2. 2
www.pitapink-ykpi.or.id
ykpi.sekretariat@gmail.com
ykpi_pitapink (@ykpi-pitapink)
pitapink ID
ykpi_pitapink
SUSUNAN PENERBIT
TABLOID YKPI
CETAKAN II, 2018
TERAPI BEDAH PADA KANKER PAYUDARA
Pelindung
Linda Agum Gumelar
Redaktur Pelaksana
Ning Anhar
Penyusun / Penulis
Dr. Walta Gautama SpB(K) Onk
Editor
Ning Anhar
Keuangan
Ida Napitupulu
Sekretaris Redaksi
Verry Fathani
Design
Deska Riani
Pembaca yang kami sayangi,
Tabloid ini sengaja di susun oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia
(YKPI) sebagai bahan informasi yang mungkin dibutuhkan oleh para
pasien kanker payudara saat mereka pertama kali diagnosa kanker
payudara oleh dokter.
Dunia se-olah akan runtuh, diri dan perasaan sangat terpukul, tidak
tau akan melakukan apa dan panik. Berdasarkan pengalaman saya
pribadi maupun dari teman-teman penyintas kanker payudara,
maka dirasakan sangat penting untuk membantu para pasien kanker
payudara di saat-saat seperti tersebut diatas. Oleh karena itu kami
berpendapat pentingnya menerbitkan buku saku berjudul “Terapi
Bedah Pada Kanker Payudara ”, sehingga pasien lebih mengetahui
istilah-istilah, tahapan dan dampak dari bedah kanker payudara.
Terimakasih diucapkan kepada tim penyusun yang telah bekerja
keras untuk mewujudkan terbitnya tabloid ini
sebagai bagian dari sumbangsih Yayasan Kanker
Payudara Indonesia.
Semoga melalui penjelasan yang ada dalam
tabloid ini, akan membantu pasien dalam
melanjutkan tahapan pengobatan.
Terimakasih kepada Yayasan MGP Indonesia
dan Media Group yang telah berkenan
untuk mencetak ulang sebanyak
30.000 eksemplar.
Salam kasih sayang dari kami
YKPI untuk para pasien kanker
payudara dimanapun berada.
Tetap semangat !!
Saling Jaga, Saling Peduli
Linda Agum Gumelar
Ketua Yayasan Kanker
Payudara Indonesia
3. 3
Sekapur Sirih…
November 2016, Saya dipastikan menderita kanker payudara. Serangkaian
tindakan medis dan proses pengobatan dilakukan sepanjang tahun 2017 bahkan
masih berlanjut sampai dengan saat ini. Namun, menderita kanker bukan akhir
dari segalanya. Menjadi penderita dan kemudian penyintas - adalah kesempatan
kedua yang diberikanNYA kepada kita - untuk menjadi lebih baik dan berguna.
Hidup dengan tujuan, tidak menyerah, dan terus berjuang - bukan hanya untuk
kesembuhan, tetapi mengisi hari dan waktu berbagi untuk sesama semampu kita
dan memohon ridhoNYA. Karena kita yakin, kita tidak pernah ditinggalkanNYA.
Kanker tidak akan membuat kita kehilangan semangat, kekuatan dan
kebahagiaan dalam hidup. Kanker tidak bisa membunuh harapan dan cinta
manusia. Kanker tidak akan membuat kita merasa terbebani, tetap optimis pada
kesembuhan dan jalani hidup dengan santai.
Penolakan terhadap penyakit kanker sama sekali tidak akan menyelesaikan
masalah. Terimalah apa adanya tapi jangan pernah menyerah.
Satu hal yang harus diketahui oleh penderita kanker - kecepatan dan ketepatan
dalam mengambil keputusan untuk menentukan tindak lanjut adalah kunci
utama dari proses penyembuhan.
Kanker Payudara bukanlah kanker yang tidak bisa diatasi, jadi jangan pernah
takut untuk memulai memeriksakan diri anda. Bila ternyata anda menghadapi
apa yang anda takutkan, laluilah dan jalani. Hidup tidak akan berhenti karena
anda menderita kanker. Segera lakukan pengobatan, gunakan kesempatan untuk
memulai hidup baru yang lebih berarti dan bermakna.
Umur bukan milik kita, yakinlah bahwa apapun yang diberikan oleh Tuhan Yang
Maha Esa adalah jalan yang memang harus kita terima. Kuatkanlah diri anda
untuk anda sendiri, untuk keluarga, sahabat dan jangan pernah lupa, bahwa
mereka akan selalu bersama kita dan semua yang mencintai kita.
Lestari Moerdijat
Desember 2018
4. 4
“Tidak ada yang harus
menghadapi kanker
sendirian”
Dikutip dari berbagai sumber sebagai
hadiah kecil untuk membantu menuntaskan
tanda tanya yang ada di benak pasien
Dr. Walta Gautama SpB(K) Onk
Penyusun dan Penulis
Data Globocan 2012 menunjukkan kenaikkan yang
tajam untuk kasus kanker payudara diseluruh dunia.
Data terakhir menggarisbawahi bahwa prioritas
harus diberikan untuk upaya pencegahan penyakit
kanker dan pengendalian terkontrol untuk kanker
payudara dengan berbagai kegiatan promosi tentang
pencegahan penyakit kanker payudara untuk
tujuan mengurangi jumlah kasus stadium lanjut dan
kematian karena penyakit kanker payudara.
Di Indonesia, penyakit kanker payudara merupakan
penyakit kanker tertinggi untuk penyakit kanker
pada perempuan. Pada kasus kanker payudara di
Indonesia, sering ditemukan kasus pada keadaan
TENTANG
YAYASAN KANKER
PAYUDARA INDONESIA
sudah stadium lanjut dengan kemungkinan selamat
yang sangat kecil. Padahal apabila penyakit ini
ditemukan pada stadium dini, harapan untuk selamat
bisa mencapai 98% dengan mengikuti dengan benar
berbagai tahapan pengobatan kedokteran.
Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) berdiri
sejak tahun 2003, dengan nama Yayasan Kesehatan
Payudara Jakarta (YKPJ). Sejak tahun 2015 berganti
nama menjadi Yayasan Kanker Payudara Indonesia
(YKPI). Yayasan ini merupakan sebuah organisasi
nirlaba yang merupakan mitra pemerintah dalam
upaya meningkatkan kegiatan pencegahan dan
dukungan terhadap usaha mengurangi kasus stadium
lanjut penyakit kanker payudara di Indonesia.
PILIHAN
TERAPI KANKER
PAYUDARA
Tidak semua kanker payudara diterapi dengan
terapi yang sama. Diagnosis akurat sangat penting
sehingga dokter dapat menentukan pilihan terapi
terbaik untuk anda.
Saat ini tersedia berbagai pilihan terapi untuk
kanker payudara yang terbagi menjadi terapi lokal
dan terapi sistemik.
Terapi lokal bertujuan untuk mengangkat atau
mematikan sel kanker di area payudara dan ketiak.
Pilihan terapi lokal adalah pembedahan dan/atau
terapi radiasi. Informasi tentang pembedahan dapat
anda temui dalam booklet “Terapi Bedah untuk
Kanker Payudara”.
Terapi sistemik menggunakan obat yang bersirkulasi
ke seluruh tubuh untuk mematikan sel kanker serta
mencegah penyebaran dan kekambuhan kanker
payudara. Terapi sistemik meliputi kemoterapi, terapi
hormonal, dan/atau terapi target.
Sebagian wanita akan menjalani lebih dari satu jenis
terapi. Menentukan jenis terapi sesuai dengan jenis
kanker pada setiap individu akan meningkatkan
keberhasilan pengobatan dan menjaga agar efek
samping terapi seminimal mungkin.
Informasi dalam booklet ini khusus membahas
tentang Terapi Sistemik pada Kanker Payudara.
Visi YKPI
Indonesia bebas dari kasus kanker payudara stadium
lanjut di tahun 2030
Misi YKPI
1. Deteksi dini kanker payudara melalui SADARI,
SADANIS dan merupakan bagian dari
pemeriksaan kesehatan rutin untuk perempuan
di Indonesia
2. Skrining payudara supaya dapat dilakukan di
seluruh rumah sakit di Indonesia
3. Edukasi tentang kanker payudara akan bisa
dilaksanakan diseluruh rumah sakit di Indonesia
oleh tenaga kesehatan dan tenaga relawan yang
sudah terlatih
4. Para penyintas kanker payudara yang sudah terlatih
dan mempunyai pelatihan pendamping
pasien akan menjadi contoh yang baik bagi para
penderita kanker payudara dan akan membantu
YKPI dalam menyebarluaskan edukasi tentang
pentingnya kesadaran akan penyakit kanker
payudara dan deteksi dini.
PEMERIKSAAN
SEBELUM TERAPI
STAGING
Pilihan terapi pada kanker payudara sangat
tergantung pada hasil Staging dan pemeriksaan
Reseptor.
Staging menjelaskan ukuran tumor dan luasnya
penyebaran kanker payudara sedangkan Grading
menjelaskan kecepatan tumbuhnya
Untuk memastikan ukuran tumor dan penyebaran
ke jaringan sekitar, dokter akan mengirim sampel
jaringan kanker hasil biopsi atau operasi ke dokter
spesialis patologi anatomi.
Untuk melihat penyebaran ke organ lain, dokter
akan mengirim anda untuk pemeriksaan radiologi
seperti foto Röntgen paru, USG organ abdomen,
dan scan tulang.
Staging ditentukan dengan sistem TNM:
• T : ukuran tumor
• N : jumlah dan lokasi penyebaran
sel kanker ke kelenjar getah bening
• M : apakah ada penyebaran kanker ke
organ lain
Staging atau stadium dinyatakan
dengan skala 1-4.
• Stadium 0
Kanker payudara non invasif
(DCIS/Ductal Carcinoma in Situ)
• Stadium 1-2
Kanker payudara berukuran kecil, dengan
atau tanpa penyebaran ke kelenjar getah
bening regional
• Stadium 3
Kanker payudara berukuran besar dan
telah menyebar ke kelenjar getah bening
sekitarnya
• Stadium 4
Kanker payudara yang sudah menyebar
ke organ lain.
5. 5
PEMERIKSAAN RESEPTOR
Informasi lain yang dibutuhkan dokter untuk
menetukan terapi kanker payudara adalah informasi
tentang reseptor hormon dan HER2.
Pemeriksaan imunohistokimia (IHK) akan
menentukan jenis reseptor tertentu yang dimiliki sel
kanker payudara.
Reseptor bertindak seperti “antena” yang dapat
menangkap zat/molekul tertentu yang dapat
mengaktifkan pertumbuhan sel kanker. Contoh:
molekul hormon dapat ditangkap oleh “antena”
reseptor hormon yang sesuai dan mengirim sinyal
pada sel kanker payudara untuk tumbuh lebih cepat.
Reseptor yang saat ini diperiksa pada sel kanker
payudara adalah:
- Reseptor estrogen (ER)
- Reseptor progesteran (PR)
- Reseptor HER2
Kanker payudara yang memiliki reseptor
estrogen atau progesteron di permukaan
selnya disebut Kanker Payudara Hormonal
Positif. Sekitar 3 dari 4 kanker payudar bersifat
Hormonal Positif.
Bila jenis kanker payudara anda adalah
Hormonal Positif, maka terapi hormonal seperti
Tamoxifen dan Aromatase Inhibitor cocok untuk
anda. Bila jenis kanker payudara anda adalah
Hormonal Negatif maka terapi hormonal tidak
cocok untuk anda dan dokter akan memberi
alternatif terapi lain.
