SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua orang menyenangi makan dan minum, kecuali jika orang-orang yang mengalami
gangguan-gangguan tertentu sehingga membuat mereka merasa tak enak jika diberi makan, atau
sekedar diberi minum. Namun, ada juga sebagian dari mereka yang senang atau bisa makan dan
minum dengan baik, namun keadaan fisiknya yang tidak memungkinkannya atau sulit
melakukan secara mandiri, misalnya pada tangan yang digips, matanya buta atau sedang
diperban dan sebagainya. Memberi makan dan minum pada pasien-pasien yang mengalami
gangguan-gangguan tertentu bisa dibantu oleh perawat, keluarga atau berkolaborasi antara
keduanya.
Individu sakit membutuhkan lebih banyak makanan daripada orang sehat, dalam upaya
penyembuhan dan pemulihan. Sebagai contoh, pasien yang menjalani pembedahan
membutuhkan diet yang mengandung banyak vitamin C dan protein karena ini dapat membantu
penyembuhan. Juga, protein secara khusus penting untuk melawan infeksi karena antibodi yang
digunakan tubuh untuk melawan infeksi adalah protein. Orang sering menggunakan cadangan
protein mereka ketika mengalami pembedahan atau cedera atau mengalami sakit disertai demam.
Namun, banyak penyakit membuat seseorang sulit untuk makan, atau membuat individu sulit
untuk mencerna makanan. ( Monica, 2005)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien ?
2. Bagaimana cara menyiapkan makanan dan minuman pasien ?
3. Bagaimana cara menghidangkan makanan dan minuman pasien ?
2
4. Bagaimana cara membantu pasien makan dan minum secara oral ?
5. Bagaimana cara memberi makan melalui NGT ( Nasogastric Tube) ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami arti penting dari pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien.
2. Dapat memahami dan melaksanakan cara-cara dalam menyiapkan makanan dan minuman untuk
pasien.
3. Dapat memahami dan melaksanakan cara penghidangan makan dan minum pada pasien.
4. Dapat memahami dan melaksanakan cara membantu pasien makan dan minum secara oral secara
benar.
5. Dapat memahami serta melaksanakan dengan tepat cara pemberian makan melalui NGT
(Nasogastritic Tube).
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pasien
Rumah sakit adalah suatu wadah atau tempat pelayanan kesehatan yang
berusaha untuk mencapai pemulihan penderita dalam waktu sesingkat mungkin, dan salah satu
upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah pelayanan gizi yang meliputi
penyelenggaraan makanan, pemberian makanan yang memenuhi kebutuhan gizi dan termakan
habis oleh setiap pasien merupakan salah satu faktor untuk mempercepat proses pemulihan atau
kesembuhan pasien. Zat gizi yang optimal pada pasien di Rumah Sakit sangat bermanfaat
dalam mengurangi jangka waktu perawatan dan mempercepat penyembuhan, mengurangi
komplikasi, menurunkan mortalitas, dan memperbaiki status gizi pasien.
Sebagai perawat yang membantu pasien dalam makannya, kita juga perlu
memperhatikan makanan yang diperuntukkan kepada pasien yang terdiri atas :
1. Makanan pokok untuk memberi rasa kenyang, dalam hal ini adalah nasi. Makanan pokok
berperan sebagai sumber utama energi dan itu berasal dari karbohidrat.
2. Lauk yang merupakan sumber dari protein. Lauk sebaiknya terdiri atas campuran lauk hewani
dan nabati. Lauk hewani merupakan sumber protein, fosfor, tiamin, tiasin, vitamin B6 dan
vitamin B12, zat besi, seng, magnesium dan silenium.
3. Sayur untuk memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan makanan karena biasanya
dihidangkan dalam bentuk berkuah. Sayur merupakan sumber mineral dan vitamin. Sayur juga
merupakan sumber vitamin A, vitamin C, asam folat, magnesium, kalium dan serat,
serta tidak mengandung lemak dan kolesterol.
4. Buah untuk "mencuci mulut" dalam artian kata sebagai makanan penutup setelah
mengkonsumsi makanan utama. Buah juga merupakan sumber mineral dan vitamin. Porsi
4
buah yang dianjurkan sehari untuk orang dewasa adalah sebanyk 200-300 gram atau 2-3
potong sehari berupa pepaya atau buah yang lain.
5. Susu mengandung protein bernilai biologi tinggi dan zat esensial lain dalam bentuk yang
mudah dicerna dan diserap, maka susu terutama dianjurkan pula sebagai unsur kelima yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Jika dikaitkan dengan asupan makanan pasien yang sedang dalam perawatan maka
diharapkan dengan adanya makanan yang bervariasi ini maka pasien dapat menyukai dan
menikmati segala jenis makanan yang diberikan pihak Rumah sakit, meningkatkan nafsu makan
dan menambah selera makan sehingga kebutuhan pasien akan zat-zat gizi dapat terpenuhi, bisa
mempercepat proses penyembuhan, dan mengurangi biaya perawatan.
Ketika pasien yang sedang di hospitalisasi, tentu saja kebutuhan nutrisi sehari-hari
menjadi terganggu. Sebagai perawat, memberi makan dan minum pada pasien-pasien yang
mengalami gangguan-gangguan nutrisi menjadi bagian dari proses keperawatan. Pemberian
makan dan minum tersebut dapat dibantu oleh perawat, keluarga atau berkolaborasi antara
keduanya.
Adapun kondisi-kondisi yang mempersulit mendapatkan nutrisi yang adekuat
diantaranya (Monica, 2005) :
Individu yang menderita luka pada tenggorok mungkin mengalami kesulitan untuk menelan.
Individu yang mengalami masalah lambung munkin mual terhadap makanan.
Individu yang demam mungkin tidak nafsu makan.
Pasien di rumah sakit hampir selalu berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena penyakit
mereka atau karena tindakan terhadap penyakit mereka.
Banyak pasien telah mengalami kekurangan nutrisi ketika masuk rumah sakit.
5
Makanan yang dihidangkan di rumah sakit mungkin berbeda dari makanan yang biasa
dikonsumsi pasien. Pasien mungkin tidak suka makanan rumah sakit.
