SlideShare a Scribd company logo
1
RESUME EKONOMI INTERNASIONAL
TUGAS 1
NAMA : AGUNG MAULANA
NIM : 11150354
KELAS : 6L – MKP
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara
negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional.
Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri,
sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh penduduknya.
Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi yang dikembangkan dan
dihasilkan oleh negara-negara industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional
ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif, dari segi itulah saya mengambil tema tentang
pengaruh perdagangaan internasional terhadap perekonomian dalam negri. Kita selaku Negara sedang
berkembang sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan Negara di bandingkan lingkungan
hidup maka dari pada itu perdagangan internasional di bidang misalkan ekspor impor sangat
mempengaruhi perekonomian dalam negri kita ini. Mengapa demikian karena kita ketahui pajak atau
bea cukai dalam melakukan kegiatan transaksi ekspor impor sangat besar dibandingkan pendapatan
Negara lainya hal tersebut sangat menunjang kesejahteran dalam negeri.
B.Rumusan Masalah
1) Apa definisi, ruang lingkup, dan tujuan dari ekonomi internasional?
2) Apa pengaruh ekonomi internasional terhadap keseimbangan ekonomi?
3) Apa definisi, manfaat, faktor-faktor, dan hambatan dalam dari Perdagangan Internasional?
3
C.Identifikasi Masalah
sesuai dengan judul makalah Ekonomi Internasional terkait dengan perumusan masalah perdagangan
internasional terdapat beberapa poin identifikasi masalah seperti adanya faktor-faktor yang
mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional dan beberapa hambatan yang terjadi
dalam pelaksanaan perdagangan internasional.
D. Maksud Dan Tujuan
Maksud:
· Untuk memberikan informasi pengetahuan mengenai perdagangan internasional dari mulai
definisi, teori-teori perdagangan internasional sampai kepada hambatan-hambatan yang timbul dalam
perdagangan intenasional yang berguna untuk pemahaman dalam proses pembelajaran Mata Kuliah
Pengantar Ilmu Ekonomi.
Tujuan:
· Mampu mengetahui tentang Perdagangan Internasional
· Mampu memberikan wawasan yang lebih luas tentang teori-teori dalam perdagangan
internasional
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Perdagangan Dengan Negara Lain
Perdagangan dengan negara lain merupakan proses tukar menukar barang atau jasa antara negara
yang satu dengan negara yang lain. Perdagangan antar negara sangat dibutuhkan baik oleh negara yang
sudah maju maupun yang sedang berkembang karena hal itu akan dapat mempercepat proses
pembangunannya. Pada intinya perdagangan antar negara meliputi dua hal, yaitu ekspor dan impor.
Ekspor adalah semua kegiatan memasarkan barang dan jasa dalam negeri ke luar negeri, contohnya
Indonesia mengekspor dua jenis komoditas yaitu migas (minyak bumi dan gas alam) dan nonmigas
(pertanian, kerajinan, industri, dan lain-lain).
Impor adalah kegiatan mendatangkan atau memasukan barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri.
Contohnya secara umum barang-barang impor dapat diklasifikasi menjadi tiga golongan, diantaranya:
1) Barang konsumsi seperti pakaian, elektronik, makanan, dan lai-lain.
2) Bahan baku dan bahan penolong seperti kapas, benang, dan lain-lain.
3) Barang modal seperti mesin-mesin, kereta api, kapal laut, dan lain-lain.
B. Teori-Teori Perdagangan Internasional
Pada dasarnyateori yang menerangkan tentang timbulnya perdagangan internasional, yaitu:
1.Teori klasik
· Merkantilis
4
Para penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi
kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor. Surplus
ekspor yang dihasilkan selanjutnya akan dibentuk dalam aliran emaslantakan, ataulogam-logam mulia,
khususnya emas dan perak. Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki oleh suatu negara maka
semakin kaya dan kuatlah negara tersebut. Dengan demikian, pemerintah harus menggunakan seluruh
kekuatannya untuk mendorong ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor (khususnya impor
barang-barang mewah). Namun, oleh karena setiap negara tidak secara simultan dapat menghasilkan
surplus ekspor, juga karena jumlah emas dan perak adalah tetap pada satu saat tertentu, maka sebuah
Negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengorbankan negara lain.
Keinginan para merkantilis untuk mengakumulasi logam mulia ini sebetulnya cukup rasional, jika
mengingat bahwa tujuan utama kaum merkantilis adalah untuk memperoleh sebanyak mungkin
kekuasaan dan kekuatan negara. Dengan memiliki banyak emas dan kekuasaan maka akan dapat
mempertahankan angkatan bersenjata yang lebih besar dan lebih baik sehingga dapat melakukan
konsolidasi kekuatan di negaranya; peningkatan angkatan bersenjata dan angkatan laut juga
memungkinkan sebuah negara untuk menaklukkan lebih banyak koloni. Selain itu, semakin banyak
emas berarti semakin banyak uang dalam sirkulasi dan semakin besar aktivitas bisnis.Selanjutnya,
dengan mendorong ekspor dan mengurangi impor, pemerintah akandapat mendorong output dan
kesempatan kerja nasional.
· Model Adam Smith
Pada teoriini lebih memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan
memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan
biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis
sama tidak memiliki perbedaandi berbagainegara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan
internasional.
Model Ricardian
Memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori
pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam
memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model
ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan
memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan
faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
Model Heckscher-Ohlin
Teori ini dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif.
Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang
lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan
solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan
internasional.
5
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan
dalam faktorpendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengeksporbarang yang
membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan
menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif.
2. Teori Modern
Tokoh yang mengemukakan mengenai teori ini adalah John Stuart Mill dan David Ricardoyang
menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang
memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang memiliki comparative
disadvantage (mengekspor suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor
barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar). Teori ini menyatakan bahwa nilai
suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang
tersebut.
C. Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagaisuatu ikhtisar atau catatan sistematis yang
berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari suatu Negara dengan Negara lainnya yang
dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun. Neraca pembayaran memiliki
dua sisi yaitu:
1) Sisi debit yaitu sisi yang mencatat transaksi yang dapat menimbulkan kewajiban suatu negara untuk
membayar kepada negara lain. Sisi debit biasa diberi tanda (-) yang berartinegara mengeluarkan uang.
2) Sisi kredit yaitu sisi yang mencatat transaksi yang dapat menimbulkan suatu negara untuk menerima
uang dari negara lain. Sisi kredit biasa diberi tanda (+) yang berarti negara menerima uang.
Adapun informasi penting yang bisa didapat dengan adanya neraca pembayaran antara lain:
a) Besarnya hak milik suatu negara yang berpindah ke negara lain.
b) Besarnya pendapatan yang diperoleh suatu negara lewat perdagangan internasional.
c) Mengetahui keadaan harta (kekayaan) serta kewajiban (utang) suatu negara.
d) Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap harta, utang atau kewajiban suatu
negara.
Komponen – komponen neraca pembayaran
Neraca pembayaranpada intinya terdiri dari empat komponen utama yang saling berhubungan. Adapun
komponen – komponen tersebut antara lain:
1) Neraca Perdagangan/ Barang (Balance of trade)
Neraca pembayaran/neraca barang merupakan neraca yang didalamnya memuat semua transaksi yang
menyangkut ekspor dan impor barang.
2) Neraca jasa
6
Neraca jasa meliputi transaksi yang menyangkut ekspor dan impor jasa. Transaksiyang meliputi barang
dan jasa di katagorikan sebagai transaksi sedang berjalan (Current account).
3) Neraca modal (Capital account)
Neraca modal mencatat semuah transaksi modal baik jangka pendek maupun jangka panjang.
4) Neraca lalu lintas moneter (monetery account)
Neraca lalu lintas moneter merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat adanya transaksi lain.
D. Sistem Pembayaran Internasional
a) Cash Payment
Pembayaran secara cash, biasanya dilakukan oleh eksportir yang belum kenal dengan importir atau
kurang percaya akan bonafiditas importir. Cash payment dilaksanakan melalui:
1. Wesel bank atas unjuk, yaitu surat perintah yang yang dibuat oleh bank domestik yang ditunjukan
kepada bank korespondennya di negara lain untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pembawa
wesel.
2. Telegraphic transfer, yaitu perintah pembayaran yang dikirim melalui telegram atau telex dari bank
dalam negeri ke bank korespondennya diluar negeri.
Pembayaran ini dilakukan secara tunai baik secara keseluruhan (full payment) atau sebagian (partial
payment) karena beberapa alasan tertentu :
1. Permintaan atas produk melebihi penawaran produk.
2. Penjual dan pembeli belum saling mengenal dan kurang saling percaya.
3. Dalam situasi darurat, misalnya peperangan.
4. Mata uang negara importir termasuk mata uang lemah (soft currency) yang berisiko tinggi.
b) Open Account
· Kebalikan dari sistem cash in advance, pembayaran dengan sistem ini justru dilakukan kemudian
setelah produk dikirim dan laku terjual atau setelah jangka waktu tertentu karena pembeli dan penjual
sudah saling kenal dan percaya sepenuhnya atau dilakukan antara suatu perusahaan dengan afiliasinya
atau intra perusahaan multinasional (MNC).
· Dengan sistem pembayaran ini, penjual hanya mengirimkan faktur kepada pembeli untuk dibayar
setelah jangka waktu tertentu atau sesuaikesepakatan. Dengan sistem ini penjual mempunyai risiko yg
tinggi atas kegagalan pembayaran (default) dari pembeli.
7
c) Private Competition
Adalah suatu metoda pembayaraninternasional yang dilakukan antara pembeli danpenjual dengan jalan
melakukan kompensasi penuh atau sebagian utang piutang baik secara langsung maupun tidak langsung
(melalui pihak ketiga) sehingga mengurangi atau meniadakan transfer valas ke luar negeri
d) Letter Of Credit (L/C)
Letter of credit yaitu cara pembayaran yang diterima eksportir setelah pengapalan barang kepada bank
devisannya tanpa menunggu berita dari luar negeri.
Macam-macam L/C antara lain:
ü Marchant’sL/C,yaitu importr memasukan barang terlebih dahulu sebagian dibayar cash,sisanya dibayar
kemudian.
ü Indusrial L/C, yaitu importir harus mencantumkan nomor TIN, sistem ini digunakan untuk melindungi
industri dalam negeri.
ü Red clause L/C, yaitu dalam L/C harus mencantumkan instruksi kepada penasehat bank untuk
melaksankan pembayaran sebagian dari L/C kepada eksportir sebelum mengapalkan barangnya.
ü Usance L/C, yaitu bila jatuh tempo pembayarannya ditunda melewati jangka waktu tertentu.
Pada saatini lebih dari 50% pembayaraninternasional menggunakan L/C karena metode ini mempunyai
beberapa kelebihan, antara lain sbb :
1. Adanya jaminan pembayaran bagi eksportir/penjual
2. Adanya jaminan penerimaan barang bagi importir melalui perbankan yang akan menyerahkan
pembayaran sesuai dengan syarat- syarat yang ditetapkan dalam L/C.
3. Adanya fasilitas kredit eksportir atau importir melalui perbankan.
4. Adanya fasilitas hedging.
e) Conmnercial Bill of Exchange
Conmnercial Bill of Exchange sering disebut wesel (draff) atau trade bills adalah surat yang ditulis
pleh eksportir yang berisi perintah kepada importir untuk membayar sejumlah uang pada waktu
tertentu pada masa mendatang.
Jenis weselada dua macam, yaitu:
1) Clean draff, yakni weselyang tidak disertai jaminan barang
5) Documentary draff, yakni weselyang disertai jaminan dokumen pengiriman serta asuransi barang.
f ) Cek (Chequen)
Pembayaran ini dilakukan dengan cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank yang
ditunjuk di negara eksportir.
8
g ) Emas
Pembayaran dengan emas sama dengan pembayaran dengan menggunakan barang biasa.
E. Pasar Valuta Asing
Merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara
terhadap mata uang negara lainya(pasangan mata uang atau fair) yang melibatkan pasar-pasar uang
utama di dunia selama 24jam secara berkesinambungan.
Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Valuta Asing
1).Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah yang dengan sengaja menurunkan nilai rupiah relatif terhadap faluta asing
disebut defaluasi. Sebaliknya,jika pemerintah sengaja menaikan nilai rupiah relatif terhadap fatula asing
tersebutefaluasi.
2).Mekanisme pasar
Gaya tarik antara permintaan dan penawaran suatu mata uang dapat mengakibatkan mata uang tersebut
menguat atau melemah.
3).Sistem kurs yang dipakai
Sistem kurs tetap berati nilai rupiah kadang akan berubah apa bila pemerintah tidak mengubah
ketetapan,tetapikarena indonesia menggunakan kurs mengembang maka nilai rupiah sering mengalami
perubahan.
4.)Jumlah uang yang beredar
Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka nilai uang turun,dan jika jumlah uang yang
beredar sedikit maka nilai uang naik.
F. Kebijakan Perdagangan Internasional
· Kebijakan Perdagangan Bebas
Kebijakan ini menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan apapun
dari pemerintah, baik hambatan tariff maupun hambatan kuota.
9
· Kebijakanproteksionis
Kebijakan Proteksionis adalah kebijakan dalam perdagangan internasional dengan cara
memberlakukan hambatan atau rintangan dalam perdagangan internasional dengan tujuan utama
untuk melindungi industri dalam negeri. Ada beberapa alasan diberlakukannya proteksi dalam
perdagangan internasional antara lain:
a. Melindungi industri dalam negeri yang masih baru (The Infant Industry Argssment)
b. Melindungi tenaga kerja dalam negeri
c. Melindungi industri-industri yang penting untuk pertahanan nasional
d. Mengurangi devisit neraca pembayaran nasional
e. Untuk mencegah over spesialization
BAB III
PEMBAHASAN
A. Ekonomi Internasional
Ekomi internasional adalah sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan
menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (Eksport-Import) yang
meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi baik itu swasta maupun
pemerintah dan kerjasama ekonomi antar negara.
Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka ekonomi internasional menghadapi permasalahan
pokok yang dihadapi dalam ekonomi internasional sama dengan ilmu ekonomi yaitu masalah
kelangkaan produk, dan masalah pilihan produk, yang diartikan produk adalah barang dan jasa serta ide
yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh ekonomi.
Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang dan jasa muncul karena adanya permintaan dan
penawaran akan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas. Permasalahn ekonomi tersebut
bersifat internasional karena adanya permintaan dan penawaran yang berasaldari dalam negri maupun
dari luar negri.
Pentingnya studi ekonomi internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi
dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:
Ø Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transferteknologi.
Ø Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan multi nasional.
Ø Persaingan antar negara semakin ketat dalam meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan efektif yang
optimal.
B. Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
10
Dalam ekonomi internasional terdapat ruang lingkup yang dikelompokkan menjadi beberpa hal
diantaranya:
1. Teori & kebijaksanaan dalam perdagangan nasional.
2. Teori & kebijaksanaan dalam bidang keuangan dan moneter internasional.
3. Pembentukan organisasi & kerja sama ekonomi internasional.
4. Perusahaan - perusahaan multi nasional.
C. Tujuan ekonomi internasional
Tujuan dari ekonomi internasional yaitu sebagai usaha untuk mencapai taraf kemakmuran setinggi -
tingginya untuk umat manusia. Tujuan itu diharapkan dapat tercapaidengan cara melakukan kegiatan -
kegiatan perdagangan, pengangkutan, investasi, perkreditan, diplosiasi, perasuransian, dan lain
sebagainya.
Nah,itulah beberapa poin penting yang dapat kami rangkum untuk menjelaskan kepada anda mengenai
ekonomi internasional yang memang saat ini sama - sama kita merasakan dampak dari hasil penerapan
ilmu ekonomi internasional tersebut dalam rangka menghadapi pasar global.
D. Pengaruh Ekonomi International Terhadap Keseimbangan Ekonomi
1. Pengaruh Ekonomi International Terhadap Keseimbangan Ekonomi
Denganadanya perdagangan antardua ataulebih Negara,tentunya berpengaruh terhadapperekonomian
internasional dan Negara-negara yang terlibat secara langsung. Hal ini terlihat dari keseimbangan
ekonomi yang menjadi dinamis sebagai pengaruh bias keluar masuknya jaringan internasional dalam
domestik Negara.
Dapat berdampak baik apabila persaingan di pasar internasional mampu membawa Negara tersebut
berpartisipasi sebagai pelaku yang tangguh dalam perdagangan internasional dengan menyediakan
kebutuhan yang mampu bersaing dalam segala aspek. Namun sebaliknya, jika hanya membawa Negara
yang terlibat menjadi bersifat kuonsumtif tanpa diiringi peningkatan perekonomian dan pendapatan per
kapita masyarakat Negara tersebut, cepat atau lambat akan terjadi keruntuhan ekonomi yang dimulai
dari jatuhnya nilai mata uang Negara tersebut.
1.1. Pengaruh aspek internasional terhadap keseimbangan supply & demand
11
Jika pada dasarnya, suatu Negara sepertiIndonesia mampu memproduksi dan menyediakan kebutuhan
yang memang dibutuhkan dan secara tetap bersaing dalam perdagangan internasional, maka dapat
terlihat dalam keseimbangan supply & demand di indonesia. Jika permintaan akan kebutuhan yang kita
produksi semakin tinggi maka titik keseimbangan supply dan demand akan semakin bergeserke tingkat
yang lebih tinggi dan kemampuan aspek produksi akan meningkat seiring berjalannya perubahan
tingkat permintaan akan kebutuhan tersebut.
Begitu juga sebaliknya, apabila permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin rendah, maka
titik keseimbangan akan semaki bergeser ke tingkat yang rendah dan berpengaruh buruk pada aspek
supply & demand Negara. Kualitas, tingkat produksi, dan segala aspek dalam penyediaan kebutuhan
tersebut menentukan aka dibawa ke dalam keadaan seperti apa supply & demand suatu Negara.
1.2. Pengaruh aspek internasional terhadap Pendapatan Nasional
Seperti yang dibahas dalam sub pokok bahasan diatas, segala aspek internasional khususnya dalam
kemampuan persaingan perdagangan internasional akan berpengaruh ke dalam supply & demand.
Hal ini juga tentunya berdampak pada tingkat Pendapatan Nasional dimana kesuksesan dalam
perdagangan internasional akan memberikan pengaruh terhadap Pendapatan Nasional baik itu buruk
maupun baik.
Peningkatan Pendapatan Nasionalakan membantu pembangunan dan kemajuan Negara dan taraf hidup
masyarakat. Pendapatan per kapita pun meningkat dan kesejahteraan bukan lagi hal yang sulit
dirasakan. Juga sebaliknya, penurunan tingkat Pendapatan Nasional akan membawa negara menjadi
ketergantungan terhadap negara lain dan akan melemahkan perekonomian suatu negara.
1.3. Pengaruh Aspek internasional terhadap aspek mikro perusahaan
Suatu perusahaan memegang peranan penting sebagai pelaku dalam perdagangan internasional. Hal ini
tentunya membawa pengaruh terhadap perusahaan itu sendiri dikarenakan kualitas dan kuantitas
kebutuhan yang diperdagangkan di pasar internasional tergantung pada perusahaan itu sendiri.
Tingkat produksi, kualitas & kuantitas sumber daya, kemampuan bersaing, dan keadaan perekonomian
serta segala aspek yang telah kita bahas diatas bisa menentukan semua hal yang berpengaruh pada aspek
mikro perusahaan.
Perdagangan internasional juga bias membawa suatu perusahaan yang berkecimpung di dalam suatu
Negara menjadi perusahaan multinasional yang memiliki jaringan perdagangan yang lebih luas karena
adanya akses ke pasar luar Negara tempat dimana perusahaan itu berada. Campur tangan pemerintah
dan segala bentuk kebijakan perdagangan yang datang dari dalam atau luar negeri juga mampu
membuka bahkan menutup kemampuan perusahaan dalam berperan serta di perdagangan internasional.
12
E. Definisi Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu denganpemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
F. Manfaat Perdagangan Internasional Bagi Suatu Negara
Menurut Sadono Sukirnodalam buku Ekonomi Makro, manfaat perdagangan internasional adalah
sebagai berikut.
Ø Menjalin Persahabatan Antar Negara
Ø Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor
tersebut adalah Kondisi geografi,iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya
perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
Ø Memperoleh Keuntungan Dari Spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang
diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama
jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut
mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Ø Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal
karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnyaharga produk
mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya
secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
13
Ø Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih
efesien dan cara-caramanajemen yang lebih modern.
G. Faktor-faktor yang Mendorong Suatu Negara Melakukan Perdagangan Internasional
Di bawah ini merupakan beberapa faktor yang mendorong suatu negara untuk melakukan Perdagangan
Internasional, diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø Faktor alam/ potensialam.
Ø Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
Ø Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
Ø Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan danteknologi dalam mengolah sumber
daya ekonomi.
Ø Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
Ø Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan
jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
Ø Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Ø Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
Ø Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
H. Hambatan Dalam Perdagangan Internasional
Dalam Perdagangan Internasional terkadang tidak berjalan sesuai dengan rencana, adanya
hambatan-hambatan yang sering muncul di dalam perdagangan internasional membuat semua tujuan
yang telah dicanangkan dapat berubah dan bahkan tujuan tersebut tidak dapat tercapai. Hambatan-
hambatan dalam perdagangan internasional tersebut terbagi dalam dua faktor, yaitu faktor Eksternal
dan faktor Internal.
A. Faktor Eksternal:
1.Kepercayaan antara eksportir dan importir
Kepercayaan adalah salah satu faktor eksternal yang penting untuk menjamin terlaksananya
transaksi antara eksportir dan importir. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling
14
mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang. Apakah
importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum barang dikirim
atau sebaliknya apakah eksportir mengirimkan barang terlebih dahulu kepada importir sebelum
melakukan pembayaran.
Oleh karena itu, sebelum kontrak jual beli diadakan masing-masing pihak harus sudah mengetahui
kredibilitas masing-masing.
Beberapa cara yang lazim dilakukan untuk mencari kontrak dagang antara lain :
a. memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat dan jenis usaha
b. mencari dan mengunjungi perusahaan di negeri lain
c. meminta bantuan bank di dalam negeri untuk menghubungkan nasbah kedua bank
d. membaca publikasi dagang dalam dan luar negeri
e. konsultasi dengan perusahaan dalam bidang yang sama
f. melalui perwakilan perdaganga
g. Iklan
2. Pemasaran
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ono adalah ke negara mana barng akan
dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya bagi importir yang penting
diketahui adalah dari mana barang-barang tertentu sebaiknya akan diimpor untuk memperoleh kondisi
pembayaran yang lebih baik.
Dalam hal penetapan harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya, eksportir perlu mengetahui
apakah dapat bersaing dalam penjualannya di luar negri, dengan mengetahui informasi mengenai :
a. ongkos atau biaya barang
b. sifat dan tingkat persaingan
c. luas dan sifat permintaan
Sedangkan penentuan jenis-jenis barang didasarkan pada informasi mengenai :
Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah
daya saing, yang meliputi :
15
a. peraturan perdagangan negara setempat
b. pembatasan mutu dan volume barang-barang tertentu
c. kontinuitas produksi barang
d. negara tujuan barang-barang ekspor
Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah
daya saing, yang meliputi :
a. daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan
b. daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir, padahal sesungguhnya menjadi
masalah nacional
c. saluran pemasaran tidak berkembang di luar negeri
d. kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasara.
3. Sistem kuota dan kondisi hubungan perdagangan dengan negara lain
Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau meningkatkan hubungan
dagang dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi negara kedua pihak yang bersangkutan.
Bilamana terdapat pembatasan seperti ketentuan kuota barang dan kuota negara, maka upaya
meningkatkan transaksi yang saling menguntungkan tidak sepenuhnya dapat terlaksana.
Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara adalah dengan meningkatkan hubungan antar
negara baik yang bersifat bilateral, multilateral, regional maupun internasional, guna menciptakan suatu
turan dalam hal pembatasan barang (kuota) bagi transaksi perdaganga. Hal ini membuktikan bahwa
pembatasan terhadap barang-barang yang masuk ke suatu negara serta hubungan antara negara tempat
terjadinya perdagangan menjadi faktor penentu kelancaran proses ekspor impor.
4. keterkaitan dalam keanggotaan organisasi internasional
Keikutsertaan suatu negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk mengatur
stabilitas harga barang ekspor di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaat yang diperoleh dari
keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya tak jarang merupakan penghambat untuk
dapat melakukan tindakan tertentu bagi peningkatan transaksi komoditi yang bersangkutan, seperti
contoh ICO dengan kuota kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing yang sering dihadapi
anggota-anggota OPEC.
5. kurangnya pemahaman akan tersedianya kemudahan-kemudahan internasional
Kemudahan-kemudahan internasional sepertiASEAN PreferentialTrading Arrangement yang
menyediakan kemudahan trarif sangat berguna bagi pengembangan perdagangan antara negara
ASEAN.Kemudahan tarif yang disediakan bersifat timbal balik dan pemanfaatannya dilakukan dengan
menerbitkan Formulir C oleh negara asalbarang. Juga adanya tax treaty antar negara-negara tersebut.
16
B.FAKTOR INTERNAL
1. Ekspor Impor
Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor untuk memenuhi persyaratan berusaha adakalanya
tidak mendapat perhatian sungguh-sungguh. Persiapan teknis yang seharusnya telah dilakukan
diabaikan karena diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni mendapatkan keuntungan yang cepat dan
nyata.
Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan yang akan
mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain :
Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor berupa :
a. status badan hukum perusahaan
b.adanya izin usaha (SIUP) seta izin ekspor maupun impor (APE,APES,API,APIS,APIT)
c. kemampuan meyiapkan persyaratan-persyaratan antara lain seprti dokumen penghapalan, realisasi
penghapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha termasuk itikad baik
Dari sisi eksportir terkadang masalah yang timbul adalah kemampuang yang bersangkutan dalam
menyiapkan dokumen-dokumen pengapalan serta itikad baik dan kejujuran untuk mengirimkan
barangnya.
Perusahaan ekspor impor haruslah menjaga reputasi perusahannya, disamping itu untuk menjamin
kelangsungan izin usahanya maka kontinuitas aktivitas–aktivitas transaksinya harus dipertahankan dan
ditingkatkan.
2. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negeri
Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh sejauhmana pengetahuan atau
pemahaman eksportir/importir menyangkut dasar-dasar transaksiekspor impor, tata cara pelaksanaan,
pengisian dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar negri
3. Pembiayaan
Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi oleh para
pengusaha eksportir/importir kita. Biasanya masalah yang dihadapi antaralain ketercukupan akan dana,
17
fasilitas pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta bagaimana cara memperolehnya. Dalam hal ini
para pengusaha harus mampu mengatur keuangannya secara bijak dan mempelajari serta memanfaatkan
kemungkinan fasilitas-fasilitas pembiayaan untuk pelaksanaan transaksi-transaksi
yang dilakukanmenyangkut bagaimana para eksportir/importir membiayai transaksi perdagangan.
4. Kekurangsempurnaan dalam mempersiapkan barang
Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi penyiapan
barang dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi kelangsungan hubungan transaksi dengan
rekannya di luar negri.
Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut :
a. Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan pengaturan pengangkutan,
peraturan-peraturan pemerintad dan sebagainya.
b. Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian
c. Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi.
d. Pengepakan yang tidak memenuhi syarat
e. Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan.
5. Kebijaksanaan dalam pelaksanaan Ekspor Impor
Kelancarantransaksiekspor impor sangat tergantung pada peraturan-peraturanyang mendasarinya.
Peraturan-peraturan yang apabila sering berubah-ubah dapat membingungkan dan menimbulkan salah
pengertian dan kekliruan, baik di pihak pengusaha di dalam negri maupun pengusaha d luar negri.
Diperlukan penjelasan yang cukup tentang latar belakang perubahan-perubahan dan tujuannya,
sehingga masing-masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan main dalam transaksi selanjutnya.
A.Konsep TeoriPerdaganganInternasional
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang dilaksanakan antar negara yang berbeda
serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta asing yang mempengaruhi neraca perdagangan
negara yang bersangkutan (Simorangkir, 1985). Menurut Dachliani (2006) menyatakan bahwa
perdagangan internasional merupakan suatu cerminan dari negara yang menganut sistem
perekonomian terbuka. Pada zaman globalisasi ini hampir tidak ada negara yang menganut sistem
ekonomi tertutup. Hal ini terjadi karena tentu saja setiap negara tidak bisa memenuhi keseluruhan
kebutuhan masyarakatnya hanya dengan hasil produksi negeri sendiri. Masyarakat di suatu negara
18
perlu mengonsumsi barang-barang lainnya yang tidak bisa di produksi negeri sendiri sehingga perlu
adanya pertukaran atau perdagangan antar negara.
Menurut Salvatore (1997) Perdagangan antar negara dimana masing-masing negara
mempunyai alat tukarnya sendiri mengharuskan adanya angka perbandingan nilai suatu mata uang
dengan mata uang lainnya, yang disebut kurs valuta asing atau kurs. Dalam sistem kurs mengambang,
depresiasi atau apresiasi nilai mata uang akan mengakibatkan perubahan ke atas ekspor maupun impor.
Jika kurs mengalami depresiasi, yaitu nilai mata uang dalam negeri menurun dan berartinilai mata uang
asing bertambah tinggi kursnya (harganya) akan menyebabkan ekspor meningkat dan impor cenderung
menurun. Jadi kurs valuta asing mempunyai hubungan yang searah dengan volume ekspor. Apabila
nilai kurs dollar meningkat, maka volume ekspor juga akan meningkat (Sukirno, 2011).
Ekspor merupakan variabel injeksi yang menambah besaran aliran pendapatan seperti halnya investasi,
hal ini dikarenakan ekspor berasal dari produksi dalam negeri yang diperdagangkan di luar negeri.
Berbeda dengan ekspor, variabel impor merupakan variabel bocoran yang mengurangi aliran
pendapatan. Tambunan (2001) mendefinisikan perdagangan sebagaiproses tukar-menukar atas barang
atau jasa yang didasarkan ataskehendak sukarela dari masing-masing pihak. Perdaganganinternasional
dibagi menjadi dua jenis yakni perdagangan barang (fisik) dan perdagangan jasa (non fisik). Manfaat
dari kegiatan perdagangan internasional antara lain :
 Membantu menjelaskan arah komposisi perdagangan antar negara serta bagaimana efek terhadap
struktur perekonomian suatu negara.
 Dapat mewujudkan adanya keuntungan yang timbul dari perdagangan international tersebut
atau gain fromtrade. Perdagangan disinidiartikan sebagaiproses tukar-menukar yang didasarkan
kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing pihak harus mempunyai kebebasan
untuk menentukan untung rugi pertukaran tersebut dari sudut kepentingan masing-masing dan
kemudian menentukan apakah bersedia melakukan pertukaran atau tidak. Pada dasarnya
pertukaran atau perdagangan timbul karena salah satu kedua belah pihak melihat adanya manfaat
atau keuntungan tambahan yang bisa diperoleh dari pertukaran tersebut (Boediono, 2000).
Jadi perdaganganinternasional secara umum dapat didefinisikan sebagaisuatu kegiatan yang mencakup
ekspor dan impor, baik berupa barang dan jasa yang dilakukan antar negara atas pertimbangan tertentu
(keuntungan) dan dilakukan tanpa adanya tekanan dari pihak manapun juga. Berikut adalah beberapa
teori yang berkaitan dengan adanya perdagangan internasional :
Teori Merkantilisme
Para penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi
kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor. Surplus
ekspor yang dihasilkannya selanjutnya akan dibentuk dalam aliran emas lantakan, atau logam-logam
19
mulia, khususnya emas dan perak. Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki oleh suatu negara
maka semakin kaya dan kuatlah negara tersebut. Dengan demikian, pemerintah harus menggunakan
seluruh kekuatannya untuk mendorong ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor (khususnya
impor barang-barang mewah). Namun, oleh karena setiap negara tidak secara simultan dapat
menghasilkan surplus ekspor, juga karena jumlah emas dan perak adalah tetap pada satu saat tertentu,
maka sebuah negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengorbankan negara lain.
Keinginan para merkantilis untuk mengakumulasi logam mulia ini sebetulnya cukup rasional,
jika mengingat bahwa tujuan utama kaum merkantilis adalah untuk memperoleh sebanyak mungkin
kekuasaan dan kekuatan negara. Dengan memiliki banyak emas dan kekuasaan maka akan dapat
mempertahankan angkatan bersenjata yang lebih besar dan lebih baik sehingga dapat melakukan
konsolidasi kekuatan di negaranya; peningkatan angkatan bersenjata dan angkatan laut juga
memungkinkan sebuah negara untuk menaklukkan lebih banyak koloni. Selain itu, semakin banyak
emas berarti semakin banyak uang dalam sirkulasi dan semakin besar aktivitas bisnis. Selanjutnya,
dengan mendorong ekspor dan mengurangi impor, pemerintah akan dapat mendorong output dan
kesempatan kerja nasional. Status suatu negara di mata internasional dicerminkan dengan banyaknya
jumlah emas yang dimiliki suatu negara (Hady, 2001).
Teori Heckscher-Ohlin (H-O)
Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-negara
cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah
secara intensif. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara
lain disebabkan negara tersebutmemiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan
keunggulan faktor produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah:
 Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu negara.
 Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi, apakah labor
intensity atau capital intensity.
Teori modern Heckescher-Ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva isocost
yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama. Kurva isoquant yaitu kurva yang
menggambarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan
bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan
diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu.
Analisis hipotesis H-O dikatakan berikut:
1. Harga ataubiaya produksi suatubarang akan ditentukan oleh jumlah atauproporsi faktor produksi
yang dimiliki masing-masing negara.
20
2. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan
ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilikinya.
3. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang
tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk
memproduksinya.
4. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara
tersebut memiliki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya.
5. Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-
masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akansama pula sehingga perdagangan
internasional tidak akan terjadi.
Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli Hecskher (1919) dan
Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan mengenai perdagangan internasional yang belum
mampu dijelaskan dalam teori keunggulan komparatif. Teori ini dianggap lebih modern karena
menyatakan adanya perbedaan relatif faktor-faktor pemberian dan intensitas penggunaan faktor
produksi sebagai penyebab terjadinya perdagangan internasional (Lindert, 2003).
Teori Perluasan Pasar (Vent For Surplus)
Menurut analisa Adam Smith yang dikenal dengan doktrin vent for surplus,perdagangan luar negeri
suatu negara dapat menaikkan produki barang dan jasa yang sudah tidak dapat dijual di dalam negeri
akan tetapi masih dapat dijual di luar negeri. Dengan penjualan barang di luar negeritersebut negara itu
dapat mengimpor barang-barang luar negeri sehingga mampu memperbesar tingkat produksinya, dan
juga menambah jumlah barang yang dikonsumsi oleh penduduk di negerinya. Perluasan pasar ini akan
mendorong sektor produktif untuk menggunakan teknik produksi yang produktivitasnya lebih tinggi
dikarenakan dengan adanya teknologi baru yang lebih baik daripada yang ada di dalam negeri.
Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo dalam bukunya yang berjudul “Principles of Political
Economy and Taxation“ tahun 1817. Teori keunggulan komparatif adalah keunggulan yang diperoleh
suatu negara (dari menjalankan spesialisasi) karena dapat menghasilkan produk dengan biaya relative
yang lebih rendah dari pada negara lain. Menurut teori ini setiap negara akan cenderung untuk
melakukan spesialisasi dan mengekspor barang-barang produksinya yang memiliki keunggulan
komparatif. Menurut teori ini perdagangan masih tetap bisa dilakukan meskipun suatu negara tidak
memiliki keunggulan mutlak sekalipun terhadap negara lain dan tetap memperoleh keuntungan.
Teori Ricardo ini berdasarkan pada beberapa asumsi, yaitu (1) perdagangan internasional hanya terjadi
antara dua negara, (2) barang-barang yang diperdagangkan hanya dua jenis, (3) perdagangan dilakukan
21
secara bebas,(4) tenaga kerja bebas bergerak dalam negeri, (5) biaya produksi dianggap tetap,(6) biaya
transportasi tidak ada, (7) tidak ada perubahan teknologi. Hal serupa juga dikemukakan oleh Mankiw
(2003) yang mengatakan bahwa keunggulan komparatif adalah perbandingan yang dilakukan antar
produsen untuk suatu barang, yang didasarkan pada biaya oportunitas yang dikenakan kepada masing-
masing produsen.
Menurut Afin dan Nur (2008), Manfaat utama perdagangan internasional adalah meningkatkan
kemakmuran, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada setiap negara untuk berspesialisasi dalam
memproduksi barang dan jasa yang relatif efisien. Efisiensi relatif suatu negara dalam memproduksi
produk tertentu dapat dijelaskan dari jumlah produk alternatif lain yang dapat diproduksi
dengan input yang sama. Bila ditinjau dari pengertian ini, efisiensi relatif digambarkan sebagai
keuntungan komparatif. Semua negara secara bersama-sama dapat memperoleh hasil dari eksploitasi
keuntungan komparatifnya, juga dari skala produksi yang lebih besar dan pilihan produk yang lebih
beragamyang semuanya dimungkinkan oleh adanya perdagangan internasional. Karena itu, keuntungan
dari mengeksploitasi keuntungan komparatif hanyalah sebagian dari seluruh keuntungan perdagangan
bebas.
Saat ini perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat untuk bidang ekonomi saja melainkan
bermanfaat pula di bidang lain seperti sosial, politik, dan pertahanan keamanan. Karena pentingnya
perdagangan internasional, maka muncullah beragam teori perdagangan internasional yang dapat
digunakan sebagaibahan panduan sebelum mengambil kebijakan di bidang perdagangan internasional.
Berikut 4 Teori Perdagangan Internasional.
1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith
Teori Perdagangan Internasional yang pertama adalah teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh
Adam Smith, Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut.
a. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
Dengan spesialisasi, sebuah negara dapat mengkhususkan pada produksi barang yang mempunyai
keuntungan. Sebuah Negara akan mengimpor barang-barang yang seandainya diproduksi sendiri
(dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila
sebuah Negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.
b. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)
22
Denganadanya pembagian kerja dalam Menghasilkan Sejenis Barang,suatu negara dapatmemproduksi
barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan
perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak.
Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dalam banyaknya jam/hari kerja
yang dibutuhkan untuk menciptakan barang-barang produksi. Sebuah negara akan mengekspor barang
tertentu karena bisa menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah
dibanding negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut mempunyai keuntungan mutlak dalam
produksi barang.
Jadi, keuntungan mutlak terjadi seandainya sebuah negara lebih unggul terhadap satu macam produk
yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di
negara lain.
Contoh Teori Keunggulan Mutlak
Darigambar di atas dapat diketahui, bahwa Vietnam lebih unggul untuk memproduksi beras dan Korea
Selatan lebih unggul untuk produksi elektronik, sehingga negara Vietnam seharusnya berspesialisasi
untuk produk beras dan negara Korea Selatan berspesialisasi untuk produk elektronik. Dengan
demikian, jika kedua negara tersebut mengadakan perdagangan internasiona (ekspor dan impor), maka
keduanya akan memperoleh keuntungan.
23
Besarnya keuntungan kedua negara dapat dihitung sebagai berikut:
Keuntungan Vietnam
Untuk negara Vietnam, Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 kg beras akan mendapatkan 1 unit
elektronik, sedangkan Korea Selatan 1 kg beras akan mendapatkan 4 unit elektronik. Dengan demikian,
jika Vietnam menukarkan berasdengan elektronik Korea Selatan akanmemperoleh keuntungan sebesar
3 unit elektronik, yang diperoleh dari (4 elektronik - 1 elektronik).
Keuntungan Korea Selatan
Untuk negara Korea Selatan Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 unit elektronik akan mendapatkan
0,25 beras, sedangkan di Vietnam 1 unit elektronik akan mendapatkan 1 kg beras. Dengan demikian,
jika negara Korea Selatan mengadakan perdagangan internasional atau menukarkan elektroniknya
dengan Vietnam, akan memperoleh keuntungan sebesar 0,75 kg beras,yang diperoleh dari (1 kg beras
- 0,25 beras).
2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo
Teori Perdagangan Internasional yang kedua adalah Teori Keunggulan Komparatif yang dikemumakan
oleh David Ricardo, David Ricardo mengatakan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan
oleh Adam Smith memiliki kekurangan, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Apakah negara tersebut juga dapat mengadakan perdagangan internasional?
Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaanbiaya yang bisa dibandingkan) yang digunakan sebagai
dasar dalam perdagangan internasional adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan untuk
memproduksi sebuah barang. Jadi, motif melaksanakan perdagangan bukan sekadar mutlak lebih
produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan sejenis barang, namun menurut David Ricardo
sekalipun sebuah negara itu tertinggal dalam segala rupa, ia tetap dapat ikut serta dalam perdagangan
internasional, apabila Negara tersebut menghasilkan barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga
kerja) dibanding dengan lainnya.
24
b. Bagaimana bila suatu negara lebih produktifdalam memproduksi dua jenis barang dibanding
dengan Negara lain?
Sebagai gambaran awal, di satu pihak sebuah negara mempunyai faktor produksi tenaga kerja dan alam
yang lebih unggul dibanding dengan negara lain, sehingga negara tersebut juga lebih unggul dan lebih
produktif dalam menghasilkan barang daripada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain
tertinggal dalam memproduksi barang. Dariuraian di atas dapat disimpulkan, bahwa jika kondisi suatu
negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak dapat melakukan hubungan
perdagangan / pertukaran internasional.
Jadi, keuntungan komparatif terjadi seandainya sebuah negara lebih unggul terhadap kedua macam
produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya
tenaga kerja di negara lain.
Contoh Teori Keunggulan Komparatif
Dari gambar di atas dapat diketahui, bahwa negara Korea Selatan unggul terhadap kedua jenis produk,
baik elektronik maupun beras, akan tetapi keunggulan tertingginya pada produksi elektronik.
25
Sebaliknya, negara Vietnam lemah terhadap kedua jenis produk, baik beras maupun elektronik, akan
tetapi kelemahan terkecilnya pada produksi beras.
Jadi, sebaiknya negara Korea Selatan berspesialisasi pada produk elektronik dan negara Vietnam
berspesialisasi pada produk beras. Jika kedua negara tersebut melakukan perdagangan, maka keduanya
akan memperoleh keuntungan.
Besarnya keuntungan yang diperoleh dapat dihitung sebagai berikut.
Keuntungan Vietnam
Di Vietnam 1 kg beras = 1 unit elektronik, sedang di Korea Selatan 1 kg beras = 1,6 unit elektronik.
Jika negara Vietnam menukarkan berasnya dengan elektronik di Korea Selatan, maka Vietnam akan
mendapatkan keuntungan sebesar 0,6, yang diperoleh dari (1,6 elektronik - 1 elektronik).
Keuntungan Korea Selatan
Di Korea Selatan 1 unit elektronik = 0,625 kg beras, sedangkan di Vietnam 1 unit elektronik = 1 kg
beras.Jika negara Korea Selatam menukarkan elektronik dengan berasdi Vietnam, maka Korea Selatan
akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,375, yang diperoleh dari (1 beras - 0,625 beras).
3. Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill
Teori PerdaganganInternasional yang ketiga adalah Teori Permintaan Timbal Balik yang dikemukakan
oleh John Stuart Mill, sebenarnya teori ini melanjutkan Teori Keunggulan Komparatif dari David
Ricardo, yaitu mencari titik keseimbangan pertukaran antara 2 barang oleh dua negara dengan
perbandingan pertukarannya atau dengan menentukan DasarTukar Dalam Negeri (DTD).Tujuan Teori
Timbal Balik ialah menyeimbangkan antara penawaran dengan permintaannya, karena baik penawaran
maupun permintaan menentukan besarnya barang yang akan diekspor dan barang yang akan diimpor.
Jadi, menurut John Stuart Mill selama ada perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua
negara, maka manffat dari perdagangan selalu bisa dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan sebuah
negara akanmendapat manfaatseandainya jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk menciptakan semua
barang-barang ekspornya lebih kecil dibanding jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya seluruh
barang impor diproduksi sendiri.
4. Teori Perdagangan Internasional dari Kaum Merkantilisme
Teori Perdagangan Internasional yang terakhir adalah Teori Kaum Merkantilisme, Merkantilisme
merupakan sebuah kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta
pandangan tentang politik kemakmuran sebuah negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan
26
kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Teori Perdagangan Internasional dari Kaum
Merkantilisme berkembang pesat sekitar abad ke-16 berdasar pemikiran mengembangkan ekonomi
nasional dan pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor melebihi jumlah impor.
dengan kata lain teori Merkantilisme merupakan paham yang mengajarkan bahwa kemakmuran
perekonomian sebuah negara dengan memaksimalkan surplus perdagangan.
Teori Merkantilisme mempunyai prinsip-prinsip utama, yaitu sebagai berikut:
1. Membatasi impor dan meningkatkan ekspor
2. Mengusahakan neraca perdagangan aktif
3. Memperluas daerah jajahan
4. Monopoli perdagangan
5. Mencari logam mulia sebanyak-banyaknya
Dalam sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada dua ide pokok, yaitu:
1. setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor
(neraca perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif, maka
ekspor harus ditingkatkan dan impor harus dibatasi.
2. pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara nasional yang kuat
dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan mengembangkan kekuatan
negara tersebut. Halini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri adalah memperoleh
tambahan logam mulia.
Dengan demikian dalam perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri, titik berat kaum
merkantilisme difokuskan untuk memperbesar ekspor di atas impor, serta kelebihan ekspor dapat
dibayar dengan logam mulia. Kebijakan merkantilis lainnya adalah kebijakan dalam usaha untuk
monopoli perdagangan dan memperoleh daerah-daerah jajahan untuk memasarkan hasil industri.
Pelopor Teori Merkantilisme antara lain Jean Baptiste Colbert, Sir Josiah Child, Von Hornich, Jean
Bodin dan Thomas Mun.
Manfaat mempelajari teori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasional sangatlah penting untuk dipelajari terutama bagi orang yang berperan
penting dalam pengambilan kebijakan ekonomi pada suatu negara. karena dengan mempelajari teori
perdagangan internasional kita akan memiliki beragam pengetahuan yang dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan sebelum membuat sebuah kebijakan dibidang ekonomi, Berikut beberapa manfaat
mempelajari teori perdagangan internasional.
27
1. Membantu menjelaskan arah dan komposisi perdagangan antarnegara, serta efeknya terhadap struktur
perekonomian sebuah negara.
2. Dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya perdagangan internasional (gains from
trade).
3. Membantu mengatasi permasalahan neraca pembayaran yang defisit.
B.Teori Perdagangan Internasional Klasik Praklasik Dan Modern
1.TEORI PRAKLASIK
A. Merkantilisme
Merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah secara
ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memupuk kekayaan logam mulia
sebanyak-banyakanya sebagai standard dan ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan
kekuasaan Negara tersebut.
Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasaldari kata merchant yang berarti
pedagang. Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika ingin maju harus melakukan kegiatan
ekonomi berupa perdagangan, perdagangan tersebut harus dilakukan dengan Negara lain. Sumber
kekayaan Negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan luar negeri yang diterima dalam bentuk
emas atau perak, sehingga kebijaksanaan pada waktu itu adalah merangsang ekspor dan membatasi
aktifitas impor. Negara-negara yang menganut paham merkantilisme pada waktu itu antara lain,
Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis,dan Belanda.
Ø Latar belakang munculnya Merkantilisme:
1) Munculnya Negara-negara merdeka diEropa (Inggris, Perancis,Jerman, Italia, dan Belanda)
2) Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan rakyatnya.
3) Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.
4) Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.
5) Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-wilayah baru.
Ø Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme:
1) Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya
2) Meningkatkan perdagangan luar negeri
3) Mengembangkan industri berorientasi ekspor
4) Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri
5) Melibatkan Negara sebagaipengawas perekonomian
6) Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea masuk yang sangat tinggi.
7) Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor lebih dari Negara lain.
28
Ø Pada intinya, ide pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut:
1) Suatu negara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari impor
2) Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang positif akan dibayar
dengan logam mulia (emas dan perak). Dengan demikian semakin besar ekspor netto maka akan
semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri.
3) Pada waktu itu logam mulia digunakan sebagai alat pemba-yaran,sehingga negara yang memiliki
logam mulia yang banyak akan menjadi makmur dan kuat
4) Logam mulia yang banyak tersebut dapat digunakan untuk membiayai armada perang guna
memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama
5) Penggunaan kekuatan armada perang untuk memperluas per-dagangan luar negeri diikuti dengan
kolonisasi diAmerika Latin, Afrika dan Asia.
David Hume (1711-1776)
Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan factor keadilan, dan beranggapan bahwa
ketidekadilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap warga Negara harus menikmati hasil kerjanya
sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya.
Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan di distribusikan lagi
bagi kaum miskin. Dengan cara itu, maka dapat terlaksanakan keadilan yang diinginkan oleh Hume
tersebut.
Berikut ini adalah teori Hume yang terkenal :
“Price Specie-flow Mechanism”, David Hume presented areasonably complete description of the
interrelationship between a country’s balance of trade, the quantity of money, and the general level of
prices. In international trade theory this has becaome known as the price specie-flow mechanism.
Dalam teorinya ini, Hume membahas tentang hubungan antara neraca perdagangan dengan
jumlah uang dan tingkat harga barang-barang umum pada suatu Negara (Teguh Sihono, 2008).
B. Neo-Merkantilisme
yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri nasional dengan
menggunakan kebijakan tarif atau tariff Barrier dan kebijakan Nontariff barrier. Biasanya tariff barrier
dilaksanakan dengan menggunakan countervailing duty, bea anti dumping dan surcharge. Dalam hal
ini, kebijakan proteksi yang lebih banyak digunakan biasanya dalam bentuk Nontariff Barrier seperti
larangan, sistem kuota, ketentuan teknis, harga patokan, peraturan kesehatan,dll.
29
2.TEORI KLASIK
A.Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Adam Smith mengemukakan bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi produksi
terhadap suatu jenis barang tertentu yang memiliki keunggulan absolut (absolute advantage) dan tidak
memproduksi atau melakukan impor jenis barang lain yang tidak mempunyai keunggulan absolut
(absolute disadvantage) terhadap negara lain yang memproduksi barang sejenis.
Keunggulan absolut dapat terjadi karena perbedaan keadaan,seperti letak geografis, iklim,
kekayaan sumber daya alam, kualitas tenaga kerja, tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK),jumlah penduduk, modal, dan lain-lain.
Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan moneter
sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni
dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu
barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin
banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of value )
Teori absolute advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja,
Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja itu
sifatnya homogeny serta merupakan satu-satunya factor produksi. Dalam kenyataannya tenaga kerja
itu tidak homogen, factor produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas.
Contoh sebagaiberikut:
Misalnya hanya ada 2 negara,Amerika dan Inggris memiliki faktor produksi tenaga kerja yang
homogen menghasilkan dua barang yakni gandum dan pakaian. Untuk menghasilkan 1 unit gandum
dan pakaian Amerika membutuhkan 8 unit tenaga kerja dan 4 unit tenaga kerja. Di Inggris setiap unit
gandum dan pakaian masing-masing membutuhkan tenaga kerja sebanyak 10 unit dan 2 unit.
Banyaknya Tenaga Kerja yang Diperlukan untuk Menghasilkan per Unit
Produksi Amerika Inggris
Gandum 8 10
Pakaian 4 2
30
Dari tabel diatas nampak bahwa Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum sedang Inggris
dalam produksi pakaian. 1 unit gandum diperlukan 10 unit tenaga kerja di Inggris sedang di Amerika
hanya 8 unit. (10 > 8 ). 1 unit pakaian di Amerika memerlukan 4 unit tenaga kerja sedang di Inggris
hanya 2 unit. Keadaan demikian ini dapat dikatakan bahwa Amerika memiliki absolute advantage
pada produksi gandum dan Inggris memiliki absolute advantage pada produksi pakaian. Dikatakan
absolute advantage karena masing-masing negara dapat menghasilkan satu macam barang dengan
biaya yang secara absolut lebih rendah dari negara lain.
Ø Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua negara
yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal
ini meningkatkan kemakmuran negara.
Ø Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan
internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.
B.Teori Keunggulan Komparatif (comparative advantage)
Pada teori keunggulan absolut terdapat permasalahan bila antara dua negara hanya satu negara
saja yang mempunyai keunggulan absolute atas semua barang. Maka, perdagangan tidak akan terjadi
karena bila dilakukan hanya akan menguntungkan salah satu negara saja. Munculnya teori keunggulan
komparatif dari J.S. Mill dan David Ricardo menyempurnakan teori keunggulan absolut.
J.S. Mill beranggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diri pada ekspor barang
tertentu bila negara tersebut memiliki keunggulan komparatif (keunggulan relatif) terbesar,dan akan
mengkhususkan melakukan impor barang, bila negara tersebut memiliki kerugian komparatif
(kerugian relatif). Atau dengan kata lain, suatu negara akan melakukan ekspor barang, bila barang itu
dapat diproduksi dengan biaya lebih rendah, dan akan melakukan impor barang, bila barang itu
diproduksi sendiri akan memerlukan biaya produksi yang lebih besar.
David Ricardo mempunyai pemikiran yang senada,yaitu perdagangan internasional antara dua negara
akan terjadi bila masing-masing memiliki biaya relatif yang terkecil untuk jenis barang yang
berbeda. David Ricardo berpendapat bahwa perdagangan internasional antara kedua negara tetap
dapat dilakukan dengan memperhitungkan tingkat efisiensi tenaga kerja relatif.
Contoh sebagaiberikut:
Cina dan Jepang sama-sama memproduksi kopi dan teh. Cina mampu memproduksi kopi secara
efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi teh secara efisien dan murah.
Sebaliknya, Jepang mampu dalam memproduksi teh secara efisien dan dengan biaya yang murah,
tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Cina memiliki
keunggulan dalam memproduksi kopi dan Jepang memiliki keunggulan dalam memproduksi teh.
31
Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan teh. Dalam
teori keunggulan komparatif, suatu negara dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya
jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan
efisiensi tinggi.
TEORI MODERN
A. Teori Heckscher-Ohlin (H-O)
menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-negara cenderung untuk
mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif.
Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan
negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan
faktor produksi.
Ø Basis dari keunggulan komparatif adalah:
1) Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam suatu negara.
2) Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses produksi, apakah labor intensity
atau capital intensity.
Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu karena negara tersebut memiliki
faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal memproduksinya.
I. The Proportional Factors Theory
Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva
isocost yaitu kurva yang menggabarkan total biaya produksi yang sama. Dan kurva isoquant yaitu
kurva yang menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva
isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu
akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk
tertentu.
Analisis teori H-O :
a) Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi
yang dimiliki masing-masing Negara
b) Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan
ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilkinya.
c) Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang
tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk
memproduksinya
32
d) Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara tersebut
memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya
Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-
masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan
internasional tidak akan terjadi.
II. Paradoks Leontief
Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks, melalui study
empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan fakta,fakta itu mengenai struktur
perdagangan luar negri (ekspor dan impor). Amerika serikat tahun 1947 yang bertentangan dengan
teori H-O sehingga disebut sebagai paradoks leontief
Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan ternyata paradox
liontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu :
a) Intensitas faktor produksi yang berkebalikan
b) Tariff and Non tariff barrier
c) Pebedaan dalam skill dan human capital
d) Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam
Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka ekspornya
akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka
ekspornya akan lebih sedikit.
Pengertian Perdagangan International
Perdagangan Internasional dapat diartikan sebagai suatu hubungan kerjasama ekonomi
yang dilakukan oleh negara yang satu dengan negara lain yang berkaitan dengan barang dan jasa
sehingga mampu membawa suatu kemakmuran bagi suatu negara.
Perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antar negara yang
diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang dan jasa atas dasar suka rela dan saling
menguntungkan. Perdagangan Internasional juga dikenal dengan sebutan perdagangan dunia.
Perdagangan Internasional terbagi menjadi dua bagian yaitu impor dan ekspor, yang biasanya disebut
sebagai perdagangan ekspor impor.
Ciri utama perdagangan Internasional:
Perdagangan internasional berada dalam lingkup komoditi dalam pertukaran barang, dengan
adanya perbedaan alam di tiap Negara. Namun,dengan adanya perbedaan di tiap – tiap Negara atau
daerah,oleh sebab itu ada beberapa karakteristik utama dalam perdagangan Internasional, antara lain :
33
1. Perdagangan internasional dalam barang dan jumlah jumlah transaksi lebih umumnya, transportasi
jarak jauh, untuk memenuhi waktu yang lama, sehingga kedua belah pihak menganggap risiko yang
lebih besar dari perdagangan domestik.
2. Rentan terhadap perdagangan internasional dalam barang perdagangan kedua negara dalam politik
dan ekonomi perubahan dalam situasi internasional, hubungan bilateral memiliki dampak dalam
perubahan kondisi.
3. Barang dalam perdagangan internasional, perdagangan di samping kedua belah pihak, yang harus
berhubungan dengan transportasi, asuransi, perbankan, komoditi inspeksi, adat dan lainnya
departemen bekerja sama dengan proses perdagangan dalam negeri akan semakin kompleks.
Faktor Penyebab terjadinya perdagangan Internasional:
1. Perbedaan dalam memproduksi barang Satu negara tidak dapat memproduksi barang tertentu.
2.Negara tidak dapat memproduksi barang sesuai dengan permintaan masyarakat
Kadang kala masyarakat tidak menyukai barang yang diproduksi oleh negaranya sendiri. Misalnya saja
masyarakat Indonesia, mereka tidak puas memakai barang produksi dalam negeri.
Masyarakat Indonesia lebih menyukai memakai barang impor dari negara lainnya, misalnya sepatu,tas,
dan
baju yang lebih bermerk.
3. Produksi dalam negeri yang tidak seimbang dengan permintaan pasar.
Persediaan barang dan permintaan pasar disetiap negara yang tidak seimbang. (Liang, 1999).
C.Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional muncul karena meluasnya jaringan-jaringan hubungan ekonomi
antarnegara.
Sehingga dapat juga disimpulkan Kebijakan Perdagangan Internasional adalah segala tindakan
negara/pemerintah, baik langsung ataupun tidak langsung untuk memengaruhi struktur, arah,
komposisi, serta
Bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang dimaksud bisa
berupa tarif,
larangan impor, kuota, dumping dan berbagai kebijakan lainnya.
Secara umum Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional adalah sebagaiberikut:
1. Melindungi kepentingan ekonomi nasional
2. Menjaga stabilitas dan keseimbangan neraca pembayaran internasional
3. Melindungi lapangan kerja
4. Melindungi kepentingan industri di dalam negeri
5. Menjaga stabilitas nilai tukar/kurs valas
34
6. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi
Secara umum kebijakan perdagangan internasional dapat dijabarkan sebagaiberikut.
3 Kebijakan Perdagangan Internasional
1. Politik Proteksi
Politik Proteksi merupakan kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang
sedang tumbuh (infant industry) dari persaingan-persaingan barang-barang impor.
Tujuan Kebijakan proteksi adalah
1. mengoptimalkan produksi dalam negeri
2. memelihara tradisi nasional
3. memperluas lapangan kerja
4. menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan dapat terganggu jika bergantung
pada negara lain.
5. menghindari risiko yang mungkin terjadi jika hanya menggantungkan diri pada satu
komoditi andalan
Politik Proteksi dalam kebijakan perdagangan internasional dapat dilakukan melalui kebijakan
sebagai berikut:
a. Tarif dan Bea Masuk
Tarif adalah sebuah pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum area).
Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk.
Dengan penerapan bea masuk yang besar atas barang-barang dari luar negeri, memiliki tujuan untuk
memproteksi industri dalam negeri sehingga diperoleh pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan
tarif adalah penetapan pajak impor dengan prosentase tertentu dari harga barang yang diimpor. Akibat
dan pengenaan tarif dan bea masuk barang impor adalah : Harga barang impor naik, Sehingga
35
produksi dalam negeri menjadi lebih bisa bersaing (karena lebih murah), Kemudian karena produksi
dalam negeri mampu menyaingi barang impor maka diharap impor barang menjadi turun.
Secara grafik Akibar dari kebijakan pengenaan tarif dan bea masuk akan tampak sepertigambar
dibawah ini.
Kebijakan Tarif dan Bea Masuk
Ada tiga macam penentuan Tarif dan bea masuk, yaitu :
1. Bea ekspor (export duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan kepada barang
yang diangkut menuju negara lain (diluar costum area)
2. Bea impor (import duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan kepada barang-
barang yang masuk dalam suatu negara (tom area)
3. Bea transito (transit duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan kepada barang-
barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut ke
negara lain.
b. Subsidi
Subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk membantu mengurangi sebagian biaya produksi per
unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri bisa memasarkan barangnya
36
lebih murah dan dapat bersaing dengan barang impor. Subsidi yang diberikan dapat berupa tenaga
ahli, mesin-mesin, peralatan, fasilitas kredit, keringanan pajak, dll.
Kebijakan Subsidi
Kebijakan subsidi biasanya juga diberikan untuk menurunkan biaya produksi barang yang menjadi
komoditas ekspor, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan dapat bersaing di
pasar internasional. Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena
eksportir dapat memasarkan produknya dengan harga yang lebih rendah. Harga jual dapat diturunkan
sebesar subsidi tadi. Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan dapat
menjurus kea rah perang subsidi. Hal ini karena semua negara ingin mendorong ekspornya dengan
cara memberikan subsidi.
c. Dumping
Dumping merupakan kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga, yakni produsen
menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah dari dalam negeri atau bahkan di bawah
biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan
negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang
mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong
pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih
tinggi), atau sering disebut counterveiling duties hal tersebut dilakukan untuk melindungi industri
yang sejenis di negara pengimpor.
37
Kebijakan dumping sendiri biasanya hanya berlaku sementara,harga produk akan dinaikkan
sesuai dengan harga pasar setelah berhasil merebut dan menguasai pasar internasional. Biasanya
kebijakan dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri. Setelah
persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian
sewaktu melakukan kebijakan dumping. Namun, pelaksanaan politik dumping dalam praktik
perdagangan internasional dianggap sebagaitindakan yang tidak terpuji (unfair trade) karena dapat
merugikan negara lain.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:
 Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli
barang dari luar negeri.
 Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dibanding luar negeri, sehingga kurva
permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
Kebijakan Dumping
38
Keterangan:
Seperti diketahui bahwa laba maksimum diperoleh ketika kurva MC sama dengan kurva MR. MC
sama dengan MR di pasar dalam negeri yang dicapai pada kuantitas produksi OQ1, dan pasar luar
negeri dicapai pada kuantitas produksi OQ2. Oleh karena kurva permintaan di kedua pasar
mempunyai kecuraman yang berbeda, di mana harga pasar dalam negeri adalah OP2 sementara harga
di pasar luar negeri setinggi OP1,sehingga permintaan di pasar dalam negeri relatif lebih inelastis
dibandingkan dengan pasar di luar negeri, karena kurvanya lebih curam.
d. Kuota atau Pembatasan Impor
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar negeri.
Akibat dari kebijakan kuota dan pembatasan impor biasanya akan terjadi : Jumlah barang di pasar
turun, Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, dan Impor barang turun. Secara grafik
kebijakan kuota / pembatasan impor akan tampak sepertigambar dibawah ini.
Kebijakan Kuota atau Pembatasan Impor
39
Tujuan diberlakukannya kebijakan kuota impor atau pembatasan impor di antaranya adalah:
1. Untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai
stabilitas harga di dalam negeri.
2. Untuk menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang
cukup.
3. Melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk luar negeri.
e. Pelarangan Impor
Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk asing ke dalam pasar domestik.
Kebijakan ini biasanya dilakukan karena alasan politik dan ekonomi. untuk alasan ekonomi
pelarangan impor biasanya bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan meningkatkan
produksi dalam negeri.
Dampak pelaksanaan kebijakan larangan impor:
1. Menghindari/mengurai defisit neraca pembayaran
2. Melindungi perusahan dalam negri dari kebangkrutan
Secara grafik kebijakan pelarangan impor akan tampak seperti gambar dibawah ini.
40
Kebijakan Pelarangan Impor
2. Politik Autarki
Politik autarki merupakan kebijakan perdagangan internasional dengan tujuan untuk menghindarkan
diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh ekonomi, militer mapun politik. sehingga
kebijakan ini berlawanan dengan prinsip perdagangan internasional yang mendorong adanya
perdagangan bebas. Contohnya adalah seorang importir harus membeli uang dollar terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pembayaran, kemudian membayarkannya kepada eksportir di Amerika.
Baca Juga : Pengertian, Manfaat dan Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
3. Politik Dagang Bebas
Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan perdagangan bebas antar
negara. Alasan diberlakukannya kebijkan perdagangan bebas ini adalah bahwa perdagangan bebas
dapat mendorong setiap Negara melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang, sehingga barang
suatu negara memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Negara lain.
41
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkanuraian pembahasandiatas maka dapatdisimpulkan bahwa dengan adanya perdagangan
internasional suatu Negara dapat memenuhi kebutuhan akan produk-produk yang tidak diproduksi
dalam negeri dan dapat mengefesiensi biaya produksi dalam negeri.
Selain itu dengan adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat memperluas pasar atau
menambah pasar dan memungkin untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara
manajemen yang modern. Dengan adanya perdagangan internasional maka pendapatan negara dari
kegiatan ekspor dapat menghasilkan keuntungan bagi negara yang lebih tinggi.
B. Saran
Di tinjau dari seluruh pembahasan mengenai makalah berjudul perdagangan internasional, maka
kami dapat menyimpulkan berapa saranmengenai hal tersebut. Ekonomi internasional hendaknya dapat
menamabah penghasilan yang lebih bagi negara dan negara tersebut harus mampu pula dalam
mengelola hasil pajak dari kegiatan ekspor tersebut.
42
Daftar Pustaka
Sukirno, Sudono. 2011. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta:Rajawali Pers Citra
Niaga Buku Perguruan tinggi
Supriyanto. 2007. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: CV Haka MJ
Wikipedia Indonesia
Yulianto. Sarno. Ekonomi SMU1. Surakarta:Widya Duta
Afin, Rifai & Nur Alfillail Oktarani. 2008. Perdagangan Internasional, Investasi Asing,dan Efisiensi
Perekonomian Negara-negara ASEAN. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan
Boediono. 2000. Synopsispengantarilmu ekonomi No.3 Ekonomi Internasional Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE-UGM
Dachliani, Diesy. 2006. Permintaan ImporGula Indonesia Tahun 1980-2003.
Tesis pascasarjana,Universitas Diponegoro.
Hady,Hamdy. 2001. Teori Kebijakan Perdagangan Ekonomi Internasional. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Lindert, Peter H. 2003. Voice And Growth. Journal Of Economic History,6(2),pp: 315
Mankiw, Gregory N. 2003. Makroekonomi, Edisi Keenam. Jakarta:Erlangga.
Simorangkir, O. P. 1985. Kamus Perbankan.Jakarta:Bina Aksara.
Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional.Munandar dan Sumiharti [penerjemah]. Jakarta:Erlangga.
Sukirno. 2011. Makroekokonomi: TeoriPengantar. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Tambunan, Tulus. 2001. Perdagangan Internasional dan Neraca pembayaran Cetakan 1. Jakarta
Pustaka:LP-FEUI.

More Related Content

What's hot

Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2
Paarief Udin
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
NiaKusnia
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
ajengpuspi
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalprayudawibowo
 
Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1
Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1
Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1
Nani_Suhartini
 
perdagangan internasional
perdagangan internasionalperdagangan internasional
perdagangan internasional
ajengkartikasari
 
Makalah ekonomi moneter
Makalah ekonomi moneterMakalah ekonomi moneter
Makalah ekonomi moneter
hermidamisyaf
 
Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7
universitas bina bangsa banten
 
Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)
ine srinurjanah
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
panamjayait
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
intanratnasari6
 
Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)
ine srinurjanah
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Miftah Iqtishoduna
 
Uang Dalam Perspektif Ekonomi Syariah
Uang Dalam Perspektif Ekonomi SyariahUang Dalam Perspektif Ekonomi Syariah
Uang Dalam Perspektif Ekonomi Syariah
Asikin Aja
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
KSEI Iqtishoduna Pekalongan
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Muhammad Idris
 
Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasional
Resume tugas ke 1 per 2   7 ekonomi internasionalResume tugas ke 1 per 2   7 ekonomi internasional
Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasional
ekakurnia16
 
Artikel perdagangan internasional
Artikel perdagangan internasionalArtikel perdagangan internasional
Artikel perdagangan internasional
adhisti juniarta
 
Bab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasionalBab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasional
Zuyyina Afwa
 
Permintaan dan Penawaran Uang (kls 11)
Permintaan dan Penawaran Uang (kls 11)Permintaan dan Penawaran Uang (kls 11)
Permintaan dan Penawaran Uang (kls 11)
Sarah Sampepadang
 

What's hot (20)

Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1
Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1
Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1
 
perdagangan internasional
perdagangan internasionalperdagangan internasional
perdagangan internasional
 
Makalah ekonomi moneter
Makalah ekonomi moneterMakalah ekonomi moneter
Makalah ekonomi moneter
 
Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7
 
Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
 
Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
 
Uang Dalam Perspektif Ekonomi Syariah
Uang Dalam Perspektif Ekonomi SyariahUang Dalam Perspektif Ekonomi Syariah
Uang Dalam Perspektif Ekonomi Syariah
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
 
Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasional
Resume tugas ke 1 per 2   7 ekonomi internasionalResume tugas ke 1 per 2   7 ekonomi internasional
Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasional
 
Artikel perdagangan internasional
Artikel perdagangan internasionalArtikel perdagangan internasional
Artikel perdagangan internasional
 
Bab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasionalBab perdagangan internasional
Bab perdagangan internasional
 
Permintaan dan Penawaran Uang (kls 11)
Permintaan dan Penawaran Uang (kls 11)Permintaan dan Penawaran Uang (kls 11)
Permintaan dan Penawaran Uang (kls 11)
 

Similar to Makalah ekonomi internasional tugas 1

Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptxBab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
TitinTrimintarsih
 
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Paarief Udin
 
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Paarief Udin
 
Makalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasionalMakalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasional
SumandikaAdhy
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
mellameilawati
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume uts
PutriUniba
 
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
yuliayupr
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
herlina lina
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
NurmalaSari52
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
herlina lina
 
Modul perdagangan internasional
Modul perdagangan internasionalModul perdagangan internasional
Modul perdagangan internasional
Kasmadi Rais
 
Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1
Wahyu Putri
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
OKCTA
 
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL-2.ppt
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL-2.pptPERDAGANGAN-INTERNASIONAL-2.ppt
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL-2.ppt
TheresiaPardede3
 
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
AnissaNurSafitri
 
1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)
1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)
1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)
Nur Alinda
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamila
mielasieuzzumaki
 
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbkanalisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
refinagitaa
 
Resume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalResume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasional
Anisa Emas
 
Hbl minggu 14, hefti juliza, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, univ...
Hbl minggu 14, hefti juliza, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, univ...Hbl minggu 14, hefti juliza, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, univ...
Hbl minggu 14, hefti juliza, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, univ...
Hefti Juliza
 

Similar to Makalah ekonomi internasional tugas 1 (20)

Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptxBab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
 
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2
 
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2
 
Makalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasionalMakalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasional
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume uts
 
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
 
Modul perdagangan internasional
Modul perdagangan internasionalModul perdagangan internasional
Modul perdagangan internasional
 
Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
 
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL-2.ppt
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL-2.pptPERDAGANGAN-INTERNASIONAL-2.ppt
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL-2.ppt
 
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
 
1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)
1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)
1. Nur Alinda, Teori perdagangan international (Bisnis Internasional)
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamila
 
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbkanalisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
 
Resume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalResume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasional
 
Hbl minggu 14, hefti juliza, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, univ...
Hbl minggu 14, hefti juliza, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, univ...Hbl minggu 14, hefti juliza, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, univ...
Hbl minggu 14, hefti juliza, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, univ...
 

Recently uploaded

Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
MrBready
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 

Recently uploaded (13)

Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 

Makalah ekonomi internasional tugas 1

  • 1. 1 RESUME EKONOMI INTERNASIONAL TUGAS 1 NAMA : AGUNG MAULANA NIM : 11150354 KELAS : 6L – MKP
  • 2. 2 BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri, sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif, dari segi itulah saya mengambil tema tentang pengaruh perdagangaan internasional terhadap perekonomian dalam negri. Kita selaku Negara sedang berkembang sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan Negara di bandingkan lingkungan hidup maka dari pada itu perdagangan internasional di bidang misalkan ekspor impor sangat mempengaruhi perekonomian dalam negri kita ini. Mengapa demikian karena kita ketahui pajak atau bea cukai dalam melakukan kegiatan transaksi ekspor impor sangat besar dibandingkan pendapatan Negara lainya hal tersebut sangat menunjang kesejahteran dalam negeri. B.Rumusan Masalah 1) Apa definisi, ruang lingkup, dan tujuan dari ekonomi internasional? 2) Apa pengaruh ekonomi internasional terhadap keseimbangan ekonomi? 3) Apa definisi, manfaat, faktor-faktor, dan hambatan dalam dari Perdagangan Internasional?
  • 3. 3 C.Identifikasi Masalah sesuai dengan judul makalah Ekonomi Internasional terkait dengan perumusan masalah perdagangan internasional terdapat beberapa poin identifikasi masalah seperti adanya faktor-faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional dan beberapa hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan perdagangan internasional. D. Maksud Dan Tujuan Maksud: · Untuk memberikan informasi pengetahuan mengenai perdagangan internasional dari mulai definisi, teori-teori perdagangan internasional sampai kepada hambatan-hambatan yang timbul dalam perdagangan intenasional yang berguna untuk pemahaman dalam proses pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi. Tujuan: · Mampu mengetahui tentang Perdagangan Internasional · Mampu memberikan wawasan yang lebih luas tentang teori-teori dalam perdagangan internasional BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Perdagangan Dengan Negara Lain Perdagangan dengan negara lain merupakan proses tukar menukar barang atau jasa antara negara yang satu dengan negara yang lain. Perdagangan antar negara sangat dibutuhkan baik oleh negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang karena hal itu akan dapat mempercepat proses pembangunannya. Pada intinya perdagangan antar negara meliputi dua hal, yaitu ekspor dan impor. Ekspor adalah semua kegiatan memasarkan barang dan jasa dalam negeri ke luar negeri, contohnya Indonesia mengekspor dua jenis komoditas yaitu migas (minyak bumi dan gas alam) dan nonmigas (pertanian, kerajinan, industri, dan lain-lain). Impor adalah kegiatan mendatangkan atau memasukan barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Contohnya secara umum barang-barang impor dapat diklasifikasi menjadi tiga golongan, diantaranya: 1) Barang konsumsi seperti pakaian, elektronik, makanan, dan lai-lain. 2) Bahan baku dan bahan penolong seperti kapas, benang, dan lain-lain. 3) Barang modal seperti mesin-mesin, kereta api, kapal laut, dan lain-lain. B. Teori-Teori Perdagangan Internasional Pada dasarnyateori yang menerangkan tentang timbulnya perdagangan internasional, yaitu: 1.Teori klasik · Merkantilis
  • 4. 4 Para penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor. Surplus ekspor yang dihasilkan selanjutnya akan dibentuk dalam aliran emaslantakan, ataulogam-logam mulia, khususnya emas dan perak. Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki oleh suatu negara maka semakin kaya dan kuatlah negara tersebut. Dengan demikian, pemerintah harus menggunakan seluruh kekuatannya untuk mendorong ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor (khususnya impor barang-barang mewah). Namun, oleh karena setiap negara tidak secara simultan dapat menghasilkan surplus ekspor, juga karena jumlah emas dan perak adalah tetap pada satu saat tertentu, maka sebuah Negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengorbankan negara lain. Keinginan para merkantilis untuk mengakumulasi logam mulia ini sebetulnya cukup rasional, jika mengingat bahwa tujuan utama kaum merkantilis adalah untuk memperoleh sebanyak mungkin kekuasaan dan kekuatan negara. Dengan memiliki banyak emas dan kekuasaan maka akan dapat mempertahankan angkatan bersenjata yang lebih besar dan lebih baik sehingga dapat melakukan konsolidasi kekuatan di negaranya; peningkatan angkatan bersenjata dan angkatan laut juga memungkinkan sebuah negara untuk menaklukkan lebih banyak koloni. Selain itu, semakin banyak emas berarti semakin banyak uang dalam sirkulasi dan semakin besar aktivitas bisnis.Selanjutnya, dengan mendorong ekspor dan mengurangi impor, pemerintah akandapat mendorong output dan kesempatan kerja nasional. · Model Adam Smith Pada teoriini lebih memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaandi berbagainegara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional. Model Ricardian Memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara. Model Heckscher-Ohlin Teori ini dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
  • 5. 5 Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktorpendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengeksporbarang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. 2. Teori Modern Tokoh yang mengemukakan mengenai teori ini adalah John Stuart Mill dan David Ricardoyang menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang memiliki comparative disadvantage (mengekspor suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar). Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. C. Neraca Pembayaran Internasional Neraca pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagaisuatu ikhtisar atau catatan sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari suatu Negara dengan Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun. Neraca pembayaran memiliki dua sisi yaitu: 1) Sisi debit yaitu sisi yang mencatat transaksi yang dapat menimbulkan kewajiban suatu negara untuk membayar kepada negara lain. Sisi debit biasa diberi tanda (-) yang berartinegara mengeluarkan uang. 2) Sisi kredit yaitu sisi yang mencatat transaksi yang dapat menimbulkan suatu negara untuk menerima uang dari negara lain. Sisi kredit biasa diberi tanda (+) yang berarti negara menerima uang. Adapun informasi penting yang bisa didapat dengan adanya neraca pembayaran antara lain: a) Besarnya hak milik suatu negara yang berpindah ke negara lain. b) Besarnya pendapatan yang diperoleh suatu negara lewat perdagangan internasional. c) Mengetahui keadaan harta (kekayaan) serta kewajiban (utang) suatu negara. d) Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap harta, utang atau kewajiban suatu negara. Komponen – komponen neraca pembayaran Neraca pembayaranpada intinya terdiri dari empat komponen utama yang saling berhubungan. Adapun komponen – komponen tersebut antara lain: 1) Neraca Perdagangan/ Barang (Balance of trade) Neraca pembayaran/neraca barang merupakan neraca yang didalamnya memuat semua transaksi yang menyangkut ekspor dan impor barang. 2) Neraca jasa
  • 6. 6 Neraca jasa meliputi transaksi yang menyangkut ekspor dan impor jasa. Transaksiyang meliputi barang dan jasa di katagorikan sebagai transaksi sedang berjalan (Current account). 3) Neraca modal (Capital account) Neraca modal mencatat semuah transaksi modal baik jangka pendek maupun jangka panjang. 4) Neraca lalu lintas moneter (monetery account) Neraca lalu lintas moneter merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat adanya transaksi lain. D. Sistem Pembayaran Internasional a) Cash Payment Pembayaran secara cash, biasanya dilakukan oleh eksportir yang belum kenal dengan importir atau kurang percaya akan bonafiditas importir. Cash payment dilaksanakan melalui: 1. Wesel bank atas unjuk, yaitu surat perintah yang yang dibuat oleh bank domestik yang ditunjukan kepada bank korespondennya di negara lain untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pembawa wesel. 2. Telegraphic transfer, yaitu perintah pembayaran yang dikirim melalui telegram atau telex dari bank dalam negeri ke bank korespondennya diluar negeri. Pembayaran ini dilakukan secara tunai baik secara keseluruhan (full payment) atau sebagian (partial payment) karena beberapa alasan tertentu : 1. Permintaan atas produk melebihi penawaran produk. 2. Penjual dan pembeli belum saling mengenal dan kurang saling percaya. 3. Dalam situasi darurat, misalnya peperangan. 4. Mata uang negara importir termasuk mata uang lemah (soft currency) yang berisiko tinggi. b) Open Account · Kebalikan dari sistem cash in advance, pembayaran dengan sistem ini justru dilakukan kemudian setelah produk dikirim dan laku terjual atau setelah jangka waktu tertentu karena pembeli dan penjual sudah saling kenal dan percaya sepenuhnya atau dilakukan antara suatu perusahaan dengan afiliasinya atau intra perusahaan multinasional (MNC). · Dengan sistem pembayaran ini, penjual hanya mengirimkan faktur kepada pembeli untuk dibayar setelah jangka waktu tertentu atau sesuaikesepakatan. Dengan sistem ini penjual mempunyai risiko yg tinggi atas kegagalan pembayaran (default) dari pembeli.
  • 7. 7 c) Private Competition Adalah suatu metoda pembayaraninternasional yang dilakukan antara pembeli danpenjual dengan jalan melakukan kompensasi penuh atau sebagian utang piutang baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui pihak ketiga) sehingga mengurangi atau meniadakan transfer valas ke luar negeri d) Letter Of Credit (L/C) Letter of credit yaitu cara pembayaran yang diterima eksportir setelah pengapalan barang kepada bank devisannya tanpa menunggu berita dari luar negeri. Macam-macam L/C antara lain: ü Marchant’sL/C,yaitu importr memasukan barang terlebih dahulu sebagian dibayar cash,sisanya dibayar kemudian. ü Indusrial L/C, yaitu importir harus mencantumkan nomor TIN, sistem ini digunakan untuk melindungi industri dalam negeri. ü Red clause L/C, yaitu dalam L/C harus mencantumkan instruksi kepada penasehat bank untuk melaksankan pembayaran sebagian dari L/C kepada eksportir sebelum mengapalkan barangnya. ü Usance L/C, yaitu bila jatuh tempo pembayarannya ditunda melewati jangka waktu tertentu. Pada saatini lebih dari 50% pembayaraninternasional menggunakan L/C karena metode ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain sbb : 1. Adanya jaminan pembayaran bagi eksportir/penjual 2. Adanya jaminan penerimaan barang bagi importir melalui perbankan yang akan menyerahkan pembayaran sesuai dengan syarat- syarat yang ditetapkan dalam L/C. 3. Adanya fasilitas kredit eksportir atau importir melalui perbankan. 4. Adanya fasilitas hedging. e) Conmnercial Bill of Exchange Conmnercial Bill of Exchange sering disebut wesel (draff) atau trade bills adalah surat yang ditulis pleh eksportir yang berisi perintah kepada importir untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu pada masa mendatang. Jenis weselada dua macam, yaitu: 1) Clean draff, yakni weselyang tidak disertai jaminan barang 5) Documentary draff, yakni weselyang disertai jaminan dokumen pengiriman serta asuransi barang. f ) Cek (Chequen) Pembayaran ini dilakukan dengan cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank yang ditunjuk di negara eksportir.
  • 8. 8 g ) Emas Pembayaran dengan emas sama dengan pembayaran dengan menggunakan barang biasa. E. Pasar Valuta Asing Merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainya(pasangan mata uang atau fair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24jam secara berkesinambungan. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Valuta Asing 1).Kebijakan pemerintah Kebijakan pemerintah yang dengan sengaja menurunkan nilai rupiah relatif terhadap faluta asing disebut defaluasi. Sebaliknya,jika pemerintah sengaja menaikan nilai rupiah relatif terhadap fatula asing tersebutefaluasi. 2).Mekanisme pasar Gaya tarik antara permintaan dan penawaran suatu mata uang dapat mengakibatkan mata uang tersebut menguat atau melemah. 3).Sistem kurs yang dipakai Sistem kurs tetap berati nilai rupiah kadang akan berubah apa bila pemerintah tidak mengubah ketetapan,tetapikarena indonesia menggunakan kurs mengembang maka nilai rupiah sering mengalami perubahan. 4.)Jumlah uang yang beredar Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka nilai uang turun,dan jika jumlah uang yang beredar sedikit maka nilai uang naik. F. Kebijakan Perdagangan Internasional · Kebijakan Perdagangan Bebas Kebijakan ini menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan apapun dari pemerintah, baik hambatan tariff maupun hambatan kuota.
  • 9. 9 · Kebijakanproteksionis Kebijakan Proteksionis adalah kebijakan dalam perdagangan internasional dengan cara memberlakukan hambatan atau rintangan dalam perdagangan internasional dengan tujuan utama untuk melindungi industri dalam negeri. Ada beberapa alasan diberlakukannya proteksi dalam perdagangan internasional antara lain: a. Melindungi industri dalam negeri yang masih baru (The Infant Industry Argssment) b. Melindungi tenaga kerja dalam negeri c. Melindungi industri-industri yang penting untuk pertahanan nasional d. Mengurangi devisit neraca pembayaran nasional e. Untuk mencegah over spesialization BAB III PEMBAHASAN A. Ekonomi Internasional Ekomi internasional adalah sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi baik itu swasta maupun pemerintah dan kerjasama ekonomi antar negara. Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka ekonomi internasional menghadapi permasalahan pokok yang dihadapi dalam ekonomi internasional sama dengan ilmu ekonomi yaitu masalah kelangkaan produk, dan masalah pilihan produk, yang diartikan produk adalah barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh ekonomi. Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang dan jasa muncul karena adanya permintaan dan penawaran akan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas. Permasalahn ekonomi tersebut bersifat internasional karena adanya permintaan dan penawaran yang berasaldari dalam negri maupun dari luar negri. Pentingnya studi ekonomi internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu: Ø Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transferteknologi. Ø Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan multi nasional. Ø Persaingan antar negara semakin ketat dalam meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal. B. Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
  • 10. 10 Dalam ekonomi internasional terdapat ruang lingkup yang dikelompokkan menjadi beberpa hal diantaranya: 1. Teori & kebijaksanaan dalam perdagangan nasional. 2. Teori & kebijaksanaan dalam bidang keuangan dan moneter internasional. 3. Pembentukan organisasi & kerja sama ekonomi internasional. 4. Perusahaan - perusahaan multi nasional. C. Tujuan ekonomi internasional Tujuan dari ekonomi internasional yaitu sebagai usaha untuk mencapai taraf kemakmuran setinggi - tingginya untuk umat manusia. Tujuan itu diharapkan dapat tercapaidengan cara melakukan kegiatan - kegiatan perdagangan, pengangkutan, investasi, perkreditan, diplosiasi, perasuransian, dan lain sebagainya. Nah,itulah beberapa poin penting yang dapat kami rangkum untuk menjelaskan kepada anda mengenai ekonomi internasional yang memang saat ini sama - sama kita merasakan dampak dari hasil penerapan ilmu ekonomi internasional tersebut dalam rangka menghadapi pasar global. D. Pengaruh Ekonomi International Terhadap Keseimbangan Ekonomi 1. Pengaruh Ekonomi International Terhadap Keseimbangan Ekonomi Denganadanya perdagangan antardua ataulebih Negara,tentunya berpengaruh terhadapperekonomian internasional dan Negara-negara yang terlibat secara langsung. Hal ini terlihat dari keseimbangan ekonomi yang menjadi dinamis sebagai pengaruh bias keluar masuknya jaringan internasional dalam domestik Negara. Dapat berdampak baik apabila persaingan di pasar internasional mampu membawa Negara tersebut berpartisipasi sebagai pelaku yang tangguh dalam perdagangan internasional dengan menyediakan kebutuhan yang mampu bersaing dalam segala aspek. Namun sebaliknya, jika hanya membawa Negara yang terlibat menjadi bersifat kuonsumtif tanpa diiringi peningkatan perekonomian dan pendapatan per kapita masyarakat Negara tersebut, cepat atau lambat akan terjadi keruntuhan ekonomi yang dimulai dari jatuhnya nilai mata uang Negara tersebut. 1.1. Pengaruh aspek internasional terhadap keseimbangan supply & demand
  • 11. 11 Jika pada dasarnya, suatu Negara sepertiIndonesia mampu memproduksi dan menyediakan kebutuhan yang memang dibutuhkan dan secara tetap bersaing dalam perdagangan internasional, maka dapat terlihat dalam keseimbangan supply & demand di indonesia. Jika permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin tinggi maka titik keseimbangan supply dan demand akan semakin bergeserke tingkat yang lebih tinggi dan kemampuan aspek produksi akan meningkat seiring berjalannya perubahan tingkat permintaan akan kebutuhan tersebut. Begitu juga sebaliknya, apabila permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin rendah, maka titik keseimbangan akan semaki bergeser ke tingkat yang rendah dan berpengaruh buruk pada aspek supply & demand Negara. Kualitas, tingkat produksi, dan segala aspek dalam penyediaan kebutuhan tersebut menentukan aka dibawa ke dalam keadaan seperti apa supply & demand suatu Negara. 1.2. Pengaruh aspek internasional terhadap Pendapatan Nasional Seperti yang dibahas dalam sub pokok bahasan diatas, segala aspek internasional khususnya dalam kemampuan persaingan perdagangan internasional akan berpengaruh ke dalam supply & demand. Hal ini juga tentunya berdampak pada tingkat Pendapatan Nasional dimana kesuksesan dalam perdagangan internasional akan memberikan pengaruh terhadap Pendapatan Nasional baik itu buruk maupun baik. Peningkatan Pendapatan Nasionalakan membantu pembangunan dan kemajuan Negara dan taraf hidup masyarakat. Pendapatan per kapita pun meningkat dan kesejahteraan bukan lagi hal yang sulit dirasakan. Juga sebaliknya, penurunan tingkat Pendapatan Nasional akan membawa negara menjadi ketergantungan terhadap negara lain dan akan melemahkan perekonomian suatu negara. 1.3. Pengaruh Aspek internasional terhadap aspek mikro perusahaan Suatu perusahaan memegang peranan penting sebagai pelaku dalam perdagangan internasional. Hal ini tentunya membawa pengaruh terhadap perusahaan itu sendiri dikarenakan kualitas dan kuantitas kebutuhan yang diperdagangkan di pasar internasional tergantung pada perusahaan itu sendiri. Tingkat produksi, kualitas & kuantitas sumber daya, kemampuan bersaing, dan keadaan perekonomian serta segala aspek yang telah kita bahas diatas bisa menentukan semua hal yang berpengaruh pada aspek mikro perusahaan. Perdagangan internasional juga bias membawa suatu perusahaan yang berkecimpung di dalam suatu Negara menjadi perusahaan multinasional yang memiliki jaringan perdagangan yang lebih luas karena adanya akses ke pasar luar Negara tempat dimana perusahaan itu berada. Campur tangan pemerintah dan segala bentuk kebijakan perdagangan yang datang dari dalam atau luar negeri juga mampu membuka bahkan menutup kemampuan perusahaan dalam berperan serta di perdagangan internasional.
  • 12. 12 E. Definisi Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu denganpemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. F. Manfaat Perdagangan Internasional Bagi Suatu Negara Menurut Sadono Sukirnodalam buku Ekonomi Makro, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut. Ø Menjalin Persahabatan Antar Negara Ø Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut adalah Kondisi geografi,iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri. Ø Memperoleh Keuntungan Dari Spesialisasi Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Ø Memperluas pasar dan menambah keuntungan Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnyaharga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
  • 13. 13 Ø Transfer teknologi modern Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-caramanajemen yang lebih modern. G. Faktor-faktor yang Mendorong Suatu Negara Melakukan Perdagangan Internasional Di bawah ini merupakan beberapa faktor yang mendorong suatu negara untuk melakukan Perdagangan Internasional, diantaranya adalah sebagai berikut: Ø Faktor alam/ potensialam. Ø Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri. Ø Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara. Ø Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan danteknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi. Ø Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut. Ø Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi. Ø Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. Ø Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain. Ø Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri. H. Hambatan Dalam Perdagangan Internasional Dalam Perdagangan Internasional terkadang tidak berjalan sesuai dengan rencana, adanya hambatan-hambatan yang sering muncul di dalam perdagangan internasional membuat semua tujuan yang telah dicanangkan dapat berubah dan bahkan tujuan tersebut tidak dapat tercapai. Hambatan- hambatan dalam perdagangan internasional tersebut terbagi dalam dua faktor, yaitu faktor Eksternal dan faktor Internal. A. Faktor Eksternal: 1.Kepercayaan antara eksportir dan importir Kepercayaan adalah salah satu faktor eksternal yang penting untuk menjamin terlaksananya transaksi antara eksportir dan importir. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling
  • 14. 14 mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang. Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum barang dikirim atau sebaliknya apakah eksportir mengirimkan barang terlebih dahulu kepada importir sebelum melakukan pembayaran. Oleh karena itu, sebelum kontrak jual beli diadakan masing-masing pihak harus sudah mengetahui kredibilitas masing-masing. Beberapa cara yang lazim dilakukan untuk mencari kontrak dagang antara lain : a. memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat dan jenis usaha b. mencari dan mengunjungi perusahaan di negeri lain c. meminta bantuan bank di dalam negeri untuk menghubungkan nasbah kedua bank d. membaca publikasi dagang dalam dan luar negeri e. konsultasi dengan perusahaan dalam bidang yang sama f. melalui perwakilan perdaganga g. Iklan 2. Pemasaran Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ono adalah ke negara mana barng akan dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya bagi importir yang penting diketahui adalah dari mana barang-barang tertentu sebaiknya akan diimpor untuk memperoleh kondisi pembayaran yang lebih baik. Dalam hal penetapan harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya, eksportir perlu mengetahui apakah dapat bersaing dalam penjualannya di luar negri, dengan mengetahui informasi mengenai : a. ongkos atau biaya barang b. sifat dan tingkat persaingan c. luas dan sifat permintaan Sedangkan penentuan jenis-jenis barang didasarkan pada informasi mengenai : Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah daya saing, yang meliputi :
  • 15. 15 a. peraturan perdagangan negara setempat b. pembatasan mutu dan volume barang-barang tertentu c. kontinuitas produksi barang d. negara tujuan barang-barang ekspor Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah daya saing, yang meliputi : a. daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan b. daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir, padahal sesungguhnya menjadi masalah nacional c. saluran pemasaran tidak berkembang di luar negeri d. kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasara. 3. Sistem kuota dan kondisi hubungan perdagangan dengan negara lain Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau meningkatkan hubungan dagang dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi negara kedua pihak yang bersangkutan. Bilamana terdapat pembatasan seperti ketentuan kuota barang dan kuota negara, maka upaya meningkatkan transaksi yang saling menguntungkan tidak sepenuhnya dapat terlaksana. Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara adalah dengan meningkatkan hubungan antar negara baik yang bersifat bilateral, multilateral, regional maupun internasional, guna menciptakan suatu turan dalam hal pembatasan barang (kuota) bagi transaksi perdaganga. Hal ini membuktikan bahwa pembatasan terhadap barang-barang yang masuk ke suatu negara serta hubungan antara negara tempat terjadinya perdagangan menjadi faktor penentu kelancaran proses ekspor impor. 4. keterkaitan dalam keanggotaan organisasi internasional Keikutsertaan suatu negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk mengatur stabilitas harga barang ekspor di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaat yang diperoleh dari keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya tak jarang merupakan penghambat untuk dapat melakukan tindakan tertentu bagi peningkatan transaksi komoditi yang bersangkutan, seperti contoh ICO dengan kuota kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing yang sering dihadapi anggota-anggota OPEC. 5. kurangnya pemahaman akan tersedianya kemudahan-kemudahan internasional Kemudahan-kemudahan internasional sepertiASEAN PreferentialTrading Arrangement yang menyediakan kemudahan trarif sangat berguna bagi pengembangan perdagangan antara negara ASEAN.Kemudahan tarif yang disediakan bersifat timbal balik dan pemanfaatannya dilakukan dengan menerbitkan Formulir C oleh negara asalbarang. Juga adanya tax treaty antar negara-negara tersebut.
  • 16. 16 B.FAKTOR INTERNAL 1. Ekspor Impor Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor untuk memenuhi persyaratan berusaha adakalanya tidak mendapat perhatian sungguh-sungguh. Persiapan teknis yang seharusnya telah dilakukan diabaikan karena diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni mendapatkan keuntungan yang cepat dan nyata. Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan yang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain : Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor berupa : a. status badan hukum perusahaan b.adanya izin usaha (SIUP) seta izin ekspor maupun impor (APE,APES,API,APIS,APIT) c. kemampuan meyiapkan persyaratan-persyaratan antara lain seprti dokumen penghapalan, realisasi penghapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha termasuk itikad baik Dari sisi eksportir terkadang masalah yang timbul adalah kemampuang yang bersangkutan dalam menyiapkan dokumen-dokumen pengapalan serta itikad baik dan kejujuran untuk mengirimkan barangnya. Perusahaan ekspor impor haruslah menjaga reputasi perusahannya, disamping itu untuk menjamin kelangsungan izin usahanya maka kontinuitas aktivitas–aktivitas transaksinya harus dipertahankan dan ditingkatkan. 2. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negeri Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh sejauhmana pengetahuan atau pemahaman eksportir/importir menyangkut dasar-dasar transaksiekspor impor, tata cara pelaksanaan, pengisian dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar negri 3. Pembiayaan Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi oleh para pengusaha eksportir/importir kita. Biasanya masalah yang dihadapi antaralain ketercukupan akan dana,
  • 17. 17 fasilitas pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta bagaimana cara memperolehnya. Dalam hal ini para pengusaha harus mampu mengatur keuangannya secara bijak dan mempelajari serta memanfaatkan kemungkinan fasilitas-fasilitas pembiayaan untuk pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukanmenyangkut bagaimana para eksportir/importir membiayai transaksi perdagangan. 4. Kekurangsempurnaan dalam mempersiapkan barang Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi penyiapan barang dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi kelangsungan hubungan transaksi dengan rekannya di luar negri. Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut : a. Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan pengaturan pengangkutan, peraturan-peraturan pemerintad dan sebagainya. b. Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian c. Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi. d. Pengepakan yang tidak memenuhi syarat e. Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan. 5. Kebijaksanaan dalam pelaksanaan Ekspor Impor Kelancarantransaksiekspor impor sangat tergantung pada peraturan-peraturanyang mendasarinya. Peraturan-peraturan yang apabila sering berubah-ubah dapat membingungkan dan menimbulkan salah pengertian dan kekliruan, baik di pihak pengusaha di dalam negri maupun pengusaha d luar negri. Diperlukan penjelasan yang cukup tentang latar belakang perubahan-perubahan dan tujuannya, sehingga masing-masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan main dalam transaksi selanjutnya. A.Konsep TeoriPerdaganganInternasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang dilaksanakan antar negara yang berbeda serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta asing yang mempengaruhi neraca perdagangan negara yang bersangkutan (Simorangkir, 1985). Menurut Dachliani (2006) menyatakan bahwa perdagangan internasional merupakan suatu cerminan dari negara yang menganut sistem perekonomian terbuka. Pada zaman globalisasi ini hampir tidak ada negara yang menganut sistem ekonomi tertutup. Hal ini terjadi karena tentu saja setiap negara tidak bisa memenuhi keseluruhan kebutuhan masyarakatnya hanya dengan hasil produksi negeri sendiri. Masyarakat di suatu negara
  • 18. 18 perlu mengonsumsi barang-barang lainnya yang tidak bisa di produksi negeri sendiri sehingga perlu adanya pertukaran atau perdagangan antar negara. Menurut Salvatore (1997) Perdagangan antar negara dimana masing-masing negara mempunyai alat tukarnya sendiri mengharuskan adanya angka perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata uang lainnya, yang disebut kurs valuta asing atau kurs. Dalam sistem kurs mengambang, depresiasi atau apresiasi nilai mata uang akan mengakibatkan perubahan ke atas ekspor maupun impor. Jika kurs mengalami depresiasi, yaitu nilai mata uang dalam negeri menurun dan berartinilai mata uang asing bertambah tinggi kursnya (harganya) akan menyebabkan ekspor meningkat dan impor cenderung menurun. Jadi kurs valuta asing mempunyai hubungan yang searah dengan volume ekspor. Apabila nilai kurs dollar meningkat, maka volume ekspor juga akan meningkat (Sukirno, 2011). Ekspor merupakan variabel injeksi yang menambah besaran aliran pendapatan seperti halnya investasi, hal ini dikarenakan ekspor berasal dari produksi dalam negeri yang diperdagangkan di luar negeri. Berbeda dengan ekspor, variabel impor merupakan variabel bocoran yang mengurangi aliran pendapatan. Tambunan (2001) mendefinisikan perdagangan sebagaiproses tukar-menukar atas barang atau jasa yang didasarkan ataskehendak sukarela dari masing-masing pihak. Perdaganganinternasional dibagi menjadi dua jenis yakni perdagangan barang (fisik) dan perdagangan jasa (non fisik). Manfaat dari kegiatan perdagangan internasional antara lain :  Membantu menjelaskan arah komposisi perdagangan antar negara serta bagaimana efek terhadap struktur perekonomian suatu negara.  Dapat mewujudkan adanya keuntungan yang timbul dari perdagangan international tersebut atau gain fromtrade. Perdagangan disinidiartikan sebagaiproses tukar-menukar yang didasarkan kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing pihak harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi pertukaran tersebut dari sudut kepentingan masing-masing dan kemudian menentukan apakah bersedia melakukan pertukaran atau tidak. Pada dasarnya pertukaran atau perdagangan timbul karena salah satu kedua belah pihak melihat adanya manfaat atau keuntungan tambahan yang bisa diperoleh dari pertukaran tersebut (Boediono, 2000). Jadi perdaganganinternasional secara umum dapat didefinisikan sebagaisuatu kegiatan yang mencakup ekspor dan impor, baik berupa barang dan jasa yang dilakukan antar negara atas pertimbangan tertentu (keuntungan) dan dilakukan tanpa adanya tekanan dari pihak manapun juga. Berikut adalah beberapa teori yang berkaitan dengan adanya perdagangan internasional : Teori Merkantilisme Para penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor. Surplus ekspor yang dihasilkannya selanjutnya akan dibentuk dalam aliran emas lantakan, atau logam-logam
  • 19. 19 mulia, khususnya emas dan perak. Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki oleh suatu negara maka semakin kaya dan kuatlah negara tersebut. Dengan demikian, pemerintah harus menggunakan seluruh kekuatannya untuk mendorong ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor (khususnya impor barang-barang mewah). Namun, oleh karena setiap negara tidak secara simultan dapat menghasilkan surplus ekspor, juga karena jumlah emas dan perak adalah tetap pada satu saat tertentu, maka sebuah negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengorbankan negara lain. Keinginan para merkantilis untuk mengakumulasi logam mulia ini sebetulnya cukup rasional, jika mengingat bahwa tujuan utama kaum merkantilis adalah untuk memperoleh sebanyak mungkin kekuasaan dan kekuatan negara. Dengan memiliki banyak emas dan kekuasaan maka akan dapat mempertahankan angkatan bersenjata yang lebih besar dan lebih baik sehingga dapat melakukan konsolidasi kekuatan di negaranya; peningkatan angkatan bersenjata dan angkatan laut juga memungkinkan sebuah negara untuk menaklukkan lebih banyak koloni. Selain itu, semakin banyak emas berarti semakin banyak uang dalam sirkulasi dan semakin besar aktivitas bisnis. Selanjutnya, dengan mendorong ekspor dan mengurangi impor, pemerintah akan dapat mendorong output dan kesempatan kerja nasional. Status suatu negara di mata internasional dicerminkan dengan banyaknya jumlah emas yang dimiliki suatu negara (Hady, 2001). Teori Heckscher-Ohlin (H-O) Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebutmemiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah:  Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu negara.  Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity. Teori modern Heckescher-Ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama. Kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu. Analisis hipotesis H-O dikatakan berikut: 1. Harga ataubiaya produksi suatubarang akan ditentukan oleh jumlah atauproporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.
  • 20. 20 2. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilikinya. 3. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya. 4. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya. 5. Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing- masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akansama pula sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi. Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan mengenai perdagangan internasional yang belum mampu dijelaskan dalam teori keunggulan komparatif. Teori ini dianggap lebih modern karena menyatakan adanya perbedaan relatif faktor-faktor pemberian dan intensitas penggunaan faktor produksi sebagai penyebab terjadinya perdagangan internasional (Lindert, 2003). Teori Perluasan Pasar (Vent For Surplus) Menurut analisa Adam Smith yang dikenal dengan doktrin vent for surplus,perdagangan luar negeri suatu negara dapat menaikkan produki barang dan jasa yang sudah tidak dapat dijual di dalam negeri akan tetapi masih dapat dijual di luar negeri. Dengan penjualan barang di luar negeritersebut negara itu dapat mengimpor barang-barang luar negeri sehingga mampu memperbesar tingkat produksinya, dan juga menambah jumlah barang yang dikonsumsi oleh penduduk di negerinya. Perluasan pasar ini akan mendorong sektor produktif untuk menggunakan teknik produksi yang produktivitasnya lebih tinggi dikarenakan dengan adanya teknologi baru yang lebih baik daripada yang ada di dalam negeri. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo dalam bukunya yang berjudul “Principles of Political Economy and Taxation“ tahun 1817. Teori keunggulan komparatif adalah keunggulan yang diperoleh suatu negara (dari menjalankan spesialisasi) karena dapat menghasilkan produk dengan biaya relative yang lebih rendah dari pada negara lain. Menurut teori ini setiap negara akan cenderung untuk melakukan spesialisasi dan mengekspor barang-barang produksinya yang memiliki keunggulan komparatif. Menurut teori ini perdagangan masih tetap bisa dilakukan meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan mutlak sekalipun terhadap negara lain dan tetap memperoleh keuntungan. Teori Ricardo ini berdasarkan pada beberapa asumsi, yaitu (1) perdagangan internasional hanya terjadi antara dua negara, (2) barang-barang yang diperdagangkan hanya dua jenis, (3) perdagangan dilakukan
  • 21. 21 secara bebas,(4) tenaga kerja bebas bergerak dalam negeri, (5) biaya produksi dianggap tetap,(6) biaya transportasi tidak ada, (7) tidak ada perubahan teknologi. Hal serupa juga dikemukakan oleh Mankiw (2003) yang mengatakan bahwa keunggulan komparatif adalah perbandingan yang dilakukan antar produsen untuk suatu barang, yang didasarkan pada biaya oportunitas yang dikenakan kepada masing- masing produsen. Menurut Afin dan Nur (2008), Manfaat utama perdagangan internasional adalah meningkatkan kemakmuran, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada setiap negara untuk berspesialisasi dalam memproduksi barang dan jasa yang relatif efisien. Efisiensi relatif suatu negara dalam memproduksi produk tertentu dapat dijelaskan dari jumlah produk alternatif lain yang dapat diproduksi dengan input yang sama. Bila ditinjau dari pengertian ini, efisiensi relatif digambarkan sebagai keuntungan komparatif. Semua negara secara bersama-sama dapat memperoleh hasil dari eksploitasi keuntungan komparatifnya, juga dari skala produksi yang lebih besar dan pilihan produk yang lebih beragamyang semuanya dimungkinkan oleh adanya perdagangan internasional. Karena itu, keuntungan dari mengeksploitasi keuntungan komparatif hanyalah sebagian dari seluruh keuntungan perdagangan bebas. Saat ini perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat untuk bidang ekonomi saja melainkan bermanfaat pula di bidang lain seperti sosial, politik, dan pertahanan keamanan. Karena pentingnya perdagangan internasional, maka muncullah beragam teori perdagangan internasional yang dapat digunakan sebagaibahan panduan sebelum mengambil kebijakan di bidang perdagangan internasional. Berikut 4 Teori Perdagangan Internasional. 1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith Teori Perdagangan Internasional yang pertama adalah teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith, Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut. a. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi Dengan spesialisasi, sebuah negara dapat mengkhususkan pada produksi barang yang mempunyai keuntungan. Sebuah Negara akan mengimpor barang-barang yang seandainya diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila sebuah Negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang. b. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)
  • 22. 22 Denganadanya pembagian kerja dalam Menghasilkan Sejenis Barang,suatu negara dapatmemproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak. Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dalam banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk menciptakan barang-barang produksi. Sebuah negara akan mengekspor barang tertentu karena bisa menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah dibanding negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut mempunyai keuntungan mutlak dalam produksi barang. Jadi, keuntungan mutlak terjadi seandainya sebuah negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain. Contoh Teori Keunggulan Mutlak Darigambar di atas dapat diketahui, bahwa Vietnam lebih unggul untuk memproduksi beras dan Korea Selatan lebih unggul untuk produksi elektronik, sehingga negara Vietnam seharusnya berspesialisasi untuk produk beras dan negara Korea Selatan berspesialisasi untuk produk elektronik. Dengan demikian, jika kedua negara tersebut mengadakan perdagangan internasiona (ekspor dan impor), maka keduanya akan memperoleh keuntungan.
  • 23. 23 Besarnya keuntungan kedua negara dapat dihitung sebagai berikut: Keuntungan Vietnam Untuk negara Vietnam, Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 kg beras akan mendapatkan 1 unit elektronik, sedangkan Korea Selatan 1 kg beras akan mendapatkan 4 unit elektronik. Dengan demikian, jika Vietnam menukarkan berasdengan elektronik Korea Selatan akanmemperoleh keuntungan sebesar 3 unit elektronik, yang diperoleh dari (4 elektronik - 1 elektronik). Keuntungan Korea Selatan Untuk negara Korea Selatan Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 unit elektronik akan mendapatkan 0,25 beras, sedangkan di Vietnam 1 unit elektronik akan mendapatkan 1 kg beras. Dengan demikian, jika negara Korea Selatan mengadakan perdagangan internasional atau menukarkan elektroniknya dengan Vietnam, akan memperoleh keuntungan sebesar 0,75 kg beras,yang diperoleh dari (1 kg beras - 0,25 beras). 2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo Teori Perdagangan Internasional yang kedua adalah Teori Keunggulan Komparatif yang dikemumakan oleh David Ricardo, David Ricardo mengatakan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith memiliki kekurangan, di antaranya adalah sebagai berikut. a. Apakah negara tersebut juga dapat mengadakan perdagangan internasional? Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaanbiaya yang bisa dibandingkan) yang digunakan sebagai dasar dalam perdagangan internasional adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi sebuah barang. Jadi, motif melaksanakan perdagangan bukan sekadar mutlak lebih produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan sejenis barang, namun menurut David Ricardo sekalipun sebuah negara itu tertinggal dalam segala rupa, ia tetap dapat ikut serta dalam perdagangan internasional, apabila Negara tersebut menghasilkan barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga kerja) dibanding dengan lainnya.
  • 24. 24 b. Bagaimana bila suatu negara lebih produktifdalam memproduksi dua jenis barang dibanding dengan Negara lain? Sebagai gambaran awal, di satu pihak sebuah negara mempunyai faktor produksi tenaga kerja dan alam yang lebih unggul dibanding dengan negara lain, sehingga negara tersebut juga lebih unggul dan lebih produktif dalam menghasilkan barang daripada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain tertinggal dalam memproduksi barang. Dariuraian di atas dapat disimpulkan, bahwa jika kondisi suatu negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak dapat melakukan hubungan perdagangan / pertukaran internasional. Jadi, keuntungan komparatif terjadi seandainya sebuah negara lebih unggul terhadap kedua macam produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain. Contoh Teori Keunggulan Komparatif Dari gambar di atas dapat diketahui, bahwa negara Korea Selatan unggul terhadap kedua jenis produk, baik elektronik maupun beras, akan tetapi keunggulan tertingginya pada produksi elektronik.
  • 25. 25 Sebaliknya, negara Vietnam lemah terhadap kedua jenis produk, baik beras maupun elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya pada produksi beras. Jadi, sebaiknya negara Korea Selatan berspesialisasi pada produk elektronik dan negara Vietnam berspesialisasi pada produk beras. Jika kedua negara tersebut melakukan perdagangan, maka keduanya akan memperoleh keuntungan. Besarnya keuntungan yang diperoleh dapat dihitung sebagai berikut. Keuntungan Vietnam Di Vietnam 1 kg beras = 1 unit elektronik, sedang di Korea Selatan 1 kg beras = 1,6 unit elektronik. Jika negara Vietnam menukarkan berasnya dengan elektronik di Korea Selatan, maka Vietnam akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,6, yang diperoleh dari (1,6 elektronik - 1 elektronik). Keuntungan Korea Selatan Di Korea Selatan 1 unit elektronik = 0,625 kg beras, sedangkan di Vietnam 1 unit elektronik = 1 kg beras.Jika negara Korea Selatam menukarkan elektronik dengan berasdi Vietnam, maka Korea Selatan akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,375, yang diperoleh dari (1 beras - 0,625 beras). 3. Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill Teori PerdaganganInternasional yang ketiga adalah Teori Permintaan Timbal Balik yang dikemukakan oleh John Stuart Mill, sebenarnya teori ini melanjutkan Teori Keunggulan Komparatif dari David Ricardo, yaitu mencari titik keseimbangan pertukaran antara 2 barang oleh dua negara dengan perbandingan pertukarannya atau dengan menentukan DasarTukar Dalam Negeri (DTD).Tujuan Teori Timbal Balik ialah menyeimbangkan antara penawaran dengan permintaannya, karena baik penawaran maupun permintaan menentukan besarnya barang yang akan diekspor dan barang yang akan diimpor. Jadi, menurut John Stuart Mill selama ada perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara, maka manffat dari perdagangan selalu bisa dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan sebuah negara akanmendapat manfaatseandainya jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk menciptakan semua barang-barang ekspornya lebih kecil dibanding jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya seluruh barang impor diproduksi sendiri. 4. Teori Perdagangan Internasional dari Kaum Merkantilisme Teori Perdagangan Internasional yang terakhir adalah Teori Kaum Merkantilisme, Merkantilisme merupakan sebuah kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran sebuah negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan
  • 26. 26 kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Teori Perdagangan Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar abad ke-16 berdasar pemikiran mengembangkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor melebihi jumlah impor. dengan kata lain teori Merkantilisme merupakan paham yang mengajarkan bahwa kemakmuran perekonomian sebuah negara dengan memaksimalkan surplus perdagangan. Teori Merkantilisme mempunyai prinsip-prinsip utama, yaitu sebagai berikut: 1. Membatasi impor dan meningkatkan ekspor 2. Mengusahakan neraca perdagangan aktif 3. Memperluas daerah jajahan 4. Monopoli perdagangan 5. Mencari logam mulia sebanyak-banyaknya Dalam sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada dua ide pokok, yaitu: 1. setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor (neraca perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif, maka ekspor harus ditingkatkan dan impor harus dibatasi. 2. pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara nasional yang kuat dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan mengembangkan kekuatan negara tersebut. Halini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri adalah memperoleh tambahan logam mulia. Dengan demikian dalam perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri, titik berat kaum merkantilisme difokuskan untuk memperbesar ekspor di atas impor, serta kelebihan ekspor dapat dibayar dengan logam mulia. Kebijakan merkantilis lainnya adalah kebijakan dalam usaha untuk monopoli perdagangan dan memperoleh daerah-daerah jajahan untuk memasarkan hasil industri. Pelopor Teori Merkantilisme antara lain Jean Baptiste Colbert, Sir Josiah Child, Von Hornich, Jean Bodin dan Thomas Mun. Manfaat mempelajari teori perdagangan internasional Teori perdagangan internasional sangatlah penting untuk dipelajari terutama bagi orang yang berperan penting dalam pengambilan kebijakan ekonomi pada suatu negara. karena dengan mempelajari teori perdagangan internasional kita akan memiliki beragam pengetahuan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan sebelum membuat sebuah kebijakan dibidang ekonomi, Berikut beberapa manfaat mempelajari teori perdagangan internasional.
  • 27. 27 1. Membantu menjelaskan arah dan komposisi perdagangan antarnegara, serta efeknya terhadap struktur perekonomian sebuah negara. 2. Dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya perdagangan internasional (gains from trade). 3. Membantu mengatasi permasalahan neraca pembayaran yang defisit. B.Teori Perdagangan Internasional Klasik Praklasik Dan Modern 1.TEORI PRAKLASIK A. Merkantilisme Merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memupuk kekayaan logam mulia sebanyak-banyakanya sebagai standard dan ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan Negara tersebut. Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasaldari kata merchant yang berarti pedagang. Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika ingin maju harus melakukan kegiatan ekonomi berupa perdagangan, perdagangan tersebut harus dilakukan dengan Negara lain. Sumber kekayaan Negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan luar negeri yang diterima dalam bentuk emas atau perak, sehingga kebijaksanaan pada waktu itu adalah merangsang ekspor dan membatasi aktifitas impor. Negara-negara yang menganut paham merkantilisme pada waktu itu antara lain, Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis,dan Belanda. Ø Latar belakang munculnya Merkantilisme: 1) Munculnya Negara-negara merdeka diEropa (Inggris, Perancis,Jerman, Italia, dan Belanda) 2) Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan rakyatnya. 3) Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan. 4) Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara. 5) Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-wilayah baru. Ø Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme: 1) Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya 2) Meningkatkan perdagangan luar negeri 3) Mengembangkan industri berorientasi ekspor 4) Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri 5) Melibatkan Negara sebagaipengawas perekonomian 6) Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea masuk yang sangat tinggi. 7) Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor lebih dari Negara lain.
  • 28. 28 Ø Pada intinya, ide pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut: 1) Suatu negara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari impor 2) Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang positif akan dibayar dengan logam mulia (emas dan perak). Dengan demikian semakin besar ekspor netto maka akan semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri. 3) Pada waktu itu logam mulia digunakan sebagai alat pemba-yaran,sehingga negara yang memiliki logam mulia yang banyak akan menjadi makmur dan kuat 4) Logam mulia yang banyak tersebut dapat digunakan untuk membiayai armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama 5) Penggunaan kekuatan armada perang untuk memperluas per-dagangan luar negeri diikuti dengan kolonisasi diAmerika Latin, Afrika dan Asia. David Hume (1711-1776) Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan factor keadilan, dan beranggapan bahwa ketidekadilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap warga Negara harus menikmati hasil kerjanya sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya. Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan di distribusikan lagi bagi kaum miskin. Dengan cara itu, maka dapat terlaksanakan keadilan yang diinginkan oleh Hume tersebut. Berikut ini adalah teori Hume yang terkenal : “Price Specie-flow Mechanism”, David Hume presented areasonably complete description of the interrelationship between a country’s balance of trade, the quantity of money, and the general level of prices. In international trade theory this has becaome known as the price specie-flow mechanism. Dalam teorinya ini, Hume membahas tentang hubungan antara neraca perdagangan dengan jumlah uang dan tingkat harga barang-barang umum pada suatu Negara (Teguh Sihono, 2008). B. Neo-Merkantilisme yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri nasional dengan menggunakan kebijakan tarif atau tariff Barrier dan kebijakan Nontariff barrier. Biasanya tariff barrier dilaksanakan dengan menggunakan countervailing duty, bea anti dumping dan surcharge. Dalam hal ini, kebijakan proteksi yang lebih banyak digunakan biasanya dalam bentuk Nontariff Barrier seperti larangan, sistem kuota, ketentuan teknis, harga patokan, peraturan kesehatan,dll.
  • 29. 29 2.TEORI KLASIK A.Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage) Adam Smith mengemukakan bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi produksi terhadap suatu jenis barang tertentu yang memiliki keunggulan absolut (absolute advantage) dan tidak memproduksi atau melakukan impor jenis barang lain yang tidak mempunyai keunggulan absolut (absolute disadvantage) terhadap negara lain yang memproduksi barang sejenis. Keunggulan absolut dapat terjadi karena perbedaan keadaan,seperti letak geografis, iklim, kekayaan sumber daya alam, kualitas tenaga kerja, tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),jumlah penduduk, modal, dan lain-lain. Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of value ) Teori absolute advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja, Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogeny serta merupakan satu-satunya factor produksi. Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, factor produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas. Contoh sebagaiberikut: Misalnya hanya ada 2 negara,Amerika dan Inggris memiliki faktor produksi tenaga kerja yang homogen menghasilkan dua barang yakni gandum dan pakaian. Untuk menghasilkan 1 unit gandum dan pakaian Amerika membutuhkan 8 unit tenaga kerja dan 4 unit tenaga kerja. Di Inggris setiap unit gandum dan pakaian masing-masing membutuhkan tenaga kerja sebanyak 10 unit dan 2 unit. Banyaknya Tenaga Kerja yang Diperlukan untuk Menghasilkan per Unit Produksi Amerika Inggris Gandum 8 10 Pakaian 4 2
  • 30. 30 Dari tabel diatas nampak bahwa Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum sedang Inggris dalam produksi pakaian. 1 unit gandum diperlukan 10 unit tenaga kerja di Inggris sedang di Amerika hanya 8 unit. (10 > 8 ). 1 unit pakaian di Amerika memerlukan 4 unit tenaga kerja sedang di Inggris hanya 2 unit. Keadaan demikian ini dapat dikatakan bahwa Amerika memiliki absolute advantage pada produksi gandum dan Inggris memiliki absolute advantage pada produksi pakaian. Dikatakan absolute advantage karena masing-masing negara dapat menghasilkan satu macam barang dengan biaya yang secara absolut lebih rendah dari negara lain. Ø Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Ø Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan. B.Teori Keunggulan Komparatif (comparative advantage) Pada teori keunggulan absolut terdapat permasalahan bila antara dua negara hanya satu negara saja yang mempunyai keunggulan absolute atas semua barang. Maka, perdagangan tidak akan terjadi karena bila dilakukan hanya akan menguntungkan salah satu negara saja. Munculnya teori keunggulan komparatif dari J.S. Mill dan David Ricardo menyempurnakan teori keunggulan absolut. J.S. Mill beranggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diri pada ekspor barang tertentu bila negara tersebut memiliki keunggulan komparatif (keunggulan relatif) terbesar,dan akan mengkhususkan melakukan impor barang, bila negara tersebut memiliki kerugian komparatif (kerugian relatif). Atau dengan kata lain, suatu negara akan melakukan ekspor barang, bila barang itu dapat diproduksi dengan biaya lebih rendah, dan akan melakukan impor barang, bila barang itu diproduksi sendiri akan memerlukan biaya produksi yang lebih besar. David Ricardo mempunyai pemikiran yang senada,yaitu perdagangan internasional antara dua negara akan terjadi bila masing-masing memiliki biaya relatif yang terkecil untuk jenis barang yang berbeda. David Ricardo berpendapat bahwa perdagangan internasional antara kedua negara tetap dapat dilakukan dengan memperhitungkan tingkat efisiensi tenaga kerja relatif. Contoh sebagaiberikut: Cina dan Jepang sama-sama memproduksi kopi dan teh. Cina mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi teh secara efisien dan murah. Sebaliknya, Jepang mampu dalam memproduksi teh secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Cina memiliki keunggulan dalam memproduksi kopi dan Jepang memiliki keunggulan dalam memproduksi teh.
  • 31. 31 Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan teh. Dalam teori keunggulan komparatif, suatu negara dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi. TEORI MODERN A. Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Ø Basis dari keunggulan komparatif adalah: 1) Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam suatu negara. 2) Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity. Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal memproduksinya. I. The Proportional Factors Theory Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggabarkan total biaya produksi yang sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva yang menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu. Analisis teori H-O : a) Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing Negara b) Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilkinya. c) Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya
  • 32. 32 d) Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing- masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi. II. Paradoks Leontief Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks, melalui study empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan fakta,fakta itu mengenai struktur perdagangan luar negri (ekspor dan impor). Amerika serikat tahun 1947 yang bertentangan dengan teori H-O sehingga disebut sebagai paradoks leontief Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan ternyata paradox liontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu : a) Intensitas faktor produksi yang berkebalikan b) Tariff and Non tariff barrier c) Pebedaan dalam skill dan human capital d) Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit. Pengertian Perdagangan International Perdagangan Internasional dapat diartikan sebagai suatu hubungan kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh negara yang satu dengan negara lain yang berkaitan dengan barang dan jasa sehingga mampu membawa suatu kemakmuran bagi suatu negara. Perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antar negara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang dan jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan. Perdagangan Internasional juga dikenal dengan sebutan perdagangan dunia. Perdagangan Internasional terbagi menjadi dua bagian yaitu impor dan ekspor, yang biasanya disebut sebagai perdagangan ekspor impor. Ciri utama perdagangan Internasional: Perdagangan internasional berada dalam lingkup komoditi dalam pertukaran barang, dengan adanya perbedaan alam di tiap Negara. Namun,dengan adanya perbedaan di tiap – tiap Negara atau daerah,oleh sebab itu ada beberapa karakteristik utama dalam perdagangan Internasional, antara lain :
  • 33. 33 1. Perdagangan internasional dalam barang dan jumlah jumlah transaksi lebih umumnya, transportasi jarak jauh, untuk memenuhi waktu yang lama, sehingga kedua belah pihak menganggap risiko yang lebih besar dari perdagangan domestik. 2. Rentan terhadap perdagangan internasional dalam barang perdagangan kedua negara dalam politik dan ekonomi perubahan dalam situasi internasional, hubungan bilateral memiliki dampak dalam perubahan kondisi. 3. Barang dalam perdagangan internasional, perdagangan di samping kedua belah pihak, yang harus berhubungan dengan transportasi, asuransi, perbankan, komoditi inspeksi, adat dan lainnya departemen bekerja sama dengan proses perdagangan dalam negeri akan semakin kompleks. Faktor Penyebab terjadinya perdagangan Internasional: 1. Perbedaan dalam memproduksi barang Satu negara tidak dapat memproduksi barang tertentu. 2.Negara tidak dapat memproduksi barang sesuai dengan permintaan masyarakat Kadang kala masyarakat tidak menyukai barang yang diproduksi oleh negaranya sendiri. Misalnya saja masyarakat Indonesia, mereka tidak puas memakai barang produksi dalam negeri. Masyarakat Indonesia lebih menyukai memakai barang impor dari negara lainnya, misalnya sepatu,tas, dan baju yang lebih bermerk. 3. Produksi dalam negeri yang tidak seimbang dengan permintaan pasar. Persediaan barang dan permintaan pasar disetiap negara yang tidak seimbang. (Liang, 1999). C.Kebijakan Perdagangan Internasional Kebijakan perdagangan internasional muncul karena meluasnya jaringan-jaringan hubungan ekonomi antarnegara. Sehingga dapat juga disimpulkan Kebijakan Perdagangan Internasional adalah segala tindakan negara/pemerintah, baik langsung ataupun tidak langsung untuk memengaruhi struktur, arah, komposisi, serta Bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang dimaksud bisa berupa tarif, larangan impor, kuota, dumping dan berbagai kebijakan lainnya. Secara umum Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional adalah sebagaiberikut: 1. Melindungi kepentingan ekonomi nasional 2. Menjaga stabilitas dan keseimbangan neraca pembayaran internasional 3. Melindungi lapangan kerja 4. Melindungi kepentingan industri di dalam negeri 5. Menjaga stabilitas nilai tukar/kurs valas
  • 34. 34 6. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi Secara umum kebijakan perdagangan internasional dapat dijabarkan sebagaiberikut. 3 Kebijakan Perdagangan Internasional 1. Politik Proteksi Politik Proteksi merupakan kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dari persaingan-persaingan barang-barang impor. Tujuan Kebijakan proteksi adalah 1. mengoptimalkan produksi dalam negeri 2. memelihara tradisi nasional 3. memperluas lapangan kerja 4. menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan dapat terganggu jika bergantung pada negara lain. 5. menghindari risiko yang mungkin terjadi jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi andalan Politik Proteksi dalam kebijakan perdagangan internasional dapat dilakukan melalui kebijakan sebagai berikut: a. Tarif dan Bea Masuk Tarif adalah sebuah pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum area). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk. Dengan penerapan bea masuk yang besar atas barang-barang dari luar negeri, memiliki tujuan untuk memproteksi industri dalam negeri sehingga diperoleh pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor dengan prosentase tertentu dari harga barang yang diimpor. Akibat dan pengenaan tarif dan bea masuk barang impor adalah : Harga barang impor naik, Sehingga
  • 35. 35 produksi dalam negeri menjadi lebih bisa bersaing (karena lebih murah), Kemudian karena produksi dalam negeri mampu menyaingi barang impor maka diharap impor barang menjadi turun. Secara grafik Akibar dari kebijakan pengenaan tarif dan bea masuk akan tampak sepertigambar dibawah ini. Kebijakan Tarif dan Bea Masuk Ada tiga macam penentuan Tarif dan bea masuk, yaitu : 1. Bea ekspor (export duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan kepada barang yang diangkut menuju negara lain (diluar costum area) 2. Bea impor (import duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan kepada barang- barang yang masuk dalam suatu negara (tom area) 3. Bea transito (transit duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan kepada barang- barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut ke negara lain. b. Subsidi Subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk membantu mengurangi sebagian biaya produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri bisa memasarkan barangnya
  • 36. 36 lebih murah dan dapat bersaing dengan barang impor. Subsidi yang diberikan dapat berupa tenaga ahli, mesin-mesin, peralatan, fasilitas kredit, keringanan pajak, dll. Kebijakan Subsidi Kebijakan subsidi biasanya juga diberikan untuk menurunkan biaya produksi barang yang menjadi komoditas ekspor, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan dapat bersaing di pasar internasional. Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir dapat memasarkan produknya dengan harga yang lebih rendah. Harga jual dapat diturunkan sebesar subsidi tadi. Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan dapat menjurus kea rah perang subsidi. Hal ini karena semua negara ingin mendorong ekspornya dengan cara memberikan subsidi. c. Dumping Dumping merupakan kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga, yakni produsen menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling duties hal tersebut dilakukan untuk melindungi industri yang sejenis di negara pengimpor.
  • 37. 37 Kebijakan dumping sendiri biasanya hanya berlaku sementara,harga produk akan dinaikkan sesuai dengan harga pasar setelah berhasil merebut dan menguasai pasar internasional. Biasanya kebijakan dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan kebijakan dumping. Namun, pelaksanaan politik dumping dalam praktik perdagangan internasional dianggap sebagaitindakan yang tidak terpuji (unfair trade) karena dapat merugikan negara lain. Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:  Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli barang dari luar negeri.  Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dibanding luar negeri, sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri. Kebijakan Dumping
  • 38. 38 Keterangan: Seperti diketahui bahwa laba maksimum diperoleh ketika kurva MC sama dengan kurva MR. MC sama dengan MR di pasar dalam negeri yang dicapai pada kuantitas produksi OQ1, dan pasar luar negeri dicapai pada kuantitas produksi OQ2. Oleh karena kurva permintaan di kedua pasar mempunyai kecuraman yang berbeda, di mana harga pasar dalam negeri adalah OP2 sementara harga di pasar luar negeri setinggi OP1,sehingga permintaan di pasar dalam negeri relatif lebih inelastis dibandingkan dengan pasar di luar negeri, karena kurvanya lebih curam. d. Kuota atau Pembatasan Impor Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar negeri. Akibat dari kebijakan kuota dan pembatasan impor biasanya akan terjadi : Jumlah barang di pasar turun, Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, dan Impor barang turun. Secara grafik kebijakan kuota / pembatasan impor akan tampak sepertigambar dibawah ini. Kebijakan Kuota atau Pembatasan Impor
  • 39. 39 Tujuan diberlakukannya kebijakan kuota impor atau pembatasan impor di antaranya adalah: 1. Untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilitas harga di dalam negeri. 2. Untuk menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup. 3. Melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk luar negeri. e. Pelarangan Impor Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk asing ke dalam pasar domestik. Kebijakan ini biasanya dilakukan karena alasan politik dan ekonomi. untuk alasan ekonomi pelarangan impor biasanya bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan meningkatkan produksi dalam negeri. Dampak pelaksanaan kebijakan larangan impor: 1. Menghindari/mengurai defisit neraca pembayaran 2. Melindungi perusahan dalam negri dari kebangkrutan Secara grafik kebijakan pelarangan impor akan tampak seperti gambar dibawah ini.
  • 40. 40 Kebijakan Pelarangan Impor 2. Politik Autarki Politik autarki merupakan kebijakan perdagangan internasional dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh ekonomi, militer mapun politik. sehingga kebijakan ini berlawanan dengan prinsip perdagangan internasional yang mendorong adanya perdagangan bebas. Contohnya adalah seorang importir harus membeli uang dollar terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembayaran, kemudian membayarkannya kepada eksportir di Amerika. Baca Juga : Pengertian, Manfaat dan Faktor Pendorong Perdagangan Internasional 3. Politik Dagang Bebas Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan perdagangan bebas antar negara. Alasan diberlakukannya kebijkan perdagangan bebas ini adalah bahwa perdagangan bebas dapat mendorong setiap Negara melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang, sehingga barang suatu negara memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Negara lain.
  • 41. 41 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkanuraian pembahasandiatas maka dapatdisimpulkan bahwa dengan adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat memenuhi kebutuhan akan produk-produk yang tidak diproduksi dalam negeri dan dapat mengefesiensi biaya produksi dalam negeri. Selain itu dengan adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat memperluas pasar atau menambah pasar dan memungkin untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang modern. Dengan adanya perdagangan internasional maka pendapatan negara dari kegiatan ekspor dapat menghasilkan keuntungan bagi negara yang lebih tinggi. B. Saran Di tinjau dari seluruh pembahasan mengenai makalah berjudul perdagangan internasional, maka kami dapat menyimpulkan berapa saranmengenai hal tersebut. Ekonomi internasional hendaknya dapat menamabah penghasilan yang lebih bagi negara dan negara tersebut harus mampu pula dalam mengelola hasil pajak dari kegiatan ekspor tersebut.
  • 42. 42 Daftar Pustaka Sukirno, Sudono. 2011. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta:Rajawali Pers Citra Niaga Buku Perguruan tinggi Supriyanto. 2007. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: CV Haka MJ Wikipedia Indonesia Yulianto. Sarno. Ekonomi SMU1. Surakarta:Widya Duta Afin, Rifai & Nur Alfillail Oktarani. 2008. Perdagangan Internasional, Investasi Asing,dan Efisiensi Perekonomian Negara-negara ASEAN. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Boediono. 2000. Synopsispengantarilmu ekonomi No.3 Ekonomi Internasional Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-UGM Dachliani, Diesy. 2006. Permintaan ImporGula Indonesia Tahun 1980-2003. Tesis pascasarjana,Universitas Diponegoro. Hady,Hamdy. 2001. Teori Kebijakan Perdagangan Ekonomi Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia. Lindert, Peter H. 2003. Voice And Growth. Journal Of Economic History,6(2),pp: 315 Mankiw, Gregory N. 2003. Makroekonomi, Edisi Keenam. Jakarta:Erlangga. Simorangkir, O. P. 1985. Kamus Perbankan.Jakarta:Bina Aksara. Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional.Munandar dan Sumiharti [penerjemah]. Jakarta:Erlangga. Sukirno. 2011. Makroekokonomi: TeoriPengantar. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. Tambunan, Tulus. 2001. Perdagangan Internasional dan Neraca pembayaran Cetakan 1. Jakarta Pustaka:LP-FEUI.