Dokumen tersebut membahas pengertian musik ilustrasi dan peranannya dalam teater. Musik ilustrasi digunakan untuk mengiringi adegan selama pertunjukan berlangsung, dan berfungsi untuk memperkuat cerita serta menuntun emosi penonton. Berbagai jenis musik ilustrasi digunakan untuk berbagai tujuan seperti membuka dan menutup pertunjukan, mengiringi pergantian babak, serta menggambarkan suasana hati tokoh dan tempat.
2. Menurut David Ewen menyatakan bahwa Musik ialah
suatu ilmu pengetahuan dan seni tentang sebuah kombinasi ritmik dari nada-nada,
baik vokal ataupun instrumental, yang meliputi sebuah melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari
segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama pada aspek emosional.
Menurut Dr.Pono Banoe menyatakan bahwa
kata musik berasal dari kata muse yakni salah satu dewa dalam suatu mitologi Yunani kuno bagi
cabang seni dan ilmu; dewa seni dan ilmu pengetahuan.
Selain itu, beliau juga mengungkapkan bahwa musik ialah suatu cabang seni yang membahas dan
menetapkan berbagai suara ke dalam suatu pola-pola yang bisa dimengerti dan dipahami oleh
manusia.
Menurut Suhastjarja menyatakan bahwa
Musik adalah suatu ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat,
dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung sebuah ritme dan harmoni,
serta memiliki suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain
dalam suatu lingkungan.
PENGERTIAN MUSIK
3. PENGERTIAN MUSIK ILUSTRASI
Menurut KBBI, musik ilustrasi adalah.
musik sebagai pengiring dalam film, drama, iklan, dan sebagainya
menurut Himawan Pratista ( 2008: 154) adalah musik latar yang mengiringi aksi
selama film berjalan.
Dari pengertian diatas banyak orang beranggapan bahwa Musik illustrasi ini
banyak ditujukan di dunia perfilman. Sebenernya tidak hanya dibuat untuk
kebutuhan film saja, banyak produk kesenian yang membutuhkan ilustrasi
musik di dunia seni pertunjukan antara lain teater, tari, puisi, wayang dll
4. Teater (drama) berasal dari zaman Yunani Kuno Sekitar tahun 600 SM. Berdasar bukti arkeologis
Pada sayembara drama untuk menghormati Dewa Dionysius yaitu Dewa Anggur dan kesuburan,
salah seorang pemenangnya adalah “Thespis” seorang aktor dan penulis naskah tragedy yang perta
ma dikenal dunia.
Segala sesuatu tentang drama dinyatakan sebagai penemuan yang dilakukan oleh Thespis bahkan
aktornya pun dinamakan Thespian,
salah satunya adalah drama dengan dialog yang diselingi dengan “Choir / paduan suara “
Sejarah & Perkembangan Musik Teater
5. zaman Renaissance (1350-1600)
seni teater mulai dikembangkan oleh beberapa kelompok atau golongan.
tahun 1500, penulis-penulis Itallia telah mempelajari Puitika Aristoteles da
n seni Puisi Horatius untuk menulis essai-essai mereka. Dari essai terseb
ut berkembanglah gerakan Neoklasisme dalam seni, yang mementaskan
naskah-naskah dengan tiruan pada zaman klasik.
Ciri yang menonjol dar
i drama Itallia adalah “Spectacle / intermezzi” (hiburan atau pesta istana b
angsawan)
tahun 1600, intermezzi ini masuk dalam Opera yang muncul sekitar tahun
1590-an dan kemudian bentuk teater ini paling digemari di Negara Italia.
6. Penulis-penulis pada zaman itu sangat banyak, dan yang paling terkenal
adalah “William Shakespeare” (1564- 1616)
sedangkan peñata musik yang terkenal pada saat itu adalah
“Salaried Workes ”
pada zaman ini keberadaan musik terasa sangat penting,
hal ini disebabkan bentuk-bentuk drama yang berkembang pada saat itu,
diantaranya adalah :
Opera : Prosa dengan beberapa lirik yang diwujudkan dalam bentuk
musik ( Vokal, instrumental dan kadangkadang disertai dengan tarian )
Burlesque : Parodi terhadap naskah-naskah drama yang terkenal.
Pantomime : Gabungan tari, musik, acting tanpa dialog dengan
setting khusus.
7. ABAD XIX
Lahirnya teater aliran Symbolisme, Ekspresionisme dan Teater Epik
komposer musik teater pada waktu itu adalah
Richard Wagner (1813-1883).
