SlideShare a Scribd company logo
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP
       PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI
      INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PANDAN ARANG BOYOLALI
                                             Panggah Widodo *
                                              Arum Pratiwi **


 Abstract
 Background : Service of emergency patient is needed quick, right,and responsive to prevent immortality
 and disability. One of quality serviceindication is time response. Patient entering to Emergency Room cannot
 be guessed their condition, time and amount. Average patients on every shift a year is 18 patients. There is
 an appropriate number of nurses between situation and condition. While nursing on Emergency Room,
 nurses have also taken care patients on hospitalization installation capacity 13 patients. Emergency Room
 nurses always get complaints that there is a slow service on emergency room. Whereas, the researcher
 want to know the relation between job duty with emergency nurse’s time response based on patient
 perception on Emergency Room of Pandan Arang general hospital Boyolali
 Method: This research use correlation model with cross sectional. Sample for variable job duty is 16 nurses,
 taken by total sampling technique. Sample for time variable nurse response according to patients
 perceptions are 16 patients, taken by purposive sampling technique. A patient had taken service of nurse
 values that a nurse using questionnaires. Data collected is the analysis by using statistic test Product
 Moment.
 Conclusion: Result of the study shows that (1) Nurses’ job duty of Emergency Room is categorized hard.
 (2) Time response emergency nurses according to patients’ perception is slow and quickly. (3) There is a
 relationship between physical job duty with nurses’ time response of Emergency Room. (4) There is no
 relationship between psychological job duty with nurses’ time response of Emergency Room. (5) There is no
 relationship between social job duty with nurses’ time response of Emergency Room. (6) There is no
 relationship between totality job duty (physical, psychology and social) with nurses’ time response of
 Emergency Room according to patients’ perception on emergency room of Pandan Arang general hospital
 Boyolali.

 Keywords: job duty, emergency room nurses’ time response, patients perception



 * Panggah Widodo : Perawat RSU Pandan Arang Boyolali, Jl. Kantil No. 14 Boyolali
 ** Arum Pratiwi : Dosen Keperawatan FIK UMS Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura


PENDAHULUAN                                               nyawa. Salah satu indicator mutu pelayanan berupa
                                                          respon time (waktu tanggap), di mana merupakan
         Saat ini telah disusun standar tenaga            indikator proses untuk mencapai indicator hasil
 keperawatan di rumah sakit yang diharapkan dapat         yaitu kelangsungan hidup (Depkes, 2004).
 digunakan untuk menetapkan kebutuhan tenaga                      Berdasarkan studi pendahuluan yang
 keperawatan berdasarkan kualifikasi dan jenis            dilakukan penulis pada tanggal 7 April 2006,
 pelayanan keperawatan di rumah sakit. Kebutuhan          didapatkan data jumlah pasien yang masuk IGD
 tenaga keperawatan harus memperhatikan unit              RSU Pandan Arang Boyolali selama tahun 2005
 kerja yang ada di rumah sakit. Rumah Sakit Umum          adalah 19.346 pasien. Rata-rata jumlah pasien
 Pandan Arang Boyolali merupakan rumah sakit              setiap hari setiap shif yang masuk IGD RSU
 umum tipe C milik daerah.                                Pandan Arang Boyolali berjumlah 18 pasien
         Pelayanan pasien gawat darurat adalah            (Rekam Medis RSU Pandan Arang Boyolali,
 pelayanan yang memerlukan pelayanan segera,              2006).
 yaitu cepat, tepat, dan cermat untuk mencegah                    Data tenaga perawat yang dinas di IGD
 kematian dan kecacatan. Pelayanan pasien gawat           RSU Pandan Arang Boyolali berjumlah 17 orang.
 darurat memegang peranan yang sangat penting             Pembagian jadual dinas diatur oleh kepala ruang
 (time saving is life saving) bahwa waktu adalah          IGD dengan pembagian sebagai berikut: pada shif

                      Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :125-130
pagi perawat yang dinas berjumlah 6 orang, pada        tanggap perawat gawat darurat menurut persepsi
shif siang selalu 3 orang, dan shif malam selalu 3     pasien yang dilakukan dengan membagikan
orang. Shif pagi yang dinas tidak selalu 6 orang       kuesioner kepada pasien-pasien yang masuk ke
perawat karena kadang-kadang ada pegawai yang          IGD dengan kriteria label kuning dan hijau.
mengambil libur ekstra atau mengambil cuti             Kuesioner diberikan sesaat setelah pasien dipindah
tahunan, sedangkan menurut hasil penghitungan          ke bangsal atau sebelum diperbolehkan pulang
kebutuhan jumlah tenaga perawat IGD berdasarkan        apabila rawat jalan. Kuesioner waktu tanggap juga
rumus dari Depkes (2002), kebutuhan                    diberi kode angka 1 sampai 16. Perawat dengan
jumlah perawat di IGD RSU Pandan Arang                 kode angka 1 dinilai oleh kuesioner pasien dengan
Boyolali adalah 38 perawat.                            angka 1 pula karena pasien dengan kode angka 1
         Berdasarkan latar belakang di atas, penulis   dilayani oleh perawat dengan kode angka 1,
tertarik melakukan penelitian “Hubungan beban          demikian seterusnya sampai jumlah responden
verja dengan waktu tanggap perawat gawat               perawat maupun pasien mencapai 16. Data yang
darurat menurut persepsi pasien di Instalasi Gawat     terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji
Darurat RSU Pandan Arang Boyolali”. Penelitian         statistik korelasi Product Moment.
ini mempunyai tujuan untuk mengetahui hubungan
beban kerja dengan waktu tanggap perawat gawat         HASIL DAN PEMBAHASAN
darurat menurut persepsi pasien di IGD RSU
Pandan Arang Boyolali.                                 1. Analisis Univariat
                                                       a. Beban kerja perawat
METODE PENELITIAN                                      Beban kerja perawat dalam penelitian ini
                                                       merupakan variabel independen yang terdiri dari
1. Desain penelitian                                   tiga yaitu beban kerja fisik, psikis, dan sosial. Hasil
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif     analisis terhadap variabel beban kerja disajikan
non      eksperimental    menggunakan       desain     dalam tabel di bawah ini:
korelasional dengan pendekatan secara cross
sectional. Penelitian ini dilakukan di IGD RSU          Tabel 3. Deskripsi beban kerja fisik perawat IGD
Pandan Arang Boyolali pada tanggal 30 Januari                     RSU Pandan Arang Boyolali.
sampai 7 Februari 2007.                                 No     Kategori      Frekuensi Persentase
2. Populasi dan sampel                                   1.      Ringan          4              25
Populasi untuk variabel beban kerja adalah semua         2.       Berat         12              75
perawat yang betugas di IGD RSU Pandan Arang              Jumlah/Total          16             100
Boyolali, sedangkan populasi untuk variabel waktu
tanggap perawat gawat darurat menurut persepsi                 Berdasarkan tabel di atas, mayoritas
pasien adalah semua pasien yang masuk ke IGD           perawat IGD RSU Pandan Arang Boyolali yakni
RSU Pandan Arang Boyolali. Jumlah sampel untuk         12 orang (75%) menilai bahwa beban kerja fisik
variable beban kerja adalah 16 perawat, teknik         dalam kategori berat, dan hanya 4 orang (25%)
pengambilan sampel secara total                        yang menilai beban kerja fisik dalam kategori
sampling, dengan kriteria inklusi perawat tidak        ringan. Beban kerja fisik perawat terdiri dari
sedang menjalani cuti, dan bersedia menjadi            kegiatan 5 langsung perawat dan kegiatan tidak
responden        yang      dibuktikan     dengan       langsung.
menandatangani tanda bukti yang disiapkan oleh                 Menurut Ilyas (2000), kegiatan langsung
peneliti. Jumlah sampel untuk variabel waktu           adalah kegiatan yang langsung berhubungan
tanggap perawat gawat darurat menurut persepsi         dengan kebutuhan pasien, misalnya memasang
pasien adalah 16 pasien, teknik pengambilan            infus, memberikan kompres dll. Kegiatan tidak
secara purposive sampling.                             langsung adalah kegiatan yang dilakukan oleh
                                                       perawat yang berkaitan dengan fungsinya, tetapi
3. Cara pengambilan data                               tidak berkaitan langsung dengan pasien, misalnya
Pengambilan data menggunakan kuesioner yang            menulis rekam medis, menyeteril alat dll.
terdiri dari kuesioner beban kerja dan kuesioner        Tabel 4. Deskripsi beban kerja psikologis perawat
waktu tanggap perawat gawat darurat menurut                     IGD RSU Pandan Arang Boyolali
persepsi pasien. Pengambilan data dimulai dengan         No       Kategori        Frekuensi Persentase
membagikan kuesioner beban kerja kepada                  1.        Ringan              4            25
perawat IGD. Kuesioner diberi kode angka 1               2.         Berat             12            75
sampai 16. Selanjutnya pengumpulan data waktu                Jumlah/Total             16           100

                      Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :125-130
tanggap perawat gawat darurat disajikan dalam
Berdasarkan 4, mayoritas perawat IGD RSU            tabel 7 :
Pandan Arang Boyolali yakni 10 orang (62,5%)          Tabel 7. Deskripsi waktu tanggap perawat gawat
menilai bahwa beban kerja psikologis dalam             darurat di IGD RSU Pandan Arang Boyolali
kategori berat, dan 6 orang (37,5%) menilai beban    No       Kategori    Frekuensi Persentase
kerja dalam kategori ringan.                          1.       Ringan          4            25
                                                      2.        Berat         12            75
Tabel 5. Deskripsi beban kerja sosial perawat IGD       Jumlah/Total          16           100
           RSU Pandan Arang Boyolali
No     Kategori      Frekuensi Persentase           Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari
 1.      Ringan           4             25          16 pasien yang masuk ke IGD RSU Pandan Arang
 2.       Berat          12             75          Boyolali, 8 orang (50%) mempunyai penilaian
   Jumlah/Total          16             100         bahwa pelayanan di IGD cepat dan 8 orang (50%)
                                                    mempunyai penilaian pelayanan di IGD lambat.
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar perawat
IGD RSU Pandan Arang Boyolali yakni 9 orang         2. Uji Kenormalan Data
(56,3%) menilai bahwa beban kerja sosial dalam      Uji kenormalan data menggunakan One-Sample
kategori berat, dan 7 orang (43,8%) menilai beban   Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil yang diperoleh
kerja dalam kategori ringan.                        disajikan dalam tabel berikut:
        Beban kerja sosial merupakan beban kerja             Tabel 8. Hasil uji kenormalan data
yang berkaitan dengan hubungan seorang pekerja                   Variabel                  p
dengan lingkungan kerjanya. Beban ini berupa           Beban kerja fisik              0,216
interaksi seorang perawat dengan teman sejawat,        Beban kerja sosial             0,227
tenaga kesehatan yang lain, pasien, dan keluarga       Beban kerja psikologis         0,888
pasien. Seorang perawat adalah profesi yang            Beban kerja total              0,080
dituntut untuk berpenampilan ramah, murah              Waktu tanggap perawat          0,956
senyum dalam memberikan pelayanan kepada
pasien (Kariyoso, 1994).                            Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai
                                                    p untuk semua variabel lebih besar dari 0,05,
 Tabel 6. Deskripsi beban kerja total perawat IGD   sehingga dapat disimpulkan data tersebut
           RSU Pandan Arang Boyolali.               berdistribusi normal dan dapat diuji dengan
 No        Kategori       Frekuensi Persentase      Statistik Parametris.
 1.         Ringan             4            25
 2.          Berat            12            75      3. Analisis Bivariat
     Jumlah/Total             16           100      Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan
                                                    beban kerja perawat dengan waktu tanggap
         Berdasarkan tabel 6, mayoritas perawat     perawat gawat darurat menurut persepsi pasien
IGD RSU Pandan Arang Boyolali yakni 11 orang        menggunakan uji korelasi parametrik Product
(68,8%) menilai bahwa beban kerja total dalam       Moment, dengan taraf signifikansi 0,05. Adapun
kategori berat, dan hanya 5 orang (31,3%) yang      hasil analisisnya adalah sebagai berikut:
menilai beban kerja total dalam kategori ringan.    a. Beban kerja fisik dengan waktu tanggap
Beban kerja tersebut meliputi beban kerja fisik,    Hasil analisis hubungan beban kerja fisik dengan
psikis, dan sosial.                                 waktu tanggap perawat gawat darurat menurut
         Menurut standar dari Depkes (2002),        persepsi pasien disajikan dalam tabel di bawah ini:
kebutuhan perawat IGD RSU Pandan Arang
Boyolali seharusnya 38 orang, sedangkan jumlah      Tabel 9. Hubungan beban kerja fisik dengan waktu
perawat yang ada sekarang hanya 15 orang. Selain       tanggap perawat gawat darurat di IGD RSU
itu, perawat IGD masih diberi tanggung jawab                     Pandan Arang Boyolali
merawat pasien di ruang rawat inap tunggu                          Waktu        Total   r      p
sehingga keadaan tersebut semakin membuat                          tanggap
                                                                   cep    lam
beban kerja menjadi berat.                                         at     bat
b. Waktu tanggap perawat gawat darurat menurut       Be    Ringa   75,0 25,0    100%    -
persepsi pasien. Waktu tanggap perawat gawat         ban   n       %      %             0,54   0,028
darurat dalam penelitian ini merupakan variabel      Ker   Berat   41,7 58,3    100%    8
dependen. Hasil analisis terhadap variabel waktu     ja            %      %

127Hubungan Beban Kerja Dengan Waktu Tanggap Perawat ... (Panggah Widodo dan Arum Pratiwi)
mempengaruhi cepat/lambatnya waktu tanggap
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa dari           perawat gawat darurat. Masa kerja perawat IGD
perawat dengan beban kerja fisik ringan, 75%           mayoritas sudah lebih dari 4 tahun, sehingga sudah
pasien menilai waktu tanggap perawat cepat dan         mempunyai      banyak       pengalaman       dalam
hanya 25% pasien yang menilai waktu tanggap            menghadapi pasien. Jadi dengan pengalaman kerja
perawat lambat. Perawat dengan beban kerja fisik       yang cukup ini membuat kondisi psikologis
berat, 58,3% pasien menilai waktu tanggap              perawat IGD RSU Pandan Arang Boyolali sudah
perawat lambat, dan 41,7% pasien menilai waktu         terbiasa dengan stressor yang timbul sehingga
tanggap perawat lambat. Hubungan antara beban          tidak ada hubungan antara beban kerja psikologis
kerja fisik dengan waktu tanggap perawat gawat         dengan waktu tanggap perawat.
darurat mempunyai nilai r -0,548. Harga r hitung
lebih besar dari r tabel. Artinya, ada hubungan        c. Beban kerja sosial dengan waktu tanggap
antara beban kerja fisik dengan waktu tanggap
perawat gawat darurat, dan masuk ke dalam              Hasil analisis hubungan beban kerja sosial dengan
kekuatan hubungan yang cukup kuat, di mana nilai       waktu tanggap perawat gawat darurat menurut
p : 0,028 maka hubungan keduanya bermakna.             persepsi pasien disajikan dalam tabel
Variabel beban kerja fisik cukup kuat dalam            di bawah ini:
mempengaruhi cepat/lambatnya waktu tanggap
perawat gawat darurat, yaitu semakin ringan beban        Tabel 11. Hubungan beban kerja sosial dengan
kerja fisik perawat, semakin cepat waktu tanggap         waktu tanggap perawat gawat darurat menurut
perawat, dan semakin berat beban kerja perawat,           persepsi pasien di IGD RSU Pandan Arang
semakin lambat pula waktu tanggap perawat.                                 Boyolali.
b. Beban kerja psikologis dengan waktu tanggap                         Waktu        Tot   r       p
Hasil analisis hubungan beban kerja psikologis                         tanggap      al
                                                                       cep    lam
dengan waktu tanggap perawat gawat darurat                             at     bat
menurut persepsi pasien disajikan dalam tabel di        Be    Ringan   57,1 42,9    100     -     0,478
bawah ini:                                              ban            %      %     %     0,191
                                                        Ker   Berat    44,4 55,6    100
Tabel 10. Hubungan beban kerja psikologis dengan        ja             %      %     %
  waktu tanggap perawat gawat darurat menurut
   persepsi pasien di IGD RSU Pandan Arang                      Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat
                    Boyolali.                          bahwa dari perawat dengan beban kerja sosial
                Waktu        Tot   r       p           ringan, 57,1% pasien menilai waktu tanggap
                tanggap      al                        perawat cepat, dan 42,9% pasien menilai waktu
                cep    lam                             tanggap perawat lambat. Perawat dengan beban
                at     bat                             kerja sosial berat, 44,4% pasien menilai waktu
 Be    Ringan   33,3 66,7    100      -    0,780
 ban            %      %     %     0,076               tanggap perawat cepat, dan 55,6% pasien menilai
 Ker   Berat    60,0 40,0    100                       waktu tanggap perawat lambat. Hubungan antara
 ja             %      %     %                         beban kerja sosial dengan waktu tanggap perawat
                                                       gawat darurat mempunyai nilai r : -0,191 sehingga
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari    hubungan antara kedua variabel tersebut lemah dan
perawat dengan beban kerja psikologis ringan,          masuk ke dalam kekuatan hubungan yang sangat
66,7% pasien menilai waktu tanggap perawat             rendah, di mana nilai p : 0,478 maka hubungan
lambat dan 33,3% pasien menilai waktu tanggap          keduanya tidak bermakna. Variabel beban kerja
perawat cepat. Perawat dengan beban kerja              sosial tidak cukup kuat dalam mempengaruhi
psikologis berat, 60% pasien menilai waktu             cepat/lambatnya waktu tanggap perawat gawat
tanggap perawat cepat, dan 40% pasien menilai          darurat.
waktu tanggap perawat lambat. Hubungan antara                   Beban kerja sosial merupakan beban kerja
beban kerja psikologis dengan waktu tanggap            yang berkaitan dengan hubungan seorang pekerja
perawat gawat darurat mempunyai nilai r : 0,076        dengan lingkungan kerjanya. Kondisi demikian
sehingga hubungan antara kedua variable tersebut       sudah menjadi tantangan setiap hari bagi seorang
lemah dan masuk ke dalam kekuatan hubungan             perawat bahwa harus senantiasa ramah, murah
yang sangat rendah, di mana nilai p : 0,780 maka       senyum,      komunikatif     dalam    memberikan
hubungan keduanya tidak bermakna. Variabel             pelayanan. Hal inilah yang menyebabkan tidak ada
beban kerja psikologis tidak cukup kuat dalam


                      Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :125-130
hubungan antara beban kerja sosial dengan waktu        frekuensi masing-masing tindakan, dan rata-rata
tanggap perawat.                                       waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan masing-
                                                       masing tindakan.
4. Pengujian Hipotesis                                         Menurut Sunarto (2004), faktor-faktor
Analisis data yang digunakan untuk pengujian           yang mempengaruhi persepsi ada 3 yaitu pelaku
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan             persepsi, target obyek, dan situasi. Pelaku persepsi
analisis Korelasi Product Moment, dengan taraf         meliputi pribadi dari perilaku persepsi individu.
signifikansi 5% dengan derajat kebebasan N-1.          Karakteristik pribadi yang lebih relevan yang
Analisis data menggunakan perangkat komputer           mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif,
program SPSS 11. Hasil analisis disajikan dalam        kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu,
tabel berikut:                                         dan pengaharapan. Target obyek yang dimaksud
                                                       adalah karakteristi-karakteristik dari target yang
  Tabel 12. Hubungan beban kerja dengan waktu          akan diamati dapat mempengaruhi apa yang
 tanggap perawat gawat darurat menurut persepsi        dipersepsikan. Misalnya perawat yang sedang
   pasien di IGD RSU Pandan Arang Boyolali.            tugas berpenampilan rapi, cantik dan ramah maka
                Waktu           Total   r     p        pasien akan menilai bahwa perawat tersebut cepat
                tanggap                                dalam melayani pasien, sebaliknya jika perawat
                cep    lambat
                at
                                                       yang sedang tugas berpenampilan kurang rapi,
 Be    Ringan   80,0 20,0%      100%    -     0,059    cemberut dan tidak punya senyum, mungkin pasien
 ban            %                       0,4            akan menilai pelayanan pasien tersebut lambat.
 Ker   Berat    36,4 63,6%      100%    82             Keadaan inilah yang dapat mempengaruhi persepsi
 ja             %                                      pasien sehingga tidak ada hubungan antara beban
                                                       kerja dengan waktu tanggap perawat gawat darurat
         Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat      di IGD RSU Pandan Arang Boyolali.
bahwa dari perawat dengan beban kerja ringan,
80% pasien menilai waktu tanggap perawat cepat,        KESIMPULAN DAN SARAN
dan 20% pasien menilai waktu tanggap perawat
lambat. Perawat dengan beban kerja berat, 36,4%                 Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil
pasien menilai waktu tanggap perawat cepat, dan        penelitian hubungan beban kerja dengan waktu
63,6% pasien menilai waktu tanggap perawat             tanggap perawat gawat darurat menurut persepsi
lambat. Hubungan antara beban kerja dengan             pasien di IGD RSU Pandan Arang Boyolali yaitu :
waktu tanggap perawat gawat darurat mempunyai          1. Beban kerja perawat IGD RSU Pandan Arang
nilai r : - 0,482, sehingga hubungan antara kedua          Boyolali dalam kategori berat.
variabel tersebut lemah dan masuk ke dalam             2. Waktu tanggap perawat gawat darurat menurut
kekuatan hubungan yang rendah, sedangkan nilai p           persepsi pasien di IGD RSU Pandan Arang
: 0,059, maka hubungan keduanya tidak bermakna.            Boyolali dalam kategori yang sama yaitu cepat
         Berdasarkan hasil analisis yang telah             dan lambat.
dilakukan tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis     3. Ada hubungan antara beban kerja fisik dengan
noll (Ho) yang berbunyi “tidak ada hubungan                waktu tanggap perawat gawat darurat menurut
antara beban kerja dengan waktu tanggap perawat            persepsi pasien di IGD RSU Pandan Arang
gawat darurat menurut persepsi pasien di instalasi         Boyolali.
gawat darurat RSU Pandan Arang Boyolali”               4. Tidak ada hubungan antara beban kerja sosial
terbukti. Secara statistik tidak ada hubungan antara       dengan waktu tanggap perawat gawat darurat
beban kerja dengan waktu tanggap perawat, namun            menurut persepsi pasien di IGD RSU Pandan
secara deskriptif terdapat hubungan antara kedua           Arang Boyolali.
variabel tersebut yakni semakin ringan beban           5. Tidak ada hubungan antara beban kerja
kerja, semakin cepat waktu tanggap perawat, dan            psikologis dengan waktu tanggap perawat
semakin berat beban kerja, semakin lambat waktu            gawat darurat menurut persepsi pasien di IGD
tanggap perawat gawat darurat.                             RSU Pandan Arang Boyolali.
         Menurut Gillies (1994), faktor-faktor yang    6. Tidak ada hubungan antara beban kerja total
mempengaruhi beban kerja di antaranya jumlah               (fisik, psikologis, dan sosial) dengan waktu
pasien yang dimasukkan ke unit tiap hari/bulan dan         tanggap perawat gawat darurat menurut
tahun, kondisi pasien di dalam unit,                       persepsi pasien di IGD RSU Pandan Arang
rata-rata lama pasien tinggal di IGD, tindakan             Boyolali.
keperawatan langsung dan tidak langsung,

129Hubungan Beban Kerja Dengan Waktu Tanggap Perawat ... (Panggah Widodo dan Arum Pratiwi)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam         2. Bagi Peneliti Selanjutnya
penelitian,   peneliti   memberikan     beberapa          Penelitian ini dapat dijadikan bahan dasar untuk
saran/masukan sebagai berikut:                            mengembangkan          penelitian     selanjutnya,
1. Bagi Instansi RSU Pandan Arang Boyolali                misalnya      meneliti     faktor-faktor     yang
    Perlu dipertimbangkan penambahan tenaga,              mempengaruhi waktu tanggap pelayanan
                                                          keperawatan gawat darurat di IGD RSU Pandan
    baik tenaga non medis yang bertugas                   Arang Boyolali.
    memindah pasien ke bangsal maupun tenaga
    perawat IGD sehingga beban kerja fisik
    perawat IGD menjadi berkurang yang mana
    ternyata beban kerja fisik terbukti dapat
    mempengaruhi waktu tanggap perawat dalam
    melayani pasien gawat darurat.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta : Jakarta.

Keliat, Anna, B. 1999. Penatalaksanaan Stres. EGC : Jakarta.

Kusmiati. 2003. Hubungan Persepsi Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat. Skripsi. (tidak diterbitkan).
         Fakultas Kedokteran, Universitas Gajah Mada : Yogyakarta.

Notoatmodjo, S. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.

Purwandari. 2000. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja Perawat di Instalasi Rawat Intensif RSUP
        Dr. Sardjito Yogyakarta, Skripsi, (tidak diterbitkan). PSIK. FK. UGM : Yogyakarta.

Purwanto, N. 1985. Pengantar Perilaku Manusia untuk Keparawatan. EGC : Jakarta.

Rahmat, J. 1993. Psikologi Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya : Bandung.

Singgarimbun, M. 1989. Metode Penenlitian Survai. LP3ES : Jakarta.




                     Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :125-130

More Related Content

What's hot

Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenasKajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenasSupardiyadnya Yadnya
 
Ilmu keperawatan dasar iii
Ilmu keperawatan dasar iiiIlmu keperawatan dasar iii
Ilmu keperawatan dasar iii
STIKES GRAHA MEDIKA
 
Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020
ardiners
 
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal BedahPerspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
ardiners
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Ade Rahman
 
Perspektif kmb
Perspektif kmbPerspektif kmb
Perspektif kmbmateri-x2
 
Standar Keperawatan di RS
Standar Keperawatan di RSStandar Keperawatan di RS
Standar Keperawatan di RS
Ullank Stira
 
Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
Amalia Senja
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 Peran, Fungsi dan tugas Perawat, Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
pjj_kemenkes
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)Yabniel Lit Jingga
 
Trie susanto putra
Trie susanto putraTrie susanto putra
Trie susanto putraAndi Sodding
 
1 Aspek Hukum Praktik Keperawatan 2 Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...
1	Aspek Hukum Praktik Keperawatan			 2	Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...1	Aspek Hukum Praktik Keperawatan			 2	Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...
1 Aspek Hukum Praktik Keperawatan 2 Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...pjj_kemenkes
 
Isi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfixIsi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfixAhmad Firman
 
Keperawatan medikal bedah
Keperawatan medikal bedahKeperawatan medikal bedah
Keperawatan medikal bedah
EGC MEDICALPUBLISHER
 
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanMakalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanYabniel Lit Jingga
 

What's hot (20)

Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenasKajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
Kajian+kebijakan+tenaga+kesehatan bappenas
 
54831671 skripsi-peh-1
54831671 skripsi-peh-154831671 skripsi-peh-1
54831671 skripsi-peh-1
 
makalah
makalahmakalah
makalah
 
Ilmu keperawatan dasar iii
Ilmu keperawatan dasar iiiIlmu keperawatan dasar iii
Ilmu keperawatan dasar iii
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020
 
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal BedahPerspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
 
Perspektif kmb
Perspektif kmbPerspektif kmb
Perspektif kmb
 
Konsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedahKonsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedah
 
Standar Keperawatan di RS
Standar Keperawatan di RSStandar Keperawatan di RS
Standar Keperawatan di RS
 
Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 Peran, Fungsi dan tugas Perawat, Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)
 
Trie susanto putra
Trie susanto putraTrie susanto putra
Trie susanto putra
 
1 Aspek Hukum Praktik Keperawatan 2 Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...
1	Aspek Hukum Praktik Keperawatan			 2	Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...1	Aspek Hukum Praktik Keperawatan			 2	Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...
1 Aspek Hukum Praktik Keperawatan 2 Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...
 
Definisi perawat
Definisi perawatDefinisi perawat
Definisi perawat
 
Isi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfixIsi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfix
 
Keperawatan medikal bedah
Keperawatan medikal bedahKeperawatan medikal bedah
Keperawatan medikal bedah
 
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanMakalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
 

Similar to HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PANDAN ARANG BOYOLALI

Length Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMHLength Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMH
Ade Kusuma Dewi
 
Karya Ilmiah - Silvana Evi Linda
Karya Ilmiah - Silvana Evi LindaKarya Ilmiah - Silvana Evi Linda
Karya Ilmiah - Silvana Evi Linda
fikri_muh
 
Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...
Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...
Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...
berbagikarya
 
PERAN DAN TUGAS PERAWAT DALAM TAHAPAN TRIAGE DI.pptx
PERAN DAN  TUGAS PERAWAT DALAM TAHAPAN TRIAGE DI.pptxPERAN DAN  TUGAS PERAWAT DALAM TAHAPAN TRIAGE DI.pptx
PERAN DAN TUGAS PERAWAT DALAM TAHAPAN TRIAGE DI.pptx
SukmaFaida
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Operator Warnet Vast Raha
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Operator Warnet Vast Raha
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Operator Warnet Vast Raha
 
Karlis maya
Karlis mayaKarlis maya
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasiAna maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
ArshikaArvind
 
BAB II BASED EDIVENCE.docx
BAB II BASED EDIVENCE.docxBAB II BASED EDIVENCE.docx
BAB II BASED EDIVENCE.docx
haritsmaster1
 
PPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptx
PPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptxPPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptx
PPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptx
cristyandoni
 
PPT sidang.pptx
PPT  sidang.pptxPPT  sidang.pptx
PPT sidang.pptx
TohitBagus1
 
PENGKAJIAN KEPERAWATAN DI RUANGAN ICU.docx
PENGKAJIAN KEPERAWATAN DI RUANGAN ICU.docxPENGKAJIAN KEPERAWATAN DI RUANGAN ICU.docx
PENGKAJIAN KEPERAWATAN DI RUANGAN ICU.docx
NoveldiPitna
 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docx
BAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docxBAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docx
BAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docx
IcuPdhi
 
696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf
696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf
696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf
FitriyaPakaya2
 
RUSLI+TAHER,+NURHIKMAH.pdf
RUSLI+TAHER,+NURHIKMAH.pdfRUSLI+TAHER,+NURHIKMAH.pdf
RUSLI+TAHER,+NURHIKMAH.pdf
AkperKesdamBinjai
 

Similar to HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PANDAN ARANG BOYOLALI (20)

Length Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMHLength Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMH
 
Karya Ilmiah - Silvana Evi Linda
Karya Ilmiah - Silvana Evi LindaKarya Ilmiah - Silvana Evi Linda
Karya Ilmiah - Silvana Evi Linda
 
Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...
Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...
Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...
 
Manajemen unit gawat darurat
Manajemen unit gawat daruratManajemen unit gawat darurat
Manajemen unit gawat darurat
 
PP.pptx
PP.pptxPP.pptx
PP.pptx
 
PERAN DAN TUGAS PERAWAT DALAM TAHAPAN TRIAGE DI.pptx
PERAN DAN  TUGAS PERAWAT DALAM TAHAPAN TRIAGE DI.pptxPERAN DAN  TUGAS PERAWAT DALAM TAHAPAN TRIAGE DI.pptx
PERAN DAN TUGAS PERAWAT DALAM TAHAPAN TRIAGE DI.pptx
 
Karlis maya beres
Karlis maya beresKarlis maya beres
Karlis maya beres
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
 
Karlis maya
Karlis mayaKarlis maya
Karlis maya
 
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasiAna maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
 
BAB II BASED EDIVENCE.docx
BAB II BASED EDIVENCE.docxBAB II BASED EDIVENCE.docx
BAB II BASED EDIVENCE.docx
 
PPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptx
PPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptxPPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptx
PPT Seminar Proposal Yutria Telaumbanua.pptx
 
PPT sidang.pptx
PPT  sidang.pptxPPT  sidang.pptx
PPT sidang.pptx
 
PENGKAJIAN KEPERAWATAN DI RUANGAN ICU.docx
PENGKAJIAN KEPERAWATAN DI RUANGAN ICU.docxPENGKAJIAN KEPERAWATAN DI RUANGAN ICU.docx
PENGKAJIAN KEPERAWATAN DI RUANGAN ICU.docx
 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docx
BAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docxBAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docx
BAB II TINJAUAN PUSTAKA fajar.docx
 
696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf
696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf
696-Article Text-2109-2-10-20200902.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
RUSLI+TAHER,+NURHIKMAH.pdf
RUSLI+TAHER,+NURHIKMAH.pdfRUSLI+TAHER,+NURHIKMAH.pdf
RUSLI+TAHER,+NURHIKMAH.pdf
 

More from KANDA IZUL

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaKANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...KANDA IZUL
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATKANDA IZUL
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KANDA IZUL
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...KANDA IZUL
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...KANDA IZUL
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...KANDA IZUL
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKANDA IZUL
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatanKANDA IZUL
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945KANDA IZUL
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUKANDA IZUL
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...KANDA IZUL
 
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...KANDA IZUL
 
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...KANDA IZUL
 
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...KANDA IZUL
 

More from KANDA IZUL (20)

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGA
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatan
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
 
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
 
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
 
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
 

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PANDAN ARANG BOYOLALI

  • 1. HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PANDAN ARANG BOYOLALI Panggah Widodo * Arum Pratiwi ** Abstract Background : Service of emergency patient is needed quick, right,and responsive to prevent immortality and disability. One of quality serviceindication is time response. Patient entering to Emergency Room cannot be guessed their condition, time and amount. Average patients on every shift a year is 18 patients. There is an appropriate number of nurses between situation and condition. While nursing on Emergency Room, nurses have also taken care patients on hospitalization installation capacity 13 patients. Emergency Room nurses always get complaints that there is a slow service on emergency room. Whereas, the researcher want to know the relation between job duty with emergency nurse’s time response based on patient perception on Emergency Room of Pandan Arang general hospital Boyolali Method: This research use correlation model with cross sectional. Sample for variable job duty is 16 nurses, taken by total sampling technique. Sample for time variable nurse response according to patients perceptions are 16 patients, taken by purposive sampling technique. A patient had taken service of nurse values that a nurse using questionnaires. Data collected is the analysis by using statistic test Product Moment. Conclusion: Result of the study shows that (1) Nurses’ job duty of Emergency Room is categorized hard. (2) Time response emergency nurses according to patients’ perception is slow and quickly. (3) There is a relationship between physical job duty with nurses’ time response of Emergency Room. (4) There is no relationship between psychological job duty with nurses’ time response of Emergency Room. (5) There is no relationship between social job duty with nurses’ time response of Emergency Room. (6) There is no relationship between totality job duty (physical, psychology and social) with nurses’ time response of Emergency Room according to patients’ perception on emergency room of Pandan Arang general hospital Boyolali. Keywords: job duty, emergency room nurses’ time response, patients perception * Panggah Widodo : Perawat RSU Pandan Arang Boyolali, Jl. Kantil No. 14 Boyolali ** Arum Pratiwi : Dosen Keperawatan FIK UMS Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura PENDAHULUAN nyawa. Salah satu indicator mutu pelayanan berupa respon time (waktu tanggap), di mana merupakan Saat ini telah disusun standar tenaga indikator proses untuk mencapai indicator hasil keperawatan di rumah sakit yang diharapkan dapat yaitu kelangsungan hidup (Depkes, 2004). digunakan untuk menetapkan kebutuhan tenaga Berdasarkan studi pendahuluan yang keperawatan berdasarkan kualifikasi dan jenis dilakukan penulis pada tanggal 7 April 2006, pelayanan keperawatan di rumah sakit. Kebutuhan didapatkan data jumlah pasien yang masuk IGD tenaga keperawatan harus memperhatikan unit RSU Pandan Arang Boyolali selama tahun 2005 kerja yang ada di rumah sakit. Rumah Sakit Umum adalah 19.346 pasien. Rata-rata jumlah pasien Pandan Arang Boyolali merupakan rumah sakit setiap hari setiap shif yang masuk IGD RSU umum tipe C milik daerah. Pandan Arang Boyolali berjumlah 18 pasien Pelayanan pasien gawat darurat adalah (Rekam Medis RSU Pandan Arang Boyolali, pelayanan yang memerlukan pelayanan segera, 2006). yaitu cepat, tepat, dan cermat untuk mencegah Data tenaga perawat yang dinas di IGD kematian dan kecacatan. Pelayanan pasien gawat RSU Pandan Arang Boyolali berjumlah 17 orang. darurat memegang peranan yang sangat penting Pembagian jadual dinas diatur oleh kepala ruang (time saving is life saving) bahwa waktu adalah IGD dengan pembagian sebagai berikut: pada shif Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :125-130
  • 2. pagi perawat yang dinas berjumlah 6 orang, pada tanggap perawat gawat darurat menurut persepsi shif siang selalu 3 orang, dan shif malam selalu 3 pasien yang dilakukan dengan membagikan orang. Shif pagi yang dinas tidak selalu 6 orang kuesioner kepada pasien-pasien yang masuk ke perawat karena kadang-kadang ada pegawai yang IGD dengan kriteria label kuning dan hijau. mengambil libur ekstra atau mengambil cuti Kuesioner diberikan sesaat setelah pasien dipindah tahunan, sedangkan menurut hasil penghitungan ke bangsal atau sebelum diperbolehkan pulang kebutuhan jumlah tenaga perawat IGD berdasarkan apabila rawat jalan. Kuesioner waktu tanggap juga rumus dari Depkes (2002), kebutuhan diberi kode angka 1 sampai 16. Perawat dengan jumlah perawat di IGD RSU Pandan Arang kode angka 1 dinilai oleh kuesioner pasien dengan Boyolali adalah 38 perawat. angka 1 pula karena pasien dengan kode angka 1 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dilayani oleh perawat dengan kode angka 1, tertarik melakukan penelitian “Hubungan beban demikian seterusnya sampai jumlah responden verja dengan waktu tanggap perawat gawat perawat maupun pasien mencapai 16. Data yang darurat menurut persepsi pasien di Instalasi Gawat terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji Darurat RSU Pandan Arang Boyolali”. Penelitian statistik korelasi Product Moment. ini mempunyai tujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan waktu tanggap perawat gawat HASIL DAN PEMBAHASAN darurat menurut persepsi pasien di IGD RSU Pandan Arang Boyolali. 1. Analisis Univariat a. Beban kerja perawat METODE PENELITIAN Beban kerja perawat dalam penelitian ini merupakan variabel independen yang terdiri dari 1. Desain penelitian tiga yaitu beban kerja fisik, psikis, dan sosial. Hasil Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analisis terhadap variabel beban kerja disajikan non eksperimental menggunakan desain dalam tabel di bawah ini: korelasional dengan pendekatan secara cross sectional. Penelitian ini dilakukan di IGD RSU Tabel 3. Deskripsi beban kerja fisik perawat IGD Pandan Arang Boyolali pada tanggal 30 Januari RSU Pandan Arang Boyolali. sampai 7 Februari 2007. No Kategori Frekuensi Persentase 2. Populasi dan sampel 1. Ringan 4 25 Populasi untuk variabel beban kerja adalah semua 2. Berat 12 75 perawat yang betugas di IGD RSU Pandan Arang Jumlah/Total 16 100 Boyolali, sedangkan populasi untuk variabel waktu tanggap perawat gawat darurat menurut persepsi Berdasarkan tabel di atas, mayoritas pasien adalah semua pasien yang masuk ke IGD perawat IGD RSU Pandan Arang Boyolali yakni RSU Pandan Arang Boyolali. Jumlah sampel untuk 12 orang (75%) menilai bahwa beban kerja fisik variable beban kerja adalah 16 perawat, teknik dalam kategori berat, dan hanya 4 orang (25%) pengambilan sampel secara total yang menilai beban kerja fisik dalam kategori sampling, dengan kriteria inklusi perawat tidak ringan. Beban kerja fisik perawat terdiri dari sedang menjalani cuti, dan bersedia menjadi kegiatan 5 langsung perawat dan kegiatan tidak responden yang dibuktikan dengan langsung. menandatangani tanda bukti yang disiapkan oleh Menurut Ilyas (2000), kegiatan langsung peneliti. Jumlah sampel untuk variabel waktu adalah kegiatan yang langsung berhubungan tanggap perawat gawat darurat menurut persepsi dengan kebutuhan pasien, misalnya memasang pasien adalah 16 pasien, teknik pengambilan infus, memberikan kompres dll. Kegiatan tidak secara purposive sampling. langsung adalah kegiatan yang dilakukan oleh perawat yang berkaitan dengan fungsinya, tetapi 3. Cara pengambilan data tidak berkaitan langsung dengan pasien, misalnya Pengambilan data menggunakan kuesioner yang menulis rekam medis, menyeteril alat dll. terdiri dari kuesioner beban kerja dan kuesioner Tabel 4. Deskripsi beban kerja psikologis perawat waktu tanggap perawat gawat darurat menurut IGD RSU Pandan Arang Boyolali persepsi pasien. Pengambilan data dimulai dengan No Kategori Frekuensi Persentase membagikan kuesioner beban kerja kepada 1. Ringan 4 25 perawat IGD. Kuesioner diberi kode angka 1 2. Berat 12 75 sampai 16. Selanjutnya pengumpulan data waktu Jumlah/Total 16 100 Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :125-130
  • 3. tanggap perawat gawat darurat disajikan dalam Berdasarkan 4, mayoritas perawat IGD RSU tabel 7 : Pandan Arang Boyolali yakni 10 orang (62,5%) Tabel 7. Deskripsi waktu tanggap perawat gawat menilai bahwa beban kerja psikologis dalam darurat di IGD RSU Pandan Arang Boyolali kategori berat, dan 6 orang (37,5%) menilai beban No Kategori Frekuensi Persentase kerja dalam kategori ringan. 1. Ringan 4 25 2. Berat 12 75 Tabel 5. Deskripsi beban kerja sosial perawat IGD Jumlah/Total 16 100 RSU Pandan Arang Boyolali No Kategori Frekuensi Persentase Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 1. Ringan 4 25 16 pasien yang masuk ke IGD RSU Pandan Arang 2. Berat 12 75 Boyolali, 8 orang (50%) mempunyai penilaian Jumlah/Total 16 100 bahwa pelayanan di IGD cepat dan 8 orang (50%) mempunyai penilaian pelayanan di IGD lambat. Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar perawat IGD RSU Pandan Arang Boyolali yakni 9 orang 2. Uji Kenormalan Data (56,3%) menilai bahwa beban kerja sosial dalam Uji kenormalan data menggunakan One-Sample kategori berat, dan 7 orang (43,8%) menilai beban Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil yang diperoleh kerja dalam kategori ringan. disajikan dalam tabel berikut: Beban kerja sosial merupakan beban kerja Tabel 8. Hasil uji kenormalan data yang berkaitan dengan hubungan seorang pekerja Variabel p dengan lingkungan kerjanya. Beban ini berupa Beban kerja fisik 0,216 interaksi seorang perawat dengan teman sejawat, Beban kerja sosial 0,227 tenaga kesehatan yang lain, pasien, dan keluarga Beban kerja psikologis 0,888 pasien. Seorang perawat adalah profesi yang Beban kerja total 0,080 dituntut untuk berpenampilan ramah, murah Waktu tanggap perawat 0,956 senyum dalam memberikan pelayanan kepada pasien (Kariyoso, 1994). Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai p untuk semua variabel lebih besar dari 0,05, Tabel 6. Deskripsi beban kerja total perawat IGD sehingga dapat disimpulkan data tersebut RSU Pandan Arang Boyolali. berdistribusi normal dan dapat diuji dengan No Kategori Frekuensi Persentase Statistik Parametris. 1. Ringan 4 25 2. Berat 12 75 3. Analisis Bivariat Jumlah/Total 16 100 Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat dengan waktu tanggap Berdasarkan tabel 6, mayoritas perawat perawat gawat darurat menurut persepsi pasien IGD RSU Pandan Arang Boyolali yakni 11 orang menggunakan uji korelasi parametrik Product (68,8%) menilai bahwa beban kerja total dalam Moment, dengan taraf signifikansi 0,05. Adapun kategori berat, dan hanya 5 orang (31,3%) yang hasil analisisnya adalah sebagai berikut: menilai beban kerja total dalam kategori ringan. a. Beban kerja fisik dengan waktu tanggap Beban kerja tersebut meliputi beban kerja fisik, Hasil analisis hubungan beban kerja fisik dengan psikis, dan sosial. waktu tanggap perawat gawat darurat menurut Menurut standar dari Depkes (2002), persepsi pasien disajikan dalam tabel di bawah ini: kebutuhan perawat IGD RSU Pandan Arang Boyolali seharusnya 38 orang, sedangkan jumlah Tabel 9. Hubungan beban kerja fisik dengan waktu perawat yang ada sekarang hanya 15 orang. Selain tanggap perawat gawat darurat di IGD RSU itu, perawat IGD masih diberi tanggung jawab Pandan Arang Boyolali merawat pasien di ruang rawat inap tunggu Waktu Total r p sehingga keadaan tersebut semakin membuat tanggap cep lam beban kerja menjadi berat. at bat b. Waktu tanggap perawat gawat darurat menurut Be Ringa 75,0 25,0 100% - persepsi pasien. Waktu tanggap perawat gawat ban n % % 0,54 0,028 darurat dalam penelitian ini merupakan variabel Ker Berat 41,7 58,3 100% 8 dependen. Hasil analisis terhadap variabel waktu ja % % 127Hubungan Beban Kerja Dengan Waktu Tanggap Perawat ... (Panggah Widodo dan Arum Pratiwi)
  • 4. mempengaruhi cepat/lambatnya waktu tanggap Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa dari perawat gawat darurat. Masa kerja perawat IGD perawat dengan beban kerja fisik ringan, 75% mayoritas sudah lebih dari 4 tahun, sehingga sudah pasien menilai waktu tanggap perawat cepat dan mempunyai banyak pengalaman dalam hanya 25% pasien yang menilai waktu tanggap menghadapi pasien. Jadi dengan pengalaman kerja perawat lambat. Perawat dengan beban kerja fisik yang cukup ini membuat kondisi psikologis berat, 58,3% pasien menilai waktu tanggap perawat IGD RSU Pandan Arang Boyolali sudah perawat lambat, dan 41,7% pasien menilai waktu terbiasa dengan stressor yang timbul sehingga tanggap perawat lambat. Hubungan antara beban tidak ada hubungan antara beban kerja psikologis kerja fisik dengan waktu tanggap perawat gawat dengan waktu tanggap perawat. darurat mempunyai nilai r -0,548. Harga r hitung lebih besar dari r tabel. Artinya, ada hubungan c. Beban kerja sosial dengan waktu tanggap antara beban kerja fisik dengan waktu tanggap perawat gawat darurat, dan masuk ke dalam Hasil analisis hubungan beban kerja sosial dengan kekuatan hubungan yang cukup kuat, di mana nilai waktu tanggap perawat gawat darurat menurut p : 0,028 maka hubungan keduanya bermakna. persepsi pasien disajikan dalam tabel Variabel beban kerja fisik cukup kuat dalam di bawah ini: mempengaruhi cepat/lambatnya waktu tanggap perawat gawat darurat, yaitu semakin ringan beban Tabel 11. Hubungan beban kerja sosial dengan kerja fisik perawat, semakin cepat waktu tanggap waktu tanggap perawat gawat darurat menurut perawat, dan semakin berat beban kerja perawat, persepsi pasien di IGD RSU Pandan Arang semakin lambat pula waktu tanggap perawat. Boyolali. b. Beban kerja psikologis dengan waktu tanggap Waktu Tot r p Hasil analisis hubungan beban kerja psikologis tanggap al cep lam dengan waktu tanggap perawat gawat darurat at bat menurut persepsi pasien disajikan dalam tabel di Be Ringan 57,1 42,9 100 - 0,478 bawah ini: ban % % % 0,191 Ker Berat 44,4 55,6 100 Tabel 10. Hubungan beban kerja psikologis dengan ja % % % waktu tanggap perawat gawat darurat menurut persepsi pasien di IGD RSU Pandan Arang Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat Boyolali. bahwa dari perawat dengan beban kerja sosial Waktu Tot r p ringan, 57,1% pasien menilai waktu tanggap tanggap al perawat cepat, dan 42,9% pasien menilai waktu cep lam tanggap perawat lambat. Perawat dengan beban at bat kerja sosial berat, 44,4% pasien menilai waktu Be Ringan 33,3 66,7 100 - 0,780 ban % % % 0,076 tanggap perawat cepat, dan 55,6% pasien menilai Ker Berat 60,0 40,0 100 waktu tanggap perawat lambat. Hubungan antara ja % % % beban kerja sosial dengan waktu tanggap perawat gawat darurat mempunyai nilai r : -0,191 sehingga Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari hubungan antara kedua variabel tersebut lemah dan perawat dengan beban kerja psikologis ringan, masuk ke dalam kekuatan hubungan yang sangat 66,7% pasien menilai waktu tanggap perawat rendah, di mana nilai p : 0,478 maka hubungan lambat dan 33,3% pasien menilai waktu tanggap keduanya tidak bermakna. Variabel beban kerja perawat cepat. Perawat dengan beban kerja sosial tidak cukup kuat dalam mempengaruhi psikologis berat, 60% pasien menilai waktu cepat/lambatnya waktu tanggap perawat gawat tanggap perawat cepat, dan 40% pasien menilai darurat. waktu tanggap perawat lambat. Hubungan antara Beban kerja sosial merupakan beban kerja beban kerja psikologis dengan waktu tanggap yang berkaitan dengan hubungan seorang pekerja perawat gawat darurat mempunyai nilai r : 0,076 dengan lingkungan kerjanya. Kondisi demikian sehingga hubungan antara kedua variable tersebut sudah menjadi tantangan setiap hari bagi seorang lemah dan masuk ke dalam kekuatan hubungan perawat bahwa harus senantiasa ramah, murah yang sangat rendah, di mana nilai p : 0,780 maka senyum, komunikatif dalam memberikan hubungan keduanya tidak bermakna. Variabel pelayanan. Hal inilah yang menyebabkan tidak ada beban kerja psikologis tidak cukup kuat dalam Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :125-130
  • 5. hubungan antara beban kerja sosial dengan waktu frekuensi masing-masing tindakan, dan rata-rata tanggap perawat. waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan masing- masing tindakan. 4. Pengujian Hipotesis Menurut Sunarto (2004), faktor-faktor Analisis data yang digunakan untuk pengujian yang mempengaruhi persepsi ada 3 yaitu pelaku hipotesis dalam penelitian ini menggunakan persepsi, target obyek, dan situasi. Pelaku persepsi analisis Korelasi Product Moment, dengan taraf meliputi pribadi dari perilaku persepsi individu. signifikansi 5% dengan derajat kebebasan N-1. Karakteristik pribadi yang lebih relevan yang Analisis data menggunakan perangkat komputer mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, program SPSS 11. Hasil analisis disajikan dalam kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, tabel berikut: dan pengaharapan. Target obyek yang dimaksud adalah karakteristi-karakteristik dari target yang Tabel 12. Hubungan beban kerja dengan waktu akan diamati dapat mempengaruhi apa yang tanggap perawat gawat darurat menurut persepsi dipersepsikan. Misalnya perawat yang sedang pasien di IGD RSU Pandan Arang Boyolali. tugas berpenampilan rapi, cantik dan ramah maka Waktu Total r p pasien akan menilai bahwa perawat tersebut cepat tanggap dalam melayani pasien, sebaliknya jika perawat cep lambat at yang sedang tugas berpenampilan kurang rapi, Be Ringan 80,0 20,0% 100% - 0,059 cemberut dan tidak punya senyum, mungkin pasien ban % 0,4 akan menilai pelayanan pasien tersebut lambat. Ker Berat 36,4 63,6% 100% 82 Keadaan inilah yang dapat mempengaruhi persepsi ja % pasien sehingga tidak ada hubungan antara beban kerja dengan waktu tanggap perawat gawat darurat Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat di IGD RSU Pandan Arang Boyolali. bahwa dari perawat dengan beban kerja ringan, 80% pasien menilai waktu tanggap perawat cepat, KESIMPULAN DAN SARAN dan 20% pasien menilai waktu tanggap perawat lambat. Perawat dengan beban kerja berat, 36,4% Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pasien menilai waktu tanggap perawat cepat, dan penelitian hubungan beban kerja dengan waktu 63,6% pasien menilai waktu tanggap perawat tanggap perawat gawat darurat menurut persepsi lambat. Hubungan antara beban kerja dengan pasien di IGD RSU Pandan Arang Boyolali yaitu : waktu tanggap perawat gawat darurat mempunyai 1. Beban kerja perawat IGD RSU Pandan Arang nilai r : - 0,482, sehingga hubungan antara kedua Boyolali dalam kategori berat. variabel tersebut lemah dan masuk ke dalam 2. Waktu tanggap perawat gawat darurat menurut kekuatan hubungan yang rendah, sedangkan nilai p persepsi pasien di IGD RSU Pandan Arang : 0,059, maka hubungan keduanya tidak bermakna. Boyolali dalam kategori yang sama yaitu cepat Berdasarkan hasil analisis yang telah dan lambat. dilakukan tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis 3. Ada hubungan antara beban kerja fisik dengan noll (Ho) yang berbunyi “tidak ada hubungan waktu tanggap perawat gawat darurat menurut antara beban kerja dengan waktu tanggap perawat persepsi pasien di IGD RSU Pandan Arang gawat darurat menurut persepsi pasien di instalasi Boyolali. gawat darurat RSU Pandan Arang Boyolali” 4. Tidak ada hubungan antara beban kerja sosial terbukti. Secara statistik tidak ada hubungan antara dengan waktu tanggap perawat gawat darurat beban kerja dengan waktu tanggap perawat, namun menurut persepsi pasien di IGD RSU Pandan secara deskriptif terdapat hubungan antara kedua Arang Boyolali. variabel tersebut yakni semakin ringan beban 5. Tidak ada hubungan antara beban kerja kerja, semakin cepat waktu tanggap perawat, dan psikologis dengan waktu tanggap perawat semakin berat beban kerja, semakin lambat waktu gawat darurat menurut persepsi pasien di IGD tanggap perawat gawat darurat. RSU Pandan Arang Boyolali. Menurut Gillies (1994), faktor-faktor yang 6. Tidak ada hubungan antara beban kerja total mempengaruhi beban kerja di antaranya jumlah (fisik, psikologis, dan sosial) dengan waktu pasien yang dimasukkan ke unit tiap hari/bulan dan tanggap perawat gawat darurat menurut tahun, kondisi pasien di dalam unit, persepsi pasien di IGD RSU Pandan Arang rata-rata lama pasien tinggal di IGD, tindakan Boyolali. keperawatan langsung dan tidak langsung, 129Hubungan Beban Kerja Dengan Waktu Tanggap Perawat ... (Panggah Widodo dan Arum Pratiwi)
  • 6. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam 2. Bagi Peneliti Selanjutnya penelitian, peneliti memberikan beberapa Penelitian ini dapat dijadikan bahan dasar untuk saran/masukan sebagai berikut: mengembangkan penelitian selanjutnya, 1. Bagi Instansi RSU Pandan Arang Boyolali misalnya meneliti faktor-faktor yang Perlu dipertimbangkan penambahan tenaga, mempengaruhi waktu tanggap pelayanan keperawatan gawat darurat di IGD RSU Pandan baik tenaga non medis yang bertugas Arang Boyolali. memindah pasien ke bangsal maupun tenaga perawat IGD sehingga beban kerja fisik perawat IGD menjadi berkurang yang mana ternyata beban kerja fisik terbukti dapat mempengaruhi waktu tanggap perawat dalam melayani pasien gawat darurat. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta : Jakarta. Keliat, Anna, B. 1999. Penatalaksanaan Stres. EGC : Jakarta. Kusmiati. 2003. Hubungan Persepsi Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat. Skripsi. (tidak diterbitkan). Fakultas Kedokteran, Universitas Gajah Mada : Yogyakarta. Notoatmodjo, S. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta. Purwandari. 2000. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja Perawat di Instalasi Rawat Intensif RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Skripsi, (tidak diterbitkan). PSIK. FK. UGM : Yogyakarta. Purwanto, N. 1985. Pengantar Perilaku Manusia untuk Keparawatan. EGC : Jakarta. Rahmat, J. 1993. Psikologi Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya : Bandung. Singgarimbun, M. 1989. Metode Penenlitian Survai. LP3ES : Jakarta. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :125-130