Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi dan pengukuran antropometri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi nutrisi menurut beberapa ahli, jenis-jenis nutrisi, dan cara melakukan pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan untuk menentukan status gizi seseorang.
Dibawah ini adalah contoh Soal ukom perawat dan kunci jawaban.
1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena mengalami kejang saat di rumah sampai lidahnya berdarah karena tergigit.
Apakah tindakan keperawatan yang menjadi prioritas pada kasus yang dialami oleh Tn. B?
Dapatkan soal soal uji kompetensi perawat terlengkap di www.kumpulanukom.blogspot.com dan Kumpulanukom.blogspot.com serta ukomperawat.blogspot.com
Dibawah ini adalah contoh Soal ukom perawat dan kunci jawaban.
1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena mengalami kejang saat di rumah sampai lidahnya berdarah karena tergigit.
Apakah tindakan keperawatan yang menjadi prioritas pada kasus yang dialami oleh Tn. B?
Dapatkan soal soal uji kompetensi perawat terlengkap di www.kumpulanukom.blogspot.com dan Kumpulanukom.blogspot.com serta ukomperawat.blogspot.com
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian Nutrisi Menurut Beberapa Ahli dan Jenis-jenis Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta
mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Soenarjo
(2000), Nutrisi merupakan kebutuhan utama pasien kritis dan nutrisi
enteral lebih baik dari parenteral karena lebih mudah, murah, aman,
fisiologis dan penggunaan nutrien oleh tubuh lebih efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan definisi nutrisi !
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mendefinisikan nutrisi
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengkajian keperawatan
Pengkajian Keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusus masalsh nutrisi dan pengkajian fisik secara umum
yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.
1. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola
makanan, tipe makanan yang dihindari atau diabaikan, makanan yang
lebih disukai,yang dapat digunakan untuk membantu merencanakan jenis
makanan untuk sekarang,dan rencana makanan untuk masalah selanjutnya.
2. Kemampuan makanan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makanan, antara
lain kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan
orang lain.
3. Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan
tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.
4. Nafsu makan, jumlah asupan
5. Tingkat aktivitas.
6. Pengonsumsian obat.
7. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik dalam
aspek-aspek Berikut: rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak
kering, dan tidak mengalami kebotakan bukan karena faktor usia; daerah
diatas kedua pipi dan bawah kedua mata tidak berwarna gelap; mata cerah
dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh darah; daerah bibir
3. 3
tidak kering, pecah pecah, ataupun mengalami pembengkakan; lidah
berwarna merah gelap, tidak berwarna merah terang, dan tidak ada luka
pada permukaanya; gusi tidak bengkak, tidak mudah berdarah, dan gusi
yang mengelilingi gigi harus rapat serta erat tidak tertarik kebawah sampai
dibawah permukaan gigi; gigi tidak berlubang dan tidak berwarna; kulit
tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul bercak kemerahan, atau tidak
terjadi pendarahan yang berlebihan; kuku jari kuat dan berwarna merah
muda.
8. Pengukuran Antropometri
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan; berat badan, dan
lingkar lengan. Tinggi badan anak dapat digambarkan pada suatu
kurva/grafik sehingga dapat terlihat pola perkembangannya. Tinggi dan
berat badan orang dewasa sering dibandingkan dengan bermacam-macam
peta untuk dirinya. Pada umumnya, berat berat dari badan seorang wanita
walaupun tingginya sama. Ini disebabkan pria memiliki presentase
jaringan dan struktur tulang yang berbeda.
Seseorang dengan presentase bagian tubuh yang besar dan jaringan
otot yang banyak akan terlihat gemuk (over weight). Metode khusus yang
sering digunakan untuk mengukur besar tubuh seseorang adalah area kuliat
yang berada diatas otot trisep. Pada umumnya, wanita mempunyai lipatan
kulit yang lebih tebal didaerah ini. Disebabkan banyaknya jaringan
subkutan pada wanita, sehinga membuat wanita terlihat lebih gemuk.
9. Laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum,
Hb’glukosa, elektrolit, dan lain-lain.
4. 4
B. Diagnosis Keperawatan
Analisis data
Data focus Etiologi Problem
Ds:
- Mengeluh badan
panas
- Mual muntah
- Tidak nafsu
makan
Do:
- Klien tampak
lemas
- Klien tampak
pucat
- BMI = 19,5
- BB awal : 55 Kg
- BB saat ini: 50 Kg
Ketidakmampuan
memasukan makanan
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
DS ;
- Pasien mengeluh
sakit perut
- Pasien
mengatakan mual
- Nyeri dada
- Sakit tenggorokan
DO :
- Batuk
- Pucat
- Mutah
- Edema
- RR 90x/menit
gangguan pernafasan Gangguan menelan
Diagnose Keperawatan
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
Ketidakmampuan
memasukan makanan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x24
jam diharapkan nutrisi klien
dapat terpenuhi
Kriteria hasil :
Indikator IR ER
Intake zat gizi 3 5
NutritionManagement
 Kaji adanya alergi
makanan
 Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkanpasien.
 Anjurkan pasien untuk
5. 5
(nutrient)
Energy 4 5
Berat badan 3 5
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada Keluhan
meningkatkan protein
danvitamin C
 Berikan makanan yang
terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan
ahligizi)
 Monitor jumlah nutrisi
dankandungankalori
 Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
Gangguan menelan
berhubungan dengan
gangguan pernafasan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x24
jam diharapkan kemampuan
menelan pasien normal
Kriteria hasil : swallowing
status
Indikator IR ER
Mempertahanka
makanan di
mulut
3 5
Kemempuan
menerima
makanan
4 5
Batuk 3 5
Kemampun
mengunyah
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada Keluhan
Swallowingtherapy
1. Monitor lidah
pergerakan pasien
saat makan
2. Instruksikan pasien
untuk membuka dan
menutup mulut saat
persiapanmakan
3. Bantu posisikan
keala asien untuk
persiapanmenelan
4. Bantu pasien duduk
denganposisitegak
5. Pantau tanda dan
gejalaaspirasi
C. Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan
1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral
Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi
secara sendiri dengan cara membantu memberikan makan/nutrisi melalui
oral (mulut), bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan
membangkitkan selera makan pada pasien.
6. 6
Alat dan Bahan:
a. Piring.
b. Sendok.
c. Garpu.
d. Gelas.
e. Serbet.
f. Mangkok cuci tangan.
g. Pengalas.
h. Jenis diet.
Prosedur Kerja:
a. Cuci tangan.
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
c. Atur posisi pasien.
d. Pasang pengalas.
e. Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum makan.
f. Bantu untuk melakukan makan dengan cara menyuapkan secara
sedikit demi sedikit dan berikan minuman sesudah makan.
g. Sretelah selesai, bersihkan mulut pasien dan anjurkan untuk duduk
sebentar.
h. Catat hasil atau respons pemenuhan terhadap makanan.
i. Cuci tangan.
2. Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Penduga/Lambung
Pemberian nutrisi melalui pipa peanduga/lambun merupakan
tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan
dengan cara memberi makanan melalui pipa lambung atau pipa penduga.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
7. 7
Gambar pemberian nutrisi melalui NGT
Alat dan Bahan:
a. Alat penduga dalam tempatnya.
b. Corong spuit.
c. Spuit 20 cc.
d. Pengalas.
e. Bengkok.
f. Plester, gunting.
g. Makanan dalam beantuk cair.
h. Air matang.
i. Obat.
j. Stetoskop.
k. Klem.
l. Baskom bearisi air (kalau tidak ada stetoskop).
m. Vaselin.
Prosedur Kerja:
a. Cuci tangan.
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
c. Atur posisi pasien dengan posisi semi fouler.
d. Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas didaerah dada.
e. Letakan bengkok di dekat pasien.
8. 8
f. Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari
epigastrium sampai hidung kemudian dibengkokan ketelinga dan beri
tanda batasnya.
g. Berikan vaselin atau pelican pada ujung pipa dan klem pangkal pipa
tersebut lalu masukan melaui hidung secara peralahan-lahan sambil
pasien dianjurkan untuk menelannya.
h. Tentukan apakah pipa pipa tersebut benar- benar sudah masuk
kelubang dengan cara:
a. Masukan ujung selang yang sudah diklem kedalam baskom yang
berisi air (klem dibuka), perhatikan bila ada gelembung maka pipa
masuk ke lambung.Setelah itu dilklem atau dilipat kembali.
b. Masukan udara dengan spuit kelambung melalui pipa tersebutdan
dengarkan dengan stetoskop. Bila dilambung terdengar bunyi,
berarti pipa tersebut sudah masuk, setelah itu keluarkan udara
yang ada didalam sebanyak jumlah yang dimasukan.
c. Setelah selesai, maka lakukan tindakan pemberian makanan
dengan cara pasang corong atau spuit pada pangkal paha.
i. Setelah selesai, maka lakukan tindakan pemberian makanan dengan
cara dituangkan pada pangkal paha.
j. Masukan air matang 15 cc pada awal dengan cara dituangkan lewat
pingirnya.
k. Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia,setelah itu bila ada
masukan obat dan beri minum pipa penduga klien.
l. Catat hasil atau respons pasien selama pemberian makanan.
m. Cuci tangan.
NASO GASTRIC TUBE DIGUNAKAN UNTUK:
1. Mengurangi isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam
lambung(cairan,udara,darah)
2. Untuk memasukan cairan( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi)
9. 9
3. Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa
subtansi isi lambung
INDIKASI
1. Pasiendengandistensi abdomenkarenagas,darahataucairan
2. Keracunanmakananatau minuman
3. Pasienyangmembutuhkannutrisi melaluiNGT
4. Untuk diagnose atauanalisaisi lambung
5. Persiapanoperasi dengangeneral anestesi
KONTRA INDIKASI
6. Pasien dengan riwayat esophageal stricture dan esophageal varises
7. Pasien dengan gatric bypass surgery
8. Pasien koma(tanpa tindakan proteksi airway)
9. Pasien dengan maxillofacial injury atau anterior fossa skull fracture
3. Pengukuran Antropometri
Pengukuran Antropometri ialah pengukuran yang digunakan untuk
menentukan keadaan gizi seseorang. Agar memperoleh hasil yang tepat,
diperlukan suatu patokan sebagai pedoman. Adapun pedoman
antropometri bagi penentuan keadaan gizi merupakan parameter yang
dipilih dan dianjurkan dan meliputi penilaian terhadap usia, berat badan,
panjang badan/tinggi_badan, lingkar lengan atas. Dan pengukuran ini
menggunakan standar referensi untuk Indonesia. Batasan usia yang
digunakan tahun usia penuh (completed year) dan untuk anak usia 0-2
tahun digunakan bulan usia penuh (completed month). Penimbangan /
pengukuran berat badan. Macam/jenis timbangan berat badan. Timbangan
injak otomatis/tidak otomatis Timbangan untuk bayi otomatis/tidak
otomatis Timbangan gantung Timbangan yang lengkap dengan pengukur
tinggi badan.
1) Cara menggunakan timbangan:
10. 10
a. Timbangan diletakkan ditempat yang rata, sedangkan timbangan
gantung, digantung pada dahan atau palang rumah yang kuat
dan dipasang celana timbangan.
b. Timbangan disetel sampai menunjukkan angka (0).
c. Timbangan untuk bayi diberi pengalas, dan ditimbang berapa
beratnya, kemudian dicatat. Bila bayi ditimbang usahakan dalam
keadaan tidak berpakaian. Bila anak yang ditimbang sebaiknya
memakai baju seringan mungkin, sandal/sepatu dibuka.
d. Waktu ditimbang bayi/anak dalam keadaan tenang (pada bayi
jaga jangan sampai jatuh). Pada anak yang sulit ditimbang dapat
dilakukan penimbangan ibunya terlebih dahulu, kemudian ibu
bersama anaknya.
e. Anak berdiri ditengah-tengah timbangan tanpa menggenggam
atau menyentuh sesuatu.
f. Ketelitian penimbangan 0,1 Kg.
g. Setelah diketahui beratnya kemudian dicatat Untuk
2) Cara pengukur panjang/tinggi badan anak/remaja.
a. Sepatu atau sandal dibuka.
b. Anak berdiri tegak, kaki sejajar dengan alat pengukur, tumit,
bokong dan kepala bagian belakang menempel ke dinding atau
tiang dalam sikap tegak memandang kedepan.
c. Letakkan penggaris diatas puncak kepala sehingga membentuk
sudut siku-siku dengan dinding atau tiang pengukur.
d. Lihat hasilnya dan catat.
e. Ketelitian 1 cm.
Cara interpretasi, hasil pengukuran yang diperoleh dicocokkan dengan
standar referensi apabila 85% tinggi badan termasuk gizi normal.
Apabila 70%-85% tinggi badan termasuk gizi kurang. Apabila 70%
tinggi badan termasuk gizi buruk.
11. 11
3) Pengukuran lingkar lengan atas.
a. Diukur pada pertengahan lengan kiri bagian atas.
b. Lengan dalam keadaan tergantung bebas.
c. Pita pengukur dipasang melingkari lengan, tidak longgar dan
tidak ketat.
Pengukuran Antropometri pada bayi
Cara menggunakannya:
a. Pita AB dilingkarkan dibagian lengan atas yang kiri, tangan
dalam keadaan lurus kebawah.
b. Ujung B masuk lubang 0 (titik 0)
c. B ditarik sehingga pas melingkar lengan.
Gambar pengukuran antropometri pada bayi
Cara membaca pita:
a. Bila lingkar lengan dibawah angka 12 cm (wama merah)
termasuk gizi buruk.
b. Bila lingkar lengan atas antara 12-13,5 cm (wama kuning)
termasuk gizi kurang.
c. Bila lingkar lengan atas diatas angka 13,5 cm (wama hijau)
termasuk gizi normal.
12. 12
D. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai
dari adanya kemampuan dalam.
1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukan dengan adanya kemampuan
dalam makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi
kurang dari kebutuhan.
2. Terpenuhui kebutuhan nutrisi ditunjukan dengan tidak adanya tanda
kekurangan atau kelebihan berat badan.
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukan
dengan adanya proses penceraan makanan yang adekuat.
13. 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi merupakan kebutuhan utama
pasien kritis dan nutrisi enteral lebih baik dari parenteral karena lebih
mudah, murah, aman, fisiologis dan penggunaan nutrien oleh tubuh lebih
efisien. Pemberian nutrisi bisa melauli oral, pemberian nutrisi melalui
NGT dan pengukuran antropometri. Pengukuran Antropometri ialah
pengukuran yang digunakan untuk menentukan keadaan gizi seseorang.
Agar memperoleh hasil yang tepat, diperlukan suatu patokan sebagai
pedoman.
B. Saran
Diharapkan pembaca mampu memberikan kritik dan saran pada penulis
yang bersifat membanguan. Untuk memperbaikai dalam penulisan dan isi
makalah.