SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MANIA
Definisi/Pengertian
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaanyang
meluas, meningkat, bersemangat, atau mudah tersinggung. Respon diri dapat ditunjukkandengan
perilaku hiperaktif, banyak bicara, tertawa berlebihan dan penyimpangan seksual(Riyadi, 2009:
140).Mania adalah respon emosional yang berat dan dapat dikenali melalui intensitas danpengaruhnya
terhadap fisik individu dan fungsi sosial (Purwaningsih, 2009: 130).Mania adalah suatu gangguan alam
perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraanyang berlebihan, arus berpikir yang cepat, mudah
tersinggung dan kegiatan motorik meningkat,sehingga menyebabkan energi banyak yang keluar
(Standar Asuhan Keperawatan Jiwa,DEPKES, biru blogspot).
Jadi, mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alamperasan
yang meningkat dimana kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku yang berlebihanberupa peningkatan
kegiatan motorik, banyak bicara, ide-ide yang meloncat, tertawa berlebihan,penyimpangan seksual yang
berpngaruh terhadap fungsi fisik dan sosial individu.
Etiologi/Penyebab
Mania dapat timbul karena adanya factor predisposisi dan factor presipitasi
a.Faktor Predisposisi
1) Faktor genetik
4 Faktor genetik mengemukakan, transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melaluigaris keturunan.
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembarmonozigote.
2) Teori Agresi Berbalik pada Diri SendiriMengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan
marah yang dialihkan padadiri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan objek/orang, ambivalen
antaraperasaan benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiridan
dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu mekanisme kompensasi)
3) Teori KehilanganBerhubungan dengan faktor perkembangan, misalnya kehilangan orangtua
yangsangat dicintai. Individu tidak berdaya mengatasi kehilangan.4)
Teori KepribadianMengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang
mengalamimania.
5)Teori Kognitif Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi
olehpenilaian terhadap diri sendiri, lingkungan dan masa depan
.6) Model Belajar KetidakberdayaanMengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri
lalu menjadi aktif dan tidak mampu menghadapi masalah. Kemudian individu timbul keyakinan
akanketidakmampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupayamengembangkan
respons yang adaptif.
7)Model PerilakuMengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif
selamaberinteraksi dengan lingkungan.
8)Model BiologisMengemukakan bahwa dalam keadaan depresi/mania terjadi perubahan kimiawi,
yaitudefisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol.
b.Faktor PresipitasiStresor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi factor
biologis,psikologis, dan sosial budaya. Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yangdisebabkan oleh
obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti infeksi, neoplasma danketidakseimbangan metabolism.
Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih sayang,termasuk kehilangan cinta, seseorang, dan
kehilangan harga diri. Faktor osial budayameliputi kehilangan peran, perceraian, dan kehilangan
pekerjaan.Menurut Riyadi, terdapat stressor pencetus gangguan alam perasaan yang meliputi:
1)Kehilangan keterkaitan individu mempunyai hubungan yang sangat actual atau pentingdengan
seeorang atau obyek kehilangan sehingga menimbulkan stress. Misalkankehilangan orang yang dicintai,
fungsi fisik, harga diri dan peran.
2)Peristiwa besar dalam kehidupan, pengalaman terdahulu tentang hal-hal menyakikan
ataumenyenangkan yang tidak terlupakan mempengaruhi masalah individu saat ini dankemampuannya
dalam menyelesaikan masalah.
3)metegangan Peran, yang meliputi konflik peran, peran yang tidak jelas, atau peran yangberlebihan
dapat menimbulkan gangguan alam perasaan depresi atau mania4)