Makanan mungkin dihidangkan pada waktu ketika pasien tidak biasa makan dan ketika
mereka tidak merasa lapar.
Pasien sering mendapat diet khusus di rumah sakit untuk membantu terapi penyakit mereka
(sebagai contoh, individu yang mengalami masalah jantung biasa mendapat diet rendah garam).
Pasien mungkin tidak suka perubahan pada diet.
Keluarga pasien mungkin tinggal jauh sehingga mereka tidak dapat membawa makanan yang
disukainya, atau keluarga mungkin tidak tahu makanan yang tepat untuk dibawa, atau mungkin
tidak dapat mengupayakan makanan yang tepat.
Salah satu contoh jika pasien tangannya digips, kehilangan salah satu tangan atau
kekuatan gerakan bisa dibantu dengan mempersiapkan makanan dan mendekatkan tempat
makanan kepada pasien agar mudah dijangkau. Misalnya membuka kulit telur, mengoleskan roti,
mengupas buah, dan sebagainya.
Sedangkan pasien yang mengalami kesulitan minum dari cawan atau gelas, bisa
diberi sedotan untuk memudahkan. Lebih higienis jika minuman itu menggunakan gelas sekali
pakai, agar kebersihan selalu terjaga. Karena jika tempat minum yang dibiarkan berlama-lama
ditempat, akan lebih mudah bagi mikroorganisme berkembang pada suhu ruangan.
Ada juga pasien yang tidak diperbolehkan untuk makan dan minum sendiri, maka
dalam hal ini perlu pengaturan posisi duduk yang efektif. Posisi yang diharapkan adalah posisi
duduk yang tegak, tidak bersandar atau berbaring supaya makanan tepat masuk kedalam
kerongkongan. Namun, jika memang tidak memungkinkan untuk duduk tegak, mereka
6
diperbolehkan berbaring atau setengah berbaring seperti bersandar, dan dilakukan pemberian
makanan dengan hati-hati.
Perawat yang bertugas untuk membantu pasien, hendaknya dalam keadaan yang
rileks, menempatkan posisi yang nyaman serta tidak terlihat seperti sedang buru-buru, agar
pasien merasa senang dan bisa makan dengan tenang.
Tujuan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien dengan memberi makan pasien tersebut
yaitu semata-mata untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dengan membangkitkan
selera pasien pada pasien yang tidak mandiri serta untuk mempercepat proses penyembuhan dan
hospitalisasi yang di lakukan.
2.2 Menyiapkan Makanan dan Minuman Untuk Pasien
Persiapan Alat :
Piring, gelas, alas dan tutup gelas, sendok, garpu, mangkuk sayur, mangkuk lauk dan baki.
Cara Kerja ;
1. Perawat cuci tangan.
2. Siapkan baki, piring, gelas dengan alas dan tutupnya, sendok, garpu, mangkuk sayur, mangkuk
lauk dan sedotan.
3. Ambil makanan dari kereta makanan dan panaskan.
4. Sajikan makanan di tempat yang sudah disiapkan sesuai dengan diet pasien.
Sikap perawat :
Selalu bekerja dengan hati-hati dan rapi.
7
2.3 Menghidangkan makanan dan minuman
Persiapan alat :
Baki berisi makanan dan minuman
Cara kerja :
1. Cuci tangan
2. Bawa makanan dan minuman yang telah disiapkan kepada pasien.
3. Beritahu pasien bahwa makanan sudah siap.
4. Hidangkan makanan dan minuman.
Di meja pasien
a. Bentangkan serbet diatas meja
b. Susun alat makan dia atas serbet
Pasien berbaring
a. Anjurkan pasien tidur miring
b. Bentangkan serbet dibawah dagu pasien
c. Letakkan baki berisi makanan diatas tempat tidur pasien
d. Buka penutup makanan
e. Persilakan pasien makan
f. Perhatikan pasien pada waktu makan
Sikap perawat :
Tidak tergesa-gesa.
Ramah dan memaklumi keadaan pasien.
8
2.4 Membantu Pasien Makan Dan Minum Secara Oral
Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu
memberikan makanan nutrisi melalui oral. Adapun hal yang perlu diperhatikan sebelum
pemberian makan dan minum pasien adalah :
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman disekitar pasien.
b. Sebelum di hidangkan, makanan di periksa dahulu, apakah sudah sesuai dengan daftar
makanan/diet pasien.
c. Usahakan makanan dihidangkan dalam keadaan hangat kecuali kontra indikasi.
d. Sajikan makanan secukupnya, tidak terlalu banyak tetapi juga tidak terlalu sedikit.
e. Peralatan makanan dan minuman harus bersih
f. Untuk pasien anak – anak, usahakan menggunakan peralatan yang menarik perhatiannya.
g. Untuk pasien yang dapat makan sendiri, perhatikan apakah makanan di makan habis atau
tidak.
h. Perhatikan selera dan keluhan pasien pada waktu makan serta reaksinya setelah makan.
Indikasi :
Diberikan kepada pasien yang memiliki ganguan mobilitas tetapi masih sadar.
Kontra Indikasi :
Tidak dapat diberikan pada pasien koma , CA nasofaring, CA mandibularis
Alat dan Bahan :
1. Piring
2. Sendok
3. Garpu
9
4. Gelas
5. Serbet
6. Mangkok cuci tangan
7. Pengalas
8. Jenis diet
Prosedur :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang dilakukan
3. Mengatur posisi pasien dengan posisi kepala lebih tinggi daripada badan
4. Membentangkan serbet dibawah dagu pasien
5. Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum makan
6. Pasien ditawari minum, jika perlu gunakan sedotan
7. Beritahu pasien jika makanan panas atau dingin, anjurkan untuk mencicipi makanan terlebih
dahulu.
8. Suapkan makanan sedikit demi sedikit untuk menghindari tersedak
9. Setelah selesai makan pasien diberi minum, bersihkan mulut pasien, dan dianjurkan dengan
pemberian obat.
10. Catat hasil atau respon pemenuhan terhadap makanan.
11. Bereskan alat dan cuci tangan.
10
2.5 Memberi Makan Melalui NGT ( Nasogastric Tube)
Pemberian nutrisi melalui pipa penduga atau lambung merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak
mampu menelan, dengan cara memberi makan melalui pipa lambung.
a. Tujuan :
Dekompressi yaitu membuang dan substansi gas dari saluran gastrointestinal, mencegah atau
menghilangkan distensi abdomen.
Memberi makan yaitu memasukkan suplemen nutrisi cair atau makanan kedalam lambung
untuk klien yang tidak dapat menelan cairan.
Kompressi yaitu memberi tekanan internal dengan cara mengembangkan balon untuk
