayanan kebidanan untuk meningkatkan kualitas layanan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang konsep profesi bidan, karakteristik profesional bidan, pengembangan praktek kebidanan berdasarkan konsep profesi, dan penerapan standar pelayanan dan asuhan kebidanan dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas.
Masalah kesehatan reproduksi remaja meliputi berbagai masalah fisik, mental, dan perilaku yang dihadapi remaja. Masalah fisik seperti gangguan pertumbuhan, kelainan ortopedi, infeksi menular seksual. Masalah mental seperti depresi dan bunuh diri. Masalah perilaku berisiko seperti merokok, penyalahgunaan narkoba, hubungan seks pra nikah. Penanganannya meliputi terapi, konseling, pencegahan, dan rujuk
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang untuk ibu nifas dan menyusui, mencakup kebutuhan gizi tambahan ibu selama masa ini, sumber makanan penting untuk memperbaiki kesehatan ibu dan memproduksi ASI yang berkualitas, serta syarat makanan yang dianjurkan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Gizi seimbang sangat penting bagi ibu bersalin karena persalinan menguras banyak energi
2. Ibu bersalin membutuhkan asupan makanan dan cairan yang mudah dicerna dan diserap untuk memenuhi kebutuhan energinya selama persalinan
3. Pemberian makan dan minum selama persalinan perlu disesuaikan dengan kondisi ibu dan tahapan persalinan untuk mendukung proses persalinan yang normal dan
2. • “Setiap manusia dilahirkan dengan bebas dan setara dalam martabat
dan hak” (deklarasi universal HAM)
• HAM bersifat universal, tidak bisa dihilangkan/dipindahtangankan, tidak
dapat dibagi, saling berhubungan dan saling bergantung
• Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan, tanpa
memandang ras, gender, agama, opini politik dll.
• Pencegahan & respon pada gbv adalah terkait langsung dengan
perlindungan ham
By.Triana Septianti P 2
ADVOKASI
3. SGBV melanggar beberapa prinsip HAM:
• Kehidupan, kemerdekaan dan keamanan seseorang
• Kebebasan dari kekerasan, kebiadaban atau perlakuan
yang merendahkan atau hukuman
• Kebebasan bergerak, berpendapat, berekspresi dan
berkumpul.
By.Triana Septianti P 3
ADVOCACY
4. • Memasuki perkawinan dengan kebebasan dan persetujuan
penuh dan hak yang setara untuk menikah, selama
perkawinan dan perceraian/pemutusan perkawinan.
• Kesetaraan, termasuk kesetaraan dalam perlindungan
hukum, meskipun dalam kondisi perang.
By.Triana Septianti P 4
ADVOCACY
5. • Martabat manusia dan integritas fisik
• Bebas dari segala bentuk diskriminasi
• Kesetaraan dalam keluarga
• Tercapainya standard tertinggi dari kesehatan fisik dan
mental
By.Triana Septianti P 5
ADVOCACY
6. INDONESIA
• 97 kasus kekerasan berbasis jender dilaporkan
kepada CSC (community support center) selama
program tsunami UNFPA di aceh: 2005-2006
• Data komnas perempuan ?
By.Triana Septianti P 6
7. JUMLAH KASUS KEKERASAN TERHADAP
PEREMPUAN (KTP) YANG MENDAPAT PELAYANAN
By.Triana Septianti P 7
3,169 5,163 7,787
14,020
20,391 22,512 25,522
54,425
143,586
105,103
119,107
Jumlah KasusKtP
(tahun 2001-2011)
Sumber Data: Komnas Perempuan
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
8. DATA KTP MENURUT PROVINSI
By.Triana Septianti P 8
0.5
1.1 1.2 1.2
1.5
1.9 1.9 2 2.1 2.2 2.4 2.5 2.7 2.7 2.9 2.9 3.07 3.1
3.4 3.4 3.5 3.5 3.6 3.8 4
5 5.2
5.7
6.4 6.4 6.5
9.1
10.4
13.6
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Series 1
Sumber : Sumber: Survei Kekerasan Tahun 2006, BPS dan KNPP
11. Tidak ada definisi umum di antara lembaga
humanitarian : SGBV (Kekerasan Berbasis Gender
dan Seksual), GBV (Kekerasan Berbasis Gender), KtP
(Kekerasan terhadap Perempuan)
Tidak ada konsensus atau definisi
Definisi IASC untuk GBV/SGBV
‘Terminologi payung untuk semua tindakan
membahayakan yang dilakukan di luar kehendak
orang tsb yang didasarkan atas perbedaan peran laki-
laki dan perempuan.
