Dokumen ini memberikan informasi mengenai penanganan sampel urine, termasuk cara pengambilan sampel urine secara benar, jenis-jenis sampel urine, cara pengamanan dan pengiriman sampel, bahan pengawet urine, macam-macam pemeriksaan sampel urine di laboratorium, dan pelakuan terhadap sisa sampel urine setelah diperiksa.
Dokumen ini membahas tentang kelompok 2 pada mata kuliah Hematologi II dan metode pengukuran clotting time (waktu pembekuan darah) menggunakan metode slide, tabung, dan tabung kapiler. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas faktor-faktor pembekuan darah.
Spesimen darah harus diambil dengan benar agar mewakili kondisi sebenarnya. Peralatan pengambilan harus bersih dan tidak mengubah zat yang akan diperiksa. Identitas pasien dan spesimen harus dilengkapi dengan jelas. Spesimen darah kemudian diolah dengan memisahkan serum atau menggunakan antikoagulan sesuai jenis pemeriksaan.
Pengambilan darah vena adalah proses pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik atau tabung vakum. Prosesnya melibatkan identifikasi vena, pembersihan kulit, penusukan jarum ke dalam vena, dan pengumpulan darah di dalam tabung sampai selesai. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemasangan turniket, posisi jarum, dan penanganan setelah pengambilan untuk m
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dan desinfeksi untuk membunuh organisme penyebab infeksi. Ia menjelaskan definisi sterilisasi dan desinfeksi, istilah terkait, bahan kimia yang digunakan seperti yodium, klorin, alkohol, dan fenol, serta cara-cara melakukan sterilisasi melalui pemanasan, gas, dan sinar ultraviolet. Dokumen ini juga membahas penggunaan antibiotika untuk menghambat pertumbuhan mikro
Dokumen ini memberikan informasi mengenai penanganan sampel urine, termasuk cara pengambilan sampel urine secara benar, jenis-jenis sampel urine, cara pengamanan dan pengiriman sampel, bahan pengawet urine, macam-macam pemeriksaan sampel urine di laboratorium, dan pelakuan terhadap sisa sampel urine setelah diperiksa.
Dokumen ini membahas tentang kelompok 2 pada mata kuliah Hematologi II dan metode pengukuran clotting time (waktu pembekuan darah) menggunakan metode slide, tabung, dan tabung kapiler. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas faktor-faktor pembekuan darah.
Spesimen darah harus diambil dengan benar agar mewakili kondisi sebenarnya. Peralatan pengambilan harus bersih dan tidak mengubah zat yang akan diperiksa. Identitas pasien dan spesimen harus dilengkapi dengan jelas. Spesimen darah kemudian diolah dengan memisahkan serum atau menggunakan antikoagulan sesuai jenis pemeriksaan.
Pengambilan darah vena adalah proses pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik atau tabung vakum. Prosesnya melibatkan identifikasi vena, pembersihan kulit, penusukan jarum ke dalam vena, dan pengumpulan darah di dalam tabung sampai selesai. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemasangan turniket, posisi jarum, dan penanganan setelah pengambilan untuk m
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dan desinfeksi untuk membunuh organisme penyebab infeksi. Ia menjelaskan definisi sterilisasi dan desinfeksi, istilah terkait, bahan kimia yang digunakan seperti yodium, klorin, alkohol, dan fenol, serta cara-cara melakukan sterilisasi melalui pemanasan, gas, dan sinar ultraviolet. Dokumen ini juga membahas penggunaan antibiotika untuk menghambat pertumbuhan mikro
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Laboratorium histopatologi melakukan beberapa tahapan untuk mempelajari struktur dan fungsi sel pada jaringan, meliputi fiksasi spesimen, pemotongan jaringan, pematangan, embedding, sectioning, pewarnaan hematoksilin-eosin, dan pemeriksaan slide di bawah mikroskop untuk mendiagnosis sel dan jaringan.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai persiapan pasien dan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan mikroba, termasuk sputum, darah, feses, dan urine. Langkah-langkah pentingnya adalah membersihkan area pengambilan, mengambil jumlah spesimen yang cukup, dan menyimpan/mengirim spesimen dengan benar menggunakan media transport untuk menjaga kualitas spesimen.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi, desinfeksi, dan dekontaminasi. Sterilisasi adalah proses memusnahkan seluruh mikroorganisme melalui cara fisika seperti pemanasan, radiasi, atau kimiawi seperti formalin dan etilen oksida. Desinfeksi bertujuan mengurangi jumlah kuman dengan menggunakan desinfektan seperti alkohol atau klorheksidin. Dekontaminasi berfungsi menghilangkan kontaminasi pada
Laboratorium patologi anatomi adalah laboratorium klinik khusus yang melakukan pemeriksaan spesimen jaringan dan sel untuk mendukung diagnosis penyakit. Laboratorium ini dibantu oleh tenaga analis kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam mempersiapkan dan memeriksa spesimen.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Makalah ini membahas tentang Uji Widal untuk mendeteksi antibodi terhadap Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid. Uji Widal menggunakan berbagai antigen seperti O, H, Vi, dan OMP untuk mengetahui status infeksi melalui interpretasi hasil uji."
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen tersebut membahas tentang mioma uteri dan tumor jinak lainnya pada organ genitalia wanita. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi mioma uteri, lokasi-lokasi mioma, gejala, pemeriksaan, dan penanganannya, baik secara konservatif maupun operatif.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Laboratorium histopatologi melakukan beberapa tahapan untuk mempelajari struktur dan fungsi sel pada jaringan, meliputi fiksasi spesimen, pemotongan jaringan, pematangan, embedding, sectioning, pewarnaan hematoksilin-eosin, dan pemeriksaan slide di bawah mikroskop untuk mendiagnosis sel dan jaringan.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai persiapan pasien dan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan mikroba, termasuk sputum, darah, feses, dan urine. Langkah-langkah pentingnya adalah membersihkan area pengambilan, mengambil jumlah spesimen yang cukup, dan menyimpan/mengirim spesimen dengan benar menggunakan media transport untuk menjaga kualitas spesimen.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi, desinfeksi, dan dekontaminasi. Sterilisasi adalah proses memusnahkan seluruh mikroorganisme melalui cara fisika seperti pemanasan, radiasi, atau kimiawi seperti formalin dan etilen oksida. Desinfeksi bertujuan mengurangi jumlah kuman dengan menggunakan desinfektan seperti alkohol atau klorheksidin. Dekontaminasi berfungsi menghilangkan kontaminasi pada
Laboratorium patologi anatomi adalah laboratorium klinik khusus yang melakukan pemeriksaan spesimen jaringan dan sel untuk mendukung diagnosis penyakit. Laboratorium ini dibantu oleh tenaga analis kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam mempersiapkan dan memeriksa spesimen.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Makalah ini membahas tentang Uji Widal untuk mendeteksi antibodi terhadap Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid. Uji Widal menggunakan berbagai antigen seperti O, H, Vi, dan OMP untuk mengetahui status infeksi melalui interpretasi hasil uji."
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen tersebut membahas tentang mioma uteri dan tumor jinak lainnya pada organ genitalia wanita. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi mioma uteri, lokasi-lokasi mioma, gejala, pemeriksaan, dan penanganannya, baik secara konservatif maupun operatif.
Skrining bertujuan untuk mendeteksi penyakit atau kelainan pada individu yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan, atau prosedur tertentu. Tes skrining harus dibandingkan dengan "gold standard" untuk menentukan validitasnya melalui sensitivitas dan spesifisitas. Sensitivitas adalah kemampuan tes untuk mendeteksi individu sakit secara benar, sedangkan spesifisitas adalah kemamp
Pasien wanita berusia 27 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan diagnosa awal kehamilan ektopik berdasarkan keluhan nyeri perut dan keluar darah dari jalan lahir. Pemeriksaan fisik dan laboratorium menunjukkan kondisi yang stabil sedangkan hasil USG menunjukkan adanya kemungkinan kehamilan ektopik. Rencana penatalaksanaan meliputi pemeriksaan lebih lanjut, konsultasi spesialis, dan persiapan operasi
Keguguran dapat berlaku karena faktor ibu, janin, atau genetik. Ada beberapa jenis keguguran seperti keguguran terancam, tak terelak, tak lengkap, tertinggal, dan tabiat. Gejala dan penanganannya berbeda untuk setiap jenis keguguran. Diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai diperlukan untuk mengelola keguguran dan mencegah komplikasi.
1. Program screening "see & treat" dilaksanakan di 4 puskesmas untuk mendeteksi kanker serviks pada wanita.
2. Screening menggunakan tes IVA dan pap smear pada 600 wanita berisiko.
3. Hasilnya 10 wanita dicurigai kanker dan 7 wanita terkonfirmasi memiliki pra-kanker setelah pemeriksaan lanjut.
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi untuk perawatan antenatal, persalinan, dan nifas selama masa pandemi Covid-19. Beberapa poin pentingnya adalah menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan cuci tangan; melakukan skrining pasien untuk mendeteksi gejala Covid-19; serta menyesuaikan pelayanan kesehatan dengan melakukan konsultasi daring untuk pasien yang tidak curiga
11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.pptSitiSaskiar
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut memberikan pedoman penanganan awal dan rujukan untuk ibu hamil dengan kasus kegawatdaruratan termasuk perdarahan pervaginam, gawat janin, ketuban pecah dini, dan persalinan prematur atau postmatur; (2) Pedoman tersebut mencakup tatalaksana medikasi, monitoring, dan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
G1P0A0 pasien berusia 27 tahun dengan usia kehamilan 38 minggu datang dengan keluhan air ketuban keluar sejak 2 jam 30 menit sebelumnya. Pasien menjalani operasi sesar pada pukul 12:00 dan melahirkan bayi perempuan sehat berusia lanjut dengan berat 3440 gram.
Persalinan normal adalah bayi lahir dengan presentasi kepala tanpa bantuan alat atau pertolongan khusus dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa melukai ibu dan bayi. Faktor yang berperan dalam persalinan normal adalah kekuatan his ibu, kekuatan meneran, ukuran dan posisi janin, serta kekerasan dan kelunakan jalan lahir. Kelainan his dapat terjadi karena faktor primigravida tua, keturunan, emosi, salah p
Skrining kanker serviks menggunakan tes IVA dilakukan pada 100 wanita di Puskesmas Warnasari. Hasilnya 30% positif IVA dan ditemukan 6 kasus kanker serviks. Sensitivitas dan spesifisitas tes IVA dibandingkan dengan hasil pemeriksaan lebih lanjut. Kanker serviks masih menjadi masalah besar di Indonesia karena diagnosisnya sering terlambat. Skrining IVA, meskipun kurang akurat dari tes Pap,
Dokumen tersebut membahas tentang infertilitas atau kesuburan yang berkurang. Faktor-faktor penyebabnya meliputi gangguan ovulasi, kelainan pada pria seperti gangguan spermatogenesis, dan kelainan pada tuba falopi. Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan ovulasi, sperma, lendir serviks, tuba falopi, dan endometrium.
Rangkuman dokumen tersebut membahas perencanaan layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir dalam situasi krisis bencana, meliputi persiapan pelayanan antenatal dan postnatal yang terintegrasi dengan fasilitas kesehatan primer, penyiapan bidan kit dan fasilitas kesehatan tingkat pertama, serta pengembangan sistem rujukan dan rumah sakit rujukan untuk menangani komplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan seksual berbasis gender pada situasi krisis, termasuk definisi, bentuk, dan pedoman untuk pencegahan dan respon terhadap kekerasan seksual berbasis gender."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep remaja, termasuk definisi, ciri-ciri, dan perkembangan fisik dan psikologis pada masa remaja. Secara khusus, dibahas batasan usia remaja menurut beberapa ahli yaitu antara 12-21 tahun, perbedaan tahap perkembangan antara remaja awal, tengah, dan akhir, serta karakteristik fisik, sosial, kognitif, dan emosional yang muncul p
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemiTriana Septianti
Kuliner sehat yang seimbang dan bervariasi penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh selama pandemi Covid-19. Makanan yang kaya akan vitamin, mineral, serat dan asam lemak omega-3 dapat memperkuat daya tahan tubuh. Kebiasaan makan sehat seperti memilih bahan makanan berkualitas dan menjaga higienitas penting untuk mencegah penularan selama pandemi.
