Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
PPT materi biologi kelas 12 pola pewarisan sifat. PPT ini berisi penjelesan tentang Hukum Mendel 1 dan 2, dan juga terdapat penyimpangan hukum mendel. semoga dapat membantu
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
PPT materi biologi kelas 12 pola pewarisan sifat. PPT ini berisi penjelesan tentang Hukum Mendel 1 dan 2, dan juga terdapat penyimpangan hukum mendel. semoga dapat membantu
POLA PEWARISAN SIFAT DAN PENYIMANGAN HUKUM MENDEL (BIOLOGI SMA)REVINA SRI UTAMI,S.Pd
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Mendel melakukan eksperimen dengan penyilangkan ercis
(Pisum sativum)
Mengapa menggunakan ercis?
mudah tumbuh
mudah disilangkan
tanaman setahun
memiliki bunga sempurna
memiliki tujuh sifat beda
keturunan banyak
MENDEL EXPERIMENT
5. KONSEPSI DASAR
HUKUM MENDEL :
Prinsip Dominansi :
♂ ♀><P :
Gamet :
F :
P : ♂ >< ♀
Gamet :
F :
aa AA
AA aa
a
Aa
merah
merah
merah
merah
putih
putih
AA a
a A
Bahwa keturunan pertama (F.1)
Yang seragam, dimungkinkan
Memperlihatkan fenotif yang sama dengan salah satu induk.
( salah satu induk memiliki sifat lebih dominan )
Aa
Aa
6. KONSEPSI DASAR
HUKUM MENDEL :
Hukum Mendel I
( Pemisahan bebas / Segregation of Alellic Genes )
AaAaSel Induk :
Gamet :
Bahwa pada pembentukan gamet, gen-gen memisah secara
Bebas ke dalam 2 sel gamet.
Hk. Mendel I berlaku untuk persilangan
Yang melibatkan 1 sifat beda (monohibrid)
7. KONSEPSI DASAR
HUKUM MENDEL :
Hukum Mendel II
( Independent Assortmen of Genes )
ASel Induk :
Gamet :
Bahwa pada pembentukan gamet, gen-gen memisah dan
Mengelompok secara bebas ke dalam sel-sel gamet.
Hk. Mendel II berlaku untuk persilangan yang
melibatkan 2 sifat beda atau lebih ( dihibrid, trihibrid, polihibrid )
A B
a
a
bB
bA Ba b
AB aB abAb
AaBb
Gen :
Memisah dan
Mengelompok
Scr bebas
Home
Latih
8. K
M O N O H I B R I D
( Persilangan dengan 1 sifat beda )
Disilangkan Pisum sativum (kapri) berbiji kuning dengan yang berbiji hijau.
K : gen biji kuning k : gen biji hijau gen K dominan atas gen k
Skema Persilangan :
P : >< F.2 :
♀
♂
kuning hijau
Gamet :
F.1 :
kuning
Gamet F.1 :
kuning kuning
kuning hijau
Rasio Genotif : Rasio Fenotif :
K K : K k : k k = 1 : 2 : 1 Kuning : Hijau = 3 : 1
Dominansi
K k
K k
KK kk
dan
kKkKk K
K
KKK
k
Kk
k
K
Kkk
k
kk
K
K k
k
10. D I H I B R I D
( Persilangan yang melibatkan 2 sifat beda / alela )
Disilangkan Pisum sativum ( kapri ) berbiji bulat – kulit kuning dengan yang
berbiji kisut – kulit hijau.
B : gen biji bulat, dominan atas b : gen biji kisut.
K : gen kulit biji kuning, dominan atas k : gen kulit biji hijau.
