SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA
Nn. M DENGAN GANGGUAN PERSEPSI
SENSORI : HALUSINASI DI RUANG
SIAK RUMAH SAKIT JIWA (RSJ)
TAMPAN PROVINSI RIAU
WIDYA APRILIA NINGSIH
19031035
DEFINISI HALUSINASI
Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya
rangsangan dari luar. Walaupun tampak sebagian suatu yang “ khayal
“, halusinasi sebenarnya merupakan bagian dari kehidupan mental
penderita yang “terobsesi”. Halusinasi dapat terjadi karena dasar-dasar
organik fungsional, psikotik, maupun histerik.
ETIOLOGI
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis: Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini ditunjukkan
oleh penelitian-penelitian yang berikut
b. Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi
gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien.
c. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti: kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan kehidupan
yang terisolasi disertai stres.
2. Faktor Presipitasi
a. Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
b. Stres Lingkungan
Ambang toleransi terhadap stres yang berinteraksi terhadap stresor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c. Sumber Koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stresor
TANDA DAN GEJALA
Klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi dapat memperlihatkan berbagai manifestasi
klinis yang bisa diamati dalam perilaku mereka sehari-hari. Menurut Kusumawati (2010), tanda dan
gejala halusinasi meliputi : Tidak dapat memusatkan perhatian/kurangnya konsentrasi, selalu
berubah respon dari rangsangan, gelisah, ketakutan, wajah tegang, perubahan sensori akut, mudah
tersinggung, disorientasi waktu, tempat, dan orang, ketidakmampuan penderita dalam memecahkan
masalah, serta perubahan pola perilaku, sikap curiga dan bermusuhan, menyalahkan diri
sendiri/orang lain. Bicara dan tertawa sendiri, mengatakan melihat dan mendengar sesuatu padahal
objek sebenarnya tidak ada, menarik diri, mondar-mandir, dan mengganggu lingkungan juga sering
ditemui pada pasien dengan halusinasi.
JENIS-JENIS HALUSINASI
1. Halusinasi pendengaran
2. Halusinasi penglihatan
3. Halusinasi penciuman/penghidu
4. Halusinasi perabaan
5. Halusinasi pengecapan
TAHAP-TAHAP HALUSINASI
TAHAP 1
Memberi nyaman tingkat ansietas sedang secara umum halusinasi merupakan suatu kesenangan
TAHAP 2
Menyalahkan : Tingkat kecemasan berat secara umum halusinasi menyebabkan rasa antipati.
TAHAP III
Mengontrol tingkat kecemasan berat pengalaman sensori (halusinasi) tidak dapat ditolak
TAHAP IV
Menguasai tingkat kecemasan, panik secara umum, diatur dan dipengaruhi oleh halusinasi
RENTANG RESPON
1. Respon adaptif adalah respon yang dapat diterima oleh
norma-norma sosial budaya yang berlaku. Dengan kata lain
individu tersebut dalam batas normal jika menghadapi suatu
masalah akan dapat memecahkan masalah tersebut.
 Pikiran logis adalah pandangan yang mengarahkan pada
kenyataan
 Persepsi akurat adalah pandangan yang tepat pada
kenyataan
 Emosi konsisten dengan pengalaman yaitu perasaan yang
timbul dari pengalaman ahli
 Perilaku sosial adalah sikap dan tingkah laku yang masih
dalam batas kewajaran
 Hubungan sosial adalah proses suatu interaksi dengan
orang lain dan lingkungan.
2. Respon psikososial meliputi
 Proses pikiran terganggu adalah proses yang menimbulkan gangguan.
 Emosi berlebihan atau berkurang.
 Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas
kewajaran.
 Menarik diri yaitu percobaan untuk menghindari intraksi dengan orang lain.
3. Respon maladaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah yang
menyimpang dari norma-norma sosial budaya dan lingkungan, adapun respon
maladaptif ini meliputi:
 Kelainan pikiran adalah keyakinan yang secara kokoh dipertahankan
walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan kenyataan
sosial