mencegah perdarahan internal pada esofagus.
Bilas lambung yaitu irigasi lambung akibat pendarahan aktif, keracunan, atau dilatasi
lambung.
b. Persiapan Pasien
1. Mengkaji pasien yang diberi makan atau minum lewat NGT.
2. Mencocokkan identitas.
3. Menentukan pasien yang harus diberi makan atau minum personde
4. Menjelaskan kepada pasien hal-hal yang akan dikerjakan (maksud dan tujuan).
5. Mengatur posisi pasien . Sikap pasien semi fowler sedikit flexi sedang untuk
pasien anak dengan 1 bantal.
11
c. Persiapan Alat
1. Baki yang dilapisi pengalas berisi :
Bak instrumen steril:
Sepasang sarung tangan.
NGT / maslang / sonde lambung
Sudip lidah / spatel
Kasa pada tempatnya
Corong / tabung semprot 50-100 cc
Kapas alkohol
Bak instrumen non steril:
Jeli
Senter
Plester
Stetoskop
Handuk kecil / serbet / pengalas
Tisu / selstop
Bengkok
Makanan cair pasien
Gelas berisi air minum
Gunting
Air bersih di dalam baskom kecil
Peniti
Spuit 20 cc
12
d. Prosedur :
1. Beri salam/sapa pasien
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan.
3. Perawat cuci tangan.
4. Pasang sampiran.
5. Dekatkan alat kepasien.
6. Bentu pasien pada posisi nyaman (bila memungkinkan pada posisi semi fowler/fowler)
7. Pasang handuk di atas dada pasien sampai ke pinggir tempat tidur dan letakkan tisu di dekat
bantal pasien.
8. Untuk menentukan insersi NGT, minta klien untuk rileks dan bernafas normal. Kemudian cek
udara yang melalui lubang hidung, caranya: pijit salah satu kuping hidung dan rasakan aliran
udara pada lubang hidung yang bebas dan begitu pula sebaliknya.
9. Pasang sarung tangan
10. Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan menggunakan:
a. Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga bawah dan ke prosesus xyfoideus di
sternum.
b. Ukur selang dari puncak dahi ke epigastrium.
c. Ukur selang dari daun telinga bawah kepuncak lubang hidung dan ke prosesus xyfoideus di
sternum.
11. Beri tanda pada panjang selang yang sudah di ukur.
12. Olesi jeli pada NGT sepanjang 10-20 cm.
13. Atur posisi klien dengan kepala ekstensi, dan masukkan selang melalui lubang hidung yang
telah ditentukan.
13
14. Masukkan slang sepanjang rongga hidung. Jika terasa agak tertahan, putarlah slang dan jangan
dipaksakan untuk dimasukkan.
15. Lanjutkan memasang slang sampai melewati nasofaring (3-4 cm) anjurkan pasien untuk
menekuk leher dan menelan.
16. Dorong pasien untuk menelan dengan memberikan sedikit air minum (jika perlu). Tekankan
pentingnya bernafas lewat mulut.
17. Jangan memaksakan slang untuk masuk. Jika ada hambatan atau pasien tersedak, sianosis,
hentikan mendorong selang. Periksa posisi slang di belakang tenggorok dengan menggunakan
sudip lidah dan senter.
18. Jika telah selesai memasang NGT sampai ujung yang telah ditentukan, anjurkan pasien untuk
rileks dan bernafas normal.
19. Periksa letak slang dengan cara:
a. Memasang spuit pada ujung NGT, memasang bagian diafragma stetoskop pada perut di
kuadran kiri atas pasien (lambung) kemudian suntikkan 10-20 cc udara bersamaan dengan
auskultasi abdomen.
b. Dengan menggunakan spuit, mengaspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung.
c. Memasukkan ujung bagian luar slang NGT ke dalam waskom yang berisi air. Jika terdapat
gelembung udara, slang masuk ke paru-paru, jika tidak slang masuk ke dalam lambung
20. Oleskan alkohol pada ujung hidung pasien dan biarkan sampai kering.
21. Yakinkan slang tidak tersumbat dengan cara:
a. Masukkan makanan dengan aliran perlahan (perhatikan: aliran air dan jarak corong 30 cm dan
lihat reaksi pasien terhadap rasa tidak nyaman).
14
b. Setelah makan masukkan 15-30 ml air putih (bila ada obat dalam bentuk tablet haluskan
dahulu).
c. Fiksasi slang dengan plester 10 cm dan silangkan plester pada slang yang keluar dari hidung
22. Klem dan tutup ujung slang dengan kassa dan plester / karet gelang.
23. Penitikan slang kebaju pasien. Biarkan pasien pada posisi semifowler / fowler selama 15-30
menit.
24. Evaluasi klien setelah terpasang NGT.
25. Rapikan alat.
26. Perawat cuci tangan.
27. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Memberi makan dan minum pada pasien-pasien yang mengalami gangguan-gangguan tertentu
bisa dibantu oleh perawat, keluarga atau berkolaborasi antara keduanya.
Sebagai perawat yang membantu pasien dalam makannya, kita juga perlu memperhatikan
makanan yang diperuntukkan kepada pasien dengan tujuan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien
dengan memberi makan pasien tersebut yaitu semata-mata untuk membantu memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien dengan membangkitkan selera pasien pada pasien yang tidak mandiri
serta untuk mempercepat proses penyembuhan dan hospitalisasi yang di lakukan.
Adapun cara-caranya yaitu :
a. menyiapkan makanan dan minuman pasien.
b. menghidangkan makanan dan minuman pasien.
c. membantu pasien makan dan minum secara oral.
d. memberi makan melalui NGT ( Nasogastric Tube).
B. SARAN
Manusia tidak terlepas dari berbagai penyakit terutama saluran pencernaan dank arena makanan
tidak bisa melalui oral maka dengan bantuan NGT. Oleh karena itu sebelum semua itu terjadi,
sebaiknya konsumsilah makanan yang sehat dan cara atau pola makanan yang teratur sehingga
tidak terjadi gaguan pada pencernaan tersebut. Dan yang terpenting adalah pola hidup sehat dan
kualitas hidup semakin ditingkatkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ester, Monica. 2005. Pedoman Perawatan Pasien. Jakarta : EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2008. Praktik Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta : Salemba Medika
Potter, Patricia A dan Anne G. Perry. Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7. Jakarta :
Salemba Medika

More Related Content

What's hot

Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemenManajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
pjj_kemenkes
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
pjj_kemenkes
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusRirinisahawaitun
 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Makalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutikMakalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutik
Warnet Raha
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Chanica Aninditya
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
Muhammad Saubari
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
widya1972
 
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
aris munandar
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
pjj_kemenkes
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulin
Dasuki Suke
 
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan LeukemiaKonsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Verar Oka
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
 
Timbang terima dalam keperawatan
Timbang terima dalam keperawatanTimbang terima dalam keperawatan
Timbang terima dalam keperawatan
Sulistia Rini
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focus
pormina tambunan
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Annisa Setia Candra
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitAdi Adriansyah
 

What's hot (20)

Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemenManajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasus
 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 
Pathwaysefusipleura
PathwaysefusipleuraPathwaysefusipleura
Pathwaysefusipleura
 
Makalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutikMakalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutik
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulin
 
Analisa data
Analisa dataAnalisa data
Analisa data
 
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan LeukemiaKonsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Timbang terima dalam keperawatan
Timbang terima dalam keperawatanTimbang terima dalam keperawatan
Timbang terima dalam keperawatan
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focus
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplit
 

Similar to Makalah Memberi Makanan Melalui NGT

DASAR ILMU GIZI
DASAR ILMU GIZIDASAR ILMU GIZI
DASAR ILMU GIZI
dekipaijooke
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Sulistia Rini
 
Peran Perawat dalam pengaturan Gizi Pasien
Peran Perawat dalam pengaturan Gizi PasienPeran Perawat dalam pengaturan Gizi Pasien
Peran Perawat dalam pengaturan Gizi Pasien
veronikapapo1
 
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetiksis mkes
 
GIZI PADA IBU HAMIL
GIZI PADA IBU HAMILGIZI PADA IBU HAMIL
GIZI PADA IBU HAMIL
Seftiani Puji Lestari
 
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang  Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Rio Prasetia
 
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia LanjutKB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia LanjutUwes Chaeruman
 
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisipemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
indah puspa pratiwi
 
Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan nutrisiKebutuhan nutrisi
Kebutuhan nutrisi
Ramlan_Mardiana
 
Jpkeperawatandd150467
Jpkeperawatandd150467Jpkeperawatandd150467
Jpkeperawatandd150467
AndrePratama38
 
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Okta-Shi Sama
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisicuttriahajaton
 
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Alva Cherry Mustamu
 
Presentasi PPT MK TUMBANG.pptx
Presentasi PPT MK TUMBANG.pptxPresentasi PPT MK TUMBANG.pptx
Presentasi PPT MK TUMBANG.pptx
Riry Saud
 
Ibu menyusui.doc
Ibu menyusui.docIbu menyusui.doc
Ibu menyusui.docGiffward
 
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anakKelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
nindyM1
 
Modul 3
Modul 3Modul 3

Similar to Makalah Memberi Makanan Melalui NGT (20)

DASAR ILMU GIZI
DASAR ILMU GIZIDASAR ILMU GIZI
DASAR ILMU GIZI
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
 
Peran Perawat dalam pengaturan Gizi Pasien
Peran Perawat dalam pengaturan Gizi PasienPeran Perawat dalam pengaturan Gizi Pasien
Peran Perawat dalam pengaturan Gizi Pasien
 
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetik
 
GIZI PADA IBU HAMIL
GIZI PADA IBU HAMILGIZI PADA IBU HAMIL
GIZI PADA IBU HAMIL
 
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang  Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
 
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia LanjutKB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
 
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisipemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
 
Resume gizi ratu
Resume gizi ratuResume gizi ratu
Resume gizi ratu
 
Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan nutrisiKebutuhan nutrisi
Kebutuhan nutrisi
 
Jpkeperawatandd150467
Jpkeperawatandd150467Jpkeperawatandd150467
Jpkeperawatandd150467
 
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
 
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
 
Contoh sap
Contoh sapContoh sap
Contoh sap
 
Presentasi PPT MK TUMBANG.pptx
Presentasi PPT MK TUMBANG.pptxPresentasi PPT MK TUMBANG.pptx
Presentasi PPT MK TUMBANG.pptx
 
Ibu menyusui.doc
Ibu menyusui.docIbu menyusui.doc
Ibu menyusui.doc
 
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anakKelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 

More from yohanes meor

materi tentang Dna,rna,metabolisme purin,pirimidin
materi tentang Dna,rna,metabolisme purin,pirimidinmateri tentang Dna,rna,metabolisme purin,pirimidin
materi tentang Dna,rna,metabolisme purin,pirimidin
yohanes meor
 
Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...
Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...
Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...
yohanes meor
 
Materi Tentang Mendengkur_Apalagi pada malam hari
Materi Tentang Mendengkur_Apalagi pada malam hariMateri Tentang Mendengkur_Apalagi pada malam hari
Materi Tentang Mendengkur_Apalagi pada malam hari
yohanes meor
 
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan Dasar
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan DasarKonsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan Dasar
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan Dasar
yohanes meor
 
KULIAH PENGANTAR HISTORY TAKING DAN PHYSICAL ASSESSMENT
KULIAH PENGANTAR HISTORY TAKING  DAN PHYSICAL  ASSESSMENT KULIAH PENGANTAR HISTORY TAKING  DAN PHYSICAL  ASSESSMENT
KULIAH PENGANTAR HISTORY TAKING DAN PHYSICAL ASSESSMENT
yohanes meor
 
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
yohanes meor
 
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ JamurMateri Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
yohanes meor
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
yohanes meor
 
