1. KEPERAWATAN PROFESIONAL
Tokoh Keperawatan: Rufaidah Al-Asalmiya
perawat muslim pertama di dunia
(570 – 632 M)
Disusun Oleh :
Kelompok I
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
Jln. Murah Nara No. 06
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar tentang “Tokoh Keperawatan:
Rufaidah Al-Asalmiya perawat muslim pertama di dunia” sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan.
Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh
pembelajaran di semester ini,kami mengucapkan terimah kasih kepada :
1. Direktur Akper Pemda Indramayu
2. Dosen pembimbing akademik Akper Pemda Indramayu;
3. Dosen Keperawatan Profesional ;
4. Semua pihak yang ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak menambah
pengetahuan para pembaca. “Tak ada gading yang tak retak“, penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
3. PENDAHULUAN
A. Sejarah singkat Rufaidah Al-Asalmiya
Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti Rufaidah adalah perawat muslim pertama didunia, ia
sudah ada jauh sebelum Pioneer of Modern Nurse lahir kedunia. Semoga sekelumit kisah ini
bisa menambah pengetahuan kita tentang orang-orang yang berjasa dalam bidang
keperawatan. Di Indonesia, nama Rufaidah sendiri masih terasa asing dibandingkan dengan
tokoh-tokoh keperawatan dunia yang berasal dari golongan barat. Namun dikalangan Negara
arab dan timur tengah, nama Florence Nightingale tidak lebih terkenal dari Rufaidah Binti
Sa’ad / Rufaidah Al-Asalmiya.
Rufaidah Al-Asalmiya memiliki nama lengkap Rufaidah Binti Sa’ad Al-Bani Aslam
Al-Khazraj. Ia lahir di Yatrhrib, Madinah pada tahun 570 M dan wafat pada tahun 632 M.
Rufaidah hidup pada masa Rasulullah SAW pada abad pertama Hijriah atau abad ke-8
Masehi. Ia termasuk golongan kaum Anshor (Golongan pertama yang menganut agama Islam
di Madinah).
Ayah Rufaidah adalah seorang dokter, Rufaidah mempelajari ilmu keperawatan saat ia
bekerja membantu ayahnya. Saat kota madinah berkembang, ia mengabdikan diri merawat
kaum muslimin yang sakit. Saat tidak terjadi peperangan, Rufaidah membangun tenda diluar
Masjid Nabawi untuk merawat kaum muslimin yang sakit. Pada saat perang Badar, Uhud,
Khandaq, dan perang Khaibar Rufaidah menjadi sukarelawan dan merawat korban yang
terluka akibat perang. Ia mendirikan rumah sakit lapangan, sehingga Rasulullah SAW
memerintahkan korban yang terluka dirawat oleh Rufaidah.
B. Peran Rufaidah Al-Asalmiya dimasa Rasulullah
Rufaidah Al-Asalmiya melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat, dan
dalam perang Khaibar mereka meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk ikut di garis
belakang pertempuran untuk merawat para mujahid yang terluka. Tugas ini digambarkan
mulia oleh Rufaidah, dan merupakan pengakuan awal untuk pekerjaannya dibidang
keperawatan dan medis.
4. Selain berkontribusi dalam merawat mereka yang terluka saat peperangan, Rufaidah
Al-Asalmiya juga terlibat dalam aktifitas sosial dikomunitasnya. Dia memberi perhatian
kepada setiap muslim, orang miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat
anak yatim dan memberi bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian
yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya
dengan baik dan teliti. Ia digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus sekolah keperawatan
pertama didunia islam meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan. Ia juga merupakan
penyokong advokasi pencegahan penyakit atau yang lebih dikenal dengan Preventive Care
serta menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (Health Education).
Selain berkontribusi dalam merawat mereka yang terluka saat peperangan, Rufaidah
Al-Asalmiya juga terlibat dalam aktifitas sosial dikomunitasnya. Ia digambarkan memiliki
pengalaman klinik yang dapat diajarkan kepada perawat lain yang dilatih dan bekerja
dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam hal klinikal saja, ia juga
melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan
timbulnya berbagai macam penyakit. Sehingga Rufaidah sering juga disebut sebagai Public
Health Nurse dan Social Worker yang menjadi inspirasi bagi perawat di dunia islam.
Sejarah islam mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah Al-Asalmiya
seperti: Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiat, Ummu Sulaiman, dan Hindun.
Sedangkan beberapa wanita musim yang terkenal sebagai perawat saat masa Rasulullah SAW
saat perang dan damai adalah: Rufaidah binti Sa’ad Al-Aslamiyyat, Aminah binti Qays AlGhifariyat, Ummu Atiyah Al-Anasaiyat, Nusaibat binti Ka’ab Al Amziniyat, Zainab dari
kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit dan bedah mata).
Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat perang.
Namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia memberikan perhatian kepada
setiap muslim, miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan
memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan
empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya
dengan baik pula. Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga
perkembangan sisi tehnologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang. Rufaidah
5. juga digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus Sekolah Keperawatan pertama di dunia
Isalam, meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996), dia juga merupakan
penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif care) dan menyebarkan pentingnya
penyuluhan kesehatan (health education)
Dalam beberapa literature sejarah islam mencatat beberapa nama yang bekerja
bersama Rufaidah seperti :
• Ummu Ammara,
• Aminah,
• Ummu Ayman,
• Safiyat,
• Ummu Sulaiman, dan
• Hindun.
Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat adalah :
• Ku’ayibat,
• Aminah binti Abi Qays Al Ghifari,
• Ummu Atiyah Al Ansariyat, dan
• Nusaibat binti Ka’ab Al Maziniyat.
C. Perkembangan Keperawatan didunia Islam
Sebagai tambahan pengetahuan, perkembangan keperawatan didunia islam atau lebih
tepatnya lagi di negara Arab Saudi dapat digambarkan sebagai berikut:
1.
Masa penyebaran islam /The Islamic Periode ( 570 – 632 M). pada masa ini
keperawatan sejalan dengan peperangan yang terjadi pada kaum muslimin (Jihad).
Rufaidah Al-Asalmiya adalah perawat yang pertama kali muncul pada mas ini.
2.
Masa setelah Nabi / Post Prophetic Era (632 – 1000 M). pada masa ini lebih
didominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh-tokoh kedokteran islam
seperti Ibnu Sinna, Abu Bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi (dr. Ar-Razi).
3.
Masa pertengahan/ Late to Middle Age (1000 – 1500 M). pada masa ini negaranegara arab membangun rumah sakit dengan baik, pada masa ini juga telah
6. dikenalkan konsep pemisahan antara ruang rawat laki-laki dan ruang rawat
perenpuan. Juga telah dikenalkan konsep pasien laki-laki dirawat oleh perawat
laki-laki dan pasien perempuan dirawat oleh perempuan.
Masa modern (1500 – sekarang). Pada masa ini perawat-perawat asing dari dunia barat mulai
berkembang dan mulai masuk kenegara arab. Namun, pada masa ini salah seorang perawat
bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama Lutfiyyah Al-Khateeb yang merupakan
perawat bidan arab Saudi pertama yang mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo, ia
mendirikan institusi keperawatan di Arab Saudi.
7. PENUTUP
Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti Rufaidah adalah perawat muslim pertama didunia, ia sudah
ada jauh sebelum Pioneer of Modern Nurse lahir kedunia. Dia tidak hanya melaksanakan
peran perawat dalam hal klinikal saja, ia juga melaksanakan peran komunitas dan
memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit.
Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam hal klinikal saja, ia juga melaksanakan
peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya
berbagai macam penyakit. Sehingga Rufaidah sering juga disebut sebagai Public Health
Nurse dan Social Worker yang menjadi inspirasi bagi perawat di dunia islam.
8. DAFTAR PUSTAKA
Basford, Lynn, 2006, Teori dan Praktik Keperawatan, EGC, Jakarta.
http://abiperawat.bogspot.com/2007/050model-adaptasi-callista-roy.html
http://dwinoviapritama.blogspot.com/2012/06/model-konsep-dan-teori-keperawatan.html
http://nursingtheories.blogspot.com/2008/07/sister-callista-roy-adaptation-theory.html