SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
AF
Vitamin D
Antacids
PATOLOGI
●Kuman yang telah masuk ke dalam parenkim
paru akan berkembang biak dengan cepat masuk
ke dalam alveoli dan menyebar ke alveoli - alveoli
lain melalui pori interalveolaris dan percabangan
bronkus.
●Selanjutnya pneumonia karena pneumokokkus
ini akan mengalami 4 stadium yang overlapping;
Stadium engorgment, Stadium hepatisasi merah,
Stadium hepatisasi kelabu dan Statium resolusi.
1. Stadium Engorgment
kapiler di dinding alveoli mengalami kongesti dan
alveoli berisi cairan oedem. Bakteri berkembang
biak tanpa hambatan
2. Stadium Hepatisasi Merah
kapiler yang telah mengalami kongesti disertai
dengan diapedesis dari sel - sel eritrosit
3. Stadium Hepatisasi Kelabu
alveoli dipenuhi oleh eksudat dan kapiler menjadi
terdesak dan jumlah leukosit meningkat. Dengan
adanya eksudat yang mengandung leukosit ini maka
perkembang biakan kuman menjadi terhalang bahkan
kuman – kuman pada stadium ini akan di fagositosis.
Pada stadium ini akan terbentuk antibodi.
4. Stadium Resolusi
Dicapai bila tubuh berhasil membinasakan kuman.
Makrofag akan terlihat dalam alveoli beserta sisa –
sisa sel. Yang khas adalah tidak adanya kerusakan
dinding alveoli dan jaringan interstitial. Arsitektur
paru kembali normal
Luasnya jaringan paru yang terkena selain tergantung
kepada jumlah dan virulensi kuman, daya tahan
tubuh juga tergantung kepada :
●Kemampuan / kecenderungan kuman untuk
merangsang timbulnya cairan oedem yang banyak.
S. pneumoniae Cairan oedem banyak
Pneumonia Lobaris
●Pada pneumonia karena :
●Stafilokokus piogenes
●Klebsiella pneumoniae (Friedlander’s basillus)
cenderung terjadi kerusakan jaringan nekrosis parenkim
paru sehingga sering terjadi Abses paru dan empiema
●Friedlander’s pneumonia :
●Sering mengenai lobus atas atau lebih dari satu lobus
●Bisa berbentuk fibrokavernosa sehingga menyerupai TB
paru
PNEUMONIA KOMUNITI
●Pneumonia yang didapat di masyarakat (di luar
rumah sakit) yang merupakan masalah kesehatan
yang menimbulkan angka kesakitan dan angka
kematian yang tinggi di dunia.
●Penyebab terbanyak selama ini adalah S.
pneumonia.
●Pneumokokkus terdapat 20 – 40% di daerah
nasofaring orang normal.
PNEUMONIA NASOKOMIAL
●Pneumonia nasokomial hospital aquiret pneumoni
(HAP) adalah pneumoni yang terjadi setelah pasien
48 jam dirawat di RS dansingkirkan infeksi sebelum
masuk RS
●Etiologi dapat disebabkan oleh kuman multi drug
resisten (MDR) seperti: pseudomonas aurogenosa,
escherichia coli, acinebacter spp, metichilin resistance
stapilococus aureus (MRSA).
FAKTOR PREDISPOSISI
●Faktor yang berhubungan dengan daya
tahan tubuh.
●Faktor eksogen seperti ; pembedahan,
penggunaan antibiotik, peralatan terapi
pernapasan,penggunaan slang nasogastrik,
lingkungan rumah sakit
DIAGNOSIS PNEUMONIA
NASOKOMIAL
Menurut kriteria the centers for diseses control
(CDC):
1.Terjadi setelah 48 jam dirawat di RS dan
menyingkirkan semua infeksi yg inkubasinya
terjadi pada waktu masuk RS
2.Foto torak terdapat infiltrat baru atau progresif
3.Ditambah 2 dari kriteria berikut : suhu tubuh
>38 0C, sekret purulen, leukositosis
GAMBARAN KLINIS
pneumonia
●
● Diantara faktor – faktor resiko yang telah
dikemukakan di atas, faktor resiko yang paling
sering adalah infeksi saluran nafas bagian atas
(50%).
Setelah + 1 minggu temperatur mendadak
meningkat, kadang – kadang disertai menggigil
●Nyeri pleuritik pada daerah lobus yang terkena
●Batuk – batuk yang disertai dahak seperti karat besi
(rusty sputum)
●Sputum kadang – kadang purulen, kadangkadang
berbercak / garis darah
●Myalgia
●Herpes simplex pada daerah bibir pada hari – hari
pertama
PEMERIKSAAN FISIS
✓Penderita sakit berat
✓Kadang-kadang cyanosis
✓Nafas cepat dan dangkal
✓Kadang-kadang ada nafas cuping hidung
✓Adanya herpes simplex disekitar bibir
✓Demam dan nadi cepat
TORAKS
●Terdapat tanda – tanda konsolidasi jaringan paru.
●Kelainan yang ditemukan tergantung kepada
luasnya jaringan paru yang terkena.
●Dari kasus – kasus yang dirawat di rumah sakit
yang juga mempunyai kelainan radiologis hanya
1/3 yang memperlihatkan tanda – tanda
konsolidasi jaringan paru dari pemeriksaan fisis.
●Adapun kelainan fisis yang mungkin ditemukan :
●Bagian yang sakit tertinggal dalam pernafasan
●Fremitus meningkat
●Pada perkusi redup / pekak
●Adanya pleural friction rub
●Nafas bronkial
●Ronkhi basah
LABORATORIUM
SPUTUM
●Banyak leukosit PMN
●Adanya diplokokus Gram (+)
kalau disuntikkan kedalam rongga peritonium
tikus
tikus mati dalam 8 jam dan ada diplokokus
Baru diagnostik
●Kultur sputum
LABORATORIUM
●DARAH
❑Leukosit 10.000 – 15.000 / mm3
❑tidak > 30.000 / mm3
❑akan tetapi + 20% kasus leukosit bisa normal
❑Kalau leukosit < 3000 / mm3 prognosa jelek
❑Hitung jenis (diff. Count) leukosit, neutrofil batang
banyak
sangat tinggi
❑LED / ESR / BBS
❑Bilirubin serum
❑kultur darah (+) pada 20 – 30%
RADIOLOGIS
Setiap lobus bisa terkena sebagian atau seluruhnya
Yang sering lobus bawah
Perselubungan yang relatif homogen pada daerah
yang terkena
Pneumonia
Lobaris
Pneumonia
Lobularis
(Bronkopneumonia)
Pneumonia
Segmentalis
PA PA
Lat Lat
Yang terkena : LOBUS MEDIUS Yang terkena : LOBUS BAWAH
DIAGNOSA
●Apakah ada pneumonia / tidak
●Jenis pneumonianya :
●Anatomi
●Kausanya
●Untuk pneumonia lobaris bisa dengan pemeriksaan
fisis, tapi umumnya diperlukan peneriksaan radiologi
toraks PA dan Lateral
●Untuk pneumonia segmentalis dan lobularis
(bronkopneumonia), diperlukan pemeriksaan
radiologis
●Pada pneumonia lobaris tidak perlu selalu mengenai
keseluruhan satu lobus
Untuk Menentukan Kausanya
Diperlukan Pemeriksaan :
●Sputum
●Langsung
●Kultur
jika sputum susah didapat, dapat dilakukan:
●Apusan faring
●Apusan laring
●Aspirasi trakhea (Pneumonia Nosokomial)
●Kultur darah
●Cairan pleura (kalau ada)
●Urine (Legionella)
●Pada keadaan – keadaan tertentu dimana
pemeriksaan – pemeriksaan di atas tidak memberikan
hasil diperlukan tindakan yang invasif :
●Aspirasi trakhea
●Bronkoskopi
●Transtorakal biopsi
●Transbronkial biopsi
●Biopsi paru secara langsung
●Pemeriksaan – pemeriksaan untuk
menentukan kuman penyebab pneumonia
dalam kenyataannya tidak selalu dilakukan.
●Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada
Pneumonia Komuniti yang berat dan
Pneumonia Nosokomial.

More Related Content

Similar to back up slide post stroke pneumonia in stroke patientia.ppt (20)

Pneumoni1
Pneumoni1Pneumoni1
Pneumoni1
 
Pneumoni1
Pneumoni1Pneumoni1
Pneumoni1
 
copy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptxcopy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptx
 
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan AtasInfeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
 
kegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.pptkegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.ppt
 
Tuberculosis Pada Ginjal
Tuberculosis Pada GinjalTuberculosis Pada Ginjal
Tuberculosis Pada Ginjal
 
pnemoni 10.ppt
pnemoni 10.pptpnemoni 10.ppt
pnemoni 10.ppt
 
Askep Pneumonia.docx
Askep Pneumonia.docxAskep Pneumonia.docx
Askep Pneumonia.docx
 
Ppk difteri
Ppk difteriPpk difteri
Ppk difteri
 
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptxKELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
 
ASKEP KLIEN DENGAN EFUSI PLEURA.pptx
ASKEP KLIEN DENGAN EFUSI PLEURA.pptxASKEP KLIEN DENGAN EFUSI PLEURA.pptx
ASKEP KLIEN DENGAN EFUSI PLEURA.pptx
 
A1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptxA1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptx
 
Askep tonsilitis) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis) AKPER PEMKAB MUNA Askep tonsilitis) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis) AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep kmb 1(musriani) AKPER PEMKAB MUNA
Askep kmb 1(musriani) AKPER PEMKAB MUNA Askep kmb 1(musriani) AKPER PEMKAB MUNA
Askep kmb 1(musriani) AKPER PEMKAB MUNA
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
haemoptysis.pptx
haemoptysis.pptxhaemoptysis.pptx
haemoptysis.pptx
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Tuberkulosis.pptx
Tuberkulosis.pptxTuberkulosis.pptx
Tuberkulosis.pptx
 
Tumor paru
Tumor paruTumor paru
Tumor paru
 

More from FirstiafinaTiffany1

More from FirstiafinaTiffany1 (10)

Rekomendasi dan Langkah Kunci Mencapai Siklus Tidur yang Berkualitas.pptx
Rekomendasi dan Langkah Kunci Mencapai Siklus Tidur yang Berkualitas.pptxRekomendasi dan Langkah Kunci Mencapai Siklus Tidur yang Berkualitas.pptx
Rekomendasi dan Langkah Kunci Mencapai Siklus Tidur yang Berkualitas.pptx
 
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptx
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptxBeragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptx
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptx
 
movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
 
neurobehavior in functional cognitive.pptx
neurobehavior in functional cognitive.pptxneurobehavior in functional cognitive.pptx
neurobehavior in functional cognitive.pptx
 
Dementia and cognitive fdunction in kardiovascular disease.pptx
Dementia and cognitive fdunction in kardiovascular disease.pptxDementia and cognitive fdunction in kardiovascular disease.pptx
Dementia and cognitive fdunction in kardiovascular disease.pptx
 
Headache and Vertigo Emergency in neurology.pptx
Headache and Vertigo Emergency in neurology.pptxHeadache and Vertigo Emergency in neurology.pptx
Headache and Vertigo Emergency in neurology.pptx
 
4a. Bimbingan Neuroimaging CT Scan Kepala - Residen.pptx
4a. Bimbingan Neuroimaging CT Scan Kepala - Residen.pptx4a. Bimbingan Neuroimaging CT Scan Kepala - Residen.pptx
4a. Bimbingan Neuroimaging CT Scan Kepala - Residen.pptx
 
tumor MENINGIOMA tumor otak tersering pada dewasa.pptx
tumor MENINGIOMA tumor otak tersering pada dewasa.pptxtumor MENINGIOMA tumor otak tersering pada dewasa.pptx
tumor MENINGIOMA tumor otak tersering pada dewasa.pptx
 
materi mengenai gangguan tidur dan world sleep day
materi mengenai gangguan tidur dan world sleep daymateri mengenai gangguan tidur dan world sleep day
materi mengenai gangguan tidur dan world sleep day
 
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.pptManajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
 

Recently uploaded

PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
PeniMSaptoargo2
 

Recently uploaded (20)

power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 

back up slide post stroke pneumonia in stroke patientia.ppt

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21. AF
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43. PATOLOGI ●Kuman yang telah masuk ke dalam parenkim paru akan berkembang biak dengan cepat masuk ke dalam alveoli dan menyebar ke alveoli - alveoli lain melalui pori interalveolaris dan percabangan bronkus. ●Selanjutnya pneumonia karena pneumokokkus ini akan mengalami 4 stadium yang overlapping; Stadium engorgment, Stadium hepatisasi merah, Stadium hepatisasi kelabu dan Statium resolusi.
  • 44.
  • 45. 1. Stadium Engorgment kapiler di dinding alveoli mengalami kongesti dan alveoli berisi cairan oedem. Bakteri berkembang biak tanpa hambatan 2. Stadium Hepatisasi Merah kapiler yang telah mengalami kongesti disertai dengan diapedesis dari sel - sel eritrosit
  • 46. 3. Stadium Hepatisasi Kelabu alveoli dipenuhi oleh eksudat dan kapiler menjadi terdesak dan jumlah leukosit meningkat. Dengan adanya eksudat yang mengandung leukosit ini maka perkembang biakan kuman menjadi terhalang bahkan kuman – kuman pada stadium ini akan di fagositosis. Pada stadium ini akan terbentuk antibodi.
  • 47. 4. Stadium Resolusi Dicapai bila tubuh berhasil membinasakan kuman. Makrofag akan terlihat dalam alveoli beserta sisa – sisa sel. Yang khas adalah tidak adanya kerusakan dinding alveoli dan jaringan interstitial. Arsitektur paru kembali normal
  • 48. Luasnya jaringan paru yang terkena selain tergantung kepada jumlah dan virulensi kuman, daya tahan tubuh juga tergantung kepada : ●Kemampuan / kecenderungan kuman untuk merangsang timbulnya cairan oedem yang banyak. S. pneumoniae Cairan oedem banyak Pneumonia Lobaris
  • 49. ●Pada pneumonia karena : ●Stafilokokus piogenes ●Klebsiella pneumoniae (Friedlander’s basillus) cenderung terjadi kerusakan jaringan nekrosis parenkim paru sehingga sering terjadi Abses paru dan empiema
  • 50. ●Friedlander’s pneumonia : ●Sering mengenai lobus atas atau lebih dari satu lobus ●Bisa berbentuk fibrokavernosa sehingga menyerupai TB paru
  • 51. PNEUMONIA KOMUNITI ●Pneumonia yang didapat di masyarakat (di luar rumah sakit) yang merupakan masalah kesehatan yang menimbulkan angka kesakitan dan angka kematian yang tinggi di dunia. ●Penyebab terbanyak selama ini adalah S. pneumonia. ●Pneumokokkus terdapat 20 – 40% di daerah nasofaring orang normal.
  • 52. PNEUMONIA NASOKOMIAL ●Pneumonia nasokomial hospital aquiret pneumoni (HAP) adalah pneumoni yang terjadi setelah pasien 48 jam dirawat di RS dansingkirkan infeksi sebelum masuk RS ●Etiologi dapat disebabkan oleh kuman multi drug resisten (MDR) seperti: pseudomonas aurogenosa, escherichia coli, acinebacter spp, metichilin resistance stapilococus aureus (MRSA).
  • 53. FAKTOR PREDISPOSISI ●Faktor yang berhubungan dengan daya tahan tubuh. ●Faktor eksogen seperti ; pembedahan, penggunaan antibiotik, peralatan terapi pernapasan,penggunaan slang nasogastrik, lingkungan rumah sakit
  • 54. DIAGNOSIS PNEUMONIA NASOKOMIAL Menurut kriteria the centers for diseses control (CDC): 1.Terjadi setelah 48 jam dirawat di RS dan menyingkirkan semua infeksi yg inkubasinya terjadi pada waktu masuk RS 2.Foto torak terdapat infiltrat baru atau progresif 3.Ditambah 2 dari kriteria berikut : suhu tubuh >38 0C, sekret purulen, leukositosis
  • 55. GAMBARAN KLINIS pneumonia ● ● Diantara faktor – faktor resiko yang telah dikemukakan di atas, faktor resiko yang paling sering adalah infeksi saluran nafas bagian atas (50%). Setelah + 1 minggu temperatur mendadak meningkat, kadang – kadang disertai menggigil
  • 56. ●Nyeri pleuritik pada daerah lobus yang terkena ●Batuk – batuk yang disertai dahak seperti karat besi (rusty sputum) ●Sputum kadang – kadang purulen, kadangkadang berbercak / garis darah ●Myalgia ●Herpes simplex pada daerah bibir pada hari – hari pertama
  • 57. PEMERIKSAAN FISIS ✓Penderita sakit berat ✓Kadang-kadang cyanosis ✓Nafas cepat dan dangkal ✓Kadang-kadang ada nafas cuping hidung ✓Adanya herpes simplex disekitar bibir ✓Demam dan nadi cepat
  • 58. TORAKS ●Terdapat tanda – tanda konsolidasi jaringan paru. ●Kelainan yang ditemukan tergantung kepada luasnya jaringan paru yang terkena. ●Dari kasus – kasus yang dirawat di rumah sakit yang juga mempunyai kelainan radiologis hanya 1/3 yang memperlihatkan tanda – tanda konsolidasi jaringan paru dari pemeriksaan fisis.
  • 59. ●Adapun kelainan fisis yang mungkin ditemukan : ●Bagian yang sakit tertinggal dalam pernafasan ●Fremitus meningkat ●Pada perkusi redup / pekak ●Adanya pleural friction rub ●Nafas bronkial ●Ronkhi basah
  • 60. LABORATORIUM SPUTUM ●Banyak leukosit PMN ●Adanya diplokokus Gram (+) kalau disuntikkan kedalam rongga peritonium tikus tikus mati dalam 8 jam dan ada diplokokus Baru diagnostik ●Kultur sputum
  • 61. LABORATORIUM ●DARAH ❑Leukosit 10.000 – 15.000 / mm3 ❑tidak > 30.000 / mm3 ❑akan tetapi + 20% kasus leukosit bisa normal ❑Kalau leukosit < 3000 / mm3 prognosa jelek ❑Hitung jenis (diff. Count) leukosit, neutrofil batang banyak sangat tinggi ❑LED / ESR / BBS ❑Bilirubin serum ❑kultur darah (+) pada 20 – 30%
  • 62. RADIOLOGIS Setiap lobus bisa terkena sebagian atau seluruhnya Yang sering lobus bawah Perselubungan yang relatif homogen pada daerah yang terkena
  • 64. PA PA Lat Lat Yang terkena : LOBUS MEDIUS Yang terkena : LOBUS BAWAH
  • 65. DIAGNOSA ●Apakah ada pneumonia / tidak ●Jenis pneumonianya : ●Anatomi ●Kausanya ●Untuk pneumonia lobaris bisa dengan pemeriksaan fisis, tapi umumnya diperlukan peneriksaan radiologi toraks PA dan Lateral
  • 66. ●Untuk pneumonia segmentalis dan lobularis (bronkopneumonia), diperlukan pemeriksaan radiologis ●Pada pneumonia lobaris tidak perlu selalu mengenai keseluruhan satu lobus
  • 67. Untuk Menentukan Kausanya Diperlukan Pemeriksaan : ●Sputum ●Langsung ●Kultur jika sputum susah didapat, dapat dilakukan: ●Apusan faring ●Apusan laring
  • 68. ●Aspirasi trakhea (Pneumonia Nosokomial) ●Kultur darah ●Cairan pleura (kalau ada) ●Urine (Legionella)
  • 69. ●Pada keadaan – keadaan tertentu dimana pemeriksaan – pemeriksaan di atas tidak memberikan hasil diperlukan tindakan yang invasif : ●Aspirasi trakhea ●Bronkoskopi ●Transtorakal biopsi ●Transbronkial biopsi ●Biopsi paru secara langsung
  • 70. ●Pemeriksaan – pemeriksaan untuk menentukan kuman penyebab pneumonia dalam kenyataannya tidak selalu dilakukan. ●Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada Pneumonia Komuniti yang berat dan Pneumonia Nosokomial.