SlideShare a Scribd company logo
EKSPLANASI DALAM SAINS
Salah satu tujuan utama sains:
Mencoba dan menjelaskan apa yang terjadi di dunia
sekitar kita
Penjelasan dicari untuk tujuan:
1) Praktis
2) Memuaskan rasa ingin tahu
Cabang sains telah melakukannya:
Kimia: menjelaskan mengapa natrium menjadi kuning
saat dibakar, dsb.
Tapi, apa sebenarnya Penjelasan ilmiah?
Apa sebenarnya yang dimaksud bahwa suatu
penomena dapat dijelaskan oleh Sains?
Hempel’s covering law model of
explanation
Ide dibaliknya:
Hempel mencatat bahwa eksplanasi saintifik biasanya
diberikan sebagai respon terhadap apa yang dia sebut
sebagai “explanation-seeking why question”.
Seperti:
Mengapa dunia tidak bulat sempurna?
Mengapa hidup wanita lebih lama dari hidup pria?
Jadi, memberikan penjelasan saintifik adalah
menyediakan jawaban yang memuaskan terhadap
pencarian penjelasan pertanyaan “Mengapa”.
Hempel menyarankan:
Eksplanasi saintifik memiliki struktur logik dari
suatu argumen, yaitu satu set premis diikuti
oleh konklusi.
Konklusi menyatakan bahwa penomena yang
perlu penjelasan betul terjadi.
Premis mengatakan kepada kita mengapa
konklusi adalah benar.
Contoh:
Mengapa gula larut dalam air?
(explanation-seeking why question).
Untuk menjawabnya:
Harus mengkontruksi argumen yang
konklusinya bahwa “Gula larut dalam
air”, dan premisnya yang menyatakan
“mengapa konklusi tersebut benar”.
Jawaban Hempel terhadap problema
adalah tiga bagian:
1) Premis harus mengait konklusi
(argumen harus deduktif);
2) Premis harus semuanya benar;
3) Premis harus terdiri dari paling tidak
satu hukum umum.
!!! Mungkin perlu suplemen dari hukum
lainnya atau fakta khusus, yang juga
harus benar.
Contoh hukum umum:
1) Semua logam menghantarkan listrik;
2) Semua tanaman mengandung klorofil.
Beda dengan fakta khusus:
1) Logam ini menghantar listrik;
2) Tanaman di atas meja mengandung
klorofil.
Hukum umum sering disebut sebagai
“Hukum Alam”!
Mengapa tanaman di atas meja saya
mati?
Karena kurangnya cahaya dalam ruang
tersebut, tidak ada cahaya matahari yang
mencapai tanaman tersebut; tetapi
cahaya matahari adalah penting untuk
fotosintesa, dan tanpa fotosintesa
tanaman tak dapat memproduksi
karbohidrat untuk hidupnya, jadi akan
mati, oleh karena itu tanaman saya mati.
Persis cocok dengan model Hempel:
Menjelaskan kematian tanaman dengan mendeduksinya
dari dua hukum yang benar, yaitu
1) Sinar matahari diperlukan untuk fotosintesa;
2) Fotosintesa perlu untuk hidup tanaman;
Dan satu fakta khusus, yaitu tanaman tidak mendapatkan
sinar matahari.
Dengan benarnya kedua hukum dan fakta khusus yang
diajukan, maka kematian tanaman semestinya terjadi.
Inilah sebabnya mengapa ungkapan sebelumnya
merupakan penjelasan yang baik dari yang berikutnya.
Secara Skematik, Model Hempel tentang
eksplanasi:
Hukum-hukum Umum
Fakta Khusus
→
Penomena yang dijelaskan (Explanandum)
(Explanans)
Mengapa Hempel's model is called the covering law
model of explanation?
Esensi dari penjelasannya adalah menunjukkan bahwa
penomena di jelaskan terlingkup dalam hukum-hukum
alam.
Penjelsan Saintifik sering memenuhi pola
penjelasan Hempel.
Contoh:
Newton menjelaskan mengapa planet
bergerak secara eliptis sekitar matahari
melalui penjelasan bahwa hal tersebut
dapat dideduksi dari hukumnya tentang
gravitasi universal, disertai dengan
penambahan asumsi minor.
Hempel menyadari bahwa tidak semua ekplanasi saintifik
cocok dengan model yang diajukannya.
Contohnya:
Mengapa Bandung selalu berkabut?
Karena kendaraan bermotor mengeluarkan polutan.
Sepenuhnya benar dan tidak memenuhi pola Hampel.
Tetapi mungkin dapat memenuhi pola Hempel bila
dijelaskan lebih detil.
“Jika karbon dioksida yang dimasukkan ke dalam atmosfer
bumi berkonsentrasi cukup tinggi maka terbentuk kabut”.
Bandung dipenuhi oleh banyak kendaraan bermotor, dsb.
(Hempel: Untuk memberikan penjelasan lebih detil, perlu
menggunakan pola seperti yang diajukannya)
• Konsekuensi filosofis menarik dari
