SlideShare a Scribd company logo
BAB 9
KOPERASI
P e m o d a la n
c a r a m e n g e lo la
K o p e r a s i
A la t K e le n g k a p a n
K o p e r a s i
c a r a m e n d ir ik a n
T a h a p I :
P e r s i a p a n
T a h a p I I :
R a p a t S u s u n a n
P e n g u r u s K o p e r a s i
T a h a p I I I :
R a p a t P e n g o p e r a s ia n
K o p e r a s i S e k o la h
T a h a p I V :
R a p a t P e n g u r u s A D /
A R T
T a h a p V :
P e n g a ju a n
P e n g e s a h a n K o p e r a s i
d ib e d a k a n
m e n u r u t u s a h a
K o p e r a s i K o n s u m s i
K o p e r a s i P r o d u k s i
K o p e r a s i S i m p a n
P i n ja m
K o p e r a s i S e r b a
U s a h a
K o p e r a s i P e m a s a r a n
PENGERTIAN KOPERASI
• Kata koperasi berasal dari bahasa inggris, co dan operation. Co
berarti bersama, sementara operation berarti usaha. Jadi
koperasi merupakan usaha bersama.
• Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 pada Pasal 1
menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi
dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
asas kekeluargaan.
Bidang-bidang usaha koperasi adalah sebagai berikut:
1.Koperasi Konsumsi. Bergerak di bidang pemenuhan barang-barang
kebutuhan sehari-hari bagi anggotanya.
2.Koperasi Produksi. Melakukan kegiatannya di bidang pembuatan
barang. Contoh: koperasi kerajinan kecil, koperasi perkebunan, koperasi
peternakan.
3.Koperasi Simpan Pinjam (KSP). KSP bergerak di bidang simpan
pinjam. Contoh: KSP beranggotakan petani, nelayan, maupun karyawan.
4.Koperasi Jasa. Bergerak di bidang pelayanan jasa. Contoh: koperasi
usaha jasa angkutan, usaha fotokopi.
5.Koperasi Pemasaran. Beranggotakan orang-orang dengan profesi di
bidang pemasaran barang-barang dagang. Contoh: koperasi pemasaran
ternak sapi beranggotakan pedagang sapi, dsb.
6.Koperasi Serba Usaha. Memiliki usaha bermacam-macam, baik di
bidang konsumsi, produksi, simpan pinjam, maupun jasa.
Perbandingan Koperasi dengan Badan Usaha Lain
No Perbandingan
Badan Usaha
Perseorangan Persekutuan PT
Milik
Negara
Koperasi
1 Penggunaan jasa Pelanggan Pelanggan Pelanggan Masyarakat Anggota
2 Pemilik Usaha Perseorangan Sekutu Usaha Pemegang
Saham
Pemegang
Saham
Anggota
3 Hak Suara Hak suara tidak
diperlukan
Sekutu Usaha Pemegang
Saham Biasa
Pemegang
Saham
Anggota
4 Voting Voting tidak
diperlukan
Tergantung
pada besarnya
modal yang
diberikan sekutu
usaha
Menurut
besarnya
saham yang
dimiliki. Voting
dilakukan
melalui RPUS
Berdasarkan
jumllah
saham yang
dimiliki
Satu anggota satu
suara pada Rapat
Anggota dan tidak
boleh diwakilkan
5 Penentu Kebijakan
Perusahaan
Pemilik Usaha Sekutu Usaha Direksi Direksi Pengurus
6 Balas Jasa Modal Balas jasa
diteriima pemilik
usaha
sepenuhnya
Balas jasa
modal tidak
terbatas
Para pemegang
saham, sesuai
dengan jumlah
saham yang
dimiliki
Tidak ada Maksimum 8%
7 Penerima Hasil
Usaha
Pemilik Usaha Sekutu Usaha,
tergantung pada
jumlah dana
yang disertakan
dalam usaha
Pemegang
saham, sesuai
dengan jumlah
saham yang
dimiliki
Pemegang
saham
Anggota, sesuai
partisipasi
8 Penanggung
Jawab Kerugian
Pemilik Usaha Sekutu Usaha Pemegang
Saham
Anggota, sesuai
simpanan pokok
dan wajib
ARTI PENTING KOPERASI SEKOLAH
Koperasi sekolah beranggotakan para siswa sekolah (dasar maupun
menengah), pondok pesantren dan lembaga pendidikan lain yang
sederajat. Koperasi sekolah amat baik bagi pengembangan kemandirian
dan kedewasaan siswa. Koperasi sekolah juga memiliki peranan penting
dalam:
1.Membantu pemerintah dalam pembangunan bidang perkoperasian
melalui pendidikan di sekolah.
2.Melatih siswa supaya memiliki kesadaran berkoperasi.
3.Melatih siswa untuk disiplin, jujur, suka bekerja keras, setia kawan,
bekerja sama, saling membantu, dan mempunyai jiwa demokratis.
4.Memberikan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi pada siswa
sehingga dapat menjadi bekal saat siswa terjun ke masyarakat.
5.Mengembangkan jiwa wirausaha siswa.
CARA MENDIRIKAN KOPERASI SEKOLAH
Cara terbaik dalam memahami pembentukan koperasi sekolah adalah
dengan melakukan simulasi. Simulasi adalah mengggambarkan atau
menirukan suatu sistem atau proses yang mirip dengan keadaan yang
sesungguhnya. Kalian dapat melakukan hal tersebut dengan cara sebagai
berikut:
1.Setidaknya seminggu sebelum melakukan simulasi, bagilah kelasmu ke
dalam kelompok yang dibutuhkan.
2.Masing-masing kelompok akan mengerjakan satu tahap.
3.Sebelum melakukan simulasi, lakukanlah pertemuan antaranggota
kelompok untuk menentukan peran yang akan dimainkan setiap siswa dan
tindakan-tindakan atau persiapan apa yang harus dilakukan. Gunakan bab
ini sebagai panduan awal.
4.Ingatlah bahwa simulasi ini seperti sebuah drama.
5.Aspek-aspek yang menjadi penilaian disarankan untuk disepakati
bersama antara siswa dan guru.
6.Kalian diperbolehkan untuk melakukan berbagai penyesuaian sesuai
dengan situasi dan kondisi kelas dan sekolah.
TAHAP-TAHAP PEMBENTUKAN KOPERASI
 TAHAP I (TAHAP PERSIAPAN)
Tahap ini merupakan rapat pertama yang mempertemukan guru (sebagai
pembina) dengan murid untuk persiapan pembentukan koperasi
sekolah, serta membentuk panitia pendiri koperasi sekolah. Diperlukan
juga pihak-pihak pendukung seprti pembawa acara dan notulis. Di
mana rapat merundingkan:
1. Tugas panitia pendiri koperasi sekolah bersama murid;
2. Jabatan-jabatan apa yang ada di dalam panitia pendiri sekolah;
3. Siapa yang akan menjadi panitia pendiri koperasi sekolah. Keputusan
ini diambil melalui voting.
 TAHAP II (RAPAT SUSUNAN PENGURUS KOPERASI SEKOLAH)
Tahap ini merupakan tahap penyelenggaran pembentukan koperasi
sekolah. Rapat pendirian koperasi harus dihadiri minimal 20 orang
anggota siswa yang ditunjuk untuk mewakili siswa. Mereka disebut
sebagai pendiri koperasi. Hadir pula guru, wakil dinas pendidikan, dan
wakil dari kantor koperasi setempat. Keputusan untuk menempatkan
seseorang dalam susunan pengurus diambil melalui voting.
 TAHAP III (RAPAT PENGOPERASIAN KOPERASI SEKOLAH).
Dirapat ini akan hadir guru (sebagai pembina), murid sebagai anggota
koperasi, serta para pndukung rapat seperti pembawa acara dan
notulis. Pada rapat ini akan dibicarakan hal-hal sebagai berikut:
1. Modal koperasi.
2. Pengelolaan koperasi sekolah.
3. Barang apa yang akan dijual di koperasi sekolah? Bagaimana cara
mendapatkannya secara murah?
4. Barang-barang pendukung apakah yang dibutuhkan?
 TAHAP IV (RAPAT PENYUSUNAN AD DAN ART).
Anggaran Dasar (AD) adalah aturan dasar tertulis berkenaan dengan tata
kehidupan koperasi. AD disusun dan disepakati oleh para pendiri
koperasi pada saat rapat pembentukan koperasi. Anggaran dasar itu
antara lain:
1. Daftar nama pendiri.
2. Nama dan tempat kedudukan.
3. Maksud dan tujuan serta bidang usaha.
4. Ketentuan mengenai keanggotaan.
5. Ketentuan mengenai rapat anggota.
6. Ketentuan mengenai pengelolaan.
7. Ketentuan mengenai permodalan.
8. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya.
9. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha.
10. Ketentuan mengenai sanksi.
Sementara itu, ART merupakan penjabaran lebih rinci dari AD
berkaitan dengan tindakan yang harus dilakukan. Rapat akan
membahas pasal demi pasal draf yang telah dibuat tersebut. Rapat
juga akan menentukan pasal-pasal mana yang akan ditambah atau
bahkan dibuang. Pada akhir rapat, rapat anggota akan
memberikan keputusan mengenai draf AD dan ART koperasi itu.
 TAHAP V (PENGAJUAN PENGESAHAN KOPERASI).
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam pendirian koperasi sekolah.
Ini merupakan tahap di mana pengurus melakukan pengajuan,
pengakuan atau pengesahan koperasi sekolah kepada Kantor Koperasi
tingkat propinsi, karena koperasi sekolah tidak memiliki badan hukum.
Prosedur mendapatkan pengakuan dan pengesahan koperasi sekolah
adalah sebagai berikut:
1. Mengajukan permohonan pengakuan atau pengesahan kepada kantor
tingkat propinsi. Pengajuan ini dapat dilakukan melalui Kantor Koperasi
tingkat II (kabupaten/kota) dengan dilampiri dokumen:
• AD/ART yang sudah disetujui anggota.
• Berita Acara Pembentukan Koperasi Sekolah yang ditandatangani oleh