Wagner memasukan unsur musik sebagai bagian pokok dari drama
dengan maksud untuk menciptakan “jarak” dengan kehidupan nyata.
Musik dipadukan dengan unsur-unsur panggung lainnya selain penyesuai
an terhadap naskah seperti setting,kostum, tata cahaya dan elemen-
elemen teater lainnya.
8. Wagner menolak analisa dan observasi yang terasa sangat rumit dari teater realisme yang
selalu menyangkutkan seni dengan realitas kehidupan sehari-hari.
Menurut wagner penonton harus diajak menuju kebenaran dalam seni dengan menjauhkann
ya dari konvensi teater realis.
Penonton harus dibebaskan dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari dan dimasukan dalam
dunia “musik gaib”, harus ada jarak antara seni dengan kehidupan sehari-hari,
prinsip itu dipegang wagner dalam pengembangannya terhadap aliran Symbolisme,
sehingga tidaklah salah apabila dalam pementasannya aliran ini hanya mempercayai intuisi
untuk memahami kenyataan.
Oleh karena kenyataan itu tidak dapat difahami secara logis, maka kebenaran itu tidak
mungkin dapat diungkapkan secara logis pula.
Menurut aliran symbolis kenyataan harus diungkapkan dalam bentuk simbol-simbol, begitu
pula halnya dengan keberadaan musik pada teater yang salah satunya sudah mulai mengg
unakan pengolahan musik aksentuasi sebagai simbol pendukung pada pementasan teater.
9. Keberadaan Musik dalam teater
Musik pada pertunjukan teater sejak kemunculannya hingga sekarang ma
sih menjadi polemik.
Dikarenakan banyaknya orang yang beranggapan bahwa pertunjukkan
teater adalah pertunjukan seni peran, yang didalamnya hanya mencerita
kan tentang satu alur cerita saja.
Anggapan seperti itu tentu saja sangat menyempitkan arti teater itu
sendiri, karena pada intinya pertunjukan teater adalah peertunjukan dari
gabungan antara semua unsur seni (peran, musik, tari, rupa, sastra),
yang semua itu memerlukan pemikiran dan keselarasan pada naskah
Yang akan dipentaskan.
10. Salah satu contoh pada proses penggarapan musik misalnya,
sejak seorang komposer musik teater mendapatkan ide untuk menggarap musik teater, maka yang
pertama kali harus dipertimbangkan menyangkut proses realisasinya.
Seorang komposer musik teater harus mempelajari tentang
sejarah pada zaman apa naskah teater itu diceritakan, kemudian
alat apa yang akan digunakan untuk mewakili ide musikal yang sesuai dengan adegan-adegan tiap
bagian,
dan yang paling utama bagaimana cara menggarap komposisi yang sesuai dengan naskah yang
akan dipentaskan.
Komposisi musik yang akan digarap harus bertitik tolak dari konsep yang jelas, artinya musik tetap ha
rus berpatokan pada naskah yang akan dipentaskan, sehingga akan tercipta suatu integritas dari sem
ua unsur seni yang ada, yang dipentaskan melalui pertunjukan teater.
11. Komposer Helmut Lachenmann menyatakan :
dalam buku “Sejarah Musik jilid IV” yang ditulis oleh Dieter Mack :
“Menggarap suatu komposisi berarti memikirkan proses bagaimana suatu informasi dari
manusia akan disampaikan kepada manusia lain.
Maka materi musik harus disempurnakan dengan jelas serta semua konsekuensi dilihat
dari segi ekspresinya “ (1995 : 13).
Dari pernyataan tersebut sangatlah jelas bahwa menggarap suatu karya musik berarti memikirkan
pula tentang proses transformasi dari satu manusia ke manusia lainnya sehingga materi musik harus
berpatokan pada konsep yang sesuai dengan tema yang akan diangkat.
12. Keberadaan musik pada teater sangatlah penting, karena s
elain berpengaruh terhadap aktor (emosi aktor dapat dicap
ai melalui musik), juga berpengaruh terhadap emosi penon
ton dalam menuntun atau mengapresiasi sebuah karya tea
ter.
Musik untuk teater pada penggarapannya sangatlah bebas
bentuknya, dalam arti musik disesuaikan dengan adegan
pada naskah.
13. Bebas bukan berarti
Hanya sebagai Pelengkap yang hanya berfungsi sebagai “pengekor” pada naskah.
harus selalu ada kesepakatan antara seorang penata musik, sutradara dan aktor tentang kesesuaian
musik dengan adegan atau sebaliknya, adegan yang menyesuaikan terhadap musik.