model eksplanasi Hempel adalah tentang
hubungan antara eksplanasi dan prediksi.
Keduanya merupakan dua sisi dari satu
koin.
• Setiap eksplanasi saintifik adalah secara
potensial merupakan suatu prediksi, dan
sebaliknya, setiap prediksi yang reliabel
adalah secara potensial merupakan
eksplanasi.
PROBLEMA DENGAN MODEL
EKSPLANASI HEMPEL
Dua kelas:
1. Terlalu strik (ada ekslpanasi saintifik di
luar model Hempel Model)
2. Terlalu liberal (ada kasus2 yang cocok
dengan eksplanasi Hempel tetapi
sesungguhnya tidak saintifik) [Kelas yang
kita kupas]
Problema Simetri
Seseorang bertanya “mengapa bayangan
berjarak 20 meter”? [Sylvain Bromberger]
Ini merupakan suatu explanation-seeking why
question.
Jawaban yang mungkin dapat sebagai berikut:
Berkas sinar dari matahari menghujam ujung
bendera, yang tepat berketinggian 15 meter.
Sudut elevasi matahari adalah 37 o . Karena
cahaya menjalar secara lurus, kalkulasi
trigonometri (tan 37 o = 15/20) menunjukkan
bahwa bendera akan jatuh pada bidang acuan
sejauh 20 meter.
Jawaban tersebut nampak seperti suatu eksplanasi
saintifik yang baik, dan dengan menuliskan ulang
sesuai dengan skema Hempel kita dapat melihat
bahwa dia cocok dengan model covering law:
General laws: Cahaya menjalar sebagai garis lurus
Hukum-hukum trigonometri
Particular Facts: Sudut elevasi matahari 37o
Ujung bendera berketinggian 15 meter
→
Penomena yang dijelaskan: Bayangan pada jarak 20 meter
General laws Cahaya menjalar sebagai garis lurus
Hukum-hukum trigonometri
Particular Facts Sudut elevasi matahari 37o
Bayangan pada jarak 20 meter
→
Penomena yang dijelaskan Ujung bendera berketinggian
15 meter
• Hempel tidak memperhatikan problema
asymmetry
• Model Hempel gagal untuk menjelaskan
keseluruhan yang disebut eksplansi saintifik.
• Kasus bayangan dan ujung bendera
merupakan counter-example terhadap tesis
Hempel bahwa eksplanasi dan prediksi
merupakan dua sisi koin.
Problem Irrelevant
Kasus:
Seorang anak di rumah sakit mengamati bahwa
ada suatu ruangan yang dipenuhi oleh
perempuan hamil. Dia melihat ada seorang pria
- katakan bernama X - tidak hamil.
Anak tsb bertanya pada dokter: Mengapa pak X
tidak hamil?
Jawaban dokter: Karena dia mengkonsumsi pil
anti hamil.
Jawaban dokter sepenuhnya benar, dan
sesuai dengan model eksplanasi Hempel.
General law: Orang pengkonsumsi pil anti
hamil tidak hamil
Fakta khusus: pak X mengkonsumsi pil anti
hamil
→
Penomena yang dijelaskan: pak X tidak
hamil
Moral umum dari eksplanasi yang baik dari suatu
penomena harus mengandung informasi yang relevan
terhadap kejadian dari penomena tersebut.
• Walaupun apa yang dikatakan dokter tersebut
sepenuhnya benar, tetapi fakta bahwa X tidak hamil
bukan karena mengkonsumsi pil anti hamil, tetapi X
adalah seorang pria.
• Jawaban dokter adalah benar tetapi tidak relevan
dengan penomena yang dijelaskan.
[Model Hempel tidak memperhatikan hal krusial
seperti itu dalam memberikan penjelasan]
Penjelasan dan Sebab-akibat
Mengapa pesawat tersebut jatuh?
Apa penyebab jatuhnya pesawat tersebut?
Mengapa ada penurunan biodiversitas di wilayah
ini?
• Yang dicari adalah penyebabnya.
• Hubungan antara eksplanasi dan sebab-akibat
sangat intim.
Eksplanasi berbasis hubungan sebab akibat
mencakup banyak eksplanasi saintifik yang
sebenarnya. Tetapi apakah dekimian?
Para filusuf tidak berpandangan demikian:
• Kasus air adalah H2O (bukan sebab akibat)
• Causation merupakan suatu konsep metafisis
yang mencurigakan (apa yang tersembunyi
dibalik hubungan antara sesuatu?)
Dapatkah Sains Menjelaskan
Segalanya?
• Asal usul kehidupan
• Autis memiliki memori yang kuat
Banyak hal yang belum dapat dijelaskan dengan
sains, tetapi tidak beralasan untuk meragukan
daya eksplanasi sains [demikian juga
sebaliknya]
Eksplanasi dan Reduksi
Fisika sering dipandang sebagai ilmu yang
fundamental.
Dapatkah semua hal dijelaskan dari aspek fisik?
Sains pada tingkat yang lebih tinggi memiliki
sifat otonomi.
Multiple Realization:
AKHIR BAGIAN 3