 Halusinasi merupakan persepsi sensori yang salah atau persepsi eksternal
yang tidak realita atau tidak ada
 Kerusakan proses emosi adalah sesuatu yang timbul dari hati
 Isolasi sosial adalah kondisi kesendirian yang dialami oleh individu dan
diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu kecelakaan
yang negatif mengancam.
POHON MASALAH
Resiko bunuh diri
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
KOMPLIKASI
 Menciptakan lingkungan yang terapeutik
 Melaksanakan program terapi dokter
Jenis-jenis obat yang biasa digunakan pada pasien halusinasi adalah:
1. Clorpromazine ( CPZ, Largactile ), Warna : Orange
2. Haloperidol ( Haldol, Serenace ), Warna : Putih besar
3. Trihexiphenidyl ( THP, Artane, Tremin ), Warna: Putih kecil
 Menggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah
yang ada
 Memberi aktifitas kepada pasien
 Melibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses perawatan
PENATALAKSANAAN
 Kebutuhan nutrisi
 Kebutuhan istirahat tidur
 Perawatan diri / personal higiene
 Eliminasi
 Mobilitas fisik
 Kebutuhan rasa aman
 Kebutuhan mencintai dan dicintai
 Komunikasi
 Sosialisasi
 Spiritual
HASIL PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada Nn.M yang dirawat di ruang Siak RSJ
Tampan Provinsi Riau. Pada saat pengkajian pada tanggal 04
Januari 2022 pasien mengatakan datang ke rumah sakit di antar
oleh keluarga. Pasien terlihat gelisah, labil, berbicara sendiri, ingin
bunuh diri, mengancam, dan depresi. Pasien mengatakan bahwa ia
sering mendengar suara suara yang menakuti dirinya dan sering
merasa kesakitan seperti ada benda tajam dalam tubuhnya. Hal ini
membuat ia menjadi merasa terganggu. Pasien suka menyendiri,
banyak bicara, bicara ngawur, bicara dan tertawa sendiri, teriak-
teriak, menangis tanpa sebab, takut dan cemas, dan mondar-
mandir.
ANALISA DATA
Berdasarkan hasil pengkajian yang
dilakukan pada tanggal 04 Januari 2022,
adapun data yang di dapat ialah pasien
bernama Nn. M. Pasien berumur 20
tahun. Pasien berasal dari Komp.
Pondok Pesantren YHM Pangkalan
Kerinci. Pasien dirawat pada tanggal 31
Desember 2021.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Sp 1
1. Bina hubungan saling percaya.
2. Identifikasi halusinasi (isi, frekuensi, situasi, waktu, perasaan, respon).
3. Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
4. Masukkan latihan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.
Sp 2
1. Evaluasi tanda dan gejala halusinasi
2. Validasi kemampuan pasien melakukan latihan menghardik dan berikan
pujian
3. Evaluasi manfaat melakukan menghardik
4. Latih cara mengontrol minum obat. Jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara kontinuitas cara minum obat.
5. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum
obat.
INTERVENSI
1. Gangguan persepsi sensori
b.d halusinasi
2. Risiko mencederai diri,
orang lain dan lingkungan
3. Risiko bunuh diri
Con’t....
Sp 3
 Evaluasi tanda dan gejala halusinasi
 Validasi kemampuan pasien melakukan latihan menghardik dan jadwal minum obat sesuai jadwal
 Evaluasi manfaat melakukan latihan menghardik dan minum obat sesuai jadwal
 Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat terjadi halusinasi
 Masukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan menghardik, minum obat, dan bercakap-cakap
Sp 4
 Evaluasi tanda dan gejala halusinasi
 Validasi kemampuan pasien melakukan Sp 1, Sp 2, Sp 3 dan berikan pujian
 Evaluasi manfaat melakukan Sp 1, Sp 2, Sp 3
 Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas harian (membersihkan tempat tidur)
 Masukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan Sp 1,Sp 2, Sp 3, dan melakukan aktivitas.
IMPLEMENTASI
Evaluasi untuk diagnosa halusinasi, klien sudah
mampu mengontrol halusinasi dengan
menghardik, cara minum obat, dan bercakap-
cakap sehingga gejala halusinasi yang ada pada
pasien mulai hilang.
EVALUASI
 Dari implementasi yang telah diberikan kepada