panitia pendiri.
• Daftar susunan pengurus koperasi sekolah.
• Neraca awal yang memuat tentang kekayaan dan permodalan koperasi
sekolah pada saat pendirian.
• Surat persetujuan pembentukan koperasi sekolah dari kepala sekolah.
2. Setelah Kantor Koperasi tingkat II (kabuapten/kota) menerima surat
permohonan tersebut maka akan diberikan ‘surat tanda terima’ yang
bisa digunakan sebagai landasan hukum untuk menjalankan kegiatan
koperasi sekolah sambil menunggu “Akta Pengakuan/Akta
Pengesahan/ Akta Pendirian” sebagaimana dikeluarkan oleh Kantor
Koperasi tingkat Propinsi.
3. Di Kantor Koperasi tingkat II berkas pengajuan akan dinilai.
4. Di Kantor Koperasi tingkat Propinsi, berkas pengajuan akan dinilai
kembali. Kalau sudah memenuhi syarat akan dikeluarkan “Akta
Pengakuan/Akta Pengesahan/Akta Pendirian” koperasi sekolah yang
bersangkutan.
BARANG YANG DIUSAHAKAN KOPERASI SEKOLAH
• Pengurus koperasi menyediakn barang-barang yang dibutuhkan oleh
siswa, khususnya barang-barang yang dapat menunjang proses belajar
siswa. Barang-barang itu antara lain alat tulis-menulis, buku-buku
pelajaran, menyelenggarakan kafetaria sekolah, pakaian seragam
sekolah, makanan kecil, minuman, permen, dan lain-lain.
• Jika memungkinkan, koperasi juga dapat menyediakan barang antara
lain seperti sikat gigi, pasta gigi, sabun, dan lain-lain.
• Koperasi sekolah dapat memperoleh barang dagangan murah dengan
membeli barang di pasar grosir atau agen langsung dan menjualnya
kembali dengan keuntungan yang cukup.
PENGELOLAAN KOPERASI SEKOLAH
PERMODALAN
Modal Sendiri.
Modal sendiri menanggung risiko (equity). Modal sendiri berasal dari
anggota melalui berbagai sumber. Modal sendiri itu terdiri dari:
1.Simpanan Pokok; merupakan simpanan anggota dengan jumlah sama
besar untuk setiap anggota dan dibayar hanya sekali, pada saat masuk
menjadi anggota.
2.Simpanan Wajib; simpanan anggota yang dibayar rutin setiap bulan
dengan jumlah yang telah ditentukan.
3.Cadangan; sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa hasil
Usaha (SHU) setiap akhir tahun. Cadangan dapat digunakan untuk
manambah modal dan menutup kerugian apabila koperasi mengalami
kerugian.
4.Hibah; pemberian bantuan dari pihak lain secara sukarela dan tidak
mengikat. Hibah dapat berasal dari perorangan maupun lembaga.
CONTOH BUKU SIMPANAN MILIK ANGGOTA
S. Pokok S. Wajib S. Sukarela Tanggal Bayar TTD
Pengurus
10.000 1.000 500 1/01/05 riana
1.000 - 5/02/05 riana
1.000250 12/03/05 riana
Koperasi Sekolah SMU X
Nama : Budi Santosa
Kelas : X
Tahun : 2005
 Modal Pinjaman.
Modal pinjaman itu dapat berasal dari:
1. Simpanan sukarela anggota.
2. Pinjaman dari kopreasi lain.
3. Pinjaman dari lembaga perbankan.
 Modal Penyertaan.
Modal penyertaan bisa berasal dari pemerintah, sekolah, maupun dari
masyarakat. Modal penyertaan ini bermanfaat untuk meningkatkan
usaha koperasi, khususnya untuk kegiatan investasi.
BIDANG ORGANISASI
 Rapat Anggota.
Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Selain
itu, rapat anggota adalah sarana untuk mengambil semua keputusan.
Melalui rapat anggota ini, seluruh anggota koperasi dapat membuat:
1. Anggaran dasar;
2. Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi;
3. Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan
pengawas;
4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi,
serta pengesahan laporan keuangan;
5. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam melaksanakan
tugasnya;
6. Pembagian sisa hasil usaha; dan
7. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
Macam-macam rapat anggota adalah sebagai berikut:
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT). RAT diselenggarakan setiap akhir
tahun untuk menyelenggarakan laporan pertanggungjawaban pengurus
sekaligus penyusunan program tahun yang akan datang.
2. Rapat Anggota Luar Biasa. Rapat ini diadakan jika terjadi keadaan
luar biasa (darurat) yang mengancam keberadaan koperasi.
 Pengurus Koperasi.
Para pengurus koperasi dipilih dari anggota koperasi dalam rapat anggota
dengan masa jabatan lima tahun. Pengurus koperasi antara lain terdiri
dari sebagai berikut:
1. Ketua.
2. Wakil Ketua.
3. Sekretaris.
4. Wakil Sekretaris.
5. Bendahara.
6. Wakil Bendahara.
Selain enam pengurus pokok tersebut, koperasi perlu melegkapi dirinya
dengan seksi yang jumlah dan jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan
usaha koperasi sekolah tersebut.
 Pengawas Koperasi.
Sebagaimana pengurus, pengawas koperasi dipilih dari anggota koperasi
dalam rapat anggota. Ia bertugas mengawasi jalannya koperasi. Yang
berperan sebagai pihak pengawas koperasi sekolah biasanya adalah
guru atau pihak-pihak lain yang telah ditunjuk dan bersedia
menjalankan perannya. Pengawas koperasi antara lain mengawasi hal-
hal sebagai berikut:
1. Keuangan.
2. Kegiatan usaha.
3. Penggunaan Modal.
4. Hutang-hutang Jatuh Tempo.
5. Penggunaan Hutang aatu Kredit.
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI SEKOLAH
Penasehat
Kepala Sekolah
Rapat Anggota
Pembina Guru Pengurus
Pengawas Koperasi
Bagian Administrasi
Organisasi
Bagian Keuangan Bagian Usaha
Bidang Administrasi dan Pembukuan
Koperasi dikatakan baik bila pada koperasi itu administrasi dan
pembukuan dilakukan secara baik dan teratur. Untuk itu pengurus koperasi
paling tidak harus melengkapi dirinya dengan berbagai macam buku
sebagai berikut:
1.Agenda surat masuk.
2.Agen surat keluar.
3.Buku tamu.
4.Buku kas harian.
5.Buku piutang anggota.
6.Buku persediaan barang dagang.
7.Buku pembelian.
8.Buku penjualan.
Bidang Keanggotaan
Syarat-syarat menjadi anggota koperasi sekolah:
1. Siswa yang masih aktif di sekolah yang bersangkutan.
2. Sanggup memenuhi dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang berlaku
dalam koperasi sekolah.
3. Membayar simpanan poko dan simpanan wajib sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Sifat keanggotaan koperasi sekolah:
1. Keanggotaan koperasi sekolah bersifat terbuka dan sukarela bagi semua siswa.
2. Keanggotaan koperasi sekolah tidak bisa dipindahtangankan dengan dalil
apapun
Berakhirnya keanggotaan koperasi sekolah:
1. Siswa meninggal dunia.
2. Siswa pindah ke sekolah lain.
3. Siswa berhenti sekolah karena telah lulus/tamat atau dengan alasan lain.
4. Ada ketentuan lain yang diatur dalam AD/ART.
Hak anggota koperasi sekolah:
1. Berhak mengajukan pendapat.
2. Berhak dipilih dan memilih pengurus dan pngawas.
3. Berhak meminta diselenggarakannya rapat anggota sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar.
4. Berhak mendapatkan pelayanan yang sama bagi semua anggota.
5. Berhak mendapatkan informasi tentang perkembangan koperasi.
6. Berhak memberikan suara dalam pengambilan keputusan (satu anggota satu
suara).
Kewajiban anggota koperasi:
1. Memenuhi AD dan ART serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat
Anggota.
2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.
3. Mengembangkan dan memelihara koperasi sekolah.
Bidang Pembinaan Koperasi
Guru dapat melakukan pembinaan ataupun pengembangan koperasi
sekolah antara lain meliputi:
1.Memberikan informasi tentang perkoperasian melalui mata pelajaran
seperti ekonomi.
2.Mengadakan kerja sama dengan koperasi lain.
3.Mengadakan studi banding ke koperasi sekolah yang dianggap sudah
berhasil.
4.Memberi motivasi untuk selalu bekerja dengan baik.
5.Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan koperasi secara rutin setiap
bulan.
6.Memberikan tugas praktik secara bergilir kepada setiap siswa di dalam
unit-unit usaha koperasi sekolah.
MANFAAT KOPERASI SEKOLAH
Sejumlah manfaat dari keberadaan koperasi sekolah adalah
sebagai berikut:
1.Membantu siswa dalam memenuhi kebutuhan dengan harga
yang relatif lebih murah daripada di pasar atau toko.
2.Melatih siswa untuk berinvestasi.
3.Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih berwirausaha.
4.Membuka kesempatan bagi siswa untuk menjadi penyalur
barang-barang dagang.
MENGHITUNG SHU KOPERASI
• Pada akhir tahun (periode) setiap koperasi mengadakan Rapat Akhir Tahun