Materi tentang Inform Consent_Khusus Mahasiswa Keperawatan
Materi tentang Inform Consent_Khusus Mahasiswa KeperawatanMateri tentang Inform Consent_Khusus Mahasiswa Keperawatan
Materi tentang Inform Consent_Khusus Mahasiswa Keperawatan
yohanes meor
 
Satuan Acara Penyuluan Diit Diabetes Melitus
Satuan Acara Penyuluan Diit Diabetes MelitusSatuan Acara Penyuluan Diit Diabetes Melitus
Satuan Acara Penyuluan Diit Diabetes Melitus
yohanes meor
 
Hematologi_Tentang Darah Manusia
Hematologi_Tentang Darah ManusiaHematologi_Tentang Darah Manusia
Hematologi_Tentang Darah Manusia
yohanes meor
 
Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...
Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...
Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...
yohanes meor
 
Standar Operating Procedure (SOP) PROSEDUR PIJAT REFLEKSI_bagi Mahasiswa Kepe...
Standar Operating Procedure (SOP) PROSEDUR PIJAT REFLEKSI_bagi Mahasiswa Kepe...Standar Operating Procedure (SOP) PROSEDUR PIJAT REFLEKSI_bagi Mahasiswa Kepe...
Standar Operating Procedure (SOP) PROSEDUR PIJAT REFLEKSI_bagi Mahasiswa Kepe...
yohanes meor
 
Standart Operating Procedure ( SOP ) Perawatan Manicure Padicure di Rumah
Standart Operating Procedure ( SOP ) Perawatan Manicure Padicure di RumahStandart Operating Procedure ( SOP ) Perawatan Manicure Padicure di Rumah
Standart Operating Procedure ( SOP ) Perawatan Manicure Padicure di Rumah
yohanes meor
 
Materi Tentang Nyeri_Materi Keperawatan
Materi Tentang Nyeri_Materi Keperawatan Materi Tentang Nyeri_Materi Keperawatan
Materi Tentang Nyeri_Materi Keperawatan
yohanes meor
 
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw KeperawatanMateri Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
yohanes meor
 
Materi Tentang Metabolisme purin,pirimidin
Materi Tentang Metabolisme purin,pirimidinMateri Tentang Metabolisme purin,pirimidin
Materi Tentang Metabolisme purin,pirimidin
yohanes meor
 
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok bacaMakalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
yohanes meor
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
yohanes meor
 
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara TimurMakalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
yohanes meor
 

More from yohanes meor (20)

materi tentang Dna,rna,metabolisme purin,pirimidin
materi tentang Dna,rna,metabolisme purin,pirimidinmateri tentang Dna,rna,metabolisme purin,pirimidin
materi tentang Dna,rna,metabolisme purin,pirimidin
 
Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...
Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...
Materi Tentang Parasomnia_wajib dipelajari bagi mahasiswa yang kulia di keseh...
 
Materi Tentang Mendengkur_Apalagi pada malam hari
Materi Tentang Mendengkur_Apalagi pada malam hariMateri Tentang Mendengkur_Apalagi pada malam hari
Materi Tentang Mendengkur_Apalagi pada malam hari
 
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan Dasar
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan DasarKonsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan Dasar
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan Dasar
 
KULIAH PENGANTAR HISTORY TAKING DAN PHYSICAL ASSESSMENT
KULIAH PENGANTAR HISTORY TAKING  DAN PHYSICAL  ASSESSMENT KULIAH PENGANTAR HISTORY TAKING  DAN PHYSICAL  ASSESSMENT
KULIAH PENGANTAR HISTORY TAKING DAN PHYSICAL ASSESSMENT
 
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
 
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ JamurMateri Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
 
Materi tentang Inform Consent_Khusus Mahasiswa Keperawatan
Materi tentang Inform Consent_Khusus Mahasiswa KeperawatanMateri tentang Inform Consent_Khusus Mahasiswa Keperawatan
Materi tentang Inform Consent_Khusus Mahasiswa Keperawatan
 
Satuan Acara Penyuluan Diit Diabetes Melitus
Satuan Acara Penyuluan Diit Diabetes MelitusSatuan Acara Penyuluan Diit Diabetes Melitus
Satuan Acara Penyuluan Diit Diabetes Melitus
 
Hematologi_Tentang Darah Manusia
Hematologi_Tentang Darah ManusiaHematologi_Tentang Darah Manusia
Hematologi_Tentang Darah Manusia
 
Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...
Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...
Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...
 
Standar Operating Procedure (SOP) PROSEDUR PIJAT REFLEKSI_bagi Mahasiswa Kepe...
Standar Operating Procedure (SOP) PROSEDUR PIJAT REFLEKSI_bagi Mahasiswa Kepe...Standar Operating Procedure (SOP) PROSEDUR PIJAT REFLEKSI_bagi Mahasiswa Kepe...
Standar Operating Procedure (SOP) PROSEDUR PIJAT REFLEKSI_bagi Mahasiswa Kepe...
 
Standart Operating Procedure ( SOP ) Perawatan Manicure Padicure di Rumah
Standart Operating Procedure ( SOP ) Perawatan Manicure Padicure di RumahStandart Operating Procedure ( SOP ) Perawatan Manicure Padicure di Rumah
Standart Operating Procedure ( SOP ) Perawatan Manicure Padicure di Rumah
 
Materi Tentang Nyeri_Materi Keperawatan
Materi Tentang Nyeri_Materi Keperawatan Materi Tentang Nyeri_Materi Keperawatan
Materi Tentang Nyeri_Materi Keperawatan
 
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw KeperawatanMateri Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
 
Materi Tentang Metabolisme purin,pirimidin
Materi Tentang Metabolisme purin,pirimidinMateri Tentang Metabolisme purin,pirimidin
Materi Tentang Metabolisme purin,pirimidin
 
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok bacaMakalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
 
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara TimurMakalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
 

Recently uploaded

Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

Makalah Memberi Makanan Melalui NGT

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua orang menyenangi makan dan minum, kecuali jika orang-orang yang mengalami gangguan-gangguan tertentu sehingga membuat mereka merasa tak enak jika diberi makan, atau sekedar diberi minum. Namun, ada juga sebagian dari mereka yang senang atau bisa makan dan minum dengan baik, namun keadaan fisiknya yang tidak memungkinkannya atau sulit melakukan secara mandiri, misalnya pada tangan yang digips, matanya buta atau sedang diperban dan sebagainya. Memberi makan dan minum pada pasien-pasien yang mengalami gangguan-gangguan tertentu bisa dibantu oleh perawat, keluarga atau berkolaborasi antara keduanya. Individu sakit membutuhkan lebih banyak makanan daripada orang sehat, dalam upaya penyembuhan dan pemulihan. Sebagai contoh, pasien yang menjalani pembedahan membutuhkan diet yang mengandung banyak vitamin C dan protein karena ini dapat membantu penyembuhan. Juga, protein secara khusus penting untuk melawan infeksi karena antibodi yang digunakan tubuh untuk melawan infeksi adalah protein. Orang sering menggunakan cadangan protein mereka ketika mengalami pembedahan atau cedera atau mengalami sakit disertai demam. Namun, banyak penyakit membuat seseorang sulit untuk makan, atau membuat individu sulit untuk mencerna makanan. ( Monica, 2005) 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien ? 2. Bagaimana cara menyiapkan makanan dan minuman pasien ? 3. Bagaimana cara menghidangkan makanan dan minuman pasien ?
  • 2. 2 4. Bagaimana cara membantu pasien makan dan minum secara oral ? 5. Bagaimana cara memberi makan melalui NGT ( Nasogastric Tube) ? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Dapat memahami arti penting dari pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien. 2. Dapat memahami dan melaksanakan cara-cara dalam menyiapkan makanan dan minuman untuk pasien. 3. Dapat memahami dan melaksanakan cara penghidangan makan dan minum pada pasien. 4. Dapat memahami dan melaksanakan cara membantu pasien makan dan minum secara oral secara benar. 5. Dapat memahami serta melaksanakan dengan tepat cara pemberian makan melalui NGT (Nasogastritic Tube).
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pasien Rumah sakit adalah suatu wadah atau tempat pelayanan kesehatan yang berusaha untuk mencapai pemulihan penderita dalam waktu sesingkat mungkin, dan salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah pelayanan gizi yang meliputi penyelenggaraan makanan, pemberian makanan yang memenuhi kebutuhan gizi dan termakan habis oleh setiap pasien merupakan salah satu faktor untuk mempercepat proses pemulihan atau kesembuhan pasien. Zat gizi yang optimal pada pasien di Rumah Sakit sangat bermanfaat dalam mengurangi jangka waktu perawatan dan mempercepat penyembuhan, mengurangi komplikasi, menurunkan mortalitas, dan memperbaiki status gizi pasien. Sebagai perawat yang membantu pasien dalam makannya, kita juga perlu memperhatikan makanan yang diperuntukkan kepada pasien yang terdiri atas : 1. Makanan pokok untuk memberi rasa kenyang, dalam hal ini adalah nasi. Makanan pokok berperan sebagai sumber utama energi dan itu berasal dari karbohidrat. 2. Lauk yang merupakan sumber dari protein. Lauk sebaiknya terdiri atas campuran lauk hewani dan nabati. Lauk hewani merupakan sumber protein, fosfor, tiamin, tiasin, vitamin B6 dan vitamin B12, zat besi, seng, magnesium dan silenium. 3. Sayur untuk memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan makanan karena biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah. Sayur merupakan sumber mineral dan vitamin. Sayur juga merupakan sumber vitamin A, vitamin C, asam folat, magnesium, kalium dan serat, serta tidak mengandung lemak dan kolesterol. 4. Buah untuk "mencuci mulut" dalam artian kata sebagai makanan penutup setelah mengkonsumsi makanan utama. Buah juga merupakan sumber mineral dan vitamin. Porsi
  • 4. 4 buah yang dianjurkan sehari untuk orang dewasa adalah sebanyk 200-300 gram atau 2-3 potong sehari berupa pepaya atau buah yang lain. 5. Susu mengandung protein bernilai biologi tinggi dan zat esensial lain dalam bentuk yang mudah dicerna dan diserap, maka susu terutama dianjurkan pula sebagai unsur kelima yang dibutuhkan oleh tubuh. Jika dikaitkan dengan asupan makanan pasien yang sedang dalam perawatan maka diharapkan dengan adanya makanan yang bervariasi ini maka pasien dapat menyukai dan menikmati segala jenis makanan yang diberikan pihak Rumah sakit, meningkatkan nafsu makan dan menambah selera makan sehingga kebutuhan pasien akan zat-zat gizi dapat terpenuhi, bisa mempercepat proses penyembuhan, dan mengurangi biaya perawatan. Ketika pasien yang sedang di hospitalisasi, tentu saja kebutuhan nutrisi sehari-hari menjadi terganggu. Sebagai perawat, memberi makan dan minum pada pasien-pasien yang mengalami gangguan-gangguan nutrisi menjadi bagian dari proses keperawatan. Pemberian makan dan minum tersebut dapat dibantu oleh perawat, keluarga atau berkolaborasi antara keduanya. Adapun kondisi-kondisi yang mempersulit mendapatkan nutrisi yang adekuat diantaranya (Monica, 2005) : Individu yang menderita luka pada tenggorok mungkin mengalami kesulitan untuk menelan. Individu yang mengalami masalah lambung munkin mual terhadap makanan. Individu yang demam mungkin tidak nafsu makan. Pasien di rumah sakit hampir selalu berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena penyakit mereka atau karena tindakan terhadap penyakit mereka. Banyak pasien telah mengalami kekurangan nutrisi ketika masuk rumah sakit.