pasien didapatkan bahwa pasien mampu
melaksanakan pemberian latihan untuk mengontrol
halusinasi secara mandiri, hal ini dikarenakan
pasien jujur dalam memberikan informasi
mengenai halusinasi yang dirasakannya dan
pasien mau belajar dengan perawat yang
memberikan intervensi kepadanya untuk
mengurangi halusinasinya.
 Untuk rencana tindak lanjut pada kasus Nn. M
menganjurkan pasien dapat mengulangi Sp 1- Sp
2 dan melanjutkan Sp selanjutnya
Evidance Based Nursing Practice (EBNP) tentang Pengaruh
Menghardik Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Dengar Pada
Pasien Skizofrenia Di RSJD Dr. Aminogondhohutomo Semarang
P (Problem) :
Pengontrolan halusinasi dapat dilakukan dengan empat cara yaitu, menghardik halusinasi, bercakap-cakap
dengan orang lain, melakukan aktivitas secara terjadwal, dan mengkonsumsi obat dengan teratur.
Menghardik merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan halusinasi dengan menolak halusinasi yang
muncul.
I (Intervention)
Pasien diberikan lembar Kuasioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan untuk mengevaluasi responden,
terdiri dari 5 pertanyaan, dan cara penilaian dengan memberi tanda centang (√ ), bila sering sekali nilainya
4, selalu nilainya 3, kadang-kadang nilainya 2, tidak pernah nilainya 1. Dengan rentang nilai 5-10 (ringan),
11-15 (sedang), 16-20 (berat). Sedangkan pada lembar observasi terdapat 5 pernyataan, cara penilaian
dengan memberi centang (√ ) pada kegiatan yang telah dilakukan responden, apabila YA nilainya 1 maka
TIDAK nilainya 0. Pada penilaian ini apabila 1 saja pernyataan dijawab TIDAK maka dianggap tidak
melakukan.
Evidance Based Nursing Practice (EBNP) tentang Pengaruh
Menghardik Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Dengar Pada
Pasien Skizofrenia Di RSJD Dr. Aminogondhohutomo Semarang
C (Comparison) :
Pengaruh aktivitas terjadwal terhadap terjadinya halusinasi di rsj dr amino gondohutomo provinsi jawa
tengah
O (Outcome)
Responden mengalami penurunan tingkat halusinasi dengar setelah dilakukan terapi menghardik dengan
menutup telinga yaitu dari kategorik sedang sebanyak 26 (65%), dan kategorik berat sebanyak 14 (35%),
menjadi kategorik ringan pada seluruh responden yaitu sebanyak 40 responden (100%).
Kemudian hasil dari terapi menghardik tanpa menutup telinga adalah dengan kategori sedang sebanyak
18(54.5%), kategori berat 14(42.4%), dan kategori ringan sebanyak 1 (13.0%), menjadi kategori sedang
sebanyak 22(66.7%), kategori ringan 11(33.3%).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan pada Nn. M dengan Halusinasi pendengaran di Ruang Siak
pada tanggal 04 Januari 2022 – 08 Januari 2022, dapat disimpulkan :
 Dari data yang ada penulis memperioritaskan 3 masalah keperawatan yaitu : Gangguan Sensori Persepsi :
Halusinasi pendengaran, Resiko Perilaku Kekerasan, dan resiko bunuh diri.
 Diagnosa keperawatan utama adalah Halusinasi pendengaran
 Rencana tindakan keperawatan yang disusun sesuai dengan teori. Rencana tindakan keperawatan tersebut
adalah latihan cara menghardik, minum obat, dan bercakap-cakap
 Implementasi keperawatan dilakukan mulai tanggal 05 Januari 2022 – 08 Januari 2022. Implementasi yang
dilakukan sesuai dengan rencana tindakan keperawatan yang telah disusun yaitu melatih cara menghardik,
minum obat, dan bercakap-cakap Hasil evaluasi didapatkan pasien mampu mengetahui cara menghardik,
minum obat, dan bercakap-cakap
DAFTAR PUSTAKA
 Karina Anggraini, Ns. Arief Nugroho, S.Kep, Supriyadi, MN. 2013. Pengaruh Menghardik Terhadap
Penurunan Tingkat Halusinasi Dengar Pada Pasien Skizofrenia Di RSJD dr. Aminogondohutomo
Semarang
 Varcarolis, E.M. 2012. Psychiatric Nursing Clinical Guide: Assesment Tools And Diagnosis.
Philadelphia. W.B. Saunders Comin
 Wahyudi, A, I., Oktaviani, C., Dianesti, E, n., dkk. 2018. Strategi Pelaksanaan dengan Halusinasi. E
Journal Universtas Rustida Bnyuwangi
widya.pptx