Perubahan fisiologis akibat penyakit dan obat-obatan penyakit fisik seperti infeksi,neoplasma, dan
ketidakseimbangan metabolic dan berbagai macam obatantihipertensiserta penyalahgunaan obat dapat
mencetuskan gangguan alam perasaan.
PERILAKU DAN MEKANISME KOPING
1. Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan Mania :
a. Afektif
 Gembira berlebihan (Euphoria)
 Harga diri meningkat
 Tidak tahan kritik
b. Kognitif
 Ambisi
 Mudah terpengaruh
 Mudah beralih perhatian
 Waham kebesaran
 Ilusi
 Flight of ideas
 Gangguan penilaian
c. Fisik
 Dehidrasi
 Nutrisi yang tidak adekuat
 Berkurang kebutuhan tidur/istrirahat
 BB menurun
d. Tingkah Laku
 Agresif, agitasi, tidak toleran
 Hiperaktif
 Aktivitas motorik
 Kurang bertanggung jawab
 Royal
 Iritabel atau suka berdebat
 Perawatan diri kurang
 Tingkah laku seksual yang berlebihan
 Bicara bertele-tele
Penatalaksanaan.
TERAPI MANIA
• Periksa adanya penyakit medis, penggunaan obat2an, riw manik.
• Hipomanik :
– antipsikotik ds rendah, jk pendek(haloperidol 2,5 mg/hari)
– tp andalkan litium atau antikonvulasan jk panjang,
– rawat jalan, kerjasama dgn keluarga.
• Manik :
– Dirawat
– Antipsikotik(haloperidol 10-40mg slm 24 jam pertama), pertimbangkan BDZ tahap awal, ECT
– Bersikap santai, masuk akal dan terkontrol, lingk tenang dgn stimulus minimal.
– Litium karbonat, bl gagal karbamazepin, asam valproat atau antikonvulsan lain.
B.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1.Pengkajian
a.Pengumpulan DataPengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi :
1)Identitas klien dan penanggung.
2)Alasan dirawat
3)Riwayat penyakit
4)Faktor predisposisi, presipitasi
5)Aspek fisik, psikososial, status mental, kebutuhan persiapan pulang, mekanisme koping,masalah
psikososial dan lingkungan.
a)Aktivitas/IstirahatPola tidur terganggu atau periode tanpa tidur / penurunan kebutuhan tidur (
misalnyamerasa telah reistirahat dengan baik hanya dengan tidur selama 3 jam ). Secara fisik hiperaktif,
akhirnya kelelahan.
b)Integritas EgoPersepsi diri yang mengagungkan atauy merendahkan kepercayaan diri yang tidak
realistis.Waham dapat diekspresikan dengan rentang dari perencanaan yang tidak realistisdan memberi
nasehat tanpa diminta secara terus menerus ( meskipun tidak adakeahlian ) sampai delusi waham
kebesaran tentang hubungan dengan orang pentingtermasuk Tuhan atau perasaan obsesif orang lain
adalah kumpulan musuh karenakekhususan.Sikap humoris dapat menjadi kaustik atau bermusuhan.
c)Makan MinumPenurunan berat badan sering ditemukan .
d)HygieneTidak perhatian terhadap aktifitas hidup sehari
– hari secara umum .Kerapihan dan pilihan berpakaian dapat menjadi tidak sesuai, terlalu semarak
danganjil, penggunaan tata rias dan perhiasan yang berlebihan.
e)Neurosensoris
11Alam perasaan yang timbul terlalu meluas, melayang atau peka.Melaporkan aktifitas yang tidak
terorganisasi atau semarak dan aneh, penyangkalanterhadap kemungkinan hasil akhir, persepsi alam
perasaan sama
– sama diinginkandan berpotensi membatasi.Status mental : konsentrasi atau perhatian buruk (
berespon terhadap rangsanganmultiple yang tidak relevan dalam lingkungan ), menyebabkan
perubahan topic yangcepat dalam percakapan dan ketidakmampuan dalam menyelesaikan
aktivitas.Alam perasaan : didominasi oleh euphoria, tetapi dengan mudah berubah menjadimarah atau
kecewa akibat provokasi ringan, perubahan alam perasaan, dapatdiselingi periode normal.Delusi :
paranoid dan waham, fenomena psikotik (ilusi atau halusinasi ).Penilaian : buruk, umumnya peka
rangsang.Wicara : cepat dan ditekan, dengan perubahan tiba
– tiba dapat berkembang menjaditidak terorganisasi dan tidak kohernAgitasi Psikomotor :
f)KeamananDapat menunjukan derajat bahaya untuk diri atau orang lain, bertindak
berdasarkankesalahan persepsi.
g)SeksualitasLibido meningkat, perilaku mungkin tidak terhambat.
h)Interaksi SosialDapat digambarkan atau diingat sebagai sangat ekstrovert / mudah bersosialisasi
(banyak teman )Riwayat terlalu terlibat dengan orang lain dan dengan aktivitas, perencanaan yangtidak
realistis, ambisius, bertindak atas keputusan yang buruk berkaitan dengankonsekuensi social ( tindakan
yang tidak terkendali, mengemudi dengan sembrono,perilaku seksual yang ganjil atau bermasalah
)Hambatan yang khas dalam aktivitas social, hubungan dengan orang lain (kurangnya hubungan dekat ),
fungsi disekolah atau pekerjaan, perubahan periodicdalam pekerjaan / sering berpindah pekerjaan.
i)Pembelajaran/PengajaranEpisode penuh pertama biasanya antara 15 dan 24 tahun, dengan gejala
yangberlangsung paling sedikit 1 minggu.Dapat dirawat di Rumah Sakit selama episode perilaku mania
sebelumnya.Penyalahgunaan alcohol atau obat lain secara periodic.
MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH
a. Masalah Keperawatan
1. Berduka disfungsional
2. Peningkatan mobilitas fisik
3. Gangguan Pola Tidur
4. Resiko terhadap cedera
5. Defisit perawatan diri
b. Pohon Masalah
Resiko Tinggi cidera
Mania
Berduka disfungsional
Diagnose keperawatan
Gangguan alam perasaan mania
Rencana Keperawatan
a. Tujuan Keperawatan
1) Tujuan Umum :
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta
kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan
2) Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
3. Klien dapat mengungkapakan perasaanya
4. Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
5. Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
6. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
TUK 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan
1. Kenalkan diri pada klien
2. Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
3. Bicara dengan tegas, jelas dan simpati
4. Bersifat hangat dan bersahabat
5. Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
TUK 2 :
Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik
Tindakan Keperawatan
1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik
2. Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat
3. Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut,
penataan ruangannyang tidak banyak peralatan
4. Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi, makan, dan lain-lain
5. Bersama klien membuat jadwal kagiatan/aktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi,
seperti menyapu, mengepel, dan olahraga
6. Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut
7. Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif
8. Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan
9. Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan
10. Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya
TUK 3 :
Klien dapat mengungkapakan perasaanya
Tindakan Keperawatan
1. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya, perasaan dan pikiran dengan
menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada
tujuan yang ditetapkan)
3. Berikan respon empati dan menerima klien
4. Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya
TUK 4 :
Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif
Tindakan Keperawatan
1. Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah,
kesal, atau sesuatu yang tidak menyenangkan
2. Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan
3. Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan
4. Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan
konsekkuensi dari cara yang dipilih
5. Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut
TUK 5 :
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya
Tindakan keperawatan
1. Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien
2. Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat
3. Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien
TUK 6 :
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania
Tindakan Keperawatan
1. Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis, frekuensi dan manfaat obat) untuk
mengontrol perilaku mania.
2. Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku
mania (dengan prinsip 5 benar : benar dosis, waktu, pasien, cara pemberian, dan obat).
3. Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat.

More Related Content

What's hot

Pendekatan konseling keluarga pada pengguna napza
Pendekatan konseling keluarga pada pengguna napzaPendekatan konseling keluarga pada pengguna napza
Pendekatan konseling keluarga pada pengguna napzaPersonal
 
Definisi perilaku abnormal 1
Definisi perilaku abnormal  1Definisi perilaku abnormal  1
Definisi perilaku abnormal 1Dessy Syahniar
 
Seminar ansietas
Seminar ansietasSeminar ansietas
Seminar ansietassawir ana
 
Ggn. perilaku emosional anak remaja
Ggn. perilaku emosional anak remajaGgn. perilaku emosional anak remaja
Ggn. perilaku emosional anak remajadadadony
 
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluargaBentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluargaMusa Hutauruk
 
Gangguan alam perasaan
Gangguan alam perasaanGangguan alam perasaan
Gangguan alam perasaanpurnamabela
 
3. psikiatri anak dan remaja
3. psikiatri anak dan remaja3. psikiatri anak dan remaja
3. psikiatri anak dan remajafikri asyura
 
Retardasi mental (powerpoint)
Retardasi mental (powerpoint)Retardasi mental (powerpoint)
Retardasi mental (powerpoint)aisahmusriyani
 
Borderline and Histrionic Personality Disorder
Borderline  and Histrionic Personality DisorderBorderline  and Histrionic Personality Disorder
Borderline and Histrionic Personality DisorderZaty Suhaimi
 
Dissociative Identity Disorder - Psikologi abnormal
Dissociative Identity Disorder - Psikologi abnormalDissociative Identity Disorder - Psikologi abnormal
Dissociative Identity Disorder - Psikologi abnormalSyafika Ariff
 

What's hot (17)

Pendekatan konseling keluarga pada pengguna napza
Pendekatan konseling keluarga pada pengguna napzaPendekatan konseling keluarga pada pengguna napza
Pendekatan konseling keluarga pada pengguna napza
 
Definisi perilaku abnormal 1
Definisi perilaku abnormal  1Definisi perilaku abnormal  1
Definisi perilaku abnormal 1
 
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
 
Presentation
Presentation Presentation
Presentation
 
Pengantar
PengantarPengantar
Pengantar
 
Depresi remaja
Depresi remajaDepresi remaja
Depresi remaja
 
Seminar ansietas
Seminar ansietasSeminar ansietas
Seminar ansietas
 
Depresi pada remaja
Depresi pada remajaDepresi pada remaja
Depresi pada remaja
 
Ggn. perilaku emosional anak remaja
Ggn. perilaku emosional anak remajaGgn. perilaku emosional anak remaja
Ggn. perilaku emosional anak remaja
 
Perspektif psikopatologi
Perspektif psikopatologiPerspektif psikopatologi
Perspektif psikopatologi
 
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluargaBentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
Bentuk dukungan bagi pengguna napza dan keluarga
 
Gangguan alam perasaan
Gangguan alam perasaanGangguan alam perasaan
Gangguan alam perasaan
 
3. psikiatri anak dan remaja
3. psikiatri anak dan remaja3. psikiatri anak dan remaja
3. psikiatri anak dan remaja
 
Retardasi mental (powerpoint)
Retardasi mental (powerpoint)Retardasi mental (powerpoint)
Retardasi mental (powerpoint)
 
Borderline and Histrionic Personality Disorder
Borderline  and Histrionic Personality DisorderBorderline  and Histrionic Personality Disorder
Borderline and Histrionic Personality Disorder
 
Dissociative Identity Disorder - Psikologi abnormal
Dissociative Identity Disorder - Psikologi abnormalDissociative Identity Disorder - Psikologi abnormal
Dissociative Identity Disorder - Psikologi abnormal
 
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversiMakalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
 

Similar to MANIA PENJELASAN

Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxNers Yoyok
 
Perilaku Abnormal
 Perilaku Abnormal Perilaku Abnormal
Perilaku Abnormalpjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan maniaAsuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan maniaEmyel Emyel
 
Pengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatan
Pengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatanPengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatan
Pengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatanRosly Darasid darasid
 
Psychiatry nursing
Psychiatry nursingPsychiatry nursing
Psychiatry nursingwahidaaa
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fixwahyu9652
 
5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptxmarsiwaru
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxFadhliKusuma
 
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdn
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdnAnalisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdn
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdnnaon9
 
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdmAnalisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdmnaon9
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwamonaarman
 
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.GemmaAyu2
 

Similar to MANIA PENJELASAN (20)

Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
 
Perilaku Abnormal
 Perilaku Abnormal Perilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
 
Asuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan maniaAsuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan mania
 
widya.pptx
widya.pptxwidya.pptx
widya.pptx
 
Pengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatan
Pengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatanPengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatan
Pengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatan
 
Askep napza
Askep napzaAskep napza
Askep napza
 
Reply AKPER PEMKAB MUNA
Reply AKPER PEMKAB MUNA Reply AKPER PEMKAB MUNA
Reply AKPER PEMKAB MUNA
 
Psychiatry nursing
Psychiatry nursingPsychiatry nursing
Psychiatry nursing
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
 
5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
 
Present
PresentPresent
Present
 
GERONTIK.ppt
GERONTIK.pptGERONTIK.ppt
GERONTIK.ppt
 
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdn
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdnAnalisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdn
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdn
 
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdmAnalisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
 
Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
 
Bilazim
BilazimBilazim
Bilazim
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
 
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

MANIA PENJELASAN

  • 1. MANIA Definisi/Pengertian Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaanyang meluas, meningkat, bersemangat, atau mudah tersinggung. Respon diri dapat ditunjukkandengan perilaku hiperaktif, banyak bicara, tertawa berlebihan dan penyimpangan seksual(Riyadi, 2009: 140).Mania adalah respon emosional yang berat dan dapat dikenali melalui intensitas danpengaruhnya terhadap fisik individu dan fungsi sosial (Purwaningsih, 2009: 130).Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraanyang berlebihan, arus berpikir yang cepat, mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat,sehingga menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa,DEPKES, biru blogspot). Jadi, mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alamperasan yang meningkat dimana kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku yang berlebihanberupa peningkatan kegiatan motorik, banyak bicara, ide-ide yang meloncat, tertawa berlebihan,penyimpangan seksual yang berpngaruh terhadap fungsi fisik dan sosial individu. Etiologi/Penyebab Mania dapat timbul karena adanya factor predisposisi dan factor presipitasi a.Faktor Predisposisi 1) Faktor genetik 4 Faktor genetik mengemukakan, transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melaluigaris keturunan. Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembarmonozigote. 2) Teori Agresi Berbalik pada Diri SendiriMengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan padadiri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan objek/orang, ambivalen antaraperasaan benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiridan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu mekanisme kompensasi) 3) Teori KehilanganBerhubungan dengan faktor perkembangan, misalnya kehilangan orangtua yangsangat dicintai. Individu tidak berdaya mengatasi kehilangan.4)
  • 2. Teori KepribadianMengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalamimania. 5)Teori Kognitif Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi olehpenilaian terhadap diri sendiri, lingkungan dan masa depan .6) Model Belajar KetidakberdayaanMengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu menghadapi masalah. Kemudian individu timbul keyakinan akanketidakmampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupayamengembangkan respons yang adaptif. 7)Model PerilakuMengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selamaberinteraksi dengan lingkungan. 8)Model BiologisMengemukakan bahwa dalam keadaan depresi/mania terjadi perubahan kimiawi, yaitudefisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol. b.Faktor PresipitasiStresor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi factor biologis,psikologis, dan sosial budaya. Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yangdisebabkan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti infeksi, neoplasma danketidakseimbangan metabolism. Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih sayang,termasuk kehilangan cinta, seseorang, dan kehilangan harga diri. Faktor osial budayameliputi kehilangan peran, perceraian, dan kehilangan pekerjaan.Menurut Riyadi, terdapat stressor pencetus gangguan alam perasaan yang meliputi: 1)Kehilangan keterkaitan individu mempunyai hubungan yang sangat actual atau pentingdengan seeorang atau obyek kehilangan sehingga menimbulkan stress. Misalkankehilangan orang yang dicintai, fungsi fisik, harga diri dan peran. 2)Peristiwa besar dalam kehidupan, pengalaman terdahulu tentang hal-hal menyakikan ataumenyenangkan yang tidak terlupakan mempengaruhi masalah individu saat ini dankemampuannya dalam menyelesaikan masalah. 3)metegangan Peran, yang meliputi konflik peran, peran yang tidak jelas, atau peran yangberlebihan dapat menimbulkan gangguan alam perasaan depresi atau mania4)
  • 3. Perubahan fisiologis akibat penyakit dan obat-obatan penyakit fisik seperti infeksi,neoplasma, dan ketidakseimbangan metabolic dan berbagai macam obatantihipertensiserta penyalahgunaan obat dapat mencetuskan gangguan alam perasaan. PERILAKU DAN MEKANISME KOPING 1. Perilaku Perilaku yang berhubungan dengan Mania : a. Afektif  Gembira berlebihan (Euphoria)  Harga diri meningkat  Tidak tahan kritik b. Kognitif  Ambisi  Mudah terpengaruh  Mudah beralih perhatian  Waham kebesaran  Ilusi  Flight of ideas  Gangguan penilaian c. Fisik  Dehidrasi  Nutrisi yang tidak adekuat
  • 4.  Berkurang kebutuhan tidur/istrirahat  BB menurun d. Tingkah Laku  Agresif, agitasi, tidak toleran  Hiperaktif  Aktivitas motorik  Kurang bertanggung jawab  Royal  Iritabel atau suka berdebat  Perawatan diri kurang  Tingkah laku seksual yang berlebihan  Bicara bertele-tele Penatalaksanaan. TERAPI MANIA • Periksa adanya penyakit medis, penggunaan obat2an, riw manik. • Hipomanik : – antipsikotik ds rendah, jk pendek(haloperidol 2,5 mg/hari) – tp andalkan litium atau antikonvulasan jk panjang, – rawat jalan, kerjasama dgn keluarga. • Manik : – Dirawat – Antipsikotik(haloperidol 10-40mg slm 24 jam pertama), pertimbangkan BDZ tahap awal, ECT
  • 5. – Bersikap santai, masuk akal dan terkontrol, lingk tenang dgn stimulus minimal. – Litium karbonat, bl gagal karbamazepin, asam valproat atau antikonvulsan lain. B.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1.Pengkajian a.Pengumpulan DataPengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi : 1)Identitas klien dan penanggung. 2)Alasan dirawat 3)Riwayat penyakit 4)Faktor predisposisi, presipitasi 5)Aspek fisik, psikososial, status mental, kebutuhan persiapan pulang, mekanisme koping,masalah psikososial dan lingkungan. a)Aktivitas/IstirahatPola tidur terganggu atau periode tanpa tidur / penurunan kebutuhan tidur ( misalnyamerasa telah reistirahat dengan baik hanya dengan tidur selama 3 jam ). Secara fisik hiperaktif, akhirnya kelelahan. b)Integritas EgoPersepsi diri yang mengagungkan atauy merendahkan kepercayaan diri yang tidak realistis.Waham dapat diekspresikan dengan rentang dari perencanaan yang tidak realistisdan memberi nasehat tanpa diminta secara terus menerus ( meskipun tidak adakeahlian ) sampai delusi waham kebesaran tentang hubungan dengan orang pentingtermasuk Tuhan atau perasaan obsesif orang lain adalah kumpulan musuh karenakekhususan.Sikap humoris dapat menjadi kaustik atau bermusuhan. c)Makan MinumPenurunan berat badan sering ditemukan . d)HygieneTidak perhatian terhadap aktifitas hidup sehari – hari secara umum .Kerapihan dan pilihan berpakaian dapat menjadi tidak sesuai, terlalu semarak danganjil, penggunaan tata rias dan perhiasan yang berlebihan. e)Neurosensoris
  • 6. 11Alam perasaan yang timbul terlalu meluas, melayang atau peka.Melaporkan aktifitas yang tidak terorganisasi atau semarak dan aneh, penyangkalanterhadap kemungkinan hasil akhir, persepsi alam perasaan sama – sama diinginkandan berpotensi membatasi.Status mental : konsentrasi atau perhatian buruk ( berespon terhadap rangsanganmultiple yang tidak relevan dalam lingkungan ), menyebabkan perubahan topic yangcepat dalam percakapan dan ketidakmampuan dalam menyelesaikan aktivitas.Alam perasaan : didominasi oleh euphoria, tetapi dengan mudah berubah menjadimarah atau kecewa akibat provokasi ringan, perubahan alam perasaan, dapatdiselingi periode normal.Delusi : paranoid dan waham, fenomena psikotik (ilusi atau halusinasi ).Penilaian : buruk, umumnya peka rangsang.Wicara : cepat dan ditekan, dengan perubahan tiba – tiba dapat berkembang menjaditidak terorganisasi dan tidak kohernAgitasi Psikomotor : f)KeamananDapat menunjukan derajat bahaya untuk diri atau orang lain, bertindak berdasarkankesalahan persepsi. g)SeksualitasLibido meningkat, perilaku mungkin tidak terhambat. h)Interaksi SosialDapat digambarkan atau diingat sebagai sangat ekstrovert / mudah bersosialisasi (banyak teman )Riwayat terlalu terlibat dengan orang lain dan dengan aktivitas, perencanaan yangtidak realistis, ambisius, bertindak atas keputusan yang buruk berkaitan dengankonsekuensi social ( tindakan yang tidak terkendali, mengemudi dengan sembrono,perilaku seksual yang ganjil atau bermasalah )Hambatan yang khas dalam aktivitas social, hubungan dengan orang lain (kurangnya hubungan dekat ), fungsi disekolah atau pekerjaan, perubahan periodicdalam pekerjaan / sering berpindah pekerjaan. i)Pembelajaran/PengajaranEpisode penuh pertama biasanya antara 15 dan 24 tahun, dengan gejala yangberlangsung paling sedikit 1 minggu.Dapat dirawat di Rumah Sakit selama episode perilaku mania sebelumnya.Penyalahgunaan alcohol atau obat lain secara periodic.
  • 7. MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH a. Masalah Keperawatan 1. Berduka disfungsional 2. Peningkatan mobilitas fisik 3. Gangguan Pola Tidur 4. Resiko terhadap cedera 5. Defisit perawatan diri b. Pohon Masalah Resiko Tinggi cidera Mania Berduka disfungsional Diagnose keperawatan Gangguan alam perasaan mania Rencana Keperawatan a. Tujuan Keperawatan 1) Tujuan Umum :
  • 8. Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan 2) Tujuan Khusus : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya 2. Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik 3. Klien dapat mengungkapakan perasaanya 4. Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif 5. Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya 6. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan Keperawatan 1. Kenalkan diri pada klien 2. Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal 3. Bicara dengan tegas, jelas dan simpati 4. Bersifat hangat dan bersahabat 5. Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)
  • 9. TUK 2 : Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik Tindakan Keperawatan 1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik 2. Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat 3. Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut, penataan ruangannyang tidak banyak peralatan 4. Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi, makan, dan lain-lain 5. Bersama klien membuat jadwal kagiatan/aktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi, seperti menyapu, mengepel, dan olahraga 6. Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut 7. Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif 8. Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan 9. Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan 10. Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya TUK 3 :
  • 10. Klien dapat mengungkapakan perasaanya Tindakan Keperawatan 1. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 2. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya, perasaan dan pikiran dengan menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang ditetapkan) 3. Berikan respon empati dan menerima klien 4. Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya TUK 4 : Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif Tindakan Keperawatan 1. Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah, kesal, atau sesuatu yang tidak menyenangkan 2. Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan 3. Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan 4. Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi dari cara yang dipilih
  • 11. 5. Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut TUK 5 : Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya Tindakan keperawatan 1. Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien 2. Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat 3. Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania Tindakan Keperawatan 1. Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis, frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol perilaku mania. 2. Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan prinsip 5 benar : benar dosis, waktu, pasien, cara pemberian, dan obat). 3. Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat.