PERILAKU SELAMAT
(BEHAVIOUR SAFETY)
PT. HARAPAN SAWIT LESTARI
1
TUJUAN
Timbulnya kesadaran agar karyawan
berpartisipasi dalam membangun perilaku
aman (perilaku safety) dalam tim
Peserta dapat membedakan praktek-
praktek yang aman dan tidak aman.
Dapat membedakan model perilaku safety
dalam tim/ kelompok/ organisasi.
2
 Mengapa orang tidak
melakukan apa-apa yang kita
harap untuk mereka lakukan?
Behaviour Safety
Karena mereka tidak tahu
persis apa-apa yang kita
harap untuk mereka lakukan!
 Supervisi langsung saat bekerja di lapangan adalah
penting
 “Membuka" 2 arah instruksi-komunikasi adalah
harus
 Instruksi kerja tanpa ada instruksi safety adalah
BUKAN instruksi.
 Pembicaraan/Komunikasi safety hari ke hari,
adalah penting untuk meningkatkan kinerja safety.
Behaviour Safety
 Tindakan yang tidak aman adalah perbuatan yang
melanggar cara kerja yang aman, prosedur atau
sistem secara sengaja atau tidak sengaja.
 Hasil riset DUPONT’s: 90% kecelakaan adalah
karena Tindakan yang tidak aman (unsafe act) dan
bukan karena Kondisi yang tidak aman (unsafe
condition)
 Kondisi yang tidak aman/ Kegagalan peralatan
biasanya merupakan akibat ulah manusia
UNSAFE ACT/ TINDAKAN TIDAK AMAN
 Sikap “tidak apa”
 Kurang pengetahuan/ pengalaman
 Cara kerja yang buruk/ kurang terlatih
 Kurang konsentrasi - pikiran tidak ke pekerjaan
 Kondisi fisik yang tidak fit dan letih
 Tergesa-gesa
 Malas
 Bermain-main/ bercanda saat kerja
 Emosi tidak terkontrol
 Sengaja ingin melakukan tindak kriminal
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN
TERJADINYA UNSAFE ACT
 Hal itu terlalu rumit
 Hal itu makan waktu
 Hal itu sudah kuno
 Hal itu tidak melibatkan saya
 Hal itu salah
 Hal itu tidak penting
 Cara yang saya lakukan adalah senantiasa aman
MENGAPA ORANG MELANGGAR CARA KERJA
YANG AMAN?
8
 Suatu pendekatan dimana fokus diberikan
secara spesifik terhadap cara kerja yang aman
dan yang tidak aman
 Tujuannya adalah untuk memastikan,
meyakinkan, mengubah sikap yang tidak aman
di tempat kerjamerubah perilaku
 Perlu juga menekankan sikap yang aman sudah
ada dan sudah sering dilakukan.
BAGAIMANA CARA MENGURANGI TINDAKAN
YANG TIDAK AMAN/ UNSAFE ACT?
Program Behaviour Safety …
 Lakukan observasi behaviour secara terjadwal
 Lakukan penyelesaian semua hasil observasi safety
dari segi kualitas, jumlah dan waktu
 Lakukan Analisa terhadap semua data yg terkumpul
 Identifikasi fokus area ditujukan pada “sikap yang
beresiko”
 Kembangkan rencana perbaikan
 Lakukan perubahan tugas pada “sikap yang
beresiko”
BAGAIMANA CARA MENGURANGI TINDAKAN
YANG TIDAK AMAN/ UNSAFE ACT?
Program Behaviour Safety.... sambungan
 Semua aktivitas yang melibatkan tingkah laku
aman harus dilakukan secara terbuka dan
jujur.
 Pengamatan (Observasi) harus ditujukan pada
sikap yang beresiko
 Pengamat (Observer) harus mengenali sikap
yang aman
 Tidak perlu nama dan tidak ada tuduh-
menuduh
PRINSIP BEHAVIOUR SAFETY
Model Perilaku Safety Organisasi
Perilaku safety dari setiap orang akan membentuk
perilaku safety suatu tim/ kelompok/ organisasi
Kontribusi perilaku safety dari perorangan dapat
menghasilkan kinerja safety suatu team/ kelompok/
organisasi yang baik.
Tahapan Pertumbuhan perilaku safety suatu organisasi
adalah:
1. Natural Instincts (Insting Alami)
2. Dependent
3. Independent
4. Interdependent
12
Model Insting tentang Behaviour pada Organisasi
Sikap yang menonjol:
• Tujuan hanya pelengkap
• Safety merupakan insting alami
• Digerakkan oleh Personil Safety
• Pemimpin-menyediakan sumber daya tapi pemimpin kurang terlibat
• Tindakan disiplin jika terjadi cidera/insiden/kecelakaan
DuPont Safety Resources
Building a safer world.
Building a safe r world
Zero
Zero
Reactive
Reactive
Organization
Organization
Injury Prevention/Behavior
Model
Injury Prevention/Behavior
Model
Com plianc e
Com plianc e
Injury
Rates
‘Zero is a
vision’
‘Zero is a
vision’
Model Dependent tentang Behaviour pada Organisasi
Sikap yang menonjol:
Komitmen Manajemen
Safety sebagai sebuah kondisi pada pekerja/ pekerjaan
Menggunakan ketakutan dan disiplin
Menekankan tentang peraturan dan prosedur
Pengawasan kontrol, penekanan dan tujuan
Menilai semua orang
Training Safety
Dependent
Mode
Dependent Mode
Independent Model tentang Behaviour pada Organisasi
Sikap yang menonjol:
Masing-masing orang punya pengetahuan, komitmen, dan standar
Internal, menghargai safety secara personal
Perhatian terhadap diri sendiri
Praktek dan kebiasaan
Penghargaan individu
Independent
Dependent
Natural
Instincts
Supervision
Sikap yang menonjol:
Membantu yang lain dan saling berkonfirmasi
“Saling menjaga”
Kontributor datang secara Network (Jaringan)
Saling perhatian terhadap rekan kerja
Kebanggaan organisasi
Penghargaan secara tim
Interdependent
Interdependent Model - Behaviour pada Organisasi
Independent
Dependent
Natural
Instincts
Supervision
Self
5 Pertanyaan yang perlu ditanyakan dan harus
diingat dalam pikiran saat bekerja....
1. Bagaimana kerja akan dilakukan?
2. Apa resiko yang mungkin terjadi?
3. Apa yang mungkin salah?
4. Bagaimana hal itu dicegah?
5. Tindakan apa yang harus diambil?
Tampilkan contoh perilaku aman dan tidak aman

0001. Behaviour based Safety 100716.pptx

  • 1.
  • 2.
    TUJUAN Timbulnya kesadaran agarkaryawan berpartisipasi dalam membangun perilaku aman (perilaku safety) dalam tim Peserta dapat membedakan praktek- praktek yang aman dan tidak aman. Dapat membedakan model perilaku safety dalam tim/ kelompok/ organisasi. 2
  • 3.
     Mengapa orangtidak melakukan apa-apa yang kita harap untuk mereka lakukan? Behaviour Safety Karena mereka tidak tahu persis apa-apa yang kita harap untuk mereka lakukan!
  • 4.
     Supervisi langsungsaat bekerja di lapangan adalah penting  “Membuka" 2 arah instruksi-komunikasi adalah harus  Instruksi kerja tanpa ada instruksi safety adalah BUKAN instruksi.  Pembicaraan/Komunikasi safety hari ke hari, adalah penting untuk meningkatkan kinerja safety. Behaviour Safety
  • 5.
     Tindakan yangtidak aman adalah perbuatan yang melanggar cara kerja yang aman, prosedur atau sistem secara sengaja atau tidak sengaja.  Hasil riset DUPONT’s: 90% kecelakaan adalah karena Tindakan yang tidak aman (unsafe act) dan bukan karena Kondisi yang tidak aman (unsafe condition)  Kondisi yang tidak aman/ Kegagalan peralatan biasanya merupakan akibat ulah manusia UNSAFE ACT/ TINDAKAN TIDAK AMAN
  • 6.
     Sikap “tidakapa”  Kurang pengetahuan/ pengalaman  Cara kerja yang buruk/ kurang terlatih  Kurang konsentrasi - pikiran tidak ke pekerjaan  Kondisi fisik yang tidak fit dan letih  Tergesa-gesa  Malas  Bermain-main/ bercanda saat kerja  Emosi tidak terkontrol  Sengaja ingin melakukan tindak kriminal FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA UNSAFE ACT
  • 7.
     Hal ituterlalu rumit  Hal itu makan waktu  Hal itu sudah kuno  Hal itu tidak melibatkan saya  Hal itu salah  Hal itu tidak penting  Cara yang saya lakukan adalah senantiasa aman MENGAPA ORANG MELANGGAR CARA KERJA YANG AMAN?
  • 8.
  • 9.
     Suatu pendekatandimana fokus diberikan secara spesifik terhadap cara kerja yang aman dan yang tidak aman  Tujuannya adalah untuk memastikan, meyakinkan, mengubah sikap yang tidak aman di tempat kerjamerubah perilaku  Perlu juga menekankan sikap yang aman sudah ada dan sudah sering dilakukan. BAGAIMANA CARA MENGURANGI TINDAKAN YANG TIDAK AMAN/ UNSAFE ACT? Program Behaviour Safety …
  • 10.
     Lakukan observasibehaviour secara terjadwal  Lakukan penyelesaian semua hasil observasi safety dari segi kualitas, jumlah dan waktu  Lakukan Analisa terhadap semua data yg terkumpul  Identifikasi fokus area ditujukan pada “sikap yang beresiko”  Kembangkan rencana perbaikan  Lakukan perubahan tugas pada “sikap yang beresiko” BAGAIMANA CARA MENGURANGI TINDAKAN YANG TIDAK AMAN/ UNSAFE ACT? Program Behaviour Safety.... sambungan
  • 11.
     Semua aktivitasyang melibatkan tingkah laku aman harus dilakukan secara terbuka dan jujur.  Pengamatan (Observasi) harus ditujukan pada sikap yang beresiko  Pengamat (Observer) harus mengenali sikap yang aman  Tidak perlu nama dan tidak ada tuduh- menuduh PRINSIP BEHAVIOUR SAFETY
  • 12.
    Model Perilaku SafetyOrganisasi Perilaku safety dari setiap orang akan membentuk perilaku safety suatu tim/ kelompok/ organisasi Kontribusi perilaku safety dari perorangan dapat menghasilkan kinerja safety suatu team/ kelompok/ organisasi yang baik. Tahapan Pertumbuhan perilaku safety suatu organisasi adalah: 1. Natural Instincts (Insting Alami) 2. Dependent 3. Independent 4. Interdependent 12
  • 13.
    Model Insting tentangBehaviour pada Organisasi Sikap yang menonjol: • Tujuan hanya pelengkap • Safety merupakan insting alami • Digerakkan oleh Personil Safety • Pemimpin-menyediakan sumber daya tapi pemimpin kurang terlibat • Tindakan disiplin jika terjadi cidera/insiden/kecelakaan DuPont Safety Resources Building a safer world. Building a safe r world Zero Zero Reactive Reactive Organization Organization Injury Prevention/Behavior Model Injury Prevention/Behavior Model Com plianc e Com plianc e Injury Rates ‘Zero is a vision’ ‘Zero is a vision’
  • 14.
    Model Dependent tentangBehaviour pada Organisasi Sikap yang menonjol: Komitmen Manajemen Safety sebagai sebuah kondisi pada pekerja/ pekerjaan Menggunakan ketakutan dan disiplin Menekankan tentang peraturan dan prosedur Pengawasan kontrol, penekanan dan tujuan Menilai semua orang Training Safety Dependent Mode Dependent Mode
  • 15.
    Independent Model tentangBehaviour pada Organisasi Sikap yang menonjol: Masing-masing orang punya pengetahuan, komitmen, dan standar Internal, menghargai safety secara personal Perhatian terhadap diri sendiri Praktek dan kebiasaan Penghargaan individu Independent Dependent Natural Instincts Supervision
  • 16.
    Sikap yang menonjol: Membantuyang lain dan saling berkonfirmasi “Saling menjaga” Kontributor datang secara Network (Jaringan) Saling perhatian terhadap rekan kerja Kebanggaan organisasi Penghargaan secara tim Interdependent Interdependent Model - Behaviour pada Organisasi Independent Dependent Natural Instincts Supervision Self
  • 17.
    5 Pertanyaan yangperlu ditanyakan dan harus diingat dalam pikiran saat bekerja.... 1. Bagaimana kerja akan dilakukan? 2. Apa resiko yang mungkin terjadi? 3. Apa yang mungkin salah? 4. Bagaimana hal itu dicegah? 5. Tindakan apa yang harus diambil? Tampilkan contoh perilaku aman dan tidak aman