2.
Musik adalah seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada,
baik vokal maupun instrumental yang meliputi melodi dan
harmoni sebagai ekspresi dari segala rasa indah manusia yang
ingin diungkapkan , terutama aspek emosional
KBBI:
Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam
urutan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan
komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan
kesinambungan.
MUSIK BARAT adalah cabang seni yang menggunakan medium
suara atau nada untuk mengungkapkan ekspresi jiwa manusia
yang berasal dari budaya Eropa dan Amerika.
Pengertian Musik Barat
4.
Istilah modal berkaitan dengan istilah modus. Dalam
bahasa latin, modus mengandung arti “ukuran, standar,
metode, atau pola”.Dalam musik kata modus harus
diartikan sebagai pola bukan susunan nada. Dengan
demikian modus adalah sistem tangga nada atau scale.
Konsep musik modal hanya memandang musik sebagai
susuna yang horizontal.
KONSEP MUSIK MODAL
5.
Musik modal berarti setiap karya musik berasal dari salah satu
jajaran nada dengan jarak interval tertentu dan tidak ada hubungan
khusus antara masing-masing not nada tersebut, kecuali nada dasar
yang merupakan “Pusat” (finalis tangga nada modal).
Modus musik modern terdiri atas tujuh skala nada yang berbeda
dan berkaitan dengan tangga nada mayor dan minor. Masing masing
tangga nada memiliki karakter khas yang membedakan satu sama
lain. Ketujuh sistem tangga nada tersebut adalah Ionian, Dorian,
Frigia, Lydian, Mixolydian, Aeolian, dan Locrian.
Konsep modal dalam musik biasanya digunakan pada penggunaan
musik monofoni, yakni lagu yang hanya dimainkan dalam satu lajur
melodi oleh beberapa orang pemusik atau penyanyi.
6.
Tonal dapat disamakan dengan toone dalam bahasa
Inggris, yang berarti “bunyi nada”. Dalam konsep
musik, tonal memiliki arti “menyatakan bunyi atau
warna suara”.
Musik tonal adalah sistem musik yang memandang
bunyi secara horizontal dan vertikal. Konsep ini
menegaskan bahwa setiap nada memiliki pusat nada
yang dapat didengar atau dirasakan, tidak berdiri
sendiri, serta memiliki hubungan dengan nada lain
secara vertikal maupun horizontal.
KONSEP MUSIK TONAL
7.
Lazimnya, setiap skala nada selalu diawali tonika,
termasuk pada sistem modal. Tonika adalah akar nada
atau disebut juga sebagai nada dasar. Hampir semua
ciptaan musik konvensional akan berakhir pada tonikanya.
Tonika sebuah skala nada dalam sistem tonal
mencakup pergerakan atau progresi nada. Dalam sebuah
sistem skala nada, terdapat tiga kedudukan penting yang
berpengaruh terhadap nada-nada lain. Ketiga nada
tersebut adalah tonika, subdominan, dan dominan.
8.
Setiap nada dalam tangga nada, termasuk dalam
melodi, hanya memiliki makna jika nada tersebut berkaitan
dengan nada-nada lain. Ketika berdiri sendiri, nada
tersebut hanyalah sebuah bunyi tanpa makna. Inilah yang
dimaksud dengan hubungan horizontal antar nada dalam
sebuah skala tonal.
Demikian halnya ketika nada-nada dalam sebuah
melodi bergerak, akan muncul harmoni yang berkaitan
dengan nada-nada lain yang berada di atas atau di bawah
nada tertentu dalam melodi. Nada-nada tersebut pada
akhirnya berbentuk akord tertentu sesuai dengan
kedudukan nada dalam melodinya. Inilah yang dinamakan
hubungan vertikal dalam sistem tonal.
9.
Secara sederhana, musik atonal dapat diartikan sebagai
musik yang tidak memiliki tonika atau tonal center. Dengan
kata lain, musik atonal adalah musik yang tidak terikat oleh
kunci nada tertentu.
Sistem musik atonal merupakan sistem yang
“menyimpang” dari konsep musik konvensional yang telah
ada. Ketika komposisi pada sistem musik tonal
menggunakan nada tertentu sebagai tonika, komposisi yang
menggunakan sistem atonal tidak adakn berakhir pada skala
nada dimana ia memulainya.
KONSEP MUSIK ATONAL
10.
Kemunculan musik atonal pada awalnya dimulai dengan masuknya
modulasi (perpindahan nada dasar) dalam sebuah komposisi.
Prinsip musik atonal adalah membebaskan musik atas keterikatan
terhadap skala nada yang menurut para pelaku musik modern sangat
membelenggu. Gerakan pembebasan ini sebenarnya diawali dari
kejenuhan para pelaku musik atas keterikatan bentuk-bentuk musik
yang telah berkembang pada periode sebelum abad ke-20.
Konsep-konsep seperti trinada yang harmonis dianggap sudah
kehabisan dayanya sehingga pelaku musik “kembali” menggali skala
modus serta menerapkannya pada sistem kunci tangga nada yang
baku. Hasilnya adalah ditemukannya akor-akor disonan yang
(menurut awam) sangat tidak enak untuk didengar.