SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA CYSTOMA OVARI
1.1 Pengertian
Tumor jinak ovarium adalah bentuk padat atau kista yang dapat tumbuh
secara alami. Tumor ovarium biasanya asimtomatis sampai mereka besar
yang dapat menyebabkan tekanan pada pelvic ini merupakan deteksi dini dari
keganasan.
1.2 Klasifikasi
1.2.1 Benigna
A . Kistik
1. Non Neolastik
a. Folikel
b. Lutein
c. Stein Levental
d. Endometrial
e. Peradangan tuba ovarial
f. Inclusion Germinal
2. Neoplastik
a. Cystadenoma Mucinosium
b. Cystadenoma Serosum
c. Oermoid
B . Solid
a. Fibroma
b. Lymphangioma
c. Mesothelioma
d. Osteochondroma
e. Brenner
1.2.2 Maligna
a. Kistik
b. Solid
1.2.3 Tumor Maligna yang lain ( jarang )
a. Teratoma
b. Chorionephithelioma
c. Sarkoma
d. Lymphoma
e. Melanoma
1.2.4 Tumor dengan potensi endokrin ( Malignitas Rendah )
a. Dysontogenik
b. Tumor sisa adrenat, biasanya mengadakan virilisasi
c. Adenoma sel hilus, pengaruhnya virilisasi
Pembagian Kista Ovarium berdasarkan lokaslisasi
1. Kista Bebas ( Pedunculata ) :
a. Gerakan Bebas
b. Batas jelas
2. Kista Intraligamentair
a. Letaknya diantara dua ligamentum latum
b. Gerakan terbatas
c. Tampak pembuluh pembuluh darah yang bersilangan antara satu
sama lain
3. Kista Psedu Intraligamentair
a. Letaknya diluar Ligamen latum
b. Gerakan terbatas, karena perlekatan
c. Gambaran pembuluh darah biasa
1.3 Etiologi
1.3.1 Sampai sekarang penyebab dari kistik ovarium belum ditemukan secara
pasti, tetapi beberapa pendapat para ahli menyebutkan bahwa individu
yang mempunyai riwayat heriditor menghidap tumor prosentasenya lebih
tinggi dari pada yang tidak mempunyai riwayat tumor
1.3.2 Mengenai terjadinya Kista ada dua teori
1. Disebabkan oleh karena perkembangan yang tidak sempurna pada
akhir Stadium Glastomer.
2. Tumor ini berasal dari perkembangan sel telur yang tidak dibuahi
dalam ovarium.
1.4 Gejala
Gejala yang timbul merupakan asosiasi dari penekanan meliputi konstipasi,
sering kencing, terasa penuh diperut dan terasa berat nyeri pada saat defekasi
dan dispareunia ( nyeri waktu koitus ). Nyeri akut biasanya terjadi pada saat
menstruasi, perutnya membesar dan pakaiannya tidak muat / cukup.
Umumnya mereka hamil, gejala akhir meliputi distensi abdominal dengan
dyspnea, edoma perifer dan anorexia. Nyeri pelvis muncul sebagai gejala
lanjut, jika tumor ovari tumbuh secara cepat dan jika tumor memproduksi
hormon akan mempengaruhi menstruasi menjadi irreguler dan efek maskulin
atau feminin.
1.5 Patofisiologi
Tumor ini berasal dari epitel
permukaan Ovarium
invaginasi yang sederhana dari epitel Germinal
sampai ke invaginasi disertai permukaan ruangan
kista yang luas
Terjadi pembentukan papil – papil
Kearah dalam
Tumor Kistik
1.6 Komplikasi
1.6.1 Torsi
Faktor yang menyebabkan torsi bermacam – macam, yaitu penting adalah
faktor faktor dari tumor sendiri, gerakan yang sekonyang – konyang dan
gerakan peristaltik dari usus.
1.6.2 Ruptur dari kista
Hal ini jarang terjadi tetapi dapat terjadi secara spontan atau oleh trauma.
Pada kedua – duanya disertai gejala sakit, eneg dan muntah – muntah.
1.6.3 Superasi dari kista
Kista Dermoid lebih sering dikenal radang, mungkin karena isinya yang
merangsang atau mungkin pula berat tumornya yang dapat mengganggu
peredaran darah, gejala – gejalanya seperti pada peradangan biasanya,
yaitu : sakit, nyeri tekanan, perut tegang, demam dan leukositosis, kalau
dibiarkan bisa terjadi peritonitis.
1.6.4 Perubahan Keganasan
Dari suatu tumor kistik benigna dapat terjadi keganasan lebih kecil
dibandingkan dengan jenis serosum. Biasanya bila terjadi keganasan,
berupa Ca. Epidermoid, kadang – kadang berbentuk sarcoma.
1.7 Pemeriksaan Diagnostic
1.7.1 Laparoscopi
Untuk mengetahui apakah sebuah Tumor berasal dari uterus, dari ovarium
atau tidak dan untuk menentukan sifat-sifat tumor tersebut.
1.7.2 Ultrasonografi
Untuk menentukan letak tumor dan batasnya, apakah tumor berasal di
uterus, ovarium atau dari blader, apakah , tumor kistik atau soli dan dapat
dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
1.7.3 Parasentesis
Fungsi pada ascites berguna untuk menentukan sebab ascites, perlu diingat
bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonea dengan
kista dengan dinding kista tertusuk
1.8 Penatalaksanaan
1.8.1 Satu-satunya pengobatan untuk neoplasma dari ovarium adalah operasi.
Jenis dan luasnya operasi tergantung pada jenis usia wanita dan perlu atau
tidaknya wanita hamil lagi, sebaiknya isi kista segera dibuka, sebelum
perut ditutup kembali.
1.8.2 Pada wanita yang lebih tua ( lebih dari 40 tahun ) jalan yang baik adalah
hysterectomy totalis dan salping – oophorectomy bilateral walaupun tidak
ada tanda-tanda keganasan
BAB 2
ASKEP TEORI
2.1 Ketakutan / ansietas : peningkatan ketegangan, ketakutan, penurunan
kepercayaan diri.
2.1.1 Kiteria hasil / tujuan :
Pasien dapat melakukan penurunan rasa takut atau cemas yang
berkurang ketingkat yang dapat diatai.
2.1.2 Interfensi Keperawatan :
1) Identifikasi dan rasa cemas dan takut yang mengharuskan
dilakukannya penundaan prosedur pembedahan.
R :Rasa takut yang berlebihan atau yerus menerus akan
mengakibatkan stress yang berlebihan, resiko potensial dari
pembalikan reaksi terhadap prosedur / zat – zat anestesi.
2) Validasi dari rasa takut, sediakan informasi yang akurat dan actual.
R : Mengidensifikasi rasa takut yang spesifik akan membantu
pasien untuk menghadapinya secara realitas, misalnya
kesalahan identifikasi / operai yang salah, kesalahan anggota
tubuh yang dioperai, penggambaran yang salah.
3) Informasikan pasien / orang terdekat tentang perang advokat
perawat intraoprasional.
R : Kembangkan rasa percaya / hubungan, turunkan rasa takut
akan kehilangan control pada lingkungan asing.
4) Berikan petunjuk / penjelasan yang sederhana pada pasien yang
tenang.Tinjau lingkungan sesuai kebutuhan.
R : Ketidak seimbangan dari proses pemikiran akan membuat
pasien menemui kesulitan untuk memahami petunjuk –
petunjuk yang panjang dan berbelit – belit.
5) Kontrol stimuli ekstrenal
R : Suara gaduh dan keributan akan meningkatkan ansietas.
6) Diskusikan penundaan atau penangguhan pembedahan dengan
dokter, anestesiologi, pasien dan keluarga sesuai kebutuhan.
R :Mungkin diperlukan rasa takut yang berlebihan tidak
berkurang atau tidak teratasi.
2.2 Kurang pengetahuan : mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan
pengobatan.
2.2.1 Kriteria Hasil / Tujuan :
Mengutarakan pemahaman proses penyakit / proses preoperasi dan
harapan paskal operasi.
2.2.2 Interfensi keperawatan
1) Kaji tingkat pemahaman pasien.
R : Berikan fasilitas perencanaan program pengajaran paskal
operasi.
2) Tinjau ulang patologi khusus dan antipati prosedur pembendahan.
R: Sediakan pengetahuan berdasarkan hal dimana pasien dapat
membuat pilihan terapi berdasarkan informasi dan setuju untuk
mengikuti prosedur, dan adanya kesempatan untuk
menjelaskan kesalahan konsep.
3) Sediakan kesempatan untuk melatih batuk, napas dalam dan
latihan otot.
R : Meningkatkan pengajaran dan aktifitas paskal operasi.
4) Informasikan pasien / orang terdekat mengenahi rencana
perjalanan, komonikasi dokter / orang terdekat.
R : Informasi logistic mengenahi jadwal dan kamar operasi dan
juga dimana dan kapan ahli bedah akan berkomonikasi
dengan orang terdekat untuk mengurangi stress dan
menjelaskan kesalahan konsep, mencegah kebingungan dan
keraguan akan kesehatan pasien.
2.3 Resiko terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anorexia, penurunan masukan sekunder terhadap
pembedahan, terapi radiasi ,penurunan pemasukan oral, mual muntah
dan ketidak nyamanan mulut.
2.3.1 Tujuan
Asupan nutrisi terpenuhi secara adekuat
2.3.2 Kriteria Hasil
- Berat badan stabil
- Nafsu makan meningkat
- Porsi makanan yang dihidangkan dihabiskan
2.3.3 Intervensi
1) Pantau masukan makanan setiap hari
R : Mengidentifikasi kekuatan / defisiensi nutrisi
2) Motivasi pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrien
dengan masukan cairan adekuat
R : Kebutuhan jaringan metabolic ditingkatkan serta cairan
( menghilangkan produksi sisa )
3) Hidangkan makanan yang sesuai selera pasien
R : Untuk menambah nafsu makan pasien
4) Hindari makanan dengan bumbu merangsang dan berlemak
R : Dapat menstimulus respon mual muntah
5) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antiemetik
R : Obat antiemetik menurunkan reaksi mual muntah
2.4 Ancietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman kematian,
ancaman atau perubahan pada status kesehatan / sosioekonomi, fungsi
peran, pola interaksi, kuranganya informasi mengenai penyakitnya dan
prosedur pemeriksaan
2.4.1 Tujuan
Pasien mampu menunjukkan hilangnya / berkurangnya kecemasan
2.4.2 Kriteria hasil
- Pasien mengatakan rasa cemas hilang atau berkurang
- Ekspesi wajah tenang
- Tanda – tanda vital dalam batas normal
2.4.3 Intervensi
1) Motivasi pasien pasien untuk mengungkapkan perasaan cemasnya
R : Pengungkapan perasaan akan mengurangi cemasnya
2) Beri penjelasan kepada pasien tentang penyakitnya dan cara
mengatasinya
R : Pengetahuan yang cukup dapat mengurangi kecemasan akibat
kurang informasi
3) Ciptakan suasana lingklungan yang aman, nyaman dan tenang
R :Lingkungan yang nyaman mengurangi kecemasan
4) Anjurkan keluarga untuk terus mendampingi dan memberi
motivasi pada pasien
R : Peran keluarga sangat mendukung secara psikologis untuk
mengurangi kecemasan
5) Ciptakan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien
R : Hubungan terapeutik membantu pasien mengungkapkan
perasaan cemasnya
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 BIODATA :
Nama pasien : Ny Wasilah No. Reg 319688
Umur : 20 th
Status : Janda
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Guru MTS
Alamat : Ds. Wonosari RT. 2 RW. 3 Gondang Wetan
Pasuruan
Diagnosa Medis : Cystoma Ovari
Tanggal MRS : 10 – 9 – 2003
Tanggal Pengkajian : 24 – 9 – 2003
Golaongan Darah : O
Suami
Nama : Tn. Suadi
Umur : 30 th
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
3.2 KELUHAN UTAMA
Saat MRS : Perut terasa kembung sejak 26 hari yang lalu.
Saat Pengkajian : Nyeri abdomen skala 5, sesak, perut terasa kembung.
3.3 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Perut kembung sejak 26 hari yang lalu berobat kedokter tidak ada
perubahan, lalu dibawa ke RS. Pasuruan dan MRS 1 minggu, lalu dirujuk
ke RSSA Malang didiagnosa cystoma ovari, tanggal 10 – 9 – 2003, MRS
diruang 9 gynecology.
3.4 RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
Pasien tidak pernah mempunyai penyakit sampai menyebabkan harus
dirawat dirumah sakit.
3.5 RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Dari anggota keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit menular,
penyakit kronis atau akut maupun menurun seperti Hipertensi, Diabetes
Mellitus, Jantung atau TBC
Genogram
Keterangan :
: Laki – laki : Pasien
: Wanita : Cerai
: Meninggal
3.6 DATA PSIKO SOSIAL
Orang yang paling dekat dengan pasien adalah Bapak dan Ibu pasien,
pasien dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, lingkungannya,
teman, sesama pasien di RS dan perawat.
3.7 POLA SEHARI – HARI
Dirumah Dirumah sakit
Nutrisi : Makan : 1 porsi, nasi, sayur,
lauk, 3 x / hari
( oral )
Minum : ½ gelas air putuh /
susu, 5 x / hari
( diminum )
Istirahat tidur : Pasien tidur 4 – 5 jam
Aktifitas : Pasien mengajar di MTS ±
6 jam
Kebersihan diri : Pasien mandi 2 x /
hari, gosok gigi 2
x / hari, keramas 3
x / minggu
Eliminasi : BAB : 1 x / hari
BAK : 6 x / hari
Nutrisi : Makan : 1 porsi, nasi, sayur,
lauk buah, 3 x /
hari ( oral ), porsi
rumah sakit
Minum : 100 CC air putuh
+ susu, 5 x / hari
( diminum )
Istirahat Tidur : Pasien tidur 3 – 4 jam,
sering terbangun
karena sesak, tidur
siang ± 1 jam.
Aktifitas : Pasien hanya tiduran, jalan
– jalan sebentar, kadang –
kadang kekamar kecil
untuk personal hygieme
dan kancing.
Kebersihan diri : Pasien mandi 2 x /
hari diseka
keluarga, gosok
gigi 2 x / hari
Eliminasi : BAB : 3hari 1 x
BAK : 4 x / hari
3.8 KEADAAN / PENAMPILAN / KESAN UMUM PASIEN
KU gelisah dan cemas, pasien pucat, pasien selalu memegangi perutnya,
wajah tampak grimace.
Pasien terpasang infus NS 20 tetes /mnt pada kangan kiri.
3.9 TANDA – TANDA VITAL
Suhu Tubuh : 376 0
C
Denyut Nadi : 96 x / menit
Tekanan Darah : 110 / 80 mmHg
Pernafasan : 28 x / menit
BB : -
TB : 145 cm
3.10 PEMERIKSAAN FISIK
3.10.1 Pemeriksaan Kepala dan Leher
Kepala / rambut : Bentuk kepala lonjong wajah simetris, rambut tipis
agak kotor
Mata : Simetris kanan kiri, reflek pupil ( + ), konjuctiva
anemis, sclera tidak icterus.
Hidung : Simetris, secret ( - ), PCH ( - )
Telinga : Simetris kanan kiri, serumen ( - )
Mulut : Bibir pucat, tidak ada luka dan sariawan
Leher : Tidak ada pembesaran tiroid
3.10.2 Pemeriksaan payudarah dan ketiak
Inspeksi : Puting tampak menonjol, tidak ada peradangan
Papasil : Tidak ada penonjolan pada daerah axilla dan mammae
3.10.3 Pemeriksaan Dada / Thorak
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada luka
Auskultasi : Ada suara tambahan ( Whezing )
3.10.4 Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen bulat membesar ( buncit )
Auskultasi : Bising usus ( + ) 15 x / menit, Djj tidak terdengar
Papalsi : Ada nyeri tekan pada abdomen bawah, masa ( + ), φ 20 x 30
cm
Perkusi : asitas ( + ), suara pekak.
3.10.5 Pemeriksaan Genetalia dan sekitarnya
Inspeksi : tidak keluar darah, tidak ada oedema dan varices
3.10.6 Pemeriksaan Punggung
Punggung tidak terdapat skoliasis, Kypose, hyperlordose
3.10.7 pemeriksaan Ekstremitas
Tidak ada oedema,varices, kelainan kongenital, reflek patella ( + )
3.10.8 Pengkajian status obstetric
• Menarche : 13 th
• Lamanya haid : 8 hari
• Sklus Haid : 30 hari
• HPHT : -
• Kelainan – kelainan haid : tidak pernah mengalami keputihan
• Menopause : -
• Riwayat persalinan terdahulu : GoPooo
3.11 DATA KELUARGA BERENCANA
Pasien belum pernah menggunakan alat konstrasepsi
3.12 INFORMASI LAIN
Terapi : Amoksilin, Ferofat ( 3 x 1)
Lab : 18 – 9 – 2003 : Leukosit : 2100 / ul ( N : 3500 – 10.000 )
HB : 7,9 gr / dl ( N : 11,0 – 16,5 )
PCV ; 22,8 % ( N : 35 – 50 )
Trombosit :505.000 / ul ( N :150.000 –
390.000)
26 – 9 – 2003 : Leukosit : 22.800 / ul ( N : 3500 – 10.000 )
HB : 7,7 gr / dl ( N : 11,0 – 16,5 )
PCV ; 22,5 % ( N : 35 – 50 )
Trombosit :504.000 / ul ( N :150.000 –
390.000)
29 – 9 – 2003 : GD puasa : 100 mg / dl
Ureum : 34.9 mg / dl
Kreatinin ; 1,1 mg / dl
SGOT : 27 mU / ml
SGPT : 14 mU / ml
Albumin : 1,9 g / dl
USG : 11 – 9 – 2003 : Tampak suatu masa padat dan sebagian
kistik dengan bintik – bintik klasifikasi
mengisi cavum pelvis, Cu antofleksi
dengan endometrialline, terdorong oleh
masa tumor keatas, acites ( + )
3.13 PENATALAKSANAAN
3.13.1 Beri posisi ½ duduk
3.13.2 Transfusi PRC sampai dengan HB > 10 gr /dl
DAFTAR PUSTAKA
1. Bagian Obstetri dan Ginekologi ; GINEKOLOGI, Fakultas Kedokteran
Unifersitas Padjajaran – Bandung : 1981.
2. Hilgers R . G : Malignan Neoplasma Of The Vagina Gynekol. Obstet . 4 : 44,
1980
3. Lynda Juall Carpenito , Dianogsa Keperawatan ( Handbook Of Nursing
Dianogsis ) Penerbit EGC , 1995.
4. Marilynn E. Doenges, Mary Frances Moorhouse, Alice C, Geissler, Rencana
Asuhan Keperawatan. Penerbit ECG, 2000.

More Related Content

What's hot

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...pjj_kemenkes
 
M4 kb2 materi ppt keperawatan bedah
M4 kb2 materi ppt keperawatan bedahM4 kb2 materi ppt keperawatan bedah
M4 kb2 materi ppt keperawatan bedahppghybrid4
 
Asuhan myometritis
Asuhan myometritisAsuhan myometritis
Asuhan myometritisanitasintia
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen pjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan pada ca servik
Asuhan keperawatan pada ca servikAsuhan keperawatan pada ca servik
Asuhan keperawatan pada ca servikMarles Okta
 
KB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksi
KB 1 Tumor Jinak Alat ReproduksiKB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksi
KB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksipjj_kemenkes
 

What's hot (19)

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...
 
Askep infertilitas
Askep infertilitasAskep infertilitas
Askep infertilitas
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
M4 kb2 materi ppt keperawatan bedah
M4 kb2 materi ppt keperawatan bedahM4 kb2 materi ppt keperawatan bedah
M4 kb2 materi ppt keperawatan bedah
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
Asuhan myometritis
Asuhan myometritisAsuhan myometritis
Asuhan myometritis
 
Pbl ca mammae
Pbl ca mammaePbl ca mammae
Pbl ca mammae
 
Askep fam
Askep famAskep fam
Askep fam
 
Pp
PpPp
Pp
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen
 
Ca mammae muhammad sobri maulana
Ca mammae muhammad sobri maulanaCa mammae muhammad sobri maulana
Ca mammae muhammad sobri maulana
 
A
AA
A
 
Askep kanker serviks
Askep kanker serviksAskep kanker serviks
Askep kanker serviks
 
Asuhan keperawatan pada ca servik
Asuhan keperawatan pada ca servikAsuhan keperawatan pada ca servik
Asuhan keperawatan pada ca servik
 
KB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksi
KB 1 Tumor Jinak Alat ReproduksiKB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksi
KB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksi
 
Askep pasien dengan Gastritis
Askep pasien dengan GastritisAskep pasien dengan Gastritis
Askep pasien dengan Gastritis
 
Ppt kelompok iii
Ppt kelompok iiiPpt kelompok iii
Ppt kelompok iii
 
Askep kanker serviks
Askep kanker serviksAskep kanker serviks
Askep kanker serviks
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 

Similar to KISTA OVARI

KISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptxKISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptxRianaAryanti2
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan pjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalRizky maulana
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)
Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)
Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)Mamat Lawenga
 
Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointtysambp2
 
Askep Kanker Paru_3C Patologi Kelas 1A.pptx
Askep Kanker Paru_3C Patologi Kelas 1A.pptxAskep Kanker Paru_3C Patologi Kelas 1A.pptx
Askep Kanker Paru_3C Patologi Kelas 1A.pptxRuthSuheniSeptianaRo
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
askep mioma uteri
askep mioma uteriaskep mioma uteri
askep mioma uteririkiab
 
camammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdfcamammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdfRian Alfajri
 
208549455 62156381-case-bedah-ca-mammae
208549455 62156381-case-bedah-ca-mammae208549455 62156381-case-bedah-ca-mammae
208549455 62156381-case-bedah-ca-mammaehomeworkping8
 

Similar to KISTA OVARI (20)

KISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptxKISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptx
 
Askep ca AKPER PEMDA MUNA
Askep ca AKPER PEMDA MUNA Askep ca AKPER PEMDA MUNA
Askep ca AKPER PEMDA MUNA
 
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.comTerapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektal
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Askep tiroid
Askep tiroidAskep tiroid
Askep tiroid
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
 
ASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdfASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdf
 
Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)
Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)
Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)
 
Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpoint
 
Bab i bab ii
Bab i bab iiBab i bab ii
Bab i bab ii
 
Askep Kanker Paru_3C Patologi Kelas 1A.pptx
Askep Kanker Paru_3C Patologi Kelas 1A.pptxAskep Kanker Paru_3C Patologi Kelas 1A.pptx
Askep Kanker Paru_3C Patologi Kelas 1A.pptx
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Tumor ganas genitalia
Tumor ganas genitaliaTumor ganas genitalia
Tumor ganas genitalia
 
Deteksi
DeteksiDeteksi
Deteksi
 
askep mioma uteri
askep mioma uteriaskep mioma uteri
askep mioma uteri
 
camammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdfcamammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdf
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
208549455 62156381-case-bedah-ca-mammae
208549455 62156381-case-bedah-ca-mammae208549455 62156381-case-bedah-ca-mammae
208549455 62156381-case-bedah-ca-mammae
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

KISTA OVARI

  • 1. BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA CYSTOMA OVARI 1.1 Pengertian Tumor jinak ovarium adalah bentuk padat atau kista yang dapat tumbuh secara alami. Tumor ovarium biasanya asimtomatis sampai mereka besar yang dapat menyebabkan tekanan pada pelvic ini merupakan deteksi dini dari keganasan. 1.2 Klasifikasi 1.2.1 Benigna A . Kistik 1. Non Neolastik a. Folikel b. Lutein c. Stein Levental d. Endometrial e. Peradangan tuba ovarial f. Inclusion Germinal 2. Neoplastik a. Cystadenoma Mucinosium b. Cystadenoma Serosum c. Oermoid
  • 2. B . Solid a. Fibroma b. Lymphangioma c. Mesothelioma d. Osteochondroma e. Brenner 1.2.2 Maligna a. Kistik b. Solid 1.2.3 Tumor Maligna yang lain ( jarang ) a. Teratoma b. Chorionephithelioma c. Sarkoma d. Lymphoma e. Melanoma 1.2.4 Tumor dengan potensi endokrin ( Malignitas Rendah ) a. Dysontogenik b. Tumor sisa adrenat, biasanya mengadakan virilisasi c. Adenoma sel hilus, pengaruhnya virilisasi Pembagian Kista Ovarium berdasarkan lokaslisasi 1. Kista Bebas ( Pedunculata ) : a. Gerakan Bebas b. Batas jelas
  • 3. 2. Kista Intraligamentair a. Letaknya diantara dua ligamentum latum b. Gerakan terbatas c. Tampak pembuluh pembuluh darah yang bersilangan antara satu sama lain 3. Kista Psedu Intraligamentair a. Letaknya diluar Ligamen latum b. Gerakan terbatas, karena perlekatan c. Gambaran pembuluh darah biasa 1.3 Etiologi 1.3.1 Sampai sekarang penyebab dari kistik ovarium belum ditemukan secara pasti, tetapi beberapa pendapat para ahli menyebutkan bahwa individu yang mempunyai riwayat heriditor menghidap tumor prosentasenya lebih tinggi dari pada yang tidak mempunyai riwayat tumor 1.3.2 Mengenai terjadinya Kista ada dua teori 1. Disebabkan oleh karena perkembangan yang tidak sempurna pada akhir Stadium Glastomer. 2. Tumor ini berasal dari perkembangan sel telur yang tidak dibuahi dalam ovarium.
  • 4. 1.4 Gejala Gejala yang timbul merupakan asosiasi dari penekanan meliputi konstipasi, sering kencing, terasa penuh diperut dan terasa berat nyeri pada saat defekasi dan dispareunia ( nyeri waktu koitus ). Nyeri akut biasanya terjadi pada saat menstruasi, perutnya membesar dan pakaiannya tidak muat / cukup. Umumnya mereka hamil, gejala akhir meliputi distensi abdominal dengan dyspnea, edoma perifer dan anorexia. Nyeri pelvis muncul sebagai gejala lanjut, jika tumor ovari tumbuh secara cepat dan jika tumor memproduksi hormon akan mempengaruhi menstruasi menjadi irreguler dan efek maskulin atau feminin. 1.5 Patofisiologi Tumor ini berasal dari epitel permukaan Ovarium invaginasi yang sederhana dari epitel Germinal sampai ke invaginasi disertai permukaan ruangan kista yang luas Terjadi pembentukan papil – papil Kearah dalam Tumor Kistik
  • 5. 1.6 Komplikasi 1.6.1 Torsi Faktor yang menyebabkan torsi bermacam – macam, yaitu penting adalah faktor faktor dari tumor sendiri, gerakan yang sekonyang – konyang dan gerakan peristaltik dari usus. 1.6.2 Ruptur dari kista Hal ini jarang terjadi tetapi dapat terjadi secara spontan atau oleh trauma. Pada kedua – duanya disertai gejala sakit, eneg dan muntah – muntah. 1.6.3 Superasi dari kista Kista Dermoid lebih sering dikenal radang, mungkin karena isinya yang merangsang atau mungkin pula berat tumornya yang dapat mengganggu peredaran darah, gejala – gejalanya seperti pada peradangan biasanya, yaitu : sakit, nyeri tekanan, perut tegang, demam dan leukositosis, kalau dibiarkan bisa terjadi peritonitis. 1.6.4 Perubahan Keganasan Dari suatu tumor kistik benigna dapat terjadi keganasan lebih kecil dibandingkan dengan jenis serosum. Biasanya bila terjadi keganasan, berupa Ca. Epidermoid, kadang – kadang berbentuk sarcoma. 1.7 Pemeriksaan Diagnostic 1.7.1 Laparoscopi Untuk mengetahui apakah sebuah Tumor berasal dari uterus, dari ovarium atau tidak dan untuk menentukan sifat-sifat tumor tersebut.
  • 6. 1.7.2 Ultrasonografi Untuk menentukan letak tumor dan batasnya, apakah tumor berasal di uterus, ovarium atau dari blader, apakah , tumor kistik atau soli dan dapat dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak. 1.7.3 Parasentesis Fungsi pada ascites berguna untuk menentukan sebab ascites, perlu diingat bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonea dengan kista dengan dinding kista tertusuk 1.8 Penatalaksanaan 1.8.1 Satu-satunya pengobatan untuk neoplasma dari ovarium adalah operasi. Jenis dan luasnya operasi tergantung pada jenis usia wanita dan perlu atau tidaknya wanita hamil lagi, sebaiknya isi kista segera dibuka, sebelum perut ditutup kembali. 1.8.2 Pada wanita yang lebih tua ( lebih dari 40 tahun ) jalan yang baik adalah hysterectomy totalis dan salping – oophorectomy bilateral walaupun tidak ada tanda-tanda keganasan
  • 7. BAB 2 ASKEP TEORI 2.1 Ketakutan / ansietas : peningkatan ketegangan, ketakutan, penurunan kepercayaan diri. 2.1.1 Kiteria hasil / tujuan : Pasien dapat melakukan penurunan rasa takut atau cemas yang berkurang ketingkat yang dapat diatai. 2.1.2 Interfensi Keperawatan : 1) Identifikasi dan rasa cemas dan takut yang mengharuskan dilakukannya penundaan prosedur pembedahan. R :Rasa takut yang berlebihan atau yerus menerus akan mengakibatkan stress yang berlebihan, resiko potensial dari pembalikan reaksi terhadap prosedur / zat – zat anestesi. 2) Validasi dari rasa takut, sediakan informasi yang akurat dan actual. R : Mengidensifikasi rasa takut yang spesifik akan membantu pasien untuk menghadapinya secara realitas, misalnya kesalahan identifikasi / operai yang salah, kesalahan anggota tubuh yang dioperai, penggambaran yang salah. 3) Informasikan pasien / orang terdekat tentang perang advokat perawat intraoprasional. R : Kembangkan rasa percaya / hubungan, turunkan rasa takut akan kehilangan control pada lingkungan asing.
  • 8. 4) Berikan petunjuk / penjelasan yang sederhana pada pasien yang tenang.Tinjau lingkungan sesuai kebutuhan. R : Ketidak seimbangan dari proses pemikiran akan membuat pasien menemui kesulitan untuk memahami petunjuk – petunjuk yang panjang dan berbelit – belit. 5) Kontrol stimuli ekstrenal R : Suara gaduh dan keributan akan meningkatkan ansietas. 6) Diskusikan penundaan atau penangguhan pembedahan dengan dokter, anestesiologi, pasien dan keluarga sesuai kebutuhan. R :Mungkin diperlukan rasa takut yang berlebihan tidak berkurang atau tidak teratasi. 2.2 Kurang pengetahuan : mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan. 2.2.1 Kriteria Hasil / Tujuan : Mengutarakan pemahaman proses penyakit / proses preoperasi dan harapan paskal operasi. 2.2.2 Interfensi keperawatan 1) Kaji tingkat pemahaman pasien. R : Berikan fasilitas perencanaan program pengajaran paskal operasi. 2) Tinjau ulang patologi khusus dan antipati prosedur pembendahan. R: Sediakan pengetahuan berdasarkan hal dimana pasien dapat membuat pilihan terapi berdasarkan informasi dan setuju untuk
  • 9. mengikuti prosedur, dan adanya kesempatan untuk menjelaskan kesalahan konsep. 3) Sediakan kesempatan untuk melatih batuk, napas dalam dan latihan otot. R : Meningkatkan pengajaran dan aktifitas paskal operasi. 4) Informasikan pasien / orang terdekat mengenahi rencana perjalanan, komonikasi dokter / orang terdekat. R : Informasi logistic mengenahi jadwal dan kamar operasi dan juga dimana dan kapan ahli bedah akan berkomonikasi dengan orang terdekat untuk mengurangi stress dan menjelaskan kesalahan konsep, mencegah kebingungan dan keraguan akan kesehatan pasien. 2.3 Resiko terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anorexia, penurunan masukan sekunder terhadap pembedahan, terapi radiasi ,penurunan pemasukan oral, mual muntah dan ketidak nyamanan mulut. 2.3.1 Tujuan Asupan nutrisi terpenuhi secara adekuat 2.3.2 Kriteria Hasil - Berat badan stabil - Nafsu makan meningkat - Porsi makanan yang dihidangkan dihabiskan
  • 10. 2.3.3 Intervensi 1) Pantau masukan makanan setiap hari R : Mengidentifikasi kekuatan / defisiensi nutrisi 2) Motivasi pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrien dengan masukan cairan adekuat R : Kebutuhan jaringan metabolic ditingkatkan serta cairan ( menghilangkan produksi sisa ) 3) Hidangkan makanan yang sesuai selera pasien R : Untuk menambah nafsu makan pasien 4) Hindari makanan dengan bumbu merangsang dan berlemak R : Dapat menstimulus respon mual muntah 5) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antiemetik R : Obat antiemetik menurunkan reaksi mual muntah 2.4 Ancietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman kematian, ancaman atau perubahan pada status kesehatan / sosioekonomi, fungsi peran, pola interaksi, kuranganya informasi mengenai penyakitnya dan prosedur pemeriksaan 2.4.1 Tujuan Pasien mampu menunjukkan hilangnya / berkurangnya kecemasan 2.4.2 Kriteria hasil - Pasien mengatakan rasa cemas hilang atau berkurang - Ekspesi wajah tenang - Tanda – tanda vital dalam batas normal
  • 11. 2.4.3 Intervensi 1) Motivasi pasien pasien untuk mengungkapkan perasaan cemasnya R : Pengungkapan perasaan akan mengurangi cemasnya 2) Beri penjelasan kepada pasien tentang penyakitnya dan cara mengatasinya R : Pengetahuan yang cukup dapat mengurangi kecemasan akibat kurang informasi 3) Ciptakan suasana lingklungan yang aman, nyaman dan tenang R :Lingkungan yang nyaman mengurangi kecemasan 4) Anjurkan keluarga untuk terus mendampingi dan memberi motivasi pada pasien R : Peran keluarga sangat mendukung secara psikologis untuk mengurangi kecemasan 5) Ciptakan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien R : Hubungan terapeutik membantu pasien mengungkapkan perasaan cemasnya
  • 12. BAB 3 TINJAUAN KASUS 3.1 BIODATA : Nama pasien : Ny Wasilah No. Reg 319688 Umur : 20 th Status : Janda Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Guru MTS Alamat : Ds. Wonosari RT. 2 RW. 3 Gondang Wetan Pasuruan Diagnosa Medis : Cystoma Ovari Tanggal MRS : 10 – 9 – 2003 Tanggal Pengkajian : 24 – 9 – 2003 Golaongan Darah : O Suami Nama : Tn. Suadi Umur : 30 th Pendidikan : SMP Agama : Islam Pekerjaan : Wiraswasta 3.2 KELUHAN UTAMA Saat MRS : Perut terasa kembung sejak 26 hari yang lalu. Saat Pengkajian : Nyeri abdomen skala 5, sesak, perut terasa kembung.
  • 13. 3.3 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Perut kembung sejak 26 hari yang lalu berobat kedokter tidak ada perubahan, lalu dibawa ke RS. Pasuruan dan MRS 1 minggu, lalu dirujuk ke RSSA Malang didiagnosa cystoma ovari, tanggal 10 – 9 – 2003, MRS diruang 9 gynecology. 3.4 RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU Pasien tidak pernah mempunyai penyakit sampai menyebabkan harus dirawat dirumah sakit. 3.5 RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA Dari anggota keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit menular, penyakit kronis atau akut maupun menurun seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus, Jantung atau TBC Genogram Keterangan : : Laki – laki : Pasien : Wanita : Cerai : Meninggal
  • 14. 3.6 DATA PSIKO SOSIAL Orang yang paling dekat dengan pasien adalah Bapak dan Ibu pasien, pasien dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, lingkungannya, teman, sesama pasien di RS dan perawat. 3.7 POLA SEHARI – HARI Dirumah Dirumah sakit Nutrisi : Makan : 1 porsi, nasi, sayur, lauk, 3 x / hari ( oral ) Minum : ½ gelas air putuh / susu, 5 x / hari ( diminum ) Istirahat tidur : Pasien tidur 4 – 5 jam Aktifitas : Pasien mengajar di MTS ± 6 jam Kebersihan diri : Pasien mandi 2 x / hari, gosok gigi 2 x / hari, keramas 3 x / minggu Eliminasi : BAB : 1 x / hari BAK : 6 x / hari Nutrisi : Makan : 1 porsi, nasi, sayur, lauk buah, 3 x / hari ( oral ), porsi rumah sakit Minum : 100 CC air putuh + susu, 5 x / hari ( diminum ) Istirahat Tidur : Pasien tidur 3 – 4 jam, sering terbangun karena sesak, tidur siang ± 1 jam. Aktifitas : Pasien hanya tiduran, jalan – jalan sebentar, kadang – kadang kekamar kecil untuk personal hygieme dan kancing. Kebersihan diri : Pasien mandi 2 x / hari diseka keluarga, gosok gigi 2 x / hari Eliminasi : BAB : 3hari 1 x BAK : 4 x / hari 3.8 KEADAAN / PENAMPILAN / KESAN UMUM PASIEN
  • 15. KU gelisah dan cemas, pasien pucat, pasien selalu memegangi perutnya, wajah tampak grimace. Pasien terpasang infus NS 20 tetes /mnt pada kangan kiri. 3.9 TANDA – TANDA VITAL Suhu Tubuh : 376 0 C Denyut Nadi : 96 x / menit Tekanan Darah : 110 / 80 mmHg Pernafasan : 28 x / menit BB : - TB : 145 cm 3.10 PEMERIKSAAN FISIK 3.10.1 Pemeriksaan Kepala dan Leher Kepala / rambut : Bentuk kepala lonjong wajah simetris, rambut tipis agak kotor Mata : Simetris kanan kiri, reflek pupil ( + ), konjuctiva anemis, sclera tidak icterus. Hidung : Simetris, secret ( - ), PCH ( - ) Telinga : Simetris kanan kiri, serumen ( - ) Mulut : Bibir pucat, tidak ada luka dan sariawan Leher : Tidak ada pembesaran tiroid 3.10.2 Pemeriksaan payudarah dan ketiak Inspeksi : Puting tampak menonjol, tidak ada peradangan Papasil : Tidak ada penonjolan pada daerah axilla dan mammae 3.10.3 Pemeriksaan Dada / Thorak
  • 16. Inspeksi : Dada simetris, tidak ada luka Auskultasi : Ada suara tambahan ( Whezing ) 3.10.4 Pemeriksaan Abdomen Inspeksi : Bentuk abdomen bulat membesar ( buncit ) Auskultasi : Bising usus ( + ) 15 x / menit, Djj tidak terdengar Papalsi : Ada nyeri tekan pada abdomen bawah, masa ( + ), φ 20 x 30 cm Perkusi : asitas ( + ), suara pekak. 3.10.5 Pemeriksaan Genetalia dan sekitarnya Inspeksi : tidak keluar darah, tidak ada oedema dan varices 3.10.6 Pemeriksaan Punggung Punggung tidak terdapat skoliasis, Kypose, hyperlordose 3.10.7 pemeriksaan Ekstremitas Tidak ada oedema,varices, kelainan kongenital, reflek patella ( + ) 3.10.8 Pengkajian status obstetric • Menarche : 13 th • Lamanya haid : 8 hari • Sklus Haid : 30 hari • HPHT : - • Kelainan – kelainan haid : tidak pernah mengalami keputihan • Menopause : - • Riwayat persalinan terdahulu : GoPooo 3.11 DATA KELUARGA BERENCANA Pasien belum pernah menggunakan alat konstrasepsi
  • 17. 3.12 INFORMASI LAIN Terapi : Amoksilin, Ferofat ( 3 x 1) Lab : 18 – 9 – 2003 : Leukosit : 2100 / ul ( N : 3500 – 10.000 ) HB : 7,9 gr / dl ( N : 11,0 – 16,5 ) PCV ; 22,8 % ( N : 35 – 50 ) Trombosit :505.000 / ul ( N :150.000 – 390.000) 26 – 9 – 2003 : Leukosit : 22.800 / ul ( N : 3500 – 10.000 ) HB : 7,7 gr / dl ( N : 11,0 – 16,5 ) PCV ; 22,5 % ( N : 35 – 50 ) Trombosit :504.000 / ul ( N :150.000 – 390.000) 29 – 9 – 2003 : GD puasa : 100 mg / dl Ureum : 34.9 mg / dl Kreatinin ; 1,1 mg / dl SGOT : 27 mU / ml SGPT : 14 mU / ml Albumin : 1,9 g / dl USG : 11 – 9 – 2003 : Tampak suatu masa padat dan sebagian kistik dengan bintik – bintik klasifikasi mengisi cavum pelvis, Cu antofleksi dengan endometrialline, terdorong oleh masa tumor keatas, acites ( + ) 3.13 PENATALAKSANAAN 3.13.1 Beri posisi ½ duduk 3.13.2 Transfusi PRC sampai dengan HB > 10 gr /dl
  • 18. DAFTAR PUSTAKA 1. Bagian Obstetri dan Ginekologi ; GINEKOLOGI, Fakultas Kedokteran Unifersitas Padjajaran – Bandung : 1981. 2. Hilgers R . G : Malignan Neoplasma Of The Vagina Gynekol. Obstet . 4 : 44, 1980 3. Lynda Juall Carpenito , Dianogsa Keperawatan ( Handbook Of Nursing Dianogsis ) Penerbit EGC , 1995. 4. Marilynn E. Doenges, Mary Frances Moorhouse, Alice C, Geissler, Rencana Asuhan Keperawatan. Penerbit ECG, 2000.