  • 5. 5 Makanan yang dihidangkan di rumah sakit mungkin berbeda dari makanan yang biasa dikonsumsi pasien. Pasien mungkin tidak suka makanan rumah sakit. Makanan mungkin dihidangkan pada waktu ketika pasien tidak biasa makan dan ketika mereka tidak merasa lapar. Pasien sering mendapat diet khusus di rumah sakit untuk membantu terapi penyakit mereka (sebagai contoh, individu yang mengalami masalah jantung biasa mendapat diet rendah garam). Pasien mungkin tidak suka perubahan pada diet. Keluarga pasien mungkin tinggal jauh sehingga mereka tidak dapat membawa makanan yang disukainya, atau keluarga mungkin tidak tahu makanan yang tepat untuk dibawa, atau mungkin tidak dapat mengupayakan makanan yang tepat. Salah satu contoh jika pasien tangannya digips, kehilangan salah satu tangan atau kekuatan gerakan bisa dibantu dengan mempersiapkan makanan dan mendekatkan tempat makanan kepada pasien agar mudah dijangkau. Misalnya membuka kulit telur, mengoleskan roti, mengupas buah, dan sebagainya. Sedangkan pasien yang mengalami kesulitan minum dari cawan atau gelas, bisa diberi sedotan untuk memudahkan. Lebih higienis jika minuman itu menggunakan gelas sekali pakai, agar kebersihan selalu terjaga. Karena jika tempat minum yang dibiarkan berlama-lama ditempat, akan lebih mudah bagi mikroorganisme berkembang pada suhu ruangan. Ada juga pasien yang tidak diperbolehkan untuk makan dan minum sendiri, maka dalam hal ini perlu pengaturan posisi duduk yang efektif. Posisi yang diharapkan adalah posisi duduk yang tegak, tidak bersandar atau berbaring supaya makanan tepat masuk kedalam kerongkongan. Namun, jika memang tidak memungkinkan untuk duduk tegak, mereka
  • 6. 6 diperbolehkan berbaring atau setengah berbaring seperti bersandar, dan dilakukan pemberian makanan dengan hati-hati. Perawat yang bertugas untuk membantu pasien, hendaknya dalam keadaan yang rileks, menempatkan posisi yang nyaman serta tidak terlihat seperti sedang buru-buru, agar pasien merasa senang dan bisa makan dengan tenang. Tujuan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien dengan memberi makan pasien tersebut yaitu semata-mata untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dengan membangkitkan selera pasien pada pasien yang tidak mandiri serta untuk mempercepat proses penyembuhan dan hospitalisasi yang di lakukan. 2.2 Menyiapkan Makanan dan Minuman Untuk Pasien Persiapan Alat : Piring, gelas, alas dan tutup gelas, sendok, garpu, mangkuk sayur, mangkuk lauk dan baki. Cara Kerja ; 1. Perawat cuci tangan. 2. Siapkan baki, piring, gelas dengan alas dan tutupnya, sendok, garpu, mangkuk sayur, mangkuk lauk dan sedotan. 3. Ambil makanan dari kereta makanan dan panaskan. 4. Sajikan makanan di tempat yang sudah disiapkan sesuai dengan diet pasien. Sikap perawat : Selalu bekerja dengan hati-hati dan rapi.
  • 7. 7 2.3 Menghidangkan makanan dan minuman Persiapan alat : Baki berisi makanan dan minuman Cara kerja : 1. Cuci tangan 2. Bawa makanan dan minuman yang telah disiapkan kepada pasien. 3. Beritahu pasien bahwa makanan sudah siap. 4. Hidangkan makanan dan minuman. Di meja pasien a. Bentangkan serbet diatas meja b. Susun alat makan dia atas serbet Pasien berbaring a. Anjurkan pasien tidur miring b. Bentangkan serbet dibawah dagu pasien c. Letakkan baki berisi makanan diatas tempat tidur pasien d. Buka penutup makanan e. Persilakan pasien makan f. Perhatikan pasien pada waktu makan Sikap perawat : Tidak tergesa-gesa. Ramah dan memaklumi keadaan pasien.
  • 8. 8 2.4 Membantu Pasien Makan Dan Minum Secara Oral Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu memberikan makanan nutrisi melalui oral. Adapun hal yang perlu diperhatikan sebelum pemberian makan dan minum pasien adalah : a. Ciptakan lingkungan yang nyaman disekitar pasien. b. Sebelum di hidangkan, makanan di periksa dahulu, apakah sudah sesuai dengan daftar makanan/diet pasien. c. Usahakan makanan dihidangkan dalam keadaan hangat kecuali kontra indikasi. d. Sajikan makanan secukupnya, tidak terlalu banyak tetapi juga tidak terlalu sedikit. e. Peralatan makanan dan minuman harus bersih f. Untuk pasien anak – anak, usahakan menggunakan peralatan yang menarik perhatiannya. g. Untuk pasien yang dapat makan sendiri, perhatikan apakah makanan di makan habis atau tidak. h. Perhatikan selera dan keluhan pasien pada waktu makan serta reaksinya setelah makan. Indikasi : Diberikan kepada pasien yang memiliki ganguan mobilitas tetapi masih sadar. Kontra Indikasi : Tidak dapat diberikan pada pasien koma , CA nasofaring, CA mandibularis Alat dan Bahan : 1. Piring 2. Sendok 3. Garpu
  • 9. 9 4. Gelas 5. Serbet 6. Mangkok cuci tangan 7. Pengalas 8. Jenis diet Prosedur : 1. Cuci tangan 2. Jelaskan prosedur yang dilakukan 3. Mengatur posisi pasien dengan posisi kepala lebih tinggi daripada badan 4. Membentangkan serbet dibawah dagu pasien 5. Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum makan 6. Pasien ditawari minum, jika perlu gunakan sedotan 7. Beritahu pasien jika makanan panas atau dingin, anjurkan untuk mencicipi makanan terlebih dahulu. 8. Suapkan makanan sedikit demi sedikit untuk menghindari tersedak 9. Setelah selesai makan pasien diberi minum, bersihkan mulut pasien, dan dianjurkan dengan pemberian obat. 10. Catat hasil atau respon pemenuhan terhadap makanan. 11. Bereskan alat dan cuci tangan.
  • 10. 10 2.5 Memberi Makan Melalui NGT ( Nasogastric Tube) Pemberian nutrisi melalui pipa penduga atau lambung merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan, dengan cara memberi makan melalui pipa lambung. a. Tujuan : Dekompressi yaitu membuang dan substansi gas dari saluran gastrointestinal, mencegah atau menghilangkan distensi abdomen. Memberi makan yaitu memasukkan suplemen nutrisi cair atau makanan kedalam lambung untuk klien yang tidak dapat menelan cairan. Kompressi yaitu memberi tekanan internal dengan cara mengembangkan balon untuk mencegah perdarahan internal pada esofagus. Bilas lambung yaitu irigasi lambung akibat pendarahan aktif, keracunan, atau dilatasi lambung. b. Persiapan Pasien 1. Mengkaji pasien yang diberi makan atau minum lewat NGT. 2. Mencocokkan identitas. 3. Menentukan pasien yang harus diberi makan atau minum personde 4. Menjelaskan kepada pasien hal-hal yang akan dikerjakan (maksud dan tujuan). 5. Mengatur posisi pasien . Sikap pasien semi fowler sedikit flexi sedang untuk pasien anak dengan 1 bantal.