By.Triana Septianti P 11
12. Definisi UNHCR (Badan PBB untuk pengungsi)
… GBV adalah kekerasan langsung pada seseorang yang
didasarkan atas faktor seks atau gender. Ini termasuk tindakan
yang mengakibatkan bahaya atau penderitaan fisik, mental atau
seksual, ancaman untuk tindakan tersebut, paksaan dan
penghapusan kebebasan
Terminologi dan konsep apa yang ada pada ke-2 definisi tsb?
By.Triana Septianti P 12
13. Definisi SPM Bid layanan bagi Perempuan
dan Anak Korban Kekerasan
Kekerasan terhadap perempuan adalah setiap tindakan
berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang berakibat
atau mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan
perempuan secara fisik, seksual atau psikologis,
termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau
perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang,
baik yang terjadi di ranah publik atau dalam kehidupan
pribadi.
By.Triana Septianti P 13
14. Kekerasan berbasis gender
(gender-based violence)
Namun, penting untuk diingat bahwa pria dan anak laki-
laki juga bisa menjadi korban/penyintas kekerasan
berbasis gender, termasuk kekerasan seksual, terutama
ketika mereka mengalami penyiksaan dan/atau
penahanan.
Tindakan kekerasan berbasis gender merupakan
pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia
universal yang dilindungi oleh instrumen-instrumen
dan konvensi-konvensi internasional
By.Triana Septianti P 14
15. Bentuk–bentuk Kekerasan terhadap Perempuan
Fisik
Psikologis /Emosional
Seksual
Ekonomi/Penelantaran
Eksploitasi
Kekerasan lainnya
(SPM BID YAN TERPADU BAGI PEREMPUAN
DAN ANAK KORBAN KEKERASAN
TAHUN 2009)
By.Triana Septianti P 15
16. Bentuk Kekerasan Seksual Berbasis
Gender (SGBV)
Beberapa bentuk SGBV
1. Kekerasan Seksual
2. Kekerasan Fisik
3. Praktek tradisional yang membahayakan
4. Kekerasan sosial ekonomi
5. Kekerasan emosional dan psikologis
By.Triana Septianti P 16
17. Definisi kekerasan seksual pada pedoman IASC
a. Termasuk perkosaan/percobaan perkosaan,
kekerasan dan eksploitasi seksual
b. Adalah “semua tindakan seksual, percobaan
tindakan seksual, komentar seksual yang
tidak diinginkan, perdagangan seks, dengan
menggunakan paksaan, ancaman, paksaan
fisik oleh siapa saja tanpa memandang
hubungan dengan korban, dalam situasi apa
saja, termasuk tapi tidak terbatas pada
lingkungan rumah dan pekerjaan”
By.Triana Septianti P 17
18. Definisi kekerasan seksual pada pedoman IASC
c. Bisa dalam berbagai bentuk termasuk
perkosaan, perbudakan seks dan atau
perdagangan seks, kehamilan paksa,
kekerasan seksual, eksploitasi seksual
dan atau penyalahgunaan seks dan
aborsi paksa
By.Triana Septianti P 18
20. MENGAPA FOKUS PADA KEKERASAN
SEKSUAL?
