SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
II
Setelah menyelesaikan materi kegiatan belajar-3 ini di harapkan
Anda mampu memberikan asuhan keperawatan pasien dengan
trauma abdomen.
Setelah menyelesaikan materi kegiatan belajar-3 ini diharapkan Anda
mampu menjelaskan: 1) pengertian trauma abdomen, 2) penyebab
trauma abdomen, 3) patofisiologi trauma abdomen, 4) managemen
medis trauma abdomen, dan 5) managemen keperawatan.
Dalam kegiatan belajar-3 ini
Anda akan mempelajari materi
tentang asuhan keperawatan
pada pasien dengan trauma
abdomen yang meliputi:
1.	 Pengertian
2.	 Patofisiologi
3.	 Managemen medis
4.	 Managemen keperawatan
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
POKOKMateri
Asuhan Keperawatan pada Pasien Akibat Trauma
Abdomen
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Berikut ini Anda akan mempelajari dan mendalami asuhan keperawatan pada
pasien dengan trauma abdomen.
1.	 Pengertian
Apa pengertian dari gangguan sistem pencernaan trauma abdomen?
Gangguan sistem pencernaan trauma abdomen adalah pukulan/benturan
langsung pada rongga abdomen yang mengakibatkan cidera tekanan/
tindasan pada isi rongga abdomen, terutama organ padat (hati, pancreas,
ginjal, limpa) atau berongga (lambung, usus halus, usus besar, pembuluh–
pembuluh darah abdominal) dan mengakibatkan ruptur abdomen. Trauma
abdomen dikelompokkan menjadi dua yaitu trauma tajam/penetrasi dan
trauma tumpul abdomen.
Trauma abdomen penetrasi–menyebabkan suatu pembukaan luka, seperti
akibat luka tembak atau luka tusuk. Biasanya, cedera yang diakibatkan oleh
luka-luka tusuk mengikuti sebuah pola yang lebih mudah diperkirakan
dan melibatkan sedikit kerusakan jaringan dibandingkan dengan cedera
yang diakibatkan oleh luka-luka tembakan, meskipun luka-luka tikaman
pada struktur-struktur dan organ-organ vaskuler besar bisa menjadi fatal
organ padat dapat mengalami perdaragan profus ketika terluka. Orgna
berongga umumnya tidak mengalami perdarahan secara signifikan tetapi
kemungkinan menyebabkan peritonitis jika rusak.
Trauma tumpul abdomen- suatu kekuatan pada abdomen yang tidak
meninggalkan luka terbuka, biasanya terjadi akibat kecelakaan kendarahan
bermotoratauterjatuh.Traumaabdomentumpulsecaratipikalmemberikan
hasil dalam cedera pada isi perut yang padat karena isi perut yang berongga
cenderung untuk menjadi lebih dapat ditekan. Organ-organ berongga,
bagaimanapun juga, akan robek, khususnya ketika dalam keadaan penuh,
jika terdapat peningkatan mendadak dalam tekanan intraluminal.
2.	 Patofisiologi
Mekanisme lain akibat trauma tumpul abdomen adalah : meningkatnya
Uraian Materi
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
tekanan intra abdomen yang mendadak dan hebat oleh gaya tekan dari
luar seperti benturan setir atau sabuk pengaman yang letaknya tidak benar
dapat mengakibatkan gaya akselerasi– deselerasi secara mendadak juga
terjepitnya organ intra abdomen antara dinding abdomen anterior dan
vertebrae atau struktur tulang dinding thoraks. Akibatnya terjadi memar
ataupun ruptur dari organ padat, laserasi atau perforasi organ abdomen,
avulsi pembuluh darah abdomen, menghasilkan adanya darah dalam
rongga abdomen (hemoabdomen), uroabdomen, perinonitis, dan sepsis.
Perubahan yang terjadi berhubungan dengan trauma abdomen adalah:
(1) pengeluaran cairan secara besar-besaran yang berhubungan dengan
kerusakan jaringan, kehilangan darah, dan shock, (2) perubahan-perubahan
metabolik yang berhubungan dengan stress dan pelepasan catecholamine,
(3) permasalahan koagulasi yang berhubungan dengan pendarahan yang
banyak dan transfusi, (4) pembengkakan, infeksi, dan pembentukan abses
sebagai akibat dari pelepasan sekresi GI dan bakteria ke dalam selaput
perut, dan (5) gangguan nutrisi dan elektrolit yang berkembang sebagai
akibat kerusakan keutuhan sistem saluran GI. Hypovolemia dan shock yang
berkepanjangan menyebabkan iskemia organ. Sekitar seperlima semua
trauma abdomen memerlukan intervensi pembedahan.
3.	 Managemen medis.
Pemeriksaan diagnostic: kadar hematocrit, sel darah putih. Platelit darah,
kadar glukosa darah, kadar amylase darah, SGOT, SGPT, LDH. X-ray
abdomen dan dada, DPL (diagnostic peritoneal lavage), CT-scan dan
angiografi.
Penatalaksanaan meliputi pemberian oksigen, managemen cairan,
intubasi gaster, catheter, obat-obatan (antibiotic spektrum luas, analgesic,
propilaksis tetanus). Pasien trauma abdomen dilakukan pembedahan
segera (urgent laparotomy) pada kondisi trauma abdomen tembus/
penetrasi, perdarahan gastrointestinal, sepsis peritonitis, adanya gas
bebas dalam abdomen, dan pembedahan tidak segera (delayed surgery)
pada kondisi hemoabdomen, uroabdomen dan bile peritonitis.
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
4.	 Manageman keperawatan
a.	Pengkajian
Riwayat: Kaji tingkat kesadaran, riwayat penggunaan obat atau alkohol,
mekanisme trauma, keluhan nyeri, keluhan haus (sebuah tanda awal
dari shock pendarahan), mual atau muntah. waktu makan terakhir
si pasien, pembedahan-pembedahan abdomen sebelumnya, dan
penggunaan alat-alat bantu keselamatan, informasi pengobatan yang
sedang dijalani dan alergi-alergi, khususnya antibiotik, dan tetanus
toxoid, cedera kepala, kesulitan bernafas, atau gangguan perfusi
cerebral.
Pengkajian fisik
Inspeksi: Inspeksi tanda trauma abdomen sebelumnya; luka tusuk,
lecet atau bekas peluru, dan ecchymosis pada abdomen (pertanda
pendarahan retroperitoneal). Lihat adanya distensi perut.
Auskultasi: aktivitas peristaltik/ada atau tidak adanya suara bising usus
kemungkinan. Tidak adanya suara bising usus merupakan tanda iritasi
peritoneal, akibat pendarahan yang terus menerus, peritonitis.
Palpasi: adanya nyeri atau kekakuan, periksan semua kuadran, dimulai
dari area yang nyeri. Pasangkan lingkar abdomen untuk mengobservasi
adanya gas, darah, atau cairan dalam abdomen.
Perkusi: dullness berarti organ-organ terisi darah yang pecah.
Tanda-tanda vital dan hemodinamik: rasa sakit saat bernafas akibat
cedera thoracis, atau pengangkatan diafragmatik sebagai akibat dari
penggelembungan abdomen, tachycardi dan vasokonstriksi awal yang
disebabkan oleh hilangnya darah, tekanan darah biasanya normal
bertahan sampai kehilangan darah menjadi besar, bila berlanjut
perdarahan akan menjadi syok (hipovolemik).
b.	Managemen emergensi
1)	Evaluasi ABC dan segera beri tindakan yang tepat.
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
2)	Jaga pasien tenang dan diatas stretcher, karena pergerakan
memungkinkan fragmen mengunci bekuan pada pembuluh darah
besar dan menghasilkan perdarahan massif
3)	Potong baju yang menutupi luka
4)	Periksa masuk dan keluarnya luka
5)	Hitung jumlah luka
6)	Jika pasien koma, immobilisasi cervical spine sampai setelah foto
servical diambil dan jelas.
7)	 Suport pernapasan dengan oksigen aliran tinggi
8)	 Lakukan penekanan pada perdarahan eksternal
9)	 Pasang dua infuse jarum besar dan infuskan ringer laktat
10)	Pasang nasogastrik tube untuk mengosongkan lambung dan
mencegah aspirasi
11)	Tutup organ abdomen yang menonjol, jangan berusaha untuk
mengembalikan organ ke abdomen. Gunakan kassa steril untuk
melinduingi viscera dari kekeringan
12)	Tutup luka dengan balutan kering
13)	Puasakan untuk mencegah muntah dan peningkatan peristaltic
14)	Pasang kateter indwelling untuk memastikan adanya hematuri dan
memonitor output urine
c.	 Diagnose keperawatan
1.	 Potensial terjadi gangguan perfusi jaringan saluran gastrointestinal
berhubungan dengan interupsi aliran darah arterial atau vena atau
hypovolemia sekunder terhadap cedera fisik.
2.	 Penurunan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif sekunder terhadap cedera fisik
3.	 Nyeri berhubungan dengan cedera fisik sekunder terhadap trauma
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
atau pembedahan eksternal
4.	 Potensial terjadi infeksi berhubungan dengan pembedahan,
sekunder terhadap penurunan hemoglobin atau respon kekebalan
yang tidak memadai
5.	 Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan gangguan integritas saluran pencernaan (akibat tarumatik
atau pembedahan) dan peningkatan kebutuhan sekunder terhadap
keadaan hypermetabolik pasca trauma
d.	Perencanaan
1.	 Potensial terjadi gangguan perfusi jaringan saluran gastrointestinal
berhubungan dengan interupsi aliran darah arterial atau vena atau
hypovolemia sekunder terhadap cedera fisik.
Tujuan: Pasien memiliki perfusi jaringan saluran GI yang cukup,
dibuktikan oleh bising usus normoaktif; halus, aberhubungan
denganomen tidak menggelembung.
Intervensi keperawatan:
1)	 Auskulasi bising tiap jam selama fase akut dari trauma abdomen
dan 4 jam sekali selama fase penyembuhan. Rasional laporkan
ketidakberadaan bising usus besar yang berkepanjangan atau
mendadak selama periode pasca operasi menandakan ischemia.
2)	 Evaluasi lingkar perut pasien, rasional mengetahui tanda-tanda
komplikasi-komplikasi yang diakibatkan oleh pendarahan.
3)	 Pastikan volume intravaskuler memadai.
4)	 Evaluasi data laboratorium untuk bukti pendarahan (Hct, SGPT,
SGOT, LDH). Nilai-nilai yang diharapkan adalah sebagai berikut: Hct
> 30%, SGOT 5-40 IU/L, SGPT 5-35 IU/L, dan LDH 90-200 ImU/ml.
5)	 Dokumentasikan jumlah dan karakter sekresi, drainase, dan eksresi
GI. Catat perubahan-perubahan yang menunjukkan pendarahan,
infeksi (contoh, peningkatan drainase atau drainase bernanah), atau
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
kesulitan buang air besar
2.	 Penurunan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif sekunder terhadap cedera fisik
Tujuan: Pasien mengalami normovolemik seperti yang dibuktikan
oleh nadi 60-100 X/menit, CVP 2-6 mmHg, hasil urineri > 30 ml/jam
(> 0,5 ml/kg/jam), ekstrimitas hangat, kapilary refill time (< 3 detik).
Intervansi Keperawatan:
1)	 Monitor tekanan darah tiap 15 menit, atau secara lebih sering dalam
keberadaan pendarahan
2)	 Pantau nadi, ECG, Periksa ECG untuk mencatat kenaikan-kenaikan
nadi dan perubahan ischemik myocardial (contoh, ketidak
beriramaan ventrikuler dan perubahan segmen ST).
3)	 Berikan cairan melalui infuse secara terus menerus selama
pengembalian volume cairan cepat. pada pasien dengan kehilangan
darah banyak,.
4)	 Antisipasi peningkatan nadi dan cardiac output sebagai akibat
dari keadaan kardiovaskuler hyperdinamik sebagai akibat dari
pengembalian volume yang sedang dijalankan.
5)	 Ukuran pengeluaran urine tiap 2 jam dan waspadalah terhadap
pengeluaran < 30 ml/jam selama 2 jam berturutan, pastikan
bahwa pasien tidak menunjukkan bukti hypovolemia.
6)	 Pantau indikator-indikator fisik hypovolemia, termasuk ekstrimitas-
ektrimitas dingin, pengisian ulang kapiler > 4 detik.
7)	 Perkirakan hilangnya darah yang sedang terjadi. Ukur semua
drainase dari tabung atau kateter, catat warna drainase (contoh,
coklat tanah, merah terang)
3.	 Nyeri berhubungan dengan cedera fisik sekunder terhadap trauma
atau pembedahan eksternal.
Tujuan: Pasien mengatakan nyeri berkurang atau terkontrol, dibuktikan
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
oleh skala rasa sakit.
Intervensi keperawatan:
1)	 Kaji nyeri pasien sebelum operasi dan pasca operasi. Rasa sakit
sebelum operasi dapat diantisipasi, nyeri pasca operasi juga bisa
menjadi hal yang penting. Nyeri pada irisan dan mendalam bisa
diantisipasi, tapi rasa sakit yang intensif atau rasa sakit yang
berkepanjangan, khususnya ketika disertai dengan tanda-tanda
peritoneal lainnya, bisa menandakan pendarahan, infarksi usus
besar, infeksi, atau komplikasi-komplikasi lainnya. Lengkapi sebuah
skala rasa sakit dengan pasien, peringkatkan ketidaknyamanan dari
0 (tidak sakit) sampai 10.
2)	 Kolaborasi pemberian analgesik. Hindari penyuntikan analgesik
sebelum operasi sampai pasien telah dievaluasi secara menyeluruh
oleh seorang dokter bedah. Pada saat setelah operasi, suntikkan
analgesik yang telah disebutkan dengan jelas sebelum rasa
sakit menjadi menghebat. Analgesik-analgesik tersebut sangat
membantu dalam meredakan rasa sakit,
3)	 Kombinasikan pemberian analgesik dengan manuver non
farmakologis (contoh, penempatan posisi, menggosok punggung,
pengalihan perhatian) rasional membantu mengurangi rasa sakit.
4.	 Potensial terjadi infeksi berhubungan dengan pembedahan, sekunder
terhadap penurunan hemoglobin atau respon kekebalan yang tidak
memadai.
Tujuan: Pasien bebas dari infeksi seperti yang dibuktikan dengan
temperatur pusat atau rectal < 37,80
C nadi < 100 X/menit; orientasi
terhadap orang, tempat, dan waktu; dan tidak ada tanda-tanda radang.
Intervansi Keperawatan:
1)	 Pantau dan catat ada tidaknya tanda-tanda infeksi.
2)	 Pastikan kepatenan dari semua pipa atau drain yang terpasang
setelah pembedahan. Laporkan dengan tepat longgarnya tabung
kepatenan yang tidak mengendur.
3)	 Evaluasi irisan luka untuk bukti infeksi: kemerahan, panas,
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
keterlambatan penyembuhan, dan rainase yang bernanah. Catat
warna, karakter, dan bau busuk dari semua drainase. Laporkan
keberadaan drainase yang berbau tidak enak dan tidak normal.
4)	 Kolaborasi pemberian antibiotik parenteral sesuai waktu.
5)	 Kolaborasi pemberian tetanus immunoglobulin dan tetanus toxoid
6)	 Ganti pembalut, menggunakan tekhnik aspetik rasional mencegah
kontaminasi silang dari berbagai luka dengan mengganti satu
pembalut.
5.	 Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan gangguan integritas saluran pencernaan (akibat tarumatik
atau pembedahan) dan peningkatan kebutuhan sekunder terhadap
keadaan hypermetabolik pasca trauma.
Tujuan: kebutuhan nutrisi pasien tercukupi yang memadai dibuktikan
dengan keseimbangan nitrogen
Intervansi Keperawatan:
1)	Kolaborasikan dengan dokter, ahli diet, dan ahli farmasi, rasional
memperkirakan kebutuhan metabolisme pasien pada dasar jenis
cedera, tingkat aktivitas
2)	Pertimbangkan cedera khusus pasien dengan trauma hingga saluran
pencernaan bagian atas akan diberi makan secara enteral.
3)	Pastikan kepatenan dari pipa nasogastrik atau intestinal, rasional
mempertahankan dekompresi dan mendorong penyembuhan dan
mengembalikan fungsi usus besar. Jangan mulai meng-enteral
pemberian makan sampai fungsi usus besar kembali (yaitu, suara-
suara usus besar terdengar, pasien merasakan lapar).
4)	Kenali bahwa narkotika menurunkan motilitas saluran pencernaan
dan akan menyebabkan mual dan muntah.
5)	TimbangBBpasiensetiaphari,rasionalmengevaluasikecenderungan
penurunan berat badan. Waspadalah terhadap penurunan terus
menerus berat badan, dan evaluasi kehilangannnya dengan menaksir
dan membandingkan dengan volume status dan pergantian cairan.
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
6)	Kumpulkan urine 24 jam untuk nilai nitrogen urea, rasional
mengevaluasi keseimbagan nitrogen.
e.	Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan trauma abdomen
meliputi: mencapai penyembuhan luka padda waktu yang tepat, infeksi
dapat dikendalikan, nyeri berkurang, pasien memiliki cukup energi untuk
bergerak dan pasien menunjukkan tingkat mobilitas yang optimum.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Gangguan sistem pencernaan trauma abdomen merupakan penyakit yang
mengancam jiwa, dan merupakan tantangan perawat medikal bedah. Gangguan
sistem pencernaan trauma abdomen adalah pukulan/benturan langsung pada
rongga abdomen yang mengakibatkan cidera tekanan/tindasan pada isi rongga
abdomen, terutama organ padat (hati, pancreas, ginjal, limpa) atau berongga
(lambung, usus halus, usus besar, pembuluh–pembuluh darah abdominal) dan
mengakibatkan ruptur abdomen..
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Tes Formatif
Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan berikut yang paling benar!
1.	 Pasien Anda adalah laki-laki 18 tahun yang digorok di perut dengan parang.
Dia memiliki massa omentum dan usus kecil menonjol dari luka. Tindakan
primer padan pasien ini adalah.............…
a.	 Mengembalikan isi abdomen ke rongga abdomen dan menjaga pasien
tetap hangat
b.	 Menutup isi abdomen dengan balutan basah
c.	 Mendinginkan pasien untuk mengurangi metabolism.
d.	 Mengirigasi organ terkena dengan saline steril untuk menghilangkan
kotoran, dan pelan-pelan menyelipkan organ kembali
2.	 Berikut ini yang menggambarkan perawatan definitive pasien dengan
perdarahan intra-abdominal traumatic adalah............
a.	 Intervensi permbedahan cepat
b.	 Oksigenasi agresif dan resusitasi cairan
c.	 Masuk ICU untuk observasi
d.	 Pemberian darah dan produk darah.
3.	 Luka terbuka pada abdomen yang lebar sehingga organ keluar dari abdomen,
disebut ........
a.	 Avulsi
b.	 Laserasi
c.	 Eviscerasi
d.	 Hematoma
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
e.	 abrasi
4.	 Tindakan yang harus dihindari ketika Anda menghadapi pasien dengan organ
abdomen yang keluar adalah ...............
a.	 Masukkan atau kembalikan organ yang keluar.
b.	 Pertahankan organ tetap hangat dan lembab.
c.	 Kontrol cairan abdomen
d.	 Tutup dengan gaaz basah , dan dressing steril
5.	 Intervensi berikut dilakukan pada semua klien dengan trauma abdomen,
kecuali ..........
a.	 Berikan O2
b.	 Pertahankan kebebasan jalan napas
c.	 Posisi supine atau shock
d.	 Terapi shock kalau perlu
e.	 Berikan makan dan minum jika pasien tidak muntah
6.	 Pasien berikut yang mungkin mengalami trauma organ abdomen adalah
.................
1.	 Seorang 30 tahun pekerja bangunan yang jatuh dari atap lantai dua tapi
berhasil mendaratkan di kakinya
2.	 seorang pria 17 tahun dengan luka tembak pada pantat kanan
3.	 Seorang pria 50 tahun dengan luka tikaman 4 cm lateral skapula kanan
4.	 Seorang wanita 45-tahun menahan pengemudi dari sebuah mobil dengan
dampak kecepatan moderat dari depan
a.	 1, 3, 4
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
b.	 4
c.	 1, 2, 3, 4
d.	 3, 4
7.	 Tanda adanya perdarahan internal abdomen adalah ..................
a.	 Suara usus terdengar aktif
b.	 Peningkatan lingkat abdomen
c.	 Terdengan timpani pada perkusi
d.	 Abdomen lunak, tidak kaku pada palpasi
8.	 Pasien yang mengalami patah tulang iga kanan bawah sangat memungkinkan
mengalami injuri pada organ abdomen ….............
a.	 Ginjal kanan, hati dan jantung
b.	 Hati, kandung empedu dan ginjal kanan
c.	 Paru kanan, kandung empedu dan kolon
d.	 Lambung limpa dan paru kanan
9.	 Indikator yang paling signifikan pada trauma abdomen berat adalah adanya
….........
a.	 Suara usus pada rongga dada
b.	 Referred pain pada salah satu atau kedua tulang belikat
c.	 Distensi abdomen.
d.	 Shock yang tak dapat dijelaskan
e.	 Suara usus yang cepat
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
10.	Ancaman hidup yang paling segera pada pasien trauma abdomen
adalah...................
a.	 Ruptur lambung
b.	 Sepsis
c.	 Perdarahan yang tak terdeteksi
d.	 Ruptur kandung kemih
e.	 Trauma tembus
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 3 yang
terdapat dibagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban benar. Apabila jawaban
Anda benar 80% atau lebih, Anda diperkenankan mengerjakan soal Tes Akhir
Modul (TAM). Bagus! Jika masih dibawah 80% Anda harus mengulangi lagi materi
kegiatan belajar-3, terutama bagian yang belum dikuasai.

More Related Content

What's hot

Askep gastritis erosiva
Askep gastritis erosivaAskep gastritis erosiva
Askep gastritis erosivautari28
 
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...Pangestu S
 
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Pangestu S
 
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Modul 3 kb1 pemeriksaan fisik sistem pencernaan
Modul 3 kb1 pemeriksaan fisik sistem pencernaanModul 3 kb1 pemeriksaan fisik sistem pencernaan
Modul 3 kb1 pemeriksaan fisik sistem pencernaanUwes Chaeruman
 
Laporan pendahuluan-peritonitis
Laporan pendahuluan-peritonitisLaporan pendahuluan-peritonitis
Laporan pendahuluan-peritonitisfinta_ichy
 
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutPresentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutTenri Ashari Wanahari
 
Tuto rskills lab_blok_2
Tuto rskills lab_blok_2Tuto rskills lab_blok_2
Tuto rskills lab_blok_2Annisa Ratya
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFBaskoro Abdiansyah
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalRizky maulana
 
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisAsuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisyayax911
 

What's hot (17)

Askep gastritis erosiva
Askep gastritis erosivaAskep gastritis erosiva
Askep gastritis erosiva
 
A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA
 
Askep pasien dengan Gastritis
Askep pasien dengan GastritisAskep pasien dengan Gastritis
Askep pasien dengan Gastritis
 
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
 
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
 
Lp appendisitis
Lp appendisitisLp appendisitis
Lp appendisitis
 
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
 
Modul 3 kb1 pemeriksaan fisik sistem pencernaan
Modul 3 kb1 pemeriksaan fisik sistem pencernaanModul 3 kb1 pemeriksaan fisik sistem pencernaan
Modul 3 kb1 pemeriksaan fisik sistem pencernaan
 
Laporan pendahuluan-peritonitis
Laporan pendahuluan-peritonitisLaporan pendahuluan-peritonitis
Laporan pendahuluan-peritonitis
 
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutPresentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
 
Tuto rskills lab_blok_2
Tuto rskills lab_blok_2Tuto rskills lab_blok_2
Tuto rskills lab_blok_2
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektal
 
askep truma abdomen
askep truma abdomenaskep truma abdomen
askep truma abdomen
 
Acute Abdomen
Acute AbdomenAcute Abdomen
Acute Abdomen
 
Apendiksitis
ApendiksitisApendiksitis
Apendiksitis
 
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisAsuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
 

Viewers also liked

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA pjj_kemenkes
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi pjj_kemenkes
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA pjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetanpjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
 
Liza
LizaLiza
Liza
 
Kumpulan askep
Kumpulan askepKumpulan askep
Kumpulan askep
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Modul 3 kb 1
Modul 3 kb 1Modul 3 kb 1
Modul 3 kb 1
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 

Similar to Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen

Management pasca operasi
Management pasca operasiManagement pasca operasi
Management pasca operasiUlfa Pradipta
 
Trauma Abdomen.docx
Trauma Abdomen.docxTrauma Abdomen.docx
Trauma Abdomen.docxUmmi964001
 
Tahap pre intra-post operatif
Tahap pre intra-post operatifTahap pre intra-post operatif
Tahap pre intra-post operatifBidan Briiviian
 
vavawgw4252526hnNNNNMmmmmmmmmmmmmm11111111
vavawgw4252526hnNNNNMmmmmmmmmmmmmm11111111vavawgw4252526hnNNNNMmmmmmmmmmmmmm11111111
vavawgw4252526hnNNNNMmmmmmmmmmmmmm11111111VictorNainggolan7
 
Presentation1 kel
Presentation1 kelPresentation1 kel
Presentation1 kelintadenny
 
presentasi trauma abdomen.pdf
presentasi trauma abdomen.pdfpresentasi trauma abdomen.pdf
presentasi trauma abdomen.pdfanamnesissoce
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraSulistia Rini
 
Trauma abdomen in emergency case in critical
Trauma abdomen in emergency case in criticalTrauma abdomen in emergency case in critical
Trauma abdomen in emergency case in criticalDwiCahya55
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
referat peritonitis.pptx
referat peritonitis.pptxreferat peritonitis.pptx
referat peritonitis.pptxsetiaji6
 
Modul 3 saluran cerna.ppt
Modul 3 saluran cerna.pptModul 3 saluran cerna.ppt
Modul 3 saluran cerna.pptAnton Saja
 

Similar to Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen (20)

Management pasca operasi
Management pasca operasiManagement pasca operasi
Management pasca operasi
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
 
Trauma abdomen
Trauma abdomenTrauma abdomen
Trauma abdomen
 
Trauma abdomen
Trauma abdomenTrauma abdomen
Trauma abdomen
 
Askep t. tumpul abdomen
Askep t. tumpul abdomenAskep t. tumpul abdomen
Askep t. tumpul abdomen
 
Kata penganta1
Kata penganta1Kata penganta1
Kata penganta1
 
Trauma Abdomen.docx
Trauma Abdomen.docxTrauma Abdomen.docx
Trauma Abdomen.docx
 
Tahap pre intra-post operatif
Tahap pre intra-post operatifTahap pre intra-post operatif
Tahap pre intra-post operatif
 
vavawgw4252526hnNNNNMmmmmmmmmmmmmm11111111
vavawgw4252526hnNNNNMmmmmmmmmmmmmm11111111vavawgw4252526hnNNNNMmmmmmmmmmmmmm11111111
vavawgw4252526hnNNNNMmmmmmmmmmmmmm11111111
 
Presentation1 kel
Presentation1 kelPresentation1 kel
Presentation1 kel
 
presentasi trauma abdomen.pdf
presentasi trauma abdomen.pdfpresentasi trauma abdomen.pdf
presentasi trauma abdomen.pdf
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
 
Trauma abdomen in emergency case in critical
Trauma abdomen in emergency case in criticalTrauma abdomen in emergency case in critical
Trauma abdomen in emergency case in critical
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Benign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasiaBenign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasia
 
referat peritonitis.pptx
referat peritonitis.pptxreferat peritonitis.pptx
referat peritonitis.pptx
 
Askep ge bab 1 5
Askep ge bab 1 5Askep ge bab 1 5
Askep ge bab 1 5
 
Modul 3 saluran cerna.ppt
Modul 3 saluran cerna.pptModul 3 saluran cerna.ppt
Modul 3 saluran cerna.ppt
 
ppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptxppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptx
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Trauma Abdomen

  • 1. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif II Setelah menyelesaikan materi kegiatan belajar-3 ini di harapkan Anda mampu memberikan asuhan keperawatan pasien dengan trauma abdomen. Setelah menyelesaikan materi kegiatan belajar-3 ini diharapkan Anda mampu menjelaskan: 1) pengertian trauma abdomen, 2) penyebab trauma abdomen, 3) patofisiologi trauma abdomen, 4) managemen medis trauma abdomen, dan 5) managemen keperawatan. Dalam kegiatan belajar-3 ini Anda akan mempelajari materi tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan trauma abdomen yang meliputi: 1. Pengertian 2. Patofisiologi 3. Managemen medis 4. Managemen keperawatan TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus POKOKMateri Asuhan Keperawatan pada Pasien Akibat Trauma Abdomen
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Berikut ini Anda akan mempelajari dan mendalami asuhan keperawatan pada pasien dengan trauma abdomen. 1. Pengertian Apa pengertian dari gangguan sistem pencernaan trauma abdomen? Gangguan sistem pencernaan trauma abdomen adalah pukulan/benturan langsung pada rongga abdomen yang mengakibatkan cidera tekanan/ tindasan pada isi rongga abdomen, terutama organ padat (hati, pancreas, ginjal, limpa) atau berongga (lambung, usus halus, usus besar, pembuluh– pembuluh darah abdominal) dan mengakibatkan ruptur abdomen. Trauma abdomen dikelompokkan menjadi dua yaitu trauma tajam/penetrasi dan trauma tumpul abdomen. Trauma abdomen penetrasi–menyebabkan suatu pembukaan luka, seperti akibat luka tembak atau luka tusuk. Biasanya, cedera yang diakibatkan oleh luka-luka tusuk mengikuti sebuah pola yang lebih mudah diperkirakan dan melibatkan sedikit kerusakan jaringan dibandingkan dengan cedera yang diakibatkan oleh luka-luka tembakan, meskipun luka-luka tikaman pada struktur-struktur dan organ-organ vaskuler besar bisa menjadi fatal organ padat dapat mengalami perdaragan profus ketika terluka. Orgna berongga umumnya tidak mengalami perdarahan secara signifikan tetapi kemungkinan menyebabkan peritonitis jika rusak. Trauma tumpul abdomen- suatu kekuatan pada abdomen yang tidak meninggalkan luka terbuka, biasanya terjadi akibat kecelakaan kendarahan bermotoratauterjatuh.Traumaabdomentumpulsecaratipikalmemberikan hasil dalam cedera pada isi perut yang padat karena isi perut yang berongga cenderung untuk menjadi lebih dapat ditekan. Organ-organ berongga, bagaimanapun juga, akan robek, khususnya ketika dalam keadaan penuh, jika terdapat peningkatan mendadak dalam tekanan intraluminal. 2. Patofisiologi Mekanisme lain akibat trauma tumpul abdomen adalah : meningkatnya Uraian Materi
  • 3. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif tekanan intra abdomen yang mendadak dan hebat oleh gaya tekan dari luar seperti benturan setir atau sabuk pengaman yang letaknya tidak benar dapat mengakibatkan gaya akselerasi– deselerasi secara mendadak juga terjepitnya organ intra abdomen antara dinding abdomen anterior dan vertebrae atau struktur tulang dinding thoraks. Akibatnya terjadi memar ataupun ruptur dari organ padat, laserasi atau perforasi organ abdomen, avulsi pembuluh darah abdomen, menghasilkan adanya darah dalam rongga abdomen (hemoabdomen), uroabdomen, perinonitis, dan sepsis. Perubahan yang terjadi berhubungan dengan trauma abdomen adalah: (1) pengeluaran cairan secara besar-besaran yang berhubungan dengan kerusakan jaringan, kehilangan darah, dan shock, (2) perubahan-perubahan metabolik yang berhubungan dengan stress dan pelepasan catecholamine, (3) permasalahan koagulasi yang berhubungan dengan pendarahan yang banyak dan transfusi, (4) pembengkakan, infeksi, dan pembentukan abses sebagai akibat dari pelepasan sekresi GI dan bakteria ke dalam selaput perut, dan (5) gangguan nutrisi dan elektrolit yang berkembang sebagai akibat kerusakan keutuhan sistem saluran GI. Hypovolemia dan shock yang berkepanjangan menyebabkan iskemia organ. Sekitar seperlima semua trauma abdomen memerlukan intervensi pembedahan. 3. Managemen medis. Pemeriksaan diagnostic: kadar hematocrit, sel darah putih. Platelit darah, kadar glukosa darah, kadar amylase darah, SGOT, SGPT, LDH. X-ray abdomen dan dada, DPL (diagnostic peritoneal lavage), CT-scan dan angiografi. Penatalaksanaan meliputi pemberian oksigen, managemen cairan, intubasi gaster, catheter, obat-obatan (antibiotic spektrum luas, analgesic, propilaksis tetanus). Pasien trauma abdomen dilakukan pembedahan segera (urgent laparotomy) pada kondisi trauma abdomen tembus/ penetrasi, perdarahan gastrointestinal, sepsis peritonitis, adanya gas bebas dalam abdomen, dan pembedahan tidak segera (delayed surgery) pada kondisi hemoabdomen, uroabdomen dan bile peritonitis.
  • 4. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4. Manageman keperawatan a. Pengkajian Riwayat: Kaji tingkat kesadaran, riwayat penggunaan obat atau alkohol, mekanisme trauma, keluhan nyeri, keluhan haus (sebuah tanda awal dari shock pendarahan), mual atau muntah. waktu makan terakhir si pasien, pembedahan-pembedahan abdomen sebelumnya, dan penggunaan alat-alat bantu keselamatan, informasi pengobatan yang sedang dijalani dan alergi-alergi, khususnya antibiotik, dan tetanus toxoid, cedera kepala, kesulitan bernafas, atau gangguan perfusi cerebral. Pengkajian fisik Inspeksi: Inspeksi tanda trauma abdomen sebelumnya; luka tusuk, lecet atau bekas peluru, dan ecchymosis pada abdomen (pertanda pendarahan retroperitoneal). Lihat adanya distensi perut. Auskultasi: aktivitas peristaltik/ada atau tidak adanya suara bising usus kemungkinan. Tidak adanya suara bising usus merupakan tanda iritasi peritoneal, akibat pendarahan yang terus menerus, peritonitis. Palpasi: adanya nyeri atau kekakuan, periksan semua kuadran, dimulai dari area yang nyeri. Pasangkan lingkar abdomen untuk mengobservasi adanya gas, darah, atau cairan dalam abdomen. Perkusi: dullness berarti organ-organ terisi darah yang pecah. Tanda-tanda vital dan hemodinamik: rasa sakit saat bernafas akibat cedera thoracis, atau pengangkatan diafragmatik sebagai akibat dari penggelembungan abdomen, tachycardi dan vasokonstriksi awal yang disebabkan oleh hilangnya darah, tekanan darah biasanya normal bertahan sampai kehilangan darah menjadi besar, bila berlanjut perdarahan akan menjadi syok (hipovolemik). b. Managemen emergensi 1) Evaluasi ABC dan segera beri tindakan yang tepat.
  • 5. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2) Jaga pasien tenang dan diatas stretcher, karena pergerakan memungkinkan fragmen mengunci bekuan pada pembuluh darah besar dan menghasilkan perdarahan massif 3) Potong baju yang menutupi luka 4) Periksa masuk dan keluarnya luka 5) Hitung jumlah luka 6) Jika pasien koma, immobilisasi cervical spine sampai setelah foto servical diambil dan jelas. 7) Suport pernapasan dengan oksigen aliran tinggi 8) Lakukan penekanan pada perdarahan eksternal 9) Pasang dua infuse jarum besar dan infuskan ringer laktat 10) Pasang nasogastrik tube untuk mengosongkan lambung dan mencegah aspirasi 11) Tutup organ abdomen yang menonjol, jangan berusaha untuk mengembalikan organ ke abdomen. Gunakan kassa steril untuk melinduingi viscera dari kekeringan 12) Tutup luka dengan balutan kering 13) Puasakan untuk mencegah muntah dan peningkatan peristaltic 14) Pasang kateter indwelling untuk memastikan adanya hematuri dan memonitor output urine c. Diagnose keperawatan 1. Potensial terjadi gangguan perfusi jaringan saluran gastrointestinal berhubungan dengan interupsi aliran darah arterial atau vena atau hypovolemia sekunder terhadap cedera fisik. 2. Penurunan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif sekunder terhadap cedera fisik 3. Nyeri berhubungan dengan cedera fisik sekunder terhadap trauma
  • 6. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif atau pembedahan eksternal 4. Potensial terjadi infeksi berhubungan dengan pembedahan, sekunder terhadap penurunan hemoglobin atau respon kekebalan yang tidak memadai 5. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan integritas saluran pencernaan (akibat tarumatik atau pembedahan) dan peningkatan kebutuhan sekunder terhadap keadaan hypermetabolik pasca trauma d. Perencanaan 1. Potensial terjadi gangguan perfusi jaringan saluran gastrointestinal berhubungan dengan interupsi aliran darah arterial atau vena atau hypovolemia sekunder terhadap cedera fisik. Tujuan: Pasien memiliki perfusi jaringan saluran GI yang cukup, dibuktikan oleh bising usus normoaktif; halus, aberhubungan denganomen tidak menggelembung. Intervensi keperawatan: 1) Auskulasi bising tiap jam selama fase akut dari trauma abdomen dan 4 jam sekali selama fase penyembuhan. Rasional laporkan ketidakberadaan bising usus besar yang berkepanjangan atau mendadak selama periode pasca operasi menandakan ischemia. 2) Evaluasi lingkar perut pasien, rasional mengetahui tanda-tanda komplikasi-komplikasi yang diakibatkan oleh pendarahan. 3) Pastikan volume intravaskuler memadai. 4) Evaluasi data laboratorium untuk bukti pendarahan (Hct, SGPT, SGOT, LDH). Nilai-nilai yang diharapkan adalah sebagai berikut: Hct > 30%, SGOT 5-40 IU/L, SGPT 5-35 IU/L, dan LDH 90-200 ImU/ml. 5) Dokumentasikan jumlah dan karakter sekresi, drainase, dan eksresi GI. Catat perubahan-perubahan yang menunjukkan pendarahan, infeksi (contoh, peningkatan drainase atau drainase bernanah), atau
  • 7. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif kesulitan buang air besar 2. Penurunan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif sekunder terhadap cedera fisik Tujuan: Pasien mengalami normovolemik seperti yang dibuktikan oleh nadi 60-100 X/menit, CVP 2-6 mmHg, hasil urineri > 30 ml/jam (> 0,5 ml/kg/jam), ekstrimitas hangat, kapilary refill time (< 3 detik). Intervansi Keperawatan: 1) Monitor tekanan darah tiap 15 menit, atau secara lebih sering dalam keberadaan pendarahan 2) Pantau nadi, ECG, Periksa ECG untuk mencatat kenaikan-kenaikan nadi dan perubahan ischemik myocardial (contoh, ketidak beriramaan ventrikuler dan perubahan segmen ST). 3) Berikan cairan melalui infuse secara terus menerus selama pengembalian volume cairan cepat. pada pasien dengan kehilangan darah banyak,. 4) Antisipasi peningkatan nadi dan cardiac output sebagai akibat dari keadaan kardiovaskuler hyperdinamik sebagai akibat dari pengembalian volume yang sedang dijalankan. 5) Ukuran pengeluaran urine tiap 2 jam dan waspadalah terhadap pengeluaran < 30 ml/jam selama 2 jam berturutan, pastikan bahwa pasien tidak menunjukkan bukti hypovolemia. 6) Pantau indikator-indikator fisik hypovolemia, termasuk ekstrimitas- ektrimitas dingin, pengisian ulang kapiler > 4 detik. 7) Perkirakan hilangnya darah yang sedang terjadi. Ukur semua drainase dari tabung atau kateter, catat warna drainase (contoh, coklat tanah, merah terang) 3. Nyeri berhubungan dengan cedera fisik sekunder terhadap trauma atau pembedahan eksternal. Tujuan: Pasien mengatakan nyeri berkurang atau terkontrol, dibuktikan
  • 8. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif oleh skala rasa sakit. Intervensi keperawatan: 1) Kaji nyeri pasien sebelum operasi dan pasca operasi. Rasa sakit sebelum operasi dapat diantisipasi, nyeri pasca operasi juga bisa menjadi hal yang penting. Nyeri pada irisan dan mendalam bisa diantisipasi, tapi rasa sakit yang intensif atau rasa sakit yang berkepanjangan, khususnya ketika disertai dengan tanda-tanda peritoneal lainnya, bisa menandakan pendarahan, infarksi usus besar, infeksi, atau komplikasi-komplikasi lainnya. Lengkapi sebuah skala rasa sakit dengan pasien, peringkatkan ketidaknyamanan dari 0 (tidak sakit) sampai 10. 2) Kolaborasi pemberian analgesik. Hindari penyuntikan analgesik sebelum operasi sampai pasien telah dievaluasi secara menyeluruh oleh seorang dokter bedah. Pada saat setelah operasi, suntikkan analgesik yang telah disebutkan dengan jelas sebelum rasa sakit menjadi menghebat. Analgesik-analgesik tersebut sangat membantu dalam meredakan rasa sakit, 3) Kombinasikan pemberian analgesik dengan manuver non farmakologis (contoh, penempatan posisi, menggosok punggung, pengalihan perhatian) rasional membantu mengurangi rasa sakit. 4. Potensial terjadi infeksi berhubungan dengan pembedahan, sekunder terhadap penurunan hemoglobin atau respon kekebalan yang tidak memadai. Tujuan: Pasien bebas dari infeksi seperti yang dibuktikan dengan temperatur pusat atau rectal < 37,80 C nadi < 100 X/menit; orientasi terhadap orang, tempat, dan waktu; dan tidak ada tanda-tanda radang. Intervansi Keperawatan: 1) Pantau dan catat ada tidaknya tanda-tanda infeksi. 2) Pastikan kepatenan dari semua pipa atau drain yang terpasang setelah pembedahan. Laporkan dengan tepat longgarnya tabung kepatenan yang tidak mengendur. 3) Evaluasi irisan luka untuk bukti infeksi: kemerahan, panas,
  • 9. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif keterlambatan penyembuhan, dan rainase yang bernanah. Catat warna, karakter, dan bau busuk dari semua drainase. Laporkan keberadaan drainase yang berbau tidak enak dan tidak normal. 4) Kolaborasi pemberian antibiotik parenteral sesuai waktu. 5) Kolaborasi pemberian tetanus immunoglobulin dan tetanus toxoid 6) Ganti pembalut, menggunakan tekhnik aspetik rasional mencegah kontaminasi silang dari berbagai luka dengan mengganti satu pembalut. 5. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan integritas saluran pencernaan (akibat tarumatik atau pembedahan) dan peningkatan kebutuhan sekunder terhadap keadaan hypermetabolik pasca trauma. Tujuan: kebutuhan nutrisi pasien tercukupi yang memadai dibuktikan dengan keseimbangan nitrogen Intervansi Keperawatan: 1) Kolaborasikan dengan dokter, ahli diet, dan ahli farmasi, rasional memperkirakan kebutuhan metabolisme pasien pada dasar jenis cedera, tingkat aktivitas 2) Pertimbangkan cedera khusus pasien dengan trauma hingga saluran pencernaan bagian atas akan diberi makan secara enteral. 3) Pastikan kepatenan dari pipa nasogastrik atau intestinal, rasional mempertahankan dekompresi dan mendorong penyembuhan dan mengembalikan fungsi usus besar. Jangan mulai meng-enteral pemberian makan sampai fungsi usus besar kembali (yaitu, suara- suara usus besar terdengar, pasien merasakan lapar). 4) Kenali bahwa narkotika menurunkan motilitas saluran pencernaan dan akan menyebabkan mual dan muntah. 5) TimbangBBpasiensetiaphari,rasionalmengevaluasikecenderungan penurunan berat badan. Waspadalah terhadap penurunan terus menerus berat badan, dan evaluasi kehilangannnya dengan menaksir dan membandingkan dengan volume status dan pergantian cairan.
  • 10. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6) Kumpulkan urine 24 jam untuk nilai nitrogen urea, rasional mengevaluasi keseimbagan nitrogen. e. Evaluasi Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan trauma abdomen meliputi: mencapai penyembuhan luka padda waktu yang tepat, infeksi dapat dikendalikan, nyeri berkurang, pasien memiliki cukup energi untuk bergerak dan pasien menunjukkan tingkat mobilitas yang optimum.
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 11 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Gangguan sistem pencernaan trauma abdomen merupakan penyakit yang mengancam jiwa, dan merupakan tantangan perawat medikal bedah. Gangguan sistem pencernaan trauma abdomen adalah pukulan/benturan langsung pada rongga abdomen yang mengakibatkan cidera tekanan/tindasan pada isi rongga abdomen, terutama organ padat (hati, pancreas, ginjal, limpa) atau berongga (lambung, usus halus, usus besar, pembuluh–pembuluh darah abdominal) dan mengakibatkan ruptur abdomen.. Rangkuman
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 12 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tes Formatif Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan berikut yang paling benar! 1. Pasien Anda adalah laki-laki 18 tahun yang digorok di perut dengan parang. Dia memiliki massa omentum dan usus kecil menonjol dari luka. Tindakan primer padan pasien ini adalah.............… a. Mengembalikan isi abdomen ke rongga abdomen dan menjaga pasien tetap hangat b. Menutup isi abdomen dengan balutan basah c. Mendinginkan pasien untuk mengurangi metabolism. d. Mengirigasi organ terkena dengan saline steril untuk menghilangkan kotoran, dan pelan-pelan menyelipkan organ kembali 2. Berikut ini yang menggambarkan perawatan definitive pasien dengan perdarahan intra-abdominal traumatic adalah............ a. Intervensi permbedahan cepat b. Oksigenasi agresif dan resusitasi cairan c. Masuk ICU untuk observasi d. Pemberian darah dan produk darah. 3. Luka terbuka pada abdomen yang lebar sehingga organ keluar dari abdomen, disebut ........ a. Avulsi b. Laserasi c. Eviscerasi d. Hematoma
  • 13. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif e. abrasi 4. Tindakan yang harus dihindari ketika Anda menghadapi pasien dengan organ abdomen yang keluar adalah ............... a. Masukkan atau kembalikan organ yang keluar. b. Pertahankan organ tetap hangat dan lembab. c. Kontrol cairan abdomen d. Tutup dengan gaaz basah , dan dressing steril 5. Intervensi berikut dilakukan pada semua klien dengan trauma abdomen, kecuali .......... a. Berikan O2 b. Pertahankan kebebasan jalan napas c. Posisi supine atau shock d. Terapi shock kalau perlu e. Berikan makan dan minum jika pasien tidak muntah 6. Pasien berikut yang mungkin mengalami trauma organ abdomen adalah ................. 1. Seorang 30 tahun pekerja bangunan yang jatuh dari atap lantai dua tapi berhasil mendaratkan di kakinya 2. seorang pria 17 tahun dengan luka tembak pada pantat kanan 3. Seorang pria 50 tahun dengan luka tikaman 4 cm lateral skapula kanan 4. Seorang wanita 45-tahun menahan pengemudi dari sebuah mobil dengan dampak kecepatan moderat dari depan a. 1, 3, 4
  • 14. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif b. 4 c. 1, 2, 3, 4 d. 3, 4 7. Tanda adanya perdarahan internal abdomen adalah .................. a. Suara usus terdengar aktif b. Peningkatan lingkat abdomen c. Terdengan timpani pada perkusi d. Abdomen lunak, tidak kaku pada palpasi 8. Pasien yang mengalami patah tulang iga kanan bawah sangat memungkinkan mengalami injuri pada organ abdomen …............. a. Ginjal kanan, hati dan jantung b. Hati, kandung empedu dan ginjal kanan c. Paru kanan, kandung empedu dan kolon d. Lambung limpa dan paru kanan 9. Indikator yang paling signifikan pada trauma abdomen berat adalah adanya …......... a. Suara usus pada rongga dada b. Referred pain pada salah satu atau kedua tulang belikat c. Distensi abdomen. d. Shock yang tak dapat dijelaskan e. Suara usus yang cepat
  • 15. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10. Ancaman hidup yang paling segera pada pasien trauma abdomen adalah................... a. Ruptur lambung b. Sepsis c. Perdarahan yang tak terdeteksi d. Ruptur kandung kemih e. Trauma tembus Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat dibagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban benar. Apabila jawaban Anda benar 80% atau lebih, Anda diperkenankan mengerjakan soal Tes Akhir Modul (TAM). Bagus! Jika masih dibawah 80% Anda harus mengulangi lagi materi kegiatan belajar-3, terutama bagian yang belum dikuasai.