SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
TEHNIK KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Mendengarkan dengan penuh
perhatian
• Berusaha mendengarkan klien menyampaikan
pesan non-verbal bahwa perawat perhatian
terhadap kebutuhan dan masalah klien.
Mendengarkan dengan penuh perhatian
merupakan upaya untuk mengerti seluruh
pesan verbal dan non-verbal yang sedang
dikomunikasikan
Ketrampilan mendengarkan sepenuh perhatian adalah
dengan:
• Pandang klien ketika sedang bicara
• Pertahankan kontak mata yang memancarkan
keinginan untuk mendengarkan
• Sikap tubuh yang menunjukkan perhatian dengan tidak
menyilangkan kaki atau tangan.
• Hindarkan gerakan yang tidak perlu.
• Anggukan kepala jika klien membicarakan hal
penting atau memerlukan umpan balik.
• Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.
Menunjukkan penerimaan
• Menerima berarti bersedia untuk
mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan
keraguan atau tidak setuju
• Perawat sebaiknya menghindarkan ekspresi
wajah dan gerakan tubuh yang menunjukkan
tidak setuju, seperti mengerutkan kening atau
menggelengkan kepala seakan tidak percaya
Berikut ini sikap perawat yang menunjukkan penerimaan :
• Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan.
• Memberikan umpan balik verbal yang menampakkan
pengertian.
• Memastikan bahwa isyarat non-verbal cocok dengan
komunikasi verbal.
• Menghindarkan untuk berdebat, mengekspresikan
keraguan, atau mencoba untuk mengubah pikiran
klien. Perawat dapat menganggukan kepalanya atau
berkata “ya”, “saya mengikuti apa yang anda ucapkan.”
Menanyakan pertanyaan yang
berkaitan
Tujuan perawat bertanya adalah untuk
mendapatkan informasi yang spesifik
mengenai klien. Paling baik jika pertanyaan
dikaitkan dengan topik yang dibicarakan dan
gunakan kata-kata dalam konteks sosial
budaya klien
Mengulang ucapan klien dengan
menggunakan kata-kata sendiri.
• Dengan mengulang kembali ucapan klien, perawat
memberikan umpan balik sehingga klien mengetahui
bahwa pesannya dimengerti dan mengharapkan
komunikasi berlanjut
• Namun perawat harus berhati-hati ketika
menggunakan metode ini, karena pengertian bisa
rancu jika pengucapan ulang mempunyai arti yang
berbeda. Contoh:
- K : “saya tidak dapat tidur, sepanjang malam
saya terjaga”
- P : “ Saudara mengalami kesulitan untuk
tidur….”
Klarifikasi
• Apabila terjadi kesalah pahaman, perawat perlu
menghentikan pembicaraan untuk
mengklarifikasi dengan menyamakan
pengertian, karena informasi sangat penting
dalam memberikan pelayanan keperawatan.
• Agar pesan dapat sampai dengan benar, perawat
perlu memberikan contoh yang konkrit dan
mudah dimengerti klien
• Contoh: - “Saya tidak yakin saya mengikuti apa
yang anda katakan, Apakah yang anda
katakan tadi adalah…….”
Memfokuskan
• Metode ini dilakukan dengan tujuan
membatasi bahan pembicaraan sehingga lebih
spesifik dan dimengerti. Perawat tidak
seharusnya memutus pembicaraan klien
ketika menyampaikan masalah yang
penting, kecuali jika pembicaraan berlanjut
tanpa informasi yang baru.
Contoh: “ Hal ini nampaknya penting, nanti
kita bicarakan lebih dalam lagi ”
Menyampaikan hasil observasi
• Perawat perlu memberikan umpan balik kepada
klien dengan menyatakan hasil
pengamatannya, sehingga dapat diketahui
apakah pesan diterima dengan benar. Perawat
menguraikan kesan yang ditimbulkan oleh syarat
non-verbal klien.
• Menyampaikan hasil pengamatan perawat sering
membuat klien berkomunikasi lebih jelas tanpa
harus bertambah memfokuskan atau
mengklarifikasi pesan.
• Contoh: - “ Anda tampak cemas, Apakah anda
merasa tidak tenang apabila anda……”
Menawarkan informasi
• Tambahan informasi ini memungkinkan
penghayatan yang lebih baik bagi klien terhadap
keadaanya.
• Memberikan tambahan informasi merupakan
pendidikan kesehatan bagi klien juga dapat