• Kekerasan seksual mengancam nyawa secara segera
• Kekerasan seksual memiliki konsekuensi negatif yang serius pada
semua tingkat
• Respon efektif pada kekerasan seksual dapat mencegah kekerasan
lebih jauh
• Pencegahan dan respon pada kekerasan seksual adalah bagian dari
standard minimum pada emergency (SPHERE & PPAM)
By.Triana Septianti P 20
21. PEDOMAN IASC UNTUK INTERVENSI GBV
DALAM SITUASI DARURAT
Isi:
• Pengalaman dan keberhasilan sektoral dipresentasikan dalam kerangka
kerja untuk memfasilitasi koordinasi dan berbagi informasi
• Dokumen dan materi referensi dalam bentuk CD
Kegunaan
• Untuk memungkinkan respon minimum multisektoral yang dibutuhkan
untuk kekerasan seksual dalam situasi emergency
Target:
• Pemegang kekuasaan, personel dan organisasi yang bekerja pada situasi
darurat
By.Triana Septianti P 21
22. PENCEGAHAN
Untuk mencegah kekerasan seksual anda harus tahu akar penyebab
dan faktor resiko yang menempatkan orang berada dalam resiko di
setiap sektor:
Makanan
Perlindungan
Pendidikan
Air dan sanitasi
Manajemen camp
Kelompok masyarakat
Kesehatan
Layanan masyarakat
Polisi/keamanan
By.Triana Septianti P 22
23. RESPON
• Untuk menyusun respon yang sesuai untuk kekerasan
seksual anda harus mengetahui konsekuensi yang
mungkin dari kekerasan seksual
• Penyusunan program untuk mengatasi konsekuensi
dapat dikelompokkan dalam 4 bidang utama:
• Kesehatan
• Psikososial
• Keselamatan/keamanan
• Hukum/keadilan
By.Triana Septianti P 23
24. PEDOMAN PRINSIP DALAM MERESPON
KEKERASAN SEKSUAL
• Keselamatan
• Kerahasiaan
• Menghormati
• Non diskriminasi
By.Triana Septianti P 24
25. ISI DARI SOP (PROSEDUR
OPERASIONAL STANDARD)
• Definisi SGBV, kategori dan konsep kunci
• Pedoman prinsip
• Peran dan tanggung jawab dalam pencegahan dan
respon
• Kesehatan, hukum/keadilan, masyarakat, kelompok
perempuan, partner operasional dan pelaksana, polisi
dan pemerintah
• Mekanisme pelaporan dan rujukan
• Koordinasi, monitoring, dan mekanisme evaluasi
• SOP tersedia di camp pengungsi/tingkat komunitas
By.Triana Septianti P 25
26. KEUNTUNGAN SOP
• Meningkatkan koordinasi antara partner dengan
memperjelas peran dan tanggung jawabnya
• Memfasilitasi pemahaman umum dan yang disepakati
tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana
melakukannya (definisi umum, pelaporan, monitoring)
• Memfasilitasi komunikasi efektif
• Memastikan respon yang tepat waktu dan berkualitas
untuk korban
By.Triana Septianti P 26
27. PESAN PENTING !!
• Kekerasan seksual adalah pelanggaran HAM
• Diskriminasi dan ketidaksetaraan gender adalah akar
masalah dari SGBV
• Pendekatan multi sektoral dan pendekatan terkoordinasi
untuk kekerasan seksual adalah penting untuk
mencegah dan merespon konsekuensi dari kekerasan
seksual
• Pedoman prinsip harus diikuti setiap saat ketika
merespon kekerasan seksual
By.Triana Septianti P 27
30. • Kelompok I: kesehatan reproduksi remaja dalam situasi bencana
• Kelompok II: KB dalam situasi bencana
• Kelompok III: kesehatan maternal dan neonatal dalam situasi
bencana
• Kelompok IV:perawatan aborsi komprehensi dalam situasi bencana
• Kelompok V: infeksi menular seksual dlm situasi bencana
• Kelompok VI: HIV dalam situasi bencana
By.Triana Septianti P 30
31. • Kelompok I: pertolongan pertama kasus dewasa tidak sadarkan diri dan henti nafas
• Kelompok II: pertolongan pertama kasus bayi gangguan kesadaran dan henti nafas
• Kelompok III: pertolongan pertama kasus anak gangguan kesadaran dan henti nafas
• Kelompok iv:pertolongan pertama kasus tersedak baik dewasa maupun anak
• Kelompok V: pertolongan pertama kasus ibu shock hipovolemik karena perdarahan
• Kelompok VI: pertolongan pertama kasus perdarahan dengan luka terbuka dan
metode pengangkutan korban
By.Triana Septianti P 31