Musik pada pertunjukan teater memang bukan untuk disajikan untuk keperluan pementasan musik,
melainkan satu kesatuan yang berfungsi sebagai media untuk memperkuat dalam pengungkapan apa
yang dimaksud dari naskah yang akan dipentaskan.
contoh, terdapat sebuah adegan yang tidak bisa atau tidak mungkin digambarkan secara visual oleh
aktor, maka musik yang memungkinkan untuk mengungkapkan atau menggambarkan dalam bahasa
musik tentang apa yang dimaksud oleh adegan tersebut, dalam hal ini penata musiklah yang harus
berperan.
14. Fungsi Musik pada Teater
Pada dasarnya sebagai penguat sebuah cerita yang terdapat pada naskah.
Menurut Sukanta (1996) tentang peranan musik sebagai ilustrasi pada pertunjukan teater,
Musik Pembuka ( Overture )
Berfungsi untuk memusatkan perhatian penonton pada pertunjukan yang akan disajikan,
sekaligus memberitahukan bahwa pertunjukan akan dimulai.
Musik Penutup
untuk memberitahukan penonton bahwa pertunjukan telah selesai.
Musik Pergantian Babak
untuk menjaga stabilitas emosi penonton dalam menghantarkan suasana ke babak selanjutnya,
selain berfungsi juga sebagai persiapan pada aktor dan stage crew.
15. Musik Ilustrasi
berfungsi membantu mengungkapkan suasana batin aktor
dalam penokohan yang ada dalam cerita pada babak atau
adegan tertentu.
Komposisi musik ini harus bisa membantu aktor dalam
mengungkapkan isi hati si aktor, oleh karenanya proses
dialog dan kesepakatan antara aktor dan penata musik
sangat diperlukan
16. Musik Sound Track
komposisi musik yang biasanya berbentuk lagu atau nyanyian dengan teks yang tema dari lagu atau
nyanyian tersebut menjadi tema utama atau pokok dalam cerita.
Musik Theme Song
musik yang diilhami oleh tema-tema yang dianggap penting dalam sebuah cerita. Musik ini bisa mem
bawakan beberpa karakter sesuai dengan tema adegan pada sebuah cerita dan kadangkadang disaji
kan dalam bentuk instrumen.
Musik Penokohan
Komposisi musik yang digarap khusus sebagai ciri khas dari kemunculan seorang tokoh.
Musik Aksentuasi
untuk memperjelas maksud dari gerakan aktor.
Musik Setting
Musik yang menyajikan atau mengungkapkan tempat dan waktu terjadinya suatu peristiwa.
Musik Pelebur Emosi
menghancurkan atau membuyarkan emosi yang telah terbimbing dari adegan-adegan sebelumnya,
kemudian dilebur secara sengaja agar penonton sadar bahwa yang mereka lakukan hanyalah sebuah
sandiwara.
17. Manusia yang sedang berbicara dengan tempo dan
dinamik yang teratur ataupun tidak, warna suaranya,
intonasi, frase dan ketepatan “timming” ketika terjadi dalam
dialog teater , secara tidak langsung semua itu harus
dengan perasaan, pemikiran, tindakan yang kesemuanya
bagian dari komposisi musik.
Musik ada pada diri dan kehidupan kita, pada denyut nadi,
jantung, langka-langkah manusia dan berbagai hal yang
dilakukan manusia.
18. Menurut Harry Roesli ( 1951-2004 )
bahwa musik pada teater tradisional khususnya pada zaman dulu berperan sebagai :
Sebagai jembatan,
maksudnya bahwa musik merupakan pengantar dari satu adegan pada adegan lainnya sehingga ada
kesatuan cerita yang menyeluruh yang juga berfungsi untuk menjaga stabilitas emosi penonton.
Sebagai Aksentuasi,
yang berfungsi untuk memperjelas maksud dari gerakan aktor dengan kata lain musik aksentuasi mer
upakan “pembesaran” dari sebuah gerakan, meskipun pada kenyataannya satu gerakan manusia
tidak berbunyi secara jelas.
20. POLA RITME
1. ON BEAT
ilustrasi musik yang berpatokan pada metrum atau hitungan tiap-tiap bar menyesuaikan dengan
tempo yang ada.
Macam POLARITME
Tempo Sangat cepat (Allegro Molto) metrum kisaran antara : 132–148,
untuk menggambarkan atau mengilustrasikan keadaan yang berlangsung sangat cepat dan kontinyu
Misal: kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi seperti pesawat, kereta api, motor cycle dsb
- Sifat/karakter : Tegang,
bisa juga untuk yang bersifat kartunis bisa bersifat Jenaka/Komedi.