More Related Content

What's hot

Materi 7
Materi 7Materi 7
Materi 7
Anas Alhifni
 
Ppt teori biaya
Ppt teori biayaPpt teori biaya
Ppt teori biaya
Eka Wahyuliana
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
Ary Efendi
 
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSIPPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
Desta Rini
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaanAdii Baweel
 
Ppt sosialisasi um 2017
Ppt sosialisasi um 2017Ppt sosialisasi um 2017
Ppt sosialisasi um 2017
Risky Ramadhan
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Cut Endang Kurniasih
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
Indra Jaya
 
Contoh Rencana studi
Contoh Rencana studiContoh Rencana studi
Contoh Rencana studi
Putra Teguh Dwi
 
Mengenal Landscape Kewirausahaan
Mengenal Landscape KewirausahaanMengenal Landscape Kewirausahaan
Mengenal Landscape Kewirausahaan
Learner
 
Pendanaan Tidak Spontan
Pendanaan Tidak SpontanPendanaan Tidak Spontan
Pendanaan Tidak Spontan
Nike Antika Putri
 
anggaran komprehensif
 anggaran komprehensif anggaran komprehensif
anggaran komprehensif
Adietya Selamet
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
Judianto Nugroho
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Riska Yuliatiningsih
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
Lusi Kurnia
 
Uji chi square baru
Uji chi square baruUji chi square baru
Uji chi square baru
Riswan
 
Presentasi Jurnal
Presentasi JurnalPresentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
Amoy Siti Maemunah
 

What's hot (20)

Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Materi 7
Materi 7Materi 7
Materi 7
 
Ppt teori biaya
Ppt teori biayaPpt teori biaya
Ppt teori biaya
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSIPPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Ppt sosialisasi um 2017
Ppt sosialisasi um 2017Ppt sosialisasi um 2017
Ppt sosialisasi um 2017
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
 
Contoh Rencana studi
Contoh Rencana studiContoh Rencana studi
Contoh Rencana studi
 
Mengenal Landscape Kewirausahaan
Mengenal Landscape KewirausahaanMengenal Landscape Kewirausahaan
Mengenal Landscape Kewirausahaan
 
Pendanaan Tidak Spontan
Pendanaan Tidak SpontanPendanaan Tidak Spontan
Pendanaan Tidak Spontan
 
anggaran komprehensif
 anggaran komprehensif anggaran komprehensif
anggaran komprehensif
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
Uji chi square baru
Uji chi square baruUji chi square baru
Uji chi square baru
 
Presentasi Jurnal
Presentasi JurnalPresentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
 

Viewers also liked

Carl Gustav Hempel tentang Eksplanasi Ilmiah, Teori Konfirmasi dan Paradoks B...
Carl Gustav Hempel tentang Eksplanasi Ilmiah, Teori Konfirmasi dan Paradoks B...Carl Gustav Hempel tentang Eksplanasi Ilmiah, Teori Konfirmasi dan Paradoks B...
Carl Gustav Hempel tentang Eksplanasi Ilmiah, Teori Konfirmasi dan Paradoks B...
Satrio Arismunandar
 
student work sheet inquiry (kalor lebur es)
student work sheet inquiry (kalor lebur es)student work sheet inquiry (kalor lebur es)
student work sheet inquiry (kalor lebur es)
meisasa
 
Top SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency Delhi
Top SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency DelhiTop SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency Delhi
Top SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency Delhi
sjohn2804
 
PKM B.inggris
PKM B.inggrisPKM B.inggris
PKM B.inggris
Nanda Reda
 
Andrew dalman withnarrative
Andrew dalman withnarrativeAndrew dalman withnarrative
Andrew dalman withnarrative
KongfuPanda3
 
A Primer on Civil Litigation Motion Practice for Wisconsin Legal Paraprofessi...
A Primer on Civil Litigation Motion Practice for Wisconsin Legal Paraprofessi...A Primer on Civil Litigation Motion Practice for Wisconsin Legal Paraprofessi...
A Primer on Civil Litigation Motion Practice for Wisconsin Legal Paraprofessi...
Jeffrey Ahonen
 
Top SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency Delhi
Top SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency DelhiTop SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency Delhi
Top SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency Delhi
sjohn2804
 
Perk lansia
Perk lansiaPerk lansia
Perk lansia
Nanda Reda
 
Philosophy
PhilosophyPhilosophy
Philosophy
Imran Ali
 
UIfellowIntro4AndrewDalman_Chen
UIfellowIntro4AndrewDalman_ChenUIfellowIntro4AndrewDalman_Chen
UIfellowIntro4AndrewDalman_Chen
KongfuPanda3
 
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupKelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Nanda Reda
 
Rashladne vitrine brdjoni
Rashladne vitrine brdjoniRashladne vitrine brdjoni
Rashladne vitrine brdjoni
Mladen Brkic
 
Storeboard
StoreboardStoreboard
Storeboard
12005181
 
Tople vitrine brdjoni
Tople vitrine brdjoniTople vitrine brdjoni
Tople vitrine brdjoni
Mladen Brkic
 
Fatmawati
FatmawatiFatmawati
Fatmawati
Nanda Reda
 
Белл Тоффлер Ростоу
Белл Тоффлер РостоуБелл Тоффлер Ростоу
Белл Тоффлер Ростоу
Владислав Коренюгин
 

Viewers also liked (20)

Carl Gustav Hempel tentang Eksplanasi Ilmiah, Teori Konfirmasi dan Paradoks B...
Carl Gustav Hempel tentang Eksplanasi Ilmiah, Teori Konfirmasi dan Paradoks B...Carl Gustav Hempel tentang Eksplanasi Ilmiah, Teori Konfirmasi dan Paradoks B...
Carl Gustav Hempel tentang Eksplanasi Ilmiah, Teori Konfirmasi dan Paradoks B...
 
student work sheet inquiry (kalor lebur es)
student work sheet inquiry (kalor lebur es)student work sheet inquiry (kalor lebur es)
student work sheet inquiry (kalor lebur es)
 
7. f
7. f7. f
7. f
 
Top SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency Delhi
Top SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency DelhiTop SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency Delhi
Top SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency Delhi
 
PKM B.inggris
PKM B.inggrisPKM B.inggris
PKM B.inggris
 
Andrew dalman withnarrative
Andrew dalman withnarrativeAndrew dalman withnarrative
Andrew dalman withnarrative
 
A Primer on Civil Litigation Motion Practice for Wisconsin Legal Paraprofessi...
A Primer on Civil Litigation Motion Practice for Wisconsin Legal Paraprofessi...A Primer on Civil Litigation Motion Practice for Wisconsin Legal Paraprofessi...
A Primer on Civil Litigation Motion Practice for Wisconsin Legal Paraprofessi...
 
Top SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency Delhi
Top SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency DelhiTop SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency Delhi
Top SEO Company, SEO Services India, Web Designing and Development Agency Delhi
 
Perk lansia
Perk lansiaPerk lansia
Perk lansia
 
Philosophy
PhilosophyPhilosophy
Philosophy
 
Indah
IndahIndah
Indah
 
UIfellowIntro4AndrewDalman_Chen
UIfellowIntro4AndrewDalman_ChenUIfellowIntro4AndrewDalman_Chen
UIfellowIntro4AndrewDalman_Chen
 
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupKelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
 
վիկտոր
վիկտորվիկտոր
վիկտոր
 
Rashladne vitrine brdjoni
Rashladne vitrine brdjoniRashladne vitrine brdjoni
Rashladne vitrine brdjoni
 
Storeboard
StoreboardStoreboard
Storeboard
 
Tople vitrine brdjoni
Tople vitrine brdjoniTople vitrine brdjoni
Tople vitrine brdjoni
 
Fatmawati
FatmawatiFatmawati
Fatmawati
 
Белл Тоффлер Ростоу
Белл Тоффлер РостоуБелл Тоффлер Ростоу
Белл Тоффлер Ростоу
 
День смеха
День смехаДень смеха
День смеха
 

Similar to Bagian 3 eksplanasi dalam sains

Bagian 4 realisme dan anti - realisme
Bagian 4   realisme dan anti - realismeBagian 4   realisme dan anti - realisme
Bagian 4 realisme dan anti - realismeNanda Reda
 
Kinetika gas
Kinetika gasKinetika gas
Kinetika gas
SarwantoSarwanto1
 
Bagian 2 reasoning
Bagian 2   reasoningBagian 2   reasoning
Bagian 2 reasoningNanda Reda
 
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2
yusuf hidayat
 
TUgas Filsafat New [Autosaved].pptx
TUgas Filsafat New [Autosaved].pptxTUgas Filsafat New [Autosaved].pptx
TUgas Filsafat New [Autosaved].pptx
MutiaraFajar5
 
Epistemologi Karl Popper
Epistemologi Karl PopperEpistemologi Karl Popper
Epistemologi Karl Popper
Alfathah Luisenbairn
 
PENALARAN INDUKSI
PENALARAN INDUKSIPENALARAN INDUKSI
PENALARAN INDUKSI
syoretta
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
Operator Warnet Vast Raha
 
Teori Informasi Diskusi 2.pdf
Teori Informasi Diskusi 2.pdfTeori Informasi Diskusi 2.pdf
Teori Informasi Diskusi 2.pdf
HendroGunawan8
 
Ketidakabsahan Punctuated Equilibrium
Ketidakabsahan Punctuated EquilibriumKetidakabsahan Punctuated Equilibrium
Ketidakabsahan Punctuated Equilibrium
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
yusuf hidayat
 
Realisme dan Instrumentalisme fix.pptx
Realisme dan Instrumentalisme fix.pptxRealisme dan Instrumentalisme fix.pptx
Realisme dan Instrumentalisme fix.pptx
windykasmita3
 
Pertemuan 1 konsep dasar ipa
Pertemuan 1 konsep dasar ipaPertemuan 1 konsep dasar ipa
Pertemuan 1 konsep dasar ipa
faisalilhamarif
 
Size of the sun
Size of the sunSize of the sun
Size of the sun
ulfahlarasati
 
Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)
Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)
Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)
Armstrong Sompotan
 
Kimia dasar final bab 1
Kimia dasar   final bab 1Kimia dasar   final bab 1
Kimia dasar final bab 1Andi Rahim
 

Similar to Bagian 3 eksplanasi dalam sains (17)

Bagian 4 realisme dan anti - realisme
Bagian 4   realisme dan anti - realismeBagian 4   realisme dan anti - realisme
Bagian 4 realisme dan anti - realisme
 
Kinetika gas
Kinetika gasKinetika gas
Kinetika gas
 
Bagian 2 reasoning
Bagian 2   reasoningBagian 2   reasoning
Bagian 2 reasoning
 
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2
 
TUgas Filsafat New [Autosaved].pptx
TUgas Filsafat New [Autosaved].pptxTUgas Filsafat New [Autosaved].pptx
TUgas Filsafat New [Autosaved].pptx
 
Epistemologi Karl Popper
Epistemologi Karl PopperEpistemologi Karl Popper
Epistemologi Karl Popper
 
PENALARAN INDUKSI
PENALARAN INDUKSIPENALARAN INDUKSI
PENALARAN INDUKSI
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Teori Informasi Diskusi 2.pdf
Teori Informasi Diskusi 2.pdfTeori Informasi Diskusi 2.pdf
Teori Informasi Diskusi 2.pdf
 
Ketidakabsahan Punctuated Equilibrium
Ketidakabsahan Punctuated EquilibriumKetidakabsahan Punctuated Equilibrium
Ketidakabsahan Punctuated Equilibrium
 
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
 
Realisme dan Instrumentalisme fix.pptx
Realisme dan Instrumentalisme fix.pptxRealisme dan Instrumentalisme fix.pptx
Realisme dan Instrumentalisme fix.pptx
 
Pertemuan 1 konsep dasar ipa
Pertemuan 1 konsep dasar ipaPertemuan 1 konsep dasar ipa
Pertemuan 1 konsep dasar ipa
 
Size of the sun
Size of the sunSize of the sun
Size of the sun
 
Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)
Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)
Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)
 
Kimia dasar final bab 1
Kimia dasar   final bab 1Kimia dasar   final bab 1
Kimia dasar final bab 1
 

More from Nanda Reda

Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dna
Nanda Reda
 
Konsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendelKonsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendelNanda Reda
 
10. gem ok
10. gem ok10. gem ok
10. gem ok
Nanda Reda
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
Nanda Reda
 
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsihSmp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Nanda Reda
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Nanda Reda
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Nanda Reda
 
Kelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumiKelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumi
Nanda Reda
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Nanda Reda
 
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Nanda Reda
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Nanda Reda
 
Kelompok 1 geologi waktu
Kelompok 1  geologi waktuKelompok 1  geologi waktu
Kelompok 1 geologi waktuNanda Reda
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Nanda Reda
 
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Nanda Reda
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus air
Nanda Reda
 
Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)
Nanda Reda
 
Enzim fix
Enzim fixEnzim fix
Enzim fix
Nanda Reda
 
Tata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbonTata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbon
Nanda Reda
 
Reaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkonReaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkonNanda Reda
 
Pendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimiaPendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimia
Nanda Reda
 

More from Nanda Reda (20)

Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dna
 
Konsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendelKonsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendel
 
10. gem ok
10. gem ok10. gem ok
10. gem ok
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
 
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsihSmp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
 
Kelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumiKelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumi
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)
 
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
 
Kelompok 1 geologi waktu
Kelompok 1  geologi waktuKelompok 1  geologi waktu
Kelompok 1 geologi waktu
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
 
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus air
 
Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)
 
Enzim fix
Enzim fixEnzim fix
Enzim fix
 
Tata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbonTata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbon
 
Reaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkonReaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkon
 
Pendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimiaPendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimia
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
DenysErlanders
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
dwiwahyuningsih74
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
andimagfirahwati1
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
sucibrooks86
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
PujiMaryati
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
FaldienaMarcelita3
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
 
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
 

Bagian 3 eksplanasi dalam sains

  • 1. EKSPLANASI DALAM SAINS Salah satu tujuan utama sains: Mencoba dan menjelaskan apa yang terjadi di dunia sekitar kita Penjelasan dicari untuk tujuan: 1) Praktis 2) Memuaskan rasa ingin tahu Cabang sains telah melakukannya: Kimia: menjelaskan mengapa natrium menjadi kuning saat dibakar, dsb. Tapi, apa sebenarnya Penjelasan ilmiah? Apa sebenarnya yang dimaksud bahwa suatu penomena dapat dijelaskan oleh Sains?
  • 2. Hempel’s covering law model of explanation Ide dibaliknya: Hempel mencatat bahwa eksplanasi saintifik biasanya diberikan sebagai respon terhadap apa yang dia sebut sebagai “explanation-seeking why question”. Seperti: Mengapa dunia tidak bulat sempurna? Mengapa hidup wanita lebih lama dari hidup pria? Jadi, memberikan penjelasan saintifik adalah menyediakan jawaban yang memuaskan terhadap pencarian penjelasan pertanyaan “Mengapa”.
  • 3. Hempel menyarankan: Eksplanasi saintifik memiliki struktur logik dari suatu argumen, yaitu satu set premis diikuti oleh konklusi. Konklusi menyatakan bahwa penomena yang perlu penjelasan betul terjadi. Premis mengatakan kepada kita mengapa konklusi adalah benar.
  • 4. Contoh: Mengapa gula larut dalam air? (explanation-seeking why question). Untuk menjawabnya: Harus mengkontruksi argumen yang konklusinya bahwa “Gula larut dalam air”, dan premisnya yang menyatakan “mengapa konklusi tersebut benar”.
  • 5. Jawaban Hempel terhadap problema adalah tiga bagian: 1) Premis harus mengait konklusi (argumen harus deduktif); 2) Premis harus semuanya benar; 3) Premis harus terdiri dari paling tidak satu hukum umum. !!! Mungkin perlu suplemen dari hukum lainnya atau fakta khusus, yang juga harus benar.
  • 6. Contoh hukum umum: 1) Semua logam menghantarkan listrik; 2) Semua tanaman mengandung klorofil. Beda dengan fakta khusus: 1) Logam ini menghantar listrik; 2) Tanaman di atas meja mengandung klorofil. Hukum umum sering disebut sebagai “Hukum Alam”!
  • 7. Mengapa tanaman di atas meja saya mati? Karena kurangnya cahaya dalam ruang tersebut, tidak ada cahaya matahari yang mencapai tanaman tersebut; tetapi cahaya matahari adalah penting untuk fotosintesa, dan tanpa fotosintesa tanaman tak dapat memproduksi karbohidrat untuk hidupnya, jadi akan mati, oleh karena itu tanaman saya mati.
  • 8. Persis cocok dengan model Hempel: Menjelaskan kematian tanaman dengan mendeduksinya dari dua hukum yang benar, yaitu 1) Sinar matahari diperlukan untuk fotosintesa; 2) Fotosintesa perlu untuk hidup tanaman; Dan satu fakta khusus, yaitu tanaman tidak mendapatkan sinar matahari. Dengan benarnya kedua hukum dan fakta khusus yang diajukan, maka kematian tanaman semestinya terjadi. Inilah sebabnya mengapa ungkapan sebelumnya merupakan penjelasan yang baik dari yang berikutnya.
  • 9. Secara Skematik, Model Hempel tentang eksplanasi: Hukum-hukum Umum Fakta Khusus → Penomena yang dijelaskan (Explanandum) (Explanans) Mengapa Hempel's model is called the covering law model of explanation? Esensi dari penjelasannya adalah menunjukkan bahwa penomena di jelaskan terlingkup dalam hukum-hukum alam.
  • 10. Penjelsan Saintifik sering memenuhi pola penjelasan Hempel. Contoh: Newton menjelaskan mengapa planet bergerak secara eliptis sekitar matahari melalui penjelasan bahwa hal tersebut dapat dideduksi dari hukumnya tentang gravitasi universal, disertai dengan penambahan asumsi minor.
  • 11. Hempel menyadari bahwa tidak semua ekplanasi saintifik cocok dengan model yang diajukannya. Contohnya: Mengapa Bandung selalu berkabut? Karena kendaraan bermotor mengeluarkan polutan. Sepenuhnya benar dan tidak memenuhi pola Hampel. Tetapi mungkin dapat memenuhi pola Hempel bila dijelaskan lebih detil. “Jika karbon dioksida yang dimasukkan ke dalam atmosfer bumi berkonsentrasi cukup tinggi maka terbentuk kabut”. Bandung dipenuhi oleh banyak kendaraan bermotor, dsb. (Hempel: Untuk memberikan penjelasan lebih detil, perlu menggunakan pola seperti yang diajukannya)