More Related Content

Similar to widya.pptx

308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdfsamsulmuarif39
 
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxNers Yoyok
 
Lp Halusinasi.docx
Lp Halusinasi.docxLp Halusinasi.docx
Lp Halusinasi.docxJenabjejeAs
 
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptxPRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptxFadhli Hasif
 
Seminar ansietas
Seminar ansietasSeminar ansietas
Seminar ansietassawir ana
 
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasiStandar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasiAang Triyadi
 
504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...
504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...
504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...AgungAbadi1
 
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversiMakalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversizaenudinnurfalah
 
Penyajian data sik
Penyajian data sikPenyajian data sik
Penyajian data sikPahmiRamdan
 

Similar to widya.pptx (20)

308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
 
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
 
Maniac AKPER PEMKAB MUNA
Maniac AKPER PEMKAB MUNA Maniac AKPER PEMKAB MUNA
Maniac AKPER PEMKAB MUNA
 
Maniac
ManiacManiac
Maniac
 
Lp Halusinasi.docx
Lp Halusinasi.docxLp Halusinasi.docx
Lp Halusinasi.docx
 
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptxPRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
 
Seminar ansietas
Seminar ansietasSeminar ansietas
Seminar ansietas
 
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasiStandar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
Standar asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
 
504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...
504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...
504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...
 
Makalah sik odgj
Makalah sik odgjMakalah sik odgj
Makalah sik odgj
 
Makalah ega
Makalah egaMakalah ega
Makalah ega
 
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversiMakalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
 
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversiMakalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
 
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversiMakalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
 
Makalah sik odgj
Makalah sik odgjMakalah sik odgj
Makalah sik odgj
 
Makalah SIK
Makalah SIKMakalah SIK
Makalah SIK
 
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversiMakalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
 
Makalah sik odgj
Makalah sik odgjMakalah sik odgj
Makalah sik odgj
 
Penyajian data sik
Penyajian data sikPenyajian data sik
Penyajian data sik
 
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIKPenyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

widya.pptx

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Nn. M DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG SIAK RUMAH SAKIT JIWA (RSJ) TAMPAN PROVINSI RIAU WIDYA APRILIA NINGSIH 19031035
  • 2. DEFINISI HALUSINASI Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya rangsangan dari luar. Walaupun tampak sebagian suatu yang “ khayal “, halusinasi sebenarnya merupakan bagian dari kehidupan mental penderita yang “terobsesi”. Halusinasi dapat terjadi karena dasar-dasar organik fungsional, psikotik, maupun histerik.
  • 3. ETIOLOGI 1. Faktor Predisposisi a. Biologis: Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini ditunjukkan oleh penelitian-penelitian yang berikut b. Psikologis Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien. c. Sosial Budaya Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti: kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan kehidupan yang terisolasi disertai stres. 2. Faktor Presipitasi a. Biologis Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan. b. Stres Lingkungan Ambang toleransi terhadap stres yang berinteraksi terhadap stresor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku. c. Sumber Koping Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stresor
  • 4. TANDA DAN GEJALA Klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi dapat memperlihatkan berbagai manifestasi klinis yang bisa diamati dalam perilaku mereka sehari-hari. Menurut Kusumawati (2010), tanda dan gejala halusinasi meliputi : Tidak dapat memusatkan perhatian/kurangnya konsentrasi, selalu berubah respon dari rangsangan, gelisah, ketakutan, wajah tegang, perubahan sensori akut, mudah tersinggung, disorientasi waktu, tempat, dan orang, ketidakmampuan penderita dalam memecahkan masalah, serta perubahan pola perilaku, sikap curiga dan bermusuhan, menyalahkan diri sendiri/orang lain. Bicara dan tertawa sendiri, mengatakan melihat dan mendengar sesuatu padahal objek sebenarnya tidak ada, menarik diri, mondar-mandir, dan mengganggu lingkungan juga sering ditemui pada pasien dengan halusinasi.
  • 5. JENIS-JENIS HALUSINASI 1. Halusinasi pendengaran 2. Halusinasi penglihatan 3. Halusinasi penciuman/penghidu 4. Halusinasi perabaan 5. Halusinasi pengecapan
  • 6. TAHAP-TAHAP HALUSINASI TAHAP 1 Memberi nyaman tingkat ansietas sedang secara umum halusinasi merupakan suatu kesenangan TAHAP 2 Menyalahkan : Tingkat kecemasan berat secara umum halusinasi menyebabkan rasa antipati. TAHAP III Mengontrol tingkat kecemasan berat pengalaman sensori (halusinasi) tidak dapat ditolak TAHAP IV Menguasai tingkat kecemasan, panik secara umum, diatur dan dipengaruhi oleh halusinasi
  • 7. RENTANG RESPON 1. Respon adaptif adalah respon yang dapat diterima oleh norma-norma sosial budaya yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam batas normal jika menghadapi suatu masalah akan dapat memecahkan masalah tersebut.  Pikiran logis adalah pandangan yang mengarahkan pada kenyataan  Persepsi akurat adalah pandangan yang tepat pada kenyataan  Emosi konsisten dengan pengalaman yaitu perasaan yang timbul dari pengalaman ahli  Perilaku sosial adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam batas kewajaran  Hubungan sosial adalah proses suatu interaksi dengan orang lain dan lingkungan. 2. Respon psikososial meliputi  Proses pikiran terganggu adalah proses yang menimbulkan gangguan.  Emosi berlebihan atau berkurang.  Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas kewajaran.  Menarik diri yaitu percobaan untuk menghindari intraksi dengan orang lain. 3. Respon maladaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma-norma sosial budaya dan lingkungan, adapun respon maladaptif ini meliputi:  Kelainan pikiran adalah keyakinan yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan kenyataan sosial  Halusinasi merupakan persepsi sensori yang salah atau persepsi eksternal yang tidak realita atau tidak ada  Kerusakan proses emosi adalah sesuatu yang timbul dari hati  Isolasi sosial adalah kondisi kesendirian yang dialami oleh individu dan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu kecelakaan yang negatif mengancam.
  • 8. POHON MASALAH Resiko bunuh diri Perubahan persepsi sensori : Halusinasi Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
  • 9. KOMPLIKASI  Menciptakan lingkungan yang terapeutik  Melaksanakan program terapi dokter Jenis-jenis obat yang biasa digunakan pada pasien halusinasi adalah: 1. Clorpromazine ( CPZ, Largactile ), Warna : Orange 2. Haloperidol ( Haldol, Serenace ), Warna : Putih besar 3. Trihexiphenidyl ( THP, Artane, Tremin ), Warna: Putih kecil  Menggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah yang ada  Memberi aktifitas kepada pasien  Melibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses perawatan PENATALAKSANAAN  Kebutuhan nutrisi  Kebutuhan istirahat tidur  Perawatan diri / personal higiene  Eliminasi  Mobilitas fisik  Kebutuhan rasa aman  Kebutuhan mencintai dan dicintai  Komunikasi  Sosialisasi  Spiritual
  • 10. HASIL PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada Nn.M yang dirawat di ruang Siak RSJ Tampan Provinsi Riau. Pada saat pengkajian pada tanggal 04 Januari 2022 pasien mengatakan datang ke rumah sakit di antar oleh keluarga. Pasien terlihat gelisah, labil, berbicara sendiri, ingin bunuh diri, mengancam, dan depresi. Pasien mengatakan bahwa ia sering mendengar suara suara yang menakuti dirinya dan sering merasa kesakitan seperti ada benda tajam dalam tubuhnya. Hal ini membuat ia menjadi merasa terganggu. Pasien suka menyendiri, banyak bicara, bicara ngawur, bicara dan tertawa sendiri, teriak- teriak, menangis tanpa sebab, takut dan cemas, dan mondar- mandir. ANALISA DATA Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 04 Januari 2022, adapun data yang di dapat ialah pasien bernama Nn. M. Pasien berumur 20 tahun. Pasien berasal dari Komp. Pondok Pesantren YHM Pangkalan Kerinci. Pasien dirawat pada tanggal 31 Desember 2021.
  • 11. DIAGNOSA KEPERAWATAN Sp 1 1. Bina hubungan saling percaya. 2. Identifikasi halusinasi (isi, frekuensi, situasi, waktu, perasaan, respon). 3. Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. 4. Masukkan latihan menghardik dalam jadwal kegiatan harian. Sp 2 1. Evaluasi tanda dan gejala halusinasi 2. Validasi kemampuan pasien melakukan latihan menghardik dan berikan pujian 3. Evaluasi manfaat melakukan menghardik 4. Latih cara mengontrol minum obat. Jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara kontinuitas cara minum obat. 5. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat. INTERVENSI 1. Gangguan persepsi sensori b.d halusinasi 2. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan 3. Risiko bunuh diri
  • 12. Con’t.... Sp 3  Evaluasi tanda dan gejala halusinasi  Validasi kemampuan pasien melakukan latihan menghardik dan jadwal minum obat sesuai jadwal  Evaluasi manfaat melakukan latihan menghardik dan minum obat sesuai jadwal  Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat terjadi halusinasi  Masukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan menghardik, minum obat, dan bercakap-cakap Sp 4  Evaluasi tanda dan gejala halusinasi  Validasi kemampuan pasien melakukan Sp 1, Sp 2, Sp 3 dan berikan pujian  Evaluasi manfaat melakukan Sp 1, Sp 2, Sp 3  Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas harian (membersihkan tempat tidur)  Masukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan Sp 1,Sp 2, Sp 3, dan melakukan aktivitas.
