Glaukoma adalah neuropati optik kronik yang ditandai dengan pencekungan diskus optik dan penyempitan lapangan pandang yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular seperti produksi cairan akueus, resistensi aliran, dan tekanan vena episklera. Glaukoma dapat dibedakan menjadi primer, kongenital, dan sekunder berdasarkan etiologinya. Diagnosis gl
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. DEFINISI
Suatu neuropati optik kronik didapat yang
ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus
optikus dan pengecilan lapang pandang,
biasanya disertai peningkatan tekanan
intraokular
3. 3 Faktor yang Mempengaruhi TIO
Tingkat produksi aqueous humor oleh
korpus siliaris
Resistensi aliran aqueous humor
Tingkat tekanan vena episkleral
4. FISIOLOGI AQUEOUS HUMOR
Aqueous humor adalah cairan jernih yang
dihasilkan oleh korpus siliaris yang mengisi
camera oculi posterio (COP) dan camera oculi
anterior (COA).
Komposisinya serupa dengan plasma
Aliran aqueous humor melibatkan :
• Anyaman trabekular
• Kanalis schlemm
• Saluran kolektor
7. ALIRAN AQUEOUS HUMOR
Aqueous humor mengalir dari COP ke COA
melalui pupil, keluar ke aliran sistemik melalui 2
rute berbeda :
Trabecular outflow
Uveoscleral outflow
8. Aliran Aqueous Humor
TRABEKULAR OUTFLOW
COA anyaman
trabekular kanalis
schlemm vena episklera
vena siliaris anterior
vena ophtalmica superior
sinus kavernosus
UVEOSCLERAL OUTFLOW
COA otot siliar
rongga suprasiliar dan
suprakoroidal
9. PATOFISIOLOGI GLAUKOMA
Produksi Berlebihan
Pengeluaran di sudut
bilik mata terganggu
Aliran humor aquos
terhambat pada celah
pupil
Menekan syaraf optik beserta seluruh serabut syaraf dan sel penglihatan
Kematian sel Hilangnya penglihatan yang permanen.
12. TONOMETRI
• Pengukuran tekanan intraokular
• TIO normal : 10-21 mmHg
• Ketebalan kornea berpengaruh
– Kornea tebal : TIO ditaksir terlalu tinggi
– Kornea tipis : TIO ditaksir terlalu rendah
13. Tonometri Aplanasi Goldmann
• Tonometri aplanasi goldmann dipasang pada slitlamp
• Lebih teliti daripada tonometri Schiotz
• Setelah anestesi topikal dan pemberian fluoresensi,
pasien duduk di depan slitlamp dan tonometer
disiapkan. Digunakan filter biru coklat dengan
penyinaran paling terang. Pemeriksa melihat melalui
slitlamp okular.
• Tonometri aplanasi yang lain :
– Tonometri parkins
– Tonopentometer
– Pneumotonometer
16. Tonometri Schiotz
• Kelebihan
:
– Sederhana
– Relatif tidak mahal
• Cara
–
–
–
–
–
:
Pasien tidur terlentang
Diberi anestesi topikal pada kedua mata
Pasien menatap lurus ke depan
Kelopak mata ditahan pada tepian tulang orbita
Tonometer diturunkan sampai ujung cekung laras
menyentuh kornea
– Gunakan kartu konversi untuk mengetahui nilai pada skala
ke dalam mmHg
20. Pencekungan (cupping) n. Optikus yang asimetris. Terlihat
ada pelebaran general dari cup dimata kanan (A)
dibandingkan mata kiri (B) CDR asimetris > 0,2
25. KLASIFIKASI GLAUKOMA
BERDASARKAN ETIOLOGI
A. Glaukoma primer
1. Glaukoma sudut terbuka
a. Glaukoma sudut terbuka
primer
b. Glaukoma tekanan
normal
2. Glaukoma sudut tertutup
a. Akut
b. Subakut
c. Kronik
d. Iris plateau
B. Glaukoma Kongenital
1. Glaukoma kongenital primer
2. Glaukoma yang berkaitan
dengan kelainan
perkembangan mata lain
3. Glaukoma yang berkaitan
dengan kelainan
perkembangan ekstraokular
26. C. Glaukoma sekunder
1.
2.
3.
4.
5.
Glaukoma pigmentasi
Sindrom eksfoliasi
Akibat kelainan lensa
Akibat kelainan traktus uvea
Sindrom
iridokorneoendotelial (ICE)
6. Trauma
7. Pascaoperasi
8. Glaukoma neovaskular
9. Peningkatan tekanan vena
episklera
10. Akibat steroid
D. Glukoma absolut
• Hasil akhir semua glaukoma yang
tidak terkontrol adalah mata yang
keras, tidak dapat melihat, dan
sering nyeri.
28. GLAUKOMA PRIMER
Glaukoma Sudut Terbuka Primer
PATOLOGI
• Proses degeneratif, anyaman
trabekular, termasuk
pengendapan materi ekstrasel
di dalam anyaman dan di bawah
lapisan endotel kanal schlemm
• Penurunan drainase aqueous
humor yang menyebabkan
peningkatan TIO
29. GEJALA KLINIS
• Biasanya tidak memberi tanda-tanda dari
luar
• Perjalanan penyakit perlahan-lahan dan
progresif dengan merusak papil saraf optik
• Biasanya penderita baru sadar bila keadaan
lebih lanjut
• Sifatnya bilateral
• Kebanyakan pada usia ≥ 40 tahun
32. Untuk diagnosis sebelumnya harus
menyingkirkan hal-hal sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Episode peningkatan TIO sebelumnya, seperti yang disebabkan
oleh uveitis anterior, trauma, atau terapi steroid topikal.
Variasi diurnal yang besar pada TIO dengan peningkatan
mencolok, biasanya pada pagi hari.
TIO yang berubah sesuai postur, dengan peningkatan mencolok
saat pasien berbaring rata.
Peningkatan TIO intermiten, seperti pada penutupan sudut
subakut.
Penaksiran TIO yang terlalu rendah akibat berkurangnya
ketebalan kornea.
Penyebab kelainan diskus optikus dan lapangan pandang yang
lain termasuk kelainan diskus kongenital, neuropati optik
herediter, dan atrofi optik didapat akibat tumor atau penyakit
vaskular.
33. Hipertensi Okular
• Peningkatan TIO tanpa kelainan diskus optikus atau
lapangan pandang.
• Resiko meningkat seiring dengan peningkatan TIO,
bertambahnya usia, riwayat glaukoma pada keluarga,
dan mungkin riwayat miopia, DM, serta penyakit
kardiovaskular dalam keluarga.
34. Glaukoma Sudut Tertutup Akut
Primer
Terjadi bila terbentuk iris bombe yang
menyebabkan oklusi COA oleh iris perifer
menghambat aliran keluar aqueous dan TIO
meningkat dengan cepat, menimbulkan :
– nyeri hebat
– kemerahan
– dan penglihatan kabur
35.
36. TEMUAN KLINIS
• Pasien tampak sakit berat
• Sakit kepala
• Muntah-muntah
• Penglihatan sangat kabur
• Kelopak mata bengkak
• Konjungtiva bulbi sangat hiperemis (Injeksi siliar)
• Kornea berkabut
• COA dangkal
• Pupil dilatasi
• Tajam penglihatan menurun sampai hitung jari
37. GLAUKOMA KONGENITAL
Dibagi menjadi
:
Glaukoma Kongenital
Primer
• Kelainan perkembangan yang terbatas
pada sudut COA
• Sindrom Axenfeld-Reiger
Anomali Perkembangan • Anomali Peters
Segmen Anterior
• Keduanya disertai kelainan
perkembangan iris dan kornea
Berbagai Kelainan Lain
• Aniridia
• Sindrom Sturege-Weber
• neurofibromatosis
40. GLAUKOMA SEKUNDER
Glaukoma Pigmentasi
• Disebabkan oleh degenerasi
epitel pigmen iris dan
korpus siliaris.
• Pigmen mengendap di
permukaan kornea
posterior (Krukenberg
Spindle) dan tersangkut di
jaringan trabekular,
mengganggu aliran keluar
aqueous humor.
42. Glaukoma Akibat Tekanan Lensa
Dislokasi
Lensa
Intumesensi
Lensa
Glaukoma
Fakolitik
• Terjadi akibat trauma atau spontan (sindrom Marfan)
• Dislokasi anterior sumbatan pada bukaan pupil
iris bombe dan penutupan sudut
• Lensa yang menyerap cukup banyak air sewaktu
mengalami perubahan katarak, sehingga ukuran
membesar
• Katarak stadium lanjut mengalami kebocoran kapsul
lensa anterior protein lensa mencair masuk COA
jalinan trabekula edema dan tersumbat
peningkatan TIO mendadak
43. Glaukoma Akibat Kelainan Traktus Uvealis
Uveitis
• Jalinan trabekular dapat tersumbat oleh
sel-sel radang dari COA disertai edema
sekunder
Tumor
• Melanoma traktus uvealis dapat
menimbulkan glaukoma akibat pergeseran
korpus siliaris ke anterior penutupan
sudut sekunder
Sindrom
Iridokorneoendotel
• Beberapa kelainan yang ditandai dengan
endotelium kornea yang abnormal yang
menyebabkan derajat variabel atrofi iris,
galukoma sudut tertutup sekunder, dan
edema kornea.
44.
45. Glaukoma Akibat
Trauma
Glaukoma
Neovaskularisasi
• Cedera kontusio bola mata
dapat disertai peningkatan
TIO akibat perdarahan ke
COA (hifema) darah
bebas menyumbat jalinan
trabekular yang mengalami
edema akibat cedera.
• Paling sering disebabkan
oleh iskemi retina yang luas,
seperti yang terjadi pada
retinopati diabetik stadium
lanjut dan oklusi vena
sentralis retina iskemik.
47. • Fasilitasi Aliran Keluar Aqueous Humor
– Analog prostaglandin
– Obat parasimpatomimetik
– Epinephrine
• Penurunan Volume Vitreus
– Obat-obat hiperosmotik
– Glycerin (glycerol)
• Miotik, Midriatik, dan Siklopegik
– Cyclopentolate
– atropine
48. TERAPI BEDAH dan LASER
1. Trabekulektomi
Membuat lubang yang menghubungkan bilik depan mata
& subkonjungtiva
2. Trabekuloplasti laser
Membuat sikatriks/jaringan parut di trabekulum sehingga
celah melebar
3. Gonioplasti / iridoplasti
Membuat sikatriks di iris perifer sehingga sudut menjadi
terbuka
49. 4. Non penetrating surgery
viscocanalostomy deep sclerectomy
menghubungkan bilik depan mata tidak langsung
5. Tube shunt
Implant Baerveldt, Ahmed, Molteno
menghubungkan bilik depan mata dengan
subkonjungtiva
6. Siklodestruksi
Dengan krio atau laser merusak badan silier
produksi HA turun