Persilangan :
P : BK bk
bk
bulat - kuning Kisut - hijau
><
Gamet :
BBKK bbkk
F.1 :
Gamet F.1 :
BKBkbKbk
bulat - kuning
BbKk
BK
BbKk
11. F.2 :
♀
♂ bK
bK
BK
Bk
Bk
bkBK
bk
BKBKBK
BK
Bk
Bk
Bk
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11 12
13 14 15 16
BBKK
Bulat - Kuning
BBKk
BbKkBbKKBBKk
Bulat - kuning Bulat - kuning Bulat - kuning
Bulat - kuning
BBkk
Bulat - hijau
bK
Bulat - kuning
Bk bk
Bk
Bulat - hijau
BbKk Bbkk
bK
BK
bK
Bulat - kuning Bulat – kuning
bK
bK
bK
Kisut - kuning
BK
bk
bk
Kisut - kuning
Bulat - kuning
bk
Bk
bk
Bulat - hijau
bk
bk
bK
Kisut - kuning Kisut - hijau
BbKK BbKk bbKK bbKk
BbKk Bbkk bbKk bbkk
bkbKBkBK
BK
Bk
Rasio Fenotif F.2 : Bulat-kuning : Bulat-hijau : Kisut-kuning : Kisut- hijau
9 3 3 1
12. Tes Cross / Silang uji :
Persilangan antara F.1 dengan induk homosigot resesif
PTC :
bk
BK
Gamet :
bKBkbk bk
Bulat-kuning Kisut-hijau
><BbKk bbkk
FTC :
Fenotif Rasio
BK
bk
Bk
bk
BbKk Bulat - kuning
Bbkk Bulat - hijau
bK
bk
bbKk Kisut - kuning
bk
bk
bbkk Kisut - hijau
1
1
1
1
bK
Bk
BK
bk
13. Cara Mudah Menentukan Jumlah dan Macam Gamet Berdasar
Hukum Mendel : ( Dg. Diagram Garpu )
Misal : Genotif AaBbCCDd
Jumlah gamet = 2
n
n = jumlah alel heterozigot
Buat Diagram Garpu :
A
a
b
B
b
B
C
C
C
C
d
D
d
D
d
d
D
D
Gamet Terbentuk :
ABCD
ABCd
AbCD
AbCd
aBCD
aBCd
abCD
abCd
Jumlah :
2
3
= 8
14. mM
M
M O N O H I B R I D
( Persilangan dengan 1 sifat beda /
alela )Disilangkan Mirabilis jalapha berbunga merah dengan yang berbunga putih.
M : gen warna merah m : gen warna putih M dan m gen intermedier
Skema Persilangan :
P : >< F.2 :
♀
♂
merah putih
Gamet :
F.1 :
Merah muda
Gamet F.1 :
merah merah muda
merah muda putih
Rasio Genotif : Rasio Fenotif :
MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1 Merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1
Intermedier
m
M mMM mm
MmMm
dan
M
m
M
M
MMM
m
Mm
M
m Mmm
m
mm
M m
16. GEN LETHAL
( Gen penyebab kematian bagi individu yang
memilikinya )
Gen
Lethal
Genotif dan Fenotif Individu
Homosig
ot
Heterosigot
L. Dominan
L. Resesif
Lethal / mati
Lethal / mati
Sub-lethal : kelainan fenotif/sakit, karier
Normal : tdk sakit, karier/mewariskan sifat.
Contoh Sifat Lethal Resesif : Contoh Sifat Lethal Dominan :
¤ Albino pada tumbuhan
¤ Ichtyosis Congenita
¤ Kelinci Pelger
¤ Ekor pendek pada mencit
¤ Mata bintang pada Drossophylla
¤ Haemofilia pada manusia
¤ Ayam berjambul
¤ Rambut kuning pada tikus
¤ Brachidactyli
¤ Thallasemia pada manusia
¤ Sicle Cell Anemia (Siklemia) manusia
¤ Ayam Redep
¤ Sapi Dexter
17. Persilangan Sifat Lethal
( Albino pada tumbuhan jagung )
Disilang jagung normal kekuningan ( Aa ) dengan sesamanya
P :
Gamet :
Aa aAAa > <
F : A
A
a
a
A
a
a
Normal Normal
Normal Albino ( † )
AAA
a
Aa
A
a
Normal Normal
Aa
Aa aa
A
Rasio Fenotif F = 3 normal : 1 lethal
18. Perkawinan Gen Lethal
( Cicle Cell Anemie / Siklemia pada Manusia )
Menikah pria – wanita sesama penderita siklemia ( Ss )
P :
Gamet :
Ss sSSs > <
F : S
S
s
s
S
s
s
Lethal ( † ) Siklemia
Siklemia normal
SSS
s
Ss
S
s
Siklemia Siklemia
Ss
Ss ss
S
Rasio Fenotif F = 1 lethal : 2 Siklemia : 1 normal
Home-2
19. DETERMINASI SEKS
( Penentuan Jenis Kelamin / Seksing )
☺ Penentuan jenis kelamin terjadi sejak fertilisasi
☻ Terdapat beberapa tipe determinasi seks :
1 . Sistem XX / XY :
- Berlaku pada manusia, lalat, dll.
Kariotipe sel Manusia :
Jenis
Sel
Laki-laki Perempuan
Sel Tubuh
Sel Kelamin
22 AA + XY
22A + X ; 22A + Y 22 A + X
22 AA + XX
20. 2 . Sistem XX / XO :
- Berlaku pada belalang, kutu busuk, kutu daun, dll.