  • 11. 11 c. Persiapan Alat 1. Baki yang dilapisi pengalas berisi : Bak instrumen steril: Sepasang sarung tangan. NGT / maslang / sonde lambung Sudip lidah / spatel Kasa pada tempatnya Corong / tabung semprot 50-100 cc Kapas alkohol Bak instrumen non steril: Jeli Senter Plester Stetoskop Handuk kecil / serbet / pengalas Tisu / selstop Bengkok Makanan cair pasien Gelas berisi air minum Gunting Air bersih di dalam baskom kecil Peniti Spuit 20 cc
  • 12. 12 d. Prosedur : 1. Beri salam/sapa pasien 2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan. 3. Perawat cuci tangan. 4. Pasang sampiran. 5. Dekatkan alat kepasien. 6. Bentu pasien pada posisi nyaman (bila memungkinkan pada posisi semi fowler/fowler) 7. Pasang handuk di atas dada pasien sampai ke pinggir tempat tidur dan letakkan tisu di dekat bantal pasien. 8. Untuk menentukan insersi NGT, minta klien untuk rileks dan bernafas normal. Kemudian cek udara yang melalui lubang hidung, caranya: pijit salah satu kuping hidung dan rasakan aliran udara pada lubang hidung yang bebas dan begitu pula sebaliknya. 9. Pasang sarung tangan 10. Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan menggunakan: a. Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga bawah dan ke prosesus xyfoideus di sternum. b. Ukur selang dari puncak dahi ke epigastrium. c. Ukur selang dari daun telinga bawah kepuncak lubang hidung dan ke prosesus xyfoideus di sternum. 11. Beri tanda pada panjang selang yang sudah di ukur. 12. Olesi jeli pada NGT sepanjang 10-20 cm. 13. Atur posisi klien dengan kepala ekstensi, dan masukkan selang melalui lubang hidung yang telah ditentukan.
  • 13. 13 14. Masukkan slang sepanjang rongga hidung. Jika terasa agak tertahan, putarlah slang dan jangan dipaksakan untuk dimasukkan. 15. Lanjutkan memasang slang sampai melewati nasofaring (3-4 cm) anjurkan pasien untuk menekuk leher dan menelan. 16. Dorong pasien untuk menelan dengan memberikan sedikit air minum (jika perlu). Tekankan pentingnya bernafas lewat mulut. 17. Jangan memaksakan slang untuk masuk. Jika ada hambatan atau pasien tersedak, sianosis, hentikan mendorong selang. Periksa posisi slang di belakang tenggorok dengan menggunakan sudip lidah dan senter. 18. Jika telah selesai memasang NGT sampai ujung yang telah ditentukan, anjurkan pasien untuk rileks dan bernafas normal. 19. Periksa letak slang dengan cara: a. Memasang spuit pada ujung NGT, memasang bagian diafragma stetoskop pada perut di kuadran kiri atas pasien (lambung) kemudian suntikkan 10-20 cc udara bersamaan dengan auskultasi abdomen. b. Dengan menggunakan spuit, mengaspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung. c. Memasukkan ujung bagian luar slang NGT ke dalam waskom yang berisi air. Jika terdapat gelembung udara, slang masuk ke paru-paru, jika tidak slang masuk ke dalam lambung 20. Oleskan alkohol pada ujung hidung pasien dan biarkan sampai kering. 21. Yakinkan slang tidak tersumbat dengan cara: a. Masukkan makanan dengan aliran perlahan (perhatikan: aliran air dan jarak corong 30 cm dan lihat reaksi pasien terhadap rasa tidak nyaman).
  • 14. 14 b. Setelah makan masukkan 15-30 ml air putih (bila ada obat dalam bentuk tablet haluskan dahulu). c. Fiksasi slang dengan plester 10 cm dan silangkan plester pada slang yang keluar dari hidung 22. Klem dan tutup ujung slang dengan kassa dan plester / karet gelang. 23. Penitikan slang kebaju pasien. Biarkan pasien pada posisi semifowler / fowler selama 15-30 menit. 24. Evaluasi klien setelah terpasang NGT. 25. Rapikan alat. 26. Perawat cuci tangan. 27. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan.
  • 15. 15 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Memberi makan dan minum pada pasien-pasien yang mengalami gangguan-gangguan tertentu bisa dibantu oleh perawat, keluarga atau berkolaborasi antara keduanya. Sebagai perawat yang membantu pasien dalam makannya, kita juga perlu memperhatikan makanan yang diperuntukkan kepada pasien dengan tujuan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien dengan memberi makan pasien tersebut yaitu semata-mata untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dengan membangkitkan selera pasien pada pasien yang tidak mandiri serta untuk mempercepat proses penyembuhan dan hospitalisasi yang di lakukan. Adapun cara-caranya yaitu : a. menyiapkan makanan dan minuman pasien. b. menghidangkan makanan dan minuman pasien. c. membantu pasien makan dan minum secara oral. d. memberi makan melalui NGT ( Nasogastric Tube). B. SARAN Manusia tidak terlepas dari berbagai penyakit terutama saluran pencernaan dank arena makanan tidak bisa melalui oral maka dengan bantuan NGT. Oleh karena itu sebelum semua itu terjadi, sebaiknya konsumsilah makanan yang sehat dan cara atau pola makanan yang teratur sehingga tidak terjadi gaguan pada pencernaan tersebut. Dan yang terpenting adalah pola hidup sehat dan kualitas hidup semakin ditingkatkan.
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Ester, Monica. 2005. Pedoman Perawatan Pasien. Jakarta : EGC Hidayat, A. Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2008. Praktik Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika Potter, Patricia A dan Anne G. Perry. Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika