Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan pjj_kemenkes
Materi ini membahas asuhan keperawatan pasien gastritis, meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, diagnosa, dan tindakan medis serta keperawatan untuk manajemen gastritis akut dan kronis.
Makalah ini membahas tentang gastritis yang merupakan peradangan pada lambung yang dapat bersifat akut maupun kronis. Jenis-jenis gastritis dijelaskan meliputi gastritis akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri, alkohol, obat-obatan, dan gastritis kronis yang disebabkan oleh H. pylori, diet, obat-obatan, merokok. Penyebab, gejala, patofisiologi, dan penatalaksanaan gastritis diuraikan.
Dokumen tersebut membahas tentang gastritis erosiva, yang merupakan peradangan pada permukaan lambung yang ditandai dengan adanya erosi pada mukosa lambung. Dibahas pula anatomi dan fisiologi lambung, termasuk fungsi motorik dan pencernaan lambung. Juga disebutkan beberapa definisi gastritis erosiva dan bagian-bagiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pencernaan gastritis dan thypus abdominalis. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, penyebab, patofisiologi, manajemen medis, dan manajemen keperawatan untuk kedua kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus dalam praktek keperawatan kasus gagal ginjal kronik, yang mencakup pengkajian data pasien, perumusan diagnosa, perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi keperawatan untuk kasus gagal ginjal kronik.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistem pernafasan akibat peradangan, meliputi pengertian, penyebab, pathofisiologi, manajemen medis, dan manajemen keperawatan untuk penyakit paru obstruktif kronis, tuberkulosis, dan pneumonia."
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan pjj_kemenkes
Materi ini membahas asuhan keperawatan pasien gastritis, meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, diagnosa, dan tindakan medis serta keperawatan untuk manajemen gastritis akut dan kronis.
Makalah ini membahas tentang gastritis yang merupakan peradangan pada lambung yang dapat bersifat akut maupun kronis. Jenis-jenis gastritis dijelaskan meliputi gastritis akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri, alkohol, obat-obatan, dan gastritis kronis yang disebabkan oleh H. pylori, diet, obat-obatan, merokok. Penyebab, gejala, patofisiologi, dan penatalaksanaan gastritis diuraikan.
Dokumen tersebut membahas tentang gastritis erosiva, yang merupakan peradangan pada permukaan lambung yang ditandai dengan adanya erosi pada mukosa lambung. Dibahas pula anatomi dan fisiologi lambung, termasuk fungsi motorik dan pencernaan lambung. Juga disebutkan beberapa definisi gastritis erosiva dan bagian-bagiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pencernaan gastritis dan thypus abdominalis. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, penyebab, patofisiologi, manajemen medis, dan manajemen keperawatan untuk kedua kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus dalam praktek keperawatan kasus gagal ginjal kronik, yang mencakup pengkajian data pasien, perumusan diagnosa, perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi keperawatan untuk kasus gagal ginjal kronik.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistem pernafasan akibat peradangan, meliputi pengertian, penyebab, pathofisiologi, manajemen medis, dan manajemen keperawatan untuk penyakit paru obstruktif kronis, tuberkulosis, dan pneumonia."
Pemberian nutrisi merupakan hal penting untuk pasien rumah sakit agar dapat pulih dengan cepat. Terdapat berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, seperti memberi makan secara oral, melalui sonde maupun cairan infus. Perawat memainkan peran kunci dalam memastikan pasien mendapatkan nutrisi yang memadai.
Dokumen ini membahas asuhan keperawatan untuk kasus urolithiasis, meliputi pengkajian data pasien, perumusan diagnosa, perencanaan tindakan, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi keperawatan.
Asuhan keperawatan pada klien gastroenteritis akutAan Kurniawan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien anak bernama An.S yang menderita gastroenteritis akut.
2. Diagnosa keperawatan yang ditetapkan meliputi pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan, risiko kurangnya volume cairan, gangguan integritas kulit dan kecemasan orang tua.
3. Proses keperawatan yang dilakukan meliputi pengkajian,
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiSulistia Rini
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi, meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan. Beberapa poin penting adalah pengkajian riwayat makan, kemampuan makan, pengetahuan tentang nutrisi, serta pemeriksaan fisik dan laboratorium. Diagnosa yang mungkin terjadi adalah kekurangan atau kelebihan nutrisi. Perencanaan melip
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merupakan laporan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit colic abdomen yang dilakukan kepada Ny. H selama 15 menit. Penyuluhan mencakup pengertian dan penyebab colic abdomen serta tindakan pencegahan dan penanganannya.
Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum yang membungkus organ dalam perut. Dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dari organ perut lain seperti appendisitis atau tukak lambung. Gejalanya berupa nyeri abdomen yang parah dan kembung. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan laboratorium dan rontgen yang menunjukkan adanya infeksi. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik lewat infus, drainase, dan mungkin pembedahan.
Gastritis adalah peradangan pada lambung yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi bakteri H. pylori, obat-obatan, alkohol, dan stres. Terdapat dua jenis gastritis yaitu akut dan kronis. Gejalanya bervariasi mulai dari nyeri perut hingga pendarahan. Diagnosa didasarkan pada hasil pemeriksaan darah, pernapasan, endoskopi, dan biopsi jika diperlukan. Penderita gastritis perlu
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi dan pengukuran antropometri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi nutrisi menurut beberapa ahli, jenis-jenis nutrisi, dan cara melakukan pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan untuk menentukan status gizi seseorang.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan pjj_kemenkes
Materi ini membahas asuhan keperawatan pasien gastritis, meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, diagnosa, dan tindakan medis serta keperawatan untuk manajemen gastritis akut dan kronis.
Pemberian nutrisi merupakan hal penting untuk pasien rumah sakit agar dapat pulih dengan cepat. Terdapat berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, seperti memberi makan secara oral, melalui sonde maupun cairan infus. Perawat memainkan peran kunci dalam memastikan pasien mendapatkan nutrisi yang memadai.
Dokumen ini membahas asuhan keperawatan untuk kasus urolithiasis, meliputi pengkajian data pasien, perumusan diagnosa, perencanaan tindakan, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi keperawatan.
Asuhan keperawatan pada klien gastroenteritis akutAan Kurniawan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien anak bernama An.S yang menderita gastroenteritis akut.
2. Diagnosa keperawatan yang ditetapkan meliputi pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan, risiko kurangnya volume cairan, gangguan integritas kulit dan kecemasan orang tua.
