SlideShare a Scribd company logo
Ketiadaan Sumber
Daya Alam
faktor
pendorong

Barang di Luar
Negeri Lebih Murah
Memenuhi
Kebutuhan Dunia

Teori Keunggulan Mutlak
(Absolute Advantage)
Perdagangan
Internasional

dijelaskan
oleh teori

Teori Keunggulan
Komparatif (Compatarive
Advantage)
Model HeckscherOhlin (H-O)

berbagai macam
kebijakan
Tarif

alat
pembayaran

Kuota
Larangan
Eskpor

Kontan / Tunai

Larangan
Impor

Telegraphic
Transfer

Subisdi

Wesel

Premi
Letter of Credit
Diskriminasi
Harga

Cek

Dumping
Emas
Korespondensi
Pribadi
MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIOAL
 Definisi Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan pertukaran barang dan
jasa antarnegara.
a. Ketersediaan sumber daya alam merupakan salah satu
bagian terpenting dalam perbedaan produksi setiap negara.
b. Iklim dan lokasi juga merupakan faktor penting untuk
menentukan produksi suatu negara.
c. Ketersediaan jumlah tenaga kerja dan modal juga
merupakan hal yang sama pentingnya untuk menentukan
produksi suatu negara.
 Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional
a. Ketersediaan sumber daya alam.
b. Barang di luar negeri lebih murah.
c. Memenuhi kebutuhan dunia.
 Manfaat Perdagangan Internasional
a. Sejak dulu, perdagangan internasional telah menjadi bagian penting
dalam perekonomian dunia.
b. Dengan semakin majunya teknologi, transportasi dan komunikasi ,
perdagangan internasional bisa semakin lancar. Sebuah negara dapat
memperoleh banyak keuntungan dari perdagangan internasional.
c. Negara yang membeli barang atau mengimpor barang dari luar negeri
merasa tercukupi kebutuhannya, sementara negara pengekspor
mendapatkan devisa dari pembayaran transaksi tersebut.
d. Manfaat perdagangan juga didapat melalui skala ekonomi dalam
produksi.
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
• Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Disampaikan oleh Adam Smith pada tahun 1776 dalam bukunya
The Wealth of Nation, yang menganjurkan perdagangan bebas
sebagai suatu kebijakan yang paling baik untuk negara-negara di
dunia. Dengan perdagangan bebas, setiap negara dapat
berspesialisai dalam produksi komoditas yang memiliki keunggulan
mutlak (dapat memproduksi lebih efisien dibandingkan dengan
negara-negara lain) dan mengimpor komoditas yang mengalami
kerugian mutlak (memproduksi dengan cara yang kurang efisien).
Spesialisasi ini akan menghasilkan pertambahan produksi dunia
yang dapat dimanfaatkan bersama-sama melalui perdagangan
antarnegara.
PRODUKSI PAKAIAN DAN TAS OLEH INDONESIA DAN CINA
SEBELUM SPESIALISASI
Pakaian
Indonesia
Cina
Output

Tas

40
15
55

10
30
40

Rasio Tukar
Dalam Negeri
4 pakaian : 1 tas
1 pakaian : 2 tas

PRODUKSI PAKAIAN DAN TAS OLEH INDONESIA DAN CINA
SETELAH SPESIALISASI
Pakaian
Indonesia
Cina
Output

Tas

80
80

60
60

PRODUKSI PAKAIAN DAN TAS OLEH INDONESIA DAN CINA
SETELAH SPESIALISASI DAN PERDAGANGAN
Pakaian
Indonesia
Cina
Output

Tas

65
15
80

10
50
60
• Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage).
David Richardo memperkenalkan konsep keunggulan
komparatif dalam bukunya Principles of Economics and
Taxation (1817). Keuntungan perdagangan internasional
sebenarnya bukan pada keunggulan mutlak, melainkan dari
keunggulan komparatif. Meskipun suatu negara tidak
memiliki keunggulan apapun dalam memproduksi dua
komoditas dibandingkan dengan negara lain, perdagangan
yang saling meguntungkan masih dapat berlangsung jika
negara tersebut berspesialisai pada produk yang memiliki
biaya oportunitas paling renadh dibandingkan produk
negara lain.
Rasio Tukar Mobil dan Motor Antara Jepang dan Amerika Serikat

Negara

Mobil

Motor

Rasio Tukar Luar Negeri

Jepang

100

400

1:04

Amerika Serikat

80

160

1:02

Total Output

180

560
• Model Hecksher-Ohlin (H-O).
Model Hecksher-Ohlin menekankan pada perbedaan relatif faktor
pemberian alam (factor endowment) dan harga faktor produksi
antarnegara sebagai determinan perdagangan yang paling penting
(dengan asumsi bahwa teknologi dan selera sama). Pembuktian
teori H-O dimulai dengan catatan bahwa selera dan harga barang
ditujukan untuk pasar bebas dan pola konsumsi dari kedua negara
harus sama. Teori ini menganggap bahwa setiap negara akan
mengekspor komoditas yang relatif memiliki faktor produksi
melimpah dan murah, serta mengimpor komoditas yang faktor
produksinya relatif jarang dan mahal di negaranya. Ide yang
mendasari H-O adalah negara yang memiliki faktor produksi yang
melimpah atau lebih murah (secara relatif) akan memproduksi
barang dengan intensitas faktor produksi tersebut.
PROTEKSI DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pemerintah melindungi industri dalam negeri dari persaingan
internasional dengan menerapkan sejumlah kebijakan proteksi
perdagangan seperti tarif, kuota, subsidi, embargo, dan lain-lain.
Alasan proteksi antara lain sebagai berikut:
1. Melindungi instansi dalam negeri yang masih baru (the infantindustry argument).
2. Melindungi tenaga kerja dalam negeri.
3. Mencegah dumping.
4. Mencegah over-specialization.
5. Mengurangi defisit neraca pembayaran nasional.
6. Melindungi industri-industri yang penting untuk pertahanan
nasional.
BENTUK-BENTUK PROTEKSI
 TARIF
Tarif merupakan pajak yang diterapkan pada harga barang impor. Tarif
akan diberlakukan jika harga pasar internasional lebih rendah daripada
harga domestik.