1. Masalah kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi, terlihat dari persentase bayi lahir dengan berat badan rendah dan balita dengan tinggi badan kurang;
2. Stunting atau gagal tumbuh pada anak disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama pada Seribu Hari Pertama Kehidupan, dan berdampak jangka pendek maupun panjang bagi perkembangan anak;
3. Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting mel
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat dan cara melakukan aplikasi totok pada payudara untuk meningkatkan kesehatan dan kecantikan payudara. Aplikasi totok pada payudara dapat mengembalikan bentuk dan kelembaban payudara, meningkatkan produksi ASI, serta menjadikan payudara terasa kenyal dan kencang. Cara melakukannya adalah dengan membersihkan, memijat, menotok, dan memasangkan masker pada payudara secara
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan teknik dasar pijat, yang meliputi effleurage, friction, petrisage, pressure, tapotage, dan vibratie. Dilanjutkan dengan manfaat dan indikasi pijat seperti merileksasi otot, meningkatkan sirkulasi darah, serta mengurangi stres dan nyeri otot. Dokumen ini juga menjelaskan kontraindikasi dan persiapan yang dibutuhkan dalam memberikan pijat.
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidanTriana Septianti
Dokumen tersebut membahas konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan bahwa hukum kesehatan bertujuan untuk menciptakan ketertiban masyarakat dengan melindungi hak pasien dan mengatur tugas tenaga kesehatan termasuk bidan. Dokumen tersebut juga menjelaskan asas-asas dan jenis-jenis peraturan hukum yang relevan dengan praktik kebidanan
Proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan perangkat hukum meliputi sertifikasi, registrasi, dan lisensi untuk menjamin perlindungan masyarakat, meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan, dan mempertahankan kualitas pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan standar pelayanan kebidanan untuk meningkatkan kualitas layanan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang konsep profesi bidan, karakteristik profesional bidan, pengembangan praktek kebidanan berdasarkan konsep profesi, dan penerapan standar pelayanan dan asuhan kebidanan dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas.
Masalah kesehatan reproduksi remaja meliputi berbagai masalah fisik, mental, dan perilaku yang dihadapi remaja. Masalah fisik seperti gangguan pertumbuhan, kelainan ortopedi, infeksi menular seksual. Masalah mental seperti depresi dan bunuh diri. Masalah perilaku berisiko seperti merokok, penyalahgunaan narkoba, hubungan seks pra nikah. Penanganannya meliputi terapi, konseling, pencegahan, dan rujuk
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang untuk ibu nifas dan menyusui, mencakup kebutuhan gizi tambahan ibu selama masa ini, sumber makanan penting untuk memperbaiki kesehatan ibu dan memproduksi ASI yang berkualitas, serta syarat makanan yang dianjurkan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Gizi seimbang sangat penting bagi ibu bersalin karena persalinan menguras banyak energi
2. Ibu bersalin membutuhkan asupan makanan dan cairan yang mudah dicerna dan diserap untuk memenuhi kebutuhan energinya selama persalinan
3. Pemberian makan dan minum selama persalinan perlu disesuaikan dengan kondisi ibu dan tahapan persalinan untuk mendukung proses persalinan yang normal dan
2. • Pemeriksaan sitologi eksfoliatif yg mengamati
sel-sel yang dieksfoliasi dari genetalia wanita
Dikenal sejak th 1943 oleh Papaniculaou dan Traut (buku
Diagnosis of Uterine Cancer by the Vaginal Smear)
By.Triana SP 2
4. Test sitologi dengan test pap terbukti menurunkan angka
kematian karena kanker serviks 50-60% dinegara-negara maju.
