Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang memfasilitasi proses penyembuhan dengan prinsip fokus pada klien, hubungan profesional, kerahasiaan, dan pemahaman klien. Tujuannya adalah peningkatan diri, hubungan interpersonal, dan fungsi klien secara optimal. Elemen pentingnya adalah kualitas personal perawat, fasilitasi komunikasi, respon, tindakan, pilihan, dan hasil terapeutik. Hambatannya dapat beras
2. PENGERTIAN TERAPEUTIK
• Menurut As Hornby ( 1974 ) terapeutik adalah
merupakan kata sifat yang dihubungkan
dengan seni dari penyembuhan. Disini dapat
diartikan bahwa terapeutik adalah segala
sesuatu yang memfasilitasi proses
penyembuhan.
3. • Mampu terapeutik berarti seseorang mampu
melakukan atau mengkomunikasikan
perkataan, perbuatan, atau ekspresi yang
memfasilitasi proses penyembuhan.
4. PRINSIP KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
• Klien harus merupakan fokus utama dari
interaksi.
• Tingkah laku profesional mengatur hub.
Terapeutik.
• Membuka diri dengan tujuan terapeutik
• Hubungan sosial harus dihindari, fokus pada
hubungan terapeutik
• Kerahasiaan klien harus dijaga
5. • Kompetensi intelektual hrs dikaji u/
menentukan pemahaman.
• Implementasi intervensi berdasarkan teori.
• Hindari membuat penilaian tentang tingkah
laku klien dan memberi nasihat.
• Beri petunjuk klien untuk menginterpretasikan
pengalamannya secara rasional.
• Telusuri interaksi verbal klien melalui
statemen klarifikasi dan hindari perubahan
topik jika perubahan isi topik tidak merupakan
sesuatu yg sangat menarik klkien
6. SIKAP DALAM MEMBINA
HUBUNGAN TERAPEUTIK
menghadap ke klien dan Senyum/mengangguk ke klien
ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak
menilai
tubuh condong ke klien
kontak mata/ tatap mata sesuai cara yang diterima
budaya setempat
santai dan sikap bersahabat
7. Perilaku seseorang dalam melakukan komunikasi
dipengaruhi 3 (tiga) aspek dalam dirinya, yaitu aspek:
1. Pengetahuan (kognitif)
2. Keterampilan (Psikomotor)
3. Sikap (Afective)
8. PENGETAHUAN (COGNITIF)
pengetahuan yang harus diketahui oleh perawat :
• Kesehatan
• Ilmu keperawatan
• Adat istiadat, norma tertentu
• Ilmu Hukum
• Ilmu Sosial Budaya
• Komunikasi
• Psikologi dan lain sebagainya
9. KETERAMPILAN (PSIKOMOTOR)
Keterampilan yang harus dimiliki oleh perawat :
• Proses Keperawatan dan berbagai masalah
kesehatan.
• Menggunakan alat-alat pemeriksaan fisik klien.
• Menggunakan alat bantu visual, yang digunakan
dalam pemberian asuhan keperawatan.
• Mengatasi kegawat daruratan
• Membantu klien dalam membuat keputusan
dan lain sebagainya
10. SIKAP (AFEKTIVE)
Sikap yang harus dimiliki perawat, yaitu :
• Motivasi yang tinggi untuk menolong
orang lain.
• Bersikap ramah, sopan, santun dan sabar.
• Menerima klien apa adanya.
• Empati terhadap klien.
• Membantu dengan tulus dan ikhlas.
• Terbuka terhadap pendapat orang lain.
11. TUJUAN TERAPEUTIK
1. Kesadaran diri, penerimaan diri dan kehormatan
diri.
2. Identitas pribadi yang jelas dan meningkatnya
integritas pribadi.
3. Kemampuan untuk membentuk suatu
keintiman, saling ketergantungan, hubungan
interpersonal dengan kapasitas memberi dan
menerima cinta.
4. Mendorong fungsi dan meningkatkan
kemampuan thd kebutuhan yang memuaskan
dan mencapai tujuan pribadi yang realistik.
12. MANFAAT TERAPEUTIK
1. diharapkan akan memberikan kontribusi
dalam melakukan pelayanan
kesehatan/keperawatan pada masyarakat.
2. menjadikan diri perawat sebagai sarana
untuk memfasilitasi proses penyembuhan.
13. ELEMEN UNTUK MENJADI
TERAPEUTIK
1. Kualitas personal/pribadi perawat.
2. Fasilitasi komunikasi.
3. Dimensi Respon
4. Dimensi Tindakan
5. Pilihan terapeutik
6. Hasil Terapeutik
14. KUALITAS PERSONAL
• Kesadaran Diri
• Klarifikasi Nilai
• Eksplorasi perasaan
• Model Peran
• Altruisme/menolong/membantu
• Etik
• Tanggung jawab
20. HAMBATAN KOMUNIKASI
• Hambatan dari pengirim pesan, misalnya
pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi
dirinya atau pengirim pesan, hal ini
dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional.
• Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai
arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan
antara si pengirim dan penerima tidak sama
atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
21. HAMBATAN KOMUNIKASI
• Hambatan media, adalah hambatan yang
terjadi dalam penggunaan media komunikasi,
misalnya gangguan suara radio dan aliran
listrik sehingga tidak dapat mendengarkan
pesan.
• Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan
terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima
22. HAMBATAN KOMUNIKASI
• Hambatan dari penerima pesan, misalnya
kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka
tanggapan yang keliru dan tidak mencari
informasi lebih lanjut.
• Hambatan dalam memberikan balikan.
Balikan yang diberikan tidak menggambarkan
apa adanya akan tetapi memberikan
interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas
dan sebagainya.