- Definisi persamaan parametrik;
- Kurva parametrik;
- Mengubah persamaan parametrik ke persamaan aljabar dengan eliminasi parameter;
- Turunan pertama persamaan parametrik dan aplikasinya;
- Turunan kedua persamaan parametrik dan aplikasinya;
- Luas area di bawah kurva parametrik;
- Panjang busur kurva parametrik;
- Luas permukaan dari kurva parametrik yang diputar terhadap sumbu tertentu.
- Definisi persamaan parametrik;
- Kurva parametrik;
- Mengubah persamaan parametrik ke persamaan aljabar dengan eliminasi parameter;
- Turunan pertama persamaan parametrik dan aplikasinya;
- Turunan kedua persamaan parametrik dan aplikasinya;
- Luas area di bawah kurva parametrik;
- Panjang busur kurva parametrik;
- Luas permukaan dari kurva parametrik yang diputar terhadap sumbu tertentu.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Hai para Intelektual Muda, kali ini mimin mau berbagi soal dan pembahasan tentang Integral Permukaan ..
semoga Bermanfaat:)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Hai para Intelektual Muda, kali ini mimin mau berbagi soal dan pembahasan tentang Integral Permukaan ..
semoga Bermanfaat:)
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Ā
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. ļ± Vektor : Besaran fisik yang memiliki besar
dan arah
Contoh:
kecepatan, percepatan, gaya, momentum, m
edan magnet, medan listrik
ļ± Skalar : Besaran fisik yang hanya memiliki
besar saja (tidak memiliki arah)
Contoh:
waktu, suhu, panjang, luas, volum, massa
3. ļ±Ruas garis berarah yg panjang dan arahnya
tertentu. (Arah garis menunjukkan arah vektor
dan panjang garis menunjukkan besar vektor)
ļ±Vektor dinyatakan dgn huruf Å«, u, u (bold), atau
u (italic).
ļ±Jika u menyatakan ruas garis berarah dari A ke
B, maka ditulis dengan lambang u = AB
ļ±Notasi u dibaca āvektor uā
4. ā¢ Vektor sebagai pasangan bilangan
u = (a,b) atau u = (a,b,c)
ā¢ Vektor sebagai kombinasi vektor satuan i, j, k
u = ai + bj atau u = ai + bj + ck
ā¢ Panjang vektor u (norma dari v) ditentukan
oleh rumus:
u
2
a
2
b atau u
2
a
2
b
c
2
5. Misalkan : u = (a,b) dan v = (c,d) maka
ļ± u + v = (a,b) + (c,d) = (a + c, b + d)
ļ± u ā v = (a,b) + (-c,-d) = (a - c, b - d)
Contoh:
u = (3,-2) dan v = (-2,3)
u + v = (1,1)
u ā v = (5,-5)
Catatan: Operasi ini juga berlaku untuk vektor di R3
6. Misalkan u = (a,b), k dan l adalah sembarang
skalar maka:
ļ± ku = (ka,kb)
ļ± (k+l)u = ku + lu
Contoh
ā¢ u = (-4,2) ļØ -3u = (12,-6)
Catatan: Operasi ini juga berlaku untuk vektor di R3
7. ļ±Vektor satuan adalah sebuah vektor yang
didefinisikan sebagai satu satuan vektor.
ļ±Jika digunakan sistem koordinat Cartesian
(koordinat tegak) tiga dimensi, yaitu sumbu x dan
sumbu y dan sumbu z.
ļ±Vektor satuan pada sumbu x adalah i, vektor
satuan pada sumbu y adalah j dan pada sumbu z
adalah k.
ļ±Nilai dari satuan vektor-vektor tersebut besarnya
adalah satu satuan
8.
9. Misalkan : u = (a,b) dan v = (c,d) maka:
uāv = ||u|| ||v|| cos
Dimana:
||u|| = panjang vektor u
||v|| = panjang vektor v
= sudut antara vektor u dan v
10. Misalkan : u = (a,b) dan v = (c,d) maka:
||u Ć v|| = ||u|| ||v|| sin
Dimana:
||u|| = panjang vektor u
||v|| = panjang vektor v
= sudut antara vektor u dan v
11. Misalkan: u = (u1,u2,u3) dan v = (v1,v2,v3).
u v u1v1 u2v2 u3v3
Contoh:
Jika diketahui u = (-1,3,-2) dan v = (2,-4,1)
tentukanlah uāv !
Solusi: u v u1v1 u2v2 u3v3
( 1)(2) (3)( 4) ( 2)(1)
2 ( 12) ( 2) 16
12. Misalkan: u = (u1,u2,u3) dan v = (v1,v2,v3) maka:
u v
i
j k
u1 u2 u3
v1 v2 v3
u2 u3
u1 u3
i
j
v2 v3
v1 v3
u1 u2
k
v1 v2
Contoh:
Jika diketahui u = (-1,3,-2) dan v = (2,-4,1)
tentukanlah uĆv !
13. u = (-1,3,-2) dan v = (2,-4,1)
u v
i
1
2
j
3
4
3
4
k
2
1
2
i
1
1
2
3(1) ( 2)( 4) i
2
j
1
1
2
( 1)(1) ( 2)(2) j
(3 8)i ( 1 4) j (4 6)k
5i 3 j 2k
3
k
4
( 1)( 4) 3(2) k
14. Jika u dan v adalah vektor tak nol maka :
cos
Contoh
Tentukan ( ) sudut antara vektor u dan v jika:
u = (2, -1, 1) dan v = (1, 1, 2)
Solusi
u v
(2, 1 ) (1 ,2)
,1 ,1
u
(2)(1 ( 1 ) (1
)
)(1
)(2)
2 1 2 3
cos
u v
u v
3
6 6
1
2
22
v
2
2
1 1
60o
u v
u v
2
( 12 1
)
22
6
6
15. Jika u dan v adalah vektor tak nol maka :
(i)
(ii)
lancip jika dan hanya jika u v 0
tumpul jika dan hanya jika u v 0
(iii)
=
2
jika dan hanya jika u v 0
Contoh
Tentukan apakah u dan v membentuk sudut
lancip, tumpul, atau ortogonal
u = (7, 3, 5) dan v = (-8, 4, 2)
16. Solusi
u v
(7)( 8) (3)(4) (5)(2)
56 12 10
34
0
Jadi, u dan v membentuk sudut tumpul
17. 1. Misalkan u = (1,2,3), v = (2,-3,1), dan w = (3,2,-1).
Carilah komponen-komponen dari:
a. 2u+3v
b. 7v ā 3w
c. 2v ā (u + w)
2. Hitunglah panjang (norma) vektor v jika:
a. v = (3,4)
b. v = (-8,7,4)
3. Misalkan u = (1,-3,2), v = (1,1,0), dan w = (2,2,-4). Tentukanlah:
a. u v
b.
c.
u v
1
w
w
18. 4. Tentukanlah u v dan u v dan cos ( sudut antara u dan v)
jika diketahui:
a. u = (1,-3,7) dan v = (8,-2,-2)
b. u = (4,1,6) dan v = (-3,0,2)
c. u = (-3,1,2) dan v = (4,2,-5)
5. Tentukan apakah u dan v membentuk sudut lancip, tumpul,
atau ortogonal jika diketahui:
a. u = (1,-3,7) dan v = (8,-2,-2)
b. u = (4,1,6) dan v = (-3,0,2)
c. u = (-3,1,2) dan v = (4,2,-5)
19. Vektor di R2
ā¢ u = (a,b) , v = (c,d)
1) u + v = (a+c, b+d)
2) u - v = (a-c, b-d)
3) Norma (besar) vektor u
u
a2 b2
4) Perkalian Titik (dot
product)
5) Perkalian Silang (cros
Product)
Vektor di R3