SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
MATERI
OBSERVASI
 & JENIS /
 MODEL
OBSERVASI
METODE OBSERVASI
                                           Penemuan
Pengamatan/
pengumpulan data       Penilaian                   PENELITIAN
                                                    PENELITIAN


OBSERVASI              ASESMEN                    Non perilaku


    Perilaku           Pemberian arti
                                            DIAGNOSTIK
                                            DIAGNOSTIK
                       Inferensi
                                                Penegakan
     Sampel perilaku                            diagnosis


                           Konstruk hipotetis
OBSERVASI
   dalam PSIKODIAGNOSTIKA
• Berkaitan dengan proses penyelidikan 
  identifikasi variabel psikologis dlm
  penegakan diagnosis psikologis
• Multi teknik diperlukan untuk mampu
  memahami dan mendiagnosis variabel
  psikologis
• Salah satu tools penting bagi psikolog
  terutama utk mengamati gejala” / simptom
    / gangguan
Mengapa Perlu Observasi bagi
         Psikolog
Goodwin & Driscoll (dalam Bentzen, 1993)
• Mengukur perilaku yg tidak dapat diukur
  dengan alat ukur psikologis lain (banyak
  pada anak)
• Lebih tidak mengancam (pada anak lebih
  akurat)
APA YANG DIOBSERVASI ??
No.      Materi Observasi                     Contoh
1     Perilaku Verbal        Dialek, volume, intonasi, salah ucap,
                             content, gagap, cadel
2     Perilaku Non-verbal    Ekspresi wajah, bahasa tubuh
3     Peristiwa / kejadian   Banjir, kebakaran, upacara pernikahan,
                             wisuda
4     Setting & Lingkungan   Setting tempat : dirumah, dikampus,
      alam                   dipasar
                             Setting waktu : pagi, siang, saat matahari
                             terbenam, jam ... WIB
                             Lingk. Fisik : warna cat, pintu, jendela,
                             lampu, hiasan dinding, marka jalan
                             Lingk. Sosial : jumlah siswa, interaksi yg
                             tjd

5     Interaksi objek &      Cara pedagang melayani pembeli
      lingkungan             Sikap ramah, kedisiplinan
APA YANG DIOBSERVASI ??
• Berdasarkan tujuan / variabel yang menjadi
  target : Ekspresi verbal, non verbal, respons
  verbal/non verbal/perilaku terhadap stimulus,
  atau kemunculan indikator khusus
• Level observasi : bisa aspek khusus dari
  perilaku individu, kelompok, dan situasi/proses
• Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi
  (tempat), penampakan eksterior (cara jalan,
  berpakaian), gaya bahasa (intonasi, pilihan kata)
Webb dkk (1966) & Denzin (1970)
      Yang diobservasi :
• Exterior physical signs : pakaian, gaya rambut,
  sepatu, tato, rumah, perhiasan
• Expressive movements : gerakan-gerakan tubuh
  seperti gerakan mata, wajah, postur, lengan,
  senyum, kerutan dahi dll
• Physical location : perhatikan personal space dan
  lingkungan fisik
• Body Language behaviour : menyilangkan kaki dll
• Time duration
• Diterapkan pada kelas sosial, status, Gender,
  dan sikap sosial
DIMENSI OBSERVASI

• Secara umum setiap observasi yang dilakukan
  tercakup dalam tiga dimensi, yaitu :


     1. Partisipan dan Nonpartisipan
     2. Overt dan Covert
     3. Alamiah dan Buatan

• Dalam setiap observasi yang dilakukan selalu
  tercakup ketiga dimensi, dengan berbagai kombinasi
Observasi
                           obstrusif
  Observasi                                    Observasi
 Sistematik/                                   Partisipan
 terstruktur

          Observasi
            laboratory/            Observasi
           eksperimental            natural



Observasi tidak                                Observasi Non
  sistematik                                     partisipan


                           Observasi                  SILAHKAN
                           unobstrusif           DIKEMBANGKAN
                                               SENDIRI : kombinasi
                                                   jenis observasi
Syarat-syarat Observer yang baik
1. Memiliki alat indera yang baik
2. Adanya minat dan kesediaan melakukan observasi
3. Mengerti latar belakang ttg materi yg akan diobservasi
4. Mampu memahami kode–kode/tanda–tanda tingkah laku
  untuk membedakan tingkah laku yang satu dg yang lain.
5. Membagi perhatian dan memusatkan perhatian
6. Dapat melihat hal –hal yang detail
7. Dapat mereaksi dengan cepat dan menerangkan contoh –
  contoh tingkah laku secara verbal/ nonverbal.
8. Menjaga hubungan antar observer dan observee.
9. Observer sebaiknya bersikap netral dan bebas prasangka
  serta tidak cepat mengambil keputusan,
Langkah-langkah observasi dalam penelitian

• Rummel telah merumuskan petunjuk – petunjuk
  penting bagi mereka yang menggunakan metode
  observasi untuk mengumpulkan fakta – fakta
  seperti berikut ini.
  – Problem research  Perlu bekal pengetahuan
    ttg apa yang akan diobservasi. Dari penelitian
    terdahulu, literatur, dll
  – Selidiki tujuan – tujuan, baik secara umum
    maupun khusus untuk menentukan apa yang
    harus diobservasi.
    Perumusan masalah dan aspek – aspek khusus
    dari penyelidikan akan menentukan apa yang
    harus diobservasi.
Langkah-langkah observasi dalam penelitian
   – Buatlah suatu cara untuk mencatat hasil – hasil
     observasi.
   – Adakan dan batasi dengan tegas macam – macam
     kategori yg akan digunakan.
     Kecuali mencatat jumlah frekuensi dari suatu jenis
     tingkah laku, sering kali penyelidik perlu
     mengetahui besar kecilnya jenis tingkah laku yang
     muncul.
   – Adakan observasi secermat – cermatnya.
   – Catatlah tiap gejala secara terpisah.
   – Ketahuilah dengan baik alat – alat pencatatan dan
     tata cara mencatat sebelum melakukan observasi.
Aplikasi Metode Observasi
Asesmen dengan observasi harus melibatkan
 Ecological Assessment yang difokuskan pada :
• physical attributes (atribut fisik)  spatial
  arrangement, seating arrangement, lighting, noise
• psychological attributes (atribut psikologis) 
  familial, peer dan teacher relationships

Ecological assessment fokus pada bagaimana
  perubahan pada satu perilaku mempengaruhi
  perilaku lain /perubahan pada salah satu
  bagian lingkungan akan memproduksi
  perubahan pada bagian lain dari lingkungan.
Hiltonsmith and Keller (dalam Sattler, 1988 : 475) membuat 3
       komponen framework untuk mendapat data ecological assessment

DATA SOURCE
A. Setting Appearance and Contents (refers to observable, physical and generally measureable aspects of the
   setting)
    1. Physical features – spatial layout, arrangement of furniture, so on
    2. Ambient features – noise level and lighting
    3. Setting contents – presence or absence of television sets, books, interactive board games, computers
         and the like

B. Setting operation (refers to how the setting works, focusing on how people interact with each other, with
   people in other settingsm and with physical aspects of the setting)
    1. Organizational patterns – who leads, who follow, and what reinforcers are presesnt in the setting
    2. Communication pattern – who initiates conversation and to whom conversation is directed
    3. Ecological pattern – how the setting is used by the people in the setting

C. Setting Opportunities (refers to how the setting provides for the needs of the people in the setting)
     1. Nurturance and sustenance – how basic needs of the people are met (for example, the needs for food,
         clothing and shelter)
     2. Cognitive stimulation – the degree to which people receive cognitive stimulation
     3. Social/emotional stimulation – the degree to which people receive stimulation for social.emotional
         growth and development
Jenis-jenis observasi
Jenis-jenis observasi
                                 Berdasar keterlibatan observer



Observasi Non - Partisipan


• observer tidak ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan.
• Observer berlaku sebagai penonton.
• Kelemahannya : observee akan bertingkah laku tidak
  wajar/dibuat-buat jika tahu bahwa dirinya sdg di observasi
• Cara mengatasinya adalah hendaknya observer dapat
  mengatur sedemikian rupa, sehingga observasi itu
  berlangsung secara tidak formal, seakan-akan tanpa
  kesengajaan.
Jenis-jenis observasi
  Observasi Partisipan                 Berdasar keterlibatan observer

• Berpartisipasi secara lengkap. Peneliti menjadi anggota
  penuh dari kelompok yang diamati sehingga peneliti
  mengetahui dan menghayati secara utuh dan mendalam
  sebagaimana yang dialami subjek yang diteliti lainnya.
• Berpartisipasi secara fungsional. Maksudnya peneliti
  sebenarnya bukan anggota asli kelompok yang diteliti,
  melainkan dalam peristiwa – peristiwa tertentu bergabung dan
  berpartisipasi dengan subjek yang diteliti dalam kapasitas
  sebagai pengamat.
• Berpartisipasi sebagai pengamat. Peneliti ikut berpartisipasi
  dengan kelompok subjek yang diteliti, tetapi hubungan antara
  peneliti dan subjek yang diteliti bersifat terbuka, tahu sama
  tahu, akrab, bahkan subjek yang diteliti sebagai sponsor
  penelitian itu sendiri. Kepentingan penelitian tidak hanya bagi
  peneliti, melainkan juga bagi subjek yang diteliti.
Jenis-jenis observasi
                                                 Berdasar keterlibatan observer

 Observasi Partisipan
Partisipasi      Peneliti menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamati
secara lengkap   sehingga peneliti mengetahui dan menghayati secara utuh dan

                 mendalam sebagaimana yang dialami subjek yang diteliti lainnya.

Partisipasi      Maksudnya peneliti sebenarnya bukan anggota asli kelompok yang
secara           diteliti, melainkan dalam peristiwa – peristiwa tertentu bergabung
Fungsional       dan berpartisipasi dengan subjek yang diteliti dalam kapasitas

                 sebagai pengamat.
Partisipasi      Peneliti ikut berpartisipasi dengan kelompok subjek yang diteliti,
sebagai          tetapi hubungan antara peneliti dan subjek yang diteliti bersifat
Pengamat         terbuka, tahu sama tahu, akrab, bahkan subjek yang diteliti sebagai

                 sponsor penelitian itu sendiri. Kepentingan penelitian tidak hanya

                 bagi peneliti, melainkan juga bagi subjek yang diteliti.
Jenis-jenis observasi
                                  Berdasar keterlibatan observer


  OBSERVASI PARTISIPAN
• Observer turut ambil bagian & ikut serta dalam kegiatan yang
  dilakukan oleh subyek yang diselidiki.

• Observer sbg pelaku atau peserta.

• Umumnya digunakan untuk penelitian yang bersifat
  eksploratif. Untuk menyelidiki satuan-satuan sosial yang besar
  seperti masyarakat suku bangsa

• Bentuk ini pada dasarnya timbul sebagai usaha untuk
  mengatasi kelemahan dari observasi non-partisipan.
YANG P LU DIP HATIK
      ER     ER    AN OBSERVER
P TISIP
 AR     AN

a.   Materi Observasi

     •   Materi observasi tidak dapat dilepaskan dari
         scope dan tujuan penelitian yang hendak
         diselenggarakan

     • Observer perlu memusatkan perhatiannya pada
         apa yang sudah dikerangkakan dalam pedoman
         observasi (observation guide) dan tidak terlalu
         insidental dalam observasinya
B. Waktu dan Bentuk Pencatatan

     •   Kapan dan bagaimana mengadakan pencatatan
         adalah masalah yang pelik dan penting dalam
         observasi partisipan

     •   Pencatatan dengan segera thd kejadian-
         kejadian dalam situasi interaksi merupakan
         yang terbaik

     • Pencatatan   on the spot, akan mencegah
         pemalsuan ingatan karena terbatasnya
         ingatan
• Jika pencatatan on the spot tidak dapat dilakukan,
  sedang kelangsungan situasi cukup lama, maka perlu
  dijalankan pencatatan dengan kata-kata kunci
  (dengan tidak menarik perhatian dan tidak
  menimbulkan kecurigaan)

• Tiap pencatatan dapat mengambil dua bentuk :

  1. bentuk kronologis, menurut urutan kejadiannya

  2. bentuk sistematik, memasukkan tiap-tiap
     kejadian ke dalam kategori masing-masing tanpa
     memperhatikan urutan kejadiannya
• Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu memisahkan
  antara pencatatan yang faktual dengan pencatatan
  yang interpretatif

• Oleh sebab itu ada baiknya jika pencatat memberi
  kode-kode tertentu untuk dua jenis pencatatan,
  misal kode (F) untuk pencatatan faktual, kode (I)
  untuk interpretatif

• Pemisahan penting karena :
  1. untuk membedakan mana data yg otentik dan
     mana yang tidak
  2. jika observasi dilakukan suatu tim, dalam analisa
     tidak timbul kesulitan dan selisih paham
C. Hubungan antara Observer dan Observee

     • Pedoman minimal yang perlu dipegang teguh
         oleh penyelidik :
         1. mencegah adanya kecurigaan
         2. mengadakan good rapport
         3. menjaga agar situasi dalam masyarakat
            yang diselidiki tetap wajar

     •   Good rapport, saling hubungan antar pribadi
         yang ditandai oleh semangat kerjasama,
         saling mempercayai, saling tenggang rasa,
         sama derajat dan saling membantu sec.
         harmonis antara observer & observee
OB SERVASI DIBAGI DUA GOLONGAN
 (POULINE YOUNG)
a. Controlled observation = Structured observation

    • prosedur serta pelaksanaan sangat ketat

    • biasanya dibantu dengan alat-alat yang peka,
      didalam lembar observasinya dipergunakan
      proses kontrol yang memungkinkan observasi
      diulang

    • lembar observasi itu sendiri sangat terperinci
      dan rancangannya sangat kompleks

    • sebelum observasi dilakukan, dipelajari secara
      teliti gejala yang akan diobservasi (diadakan
      simulasi-simulasi)
b. Uncotrolled observation = unstructured observation

    • suatu proses observasi yg dilakukan secara
      spontan thd suatu gejala tertentu tanpa
      menggunakan bantuan alat-alat yg peka atau
      pengontrolan kembali atas ketajaman hasil
      observasi

    • lembar observasi sebagai pedoman pelaksanaan
      sangat sederhana, berisi garis besar pedoman
      saja tanpa suatu rancangan yang kompleks
OBSERVASI TIDAK
B STR TUR
 ER   UK
• Dalam penelitian sosial observasi ini biasanya
  dilakukan untuk mengamati gejala-gejala sosial,
  seperti suasana kerja di pabrik/perusahaan,
  gerakan yg menyangkut t.l manusia, upacara
  keagamaan yg sangat suci


• Biasanya dikenakan pada gejala sosial yg sangat
  kompleks & di dalam melaksanakannya tanpa
  bantuan alat-alat yg peka
YANG P LU DIP HATIK
      ER     ER    AN AGAR HASIL
OPTIMAL

1.   Participant
     dalam hal ini perlu diperhatikan siapa yang
     diobservasi, dari golongan mana dari masyarakat,
     hubungan apa saja yang terjadi antara mereka

2.   Setting
     dalam hal ini diperlukan situasi sosial dan
     lingkungan sosial yg bagaimana para participant
     tadi berada ( bisa fisik maupun psikis )
3.   Tingkah laku sosial yang terjadi
     fenomena tingkah laku tertentu yang tjd diantara
     para participan dalam setting tsb di atas, perlu
     diperhatikan jenis-jenis tingkah laku
     apa,interaksi sosial apa yang terjadi

4.   Tujuan
     mengapa para participan dalam setting tsb. di
     atas terkumpul, apakah kebersamaan mereka ini
     sec. kebetulan saja, apakah berkumpul krn ada
     kesengajaaan

5.   Frekuensi dan durasi ,
     beberapa gejala yang diobservasi tsb terjadi dan
     berapa lama setiap gejala itu terjadi Slide 37
OBSERVASI B STR TUR
           ER  UK

• Observasi ini biasanya memerlukan persiapan lebih
  lama dengan bantuan peralatan-peralatan tertentu,
  dan selalu disertai dengan apa yang disebut sebagai
  Lembar Observasi (Observation sheet)


• Untuk dapat menyusun lembar observasi biasanya
  dilakukan studi pendahuluan sebagai berikut :
1.   Mengamati gejala, setting dan participant
     didalam situasi sosial atau penampilan tingkah
     laku yang diperkirakan menyerupai atau identik
     dengan gejala yang akan diobservasi pada
     penelitian yg sesungguhnya

2.   Mencoba menggolong-golongkan penampilan yang
     muncul dengan participant yang ada

3.   Mencoba menuangkan butir 1 dan 2 tersebut di
     atas dalam suatu lembar rekaman (recording
     sheet) yang mempunyai format tertentu. Setelah
     observasi percobaan selesai, hasil pengamatan yg
     tercatat dituangkan dalam lembar observasi
OBSERVASI SISTEMATIK /
       B STR TUR
        ER  UK
• Disebut juga       • Ciri pokok dari
  observasi            observasi ini adalah
  berkerangka atau     kerangka yang
  structured           memuat faktor-
  observation          faktor yang telah di
                       atur kategorisasinya
                       lebih dulu dan ciri-
                       ciri khusus dari
                       tiap-tiap faktor
                       dalam kategori-
                       kategori itu
a.   Materi Observasi

     • Isi dan luas yang akan diobservasi umumnya
      lebih terbatas

     • Sebagai alat ukur untuk penyelidikan
       deskriptif, peneliti berlandaskan pada
       perumusan-perumusan yang lebih khusus

     • Wilayah atau scope observasinya sendiri lebih
       dahulu dibatasi dengan tegas sesuai dengan
       tujuan dari penelitian
b.   Cara-cara Pencatatan

     • Persoalan-persoalan yang telah dirumuskan
      secara teliti memungkinkan jawaban-jawaban,
      respons, atau reaksi yang dapat dicatat secara
      teliti pula

     • Ketelitian yang tinggi pada prosedur observasi
      ini yang memberikan kemungkinan penyelidik
      untuk mengadakan “kuantifikasi” thd hasil-hasil
      penyelidikannya. Jenis gejala / t.l yg timbul
      dapat dihitung dan ditabulasikan
c.   Hubungan antara Observer dan Observee

     •   Dalam observasi sistematik hubungan
         observer & observee mengajukan suatu
         persoalan yang pelik

     •   Jika tidak dilakukan di belakang “one way
         screen”, akan menimbulkan masalah, shg
         perlu rapport yang baik, situasi harus
         disiapkan agar observee bersedia menerima
         observer, observer tidak menyembunyikan
         kenyataan saat penelidikan (kerjasama
         mutlak diperlukan)
OBSERVASI EK ER
            SP IMENTAL

• Observasi dapat dilakukan dalam lingkup alamiah /
  natural ataupun dalam lingkup eksperimental

• Dalam observasi alamiah, observer mengamati
  kejadian, peristiwa, dan perilaku observee dalam
  lingkup natural, tanpa adanya usaha untuk
  mengontrol

• Observasi eksperimental, sebagai cara penyelidikan
  yg relatif murni, menyelidiki pengaruh kondisi
  tertentu thd perilaku manusia, faktor lain dikontrol
  secermat-cermatnya
CIRI-CIRI OBSERVASI EKSPERIMENTAL :



• Observer dihadapkan pada situasi
  perangsang yang dibuat seseragam mungkin
  untuk semua observee

• Situasi dibuat sedemikian rupa, untuk
  memungkinkan variasi timbulnya tingkah laku
  yang akan diamati oleh observer
• Situasi dibuat sedemikian rupa, sehingga
  observee tidak tahu maksud yang
  sebenarnya dari observasi

• Observer atau alat pencatat, membuat
  catatan dengan teliti mengenai cara-cara
  observee mengadakan aksi reaksi, bukan
  hanya jumlah aksi rekasi semata
PELOPOR PENYUSUNAN LEMBAR
OBSER VASI

1.   Dr. Dorothy Thomas
2.   Dr. Charlotte Buhler

     Mereka menemukan cara mereka pada saat
     melakukan observasi dalam setting situasi bermain
     dari anak-anak balita sewaktu mereka bertemu
     pertama kali di taman kanak-kanak
LANGKAH- LANGKAH MENYUSUN LEMBAR
   OB SERVASI


1.   Tentukan terlebih dahulu tujuan observasi secara
     jelas dan terperinci.
     Jelaskan tujuan yang terperinci ini dalam pola
     tingkah laku yang diobservasi

2.   Buatlah inventarisasi pola tingkah laku pada butir
     1 di atas secara terperinci mulai dari penampilan
     tingkah laku yang paling sederhana sampai
     penampilan tingkah laku yang paling kompleks
3.   Tuangkanlah invetarisasi pola tingkah laku tsb.
     Dalam suatu lembar rekaman observasi (recording
     sheet) sekaligus dengan frekuensi, durasi dan
     keterangan-keterangan lain

4.   Lembar observasi beserta lembar rekaman tadi
     sebelum dipergunakan dalam penelitian yang
     sesungguhnya harus dicoba terlebih dahulu melalui
     suatu trial observation.
     Di dalam observasi percobaan ini usahakan agar
     baik participant, setting maupun gejala tingkah
     lakunya mendekati atau sama dengan yang diteliti
5.   Setelah dilakukan percobaan lembar observasi
     dan lembar rekaman bila perlu diadakan
     perbaikan-perbaikan agar lebih sempurna

6.   Setelah ke lima langkah tersebut dilakukan,
     sudah siap untuk melakukan observasi pada
     penelitian yang sesungguhnya
     YANG PERLU DIPERHATIKAN AGAR HASIL OPTIMAL




     Hy

More Related Content

What's hot

Psikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafa
Psikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafaPsikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafa
Psikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafaCherryn Maysaoenarto
 
Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis PertanyaanJenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis Pertanyaanachmadk12
 
Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)adhytyachristian
 
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifTeknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifAun Falestien Faletehan
 
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialDiana Amelia Bagti
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan KesadaranKognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan KesadaranMuhammad Akhyar
 
Tat & rorschach full MAKALAH
Tat & rorschach full MAKALAHTat & rorschach full MAKALAH
Tat & rorschach full MAKALAHDD's Dindils
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSIlma Urrutyana
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theorymankoma2012
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"vidyatiara
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaLia Oktafiani
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning TheoryFaiz Sujudi
 

What's hot (20)

Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Psikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafa
Psikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafaPsikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafa
Psikodiagnostik jenis-jenis observasi kelompok 3 Uin rafa
 
Tes kraepelin
Tes kraepelinTes kraepelin
Tes kraepelin
 
Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis PertanyaanJenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis Pertanyaan
 
Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)
 
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifTeknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
 
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
 
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan KesadaranKognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
 
Dinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasiDinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasi
 
Tat & rorschach full MAKALAH
Tat & rorschach full MAKALAHTat & rorschach full MAKALAH
Tat & rorschach full MAKALAH
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
Teori perilaku terencana
Teori perilaku terencanaTeori perilaku terencana
Teori perilaku terencana
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 

Viewers also liked

(Observasi dan evaluasi)
(Observasi dan evaluasi)(Observasi dan evaluasi)
(Observasi dan evaluasi)Agus Sus
 
Observasi pendidikan
Observasi pendidikanObservasi pendidikan
Observasi pendidikanajiwicak
 
Tema 3, kd 3.3 dan 4.3 teks observasi
Tema 3, kd 3.3 dan 4.3 teks observasiTema 3, kd 3.3 dan 4.3 teks observasi
Tema 3, kd 3.3 dan 4.3 teks observasieli priyatna laidan
 
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik PsikodiagnostikPsikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik PsikodiagnostikIqbal Nugraha
 
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budayaPengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budayaNur Arifaizal Basri
 
Contoh laporan hasil observasi
Contoh laporan hasil observasiContoh laporan hasil observasi
Contoh laporan hasil observasiilma yuni
 
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran
Lembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaranLembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaranOperator Warnet Vast Raha
 
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)pjj_kemenkes
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarKumala Lestari
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
19. observasi dan wawancara fraenkel
19. observasi dan wawancara   fraenkel19. observasi dan wawancara   fraenkel
19. observasi dan wawancara fraenkelTatiew Akhfofiyya
 
POWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiPOWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiMaghfira Ganivy
 
Presentasi Teks Laporan Hasil Observasi
Presentasi Teks Laporan Hasil ObservasiPresentasi Teks Laporan Hasil Observasi
Presentasi Teks Laporan Hasil ObservasiRanran Kurogane
 
Group, team and group dynamic
Group, team and group dynamicGroup, team and group dynamic
Group, team and group dynamicSeta Wicaksana
 

Viewers also liked (20)

(Observasi dan evaluasi)
(Observasi dan evaluasi)(Observasi dan evaluasi)
(Observasi dan evaluasi)
 
Observasi pendidikan
Observasi pendidikanObservasi pendidikan
Observasi pendidikan
 
Tema 3, kd 3.3 dan 4.3 teks observasi
Tema 3, kd 3.3 dan 4.3 teks observasiTema 3, kd 3.3 dan 4.3 teks observasi
Tema 3, kd 3.3 dan 4.3 teks observasi
 
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik PsikodiagnostikPsikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
 
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budayaPengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
 
Contoh laporan hasil observasi
Contoh laporan hasil observasiContoh laporan hasil observasi
Contoh laporan hasil observasi
 
Ppt hasil observasi
Ppt hasil observasiPpt hasil observasi
Ppt hasil observasi
 
Skala bertingkat
Skala bertingkatSkala bertingkat
Skala bertingkat
 
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
 
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran
Lembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaranLembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran
 
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
 
teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusia
 
19. observasi dan wawancara fraenkel
19. observasi dan wawancara   fraenkel19. observasi dan wawancara   fraenkel
19. observasi dan wawancara fraenkel
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
 
POWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiPOWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasi
 
Sensasi dan persepsi
Sensasi dan persepsiSensasi dan persepsi
Sensasi dan persepsi
 
Presentasi Teks Laporan Hasil Observasi
Presentasi Teks Laporan Hasil ObservasiPresentasi Teks Laporan Hasil Observasi
Presentasi Teks Laporan Hasil Observasi
 
Group, team and group dynamic
Group, team and group dynamicGroup, team and group dynamic
Group, team and group dynamic
 

Similar to Observasi Partisipan dan Non Partisipan

Topic 7 AR data collection methods (quali approach)
Topic 7 AR data collection methods (quali approach)Topic 7 AR data collection methods (quali approach)
Topic 7 AR data collection methods (quali approach)zytemys
 
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakanKajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakannym_namrod
 
Observasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptx
Observasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptxObservasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptx
Observasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptxGabrielPetrovSzovock
 
Pd2 teori observasi
Pd2 teori observasiPd2 teori observasi
Pd2 teori observasitanayaup
 
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanContoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanTerminal Purba
 
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfInstrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfesdeenduaranggailung
 
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan dataJan Hutahaean
 
Kaedah pengumpulan data pemerhatian
Kaedah pengumpulan data pemerhatianKaedah pengumpulan data pemerhatian
Kaedah pengumpulan data pemerhatianANIS IBRAHIM
 
Pemahaman pribadi siswa
Pemahaman pribadi siswaPemahaman pribadi siswa
Pemahaman pribadi siswaHani Pebri
 
RPP IPA kelas VII klasifikasi makhluk hidup (pertemuan 4) kurikulum 2013
RPP IPA kelas VII klasifikasi makhluk hidup (pertemuan 4) kurikulum 2013RPP IPA kelas VII klasifikasi makhluk hidup (pertemuan 4) kurikulum 2013
RPP IPA kelas VII klasifikasi makhluk hidup (pertemuan 4) kurikulum 2013Desty Erni
 
Pertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASI
Pertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASIPertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASI
Pertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASISiscaAdinda
 
Pengembangan Perangkat_BK.pdf
Pengembangan Perangkat_BK.pdfPengembangan Perangkat_BK.pdf
Pengembangan Perangkat_BK.pdfHariMaktoharibi1
 
DATA SOURCE AND DATA COLLECTION.pptx
DATA SOURCE AND DATA COLLECTION.pptxDATA SOURCE AND DATA COLLECTION.pptx
DATA SOURCE AND DATA COLLECTION.pptxanggit prasetio
 
belajar-pembelajaran.ppt
belajar-pembelajaran.pptbelajar-pembelajaran.ppt
belajar-pembelajaran.pptDazrullisaLisa
 
Kaedah Penilaian Bahasa: Pemerhatian
Kaedah Penilaian Bahasa: PemerhatianKaedah Penilaian Bahasa: Pemerhatian
Kaedah Penilaian Bahasa: Pemerhatianrielsyah90
 
Metode penelitian kualitatif (meeting 5-6).ppt
Metode penelitian kualitatif (meeting 5-6).pptMetode penelitian kualitatif (meeting 5-6).ppt
Metode penelitian kualitatif (meeting 5-6).pptssuserfd3290
 

Similar to Observasi Partisipan dan Non Partisipan (20)

Topic 7 AR data collection methods (quali approach)
Topic 7 AR data collection methods (quali approach)Topic 7 AR data collection methods (quali approach)
Topic 7 AR data collection methods (quali approach)
 
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakanKajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
 
INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIANINSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
 
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta DidikTeknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
 
Observasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptx
Observasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptxObservasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptx
Observasi dan wawancara pertemuan ke-4.pptx
 
Pd2 teori observasi
Pd2 teori observasiPd2 teori observasi
Pd2 teori observasi
 
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanContoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
 
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfInstrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
 
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
 
Kaedah pengumpulan data pemerhatian
Kaedah pengumpulan data pemerhatianKaedah pengumpulan data pemerhatian
Kaedah pengumpulan data pemerhatian
 
Pemahaman pribadi siswa
Pemahaman pribadi siswaPemahaman pribadi siswa
Pemahaman pribadi siswa
 
RPP IPA kelas VII klasifikasi makhluk hidup (pertemuan 4) kurikulum 2013
RPP IPA kelas VII klasifikasi makhluk hidup (pertemuan 4) kurikulum 2013RPP IPA kelas VII klasifikasi makhluk hidup (pertemuan 4) kurikulum 2013
RPP IPA kelas VII klasifikasi makhluk hidup (pertemuan 4) kurikulum 2013
 
Pertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASI
Pertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASIPertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASI
Pertemuan 1-PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP OBSERVASI
 
metodelogi penelitian
metodelogi penelitianmetodelogi penelitian
metodelogi penelitian
 
Tamil translate
Tamil translateTamil translate
Tamil translate
 
Pengembangan Perangkat_BK.pdf
Pengembangan Perangkat_BK.pdfPengembangan Perangkat_BK.pdf
Pengembangan Perangkat_BK.pdf
 
DATA SOURCE AND DATA COLLECTION.pptx
DATA SOURCE AND DATA COLLECTION.pptxDATA SOURCE AND DATA COLLECTION.pptx
DATA SOURCE AND DATA COLLECTION.pptx
 
belajar-pembelajaran.ppt
belajar-pembelajaran.pptbelajar-pembelajaran.ppt
belajar-pembelajaran.ppt
 
Kaedah Penilaian Bahasa: Pemerhatian
Kaedah Penilaian Bahasa: PemerhatianKaedah Penilaian Bahasa: Pemerhatian
Kaedah Penilaian Bahasa: Pemerhatian
 
Metode penelitian kualitatif (meeting 5-6).ppt
Metode penelitian kualitatif (meeting 5-6).pptMetode penelitian kualitatif (meeting 5-6).ppt
Metode penelitian kualitatif (meeting 5-6).ppt
 

Observasi Partisipan dan Non Partisipan

  • 1. MATERI OBSERVASI & JENIS / MODEL OBSERVASI
  • 2. METODE OBSERVASI Penemuan Pengamatan/ pengumpulan data Penilaian PENELITIAN PENELITIAN OBSERVASI ASESMEN Non perilaku Perilaku Pemberian arti DIAGNOSTIK DIAGNOSTIK Inferensi Penegakan Sampel perilaku diagnosis Konstruk hipotetis
  • 3. OBSERVASI dalam PSIKODIAGNOSTIKA • Berkaitan dengan proses penyelidikan  identifikasi variabel psikologis dlm penegakan diagnosis psikologis • Multi teknik diperlukan untuk mampu memahami dan mendiagnosis variabel psikologis • Salah satu tools penting bagi psikolog terutama utk mengamati gejala” / simptom / gangguan
  • 4. Mengapa Perlu Observasi bagi Psikolog Goodwin & Driscoll (dalam Bentzen, 1993) • Mengukur perilaku yg tidak dapat diukur dengan alat ukur psikologis lain (banyak pada anak) • Lebih tidak mengancam (pada anak lebih akurat)
  • 5. APA YANG DIOBSERVASI ?? No. Materi Observasi Contoh 1 Perilaku Verbal Dialek, volume, intonasi, salah ucap, content, gagap, cadel 2 Perilaku Non-verbal Ekspresi wajah, bahasa tubuh 3 Peristiwa / kejadian Banjir, kebakaran, upacara pernikahan, wisuda 4 Setting & Lingkungan Setting tempat : dirumah, dikampus, alam dipasar Setting waktu : pagi, siang, saat matahari terbenam, jam ... WIB Lingk. Fisik : warna cat, pintu, jendela, lampu, hiasan dinding, marka jalan Lingk. Sosial : jumlah siswa, interaksi yg tjd 5 Interaksi objek & Cara pedagang melayani pembeli lingkungan Sikap ramah, kedisiplinan
  • 6. APA YANG DIOBSERVASI ?? • Berdasarkan tujuan / variabel yang menjadi target : Ekspresi verbal, non verbal, respons verbal/non verbal/perilaku terhadap stimulus, atau kemunculan indikator khusus • Level observasi : bisa aspek khusus dari perilaku individu, kelompok, dan situasi/proses • Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi (tempat), penampakan eksterior (cara jalan, berpakaian), gaya bahasa (intonasi, pilihan kata)
  • 7. Webb dkk (1966) & Denzin (1970) Yang diobservasi : • Exterior physical signs : pakaian, gaya rambut, sepatu, tato, rumah, perhiasan • Expressive movements : gerakan-gerakan tubuh seperti gerakan mata, wajah, postur, lengan, senyum, kerutan dahi dll • Physical location : perhatikan personal space dan lingkungan fisik • Body Language behaviour : menyilangkan kaki dll • Time duration • Diterapkan pada kelas sosial, status, Gender, dan sikap sosial
  • 8. DIMENSI OBSERVASI • Secara umum setiap observasi yang dilakukan tercakup dalam tiga dimensi, yaitu : 1. Partisipan dan Nonpartisipan 2. Overt dan Covert 3. Alamiah dan Buatan • Dalam setiap observasi yang dilakukan selalu tercakup ketiga dimensi, dengan berbagai kombinasi
  • 9. Observasi obstrusif Observasi Observasi Sistematik/ Partisipan terstruktur Observasi laboratory/ Observasi eksperimental natural Observasi tidak Observasi Non sistematik partisipan Observasi SILAHKAN unobstrusif DIKEMBANGKAN SENDIRI : kombinasi jenis observasi
  • 10. Syarat-syarat Observer yang baik 1. Memiliki alat indera yang baik 2. Adanya minat dan kesediaan melakukan observasi 3. Mengerti latar belakang ttg materi yg akan diobservasi 4. Mampu memahami kode–kode/tanda–tanda tingkah laku untuk membedakan tingkah laku yang satu dg yang lain. 5. Membagi perhatian dan memusatkan perhatian 6. Dapat melihat hal –hal yang detail 7. Dapat mereaksi dengan cepat dan menerangkan contoh – contoh tingkah laku secara verbal/ nonverbal. 8. Menjaga hubungan antar observer dan observee. 9. Observer sebaiknya bersikap netral dan bebas prasangka serta tidak cepat mengambil keputusan,
  • 11. Langkah-langkah observasi dalam penelitian • Rummel telah merumuskan petunjuk – petunjuk penting bagi mereka yang menggunakan metode observasi untuk mengumpulkan fakta – fakta seperti berikut ini. – Problem research  Perlu bekal pengetahuan ttg apa yang akan diobservasi. Dari penelitian terdahulu, literatur, dll – Selidiki tujuan – tujuan, baik secara umum maupun khusus untuk menentukan apa yang harus diobservasi. Perumusan masalah dan aspek – aspek khusus dari penyelidikan akan menentukan apa yang harus diobservasi.
  • 12. Langkah-langkah observasi dalam penelitian – Buatlah suatu cara untuk mencatat hasil – hasil observasi. – Adakan dan batasi dengan tegas macam – macam kategori yg akan digunakan. Kecuali mencatat jumlah frekuensi dari suatu jenis tingkah laku, sering kali penyelidik perlu mengetahui besar kecilnya jenis tingkah laku yang muncul. – Adakan observasi secermat – cermatnya. – Catatlah tiap gejala secara terpisah. – Ketahuilah dengan baik alat – alat pencatatan dan tata cara mencatat sebelum melakukan observasi.
  • 13. Aplikasi Metode Observasi Asesmen dengan observasi harus melibatkan Ecological Assessment yang difokuskan pada : • physical attributes (atribut fisik)  spatial arrangement, seating arrangement, lighting, noise • psychological attributes (atribut psikologis)  familial, peer dan teacher relationships Ecological assessment fokus pada bagaimana perubahan pada satu perilaku mempengaruhi perilaku lain /perubahan pada salah satu bagian lingkungan akan memproduksi perubahan pada bagian lain dari lingkungan.
  • 14. Hiltonsmith and Keller (dalam Sattler, 1988 : 475) membuat 3 komponen framework untuk mendapat data ecological assessment DATA SOURCE A. Setting Appearance and Contents (refers to observable, physical and generally measureable aspects of the setting) 1. Physical features – spatial layout, arrangement of furniture, so on 2. Ambient features – noise level and lighting 3. Setting contents – presence or absence of television sets, books, interactive board games, computers and the like B. Setting operation (refers to how the setting works, focusing on how people interact with each other, with people in other settingsm and with physical aspects of the setting) 1. Organizational patterns – who leads, who follow, and what reinforcers are presesnt in the setting 2. Communication pattern – who initiates conversation and to whom conversation is directed 3. Ecological pattern – how the setting is used by the people in the setting C. Setting Opportunities (refers to how the setting provides for the needs of the people in the setting) 1. Nurturance and sustenance – how basic needs of the people are met (for example, the needs for food, clothing and shelter) 2. Cognitive stimulation – the degree to which people receive cognitive stimulation 3. Social/emotional stimulation – the degree to which people receive stimulation for social.emotional growth and development
  • 16. Jenis-jenis observasi Berdasar keterlibatan observer Observasi Non - Partisipan • observer tidak ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan. • Observer berlaku sebagai penonton. • Kelemahannya : observee akan bertingkah laku tidak wajar/dibuat-buat jika tahu bahwa dirinya sdg di observasi • Cara mengatasinya adalah hendaknya observer dapat mengatur sedemikian rupa, sehingga observasi itu berlangsung secara tidak formal, seakan-akan tanpa kesengajaan.
  • 17. Jenis-jenis observasi Observasi Partisipan Berdasar keterlibatan observer • Berpartisipasi secara lengkap. Peneliti menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamati sehingga peneliti mengetahui dan menghayati secara utuh dan mendalam sebagaimana yang dialami subjek yang diteliti lainnya. • Berpartisipasi secara fungsional. Maksudnya peneliti sebenarnya bukan anggota asli kelompok yang diteliti, melainkan dalam peristiwa – peristiwa tertentu bergabung dan berpartisipasi dengan subjek yang diteliti dalam kapasitas sebagai pengamat. • Berpartisipasi sebagai pengamat. Peneliti ikut berpartisipasi dengan kelompok subjek yang diteliti, tetapi hubungan antara peneliti dan subjek yang diteliti bersifat terbuka, tahu sama tahu, akrab, bahkan subjek yang diteliti sebagai sponsor penelitian itu sendiri. Kepentingan penelitian tidak hanya bagi peneliti, melainkan juga bagi subjek yang diteliti.
  • 18. Jenis-jenis observasi Berdasar keterlibatan observer Observasi Partisipan Partisipasi Peneliti menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamati secara lengkap sehingga peneliti mengetahui dan menghayati secara utuh dan mendalam sebagaimana yang dialami subjek yang diteliti lainnya. Partisipasi Maksudnya peneliti sebenarnya bukan anggota asli kelompok yang secara diteliti, melainkan dalam peristiwa – peristiwa tertentu bergabung Fungsional dan berpartisipasi dengan subjek yang diteliti dalam kapasitas sebagai pengamat. Partisipasi Peneliti ikut berpartisipasi dengan kelompok subjek yang diteliti, sebagai tetapi hubungan antara peneliti dan subjek yang diteliti bersifat Pengamat terbuka, tahu sama tahu, akrab, bahkan subjek yang diteliti sebagai sponsor penelitian itu sendiri. Kepentingan penelitian tidak hanya bagi peneliti, melainkan juga bagi subjek yang diteliti.
  • 19. Jenis-jenis observasi Berdasar keterlibatan observer OBSERVASI PARTISIPAN • Observer turut ambil bagian & ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diselidiki. • Observer sbg pelaku atau peserta. • Umumnya digunakan untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Untuk menyelidiki satuan-satuan sosial yang besar seperti masyarakat suku bangsa • Bentuk ini pada dasarnya timbul sebagai usaha untuk mengatasi kelemahan dari observasi non-partisipan.
  • 20. YANG P LU DIP HATIK ER ER AN OBSERVER P TISIP AR AN a. Materi Observasi • Materi observasi tidak dapat dilepaskan dari scope dan tujuan penelitian yang hendak diselenggarakan • Observer perlu memusatkan perhatiannya pada apa yang sudah dikerangkakan dalam pedoman observasi (observation guide) dan tidak terlalu insidental dalam observasinya
  • 21. B. Waktu dan Bentuk Pencatatan • Kapan dan bagaimana mengadakan pencatatan adalah masalah yang pelik dan penting dalam observasi partisipan • Pencatatan dengan segera thd kejadian- kejadian dalam situasi interaksi merupakan yang terbaik • Pencatatan on the spot, akan mencegah pemalsuan ingatan karena terbatasnya ingatan
  • 22. • Jika pencatatan on the spot tidak dapat dilakukan, sedang kelangsungan situasi cukup lama, maka perlu dijalankan pencatatan dengan kata-kata kunci (dengan tidak menarik perhatian dan tidak menimbulkan kecurigaan) • Tiap pencatatan dapat mengambil dua bentuk : 1. bentuk kronologis, menurut urutan kejadiannya 2. bentuk sistematik, memasukkan tiap-tiap kejadian ke dalam kategori masing-masing tanpa memperhatikan urutan kejadiannya
  • 23. • Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu memisahkan antara pencatatan yang faktual dengan pencatatan yang interpretatif • Oleh sebab itu ada baiknya jika pencatat memberi kode-kode tertentu untuk dua jenis pencatatan, misal kode (F) untuk pencatatan faktual, kode (I) untuk interpretatif • Pemisahan penting karena : 1. untuk membedakan mana data yg otentik dan mana yang tidak 2. jika observasi dilakukan suatu tim, dalam analisa tidak timbul kesulitan dan selisih paham
  • 24. C. Hubungan antara Observer dan Observee • Pedoman minimal yang perlu dipegang teguh oleh penyelidik : 1. mencegah adanya kecurigaan 2. mengadakan good rapport 3. menjaga agar situasi dalam masyarakat yang diselidiki tetap wajar • Good rapport, saling hubungan antar pribadi yang ditandai oleh semangat kerjasama, saling mempercayai, saling tenggang rasa, sama derajat dan saling membantu sec. harmonis antara observer & observee
  • 25. OB SERVASI DIBAGI DUA GOLONGAN (POULINE YOUNG) a. Controlled observation = Structured observation • prosedur serta pelaksanaan sangat ketat • biasanya dibantu dengan alat-alat yang peka, didalam lembar observasinya dipergunakan proses kontrol yang memungkinkan observasi diulang • lembar observasi itu sendiri sangat terperinci dan rancangannya sangat kompleks • sebelum observasi dilakukan, dipelajari secara teliti gejala yang akan diobservasi (diadakan simulasi-simulasi)
  • 26. b. Uncotrolled observation = unstructured observation • suatu proses observasi yg dilakukan secara spontan thd suatu gejala tertentu tanpa menggunakan bantuan alat-alat yg peka atau pengontrolan kembali atas ketajaman hasil observasi • lembar observasi sebagai pedoman pelaksanaan sangat sederhana, berisi garis besar pedoman saja tanpa suatu rancangan yang kompleks
  • 27. OBSERVASI TIDAK B STR TUR ER UK • Dalam penelitian sosial observasi ini biasanya dilakukan untuk mengamati gejala-gejala sosial, seperti suasana kerja di pabrik/perusahaan, gerakan yg menyangkut t.l manusia, upacara keagamaan yg sangat suci • Biasanya dikenakan pada gejala sosial yg sangat kompleks & di dalam melaksanakannya tanpa bantuan alat-alat yg peka
  • 28. YANG P LU DIP HATIK ER ER AN AGAR HASIL OPTIMAL 1. Participant dalam hal ini perlu diperhatikan siapa yang diobservasi, dari golongan mana dari masyarakat, hubungan apa saja yang terjadi antara mereka 2. Setting dalam hal ini diperlukan situasi sosial dan lingkungan sosial yg bagaimana para participant tadi berada ( bisa fisik maupun psikis )
  • 29. 3. Tingkah laku sosial yang terjadi fenomena tingkah laku tertentu yang tjd diantara para participan dalam setting tsb di atas, perlu diperhatikan jenis-jenis tingkah laku apa,interaksi sosial apa yang terjadi 4. Tujuan mengapa para participan dalam setting tsb. di atas terkumpul, apakah kebersamaan mereka ini sec. kebetulan saja, apakah berkumpul krn ada kesengajaaan 5. Frekuensi dan durasi , beberapa gejala yang diobservasi tsb terjadi dan berapa lama setiap gejala itu terjadi Slide 37
  • 30. OBSERVASI B STR TUR ER UK • Observasi ini biasanya memerlukan persiapan lebih lama dengan bantuan peralatan-peralatan tertentu, dan selalu disertai dengan apa yang disebut sebagai Lembar Observasi (Observation sheet) • Untuk dapat menyusun lembar observasi biasanya dilakukan studi pendahuluan sebagai berikut :
  • 31. 1. Mengamati gejala, setting dan participant didalam situasi sosial atau penampilan tingkah laku yang diperkirakan menyerupai atau identik dengan gejala yang akan diobservasi pada penelitian yg sesungguhnya 2. Mencoba menggolong-golongkan penampilan yang muncul dengan participant yang ada 3. Mencoba menuangkan butir 1 dan 2 tersebut di atas dalam suatu lembar rekaman (recording sheet) yang mempunyai format tertentu. Setelah observasi percobaan selesai, hasil pengamatan yg tercatat dituangkan dalam lembar observasi
  • 32. OBSERVASI SISTEMATIK / B STR TUR ER UK • Disebut juga • Ciri pokok dari observasi observasi ini adalah berkerangka atau kerangka yang structured memuat faktor- observation faktor yang telah di atur kategorisasinya lebih dulu dan ciri- ciri khusus dari tiap-tiap faktor dalam kategori- kategori itu
  • 33. a. Materi Observasi • Isi dan luas yang akan diobservasi umumnya lebih terbatas • Sebagai alat ukur untuk penyelidikan deskriptif, peneliti berlandaskan pada perumusan-perumusan yang lebih khusus • Wilayah atau scope observasinya sendiri lebih dahulu dibatasi dengan tegas sesuai dengan tujuan dari penelitian
  • 34. b. Cara-cara Pencatatan • Persoalan-persoalan yang telah dirumuskan secara teliti memungkinkan jawaban-jawaban, respons, atau reaksi yang dapat dicatat secara teliti pula • Ketelitian yang tinggi pada prosedur observasi ini yang memberikan kemungkinan penyelidik untuk mengadakan “kuantifikasi” thd hasil-hasil penyelidikannya. Jenis gejala / t.l yg timbul dapat dihitung dan ditabulasikan
  • 35. c. Hubungan antara Observer dan Observee • Dalam observasi sistematik hubungan observer & observee mengajukan suatu persoalan yang pelik • Jika tidak dilakukan di belakang “one way screen”, akan menimbulkan masalah, shg perlu rapport yang baik, situasi harus disiapkan agar observee bersedia menerima observer, observer tidak menyembunyikan kenyataan saat penelidikan (kerjasama mutlak diperlukan)
  • 36. OBSERVASI EK ER SP IMENTAL • Observasi dapat dilakukan dalam lingkup alamiah / natural ataupun dalam lingkup eksperimental • Dalam observasi alamiah, observer mengamati kejadian, peristiwa, dan perilaku observee dalam lingkup natural, tanpa adanya usaha untuk mengontrol • Observasi eksperimental, sebagai cara penyelidikan yg relatif murni, menyelidiki pengaruh kondisi tertentu thd perilaku manusia, faktor lain dikontrol secermat-cermatnya
  • 37. CIRI-CIRI OBSERVASI EKSPERIMENTAL : • Observer dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seseragam mungkin untuk semua observee • Situasi dibuat sedemikian rupa, untuk memungkinkan variasi timbulnya tingkah laku yang akan diamati oleh observer
  • 38. • Situasi dibuat sedemikian rupa, sehingga observee tidak tahu maksud yang sebenarnya dari observasi • Observer atau alat pencatat, membuat catatan dengan teliti mengenai cara-cara observee mengadakan aksi reaksi, bukan hanya jumlah aksi rekasi semata
  • 39. PELOPOR PENYUSUNAN LEMBAR OBSER VASI 1. Dr. Dorothy Thomas 2. Dr. Charlotte Buhler Mereka menemukan cara mereka pada saat melakukan observasi dalam setting situasi bermain dari anak-anak balita sewaktu mereka bertemu pertama kali di taman kanak-kanak
  • 40. LANGKAH- LANGKAH MENYUSUN LEMBAR OB SERVASI 1. Tentukan terlebih dahulu tujuan observasi secara jelas dan terperinci. Jelaskan tujuan yang terperinci ini dalam pola tingkah laku yang diobservasi 2. Buatlah inventarisasi pola tingkah laku pada butir 1 di atas secara terperinci mulai dari penampilan tingkah laku yang paling sederhana sampai penampilan tingkah laku yang paling kompleks
  • 41. 3. Tuangkanlah invetarisasi pola tingkah laku tsb. Dalam suatu lembar rekaman observasi (recording sheet) sekaligus dengan frekuensi, durasi dan keterangan-keterangan lain 4. Lembar observasi beserta lembar rekaman tadi sebelum dipergunakan dalam penelitian yang sesungguhnya harus dicoba terlebih dahulu melalui suatu trial observation. Di dalam observasi percobaan ini usahakan agar baik participant, setting maupun gejala tingkah lakunya mendekati atau sama dengan yang diteliti
  • 42. 5. Setelah dilakukan percobaan lembar observasi dan lembar rekaman bila perlu diadakan perbaikan-perbaikan agar lebih sempurna 6. Setelah ke lima langkah tersebut dilakukan, sudah siap untuk melakukan observasi pada penelitian yang sesungguhnya YANG PERLU DIPERHATIKAN AGAR HASIL OPTIMAL Hy