2. BACKGROUND
• Acts of violence account for an estimated 1.43
million deaths worldwide annually.
• Permasalahan utama yang sering terjadi pada
pasien Schizofrenia adalah perilaku kekerasan.
• Sebanyak 3914 pasien, 39,2% (1534 pasien)
masuk dengan indikasi masalah perilaku
kekerasan dan menduduki peringkat terbesar
kedua di RSJ Aminogondhohutomo Semarang
(Kandar & Pambudi, 2014)
3. PENGERTIAN
• Marah: perasaan jengkel yang timbul sebagai respons
terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai
ancaman individu (Stuart and Sundeen, 1995).
• Perilaku kekerasan: perilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang secara fisik/ psikologis (Depkes
RI, 2000).
• Amuk: perasaan marah dan bermusuhan yang kuat
disertai hilangnya kontrol, yang individu dapat
merusak diri sendiri, orang lain, atau lingkungan
(Keliat, 1991).
4. FAKTOR PREDISPOSISI
• Psikologis: pengalaman yg tidak
menyenangkan
• Perilaku: Sering melihat kekerasan
• Sosiokultural: norma, budaya asertif,
pengangguran, single parent.
• Bioneurologis: kerusakan limbic, lobus
frontal, temporal, ketidakseimbangan
neurotransmitter
5. FAKTOR PRESIPITASI
• Kondisi klien: penyakit, keputusasaan,
ketidakberdayaan.
• Lingkungan: ribut, padat, kritikan, penghinaan,
kehilangan.
• Interaksi dengan orang lain: provokatif &
konflik
6. TANDA GEJALA
• Muka merah dan tegang
• Pandangan tajam
• Mengatupkan rahang dengan kuat
• Mengepalkan tangan
• Jalan mondar-mandir
• Bicara kasar
• Suara tinggi, menjerit atau berteriak
• Mengancam secara verbal atau fisik
• Melempar/ memukul benda/orang lain
11. DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Risiko mencederai diri sendiri orang lain dan
lingkungan berhubungan dengan perilaku
kekerasan.
• Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga
diri rendah
12. INTERVENSI KEPADA PASIEN
• BHSP
• Diskusikan bersama pasien penyebab PK
• Diskusikan perasaan pasien jika terjadi
penyebab PK
• Diskusikan bersama pasien PK yang biasa
dilakukan saat marah
• Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
13. • Diskusikan bersama pasien cara mengontrol
perilaku kekerasan: Fisik, obat, sosial/verbal,
spiritual
• Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan:
fisik, sosial/verbal, spiritual, dan obat
• Ikut sertakan pasien dalam TAK stimulasi
Persepsi mengontrol PK
14. Intervensi Keluarga
• Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga
dalam merawat pasien.
• Diskusikan bersama keluarga tentang perilaku
kekerasan (penyebab, tanda dan gejala, serta
perilaku yang muncul dan akibat dari perilaku
tersebut).
• Diskusikan bersama keluarga kondisi-kondisi
pasien yang perlu segera dilaporkan kepada
perawat, seperti melempar atau memukul
benda/orang lain.
15. • Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien
melakukan tindakan yang telah diajarkan oleh
perawat.
• Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian
kepada pasien bila pasien dapat melakukan
kegiatan tersebut secara tepat.
• Diskusikan bersama keluarga tindakan yang
harus dilakukan bila pasien menunjukkan
gejala-gejala perilaku kekerasan.
16. PENGASINGAN
Pembatasan gerak
• Aman dari mencederai diri.
• Lingkungan aman dari perilaku pasien.
Isolasi
• Pasien butuh untuk jauh dari orang lain,
contohnya paranoid.
• Area terbatas untuk adaptasi, ditingkatkan
secara bertahap.
Pembatasan input sensoris