Kanker payudara yang memiliki banyak reseptor
HER2 di permukaan selnya disebut Kanker
payudara HER2 positif. 1 dari 5 wanita dengan
kanker payudara memiliki reseptor HER2 positif.
Kanker jenis ini dapat dianalogikan seperti
kanker yang bersifat “nakal” karena HER2 akan
mengganggu proses pengobatan.
Untuk mengurangi “kenakalan”-nya dibutuhkan
terapi dengan obat anti HER2 (Trastuzumab). Tetapi
harus dipahami bahwa pemakaian obat anti HER2
tidak menjamin pasti keberhasilan pengobatan
(kurang dari 50%).
Beberapa kanker payudara tidak memiliki reseptor
estrogen, reseptor progesteron, maupun reseptor
HER2 di permukaan selnya. Jenis kanker ini disebut
Kanker Payudara Triple Negatif. Sekitar 15% kanker
payudara hasil pemeriksaan reseptor menghasilkan
triple negatif. Kanker payudara Triple Negatif
perangainya sangat agresif dan sangat sering
menyebabkan kekambuhan.
Terapi hormonal dan terapi target dengan
Trastuzumab tidak akan efektif untuk janis kanker
triple negatif. Kabar baiknya, jenis kanker ini sangat
responsif dengan kemoterapi. Anda tidak perlu
cemas karena bila ditangani dengan benar, kanker
payudara tripel negatif dapat dikontrol dengan baik.
PEMERIKSAAN PROFIL GEN
Saat ini tersedia beberapa pemeriksaan gen
yang dapat memprediksi kemungkinan kekambuhan
kanker payudara dini (stadium 1 atau 2).
Pemeriksaan ini juga dapat memprediksi wanita
mana yang akan memberikan respon baik terhadap
pengobatan dengan kemoterapi.
Hanya wanita dengan kanker payudara stadium dini
yang akan memperoleh dari pemeriksaan
ini karena wanita dengan kanker payudara stadium
lanjut semuanya akan mendapatkan kemoterapi
sebagai terapi standar.
Pemeriksaan gen yang tersedia saat ini adalah
Oncotype DX dan Mamma Print. Kedua tes ini
memeriksa set gen yang berbeda dan keduanya
saat ini sedang digunakan dalam uji klinik berskala
besar untuk lebih dipahami kegunaan terbaiknya.
Anda dapat bertanya pada dokter apakah
pemeriksaan gen ini mungkin berguna untuk
anda.
Setelah hasil staging dan pemeriksaan reseptor
tersedia, dokter akan berdiskusi dengan anda tentang
pilihan terapi.
Sampaikan pada dokter keinginan, harapan,
dan pertanyaan anda sehingga dapat tercapai
kesepakatan jenis terapi terbaik untuk kanker
payudara anda.
TERAPI SISTEMIK
KANKER PAYUDARA
KEMOTERAPI
Jenis pengobatan menggunakan satu atau
lebih obat anti kanker (Obat sitotoksik) dengan
tujuan mematikan sel kanker serta mencegah
penyebaran dan kekambuhan.
Keberhasilan kemoterapi tergantung pada
jenis dan stadium kanker. Dokter akan
mempertimbangkan dan risiko efek
samping kemoterapi sebelum memutuskan
apakah kemoterapi merupakan pilihan terapi yang
terbaik untuk anda.
Cara kerja
Semua sel dalam tubuh kita membelah dan
tumbuh sepanjang waktu dengan cara teratur
dan terkendali. Sel kanker membelah dan tumbuh
secara tak terkendali.
Obat kemoterapi menghancurkan sel kanker
dengan cara “mengganggu” kemampuan sel
kanker untuk membelah dan tumbuh. Obat
kemoterapi hanya akan bekerja pada sel-sel yang
cepat membelah dengan tidak terkendali.
Obat kemoterapi berbeda akan bekerja dengan
cara berbeda dan mempengaruhi pembelahan sel
6. 6
kanker pada fase yang berbeda pula. Oleh karena
itu seringkali kemoterapi diberikan menggunakan
kombinasi dua atau lebih obat.
Waktu pemberian
Kemoterapi dapat diberikan pada tiga waktu
berbeda:
• Sebelum pembedahan
Untuk memperkecil ukuran kanker sehingga
lebih mudah dioperasi
• Setelah pembedahan
Untuk menurunkan risiko kekambuhan
• Sebagai pengganti terapi bedah
Untuk mengatasi kanker yang sudah
menyebar dan tidak lagi dapat dioperasi.
Cara pemberian
Untuk kanker payudara, kemoterapi paling sering
diberikan melalui vena (infus) dan melalui mulut
(obat minum).
Pada kemoterapi intravena obat masuk ke dalam
vena melalui jarum dan diberikan dengan cara
infus (drip) dalam waktu tertentu.
Bila anda sudah menjalani operasi kanker
payudara, maka infus akan dipasang pada
lengan di sisi berbeda dengan sisi operasi untuk
mencegah risiko limfedema.
Limfedema adalah pembengkakan lengan, tangan,
dan dada akibat pengumpulan cairan limfe di
bawah kulit. Limfedema biasanya terjadi akibat
rusaknya saluran limfe karena operasi atau radiasi.
Informasi lebih lanjut dapat anda baca dalam
booklet “Limfedema”.
Kemoterapi intravena pada kanker payudara biasa
diberikan setiap 2-3 minggu selama beberapa
bulan. Di antara jadwal pemberian, sampel darah
anda akan diambil untuk menilai kondisi sel darah.
Kemoterapi intravena dilakukan di rumah sakit
secara rawat jalan.
Bila anda akan menjalani kemoterapi intravena
dalam jangka waktu panjang, anda dapat memilih
untuk dipasangi implanted port sebagai jalan
masuk obat kemoterapi. Port berupa tube lembut
dari plastik yang dipasang dalam vena di bawah
kulit di area dada atau lengan, dipasang oleh
dokter bedah di kamar operasi.
Dengan implanted port terpasang, anda tidak
perlu menderita akibat dipasang dan dilepas infus
berulang saat jadwal pemberian kemoterapi. Port
juga dapat digunakan untuk mengambil sampel
darah dan sebagai akses transfusi.
Efek samping
Efek kemoterapi berbeda pada setiap orang.
Sebagian mengalami efek samping yang ringan
dan dapat beraktivitas biasa sementara sebagian
yang lain mengalami efek yang berat hingga harus
dirawat di rumah sakit.
Efek samping yang sering terjadi adalah efek
terhadap sel darah, mual dan muntah, rambut
rontok, sariawan, dan fatigue.
Efek terhadap sel darah
Kemoterapi untuk sementara menurunkan
kapasitas sumsum tulang untuk membuat sel
darah. Jumlah sel darah akan turun sehingga
meningkatkan risiko infeksi, anemia, memar, dan
perdarahan.
Penurunan jumlah sel darah ini biasa terjadi 7-14
hari setelah kemoterapi tetapi biasanya akan
pulih kembali menjelang jadwal kemoterapi anda
selanjutnya.
Mual dan muntah
Efek ini sangat individual dan tergantung jenis dan
dosis obat kemoterapi yang dipakai. Anda akan
diberikan obat anti mual setiap kali sebelum mulai
kemoterapi dan setelahnya. Mual dan muntah ini
dapat berlangsung selama beberapa hari. Untuk
meminimalisir mual dan muntah, penting untuk
anda tetap minum dan makan teratur, sedikit-
sedikit tapi sering.
Dibandingkan dengan makanan/minuman hangat,
minuman atau makanan yang dingin lebih baik
untuk mengurangi rasa mual dan ingin muntah
Rambut rontok
Efek samping yang paling ditakuti sebagian besar
wanita. Biasanya terjadi 2-3 minggu setelah
kemoterapi dimulai. Sebagian wanita sudah
menyiapkan diri untuk hal ini dengan memotong
pendek rambutnya atau menyiapkan wig (rambut
palsu) sebelum mulai kemoterapi. Rambut akan
tumbuh kembali setelah siklus kemoterapi selesai.
Sariawan dan masalah rongga mulut lain
Kemoterapi dapat menyebabkan sariawan, mulut
kering, gusi berdarah, dan gangguan pengecapan.
Anda dapat mengurangi masalah mulut selama
kemoterapi dengan cara rajin menyikat gigi
dengan sikat gigi lembut setiap kali selesai makan,
sering minum untuk menjaga kelembaban mulut,
dan mengunyah permen karet bebas gula untuk
merangsang produksi air ludah.
Sebaiknya anda juga menghindari makanan yang
pedas dan asam, menghindari makanan yang keras,
dan minuman yang terlalu panas atau dingin.
Fatigue
Fatigue adalah kelelahan berlebihan yang tidak
hilang dengan beristirahat atau tidur dan biasanya
mempengaruhi kondisi dan mental. Ini adalah
efek samping tersering dari terapi kanker payudara.
Hindari memaksa diri anda untuk beraktivitas
normal secepatnya. Dapat juga dicoba teknik
relaksasi dan mencari dukungan emosional melalui
support group.
Perubahan kulit dan kuku
Kulit menjadi lebih kering dan mudah iritasi.
Gunakan pelembab kulit yang tidak berparfum
untuk mencegah iritasi. Gunakan krim tabir
surya setiap anda keluar rumah dan gunakan
topi atau payung. Kuku akan menjadi lebih rapuh
dan mudah lepas, gunakan krim tangan untuk
memperkuat kuku.
TERAPI HORMONAL
Hormon estrogen berperan dalam merangsang
pertumbuhan sebagian sel kanker payudara,
maka saat ini dikembangkan terapi hormonal
yang bekerja dengan berbagai mekanisme untuk
menghambat efek estrogen pada sel kanker.
Dokter akan menyarankan terapi hormonal bila
pemeriksaan reseptor anda menunjukkan hasil
positif. Tetapi bila hasil pemeriksaan reseptor
negatif, maka terapi hormon tidak ada gunanya
untuk anda.
7. 7
JENIS TERAPI
Terapi hormonal yang tersedia saat ini adalah:
Dengan obat minum:
Tamoxifen dan aromatase inhibitor
Ablasi ovarium
Ablasi ovarium adalah upaya untuk
menghentikan produksi hormon estrogen di
indung telur. Wanita yang belum berhenti
haid dapat menjalani ablasi ovarium
dengan cara:
• pembedahan mengangkat ovarium –
efek permanen
• radiasi dosis rendah pada ovarium –
efek permanen
• penyuntikan obat LHRH agonis
(goserelin)– efek sementara
Terapi yang diberikan untuk anda tergantung pada
status haid (menopause/belum) dan apakah anda
berisiko mengalami osteoporosis.
Bila anda belum menopause, pilihan terapi yang
tersedia adalah:
• obat yang menghambat efek estrogen dalam
tubuh (tamoxifen)
• pembedahan untuk mengangkat indung telur
yang memproduksi estrogen
• obat yang menurunkan produksi estrogen
oleh indung telur (goserelin)
Tapi bila anda sudah menopause, pilihan
terapi hormonal untuk anda adalah:
• obat yang mencegah tubuh membuat
estrogen (anastrozole, letrozole, exemestane)
• obat yang menghambat efek estrogen dalam
tubuh (tamoxifen)
Waktu pemberian
Terapi hormon diberikan segera setelah
pembedahan untuk menurunkan risiko
penyebaran dan kekambuhan. Terapi ini
dilaksanakan sampai 5 tahun.
Efek samping
Efek samping yang terjadi tergantung pada
jenis obat yang digunakan. Pada penggunaan
tamoxifen, efek samping tersering adalah gejala
mirip menopause seperti hot vagina kering,
perubahan mood, kenaikan berat badan. Efek
samping ini bersifat sementara dan berangsur
hilang setelah obat berhenti diminum.
Penggunaan aromatase inhibitor juga menimbulkan
efek samping mirip menopause tetapi lebih sering
disertai nyeri dan kaku sendi. Aromatase inhibitor
juga menimbulkan efek samping pengeroposan
tulang (osteoporosis).
Wanita yang menggunakan aromatase inhibitor
membutuhkan suplemen vitamin D dan kalsium.
Bila risiko osteoporosis tinggi, anda akan diberikan
terapi bisfosfonat untuk memperkuat tulang.
Bila menggunakan Tamoxifen sebaiknya
anda bertemu dengan dokter kandungan
setahun sekali untuk memeriksa ketebalan
dinding rahim.
Apabila ditemukan ada penebalan dinding
rahim sebaiknya penggunaan Tamoxifen
dihentikan dan diganti dengan terapi hormonal
lain. Bila anda belum menopause, Dokter
juga akan memberikan obat atau melakukan
prosedur untuk membuat anda menopause.
TERAPI BIOLOGI
(TARGETED THERAPY)
Targeted therapy adalah terapi sistemik
yang lebih baru, bekerja dengan meghambat
reseptor tertentu di permukaan sel kanker.
Karena bekerja pada sel kanker, obat
ini biasanya tidak mempengaruhi sel sehat
sehingga efek sampingnya minimal.
Cara kerja
Untuk kanker payudara, reseptor yang dihambat
adalah reseptor HER2 yang dapat menyebabkan
sel kanker tumbuh agresif
dan menyebar.
Obat yang digunakan untuk menghambat reseptor
HER2 adalah Trastuzumab (Herceptin).
Dengan penggunaan trastuzumab, semua reseptor
HER2 akan tertutupi oleh trastuzumab. HER2 tidak
dapat berikatan dengan reseptornya sehingga
tidak dapat mengirim sinyal untuk merangsang
pertumbuhan sel kanker.
Efek samping
Trastuzumab memang tidak menyebabkan mual
dan rambut rontok seperti kemoterapi, tetapi
dalam awal pemakaian anda akan merasa seperti
gejala selama beberapa hari.
Pemakaian Trastuzumab dianjurkan setiap 3
minggu selama setahun. Dalam jangka panjang
trastuzumab diketahui dapat merusak otot
jantung. Oleh karena itu semua pasien yang akan
mendapatkan trastuzumab harus diperiksa fungsi
jantung setiap 3 bulan selama terapi dan setiap 6
bulan sampai 2 tahun setelah terapi.
Syarat penggunaan trastuzumab adalah:
• Pasien dengan hasil pemeriksaan reseptor
HER2 positif
• Fungsi jantung adekuat – Trastuzumab
menyebabkan kerusakan jantung)
• Telah menjalani pembedahan dan/atau
kemoterapi.
“Jangan putus asa, bilamana
matahari terbenam, saatnya
bintang-bintang keluar bersinar”
Andy Endriartono Sutarto, Ketua Pembina
“Saya bisa, kamu bisa”
Tati Hendropriyono, Pembina
“Ini kehidupan kita dan kita
sendiri yang berkuasa atas diri
kita sendiri”
Rima Melati, Pembina
“Harapan adalah hidup dengan
keberanian dan percaya diri
bukan dengan ketakutan”
DR Dr Sonar Panigoro SpB(K) Onk, Pembina
“Tantangan membuat hidup
ini menarik dan mengatasinya
membuat hidup ini berarti”
Dr.dr.Supriyantoro, Sp.P, MARS, Pembina
8. Tabloid ini diterbitkan oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bekerja sama dengan Yayasan MGP Indonesia.