Berikut adalah beberapa jenis tarif pada perdagangan internasional:
1.Tarif tunggal (single column tariff). Memberlakukan presentase yang
sama untuk impor komoditas dari negara manapun tanpa kecuali.
2.Tarif umum (general/conventional tariff). Menetapkan presentase yang
berbeda antara satu negara dengan negara lain (two column tariff).
3.Tarif prefensi (prefential tariff). Memiliki presentasi yang lebih rendah,
bahkan untuk komoditi tertentu bisa nol peresen, karena ada hubungan
khusus antara negara pengimpor dan negara pengekspor.
•

•

Peraga di samping memperlihatkan jika
tanpa perdagangan internasional ,
keseimbangan pasar mobil domestik
tercapai pada titik E, di mana konsumen
domestik harus membeli mobil seharga P
per unit, sementara yang tersedia adalah Q
unit.
Harga dunia diasumsikan (Pw) jauh lebih
rendah dari harga domestik. Harga Pw ini
membuat produsen domestik hanya mau
memproduksi
sebanyak
QQ1
unit,
sementara konsumen domestik akan
meminta
sebanyak
QQ2.
Supaya
permintaan pasar terpenuhi, mobil harus
diimpor sebanyak (QQ2-QQ1) unit.
Setelah tarif diberlakukan, harga mobil
neik mejadi Pt dan produsen domestik
bersedia
meningkatkan
produksinya
menjadi QQ3 unit. Peningkatan ini
menyebabkan permintaan domestik turun
menjadi QQ4 unit. Dengan demikian,
impor mobil berkurang menjadi (QQ4QQ3).

PENGARUH TARIF TERHADAP
KETERSEDIAAN SUATU BARANG

P
D

S

P
tarif

•

a

Pw
S

b

c

Pt

D
Impor sesudah tarif

0
Q1

Q2

Q

impor sebelum tarif

Q4

Q2

Q
 KUOTA
Kuota adalah kebijakan pemerintah dengan cara membatasi
masuknya barang-barang impor.
Kuota memiliki efek yang sama dengan tarif.

Melaui tarif, konsumen membayar pajak kepada pemerintah,
namun melalui kuota , sebagian pendapatan tersebut akan jatuh ke
tangan perusahaan asing.
Kuota merupakan cara paling cepat untuk membalikkan defisit
neraca pembayaran. Kuota juga menjadi alat paling efektif untuk
melindungi industri dari dalam negeri dari persaingan perusahaan
asing.
PENGARUH KUOTA TERHADAP KETERSEDIAAN SUATU BARANG
Kuota berkurang
P

S2

S

S1

Kuota bertambah

D
P2

P

P1
D
Q2

Q

Q1

Q

Kurva DD merupakan permintaan domestik atas barang impor dan S merupakan kuota impor
(kurva persediaan barang). Harga barang impor adalah P. Jika kuota dikurangi P2 (pergerakan
dari S ke S2) harga barang impor akan meningkat menjadi P2, sehingga P memberikan proteksi
lebih besar pada industri domestik. Sementara jika kuota ditambah (pergerakan dari S ke S1)
maka harga barang impor akan turun menjadi P1.
 LARANGAN EKSPOR
Larangan ekspor dilakukan oleh pemerintah untuk menghindari
kelangkaan barang, sebab apabila suatu barang itu langka, maka
harga barang tersebut akan menjadi tinggi.

 LARANGAN IMPOR
Larangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuk
barang-barang tertentu ke dalam negeri. Larangan impor antara lain
ditujukan untuk untuk mengurangi pesaing dalam negeri, untuk
meningkatkan harga produk dalam negeri, untuk meningkatkan omzet
penjualan dalam negeri, dan untuk mengurangi larinya devisa ke luar
negeri.
Salah satu metode melarang impor adalah cukup dengan menututp
pintu pelabuhan. Namun yang sering dipakai adalah membatasi
jumlah barang yang boleh diimpor. Larangan impor juga untuk
membatasi jumlah mata uang yang boleh masuk.
PENGARUH KEBIJAKAN LARANGAN IMPOR TERHADAP
KETERSEDIAAN SUATU BARANG
P
P

S

P1

S

harga
saaat
impor
dilarang

P1

P

S1
impor

D

0

0
Q1

Q2
(a)

•

•

Q3

Q

Q2

Q

(b)

Peraga 5.3 memperlihatkan dampak proteksi terhadap perekonomian. Harga barang di dalam negeri
diasumsikan sama dengan harga dunia, sebesar P. harga ini membuat permintaan pasar domestik
menjadi QQ3 unit, sementara produsen domestik hanya mampu memproduksi sebesar QQ1 unit.
Impor dengan demikian menjadi sebesar (QQ3-QQ1) unit.
Melaui larangan impor, barang tersedia di pasar domestik menjadi hanya sebesar QQ1 unit sehingga
akan meningkatkan harga produksi domestik sebesar P1, dan secara tidak langsung meningkatkan
produksi produsen dalam negeri sebesar QQ2.
 SUBSIDI.
Subsidi adalah kebijakan pemerintah melalui pemberian bantuan kepada
produk dalam negeri agar dapat dijual dengan harga murah, sehingga
dapat bersaing dengan produk impor. Subsidi ini antara lain dapat berupa
tambahan dana untuk modal, fasilitas, bantuan setiap produksi, dan alatalat (mesin-mesin).
Pemerintah mendanai subsidi melalui pendapat dari pajak. Jika subsidi
meningkat, maka pajak akan meningkat. Ini berbeda dengan tarif yang
mana merupakan pajak yang dibayar oleh konsumen yang menggunakan
produk tersebut. Sementara itu, subsidi didanai dengan menggunakan
setiap pajak pada setiap orang.
PENGARUH SUBSIDI TERHADAP PENJUALAN PRODUK DALAM NEGERI
•

•

Pengaruh subsidi terhadap terhadap
penjualan produk dalam negeri dapat
dilihat pada peraga 5.4. keseimbangan
pasar tercapai pada harga P dan produksi
domestik sebesar Q unit. Tetapi harga yang
berlaku saat ini adalah P1, sehingga
produsen
domestik
hanya
dapat
menghasilkan
QQ1
unit.
Padahal
permintaan pasar adalah QQ2 unit.
Kesenjangan tersebut dipenuhi melalui
impor sebesar (QQ2-QQ1) unit.
Jika subsidi diberikan sebesar AB kepada
produsen lokal, maka mereka akan dapat
meningkatkan suplai menjadi S1S1 dan
bersedia menurunkan harga sesuai harga
dunia sebesar P1. kondisi tersebut
nmampu meningkatkan produksi sebesar
QQ2, sehingga impor tidak lagi diperlukan.

P

Suplai
Tambahan

D
A S

P

subsidi

S1

P1
B

S

D
S1
0

Q
Q1

Q

Q2
 PREMI.
Premi adalah kebijakan pemerintah menambahkan dana dalam bentuk
uang kepada produsen yang berhasil mencaai target-target tertentu.

 DISKRIMINASI HARGA.
Diskriminasi harga adalah kebijakan pemerintah dengan menetapkan
harga yang berbeda-beda dari barang yang sama. Beberapa alasan yang
menjadi pertimbangan bagi suatu negara dalam melakukan kebijakan
harga antara lain sebagai berikut:
1. Kemampuan bagi negara tujuan ekspor.
2. Selera negara tujuan ekspor.
3. Alasan politik.

 DUMPING.
Dumping adalah kebijakan negara dengan cara menjual barang ke luar
negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri. Dumping antara lain
bertujuan untuk menguasai pasar di luar negeri, mencapai target jumlah
produk, dan untuk menghabiskan sisa barang produk lainnya.
DEVISA
Devisa merupakan suatu pendapatan negara dalam bentuk mata uang
asing. Devisa antara lain berfungsi sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui
kemampuan
membayar
pembayaran
internasional.
2. Untuk menstabilkan mata uang Rupiah.
3. Untuk mempermudah transaksi jual beli antarnegara.
4. Untuk membayar utang luar negeri.
5. Untuk menjaga stabilitas keseimbangan pembayaran negara.
SUMBER DEVISA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Ekspor barang.
Pungutan bea masuk (bea pabean).
Gaji tenaga kerja Indonesia (TKI).
Bantuan luar negeri.
Penerimaan piutang.
Pendapatan bunga tabungan.
Hibah.
ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1. Secara Kontan/Tunai (Full Bodied Money).Pembayaran kontan
adalah membeli barang dengan membayar langsung. Biasanya dilakukan
oleh turis, jamaah haji, dan sebagainya.

2. Telegrafik Transfer (Cable Order). Pembayaran dengan cara cek yang
diteruskan melalui telegram. Cara ini dilakukan oleh bank di dalam negeri
kepada pelanggan di luar negeri dengan mentransfer rekening deposito.

3. Wesel (Bill of Exchange). Surat perintah pembayaran dari bank di
dalam negeri kepada bank di luar negeri sesuai dengan tujuan, jumlah
uang, dan nama orang yang tertulis di dalam wesel.

4. Letter of Credit (L/C). L/C atau Letter of Credit pada prinsipnya
merupakan fasilitas atau jasa untuk memperlancar transaksi jual beli
barang, terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional. Bank,
pemberi L/C memberikan jaminan untuk membayar sejumlah tertentu
kepada pihak lain atas permintaan nasabahnya.
5. Cek (Cheque). Pembayaran ini dilakukan dengan cara importir
mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank yang ditunjuk
di negara eksportir. Bank yang ditunjuk biasanya adalah bank
yang mempunyai cabang di negara importir.
6. Emas. Pembayaran dengan emas sama dengan pembayaran
dengan menggunakan uang biasa.
7. Kompensasi Pribadi (Private Compensation). Cara ini dilakukan
dengan cara mengkompensasikan antara eksportir dengan
importir dalam satu negara.
MEKANISME DAN MACAM-MACAM L/C DALAM TRANSAKSI
PERDAGANGAN
Mekanisme L/C Transaksi Perdagangan :
1. Penandatanganan kontrak jual beli antara importir Indonesia dengan Eksportir Jepang
2. Permohonan L/C importir disertai setoran jaminan
3. Permintaan pembukuan L/C oleh bank importir kepada bank koresponden
4. Pemberitahuan bank koresponden kepada eksportir tentang diterimanya L/C importir dan jaimnan
layanan
5. Pengiriman barang kepada importir
6. Penyerahan dokumen impor, Bank Koresponden akan memeriksa dokumen dan syarat-syarat lain.
7. Dokumen dan permintaan pembayaran L/C dikirim kepada bank importir.
8. Bank importir memberi tahu kedatangan dokumen kepada importir dan permintaan pelunasan L/C.
Macam-macam L/C :
1. L/C Biasa. Pembayaran melalui bank yang ditunjuk sesuai dengan harga yang telah disepakati.
2. Merchant L/C. Pembayaran dilakukan setelah barang diterima pihak importir terlebih dahulu. Cara
ini sudah dipakai sejak tahun 1977
3. Red Clouse L/C. Eksportir sudah dapat menerima pembayaran sebagian dari jumlah L/C sebelum
pengapalan barang-barang yang diekspor.
4. Industrial L/C. Cara ini adalah cara impor barang-barang industri yang dilakukan secara cepat.
Barang-barag industri ini tidak dipergunakan untuk kegiatan konsumsi
PERHITUNGAN VALUTA ASING
Perhitungan ini lebih dikenal dengan istilah kurs valuta asing (foreign exchange rate).
Kurs valuta asing adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang
negara lain. Istilah perhitungan kurs:
1. Kurs Beli. Kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar (bank, money changer)
membeli valuta asing (Dollar, Riyal dan sebagainya).
2. Kurs Jual.perhitungan kurs pada saat pelaku pasar (bank, money changer)
menjual valuta asing.

Kurs Jual

US $ 1 = Rp. 9.400
1 Riyall = Rp. 2.500

Kurs Beli

US $ 1 = Rp. 9.000
1 Riyall = Rp. 2.100
Kurs nilai Rupiah sering mengalami perubahan baik melemah maupun
menguat. Perubahan ini terjadi karena:
1. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan pemerintah yang dengan sengaja
menurunkan nilai rupiah relatif terhadap valuta asing disebut devaluasi.
Sebaliknya, jika pemerintah sengaja menaikkan nilai rupiah relatif
terhadap valuta asing disebut revaluasi.
2. Mekanisme Pasar. Gaya tarik antara permintaan dan penawaran suatu
mata uang dapat mengakibatkan mata uang tersebut menguat atau
melemah.
3. Sistem Kurs yang Dipakai. Sistem kurs tetap berarti nilai rupiah tidak akan
berubah apabila pemerintah tidak mengubah ketetapan, tetapi karena
Indonesia menggunakan kurs mengambang, maka nilai uang akan turun
dan sebaliknya.

More Related Content

What's hot

Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
anggundiantriana
 
Sap ekonomi mineral
Sap ekonomi mineralSap ekonomi mineral
Sap ekonomi mineral
yulika usman
 
Fis 14-fluida-dinamis
Fis 14-fluida-dinamisFis 14-fluida-dinamis
Fis 14-fluida-dinamis
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Skala Prioritas & Pengelolaan Keuangan ( Ekonomi )
Skala Prioritas & Pengelolaan Keuangan ( Ekonomi )Skala Prioritas & Pengelolaan Keuangan ( Ekonomi )
Skala Prioritas & Pengelolaan Keuangan ( Ekonomi )
Vivien Patricia S
 
Makalah batu bara
Makalah batu baraMakalah batu bara
Makalah batu bara
Warnet Raha
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
Wina Fajriatin
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Muhammad Ridlo
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Mario Yuven
 
Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-point
fidrotul
 
Ciri Zaman Megalitikum Berserta Gambarnya
Ciri Zaman Megalitikum Berserta GambarnyaCiri Zaman Megalitikum Berserta Gambarnya
Ciri Zaman Megalitikum Berserta Gambarnya
Firdika Arini
 
Gaya lorentz
Gaya lorentzGaya lorentz
Geores
GeoresGeores
Geores
rahmat199
 
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSIPPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
Desta Rini
 
Makalah energi dan usaha
Makalah energi dan usahaMakalah energi dan usaha
Makalah energi dan usaha
Vuriyakelompok8
 
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
Kartika Loebiz
 
_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx
_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx
_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx
nispihariyani1
 
Tanur tinggi
Tanur tinggiTanur tinggi
Tanur tinggi
kimia12ipa1213
 

What's hot (20)

Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
 
Sap ekonomi mineral
Sap ekonomi mineralSap ekonomi mineral
Sap ekonomi mineral
 
Fis 14-fluida-dinamis
Fis 14-fluida-dinamisFis 14-fluida-dinamis
Fis 14-fluida-dinamis
 
Skala Prioritas & Pengelolaan Keuangan ( Ekonomi )
Skala Prioritas & Pengelolaan Keuangan ( Ekonomi )Skala Prioritas & Pengelolaan Keuangan ( Ekonomi )
Skala Prioritas & Pengelolaan Keuangan ( Ekonomi )
 
Makalah dampak pemanasan global
Makalah dampak pemanasan globalMakalah dampak pemanasan global
Makalah dampak pemanasan global
 
Makalah batu bara
Makalah batu baraMakalah batu bara
Makalah batu bara
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-point
 
Ciri Zaman Megalitikum Berserta Gambarnya
Ciri Zaman Megalitikum Berserta GambarnyaCiri Zaman Megalitikum Berserta Gambarnya
Ciri Zaman Megalitikum Berserta Gambarnya
 
Accumulator
AccumulatorAccumulator
Accumulator
 
Gaya lorentz
Gaya lorentzGaya lorentz
Gaya lorentz
 
Geores
GeoresGeores
Geores
 
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSIPPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
PPT KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI KELAS X FUNGSI PRODUKSI
 
Makalah energi dan usaha
Makalah energi dan usahaMakalah energi dan usaha
Makalah energi dan usaha
 
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
 
_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx
_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx
_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx
 
Penyepuhan Logam
Penyepuhan LogamPenyepuhan Logam
Penyepuhan Logam
 
Tanur tinggi
Tanur tinggiTanur tinggi
Tanur tinggi
 

Viewers also liked

Bab 6 perdagangan antara bangsa
Bab 6 perdagangan antara bangsaBab 6 perdagangan antara bangsa
Bab 6 perdagangan antara bangsa
Sazaki Salleh
 
Rome
RomeRome
Rome
jose ruiz
 
Produk domestik bruto
Produk domestik brutoProduk domestik bruto
Produk domestik bruto
Fitria Hadri Yani
 
Rpp ekonomi sma xii perdgangan internasional i
Rpp ekonomi sma xii perdgangan internasional   iRpp ekonomi sma xii perdgangan internasional   i
Rpp ekonomi sma xii perdgangan internasional i
PPG di Universitas Negeri Malang
 
Rpp ekonomi sma xii kd 3.2
Rpp ekonomi sma xii kd 3.2Rpp ekonomi sma xii kd 3.2
Rpp ekonomi sma xii kd 3.2
PPG di Universitas Negeri Malang
 
Ppt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.com
Ppt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.comPpt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.com
Ppt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.com
SEKOLAH BISNIS INDONESIA
 
H.o. perdagangan internasional
H.o. perdagangan internasionalH.o. perdagangan internasional
H.o. perdagangan internasional
Maria Virginingsih
 
Bab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbdBab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbd
Febryan Caesar
 
Teori Produksi dan Biaya Produksi
Teori Produksi dan Biaya ProduksiTeori Produksi dan Biaya Produksi
Teori Produksi dan Biaya Produksi
ade orreo
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
Ita Pitriyanti
 
Bab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakanBab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakan
Ike Hanisyah
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
Nevily Lahagu
 
KHB TING 2 - Bab 8 Perniagaan Dan Keusahawanan
KHB TING 2 - Bab 8 Perniagaan Dan KeusahawananKHB TING 2 - Bab 8 Perniagaan Dan Keusahawanan
KHB TING 2 - Bab 8 Perniagaan Dan Keusahawanan
Zasni @ Zaxx
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
Ria Widia
 
Bagian 1 slide - pengantar perpajakan-revisi
Bagian 1  slide - pengantar perpajakan-revisiBagian 1  slide - pengantar perpajakan-revisi
Bagian 1 slide - pengantar perpajakan-revisi
Asep suryadi
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
Annisa Khoerunnisya
 
Pengampunanpajak
PengampunanpajakPengampunanpajak
Pengampunanpajak
omni sukses
 

Viewers also liked (20)

Tugas (2)
Tugas (2)Tugas (2)
Tugas (2)
 
Bab 6 perdagangan antara bangsa
Bab 6 perdagangan antara bangsaBab 6 perdagangan antara bangsa
Bab 6 perdagangan antara bangsa
 
Rome
RomeRome
Rome
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
Produk domestik bruto
Produk domestik brutoProduk domestik bruto
Produk domestik bruto
 
Rpp ekonomi sma xii perdgangan internasional i
Rpp ekonomi sma xii perdgangan internasional   iRpp ekonomi sma xii perdgangan internasional   i
Rpp ekonomi sma xii perdgangan internasional i
 
Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)
 
Rpp ekonomi sma xii kd 3.2
Rpp ekonomi sma xii kd 3.2Rpp ekonomi sma xii kd 3.2
Rpp ekonomi sma xii kd 3.2
 
Ppt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.com
Ppt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.comPpt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.com
Ppt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.com
 
H.o. perdagangan internasional
H.o. perdagangan internasionalH.o. perdagangan internasional
H.o. perdagangan internasional
 
Bab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbdBab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbd
 
Teori Produksi dan Biaya Produksi
Teori Produksi dan Biaya ProduksiTeori Produksi dan Biaya Produksi
Teori Produksi dan Biaya Produksi
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
Bab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakanBab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakan
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
KHB TING 2 - Bab 8 Perniagaan Dan Keusahawanan
KHB TING 2 - Bab 8 Perniagaan Dan KeusahawananKHB TING 2 - Bab 8 Perniagaan Dan Keusahawanan
KHB TING 2 - Bab 8 Perniagaan Dan Keusahawanan
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
Bagian 1 slide - pengantar perpajakan-revisi
Bagian 1  slide - pengantar perpajakan-revisiBagian 1  slide - pengantar perpajakan-revisi
Bagian 1 slide - pengantar perpajakan-revisi
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Pengampunanpajak
PengampunanpajakPengampunanpajak
Pengampunanpajak
 

Similar to perdagangan internasional

Bab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasionalBab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasional
Zuyyina Afwa
 
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
AnissaNurSafitri
 
Teori perdagangan internasional modern
Teori perdagangan internasional modernTeori perdagangan internasional modern
Teori perdagangan internasional modern
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
shindydiana1
 
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
sitiholipah2
 
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
yuliayupr
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdagangan
Fahmi Rizani
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uas
KhairutTamimi
 
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdfPERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
Saleh375958
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
Disty Ridha H
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uas
abdullucky
 
Makalah ii
Makalah iiMakalah ii
Makalah ii
Nenta1005
 
Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2
cecep_sudrajat
 
Ekonomi internasional resume 2 UAS
Ekonomi  internasional resume 2 UASEkonomi  internasional resume 2 UAS
Ekonomi internasional resume 2 UAS
Ridick Ridick
 
Forum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.iForum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.i
refinagitaa
 
Makalah ekonomi internasional tugas 1
Makalah ekonomi internasional tugas 1Makalah ekonomi internasional tugas 1
Makalah ekonomi internasional tugas 1
AgungMaulana41
 
Trade policy
Trade policyTrade policy
Trade policy
Dyah Suryaningrum
 
Tugas resume uas
Tugas resume uasTugas resume uas
Tugas resume uas
PutriUniba
 
Teori-Teori Perdagangan Internasional
Teori-Teori Perdagangan InternasionalTeori-Teori Perdagangan Internasional
Teori-Teori Perdagangan Internasional
AnakMadura
 
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptxPERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
NurrahmiRahim
 

Similar to perdagangan internasional (20)

Bab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasionalBab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasional
 
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
 
Teori perdagangan internasional modern
Teori perdagangan internasional modernTeori perdagangan internasional modern
Teori perdagangan internasional modern
 
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
 
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
 
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdagangan
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uas
 
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdfPERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uas
 
Makalah ii
Makalah iiMakalah ii
Makalah ii
 
Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2
 
Ekonomi internasional resume 2 UAS
Ekonomi  internasional resume 2 UASEkonomi  internasional resume 2 UAS
Ekonomi internasional resume 2 UAS
 
Forum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.iForum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.i
 
Makalah ekonomi internasional tugas 1
Makalah ekonomi internasional tugas 1Makalah ekonomi internasional tugas 1
Makalah ekonomi internasional tugas 1
 
Trade policy
Trade policyTrade policy
Trade policy
 
Tugas resume uas
Tugas resume uasTugas resume uas
Tugas resume uas
 
Teori-Teori Perdagangan Internasional
Teori-Teori Perdagangan InternasionalTeori-Teori Perdagangan Internasional
Teori-Teori Perdagangan Internasional
 
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptxPERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
 

More from Srestha Anindyanari

PPT PKL MP kel. 21
PPT PKL MP kel. 21PPT PKL MP kel. 21
PPT PKL MP kel. 21
Srestha Anindyanari
 
Business plan
Business plan Business plan
Business plan
Srestha Anindyanari
 
Proposal pendirian sekolah lampiran
Proposal pendirian sekolah lampiranProposal pendirian sekolah lampiran
Proposal pendirian sekolah lampiran
Srestha Anindyanari
 
Proposal pendirian sekolah
Proposal pendirian sekolahProposal pendirian sekolah
Proposal pendirian sekolah
Srestha Anindyanari
 
Merek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikan
Merek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikanMerek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikan
Merek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikan
Srestha Anindyanari
 
Perencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksi
Perencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksiPerencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksi
Perencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksi
Srestha Anindyanari
 
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANGBab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Srestha Anindyanari
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 9 koperasi
Bab 9 koperasiBab 9 koperasi
Bab 9 koperasi
Srestha Anindyanari
 
Bab 8 badan usaha
Bab 8 badan usahaBab 8 badan usaha
Bab 8 badan usaha
Srestha Anindyanari
 
Bab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaanBab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaan
Srestha Anindyanari
 
Bab 6 manajemen
Bab 6 manajemenBab 6 manajemen
Bab 6 manajemen
Srestha Anindyanari
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 9 koperasi
Bab 9 koperasiBab 9 koperasi
Bab 9 koperasi
Srestha Anindyanari
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaanBab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaan
Srestha Anindyanari
 
Bab 8 badan usaha xii ips
Bab 8 badan usaha xii ipsBab 8 badan usaha xii ips
Bab 8 badan usaha xii ips
Srestha Anindyanari
 
Bab 6 manajemen xii ips
Bab 6 manajemen xii ipsBab 6 manajemen xii ips
Bab 6 manajemen xii ips
Srestha Anindyanari
 

More from Srestha Anindyanari (20)

PPT PKL MP kel. 21
PPT PKL MP kel. 21PPT PKL MP kel. 21
PPT PKL MP kel. 21
 
Business plan
Business plan Business plan
Business plan
 
Proposal pendirian sekolah lampiran
Proposal pendirian sekolah lampiranProposal pendirian sekolah lampiran
Proposal pendirian sekolah lampiran
 
Proposal pendirian sekolah
Proposal pendirian sekolahProposal pendirian sekolah
Proposal pendirian sekolah
 
Merek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikan
Merek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikanMerek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikan
Merek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikan
 
Perencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksi
Perencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksiPerencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksi
Perencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksi
 
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANGBab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 9 koperasi
Bab 9 koperasiBab 9 koperasi
Bab 9 koperasi
 
Bab 8 badan usaha
Bab 8 badan usahaBab 8 badan usaha
Bab 8 badan usaha
 
Bab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaanBab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaan
 
Bab 6 manajemen
Bab 6 manajemenBab 6 manajemen
Bab 6 manajemen
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 9 koperasi
Bab 9 koperasiBab 9 koperasi
Bab 9 koperasi
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaanBab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaan
 
Bab 8 badan usaha xii ips
Bab 8 badan usaha xii ipsBab 8 badan usaha xii ips
Bab 8 badan usaha xii ips
 
Bab 6 manajemen xii ips
Bab 6 manajemen xii ipsBab 6 manajemen xii ips
Bab 6 manajemen xii ips
 

Recently uploaded

Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 

Recently uploaded (20)

Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 

perdagangan internasional

  • 1.
  • 2. Ketiadaan Sumber Daya Alam faktor pendorong Barang di Luar Negeri Lebih Murah Memenuhi Kebutuhan Dunia Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage) Perdagangan Internasional dijelaskan oleh teori Teori Keunggulan Komparatif (Compatarive Advantage) Model HeckscherOhlin (H-O) berbagai macam kebijakan Tarif alat pembayaran Kuota Larangan Eskpor Kontan / Tunai Larangan Impor Telegraphic Transfer Subisdi Wesel Premi Letter of Credit Diskriminasi Harga Cek Dumping Emas Korespondensi Pribadi
  • 3. MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIOAL  Definisi Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan pertukaran barang dan jasa antarnegara. a. Ketersediaan sumber daya alam merupakan salah satu bagian terpenting dalam perbedaan produksi setiap negara. b. Iklim dan lokasi juga merupakan faktor penting untuk menentukan produksi suatu negara. c. Ketersediaan jumlah tenaga kerja dan modal juga merupakan hal yang sama pentingnya untuk menentukan produksi suatu negara.
  • 4.  Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional a. Ketersediaan sumber daya alam. b. Barang di luar negeri lebih murah. c. Memenuhi kebutuhan dunia.  Manfaat Perdagangan Internasional a. Sejak dulu, perdagangan internasional telah menjadi bagian penting dalam perekonomian dunia. b. Dengan semakin majunya teknologi, transportasi dan komunikasi , perdagangan internasional bisa semakin lancar. Sebuah negara dapat memperoleh banyak keuntungan dari perdagangan internasional. c. Negara yang membeli barang atau mengimpor barang dari luar negeri merasa tercukupi kebutuhannya, sementara negara pengekspor mendapatkan devisa dari pembayaran transaksi tersebut. d. Manfaat perdagangan juga didapat melalui skala ekonomi dalam produksi.
  • 5. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL • Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage) Disampaikan oleh Adam Smith pada tahun 1776 dalam bukunya The Wealth of Nation, yang menganjurkan perdagangan bebas sebagai suatu kebijakan yang paling baik untuk negara-negara di dunia. Dengan perdagangan bebas, setiap negara dapat berspesialisai dalam produksi komoditas yang memiliki keunggulan mutlak (dapat memproduksi lebih efisien dibandingkan dengan negara-negara lain) dan mengimpor komoditas yang mengalami kerugian mutlak (memproduksi dengan cara yang kurang efisien). Spesialisasi ini akan menghasilkan pertambahan produksi dunia yang dapat dimanfaatkan bersama-sama melalui perdagangan antarnegara.
  • 6. PRODUKSI PAKAIAN DAN TAS OLEH INDONESIA DAN CINA SEBELUM SPESIALISASI Pakaian Indonesia Cina Output Tas 40 15 55 10 30 40 Rasio Tukar Dalam Negeri 4 pakaian : 1 tas 1 pakaian : 2 tas PRODUKSI PAKAIAN DAN TAS OLEH INDONESIA DAN CINA SETELAH SPESIALISASI Pakaian Indonesia Cina Output Tas 80 80 60 60 PRODUKSI PAKAIAN DAN TAS OLEH INDONESIA DAN CINA SETELAH SPESIALISASI DAN PERDAGANGAN Pakaian Indonesia Cina Output Tas 65 15 80 10 50 60
  • 7. • Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage). David Richardo memperkenalkan konsep keunggulan komparatif dalam bukunya Principles of Economics and Taxation (1817). Keuntungan perdagangan internasional sebenarnya bukan pada keunggulan mutlak, melainkan dari keunggulan komparatif. Meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan apapun dalam memproduksi dua komoditas dibandingkan dengan negara lain, perdagangan yang saling meguntungkan masih dapat berlangsung jika negara tersebut berspesialisai pada produk yang memiliki biaya oportunitas paling renadh dibandingkan produk negara lain.
  • 8. Rasio Tukar Mobil dan Motor Antara Jepang dan Amerika Serikat Negara Mobil Motor Rasio Tukar Luar Negeri Jepang 100 400 1:04 Amerika Serikat 80 160 1:02 Total Output 180 560
  • 9. • Model Hecksher-Ohlin (H-O). Model Hecksher-Ohlin menekankan pada perbedaan relatif faktor pemberian alam (factor endowment) dan harga faktor produksi antarnegara sebagai determinan perdagangan yang paling penting (dengan asumsi bahwa teknologi dan selera sama). Pembuktian teori H-O dimulai dengan catatan bahwa selera dan harga barang ditujukan untuk pasar bebas dan pola konsumsi dari kedua negara harus sama. Teori ini menganggap bahwa setiap negara akan mengekspor komoditas yang relatif memiliki faktor produksi melimpah dan murah, serta mengimpor komoditas yang faktor produksinya relatif jarang dan mahal di negaranya. Ide yang mendasari H-O adalah negara yang memiliki faktor produksi yang melimpah atau lebih murah (secara relatif) akan memproduksi barang dengan intensitas faktor produksi tersebut.
  • 10. PROTEKSI DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Pemerintah melindungi industri dalam negeri dari persaingan internasional dengan menerapkan sejumlah kebijakan proteksi perdagangan seperti tarif, kuota, subsidi, embargo, dan lain-lain. Alasan proteksi antara lain sebagai berikut: 1. Melindungi instansi dalam negeri yang masih baru (the infantindustry argument). 2. Melindungi tenaga kerja dalam negeri. 3. Mencegah dumping. 4. Mencegah over-specialization. 5. Mengurangi defisit neraca pembayaran nasional. 6. Melindungi industri-industri yang penting untuk pertahanan nasional.
  • 11. BENTUK-BENTUK PROTEKSI  TARIF Tarif merupakan pajak yang diterapkan pada harga barang impor. Tarif akan diberlakukan jika harga pasar internasional lebih rendah daripada harga domestik. Berikut adalah beberapa jenis tarif pada perdagangan internasional: 1.Tarif tunggal (single column tariff). Memberlakukan presentase yang sama untuk impor komoditas dari negara manapun tanpa kecuali. 2.Tarif umum (general/conventional tariff). Menetapkan presentase yang berbeda antara satu negara dengan negara lain (two column tariff). 3.Tarif prefensi (prefential tariff). Memiliki presentasi yang lebih rendah, bahkan untuk komoditi tertentu bisa nol peresen, karena ada hubungan khusus antara negara pengimpor dan negara pengekspor.
  • 12. • • Peraga di samping memperlihatkan jika tanpa perdagangan internasional , keseimbangan pasar mobil domestik tercapai pada titik E, di mana konsumen domestik harus membeli mobil seharga P per unit, sementara yang tersedia adalah Q unit. Harga dunia diasumsikan (Pw) jauh lebih rendah dari harga domestik. Harga Pw ini membuat produsen domestik hanya mau memproduksi sebanyak QQ1 unit, sementara konsumen domestik akan meminta sebanyak QQ2. Supaya permintaan pasar terpenuhi, mobil harus diimpor sebanyak (QQ2-QQ1) unit. Setelah tarif diberlakukan, harga mobil neik mejadi Pt dan produsen domestik bersedia meningkatkan produksinya menjadi QQ3 unit. Peningkatan ini menyebabkan permintaan domestik turun menjadi QQ4 unit. Dengan demikian, impor mobil berkurang menjadi (QQ4QQ3). PENGARUH TARIF TERHADAP KETERSEDIAAN SUATU BARANG P D S P tarif • a Pw S b c Pt D Impor sesudah tarif 0 Q1 Q2 Q impor sebelum tarif Q4 Q2 Q
  • 13.  KUOTA Kuota adalah kebijakan pemerintah dengan cara membatasi masuknya barang-barang impor. Kuota memiliki efek yang sama dengan tarif. Melaui tarif, konsumen membayar pajak kepada pemerintah, namun melalui kuota , sebagian pendapatan tersebut akan jatuh ke tangan perusahaan asing. Kuota merupakan cara paling cepat untuk membalikkan defisit neraca pembayaran. Kuota juga menjadi alat paling efektif untuk melindungi industri dari dalam negeri dari persaingan perusahaan asing.
  • 14. PENGARUH KUOTA TERHADAP KETERSEDIAAN SUATU BARANG Kuota berkurang P S2 S S1 Kuota bertambah D P2 P P1 D Q2 Q Q1 Q Kurva DD merupakan permintaan domestik atas barang impor dan S merupakan kuota impor (kurva persediaan barang). Harga barang impor adalah P. Jika kuota dikurangi P2 (pergerakan dari S ke S2) harga barang impor akan meningkat menjadi P2, sehingga P memberikan proteksi lebih besar pada industri domestik. Sementara jika kuota ditambah (pergerakan dari S ke S1) maka harga barang impor akan turun menjadi P1.
  • 15.  LARANGAN EKSPOR Larangan ekspor dilakukan oleh pemerintah untuk menghindari kelangkaan barang, sebab apabila suatu barang itu langka, maka harga barang tersebut akan menjadi tinggi.  LARANGAN IMPOR Larangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuk barang-barang tertentu ke dalam negeri. Larangan impor antara lain ditujukan untuk untuk mengurangi pesaing dalam negeri, untuk meningkatkan harga produk dalam negeri, untuk meningkatkan omzet penjualan dalam negeri, dan untuk mengurangi larinya devisa ke luar negeri. Salah satu metode melarang impor adalah cukup dengan menututp pintu pelabuhan. Namun yang sering dipakai adalah membatasi jumlah barang yang boleh diimpor. Larangan impor juga untuk membatasi jumlah mata uang yang boleh masuk.
  • 16. PENGARUH KEBIJAKAN LARANGAN IMPOR TERHADAP KETERSEDIAAN SUATU BARANG P P S P1 S harga saaat impor dilarang P1 P S1 impor D 0 0 Q1 Q2 (a) • • Q3 Q Q2 Q (b) Peraga 5.3 memperlihatkan dampak proteksi terhadap perekonomian. Harga barang di dalam negeri diasumsikan sama dengan harga dunia, sebesar P. harga ini membuat permintaan pasar domestik menjadi QQ3 unit, sementara produsen domestik hanya mampu memproduksi sebesar QQ1 unit. Impor dengan demikian menjadi sebesar (QQ3-QQ1) unit. Melaui larangan impor, barang tersedia di pasar domestik menjadi hanya sebesar QQ1 unit sehingga akan meningkatkan harga produksi domestik sebesar P1, dan secara tidak langsung meningkatkan produksi produsen dalam negeri sebesar QQ2.
  • 17.  SUBSIDI. Subsidi adalah kebijakan pemerintah melalui pemberian bantuan kepada produk dalam negeri agar dapat dijual dengan harga murah, sehingga dapat bersaing dengan produk impor. Subsidi ini antara lain dapat berupa tambahan dana untuk modal, fasilitas, bantuan setiap produksi, dan alatalat (mesin-mesin). Pemerintah mendanai subsidi melalui pendapat dari pajak. Jika subsidi meningkat, maka pajak akan meningkat. Ini berbeda dengan tarif yang mana merupakan pajak yang dibayar oleh konsumen yang menggunakan produk tersebut. Sementara itu, subsidi didanai dengan menggunakan setiap pajak pada setiap orang.
  • 18. PENGARUH SUBSIDI TERHADAP PENJUALAN PRODUK DALAM NEGERI • • Pengaruh subsidi terhadap terhadap penjualan produk dalam negeri dapat dilihat pada peraga 5.4. keseimbangan pasar tercapai pada harga P dan produksi domestik sebesar Q unit. Tetapi harga yang berlaku saat ini adalah P1, sehingga produsen domestik hanya dapat menghasilkan QQ1 unit. Padahal permintaan pasar adalah QQ2 unit. Kesenjangan tersebut dipenuhi melalui impor sebesar (QQ2-QQ1) unit. Jika subsidi diberikan sebesar AB kepada produsen lokal, maka mereka akan dapat meningkatkan suplai menjadi S1S1 dan bersedia menurunkan harga sesuai harga dunia sebesar P1. kondisi tersebut nmampu meningkatkan produksi sebesar QQ2, sehingga impor tidak lagi diperlukan. P Suplai Tambahan D A S P subsidi S1 P1 B S D S1 0 Q Q1 Q Q2
  • 19.  PREMI. Premi adalah kebijakan pemerintah menambahkan dana dalam bentuk uang kepada produsen yang berhasil mencaai target-target tertentu.  DISKRIMINASI HARGA. Diskriminasi harga adalah kebijakan pemerintah dengan menetapkan harga yang berbeda-beda dari barang yang sama. Beberapa alasan yang menjadi pertimbangan bagi suatu negara dalam melakukan kebijakan harga antara lain sebagai berikut: 1. Kemampuan bagi negara tujuan ekspor. 2. Selera negara tujuan ekspor. 3. Alasan politik.  DUMPING. Dumping adalah kebijakan negara dengan cara menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri. Dumping antara lain bertujuan untuk menguasai pasar di luar negeri, mencapai target jumlah produk, dan untuk menghabiskan sisa barang produk lainnya.
  • 20. DEVISA Devisa merupakan suatu pendapatan negara dalam bentuk mata uang asing. Devisa antara lain berfungsi sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kemampuan membayar pembayaran internasional. 2. Untuk menstabilkan mata uang Rupiah. 3. Untuk mempermudah transaksi jual beli antarnegara. 4. Untuk membayar utang luar negeri. 5. Untuk menjaga stabilitas keseimbangan pembayaran negara.
  • 21. SUMBER DEVISA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ekspor barang. Pungutan bea masuk (bea pabean). Gaji tenaga kerja Indonesia (TKI). Bantuan luar negeri. Penerimaan piutang. Pendapatan bunga tabungan. Hibah.
  • 22. ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL 1. Secara Kontan/Tunai (Full Bodied Money).Pembayaran kontan adalah membeli barang dengan membayar langsung. Biasanya dilakukan oleh turis, jamaah haji, dan sebagainya. 2. Telegrafik Transfer (Cable Order). Pembayaran dengan cara cek yang diteruskan melalui telegram. Cara ini dilakukan oleh bank di dalam negeri kepada pelanggan di luar negeri dengan mentransfer rekening deposito. 3. Wesel (Bill of Exchange). Surat perintah pembayaran dari bank di dalam negeri kepada bank di luar negeri sesuai dengan tujuan, jumlah uang, dan nama orang yang tertulis di dalam wesel. 4. Letter of Credit (L/C). L/C atau Letter of Credit pada prinsipnya merupakan fasilitas atau jasa untuk memperlancar transaksi jual beli barang, terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional. Bank, pemberi L/C memberikan jaminan untuk membayar sejumlah tertentu kepada pihak lain atas permintaan nasabahnya.
  • 23. 5. Cek (Cheque). Pembayaran ini dilakukan dengan cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank yang ditunjuk di negara eksportir. Bank yang ditunjuk biasanya adalah bank yang mempunyai cabang di negara importir. 6. Emas. Pembayaran dengan emas sama dengan pembayaran dengan menggunakan uang biasa. 7. Kompensasi Pribadi (Private Compensation). Cara ini dilakukan dengan cara mengkompensasikan antara eksportir dengan importir dalam satu negara.
  • 24. MEKANISME DAN MACAM-MACAM L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN Mekanisme L/C Transaksi Perdagangan : 1. Penandatanganan kontrak jual beli antara importir Indonesia dengan Eksportir Jepang 2. Permohonan L/C importir disertai setoran jaminan 3. Permintaan pembukuan L/C oleh bank importir kepada bank koresponden 4. Pemberitahuan bank koresponden kepada eksportir tentang diterimanya L/C importir dan jaimnan layanan 5. Pengiriman barang kepada importir 6. Penyerahan dokumen impor, Bank Koresponden akan memeriksa dokumen dan syarat-syarat lain. 7. Dokumen dan permintaan pembayaran L/C dikirim kepada bank importir. 8. Bank importir memberi tahu kedatangan dokumen kepada importir dan permintaan pelunasan L/C. Macam-macam L/C : 1. L/C Biasa. Pembayaran melalui bank yang ditunjuk sesuai dengan harga yang telah disepakati. 2. Merchant L/C. Pembayaran dilakukan setelah barang diterima pihak importir terlebih dahulu. Cara ini sudah dipakai sejak tahun 1977 3. Red Clouse L/C. Eksportir sudah dapat menerima pembayaran sebagian dari jumlah L/C sebelum pengapalan barang-barang yang diekspor. 4. Industrial L/C. Cara ini adalah cara impor barang-barang industri yang dilakukan secara cepat. Barang-barag industri ini tidak dipergunakan untuk kegiatan konsumsi
  • 25. PERHITUNGAN VALUTA ASING Perhitungan ini lebih dikenal dengan istilah kurs valuta asing (foreign exchange rate). Kurs valuta asing adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Istilah perhitungan kurs: 1. Kurs Beli. Kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar (bank, money changer) membeli valuta asing (Dollar, Riyal dan sebagainya). 2. Kurs Jual.perhitungan kurs pada saat pelaku pasar (bank, money changer) menjual valuta asing. Kurs Jual US $ 1 = Rp. 9.400 1 Riyall = Rp. 2.500 Kurs Beli US $ 1 = Rp. 9.000 1 Riyall = Rp. 2.100
  • 26. Kurs nilai Rupiah sering mengalami perubahan baik melemah maupun menguat. Perubahan ini terjadi karena: 1. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan pemerintah yang dengan sengaja menurunkan nilai rupiah relatif terhadap valuta asing disebut devaluasi. Sebaliknya, jika pemerintah sengaja menaikkan nilai rupiah relatif terhadap valuta asing disebut revaluasi. 2. Mekanisme Pasar. Gaya tarik antara permintaan dan penawaran suatu mata uang dapat mengakibatkan mata uang tersebut menguat atau melemah. 3. Sistem Kurs yang Dipakai. Sistem kurs tetap berarti nilai rupiah tidak akan berubah apabila pemerintah tidak mengubah ketetapan, tetapi karena Indonesia menggunakan kurs mengambang, maka nilai uang akan turun dan sebaliknya.