Dokumen tersebut membahas berbagai pasal dan bab dalam kode etik psikologi yang dapat dilanggar, seperti pelanggaran kerahasiaan data klien, pelanggaran dalam proses konseling seperti pelecehan, dan pelanggaran dalam penilaian seperti tidak mempertimbangkan faktor budaya. Dokumen ini juga membahas pelanggaran dalam iklan dan promosi diri, penolakan untuk membantu kasus hukum, serta pelanggaran dalam pengg
Dokumen tersebut membahas tentang modifikasi perilaku sebagai upaya untuk mengubah perilaku manusia dengan menerapkan prinsip-prinsip belajar. Modifikasi perilaku bertujuan untuk mempromosikan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku tidak adaptif. Langkah awalnya adalah analisis fungsi perilaku untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku. Perubahan perilaku dapat berupa peningkatan, pemeliharaan, pengurangan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tiga jenis pengaruh sosial yaitu konformitas, compliance, dan obedience yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam masyarakat. Konformitas adalah penyesuaian diri seseorang dengan norma kelompok, compliance adalah pemenuhan permintaan orang lain, sedangkan obedience adalah kepatuhan terhadap perintah otoritas.
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi sosial, yang merupakan proses pemahaman seseorang terhadap orang lain atau realitas sosial. Persepsi sosial terbentuk dari tiga elemen yaitu pribadi, situasi, dan perilaku. Persepsi sosial dapat mempengaruhi perilaku sosial meskipun dapat menimbulkan kesalahan jika didasarkan pada sudut pandang sempit seperti stereotip atau gema.
Mekanisme pertahanan ego adalah strategi psikologis yang dilakukan secara tidak sadar untuk melindungi diri dari kecemasan dan menjaga citra diri. Terdapat berbagai mekanisme seperti represi, sublimasi, proyeksi, displacement, rasionalisasi, reaksi formasi, dan regresi. Mekanisme ini berfungsi untuk mengalihkan atau menekan dorongan yang menimbulkan kecemasan.
Dokumen tersebut membahas berbagai pasal dan bab dalam kode etik psikologi yang dapat dilanggar, seperti pelanggaran kerahasiaan data klien, pelanggaran dalam proses konseling seperti pelecehan, dan pelanggaran dalam penilaian seperti tidak mempertimbangkan faktor budaya. Dokumen ini juga membahas pelanggaran dalam iklan dan promosi diri, penolakan untuk membantu kasus hukum, serta pelanggaran dalam pengg
Dokumen tersebut membahas tentang modifikasi perilaku sebagai upaya untuk mengubah perilaku manusia dengan menerapkan prinsip-prinsip belajar. Modifikasi perilaku bertujuan untuk mempromosikan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku tidak adaptif. Langkah awalnya adalah analisis fungsi perilaku untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku. Perubahan perilaku dapat berupa peningkatan, pemeliharaan, pengurangan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tiga jenis pengaruh sosial yaitu konformitas, compliance, dan obedience yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam masyarakat. Konformitas adalah penyesuaian diri seseorang dengan norma kelompok, compliance adalah pemenuhan permintaan orang lain, sedangkan obedience adalah kepatuhan terhadap perintah otoritas.
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi sosial, yang merupakan proses pemahaman seseorang terhadap orang lain atau realitas sosial. Persepsi sosial terbentuk dari tiga elemen yaitu pribadi, situasi, dan perilaku. Persepsi sosial dapat mempengaruhi perilaku sosial meskipun dapat menimbulkan kesalahan jika didasarkan pada sudut pandang sempit seperti stereotip atau gema.
Mekanisme pertahanan ego adalah strategi psikologis yang dilakukan secara tidak sadar untuk melindungi diri dari kecemasan dan menjaga citra diri. Terdapat berbagai mekanisme seperti represi, sublimasi, proyeksi, displacement, rasionalisasi, reaksi formasi, dan regresi. Mekanisme ini berfungsi untuk mengalihkan atau menekan dorongan yang menimbulkan kecemasan.
Dokumen tersebut memberikan panduan bagi konselor dalam menangani klien yang bersikap enggan atau menolak dalam konseling. Beberapa saran yang diberikan adalah dengan bersikap empati, menerima klien apa adanya, memberikan ruang bagi klien untuk bercerita tanpa tekanan, serta bersikap luwes dan kreatif dalam menanggapi berbagai tanggapan dari klien.
Dokumen tersebut membahas konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial seperti menolong orang lain tanpa imbalan langsung. Beberapa teori yang disebutkan antara lain empathy-altruism hypothesis, negative-state relief model, dan pengaruh faktor situasional seperti kemiripan dan tanggung jawab atas kejadian."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri, termasuk definisi diri menurut berbagai ahli, pengetahuan diri, berpikir tentang diri, dan presentasi diri. Diri dijelaskan sebagai sistem multidimensi yang terdiri atas skema-skema kognitif untuk mengorganisasi pengalaman diri. Skema-skema diri memandu perilaku dan perasaan seseorang dalam berbagai situasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kognisi sosial, proses kognisi sosial, skema, heuristik, sumber kesalahan dalam kognisi sosial, dan hubungan antara kognisi dan afek. Kognisi sosial adalah cara individu menganalisis, mengingat, dan menggunakan informasi tentang peristiwa sosial, yang melibatkan proses perhatian, penyimpanan, dan pengingatan kembali informasi sosial. Kognisi dan afek saling mempengaru
Psikologi Kognitif mempelajari proses berpikir dan pembentukan konsep, berbeda dengan Behaviorisme yang lebih fokus pada tingkah laku. Teori-teori kognitif seperti Teori Lapangan Lewin, Teori P-O-X Fritz Heider, dan Teori Disonansi Kognitif Leon Festinger membahas proses-proses mental dan hubungan antar elemen kognitif yang dapat menimbulkan keadaan seimbang atau tidak seimbang.
Skala Penyesuaian Diri bertujuan untuk mengukur tingkat penyesuaian diri siswa SMA terhadap lingkungan, konflik internal, dan norma sosial. Skala ini terdiri dari 51 pernyataan yang mencakup tiga dimensi penyesuaian diri yaitu adaptasi, konformitas, dan penguasaan diri. Hasil pengukuran skala diharapkan dapat menunjukkan profil penyesuaian diri siswa dan memberikan masukan untuk perbaikan.
Teori Pembelajaran Sosial menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura pada 1977 dan menjelaskan bahwa manusia dapat belajar melalui observasi tanpa penguatan langsung.
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku individu dan perbedaan antarindividu. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku diantaranya lingkungan kerja, latar belakang individu, kepribadian, persepsi dan sikap. Dokumen juga membahas tentang kemampuan mental dan fisik individu serta karakteristik kepribadian seperti locus of control dan self efficacy.
Observasi anecdotal record merupakan metode pencatatan hasil observasi secara naratif yang fokus pada perilaku spesifik subjek. Pencatatan dilakukan secara kumulatif tanpa struktur khusus untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam tentang subjek. Metode ini berguna untuk menguji hipotesis perilaku, mengevaluasi perkembangan, dan memberikan masukan untuk intervensi selanjutnya.
Dokumen tersebut memberikan panduan bagi konselor dalam menangani klien yang bersikap enggan atau menolak dalam konseling. Beberapa saran yang diberikan adalah dengan bersikap empati, menerima klien apa adanya, memberikan ruang bagi klien untuk bercerita tanpa tekanan, serta bersikap luwes dan kreatif dalam menanggapi berbagai tanggapan dari klien.
Dokumen tersebut membahas konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial seperti menolong orang lain tanpa imbalan langsung. Beberapa teori yang disebutkan antara lain empathy-altruism hypothesis, negative-state relief model, dan pengaruh faktor situasional seperti kemiripan dan tanggung jawab atas kejadian."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri, termasuk definisi diri menurut berbagai ahli, pengetahuan diri, berpikir tentang diri, dan presentasi diri. Diri dijelaskan sebagai sistem multidimensi yang terdiri atas skema-skema kognitif untuk mengorganisasi pengalaman diri. Skema-skema diri memandu perilaku dan perasaan seseorang dalam berbagai situasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kognisi sosial, proses kognisi sosial, skema, heuristik, sumber kesalahan dalam kognisi sosial, dan hubungan antara kognisi dan afek. Kognisi sosial adalah cara individu menganalisis, mengingat, dan menggunakan informasi tentang peristiwa sosial, yang melibatkan proses perhatian, penyimpanan, dan pengingatan kembali informasi sosial. Kognisi dan afek saling mempengaru
Psikologi Kognitif mempelajari proses berpikir dan pembentukan konsep, berbeda dengan Behaviorisme yang lebih fokus pada tingkah laku. Teori-teori kognitif seperti Teori Lapangan Lewin, Teori P-O-X Fritz Heider, dan Teori Disonansi Kognitif Leon Festinger membahas proses-proses mental dan hubungan antar elemen kognitif yang dapat menimbulkan keadaan seimbang atau tidak seimbang.
Skala Penyesuaian Diri bertujuan untuk mengukur tingkat penyesuaian diri siswa SMA terhadap lingkungan, konflik internal, dan norma sosial. Skala ini terdiri dari 51 pernyataan yang mencakup tiga dimensi penyesuaian diri yaitu adaptasi, konformitas, dan penguasaan diri. Hasil pengukuran skala diharapkan dapat menunjukkan profil penyesuaian diri siswa dan memberikan masukan untuk perbaikan.
Teori Pembelajaran Sosial menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura pada 1977 dan menjelaskan bahwa manusia dapat belajar melalui observasi tanpa penguatan langsung.
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku individu dan perbedaan antarindividu. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku diantaranya lingkungan kerja, latar belakang individu, kepribadian, persepsi dan sikap. Dokumen juga membahas tentang kemampuan mental dan fisik individu serta karakteristik kepribadian seperti locus of control dan self efficacy.
Observasi anecdotal record merupakan metode pencatatan hasil observasi secara naratif yang fokus pada perilaku spesifik subjek. Pencatatan dilakukan secara kumulatif tanpa struktur khusus untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam tentang subjek. Metode ini berguna untuk menguji hipotesis perilaku, mengevaluasi perkembangan, dan memberikan masukan untuk intervensi selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas empat komponen penting dalam melakukan observasi sistematis, yaitu lokasi (where), objek yang diamati (what), waktu (when), dan cara melakukan observasi (how). Komponen-komponen tersebut perlu diperhatikan agar observasi yang dilakukan dapat memberikan data yang akurat dan dapat diandalkan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis observasi dalam psikodiagnostik, termasuk observasi sistematik, eksperimental, natural, partisipan, non-partisipan, obstrusif, dan unobstrusif. Jenis observasi dijelaskan beserta contoh dan kelebihan serta kekurangannya.
Langkah langkah dalam melaksana pengurusan tingkah lakuHafiz Pk
Dokumen tersebut membincangkan empat elemen yang perlu dipertimbangkan dalam mendefinisikan emosi dan tingkah laku, yaitu elemen yang mengganggu, tingkah laku masalah, persekitaran, dan pihak yang menganggap tingkah laku tersebut mengganggu.
Teknik nontes merupakan metode pengumpulan data yang tidak baku untuk memahami peserta didik seperti observasi, angket, wawancara, dan sosiometri. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak tercakup dalam tes seperti kebiasaan belajar siswa, keterangan orang tua, dan lingkungan siswa. Observasi dan angket adalah dua teknik nontes utama yang digunakan untuk memahami perilaku dan karakter
Dokumen tersebut membahas tentang tes, observasi, daftar cek, dan beberapa metode pengumpulan data dalam bimbingan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi, tujuan, dan cara penggunaan berbagai metode pengumpulan data untuk memperoleh informasi mengenai individu atau kelompok.
Dokumen tersebut membahas mengenai instrumen penelitian dan metode pengumpulan data. Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian, seperti observasi, wawancara, kuesioner, dan tes. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan memperhatikan prinsip-prinsip etis dan mengatasi masalah yang mungkin timbul.
Penggunaan kamera dslr dikalangan mahasiswa program studi ilmu komputer fakul...Ayu Sari
Penelitian ini membahas penggunaan kamera DSLR di kalangan mahasiswa program studi ilmu komputer Universitas Lambung Mangkurat. Penelitian menggunakan metode kualitatif untuk mengumpulkan informasi tentang pentingnya penggunaan DSLR. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa pentingnya kegunaan DSLR bagi mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas sistem pelayanan kesehatan nasional Indonesia yang bertujuan menjamin kesehatan masyarakat. Sistem ini terdiri dari program-program seperti BPJS Kesehatan, Kartu Indonesia Sehat, asuransi kesehatan, dan Jamkesmas yang memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh warga negara.
1. Analisis deskriptif digunakan untuk mempelajari pola data dan membuat dugaan selanjutnya. Statistik deskriptif meliputi sari numerik, distribusi, dan pencilan.
2. Sari numerik meliputi ukuran pemusatan seperti rata-rata dan median serta ukuran penyebaran seperti simpangan baku. Distribusi menggambarkan pola penyebaran data. Pencilan adalah data yang berbeda jauh dari data lain.
3. Analisis deskriptif
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual, dari ibu ke anak, melalui jarum suntik, transplantasi darah, dan cara pencegahannya seperti menggunakan kondom, tes HIV, dan pengobatan ARV. Dokumen ini juga menjelaskan gejala HIV/AIDS dan manfaat pengobatan ARV meskipun belum dapat menyembuhkan penyakit secara total.
Dokumen tersebut memberikan informasi dasar mengenai HIV dan AIDS, termasuk penjelasan tentang apa itu HIV dan AIDS, cara penularannya, gejala dan pengobatannya, serta dukungan terhadap orang-orang yang terinfeksi. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya edukasi masyarakat untuk mencegah stigma terhadap penderita HIV/AIDS.
Social behavioral approach (pembulatan)Octa Pranata
Sosial Behavioral Approach membahas pendekatan perilaku sosial dalam merubah perilaku. Pendekatan ini fokus pada perilaku yang dapat diamati dan hasil belajar dari lingkungan. Tujuannya menurunkan perilaku tidak diinginkan dan meningkatkan perilaku yang diinginkan dengan teknik seperti penguatan positif, hukuman negatif, desensitisasi sistematis, dan pemberian contoh.
Skedul penguatan merupakan proses penguatan perilaku baru secara berkelanjutan untuk mencapai perubahan perilaku. Terdapat beberapa teknik penguatan seperti shaping, fading, modeling, prompting dan physical guidance. Jenis skedul penguatan meliputi skedul rasio dan interval, yang memberikan penguatan berdasarkan munculnya respon atau interval waktu. Tujuan asesmen skedul penguatan adalah memperoleh data untuk mengembangkan rencana intervensi agar lebi
Dokumen tersebut membahas empat pendekatan dalam memahami perilaku manusia, yaitu pendekatan psikodinamika, afektif, kognitif, dan perilaku. Setiap pendekatan memandang perilaku dari sudut yang berbeda seperti pengalaman masa lalu, perasaan, kognisi, dan lingkungan. Dokumen juga menjelaskan prinsip dasar pengubahan perilaku dan beberapa tekniknya seperti pairing, extinction, counterconditioning, dan aversive countercondition
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang teknik-teknik pengubahan perilaku operan yang meliputi positive reinforcement, negative reinforcement, extinction, positive punishment, dan negative punishment. (2) Prinsip utama pengubahan perilaku operan adalah dengan mengatur hubungan antara perilaku dengan konsekuensinya. (3) Teori yang mendasari pengubahan perilaku operan adalah teori reinforcement yang menyatakan bahwa perilaku akan diperkuat oleh konse
Pendekatan pengubahan tingkah laku dalam pengelolaan kelas berusaha merubah tingkah laku siswa yang tidak diinginkan menjadi yang diinginkan dengan memberikan penguatan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi behavioral untuk mempertahankan perilaku positif siswa, meningkatkan perhatian belajar, dan menciptakan iklim kelas yang kondusif.
Pekerja sosial menggunakan teknik pengubahan perilaku untuk membantu klien mengatasi masalah perilaku dan meningkatkan fungsi sosial mereka dalam berbagai bidang seperti cacat perkembangan, sakit mental, pendidikan khusus, rehabilitasi, pekerjaan sosial komunitas, klinis, organisasi, manajemen diri dan anak, olahraga, kesehatan, dan perawatan orang tua.
Dokumen tersebut membahas tentang skedul penguatan perilaku, yang merupakan proses penguatan tingkah laku baru secara berkelanjutan. Terdapat 2 jenis skedul penguatan yaitu skedul rasio yang memberikan penguatan ketika perilaku muncul, dan skedul interval yang memberikan penguatan berdasarkan pertimbangan waktu. Skedul penguatan digunakan untuk mengembangkan tingkah laku baru pada klien secara bertahap melalui tekn
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku operanOcta Pranata
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku operan, yaitu stimulasi diskriminatif, variabel potensial seperti saturasi dan deprivasi, petunjuk pengajaran, serta variabel pendukung seperti peralatan dan lingkungan yang dapat memengaruhi perilaku.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh lingkungan terhadap organisasi. Lingkungan organisasi terdiri dari faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi tujuan, proses, dan struktur organisasi. Organisasi dapat merespon lingkungan namun juga dapat mempengaruhi dan mengubah lingkungannya, misalnya dengan merestrukturisasi jaringan atau dasar legitimasi organisasi.
Kelompok 2 membahas tentang jenis dan karakteristik keluarga. Mereka mendefinisikan keluarga sebagai unit terkecil masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang tinggal bersama. Kelompok ini juga menjelaskan berbagai tipe keluarga tradisional dan non-tradisional beserta ciri-cirinya. Contoh kasus yang dibahas adalah tentang seorang lansia yang ditemukan tinggal sendirian karena diting
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Asesmen perilaku
1. ASESMEN
• Asesmen adalah pengukuran perilaku yang menjadi
target pengubahan perilaku dan asesmen merupakan
hal yang penting didalam pengubahan perilaku karena:
- menentukan apakah suatu intervensi diperlukan
- menjadi dasar pemilihan program intervensi yang paling
tepat
- untuk mengetahui apakah terjadi perubahan perilaku
setelah intervensi dilaksanakan
• Asesmen dapat dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung
2. LANGKAH-LANGKAH ASESMEN:
1. MENDIFINISIKAN TARGET PERILAKU
- Untuk mendefinisikan target perilaku perlu
mengidentifikasi dengan jelas apa yang dikatakan
atau dilakukan seseorang yang menjadi sasaran
program pengubahan perilaku.
- Karakteristik definisi perilaku yang baik adalah apabila dua
orang
yang berbeda melakukan pengamata akan menyepakati bahwa
perilaku tersebut terjadi. Hal tersebut dinamakan Interobserver
Reliability (IOR, Bailey, 1977).
3. Samb…..
- Dalam mendefinisikan perilaku tidak menggunakan
label karena label bersifat ambigo yang dapat
diartikan bermacam-macam, misal label marah dapat
diartikan berteriak, membanting pintu, mencaci
2. RECORDING
a. OBSERVER
Didalam program pengubahan perilaku, pengamatan
dan pencatatan target perilaku adalah orang lain atau
orang yang menampilkan perilaku.
4. Samb…..
Orang lain terdiri dari profesional, atau orang-orang
yang ada di lingkungan alamiah klien. Kriteria
pengamatan yang baik:
- harus terlatih untuk memisahkan perilaku yang
menjadi target dengan perilaku-perilaku yang lain
- pengamat harus berada dekat dengan klien
sehingga dapat melihat dengan jelas terjadinya
perilaku
- mempunyai keinginan dan waktu untuk menjadi
pengamat
5. Samb…..
Observer dapat juga orang yang menampilkan perilaku
apabila target perilaku tidak mungkin diamati oleh
orang lain karena perilaku jarang terjadi atau terjadinya
jika tidak ada orang lain. Apabila si pelaku yang
mengamati sendiri perilakunya maka disebut Self
Monitoring.
WAKTU DAN TEMPAT RECORDING
Waktu pengamatan ditentukan oleh kemungkinan besar
terjadinya suatu target perilaku
6. Samb…..
• Tempat pengamatan dapat terjadi di seting alamiah
atau di seting buatan.
• Pengamatan di seting alamiah umumnya akan
memberikan informasi yang lebih representatif.
• Pengamatan di seting buatan mungkin lebih banyak
biasnya karena perilaku dipengaruhi oleh seting
tersebut, tetapi mungkin juga lebih banyak manfaatnya
karena perilaku dapat terkontrol dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku lebih mudah dimanipulasi.
7. Samb…..
• Ketika pengamatan dilakukan di seting buatan, maka
profesi perlu melakukan simulasi peristiwa-peristiwa
yang biasanya mendorong terjadinya target perilaku di
seting alamiah
METODA RECORDING
Continuous recording: mencatat setiap target perilaku
selama masa pengamatan yang meliputi frekuensi,
durasi dan intensitasnya
Product recording: mencatat produk atau hasil dari suatu
perilaku
8. Samb…..
Interval recording: mencatat terjadi atau tidak terjadinya
target perilaku secara terus menerus selama interval
waktu pengamatan
Time sample recording: mencatat terjadi atau tidak
terjadinya target perilaku dengan menggunakan
sebagian waktu selama interval waktu pengamatan