Tempo cepat (Allegro) metrum kisaran antara : 100 – 120,
untuk menggambarkan atau mengilustrasi keadaan yang berlangsung cepat dan kontinyu.
misal : orang berlari (bergegas, keburu-buru dan diburu)
- Sifat/karakter : Agak tegang, bersemangat.
21. POLA RITME
Tempo sedang/medium (Moderato) metrum kisaran antara : 80 – 96,
Untuk menggambarkan atau mengilustrasikan keadaan yang berlangsung wajar dengan kecepatan
sedang dan kontinyu
misalnya orang yang sedang berjalan kaki, kendaraan yang melaju dengan kecepatan sedang seperti
becak, andong, sepeda dsb.
- Sifat/karakter : Santai bersahaja, Riang
Tempo Lambat/lamban (Andante) metrum kisaran antara : 60 – 78,
Untuk menggambarkan atau mengilustrasikan keadaan yang berlangsung lambat dan lamban serta
Kontinyu.
misalnya kendaraan tradisional yang di dorong seperti gerobag sapi, perahu layar, angsa yang
sedang berenang, rakit dsb.
- Sifat/karakter : Lamban dan slowly
Tempo sangat lambat (Adagio) metrum kisaran antara : 42 – 54,
Untuk menggambarkan keadaan yang berlangsung sangat lambat dan kontinyu.
misalnya jalannya awan di langit, adegan malas yang berlangsung, gambar slow motion dsb.
- Sifat/karakter : Malas, Lazy, tak bersemangat
22. POLA RITME
2. OFF / UN BEAT
ilustrasi musik yang tidak berpatokan pada metrum dan tempo.
Dalam musik biasa disebut (Recitative) untuk menggambarkan keadaan yang berlangsung
berubah-ubah dan dinamis ada cepat, lambat, tegang, riang, mencekam, tenang dan biasanya di sini
digunakan alat-alat musik yang obligatis (memanjang), Percussion yang patah-patah (Roll & Stacatto)
.
Hal ini sering kita temui pada ilustrasi film – film Perang dan kolosal.
Sifat/karakter : Dinamis
23. Ciri dan Sifat Melodi
Secara psikologis, suatu melodi memiliki ciri khas tertentu.
1. Kedekatan (propinquity)
2. Pengulangan (Repetition)
3. Finalitas (Finality) / kadens (cadence)
24. Ciri dan Sifat Melodi
adalah bahwa suatu progresi tonal (nada-nada) dari satu not ke not lain dalam interval
yang sempit (pendek).
kesan kesatuan dan kepaduan lebih besar daripada kesan yang timbul oleh
nada-nada yang berhubungan dalam interva-interval yang lebar (panjang).
lompatan septim (7) jarang dipakai dibanding lompatan sekonde (2) atau terts (3).
Jika ada interval lebar yang muncul, biasanya selalu diikuti oleh interval-interval yang
sempit.
Kalau kita perhatikan, akan timbul kesan bahwa semakin dekat hubungan nada, semakin
besar rasa kesinambungan yang dimilikinya.
26. Doktrin Afeksi (doctrine of affection)
hal yang dipandang sebagai tujuan utama (the main goal) dari ekspresi artistik (musik)
adalah 'mengaduk-aduk perasaan' (stirring the feeling).
Dies (biografer Haydn), pada tahun 1810, menulis bahwa tujuan utama sang Maestro
(Joseph Haydn) adalah "to touch the heart in various ways.“
Heinrich Christoph Koch (Lexikon, 1802) menulis bahwa
"the principle object of music is to stir the feelings.“
Koch, selanjutnya menjelaskan, "Setiap perasaan (yang diekspresikan) dibedakan oleh
modifikasi nada-nada secara khusus, dan perbedaan inilah yang memberi makna dan
nafas kehidupan bagi rangkaian nada yang ditampilkan."
27. konsep afeksi musikal
Menurut Christian Gottfried Krause konsep afeksi musikal antara lain :
• Kegembiraan (joy): nada-nada mengalir dalam gaya yang agak cepat, luwe
s, hidup dan Jelas.
• Pengharapan (hope): musik yang riang penuh kebanggaan.
• Ketakutan (fear): nada-nada pecah (broken tones) yang merintih dan gemet
ar.
• Kebimbangan (doubt): suku-suku kata yang terpotong-potong dan tak terat
ur.
• Kerinduan (yearning): nada-nada yang lemah-lembut dan sederhana.
• Kutukan atau Umpatan (malediction): tremolo dan banyak disonansi.
28. Johann Philipp Kirnberger, menggambarkan kualitas ekspresif interval
musikal, antara lain, sebagai berikut:
a. Gerak Naik (Rising):
• prim augmented (A1): cemas
• sekonde minor (terts minor (m3): sedih, melankolis
• terts mayor (M3): girang
• kuint murni (P5): bersemangat
• septim minor (m7): lembut, sedih, tak menentu.
b. Gerak Turun (Falling):
• sekonde minor (m2): menyenangkan
• terts mayor (M3): penuh perasaan , juga melankolis
• kuint augmented (A5): menakutkan (jika muncul pada bass)
• oktaf (P8): sangat tenang.
30. adalah Suatu alat atau seperangkat alat yang berfungsi untuk
menghasikan bunyi, nada, dan ritme yang membentuk musik.
Instrument Families
Brass Instrument
Woodwind Instrument
String Instrument
Keyboard instrument
Drum Set / Kit Instrument
Percussion Pitched
Percussion Un Pitched
INSTRUMENT MUSIK
31. Instrument Nyata & Instrument Virtual
Kelebihan Intrument Nyata
• Terdapat pengalaman secara emosional danmenyenangkan dalam proses recording
• terdengar lebih otentik dan dinamis.
• instrumen nyata dalam proses musik akan menjaga musik tetap hidup dan memberik
an alasan bagi mereka untuk bermain. (musik player)
Kekurangan Intrument Nyata
• Biaya Mahal
• Dikerjakan oleh beberapa musisi, yang terkadang memberikan sebuah pengalaman
yang tidak menyenangkan.
• Dibutuhkan ketrampilan yang sangat tinggi, apabila tidak maka akan berpengaruh pa
da editing.
Instrument dalam Musik Produksi
32. Instrument Nyata & Instrument Virtual
Kelebihan Intrument Virtual
• Pengerjaan dapat dilakukan hanya dengan satu orang saja
• Low budget, tidak perlu bayar musisi, sewa studio, preamp, hanya bermodal komput
er dan keyboard saja
• Jika menguasai teknik produksi musik, maka kualitas suara bisa menjadi dinamis sep
erti intrument nyata.
Kekurangan Intrument Virtual
• Komposer cerdas dapat mudah melakukan penipuan mencampur aduk antara instru
ment nyata dan intrument virtual
• Proses sequencing membutuhkan waktu lama dan diperlukan banyak berlatih dalam
menemukan karakter suara.
• Dibutuhkan pengetahuan beberapa teori musik.
Instrument dalam Musik Produksi
33. Musik virtual adalah musik yang dihasilkan ataupun dimainkan secara digital yakni
mengunakan alat musik virtual .
Virtual : secara maya, Seolah – olah nyata.
VST dan VSTi Plugin
VST adalah singkatan dari Virtual Studio Technologi yang diperkenalkan oleh Steinberg
untuk pemrosesan sinyal yang modular yang fungsinya mensimulasikan hardware pe
rangkat audio studio menggunakan software.
VSTi , yakni Jenis VST yang menghasilkan/memproduksi suara seperti layaknya alat mu
sik analog.
VSTi adalah sebuah gitar sedangkan VST adalah sebuah Effect Gitar.
software musik yang mendukung VST seperti FL Studio, Reaper, Cubase, Nuendo dll.
Musik Virtual
34. FL Studio (mulanya Fruity Loops) adalah sebuah aplikasi untuk komputer yang digunaka
n untuk merekam, mengubah, dan membuat audio. FL Studio dikembangkan oleh pe
rusahaan bernama Image-Line.
Pada tahun 2014, FL Studio termasuk aplikasi audio yang banyak peminatnya di seluruh
dunia. Aplikasi ini memiliki 4 edisi untuk Microsoft Windows.
Yaitu Fruity Edition, Producer Edition, Signature Bundle dan All Plugins Bundle.
Image-Line juga menawarkan pemutakhiran fitur gratis seumur hidup, yang artinya
pembeli akan mendapatkan FL Studio versi berikutnya dengan gratis.
Image-Line juga mengembangkan FL Studio Mobile untuk pengguna di iOS dan Android
dan FL Studio Groove untuk Windows 8 dan Windows 10.
Selain FL Studio, Image-Line juga menawarkan produk VST Instruments dan aplikasi au
dio lainnya.
FL STUDIO