(RAT). Salah satu agenda RAT adalah menyampaikan pertanggungjawaban
pengurus yang salah satunya adalah laporan keuangan koperasi.
• Laporan keuangan ini pada dasarnya terdiri dari :
(1) laporan perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU)
(2) laporan perubahan posisi kekayaan bersih
(3) neraca
• SHU merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan beban-beban, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk
pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
• Pendapatan koperasi adalah penerimaan koperasi atas kontribusi anggota
koperasi terhadap beban-beban koperasi.
• SHU harus dibagikan kepada para anggota sesuai dengan ketentuan
sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar koperasi berdasarkan hasil
Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Pembagian SHU
Pembagian SHU kepada anggota koperasi mencakup dua bagian sebagai berikut.
• Jasa Modal / Simpanan. Jasa modal / simpanan adalah bagian SHU untuk
diberikan kepada anggota menurut besar simpanan mereka. Semakin besar
simpanan seorang anggota koperasi maka semakin besar pula SHU yang akan
mereka peroleh nantinya. Simpanan dalam hal ini adalah simpanan wajib dan
simpanan pokok.
• Jasa Anggota. Jasa anggota adalah bagian SHU untuk diberikan kepada
anggota menurut jasa anggota yang diberikan kepada koperasi.
Jasa anggota kepada koperasi dapat dibedakan menurut jenis koperasinya sebagai
berikut.
1.Koperasi Konsumsi. Jasa anggota ditentukan oleh jumlah belanja tiap
anggota pada koperasi. Semakin sering berbelanja pada koperasi maka semakin
besar pula anggota koperasi itu mendapatkan jasa anggota.
2.Koperasi Kredit. Jasa anggota ditentukan oleh jumlah pinjaman anggota pada
koperasi. Semakin sering dan banyak meminjam pada koperasi maka semakin
besar pula anggota itu mendapatkan jasa anggota.
3. Koperasi Produksi. Jasa anggota ditentukan oleh jumlah penjualan hasil
produksi anggota pada koperasi.
Setiap anggota koperasi dengan demikian akan menerima total SHU sebagai
berikut.
SHU Total = SHU Jasa Modal + SHU Jasa Anggota
Perhitungan SHU
• Perhitungan SHU tergantung pada ragam usaha koperasi. Perhitungan SHU bila
koperasi itu bergerak di bidang perdagangan adalah menggunakan rumus
sebagai berikut.
• atau bisa juga dihitung sebagai berikut.
• Dan bila koperasi itu bergerak di bidang jasa maka perhitungan SHU adalah
sebagai berikut.
SHU Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan
SHU Bersih = SHU Kotor – Beban Usaha – Beban di Luar Usaha + Pendapatan
Lain-lain
SHU = Pendapatan Jasa – Seluruh Beban
Laporan Perhitungan SHU
Pendapatan Usaha :
Penjualan XXX
Retur Penjualan XXX –
Potongan Penjualan XXX –
Penjualan Bersih XXX
HPP :
Persediaan Awal XXX
Pembelian XXX +
Biaya Angkut Pembelian XXX +
Retur Pembelian XXX –
Potongan Pembelian XXX –
Persediaan Akhir XXX –
Harga Pokok Penjualan XXX –
SHU Kotor XXX
Beban Usaha XXX –
Beban di Luar Usaha XXX –
Pendapatan Lain-lain XXX +
SHU Bersih XXX__
Item-item Pembagian SHU dari Anggota dan Bukan Anggota
SHU dari Anggota SHU dari Bukan Anggota
a. Anggota Koperasi
b. Cadangan Koperasi
c. Dana Pengurus
d. Dana Pegawai / Karyawan
Koperasi
e. Dana Pendidikan Koperasi
f. Dana Sosial
g. Cadangan KOperasi
a. Cadangan Koperasi
b. Dana Pengurus
c. Dana Pegawai / Karyawan
Koperasi
d. Dana Pendidikan Koperasi
e. Dana Sosial
f. Dana Pembangunan Daerah Kerja
• Setiap koperasi anggota dengan koperasinya akan memberikan kontribusi
tertentu dalam pembentukan SHU. Itulah mengapa di setiap akhir tahun buku,
setiap anggota koperasi akan menerima pembagian SHU sesuai dengan jasa
anggota.
• Lalu bagaimana dengan SHU yang berasal dari bukan anggota? SHU yang
berasal dari bukan anggota tidak dibagikan kepada anggota dengan
pertimbangan sebagai berikut :
1. Anggota tidak berpartisipasi secara langsung dalam pembentukan SHU ini.
2. Hasil usaha yang berasal bukan dari anggota akan lebih cepat digunakan untuk
keperluan pengembangan koperasi, sebab dengan semakin berkembangnya
koperasi, secara tidak langsung juga akan meningkatkan kesejahteraan
anggotanya.
• Undang-undang tidak mengatur secara khusus mengenai alokasi pembagian
SHU. Ketentuan pembagian SHU suatu koperasi sudah diatur dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi yang besarnya dapat diubah
sewaktu-waktu berdasarkan rapat anggota.
• Perlu diperhatikan, bahwa SHU yang dibagikan adalah SHU yang telah dipotong
pajak.
Contoh :
SHU sebelum pajak Koperasi Budi Luhur adalah sebesar Rp. 30.000.000. Sesuai
dengan AD / ART, pembagian SHU ditetapkan sebagai berikut.
1. Untuk jasa anggota adalah sebesar 45% terdiri dari 20% untuk jasa modal dan
25% untuk jasa peminjaman.
2. Untuk jasa cadangan adalah sebesar 25%.
3. Untuk jasa pengurus adalah sebesar 10%.
4. Untuk dana pendidikan adalah sebesar 5%.
5. Untuk dana sosial adalah sebesar 5%.
6. Untuk dana kesejahteraan pegawai adalah sebesar 5%.
7. Untuk dana pembangunan daerah kerja sebesar 5%.
Koperasi Budi Luhur akan membagika SHU dengan perhitungan sebagai berikut.
SHU Sebelum Pajak Rp. 30.000.000
SHU Kena Pajak (Rp. 30.000.000 x 10% *) Rp. 3.000.000 (-)
SHU Setelah Kena Pajak Rp. 27.000.000
* Tarif pajak untuk pendapatan Rp. 0 – 50 juta sesuai dengan UU Pajak Tahun 2000.
Pembagian SHU koperasi tersebut dengan demikian adalah sebagai berikut :
1.Jasa untuk Anggota
a. Jasa Modal 20% x Rp.27.000.000 =
Rp. 5.400.000
b. Jasa Peminjaman 25% x Rp 27.000.000 =
Rp. 6.750.000
2.Untuk Cadangan 25% x Rp. 27.000.000 = Rp. 6.750.000
3.Untuk Jasa Pengurus 10% x Rp. 27.000.000 = Rp. 2.700.000
4.Untuk Dana Pendidikan 5% x Rp. 27.000.000 = Rp. 1.350.000
5.Untuk Dana Sosial 5% x Rp. 27.000.000 = Rp. 1.350.000
6.Untuk Dana Kesejahteraan Pegawai 5% x Rp. 27.000.000 = Rp. 1.350.000
7.Untuk Dana Pembangunan Daerah Kerja 5% x Rp. 27.000.000 = Rp. 1.350.000
Jumlah Rp.
27.000.000
• Harus diingat bahwa jika SHU itu tidak semuanya berasal dari anggota, maka
presentase pembagiannya juga harus dibedakan.
• Sebagai contoh, pada tahun 2004 Koperasi Bersaing memperoleh SHU bersih
setelah dipotong pajak sebesar Rp. 20.000.000. Dari jumlah tersebut, bagian
SHU anggota adalah sebesar Rp 15.000.000, sementara bagian SHU bukan
anggota adalah sebesar Rp 5.000.000. Pada AD / ART koperasi, pembagian
SHU ditentukan sebagai berikut.
1. Bagian SHU berasal dari anggota.
a. Jasa Anggota :
• Jasa Modal 20%
• Jasa Peminjaman 25%
b. Cadangan 25%
c. Jasa Pengurus 10%
d. Dana Pendidikan 5%
e. Dana Sosial 5%
f. Dana Kesejahteraan Pegawai 5%
g. Dana Pembangunan Daerah Kerja 5%
2. Bagian SHU berasal dari bukan anggota.
a. Cadangan 40%
b. Jasa Pengurus 20%
c. Dana Pendidikan 10%
d. Dana Sosial 10%
e. Dana Kesejahteraan Pegawai 10%
f. Dana Pembangunan Daerah Kerja 10%
Pembagian SHU jika semua SHU itu tidak dihasilkan oleh anggota adalah
sebagai berikut.
No Pembagian %
Dari
Anggota
%
Dari Bukan
Anggota
JUmlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jasa Anggota :
a.Jasa Modal
b.Jasa Peminjaman
Cadangan
Dana Pengurus
Dana Pendidikan
Dana Sosial
Dana Kesejahteraan
Pegawai
Dana Pembangunan
Daerah Kerja
20
25
25
10
5
5
5
5
3.000.000
3.750.000
3.750.000
1.500.000
750.000
750.000
750.000
750.000
-
-
40
20
10
10
10
10
-
-
2.000.000
1.000.000
500.000
500.000
500.000
500.000
3.000.000
3.750.000
5.750.000
2.500.000
1.250.000
1.250.000
1.250.000
1.250.000
100% 15.000.000 100% 5.000.000 20.000.000
• Setelah diketahui dengan jelas berapa presentase untuk setiap kelompok, kita
akan menghitung bagian SHU sebagaimana diterima oleh masing-masing
anggota.
• Ingatlah bahwa SHU dihitung berdasarkan partisipasi anggota. Pemilihan
partisipasi anggota mana yang akan digunakan dalam perhitungan SHU
tergantung dari jenis koperasinya.
• Misalkan saja koperasi kredit, partisipasi anggotanya tentu tidak diukur
berdasarkan jumlah belanja anggota koperasi selama satu tahun, melainkan
dari jumlah pinjaman ke koperasi selama satu tahun.
• Setiap anggota dengan demikian tidak bisa menuntut SHU sama besar dengan
anggota lain bila berbeda dalam hal jumlah jasa yang diberikan kepada anggota
koperasi selama satu tahun.

More Related Content

What's hot

Pengembangan UMKM dan Koperasi
Pengembangan UMKM dan KoperasiPengembangan UMKM dan Koperasi
Pengembangan UMKM dan Koperasi
Ridho Fitrah Hyzkia
 
Kelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi SyariahKelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Pristiyanto SS
 
Power point koperasi
Power point koperasiPower point koperasi
Power point koperasi
rcrash
 
1) sambutan bupati wonosobo pada acara rat tutup buku 2020 kpri dharma praja
1) sambutan bupati wonosobo pada acara rat tutup buku 2020 kpri dharma praja1) sambutan bupati wonosobo pada acara rat tutup buku 2020 kpri dharma praja
1) sambutan bupati wonosobo pada acara rat tutup buku 2020 kpri dharma praja
CelvinRamaPratama
 
Proposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjamProposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjam
adityasuryani
 
Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copyfspi
 
Contoh proposal-usaha-taman-rekreasi
Contoh proposal-usaha-taman-rekreasiContoh proposal-usaha-taman-rekreasi
Contoh proposal-usaha-taman-rekreasi
Mamah Mizan Mizan
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
Ro'is H P
 
Materi J-PASTI KUEREN.pptx
Materi J-PASTI KUEREN.pptxMateri J-PASTI KUEREN.pptx
Materi J-PASTI KUEREN.pptx
Adinda903215
 
Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank Umum
Erna Evanora
 
Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...
Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...
Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Materi koperasi
Materi koperasiMateri koperasi
Materi koperasi
Diny94
 
Pencegahan tindak pidana perbankan
Pencegahan tindak pidana perbankanPencegahan tindak pidana perbankan
Pencegahan tindak pidana perbankan
jakarta
 
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPerizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Pristiyanto SS
 
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASIPROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
Darmin's Naqsyiabdy
 
Contoh perjanjian kontrak kerja
Contoh perjanjian kontrak kerjaContoh perjanjian kontrak kerja
Contoh perjanjian kontrak kerja
Amelia Fitri
 
Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia
Sejarah Perkembangan Koperasi Di IndonesiaSejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia
Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia
Zury Muliandari
 
Format laporan sppd
Format laporan sppdFormat laporan sppd
Format laporan sppd
Fahrurrazi Salim
 

What's hot (20)

Pengembangan UMKM dan Koperasi
Pengembangan UMKM dan KoperasiPengembangan UMKM dan Koperasi
Pengembangan UMKM dan Koperasi
 
Kelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi SyariahKelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
 
Power point koperasi
Power point koperasiPower point koperasi
Power point koperasi
 
1) sambutan bupati wonosobo pada acara rat tutup buku 2020 kpri dharma praja
1) sambutan bupati wonosobo pada acara rat tutup buku 2020 kpri dharma praja1) sambutan bupati wonosobo pada acara rat tutup buku 2020 kpri dharma praja
1) sambutan bupati wonosobo pada acara rat tutup buku 2020 kpri dharma praja
 
Proposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjamProposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjam
 
Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copy
 
Contoh proposal-usaha-taman-rekreasi
Contoh proposal-usaha-taman-rekreasiContoh proposal-usaha-taman-rekreasi
Contoh proposal-usaha-taman-rekreasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Materi J-PASTI KUEREN.pptx
Materi J-PASTI KUEREN.pptxMateri J-PASTI KUEREN.pptx
Materi J-PASTI KUEREN.pptx
 
Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank Umum
 
sejarah-pramuka.ppt
sejarah-pramuka.pptsejarah-pramuka.ppt
sejarah-pramuka.ppt
 
Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...
Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...
Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...
 
Materi koperasi
Materi koperasiMateri koperasi
Materi koperasi
 
Pencegahan tindak pidana perbankan
Pencegahan tindak pidana perbankanPencegahan tindak pidana perbankan
Pencegahan tindak pidana perbankan
 
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPerizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
 
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASIPROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
 
Contoh perjanjian kontrak kerja
Contoh perjanjian kontrak kerjaContoh perjanjian kontrak kerja
Contoh perjanjian kontrak kerja
 
Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia
Sejarah Perkembangan Koperasi Di IndonesiaSejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia
Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia
 
Format laporan sppd
Format laporan sppdFormat laporan sppd
Format laporan sppd
 
Kartu koperasi simpan pinjam
Kartu koperasi simpan pinjamKartu koperasi simpan pinjam
Kartu koperasi simpan pinjam
 

Viewers also liked

proses pembentukan koperasi disekolah
proses pembentukan koperasi disekolahproses pembentukan koperasi disekolah
proses pembentukan koperasi disekolahRika Mouri
 
Tugas pemasaran koperasi
Tugas pemasaran koperasiTugas pemasaran koperasi
Tugas pemasaran koperasi
Agus umar faruq
 
Bab 9 koperasi
Bab 9 koperasiBab 9 koperasi
Bab 9 koperasi
Srestha Anindyanari
 
Shu perbaikan lagi
Shu perbaikan lagiShu perbaikan lagi
Shu perbaikan lagi
ramafir
 
Koperasi dalam ekonomi indonesia
Koperasi dalam ekonomi indonesiaKoperasi dalam ekonomi indonesia
Koperasi dalam ekonomi indonesiaAgustria Pertiwi
 
Pembagian SHU Koperasi
Pembagian SHU KoperasiPembagian SHU Koperasi
Pembagian SHU Koperasi
Eko Mardianto
 
Bab 10 koperasi
Bab 10 koperasiBab 10 koperasi
Bab 10 koperasi
eli priyatna laidan
 
Materi Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MAMateri Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MA
yeoja99
 
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjamBab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
vikingsyara
 
Proposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasiProposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasirili_oktaviani
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Tien Agustini mistiawati
 
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
eli priyatna laidan
 
Kelas x sma ekonomi 1_supriyanto
Kelas x sma ekonomi 1_supriyantoKelas x sma ekonomi 1_supriyanto
Kelas x sma ekonomi 1_supriyantorikitukik
 

Viewers also liked (16)

proses pembentukan koperasi disekolah
proses pembentukan koperasi disekolahproses pembentukan koperasi disekolah
proses pembentukan koperasi disekolah
 
Tugas pemasaran koperasi
Tugas pemasaran koperasiTugas pemasaran koperasi
Tugas pemasaran koperasi
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Bab 9 koperasi
Bab 9 koperasiBab 9 koperasi
Bab 9 koperasi
 
Shu perbaikan lagi
Shu perbaikan lagiShu perbaikan lagi
Shu perbaikan lagi
 
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
 
Koperasi dalam ekonomi indonesia
Koperasi dalam ekonomi indonesiaKoperasi dalam ekonomi indonesia
Koperasi dalam ekonomi indonesia
 
Pembagian SHU Koperasi
Pembagian SHU KoperasiPembagian SHU Koperasi
Pembagian SHU Koperasi
 
Bab 10 koperasi
Bab 10 koperasiBab 10 koperasi
Bab 10 koperasi
 
Materi Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MAMateri Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MA
 
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjamBab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
 
Proposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasiProposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasi
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
 
Ekonomi kelas x sma
Ekonomi kelas x smaEkonomi kelas x sma
Ekonomi kelas x sma
 
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
 
Kelas x sma ekonomi 1_supriyanto
Kelas x sma ekonomi 1_supriyantoKelas x sma ekonomi 1_supriyanto
Kelas x sma ekonomi 1_supriyanto
 

Similar to Bab 9 koperasi

Bab 10 Koperasi.pptx
Bab 10 Koperasi.pptxBab 10 Koperasi.pptx
Bab 10 Koperasi.pptx
BonseAris1
 
Bab 10 Koperasi.pptx
Bab 10 Koperasi.pptxBab 10 Koperasi.pptx
Bab 10 Koperasi.pptx
BonseAris1
 
Bab10koperasi 150525142338-lva1-app6891
Bab10koperasi 150525142338-lva1-app6891Bab10koperasi 150525142338-lva1-app6891
Bab10koperasi 150525142338-lva1-app6891
surganaim
 
Kompetensi Dasar 3.8 : Koperasi
Kompetensi Dasar 3.8 : KoperasiKompetensi Dasar 3.8 : Koperasi
Kompetensi Dasar 3.8 : Koperasi
Antonius Suranto
 
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi JayaContoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
anisa mahastuti
 
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi JayaContoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
dwi aprilia
 
Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15 Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15
andhika rabbani
 
Proposal koperasi 2EB15
Proposal koperasi 2EB15Proposal koperasi 2EB15
Proposal koperasi 2EB15
Dwitri Ambarwati
 
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
sabar wahyudi
 
Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15 Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15
endahsri rahayu
 
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
Primajatti Pratiwi
 
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal Koperasi Abadi JayaContoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
adindala12
 
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
sabar wahyudi
 
Proposal koperasi
Proposal koperasiProposal koperasi
Proposal koperasi
Raudhatussyifa Asrianti
 
contoh proposal koperasi abadi jaya
contoh proposal koperasi abadi jayacontoh proposal koperasi abadi jaya
contoh proposal koperasi abadi jaya
farraserdanar
 
CONTOH Proposal koperasi 2 eb15 finish
CONTOH Proposal koperasi 2 eb15 finishCONTOH Proposal koperasi 2 eb15 finish
CONTOH Proposal koperasi 2 eb15 finish
alvita fabiola aprilia
 
Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15 Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15
Monica Dwi Andini
 
PROPOSAL KOPERASI
PROPOSAL KOPERASIPROPOSAL KOPERASI
PROPOSAL KOPERASI
IrmaLaurasiregar
 
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
fakhry noer
 
Contoh Proposal Koperasi
Contoh Proposal KoperasiContoh Proposal Koperasi
Contoh Proposal Koperasi
Dwiayu Purwindari
 

Similar to Bab 9 koperasi (20)

Bab 10 Koperasi.pptx
Bab 10 Koperasi.pptxBab 10 Koperasi.pptx
Bab 10 Koperasi.pptx
 
Bab 10 Koperasi.pptx
Bab 10 Koperasi.pptxBab 10 Koperasi.pptx
Bab 10 Koperasi.pptx
 
Bab10koperasi 150525142338-lva1-app6891
Bab10koperasi 150525142338-lva1-app6891Bab10koperasi 150525142338-lva1-app6891
Bab10koperasi 150525142338-lva1-app6891
 
Kompetensi Dasar 3.8 : Koperasi
Kompetensi Dasar 3.8 : KoperasiKompetensi Dasar 3.8 : Koperasi
Kompetensi Dasar 3.8 : Koperasi
 
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi JayaContoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
 
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi JayaContoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
 
Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15 Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15
 
Proposal koperasi 2EB15
Proposal koperasi 2EB15Proposal koperasi 2EB15
Proposal koperasi 2EB15
 
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
 
Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15 Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15
 
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
 
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal Koperasi Abadi JayaContoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
 
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
 
Proposal koperasi
Proposal koperasiProposal koperasi
Proposal koperasi
 
contoh proposal koperasi abadi jaya
contoh proposal koperasi abadi jayacontoh proposal koperasi abadi jaya
contoh proposal koperasi abadi jaya
 
CONTOH Proposal koperasi 2 eb15 finish
CONTOH Proposal koperasi 2 eb15 finishCONTOH Proposal koperasi 2 eb15 finish
CONTOH Proposal koperasi 2 eb15 finish
 
Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15 Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15
 
PROPOSAL KOPERASI
PROPOSAL KOPERASIPROPOSAL KOPERASI
PROPOSAL KOPERASI
 
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
 
Contoh Proposal Koperasi
Contoh Proposal KoperasiContoh Proposal Koperasi
Contoh Proposal Koperasi
 

More from Srestha Anindyanari

PPT PKL MP kel. 21
PPT PKL MP kel. 21PPT PKL MP kel. 21
PPT PKL MP kel. 21
Srestha Anindyanari
 
Business plan
Business plan Business plan
Business plan
Srestha Anindyanari
 
Proposal pendirian sekolah lampiran
Proposal pendirian sekolah lampiranProposal pendirian sekolah lampiran
Proposal pendirian sekolah lampiran
Srestha Anindyanari
 
Proposal pendirian sekolah
Proposal pendirian sekolahProposal pendirian sekolah
Proposal pendirian sekolah
Srestha Anindyanari
 
Merek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikan
Merek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikanMerek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikan
Merek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikan
Srestha Anindyanari
 
Perencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksi
Perencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksiPerencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksi
Perencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksi
Srestha Anindyanari
 
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANGBab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Srestha Anindyanari
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 8 badan usaha
Bab 8 badan usahaBab 8 badan usaha
Bab 8 badan usaha
Srestha Anindyanari
 
Bab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaanBab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaan
Srestha Anindyanari
 
Bab 6 manajemen
Bab 6 manajemenBab 6 manajemen
Bab 6 manajemen
Srestha Anindyanari
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 8 badan usaha xii ips
Bab 8 badan usaha xii ipsBab 8 badan usaha xii ips
Bab 8 badan usaha xii ips
Srestha Anindyanari
 
Bab 6 manajemen xii ips
Bab 6 manajemen xii ipsBab 6 manajemen xii ips
Bab 6 manajemen xii ips
Srestha Anindyanari
 
Bab 5 xii ips
Bab 5 xii ipsBab 5 xii ips
Bab 5 xii ips
Srestha Anindyanari
 
Bab 4 xii ips
Bab 4 xii ipsBab 4 xii ips
Bab 4 xii ips
Srestha Anindyanari
 

More from Srestha Anindyanari (20)

PPT PKL MP kel. 21
PPT PKL MP kel. 21PPT PKL MP kel. 21
PPT PKL MP kel. 21
 
Business plan
Business plan Business plan
Business plan
 
Proposal pendirian sekolah lampiran
Proposal pendirian sekolah lampiranProposal pendirian sekolah lampiran
Proposal pendirian sekolah lampiran
 
Proposal pendirian sekolah
Proposal pendirian sekolahProposal pendirian sekolah
Proposal pendirian sekolah
 
Merek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikan
Merek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikanMerek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikan
Merek dagang dan konsep nilai dalam pemasaran jasa pendidikan
 
Perencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksi
Perencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksiPerencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksi
Perencanaan analisis kebutuhan rekruitmen dan seleksi
 
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANGBab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 8 badan usaha
Bab 8 badan usahaBab 8 badan usaha
Bab 8 badan usaha
 
Bab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaanBab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaan
 
Bab 6 manajemen
Bab 6 manajemenBab 6 manajemen
Bab 6 manajemen
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaanBab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaan
 
Bab 8 badan usaha xii ips
Bab 8 badan usaha xii ipsBab 8 badan usaha xii ips
Bab 8 badan usaha xii ips
 
Bab 6 manajemen xii ips
Bab 6 manajemen xii ipsBab 6 manajemen xii ips
Bab 6 manajemen xii ips
 
Bab 5 xii ips
Bab 5 xii ipsBab 5 xii ips
Bab 5 xii ips
 
Bab 4 xii ips
Bab 4 xii ipsBab 4 xii ips
Bab 4 xii ips
 

Bab 9 koperasi

  • 2. P e m o d a la n c a r a m e n g e lo la K o p e r a s i A la t K e le n g k a p a n K o p e r a s i c a r a m e n d ir ik a n T a h a p I : P e r s i a p a n T a h a p I I : R a p a t S u s u n a n P e n g u r u s K o p e r a s i T a h a p I I I : R a p a t P e n g o p e r a s ia n K o p e r a s i S e k o la h T a h a p I V : R a p a t P e n g u r u s A D / A R T T a h a p V : P e n g a ju a n P e n g e s a h a n K o p e r a s i d ib e d a k a n m e n u r u t u s a h a K o p e r a s i K o n s u m s i K o p e r a s i P r o d u k s i K o p e r a s i S i m p a n P i n ja m K o p e r a s i S e r b a U s a h a K o p e r a s i P e m a s a r a n
  • 3. PENGERTIAN KOPERASI • Kata koperasi berasal dari bahasa inggris, co dan operation. Co berarti bersama, sementara operation berarti usaha. Jadi koperasi merupakan usaha bersama. • Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 pada Pasal 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
  • 4. Bidang-bidang usaha koperasi adalah sebagai berikut: 1.Koperasi Konsumsi. Bergerak di bidang pemenuhan barang-barang kebutuhan sehari-hari bagi anggotanya. 2.Koperasi Produksi. Melakukan kegiatannya di bidang pembuatan barang. Contoh: koperasi kerajinan kecil, koperasi perkebunan, koperasi peternakan. 3.Koperasi Simpan Pinjam (KSP). KSP bergerak di bidang simpan pinjam. Contoh: KSP beranggotakan petani, nelayan, maupun karyawan. 4.Koperasi Jasa. Bergerak di bidang pelayanan jasa. Contoh: koperasi usaha jasa angkutan, usaha fotokopi. 5.Koperasi Pemasaran. Beranggotakan orang-orang dengan profesi di bidang pemasaran barang-barang dagang. Contoh: koperasi pemasaran ternak sapi beranggotakan pedagang sapi, dsb. 6.Koperasi Serba Usaha. Memiliki usaha bermacam-macam, baik di bidang konsumsi, produksi, simpan pinjam, maupun jasa.
  • 5. Perbandingan Koperasi dengan Badan Usaha Lain No Perbandingan Badan Usaha Perseorangan Persekutuan PT Milik Negara Koperasi 1 Penggunaan jasa Pelanggan Pelanggan Pelanggan Masyarakat Anggota 2 Pemilik Usaha Perseorangan Sekutu Usaha Pemegang Saham Pemegang Saham Anggota 3 Hak Suara Hak suara tidak diperlukan Sekutu Usaha Pemegang Saham Biasa Pemegang Saham Anggota 4 Voting Voting tidak diperlukan Tergantung pada besarnya modal yang diberikan sekutu usaha Menurut besarnya saham yang dimiliki. Voting dilakukan melalui RPUS Berdasarkan jumllah saham yang dimiliki Satu anggota satu suara pada Rapat Anggota dan tidak boleh diwakilkan 5 Penentu Kebijakan Perusahaan Pemilik Usaha Sekutu Usaha Direksi Direksi Pengurus 6 Balas Jasa Modal Balas jasa diteriima pemilik usaha sepenuhnya Balas jasa modal tidak terbatas Para pemegang saham, sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki Tidak ada Maksimum 8% 7 Penerima Hasil Usaha Pemilik Usaha Sekutu Usaha, tergantung pada jumlah dana yang disertakan dalam usaha Pemegang saham, sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki Pemegang saham Anggota, sesuai partisipasi 8 Penanggung Jawab Kerugian Pemilik Usaha Sekutu Usaha Pemegang Saham Anggota, sesuai simpanan pokok dan wajib
  • 6. ARTI PENTING KOPERASI SEKOLAH Koperasi sekolah beranggotakan para siswa sekolah (dasar maupun menengah), pondok pesantren dan lembaga pendidikan lain yang sederajat. Koperasi sekolah amat baik bagi pengembangan kemandirian dan kedewasaan siswa. Koperasi sekolah juga memiliki peranan penting dalam: 1.Membantu pemerintah dalam pembangunan bidang perkoperasian melalui pendidikan di sekolah. 2.Melatih siswa supaya memiliki kesadaran berkoperasi. 3.Melatih siswa untuk disiplin, jujur, suka bekerja keras, setia kawan, bekerja sama, saling membantu, dan mempunyai jiwa demokratis. 4.Memberikan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi pada siswa sehingga dapat menjadi bekal saat siswa terjun ke masyarakat. 5.Mengembangkan jiwa wirausaha siswa.
  • 7. CARA MENDIRIKAN KOPERASI SEKOLAH Cara terbaik dalam memahami pembentukan koperasi sekolah adalah dengan melakukan simulasi. Simulasi adalah mengggambarkan atau menirukan suatu sistem atau proses yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya. Kalian dapat melakukan hal tersebut dengan cara sebagai berikut: 1.Setidaknya seminggu sebelum melakukan simulasi, bagilah kelasmu ke dalam kelompok yang dibutuhkan. 2.Masing-masing kelompok akan mengerjakan satu tahap. 3.Sebelum melakukan simulasi, lakukanlah pertemuan antaranggota kelompok untuk menentukan peran yang akan dimainkan setiap siswa dan tindakan-tindakan atau persiapan apa yang harus dilakukan. Gunakan bab ini sebagai panduan awal. 4.Ingatlah bahwa simulasi ini seperti sebuah drama. 5.Aspek-aspek yang menjadi penilaian disarankan untuk disepakati bersama antara siswa dan guru. 6.Kalian diperbolehkan untuk melakukan berbagai penyesuaian sesuai dengan situasi dan kondisi kelas dan sekolah.
  • 8. TAHAP-TAHAP PEMBENTUKAN KOPERASI  TAHAP I (TAHAP PERSIAPAN) Tahap ini merupakan rapat pertama yang mempertemukan guru (sebagai pembina) dengan murid untuk persiapan pembentukan koperasi sekolah, serta membentuk panitia pendiri koperasi sekolah. Diperlukan juga pihak-pihak pendukung seprti pembawa acara dan notulis. Di mana rapat merundingkan: 1. Tugas panitia pendiri koperasi sekolah bersama murid; 2. Jabatan-jabatan apa yang ada di dalam panitia pendiri sekolah; 3. Siapa yang akan menjadi panitia pendiri koperasi sekolah. Keputusan ini diambil melalui voting.  TAHAP II (RAPAT SUSUNAN PENGURUS KOPERASI SEKOLAH) Tahap ini merupakan tahap penyelenggaran pembentukan koperasi sekolah. Rapat pendirian koperasi harus dihadiri minimal 20 orang anggota siswa yang ditunjuk untuk mewakili siswa. Mereka disebut sebagai pendiri koperasi. Hadir pula guru, wakil dinas pendidikan, dan wakil dari kantor koperasi setempat. Keputusan untuk menempatkan seseorang dalam susunan pengurus diambil melalui voting.
  • 9.  TAHAP III (RAPAT PENGOPERASIAN KOPERASI SEKOLAH). Dirapat ini akan hadir guru (sebagai pembina), murid sebagai anggota koperasi, serta para pndukung rapat seperti pembawa acara dan notulis. Pada rapat ini akan dibicarakan hal-hal sebagai berikut: 1. Modal koperasi. 2. Pengelolaan koperasi sekolah. 3. Barang apa yang akan dijual di koperasi sekolah? Bagaimana cara mendapatkannya secara murah? 4. Barang-barang pendukung apakah yang dibutuhkan?  TAHAP IV (RAPAT PENYUSUNAN AD DAN ART). Anggaran Dasar (AD) adalah aturan dasar tertulis berkenaan dengan tata kehidupan koperasi. AD disusun dan disepakati oleh para pendiri koperasi pada saat rapat pembentukan koperasi. Anggaran dasar itu antara lain: 1. Daftar nama pendiri. 2. Nama dan tempat kedudukan. 3. Maksud dan tujuan serta bidang usaha. 4. Ketentuan mengenai keanggotaan.
  • 10. 5. Ketentuan mengenai rapat anggota. 6. Ketentuan mengenai pengelolaan. 7. Ketentuan mengenai permodalan. 8. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya. 9. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha. 10. Ketentuan mengenai sanksi. Sementara itu, ART merupakan penjabaran lebih rinci dari AD berkaitan dengan tindakan yang harus dilakukan. Rapat akan membahas pasal demi pasal draf yang telah dibuat tersebut. Rapat juga akan menentukan pasal-pasal mana yang akan ditambah atau bahkan dibuang. Pada akhir rapat, rapat anggota akan memberikan keputusan mengenai draf AD dan ART koperasi itu.
  • 11.  TAHAP V (PENGAJUAN PENGESAHAN KOPERASI). Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam pendirian koperasi sekolah. Ini merupakan tahap di mana pengurus melakukan pengajuan, pengakuan atau pengesahan koperasi sekolah kepada Kantor Koperasi tingkat propinsi, karena koperasi sekolah tidak memiliki badan hukum. Prosedur mendapatkan pengakuan dan pengesahan koperasi sekolah adalah sebagai berikut: 1. Mengajukan permohonan pengakuan atau pengesahan kepada kantor tingkat propinsi. Pengajuan ini dapat dilakukan melalui Kantor Koperasi tingkat II (kabupaten/kota) dengan dilampiri dokumen: • AD/ART yang sudah disetujui anggota. • Berita Acara Pembentukan Koperasi Sekolah yang ditandatangani oleh panitia pendiri. • Daftar susunan pengurus koperasi sekolah. • Neraca awal yang memuat tentang kekayaan dan permodalan koperasi sekolah pada saat pendirian. • Surat persetujuan pembentukan koperasi sekolah dari kepala sekolah.
  • 12. 2. Setelah Kantor Koperasi tingkat II (kabuapten/kota) menerima surat permohonan tersebut maka akan diberikan ‘surat tanda terima’ yang bisa digunakan sebagai landasan hukum untuk menjalankan kegiatan koperasi sekolah sambil menunggu “Akta Pengakuan/Akta Pengesahan/ Akta Pendirian” sebagaimana dikeluarkan oleh Kantor Koperasi tingkat Propinsi. 3. Di Kantor Koperasi tingkat II berkas pengajuan akan dinilai. 4. Di Kantor Koperasi tingkat Propinsi, berkas pengajuan akan dinilai kembali. Kalau sudah memenuhi syarat akan dikeluarkan “Akta Pengakuan/Akta Pengesahan/Akta Pendirian” koperasi sekolah yang bersangkutan.
  • 13. BARANG YANG DIUSAHAKAN KOPERASI SEKOLAH • Pengurus koperasi menyediakn barang-barang yang dibutuhkan oleh siswa, khususnya barang-barang yang dapat menunjang proses belajar siswa. Barang-barang itu antara lain alat tulis-menulis, buku-buku pelajaran, menyelenggarakan kafetaria sekolah, pakaian seragam sekolah, makanan kecil, minuman, permen, dan lain-lain. • Jika memungkinkan, koperasi juga dapat menyediakan barang antara lain seperti sikat gigi, pasta gigi, sabun, dan lain-lain. • Koperasi sekolah dapat memperoleh barang dagangan murah dengan membeli barang di pasar grosir atau agen langsung dan menjualnya kembali dengan keuntungan yang cukup.
  • 14. PENGELOLAAN KOPERASI SEKOLAH PERMODALAN Modal Sendiri. Modal sendiri menanggung risiko (equity). Modal sendiri berasal dari anggota melalui berbagai sumber. Modal sendiri itu terdiri dari: 1.Simpanan Pokok; merupakan simpanan anggota dengan jumlah sama besar untuk setiap anggota dan dibayar hanya sekali, pada saat masuk menjadi anggota. 2.Simpanan Wajib; simpanan anggota yang dibayar rutin setiap bulan dengan jumlah yang telah ditentukan. 3.Cadangan; sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa hasil Usaha (SHU) setiap akhir tahun. Cadangan dapat digunakan untuk manambah modal dan menutup kerugian apabila koperasi mengalami kerugian. 4.Hibah; pemberian bantuan dari pihak lain secara sukarela dan tidak mengikat. Hibah dapat berasal dari perorangan maupun lembaga.
  • 15. CONTOH BUKU SIMPANAN MILIK ANGGOTA S. Pokok S. Wajib S. Sukarela Tanggal Bayar TTD Pengurus 10.000 1.000 500 1/01/05 riana 1.000 - 5/02/05 riana 1.000250 12/03/05 riana Koperasi Sekolah SMU X Nama : Budi Santosa Kelas : X Tahun : 2005
  • 16.  Modal Pinjaman. Modal pinjaman itu dapat berasal dari: 1. Simpanan sukarela anggota. 2. Pinjaman dari kopreasi lain. 3. Pinjaman dari lembaga perbankan.  Modal Penyertaan. Modal penyertaan bisa berasal dari pemerintah, sekolah, maupun dari masyarakat. Modal penyertaan ini bermanfaat untuk meningkatkan usaha koperasi, khususnya untuk kegiatan investasi.
  • 17. BIDANG ORGANISASI  Rapat Anggota. Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Selain itu, rapat anggota adalah sarana untuk mengambil semua keputusan. Melalui rapat anggota ini, seluruh anggota koperasi dapat membuat: 1. Anggaran dasar; 2. Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi; 3. Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas; 4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan; 5. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya; 6. Pembagian sisa hasil usaha; dan 7. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
  • 18. Macam-macam rapat anggota adalah sebagai berikut: 1. Rapat Anggota Tahunan (RAT). RAT diselenggarakan setiap akhir tahun untuk menyelenggarakan laporan pertanggungjawaban pengurus sekaligus penyusunan program tahun yang akan datang. 2. Rapat Anggota Luar Biasa. Rapat ini diadakan jika terjadi keadaan luar biasa (darurat) yang mengancam keberadaan koperasi.
  • 19.  Pengurus Koperasi. Para pengurus koperasi dipilih dari anggota koperasi dalam rapat anggota dengan masa jabatan lima tahun. Pengurus koperasi antara lain terdiri dari sebagai berikut: 1. Ketua. 2. Wakil Ketua. 3. Sekretaris. 4. Wakil Sekretaris. 5. Bendahara. 6. Wakil Bendahara. Selain enam pengurus pokok tersebut, koperasi perlu melegkapi dirinya dengan seksi yang jumlah dan jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan usaha koperasi sekolah tersebut.
  • 20.  Pengawas Koperasi. Sebagaimana pengurus, pengawas koperasi dipilih dari anggota koperasi dalam rapat anggota. Ia bertugas mengawasi jalannya koperasi. Yang berperan sebagai pihak pengawas koperasi sekolah biasanya adalah guru atau pihak-pihak lain yang telah ditunjuk dan bersedia menjalankan perannya. Pengawas koperasi antara lain mengawasi hal- hal sebagai berikut: 1. Keuangan. 2. Kegiatan usaha. 3. Penggunaan Modal. 4. Hutang-hutang Jatuh Tempo. 5. Penggunaan Hutang aatu Kredit.
  • 21. STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI SEKOLAH Penasehat Kepala Sekolah Rapat Anggota Pembina Guru Pengurus Pengawas Koperasi Bagian Administrasi Organisasi Bagian Keuangan Bagian Usaha
  • 22. Bidang Administrasi dan Pembukuan Koperasi dikatakan baik bila pada koperasi itu administrasi dan pembukuan dilakukan secara baik dan teratur. Untuk itu pengurus koperasi paling tidak harus melengkapi dirinya dengan berbagai macam buku sebagai berikut: 1.Agenda surat masuk. 2.Agen surat keluar. 3.Buku tamu. 4.Buku kas harian. 5.Buku piutang anggota. 6.Buku persediaan barang dagang. 7.Buku pembelian. 8.Buku penjualan.
  • 23. Bidang Keanggotaan Syarat-syarat menjadi anggota koperasi sekolah: 1. Siswa yang masih aktif di sekolah yang bersangkutan. 2. Sanggup memenuhi dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam koperasi sekolah. 3. Membayar simpanan poko dan simpanan wajib sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sifat keanggotaan koperasi sekolah: 1. Keanggotaan koperasi sekolah bersifat terbuka dan sukarela bagi semua siswa. 2. Keanggotaan koperasi sekolah tidak bisa dipindahtangankan dengan dalil apapun Berakhirnya keanggotaan koperasi sekolah: 1. Siswa meninggal dunia. 2. Siswa pindah ke sekolah lain. 3. Siswa berhenti sekolah karena telah lulus/tamat atau dengan alasan lain. 4. Ada ketentuan lain yang diatur dalam AD/ART.
  • 24. Hak anggota koperasi sekolah: 1. Berhak mengajukan pendapat. 2. Berhak dipilih dan memilih pengurus dan pngawas. 3. Berhak meminta diselenggarakannya rapat anggota sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 4. Berhak mendapatkan pelayanan yang sama bagi semua anggota. 5. Berhak mendapatkan informasi tentang perkembangan koperasi. 6. Berhak memberikan suara dalam pengambilan keputusan (satu anggota satu suara). Kewajiban anggota koperasi: 1. Memenuhi AD dan ART serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota. 2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi. 3. Mengembangkan dan memelihara koperasi sekolah.
  • 25. Bidang Pembinaan Koperasi Guru dapat melakukan pembinaan ataupun pengembangan koperasi sekolah antara lain meliputi: 1.Memberikan informasi tentang perkoperasian melalui mata pelajaran seperti ekonomi. 2.Mengadakan kerja sama dengan koperasi lain. 3.Mengadakan studi banding ke koperasi sekolah yang dianggap sudah berhasil. 4.Memberi motivasi untuk selalu bekerja dengan baik. 5.Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan koperasi secara rutin setiap bulan. 6.Memberikan tugas praktik secara bergilir kepada setiap siswa di dalam unit-unit usaha koperasi sekolah.
  • 26. MANFAAT KOPERASI SEKOLAH Sejumlah manfaat dari keberadaan koperasi sekolah adalah sebagai berikut: 1.Membantu siswa dalam memenuhi kebutuhan dengan harga yang relatif lebih murah daripada di pasar atau toko. 2.Melatih siswa untuk berinvestasi. 3.Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih berwirausaha. 4.Membuka kesempatan bagi siswa untuk menjadi penyalur barang-barang dagang.
  • 27. MENGHITUNG SHU KOPERASI • Pada akhir tahun (periode) setiap koperasi mengadakan Rapat Akhir Tahun (RAT). Salah satu agenda RAT adalah menyampaikan pertanggungjawaban pengurus yang salah satunya adalah laporan keuangan koperasi. • Laporan keuangan ini pada dasarnya terdiri dari : (1) laporan perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU) (2) laporan perubahan posisi kekayaan bersih (3) neraca • SHU merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan beban-beban, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. • Pendapatan koperasi adalah penerimaan koperasi atas kontribusi anggota koperasi terhadap beban-beban koperasi. • SHU harus dibagikan kepada para anggota sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar koperasi berdasarkan hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT).
  • 28. Pembagian SHU Pembagian SHU kepada anggota koperasi mencakup dua bagian sebagai berikut. • Jasa Modal / Simpanan. Jasa modal / simpanan adalah bagian SHU untuk diberikan kepada anggota menurut besar simpanan mereka. Semakin besar simpanan seorang anggota koperasi maka semakin besar pula SHU yang akan mereka peroleh nantinya. Simpanan dalam hal ini adalah simpanan wajib dan simpanan pokok. • Jasa Anggota. Jasa anggota adalah bagian SHU untuk diberikan kepada anggota menurut jasa anggota yang diberikan kepada koperasi.
  • 29. Jasa anggota kepada koperasi dapat dibedakan menurut jenis koperasinya sebagai berikut. 1.Koperasi Konsumsi. Jasa anggota ditentukan oleh jumlah belanja tiap anggota pada koperasi. Semakin sering berbelanja pada koperasi maka semakin besar pula anggota koperasi itu mendapatkan jasa anggota. 2.Koperasi Kredit. Jasa anggota ditentukan oleh jumlah pinjaman anggota pada koperasi. Semakin sering dan banyak meminjam pada koperasi maka semakin besar pula anggota itu mendapatkan jasa anggota.
  • 30. 3. Koperasi Produksi. Jasa anggota ditentukan oleh jumlah penjualan hasil produksi anggota pada koperasi. Setiap anggota koperasi dengan demikian akan menerima total SHU sebagai berikut. SHU Total = SHU Jasa Modal + SHU Jasa Anggota
  • 31. Perhitungan SHU • Perhitungan SHU tergantung pada ragam usaha koperasi. Perhitungan SHU bila koperasi itu bergerak di bidang perdagangan adalah menggunakan rumus sebagai berikut. • atau bisa juga dihitung sebagai berikut. • Dan bila koperasi itu bergerak di bidang jasa maka perhitungan SHU adalah sebagai berikut. SHU Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan SHU Bersih = SHU Kotor – Beban Usaha – Beban di Luar Usaha + Pendapatan Lain-lain SHU = Pendapatan Jasa – Seluruh Beban
  • 32. Laporan Perhitungan SHU Pendapatan Usaha : Penjualan XXX Retur Penjualan XXX – Potongan Penjualan XXX – Penjualan Bersih XXX HPP : Persediaan Awal XXX Pembelian XXX + Biaya Angkut Pembelian XXX + Retur Pembelian XXX – Potongan Pembelian XXX – Persediaan Akhir XXX – Harga Pokok Penjualan XXX – SHU Kotor XXX Beban Usaha XXX – Beban di Luar Usaha XXX – Pendapatan Lain-lain XXX + SHU Bersih XXX__
  • 33. Item-item Pembagian SHU dari Anggota dan Bukan Anggota SHU dari Anggota SHU dari Bukan Anggota a. Anggota Koperasi b. Cadangan Koperasi c. Dana Pengurus d. Dana Pegawai / Karyawan Koperasi e. Dana Pendidikan Koperasi f. Dana Sosial g. Cadangan KOperasi a. Cadangan Koperasi b. Dana Pengurus c. Dana Pegawai / Karyawan Koperasi d. Dana Pendidikan Koperasi e. Dana Sosial f. Dana Pembangunan Daerah Kerja
  • 34. • Setiap koperasi anggota dengan koperasinya akan memberikan kontribusi tertentu dalam pembentukan SHU. Itulah mengapa di setiap akhir tahun buku, setiap anggota koperasi akan menerima pembagian SHU sesuai dengan jasa anggota. • Lalu bagaimana dengan SHU yang berasal dari bukan anggota? SHU yang berasal dari bukan anggota tidak dibagikan kepada anggota dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Anggota tidak berpartisipasi secara langsung dalam pembentukan SHU ini. 2. Hasil usaha yang berasal bukan dari anggota akan lebih cepat digunakan untuk keperluan pengembangan koperasi, sebab dengan semakin berkembangnya koperasi, secara tidak langsung juga akan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. • Undang-undang tidak mengatur secara khusus mengenai alokasi pembagian SHU. Ketentuan pembagian SHU suatu koperasi sudah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi yang besarnya dapat diubah sewaktu-waktu berdasarkan rapat anggota. • Perlu diperhatikan, bahwa SHU yang dibagikan adalah SHU yang telah dipotong pajak.
  • 35. Contoh : SHU sebelum pajak Koperasi Budi Luhur adalah sebesar Rp. 30.000.000. Sesuai dengan AD / ART, pembagian SHU ditetapkan sebagai berikut. 1. Untuk jasa anggota adalah sebesar 45% terdiri dari 20% untuk jasa modal dan 25% untuk jasa peminjaman. 2. Untuk jasa cadangan adalah sebesar 25%. 3. Untuk jasa pengurus adalah sebesar 10%. 4. Untuk dana pendidikan adalah sebesar 5%. 5. Untuk dana sosial adalah sebesar 5%. 6. Untuk dana kesejahteraan pegawai adalah sebesar 5%. 7. Untuk dana pembangunan daerah kerja sebesar 5%. Koperasi Budi Luhur akan membagika SHU dengan perhitungan sebagai berikut. SHU Sebelum Pajak Rp. 30.000.000 SHU Kena Pajak (Rp. 30.000.000 x 10% *) Rp. 3.000.000 (-) SHU Setelah Kena Pajak Rp. 27.000.000 * Tarif pajak untuk pendapatan Rp. 0 – 50 juta sesuai dengan UU Pajak Tahun 2000.
  • 36. Pembagian SHU koperasi tersebut dengan demikian adalah sebagai berikut : 1.Jasa untuk Anggota a. Jasa Modal 20% x Rp.27.000.000 = Rp. 5.400.000 b. Jasa Peminjaman 25% x Rp 27.000.000 = Rp. 6.750.000 2.Untuk Cadangan 25% x Rp. 27.000.000 = Rp. 6.750.000 3.Untuk Jasa Pengurus 10% x Rp. 27.000.000 = Rp. 2.700.000 4.Untuk Dana Pendidikan 5% x Rp. 27.000.000 = Rp. 1.350.000 5.Untuk Dana Sosial 5% x Rp. 27.000.000 = Rp. 1.350.000 6.Untuk Dana Kesejahteraan Pegawai 5% x Rp. 27.000.000 = Rp. 1.350.000 7.Untuk Dana Pembangunan Daerah Kerja 5% x Rp. 27.000.000 = Rp. 1.350.000 Jumlah Rp. 27.000.000
  • 37. • Harus diingat bahwa jika SHU itu tidak semuanya berasal dari anggota, maka presentase pembagiannya juga harus dibedakan. • Sebagai contoh, pada tahun 2004 Koperasi Bersaing memperoleh SHU bersih setelah dipotong pajak sebesar Rp. 20.000.000. Dari jumlah tersebut, bagian SHU anggota adalah sebesar Rp 15.000.000, sementara bagian SHU bukan anggota adalah sebesar Rp 5.000.000. Pada AD / ART koperasi, pembagian SHU ditentukan sebagai berikut. 1. Bagian SHU berasal dari anggota. a. Jasa Anggota : • Jasa Modal 20% • Jasa Peminjaman 25% b. Cadangan 25% c. Jasa Pengurus 10% d. Dana Pendidikan 5% e. Dana Sosial 5% f. Dana Kesejahteraan Pegawai 5% g. Dana Pembangunan Daerah Kerja 5%
  • 38. 2. Bagian SHU berasal dari bukan anggota. a. Cadangan 40% b. Jasa Pengurus 20% c. Dana Pendidikan 10% d. Dana Sosial 10% e. Dana Kesejahteraan Pegawai 10% f. Dana Pembangunan Daerah Kerja 10% Pembagian SHU jika semua SHU itu tidak dihasilkan oleh anggota adalah sebagai berikut.
  • 39. No Pembagian % Dari Anggota % Dari Bukan Anggota JUmlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jasa Anggota : a.Jasa Modal b.Jasa Peminjaman Cadangan Dana Pengurus Dana Pendidikan Dana Sosial Dana Kesejahteraan Pegawai Dana Pembangunan Daerah Kerja 20 25 25 10 5 5 5 5 3.000.000 3.750.000 3.750.000 1.500.000 750.000 750.000 750.000 750.000 - - 40 20 10 10 10 10 - - 2.000.000 1.000.000 500.000 500.000 500.000 500.000 3.000.000 3.750.000 5.750.000 2.500.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 100% 15.000.000 100% 5.000.000 20.000.000
  • 40. • Setelah diketahui dengan jelas berapa presentase untuk setiap kelompok, kita akan menghitung bagian SHU sebagaimana diterima oleh masing-masing anggota. • Ingatlah bahwa SHU dihitung berdasarkan partisipasi anggota. Pemilihan partisipasi anggota mana yang akan digunakan dalam perhitungan SHU tergantung dari jenis koperasinya. • Misalkan saja koperasi kredit, partisipasi anggotanya tentu tidak diukur berdasarkan jumlah belanja anggota koperasi selama satu tahun, melainkan dari jumlah pinjaman ke koperasi selama satu tahun. • Setiap anggota dengan demikian tidak bisa menuntut SHU sama besar dengan anggota lain bila berbeda dalam hal jumlah jasa yang diberikan kepada anggota koperasi selama satu tahun.