3. Proses keperawatan yang dilakukan meliputi pengkajian,
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiSulistia Rini
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi, meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan. Beberapa poin penting adalah pengkajian riwayat makan, kemampuan makan, pengetahuan tentang nutrisi, serta pemeriksaan fisik dan laboratorium. Diagnosa yang mungkin terjadi adalah kekurangan atau kelebihan nutrisi. Perencanaan melip
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merupakan laporan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit colic abdomen yang dilakukan kepada Ny. H selama 15 menit. Penyuluhan mencakup pengertian dan penyebab colic abdomen serta tindakan pencegahan dan penanganannya.
Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum yang membungkus organ dalam perut. Dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dari organ perut lain seperti appendisitis atau tukak lambung. Gejalanya berupa nyeri abdomen yang parah dan kembung. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan laboratorium dan rontgen yang menunjukkan adanya infeksi. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik lewat infus, drainase, dan mungkin pembedahan.
Gastritis adalah peradangan pada lambung yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi bakteri H. pylori, obat-obatan, alkohol, dan stres. Terdapat dua jenis gastritis yaitu akut dan kronis. Gejalanya bervariasi mulai dari nyeri perut hingga pendarahan. Diagnosa didasarkan pada hasil pemeriksaan darah, pernapasan, endoskopi, dan biopsi jika diperlukan. Penderita gastritis perlu
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi dan pengukuran antropometri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi nutrisi menurut beberapa ahli, jenis-jenis nutrisi, dan cara melakukan pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan untuk menentukan status gizi seseorang.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan pjj_kemenkes
Materi ini membahas asuhan keperawatan pasien gastritis, meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, diagnosa, dan tindakan medis serta keperawatan untuk manajemen gastritis akut dan kronis.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem penginderaan khususnya otitis media. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, penyebab, gejala, pengkajian, diagnosa dan tindakan keperawatan pada pasien otitis media baik akut maupun kronis. Modul ini bertujuan membantu pemahaman asuhan keperawatan yang tepat bagi perawat dalam merawat pasien dengan gangguan telinga se
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik keperawatan di Indonesia dan internasional. Kode etik keperawatan di Indonesia mencakup lima butir yang mengatur hubungan perawat dengan pasien, praktek, masyarakat, teman sejawat, dan profesi. Sedangkan kode etik internasional mencakup sepuluh butir yang mengatur tanggung jawab perawat terhadap pasien, hak pasien, kompetensi, kerja sama, dan pengembangan profesi.
Modul ini membahas tentang etika dan kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan merupakan pedoman perilaku perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Modul ini menjelaskan pengertian dan tujuan kode etik, serta beberapa kode etik keperawatan seperti yang ditetapkan oleh PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dan ICN (International Council of Nursing).
The document discusses clinical pathways and their relationship to diagnosis related groups (DRGs) and casemix in determining the cost of treatment. It proposes developing clinical pathways based on the existing ICD classification system and major diagnostic categories (MDCs) to standardize quality of care and establish a basis for planning costs and reimbursement rates. Tables are provided as examples to illustrate how clinical pathways could be used to track resource utilization and estimate costs for different activities in the treatment process.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Proses keperawatan digunakan untuk merencanakan pelayanan keperawatan, menangani respon pasien, dan memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan mengatasi masalah terkait kebutuhan dasar pasien.
Modul ini membahas tentang parasitologi yang mencakup hubungan antara parasit dan inang, pengaruh parasit pada inang, cara penularan parasit, konsep dasar parasitologi, dan klasifikasi parasit. Topik utama yang dibahas adalah hubungan simbiosis antara parasit dan inang, efek langsung dan tidak langsung parasit pada inang, cara penularan secara oral dan melalui vektor, serta konsep morfologi, siklus hidup, dan distribusi geografis
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pencernaan akibat keganasan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian, penyebab, patofisiologi, tanda dan gejala, manajemen medis, dan manajemen keperawatan untuk beberapa jenis kanker seperti kanker lambung, kanker kolorektal, dan kanker hati.
BAB 1 memberikan pengertian tentang cystoma ovari secara umum, klasifikasi cystoma ovari berdasarkan sifatnya apakah bening atau ganas, etiologi, gejala, patofisiologi, komplikasi, dan pemeriksaan diagnostik cystoma ovari. BAB 2 membahas aspek keperawatan seperti ketakutan, kurang pengetahuan, risiko gangguan gizi, dan kecemasan yang mungkin dialami pasien cystoma ovari. BAB 3 memaparkan biodata pas
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan kanker ovarium. Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium yang sering ditemukan pada wanita berusia 50-70 tahun dan bisa menyebar ke bagian lain tubuh melalui sistem pembuluh darah dan getah bening. Diagnosa definitif dilakukan melalui pemeriksaan USG, CT-Scan, MRI, dan pemeriksaan kadar marker tumor seperti CA-125. Pengobatan utama kanker ovarium melip
Gastritis merupakan penyakit lambung yang umum dengan gejala nyeri di sekitar ulu hati dan mual. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter Pylori, makanan pedas atau berlemak, gerak lambung yang lambat, alkohol, rokok, obat-obatan, maupun stres. Prevalensi gastritis di Indonesia tinggi, terutama di daerah perkotaan. Kasus Ny. SS merupakan salah satu kasus gastritis di Desa Sigumpar
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan paliatif pada pasien kanker, meliputi tujuan perawatan paliatif secara fisik dan klinis, jenis layanan yang diberikan, tempat perawatan, peran keluarga dan masyarakat.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan konsep nutrisi yang mencakup definisi nutrisi sebagai proses pengambilan zat makanan penting oleh tubuh, jenis-jenis nutrien utama seperti karbohidrat, lemak, dan protein beserta fungsinya, serta tipe-tipe malnutrisi seperti defisiensi gizi dan marasmus.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
II
Pada kegiatan belajar-2 kali ini Anda akan
mempelajari asuhan keperawatan pasien dengan
kanker lambung, kanker kolorektal, dan hanker
hati.
TUJUANPembelajaran Umum
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Pencernaan Akibat Keganasan
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
I. Kanker lambung
A. Tujuan Pembelajaran umum
Setelah menyelesaikan materi kegiatan belajar 2 ini di harapkan Anda mampu
memberikan asuhan keperawatan pasien dengan kanker lambung.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan materi pertama kegiatan belajar-2 ini diharapkan Anda
mampu menjelaskan: 1) pengertian kanker lambung, 2) penyebab kanker
lambung, 3) pathofisiologi kanker lambung, 4) managemen medis kanker
lambung, dan 5) managemen keperawatan.
C. Pokok-pokok materi
Dalam kegiatan belajar-2 ini Anda akan mempelajari materi tentang asuhan
keperawatan pada kanker lambung yang meliputi:
1. Pengertian
2. Faktor resiko
3. Patofisiologi
4. Gejala klinik
5. Managemen medis
6. Managemen keperawatan
D. Uraian Materi
Berikut ini Anda akan mendalami dan mempelajari asuhan keperawatan
pada pasien dengan kanker lambung.
3. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
1. Pengertian :
Menurut Anda, apa pengertian dari kanker lambung? Neopasma ialah
kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus-
menerus secara tak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya
dan tidak berguna bagi tubuh.
2. Faktor resiko
Penyebab kanker lambung secara pasti belum diketahui. Faktor yang
mempermudah timbulnya kanker lambung meliputi:
a. Gastritis kronis (gastritis atropik, polip di gaster)
b. Infeksi (oleh kuman H. Pylory).
c. Herediter.
d. Kebiasaan makan seperti makanan panas, makanan yang di asap/dibakar,
ikan asin, terlalu pedas.
e. Kurang makanan yang mengandung serat.
f. Makan makanan yang memproduksi bahan karsinogenik dan ko-
karsinogenik.
3. Patofisiologi
Karsinoma lambung berasal dari pertumbuhan epitel pada membran
mukosa lambung. Kebanyakan karsinoma lambung berkembang pada
bagian bawah lambung. Stadium pembesaran (tumor) kanker dapat dilihat
pada gambar 2. Sedangkan pada atrofi lambung didapatkan bagian atas
lambung dan secara multisenter. Karsinoma lambung terlihat beberapa
bentuk. Penyebaran karsinoma lambung sering ke hati, arteri hepatika dan
celiac, pankreas dan hilus sekitar limpa. Dapat juga mengenai tulang, paru,
otak dan bagian lain saluran cerna.
4. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Gambar 2 : Stadium kanker lambung
4. Gejala klinik
Tanda dan gejala kanker lambung meliputi: mual/muntah, anoreksia, disfagia,
kelemahan, hematemesis, regurgitasi, mudah kenyang, cegukan yang
berlebihan, asites (perut membesar), kram abdomen, adanya darah yang
nyata atau samar dalam tinja, pasien mengeluh rasa tidak enak pada perut
terutama sehabis makan, nyeri tidak berkurang dengan pemberian antasida.
5. Managemen medis
Penanganan kanker lambung meliputi pembedahan, kemoterapi, dan
radiasi. Pembedahan. Jika penyakit belum menunjukkan tanda penyebaran,
pilihan terbaik adalah pembedahan. Pada stadium 0-3 dipertimbangkan
dapat disembuhkan, Esophagogastrectomy untuk tumor pada cardia dan
GE junction, Total gastrectomy untuk tumor pada lambung proksimal dan
Subtotal gastrectomy untuk tumor lambung bagian distal (2/3 bawah).
Pembedahan dapat pula dilakukan sebagai tindakan paliatif.
Radiasi, pengobatan dengan radiasi memperlihatkan kurang berhasil.
Kemoterapi, pada tumor ganas dapat dilakukan pemberian obat secara
tunggal atau kombinsi kemoterapi. Di antara obat yang di gunakan adalah
5. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
5 FU, trimetrexote, mitonisin C, hidrourea, epirubisin dan karmisetin dengan
tingkat keberhasilan 18 – 30 %.
Nah, untuk lebih memperluas pemahaman Anda tentang kanker
lambung, cobalah Anda diskusikan tentang cara kerja obat dan efek samping
kemoterapi pada pasien kanker lambung. Tuliskan jawaban Anda pada kolom
dibawah ini!
Jenis obat kemoterapi dan cara kerja pada kanker ........................................................
Efek samping umum kemoterapi : .....................................................................................
6. Managemen keperawatan
a. Pengkajian
Riwayat keperawatan yang perlu diperoleh dari pasien meliputi
makanan kesukaan khususnya makanan asapan, asinan, acar, minum
alkohol, riwayat diagnosis atau pengobatan infeksi H pylori, gastritis atau
anemi pernisiosa, riwayat polip atau operasi lambung.
Manifestasi klinis. Gejala awal kanker lambung meliputi heartburn,
ketidaknyamanan perut, perasaan penuh, nyeri retrosternal atau punggung
atau epigastrik. Gejala ini sering diabaikan. Gejala lanjut kanker lambung
meliputi penurunan BB yang progresif, mual, muntah, gejala obstruktif,
anemi defisiensi besi, massa epigastrik yang dapat dipalpasi, pembesaran
nodus limfe kelemahan badan dan kelelahan. Pada pemeriksaan darah
didapatkan anemi dengan nilai hematokrit dan hemoglobin yang rendah,
hipoalbuminemia.
b. Diagnosis keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan proses pertumbuhan sel-sel kanker
2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual, muntah dan tidak nafsu makan
3) Kecemasan berhubungan dengan rencana pembedahan.
6. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
4) Intoleransi beraktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
c. Perencanaan
1. Nyeri berhubungan dengan proses pertumbuhan sel-sel kanker.
Tujuan: Pasien mengatakan nyeri berkurang atau dapat dikendalikan.
Intevensi Keperawatan:
a) Kaji karakteristik nyeri, lokasi, frekfensi, Rasional mengetahui tingkat
nyeri sebagai evaluasi untuk intervensi selanjutnya
b) Kaji faktor penyebab timbul nyeri (takut, marah, cemas) rasional
dengan mengetahui faktor penyebab nyeri menentukan tindakan
untuk mengurangi nyeri.
c) Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam rasional tehnik relaksasi dapat
mengatsi rasa nyeri.
d) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik
Rasional analgetik efektif untuk mengatasi nyeri.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual, muntah dan tidak nafsu makan.
Tujuan: Kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi
Intevensi Keperawatan:
a) Hidangkan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan hangat.
Rasional Makanan yang hangat menambah nafsu makan.
b) Kaji kebiasaan makan pasien. Jenis makanan yang disukai akan
membantu meningkatkan nafsu makan pasien.
c) Ajarkan teknik relaksasi yaitu tarik napas dalam. Rasional Tarik nafas
dalam membantu untuk merelaksasikan dan mengurangi mual.
d) Timbang berat badan bila memungkinkan. Rasional Untuk
mengetahui kehilangan berat badan.
e) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian vitamin Rasional
7. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Mencegah kekurangan karena penurunan absorsi vitamin larut
dalam lemak
3. Kecemasan berhubungan dengan rencana pembedahan.
Tujuan: Kecemasan pasien dapat diminimalkan
Intevensi Keperawatan:
a) Jelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien
Rasional pasien kooperatif dalam segala tindakan dan mengurangi
kecemasan pasien.
b) Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan perasaan akan
ketakutannya Rasional untuk mengurangi kecemasan.
c) Evaluasi tingkat pemahaman pasien/orang terdekat tentang
diagnosa medik Rasional memberikan informasi yang perlu untuk
memilih intervensi yang tepat
d) Akui rasatakut/ masalah pasien dan dorong mengekspresikan
perasaan Rasional dukungan memampukan pasien memulai
membuka/ menerima kenyataan penyakit dan pengobatan.
4. Intoleransi beraktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Tujuan: Pasien menunjukkan peningkatan toleransi dalam beraktivitas
yang ditandai dengan: tidak mengeluh lemas, pasien beraktivitas secara
bertahap
Intevensi Keperawatan:
a) Sediakan waktu istirahat yang cukup. Rasional Istirahat akan
memberikan energi yang cukup dan membantu dalam proses
penyembuhan.
b) Kaji keluhan pasien saat beraktivitas. Rasional Mengidentifikasi
kelainan beraktivitas.
c) Kaji kemampuan pasien dalam beraktivitas. Rasional Menentukan
aktivitas yang boleh dilakukan.
8. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
d) Bantu memenuhi kebutuhan pasien. Rasional terpenuhinya
kebutuhan pasien.
d. Evaluasi
Bagaimana Anda mengevaluasi perawatan pasien dengan kanker lambung?
Berdasarkan diagnosis yang telah diidentifikasi, Anda dapat mengevaluasi
perawatan pasien dengan kanker lambung. Hasil yang diharapkan meliputi
bahwa pasien:
1. Mengungkapkan perasaan yang berhubungan dengan status emosi,
mengidentifikasi pola koping dan menerima dukungan keluarga, teman
dan petugas kesehatan
2. Mengelola nyeri dan menyatakan bahwa peningkatan kenyamanan
telah dicapai
3. Mengalami nutrisi yang adekuat melalui intake oral, TPN atau terapi
kombinasi.
II. Kanker kolon dan rektum
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan materi kedua kegiatan belajar-2 ini di harapkan Anda
mampu memberikan asuhan keperawatan pasien dengan kanker kolon dan
rektum.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan materi kedua kegiatan belajar-2 ini diharapkan Anda
mampu menjelaskan: 1) pengertian kanker kolon dan rektum, 2) penyebab
kanker kolon dan rektum, 3) pathofisiologi kanker kolon dan rektum, 4)
managemenmediskankerkolondanrektum,dan5)managemenkeperawatan.
C. Pokok-pokok materi
9. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Dalam kegiatan belajar-2 ini Anda akan mempelajari materi tentang asuhan
keperawatan pada gangguan sistem pencernaan kanker kolon dan rektum
yang meliputi :
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Managemen medis
5. Managemen keperawatan
D. Uraian Materi
Berikut ini Anda akan mendalami dan mempelajari asuhan keperawatan pada
pasien dengan kanker kolon dan rektum.
1. Pengertian
Apa pengertian kanker kolon dan rektum? Adalah kanker yang terjadi
pada colon dan rektum. Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan
karena penyakit ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah,
pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengubah kanker kolorektal.
2. Etiologi
Penyebabdaripadakankerkolorektaltidakdiketahui.Dietdanpengurangan
waktu peredaran pada usus besar (aliran depan feces) yang merupakan
faktor kausatif. Makanan-makanan yang pasti dicurigai mengandung zat-zat
kimia yang menyebabkan kanker pada usus besar, Makanan tersebut juga
mengurangi waktu pengosongan usus besar menyebabkan terjadinya kanker.
Makanan yang tinggi lemak terutama lemak hewan dari daging merah,
menyebabkan sekresi asam dan bakteri anaerob, menyebabkan timbulnya
kanker didalam usus besar. Daging yang di goreng dan di panggang juga
dapat berisi zat-zat kimia yang menyebabkan kanker. Diet dengan karbohidrat
murni yang mengandung rendah serat dalam jumlah yang banyak dapat
mengurangi waktu peredaran dalam usus besar. Karena sebagian besar
10. 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
tumor colorektal menghasilkan adenoma, faktor utama yang membahayakan
terhadap kanker colorektal menyebabkan adenoma. Ada tiga type adenoma
colorektal: tubular,villous dan tubulo villous, Meskipun hampir besar kanker
colorektal berasal dari adenoma, hanya 5% dari semua adenoma colorektal
menjadi maligna.
3. Patofisiologi
Tumor terjadi ditempat yang berada dalam colon mengikuti kira-kira pada
bagian (Sthrock 1991) yaitu: a ) 26 % pada caecum dan ascending colon, 10
% pada transfersum colon, 15 % pada desending colon, 20 % pada sigmoid
colon , 30 % pada rectum (gambar 3).
Gambar 3, lokasi kanker kolorektal
Karsinoma colorektal sebagian besar menghasilkan adenomatus polip.
Biasanya tumor ini tumbuh tidak terditeksi sampai gejala-gejala muncul secara
berlahan dan tampak membahayakan. Penyakit ini menyebar dalam beberapa
metode.Tumor mungkin menyebar dalam tempat tertentu pada lapisan dalam
di perut, mencapai serosa dan mesenterik fat (gambar 4). Kemudian tumor
mulai melekat pada organ yang ada disekitarnya ,kemudian meluas kedalam
lumen pada usus besar atau menyebar ke limpa atau pada sistem sirkulasi.
Sistem sirkulasi ini langsung masuk dari tumor utama melewati pembuluh
darah pada usus besar melalui limpa,setelah sel tumor masuk pada sistem
sirkulasi,biasanya sel bergerak menuju liver. Tempat yang kedua adalah tempat
10%
20%26%
30%
15%
11. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
yang jauh kemudian metastase ke paru-paru. Tempat metastase yang lain
termasuk: kelenjar adrenalin, ginjal, kulit, tulang, dan otak. Penambahan untuk
infeksi secara langsung dan menyebar melalui limpa dan sistem sirkulasi, tumor
colon juga dapat menyebar pada bagian peritonial sebelum pembedahan
tumor belum dilakukan. Penyebaran terjadi ketika tumor dihilangkan dan sel
kanker dari tumor pecah menuju ke rongga peritonial.
Gambar 4, stadium kanker kolorektal
4. Managemen medis
Untuk menegakkan diagnosis kanker kolorektal biasanya dilakukan
beberapa pemeriksaan antara lain sebagai berikut:
1) Chest X-ray dan liver scan mungkin dapat menemukan tempat yang
jauh yang sudah metastasis.
2) Sigmoidoscopy dan colonoscopy untuk mengidentifikasi tumor
3) Enema barium mungkin dapat memperjelas keadaan tumor dan
mengidentifikasikan letaknya. Enema barium secara umum dilakukan
setelah sigmoidoscopy dan colonoscopy, dan
4) Computer Tomografi (CT) membantu memperjelas adanya massa dan
luas dari penyakit.
5) Biopsi massa dapat juga dilakukan dalam prosedur tersebut.
a. Terapi;
Pembedahan biasanya merupakan pengobatan untuk tumor di kolon
atau rektal, tetapi radiasi dan kemoterapi mungkin juga digunakan untuk
12. 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
membantu pembedahan, untuk mengontrol dan mencegah kekambuhan
kanker.
Terapi radiasi; Persiapan penggunaan radiasi dapat diberikan pada
pasien yang menderita Ca kolorektal yang besar, walaupun ini tidak
dilaksanakan secara rutin. Radiasi dapat digunakan post operatif sampai
batas penyebaran metastase.
Kemoterapi; Obat non sitotoksik memajukan pengobatan terhadap
Ca kolorektal kecuali batas tumor pada anal kanal. Bagaimanapun
juga 5 fluorouracil (5-FU,Adrucil) dan levamisole (ergamisol) telah
direkomendasikan terhadap standar terapi untuk stadium khusus pada
penyakit (contoh stadium III) untuk mempertahankan hidup. Kemoterapi
juga digunakan sesudah pembedahan untuk mengontrol gejala-
gejala metastase dan mengurangi penyebaran metastase. Kemoterapi
intrahepatik arterial sering digunakan 5 FU yang digunakan pada pasien
dengan metastasis liver.
Manajemen pembedahan ; Ukuran tumor, lokasi, luasnya metastasis,
dan keutuhan serta kondisi usus menentukan prosedur pembedahan.
Jenis pembedahan yang mungkin dilakukan adalah reseksi kolon ,
hemicolectomy (reseksi tumor dan nodus limfe regional) dan Colostomy:
operasi pembukaan colon ke permukaan abdomen.
5. Managemen keperawatan
a. Pengkajian
Riwayat kanker pada pasien diperoleh perawat berdasarkan usia
dan jenis kelamin, riwayat diet dan keadaan letak geografi diet. Sebagian
besar yang menjadi pertanyaan perawat: riwayat keluarga terhadap
kanker colorektal, radang usus besar, penyakit Crohn’s, keluarga poliposis/
kolorektal kanker, adenoma, perubahan kebiasaan bab (diare/konstipasi,
dengan atau tanpa darah), pasien mungkin merasa perutnya terasa penuh,
nyeri, dan berat badan turun.
Pemeriksaan fisik; teraba massa, pembuntuan kolon sebagian atau
seluruhnya,perforasipadakarakteristikkolondengandistensiberhubungan
dengan nominal dan nyeri.
13. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pemeriksaan psikososial; khawatir dengan diagnosa kanker. Kanker
biasanya berhubungan dengan kematian dan kesakitan. Banyak orang tidak
sadar dengan kemajuan pengobatan dan peningkatan angka kelangsungan
hidup. Deteksi dini adalah cara untuk mengontrol Ca colorectal dan
keterlambatan dalam mencoba perawatan kesehatan dapat mengurangi
kesempatan untuk bertahan hidup dan menguatkan kekhawatiran pasien
dan keluarga pasien.
b. Diagnosa keperawatan
1) Resiko tinggi terhadap luka sehubungan dengan efek dari tumor dan
kemungkinan metastase
2) Konstipasi sehubungan dengan lesi obstruktif
3) Ketidakefektifan koping individu sehubungan dengan gangguan
konsep diri,
4) Nyeri sehubungan dengan obstruksi tumor pada usus besar dengan
kemungkinan menekan organ yang lainnya,
5) Gangguan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan
program diagnosa, ketakutan proses penyakit
c. Perencanaan
1. Resiko tinggi terhadap luka sehubungan dengan efek dari tumor dan
kemungkinan metastase.
Tujuan: Klien menyatakan tidak tidak ada penyebaran kanker ke organ
vital.
Intevensi Keperawatan:
1) Jelaskan prosedur terapi radiasi pada pasien dan keluarganya
2) Monitor kemungkinan efek samping (kelelahan dan diare)
Sebelum operasi.
14. 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
3) Jelaskan kemungkinan perubahan anatomi & fungsi akibat
pembedahan, lokasi, jumlah insisi dan drain
4) Jelaskan klien prinsip umum dan alasan perawatan colostomy
5) Klien yg memerlukan operasi rectal rendah beresiko disfungsi seksual
& incontinensia urine akibat kerusakan nerve selama pembedahan
6) Intruksi klien untuk membatasi diet air putih 1 – 2 hari sebelum
operasi, enema
7) Berikan antibiotik oral atau iv sesuai resep
8) Pasang pipa nasogastrik untuk decompressi lambung
9) Pasang infus untuk pengembalian cairan
Perawatan Kolostomi
10) Kaji warna dan integritas stoma, stoma yang sehat merah muda,
lembab dan menonjol (2 cm) dari dinding abdomen
11) Laporkan ke dokter bedah jika : terdapat tanda iskemia dan nekrosis
(merah gelap,warna hitam, kering, flacid, keras), perdarahan atau
jahitan lepas
12) Kaji kondisi kulit sekitar stoma dan ceck sistem kantong , rasional
colostomy akan mulai berfungsi 2 – 4 hari post-op
13) Hindari pemakaian sabun basah untuk membersihkan area-
mempengaruhi perekat kantong
14) Bantu pasien mengidentifikasi diet untuk mengontrol bau dan gas,
roti, kacang, yogurt membantu mencegah gas, Buttermilk, juice
cranbery, yogurt mencegah bau.
2. Konstipasi sehubungan dengan lesi obstruktif
Tujuan: Pola eliminasi sesuai kebutuhan fisik dan gaya hidup dengan
ketetapan jumlah dan konsistensi.
15. 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Intevensi Keperawatan:
1) Selidiki pelambatan awitan atau tak adanya keluaran. Auskultasi
bising usus. Rasional Ileus paralitik pasca operasi biasanya membaik
dalam 48-72 jam. Pelambatan dapat menandakan ileus atau obstruksi
statis menutup.
2) Tinjau ulang pola diet dan jumlah atau tipe masukan cairan.
Rasional Masukan adekuat dari serat dan makanan kasar memberikan
bulk, dan cairan atau faktor penting dalam menentukan konsistensi
feses.
3) Libatkan pasien dalam perawatan secara bertahap. Rasional
Rehabilitasi dapat dipermudah dengan mendorong pasien mandiri.
4) Berikan unit TENS bila diindikasikan. Rasional Stimulasi listrik telah
digunakan pada beberapa pasien untuk merangsang peristaltik.
3. Ketidakefektifan koping individu sehubungan dengan gangguan konsep
diri
Tujuan: pasien mampu mengidentifikai, mengembangkan dan
menggunakan koping yang efektif dalam usaha menerima perubahan
tubuh.
Intevensi keperawatan:
1) Observasi dan identifikasi metode koping pasien, sumber dukungan
yang efektif digunakan pasien.
2) Bantu pasien mengungkapkan perasaannya tentang diagnosis,
treatmen dan antisipasi perubahan fungsi tubuh jika direncanalkan
kolostomi.
3) Ajarkanpasiententangharapanpenampilandanperawatankolostomi,
jika direncanakan dilakukan kolostomi
4) Post operasi, bantu pasien melihat dan menyentuh stoma, minta
pasien berpartisipasi dalam perawatan kolostomi
4. Nyeri sehubungan dengan obstruksi tumor pada usus besar dengan
kemungkinan menekan organ yang lainnya.
16. 16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Tujuan: pasien mengatakan nyeri berkurang atau terkontrol.
Intevensi Keperawatan:
1) Kaji tingkat nyeri, lokasi, karakteristik dan intensitas (skala 1-10).
Rasional Membantu mengevaluasi derajat ketidaknyamanan dan
keefektifan analgesik.
2) Yakinkan pasien bahwa perubahan posisi tidak akan mencederai
stroma. Rasional Menurunkan ketegangan otot, menaikkan relaksasi
dan dapat meningkatkan kemampuan koping.
3) Bantu penggunaan teknik relaksasi. Rasional membantu pasien untuk
istirahat lebih efektif dan memfokuskan kembali perhatian sehingga
menurunkan nyeri dan ketidaknyamanan.
4) Bantu pasien melakukan latihan rentang gerak dan dorong ambulasi
dini, hindari duduk lama. Rasional menurunkan kekakuan otot/sendi.
Ambulasi mengembalikan organ ke posisi normal dan meningkatkan
kembali fungsi ke tingkat normal. Ambulasi dan perubahan posisi
menurunkan tekanan perianal.
5) Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi (narkotik, analgesik).
Rasional menurunkan nyeri, meningkatkan kenyamanan.
5. Gangguan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan
program diagnosa, ketakutan proses penyakit.
Tujuan: Pasien akan mencapai intake nutrient & kalori yang optimal.
Intevensi Keperawatan:
1) Hidangkan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan hangat. Rasional
makanan yang hangat menambah nafsu makan.
2) Kaji kebiasaan makan klien. Rasional Jenis makanan yang disukai akan
membantu meningkatkan nafsu makan klien.
3) Anjurkan pasien untuk meningkatkan penggunaan yogurth dan
mentega.Rasional Membantu menurunkan pembentukan bau
4) Timbang berat badan bila memungkinkan. Rasional mengetahui
kehilangan berat badan.
17. 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
5) KolaborasidengandokteruntukpemberianvitaminRasionalmencegah
kekurangan karena penurunan absorsi vitamin larut dalam lemak
6) Kaji status nutrisi. Rasional Mengidentifikasi kekurangan atau
kebutuhan untuk membantu memilih
d. Evaluasi
Perawat mengevaluasi perawatan yang diberikan pada pasien
dengan kanker kolorektal. Hasil yang diharapkan meliputi bahwa pasien:
1. Mencapai dan mempertahankan pola eliminasi usus yang konsisten
tanpa darah dalam feses, diare atau konstipasi
2. Mengungkapkan diagnosis kanker, mendefinisikan kanker, dan
menjelaskan pengobatan dan alasannya.
3. Mengatakan mulai mulai menerima penyakit dan mulai menyatukan
pengobatan ke dalam gaya hidup sehari-hari
4. Menunjukkan perawatan insisi yang sesuai, perawatan colostomi
dengan bantuan minimal.
III. Kanker hati (hepatoma)
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan materi ketiga kegiatan belajar-2 ini di harapkan Anda
mampu memberikan asuhan keperawatan pasien dengan kanker hepar
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan materi ketiga kegiatan belajar-2 ini diharapkan Anda
mampu menjelaskan: 1) pengertian kanker hepar, 2) penyebab kanker hepar,
3) pathofisiologi kanker hepar, 4) managemen medis kanker hepar, dan 5)
managemen keperawatan.
C. Pokok-Pokok Materi
18. 18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Dalam kegiatan belajar-2 ini Anda akan mempelajari materi tentang asuhan
keperawatan pada kanker hati yang meliputi :
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Managemen medis
5. Managemen keperawatan
D. Uraian Materi
Berikut ini Anda akan mendalami asuhan keperawatan pada pasien dengan
kanker hati.
1. Pengertian :
Coba Anda berfikir sejenak, apa pengertian kanker hepar? Kanker hepar
atau hepatoma, kanker hati, karsinoma hepatoseluler adalah suatu proses
keganasan pada hepar.
2. Etiologi
Virus Hepatitis B dan Virus Hepatitis C, bahan-bahan Hepatokarsinogenik
(aflatoksin, alkohol, penggunaan steroid anabolic, penggunaan androgen
yang berlebihan, bahan kontrasepsi oral, penimbunan zat besi yang
berlebihan dalam hati (hemochromatosis).
3. Patofisiologi
Kanker hati atau Hepatoma 75% berasal dari sirosis hati yang lama/
menahun, khususnya yang disebabkan oleh alkoholik dan postnekrotik,
hati mengalami kerusakan dan gangguan fungsi yang disertai pembesaran
hatimendadak(gambar5).Kankerhatiyangpalingseringadalahmetastase
tumor ganas dari tempat lain, metastase ke hati dapat terdeteksi pada
19. 19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
lebih dari 50% kematian akibat kanker. khususnya untuk keganasan pada
saluran pencernaan.
Kanker lain dapat bermestatase ke hati melalui tiga jalan yaitu
perluasan langsung dari organ sekitar (lambung dan kantong empedu),
melalui arteri hepati atau vena porta. Diagnosa sulit ditentukan, sebab
tumor biasanya tidak diketahui sampai penyebaran tumor yang luas,
sehingga tidak dapat dilakukan reseksi lokal lagi.
Gambar 5, perbedaan tampilan hati yang sehat dan kanker hati
4. Managemen medis
Penatalaksanaan kanker hati ditujukan untuk mengurangi gejala,
mendukung fisik dan emosi pasien. Pilihan treatment meliputi kemoterapi,
dan terapi radiasi. Pembedahan yaitu reseksi segmen atau lobus hati
diindikasikan pada tumor yang kecil dan terbatas tegas pada satu lobus
hati. Reseksi lobus hati untuk eksisi metastase berhasil mencapai survival
rate sampai 5 tahun. Sayangnya 75% klien mengalami tumor yang tak dapat
dioperasi (unresectable), transplantasi hati dipertimbangkan sebagai
pilihan terapi pada tumor kecil unresectable . Prosedur terbaru dengan
krioablasi pada hati. Dokter membuat insisi midline abdominal atau
subcostal dan menyeleksi tumor yang tepat untuk reseksi atau cryoablasi.
20. 20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
5. Managemen keperawatan
a. Pengkajian
Gejala klinik; fase dini asimtomatik (tidak terlihat adanya tanda-
tanda), fase lanjut (tidak dikenal simtom yang patognomonik). Keluhan
berupa nyeri, kelemahan dan penurunan berat badan, anoreksia,
rasa penuh setelah makan terkadang disertai muntah dan mual, bila
ada metastasis ke tulang penderita mengeluh nyeri tulang. Pada
pemeriksaan fisik bisa didapatkan: ascites, ikterus, hipoalbuminemia,
splenomegali, spider nevi, eritoma palmaris, edema.
Secara umum pengkajian keperawatan pada pasien dengan kasus
hepatoma, meliputi: gangguan metabolisme, perdarahan, asites,
edema, hipoproteinemia, jaundice/ icterus, komplikasi endokrin,
aktivitas terganggu akibat pengobatan.
Pemeriksaan fisik dan diagnostik pada kanker hati meliputi:
peningkatan alkalin fosfatase, hepatomegali, adanya massa hati,
penurunan fungsi hati, friction rub di atas hati, gangguan gula darah,
nilai alfa fetoprotein (AFF) yang tinggi.
b. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan pengkajian di atas maka diagnosa keperawatan yang
sering muncul adalah:
1) Gangguan kebutuhan nutrisi (kurang) berhubungan dengan
anoreksia, mual, gangguan absorpsi, metabolisme vitamin,
2) Ketidakefektifan pola bernapas berhubungan dengan adanya asites
dan penekanan diapragma,
3) Nyeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut,
4) Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan sesak dan nyeri,
5) Gangguan aktifitas berhubungan dengan sesak dan nyeri,
6) Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakit yang diderita.
21. 21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
c. Perencanaan
1. Ketidakefektifan pernapasan berhubungan dengan adanya
penurunan ekspansi paru (ascites dan penekanan diapragma).
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapakan
pernapasan efektif kembali.
Intervensi keperawatan:
1) Pertahankan posisi semi fowler, rasional: posisi ini mencegah
penekanan isi perut terhadap diafragma sehingga meningkatkan
ruangan untuk ekspansi paru yang maksimal, mengurangi
peningkatan volume darah paru sehingga memperluas ruangan
yang dapat diisi oleh udara.
2) Observasi gejala kardinal dan monitor tanda–tanda
ketidakefektifan jalan napas, rasional: pemantau lebih dini
terhadap perubahan yang terjadi sehingga dapat diambil
tindakan penanganan segera.
3) Berikan penjelasan tentang penyebab sesak dan motivasi
utuk membatasi aktivitas, Rasional: pengertian pasien akan
mengundang partispasi pasien dalam mengatasi permasalahan
yang terjadi.
4) Kolaborasi dengan tim medis (dokter) dalam pemberian oksigen
dan pemeriksaan gas darah, Rasional: pemberian oksigen akan
membantu pernapasan sehingga eskpasi paru dapat maksimal,
pemeriksaan gas darah untuk mengetahui kemampuan
bernapas.
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya
penumpukan cairan dalam rongga aberhubungan abdomen
(ascites).
Tujuan: Setelah dilakukan tindakkan keperawatan diharapakn nyeri
dapat berkurang atau pasien bebas dari nyeri.
Intervensi keperawatan :
1) Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik.
22. 22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Rasional: analgesik bekerja mengurangi reseptor nyeri dalam
mencapai sistim saraf sentral.
2) Atur posisi pasien yang enak sesuai dengan keadaan. Rasional:
dengan posisi miring ke sisi yang sehat disesuaikan dengan gaya
gravitasi,maka dengan miring kesisi yang sehat maka terjadi
pengurangan penekanan sisi yang sakit.
3) Awasi respon emosional pasien terhadap proses nyeri. Rasional:
keadaan emosional mempunyai dampak pada kemampuan
pasien untuk menangani nyeri.
4) Ajarkan teknik pengurangan nyeri dengan teknik distraksi.
Rasional: teknik distraksi merupakan teknik pengalihan perhatian
sehingga mengurangi emosional dan kognitif.
5) Observasi tanda-tanda vital, Rasional: deteksi dini adanya
kelainan
3. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
tidak adekuatnya asupan nutrisi.
Tujuan: kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Intervensi keperawatan:
1) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian vitamin, Rasional:
dengan pemberian vitamin membantu proses metabolisme,
mempertahankan fungsi berbagai jaringan dan membantu
pembentukan sel baru.
2) Jelaskan pada pasien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh dan
diit yang di tentukan dan tanyakan kembali apa yang telah di
jelaskan, Rasional: pengertian pasien tentang nutrisi mendorong
pasien untuk mengkonsumsi makanan sesuai diit yang ditentukan
dan umpan balik pasien tentang penjelasan merupakan tolak
ukur penahanan pasien tentang nutrisi
3) Bantu pasien dan keluarga mengidentifikasi dan memilih
makanan yang mengandung kalori dan protein tinggi, Rasional:
dengan mengidentifikasi berbagai jenis makanan yang telah di
23. 23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
tentukan.
4) Identifikasi busana pasien buat padan yang ideal dan tentukan
kenaikan berat badan yang diinginkan berat badan ideal, Rasional:
diharapkan pasien kooperatif.
5) Sajikan makanan dalam keadaan menarik dan hangat, Rasional:
dengan penyajian yang menarik diharapkan dapat meningkatkan
selera makan.
6) Anjurkan pada pasien untuk menjaga kebersihan mulut, Rasional:
dengan kebersihan mulut menghindari rasa mual sehingga
diharapkan menambah rasa.
7) Monitor kenaikan berat badan, Rasional: dengan monitor berat
badan merupakan sarana untuk mengetahui perkembangan
asupan nutrisi pasien.
4. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan sesak dan nyeri.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapakan tidur
terpenuhi sesuai kebutuhan.
Intervensi keperawatan:
1) Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian oksigen dan
analgesik, Rasional: dengan penambahan suplay O2
diharapkan
sesak nafas berkurang sehingga pasien dapat istirahat.
2) Beri suasana yang nyaman pada pasien dan beri posisi yang
menyenangkan yaitu kepala lebih tinggi, Rasional: suasana
yang nyaman mengurangi rangsangan ketegangan dan sangat
membantu untuk bersantai dan dengan posisi lebih tinggi
diharapkan membantu paru–paru untuk melakukan ekspansi
optimal.
3) Berikan penjelasan terhadap pasien pentingnya istirahat tidur,
Rasional: dengan penjelasan diharapkan pasien termotivasi
untuk memenuhi kebutuhan istirahat sesuai dengan kebutuhan.
4) Tingkatkan relaksasi menjelang tidur, Rasional: diharapkan dapat
24. 24
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
mengurangi ketegangan otot dan pikiran lebih tenang.
5) Bantu pasien untuk melakukan kebiasaannya menjelang tidur,
Rasional: dengan tetap tidak mengubah pola kebiasaan pasien
mempermudah pasien untuk beradaptasi dengan lingkungan.
5. Gangguan aktifitas berhubungan dengan sesak dan nyeri.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan pasien
dapat melakukan aktivtas dengan bebas.
Intervensi keperawatan:
1) Bimbing pasien melakukan mobilisasi secara bertahap, Rasional:
dengan latihan secara bertahap pasien dapat melakukan aktivitas
sesuai kemampuan.
2) Latih pasien dalam memenuhi kebutuhan dirinya, Rasional:
diharapkan ada upaya menuju kemandirian.
3) Ajarkan pada pasien menggunakan teknik relaksasi yang
merupakan salah satu teknik pengurangan nyeri, Rasional:
pengendalian nyeri merupakan pertahanan otot dan persendian
dengan optimal.
4) Jelaskan tujuan aktifitas ringan, Rasional: dengan penjelasan
diharapkan pasien kooperatif,
5) Observasi reaksi nyeri dan sesak saat melakukan aktifitas,
meRasional: dengan mobilisasi terjadi penarikan otot, hal ini
dapat meningkatkan rasa nyeri.
6) Anjurkan pasien untuk mentaati terapi yang diberikan, Rasional:
diharapkan pasien dapat kooperatif.
6. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakit yang diderita.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan cemas
berkurang.
Intervensi keperawatan:
1) Berikandoronganpadapasienuntukmendiskusikanperasaannya
25. 25
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
mengemukakan persepsinya tentang kecemasannya, Rasional:
membantu pasien dalam memperoleh kesadaran dan memahami
keadaan diri yang sebenarnya.
2) Jelaskan pada pasien setiap melakukan prosedur baik
keperawatan maupun tindakan medis, Rasional: dengan
penjelasan diharapkan pasien kooperatif dan mengurangi
kecemasan pasien
3) Kolaborasi dengan dokter untuk penjelasan tentang penyakitnya,
Rasional: dengan penjelasan dari petugas kesehatan akan
menambah kepercayaan terhadap apa yang dijelaskan sehingga
cemas pasien berkurang.
d. Evaluasi
Perawat mengevaluasi rencana asuhan pasien dengan kanker hati
sesuai diagnosis keperawatan yang ditetapkan. Hasil yang diharapkan
bahwa pasien akan:
1. Menyatakan nyeri berkurang atau mereda dengan obat yang
diresepkan atau tindakan pengurangan yang lain
2. Menggunakan layanan dukungan psikologis
3. Mempertahankan berat badan dan menerima nutrisi yang optimal
26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
26
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Kanker lambung, kanker kolorektal dan kanker hati merupakan penyakit yang
mengancam jiwa, dan merupakan tantangan perawat medikal bedah. Beberapa
kanker merupakan kosekuensi gaya hidup. Faktor yang menyertai seperti riwayat
penyakit sebelumnya, diet, riwayat keluarga diidentifikasi dan perlu kerja lebih
untuk mengidentifikasi penyebab spesifik gangguan ini.
Rangkuman
27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
27
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan berikut yang paling benar!
1. Disfagia adalah kata yang menggambarkan kesulitan, abnormal atau nyeri ...
a. buang air besar
b. pengosongan lambung
c. menelan
d. flatulensi
e. mengunyah makanan
2. Gejala tambahan yang menyertai kanker lambung adalah...
a. Adanya darah dalam feses dan muntah
b. Perasaan penuh setelah makan
c. Nyeri lambung yang tak dapat dijelaskan
d. Cegukan yang berlebihan
e. Diare
3. Setelah menjalani gastrectomy parsial, pasien kanker lambung mengeluh
mual, nyeri abdomen, kramp dan diare setelah makan. Hal ini diketahui
perawat sebagai dumping syndrom, maka perawat menyarankan ...
a. Puasa 6 – 12 jam sebelum makan
b. Makan sedikit tapi sering baik makanan padat atau cair
c. Menurunkan kandungan protein dalam dietnya
d. Diet tinggi karbohidrat untuk mempertahankan kadar glukosa
e. Memasang pipa nasogantrik
Tes Formatif
28. 28
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
4. Anda membaca pada catatan medik bahwa pasien telah dilakukan
proctoscopi, Anda menyimpulkan bahwa dokter mencari suatu tumor, atau
kemungkinan yang lain, dalam ...
a. mulut
b. kolon
c. lambung
d. rektum
e. kandung kemih
5. Ondansetron, 8 mg IV diberikan sebelum kemoterapi, untuk mencegah ...
a. Mual dan muntah
b. Nyeri
c. Dyspnea
d. Kelemahan
e. Rambut rontok
6. Berikut ini yang merupakan factor resiko kanker kolorectal adalah …
a. Usia < 40 tahun
b. Diet tinggi serat, rendah lemak dan rendah protein
c. Keluarga dengan poliposis,
d. Riwayat kanker paru-paru
e. Perubahan pola BAB
7. Ketika mengajarkan klien tentang tanda kanker kolorektal, perawat
menekankan keluhan utama pada seseorang dengan kanker adalah ...
29. 29
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
a. nyeri abdomen
b. hemoroid
c. perubahan ukuran feses
d. perubahan kebiasaan BAB
e. sering flatus
8. Feses yang keluar melalui colostomy pada sigmoid colostomy adalah.....
a. padat
b. cair
c. lembek
d. semi-lembek
e. bercampur lendir
9. Kanker hati sebagian besar terjadi akibat ......
a. Hepatitis A
b. Sirosis hepatis kronik
c. Merokok
d. Metastase tumor paru
e. Obat-obat hepatotoksik
10. Berikut ini merupakan beberapa tindakan medis yang dilakukan pada pasien
kanker hati, kecuali ...
a. Kemoterapi
30. 30
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
b. Radiasi terapi
c. Reseksi lobus
d. Krioablasi
e. Reseksi hepar
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat dibagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban benar. Apabila jawaban
Anda benar 80% atau lebih, Anda diperkenankan melanjutkan mempelajari
materi kegiatan belajar-3 berikutnya. Bagus! Jika masih dibawah 80% Anda harus
mengulangi lagi materi kegiatan belajar-2, terutama bagian yang belum dikuasai.