Kariotipe sel Belalang :
Jenis Sel Belalang ♂ Belalang ♀
Sel Tubuh
Sel Kelamin
11 AA + XO 11 AA + XX
11A+X ; 11A+O 11 A + X
3 . Sistem ZZ / ZW :
- Berlaku pada unggas/aves, ikan, ngengat, kupu, dll.
Kariotipe sel ayam :
Sel Tubuh
Sel Kelamin
19 AA + ZW19 AA + ZZ
19A+Z ; 19A+W19 A + Z
Jenis
Sel
Ayam ♂ Ayam ♀
21. 4 . Sistem Partenogenesis / Haploid (n) – Diploid (2n) :
- Berlaku pada lebah, rayap, dll.
- Partenogenesis adalah terbentuknya individu baru berasal dari
sel telur tanpa proses pembuahan sperma.
- Pada lebah :
Lebah hasil partenogenesis (haploid : n) adalah lebah jantan
Lebah hasil pembuahan (diploid : 2n) adalah lebah betina.
Home-2
22. ALELA GANDA / MULTIPLE
ALLELIC
Suatu gen memiliki pasangan/alel
lebih dari 2 macam
1. Alela Ganda pada Warna Rambut Kelinci :
Gen-gen se-alel yang mengendalikan warna rambut kelinci,
Yaitu :
Gen C
Gen cch
Gen ch
Gen c
: menyebabkan warna rambut hitam
: menyebabkan warna rambut kelabu perak
( chinchila )
: menyebabkan warna rambut himalaya
(putih dg ujung moncong, kaki, ekor,
telinga berwarna hitam )
: menyebabkan warna rambut putih
Urutan dominansi = C > cch
> ch
> c
23. Fenotif Genotif
Fenotif dan genotif rambut kelinci :
Kelinci Hitam
Kelinci Chinchila/kelabu perak
Kelinci himalaya
Kelinci putih / albino
CC ; Ccch
; Cch
; Cc
Cch
cch
; cch
ch
; cch
c
ch
ch
; ch
c
cc
24. 2. Alel ganda pada Gol. Darah ABO-system
Terdapat 3 macam gen se-alel sebagai penentu terbentuknya
jenis aglutinogen / antigen golongan darah ABO-sistem.
Gen IA
Gen IB
Gen IO
: gen pembentuk aglutinogen A
: gen pembentuk aglutinogen B
: gen tidak membentuk aglutinogen
Dominansi :
IA
kodominan IB
; keduanya dominan atas IO
FENOTIF GENOTIF
Gol. Darah A
Gol. Darah B
Gol. Darah AB
Gol. Darah O
IA
IA
dan/atau IA
IO
IB
IB
dan/atau IB
IO
IA
IB
IO
IO
25. 3. Alel ganda pada Gol. Darah Rhesus :
Terdapat gen-gen penentu terbentuknya antigen rhesus
Yaitu :
Gen IRh
Gen Irh
: gen pembentuk antigen Rh
: gen pembentuk antigen rh
Dominansi :
IRh
> Irh
FENOTIF GENOTIF
Gol. Drh Rhesus Positif (Rh +)
Gol. Drh Rhesus Negatif (Rh -)
IRh
IRh
dan IRh
Irh
Irh
Irh
Home-2
26. Tautan Seks pada Manusia :
A. Gen Resesif X-linkage ( tertaut kroms. Seks-X ) :
Contoh :
☺ Haemofilia : darah sukar/tidak dapat membeku
☺ Buta warna : tidak dapat membedakan warna
☺ Anodontia : kelainan tidak tumbuh gigi / ompong.
☺ Amolare : tidak tumbuh gigi geraham
☺ Anenamel : gigi tidak memiliki lapisan email
B. Gen Y-linkage ( tertaut kroms. Seks-Y ) :
Disebut juga gen holandrik karena karakternya hanya dimiliki laki-laki
Contoh :
☻ Hyserix gravior : rambut kasar spt landak ( resesif : gen hg )
☻Hypertrichosis : tumbuh rambut pd daun telinga ( resesif : gen ht )
☻ Webbedtoes : terdapat selaput di antara jari tangan/kaki (resesif : wt )
☻ Botak : tidak tumbuh rambut kepala.
Home-2
27. a ba BA bA B
A B
a b
A
Ba
b
A B
a b
Pembentukan Gamet Pindah
Silang
a b
A B
B
A
a
b
Duplikasi dan melilit
Kroms homolog
Kiasma terputus
Dan pertukaran
Segmen kromsm.
Meiosis
Gamet terbentuk 4 macam
KP RK RK KP
A B
a b
a
bA
B
Profase I
A B A b a B a b