  • 12. • Konsekuensi filosofis menarik dari model eksplanasi Hempel adalah tentang hubungan antara eksplanasi dan prediksi. Keduanya merupakan dua sisi dari satu koin. • Setiap eksplanasi saintifik adalah secara potensial merupakan suatu prediksi, dan sebaliknya, setiap prediksi yang reliabel adalah secara potensial merupakan eksplanasi.
  • 13. PROBLEMA DENGAN MODEL EKSPLANASI HEMPEL Dua kelas: 1. Terlalu strik (ada ekslpanasi saintifik di luar model Hempel Model) 2. Terlalu liberal (ada kasus2 yang cocok dengan eksplanasi Hempel tetapi sesungguhnya tidak saintifik) [Kelas yang kita kupas]
  • 14. Problema Simetri Seseorang bertanya “mengapa bayangan berjarak 20 meter”? [Sylvain Bromberger] Ini merupakan suatu explanation-seeking why question. Jawaban yang mungkin dapat sebagai berikut: Berkas sinar dari matahari menghujam ujung bendera, yang tepat berketinggian 15 meter. Sudut elevasi matahari adalah 37 o . Karena cahaya menjalar secara lurus, kalkulasi trigonometri (tan 37 o = 15/20) menunjukkan bahwa bendera akan jatuh pada bidang acuan sejauh 20 meter.
  • 15. Jawaban tersebut nampak seperti suatu eksplanasi saintifik yang baik, dan dengan menuliskan ulang sesuai dengan skema Hempel kita dapat melihat bahwa dia cocok dengan model covering law: General laws: Cahaya menjalar sebagai garis lurus Hukum-hukum trigonometri Particular Facts: Sudut elevasi matahari 37o Ujung bendera berketinggian 15 meter → Penomena yang dijelaskan: Bayangan pada jarak 20 meter
  • 16. General laws Cahaya menjalar sebagai garis lurus Hukum-hukum trigonometri Particular Facts Sudut elevasi matahari 37o Bayangan pada jarak 20 meter → Penomena yang dijelaskan Ujung bendera berketinggian 15 meter
  • 17. • Hempel tidak memperhatikan problema asymmetry • Model Hempel gagal untuk menjelaskan keseluruhan yang disebut eksplansi saintifik. • Kasus bayangan dan ujung bendera merupakan counter-example terhadap tesis Hempel bahwa eksplanasi dan prediksi merupakan dua sisi koin.
  • 18. Problem Irrelevant Kasus: Seorang anak di rumah sakit mengamati bahwa ada suatu ruangan yang dipenuhi oleh perempuan hamil. Dia melihat ada seorang pria - katakan bernama X - tidak hamil. Anak tsb bertanya pada dokter: Mengapa pak X tidak hamil? Jawaban dokter: Karena dia mengkonsumsi pil anti hamil.
  • 19. Jawaban dokter sepenuhnya benar, dan sesuai dengan model eksplanasi Hempel. General law: Orang pengkonsumsi pil anti hamil tidak hamil Fakta khusus: pak X mengkonsumsi pil anti hamil → Penomena yang dijelaskan: pak X tidak hamil
  • 20. Moral umum dari eksplanasi yang baik dari suatu penomena harus mengandung informasi yang relevan terhadap kejadian dari penomena tersebut. • Walaupun apa yang dikatakan dokter tersebut sepenuhnya benar, tetapi fakta bahwa X tidak hamil bukan karena mengkonsumsi pil anti hamil, tetapi X adalah seorang pria. • Jawaban dokter adalah benar tetapi tidak relevan dengan penomena yang dijelaskan. [Model Hempel tidak memperhatikan hal krusial seperti itu dalam memberikan penjelasan]
  • 21. Penjelasan dan Sebab-akibat Mengapa pesawat tersebut jatuh? Apa penyebab jatuhnya pesawat tersebut? Mengapa ada penurunan biodiversitas di wilayah ini? • Yang dicari adalah penyebabnya. • Hubungan antara eksplanasi dan sebab-akibat sangat intim.
  • 22. Eksplanasi berbasis hubungan sebab akibat mencakup banyak eksplanasi saintifik yang sebenarnya. Tetapi apakah dekimian? Para filusuf tidak berpandangan demikian: • Kasus air adalah H2O (bukan sebab akibat) • Causation merupakan suatu konsep metafisis yang mencurigakan (apa yang tersembunyi dibalik hubungan antara sesuatu?)
  • 23. Dapatkah Sains Menjelaskan Segalanya? • Asal usul kehidupan • Autis memiliki memori yang kuat Banyak hal yang belum dapat dijelaskan dengan sains, tetapi tidak beralasan untuk meragukan daya eksplanasi sains [demikian juga sebaliknya]
  • 24. Eksplanasi dan Reduksi Fisika sering dipandang sebagai ilmu yang fundamental. Dapatkah semua hal dijelaskan dari aspek fisik? Sains pada tingkat yang lebih tinggi memiliki sifat otonomi. Multiple Realization: