Makalah ini membahas tentang lapisan bumi yang terdiri atas atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Setiap lapisan memiliki ciri khas dan unsur pembentuknya sendiri. Makalah ini juga menjelaskan proses terbentuknya planet bumi sejak 4,6 miliar tahun lalu.
1. 1
MAKALAH
LAPISAN BUMI
Disusun oleh:
KELOMPOK 5
1. Lailatul Magfiroh 4001414010
2. Nila Izzati 4001414026
3. Syah Ridlo Ilhami 4001414041
4. Sukma Indra L 4001414037
JURUSAN IPA TERPADU
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2. 2
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan
ridho-Nyalah makalah yang berjudul “Lapisan Bumi” dapat terselesaikan dengan baik. Tidak
lupa pula kita panjatkan salam dan salawat kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad
SAW yang telah membimbing kita ke dunia yang penuh kebahagiaan ini.
Makalah ini merupakan tugas yang disusun sebagai tugas akhir semester matakuliah
“Ilmu Kebumian” jurusan IPA Terpadu fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang.
Pada makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan, kami menyadari hal tersebut
oleh karena itu kami menerima segala bentuk masukan dan saran demi perbaikan pada
makalah kali ini.
Makalah ini dapat terselesaikan karena adanya pihak-pihak yang mendukung.
Terutama bagi para narasumber yang telah memberikan referensi yang sangat baik kami
ucapkan banyak terima kasih dan bagi semua pihak yang terlibat dalam makalah ini kami
lanturkan banyak terma kasih.
Semarang, 16 Desember 2014
Penulis
3. 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................................ 5
BAB 2 PEMBAHASAN
A. StrukturBumi...................................................................................................... 6
1. Atmosfer .................................................................................... 6
2. Litosfer....................................................................................... 7
3. Hidrosfer……………………………………………………… 8
4. Biosfer………………………………………………………… 10
B. Unsur Pembentuk Bumi..................................................................................... 14
C. Proses Pembentukan Bumi................................................................................ 15
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................... 16
B. Saran.............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 17
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi yang saat ini berkembang dengan sangat cepat terdapat
beberapa permasalahan yang kerap muncul dan menjadi tren topic dalam pembahasan
para ilmuwan dan peneliti. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah mahluk yang
serakah, karena keserakahannya inilah yang menjadikan manusia selalu berupaya untuk
mencari dan menemukan hal-hal baru.
Masalah demi masalah muncul dan menjadi tantangan tersendiri bagi manusia
dalam pemecahannya. Sebut saja permasalahan tersebut adalah ketidaktahuan manusia
terhadap bintang/planet yang ditinggalinya. Hingga pada hari ini kita tidak tahu persis apa
dan bagaimana lapisan dan unsur pembentuk bumi. Bumi merupakan planet yang sangat
luar biasa dan menjadi planet yang berpenghuni. Manusia hanya menghuni planet ini pada
bagian permukaannya saja. Tentu saja yang menjadi permasalahan adalah apa yang ingin
diketahui manusia dan belum ditemukan penyelesaiannya. Pada permasalahan ini kita
belum tahu berapa banyak unsur yang menjadi komponen penyusun planet ini, sehingga
hal inilah yang menjadi pokok permasalahan bagi para ilmuwan dan peneliti dan bagi kita
semua.
Pada makalah ini kami akan membahas mengenai “lapisan bumi” di mana dalam
makalah ini kami akan menjelaskan semua hal yang terkait mengenai lapisan bumi dan
unsur pembentuk setiap lapisan bumi. Kami akan berusaha agar makalah ini menyajikan
informasi yang komplit/lengkap dan menjadi salah satu sumber dari materi kuliah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana lapisan bumi?
2. Apa yang menjadi unsur pembentuk bumi?
3. Bagaimana proses pembentukan bumi?
5. 5
C. TUJUAN
1. Menjelaskan lapisan bumi dan susunannya.
2. Mendeskripsikan unsur-unsur pembentuk lapisan bumi.
3. Menjelaskan proses pembentukan bumi.
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum mempelajari dan mengkaji tentang lapisan bumi, terlebih dahulu yang harus
kita pahami adalah planet bumi itu sendiri. Bumi merupakan planet yang indah, dan
merupakan planet yang kita huni saat ini. Jika dilihat dari posisinya, planet bumi berada pada
deretan ketiga dalam sistem tata surya dan matahari sebagai pusatnya. Planet bumi berada di
antara planet Venus dan Mars. Berdasarkan posisinya, jarak antara bumi dan matahari berkisar
±150 juta km dengan bentuk lintasan yang bulat dengan jari-jari ±6.370 km.
Bumi diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu, dan merupakan
satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi
terdiri dari daratan dan lautan. Sebagai planet yang memiliki kehidupan di dalamnya, bumi
terdiri atas beberapa struktur yang memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara
macam-macam lapisan bumi di antaranya adalah terdiri dari banyak jenis material seperti
berbagai jenis batuan, tanah, serta air yang kesemuanya membentuk planet bumi yang
sekarang ini kita diami.
A. Lapisan Bumi
Secara garis besar, lapisan yang membentuk planet bumi terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu atmosfer, litosfer, hidrosfer dan biosfer.
1. Atmosfer
Atmosfer merupakan bagian dari planet ini contohnya udara dan seluruh yang
ada di atas permukaan bumi. Atmosfer juga memiliki beberapa lapisan dan setiap
lapisan memiliki ketebalan yang bervariasi.
a. Troposfer adalah bagian paling bawah, atmosfer memiliki ketinggian dari
permukaan berkisar 9—17 km, di atas khatulistiwa lebih tinggi dari pada di atas
daerah kutub. Memiliki suhu 17-52 derajat celcius. Troposfer memisahkan
startosfer dengan mesosfer.
b. Stratosfer adalah lapisan udara di antara 10— 60 km di atas permukaan bumi;
Stratosfer di atas troposfer; atau bisa diartikan juga sebagai daerah atmosfer
yang terletak antara tropopause dan stratopause, di dalam daerah ini makin ke
7. 7
atas suhunya makin tinggi, sekitar -57 derajat celcius, ozon berfungsi untuk
menahan sinar ultraviolet.
c. Mesosfer adalah daerah atmosfer yang terletak antara stratopause dan
mesopause, pada umumnya di daerah ini makin ke atas, suhunya makin naik,
memiliki ketebalan antara 45-75 km selain itu juga memiliki suhu lapisan
berkisar dari -140 derajat celcius, apabila terdapat suhu yang rendah dan dingin
dapat mengakibatkan munculnya awan noctilucent yang terdiri dari kristal-
kristal es.
d. Ionosfer adalah lapisan atmosfer, pada ke-tinggian l00 km di atas lapisan
stratosfer, mengandung ion dan elektron bebas yang dihasilkan oleh radiasi
matahari; 2 Fis lapisan atmosfer yang tingginya mulai dari 50—1.000 km
merupakan lapisan ion-ion. Dapat memantulkan gelombang-gelombang radio.
e. Termosfer adalah bagian atmosfer, kira-kira 50 mil di atas permukaan bumi
sampai angkasa luar dan ditandai dengan suhu udara tinggi terus-menerus.
f. Eksosfer adalah daerah di luar atmosfer memiliki ketinggian kurang lebih 500
km, benda-benda yang sangat ringan di ruang ini akan terlempar ke luar
angkasa. Eksosfer tidak memiliki tekanan udara. Eksosfer memiliki refleksi
dari cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik.
2. Litosfer
Litosfer yang berasal dari bahasa Yunani, Lithos artinya adalah berbatu
sedangkan Sphere artinya lapisan jadi Litosfer dapat kita artikan sebagai lapisan
bumi paling luar . Litosfer dibagi menjadi dua yaitu Litosfer atas dan Litosfer
bawah, dan Litosfer juga terbagi menjadi dua tipe, yaitu:
- Litosfer Samudera, berfungsi sebagai penghubung kerak samudera dan memang
berasal dari samudera.
- Litosfer Benua, litosfer ini berada di benua.
Dan litosfer ini terbagi menjadi tiga jenis batuan yaitu,
- Batuan Beku, batuan beku ini dibagi menjadi yaitu, batuan beku dalam dan
batuan beku luar.
- Batuan Sedimen
- Batuan Metamorf
8. 8
3. Hidrosfer
Pengertian hidrosfer
sebagai struktur lapisan bumi
adalah senyawa gabungan dua
atom hidrogen dengan satu
atom oksigen menjadi H2O.
Sekitar 71% permukaan bumi
merupakan wilayah perairan.
Lapisan air yang menyelimuti
permukaan bumi disebut
hidrosfer.
Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi. Hidrosfer
meliputi samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata air, hujan, dan air yang
berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air.
Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, di mana air jatuh sebagai hujan
dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke
atmosfer. Air di alam terbagi menjadi tiga, sebagai berikut:
Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa, salju, es, dan
gletser.
Air di udara, meliputi uap air, kabut, dan berbagai macam awan.
Air di dalam tanah, meliputi air tanah, air kapiler, geiser, dan artois.
Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan
tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat, cair, dan gas)
membentuk suatu siklus atau daur yang disebut siklus/daur hidrologi. Siklus
hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan, dan apabila
sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu
seterusnya. Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk.
9. 9
Berbagai perubahan bentuk air dalam siklus hidrologi diuraikan sebagai berikut:
Proses penguapan air permukaan, seperti air laut, sungai, danau, sawah, dan air
yang terkandung dalam tumbuhan menguap karena terkena sinar matahari.
Proses penguapan tersebut disebut dengan evaporasi, di mana dalam proses ini
terjadi perubahan bentuk air dari cair menjadi uap air atau awan.
Uap air dari hasil penguapan pada ketinggian tertentu berubah menjadi awan
dan ada yang terbawa angin naik ke pegunungan, karena pengaruh udara dingin
air berubah menjadi awan. Dalam proses ini terjadi perubahan bentuk air dari
cair menjadi gas (uap) dan berubah lagi menjadi embun bahkan menjadi kristal-
kristal es (benda padat).
Awan sampai pada suhu dan ketinggian tertentu akhirnya jatuh ke bumi dalam
bentuk hujan. Dalam proses ini air yang berbentuk padat (kristal es) jatuh ke
permukaan bumi menjadi air. Air hujan yang jatuh di permukaan bumi ada
yang mengalir di permukaan tanah (mengalir ke sungai, danau, dan laut) dan
ada pula yang meresap ke dalam tanah. Air yang berada di permukaan tanah
akan menguap lagi menjadi uap air dan awan, kemudian turun menjadi hujan,
begitu seterusnya.
Energi matahari yang datang di permukaan bumi menyebabkan penguapan
air ke bagian atmosfer. Kemudian di atmosfer uap air ini mengalami kondensasi
dan selanjutnya akan jatuh sebagai hujan. Pemanasan oleh sinar matahari
menyebabkan suhu air laut di darah tropis lebih panas dibandingkan suhu air laut
yang terletak di belahan bumi lainnya. Akibatnya, timbul arus vertikal ke arah
permukaan laut di daerah tropis serta arus ke arah dasar laut di daerah kutub.
Adanya arus vertikal ini juga mengakibatkan perbedaan tekanan teanan air laut
antara daerah tropis dengan daerah kutub. Perbedaan ini bersamaan dengan
perputaran bumi serta arus angin akan menimbulkan arus air di permukaan air laut
yang membantu distribusi organisme-organisme di laut.
10. 10
Hidrosfer meliputi samudera, laut, sungai, danau, gletser, salju, air tanah,
serta uap air di atmosfer.
Macam-macam bagian dari Hidrosfer:
1. Samudera-samudera dan laut-laut
2. Sungai
3. Danau
4. Air Tanah
4. Biosfer
Menurut etimologi, biosfer berasal dari kata bio yang berarti hidup dan
sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk
hidup atau seluruh ruang hidup yang ditempati organisme. Biosfer merupakan
sistem kehidupan paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di
bumi. Selain manusia, mahkluk hidup yang mendiami bumi adalah binatang
(fauna) dan tumbuh-tumbuhan (flora). Pada dasarnya, biosfer terdiri atas tiga
lingkungan utama atau biosiklus (biocycle), yaitu biosiklus darat, biosiklus air
tawar (sungai, danau, atau kolam), dan biosiklus air asin (lautan).
Secara rinci, A. Tansley mengemukakan bahwa ekosistem meliputi
komponen-komponen berikut ini.
1. Komponen biotik (berupa makhluk hidup) terdiri atas:
a. tumbuh-tumbuhan sebagai produsen,
b. binatang sebagai konsumen; meliputi herbivora (pemakan tumbuh-
tumbuhan), carnivora (pemakan daging), omnivora (pemakan tumbuh-
tumbuhan dan daging), dan bakteri dan jamur sebagai pengurai.
2. Komponen abiotik (berupa makluk tak hidup) meliputi iklim, bahan-bahan
anorganik berupa mineral-mineral yang terdapat di dalam batuan, tanah, air dan
udara. Contohnya antara lain Karbon (C), Nitrogen (N), Karbondioksida (CO2),
Air (H2O), Oksigen (O2), protein, karbohidrat, dan lemak.
11. 11
Jika kita melihat dari struktur maka kita menemukan 3 lapisan utama, yaitu
kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti core. Dapat kita bayangkan seperti
sebuah telur dengan dilapisi beberapa pelindung untuk menjaga telur tersebut, hal
ini sama dengan bentuk bumi yang memiliki beberapa lapisan untuk menjaga serta
melindungi bumi ini.
1. Kerak Bumi (Crush)
Kerak bumi merupakan lapisan kulit bumi paling luar (permukaan bumi).
Kerak bumi terdiri dari dua jenis, yaitu kerak benua dan kerak samudra. Lapisan
kerak bumi tebalnya mencapai 70 km dan tersusun atas batuan-batuan basa dan
masam. Namun, tebal lapisan ini berbeda antara di darat dan di dasar laut. Di darat
tebal lapisan kerak bumi
mencapai 20-70 km,
sedangkan di dasar laut
mencapai sekitar 10-12 km.
Lapisan ini menjadi tempat
tinggal bagi seluruh makhluk
hidup. Suhu di bagian bawah
kerak bumi mencapai
1.100°C.
Kerak bumi
merupakan bagian terluar lapisan bumi dan memiliki ketebalan 5-80 km. Kerak
dengan mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Kerak bumi dominan
tersusun oleh feldsfar dan mineral silikat lainnya. Kerak bumi dibedakan menjadi dua
jenis yaitu :
Kerak samudra, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si, Fe, Mg yang
disebut sima. Ketebalan kerak samudra berkisar antara 5-15 km (Condie, 1982)
dengan berat jenis rata-rata 3 gm/cc. Kerak samudra biasanya disebut lapisan basaltis
karena batuan penyusunnya terutama berkomposisi basalt.
Kerak benua, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si dan Al, oleh
karenanya disebut sial. Ketebalan kerak benua berkisar antara 30-80 km (Condie
!982) rata-rata 35 km dengan berat jenis rata-rata sekitar 2,85 gm/cc. kerak benua
12. 12
biasanya disebut sebagai lapisan granitis karena batuan penyusunya terutama terdiri
dari batuan yang berkomposisi granit.
Disamping perbedaan ketebalan dan berat jenis, umur kerak benua biasanya
lebih tua dari kerak samudra. Batuan kerak benua yang diketahui sekitar 200 juta
tahun atau Jura. Umur ini sangat muda bila dibandingkan dengan kerak benua yang
tertua yaitu sekitar 3800 juta tahun. Tabel Skala waktu geologi dapat dilihat di Skala
Waktu Geologi.
2. Selimut Bumi (Mantle)
Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya di bawah
lapisan kerak bumi. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk melindungi
bagian dalam bumi.Selimut bumi tebalnya mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan
batuan yang padat yang mengandung silikat dan magnesium. Suhu di bagian bawah
selimut mencapai 3.000 °C, tetapi tekananannya belum mempengaruhi kepadatan
batuan.
Inti bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Inti
dan mantel dibatasi oleh Gutenberg Discontinuity. Mantel bumi terbagi menjadi dua
yaitu mantel atas yang bersifat plastis sampai semiplastis memiliki kedalaman sampai
400 km. Mantel bawah bersifat padat dan memiliki kedalaman sampai 2900 km.
Mantel atas bagian atas yang mengalasi kerak bersifat padat dan bersama
dengan kerak membentuk satu kesatuan yang dinamakan litosfer. Mantel atas bagian
bawah yang bersifat plastis atau semiplastis disebut sebagi asthenosfer. Selimut bumi
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer.
a. Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas materi-
materi padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 50-100 km.
Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer.
Litosfer tersusun atas dua lapisan utama, yaitu lapisan sial (silisium dan
aluminium) serta lapisan sima (silisium dan magnesium).
1) Lapisan sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3.
Batuan yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit,
andesit, dan metamorf.
13. 13
2) Lapisan sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan
magnesium. Senyawa dari kedua logam tersrsebut adalah SiO2 dan MgO.
Berat jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis
lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
b. Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer. Lapisan
yang tebalnya 100-400 km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma
induk).
c. Mesosfer merpakan lapisan yang terletak di bawah lapisan astenosfer. Lapisan ini
tebalnya 2.400-2.700 km dan tersusun dari campuran batuan basa dan besi.
3. Inti Bumi (Core)
Dipusat bumi terdapat inti yang berkedalaman 2900-6371 km. Terbagi
menjadi dua macam yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar berupa zat cair yang
memiliki kedalaman 2900-5100 km dan inti dalam berupa zat padat yang
berkedalaman 5100-6371 km. Inti luar dan inti dalam dipisahkan oleh Lehman
Discontinuity.
Dari data Geofisika material inti bumi memiliki berat jenis yang sama
dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri dari besi dan nikel. Atas dasar ini para
ahli percaya bahwa inti bumi tersusun oleh senyawa besi dan nikel.
Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi. Lapisan inti
dibedakan menjadi 2, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core).
a. Inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya
mencapai 2.200 °C.
b. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700
km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi (NiFe) yang suhunya mencapai 4500
derajat celcius.
14. 14
B. Unsur Pembentuk Bumi
Pada pengamatan sekilas manusia hanya melihat bumi sebagian dan yang
nampak hanya sebagian kecil dari luas bumi. Jika kita perhatikan dengan seksama
luas permukaan bumi memiliki daerah perairan yang lebih luas dibandingkan dengan
luas daratannya. Hal inilah yang diteliti oleh para pakar dan ilmuan agar kita dapat
mengetahui dengan jelas apa-apa saja unsur pembentuk dari planet yang kita huni saat
ini.
Berdasarkan dari informasi dan penelitian yang dilakukan oleh para pakar,
ilmu yang kita ketahui tentang planet ini jauh lebih banyak lagi sehingga kami dapat
memberikan informasi terkait unsur pembentuk bumi.
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa bumi memiliki hampir
2000 mineral yang terkandung dalam perut bumi dan hanya 20% yang terdapat pada
batuan. Mineral inilah yang kita ketahui hingga saat ini,
Pada kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer
dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Suhu dibagian bawah kerak bumi
mencapai 1.1000C. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen
(O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%),
Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg)
(2,1%).
Pada lapisan mantel bumi terdapat lapisan-lapisan yang mengandung unsur
kimia, yaitu:
a) Lapisan Sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan
alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3..
Batuan yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit,
andesit, dan metamorf.
b) Lapisan Sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan
magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SIO2 dan MgO.
Berat jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis
lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
15. 15
Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi yang terdiri
dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-
lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km.
C. Proses Pembentukan Bumi
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar (4,54×109) tahun yang lalu melalui akresi
dari nebula matahari. Pelepasan gas vulkanik diduga menciptakan atmosfer tua yang
nyaris tidak beroksigen dan beracun bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup
masa kini. Sebagian besar permukaan bumi meleleh karena vulkanisme ekstrem dan
sering bertabrakan dengan benda angkasa lain. Sebuah tabrakan besar diduga
menyebabkan kemiringan sumbu bumi dan menghasilkan Bulan. Seiring waktu, bumi
mendingin dan membentuk kerak padat dan memungkinkan cairan tercipta di
permukaannya. Bentuk kehidupan pertama muncul antara 2,8 dan 2,5 miliar tahun
yang lalu. Kehidupan fotosintesis muncul sekitar 2 miliar tahun yang lalu, dan
memperkaya oksigen di atmosfer. Sebagian besar makhluk hidup masih berukuran
kecil dan mikroskopis, sampai akhirnya makhluk hidup multiseluler kompleks mulai
lahir sekitar 580 juta tahun yang lalu. Pada periode Kambrium, Bumi mengalami
diversifikasi filum besar-besaran yang sangat cepat.
Perubahan biologis dan geologis terus terjadi di planet ini sejak terbentuk.
Organisme terus berevolusi, berubah menjadi bentuk baru atau punah seiring
perubahan Bumi. Proses tektonik lempeng memainkan peran penting dalam
pembentukan lautan dan benua di Bumi, termasuk kehidupan di dalamnya. Biosfer
memiliki dampak besar terhadap atmosfer dan kondisi abiotik lainnya di planet ini,
seperti pembentukan lapisan ozon, proliferasi oksigen, dan penciptaan tanah.
16. 16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada pembahasan dalam makalah ini, terdapat berbagai hal yang dapat disimpulkan.
1. Secara garis besar, lapisan yang membentuk planet bumi terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu atmosfer, litosfer, hidrosfer dan biosfer.
2. Pada lapisan mantel bumi terdapat lapisan-lapisan yang mengandung unsur kimia,
yaitu lapisan sial (silisium dan aluminium) serta lapisan sima (silisium dan
magnesium).
3. Pada proses pembentukan bumi sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu hanya terdapat
gas vulkanik dan partikel-partikel lainnya yang membentuk bumi.
B. Saran
Pada pembahasan makalah ini masih terdapat kekurangan dari segi Bahasa
dan sumber yang digunakan terbatas jumlahnya sehingga kami menyarankan agar pada
pembuatan makalah lapisan bumi kedepannya menggunkan referensi yang lebih
banyak dan terpercaya.
17. 17
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonym, (2014). “sejarah bumi.” Http://id.wikipedia.org/wiki/sejarah_bumi.
16/Februari/2014.
2. Alphazero. (2012). “komposisi dan lapisan bumi (struktur dalam bumi).”
Http://tambangunp.blogspot.com/2013/05/komposisi-dan-lapisan-bumi-struktur.html.
14/februari/2014.
3. Chintya. (2013). “struktur Bumi.” http://9triliun.com/artikel/12148/struktur-bumi.html.
14/Februari/2014.
4. Ekarizkifitriasih (2011). “Makalah Struktur Bumi.”
http://ekarizkifitriasih.wordpress.com/makalah-struktur-bumi/. 16/Februari/2014
5. Yanne. (2013). “Lapisan Bumi.” http://9triliun.com/artikel/12146/lapisan-bumi.html.
14/Februari/2014.