By.Triana SP 4
5. KETEPATAN DIAGNOSIS
• Ketepatan sitologi ginekologi dg test pap cukup baik utk mendiagnosa
kelainan traktus genitalis
• Laboratorium sitologi berpengalaman mendapatkan korelasi lebih dr
90% dg hasil histopatologi dari biopsi terutama bila kelainan itu adl
DISPLASIA BERAT (karsinoma in situ)
By.Triana SP 5
6. • Namun juga pd test pap ada angka kesalahan yg disebut
negatif palsu yaitu dilaporkan negatif tetapi
sebenarnya positif
• Hasil neg.palsu berkisar 5-50%, meliputi; 62% akibat
kesalahan pengambilan sampel, 15% kesalahan skrining dan
23% kesalahan interpretasi.
By.Triana SP 6
7. KESALAHAN DIAGNOSTIK;
1. Pengambilan sediaan
• Pengambilan tdk adekuat; tidak terambilnya sel-sel krn
alat pengusap tdk mencapai daerah peralihan, cara
mengusap tidak baik dan kurang memperhatikan topologi
daerah peralihan.
By.Triana SP 7
8. • Pengambilan pd keadaan menopause; sambungan
skuamo-kolumner berada jauh di dalam kanalis servikalis,
dan lesi terlalu kecil shg tidak terambil saat pengusapan.
• Sediaan apus terlalu tipis (mengandung sedikit sel), olesan
terlalu tebal tetapi tidak merata dan sel bertumpuk shg
sulit memeriksa.
By.Triana SP 8
10. TEKNIK PENGAMBILAN YG BENAR
• Pengambil sediaan harus kompeten
• Keahlian yg baik dan menggunakan teknik/kriteria
pengambilan test pap yg benar
• Pelatihan rutin tenaga lab
• Audit untuk adekuasi sampel
• Fiksasi harus benar
By.Triana SP 10
11. KESALAHAN DIAGNOSTIK;
2. Laboratorium
• Kesalahan pewarnaan sediaan, kesalahan skrining dan
kesalahan interpretasi yg mengakibatkan positif palsu
yg tinggi.
• Laboratorium sitologi yg baik tidak memberikan hasil
negatif palsu >10%
By.Triana SP 11
12. PENGAWASAN KUALITAS
LABORATORIUM
• Melakukan pemeriksaan ulang (review) 10% hasil sitologi
normal, baik diulang secara manual atau dengan bantuan
komputer (pap net)
• Pendidikan petugas lab.
• Pemeriksaan sitologi sekaligus dengan pemeriksaan
kolposkopi.
By.Triana SP 12
13. KESALAHAN DIAGNOSTIK;
3. Pasien
• Sebelum pemeriksaan sudah mencuci vagina
• Mengalami keputihan hebat
• Sedang mengalami perdarahan/haid
• Menggunakan preparat vagina
By.Triana SP 13
16. • Merupakan salah satu metode deteksi dini kanker
serviks
• Buka menjadi alat utk diagnostik karena penegakan
diagnostik pasti adl dg pemeriksaan histopatologi
• Sensivitivitas: 30-87%
• Specifikasi: 86-100%
By.Triana SP 16
17. SYARAT-SYARAT PASIEN
• Segera memulai skrining 3 th setelah wanita tsb telah aktif
secara seksual.
• Wanita usia 30 th/> dg hasil test pap normal sebanyak 3x
melakukan test pap setiap 2-3 tahun, kecuali wanita tsb dg
risiko tinggi harus melakukan tiap tahun.
• Wanita yg mengalami histerektomy tanpa pengangkatan
serviks tetap melakukan test pap.