  • 13. IMPLEMENTASI Evaluasi untuk diagnosa halusinasi, klien sudah mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik, cara minum obat, dan bercakap- cakap sehingga gejala halusinasi yang ada pada pasien mulai hilang. EVALUASI  Dari implementasi yang telah diberikan kepada pasien didapatkan bahwa pasien mampu melaksanakan pemberian latihan untuk mengontrol halusinasi secara mandiri, hal ini dikarenakan pasien jujur dalam memberikan informasi mengenai halusinasi yang dirasakannya dan pasien mau belajar dengan perawat yang memberikan intervensi kepadanya untuk mengurangi halusinasinya.  Untuk rencana tindak lanjut pada kasus Nn. M menganjurkan pasien dapat mengulangi Sp 1- Sp 2 dan melanjutkan Sp selanjutnya
  • 14. Evidance Based Nursing Practice (EBNP) tentang Pengaruh Menghardik Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Dengar Pada Pasien Skizofrenia Di RSJD Dr. Aminogondhohutomo Semarang P (Problem) : Pengontrolan halusinasi dapat dilakukan dengan empat cara yaitu, menghardik halusinasi, bercakap-cakap dengan orang lain, melakukan aktivitas secara terjadwal, dan mengkonsumsi obat dengan teratur. Menghardik merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan halusinasi dengan menolak halusinasi yang muncul. I (Intervention) Pasien diberikan lembar Kuasioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan untuk mengevaluasi responden, terdiri dari 5 pertanyaan, dan cara penilaian dengan memberi tanda centang (√ ), bila sering sekali nilainya 4, selalu nilainya 3, kadang-kadang nilainya 2, tidak pernah nilainya 1. Dengan rentang nilai 5-10 (ringan), 11-15 (sedang), 16-20 (berat). Sedangkan pada lembar observasi terdapat 5 pernyataan, cara penilaian dengan memberi centang (√ ) pada kegiatan yang telah dilakukan responden, apabila YA nilainya 1 maka TIDAK nilainya 0. Pada penilaian ini apabila 1 saja pernyataan dijawab TIDAK maka dianggap tidak melakukan.
  • 15. Evidance Based Nursing Practice (EBNP) tentang Pengaruh Menghardik Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Dengar Pada Pasien Skizofrenia Di RSJD Dr. Aminogondhohutomo Semarang C (Comparison) : Pengaruh aktivitas terjadwal terhadap terjadinya halusinasi di rsj dr amino gondohutomo provinsi jawa tengah O (Outcome) Responden mengalami penurunan tingkat halusinasi dengar setelah dilakukan terapi menghardik dengan menutup telinga yaitu dari kategorik sedang sebanyak 26 (65%), dan kategorik berat sebanyak 14 (35%), menjadi kategorik ringan pada seluruh responden yaitu sebanyak 40 responden (100%). Kemudian hasil dari terapi menghardik tanpa menutup telinga adalah dengan kategori sedang sebanyak 18(54.5%), kategori berat 14(42.4%), dan kategori ringan sebanyak 1 (13.0%), menjadi kategori sedang sebanyak 22(66.7%), kategori ringan 11(33.3%).
  • 16. KESIMPULAN Berdasarkan hasil asuhan keperawatan pada Nn. M dengan Halusinasi pendengaran di Ruang Siak pada tanggal 04 Januari 2022 – 08 Januari 2022, dapat disimpulkan :  Dari data yang ada penulis memperioritaskan 3 masalah keperawatan yaitu : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi pendengaran, Resiko Perilaku Kekerasan, dan resiko bunuh diri.  Diagnosa keperawatan utama adalah Halusinasi pendengaran  Rencana tindakan keperawatan yang disusun sesuai dengan teori. Rencana tindakan keperawatan tersebut adalah latihan cara menghardik, minum obat, dan bercakap-cakap  Implementasi keperawatan dilakukan mulai tanggal 05 Januari 2022 – 08 Januari 2022. Implementasi yang dilakukan sesuai dengan rencana tindakan keperawatan yang telah disusun yaitu melatih cara menghardik, minum obat, dan bercakap-cakap Hasil evaluasi didapatkan pasien mampu mengetahui cara menghardik, minum obat, dan bercakap-cakap
  • 17. DAFTAR PUSTAKA  Karina Anggraini, Ns. Arief Nugroho, S.Kep, Supriyadi, MN. 2013. Pengaruh Menghardik Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Dengar Pada Pasien Skizofrenia Di RSJD dr. Aminogondohutomo Semarang  Varcarolis, E.M. 2012. Psychiatric Nursing Clinical Guide: Assesment Tools And Diagnosis. Philadelphia. W.B. Saunders Comin  Wahyudi, A, I., Oktaviani, C., Dianesti, E, n., dkk. 2018. Strategi Pelaksanaan dengan Halusinasi. E Journal Universtas Rustida Bnyuwangi