menambah rasa percaya klien terhadap perawat.
• Apabila ada informasi yang ditutupi oleh
dokter, perawat perlu mengklarifikasi alasannya.
• Perawat tidak boleh memberikan nasehat kepada
klien ketika memberikan informasi, tetapi
memfasilitasi klien untuk membuat keputusan
Diam
• Diam memberikan kesempatan kepada perawat
dan klien untuk mengorganisir pikirannya.
• Penggunaan metode diam memerlukan
ketrampilan dan ketetapan waktu, jika tidak maka
akan menimbulkan perasaan tidak enak.
• Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi
terhadap dirinya sendiri, mengorganisir
pikirannya, dan memproses informasi.
• Diam terutama berguna pada saat klien harus
mengambil keputusan
Meringkas
• Meringkas adalah pengulangan ide utama yang
telah dikomunikasikan secara singkat.
• Metode ini bermanfaat untuk membantu
meringkas topik yang telah dibahas sebelum
meneruskan pada pembicaraan berikutnya.
• Meringkas pembicaraan membantu perawat
mengulang aspek penting dalam
interaksinya, sehingga dapat melanjutkan
pembicaraan dengan topik yang berkaitan.
• Contoh: - “Selama beberapa jam, anda dan saya
telah membicarakan…”
Memberikan penghargaan
• Memberi salam pada klien dengan menyebut
namanya, menunjukkan kesadaran tentang perubahan yang
terjadi menghargai klien sebagai manusia seutuhnya yang
mempunyai hak dan tanggung jawab atas dirinya sendiri
sebagai individu.
• Penghargaan tersebut jangan sampai menjadi beban
baginya, dalam arti kata jangan sampai klien berusaha keras
dan melakukan segalanya demi mendapatkan pujian atau
persetujuan atas perbuatannya
• Contoh: - “Selamat pagi Ibu Sri.” Atau
- “Assalmualaikum”
- “Saya perhatikan Ibu sudah menyisir rambut
ibu”
Menawarkan diri
• Klien mungkin belum siap untuk
berkomunikasi secara verbal dengan orang
lain atau klien tidak mampu untuk membuat
dirinya dimengerti.
• Seringkali perawat hanya menawarkan
kehadirannya, rasa tertarik, tehnik komunikasi
ini harus dilakukan tanpa pamrih.
• Contoh: - “Saya ingin anda merasa tenang dan
nyaman”
Memberi kesempatan kepada klien
untuk memulai pembicaraan.
• Memberi kesempatan pada klien untuk berinisiatif
dalam memilih topik pembicaraan.
• Apabila klien merasa ragu-ragu dan tidak pasti tentang
perannya dalam interakasi ini perawat dapat
menstimulasinya untuk mengambil inisiatif dan
merasakan bahwa ia diharapkan untuk membuka
pembicaraan.
• Contoh: - “ Adakah sesuatu yang ingin anda
bicarakan?”
- “ Apakah yang sedang saudara pikirkan?”
- “ Darimana anda ingin mulai pembicaraan
ini?”
Menganjurkan untuk meneruskan
pembicaraan
• Tehnik ini menganjurkan klien untuk
mengarahkan hampir seluruh pembicaraan yang
mengindikasikan bahwa klien sedang mengikuti
apa yang sedang dibicarakan dan tertarik dengan
apa yang akan dibicarakan selanjutnya.
• Perawat lebih berusaha untuk menafsirkan dari
pada mengarahkan diskusi/pembicaraan
• Contoh: - “…..teruskan…..!”
- “…..dan kemudian….?
- “ Ceritakan kepada saya tentang itu….”
Menganjurkan klien unutk
menguraikan persepsinya
• Apabila perawat ingin mengerti klien, maka ia harus
melihat segala sesuatunya dari perspektif klien. Klien
harus merasa bebas untuk menguraikan persepsinya
kepada perawat. Ketika menceritakan pengalamannya,
perawat harus waspada akan timbulnya gejala ansietas.
• Contoh: - “Ceritakan kepada saya bagaimana
perasaan saudara ketika akan
dioperasi”
- “Apa yang sedang terjadi”
Refleksi
• menganjurkan klien untuk mengemukakan dan menerima
ide dan perasaanya sebagai bagian dari dirinya sendiri
• Contoh: K: “Apakah menurutmu saya harus mengatakannya
kepada dokter?”
P: “Apakah menurut anda, anda harus
mengatakannya?”
K: “Suami saya sudah lama tidak datang
mengunjungi saya, tidak menelpon
saya, kalau dia datang saya tidak ingin
berbicara dengannya”.
P: “Ini menyebabkan anda marah”

More Related Content

What's hot

Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasitirolyn
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISyifaARN
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikwidya1972
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaandhika perceka
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatanAde Rahman
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Ns. Lutfi
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikwidya1972
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikSulistia Rini
 
Kuliah aseptik-dan-antiseptik
Kuliah aseptik-dan-antiseptikKuliah aseptik-dan-antiseptik
Kuliah aseptik-dan-antiseptikfikri asyura
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanWarnet Raha
 
Tindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ettTindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ettIrwan Sutoyo
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1Rahayoe Ningtyas
 
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam KeperawatanBerpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam Keperawatanners alia
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic CareCahya
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 

What's hot (20)

Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASI
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 
Personal hygiene
Personal hygienePersonal hygiene
Personal hygiene
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 
Kuliah aseptik-dan-antiseptik
Kuliah aseptik-dan-antiseptikKuliah aseptik-dan-antiseptik
Kuliah aseptik-dan-antiseptik
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Tindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ettTindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ett
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam KeperawatanBerpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 

Viewers also liked

Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetikyopie21
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutikpjj_kemenkes
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikCahya
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatanpjj_kemenkes
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik  Pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik  Pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa dan Lanjut Usiapjj_kemenkes
 
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanModul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanpjj_kemenkes
 
Komunikasi dalam Keperawatan - Konsep Komunikasi
Komunikasi dalam Keperawatan - Konsep KomunikasiKomunikasi dalam Keperawatan - Konsep Komunikasi
Komunikasi dalam Keperawatan - Konsep Komunikasim3n4n
 
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatanModul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatanpjj_kemenkes
 
Role play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi TerapeutikRole play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi TerapeutikOkta-Shi Sama
 

Viewers also liked (10)

Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetik
 
Komunikasi terapeutik2
Komunikasi terapeutik2Komunikasi terapeutik2
Komunikasi terapeutik2
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik  Pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik  Pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa dan Lanjut Usia
 
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanModul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
 
Komunikasi dalam Keperawatan - Konsep Komunikasi
Komunikasi dalam Keperawatan - Konsep KomunikasiKomunikasi dalam Keperawatan - Konsep Komunikasi
Komunikasi dalam Keperawatan - Konsep Komunikasi
 
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatanModul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
 
Role play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi TerapeutikRole play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi Terapeutik
 

Similar to Tehnik komunikasi terapeutik

keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konselingJoni Iswanto
 
Teknik konseling
Teknik konseling Teknik konseling
Teknik konseling saninuraeni
 
Prosedur & teknik
Prosedur & teknikProsedur & teknik
Prosedur & teknikanggaraider
 
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingAmin Upsi
 
Bhs fatin n friends
Bhs fatin n friendsBhs fatin n friends
Bhs fatin n friendsfatinasmi
 
Bab 6 Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 6   Kemahiran Asas KaunselingBab 6   Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 6 Kemahiran Asas KaunselingFathmalyn Abdullah
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Uwes Chaeruman
 
4. Motivational Interviewing.pptx
4. Motivational Interviewing.pptx4. Motivational Interviewing.pptx
4. Motivational Interviewing.pptxRetnoListyawati
 
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptxMateri Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptxHOLIDIN5
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikValny Majid
 
Bab 8 Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 8   Kemahiran Asas KaunselingBab 8   Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 8 Kemahiran Asas KaunselingFathmalyn Abdullah
 
Assigment kaunseling
Assigment kaunselingAssigment kaunseling
Assigment kaunselingFaza Lika
 
Tahapan komunikasi terapeutik
Tahapan komunikasi terapeutikTahapan komunikasi terapeutik
Tahapan komunikasi terapeutikssuser432bf5
 
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan SukanSesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan SukanRickie Ugie
 
Kump 7 tutorial 4
Kump 7 tutorial 4Kump 7 tutorial 4
Kump 7 tutorial 4slim_world
 
Presentasi Mojokerto
Presentasi MojokertoPresentasi Mojokerto
Presentasi Mojokertoguest626d709
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
ESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencanaESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencanaStiunus Esap
 
Bab 7 Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 7   Kemahiran Asas KaunselingBab 7   Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 7 Kemahiran Asas KaunselingFathmalyn Abdullah
 
Pengantar bimbingan
Pengantar bimbinganPengantar bimbingan
Pengantar bimbinganAin Nadia
 

Similar to Tehnik komunikasi terapeutik (20)

keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konseling
 
Teknik konseling
Teknik konseling Teknik konseling
Teknik konseling
 
Prosedur & teknik
Prosedur & teknikProsedur & teknik
Prosedur & teknik
 
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
 
Bhs fatin n friends
Bhs fatin n friendsBhs fatin n friends
Bhs fatin n friends
 
Bab 6 Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 6   Kemahiran Asas KaunselingBab 6   Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 6 Kemahiran Asas Kaunseling
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
 
4. Motivational Interviewing.pptx
4. Motivational Interviewing.pptx4. Motivational Interviewing.pptx
4. Motivational Interviewing.pptx
 
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptxMateri Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Bab 8 Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 8   Kemahiran Asas KaunselingBab 8   Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 8 Kemahiran Asas Kaunseling
 
Assigment kaunseling
Assigment kaunselingAssigment kaunseling
Assigment kaunseling
 
Tahapan komunikasi terapeutik
Tahapan komunikasi terapeutikTahapan komunikasi terapeutik
Tahapan komunikasi terapeutik
 
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan SukanSesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
 
Kump 7 tutorial 4
Kump 7 tutorial 4Kump 7 tutorial 4
Kump 7 tutorial 4
 
Presentasi Mojokerto
Presentasi MojokertoPresentasi Mojokerto
Presentasi Mojokerto
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
ESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencanaESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencana
 
Bab 7 Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 7   Kemahiran Asas KaunselingBab 7   Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 7 Kemahiran Asas Kaunseling
 
Pengantar bimbingan
Pengantar bimbinganPengantar bimbingan
Pengantar bimbingan
 

More from AKPER PEMDA INDRAMAYU

Transplantasi organ di pandang dari kode etika
Transplantasi organ di pandang dari kode etikaTransplantasi organ di pandang dari kode etika
Transplantasi organ di pandang dari kode etikaAKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Pandangan 5 agama terhadap euthanasia
Pandangan 5 agama terhadap euthanasiaPandangan 5 agama terhadap euthanasia
Pandangan 5 agama terhadap euthanasiaAKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Bedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaBedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaAKPER PEMDA INDRAMAYU
 

More from AKPER PEMDA INDRAMAYU (20)

Transplantasi organ di pandang dari kode etika
Transplantasi organ di pandang dari kode etikaTransplantasi organ di pandang dari kode etika
Transplantasi organ di pandang dari kode etika
 
Pandangan islam tentang imunisasi
Pandangan islam tentang imunisasiPandangan islam tentang imunisasi
Pandangan islam tentang imunisasi
 
Pandangan 5 agama terhadap euthanasia
Pandangan 5 agama terhadap euthanasiaPandangan 5 agama terhadap euthanasia
Pandangan 5 agama terhadap euthanasia
 
Napza dalam perspektif agama
Napza dalam perspektif agamaNapza dalam perspektif agama
Napza dalam perspektif agama
 
Kb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agamaKb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agama
 
Inseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agamaInseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agama
 
Inseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agamaInseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agama
 
Hiv dalam perspektif agama
Hiv dalam perspektif agamaHiv dalam perspektif agama
Hiv dalam perspektif agama
 
Bedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaBedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agama
 
Bayi tabung menurut 5 agama
Bayi tabung menurut 5 agamaBayi tabung menurut 5 agama
Bayi tabung menurut 5 agama
 
Aborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agamaAborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agama
 
Askep ulkus peptikum 1
Askep ulkus peptikum 1Askep ulkus peptikum 1
Askep ulkus peptikum 1
 
Askep sirosis hepatis
Askep sirosis hepatisAskep sirosis hepatis
Askep sirosis hepatis
 
Askep peritonitis
Askep peritonitisAskep peritonitis
Askep peritonitis
 
Askep peritonitis
Askep peritonitisAskep peritonitis
Askep peritonitis
 
Askep kolelitis
Askep kolelitisAskep kolelitis
Askep kolelitis
 
Askep hepatitis akper
Askep hepatitis akperAskep hepatitis akper
Askep hepatitis akper
 
Askep hematemesis melena
Askep hematemesis melenaAskep hematemesis melena
Askep hematemesis melena
 
Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1
 
Askep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratifAskep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratif
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Tehnik komunikasi terapeutik

  • 2. Mendengarkan dengan penuh perhatian • Berusaha mendengarkan klien menyampaikan pesan non-verbal bahwa perawat perhatian terhadap kebutuhan dan masalah klien. Mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya untuk mengerti seluruh pesan verbal dan non-verbal yang sedang dikomunikasikan
  • 3. Ketrampilan mendengarkan sepenuh perhatian adalah dengan: • Pandang klien ketika sedang bicara • Pertahankan kontak mata yang memancarkan keinginan untuk mendengarkan • Sikap tubuh yang menunjukkan perhatian dengan tidak menyilangkan kaki atau tangan. • Hindarkan gerakan yang tidak perlu. • Anggukan kepala jika klien membicarakan hal penting atau memerlukan umpan balik. • Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.
  • 4. Menunjukkan penerimaan • Menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau tidak setuju • Perawat sebaiknya menghindarkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang menunjukkan tidak setuju, seperti mengerutkan kening atau menggelengkan kepala seakan tidak percaya
  • 5. Berikut ini sikap perawat yang menunjukkan penerimaan : • Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan. • Memberikan umpan balik verbal yang menampakkan pengertian. • Memastikan bahwa isyarat non-verbal cocok dengan komunikasi verbal. • Menghindarkan untuk berdebat, mengekspresikan keraguan, atau mencoba untuk mengubah pikiran klien. Perawat dapat menganggukan kepalanya atau berkata “ya”, “saya mengikuti apa yang anda ucapkan.”
  • 6. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik mengenai klien. Paling baik jika pertanyaan dikaitkan dengan topik yang dibicarakan dan gunakan kata-kata dalam konteks sosial budaya klien
  • 7. Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri. • Dengan mengulang kembali ucapan klien, perawat memberikan umpan balik sehingga klien mengetahui bahwa pesannya dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut • Namun perawat harus berhati-hati ketika menggunakan metode ini, karena pengertian bisa rancu jika pengucapan ulang mempunyai arti yang berbeda. Contoh: - K : “saya tidak dapat tidur, sepanjang malam saya terjaga” - P : “ Saudara mengalami kesulitan untuk tidur….”
  • 8. Klarifikasi • Apabila terjadi kesalah pahaman, perawat perlu menghentikan pembicaraan untuk mengklarifikasi dengan menyamakan pengertian, karena informasi sangat penting dalam memberikan pelayanan keperawatan. • Agar pesan dapat sampai dengan benar, perawat perlu memberikan contoh yang konkrit dan mudah dimengerti klien • Contoh: - “Saya tidak yakin saya mengikuti apa yang anda katakan, Apakah yang anda katakan tadi adalah…….”
  • 9. Memfokuskan • Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi bahan pembicaraan sehingga lebih spesifik dan dimengerti. Perawat tidak seharusnya memutus pembicaraan klien ketika menyampaikan masalah yang penting, kecuali jika pembicaraan berlanjut tanpa informasi yang baru. Contoh: “ Hal ini nampaknya penting, nanti kita bicarakan lebih dalam lagi ”
  • 10. Menyampaikan hasil observasi • Perawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan menyatakan hasil pengamatannya, sehingga dapat diketahui apakah pesan diterima dengan benar. Perawat menguraikan kesan yang ditimbulkan oleh syarat non-verbal klien. • Menyampaikan hasil pengamatan perawat sering membuat klien berkomunikasi lebih jelas tanpa harus bertambah memfokuskan atau mengklarifikasi pesan. • Contoh: - “ Anda tampak cemas, Apakah anda merasa tidak tenang apabila anda……”
  • 11. Menawarkan informasi • Tambahan informasi ini memungkinkan penghayatan yang lebih baik bagi klien terhadap keadaanya. • Memberikan tambahan informasi merupakan pendidikan kesehatan bagi klien juga dapat menambah rasa percaya klien terhadap perawat. • Apabila ada informasi yang ditutupi oleh dokter, perawat perlu mengklarifikasi alasannya. • Perawat tidak boleh memberikan nasehat kepada klien ketika memberikan informasi, tetapi memfasilitasi klien untuk membuat keputusan
  • 12. Diam • Diam memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisir pikirannya. • Penggunaan metode diam memerlukan ketrampilan dan ketetapan waktu, jika tidak maka akan menimbulkan perasaan tidak enak. • Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi terhadap dirinya sendiri, mengorganisir pikirannya, dan memproses informasi. • Diam terutama berguna pada saat klien harus mengambil keputusan
  • 13. Meringkas • Meringkas adalah pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat. • Metode ini bermanfaat untuk membantu meringkas topik yang telah dibahas sebelum meneruskan pada pembicaraan berikutnya. • Meringkas pembicaraan membantu perawat mengulang aspek penting dalam interaksinya, sehingga dapat melanjutkan pembicaraan dengan topik yang berkaitan. • Contoh: - “Selama beberapa jam, anda dan saya telah membicarakan…”
  • 14. Memberikan penghargaan • Memberi salam pada klien dengan menyebut namanya, menunjukkan kesadaran tentang perubahan yang terjadi menghargai klien sebagai manusia seutuhnya yang mempunyai hak dan tanggung jawab atas dirinya sendiri sebagai individu. • Penghargaan tersebut jangan sampai menjadi beban baginya, dalam arti kata jangan sampai klien berusaha keras dan melakukan segalanya demi mendapatkan pujian atau persetujuan atas perbuatannya • Contoh: - “Selamat pagi Ibu Sri.” Atau - “Assalmualaikum” - “Saya perhatikan Ibu sudah menyisir rambut ibu”
  • 15. Menawarkan diri • Klien mungkin belum siap untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain atau klien tidak mampu untuk membuat dirinya dimengerti. • Seringkali perawat hanya menawarkan kehadirannya, rasa tertarik, tehnik komunikasi ini harus dilakukan tanpa pamrih. • Contoh: - “Saya ingin anda merasa tenang dan nyaman”
  • 16. Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan. • Memberi kesempatan pada klien untuk berinisiatif dalam memilih topik pembicaraan. • Apabila klien merasa ragu-ragu dan tidak pasti tentang perannya dalam interakasi ini perawat dapat menstimulasinya untuk mengambil inisiatif dan merasakan bahwa ia diharapkan untuk membuka pembicaraan. • Contoh: - “ Adakah sesuatu yang ingin anda bicarakan?” - “ Apakah yang sedang saudara pikirkan?” - “ Darimana anda ingin mulai pembicaraan ini?”
  • 17. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan • Tehnik ini menganjurkan klien untuk mengarahkan hampir seluruh pembicaraan yang mengindikasikan bahwa klien sedang mengikuti apa yang sedang dibicarakan dan tertarik dengan apa yang akan dibicarakan selanjutnya. • Perawat lebih berusaha untuk menafsirkan dari pada mengarahkan diskusi/pembicaraan • Contoh: - “…..teruskan…..!” - “…..dan kemudian….? - “ Ceritakan kepada saya tentang itu….”
  • 18. Menganjurkan klien unutk menguraikan persepsinya • Apabila perawat ingin mengerti klien, maka ia harus melihat segala sesuatunya dari perspektif klien. Klien harus merasa bebas untuk menguraikan persepsinya kepada perawat. Ketika menceritakan pengalamannya, perawat harus waspada akan timbulnya gejala ansietas. • Contoh: - “Ceritakan kepada saya bagaimana perasaan saudara ketika akan dioperasi” - “Apa yang sedang terjadi”
  • 19. Refleksi • menganjurkan klien untuk mengemukakan dan menerima ide dan perasaanya sebagai bagian dari dirinya sendiri • Contoh: K: “Apakah menurutmu saya harus mengatakannya kepada dokter?” P: “Apakah menurut anda, anda harus mengatakannya?” K: “Suami saya sudah lama tidak datang mengunjungi saya, tidak menelpon saya, kalau dia datang saya tidak ingin berbicara dengannya”. P: “Ini menyebabkan anda marah”