By.Triana SP 17
18. • Wanita tidak sedang haid
• Waktu paling tepat adalah 10-20 hari setelah HPHT
• Wanita yg sedang mengalami peradangan berat, test pap
sebaiknya ditunda terlebih dahulu sampai pengobatan
tuntas
By.Triana SP 18
19. • 2 hari sebelum test dilakukan, pasien dilarang mencuci
ataupun menggunakan obat melalui vagina
• Wanita tidak melakukan hubungan seksual 2-3 hari
sebelum test pap dilakukan
• Tidak sedang hamil
By.Triana SP 19
20. PERSIAPAN ALAT
• Spekulum bivalve
• Cytobrush
• Spatula ayre
• Kaca objek yg telah diberi
label/tanda
• Swab (cotton bud)
• Handscoen
• Bak instrumen steril
By.Triana SP 20
28. INTERPRETASI HASIL PAP SMEAR
• Klasifikasi papanicoloau menjadi 5 kelas;
Kelas 1: tidak ada sel abnormal
Kelas 2: terdapat gb.sitologi atipik, namun tdk ada keganasan
Kelas 3: gb.sitologi dicurigai keganasan, displasia ringan-sedang
Kelas 4: gb. Sitologi displasia berat
Kelas 5: keganasan
By.Triana SP 28
29. Sistem CIN
• Cin I merupakan displasia ringan: ditemukan sel
neoplasma pd > 1/3 lapisan epitelium
• CIN II merupakan displasia sedang: melibatkan 2/3
epitelium
• CIN III merupakan displasia berat (karsinoma in situ):
melibatkan sampai ke basement membrane dr epitelium
By.Triana SP 29
35. • Pemeriksaan skrining untuk deteksi dini kanker serviks
secara langsung dengan asam asetat.
• Asam cuka/asetat, apabila mengenai sel-sel abnormal
akan menyebabkan dehidrasi sel akibat peningkatan
osmolaritas cairan ekstraseluler. Cairan ekstrasesuler yg
bersifat hipertonik ini akan menarik cairan intraseluler
sehingga membran sel akan kolaps dan jarak antar
selsemakin dekat.
By.Triana SP 35
36. • Epitel kolumnar akan menjadi plumper (gemuk) setelah
pemberian asam asetat, sehingga sel mudah terlihat.
• Asam asetat juga mempunyai efek koagulasi protein dalam
sitoplasma dan inti sehingga tampak opaque dan putih.
• Epitel abnormal memiliki inti dengan kepadatan yang tinggi,
sehingga menghambat cahaya untuk menembus epitel. Hal ini
menyebabkan sel akan terlihat berwarna putih
(acetowhite)
By.Triana SP 36
40. • Hasil positif IVA mengarah pada diagnosis PRA
KANKER SERVIKS
• Hasil positif perlu pemeriksaan tidak lanjut oleh dokter
SpOG
• Pemeriksaan ini menimbulkan rasa tidak nyaman 1-2
setelah pemeriksaan, jika nyeri berlanjut ada kemungkinan
ISK, radang panggul dsb.
By.Triana SP 40
41. KEUNTUNGAN IVA
• Tidak invasif; mudah dan murah
• Dapat dilakukan oleh tenakes disemua tingkatan
pelayanan; termasuk bidan dan perawat
• Alat sangat sederhana
• Hasil dapat segera diketahui
• Memiliki sensivitas tinggi
By.Triana SP 41
42. KETERBATASAN
• Tidak diketahui jenis perubahan sel pada serviks
• Kemungkinan terlewatkan di daerah endoserviks
By.Triana SP 42
43. SYARAT-SYARAT IVA
• Sudah pernah berhubungan seksual
• Tidak sedang dalam keadaan haid
• Tidak hamil
• Tidak melakukan hubungan seksual dalam jangka
waktu 24 jam
By.Triana SP 43
44. PERSIAPAN ALAT
• Spekulum bivalve
• Swab (lidi kapas)
• Tampon tang
• Kassa steril
• Handscoen
• Bak instrumen steril
• Kom berisi asam Asetat 3-5%
• Lampu gynek
• Bed gynek
• APD lengkap bagi petugas
• Tempat sampah medis
• Larutan klorin 0,5%
By.Triana SP 44
47. • Pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan
laboratorium (patologi mikroskopis).
• Pemeriksaan jaringan ini bertujuan mendeteksi adanya
penyakit atau mencocokkan jaringan organ sebelum
melakukan transplantasi organ
By.Triana SP 47
49. JENIS BIOPSI
• Biopsi kapsul: mengambil sampel dari lapisan usus
• Biopsi endoskopi: menggunakan alat endoskop
• Biopsi jarum: mengambil jaringan dari organ tubuh di
bawah kulit
• Biopsi eksisional: bagian lebih besar dari jaringan
• Punch biopsi:membuat lubang utk mengetahui kondisi
kulit
By.Triana SP 49