SlideShare a Scribd company logo
Teori
Perdagangan
Internasional
Modern
Hecksher Ohlin
Stolper – Samuelson
Rybcznski
Pert. Endogen
Paradoks Leontief
M. Porter
Hecksher - Ohlin
“Perbedaan dalam oportunity cost suatu negara dengan negara
lain karena adanya perbedaan dalam jumlah faktor produksi
yang dimilikinya”
Suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain
karena negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu
keunggulan dalam teknologi dan keunggulan dalam faktor
produksi
Asumsi Model HO
– Jumlah faktor produksi yang dimiliki dan harga barang untuk yang
diproduksi dianggap relatif homogen bagi dua negara yang
melakukan produksi. Faktor produksi hanya terdiri tenaga kerja dan
modal yang hanya memproduksi dua jenis komoditi yaitu X dan Y.
– Teknologi produksi dianggap sama atau homogen.
– Constant return to scale yaitu perubahan yang proporsional dalam
semua input akan menyebabkan output berubah sesuai perubahan
input.
–Kekuatan intensitas faktor adalah barang-
barang yang diproduksi lebih bersifat padat
karya atau bersifat padat modal.
–Free trade (perdagangan bebas) adalah
perdagangan bebas tidak ada hambatan
untuk masuk.
–Biaya transportasi sama dengan nol.
Asumsi Model HO
Beberapa Faktor Endowment
Menurut Model H-O
– Faktor tanah. Merupakan elemen dari sumber alam yang
memberikan kontribusi untuk memproduksi barang dan jasa.
– Faktor manusia. Terdapat dua kriteria tenaga kerja; 1. bagi
negara miskin dan terbelakang memiliki tenaga kerja tanpa
keahlian (unskilled labor) 2. bagi negara maju sebagian besar
tenaga kerja memiliki keahlian dan banyak bekerja di sektor
industri
– Faktor modal. Kegiatan ekonomi akan menjadi jauh lebih
produktif jika semakin banyak modal yang terdapat di suatu
negara
FLASHBACK.......
– Apakah yang dimaksud dengan kurva isocost?
– Bagaimana gambar kurva isocost?
– Berikan contoh dari kurva isocost!
– Apakah yang dimaksud dengan kurva isoquant?
– Bagaimana gambar kurva isoquant?
– Berikan contoh dari kurva isoquant!
Contoh Kasus
Negara A memiliki tenaga kerja lebih banyak dari
pada negara B, sedangkan negara B memiliki kapital
lebih banyak dari pada negara A sehingga pada
akhirnya kan menyebabkan terjadinya pertukaran
Intensitas Faktor
– Intensitas faktor berperan sebagai penentu sebuah
negara dalam menggunakan faktor produksi yang di
tersedia
– Suatu negara dikatakan padat modal apabila rasio modal
yang digunakan lebih besar dari pada tenaga kerja yang
digunakan
– Suatu negara dikatakan padat tenaga kerja apabila rasio
tenaga kerja yang digunakan lebih besar dari pada modal
yang digunakan.
Kelimpahan Faktor dan Bentuk Kurva
Batas Kemungkinan Produksi
– Kelimpahan faktor produksi bisa diidentifikasi dengan
beberapa sebab berikut:
A. Unit fisik baik itu dalam bentuk tenaga kerja ataupun
modal
B. Berdasarakan atas harga atas dasar relatif faktor
produksi
– Batas kemungkinan produksi menunjukkan berapa banyak
total produksi yang dihasilkan oleh sebuah negara dengan
menggunakan faktor produksi yang ada
Kelemahan Asumsi Teori H-O
– Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama
dalam memproduksi adalah tidak valid. Fakta yang ada di lapangan
negara sering menggunakan teknologi yang berbeda.
– Asumsi persaingan sempurna dalam perdagangan internasional baik
produk dan faktor produksi lebih menjadi masalah. Hal ini karena
sebagian besar perdagangan terjadi karena terdapat diferensiasi
produk dan skala ekonomi yang belum bisa dijelaskan dengan model
faktor endowment H-O.
– Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. Adanya mobilitas
faktor secara internasional mampu mensubstitusikan perdagangan
internasional yang menghasilkan kesamaan relatif harga produk
dan faktor antarnegara.
– Asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam memproduksi suatu
komoditi jika melakukan perdagangan tidak sepenuhnya berlaku
karena banyak Negara yang masih memproduksi komoditi yang
sebagian besar adalah dari impor.
Kelemahan Asumsi Teori H-O
Teori Stolper - Samuelson
“Peningkatan pada harga komoditas akan meningkatkan pendapatan riil faktor
(input) yang dipakai secara insentif pada suatu sektor dan menurunkan
pendapatan riil faktor (input) lain”
– Negara yang mensuplai faktor produksi yang langka justru akan memperoleh
keuntungan pendapatan riil dalam suatu nilai absolut dan merentangkan
proteksi yang dapat menghambat laju impor, sehingga konsumen dirugikan
dalam memenuhi preferensinya.
Contoh
– Anggaplah ada suatu ekonomi yang hanya menghasilkan gandum
dan pakaian, dengan buruh dan tanah sebagai satu-satunya
faktor produksi. Gandum adalah industri yang menggunakan
tanah secara intensif, sementara pakaian menggunakan buruh
secara intensif. Asumsikan pula bahwa harga setiap produk sama
dengan biaya marginalnya.
Harga Baju = P(C) = ar + bw
– dengan P(C) sebagai harga baju, r biaya sewa yang dibayarkan untuk pemilik
tanah, w = gaji, a jumlah tanah yang digunakan, dan b jumlah buruh yang
digunakan.
Harga gandum adalah:P(W) = cr + dw
– dengan P(W) sebagai harga gandum r sewa, w gaji, c jumlah tanah yang
digunakan, dan d jumlah buruh yang digunakan.
Contoh
– Jika harga baju naik, paling tidak salah satu faktornya juga menjadi
lebih mahal, karena jumlah relatif buruh dan tanah tidak dipengaruhi
oleh harga yang berubah. Dapat diasumsikan bahwa yang menjadi
lebih mahal adalah buruh, faktor yang digunakan secara intesif untuk
produksi baju.
– Maka, peningkatan harga produk akan secara proporsional
meningkatkan skala hasil faktor yang digunakan paling intensif, dan
kejatuhan skala hasil faktor yang tidak digunakan secara intensif.
Contoh
Teori Rybcznski
– “Peningkatan dalam suatu faktor produksi pendukung
(endowment factor) akan menurunkan intensitas dari faktor
produksi barang yang lain.
– Peningkatan endowment suatu faktor (input) yang digunakan
secara insentif akan meningkatkan proporsi out put yang
sangat besar pada sektor tertentu dan menurunkan output
pada sektor lain
Paradoks Leontief
– Teori ini lahir akibat dari perdagangan internasional yang
dilakukan oleh Amerika Serikat.
– Amerika serikat sebagian besar mengekspor barang – barang
yang padat karya dan mengimpor barang – barang yang padat
modal, padahal secara keunggulan absolute ataupun
komparatif AS unggul dalam modal dari pada tenaga kerja
(bertentangan dengan terori H-O)
Syarat Terjadinya Paradoks Leontif
–Intensitas faktor produksi yang berkebalikan
–Tariff dan non tariff barier
–Perbedaan dalam skill dan human capital
–Perbedaaan faktor sumber daya alam
Kelebihan Paradoks Leontif
–Jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja
terdidik maka ekspornya akan lebih banyak
–Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki
tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih
sedikit
Kelemahan Teori Klasik dan Modern
– Kelemahan dalam hal asumsi ; tenaga kerja merupakan faktor
produksi yang dominan dan homogen, “tenaga kerja tidak
homogen melainkan berbeda menurut tingkat pendidikan dan
ketrampilan”
– Mengesampingkan pentingnya teknologi
– Keunggulan dalam perdagangan ditentukan oleh keunggulan
komparatif, “perdagangan juga ditentukan oleh proteksi atau
kebijakan pemerintah dan keunggulan kompetitif”
Theory Pertumbuhan Edogen
(Romer (1986) & Lucas (1989)
“Penurunan hambatan – hambatan dalam berbagai
bentuk, baik tarif maupun non tarif akan
mempercepat pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi suatu negara dalam jangka panjang”
Mekanisme Perdagangan Internasional
Mampu Meningkatkan Pertumbuhan
Ekonomi
– Pengurangan/penghapusan hambatan – hambatan perdagangan
akan meningkatkan perdagangan yang lebih terbuka dan
memperlancar arus barang dan jasa sehingga memungkinkan
teknologi baru
– Manfaat riset dan pengembangan akan mengalir ke negara –
negara sedang berkembang.
– Memacu skala ekonomis yang dapat meningkatkan
profit dan meningkatkan investasi
– Alokasi sumber daya faktor produksi yang lebih efisien
pada berbagai sektor
– Meningkatkan spesialisasi sehingga meningkatkan
efisiensi
Mekanisme Perdagangan Internasional
Mampu Meningkatkan Pertumbuhan
Ekonomi
M. Porter – Competitive Advantage
of Nation
Firm Strategy
Stucture & Rivalry
Demand Conditions
Related & Supporting
Industries
Factors Conditions
– Faktor Endowmnet/Condition
Keadaan faktor produksi seperti tenaga kerja terlatih atau kebutuhan
infrastruktur untuk bersaing dalam industri.
– Demand Condition
Home demand berperan dalam meningkatkan mutu competitive advantage.
Competitive advantage perusahaan nasional terjadi jika konsumen domestik
meraka canggih dan menuntut, sehingga memaksa perusahaan itu untuk
memiliki standar yang tinggi terhadap mutu produk dan menghasilkan model
yang inovatif
M. Porter – Competitive Advantage
of Nation
– Relating and supporting industries
Kehadiran para penyalur secara internasional dan kompetitif membantu
mencapai suatu posisi yang kompetitif dan kuat secara internasional.
– firm strategy structure dan rivalry
Peran pemerintah dalam perekonomian yang dianggap sangat viral adalah
bagaimana membentuk kondisi pasar, perusahaan yang diciptakan,
diorganisasikan, diatur serta mengetahui bagaimana kondisi persaingan
domestik
M. Porter – Competitive Advantage
of Nation

More Related Content

What's hot

Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
universitas negeri padang
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
5 paradox leontief dan harberler
5 paradox leontief dan harberler5 paradox leontief dan harberler
5 paradox leontief dan harberler
Juni Effendi
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Yasri Purwani II
 
Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)
UPN "Veteran" Yogyakarta
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Dadang Solihin
 
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Yasri Purwani II
 
3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme
Juni Effendi
 
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomiPerdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Yousuf Kurniawan
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Yesica Adicondro
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
Indra Yu
 
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesiaPpt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
R Anggara
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
Yesica Adicondro
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
Putri Devi Siswandani
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
rusdiman1
 

What's hot (20)

Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
5 paradox leontief dan harberler
5 paradox leontief dan harberler5 paradox leontief dan harberler
5 paradox leontief dan harberler
 
Persaingan Monopolistik
Persaingan MonopolistikPersaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )
 
Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)
 
Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
 
3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme
 
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomiPerdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesiaPpt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
 
Teori produksi ppt
Teori produksi pptTeori produksi ppt
Teori produksi ppt
 

Viewers also liked

Vector Error Correction Model
Vector Error Correction ModelVector Error Correction Model
Vector Error Correction Model
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Regresi Linier Berganda
Regresi Linier BergandaRegresi Linier Berganda
Regresi Linier Berganda
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku KonsumenPengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Analisis Time Series
Analisis Time SeriesAnalisis Time Series
Analisis Time Series
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaBentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Integrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi InternasionalIntegrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi Internasional
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomiPrinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Silabus
SilabusSilabus
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank IndonesiaSekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Teori perdagangan Internasional (1)
Teori perdagangan Internasional (1)Teori perdagangan Internasional (1)
Teori perdagangan Internasional (1)
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Silabus Lembaga Keuangan Bank dan non Bank
Silabus Lembaga Keuangan Bank dan non BankSilabus Lembaga Keuangan Bank dan non Bank
Silabus Lembaga Keuangan Bank dan non Bank
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Silabus Matematika Bisnis
Silabus Matematika BisnisSilabus Matematika Bisnis
Silabus Matematika Bisnis
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Ruang Lingkup Matematika Ekonomi dan Bisnis
Ruang Lingkup Matematika Ekonomi dan BisnisRuang Lingkup Matematika Ekonomi dan Bisnis
Ruang Lingkup Matematika Ekonomi dan Bisnis
Muhammad Khoirul Fuddin
 

Viewers also liked (20)

Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
Monopoli
MonopoliMonopoli
Monopoli
 
Oligopoli
OligopoliOligopoli
Oligopoli
 
Vector Error Correction Model
Vector Error Correction ModelVector Error Correction Model
Vector Error Correction Model
 
Regresi Linier Berganda
Regresi Linier BergandaRegresi Linier Berganda
Regresi Linier Berganda
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku KonsumenPengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
 
Analisis Time Series
Analisis Time SeriesAnalisis Time Series
Analisis Time Series
 
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)
 
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaBentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
 
Pasar monopolistik
Pasar monopolistikPasar monopolistik
Pasar monopolistik
 
Integrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi InternasionalIntegrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi Internasional
 
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
 
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomiPrinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank IndonesiaSekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
 
Teori perdagangan Internasional (1)
Teori perdagangan Internasional (1)Teori perdagangan Internasional (1)
Teori perdagangan Internasional (1)
 
Silabus Lembaga Keuangan Bank dan non Bank
Silabus Lembaga Keuangan Bank dan non BankSilabus Lembaga Keuangan Bank dan non Bank
Silabus Lembaga Keuangan Bank dan non Bank
 
Silabus Matematika Bisnis
Silabus Matematika BisnisSilabus Matematika Bisnis
Silabus Matematika Bisnis
 
Ruang Lingkup Matematika Ekonomi dan Bisnis
Ruang Lingkup Matematika Ekonomi dan BisnisRuang Lingkup Matematika Ekonomi dan Bisnis
Ruang Lingkup Matematika Ekonomi dan Bisnis
 

Similar to Teori perdagangan internasional modern

Tugas 3 Ekonomi Internasional.pptx
Tugas 3 Ekonomi Internasional.pptxTugas 3 Ekonomi Internasional.pptx
Tugas 3 Ekonomi Internasional.pptx
nadyafitri6
 
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptxPERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
NurrahmiRahim
 
Keuntungan komparatif
Keuntungan komparatifKeuntungan komparatif
Keuntungan komparatifzuhri5590
 
perdagangan internasional
perdagangan internasionalperdagangan internasional
perdagangan internasional
Srestha Anindyanari
 
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
sitiholipah2
 
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
AnissaNurSafitri
 
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
yuliayupr
 
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
shindydiana1
 
International Business
International BusinessInternational Business
International Business
Putri Karunia Darmawati
 
pengenalan ekonomi ( sem 1 )
pengenalan ekonomi ( sem 1 )pengenalan ekonomi ( sem 1 )
pengenalan ekonomi ( sem 1 )
frays default
 
Pasar monopoli
Pasar monopoli Pasar monopoli
Pasar monopoli Anas Malik
 
08_Jusfikar_DBM02.pptx
08_Jusfikar_DBM02.pptx08_Jusfikar_DBM02.pptx
08_Jusfikar_DBM02.pptx
FiqarJusfikar
 
Forum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.iForum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.i
refinagitaa
 
Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...
Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...
Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...
ResiAviani2
 
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatifTeori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Wahono Diphayana
 
5 perekonomian internasional model perdagangan-standar
5 perekonomian internasional model perdagangan-standar5 perekonomian internasional model perdagangan-standar
5 perekonomian internasional model perdagangan-standar
Judianto Nugroho
 
Economies of scale, imperfect competition, and International Trade
Economies of scale, imperfect competition, and International TradeEconomies of scale, imperfect competition, and International Trade
Economies of scale, imperfect competition, and International Trade
Dede Andi
 
1 teori perdagangan internasional
1   teori perdagangan internasional1   teori perdagangan internasional
1 teori perdagangan internasionalBadrotuz Zahro
 

Similar to Teori perdagangan internasional modern (20)

Tugas 3 Ekonomi Internasional.pptx
Tugas 3 Ekonomi Internasional.pptxTugas 3 Ekonomi Internasional.pptx
Tugas 3 Ekonomi Internasional.pptx
 
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptxPERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
 
Keuntungan komparatif
Keuntungan komparatifKeuntungan komparatif
Keuntungan komparatif
 
Perekomian terbuka
Perekomian terbukaPerekomian terbuka
Perekomian terbuka
 
perdagangan internasional
perdagangan internasionalperdagangan internasional
perdagangan internasional
 
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
 
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
Bisnis internasional, 1, anissa nur safitri, hapzi ali, teori perdagangan int...
 
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 2, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
 
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
Bisnis internasional,2,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, te...
 
International Business
International BusinessInternational Business
International Business
 
170763954 perekonomian-terbuk aff
170763954 perekonomian-terbuk aff170763954 perekonomian-terbuk aff
170763954 perekonomian-terbuk aff
 
pengenalan ekonomi ( sem 1 )
pengenalan ekonomi ( sem 1 )pengenalan ekonomi ( sem 1 )
pengenalan ekonomi ( sem 1 )
 
Pasar monopoli
Pasar monopoli Pasar monopoli
Pasar monopoli
 
08_Jusfikar_DBM02.pptx
08_Jusfikar_DBM02.pptx08_Jusfikar_DBM02.pptx
08_Jusfikar_DBM02.pptx
 
Forum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.iForum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.i
 
Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...
Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...
Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...
 
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatifTeori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
 
5 perekonomian internasional model perdagangan-standar
5 perekonomian internasional model perdagangan-standar5 perekonomian internasional model perdagangan-standar
5 perekonomian internasional model perdagangan-standar
 
Economies of scale, imperfect competition, and International Trade
Economies of scale, imperfect competition, and International TradeEconomies of scale, imperfect competition, and International Trade
Economies of scale, imperfect competition, and International Trade
 
1 teori perdagangan internasional
1   teori perdagangan internasional1   teori perdagangan internasional
1 teori perdagangan internasional
 

Recently uploaded

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

Teori perdagangan internasional modern

  • 1. Teori Perdagangan Internasional Modern Hecksher Ohlin Stolper – Samuelson Rybcznski Pert. Endogen Paradoks Leontief M. Porter
  • 2. Hecksher - Ohlin “Perbedaan dalam oportunity cost suatu negara dengan negara lain karena adanya perbedaan dalam jumlah faktor produksi yang dimilikinya” Suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain karena negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan dalam faktor produksi
  • 3. Asumsi Model HO – Jumlah faktor produksi yang dimiliki dan harga barang untuk yang diproduksi dianggap relatif homogen bagi dua negara yang melakukan produksi. Faktor produksi hanya terdiri tenaga kerja dan modal yang hanya memproduksi dua jenis komoditi yaitu X dan Y. – Teknologi produksi dianggap sama atau homogen. – Constant return to scale yaitu perubahan yang proporsional dalam semua input akan menyebabkan output berubah sesuai perubahan input.
  • 4. –Kekuatan intensitas faktor adalah barang- barang yang diproduksi lebih bersifat padat karya atau bersifat padat modal. –Free trade (perdagangan bebas) adalah perdagangan bebas tidak ada hambatan untuk masuk. –Biaya transportasi sama dengan nol. Asumsi Model HO
  • 5. Beberapa Faktor Endowment Menurut Model H-O – Faktor tanah. Merupakan elemen dari sumber alam yang memberikan kontribusi untuk memproduksi barang dan jasa. – Faktor manusia. Terdapat dua kriteria tenaga kerja; 1. bagi negara miskin dan terbelakang memiliki tenaga kerja tanpa keahlian (unskilled labor) 2. bagi negara maju sebagian besar tenaga kerja memiliki keahlian dan banyak bekerja di sektor industri – Faktor modal. Kegiatan ekonomi akan menjadi jauh lebih produktif jika semakin banyak modal yang terdapat di suatu negara
  • 6. FLASHBACK....... – Apakah yang dimaksud dengan kurva isocost? – Bagaimana gambar kurva isocost? – Berikan contoh dari kurva isocost! – Apakah yang dimaksud dengan kurva isoquant? – Bagaimana gambar kurva isoquant? – Berikan contoh dari kurva isoquant!
  • 7. Contoh Kasus Negara A memiliki tenaga kerja lebih banyak dari pada negara B, sedangkan negara B memiliki kapital lebih banyak dari pada negara A sehingga pada akhirnya kan menyebabkan terjadinya pertukaran
  • 8. Intensitas Faktor – Intensitas faktor berperan sebagai penentu sebuah negara dalam menggunakan faktor produksi yang di tersedia – Suatu negara dikatakan padat modal apabila rasio modal yang digunakan lebih besar dari pada tenaga kerja yang digunakan – Suatu negara dikatakan padat tenaga kerja apabila rasio tenaga kerja yang digunakan lebih besar dari pada modal yang digunakan.
  • 9. Kelimpahan Faktor dan Bentuk Kurva Batas Kemungkinan Produksi – Kelimpahan faktor produksi bisa diidentifikasi dengan beberapa sebab berikut: A. Unit fisik baik itu dalam bentuk tenaga kerja ataupun modal B. Berdasarakan atas harga atas dasar relatif faktor produksi – Batas kemungkinan produksi menunjukkan berapa banyak total produksi yang dihasilkan oleh sebuah negara dengan menggunakan faktor produksi yang ada
  • 10. Kelemahan Asumsi Teori H-O – Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi adalah tidak valid. Fakta yang ada di lapangan negara sering menggunakan teknologi yang berbeda. – Asumsi persaingan sempurna dalam perdagangan internasional baik produk dan faktor produksi lebih menjadi masalah. Hal ini karena sebagian besar perdagangan terjadi karena terdapat diferensiasi produk dan skala ekonomi yang belum bisa dijelaskan dengan model faktor endowment H-O.
  • 11. – Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. Adanya mobilitas faktor secara internasional mampu mensubstitusikan perdagangan internasional yang menghasilkan kesamaan relatif harga produk dan faktor antarnegara. – Asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam memproduksi suatu komoditi jika melakukan perdagangan tidak sepenuhnya berlaku karena banyak Negara yang masih memproduksi komoditi yang sebagian besar adalah dari impor. Kelemahan Asumsi Teori H-O
  • 12. Teori Stolper - Samuelson “Peningkatan pada harga komoditas akan meningkatkan pendapatan riil faktor (input) yang dipakai secara insentif pada suatu sektor dan menurunkan pendapatan riil faktor (input) lain” – Negara yang mensuplai faktor produksi yang langka justru akan memperoleh keuntungan pendapatan riil dalam suatu nilai absolut dan merentangkan proteksi yang dapat menghambat laju impor, sehingga konsumen dirugikan dalam memenuhi preferensinya.
  • 13. Contoh – Anggaplah ada suatu ekonomi yang hanya menghasilkan gandum dan pakaian, dengan buruh dan tanah sebagai satu-satunya faktor produksi. Gandum adalah industri yang menggunakan tanah secara intensif, sementara pakaian menggunakan buruh secara intensif. Asumsikan pula bahwa harga setiap produk sama dengan biaya marginalnya.
  • 14. Harga Baju = P(C) = ar + bw – dengan P(C) sebagai harga baju, r biaya sewa yang dibayarkan untuk pemilik tanah, w = gaji, a jumlah tanah yang digunakan, dan b jumlah buruh yang digunakan. Harga gandum adalah:P(W) = cr + dw – dengan P(W) sebagai harga gandum r sewa, w gaji, c jumlah tanah yang digunakan, dan d jumlah buruh yang digunakan. Contoh
  • 15. – Jika harga baju naik, paling tidak salah satu faktornya juga menjadi lebih mahal, karena jumlah relatif buruh dan tanah tidak dipengaruhi oleh harga yang berubah. Dapat diasumsikan bahwa yang menjadi lebih mahal adalah buruh, faktor yang digunakan secara intesif untuk produksi baju. – Maka, peningkatan harga produk akan secara proporsional meningkatkan skala hasil faktor yang digunakan paling intensif, dan kejatuhan skala hasil faktor yang tidak digunakan secara intensif. Contoh
  • 16. Teori Rybcznski – “Peningkatan dalam suatu faktor produksi pendukung (endowment factor) akan menurunkan intensitas dari faktor produksi barang yang lain. – Peningkatan endowment suatu faktor (input) yang digunakan secara insentif akan meningkatkan proporsi out put yang sangat besar pada sektor tertentu dan menurunkan output pada sektor lain
  • 17. Paradoks Leontief – Teori ini lahir akibat dari perdagangan internasional yang dilakukan oleh Amerika Serikat. – Amerika serikat sebagian besar mengekspor barang – barang yang padat karya dan mengimpor barang – barang yang padat modal, padahal secara keunggulan absolute ataupun komparatif AS unggul dalam modal dari pada tenaga kerja (bertentangan dengan terori H-O)
  • 18. Syarat Terjadinya Paradoks Leontif –Intensitas faktor produksi yang berkebalikan –Tariff dan non tariff barier –Perbedaan dalam skill dan human capital –Perbedaaan faktor sumber daya alam
  • 19. Kelebihan Paradoks Leontif –Jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak –Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit
  • 20. Kelemahan Teori Klasik dan Modern – Kelemahan dalam hal asumsi ; tenaga kerja merupakan faktor produksi yang dominan dan homogen, “tenaga kerja tidak homogen melainkan berbeda menurut tingkat pendidikan dan ketrampilan” – Mengesampingkan pentingnya teknologi – Keunggulan dalam perdagangan ditentukan oleh keunggulan komparatif, “perdagangan juga ditentukan oleh proteksi atau kebijakan pemerintah dan keunggulan kompetitif”
  • 21. Theory Pertumbuhan Edogen (Romer (1986) & Lucas (1989) “Penurunan hambatan – hambatan dalam berbagai bentuk, baik tarif maupun non tarif akan mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara dalam jangka panjang”
  • 22. Mekanisme Perdagangan Internasional Mampu Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi – Pengurangan/penghapusan hambatan – hambatan perdagangan akan meningkatkan perdagangan yang lebih terbuka dan memperlancar arus barang dan jasa sehingga memungkinkan teknologi baru – Manfaat riset dan pengembangan akan mengalir ke negara – negara sedang berkembang.
  • 23. – Memacu skala ekonomis yang dapat meningkatkan profit dan meningkatkan investasi – Alokasi sumber daya faktor produksi yang lebih efisien pada berbagai sektor – Meningkatkan spesialisasi sehingga meningkatkan efisiensi Mekanisme Perdagangan Internasional Mampu Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
  • 24. M. Porter – Competitive Advantage of Nation Firm Strategy Stucture & Rivalry Demand Conditions Related & Supporting Industries Factors Conditions
  • 25. – Faktor Endowmnet/Condition Keadaan faktor produksi seperti tenaga kerja terlatih atau kebutuhan infrastruktur untuk bersaing dalam industri. – Demand Condition Home demand berperan dalam meningkatkan mutu competitive advantage. Competitive advantage perusahaan nasional terjadi jika konsumen domestik meraka canggih dan menuntut, sehingga memaksa perusahaan itu untuk memiliki standar yang tinggi terhadap mutu produk dan menghasilkan model yang inovatif M. Porter – Competitive Advantage of Nation
  • 26. – Relating and supporting industries Kehadiran para penyalur secara internasional dan kompetitif membantu mencapai suatu posisi yang kompetitif dan kuat secara internasional. – firm strategy structure dan rivalry Peran pemerintah dalam perekonomian yang dianggap sangat viral adalah bagaimana membentuk kondisi pasar, perusahaan yang diciptakan, diorganisasikan, diatur serta mengetahui bagaimana kondisi persaingan domestik M. Porter – Competitive Advantage of Nation